Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
WindraDwiSaputra,WidiSuroto,KusumaningdyahNurulHandayani/JurnalSENTHONG2019
647
PENERAPANARSITEKTURNEO-VERNAKULARBATAKPADAFASADBANDARUDARADOMESTIKDIKABUPATENDAIRISUMATERAUTARA
WindraDwiSaputra,WidiSuroto,KusumaningdyahNurulHandayaniProdiArsitekturFakultasTeknikUniversitasSebelasMaretSurakarta
AbstrakPadaumumnyadesainbandarudarayangmenjadipintugerbangdarisuatukawasankurangmemiliki
keselarasan dengan kawasan yang ada di sekitarnya. Sementara keselarasan desain diharapkan dapatmencerminkannilai lokalitasdiwilayahsetempat.PembangunanBandarUdaraDomestikdiKabupatenDairidirasa penting, meskipun ada Bandar Udara Internasional Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang. Hal inidikarenakanBandarUdaradiKabupatenDairimemilikiposisiyangstrategisdanmenjadipusatpenghubungantarkotadiperbatasanKabupatenDairidenganKabupatenTapanuli,bahkanpenghubungdenganProvinsiAceh Tenggara. Dengan kondisi demikian pada penelitian ini Arsitektur Neo-Vernakular digunakan sebagaipendekatan dalam mengadaptasi sebagian maupun keseluruhan nilai- nilai lokalitas yang ada di dalamarsitektur tradisional setempat secara lebih modern. Proses perencanaan dan perancangan pada BandarUdara Domestik dilakukan dengan menelaah empat bangunan arsitektur batak yang terdiri dari rumahMelayu, rumah Karo, rumah batak Toba, dan rumah pak-pak Dairi. Adapun nilai yang dapat diambil darikeempatrumahadatbatakialahnilailokalitasyangadadidalamarsitekturrumahbatakyangterdiridarinilaifungsionaldannilainon-fungsional.Nilaifungsionalterdiridariempatbagianyakni,zonapenerima,bukaan,atap,dandinding,sedangkannilainonfungsionalterdiridarikeseimbangan,irama,ornamendanwarna.Katakunci:bandarudara,arsitekturneo-vernakular,rumahbatak.
1. PENDAHULUAN
Bandarudaramerupakan sebuah kawasanbaik di daratandan atauperairandenganbatas-batastertentuyangdigunakansebagaitempatpesawatudaramendaratdanlepaslandas,naikturunpenumpang,bongkarmuatbarang,dantempatperpindahanantarmodatransportasi.Bandarudarajugadilengkapidenganfasilitaskeselamatan,dankeamananpenerbangan,sertafasilitaspokokdanfasilitaspenunjanglainnya,(DirekturJendralPerhubunganUdara,2005).
Pembangunan Bandar Udara Domestik “Njuah-Njuah Airport” di Kabupaten Dairi dirasapenting walaupun ada Bandar Udara Internasional Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang. Hal inidikarenakan Bandar Udara di Kabupaten Dairi memiliki posisi yang strategis dan menjadi pusatpenghubung antar kota di perbatasan Kabupaten Dairi dan kabupaten Tapanuli, bahkan menjadipenghubung dengan perbatasan provinsi Aceh Tenggara. Bandar udara Domestik “Njuah-NjuahAirport” jugadiharapkanmampumenampung kelebihanpenerbangandomestik yang terjadi padaBandarUdaraInternasionalKualanamu.
Penentuan lokasi Bandar Udara Domestik ini juga telah disesuaikan dengan PeraturanPemerintahtentangRencanaTataRuangdanWilayah(RTRW)No26Tahun2008.SelainituBandarudara ini juga diharapkan dapat menjadi penggerak perekonomian, khususnya dalammendistribusikan hasil pertanian, perdagangan serta jasa pariwisata dari Kabupaten Dairi dandaerahsekitarnya.
Menurut (Brolin ,2004)Bangunanbaruharusmenghargai danmemperhatikan konteks ataulingkungan dimana bangunan itu berada, kemudian bersama-sama dengan bangunan ataulingkunganyangsudahadauntuksalingmenjagadanmelestarikan“tradisi”yangtelahberlakusejakdulu. Sehingga kehadiran satu atau sekelompok bangunan baru lebih menunjang daripadamenyaingikarakterbangunanyangsudahada,walaupunterlihatdominansecarakuantitas.
WindraDwiSaputra,WidiSuroto,KusumaningdyahNurulHandayani/JurnalSENTHONG2019
648
Hubungan antara bangunan baru dan lingkungan di sekitarnya dapat dicapai denganmenerapkanbeberapakriteriaArsitekturNeo-Vernakularpadarancanganyangterdiri:
• HubunganLangsung:merupakanpembangunanyangkreatifdanadaptifterhadaparsitektursetempatdisesuaikandengannilai-nilai/fungsidaribangunansekarang.Bangunanharushampumenyesuaikandiridengankeadaansekarang.Danmampumengakomodasifungsidanaktifitaspelakuyangada.
• HubunganAbstrak:meliputiintrepetasikedalambentukbangunanyangdapatdipakaimelaluianalisatradisibudayadanpeninggalanarsitektur.
• Hubunganlansekap:mencerminkandanmengintrepetasikanlingkungansepertikondisifisiktermasuktopografidaniklim.
• Hubungankontemporer:meliputipemilihanpenggunaanteknologi,bentukideyangrelevandenganprogramkonseparsitektur.
• Hubunganmasadepan:merupakanpertimbanganmengantisipasikondisiyangakandatang.Berdasarkanteorikomposisiarsitektur(Krier,2001),fasadmerupakanelemenfisikterluardari
sebuah bangunan yang membentuk wajah bangunan dan memamerkan keberadaan sebuahbangunan kepada publik. Elemen- elemen pendukung fasad yang akan dijelaskan pada hasil danpembahasan terdiri dari elemen fungsional (zona penerima, atap, bukaan, dinding) dan elemennonfungsionalsuatubangunan(irama,keseimbangan,warna,ornamen).
Penentuan elemen-elemen pendukung fasad guna memberikan keharmonisan ataukeselarasanbangunandenganlanggamarsitektursetempatdanlingkungansekitar.Makadiperlukanpengumpulan fasadbangunan rumah adat yang adadi provinsi SumateraUtara sebagai presedendesain.TerdapatempatbentukfasadyangakanditerapkanyaknirumahadatMelayu,rumahadatKaro,rumahadatbatakToba,rumahadatpak-pakDairi.
2. METODEPENELITIAN
Penelitian ini diawali dengan memahami Arsitektur Neo-Vernakular sebagai suatupendekatan yang akan diterapkan dalam fasad bangunan,dan selanjutnya dilakukan studipreseden mengenai fasad bangunan rumah adat yang ada di Sumatera Utara. Studi presedenmengenaifasadbangunanrumahadatdigunakanuntukmengetahuikarakterdesainArsitekturNeo-VernakularpadakomponenfasadrumahadatdiSumateraUtara.
Pengumpulan empat bentuk fasad bangunan rumah adat yakni rumah adatMelayu, rumahadatKaro, rumahadatbatakToba,rumahadatpak-pakDairi,diperolehmelaluistudi literaturdanstudilapangan.Studiliteraturmengenaikebudayaandanlanggamarsitekturdiperolehmelaluibukukarya Julaihi (Wahid, 2013)berjudulArsitekturdanSosialBudaya SumateraUtara. Studipresedendilakukan guna lebih memahami proporsi setiap massa bangunan, corak ornamen, material,penempatan bukaan, detail atap, keseimbangan, irama, serta penerapanwarna pada rumah adatyang ada di Sumatera Utara. Hasil dari studi literatur dan studi preseden menghasilkan kriteriadesainpadatiaptiapfasadyangadapadarumahadatdiSumateraUtara.
Kriteriadesaindaritiap-tiapfasadyangadapadarumahadatkemudiandianalisismelaluiteorikomposisiarsitektur (Krier,2001)yangterdirikomponenfungsional (zonapenerima,atap,bukaan,dinding) dan komponen nonfungsional suatu bangunan (irama,keseimbangan, warna, ornamen),sehinggamenghasilkankriteriafasadpadabangunanterminalBandarudaradomestik“Njuah-NjuahAirport” yang selaras dengan langgam arsitektur dan lingkungan sekitar dan menjadi citra dariwilayahProvinsiSumateraUtarakhususnyadiKabupatenDairi.
WindraDwiSaputra,WidiSuroto,KusumaningdyahNurulHandayani/JurnalSENTHONG2019
649
Gambar1BaganMetodePenelitian
3. HASILDANPEMBAHASAN
3.1 LokasiBandarUdaraDomestik“Njuah-NjuahAirport”Penentuan lokasi Bandar Udara Domestik “Njuah-Njuah Airport” disesuaikan dengan
peraturanpemerintahtentangRencanaTataRuangdanWilayah(RTRW)No26tahun2008.LokasiBandarUdaraDomestik “Njuah-NjuahAirport” jugadi kuatkandengandisetujuinyapembangunanBandar Udara oleh Komisi V DPR di tahun 2014. Alasan penetapan di atasmaka KabupatenDairidipilihsebagailokasipembangunanBandarUdaraDomestik“Njuah-NjuahAirport”.
Kabupaten Dairi adalah salah satu kabupaten yang terletak di sebelah barat daya ProvinsiSumatera Utara. Kabupaten Dairi memiliki luas wilayah 192.780 ha dengan ibukota Sidikalang.Kabupaten Dairimerupakan kabupaten yang terletak di kawasan bukit barisan dengan ketinggian400 – 1700 meter diatas permukaan laut (mdpl). Terdiri dari 15 kecamatan, 169kelurahan,berbatasandengan:
Gambar2
PetaLokasiTerpilih
• SebelahUtara :KabupatenKaro(ProvinsiSumateraUtara)dan KabupatenAcehTenggaraProvinsiAceh• SebelahSelatan:KabupatenPakpakBharat(ProvinsiSumateraUtara)• SebelahTimur :KabupatenSamosir(ProvinsiSumateraUtara)• SebelahBarat :KabupatenAcehSelatan(ProvinsiAceh)
WindraDwiSaputra,WidiSuroto,KusumaningdyahNurulHandayani/JurnalSENTHONG2019
650
Kabupaten Dairi ini jugamemiliki posisi yang strategis danmenjadi pusat penghubung darikota-kotadiperbatasanKabupatenDairidenganKabupatenTapanulibahkanmenjadipenghubungdengan perbatasan di Provinsi Aceh Tenggara. Selain itu Bandar udara ini menjadi penggerakperekonomiankhususnyadalammendistribusikanhasilpertaniandanperdagangandariKabupatenDairi dan daerah sekitarnya, yang biasanya ditempuhmenggunakan jalur darat selama 8- 10 jammenujukotaMedan,kinibisaditempuhhanyadalamwaktu25-30menitmelaluijalurudara.
3.2 PengertianArsitekturNeo-Vernakular
Arsitektur Neo-Vernakular berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua suku kata yakniNeoyangberartibaru,sedangkankataVernakularberartibudayasetempatyangdiwariskansecaraturun temurun dari generasi ke generasi selanjutnya (putra, 2013). Tujuan dari Arsitektur Neo –Vernakular sendiri ialah arsitektur yang tidak secara utuhmenerapkan kaidah- kaidahVernakular,namunmencobamenampilkanekspresivisualsepertibangunanVernakularyanglebihmoderndantetapmelestraikanunsur-unsurlokaldengantetapmemperhatikankeadaaniklimsetempat.
3.3 AnalisisArsitekturNeo-VernakularPadaRumahAdatBatak
DidalampenerapanArsitekturNeo–Vernakularbatakkedalamfasadbandarudaradomestik“Njuah-NjuahAirport”makaterlebihdahuluperlumenganalisisempat jenisrumahadatyangakanditerapkan pada fasad bandar udara domestik. Analisis empat rumah adat inimenggunakan teorikomposisiarsitektur(krier,2001)yangterdirikomponenfungsional(zonapenerima,atap,bukaan,dinding)dankomponennon-fungsionalsuatubangunan(irama,keseimbangan,warna,ornamen).
TABLE1
ANALISISKOMPOSISIFASADRUMAHADATMELAYU
RumahAdat Komponen Detail
Gambar3:RumahAdatMelayu
FUNGSIONAL
Zona Penerima : pintu masuk dantanggainibiasanyaterletakdidepanrumah. Letak tangga di muka pinturumahsejatinyaarahnyamenyerongkarena letak demikian dianggaplebih sopan dibandingkan bilaberdahadapansecaralangsung.
Atap : dalam istilah Melayu atapdisebutdenganbumbung.Bumbungterbuat dari sebatang tulanganpenyangga rabung yang terlipatsebagaihurufVterbalikdanmenjadiidentitasetnisrumahMelayu.
Bukaan : terdiri dari dua jendela dibagian hilir dan jendela hulu yangdiibaratkan sebagai kedua matauntuk melihat keindahan alamsekitar
Dinding : dinding terbuat dari kayucengal yang dipasang denganmetode sisip dengan bagian papanatasnya. Atau disebut juga dindingkembung.
WindraDwiSaputra,WidiSuroto,KusumaningdyahNurulHandayani/JurnalSENTHONG2019
651
NON-FUNGSIONAL
Keseimbangan:keseimbanganpadarumah adat Melayu memilikikeseimbangan simetri dua sisi jikaditarik garis khayal antara sumbu XdansumbuYpadadenahbangunan.
Irama:iramaditerapkanpadamotifornamen seperti ornamen lebahbergantung, bukaan jendela sisikananmaupunkiri,danwarna.
Ornamen : ornamen bukan hanyakeindahan semata namun memilikipesanyangterkandungdidalamnya.Karena pengaruh islam yang kuatmaka tidak ada ornamen hiasmanusiamaupunhewan.
Warna : menggunakan warna yangdisesuaikan dengan alam sekitarseperti coklat seperti kayu, dankuningsepertibungakana.
TABLE2ANALISISKOMPOSISIFASADRUMAHADATKARO
RumahAdat Komponen Detail
Gambar4:RumahAdatKaro
FUNGSIONAL
Zona Penerima: pintu masuk terdiridari dua pintu masuk ytakni pintudepan (Ture Julu) dan pintu belakang(Ture Jahe). terdiri dari tangga danpintu yang diberi jarak tertentusebagai pemisah antara ruang tamudanruangkeluarga
Atap : perpaduan bentuk trapesiumdimana bagian depan atap berbentuksegitiga yang disebut dengan wajahrumah(Lambe-lambe)
Bukaan : terdiri dari dua jendela dibagian hilir (pintu perik kenjahe) danjendelahulu(pintukerikkenjulu).
x
y
WindraDwiSaputra,WidiSuroto,KusumaningdyahNurulHandayani/JurnalSENTHONG2019
652
RumahAdat Komponen DetailDinding : dindingmemiliki kemiringansekitar 30 derajat dengan materialberbahan kayu yang diseburt ndap-ndaptuayangdihubungkansatusamalain dengan tali ijuk. bermakna harustetap merendah kepada sesamamanusiadanalamsekitar.
NON-FUNGSIONAL
Keseimbangan : keseimbangan padarumah adat Karo memilikikeseimbangan simetri dua sisi jikaditarik garis khayal antara sumbu Xdan sumbu Y pada denah bangunan.Bermakna keseimbangan hubunganantaramanusiadenganSangPenciptadan keseimbangan dengan sesamamanusia.
Irama : irama diterapkan pada motifornamen seperti ornamen embunsikawiten, bukaan jendela sisi kananmaupunkiri,danwarna.
Ornamen : ornamen bukan hanyakeindahan semata namun memilikipesanyangterkandungdidalamnya.
Warna : menggunakan warna yangdisesuaikan dengan alam sekitarseperti coklat seperti kayu, putih,kuning, biru,hitam, merah. Digunakansebagaiwarnahiasornamen
TABLE3ANALISISKOMPOSISIFASADRUMAHADATBATAK
RumahAdat Komponen Detail
Gambar5RumahAdatToba
F U N G S I O N A L
Zona Penerima : terdiri dari tanggadan pintu yang diberi jarak tertentusebagai pemisah antara ruang tamudanruangkeluarga
Atap : perpaduan bentuk trapesiumterbalik dan bagian depan atapberbentuk segitiga. Bubungmelengkung di bagian tengah danmenjorokdibagianujung.
x
y
WindraDwiSaputra,WidiSuroto,KusumaningdyahNurulHandayani/JurnalSENTHONG2019
653
RumahAdat Komponen Detail
Bukaan : terdiri dari dua jendela dibagian hilir dan jendela hulu yangdiibaratkansebagaikeduamatauntukmelihatkeindahanalamsekitar
Dinding : dindingmemiliki kemiringansekitar 30 derajat dengan materialberbahan kayu dengan dindingbelakang bermakna harus tetapmerendah kepada sesama manusiadanalamsekitar.
NON-FUNGSIONAL
Keseimbangan : keseimbangan padarumah adat Toba memilikikeseimbangan simetri dua sisi jikaditarik garis khayal antara sumbu Xdan sumbu Y jika dilihat dari tampakatas. Bermakna keseimbanganhubungan antara manusia denganSang Pencipta dan keseimbangandengansesamamanusia.
Irama : irama diterapkan pada motifornamensepertiornamengorga ipon-ipon, bukaan jendela sisi kananmaupunkiri,danwarna.
Ornamen : ornamen bukan hanyakeindahan semata namun memilikipesanyangterkandungdidalamnya.
Warna : menggunakan warna yangdisesuaikan dengan alam sekitarseperti coklat seperti kayu, putih,kuning, biru,hitam, merah. Digunakansebagaiwarnahiasornamen
TABLE4ANALISISKOMPOSISIFASADRUMAHADATPAK-PAK
RumahAdat Komponen Detail
Zona Penerima : terdiri dari tanggadan pintu yang diberi jarak tertentusebagai pemisah antara ruang tamudanruangkeluarga
x
y
WindraDwiSaputra,WidiSuroto,KusumaningdyahNurulHandayani/JurnalSENTHONG2019
654
RumahAdat Komponen Detail
Gambar6RumahAdatPak-Pak
F U N G S I O N A L
Atap : terdiri dari dua atap utama,atap rumah dan atap kanopi. Ataprumahbentuk trapesium terbalikdanbagianatapkanopiberbentuksegitiga.Bubungmelengkung di bagian tengahdanmenjorokdibagianujung.
Bukaan : terdiri dari dua jendela dibagian hilir dan jendela hulu yangdiibaratkansebagaikeduamatauntukmelihatkeindahanalamsekitar
Dinding:terbuatdaripapantebalataudisebut melmellen untuk menahanseranganmusuh.
NON-FUNGSIONAL
Keseimbangan : keseimbangan padarumah adat Karo memilikikeseimbangan simetri dua sisi jikaditarik garis khayal antara sumbu Xdan sumbu Y pada denah bangunan.Bermakna keseimbangan hubunganantaramanusiadenganSangPenciptadan keseimbangan dengan sesamamanusia.
Irama : irama diterapkan pada motifornamen seperti ornamen gergaperbunga kembang, bukaan jendelasisikananmaupunkiri,danwarna.
Ornamen : ornamen bukan hanyakeindahan semata namun memilikipesan yang terkandung di dalamnya.Sepertigorgaperbungakembangyangmelambangkanjodohmuda-mudi.
Warna : menggunakan warna yangdisesuaikan dengan alam sekitarseperti coklat seperti kayu, putih,kuning, biru,hitam, merah. Digunakansebagaiwarnahiasornamen
Hasildari komponen fasaddiataskemudianmenghasilkankarakterdesainpada tiap rumah
adatyangadadiSumateraUtara.KarakterdesaintersebutmerupakancirikhasdariArsitekturNeo-Vernakular Batak. Dimana zona penerima terdiri dari tangga dan pintu yang diberi jarak tertentusebagaipemisahantara ruang tamudan ruangkeluarga.Bentukatapyangmerupakanperpaduanbentuktrapesiumdansegitigadanmenjadimahkotadarirumahadat,sehinggamemilikimassayanglebih besar dari massa dinding dan pondasi. Bukaan terdiri dari dua jendela di bagian hilir danjendela hulu yang diibaratkan sebagai keduamata untukmelihat keindahan alam sekitar. Dindingyangmemiliki sudut kemiringan30derajat yangbermaknaharus tetapmerendah kepada sesamamanusiadanalamsekitar.
x
y
WindraDwiSaputra,WidiSuroto,KusumaningdyahNurulHandayani/JurnalSENTHONG2019
655
Rumah adat Batak jugamemiliki keseimbangan simetri dua sisi pada denah yang bermaknakeseimbanganhubungan antaramanusia dengan Sang Pencipta. Iramaditerapkanpada ornamen,jendeladanatap.Ornamentidaksekedarkeindahansematanamunmemilikifungsidanmaknayangterkandung di dalamnya. Warna yang digunakan pada rumah adat menggunakan warna yangmenyatudenganlingkungansekitarnya.3.4 Keseimbangan
Keseimbangan yang dimaksud di sini adalah keseimbangan antarkomponen fasad.Keseimbangan dapat berarti simetris. Keseimbangan simetris mudah dikenali dari keseragamanbentukataumassaantarakanandankiriyangditarikdarigarissumbu.
Berdasarkan hasil analisis komponen fasad pada empat rumah adat yang ada di SumateraUtara dimana memiliki keseimbangan simetri dua sisi yang bermakna keseimbangan hubunganantarasesamamanusiadandenganSangPencipta,makakeseimbanganyangditerapkanpadafasadbandarudaramenggunakankeseimbangansimetrisduasisi,yaknimemilikikeseimbangansisikanandankiridankeseimbangandepandanbelakangfasad.
`
Gambar7
Keseimbangansimetrispadaterminalbandara 3.5 ZonaPenerima
Zonapenerimamerupakankomponenyangmemilikiperanpentingsebagaiaksesdantandatransisidariareapublikkebagianprivat.Zonapenerimapadabandarudaradomestik”Njuah-NjuahAirport” diterapkan dengan membuat satu jalur gerbang masuk menuju lokasi bandara. Gerbangmasuk tersebutmemisahkan antara areapemukimandan jalan raya sebagai areapublik dan areabandarasebagaiareaprivat.DesainzonapenerimajugamengadaptasibentukdariataprumahadatbatakTobadenganproporsimassaatap lebihdominandibandingdenganmassabadandanmassapondasipadagerbangmasukbandara.
Gambar8
ZonapenerimapadaBandarUdarasebagaipemisahantarazonaprivatbandarudaradenganzonapublikpemukiman
3.6 Bukaan
Bukaan pada rumah adat terdiri dari dua jendela di bagian hilir dan jendela hulu yangdiibaratkansebagaikeduamatapadabangunanyangbergunauntukmelihatkeindahanalamsekitar.Bukaan pada bandar udara mengadaptasi bukaan pada rumah adat dengan membagi menjadibukaan sisi kanan dan kiri pada bangunan dan berfungsi untuk penerima sinarmatahari, sirkulasiudara,danmediamelihatviewdisekitarbandarudara.
X
Y
WindraDwiSaputra,WidiSuroto,KusumaningdyahNurulHandayani/JurnalSENTHONG2019
656
Gambar9Bukaanyangberfungsisebagaipenerimasinarmatahari,sirkulasiudara,danmelihatviewsekitar
3.7 Atap
Atapberperansebagaimahkotayangdisandangolehtubuhbangunan,sehinggasecaravisual,atapmerupakanakhirandarifasaddantitikakhirdaribangunan.Atappadabandarudaradomestik“Njuah-Njuah Airport” menerapkan beberapa bentuk atap rumah adat sebagai perwakilan daribentuk atap rumah adat yang ada di Sumatera Utara. Atap yang diadaptasi ialah bentuk atapMelayu, atapKaro, danatappak-pakDairi.Warnadari atap jugadibuatmencolok sebagaimaknadarisebuahmahkotayangdisandangolehtubuhbangunan.
Gambar10
Penerapanbentukatapyangmengadopsidarilanggamarsitektursetempat
3.8 DindingDindingpadabandarudaramengadaptasibentukdindingrumahadatyangmiring.Penerapan
dinding yang miring juga berfungsi untuk mengurangi intensitas sinar matahari yang berlebihanmasukkedalambangunanterminal.
. Gambar11
Penerapandindingyangmiringpadaterminalbandarudara
Material yang digunakan pada massa dinding terminal bandar udara domestik inimenggunakankacajenisTemperedglassdenganliststrukturbesichromeyangmerupakanmaterialkekiniandalammenampilkanekspresivisualarsitekturbatakpadaBandarUdaraDomestik“Njuah-NjuahAirport”.Teksturdindingdisusunmembentuksegitigadenganiramayangberulang.Pemilihanwarnaputihpadadindingbandarudaraialahuntukmentralisirdariwarnaatapyangmencolok.
Dinding kaca dibuat miring guna mengurangi intensitas sinar matahari
WindraDwiSaputra,WidiSuroto,KusumaningdyahNurulHandayani/JurnalSENTHONG2019
657
Gambar12Materialpenyusundindingbandarudara
3.9 Ornamen
Penerapanornamenpadafasadterminalbandarudaraterbagimenjadiduafungsi,ornamenbersifat fungsionaldanornamenbersifatnon fungsional.Ornamen fungsionaldenganmotif “BidaiTingkat Tiga”merupakan ornamen yang tidak hanya berfungsi sebagai penghias fasad bangunannamunmemiliki fungsi tambahan yakni sebagai secondary skin yang bertujuan untukmengurangiintensitas sinar matahari yang masuk ke dalam bangunan. Ornamen non fungsional merupakanornamen yang hanya berfungsi sebagai dekorasi yangmenambah nilai estetis dari fasad terminalbandarudaradomestik“Njuah-NjuahAirport”.
Gambar1PenerapanOrnamenpadafasadBandarudara
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kriteria
desainuntukelemenfasadpadabangunanTerminalBandarUdaraDomestik“Njuah-NjuahAirport”diKabupatenDairiProvinsiSumateraUtaraadalahsebagaiberikut:• Zonapenerima:Terdiridaritanggadanpintuyangdiberijaraktertentusebagaipemisahantara
ruang tamu dan ruang keluarga. Zona penerima pada Bandar Udara Domestik ”Njuah-NjuahAirport”diterapkandenganmembuatgerbangmasukmenuju lokasibandara.Gerbangmasuktersebut memisahkan antara area pemukiman dan jalan raya sebagai area publik dan areabandarasebagaiareaprivat.
WindraDwiSaputra,WidiSuroto,KusumaningdyahNurulHandayani/JurnalSENTHONG2019
658
• Bukaan:Bukaanpadabandarudaramengadaptasibukaanpadarumahadatdenganmembagimenjadibukaansisikanandankiripadabangunandanberfungsiuntukmelihatviewdisekitarbandarudara.
• Atap:AtapyangdiadaptasiialahbentukatapMelayu,atapKaro,danatappak-pakDairi.Warnadariatapjugadibuatmencoloksebagaimaknadarisebuahmahkotayangdisandangolehtubuhbangunan.
• Ornamen :Penerapanornamenpadafasadterminalbandarudaraterbagimenjadiduafungsi,ornamenbersifatfungsionaldanornamenbersifatnonfungsional.
• Keseimbangan : Konsep keseimbangan yang diterapkan adalah keseimbangan simetris, padaterminal,
• Irama : Pola irama yang diterapkan adalah pola statis yang meliputi pengulangan ornamen,kolom.
• Warna:Warnayangdigunakansebagaiaksendanpembentukkarakterbangunanadalahwarnaungu,kuning,coklatdanputih.Pemilihanwarnaberasaldariwarnabungasebagaimaknadarisebuahmahkota yang disandang oleh tubuh bangunan. Sedangkan warna coklat pada dasarlantai merupakan makna dari tanah sebagai tempat berpijak dalam mendirikan bangunan.Selainwarnaungu,kuning,terdapatwarnaputihyangditerapkanuntukmenetralkandominasiwarnawarnaungu,kuningdancoklat.
4.KESIMPULANDANSARAN
Berdasarkan hasil analisis dalam penerapan arsitektur Neo-Vernakular pada fasad BandarUdaraDomestik “Njuah-NjuahAirport”di KabupatenDairi Povinsi SumateraUtara,makadapat ditarikkesimpulanbahwapenerapanArsitekturNeo-VernakularpadafasadBandarUdaraterdiridarinilai-nilaifungsioaldannilai-nilainon-fungsional.Nilai-nilaifungsionalantaralainditerapkanpadaataprumahadatBatakyangmenjadipointutamayangmemilikimaknasebagaisuatumahkotadarirumah adat Batak. Nilai fungsional kemudian di terapkan pada penerapan proporsi massa atapterminalyanglebihbesardaneleganjikadibandingkanmassadindingterminalbandarudara.AtapBandar Udara juga mencerminkan nilai lokalitas yang ada pada Bandar Udara Domestik “Njuah-NjuahAirport”.
Sedangkan nilai- nilai non- fungsional diambil pada nilai keseimbangan simetris padabangunan rumah Batak. Keseimbangan simetris dua sisi pada rumah Adat Batak bermaknakeseimbangan hubungan antara sesamamanusia dengan Sang Pencipta. Nilai tersebut kemudianditerapkan pada keseimbangan ruang pada denah rancang bandar udara. Selain itu penerapanornamenpadafasadterminalbandarudaratidakhanyaberfungsisebagaisecondaryskinpadafasadBandar Udara Domestik “Njuah-Njuah Airport”, namun memiliki nilai estetis dan makna yangterkandungdidalamnya.
REFERENSI
Brolin,B.C.(2004).ArchitectureinContext FittingNewBuildingwithOld(Vol.1).Jakarta:Erlangga.Direktur Jendral Perhubungan Udara. (2005). Peraturan Teknis Pengoperasian Bandar Udara.Jakarta.JulaihiWahid.(2013).ArsitekturdanSosialBudayaSumateraUtara(1ed.).Jakarta:GrahaIlmu.Krier,Rob.(2001).KomposisiArsitektur.Jakarta:Erlangga.Putra,TjokPradnya.(2013).PengertianArsitekturNeoVernakular.