74
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat dewasa ini negara Indonesia memerlukan adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas dapat diupayakan melalui jalur pendidikan menengah kejuruan, karena pendidikan menengah kejuruan berfungsi menyediakan tenaga terampil, terlatih dan terdidik. Pendidikan berperan langsung terhadap penyediaan tenaga kerja terampil dan terdidik yang berkualitas. SMK merupakan lembaga pendidikan kejuruan yang bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi tenga kerja yang terampil dan mengutamakan kemampuan untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. Siswa Sekolah Menengah Kejuruan setelah menyelesaikan pendidikannya diharapkan dapat memanfaatkan ilmu yang 1

Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat dewasa ini negara

Indonesia memerlukan adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu cara

untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas dapat diupayakan

melalui jalur pendidikan menengah kejuruan, karena pendidikan menengah kejuruan

berfungsi menyediakan tenaga terampil, terlatih dan terdidik. Pendidikan berperan

langsung terhadap penyediaan tenaga kerja terampil dan terdidik yang berkualitas.

SMK merupakan lembaga pendidikan kejuruan yang bertujuan menyiapkan peserta

didik menjadi tenga kerja yang terampil dan mengutamakan kemampuan untuk

melaksanakan jenis pekerjaan tertentu.

Siswa Sekolah Menengah Kejuruan setelah menyelesaikan pendidikannya

diharapkan dapat memanfaatkan ilmu yang telah diperoleh dan mampu

mengembangkan diri di dalam usaha. Tujuan untuk menghasilkan tenaga kerja yang

berkualitas pencipta lapangan kerja tampaknya masih sulit dicapai. Hal semacam itu

bisa dilihat dari kenyataan bahwa pada umumnya lulusan SMK masih banyak yang

belum mendapatkan kesempatan bekerja, karena mencari pekerjaan yang sesuai dengan

pendidikan yang diperoleh atau ingin bekerja pada perusahan besar sehingga menjamin

kelangsungan hidup yang lebih baik dibandingkan pekerjaan lain. Sedangkan untuk

menjamin kelangsungan hidup tidak harus dengan bekerja pada perusahaan namun

dengan modal sendiri dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan berwiraswasta

1

Page 2: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

dapat juga menciptakan lapangan kerja sesuai dengan keinginan dan juga keahlian yang

dimiliki.

Menurut Kartini Kartono, (1991:22-29), faktor-faktor yang menentukan

keberhasilan kerja digolongkan menjadi dua yaitu: (1) faktor intern (dari dalam diri

individu) meliputi kecerdasan, ketrampilan, kecakapan, bakat dan minat, kemampuan,

motivasi, kesehatan, kebutuhan psikologis, kepribadian, cita-cita dan tujuan kerja; (2)

faktor ekstern (dari luar individu) meliputi lingkungan kerja dan lingkungan tempat

kerja. Sedangkan menurut Wasty Soemanto (1984:44), kepribadian berwiraswasta

dalam hal ini adalah semangat jiwa wiraswasta yang kuat, optimis yang tinggi membuat

seseorang penuh kreatifitas, tekun, ulet dalam melakukan segala kegiatan yang

berkaitan dalam usahanya dan merupakan tenaga pendorong pada diri seseorang untuk

maju dan berkembang.

Seperti telah dikemukakan diatas bahwa sulitnya mencari pekerjaan membuat

mereka harus bersaing dengan pencari kerja yang lain, sehingga menambah jumlah

penggangguran. Untuk mengatasi hal tersebut para siswa dibekali dengan pengetahuan

wiraswasta di sekolah melalui mata pelajaran kewirausahaan, sedangkan untuk

menanamkan jiwa wiraswasta salah satu melalui perhatian orang tua. Orang tua dapat

mengarahkan dan membimbing sehingga siswa dapat mencipatakan lapangan kerja

sendiri tanpa bergantung pada perusahaan besar.

Penelitian ini dilakukan pada SMK Negeri 1 Subang karena peneliti pernah

melakukan observasi melalui kunjungan, jadi secara tidak langsung peneliti sudah

cukup mengenal lingkungan dan kegiatan siswa sehingga lebih memudahkan

melakukan penelitian lebih lanjut. Dari hasil penelitian dan hasil nilai rata-rata mata

diklat kewirausahaan, secara umum para siswa mendapatkan hasil nilai yang cukup

2

Page 3: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

baik. Dengan adanya mata diklat kewirausahaan yang telah dikuasai, para siswa dapat

membekali dirinya untuk dapat berwiraswasta dengan baik karena telah memiliki

pengetahuan wiraswasta secara teoritis.

Dengan demikian para siswa lebih meningkatkan pengetahuan tentang

kewiraswastaan agar dalam berwiraswasta nantinya akan mendapat hasil yang optimal

sesuai dengan keinginanya. Untuk mengetahui benar tidaknya perhatian orang tua

berpengaruh dalam terhadap pengetahuan wiraswasta siswa sekaligus berpengaruh

dalam membina jiwa wiraswasta siswa SMK Negeri 1 Subang, maka dalam penelitian

ini diambil judul sebagai berikut: “PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA

TERHADAP PENGETAHUAN WIRASWASTA DAN PEMBINAAN JIWA

WIRASWASTA SISWA KELAS III JURUSAN BANGUNAN SMK NEGERI 1

SUBANG”.

B. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang diatas faktor-faktor perhatian orang tua,

pengetahuan wiraswasta dan pembinaan jiwa wiraswasta siswa, timbul suatu

permasalahan yaitu: Apakah perhatian orang tua terhadap siswa SMK Negeri 1 Subang

berpengaruh terhadap pengetahuan wiraswasta. Apakah perhatian orang tua terhadap

siswa SMK Negeri 1 Subang berpengaruh terhadap pembinaan jiwa wiraswasta.

3

Page 4: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan diatas maka tujuan penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui adanya pengaruh perhatian orang tua dalam menunjang

pengetahuan wiraswasta Untuk mengetahui adanya pengaruh perhatian orang tua dalam

membina jiwa wiraswasta.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu:

Pihak Sekolah

Diharapkan dapat memberikan masukan dalam melakukan perencanaan proses

belajar mengajar yang dapat menumbuhkan jiwa wiraswasta siswa kelas III jurusan

bangunan di SMK Negeri 1 Subang.

Pihak Siswa

Diharapkan dapat memberikan masukan kapada siswa agar tergugah minat

berwiraswasta siswa lulusan SMK Negeri 1 Subang.

Pihak Peneliti

Diharapkan dapat memberikan masukan kepada peneliti sebagai calon pendidik

agar lebih memperhatikan kesiapan siswa memasuki dunia kerja dalam upaya

meningkatkan kualitas tenaga kerja tingkat menengah.

4

Page 5: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari adanya kesalahan penafsiran berkaitan dengan penelitian

ini, diperlukan adanya penegasan istilah dan pembatasan masalah

sebagai berikut:

Pengaruh

Pengaruh berarti daya yang timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut

membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 1989:595)

Perhatian Orang Tua

Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis terhadap sesuatu obyek atau banyak

sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas/pengalaman batin. (Dimyati

Mahmud, 1990:9). Orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini adalah orang dewasa

yang bertanggung jawab atas keberhasilan siswa, baik orang tua siswa, wali atau orang

tua asuh.

Jadi perhatian orang tua berarti pemusatan atau konsentrasi yang diberikan oleh

orang tua siswa, wali atau orang tua asuh terhadap suatu obyek yaitu siswa.

Pengetahuan Wiraswasta

Pengetahuan adalah segenap apa yang kita ketahui tentang suatu obyek

termasuk kedalaman adalah ilmunya. (Jujun S.Suriasumantri, 1982:104). Wiraswasta

adalah sifat-sifat keberanian, keutamaan, dan keteladan dalam mengambil resiko yang

bersumber pada kemampuan sendiri. (Soesarsono Wijandi, 1987:23).

Jadi pengetahuan wiraswasta berarti ilmu tentang sifat keberanian, keutamaan

dan keteladan dalam mengambil resiko dengan kemampuan sendiri.

5

Page 6: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

Jiwa Wiraswasta

Jiwa wiraswasta dalam hal ini berarti kepribadian wiraswasta. Jiwa adalah

orang utama yang menjadi tenaga dan semangat. (Tim Penyusum KBBI, 1989:364).

Kepribadian menurut W.J.S. Poerwadarminto (1989:38) adalah manusia sebagai

sumber perorangan dan keseluruhan yang merupakan watak. Wiraswasta adalah

keberanian, keutamaan, dan kepercayaan dalam memenuhi dan memecahkan masalah

hidup dengan kekuatan sendiri. (Wasty Soemanto, 1984:43).

Jiwa wiraswasta yang dimaksud adalah kepribadian seseorang untuk berani

mengambil resiko untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan kemampuan diri sendiri.

Siswa Kelas III Jurusan Bangunan SMK Negeri 1 Subang

Obyek penelitian adalah siswa kelas III yang masih aktif mengikuti pelajaran di

sekolah. Siswa yang menjadi obyek penelitian adalah jurusan bangunan yang terdiri

dari jurusan Gambar (GB), Konstruksi Bangunan I (KBI), Konstruksi Bangunan II

(KBII) dan lokasi penelitian di SMK Negeri 1 Subang. Subyek dari penelitian akan

dimintai keterangan untuk memberikan informasi yang diperlukan melalui angket,

sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi analisis statistik.

Jadi pengertian dari judul skripsi ini adalah suatu penelitian yang bermaksud

untuk mempelajari atau meneliti tentang adanya pengaruh perhatian yang diberikan

orang tua siswa, wali atau orang tua asuh terhadap keberhasilan siswa dalam mencapai

bentuk perhubungan dan perubahan dalam cara bertingkah laku yang baru berkat

pengalaman dan latihan sekaligus terhadap usaha membina watak keberanian,

keutamaan dan kepercayaan manusia dalam memenuhi dan memecahkan masalah

hidup dengan kekuatan sendiri, pada siswa SMK Negeri 1 Subang.

6

Page 7: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

F. Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. (Suharsimi

Arikunto,1992:62).

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Perhatian orang tua terhadap siswa SMK Negeri 1 Subang berpengaruh terhadap

pengetahuan wiraswasta.

2. Perhatian orang tua terhadap siswa SMK Negeri 1 Subang berpengaruh terhadap

pembinaan jiwa wiraswasta

G. Kerangka Berfikir

Kepribadian berwiraswasta dalam hal ini adalah semangat jiwa wiraswasta yang

kuat, optimisme yang tinggi membuat seseorang penuh kretif tekun dan ulet dalam

melalukan segala kegiatan yang berkaitan dengan usahanya. Lingkungan keluarga

merupakan landasan yang kuat untuk mencapai kedewasaan anak. Tugas dan tanggung

jawab orang tua terhadap pendidikan anak lebih bersifat pembentukan watak dan budi

pekerti, latihan ketrampilan pendidikan kesosialan.

Keluarga mempunyai peranan dalam mempersiapkan anak-anak untuk

mencapai masa depan terutama dalam penanaman sikap dan nilai hidup, pengembangan

bakat dan minat serta pembinaan bakat dan kepribadian. Pendidikan yang diterima

dalam keluarga inilah yang akan digunakan oleh anak sebagai dasar untuk mengikuti

pendidikan selanjutnya di sekolah.

7

Page 8: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

Perhatian orang tua terhadap anak diwujudkan pula dalam penyediaan sarana

belajar agar anak lebih termotivasi dalam melaksanakan tugas ataupun kewajiban

belajar maupun ketrampilan atau bakat yang akan anak kembangkan. Akan tetapi sering

kali oaring tua justru menjadi penghambat berkembangnya pengetahuan dan jiwa

kewiraswastaan anak. Dengan adanya perhatian orang tua yang terlalu berlebihan tidak

jarang orang tua dapat menerima keinginan-keinginan anak untuk belajar sendiri dan

berkembang menurut kodratnya. Hal ini seringkali menyebabkan ketergantungan anak

pada orang tua. Dengan tingginya ketergantungan anak pada orang tua dapat

menghambat berkembangnya inisiatif dan daya kreatifitas anak sehingga mereka

kurang memiliki jiwa kewirawastaan yang dapat menghambat kesiapan anak dalam

menghadapi kehidupan pada masa-masa yang akan datang.

8

Page 9: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A. Perhatian Orang Tua

1. Pengertian Perhatian

Menurut Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang dalam bukunya Psikologi

Belajar menuliskan bahwa perhatian adalah pemusatan psikis yang tertuju pada suatu

obyek. (Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang, 1997:71) Menurut Dimyati

Mahmud, perhatian adalah pemusatan tenaga psikis terhadap suatu obyek atau banyak

sedikitnya kesadaran yang menyertai aktivitas/ pengalaman batin. (Dimyati Mahmud,

1990:9)

Berdasarkan definisi tersebut diatas , dapat disimpulkan bahwa adanya

perhatian selalu disertai oleh aktivitas psikis yaitu kesadaran dan perlu adanya obyek

yang diperhatikan, yaiu siswa.

2. Macam-macam Perhatian

Menurut Dimyati Mahmud, (1990:10), perhatian dibedakan menjadi beberapa

kriteria antara lain:

1. Atas dasar intesitasnya yaitu banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu

aktivitas/pengalaman batin. Perhatian ini dibedakan menjadi dua: Perhatian

intensif adalah perhatian yang betul-betul tercurah pada obyek Perhatian tidak

intensif adalah perhatian yang kurang sepenuhnya tercurah pada suatu obyek

Atas dasar cara timbulnya dibedakan menjadi dua: Perhatian spontan atau

9

Page 10: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

perhatian sengaja yaitu perhatian yang timbul tanpa direncanakan, tetapi begitu

saja secara tiba-tiba. Perhatian reflektif atau perhatian disengaja yaitu perhatian

yang timbulnya memang disengaja.

2. Atas dasar luasnya obyek yang dikenai perhatian dibedakan menjadi dua:

Perhatian distributif atau perhatian memancar adalah perhatian yang pada suatu

saat dapat tertuju pada macam-macam obyek. Perhatian konsentratif atau

perhatian terpusat adalah perhatian yang pada suatu saat hanya tertuju pada

obyek yang sangat terbatas.

3. Melihat besarnya fungsi pendidikan di lingkungan keluarga, nmaka perhatian

orang tua terhadap pendidikan anak yang dapat dilakukan adalah:

Perhatian intensif, karena kegiatan yang disertai dengan perhatian

intensif akan lebih terarah.

Perhatian yang disengaja (reflektif), karena kesengajaan dalam kegiatan

akan mengembangkan pribadi anak.

Perhatian spontan, karena perhatian spontan cenderung dapat

berlangsung lebih lama.

Pada umumnya sebagaian rang tua selalu memberikan perhatian pada anak-

anaknya dengan caranya masin-masing, namun adakalanya perhatian orang tua menjadi

berkurang dikarenakan aktifitas sehari-hari yang dilakukan. Meskipun demikian

hendaknya orang tua tetap berusaha memberikan perhatiannya karena perhatian

tersebut dapat mengarahkan perilaku positif pada anaknya serta dapat mencegah

perilaku negatif. Maka perhatian orang tua dalam hal ini di tujukan pada kesanggupan

orang tua untuk selalu memberikan dan mengarahkan anaknya agar berhasil dalam

belajar dan memiliki potensi untuk mengatasi permasalahan hidup di masa mendatang.

10

Page 11: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

B. Perhatian Orang Tua Terhadap Pendidikan Wiraswasta

Keluarga adalah merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama

dalam masyarakat, karena dalam keluarga manusia dilahirkan berkembang menjadi

dewasa. Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan di dalam keluarga akan selalu

mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya watak, budi pekerti dan ketrampilan tiap-

tiap manusia. Pendidikan yang diterima dalam keluarga inilah yang akan digunakan

oleh anak sebagai dasar untuk mengikuti pendidikan selanjutnya disekolah.

Tugas dan tanggung jawab orang tua dalam keluarga terhadap pendidikan anak-

anaknya lebih bersifat pembentukan watak dan budi pekerti, latihan ketrampilan dan

pendidikan kesosialan seperti tolong menolong, bersama-sama menjaga kebersihan

rumah, mejaga kesehatan dan ketentraman rumah tangga dan sejenisnya. Dalam rangka

pelaksanaan pendidikan nasional, peranan orang tua terutama dalam penanaman sikap

dan nilai hidup, pengembangan bakat dan minat serta pembinaan bakat dan

kepribadian. Orang tua mempunyai peranan penting dalam mempersiapkan anak-anak

untuk mencapai masa depan yang baik bagi diri sendiri, keluarga, serta orang lain.

Orang tualah yang mula-mula bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak.

Orang tua dapat dikatakan sebagai peletak dasar bagi pola tingkah laku serta

perkembangan pribadi anak-anak. Sayang sekali karena terdorong oleh rasa kasih

sayang serta idaman masa depan bagi anak-anak, banyak orang tua yang

memperlakukan anak-anak mereka secara keliru.

Kekeliruan orang tua dalam memperlakukan anak-anak dapat dilatar belakangi

oleh kurangnya pengetahuan para orang tua mengenai jiwa anak serta perkembangan

anak sesuai dengan keinginan-keinginan mereka dan kurang memberi kesempatan

11

Page 12: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

kepada anak-anak untuk belajar sendiri dan berkembang menurut sifat kodrati anak.

Dilain pihak, banyak pula orang tua yang cenderung suka memanjakan anak tanpa

memikirkan akibat dari perlakuan semacam itu.

Setiap tindakan orang tua seperti dikemukakan di atas dapat memupuk sifat

ketergantungan pada anak-anak. Sifat ketergantungan ini dapat menghambat atau

mengurangi inisiatif, kreatifitas serta perkembangan pribadi anak-anak. Sebenarnya

perlakuan orang tua semacam itu akan merugikan kehidupan anak-anak di masa

mendatang. Anak-anak menjadi canggung dalam setiap menghadapi situasi baru dalam

hidup mereka, baik di dalam pergaulan antar kawan, situasi pekerjaan, maupun dalam

rumah tangga.

Setiap perlakuan orang tua terhadap anak-anak berhubungan dengan beberapa

faktor, antara lain: latar belakang pendidikan orang tua, latar belakang sosial ekonomi

orang tua, pandangan orang tua mengenai pendidikan anak, serta faktor-faktor lain

diluar keluarga misalnya perubahan pola-pola kehidupan masyarakat, perubahan dunia

kerja, pertumbuhan ekonomi nasional dan lain-lain.

Terlepas dari latar belakang apakah yang mendorong orang tua untuk memberi

perlakuan-perlakuan tertentu bagi anak-anak, secara umum dapat dikaitkan bahwa

kemampuan orang tua dalam mendidik anak adalah terbatas. Dalam batas-batas

tertentu, orang tua masih dapat diharapkan peranan dan kemampuannya untuk

membelajarkan anak.

Orang tua adalah peletak dasar bagi perkembangan pribadi anak di masa

mendatang. Peranan orang tua untuk mendidik anak wiraswasta diperlukan hingga anak

yang dididik itu mampu berdiri sendiri, dalam hal ini jiwa kewiraswastaan. Agar anak

memperoleh bekal pribadi yang lebih kuat untuk mampu berwiraswasta maka orang tua

12

Page 13: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

hendaknya mengajar dan membimbing anak dalam hal: memahami pentingnya

wiraswasta dalam memajukan kehidupanpribadi, keluarga, bangsa dan negara,

memahami keluarga/rumah tangga sebagai suatu lembaga ekonomi (perusahaan mini).

Mengenal bidang dan jenis kegiatan wiraswasta, melaksanakan pekerjaan dalam usaha

wiraswasta, dalam setiap kegiatan kerja orang tua memberi motivasi dan bimbingan

untuk memperkuat pribadi atau sikap mental wiraswasta.

Sikap yang menghambat terwujudnya manusia wiraswasta antara lain:

1. Sikap orang tua yang cenderung memanjakan anak.Dengan landasan rasa kasih

sayang,orang tua kadang lupa atau tidak menyadari adanya kemungkinan yang

kurang menguntungkan pada diri anak-anaknya.

2. Sikap otoriter orang tua dalam memimpin atau membimbing anak juga dapat

berakibat kurang menguntungkan bagi perkembangan pribadi anak. Orang tua yang

bersikap otoriter cenderung suka memperlakukan anak-anak dalambentuk

kekerasan,paksaan dan ancaman.

3. Sikap masa bodoh,orang tua cenderung membiarkan segenap tingkah laku anak

tanpa pengawasan dan bimbingan.lingkungan anak dapat menolong atau merusak

perkembangannya. Anak yang lepas dari pengawasan orang tua akan cenderung

menjadi agresif dalam keinginan maupun tingkah laku.

C. Pengetahuan Wiraswasta

Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang

suatu obyek tertentu, termasuk di dalamnya adalah ilmu. Jadi ilmu merupakan bagian

13

Page 14: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

dari pengetahuan yang diketahui oleh manusia disamping berbagai pengetahuan. (Jujun

S. Suriasumantri, 1982:104).

Pengetahuan adalah keseluruhan keterangan dan ide-ide yang terkandung dalam pertanyaan-pertanyaan yang dibuat mengenai sesuatu gejala / peristiwa baik yang bersifat alamiah,sosial maupun keorangan, jadi pengetahuan menunjuk pada sesuatu yang merupakan isi substantive yang terkandung dalam ilmu.(Liang Gie, 1991:120)Menurut Liang Gie, (1991:121), pengetahuan merupakan kumpulan fakta-fakta,

nilai-nilai, keterangan dan sebagainya yang diperoleh manusia melalui penelahan ilham

atau pengalaman. Pengetahuan yang diberikan secara teori dalam proses belajar

mengajar, yaitu kegiatan pembelajaran dengan pemberian teori-teori dari buku-buku.

Pengetahuan yang diberikan secara teori akam menghasilkan produk

kemempuan teori, pengetahuan yang diberikan melalui praktek akan memberikan

pengalaman (empirik) yang bersifat praktis, sehingga dapat memberikan kemampuan

praktik

Menurut filsuf George Klubertanz dalam buku “Pengantar Ilmu Filsafat”

karangan Liang Gie, (1991:123) membagi pengetahuan menjadi tiga:

1. Pengetahuan langsung, sehari-hari yang dimiliki seseorang berdasarkan pengenalannya terhadap obyek-obyek pengalaman seperti misalnya makanan, cuaca, pakaian, orang, hewan, dan mesin.

2. Pengetahuan kemanusiaan (Humanistic Knowledge), yang diperoleh seseorang karena mempelajari sajak, drama dan keterangan lainnya yang melukiskan sifat dasar manusia atau mengacu pada kepribadian manusia seutuhnya.

3. pengetahuan ilmiah (Scientific Knowlegde), yang disusun berdasarkan asas-asas yang cocok dengan pokok soalnya dan dapat membuktikan kesimpulan-kesimpulannya.

Walaupun pengertian mengenai pengetahuan menunjuk pada fakta-fakta

sebagai intinya, perlulah dipahami bahwa ilmu bukanlah fakta-fakta. Pernyataan yang

lebih tepat ialah bahwa ilmu senantiasa berdasarkan fakta-fakta. Fakta-fakta itu diamati

dalam aktivitas ilmiah. Dari pengamatan itu selanjutnya fakta-fakta dihimpun dan

14

Page 15: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

dicatat sebagai data. Yang dimaksud dengan data ialah berbagai keterangan (seringkali

yang bisa menunjukkan pengukuran) yang dipandang relevan bagi suatu penyelidikan

dan yang dihimpun berdasarkan persyaratan yang ditentukan secara rinci.

Wiraswasta adalah keberanian, keutamaan serta keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri. (Wasty Soemanto,1984:43).

Wiraswasta adalah suatu kepribadian unggul yang mencerminkan budi yang luhur dan suatu sifat yang patut diteladani, karena atas dasar kemampuan sendiri dapat menghasilkan suatu sumbangsih karya untuk kemajuan yang berlandaskan kebenarann dan kebaikan. (Soesarsono Wijandi, 1987:24).

Dari berbagai pengertian tersebut diatas,dapat disimpulkan bahwa wiraswasta

atau wirausahawan adalah pejuang kemajuan, mengutamakan berkarya dalam bidang

pekerjaan, baik di bidang pemerintahan ataupun swasta, bersumber pada kemampuan

sendiri, didorong oleh inisiatif untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, lingkungan

dan bangsa.

Berdasarkan pengertian wiraswasta tersebut, manusia wiraswasta adalah orang

yang memiliki potensi untuk berprestasi, ia senantiasa memiliki motivasi yang besar

untuk mampu berprestasi. Dalam kondisi dan situasi begaimanapun manusia

wiraswasta mampu menolong dirinya sendiri di dalam mengatasi permasalahan

hidupnya.

Jadi pengetahuan wiraswasta adalah keseluruhan dan ide-ide yang terkandung

dalam pernyataan wiraswasta, pada dasarnya keterangan tentang keberanian,

keutamaan, serta keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan hidup dengan kekuasaan

yang ada pada diri sendiri.

Jadi seorang wiraswasta senantiasa memiliki motivasi yang besar untuk maju

berprestasi. Dengan kekuatan yang ada pada dirinya manusia wiraswasta mampu

15

Page 16: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

berusaha untuk memenuhi setiap kebutuhan hidupnya, dan mampu mengatasi

permasalahannya tanpa menunggu pertolongan/bantuan dari siapapun.

D. Membina Jiwa Wiraswasta

Jiwa wiraswasta dalam hal ini berarti kepribadian kewiraswastaan. Jiwa adalah

orang utama yang menjadi tenaga kerja dan semangat yang berasal dari dalam diri

manusia.(KBBI, 1989:364). Kepribadian menurut W.J.S. Poerwadarminto (1989:38)

adalah keadaan manusia sebagai sumber perorangan dan keseluruhan yang merupakan

watak-watak orang.

Menurut Soesarsono Wijandi (1987:23), secara etimologi wiraswasta

merupakan suatu istilah yang berasal dari perpaduan kata “swa” dan “sta”. Swa berarti

sendiri dan sta berarti berdiri. Swasta dapat diartikan berdiri di atas kaki sendiri atau

berdiri atas kemampuan sendiri. Wiraswasta dapat pula sebagai sifat-sifat keberanian,

keutamaan dan teladan dalam mengambil resiko berdasarkan kemampuan sendiri.

Kewiraswastaan menekankan pada suatu keyakinan yang kuat atas kekuatan

yang ada pada diri sendiri. Wiraswasta senantiasa memiliki motivasi yang besar untuk

berprestasi. Kondisi dan situasi yang bagaimanapun wiraswasta berusaha keras

menolong dirinya sendiri dalam menghadapi permasalahan hidup. Kemajuan dan

kesuksesan hidup adalah tujuan utamanya. Manusia wiraswasta berpwndapat bahwa

kemajuan dan kesuksesan hidup tidak datang dengan sendirinya melainkan harus

diperoleh melalui usaha dan bekerja keras dengan menggunakan kekuatan yang ada

pada diri sendiri.

16

Page 17: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

Tingkat kemandirian/kemampuan untuk “berdiri sendiri” erat hubungannya

dengan tingkat kepercayaan diri seseorang. Seseorang yang berjiwa wiraswasta

mempunyai kepercayaan diri yang relatif tinggi akan mampu menghadapi dan

menyelesaikan suatu pekerjaan terutama dari segi inisiatif dan kemampuan untuk dapat

menolong dirinya sendiri dari masalah yang dihadapi.

1. Ciri-ciri manusia wiraswasta

Menurut Wasty Soemanto, 1984:45 manusia wiraswasta adalah manusia yang

mempunyai kepribadian yang kuat dengan ciriciri sebagai berikut:

1) Memiliki moral yang tinggi

2) Memiliki moral wiraswasta

3) Memiliki kepekaan terhadap arti lingkungan

4) Memiliki ketrampilan wiaswasta

Lebih lanjut seseorang yang berjiwa wiraswasta ini dijelaskan secara singkat

sebagai berikut:

1) Moral yang tinggi. Manusia yang bermoral tinggi memiliki enam sifat utama yaitu:

a) Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

b) Kemerdekaan batin

c) Keutamaan

d) Kasih saying terhadap sesama manusia

e) Loyalitas hokum

f) Keadilan

2) Mental wiraswasta. Manusia yang mempunya mental wiraswasta memiliki kekuatan

mental yang membangun kepribadian yang kuat yaitu:

17

Page 18: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

a) Berkemauan keras

b) Berkeyakinan kuat atas kekuatan sendiri, untuk itu diperlukan:pengenalan diri,

kepercayaan diri sendiri dan pemahaman tujuan dan kebutuhan.

c) Kejujuran dan tanggung jawab, untuk ini diperlukan moral yang tinggi, disiplin

diri sendiri.

d) Ketahanan fisik dan mental diperlukan adanya: kesehatan jasmani dan rohani,

sesabaran dan ketabahan.

e) Ketekunan dan keuletan.

f) Pemikiran yang konstruktif dan kreatif.

3) Kepekaan terhadap arti lingkungan. Manusia yang mempunyai jiwa wiraswasta

setidak tidaknya harus sensitif atau peka terhadap arti lingkungan bagi kehidupannya

yang meliputi: pengenalan terhadap arti lingkungan, rasa syukur atas segala yang

diperoleh dan dimiliki, keinginan yang besar untuk menggali dan mendayagunakan

sumber-sumber ekonomi lingkungan setempat dan kepandaian untuk menghargai

dan memanfaatkan waktu secara efektif.

4. Ketrampilan Wiraswasta. Untuk menjadi manusia wiraswasta diperlukan

ketrampilan seperti yang dikemukakan di bawah ini:

a) Ketrampilan berfikir kreatif

b) Ketrampilan dalam pembuatan keputusan

c) Ketrampilan dalam kepempinan

d) Ketrampilan menejerial

e) Ketrampilan bergaul antar sesama

Dalam buku yang berjudul “Pengantar Kewiraswastaan” karangan Soesarsono

Wijandi ,1987:27, disebutkan bahwa wiraswasta sesungguhnya mencakup beberapa

18

Page 19: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

unsur penting yang satu dengan yang lainnya sehingga terkait dan tidak terlepas dalam

kehidupan sehari-hari yaitu:

a. Unsur Pengetahuan

Unsur pengetahuan mendirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang, yaitu

tingkat kemampuan berpikir seseorang yang umumnya lebih banyak ditentukan

oleh tingkat pendidikannya, baik pendidikan formal maupun non formal.

b. Unsur ketrampilan

Unsur pengetahuan seseorang umumnya banyak diperoleh melalui latihan dan

pengalaman kerja nyata, tingkat ketrampilan seseorang akan semakin tinggi

karena pekerjaan yang berulang- ulang.

c. Unsur sikap mental

Unsur sikap mental lebih mencerminkan respon, tanggapan atau tingkah laku

seseoran bila dihadapkan pada situasi tertentu.

d. Unsur kewaspadaan

Unsur kewaspadaan merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental

terhadap sesuatu yang akan datang. Kewaspadaan adalah pemikiran atau

rencana tindakan seseorang terhadap sesuatu yang mungkin atau akan diduga

atau akan dialaminya.

Berdasarkan pendapat-pendapat atau gagasan-gagasan yang dikemukakan oleh

para ahli di atas, maka dapat dirumuskan suatu kerangka acuan yang berfungsi sebagai

indikator jiwa wiraswasta.

Rumusan kerangka acuan mengenai jiwa wiraswasta terseut adlah sebagai

berikut: bahwa manusia yang mempunyai jiwa wiraswasta adalah manusia yang

mempunyai kepribadian yang kuat, kepribadian yang kuat yang dimiliki manusia

19

Page 20: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

tersebut dipengaruhi oleh beberapa unsur yang merupakan ciri-ciri manusia wiraswasta

yaitu:

a) Memiliki moral yang tinggi, pengetahuan seseorang akan membentuk moral

manusia, seseorang yang mempunyai pengetahuan yang tinggi akan

mempunyai mental yang tinggi pula.

b) Memiliki mental wiraswasta, yang merupakan respon seseorang untuk

menghadapi suatu siuasi tertentu.

c) Memiliki ketrampilan wiraswasta, ketrmpilan seseorang dipengaruhi karena

adanya suatu pengalaman dalam melakukan pekerjaan yang berulang-ulang.

d) Memiliki kepekaan terhadap arti lingkungan, kepekaan seseorang terhadap

lingkungan merupakan kewaspadaan seseorang terhadap sesuatu yang akan

dialami.

Menanamkan Jiwa Wiraswasta Anak di Lingkungan Keluarga Setiap orang tua

mengidam-idamkan agar anaknya kelak dapat hidup bahagia, mereka menghendaki

suatu penghidupan yang lebih baik, lebih layak dan lebih maju dari kehidupan yang

dialami oleh mereka para orang tua. Harapan dan citi-cita tersebut bisa terwujud bila

orang tua mengerti dan mau memerankan peranan secara langsung mengenai

pendidikan anak-anaknya.

Perhatian orang tua sangat dibutuhkan bagi kelangsungan hidup anaknya di

masa mendatang. Perhatian tersebut bisa berupa pendidikan yang berharga bagi

kehidupan di masa mendatang, yaitu mempersiapkan pribadi anak agar mempu

mengatasi permasalahan hidu di masa mendatang dengan kekuatan pribadinya sendiri.

Adapun pendidikan yang dibutuhkan untuk menanamkan jiwa wiraswasta kepada anak

20

Page 21: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

agar anak-anak mampu mengatasi permasalahan hidup di masa depan dengan kekuatan

pribadinya adalah dengan pendidikan wiraswasta.

Pendidikan wiraswasta itu dimulai sejak manusia lahir dan berkembang di

lingkungan rumah tangga atau keluarga. Di sinilah letak peranan orang tua di dalam

tua adalah peletak dasar bagi perkembangan pribadi anak di masa-masa selanjutnya.

Peranan orang tua untuk menanamkan jiwa wiraswasta pada anaknya

diperlukan hingga anak mampu berdiri sendiri atau mandiri. Orang tua tetap dituntut

untuk mendidik anak hingga anak sanggup menolong diri sendiri di dalam menghadapi

permasalahan hidup serta dalam memenuhi kebutuhan anaknya supaya berhasil,

diperlukan syaratsyaratnya sebagai berikut:

1. Orang tua hendaknya mengenal arti dan cita-cita manusia wiraswasta.

2. Orang tua hendaknya mengenal garis besar perkembangan jiwa dari masing-masing

anaknya.

3. Orang tua hendaknya menciptakan situasi belajar kewiraswastaan di lingkungan

keluarga.

4. Orang tua hendaknya tahu, bahwa titik berat pendidikan kewiraswasta di lingkungan

keluarga adalah penempatan nilai:nilai kepribadian pada anak-anak.

5. Orang tua hendaknya mempunyai bekal pengetahuan minimal mengenal usaha-usaha

wiraswasta atau bidang-bidang wiraswasta.

Jadi dengan adanya syarat-syarat seperti yang disebutkan di atas, diharapkan

orang tua mampu dan berhasil dalam menanmkan jiwa wiraswasta pada diri anak.

Dengan terpenuhinya syarat-syarat tersebut, memungkinkan orang tua dapat dengan

mudah menanamkan jiwa wiraswasta pada anak sehingga di dapatkan pribadi yang

dinamis dan kreatif.

21

Page 22: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

2. Perhatian Orang Tua dalam Menunjang Pengetahuan Wiraswasta dan

Membina jiwa Wiraswasta

a. Keberhasilan Wiraswasta

Dunia wiraswasta adalah dunia yang penuh dengan ketidak pastian dan resiko,

dimana antara keberhasilan dan kegagalan bisa saja terjadi maka sebelum melangkah

terjun dalam dunia kewiraswastaan, mental dan moral terlebih dahulu harus

dipersiapkan.

Keberhasilan seorang wiraswasta dalam mengelola usahanya karena faktor

kepribadian, integritas, kecerdasan dan status. Mental yang baik, ulet, pantang mundur,

dan tak kenal menyerah, kalau disertai dengan perencaaan yang baik, perhitungan teliti

dan cara yang tepat, akan membuahkan hasil yang diinginkan. Bertolak dari hal

tersebut diatas, maka usaha pembinaan jiwa wiraswasta perlu dilakukan. Sehingga

dapat menciptakan lapangan kerja sendiri dan tidak menggantungkan kepada

pemerintah maupun swasta.

Hal pertama yang harus ditandaskan sebelum memulai suatu usaha atau kerja

adalah kepercayaaan diri. Karna kepercayaan diri merupakan modal utama yang sagat

berpengaruh dalam kemajuan atau keberhasilan. Mengingat kesempatan kerja yang

semakin sempit hendaknya kita tidak menggantungkan diri mencari tetapi

menciptakannya.

Mental yang baik, ulet, pantang mundur, dan tak kenal menyerah, kalau disertai

dengan perencaaan yang baik, perhitungan teliti dan cara yang tepat, akan membuahkan

hasil yang diinginkan.

22

Page 23: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

Yang dimaksud perencanaan dalam hal ini adalah merupakan suatu proses yang

tegas dan tetap yang akan dilaksanakan tahap demi tahap, sehingga seorang wiraswasta

harus kreatif dalam mengambil suatu keputusan.

Setelah perencanaan disusun, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan

kegiatan. Agar pelaksaaan kegiatan dapat efektif, seorang wiraswasta harus mampu

melihat setiap aspek dari sebuah persoalan atau memahami sudah melaksanakan

kegiatan, maka segala keraguraguan dan ketidak pastian harus dihilangkan.

Kemudian dalam setiap kegiatan perlu senantiasa dilaksanakan pengawasan,

baik pengawasan intern terhadap orang-orang yang dipercaya, maupun pengawassan

ekstern sebagai usaha preventif, sehingga pelaksanaan tindakan dapat selaras dan sesuai

dengan yang diharapkan dalam suatu perencanaan. Dan setelah adanya perencanaan,

pelaksanaan kegiatan, serta pengawasan, maka perlu dilanjutkan dengan pengembangan

diri. Seorang wiraswasta ingin selalu berkembang melalui gagasan kreatif dan membuat

perubahanperubahan yang berarti. Hal ini merupakan kunci sukses yang dapat

dikembangkan selaras dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri. Sebaliknya

mental yang lembek, mudah putus asa, cepat bosan atau malas merupakan pantangan

seorang wiraswasta sejati.

b. Pembinaan Jiwa Wiraswasta oleh Orang Tua

Orang tua merupakan pelaksana dan penanggung jawab pertama dan utama atas

pendidikan anak. Dalam rangka mempersiapkan anak menjadi manusia wiraswasta

diperlukan pembinaan yang tepat dari pihak orang tua ssesuai dengan tingkattingkat

perkembangan anak (usia kanak-kanak, praremaja dan remaja).

23

Page 24: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

Berhubung dalam penelitian ini yang diteliti adalah siswa SMK, maka yang

akan dibahas disini adalah pendidikan anak usia remaja. Pembinaan orang tua yang

sebaiknya dilaksanakan terhadap anak yang menginjak usia remaja dalam rangka

mendidik anak menjadi manusia wiraswasta adalah dengan memberi latihan-latihan

kepada anak untuk berdo’a dan mendekatkan diri kepada Tuhan, membaca buku-buku

yang membahas masalah-masalah etis dan moral, sehingga anak mulai menemukan

jalan yanglurus.

Disamping latihan kepribadian anak juga harus diberi latihanlatihan kecakapan

kerja kewiraswastaan. Dalam hal ini orang tua haruslah memberikan pedoman kepada

anaknya supaya anak jangan mudah terpengaruh oleh godaan orang lain, tetapi selalu

bersikap teguh akan kemampuan diri sendiri, maka seorang anak tidak akan mudah

menyerah kalah bila suatu ketika menghadapi suatu tantangan.

Orang tua harus mengajarkan kepada anak untuk selalu pantang menyerah bila

menghadapi suatu kesulitan dan masalah. Kesulitan yang timbul harus disambut dengan

kemauan dan kenyakinan diri bahwa kesulitan itu akan cepat dikalahkan. Dan orang

yang mempunyai jiwa wiraswasta tidak akan pernah berbicara mengenai kekalahan,

melainkan harus selalu optimis dan yakin akan memenangkan suatu perjuangan. Jujur

dan bertanggung jawab juga merupakan sikap orang berjiwa wiraswasta yang harus

diajarkan pula oleh orang tua kepada anaknya. Anak diajarkan utnuk selalu jujur

kepada orang lain, serta harus bertanggung jawab atas setia perbuatan yang telah

dilakukannya.

Orang tua dalam membina jiwa wiraswasta anak yaitu dengan mengajarkan

kepada anaknya untuk selalu berkepribadian menarik, yaitu harus ramah kepada orang

lain, suka menolong orang lain yang memerlukan pertolongan, meghindari sifat

24

Page 25: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

sombong, memperthatikan kritik orang lain dan tidak menganggap remeh pendapat

orang lain.

Orang tua juga harus memberikan pengarahan kepada anak untuk tidak pantang

menyerah bila menghadapi suatu kesulitan dan masalah. Jadi dengan adanya

pembinaan jiwa wiraswasta yang diberikan orang tua kepada anak diharapkan anak

akan mandiri serta mempunyai pribadi yang dinamis dan kreatif, sehingga dapat

menolong dirinya sendiri dalam menghadapi tantangan masa depan.

25

Page 26: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. (Suharsimi Arikunto, 1997:15).

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas III jurusan bangunan

SMK Negeri 1 Subang. Dipilihnya populasi siswa kelas III karena mereka akan segera

bekerja, sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai evaluasi terhadap proses

belajar-mengajar di SMK Negeri 1 Subang.

Berdasarkan data yang diperoleh dari SMK Negeri 1 Subang diperoleh data

siswa kelas III jurusan bangunan sebagai berikut:

1. Program Keahlihan Teknik Gambar Bangunan dengan 32 siswa.

2. Program Keahlihan Teknik Konstruksi Bangunan I dengan 24 siswa.

3. Program Keahlihan Teknik Konstruksi Bangunan II dengan 24 siswa.

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. (Suharsimi

Arikunto, 1997:117). Sampel dari penelitian ini ditentukan teknik acak penugasan.

Pengambilan sample tidak dilakukan tehadap siswa secara individu, melainkan

terhadap kelompok siswa. Kelompok siswa disini berupa kelas. Siswa kelas tiga

program teknik bangunan merupakan populasi dari penelitian ini, yang terdiri dari tiga

kelas. Dari ketiga kelas tersebut diundi dan diambil dua kelas sebagai sample dengan

perincian kelas III GB dan kelas III KB1 untuk eksperimen dan kelas III KB2 sebagai

kelas kontrol.

26

Page 27: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

B. Variabel Penelitian

Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian. (Suharsimi Arikunto, 1997:99). Dalam penelitian ini ada dua macam yang

akan diteliti, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat. (Suharsimi

Arikunto, 1997:97). Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah perhatian orang

tua.

2. Variabel terikat adalah variabel yang hanya muncul karena pengaruh variabel bebas.

(Suharsimi Arikunto, 1997:104). Variabel terikat (variabel Y) dalam penelitian ini

adalah pengetahuan wiraswasta (Y1) dan jiwa wiraswasta siswa (Y2).

C. Metode Pengumpulan Data

1. Metode Test

Metode test adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang

digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetaahuan, inteligensi, kemampuan atau

bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. (Suharsimi Arikunto, 1997:139).

Metode ini digunakan untuk mengetahui pengetahuan siswa mengenai

pengetahuan wiraswasta. Metode ini menggunakan pertanyaan pilihan ganda yang

disediakan alternatif jawaban yang menghasilkan skor.

27

Page 28: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

2. Kuesioner/angket

Kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden tentang pribadinya atau hal-hal yang

diketahuinya. (Suharsimi Arikunto, 1997:140).

Dalam penelitian ini, metode angket digunakan sebagai metode utama yang

berfungsi untuk mengambil data tentang perhatian orang tua dan jiwa wiraswasta

siswa. Untuk angket dipakai adalah pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban (a, b, c,

d) dengan skor atau nilai, a:4 ; b:3 ; c:2 ; d:1.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah cara untuk memperoleh data dari barang-barang

yang tertulis, seperti buku, majalah, peraturan, catatan dan sebagainya. (Suharsimi

Arikunto, 1997:236). Metode dokumentasi pada penelitian ini digunakan untuk

memperoleh data tentang jumlah siswa kelas III jurusan bangunan SMK Negeri 1

Subang.

D. Uji Coba Instrumen

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalitan atau

kesahihan suatu instrumen. (Suharsimi Arikunto, 1997:144) Sebuah instrumen

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang di inginkan dan dapat mengungkap

data dari variabel yang di teliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitanya instrumen

28

Page 29: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran

tentang variable yang dimaksud.

Ada beberapa cara untuk menentukan validitas alat ukur dalam suatu penelitian

tetapi validitas yang digunakan dalam mengungkap perhatian orang tua, pengetahuan

wiraswasta dan jiwa wiraswasta adalah validitas butir. Untuk menguji tingkat validitas

empiris instrumen peneliti mencoba instrumen tersebut dengan sasaran dalam

penelitian. Langkah ini biasa disebut dengan uji coba instrumen.

Pemberian keputusan valid tidaknya suatu butir apabila r rhitung > rtabel, maka

instrumen tersebut dikatakan valid. Perhitungan validitas butir menggunakan rumus

produk moment sebagai berikut:

(Suharsimi Arikunto, 1997:162)

Dari hasil uji coba instrumen yang dilakukan, mka diperoleh hasil rhitung untuk

variabel perhatian orang tua, pengetahuan wiraswasta dan pembinaan jiwa wiraswast.

Semuanya lebih besar dari rtabel, didapat rhitung yang terkecil : 0,427 > rtabel 0,423.

29

Page 30: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

Dari hasil tersebut maka instrumen dapat dikatakan valid, karena mempunyai

korelasi lebih tinggi dari rtabel. Untuk perhitungan uji coba validitas dapat dilihat pada

lampiran 7, 10, dan 13. dengan demikian instrumen tersebut dapat di gunakan untuk

mengambil data penelitian.

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah keajegan dan ketetapan alat ukur dikatakan memiliki

keandalan jika kapanpun alat tersebut digunakan akan memberikan hasil yang sama.

Angket sebagai alat pengukur data dapat dikatakan reliable apabila

menunjukkan skor yang stabil dan konstans, karena reliabilitas adalah indeks yang

menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.

(Suharsimi Arikunto, 1997:142).

Untuk mengukur reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha. Dan untuk

memperoleh reliabilitas soal menggunakan alpha sebagai berikut:

Analisis hasil uji coba reliabilitas perhatian orang tua diperoleh koefisien

reliabilitas sebesar 0,833; untuk pengetahuan wiraswasta 0,952; dan untuk pembinaan

30

Page 31: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

jiwa wiraswasta 0,806. sedangkan untuk aspek koefisien tersebut lebih besar dari rtabel

0,423 yang berarti instrument tersebut reliabel

E. Metode Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau

tidak berdistribusi normal. Jika data yang diperoleh berdistribusi maka statistik yang

digunakan adalah statistika parametrik. Jika data yang diperoleh tidak berdistribusi

normal maka statistika yang digunakan adalah statistika non parametrik.

Rumus Chi-kuadrat yang digunakan adalah:

Populasi berdistribusi normal jika 2 X hitung 2 X tabel dengan derajat

kebebasan dk = k-3 dan = 5% maka data yang diperoleh berdistribusi normal.

2. Uji Kelinieran

Bentuk persamaan regresi Y atas X adalah Y = a + bX Rumus koefisien a dan b

adalah:

31

Page 32: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

(Sudjana, 1996:315)

Untuk menguji keberartian persamaan regresi dan uji kelinieran garis regresi

digunakan analisis varians seperti tabel berikut:

Tabel 3.1. Analisis Varians Untuk Regresi

(Sudjana, 1996:332)

Keterangan:

32

Page 33: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

JK = Jumlah kuadrat

DK = Derajat kebebasan

RK = Rerata Kuadrat

Dari tabel di atas sekaligus diperoleh dua hasil yaitu:

1) Harga F

untuk uji keberartian persamaan regresi. Jika F1 F tabel pada dk pembilang

1 dan dk penyebut (n-2) dengan taraf signifikansi 5% maka persamaan regresi

tersebut dinyatakan signifikan.

2) Harga F 2 =

untuk uji kelinieran persamaan regresi. Jika F 2 < Ftabel pada dk pembilang (k-

2) dan penyebut (n-k) dengan taraf signifikansi 5% maka persamaan regresi

tersebut dinyatakan linier.

33

Page 34: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

3. Menguji Hipotesis.

Untuk mengetahui pengaruh antara variable X (perhatian orang tua) terhadap

variable Y (pengetahuan wiraswasta dan pembinaan jiwa wiraswasta) digunakan

metode analisis regresi sederhana. Dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan persamaan regresi

Persamaan regresi dapat dicari dengan menggunakn rumus sebagai berikut:

Y = a + bX

Keterangan:

a : Koefisaien prediksi

b : Koefisien Variabel X

X : Koefisien variabel Y

b. Uji Keberartian Regresi

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

(Sudjana,1996:332)

c. Uji Kelinieran Regresi

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

34

Page 35: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

(Sudjana. 1996:331)

d. Menghitung Koefisien Korelasi

Rumus yang digunakan adalah:

(Suharsimi Arikunto, 1996:369)

e. Uji Keberartian Koefisien Korelasi

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

(Sudjana,1996:377)

35

Page 36: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

Apabila t berada pada daerah penerimaan Ho, yaitu–t(1-1/2)(n-2)< t < t(1-1/2)(n-

2), berarti bahwa koefisien korelasi tidak signifikan.

f. Koefisien Determinasi

Jika persamaan regresi Y atas X telah ditentukan, koefisien determinasi r2 dapat

ditentukan rumus sebagai berikut:

(Sudjana, 1996:370)

36

Page 37: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Variabel Penelitian

a. Deskripsi Perhatian Orang Tua

Tabel 4.1Distribusi Frekuensi Perhatian Orang Tua

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua siswa

(28,57%) mempunyai perhatian yang sangat baik pada anak-anaknya, sedangkan

(69,64%) dalam kategori baik dan 1,79% dalam kategori cukup baik.

b. Deskripsi Pengetahuan Wiraswasta

Tabel 4.2Distribusi Frekuensi Pengetahuan Wiraswasta

37

Page 38: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar siswa (58,93%)

mempunyai pengetahuan wiraswasta yang baik, sedangkan 37,50% dalam kategori

sangat baik dan 3,57% dalam kategori cukup baik.

c. Deskripsi Pembinaan Jiwa Wiraswasta

Tabel 4.3Distribusi Frekuensi Pembinaan Jiwa Wiraswasta

Pada tabel 4.3 di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar siswa (60,71%)

mendapatkan pembinaan jiwa wiraswasta yang baik, sedangkan 33,93% dalam

kategori sangat baik dan 5,36% dalam kategori cukup baik.

2. Uji Prasyarat Analisis Regresi

Uji prasyarat analisis regresi merupakan prosedur yang harus dilaksanakan dan

dipenuhi, sehingga simpulan yang diambil dari hasil analisis regresi dapat

dipertanggung jawabkan kebenarannya apabila syarat-syarat analisisnya telah dipenuhi.

Prasyarat uji analisis regresi meliputi uji normalitas dan uji linieritas garis regresi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

berdistribusi normal atau tidak. Uji ini menggunakan rumus 2 dengan kriteria

bahwa data berdistribusi normal apabila harga 2 hitung < 2 tabel pada taraf

38

Page 39: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

signifikansi 5%. Untuk perhitungan 20, 21 dan 22. Sedangkan hasil perhitungan uji

normalitas data perhatian orang tua, pengetahuan kewiraswastaan dan pembinaan

jiwa wiraswasta siswa diperoleh hasil seperti pada tabel berikut :

Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Data

b. Uji Linieritas Garis Regresi

Uji linieritas garis regresi dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh berbentuk linier atau tidak. Jika data berbentuk linier, maka penggunaan

analisis regresi linier pada pengujian hipotesis dapat dipertanggung jawabkan akan

tetapi jika tidak linier, maka harus digunakan analisis regresi non linier. Uji linieritas

garis regresi dalam penelitian ini menggunakan uji F dengan kriteria yaitu data

dinyatakan linier apabila harga Fhitung < Ftabel pada taraf signifikansi 5%.

Perhitungan uji linieritas garis memperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.5 Hasil Uji Linieritas Garis Regresi

3. Pengujian Hipotesis

Sebagaimana dinyatakan dalam bab II hipotesis dalam penelitian

39

Page 40: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

ini ada dua yaitu :

a. Perhatian orang tua siswa kelas III SMK Negeri 1 Subang berpengaruh terhadap

pengetahuan wiraswasta.

b. Perhatian orang tua siswa kelas III SMK Negeri 1 Subang berpengaruh terhadap

pembinaan jiwa wiraswasta.

Berikut ini akan dilakukan pengujian terhadap kedua hipotesis kerja yang

dirumuskan dalam penelitian ini :

a. Pengujian Hipotesis I

Dalam rangka menguji hipotesis yang pertama tersebut maka ndinyatakan

hipotesis nihil sebagai berikut : “Perhatian orang tua siswa kelas III SMK Negeri 1

Subang tidak berpengaruh terhadap pengetahuan wiraswasta”.

Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier sederhana yang tercantum

pada lampiran 23 diperoleh persamaan regresi Y ˆ =16,632 + 1,352X. Untuk menguji

signifikansi dari persamaan regresi tersebut digunakan analisis varians untuk regresi.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh Fhitung =35,601> Ftabel=4,020 untuk

=5% dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 56–2 = 54. Karena

Fhitung>Ftabel, hal ini menunjukkan bahwa persamaan regresi tersebut signifikan

sehingga hipotesis nihil (Ho) yang berbunyi “Perhatian orang tua siswa kelas III SMK

Negeri 1 Subang tidak berpengaruh terhadap pengetahuan wiraswasta” ditolak dan

hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “Perhatian orang tua siswa kelas III SMK Negeri 1

Subang berpengaruh terhadap pengetahuan wiraswasta”.” diterima.

Hubungan perhatian orang tua (X1) dengan pengetahuan wiraswasta siswa (Y1)

dapat diketahui dari harga koefisien korelasi. Berdasarkan hasil analisis pada lampiran

diperoleh koefisien korelasi atau R yaitu 0,63. Keberartian dari koefisien korelasi

40

Page 41: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

tersebut dapat diuji dengan menggunakan uji t. Berdasarkan hasil analisis diperoleh

thitung = 5,967 > ttabel = 2,00 pada = 5% dengan dk=56-2 = 54. Karena thitung >

ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi tersebut signifikan.

Besarnya pengaruh atau kontribusi yang diberikan oleh perhatian orang tua

terhadap pengetahuan wiraswasta siswa dapat diketahui dari harga koefisien

determinasi atau R2 . Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga R2 = 39,73%.

Dengan demikian besarnya pengaruh perhatian orang tua terhadap pengetahuan

wiraswsta adalah 39,73% .

b. Pengujian Hipotesis II

Dalam rangka menguji hipotesis yang kedua tersebut maka dinyatakan hipotesis

nihil sebagai berikut : “Perhatian orang tua siswa kelas III SMK Negeri 1 Subang tidak

berpengaruh terhadap pembinaan jiwa wiraswasta”.

Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier sederhana pada lampiran

diperoleh persamaan regresi Y ˆ = 12,375 + 0,750X. Untuk menguji signifikansi dari

persamaan regresi tersebut digunakan analisis varians untuk regresi. Berdasarkan hasil

perhitungan diperoleh F hitung = 26,917 > F tabel = 4,020 untuk =5% dengan dk

pembilang = 1 dan dk penyebut = 56– 2 = 54. Karena Fhitung > F tabel, hal ini

menunjukkan bahwa persamaan regresi tersebut signifikan sehingga hipotesis nihil

(Ho) yang berbunyi “Perhatian orang tua siswa kelas III SMK Negeri 1 Subang tidak

berpengaruh terhadap pembinaan jiwa wiraswasta” ditolak dan hipotesis kerja (Ha)

yang berbunyi “Perhatian orang tua siswa kelas III SMK Negeri 1 Subang berpengaruh

terhadap pembinaan jiwa wiraswasta” diterima.

Hubungan perhatian orang tua (X) dengan pembinaan jiwa wiraswasta (Y2)

dapat diketahui dari harga korelasi. Berdasarkan hasil analisis diperoleh koefisien

41

Page 42: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

korelasi yaitu 0,58. Keberartian dari koefisien korelasi tersebut dapat diuji dengan

menggunakan uji t. Berdasarkan hasil analisis pada lampiran diperoleh thitung = 5,188

> ttabel = 2,00 pada = 5% dengan dk = 56–2 = 54. Karena thitung > ttabel, maka

dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi tersebut signifikan.

Besarnya pengaruh atau kontribusi yang diberikan oleh perhatian orang tua

terhadap pembinaan jiwa wiraswasta siswa dapat diketahui dari harga koefisien

determinasi atau R2 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga R2 = 33,26%.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis deskriptif persentase menunjukkan bahwa perhatian

orang tua siswa kelas III SMK Negeri 1 Subang tersebut masuk dalam kategori tinggi.

Hal tersebut menunjukkan bahwa para orang tua telah mengasuh anak-anaknya dengan

penuh kasih sayang, orang tua telah membelajarkan anak-anaknya untuk memiliki

tingkah laku yang baik dan bertanggung jawab dengan memberikan sanksi-sanksi bila

anak melanggar peraturan-peraturan yang telah disepakati bersama, orang tua telah

menyediakan segala perlengkapan belajar yang dibutuhkan anak, dan orang tua juga

telah mencukupi semua kebutuhan biologis, tempat tinggal, biaya studi dan kebutuhan

yang lain secara baik baik.

Dengan tingginya perhatian orang tua siswa tersebut maka hal ini dapat menjadi

penunjang terhadap mereka dalam mengembangkan pengetahuan dan jiwa

kewiraswastaanya. Hal ini terbukti dari hasil analisis deskriptif persentase terhadap

variable pengetahuan wiraswasta siswa yang telah masuk dalam kategori baik dan

pengembangan jiwa wiraswasta yang telah masuk dalam kategori baik pula.

42

Page 43: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

Berdasarkan uji pengaruh antara perhatian orang tua terhadap pengetahuan

wiraswasta siswa terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan yang dibuktikan dari

analisis varians yang memperoleh diperoleh Fhitung=35,601 > Ftabel = 4,020.

Berdasarkan persamaan regresi yang diperoleh dimana koefisien regresi bertanda

positif maka dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara perhatian

orang tua dengan pengetahuan wiraswasta siswa. Bentuk pengaruh yang diperoleh dari

persamaan tersebut adalah jika variabel perhatian orang tua ditingkatkan sebesar satu

satuan maka akan di ikuti dengan meningkatnya pengetahuan wiraswasta siswa sebesar

1,352 satuan pada konstantan 16,632. Dan sebaliknya jika skor variable perhatian orang

tua menurun sebesar satu satuan maka akan diikuti dengan menurunnya pengetahuan

wiraswasta siswa sebesar 1,352 satuan pada konstanta 16,632.

Keeratan hubungan antara perhatian orang tua dengan pengetahuan wiraswasta

dapat diketahui dari koefisien korelasi yang diperoleh, sedangkan berdasarkan hasil

penelitian menujukkan bahwa korelasi antara perhatian orang tua siswa dengan

pengetahuan wiraswasta siswa yaitu 0,63. Harga koefisien korelasi sebesar 0,63 ini

termasuk kategori cukup karena berada pada rentang indek korelasi 0,6 – 0,8. Besarnya

pengaruh perhatian orang tua terhadap pengetahuan wiraswasta siswa adalah 39,73%.

Pengaruh dari variabel lain selain perhatian orang tua adalah 60,27%.

Berdasarkan uji pengaruh antara pengetahuan kewiraswastaan terhadap

pembinaan jiwa wiraswasta siswa terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan yang

dibuktikan dari analisis varians yang memperoleh Fhitung=26,917 > Ftabel = 4,020.

Berdasarkan persamaan regresi yang diperoleh dimana koefisien regresi bertanda

positif maka dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara perhatian

orang tua dengan pembinaan jiwa wiraswasta siswa. Bentuk pengaruh yang diperoleh

43

Page 44: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

dari persamaan tersebut adalah jika variabel perhatian orang tua ditingkatkan sebesar

satu satuan maka akan diikuti dengan meningkatnya pembinaan jiwa wiraswasta siswa

sebesar 0,750 satuan pada konstatan 12,375. Dan sebaliknya jika skor variable

perhatian orang tua menurun sebesar satu satuan maka akan diikuti dengan menurunnya

pembinaan jiwa wiraswasta siswa sebesar 0,750 satuan pada konstanta 12,375.

Keeratan hubungan antara perhatian orang tua dengan pembinaan jiwa

wiraswasta dapat diketahui dari koefisien korelasi yang diperoleh, sedangkan

berdasarkan hasil penelitian menujukkan bahwa korelasi antara pengetahuan

kewiraswastaan dengan pembinaan jiwa wiraswasta siswa yaitu 0,58. Harga koefisien

korelasi sebesar 0,58 ini termasuk kategori agak rendah karena berada pada indek

korelasi 0,4 – 0,6. Besarnya pengaruh perhatian orang tua terhadap pembinaan jiwa

wiraswasta siswa adalah 33,26%. Pengaruh dari variabel lain selain perhatian orang tua

adalah 66,74%.

Mengacu dari hasil pembahasan diketahui bahwa perhatian orang tua

berpengaruh terhadap pengetahuan kewiraswastaan dan pembinaan jiwa wiraswasta

siswa maka perlu kiranya bagi orang tua siswa umtuk memberikan perhatian yang lebih

kepada anak-anaknya pada masa perkembangannya ini dalam rangka mengantarkan

mereka untuk dapat memiliki jiwa kewiraswastaan yang baik sebagai modal dalam

memasuki kehidupannya pada masa-masa yang akan datang. Wujud dari perhatian

orang tua tersebut dapat dinyatakan dengan memberikan kasih sayang yang lebih

kepada anakanaknya, memberikan keteladanan yang baik dalam menyikapi segala

permasalahan yang dihadapi, memberikan segala fasilitas belajar yang dibutuhkan

anak, tidak memanjakan anak yang dapat menghambat perkembangannya, memberikan

rasa aman kepada anak, membangkinkan inisiatif dan dan daya kreatifitas kepada anak.

44

Page 45: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

Pentingnya orang tua memperhatikan anak-anaknya tersebut, mengingatorang

tua atau keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama kali dalam hidupnnya.

Bentuk, isi serta tata cara pendididikan di dalam keluarga akan selalu mempengaruhi

tumbuh dan berkembangnya watak, budi pekeerti dan keterampialn tiap-tiap individu

dalam keluarga tersebut. Pendidikan yang diterima dalam keluarga inilah yang akan

digunakan oleh anak sebagai dasar untuk mengikuti pendidikan selanjutnya di sekolah.

45

Page 46: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat diambil

suatu simpulan sebagai berikut :

1. Perhatian orang tua siswa kelas III SMK Negeri 1 Subang terhadap pengetahuan

wiraswasta dan pembinaan jiwa wiraswasta siswa masuk dalam kategori baik.

2. Perhatian orang tua terhadap pengetahuan wiraswasta siswa sebesar 39,73% adalah

signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua berpengaruh

terhadap pengetahuan wiraswasta. Bahwa perhatian orang tua terhadap pengetahuan

wiraswasta, maka para siswa dapat memiliki jiwa wiraswasta yang baik dan

memiliki motivasi untuk berprestasi dalam memasuki kehidupan pada masa yang

akan datang.

3. Perhatian orang tua terhadap pembinaan jiwa wiraswasta sebesar 33,26% adalah

signifikan, sehingga perhatian orang tua berpengaruh terhadap pembinaan jiwa

wiraswasta. Perhatian orang tua dalam pembinaan jiwa wiraswasta pada anaknya

diharapkan agar anak dapat bersifat mandiri, bertanggung jawab, dan kreatif,

sehingga dapat menolong dirinya sendiri dalam menghadapi tantangan masa depan.

B. Saran

Saran yang dapat diajukan berdasarkan simpulan di atas adalah sebagai

berikut :

46

Page 47: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

1. Mengingat perhatian orang tua berpengaruh terhadap pengetahuan wiraswasta dan

jiwa wiraswasta siswa, maka para orang tua hendaknya lebih meningkatkan

perhatiannya dengan memberikan fasilitas-fasilitas yang dapat mendukung daya

kreatifitas anak dalam rangka menggali bakatnya sehingga mereka dapat memiliki

kompetensi pada bidang tertentu yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupannya

pada masa-masa yang datang setelah mereka lulus dari bangku pendidikan dan

memasuki dunia kerja.

2. Untuk penelitian lain yang sejenis hendaknya menjadikan hasil penelitian ini sebagai

bahan referensi dan menggunakan variabel serta populasi yang lebih luas lagi agar

diperoleh simpulan yang lebih meyakinkan.

47

Page 48: Web viewWiraswasta adalah sifat-sifat keberanian ... sehingga hasilnya akan merupakan bahan yang akan diolah menjadi ... Siswa kelas tiga program teknik bangunan merupakan

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati Mahmud, 1990, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta ; BPFE Yogya

Jujun S. Suriasumantri, 1982, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Jakarta :

Pustaka Sinar Harapan.

Kartini Kartono, 1991, Menyiapkan Dan Memandu Karir, Bandung: Alumi

Liang Gie, 1991, Pengantar Filsafat Ilmu, Yogyakarta : Liberti Yogya.

Soesarsono Wijandi, 1987, Pengantar Kewiiraswastaan, bandung : Sinar Baru.

Sudjana, 1996, Metode Statistika, Bandung: Tarsito.

Suharsimi, 1996, Prosedur Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, 1989, Kamus

Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.

Tim Pengembangan MKDK, 1989, Psikologi Belajar, Semarang : IKIP Semarang.

Wasty Soemanto, 1984, Pendidikan Wiraswasta, Jakarta : Bumi Aksara.

W.J.S. Poerwadaeminto, 1989, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai

Pustaka.

Yani Mustofa, 1996, Teknik Wiraswasta Dalam Keluarga, Jakarta : Rineka Cipta.

48