Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Judul Asli :
� א� �����a
Edisi Indonesia :
MENCINTAI RASULULLAH a
Penyusun : Dr. Abu Hafizhah Irfan, MSI
Desain Sampul : Hafizhah
Setting Isi : Irfan
Penerbit : Pustaka Al-Bayyinah
Jl. Medayu Utara No. 4
Surabaya
Telp. 0856-55865618
Cetakan Pertama :
15 Rabi’ul Awwal 1442 H / 01 November 2020 M
albayyinatulilmiyyah.wordpress.com
DAFTAR ISI
Halaman
BASMALAH …................................................... i
SAMPUL DEPAN …........................................... iii
DATA BUKU ….................................................. v
DAFTAR ISI ….................................................... vii
MUQADDIMAH ................................................. 1
KEISTIMEWAAN RASULULLAH a ............... 2
WAJIB MENCINTAI RASULULLAH a .......... 6
LARANGAN MENGHINA RASULULLAH a 14
BERSHALAWAT KEPADA RASULULLAH a 16
KHATIMAH ........................................................ 20
MARAJI’ .............................................................. 22
1
MUQADDIMAH
Rasulullah a adalah manusia mulia yang diberikan
keistimewaan oleh Allah q di dunia dan di akhirat.
Kemuliaan beliau mencakup pada semua sisi kehidupan
manusia. Sehingga Rasulullah a layak dijadikan sebagai
figur teladan kebaikan bagi manusia. Sebagaimana
firman Allah q;
���� כא� כ��� �� � �� �� �� כא� � �� ��� � � �� � ���� � ���� א
� �! כ ��כ" א # $ " �% ' א&� �� �א $ ��� א �( א("� *".
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah (a)
teladan yang baik bagi kalian, (yaitu) bagi orang-orang
yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari
Kiamat dan ia banyak menyebut Allah (q).”1
1 QS. Al-Ahzab : 21.
2
KEISTIMEWAAN RASULULLAH a
Rasulullah a diberikan keistimewaan khusus oleh
Allah q yang tidak diberikan kepada seluruh Nabi dan
Rasul selain beliau, di antaranya adalah:
1. Rasulullah a ditolong oleh Allah q dengan rasa
ketakutan musuhnya sejauh perjalanan satu bulan
Ini merupakan pertolongan dari Allah q kepada
Rasulullah a dalam mengalahkan musuh-musuhnya.
2. Dijadikan bumi sebagai tempat sujud (masjid) dan
alat bersuci
Umat-umat terdahulu melaksanakan ibadahnya di
tempat-tempat ibadah mereka. Adapun umat Rasulullah
Muhammad a diperbolehkan mengerjakan shalat di
semua tempat di bumi, selama tempat tersebut tidak
dilarangan oleh syari’at, seperti; tempat penderuman
unta, kuburan dan kamar mandi. Pada syari’at Rasulullah
a juga diperbolehkan tayammum sebagai pengganti
wudhu dan mandi.
3. Dihalalkannya ghanimah bagi Rasulullah a dan
umatnya
Diriwayatkan dari Abu Hurairah y, Rasulullah a
bersabda;
“Salah satu dari para Nabi berperang bersama
kaumnya. … Ia berperang dan ia belum shalat Ashar
padahal sudah dekat dengan sebuah kampung. Ia
berkata kepada matahari, ”Sesungguhnya engkau
3
diperintah (oleh Allah q) dan aku juga diperintah, Ya
Allah tahanlah (matahari) untuk kami. Kemudian ia
ditahan hingga –dengan izin Allah- ia berhasil
menaklukkan kampung tersebut. Ia mengumpulkan
ghanimah dan datanglah api untuk membakarnya tetapi
tidak bisa. (Lalu) ia berkata, ”Sesungguhnya di antara
kalian ada penghianat (yang mengambil ghanimah
dengan diam-diam), hendaknya satu orang dari setiap
kabilah berbaiat (bersumpah kepadaku). (Kemudian) ia
berkata, “Di antara (kabilahmu) ada penghianat.”
Hendaknya kabilahmu berbaiat denganku. Lalu
menempellah tangan dua atau tiga orang dengan
tangannya. Ia berkata, “Di antara kalian ada
penghianat.” (Kemudian) mereka datang dengan
membawa emas sebesar kepala sapi dan meletakkannya,
kemudian datang api dan membakarnya. Allah q
menghalalkan bagi kita ghanimah karena melihat
kelemahan dan ketidakberdayaannya kita.”2
4. Rasulullah a diberikan izin untuk memberikan
syafa’at khusus pada Hari Kiamat
Syafa’at pada Hari Kiamat yang khusus dimiliki
Nabi a adalah Syafa’at ‘Uzhma (agung) bagi seluruh
manusia ketika di padang mahsyar. Yaitu syafa’at agar
Allah q segera memutuskan perkara mereka. Ketika itu
mereka menuju kepada Nabi Adam j, kemudian ke
Nabi Nuh j, kemudian Nabi Ibrahim j, lalu Nabi
Musa j, dan ke Nabi Isa j. Namun para Nabi
tersebut meminta udzur dan tidak dapat memberikan
2 HR. Ahmad dan Muslim : 1747.
4
syafa’at. Maka datanglah manusia kepada Rasulullah a.
Lalu beliau berdoa kepada Allah q agar Allah q segera
memutuskan perkara manusia. Ini adalah syafa’at
terbesar dan merupakan kedudukan terhormat yang Allah
q janjikan kepada beliau a. Rasulullah a adalah orang
yang akan mengetuk pintu Surga, sehingga pintu tersebut
terbuka dan orang-orang yang beriman dapat masuk ke
dalamnya. Sebagaimana diriwayatkan dari Anas bin
Malik y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
"� ! כ� א � , � � א � , � $ �� א2 �� א� ' �� א ( 1* .� 0 א/� .� ,� א-�$ �� 2 �� ( �� �3 " � 6 א� א5 4 � ��.
“Aku adalah Nabi yang paling banyak pengikutnya pada
Hari Kiamat. Dan aku adalah orang yang pertama kali
mengetuk pintu Surga.”3
5. Rasulullah a diutus untuk seluruh umat manusia
hingga Hari Kiamat
Syari’at nabi-nabi terdahulu hanya berlaku khusus
untuk kaum mereka saja. Adapun syari’at yang dibawa
Rasulullah a berlaku untuk seluruh umat manusia
hingga Hari Kiamat. Hal ini juga menunjukkan bahwa
beliau adalah penutup para Nabi dan Rasul yang tidak
ada Nabi dan Rasul lagi setelahnya.
Lima keistimewaan Rasulullah a tersebut
terangkum pada hadits yang diriwayatkan dari Jabir bin
’Abdillah p, bahwa Nabi a bersabda;
3 HR. Muslim : 196.
5
�� �7 �8 � �9 % �� *� � :� 8 �1 (� �� א � � � �� ; �. �< �� �, �= �" �> �4 ?"� $ �( �1 �< �9 A �: B" � " � �� 2 @� �7 א � א �* 2 �� �6 �C �� א-� $ D �: �� *� � א E ?) � � א �( BF �2 �� �� �2 �G �� � �H � כ �G �I �=� = � >� � �� J א KF $ �� �� �< �9 � � � $ � א,� L � א �� 0 �M ?F �- � B� ; �. �< �� $ �� �7 �8 � �9
�N� א� כ $ �� א7 O א� �P �Q 1 .� (� �? .� א ; R �� �2 �I % �Sא �� �9 !� �1 �4 $ �Q �� .�� א2� 7 אR �T א
“Aku diberi lima hal yang belum pernah diberikan
kepada seorang (Nabi) pun sebelumku, (yaitu); (1) aku
ditolong (oleh Allah q) dengan rasa ketakutan (musuhku
sejauh) perjalanan satu bulan, (2) bumi dijadikan
untukku sebagai tempat sujud (masjid) dan alat bersuci
(pengganti air) maka siapa pun yang menemui waktu
shalat hendaklah ia segera shalat, (3) dihalalkan bagiku
ghanimah (harta rampasan perang) yang tidak
dihalalkan bagi seorang (Nabi) pun sebelumku, (4) aku
diberikan izin untuk memberikan syafa’at (‘uzhma), dan
(5) Nabi sebelumku diutus khusus untuk kaumnya saja,
sedangkan aku diutus untuk seluruh umat manusia.”4
4 Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 335, lafazh ini miliknya dan Muslim
: 521.
6
WAJIB MENCINTAI RASULULLAH a
Seorang muslim dan muslimah wajib mencintai
Rasulullah a dan kecintaan tersebut harus diletakkan di
atas semua kecintaan kepada makhluk, termasuk
kecintaan kepada diri sendiri. Suatu ketika ‘Umar bin
Khaththab y pernah mengatakan kepada Rasulullah a;
�� �� �� (א � �2 �U �Q B/ �� A � KFכ� �� �2 �� �Q ?@ �� 9�, - � ��� א ��
�� �O, �V �W�א $ U ��< � $ �I � < 7 � ���R א< S ?� �.��א� א �� ��
�� �O, כ���� R�G � �X א� �4 �� כ �� �� �O, �� �כ �2 �Q �@ �� � $ � ��I א&�, �Z � �" � �7 �I ��
�� �O, �� �2 �� �Q ?@ �� 9�, - � �� א �" � � (א �7 �� א&�< � $ �I � < 7 � ���R א< S ?� �.��א� א ��.
”Wahai Rasulullah, engkau lebih aku cintai atas segala
sesuatu kecuali diriku sendiri.” Rasulullah a bersabda,
”Tidak, demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya,
sehingga aku lebih engkau cintai melebihi dirimu
(sendiri).” ’Umar y lalu berkata, ”Kalau begitu, mulai
sekarang engkau lebih aku cintai daripada diriku sendiri.”
Kemudian Rasulullah a bersabda, ”Sekarang (imanmu
telah sempurna), wahai ’Umar.”5
5 HR. Bukhari : 6257.
7
Kecintaan kepada Rasulullah a merupakan hal
yang penting dan mulia di dalam Islam. Karena dengan
kecintaan tersebut, seorang dapat ditinggikan derajatnya
di Surga. Sebagaimana diriwayatkan dari Anas bin Malik
y, ia berkata;
�F �Q )� � א/ ) � R �� �� �� � ��� S א< � ��� � $ < � �I 7 R א< � � � �� �� א � ( :א� � � ��� G 2 א� < �H � �7 א � 2 $ :א� ; \�� א7 R א א\ � �� :א� ; :@ � ��� �� �� � $ א �I. ; �א: � �Z � �� 2 [ 2 כ ,� � �1 א 4 � �� "� א � � � :̂� , � א� ; .9 .� . �� � א �* " � '� J �� א_� � A �� �2 �� ; �� �� ��� S ��K .� א< � ��� � $ < � �I 7 R א< �: � �Z � [ 2 כ , @? �� א �� , E � :̂� , � א� ; .9 .� . �� � �� 2 �� �� �� � $ א �I $ � 4 א �� �Q $ �� :� 1 2 � �� כ� � �� � �� )� �� E � " � $ �7 B" כ� 4 �� � �7 � �F �4 E �7 � � .�� :� א
“Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah a dan berkata,
“Kapan (terjadi) Hari Kiamat?” Rasulullah a menjawab,
“Apa yang telah engkau persiapkan untuk (kedatangan)
Hari Kiamat?” Ia menjawab, “Kecintaan kepada Allah
q dan Rasul-Nya.” Rasulullah a bersabda, “Engkau
akan bersama dengan orang yang engkau cintai.” Anas
y berkata, “Tidak ada sesuatu yang lebih
8
membahagiakan kami setelah (kami masuk) Islam,
melebihi kebahagiaan (mendengar) sabda Nabi a,
“Engkau akan bersama dengan orang yang engkau
cintai.” Anas y berkata, “Maka Aku mencintai Allah q,
Rasul-Nya, Abu Bakar dan ‘Umar p, karena aku
mengharap akan bersama mereka, meskipun amalanku
tidak (setingkat) dengan amalan-amalan mereka.”6
Namun kecintaan tersebut menuntut adanya
konsekuensi, di antaranya adalah:
1. Membenarkan apa yang Rasulullah a sampaikan
( " . א �%� � � �� �I �� �) �� �=0) Allah q berfirman;
�� �:G א,� � �I �� אכ��� 7 א ,: 2 $ �X �$ �W �̀ � �� �� �� �"א 0aאכ��� א 2 $
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah.
Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka
tinggalkanlah.”7
6 HR. Muslim : 2639.
7 QS. Al-Hasyr : 7.
9
2. Mentaati apa yang Rasulullah a perintahkan
( " א �2 � � �� �I�G (Dא7
Sebagaimana firman Allah q;
�F�; �" �O �L) $ � ��כ��� א �. �. �M�) ���, �� �1 �.�א0 � ��� א ��?. �M�0 ���G �� כ��� �Q
4כ� ���, כ��� #� �� �� �� �O b � ��א $ �� �� � �� . �F�; ���א א �1 � �D� ?@ �M�) U ��� א� �Z� א ��� �0 �� �Z � � �� �� �"א $ ��) �" .א�כא��
“Katakanlah, “Jika kalian (benar-benar) mencintai
Allah q, maka ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi
kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.” Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah,
“Taatilah Allah dan Rasul-Nya. Jika kalian berpaling,
maka sesungguhnya Allah q tidak menyukai orang-
orang kafir.”8
Seandainya cinta seseorang kepada Rasulullah a
adalah cinta yang tulus, niscaya ia akan taat kepada
Rasulullah a. Sebagaimana dikatakan oleh Imam Asy-
Syafi’i 5 dalam sya’irnya;
�IG �1D ;*א - �Hא S כ?. כא� �� �� �] � �8 �2 ?@ �M�) �� �� �@ �M ���� א� �Q
8 QS. Ali ‘Imran : 31 - 32.
10
Seandainya cintamu adalah cinta yang tulus, niscaya
engkau akan mentaati-Nya
Karena sesungguhnya orang yang mencintai terhadap
Dzat yang dicintainya adalah sangat mentaati.
3. Menjauhkan diri dari apa yang dilarang oleh
Rasulullah a ( " ( c $ �I �� 7 R א ,: �א�5 2 �G (א�)�Diriwayatkan dari Abu Hurairah ‘Abdurrahman bin
Shakhr y, ia berkata, aku mendengar Rasulullah a
bersabda;
א 2 $ d �X �� �. ��G �I �א)� �� �Gכ��� 7 א ,: � א 2 2 �I �� א �2 ���0�E � �I�4 �0כ��� �" 2�>כ��� כ �. ; �� 2 ��) �W�>כ א �e� א ��, �Z � d ���G �18G �� א�� "�!
J�G א%� $ �� �:�<�fא � 2 �� �:�fא �. �,� R< 7 �� �:��.
“Apa saja yang aku larang kalian (untuk melakukannya),
maka jauhilah. Dan apa saja yang aku perintahkan
kepada kalian, maka lakukanlah menurut kemampuan
kalian. Sesungguhnya kehancuran orang-orang sebelum
kalian (adalah karena mereka) banyak bertanya dan
menyelisihi Nabi-nabi mereka.”9
9 HR. Bukhari : 6858 dan Muslim : 1337.
11
4. Tidak beribadah kepada Allah q, kecuali dengan
cara yang Rasulullah a syari’atkan
( 3 " A א ��4 �U �Q ��.�� א �1) U ���) Seorang muslim wajib beribadah kepada Allah q
sesuai dengan apa yang disyari’atkan dan dicontohkan
oleh Rasulullah a. Diriwayatkan dari Ummul Mu’minin
Ummu ‘Abdillah ‘Aisyah i, bahwa Rasulullah a
bersabda;
2 ���� g � ��� �� � �:� �I �� �2 ̂ � א א 2 W e א, �" �2� hH � .
“Barangsiapa yang membuat perkara baru dalam
urusan (agama) kami yang bukan darinya, maka ia
tertolak.”10
Para Sahabat adalah orang-orang yang sangat
menghormati dan mencintai Rasulullah a. Urwah bin
Mas’ud pernah berkata kepada kaum Quraisy;11
��< � � �Aא 6��א $ " = � ; $ V " d כ��� כ� ���< ���>R א 7 �9�< % H �I4א M �S� �I �� �Kj א (�1 *� א�5 �� �� M �S� �� �Kj א (�1 2 F�! �2
" א ��2 �$ �� �G �4 �� א� �e " א ��2 # �Q �אכ dא *� �� M �2 B� �� M א �2 # �Q $ �X
10
Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 2550 dan Muslim : 1718. 11
Ketika mereka mengutusnya untuk bermusyawarah dengan Nabi
a pada waktu perjanjian Hudaibiyyah.
12
��< א 0כ # �Q $ �X �/ �� �k �$ R< 7 � ���<GG א (�� �$ �Hאכ E �k �0 "j���I א � �Q � �$ ?� M) א 2 $ d �X � �� �7 �� א0:� � �S� א �� �l O %
�Iא *� � �j �10.
“Aku pernah mendatangi para penguasa, (seperti); Kisra
(di Persia), Kaisar (di Romawi), dan Najasyi. Aku tidak
pernah melihat seorang pun yang diagungkan oleh para
Sahabatnya, sebagaimana para Sahabat Muhammad a
mengagungkan Muhammad a. Jika beliau
memerintahkan mereka, mereka bersegera untuk
mengerjakannya. Jika beliau berwudhu, maka mereka
berebut untuk mendapatkan sisa wudhunya. Dan jika
beliau berbicara, mereka menahan suara mereka
dihadapannya, dan tidaklah mereka menatap tajam
kepadanya karena rasa hormat mereka kepada beliau.”12
Namun penghormatan yang dilakukan oleh para
Sahabat adalah penghormatan yang pada tempatnya dan
tidak sampai berlebih-lebihan, karena Nabi a pernah
mengingatkan para Sahabat tentang tidak bolehnya
berlebihan dalam menyanjung beliau. Sebagaimana
diriwayatkan dari ‘Umar y, Nabi a bersabda;
12
Mukhtashar Sirah Rasul.
13
U �0 �8 �" �$ �, �� כ � א � �D " �> ��א , א � � ,� � �Z � ) 2 �" � m �4 א� = א 7 �. �� �X � �� �� �� �� .� א 7 �� ��� �� �� �� $ א �I.
“Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku,
sebagaimana orang-orang nashrani telah berlebih-
lebihan memuji Isa putra Maryam. Aku hanyalah hamba-
Nya, maka katakanlah, “’Abdullah wa Rasuluhu (Hamba
Allah dan Rasul-Nya).”13
Berkata Anas bin Malik y;14
?@ �� �n �̀ A כ���) �� �Q � ���� א �� �� � �� �א �2 � S �< � �� R א 7 < � �I $ � �א $ � > א,��� >�� # �Q כ א (�1 א כ� �� �2 �� ��) �� �X �$� � א � ��
� �I �G �e �� כ" �2 W כ�.
“Tidak ada yang lebih kami (para sahabat) cintai selain
dari Rasulullah a. (Namun) jika mereka melihat
kedatangan beliau mereka tidak berdiri, karena mereka
mengetahui beliau tidak menyukai yang demikian itu.”15
13
HR. Bukhari : 3261. 14
Beliau adalah Sahabat terakhir yang wafat tahun 93 H di Bashrah. 15
Mukhtashar Minhajul Qashidin, 218.
14
LARANGAN MENGHINA RASULULLAH a
Penghinaan terhadap Rasulullah a –baik dengan
ucapan maupun dengan perbuatan- merupakan salah satu
amalan kekufuran. Sehingga siapapun tidak
diperbolehkan untuk menghina dan merendahkan
Rasulullah a. Allah q berfirman;
���o $ � �F�; �@ 1 �<, $ �C �� �̀ א כ���א , ��, �Q ��� �� �� �� �:G �E � ��� ��4א ���f �p �:G ��0 ���G �� ��I כ� �� �� � $ �I�0א)a $ . U ��; א �$ �� �WG �10
א,�כ��� � �) �Q � �14 ���0 �" Oכ.
“Jika engkau tanyakan kepada mereka (tentang apa yang
mereka lakukan), mereka akan manjawab,
“Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan
bermain-main saja.” Katakanlah, “Apakah dengan Allah
q, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kalian selalu
mengolok-olok? Janganlah kalian minta udzur, karena
kalian telah kafir sesudah kalian beriman.”16
Al-Hafizh Ibnu Katsir 5 menjelaskan tentang
asbabun nuzul ayat tersebut;
“’Abdullah bin Wahb mengatakan, telah menceritakan
kepadaku Hisyam Ibnu Sa’ad, dari Zaid Ibnu Aslam, dari
‘Abdullah bin ‘Umar p yang mengatakan bahwa
16
QS. At-Taubah : 65 - 66.
15
seorang laki-laki dalam perang Tabuk mengatakan dalam
suatu majelis, “Aku belum pernah melihat orang seperti
tamu-tamu kita itu. Mereka adalah pengabdi perut, paling
pendusta lisannya paling pengecut (dalam) perang.”
Maka seorang laki-laki lainnya yang ada di dalam masjid
berkata, “Kamu dusta, sebenarnya kamu adalah orang
munafik. Aku benar-benar akan menceritakan hal itu
kepada Rasulullah a.” Maka berita itu pun sampai
kepada Rasulullah a dan Al-Qur’an yang mengenainya
pun diturunkan. ‘Abdullah bin ‘Umar p mengatakan,
“Aku melihat orang itu bergantungan pada tali pelana
Rasulullah a dan dikenai batu-batuan yang terlemparkan
(oleh injakan kaki unta Rasulullah a), seraya berkata,
“Wahai Rasulullah kami hanya bersenda-gurau dan
bermain-main saja.” Lalu Rasulullah a membacakan
Firman Allah q;
� ��� ��4א ���f �p �:G ��0 ���G �� ��I כ� �� �� � $ �I�0א)a $ ...
“Apakah dengan Allah q, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya
kalian selalu mengolok-olok?... hingga akhir ayat.17
”18
17
QS. At-Taubah : 65 - 66. 18
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 2/367.
16
BERSHALAWAT KEPADA RASULULLAH a
Setiap muslim dan muslimah diperintahkan oleh
Allah q untuk bershalawat kepada Rasulullah a. Allah
q berfirman;
�� �Q ��?< =�) �IG �fכ J 2 $ ��(� א �W�א א ��K (א �(?: �.��>R א 7 � � ���� 2a ��?< S א �� ���K< � $ �I � < >� � א 7 אא 0�� *�.
”Sesungguhnya Allah q dan para Malaikat-Nya
bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”19
Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi 5 memberikan
penjelasan bahwa yang dimaksud dengan:
� Shalawat Allah untuk Nabi a artinya adalah pujian
dan keridhaan Allah q terhadap Rasulullah a.
� Shalawat para Malaikat untuk Nabi a adalah doa
dan permohonan ampun mereka untuk Rasulullah
a.
� Shalawat kaum Mukminin untuk Nabi a ialah
penghormatan dan pengagungan terhadap
Rasulullah a.
19
QS. Al-Ahzab : 56.
17
Di antara waktu-waktu yang disyari’atkan bagi
seorang muslim dan muslimah untuk bershalawat kepada
Rasulullah a adalah:
1. Setelah membaca doa tasyahud di dalam shalat
Bacaan shalawat pada tasyahud awal merupakan
Sunnah Shalat, sedangkan bacaan shalawat pada
tasyahud akhir adalah Rukun Shalat.
2. Ketika memulai dan mengakhiri doa
Fadhalah bin ’Abid y berkata, Rasulullah a
mendengar seorang laki-laki berdoa dalam shalatnya,
tetapi tidak bershalawat untuk Nabi a. Maka beliau
bersabda;
�Q # S א �< � R � �� כ� �� >� � .� �4 �� � G �� �6 � �� � �4 �I ] 7 �p $ ( �F [ $ �!� �I �s d � > 7 א/� � א� �) = ��
�K< 7 < ��� S �R �. �K א< � �� < � �I 7 R א $ � �< � �s d �� � �� �3 4 �1 � �4 � A א א/.
”(Orang) ini telah tergesa-gesa.” Lalu beliau memanggil
orang tersebut dan bersabda kepadanya atau kepada yang
lainnya, ”Apabila seorang diantara kalian memohon
sesuatu kepada Allah, hendaklah ia memuji Allah dan
bershalawat untuk Nabi-Nya, kemudian berdoalah
sekehendaknya.”20
20
HR. Tirmidzi : 3477 dan Abu Dawud : 1481. Hadits ini
dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 648.
18
3. Ketika menyebut atau mendengar nama Rasulullah a
Dari Hasan bin ‘Ali bin Abi Thalib p ia berkata,
Rasulullah a bersabda;
� א . �̀ � �F �� = (� �� > � �X � �� �7 <� "� כ� #� �� 2 �W �V א KF 7 < ��.
”Orang yang bakhil adalah orang yang ketika namaku
disebut disisinya, ia tidak bershalawat untukku.”21
4. Ketika Hari Jum’at
Diriwayatkan dari Aus bin Aus y ia berkata, Nabi
a bersabda;
�Q �2 �� �� � �� l �F � �Ha �' d t �I �% �< � �� : �� 1 �� �6 א� ' �� ( �� כ� א�2 ( $ �� � �I �; �. u $ d �� � �I ��� $ d �� � �I �� ̀ �O א=� > א 7 $� "� ! כ� E d � �� � �1 א� �2 � �=� S � v J �� �� � �I א� �Z J 0 כ� �� �1 2 �" �$ k 7 �� < ��
”Sesungguhnya diantara hari yang paling baik adalah
hari Jum’at, pada hari itu Nabi Adam diciptakan, pada
hari itu juga diwafatkan, pada hari itu sangkakala ditiup
dan manusia dimatikan. Karena itu perbanyaklah
shalawat atasku pada hari itu, karena sesungguhnya
shalawat kalian sampai kepadaku.”22
21
HR. Tirmidzi : 3546. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 2878. 22
HR. Abu Dawud : 1034 dan Ibnu Majah : 1085. Hadits ini
dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ :
2212.
19
5. Dalam setiap majelis
Diriwayatkan dari Abu Hurairah y, dari Nabi a,
beliau bersabda;
"� כ� �W ( �� א �* >� �6 2 '� �� ; ̂ > א ) 2 ��א �� >? = (� �� $ �I � �� $א א 7 < , R �. �K �: �� �Q �U כ �א 7 �0 �� :� � > " �� � �Z �� A /א 7 W �4 �: �� $ �Q �� A /א b O " �: ��
”Tidaklah suatu kaum duduk di sebuah majelis yang
yang tidak disebut nama Allah didalamnya dan tidak
bershalawat kepada Nabi mereka, kecuali mereka jatuh
pada kebatilan. Jika Allah berkehendak Ia akan
mengadzab mereka, dan jika Ia berkehendak akan
mengampuni mereka.”23
Tidak diperbolehkan menyingkat tulisan shalawat
kepada Nabi a dengan tulisan ”SAW,” karena ini
mengurangi nilai shalawat kita kepada Rasulullah. Para
ulama’hadits setiap menulis hadits dari Nabi a yang
berjumlah ribuan hadits mereka selalu menuliskan
dengan sempurna; ��< � $ �I � < 7 � ���R א< S.
23
HR. Tirmidzi : 3380. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 5607.
20
KHATIMAH
Demikialah figur yang mulia Rasulullah a yang
seorang muslim dan muslimah wajib untuk mencintai
beliau a dan meletakkan kecintaan tersebut di atas
semua kecintaan kepada makhluk, termasuk kecintaan
kepada diri mereka sendiri. Seorang muslim dan
muslimah yang mengaku cinta kepada Rasulullah a
hendaknya meneladani Rasulullah a dan mengikuti
syari’at Rasulullah a dalam beribadah kepada Allah q.
Seorang muslim dan muslimah hendaknya berupaya
untuk senantiasa membaca;
�I� < 7 � ���R א< S B� �� M ���4 (�*א $ �H �' J �� � �4א_� w4א $ � � ���k �9 �4א ��� ,.� *א< � $.
”Aku ridha Allah q sebagai Rabb, Islam sebagai agama
dan Muhammad a sebagai Nabi.”
Sebanyak 3x di setiap pagi dan sore. Karena barangsiapa
yang membaca dzikir tersebut 3x setiap pagi dan sore
niscaya Allah q akan meridhainya pada Hari Kiamat.24
24
HR. Ahmad, lafazh ini miliknya, Tirmidzi : 3389, Abu Dawud :
5072 dan Ibnu Majah : 3870. Hadits ini derajatnya Hasan li Ghairihi
menurut Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihut Targhib wat Tarhib :
657.
21
Akhirnya kita memohon kepada Allah q agar
diberikan rasa kecintaan kepada Rasulullah a, diberi
kemudahan dalam mengikuti syari’atnya, diwafatkan di
atas Sunnahnya dan dikumpulkan di Surga Firdaus Al-
A’la bersama beliau a. Aamiin.
�I �. �M S $ �I�>R א 7 $ B� �� M �א �2 �K �., R< 7 � ���R א< S $ � � �1 � �( �d � � ��< 1 ��K5 א � � � �� �� �� M�א,א ��� א � �7 H �" �%a $.
Semoga shalawat (dan salam) senantiasa tercurahkan
kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para
Sahabat semuanya. Penutup doa kami, segala puji bagi
Allah Rabb semesta alam.
*****
22
MARAJI’
1. Al-Qur’anul Karim.
2. Al-Jami’ush Shahih: Shahihul Bukhari,
Muhammad bin Isma’il Al-Bukhari.
3. Al-Jami’ush Shahih: Sunanut Tirmidzi, Abu ’Isa
Muhammad bin ’Isa bin Saurah At-Tirmidzi.
4. Musnad Ahmad, Ahmad bin Muhammad bin Hambal
Asy-Syaibani.
5. Shahih Muslim, Abu Husain Muslim bin Hajjaj Al-
Qusyairi An-Naisaburi.
6. Shahihul Jami’ish Shaghir, Muhammad
Nashiruddin Al-Albani.
7. Shahihut Targhib wat Targhib, Muhammad
Nashiruddin Al-Albani.
8. Sunan Abi Dawud, Abu Dawud Sulaiman bin Al-
Asy’ats As-Sijistani.
9. Sunan Ibni Majah, Abu ‘Abdillah Muhammad bin
Yazid Ibnu Majah Al-Qazwini.
10. Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, ‘Imaduddin Abul Fida’
Isma’il bin ‘Umar bin Katsir Al-Qurasyi Ad-
Dimasyqi.