Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
17
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
BAB I .............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
1.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI ............................................. 1
1.2 PERAN STRATEGIS ......................................................................................... 2
1.3 STRUKTUR ORGANISASI ............................................................................ 3
BAB II ............................................................................................................................. 6
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ....................................................... 6
2.1 RENCANA STRATEGIS ................................................................................. 6
2.2 RENCANA KINERJA TAHUN 2019 ........................................................... 10
2.3 RENCANA ANGGARAN ............................................................................... 11
2.4 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019 ....................................................... 12
BAB III ......................................................................................................................... 15
AKUNTABILITAS KINERJA ..................................................................................... 15
3.1 ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2019 .............................................. 15
PENJABARAN TERHADAP INDIKATOR KINERJA TUJUAN TAHUN 2019 ... 16
a. Jumlah kebijakan dalam rangka penumbuhan dan pengembangan
industri yang dikoordinasikan ................................................................. 16
b. Realisasi anggaran program penumbuhan dan pengembangan
industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika ................ 24
c. Tingkat absensi pegawai Direktorat Jenderal Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika ........................................... 26
d. Jumlah data dan Informasi yang disusun dalam rangka
penumbuhan dan pengembangan industri logam, mesin, alat
transportasi, dan elektronika .................................................................. 27
PENJABARAN TERHADAP INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019..... 30
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
iv
1. Tersusunnya kebijakan pembangunan industri searah dengan
ideologi TRISAKTI dan Agenda Prioritas Presiden (NAWACITA) ... 30
2. Tersusunnya perencanaan program, pengelolaan keuangan serta
pengendalian yang berkualitas dan akuntabel ................................... 40
3. Terwujudnya ASN Kementerian Perindustrian yang Profesional dan
Berkepribadian ........................................................................................... 48
4. Tersedianya Sistem Informasi yang Handal dan Mudah Diakses ... 52
5. Mewujudkan Sistem Perencanaan yang berkualitas ......................... 55
6. Capaian Kinerja Lainnya ……………………………………………… 57
3.2 AKUNTABILITAS KEUANGAN ...................................................................... 59
1. Penyerapan Anggaran Di Lingkungan Direktorat Jenderal ILMATE59
2. Efisiensi Anggaran di Lingkungan Sekretariat Ditjen ILMATE …………..60
3. Kinerja Penyerapan Anggaran Per Indikator Kinerja Utama ............ 61
BAB IV ......................................................................................................................... 73
PENUTUP ................................................................................................................... 73
4.1. KESIMPULAN ............................................................................................. 73
4.2. PERMASALAHAN DAN KENDALA ......................................................... 77
4.3. REKOMENDASI UNTUK PERBAIKAN KINERJA .................................. 77
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI
1. Tugas Pokok Organisasi
Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi,
dan Elektronika mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan
administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat
Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika.
2. Fungsi Organisasi
Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE
menyelenggarakan fungsi:
a. Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran serta
evaluasi dan pelaporan di bidang Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi, dan Elektronika;
b. Koordinasi dan pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta
penyajian informasi di bidang Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi, dan Elektronika;
c. Koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan perundang-
undangan dan penelaahan hokum mengenai sumber daya industri,
sarana prasarana industri, dan pemberdayaan industri di bidang
industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika;
d. Koordinasi dan penyusunan perjanjian kerja sama serta pelaksanaan
administrasi kerja sama dan hubungan masyarakat di bidang industri
logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika;
e. Koordinasi dan pelaksanaan urusan keuangan direktorat jenderal; dan
f. Pelaksanaan urusan kepegawaian dan manajemen kinerja pegawai,
organisasi dan tata laksana, rumah tangga, perlengkapan, dan tata
usaha.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
2
1.2 PERAN STRATEGIS
Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan
Elektronika merupakan unit pendukung dari unit-unit kerja yang ada di
dalam Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan
Elektronika yang memiliki 4 (empat) Direktorat, yaitu Direktorat Industri
Logam, Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian, Direktorat
Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan, dan Direktorat
Industri Elektronika dan Telematika.
Proses pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya untuk memenuhi harapan
dari stakeholder, yaitu:
1. Ketatalaksanaan
a. Menyusun kebijakan Ditjen ILMATE
b. Peningkatan kepatuhan terhadap kebijakan Ditjen ILMATE
c. Koordinasi dan Sinkronisasi Ditjen ILMATE
d. Melakukan Monitoring dan Evaluasi program dan kegiatan
2. Sumber Daya Manusia
a. Meningkatkan profesionalisme dan produktifitas pegawai
b. Menyusun kebutuhan SDM Ditjen ILMATE
3. Anggaran
a. Menyusun program dan anggaran Ditjen ILMATE
b. Mengoptimalkan pengelolaan anggaran
c. Revisi POK dan DIPA Ditjen ILMATE
4. Sarana dan Prasarana
a. Melakukan pengadaan sarana dan prasarana
b. Melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana
5. Layanan Publik
a. Meningkatkan pelayanan yang berkualitas
b. Mengoptimalkan sistem informasi
c. Memfasilitasi kebijakan iklim usaha
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
3
1.3 STRUKTUR ORGANISASI
Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan
Elektronika terdiri dari :
3. Bagian Program, EvaluasI dan Pelaporan;
4. Bagian Hukum dan Kerjasama;
5. Bagian Keuangan;
6. Bagian Kepegawaian dan Umum;
Gambar 1.1
Bagan Struktur Organisasi
Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE
1. Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan
Bagian Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana program, anggaran,
evaluasi dan pelaporan, pengumpulan dan pengolahan data, serta
penyajian informasi di bidang industri logam, mesin, alat transportasi,
dan elektronika.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
4
Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Program dan Evaluasi
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan
anggaran;
b. Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan pengumpulan dan
pengolahan data serta penyajian informasi, dan
c. Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan evaluasi serta
penyusunan laporan.
2. Bagian Hukum dan Kerjasama
Bagian Hukum dan Kerjasama mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan perundang-
undangan, perjanjian kerja sama, dan penelaahan hokum mengenai
sumber daya industri, sarana prasarana industri, dan pemberdayaan
industri, serta pelaksanaan adminisitrasi kerja sama dan hubungan
masyarakat di bidang industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan
Elektronika.
Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Program dan Evaluasi
menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan
perundang-undangan dan telaahan mengenai sumber daya manusia,
sumber daya alam, teknologi industri, kreativitas dan inovasi, sumber
pembiayaan, standardisasi industri, dan sistem informasi industri di
bidang industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika.
b. Penyiapanbahan koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan
perundang-undangan dan telaahna mengenai industri hijau, industri
strategis, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan kerja
sama internasional di bidang industri logam, mesin, alat transportasi,
dan elektronika; dan
c. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan perjanjian kerja sama
serta pelaksanaan administrasi kerja sama dan hubungan masyarakat
di bidang industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
5
3. Bagian Keuangan
Bagian keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi
dan pelaksanaan urusan keuangan direktorat jenderal.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Keuangan menyelenggarakan
fungsi :
a. Pelaksanaan urusan perbendaharaan dan gaji pegawai direktorat
jenderal;
b. Pelaksanaan urusan akuntansi direktorat jenderal;
c. Pelaksanaan urusan pengelolaan barang milik negara direktorat
jenderal.
4. Bagian Kepegawaian dan Umum
Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan
kepegawaian, dan manajemen kinerja pegawai, organisasi dan tata
laksana, rumah tangga, perlengkapan, dan tata usaha.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Kepegawaian dan Umum
menyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan urusan kepegawaian dan manajemen kinerja pegawai
serta organisasi dan tata laksana direktorat jenderal;
b. Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan direktorat
jenderal;
c. Pelaksanaan urursan tata usaha.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
6
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 RENCANA STRATEGIS
1. Visi
Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi,
dan Elektronika mempunyai visi, yaitu :
“Menjadi unit pelayanan prima dalam aspek koordinasi, fasilitasi dan
dukungan administrasi yang efektif dan efisien dalam mewujudkan
Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika yang
berdaya saing dengan struktur industri yang kuat berbasiskan
sumber daya alam.”
2. Misi
Adapun misi Sekratariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi, dan Elektronika adalah
a. Mengkoordinasikan penyusunan rencana, program dan anggaran
serta mengevaluasi Program Pengembangan subsektor Industri
Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika sebagai
implementasi dari Kebijakan Industri Nasional;
b. Meningkatkan etos kerja dan profesionalisme aparat Direktorat
Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika
untuk menyusun, merumuskan kebijakan subsektor Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika yang efektif;
c. Mendorong terwujudnya penyelenggaraan Pemerintah yang
berdayaguna, bersih dan bertanggung jawab melalui pengembangan
sinergi kelembagaan maupun individu baik internal maupun
eksternal.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
7
3. Tujuan
a. Terciptanya kemudahan dalam pelaksanaan kebijakan
pembangunan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan
Elektronika;
b. Tingkat pencairan anggaran, laporan keuangan dan barang milik
negara yang berkualitas serta menyiapkan kebutuhan perlengkapan
Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan
Elektronika
c. Pelayanan adminsitrasi kepegawaian, ketatalaksanaan,
ketatausahaan dan kerumah-tanggaan serta peningkatan kualitas
aparatur Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi, dan Elektronika yang prima.
d. Tersusunnya peraturan perundangan, perjanjian dan advokasi,
informasi hukum dan membuat dokumentasi bidang hukum Industri
Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika
e. Tersedianya data dan informasi pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan
Elektronika.
4. Sasaran dan Indikator Kinerja
Sasaran dan indikator yang akan dicapai pada rencana kinerja
Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi,
dan Elektronika tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Sasaran dan Indikator Kinerja
Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE
No Sarasaran Strategis Indkator Kinerja
Perspaktif Proses Bisnis internal
1 Tersusunnya kebijakan pembangunan
industri searah dengan ideologi TRISAKTI
dan Agenda Prioritas Presiden
(NAWACITA)
1 Peraturan Perundangan yang dselesaikan
(Peraturan pelaksanaan Undang – undang No 3
tahun 2014 tentang Perindustrian)
Perspektif Pembelajaran Organisasi
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
8
1 Tersusunnya perencanaan program,
pengelolaan keuangan serta pengendalian
yang berkualitas dan akuntabel
1 Akuntabilitas Laporan Keuangan dan BMN
2 Status pengelolaan BMN Ditjen ILMATE
3 Anggaran Ditjen ILMATE yang diblokir
4 Kesesuaian rencana program dan kegiatan prioritas
dengan dokumen perencanaan
2 Meningkatnya ketersediaan sarana dan
prasarana pendukung pelaksanaan tugas dan
fungsi
1 Rata-rata nilai prestasi kerja pegawai Ditjen ILMATE
2 Produktifitas kinerja minimum pegawai Ditjen ILMATE
3 Tersedianya sistem informasi yang handal
dan mudah diakses
1 Kesesuaian data dan informasi industri terhadap
kebutuhan stakeholder (Jumlah
Kebutuhan/Permintaan data dan informasi
stakeholder yang dapat dipenuhi dan sesuai dengan
permintaan kebutuhan)
4 Mewujudkan sistem perencanaan yang
berkualitas
1 Nilai SAKIP Ditjen ILMATE
5. Kondisi Yang Diharapkan
Berdasarkan tujuan dan sasaran strategis yang telah diuraikan, kondisi
yang harus dicapai oleh Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE sampai
dengan Tahun 2019 sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Terwujudnya sistem perencanaan dan pengendalian industri
yang handal;
2) Terevaluasinya visi, misi, dan strategi Direktorat Jenderal
ILMATE;
3) Terbangunnya sistem perencanaan industri yang handal;
4) Tersedianya data industri yang lengkap, akurat dan up to date;
dan
5) Terwujudnya sistem informasi layanan publik yang handal.
b. Hukum dan Kerjasama
1) Tersusunnya kebijakan/peraturan yang mengatur proses
bisnis/tatalaksana dilingkungan Direktorat Jenderal ILMATE;
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
9
2) Tersedianya telaahan hukum dan penyusunan rancangan
peraturan perundang-undangan mengenai iklim usaha di bidang
industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika; dan
3) Terfasilitasi standardisasi (SNI dan SKKNI) dan teknologi di
bidang industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan
Elektronika
c. Keuangan
1) Tercapainya peningkatan efektifitas dan efisiensi pengelolaan
keuangan;
2) Terwujudnya tertib administrasi pengelolaan keuangan dan
barang milik negara (BMN);
3) Tersedianya informasi keuangan yang cepat dan akurat; dan
4) Terbentuknya sistem tata kelola Barang Milik Negara yang baik.
d. Sumber Daya Manusia
1) Terwujudnya data kepegawaian sebagai pedoman yang
didukung dengan Sistem Informasi Kepegawaian yang up to
date;
2) Terwujudnya layanan kepegawaian dengan sistem yang baik,
sehingga tepat waktu baik kepangkatan, pemberhentian, dan
pemensiunan;
3) Terwujudnya SDM aparatur yang terampil dan profesional serta
memiliki kompetensi sesuai dengan tuntutan tugas;
4) Terciptanya Sistem Penilaian Kinerja yang obyektif dan
transparan, serta Penilaian Disiplin dan Kinerja Pegawai;
5) Terwujudnya peningkatan produktivitas SDM industri; dan
6) Penyediaan sarana dan prasarana kerja bagi pegawai sesuai
dengan kebutuhan serta kegiatan pemeliharaan, pengelolaan
sarana prasarana kantor dalam rangka mempertahankan fungsi
dan umur teknis sarana dan prasarana dimaksud.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
10
2.2 RENCANA KINERJA TAHUN 2019
Sasaran dan indikator yang akan dicapai pada rencana kinerja Sekretariat
Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan
Elektronika tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2
Rencana Kinerja Tahun 2019 Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE
No Sarasaran Strategis Indkator Kinerja Target
Perspaktif Proses Bisnis internal
1 Tersusunnya kebijakan
pembangunan industri
searah dengan ideologi
TRISAKTI dan Agenda
Prioritas Presiden
(NAWACITA)
1 Peraturan Perundangan yang dselesaikan (Peraturan
pelaksanaan Undang – undang No 3 tahun 2014
tentang Perindustrian)
1 PP/
Perpres/
Permen
Perspektif Pembelajaran Organisasi
1 Tersusunnya
perencanaan program,
pengelolaan keuangan
serta pengendalian yang
berkualitas dan akuntabel
1 Akuntabilitas Laporan Keuangan dan BMN Nilai Capaian
Standar Tinggi
(75-100)
2 Status pengelolaan BMN Ditjen ILMATE 13 Persen
3 Anggaran Ditjen ILMATE yang diblokir 20 Persen
4 Kesesuaian rencana program dan kegiatan prioritas
dengan dokumen perencanaan
100 Persen
2 Meningkatnya
ketersediaan sarana dan
prasarana pendukung
pelaksanaan tugas dan
fungsi
1 Rata-rata nilai prestasi kerja pegawai Ditjen ILMATE 80 (Nilai)
2 Produktifitas kinerja minimum pegawai Ditjen
ILMATE
1320 Jam
3 Tersedianya sistem
informasi yang handal
dan mudah diakses
1 Kesesuaian data dan informasi industri terhadap
kebutuhan stakeholder (Jumlah
Kebutuhan/Permintaan data dan informasi
stakeholder yang dapat dipenuhi dan sesuai dengan
permintaan kebutuhan)
50 Persen
4 Mewujudkan sistem
perencanaan yang
berkualitas
1 Nilai SAKIP Ditjen ILMATE B (Predikat)
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
11
2.3 RENCANA ANGGARAN
Guna mewujudkan rencana kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri
Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika tahun 2019 sesuai dengan
arah dan kebijakan yang telah ditetapkan, maka telah disediakan dukungan
angaran sesuai dengan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran Petikan Tahun 2019 (Dipa Awal, 5 Desember 2018). Pagu
Direktorat Jenderal ILMATE sebesar Rp.126.731.100.000, mulai berlaku sejak
1 Januari 2019. Dari pagu tersebut diperuntukan bagi:
a. Fungsi Ekonomi sebesar Rp.57.934.840.000
b. Fungsi Industri dan Konstruksi sebesar Rp.57.934.840.000
c. Fungsi Pendidikan sebesar Rp.68.796.260.000
d. Fungsi Pendidikan Non-Formal dan Informal sebesar Rp.68.796.260.000
Kegiatan Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan dan
Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika
memiliki Pagu sebesar Rp. 39.799.112.000, diperuntukan bagi output
kegiatan:
a. Layanan Dukungan Manajemen Eselon I sebesar Rp.13.050.842.000,
b. Layanan Sarana dan Prasarana Internal sebesar Rp.760.000.000, dan
c. Layanan Perkantoran sebesar Rp.25.988.270.000.
Sesuai dengan Rencana Penarikan Dana dan Penerimaan, anggaran pada
Kegiatan Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan dan
Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika
diperuntukan bagi:
a. (51) Belanja Pegawai sebesar Rp. 22.880.000.000,
b. (52) Belanja Barang sebesar Rp. 16.039.112.000, dan
c. (53) Belanja Modal sebesar Rp. 880.000.000.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
12
2.4 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019
Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, maka setiap instansi pemerintah wajib menyusun “Perjanjian
Kinerja” berdasarkan alokasi anggaran yang dikelolanya. Perjanjian Kinerja
pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad
dan janji untuk mencapai kinerja secara jelas dan terukur dalam rentang
waktu satu tahun.
Tujuan khusus Perjanjian Kinerja adalah untuk:
1. Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur;
2. sebagai wujud nyata komitmen antar penerima amanah dengan pemberi
amanah;
3. sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi;
4. Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;
5. sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 150/M-
IND/PER/12/2011 tetang Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian,
dalam menyusun Perjanjian Kinerja harus diperhatikan hal-hal yang
mencerminkan adanya pernyataan Perjanjian Kinerja yang merupakan tekad
atau janji pimpinan unit kerja untuk melaksanakan rencana kerja tahun
berjalan, program utama, sasaran strategis, indikator kinerja, target dan
jumlah anggaran yang akan digunakan.
Komponen Perjanjian Kinerja berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian
Nomor 150/M-IND/PER/12/2011 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
13
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian
Perindustrian, yaitu:
1. Penyataan Perjanjian Kinerja
Merupakan pernyataan kesanggupan dari pimpinan unit kerja penerima
amanah kepada atasan langsung untuk mewujudkan suatu target
kinerja tertentu. Pernyataan ini ditandatangani oleh penerima amanah
sebagai tanda suatu kesanggupan untuk mencapai target kinerja yang
telah ditetapkan, dan pemberi amanah memberikan persetujuan atas
target kinerja yang ditetapkan tersebut.
2. Sasaran Strategis
Merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi
pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam waktu
satu tahun.
3. Indikator Kinerja
Merupakan ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan
tingkat pencapaian suatu kegiatan dan sasaran yang telah ditetapkan.
4. Target Kinerja
Merupakan ukuran kuantitatif dari setiap indikator kinerja yang akan
dicapai dalam waktu suatu kurun waktu tertentu.
5. Program
Merupakan program yang berada dalam lingkungan kebijakan tertentu
sebagaimana dituangkan dalam strategi yang diuraikan pada dokumen
rencana strategis.
6. Anggaran
Anggaran tersebut diambil dari data anggaran yang telah disetujui oleh
kementerian Keuangan.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
14
Perjanjian Kinerja Sekratariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi, dan Elektronika tahun 2019 sebagai berikut :
Tabel 2.3
Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE
No Sarasaran Strategis (SS) Indkator Kinerja Utama (IKU) Target Satuan
Perspaktif Proses Bisnis internal
1 Tersusunnya kebijakan
pembangunan industri
searah dengan ideologi
TRISAKTI dan Agenda
Prioritas Presiden
(NAWACITA)
1 Peraturan Perundangan yang dselesaikan
(Peraturan pelaksanaan Undang – undang No 3
tahun 2014 tentang Perindustrian)
1 PP/
Perpres/
Permen
Perspektif Pembelajaran Organisasi
1 Tersusunnya
perencanaan program,
pengelolaan keuangan
serta pengendalian yang
berkualitas dan akuntabel
1 Akuntabilitas Laporan Keuangan dan BMN (75-100) Nilai Capaian
Standar Tinggi
2 Status pengelolaan BMN Ditjen ILMATE 13 Persen
3 Anggaran Ditjen ILMATE yang diblokir 20 Persen
4 Kesesuaian rencana program dan kegiatan
prioritas dengan dokumen perencanaan
100 Persen
2 Meningkatnya
ketersediaan sarana dan
prasarana pendukung
pelaksanaan tugas dan
fungsi
1 Rata-rata nilai prestasi kerja pegawai Ditjen
ILMATE
80 (Nilai)
2 Produktifitas kinerja minimum pegawai Ditjen
ILMATE
1320 Jam
3 Tersedianya sistem
informasi yang handal
dan mudah diakses
1 Kesesuaian data dan informasi industri terhadap
kebutuhan stakeholder (Jumlah
Kebutuhan/Permintaan data dan informasi
stakeholder yang dapat dipenuhi dan sesuai
dengan permintaan kebutuhan)
50 Persen
4 Mewujudkan sistem
perencanaan yang
berkualitas
1 Nilai SAKIP Ditjen ILMATE B Predikat
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
15
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2019
Akuntabiilitas kinerja instansi pemerintah adalah perwujudan kewajiban
suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan
dan kegagalan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik, dalam
hal ini adalah akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri
Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE).
Selanjutnya untuk mewujudkan Visi misi yang telah ditetapkan, Sekretariat
Direktorat Jenderal ILMATE telah menetapkan tujuan yakni meningkatnya
kualitas koordinasi dalam rangka peningkatan peran industri logam, mesin,
alat transportasi, dan elektronika dalam perekonomian nasional. adapun
kualitas koordinasi dapat tercapai melalui beberapa parameter tujuan yaitu:
• Terciptanya kemudahan dalam perumusan dan pelaksanaan
kebijakan pembangunan industri logam, mesin, alat transportasi,
dan elektronika
• Tingkat pencairan anggaran, laporan keuangan dan barang milik
negara yang berkualitas serta menyiapkan kebutuhan perlengkapan
Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan
Elektronika
• Pelayanan administrasi kepegawaian, ketatalaksanaan,
ketatausahaan, dan kerumah-tanggaan serta peningkatan kualitas
aparatur Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi, dan Elektronika
• Tersediannya data dan informasi pelaksanaan program dan
kegiatan pembangunan industri logam, mesin, alat transportasi, dan
elektronika
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
16
Dari tujuan tersebut diturunkan menjadi Indikator kinerja Tujuan sebagai
berikut:
a. Jumlah kebijakan dalam rangka penumbuhan dan pengembangan
industri yang dikoordinasikan
b. Realisasi anggaran program penumbuhan dan pengembangan industri
logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika
c. Tingkat absensi pegawai Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi, dan Elektronika
d. Jumlah data dan Informasi yang disusun dalam rangka penumbuhan dan
pengembangan industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika
PENJABARAN TERHADAP INDIKATOR KINERJA TUJUAN TAHUN 2019
a. Jumlah kebijakan dalam rangka penumbuhan dan pengembangan
industri yang dikoordinasikan
• Program pendidikan vokasi industri
Pelaksanaan program pendidikan vokasi industri didasarkan pada
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan. Dalam Inpres ini,
Kementerian Perindustrian mendapat tugas antara lain untuk
meningkatkan kerja sama dengan dunia usaha, memberikan akses
yang lebih luas bagi siswa SMK dalam melakukan praktek kerja
lapangan, dan program pemagangan industri bagi guru. Secara
eksplisit pelaksanaan Program Pendidikan Vokasi Industri ini
bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja yang berkompetensi
dan meningkatkan kinerja sektor industri dalam negeri.
Sebagai salah satu Direktorat Jenderal teknis di lingkungan
Kementerian Perindustrian yang berbasiskan industri berskala
besar dan sedang, Sektor ILMATE diberi tanggungjawab untuk
mengkoordinir pelaksanaan peluncuran program pendidikan vokasi
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
17
industri untuk wilayah Jawa Barat, yang mana secara struktural
fungsi koordinasi itu tentunya melekat pada Sekretariat.
Direktorat Jenderal ILMATE telah berhasil menyelenggarakan
peluncuran program pendidikan vokasi industri dalam 2 (dua) tahap
yaitu:
1) Peluncuran program pendidikan vokasi industri tahap I
digelar pada Tanggal 28 Juli 2017, di PT Astra International
Tbk, Cikarang, Jawa Barat. Peluncuran kali ini pimpin
langsung oleh Presiden RI bersama Menteri Perindustrian,
Menteri Pendidikan, dan para Pejabat lainnya. Kemudian
setelah acara peluncuran, Direktur Utama PT Astra
International mendampingi Presiden untuk mengunjungi
lokasi Pameran yang tentunya menampilkan hasil dari
implementasi program pendidikan vokasi industri dan
pengembangannya. Perusahaan sektor ILMATE yang
melakukan penandatanganan saat acara ini sebanyak 15
perusahaan dengan 120 PKS.
2) Peluncuran program pendidikan vokasi industri tahap II
digelar pada Tanggal 18 Maret 2019 di kawasan industri
Indolakto tepatnya PT.Anugerah Indofood Barokah Makmur,
Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Kabupaten
Sukabumi. Peluncuran ini dipimpin oleh Menteri
Perindustrian dan Menteri Pendidikan. Perusahaan sektor
ILMATE yang melakukan penandatanganan saat acara ini
sebanyak 16 perusahaan dengan 54 PKS.
• Bea Masuk Di Tanggung Pemerintah
Bea masuk ditanggung pemerintah (BMDTP) adalah pengembalian
bea masuk bagi impor komponen pada beberapa sektor industri
yang belum bisa diproduksi/dipenuhi oleh industri dalam negeri.
Sehingga dengan adanya BMDTP ini dapat menekan biaya produksi
agar produk yang dihasilkan lebih kompetitif.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
18
Pada Lampiran A Peraturan Menteri Keuangan Nomor
209/PMK/.010/2018 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah
Sektor Industri Tertentu Tahun Anggaran 2019, Direktorat Jenderal
Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika mendapat
porsi yang cukup dominan dari sektor lainnya. Dalam hal ini
Direktorat Jenderal ILMATE perlu mendorong pihak industri agar
mendapatkan Fasilitas BMDTP dengan mengacu pada ketentuan
yang berlaku, yakni Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai
Nomor PER-10/BC/2018 tanggal 21 Mei 2018 Tentang Tata Cara
Bea Masuk Ditanggung Pemerintah.
Tabel 3.1
Realisasi BMDTP Tahun 2019
Sektor Pagu Realisasi Capaian
Pembuatan bagian tertentu Alat Besar dan/atau perakitan Alat
Besar
3.250.000.000 1.381.169.545 42,49
Pembuatan Alat dan Mesin pertanian 1.100.000.000 540.380.655 49,12
Pembuatan peralatan Energi dan Kelistrikan 6.000.000.000 5.073.590.467 84,55
Pembuatan komponen dan peralatan pabrik 2.700.000.000 -
Pembuatan kemasan kaleng, tutup botol (crown cork), dan
Jaket baterai
13.000.000.000 12.990.711.839 99,92
Pembuatan logam bukan besi untuk pembuatan Lead Ingot
(Timah Hitam)
3.000.000.000 1.988.987.021 66,29
Pembuatan komponen kendaraan bermotor 101.000.000.000 100.648.971.002 99,65
Pembuatan sepeda 40.000.000.000 39.997.658.113 99,99
Pembuatan sepeda motor listrik 1.000.000.000 475.544.633 47,55
Pembuatan dan Perbaikan gerbong barang, kereta penumpang,
kereta rel listrik/diesel, Bogle, dan komponen kereta api
5.000.000.000 -
Pembuatan komponen kapal 6.500.000.000 984.019.716 15,13
Pembuatan Komponen dan/atau produk elektronika 10.000.000.000 9.899.959.653 98,99
Pembuatan peralatan telekomunikasi 2.000.000.000 1.515.734.198 75,78
Pembuatan Kabel serat optic 2.800.000.000 2.761.718.201 98,63
Pembuatan smart card berupa kartu plastik, kartu plastik
security, kartu elektronik dan kartu telepon seluler
8.600.000.000 7.070.183.791 82,21
Pembuatan telepon seluler 2.000.000.000 53.429.530 2,67
Sumber: Data Olahan Setditjen ILMATE
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
19
Pada Tahun 2019 jumlah perusahaan sektor industri logam, mesin,
alat transportasi dan elektronika yang memanfaatkan fasilitas
BMDTP sebanyak 106 perusahaan. Dari aspek jumlah perusahaan,
pemanfaatan fasilitas ini didominasi oleh perusahaan komponen
kendaraan bermotor, kalau nilai tertinggi per perusahaan adalah
untuk pembuatan sepeda. Data 10 Besar perusahaan yang
memanfaatkan fasilitas BMDTP tahun 2019 sebagai berikut:
Tabel 3.2
Data 10 Besar perusahaan yang memanfaatkan fasilitas BMDTP Tahun 2019
No Perusahaan Nilai (Rp) Sektor industri (peruntukan)
1 PT INSERASENA 16,901,438,000 Pembuatan Sepeda
2 PT INKOASKU 10,838,129,000 Pembuatan komponen kendaraan
bermotor
3 PT UNITED CAN 5,600,592,000 Pembuatan kemasan kaleng dan tutup
botol (crown cork), dan Jaket Baterai
4 PT DHARMA POLIMETAL 5,382,881,000 Pembuatan komponen kendaraan
bermotor
5 PT TERANG DUNIA
INTERNUSA
5,156,971,000 Pembuatan Sepeda
6 PT GARUDA METALINDO, TBK 5,126,755,000 Pembuatan komponen kendaraan
bermotor
7 PT GEMALA KEMPA DAYA 4,749,979,000 Pembuatan komponen kendaraan
bermotor
8 PT HARTONO ISTANA
TEKNOLOGI
3,443,799,000 Pembuatan komponen dan/atau produk
elektronika
9 PT AUTOKORINDO PRATAMA 3,438,700,000 Pembuatan komponen kendaraan
bermotor
10 PT PATEC PRESISI
ENGINEERING
2,364,475,000 Pembuatan komponen kendaraan
bermotor
Sumber: Data Olahan Setditjen ILMATE
Dengan berbagai koordinasi yang dilakukan realisasi BMDTP pada
tahun 2019 sebesar Rp.157.087.033.000 dengan outstanding
Rp.28.295.025.364 jadi kumulatifnya adalah Rp.185.382.058.364 dari
pagu sebesar Rp.207.950.000.000 atau tercapai 89,14 persen.
Kondisi ini menunjukan bahwa Sekretariat Direktorat Jenderal
ILMATE telah mengkoordinasikan pemanfaatan BMDTP secara
optimal di tahun 2019.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
20
• Pameran Hannover Messe
Rencana pemerintah Indonesia sebagai official Partner Country
pada Pameran Hannover Messe 2020 tanggal 20 s.d 24 April 2020
dalam rangka menggaungkan program Making Indonesia 4.0 di level
internasional, ekspansi pasar ekspor dan peningkatan investasi,
dalam hal ini Sekretariat mengkoordinasikan agar perusahaan
sektor ILMATE terlibat. Adapun tema yang ditawarkan pada acara
ini yaitu 1) future hab; 2) Engineering & Parts; 3) Aoutomation,
Motion, Drivers; 4) Energi solution; 5) digital Ecosystem dan
Logistic.
Proses kurasi telah dilakukan pada bulan September hingga
November 2019 dengan melibatkan perwakilan dari Duetsche
Messe, Direktorat ASDIPI, Puslitbang ILMATE, dan Direktorat
Pembina di lingkungan Direktorat Jenderal ILMATE.
Untuk area making Indonesia 4.0, sektor otomotif akan
menampilkan implementasi industri 4.0 oleh produsen kendaraan
bermotor roda empat (tier 1), industri komponen kendaraan
bermotor roda empat (tier 2), maupun penyedia bahan baku (Tier
3). Sedangkan untuk sektor elektronika akan menampilkan industri
4.0, pada perusahaan home appliance, perusahaan penyedia
software dan hardware serta provider teknologi artificial intelligent
(AI), selain itu pada area ini akan ditampilkan teknologi sepeda
motor listrik karya anak bangsa dan project pelatihan vokasi.
Sementara itu, light house yang akan ditampilkan adalah PT
Schneider Electric Batam yang merupakan pemenang light house
dari world economic forum (WEF). Total perusahaan yang pada
pavilion ini sebanyak 15 perusahaan dengan space yang dibutuhkan
sebesar 237 m².
Untuk pavilion display 6 tema hannover messe akan diikuti oleh 32
perusahaan yang dikelompokan menjadi tema energy solution and
parts (di isi oleh industri ketenagalistrikan), Energi solution and
parts (di isi oleh industri pesawat terbang dan komponennya,
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
21
industri pendukung migas, industri permesinan dan industri
peralatan konstruksi), tema automation and drive (di isi oleh
industri robotic). Total space yang dibutuhkan adalah 363 m². jadi
sampai dengan September 2019 terdapat 47 perusahaan calon
exhibitor hannover messe 2020. Hingga desember 2019 sampai
dengan januari 2020 pun Direktorat Jenderal ILMATE masih terus
melakukan koordinasi/kurasi ke berbagai perusahaan.
• Selain pendidikan vokasi industri, bea masuk ditanggung
pemerintah, dan koordinasi terkait pameran Hannover Messe,
Sekretariat pun terus mendampingi Direktorat Pembina dalam
mendorong pelaksanaan kegiatan terkait pilot project 4.0 sektor
otomotif dan sektor elektronika dalam berbagai rapat koordinasi,
penyusunan roadmap, dan kerja sama untuk investasi dan ekspor.
Kemudian mulai September 2019 juga Sekretariat ILMATE telah
menginformasikan terkait super deduction tax kepada pemda dan
perusahaan yang terlibat dalam program pendidikan vokasi
khususnya untuk wilayah Jawa Barat. Untuk sosialisasinya akan
dilakukan pada tahun 2020 dengan menggandeng pihak Badan
Kebijakan Fiskal (BKF) dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
• Berbagai Kerjasama/perundingan internasional yang juga
dikoordinasikan dan/atau terlibat aktif dalam pembahasan oleh
Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE antara lain:
1) Indonesia-Bangladesh Preferential Trade Agreement (IB-
PTA)
Manfaat IB-PTA yaitu Meningkatkan ekspor dan daya saing
produk Indonesia di pasar Bangladesh dengan adanya
pengurangan tarif di Bangladesh yang masih tinggi yang
menjadi salah satu hambatan bagi eksportir Indonesia.
2) Indonesia – Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA)
Manfaat IJEPA untuk perluasasan pasar, perdagangan, dan
investasi. Bagi Indonesia, salah satu manfaat yang
diharapkan dari hasil GR-IJEPA adalah peningkatan akses
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
22
pasar Indonesia di Jepang di bidang barang dan jasa,
perbaikan investasi Jepang di Indonesia, perluasan
kesempatan tenaga kerja Indonesia, serta program -
program kerja sama kemitraan kedua negara dalam rangka
menghadapi dinamika perkembangan teknologi di masa
depan khususnya untuk bidang ndustri, tenaga kerja
kesehatan, dan ekonomi kreatif.
3) Indonesia-European Union Comprehensive Economic
Partnership Agreement (I-EU CEPA)
Manfaat I-EU CEPA antara lain: a)Perluasan akses pasar
dan peningkatan daya saing bagi produk pertanian,
perikanan, industri, kehutanan, dan tenaga kerja Indonesia;
b)Peningkatan investasi dua arah antara Indonesia dan Uni
Eropa; c)Peningkatan kerja sama yang lebih luas untuk
mengoptimalkan pemanfaatan perjanjian; dan d)
Peningkatan ekspor.
4) Regional Comprehensive Economis Partnership (RCEP)
RCEP memiliki potensi untuk memberikan peluang yang
signifikan untuk bisnis di kawasan Asia Timur dan
menciptkan “The World’s Largest Trading Bloc” mengingat
fakta bahwa 16 negara peserta RCEP mencapai hampir
setengah dari populasi dunia; berkontribusi sekitar 30
persen dari PDB global; menciptakan 29% dari total
perdagangan dunia dan 26% dari arus FDI Dunia. Selain itu
RCEP dapat mendorong peningkatan daya saing, jaringan
produksi global dan mempromosikan rantai pasok regional,
melalui peningkatan akses pasar, peningkatan komitmen
dengan mitra wicara ASEAN, pengurangan atau
penghapusan hambatan perdagangan, serta peningkatan
transfer teknologi.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
23
5) ASEAN - Australia, New Zealand
Perjanjian AANZFTA ini tentunya membawa dampak positif
secara signifikan bagi kegiatan ekspor Indonesia. Contohnya,
penghilangan tarif produk impor sampai 90% jenis produk
merupakan perkembangan yang sangat baik bagi industri
ekspor Indonesia. Termasuk juga dengan kegiatan ekspor ke
negara Australia, tentunya akan menjadi sangat mudah dan
menguntungkan. Ini merupakan peluang yang besar bagi
pelaku bisnis manufaktur maupun servis di Indonesia, untuk
dapat mengekspansi usahanya sampai ke negara Australia
maupun New Zealand.
Tabel 3.3
IKT Jumlah kebijakan dalam rangka penumbuhan dan
pengembangan industri yang dikoordinasikan
Indikator Kinerja Tujuan T/R 2017 2018 2019
Jumlah kebijakan dalam
rangka penumbuhan
dan pengembangan
industri yang
dikoordinasikan
Target
(kebijakan)
2 2 2
Realisasi 2 2 4
Sumber: Data Olahan Setditjen ILMATE
Seperti telah sampaikan sebelamnya bahwa kedepannya kebijakan yang
masih terus dan akan dikoordinasikan yaitu 1)Kurasi untuk pameran
Hannover Messe; 2)sosialisasi Super Deduction tax; 3)BMDTP dan
4)Kerjasama Internasional; serta terus mendukung pengembangan pilot
project 4.0 sektor Otomotif dan Elektronika. Selain itu sekretariat
Direktorat Jenderal ILMATE juga berperan dalam mendukung program
P3DN, TKDN ketenagalistrikan, pengembangan Smelter, Bio Fuel (B30),
dan lain-lain.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
24
b. Realisasi anggaran program penumbuhan dan pengembangan
industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika
Untuk mewujudkan rencana kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal
Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika tahun 2019
sesuai dengan arah dan kebijakan yang telah ditetapkan, maka telah
disediakan dukungan angaran sesuai dengan Surat Pengesahan Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran Petikan Tahun 2019 (Dipa Awal, 5
Desember 2018). Pagu Direktorat Jenderal ILMATE sebesar
Rp.126.731.100.000, mulai berlaku sejak 1 Januari 2019. Dari pagu
tersebut diperuntukan bagi:
a. Fungsi Ekonomi sebesar Rp.57.934.840.000
b. Fungsi Industri dan Konstruksi sebesar Rp.57.934.840.000
c. Fungsi Pendidikan sebesar Rp.68.796.260.000
d. Fungsi Pendidikan Non-Formal dan Informal sebesar
Rp.68.796.260.000
Kegiatan Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan dan
Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan
Elektronika memiliki Pagu sebesar Rp. 39.799.112.000, diperuntukan
bagi output kegiatan:
a. Layanan Dukungan Manajemen Eselon I sebesar
Rp.13.050.842.000,
b. Layanan Sarana dan Prasarana Internal sebesar Rp.760.000.000,
dan
c. Layanan Perkantoran sebesar Rp.25.988.270.000.
Sesuai dengan Rencana Penarikan Dana dan Penerimaan, anggaran
pada Kegiatan Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan dan
Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan
Elektronika diperuntukan bagi:
a. (51) Belanja Pegawai sebesar Rp. 22.880.000.000,
b. (52) Belanja Barang sebesar Rp. 16.039.112.000, dan
c. (53) Belanja Modal sebesar Rp. 880.000.000.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
25
Tabel 3.4
IKT Realisasi anggaran program penumbuhan dan pengembangan
industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika
Indikator Kinerja Tujuan T/R 2017 2018 2019
Realisasi anggaran program
penumbuhan dan
pengembangan industri
logam, mesin, alat
transportasi, dan elektronika
Target
(persen)
80 85 85
Realisasi 82,88 84,13 92,7
Sumber: Data Olahan Setditjen ILMATE
Berdasarkan e-monitoring APBN, pada Tahun 2017 realisasi anggaran pada
progam penumbuhan dan pengembangan industri logam, mesin, alat
transportasi, dan elektronika sebesar 82,88 persen (Rp.99.211.367.000) dari
pagu sebesar Rp.119.549.089.000, selanjutnya pada tahun 2018 dapat
terealisasi sebesar Rp.101.370.644.000 atau tercapai sebesar 84,13 persen
dari pagu sebesar Rp.120.493.000.000, kemudian untuk tahun 2019 Program
Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi,
dan Elektronika memiliki pagu Rp.125.388.006.000 (setelah revisi) dan
terealisasi 92,7 persen atau sebesar Rp. 116,184,375,680. Realisasi
penyerapan anggaran priode 2017 s.d 2019 dapat dikatakan baik dan harus
seiring dengan ketercapaian output pada Program Penumbuhan dan
Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika.
Meningkatnya penyerapan anggaran ini tentunya dipengaruhi oleh:
1) optimalisasi pelaksanaan kegiatan
2) koordinasi antar K/L dan Pemda
3) pelaksanaan program pendidikan vokasi industri
4) belanja mesin/peralatan
5) penyusunan regulasi, deregulasi, standar, dan implementasi
kebijakan
6) pengembangan AMMDes, Bio Fuel (B 30), Smelter, pilot project 4.0
7) koordinasi terkait perjanjian internasional, pameran Hannover Messe,
promosi untuk investasi dan ekspor, dan lain-lain.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
26
c. Tingkat absensi pegawai Direktorat Jenderal Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika
Tingkat absensi sebagai salah satu Indikator Kinerja Tujuan tentunya
terkait dengan aspek produktivitas, kepatuhan dan disiplin pegawai,
golongan/kepangkatan, pendapatan (income), dan budaya insan oke
yang dicanangkan oleh Kementerian Perindustrian.
Tabel 3.5
IKT Tingkat absensi pegawai Direktorat Jenderal
Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika
Indikator Kinerja Tujuan T/R 2017 2018 2019
Tingkat absensi pegawai
Direktorat Jenderal Industri
Logam, Mesin, Alat
Transportasi, dan Elektronika
Target
(persen)
5 5 5
Realisasi 3 1 1
Sumber: Data Olahan Setditjen ILMATE
Pada Tahun 2017, Tingkat absensi pegawai Direktorat Jenderal Industri
Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika sebesar 3 persen ini
dipengaruhi oleh adanya pegawai yang cuti panjang menjelang pensiun
dan adanya pegawai yang sakit dalam waktu yang lama (beberapa kali
tanpa keterangan dan sulit dihubungi) dan akhirnya pensiun dini.
Selanjutnya untuk tahun 2018 dan tahun 2019 tingkat absensi stabil di
angka 1 persen. Kondisi ini mencerminkan bahwa pegawai di
lingkungan Direktorat Jenderal ILMATE memiliki perhatian yang baik
terhadap absensi.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
27
d. Jumlah data dan Informasi yang disusun dalam rangka
penumbuhan dan pengembangan industri logam, mesin, alat
transportasi, dan elektronika
Data memiliki fungsi yang sangat penting bagi kinerja dan kelancaran
kerja suatu instansi pemerintah. Instansi pemerintah membutuhkan
penyusunan data yang baik agar dapat membantu para
pimpinan/pengambil kebijakan dalam menyusun rencana kegiatan dan
mengambil sebuah keputusan. Dalam hal ini untuk aspek informasi
lebih menyasar ke transparansi, pemberitaan aktul, isu strategis,
analisis dan narasi capaian kinerja. Tentunya kemudahan akses dan
ketersediaan data dan informasi sesuai kebutuhan stakeholder
merupakan poin utama.
Tabel 3.6
IKT Jumlah data dan Informasi yang disusun dalam rangka penumbuhan
dan pengembangan industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika
Indikator Kinerja Tujuan T/R 2017 2018 2019
Jumlah data dan Informasi yang
disusun dalam rangka
penumbuhan dan pengembangan
industri logam, mesin, alat
transportasi, dan elektronika
Target
(data
ILMATE
dalam
Angka)
1 1 1
Realisasi 1 2 2
Sumber: Data Olahan Setditjen ILMATE
Pada Tahun 2017, buku ILMATE dalam Angka diterbitkan sekali dalam
setahun yakni pada bulan Agustus. Selanjutnya untuk tahun 2018 buku
ILMATE dalam angka diterbitkan sebanyak 2 (dua) kali yaitu Edisi April (25
Examplar) dan Agustus 2018 (30 examplar). Kemudian untuk tahun 2019
penyediaan informasi kinerja dan kondisi aktual serta isu strategis lebih
menyasar ke website ILMATE dan Majalah karena dipandang lebih efektif
dan efisien:
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
28
1) pengembangan website ILMATE.
Pada tahun 2019, pengembangan website ILMATE dilakukan terhadap:
konten, update data kinerja baik markro maupun internal secara
berkala, berita ILMATE, artikel dan lain-lain. Rencana pengembangan
kedepan terkait update data kinerja peroutput dan Indikator Kinerja
Utama (akses internal), backup data, ceklist posisi dokumen yang
sementara dikerjakan secara rill time.
2) Majalah ILMATE
Pada tahun 2019 majalah ILMATE dibuat per semester, poin utama
yang diinformasikan antara lain:
➢ Semester I
▪ Ekpor kendaraan bermotor Tahun 2019 ditargetkan 450.00 Unit
▪ Pencanangan pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery
(SGAR) di Desa Bukit Batu, Kabupaten Mempawah, Kalimantan
Barat
▪ Proyek Smelter bernilai Rp. 14,5 Triliun dibangun di Wolo,
Sulawesi Tengah
▪ Pembangunan fasiliitas pemanfaatan air laut untuk
memproduksi air industri
▪ Industri mesin dan peralatan pendukung ketenagalistrikan
dalam negeri semakin berkembang seiring dengan permintaan
di pasar domestik
▪ Biodiesel 20% atau B20 tidak merusak mesin alat berat asalkan
pengguna rutin merawat dan memelihara mesin terutama filter
▪ Himpunan Alat Berat Indonesia (Hinabi) menargetkan produksi
alat berat Tahun 2019 sebesar 7000 Unit
▪ Penyusunan regulasi dan percepatan implementasi electric
vehicle dan fasilitas PPnBM
▪ Tol laut kurangi disparitas harga yakni mendekatkan konektifitas
antar pulau dan memobilisir masyarakat didaerah terpencil
▪ Pada bulan Maret 2019, AMMDes KMW versi off the road resmi
diproduksi secara masal
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
29
▪ Triwulan I Tahun 2019 diproyeksikan investasi di sektor
elektronika mencapai 1,3 triliun, dengan target penyerapan
tenaga kerja sebanyak 1260 Orang
▪ Industri 4.0 memacu produktifitas, produknya berdaya saing dan
inovatif
➢ Semester II
▪ Indonesia sebagai official partner country pada Pameran
Hannover Messe Tahun 2020
▪ Kinerja sektor industri logam, mesin, alat transportasi, dan
elektronika
▪ Geser orientasi produk ekspor untuk kinerja yang lebih baik
▪ Hilirisasi industri berbasis mineral logam
▪ Implementasi TKDN ketenagalistrikan untuk mendorong daya
saing industri dalam negeri
▪ Perangi ponsel illegal, Pemerintah keluarkan kebijakan IMEI
▪ Profil industri galangan kapal
▪ Ambulance Feeder, Pemanfaatan AMMDes didaerah terpencil
dan tak terjangkau
▪ Investor Jepang welcome terhadap Indonesia
▪ Saatnya mengakselerasi Riset Industri
▪ Peran pajak sektro industri
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
30
PENJABARAN TERHADAP INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019
1. Tersusunnya kebijakan pembangunan industri searah dengan
ideologi TRISAKTI dan Agenda Prioritas Presiden (NAWACITA)
Sasaran strategis ini akan dicapai melalui indikator kinerja utama:
Peraturan Perundangan yang dselesaikan (Peraturan pelaksanaan
Undang – undang No 3 tahun 2014 tentang Perindustrian) yang mana
pada tahun 2019 ditargetkan sebanyak 3 PP/Perpres/Permen dan
terealisasi 4 Permen. Rincian dari 4 Permen tersebut sebagai berikut:
• Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 1 Tahun 2019 sebagaimana
telah diubah menjadi Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 32
Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor 1 Tahun 2019 tentang Pertimbangan Teknis
Impor Besi atau Baja, Baja Paduan, dan Produk Turunannya.
• Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 16 Tahun 2019 tentang
Pedoman Pelaksanaan Survey Kemampuan Perusahaan Rekondisi
dan Perusahaan Remanufakturing untuk Impor Barang Modal dalam
Keadaan Tidak Baru.
• Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 29 Tahun 2019 tentang
Sistem Basis Data Identitas Perangkat Telekomunikasi Bergerak
• Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 34 Tahun 2019 tentang
Pendaftaran Tipe dan Varian Kendaraan Bermotor.
Berdasarkan upate Progsun di Lingkungan Direktorat Jenderal ILMATE
Tahun 2019 terdapat 1 (satu) Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP)
tentang Industri Maritim. Selanjutnya dari 32 Rancangan Peraturan
Menteri (RPermen) terealisasi 4 peraturan (12,5 persen). Kondisi ini
menunjukan bahwa untuk tahun-tahun berikut sebaiknya rancangan
peraturan yang masuk dalam Progsun adalah rancangan yang sudah
siap infrastrukturnya dan tentunya berdampak positif dalam
memperbaiki neraca perdagangan mengingat hal ini sekarang
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
31
merupakan sasaran utama Pemerintah dalam mendorong peningkatan
ekonomi. Secara eksplisit sebaiknya jumlah peraturan yang masuk
dalam progsun di kisaran 10 sampai 15 peraturan.
Adapun rincian dari 28 (dua puluh delapan) rancangan peraturan yang
masuk dalam progsun 2019 sebagai berikut:
• Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Kriteria
Teknis Impor Barang Modal Dalam Keadaan Tidak Baru
• Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Kriteria
Teknis Impor Barang Modal Dalam Keadaan Tidak Baru
• Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Kriteria
Industri Baja
• Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang
Pemberlakuan SNI Baja Canai Panas Secara Wajib
• Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang
Pemberlakuan SNI Baja Lapis Seng (BjLS) Secara Wajib
• Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang
Pemberlakuan SNI Baja Lembaran dan Gulungan Lapis
Paduan Aluminium-Seng dengan atau Tanpa Magnesium
Lapis Cat (Bj L AS Warna/ Bj L AM Warna) Secara Wajib
• Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang
Pemberlakuan SNI Kawat Ban (Bead Wire/KB) Secara Wajib
• Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang
Pemberlakuan SNI Kompor Gas LPG dan LNG/NG Tekanan
Rendah untuk Rumah Tangga Secara Wajib
• Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang
Pemberlakuan SNI BjTKD Secara Wajib
• Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang
Pemberlakuan SNI Alumunium Foil Secara Wajib
• Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Industri
Logam Dasar Berbahan Baku Daur Ulang / Recycle serta
Kriteria dan Ruang Lingkup Sisa dan Skrap Logam
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
32
• Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang
Pemberlakuan SNI Spesifikasi Meter Air Minum Secara
Wajib
• Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang
Pemberlakuan SNI Katup Tabung LPG Secara Wajib
• Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang
Pemberlakuan SNI Alat Pemeliharaan Tanaman Sprayer
Gendong Semi Otomatis dan Sprayer Gendong Elektrik
Secara Wajib
• Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang
Pemberlakuan SNI Pompa Air untuk Irigasi Secara Wajib
• Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang
Pemanfaatan Skema Khusus untuk Barang dan Bahan Guna
Pembangunan Kapal untuk Industri Galangan Kapal
• Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang
Kendaraan Roda Dua dan Roda Tiga
• Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang
Perubahan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 59/M-
IND/PER/5/2012 tentang Pemberlakukan SNI Pelek
Kendaraan Bermotor Kategori M, N, O dan L Secara Wajib
• Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Perindustrian
Nomor 34/M-IND/PER/9/2017 tentang Industri Kendaraan
Bermotor Roda Empat atau Lebih
• Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Revisi
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 33/ M-
IND/PER/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan
Bermotor Roda Empat Yang Hemat Energi dan Harga
Terjangkau (KBH2)
• Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang
Pemegang Merek Kendaraan Bermotor dan Layanan Purna
Jual
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
33
• Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian Tentang
Program Low Carbon Emmission Vehicle (LCEV) dan
Kendaraan Bermotor Listrik
• Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang
Roadmap Pengembangan Industri Kendaraan Bermotor
Nasional
• Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang
Pemberlakuan SNI Peralatan Dapur dan Peralatan Pemanas
Cairan Secara Wajib
• Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang
Perubahan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 108/M-
IND/PER/11/2012 tentang Pendaftaran Produk Telepon
Seluler, Komputer Genggam (Handheld) dan Komputer
Tablet
• Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang
Perubahan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 29/M-
IND/PER/7/2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Perhitungan Nilai Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri
Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam dan Komputer
Tablet
• Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor
51/M-IND/PER/3/2012 tentang Tata Cara Pengakuan
terhadap Sertifikat Produk Peralatan Listrik dan Elektronika
dan Lembaga Penilaian Kesesuaian di Negara-Negara
ASEAN
• Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor
68/M-IND/PER/8/2015 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Perhitungan Nilai Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri
Produk Elektronika dan Telematika.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
34
Deregulasi merupakan salah satu paket kebijakan ekonomi yang
dimaksudkan untuk:
• menangkal perlambatan ekonomi yang masih terus terjadi,
• Investasi dipermudah dan kepastian berusaha semakin jelas,
• ekspor didukung dan ekonomi rakyat digerakan.
Tabel 3.7
Deregulasi dilingkungan Direktorat Jenderal ILMATE
No Peraturan Keterangan
1 Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 32 Tahun 2019
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor 1 Tahun 2019 tentang
Pertimbangan Teknis Impor Besi atau Baja, Baja
Paduan, dan Produk Turunannya
Revisi Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 1 Tahun 2019
tentang Pertimbangan Teknis Impor Besi Atau Baja, Baja
Paduan, dan Produk Turunannya
2 Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2019
tentang Penerbitan Pertimbangan Teknis Untuk
Pengecualian Dari Pemberlakuan Standar Nasional
Indonesia Untuk Produk Besi/Baja Dan Kabel Secara
Wajib
14 (empat belas) Peraturan Menteri Perindustrian mengenai
pemberlakuan SNI besi/baja dan kabel secara wajib, yaitu:
a.) Permenperin Nomor 14 Tahun 2018;
b.) Permenperin Nomor 43/M-IND/PER/2/2012;
c.) Permenperin Nomor 36/M-IND/PER/5/2014;
d.) Permenperin Nomor 38/M-IND/PER/2/2012;
e.) Permenperin Nomor 41/M-IND/PER/2/2012;
f.) Permenperin Nomor 39/M-IND/PER/2/2012;
g.) Permenperin Nomor 35/M-IND/PER/5/2014;
h.) Permenperin Nomor 28/M-IND/PER/7/2017;
i.) Permenperin Nomor 82/M-IND/PER/10/2014;
j.) Permenperin Nomor 45/M-IND/PER/4/2011;
k.) Permenperin Nomor 62/M-IND/PER/11/2013;
l.) Permenperin Nomor 62/M-IND/PER/11/2013;
m.) Permenperin Nomor 37/M-IND/PER/3/2015;
n.) Permenperin Nomor 84/M-IND/PER/10/2014.
3 Peraturan Menteri Perindustrian 33 Nomor Tahun 2019
tentang Pencabutan Permenperin Nomor 19/M-
IND/PER/3/2016 Tentang Ketentuan Pemberian
Rekomendasi Impor Barang Komplementer, Barang
Untuk Keperluan Tes Pasar, Dan/Atau Pelayanan Purna
Jual
a.) Revisi Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 19/M-
IND/PER/3/2016 Ketentuan Pemberian Rekomendasi Impor
Barang Komplementer, Barang Untuk Keperluan Tes Pasar,
Dan/Atau Pelayanan Purna Jual
b.) Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 118/M-
DAG/PER/12/2015 tentang Ketentuan Impor Barang
Komplementer, Barang untuk Keperluan Tes Pasar
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
35
No Peraturan Keterangan
4 Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 34 Tahun 2019
tentang Pendaftaran Tipe dan Varian Kendaraan
Bermotor
Revisi Keputusan Menteri Perindustrian Nomor
276/MPP/Kep/6/1999 tentang Pendaftaran Tipe dan Varian
Kendaraan. Bermotor
5 Pertimbangan Teknis SNI Pelek Kendaraan Bermotor
Kategori M, N, O, dan L
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 59/M-IND/PER/5/2012
tentang Pemberlakuan SNI Pelek Kendaraan Bermotor Kategori
M, N, O, dan L secara Wajib sebagaimana diubah dengan
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 113/M-
IND/PER/12/2012
7 Impor Barang Modal dalam Keadaan Tidak Baru
(BMTB)
Terkait Permendag Nomor 118 Tahun 2018 tentang Ketentuan
Impor Barang Modal dalam Keadaan Tidak Baru
Sumber: Data Olahan Setditjen ILMATE
Peraturan Perundangan yang diselesaikan periode 2015 sampai
dengan 2018 ditargetkan sebanyak 4 (empat) dengan setiap tahunnya
ditargetkan sebanyak 1 (satu) peraturan namun untuk tahun 2019
ditargetkan sebanyak 5 Peraturan. Sampai dengan tahun 2018 telah
terealisasi sebanyak 8 (delapan) Peraturan yakni pada tahun 2016
terealisasi 1 (satu) Peraturan dan 4 (empat) Peraturan terealisasi pada
tahun 2017 dan 3 peraturan terealisasi pada tahun 2018, kemudian
untuk tahun 2019 terealisasi 4 Peraturan. Dalam hal ini dapat
disimpulkan bahwa target ini sudah dapat dipenuhi dalam 4 (empat)
tahun berjalan yaitu periode 2015 sampai dengan 2018 sebesar 114
persen.
Kondisi tersebut tentunya tidak terlepas dari peran aktif Direktorat
Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika dalam
hal perumusan dan penyusunan kebijakan dalam mendukung perbaikan
neraca perdagangan khususnya pada aspek:
1) penguatan struktur industri
2) peningkatan daya saing
3) penciptaan iklim usaha yang kondusif dan
4) penyerapan tenaga kerja
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
36
Tabel 3.8
Peraturan Perundang-undangan yang diselesaikan per Tahun
IKU TRC Periode/Tahun Satuan
2015 2016 2017 2018 2019 Total
Peraturan Perundangan
yang diselesaikan
(Peraturan pelaksanaan
Undang – undang No 3
tahun 2014 tentang
Perindustrian)
Target 1 1 1 1 3 7 PP/
Perpres/
Permen
Realisasi - 1 4 3 4 12
Capaian - 100 400 300 133 171
Sumber: Data Olahan Setditjen ILMATE
Indikator Peraturan Perundangan yang diselesaikan (Peraturan
pelaksanaan Undang – undang No 3 tahun 2014 tentang
Perindustrian) tercapai 171 persen, hal ini menunjukan bahwa
Direktorat Jenderal ILMATE konsisten dan terus gencar dalam
penyusunan kebijakan dan juga deregulasi. Secara eksplisit dapat
dikatakan bahwa “optimalisasi penyerapan anggaran sejalan
dengan ketercapaian output”, inilah kondisi ideal yang diharapkan
dalam melaksanakan tugas dan fungsi khususnya pada instansi
pemerintahan. Selain itu aspek manfaat dan dampak atas
implementasi Peraturan yang terbit perlu dimonitoring dan evaluasi
secara berkala dan berkelanjutan.
Regulasi teknis, Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI), dan
Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI)
merupakan indikator Proses Bisnis Internal lainnya yang tidak
termasuk dalam perjanjian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal
ILMATE tahun 2019, namun dipandang perlu untuk dituangkan ke
dalam laporan ini (sebagai tambahan informasi kinerja) dan
diharapkan bermanfaat dalam pengambilan kebijakan kedepannya.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
37
a. Regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST, dan/atau PTC secara wajib
Regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST, dan/atau PTC secara wajib
selama periode 2015 sampai dengan 2019 terealisasi sebanyak 24
peraturan dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.9
Peraturan Perundang-undangan yang diselesaikan per Tahun
IKU
Periode/Tahun
Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 Total
Regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST,
dan/atau PTC secara wajib
5 3 8 8 - 24 Peraturan
Sumber: Data Olahan Setditjen ILMATE
Pada tahun 2019, tidak ada regulasi pemberlakuan SNI, ST, PTC secara
wajib namun dapat diinformasikan bahwa ada beberapa SNI yang
selesai disusun. Pemberlakuan standar produk secara wajib ini sangat
besar manfaatnya dalam mendukung peningkatan daya saing selain
program P3DN maupun penerapan TKDN.
b. Realisasi Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI)
Sektor ILMATE hanya melakukan penyusunan RSNI hingga ke tahap
Pra-konsensus, kemudian untuk tahap selanjutnya di ranah Pustan dan
BSN.
Rincian RSNI yang terealisasi di sektor ILMATE pada tahun 2019
sebagai berikut:
• Penyusunan SNI Baja Lembaran, Pelat, dan Gulungan Canai Panas
untuk Aplikasi Struktur Umum dan Struktur Las (BjPS)
• Penyusunan RSNI Slag Nikel
• Penyusunan RSNI Aluminium sheet
• Penyusunan RSNI Proses Galvanisasi
• RSNI Penentuan zat tertentu dalam produk elektroteknik - Bagian 1
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
38
• RSNI Penentuan zat tertentu dalam produk elektroteknik - Bagian 8
• Baterai Primer – Bagian 1
• Baterai Primer – Bagian 2
• RSNI Motor Bakar Penyalaan Kompresi Gerak Bolak-Balik untuk
Kegunaan Umum-Spesifikasi Unjuk Kerja dan Metode Uji
• RSNI Mesin Pasteurisasi Modern Susu Listrik
• RSNI Mesin Penggiling Gabah Sekali Umpan
• RSNI Mesin CNC Milling 3 Axis
• RSNI Mesin tanam Bibit Padi tipe dorong
• RSNI Kendaraan Bermotor Berpenggerak Listrik Kategori L - Sistem
Penyimpanan Energi Listrik
• RSNI Kendaraan Bermotor Berpenggerak Listrik Kategori M dan L -
Spesifikasi keselamatan
• RSNI Komponen Kereta Api (Rem Komposit) dan
• RSNI Perkapalan.
Tabel 3.10
Realisasi RSNI periode 2015 s.d 2019
IKU
Periode/Tahun
Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 Total
Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) 8 13 19 27 17 84 Peraturan
Sumber: Data Olahan Setditjen ILMATE
Indikator Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) setiap
tahunnya terealsasi dengan baik. Tahap selanjutnya yang harus
diperhatikan adalah rancangan standar ini dapat difinalkan menjadi
standar (SNI), kemudian diharapkan menjadi SNI Wajib (Terbitnya
regulasi teknis).
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
39
c. Standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI)
Standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI) adalah rumusan
kemanpuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan
dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan
tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan peraturan
perundangan. Sektor ILMATE hanya melakukan proses penyusunan
hingga ke tahap finalisasi, kemudian untuk penetapan diranah Pusdiklat
dan Kemenaker.
Rincian dari kelima RSKKNI tersebut sebagai berikut:
• RSKKNI perakitan Transformator
• RSKKNI perakitan Switchgear
• RSKKNI Bidang Perbaikan dan Perawatan Mesin Printer SOHO
Multifunction Sub Bidang Technical Support.
• RSKKNI Bidang Industri Baja Gulungan dan Lembaran Hasil Gilingan
Panas
• RSKKNI Trsnsformasi manager 4.0
Sementara rancangan kompetensi kerja lainnya masih dalam proses
persiapan, pembahasan, maupun penyusunan antara lain:
• RSKKNI Rangka Atap Baja Ringan (Finalisasi dan persiapan
prakonvensi),
• RSKKNI Long Product (pra-konvensi November 2019), dan lain-lain.
Tabel 3.11
Realisasi RSKKNI Periode 2015 s.d 2019
IKU
Periode/Tahun
Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 Total
Regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST,
dan/atau PTC secara wajib
5 3 8 8 5 24 Peraturan
Sumber: Data Olahan Setditjen ILMATE
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
40
2. Tersusunnya perencanaan program, pengelolaan keuangan serta
pengendalian yang berkualitas dan akuntabel
Meningkatnya kualitas perencanaan dan penganggaran dimaksudkan
untuk melihat kualitas perencanaan dan penganggaran melalui sistem
perencanaan yang aplikatif, terukur, dan akuntabel. Sasaran startegis ini
akan dicapai melalui indikator kinerja utama yaitu:
• Kualitas laporan keuangan dan BMN yang dinilai oleh biro
keuangan dengan target Capaian Standar Tertinggi sebesar 75-100.
Laporan keuangan dan BMN Ditjen ILMATE telah dinilai oleh Biro
Keuangan pada tanggal 16-17 April 2019, yang mana penilaian ini
dilakukan terhadap laporan keuangan dan BMN tahun 2018.
Hasilnya memuaskan yakni memperoleh Nilai 90,5 (sembilan puluh
koma lima), atau tercapai 120,67 persen (terhadap batas bawah).
Rincian dari hal yang dinilai sebagai berikut:
a. Kesesuaian SAP (32),
b. Kecukupan informasi (30),
c. Ketaan dalam Peraturan Perundangan (26),
d. Efektifitas pengendalian internal (10).
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
41
Tabel 3.12 Penilaian Laporan Keuangan Eselon I Tahun 2018
Sumber: Biro Keuangan
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa penilaian laporan
keuangan tahun 2018 Ditjen ILMATE menempati posisi ke empat di
antara unit kerja Eselon I lain nya. Pencapaian ini tentunya
menunjukan bahwa aparatur Ditjen ILMATE khususnya Bagian
keuangan telah menjalankan tugas dan taggungjawabnya dengan
baik, mulai dari proses pencairan, pencatatan, evaluasi maupun
pelaporannya.
Kualitas laporan keuangan dan BMN pada tahun 2015
memiliki nilai 84, kemudian mengalami penurunan ditahun 2016
menjadi 79, selanjutnya untuk tahun 2017 memiliki nilai yang sama
dengan tahun sebelumnya, terkini nilai untuk laporan keuangan
tahun 2018 meningkat menjadi 90,5.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
42
Tabel 3.13
Kualitas laporan keuangan dan BMN yang dinilai oleh Biro Keuangan
Sasaran IKU TRC Periode/Tahun
Tersusunnya Perencanaan
Program, pengelolaan
keuangan serta pengendalian
yang berkualitas dan
akuntabel
Kualitas laporan
keuangan dan BMN
yang dinilai oleh biro
keuangan
2015 2016 2017 2018
Target 75-100 75-100 75-100 75-100
Realisasi
84 79 79 90
Capaian
100 100 100 100
Sumber: Biro Keuangan, diolah Setditjen ILMATE
Peningkatan nilai laporan Keuangan dan BMN ini harus
dipertahankan kedepannya. Penilaian atas indikator ini memiliki
dampak terhadap aspek tertib administrasi, transparansi, bebas
korupsi, dan mendukung produktifitas sektor industri.
• Status pengelolaan BMN Ditjen ILMATE memiliki saldo awal
sebesar Rp.183.529.353.746 dengan nilai yang telah selesai dikelola
sebesar Rp.61.348.849.738 atau 33,42 persen sementara BMN yang
masih dalam proses atau belum diajukan sebesar Rp.
122.180.504.000 atau 66,57 persen. adapun rinciannya sebagai
berikut:
Tabel 3.14
Data pengelolaan BMN Tahun 2019
Saldo awal pengelolaan BMN 2019 183,529,353,746
Selesai Dalam Proses / blm diajukan
Hibah 20,515,773,450 25,942,338,616
Alihstatus 5,015,198,547 2,406,091,392
Transfer Keluar 6,327,052,655 -
Lelang 399,870,000 792,024,000
PMPP 24,141,010,000 92,795,850,000
Hibah 526 4,949,945,086 244,200,000
Transfer Masuk 740,750,000 -
Pembelian 2,719,820,070 -
Sumber: Data Olahan Setditjen ILMATE
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
43
Keterangan terkait tebel pengelolaan BMN:
➢ Saldo awal merupakan aset BMN yang digunakan sendiri
Ditjen ILMATE dan tidak dalam kondisi rusak berat (akan
dilelang)
➢ Untuk Transfer masuk dan Pembelian merupakan BMN yang
diperoleh pada tahun berjalan, sehingga tidak termasuk nilai
saldo awal pengelolaan 2019, tetapi akan menjadi pengelolaan
di 2020
Rician pada tabel tersebut menunjukan bahwa pada tahun 2019
Direktorat Jenderal ILMATE khususnya Bagian Keuangan telah
menjalankan fungsi pengelolaan BMN dengan baik (tercapai 257
persen).
Tabel 3.15
Status pengelolaan BMN Ditjen ILMATE peride 2015-2019
Sasaran IKU TRC Periode/Tahun
Tersusunnya Perencanaan
Program, pengelolaan
keuangan serta
pengendalian yang
berkualitas dan akuntabel
Status
Pengelolaan
BMN Ditjen
ILMATE
2015 2016 2017 2018 2019
Target
13 13 13 16 13
Realisasi
37,88 59,9 61 24,38 33,42
Capaian
291,38 460,76 469,23 152 257
Sumber: Data Olahan Setditjen ILMATE
Status pengelolaan BMN Ditjen ILMATE ditargetkan 13 persen
setiap tahunnya kecuali 2016 yakni 16 persen. Realisasi pada
indikator ini setiap tahunnya lebih dari target yang ditetapkan dalam
perjanjian kinerja. Realisasi ini harus dipertahankan untuk tahun-
tahun berikutnya dan sebaiknya target untuk indikator ini di kisaran
20 s.d 25 persen. Telah disampaikan sebelumnya bahwa indikator
ini berdampak pada aspek tertib administrasi dan mendukung
produktifitas industri.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
44
• Berdasarkan History Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran khususnya
pada program penumbuhan dan pengembangan industri logam,
mesin, alat transportasi, dan elektronika telah mengalami 7 (tujuh)
kali perubahan yakni pada halaman IV Dipa terkini tercatat bahwa
jumlah dana yang tidak dapat dicairkan sebesar 1,35 persen atau
Rp.1.700.000.000 yaitu pada Belanja Modal Peralatan dan Mesin
(RM).
Tabel 3.16
Rincian Dipa Ditjen ILMATE Tahun 2019
No Rincian Blokir % Sisa (Rp.)
1 Dipa Awal (05 Desember 2018) sebesar
Rp. 126.731.100.000
20.445.379.000 16,13 106.285.721.000
2 Dipa Rev. Ke-1 (01 Maret 2019) sebesar
Rp. 126.731.100.000
11.165.548.000 8,81 115.565.552.000
3 Dipa Rev. Ke-2 (24 Mei 2019) sebesar
Rp. 126.731.100.000
11.165.548.000 8,81 115.565.552.000
4 Dipa Rev. Ke-3 (24 Juni 2019) sebesar
Rp. 126.731.100.000
11.165.548.000 8,81 115.565.552.000
5 Dipa Rev. Ke-4 (26 Juli 2019) sebesar
Rp. 126.731.100.000
2.120.154.000 1,67 124.610.946.000
6 Dipa Rev. Ke-4 (26 september 2019)
sebesar Rp. 126.731.100.000
2.120.154.000 1,67 124.610.946.000
7 Dipa Rev. Ke-6 (28 Oktober 2019) sebesar
Rp. 125.338.006.000
1.700.000.000 1,35 123.638.006.000 (adanya revisi
dari 126.731.100.000 menjadi
125.338.006.000
8 Dipa Rev. Ke-7 (04 Desember 2019)
sebesar Rp. 125.338.006.000
1.700.000.000 1,35 123.638.006.000
Sumber: Data Olahan Setditjen ILMATE
Anggaran yang biblokir pada sektor ILMATE ditargetkan sebesar 20
persen, artinya bahwa apabila anggaran yang diblokir (1,35 persen)
lebih kecil dari target (20 persen) menunjukan bahwa sektor
ILMATE telah melakukan penyusunan RKA dengan baik. Selain itu
kondisi ini tentunya tidak terlepas dari koordinasi intensif dengan
pihak Bappenas maupun DJA.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
45
Adapun Anggaran Ditjen ILMATE yang diblokir periode 2015
sampai dengan 2019 sebagai berikut:
Tabel 3.17
Anggaran Ditjen ILMATE yang di blokir peride 2015-2019
Sasaran IKU TRC Periode/Tahun
Tersusunnya Perencanaan
Program, pengelolaan
keuangan serta pengendalian
yang berkualitas dan
akuntabel
Anggaran
Ditjen
ILMATE
yang
diblokir
2015 2016 2017 2018 2019
Target
10 10 10 25 20
Realisasi
16,60 1,10 1,54 10,38 1,35
Capaian
62,5 100 100 100 100
Sumber: Data Olahan Setditjen ILMATE
Indikator Anggaran Ditjen ILMATE yang diblokir ditargetkan 10
persen untuk tahun 2015 s.d 2017, kemudian tahun 2018
ditargetkan 25 persen dan tahun 2019 ditargetkan 20 persen pada
perjanjian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE. Realisasi
pada indikator ini terpenuhi setiap tahunnya, kecuali tahun 2015.
Kondisi ini menujukan bahwa penyusunan program dan koordinasi
dengan pihak Bappenas dan DJA telah dilakukan dengan baik dan
harus dipertahankan kedepannya. Indikator ini berdampak pada
optimalisasi pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran
terhadap ketercapaian output.
• Kesesuaian rencana program dan kegiatan prioritas dengan
dokumen perencanaan dihitung berdasarkan Presentase realisasi
jumlah output dengan output Dokumen Trilateral Meeting yaitu
kesesuaian Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/ Lembaga
(RKA-KL ) dengan Pagu Indikatif yang ditetapkan pada saat
Trilateral Meeting. Pada saat TM untuk Program 2019 yang
dilaksanakan sekitar triwulan II tahun 2018 Program Penumbuhan
dan Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan
Elektronika memiliki 35 (tiga puluh lima) Output dan pada RKA-KL
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
46
per Desember 2019 juga Jumlah Ouputnya 35 atau sama dengan
saat TM jadi tercapai 100 persen.
Adapun rincian Ouput tersebut sebagai berikut:
➢ 3 RSNI IMATAP
➢ 1 Rancangan Roadmap pengembangan flexi engine Bio Diesel
(B100)
➢ 1 Rancangan Roadmap Pengembangan industri komponen
pesawat terbang
➢ 1 Rancangan Penyusunan Regulasi Alat Mekanis Multiguna
Pedesaan
➢ 4 Dokumen Program, Evaluasi, dan Tata Usaha
➢ 1 RSNI Elektronika
➢ 1 SNI, sosialisasi dan penyusunan pemberlakuan SNI wajib
Produk Elektronika
➢ 2 Dokumen Program, Evaluasi, dan Pelaporan
➢ 1 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I
➢ 1 Layanan Sarana dan Prasarana Internal
➢ 1 Layanan Perkantoran
➢ 1 Temu Bisnis Kemampuan IPAMP
➢ 3 RSNI IPAMP
➢ 1 Dokumen Peta Jalan Pengembangan IPAMP
➢ 2 Pengembangan Infrastruktur KetenagaListrikan yang
Terevaluasi TKDN
➢ 2 dokumen Program, Evaluasi, dan Tata Usaha
➢ 3 RSKKNI IMATAP
➢ 880 SDM IMATAP yang Terlatih dan/atau Tersertifikasi
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
47
➢ 1 Pilot Project Industri 4.0 Sektor Otomotif
➢ 70 Orang Peningkatan Kapabilitas SDM dan Rekomendasi
Kebijakan IET
➢ 1 RSKKNI Sektor IET
➢ 1 Pusat Pengembangan Inovasi dan Akses Pasar
➢ 1 Pilot Project Industri 4.0 Sektor Elektronika
➢ 20 Orang SDM IPAMP yang Terfasilitasi dalam Penerapan
Standar Industri
➢ 2 RSKKNI Sektor IPAMP
➢ 400 Orang SDM IPAMP yang Terlatih dan Tersertifikasi
➢ 2 Pusat Pengembangan Teknologi IPAMP
➢ 2 RSKKNI Sektor Industri Logam
➢ 240 Orang SDM Sektor Industri Logam yang Terlatih
➢ 60 Orang Bimbingan Teknis Penerapan SNI Wajib IL
➢ 80 Orang Bimtek dalam rangka Peningkatan Daya Saing dan
Produktifitas IL
➢ 60 Orang Peningkatan Kompetensi SDM dalam rangka
Hilirisasi IL berbasis SDA Logam Bukan Besi
➢ 70 Persen Peningkatan Kapasitas Produksi 17 Juta Ton Baja
Nasional (2020-2024)
➢ 3 Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan, dan Tata Usaha
➢ 3 RSNI IL
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
48
Tabel 3.18
Kesesuaian rencana program dan kegiatan prioritas dengan dokumen perencanaan
periode 2015-2019
Sasaran IKU TRC Periode/Tahun
Tersusunnya
Perencanaan Program,
pengelolaan keuangan
serta pengendalian
yang berkualitas dan
akuntabel
Kesesuaian
rencana Program
dan kegiatan
prioritas dengan
dokumen
perencanaan
2015 2016 2017 2018 2019
Target
90 90 90 95 100
Realisasi
90 80 100 95 100
Capaian
100 90 100 100 100
Sumber: Data Olahan Setditjen ILMATE
Indikator Kesesuaian rencana Program dan kegiatan prioritas dengan
dokumen perencanaan pada tahun 2015 s.d tahun 2017 ditargetkan 90
persen, kemudian pada tahun 2018 ditargetkan 95 persen, dan terkini
pada tahun 2019 ditargetkan 100 persen pada perjanjian kinerja
Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE. Realisasi pada indikator ini
terpenuhi setiap tahunnya kecuali tahun 2016. Kondisi ini menujukan
bahwa penyusunan program dan koordinasi dengan pihak Bappenas dan
DJA telah dilakukan dengan baik dan harus dipertahankan kedepannya.
Indikator ini berdampak pada optimalisasi pelaksanaan kegiatan dan
penyerapan anggaran terhadap ketercapaian output.
3. Terwujudnya ASN Kementerian Perindustrian yang Profesional dan
Berkepribadian
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, Direktorat Jenderal
Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika secara internal
harus didukung oleh SDM Aparatur yang profesional dan kompeten.
Dalam menjalankan fungsinya sebagai policy maker, Direktorat Jenderal
Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika membutuhkan
SDM Aparatur yang memiliki kecakapan dalam memformulasikan dan
mengimplementasikan kebijakan publik, sementara sebagai public
service provider membutuhkan SDM Aparatur yang berorientasi pada
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
49
pelayanan prima. Pembangunan ASN Kementerian Perindustrian yang
kompeten juga diperlukan dalam rangka membentuk tenaga pembina
industri dari aparatur Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi dan Elektronika yang memiliki kompetensi di bidang
industri, baik pusat maupun daerah. Sasaran Strategi ini akan dicapai
melalui indikator kinerja utama sebagai berikut:
a. Rata-rata Nilai Prestasi Kerja Pegawai Ditjen ILMATE
Penilaian prestasi kerja sesuai dengan PP No 46 Tahun 2011
adalah suatu proses penilaian secara sistematis yang dilakukan
oleh pejabat penilai terhadap sasaran kerja pegawai dan perilaku
kerja ASN. Nilai prestasi kerja pegawai Ditjen ILMATE dihitung
berdasarkan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang di inputkan para
pegawai di Intranet setiap bulannya. Tahun 2018 nilai prestasi kerja
pegawai Ditjen ILMATE adalah 84,23 dimana nilai tersebut diatas
dari target yaitu sebesar 80 dan untuk tahun 2019 nilainya adalah
89,78 meningkat dari tahun sebelum nya atau tercapai 112,22
persen.
Adapun Rata-rata Nilai Prestasi Kerja Pegawai Ditjen ILMATE
periode 2015 sampai dengan 2019 sebagai berikut:
Tabel 3.19
Rata-rata Nilai Prestasi Kerja Pegawai Ditjen ILMATE
periode 2015-2019
Sasaran IKU TRC Periode
Terwujudnya ASN
Kementerian
Perindustrian
yang Profesional
dan
Berkepribadian
Rata-rata
Nilai
Prestasi
Kerja
Pegawai
Ditjen
ILMATE
2015 2016 2017 2018 2019
Target 78 79 80 80 80
Realisasi
78,9 89,55 86,32 84,23 89,78
Capaian
101,15 113,35 107,9 105,2 112,22
Sumber: Data Olahan Setditjen ILMATE
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
50
Indikator Rata-rata Nilai Prestasi Kerja Pegawai Ditjen ILMATE
ditargetkan dengan nilai 78 ditahun 2015, kemudian pada tahun
2016 ditargetkan dengan nilai 79, dan ditargetkan dengan nilai 80
pada tahun 2017 s.d tahun 2019. Realisasi pada indikator ini
terpenuhi setiap tahunnya. Kondisi ini tentunya perlu dipertahankan
ke tahun-tahun berikutnya. Indikator ini terkait dengan pekerjaan
yang dilakukan setiap individu terhadap sasaran kerja pegawai
setiap tahunnya.
Sebagai perbandingan, berikut nilai SKP Ditjen ILMATE dan
IKFT pada tahun 2019:
Tabel 3.20
Nilai SKP Ditjen ILMATE dan IKFT Tahun 2019
Unit Kerja Target Realisasi Capaian
Ditjen ILMATE 80 89,78 112,22
Ditjen IKFT 80 86 107,5
Berdasarkan tabel di atas capaian SKP tahun 2019 Ditjen
ILMATE lebih baik bila dibandingkan dengan Ditjen IKFT.
Pencapaian ini menunjukka bahwa pegawai Ditjen ILMATE telah
memenuhi target SKP nya yang merupakan salah satu unsur
penilaian prestasi kerja ASN.
b. Rata – rata Produktivitas Kinerja Minimum Pegawai Ditjen
ILMATE
• Produktivitas kinerja pegawai dihitung berdasarkan rata-rata
jumlah jam kerja (absensi) Pegawai di lingkungan Ditjen
ILMATE dalam periode satu tahun. Rata-rata produktifitas
kinerja minimum pegawai Ditjen ILMATE periode Januari
sampai dengan Desember 2019 terealisasi 1845 Jam dari 246
hari kerja dengan 137 pegawai jadi telah tercapai 139,7 persen
dengan rata-rata per hari 8,54 Jam kerja. inidikator ini
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
51
sebenarnya sdh terpenuhi pada periode Januari s.d September
tahun 2019.
Tabel 3.21
Rata – rata Produktivitas Kinerja Minimum Pegawai Ditjen ILMATE periode 2015-2019
Sasaran IKU TRC Periode/Tahun
Terwujudnya ASN
Kementerian
Perindustrian yang
Profesional dan
Berkepribadian
Rata – rata
Produktivitas
Kinerja
Minimum
Pegawai
Ditjen ILMATE
2015 2016 2017 2018 2019
Target 1320 1320 1320 1320 1320
Realisasi
1837,5 1845 1792,5
1792,5 1845
Capaian
139,2 139,77 135,79 135,79 139,7
Sumber: Data Olahan Setditjen ILMATE
Indikator Rata – rata Produktivitas Kinerja Minimum Pegawai Ditjen
ILMATE ditargetkan 1320 Jam per tahun. Realisasi pada indikator
ini selalu memenuhi target setiap tahunnya. Kondisi ini tentunya
perlu dipertahankan kedepan. Indikator ini terkait dengan disiplin
pegawai, durasi waktu bekerja selama berada di kantor, dan
pekerjaan yang dilakukan.
c. Pengembangan Kemampuan SDM yang Terampil dan
Profesional
Peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) bertujuan
untuk meningkatkan produktivitas pegawai dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya, dalam hal ini dengan diadakannya kegiatan
terkait peningkatan kompetensi SDM, aparatur dilingkungan
Direktorat Jenderal ILMATE diharapkan dapat bekerja lebih efektif,
efisien, dan transparan serta mampu menemukan cara-cara baru
yang lebih mudah dan tepat dalam mengerjakan hal substansial
maupun administratif terutama terhadap pekerjaan yang bersifat
rutinitas dan pemberitahuan tentang posisi dokumen yang
sementara dikerjakan/diproses secara up to date.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
52
Penyerapan anggaran pada kegiatan terkait peningkatan
kemampuan ditahun 2019 seluruhnya diatas 80 persen yaitu:
1) Pengembangan pegawai Ditjen ILMATE
2) Penyusunan tatalaksana kearsipan Ditjen ILMATE
3) FGD Digitalisasi Pengelolaan Kinerja Dan KPI Pegawai Di
Lingkungan Ditjen ILMATE
4) Bimbingan Teknis Pengelolaan Arsip Dinamis
5) Pengembangan Sistem Pelayanan Publik Ditjen Ilmate
6) Pelaksanaan Forum Sinergitas Ditjen Ilmate
7) Koordinasi Kegiatan Pendukung Tupoksi Ditjen Ilmate
4. Tersedianya Sistem Informasi yang Handal dan Mudah Diakses
Meningkatnya implementasi kebijakan industri melalui monitoring dan
evaluasi pelaksanaan kebijakan dimaksudkan untuk pemantauan dan
review pelaksanaan kebijakan pembangunan industri logam, mesin, alat
transportasi, dan elektronika. Sasaran strategis ini akan dicapai melalui
indikator kinerja utama: Kesesuaian data dan informasi industri
terhadap kebutuhan stakeholder dengan target 50 persen setiap
tahunnya. Pada indikator ini, apabila realisasi memenuhi maupun
melebihi target dianggap tercapai 100 persen. Hal-hal mengenai
indikator ini juga telah dijabarkan sebelumnya pada Bagian IKT.
Untuk membuktikan ketercapaian atas IKU Kesesuaian data dan
informasi industri terhadap kebutuhan stakeholder, Sesditjen ILMATE
membuat Quisoner yang isinya menanyakan pendapat tentang
kemudahan akses dan ketersediaan informasi dilingkungan Direktorat
Jenderal ILMATE (Website, Majalah) dan menyebarkan ke Sektor
ILMATE dan Internal Kemenperin (Pusdatin, Biro Perencanaan,
Inspektorat Jenderal dan pihak lainnnya). Selanjutnya dengan
menggunakan skala linkert diperoleh total skor 331 (20 responden) dan
total nilai tertinggi 480 jadi IKU ini teralisasi 68,96 persen.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
53
Table 3.22
Respon terhadap ketersediaan data dan informasi
Dilingkungan Ditjen ILMATE
Sumber: Data Olahan Setditjen ILMATE
Dalam rangka mendukung tersedianya informasi yang andal dan mudah
diakses Direktorat Jenderal ILMATE memiliki kegiatan:
1) Pembaharuan Database Direktorat Jenderal Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi Dan Elektronika
2) Pengembangan Sistem Informasi Direktorat Jenderal Industri
Logam, Mesin, Alat Transportasi Dan Elektronika
3) Pengembangan Informasi Melalui Media Cetak
Selain itu, untuk website ILMATE sejauh ini sudah berjalan cukup baik,
yaitu terhadap update mengenai:
1) informasi capaian kinerja
2) kegiatan Bapak Dirjen bersama/ tanpa Pak Menteri
3) trand perkembangan industri
4) Reorganisasi mapun artikel.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
54
Table 3.23
Kesesuaian data dan informasi industri terhadap kebutuhan stakeholder
IKU TRC Periode/Tahun Satuan
Kesesuaian data dan
informasi industri
terhadap kebutuhan
stakeholder
2017 2018 2019
Terget 50 50 50 Persen
Realisasi 50 50 68,96
Capaian 100 100 100
Sumber: Data Olahan Setditjen ILMATE
Pemenuhan target pada indikator ini perlu dipertahankan setiap
tahunnya. Demikian pula penyampaian data dan informasi melalui
website ILMATE dan Majalah perlu dikembangkan sehingga media ini
diharapkan dapat memberikan manfaatkan yang besar pada Instansi
Pemerintah dan pihak Industri/Perusahaan.
Selain itu, untuk IKU kesesuain data dan informasi dapat dilihat dalam
bentuk data pelayanan publik yaitu menjawab pertanyaan dari publik
yang disampaikan melalui aplikasi PPID:
Tabel 3.24 Persentase Unit Kerja Eselon 1 Menjawab Pertanyaan Publik Tahun 2019
No Unit Kerja Jumlah
Pertanyaan
Jumlah Pertanyaan
yang Dijawab
Persentase
1 Sekretariat Jenderal 84 58 69,05
2 Direktorat Jenderal ILMATE 60 38 63,33
3 Direktorat Jenderal KPAII 45 27 60
4 Direktorat Jenderal Agro 31 16 51,61
5 Direktorat Jenderal BPPI 24 8 33,33
6 Direktorat Jenderal IKMA 21 3 14,28
7 Direktorat Jenderal IKFT 15 2 13,33
Sumber: Data Olahan Setditjen ILMATE
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa Ditjen ILMATE selama tahun
2019 dalam menjawab pertanyaan publik tercapai sebesar 63,33 persen
dan berada posisi kedua diantara unit kerja Eselon I lainnya. Pencapaian
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
55
ini menunjukkan bahwa Ditjen ILMATE telah berhasil mewujudkan
pelayanan publik dalam bentuk penyediaan informasi bagi publik.
5. Mewujudkan Sistem Perencanaan yang berkualitas
Dalam rangka pertanggungjawaban atas pelaksanaan anggaran
dilingkungan Kementerian Perindustrian yang bersih, transparan,
terukur, dan tepat sasaran maka harus dibuktikan dengan kualitas
dokumen SAKIP yang baik agar dapat menopang penyelenggaraan
pemerintahan yang baik (Good Governance).
Dokumen SAKIP ILMATE merupakan dukungan terhadap dokumen
SAKIP Kemenperin. Dokumen SAKIP Eselon I dan Eselon II yang dinilai
oleh Inpektorat Jenderal Kemenperin (Inpektur II) antara lain: Rentra,
Renja, Perkin, Rencana Aksi, , Laporan Triwulan (PP 3), LAKIP dan
Dokumen pendukung lainnya.
Tabel 3.25
Nilai SAKIP Ditjen ILMATE periode 2015 – 2018
Sasaran IKU TRC Periode/Tahun
Tersusunnya Perencanaan
Program, pengelolaan
keuangan serta pengendalian
yang berkualitas dan
akuntabel
Nilai SAKIP
Ditjen
ILMATE
2015 2016 2017 2018
Target
n/a B B B
Realisasi
55,9 87,34 88,44
78,44
Predikat
CC AA AA BB
Sumber: Inspektorat Jenderal
Nilai SAKIP ILMATE ditargetkan dengan Predikat B dan terealisasi
dengan Predikat BB atau dapat memenuhi target walaupun mengalami
penurunan dari tahun sebelumnya yakni 88,44 ( predkikat A). Penurunan
ini tentunya sangat dipengaruhi oleh:
1) perubahan sistem penilaian SAKIP
2) ada 4 Indikator Makro ILMATE yang tidak memenuhi target
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
56
terlepas dari penurunan nilai SAKIP ILMATE, capaian ini dapat
dikatakan cukup baik karena melampaui target, akan tetapi perlu
ditingkatkan lagi khususnya pada penilaian SAKIP tahun 2019 yang akan
dinilai sekitar bulan Aril-Mei tahun 2020.
Untuk membandingkan nilai SAKIP Ditjen ILMATE Tahun 2018 dengan
unit kerja Eselon I lainnya di lingkungan Kementerian Perindustrian
dapat dilahat pada table di bawah ini:
Tabel. 3.26
Nilai SAKIP Unit Kerja Eselon I di Lingkungan Kementerian Perindustrian Tahun 2018
No Unit
Kerja
Perencanaan
Kinerja
Pengukuran
Kinerja
Pelaporan
Kinerja
Evaluasi
Kinerja
Pencapaian
Sasaran/Kegiatan
Total
Nilai
Kategori
1 BPPI 25,27 22,50 13,53 8,54 17,34 87,18 A
2 Ditjen
KPAII
24,56 20,63 13,62 9,57 16.91 85,29 A
3 Ditjen
IA
24,49 21,88 13,89 8,36 16.16 84.77 A
4 Sekjen 24,96 21,56 10,72 9,39 16,60 83.24 A
5 Itjen 23,60 21,56 13,53 8,26 15,00 81,96 A
6 Ditjen
IKMA
25,27 20,31 13,53 7,75 14,56 81,42 A
7 Ditjen
ILMATE
24.22 20,63 13,89 7,93 11,78 78,44 BB
8 Ditjen
IKFT
24,15 17,81 13,62 5,09 14,81 75,49 BB
9 Ditjen
PPI
22,11 12,81 11.24 6,34 9,14 61,63 B
Sumber: Inspektorat Jenderal
Berdasarkan tabel di atas pada tahun 2018 nilai SAKIP Ditjen ILMATE
berada di posisi ke tujuh diantara unit kerja Eselon I lainnya. Capaian ini
menunjukkan bahwa Ditjen ILMATE telah mencapai target nya tetapi
masih ada peluang untuk memperbaiki peningkatan kinerja dan
penguatan akuntabilitas pencapaian agar pencapaian nilai SAKIP tahun
2019 dapat lebih baik lagi.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
57
6. Capaian Kinerja Lainnya
a. Capaian Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
Tabel 3.27
Nilai SPIP Setditjen ILMATE 2015-2018
IKU
TRC Periode/Tahun
Tingkat kematangan SPIP
Satuan Kerja Mencapai
Tingkat 3
2015 2016 2017 2018
Target n/a 80 100 100
Realisasi n/a 3,191 3,449 3,64
Capaian n/a n/a 100 100
Sumber: Data Olahan Setditjen ILMATE
SPIP bertujuan untuk mewujudkan tata kelola penyelenggaraan
pemerintah yang baik dengan mengendalikan seluruh kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan, dengan adanya SPIP diharapkan
dapat menciptakan kondisi budaya pengawasan terhadap seluruh
organisasi dan kegiatan sehingga dapat mendeteksi terjadinya sejak
dini kemungkinan penyimpangan serta meminimalisir terjadinya
Tindakan yang dapat merugikan negara. Berdasarkan tabel 3.26 di
atas terlihat nilai SPIP Setditjen ILMATE dari tahun 2015-2018 selalu
mengalami peningkatan ini membuktikan bahwa Setditjen ILMATE
telah melaksanakan praktik pengendalian intern dan terdokumentasi
dengan baik.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
58
b. Capaian Penilaian Mandiri Penerapan Reformasi Birokrasi
(PMPRB)
Tabel 3.28
Nilai PMPRB Ditjen ILMATE Tahun 2019
Sasaran IKU Komponen Penilaian Tahun 2019
Terwujudnya Birokrasi
Ditjen ILMATE yang
Efektif, Efisien dan
Berorientasi pada
Layanan Prima
Nilai
PMPRB
Pengungkit Target Capaian
• Manajemen Perubahan
2,5 2,5
• Peraturan Perundangan
1,25 1,25
• Penguatan Organisasi
1.5 1,5
• Penataan Tatalaksana
2 2
• Sistem Manajemen SDM
3,5 3,42
• Penguatan Akuntabilitas
3 3
• Penguatan Pengawasan
5,25 5
• Pelayanan Publik
4,5 4,5
Sub Total
23,50 23,17
Sumber: Inspektorat Jenderal
PMPRB merupakan instrumen penilaian kemajuan pelaksanaan
reformasi birokrasi yang dilakukan secara mandiri (self assessement)
oleh K/L dimana setiap instansi pemerintah menilai setiap kemajuan
yang telah dilakukan dan menarasikan bukti program/kegiatan dalam
upaya peningkatan pelaksanaan reformasi birokrasi. PMPRB
dilaksanakan dengan tujuan antara lain untuk memudahkan K/L
dalam menyediakan informasi mengenai perkembangan pelaksanaan
reformasi birokrasi dan upaya-upaya perbaikan yang perlu dilakukan
oleh K/L yang bersangkutan. Pada Tabel di atas terlihat bahwa nilai
PMPRB Ditjen ILMATE pada tahun 2019 mencapai indeks 23, 17 ini
membuktikan bahwa Ditjen ILMATE berhasil mewujudkan sasaran
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
59
strategis yaitu terwujudnya birokrasi Ditjen ILMATE yang efektif,
efisien dan berorientasi pada layanan prima.
3.2 AKUNTABILITAS KEUANGAN
1. Penyerapan Anggaran Di Lingkungan Direktorat Jenderal ILMATE
Pagu Anggaran pada Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri
Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika pada tahun 2019
sebesar Rp.126.731.100.000 kemudian mengalami penghematan
anggaran menjadi Rp.125.338.006.000 (Dipa Rev. Ke-6 , 28 Oktober
2019).
Berdasarkan History Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran khususnya
pada program penumbuhan dan pengembangan industri logam, mesin,
alat transportasi, dan elektronika telah mengalami 7 (tujuh) kali
perubahan yakni pada halaman IV Dipa terkini tercatat bahwa jumlah
dana yang tidak dapat dicairkan sebesar 1,35 persen atau
Rp.1.700.000.000 yaitu pada Belanja Modal Peralatan dan Mesin (RM).
Total Penyerapan anggaran pada masing-masing Unit Eselon II
seluruhnya diatas 80 persen, kondisi ini tetunya tidak terlepas dari
optimalisasi pelaksanaan kegiatan dan koordinasi insentif dengan
pihak DJA dan Bappenas. Kedepan optimalisasi pelaksanaan
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
60
kegiatan dalam rangka ketercapaian ouput perlu dipertahankan.
Secara eksplisit kondisi ideal yang diharapkan adalah penyerapan
anggaran seiring dengan ketercapaian ouput.
2. Efisiensi Anggaran di Lingkungan Sekretariat Ditjen ILMATE
Pada periode tahun 2019, Sekretariat Ditjen ILMATE telah melakukan efisiensi
anggaran pada bagian Evaluasi dan Pelaporan, yaitu pada kegiatan Penyusunan
Laporan Rencana Aksi dan Evaluasi Kegiatan Ditjen ILMATE. Anggaran pada kedua
komponen tersebut diefisiensi tanpa mengurangi output yang dihasilkan, dan
efisiensi tersebut digunakan untuk optimalisasi kegiatan lainnya, sebagai berikut:
a) Kegiatan Evaluasi pembinaan dan pengembangan SMK yang berbasis link and
match yang didasari adanya Surat Keputusan Menteri Perindustrian No: 1844
Tahun 2018 tentang Penanggung Jawab Pembinaan dan Pengembangan
Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Match
dengan Industri dimana Ditjen ILMATE mendapat penunjukan untuk melakukan
tindak lanjut program pendidikan vokasi di wilayah Banten, Jawa Barat dan DKI
Jakarta. Untuk memenuhi kebutuhan kegiatan tersebut, Sekretariat Ditjen
ILMATE melakukan efisiensi anggaran kegiatan Evaluasi Kegiatan Ditjen
ILMATE, dimana kegiatan monitoring dan evaluasi bantuan mesin/peralatan
difokuskan pada wilayah Jawa Barat dan menggunakan metode sampling,
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
61
sehingga output 1 Dokumen Evaluasi Kegiatan dapat tetap tercapai. Efisiensi
anggaran ini menjadikan anggaran pada DIPA awal kegiatan Evaluasi
Pembinaan dan Pengembangan SMK Berbasis Kompetensi yang Link and
Match pada Sekretariat Ditjen ILMATE dari Rp.277.077.000,- menjadi Rp.
484.646.000,-.
b) Prioritas kegiatan baru yang merupakan salah satu fokus pimpinan pada tahun
2019 yaitu pameran Hannover Messe 2020, dimana pada DIPA awal tidak ada
anggaran yang dialokasikan untuk HM 2020. Oleh karena Indonesia ditunjuk
sebagai official partner HM 2020 maka dilakukan efisiensi pada anggaran
Penyusunan Laporan Rencana Aksi. Efisiensi anggaran tersebut kemudian
digunakan untuk kegiatan sosialisasi dan roadshow ke berbagai provinsi serta
melakukan verifikasi calon co-exhibitor untuk pameran HM 2020
3. Kinerja Penyerapan Anggaran Per Indikator Kinerja Utama
Rata-rata penyerapan anggaran pada komponen kegiatan yang berkaitan dengan
Penyusunan Paraturan Perundangan pada kegiatan penyusunan dan evaluasi
program penumbuhan dan pengembangan industri logam, mesin, alat
transportasi, dan elektronika sebesar 96,35 persen, kemudian dampak atas
pelaksanaan kegiatan dan koordinasi terkait penyusunan peraturan adalah
terbitnya 4 Peraturan ditahun 2019. Adapun rincian pelaksanaan kegiatan (sub-
output) dengan substansi/agenda yang dibahas sehingga berdampak pada
terbitnya peraturan sebagai berikut:
1) Konsinyering Penyusunan Pendukung Peraturan Standar di selenggarakan
pada tanggal 30 s.d 31 Januari 2019 di Hotel Salak Heritage, Jl. Ir H Juanda,
No.8, Bogor, Jawa Barat 16129.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
62
Hal yang dibahas dalam pada kegiatan ini yaitu: 1)Pedoman penyusunan
peraturan perundangan di lingkungan Kementerian Perindustrian;
2)Rencana penyusunan peraturan pendukung standar per sektor ILMATE;
3)Evaluasi progsun 2017 s.d 2018 dan Usulan progsun tahun 2019;
4)Penyusunan rekap daftar peraturan pendukung standar di sektor
ILMATE.
2) Konsinyering MOU antara Kementerian Perindustrian RI dengan Nasional
Research Council (NRC) yang di tandatamgani Menteri Perindustrian
dengan NRC pada tanggal 10 September 2018, terselenggaran pada
tanggal 9 s.d 10 April di Hotel Salak Tower, Jl. Salak No.38-40,
Babakan,Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat 16129.
Hal yang dibahas dalam pada kegiatan ini yaitu: 1) Proses atau review
potensi project kerjasama Kementerian Perindustrian dengan NRC; 2)
Review Draft Technical Framework dan PCP; 3) Pengajuan dan
Implementasi PCP dan Pengiriman Perwakilan NRC; 4) Pembahasan
Arsitektur Kerjasama Industri 4.0 antara Kementerian Perindustrian
dengan NRC; 5) Penyusunan Joint Committee dan working level.
3) Konsinyering Optimalisasi pemanfaatan Bea Masuk Ditanggung
Pemerintah (BMDTP) Sektor ILMATE Tahun Anggaran 2019, terselenggara
pada tanggal 23 s.d 24 Juli 2019 di Hotel Novotel Solo, Jl. Slamet Riyadi
No.272, Timuran, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57131.
Hal yang dibahas dalam pada kegiatan ini yaitu: 1) Evaluasi Pemanfaatan
BMDTP T.A 2019; 2) Evaluasi Pelaksanaan BMDTP TA 2019 Sektor
IMATAP; 3) Realisasi Impor BMDTP TA 2019.
4) Forum koordinasi standar sektor Industri Logam Mesin Alat Transportasi
dan Elektronika terselenggara pada tanggal 3 s.d 4 September 2019 di
Hotel Salak Heritage, Jl. Ir H Juanda No.8, Bogor Jawa Barat.
Hal yang dibahas dalam pada kegiatan ini yaitu: 1)Pentingnya standarisasi
produk untuk peningkatan daya saing ILMATE dalam menghadapi
perdagangan bebas; 2)Tata cara atau prosedur Penyusunan RSNI,
Regulasi Teknis, dan kebijakan penerapan pengawasan SNI wajib di
lingkungan Kementerian Perindustrian; 3)Peran B4T dalam mendukung
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
63
pelaksanaan standarisasi Produk ILMATE melalui Penerapan Sertifikasi
dan Pengujian produk ILMATE; 4)Perkembangan penerapan standar
ILMATE; 5)Masukan PNPS dan PNRT Tahun 2020 Sektor ILMATE;
5)Penyusunan draft PNPS dan PNRT Tahun 2020 Sektor ILMATE.
5) Konsinyering Penyusunan Klasifikasi terhadap Barang dan Bahan Fasilitas
Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2020 terselenggara
pada tanggal 21 s.d 22 Oktober 2019 di Hotel Pangrango 2/ Asana Grand
Pangrango, Jl. Padjajaran No.32 Babakan, Bogor, Jawa Barat.
Hal yang dibahas dalam pada kegiatan ini yaitu: 1)Penyusunan klasifikasi
terhadap barang dan bahan Fasilitas BMDTP Tahun Anggaran 2020;
2)Kategorisasi terhadap barang dan bahan untuk fasilitas BMDTP Tahun
Anggaran 2020; 3)Penyiapan dokumen identifikasi terhadap barang dan
bahan fasilitas BMDTP Tahun Anggaran 2020; 4) BMDTP 2020 terkait
sektor alat berat, dan sektor alat mesin pertanian; 5)Fasilitasi penyusunan
barang dan bahan untuk BMDTP.
6) Konsinyering Penyusunan Peraturan Perundangan terselenggara pada
tanggal 31 Oktober s.d 1 November 2019 di Hotel Salak Heritage, Jl. Ir H
Juanda No.8 Bogor, Jawa Barat.
Hal yang dibahas dalam pada kegiatan ini yaitu: 1)Mekanisme
penyusunan peraturan perundangan dan Rencana penyusunan Progsun
Kementerian Perindustrian Tahun 2020; 2)Evaluasi perkembangan
Progsun tahun 2019 Sektor ILMATE; 3)perkembangan dan permasalahan
penerapan regulasi sektor ILMATE dan masukan Progsun 2020;
4)Penyusunan usulan progsun tahun 2020 sektor ILMATE.
7) Konsinyering Penyusunan Klasifikasi terhadap Barang dan Bahan serta
Justifikasi terhadap Fasilitas Bea Masuk Ditanggung Pemerintah
(BMDTP) Tahun anggaran 2020 terselenggara pada tanggal 7 s.d 8
November 2019 di Hotel Permata Bogor, Jl. Padjajaran Raya No.35 Bogor,
Jawa Barat.
Hal yang dibahas dalam pada kegiatan ini yaitu: 1)Penyusunan klasifikasi
terhadap barang dan bahan fasilitas BMDTP tahun anggaran 2020;
2)Justifikasi atas pengujian fasilitas BMDTP tahun anggaran 2020.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
64
8) Forum Koordinasi Peningkatan Penggunaan Produk dalam Negeri (P3DN)
sektor industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika
terselenggara pada tanggal 27 s.d 28 Novemver 2019 di Hotel Salak
Heritage, Jl. Ir H Juanda No.8, Bogor, Jawa Barat.
Hal yang dibahas dalam pada kegiatan ini yaitu: 1)Program P3DN Sektor
ILMATE; 2)Implementasi P3DN pada proyek pemerintah di Lingkup
ILMATE; 3)Dukungan Tim Nasional dalam kegiatan P3DN; 4)Prosedur dan
verifikasi dalam rangka pendaftaran produk pada E-katalog
9) Konsinyering Optimalisasi pemanfaatan fasilitas BMDTP sektor ILMATE
Tahun Anggaran 2019 terselengggara pada tanggal 4 s.d 5 Desember 2019
di Hotel Pandanaran, Jl. Pandanaran No.58, Pekunden, Kec. Semarang
Tengah, Kota Semarang.
Hal yang dibahas dalam pada kegiatan ini yaitu: 1)Evaluasi pelaksanaan
fasilitas BMDTP Direktorat Jenderal ILMATE Tahun Anggaran 2019;
2)Evaluasi pelaksanaan verifikasi terhadap RIB dan realisasi importasi
barang dan bahan 3)Evaluasi proses pengajuan penerbitan SKEP, proses
importasi dan penerbitan PIB serta potong kuota.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
65
Rata-rata penyerapan anggaran pada komponen kegiatan yang berkaitan dengan
Akuntabilitas Laporan Keuangan dan BMN dan Status Pengelolaan BMN di
lingungan Direktorat Jenderal ILMATE pada kegiatan penyusunan dan evaluasi
program penumbuhan dan pengembangan industri logam, mesin, alat
transportasi, dan elektronika masing-masing sebesar 97,52 persen dan 95,80
persen dan dampak atas pelaksanaan kegiatan dan koordinasi terkait
penyusunan laporan keuangan dan pengelolaan BMN adalah realisasi
pengelolaan BMN yang diolah melampaui target yakni 33,42 persen dan Nilai
laporan Keuangan dan BMN 97 (Nilai). Adapun rincian pelaksanaan kegiatan
(sub-output) dengan substansi agenda yang dibahas sehingga berdampak pada
penyusunan laporan keuangan dan pengelolaan BMN sebagai berikut:
1) Forum koordinasi penerima bantuan Direktorat Jenderal ILMATE terselenggara
pada tanggal 26 September 2019 di The 101 Hotel Bogor, Jl. Suryakancana
No.179 – 181 Bogor, Jawa Barat.
Hal yang dibahas dalam pada kegiatan ini yaitu: 1)Perkembangan pengelolaan
BMN di lingkungan Direktorat Jenderal ILMATE; 2)Penatausahaan BMN dalam
rangka tertib administrasi, tertib fisik, dan tertib hokum; 3)Optimalisasi
pemanfaatan BMN dengan mekanisme hibah dan alih status penggunaan
BMN; 4)Arah kebijakan dan SOP terhadap pemindahtanganan BMN Ditjen
ILMATE; 5)Permasalahan dan solusi pengelolaan BMN Ditjen ILMATE;
Penyusunan pengelolaan BMN Ditjen ILMATE.
2) Rekonsiliasi dan evaluasi realisasi BMDTP Tahun Anggaran 2019 periode
Januari s.d Oktober 2019 terselenggara pada tanggal 14 s.d 15 November 2019
di Hotel Salak Heritage, Jl. Ir H Juanda No.8, Bogor Jawa Barat
Hal yang dibahas dalam pada kegiatan ini yaitu: Rekonsiliasi data BMDTP
Tahun 2019 di lingkungan Direktorat Jenderal ILMATE.
3) Penyusunan dan reviu Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
Direktorat Jenderal ILMATE Tahun Anggaran 2019 terselenggara pada tanggal
27 s.d 28 Maret 2019 di The green peak Hotel & Convention, Jl. Jajang Sujai.
No.27 Kopo, Cisarua, Puncak Bogor.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
66
Hal yang dibahas dalam pada kegiatan ini yaitu: 1)Reviu kertas kerja SPIP
sektor ILMATE; 2)Pemantauan rencana aksi SPIP hingga bulan Maret 2019;
3)Perbaikan dan finalisasi kertas kerja SPIP.
4) Selain pelaksanaan kegiatan, adapun rapat koordinasi, pelaksanaan monev,
Rekomendasi dan Tindaklanjut hibah BMN, serta penyusunan laporan
pengelolaan BMN.
Rata-rata penyerapan anggaran pada komponen kegiatan yang berkaitan dengan
Anggaran Ditjen ILMATE yang diblokir dan Kesesuaian rencana progam dan
kegiatan prioritas dengan dokumen perencanaan pada kegiatan penyusunan
dan evaluasi program penumbuhan dan pengembangan industri logam, mesin,
alat transportasi, dan elektronika masing-masing sebesar 91,57 persen dan
95,46 persen dan dampak atas pelaksanaan kegiatan dan koordinasi terkait
realisasi kesesuaian dokumen perencanaan adalah 100 persen dan Anggaran
yang diblokir tercapai 100 persen. Adapun rincian pelaksanaan kegiatan (sub-
output) dengan substansi agenda yang dibahas sehingga berdampak pada
kesesuaian rencana dan dokumen perencanaan sebagai berikut:
1) FGD Evaluasi Pelaksanaan Program Penumbuhan dan Pengembangan
Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Tahun Anggaran
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
67
2019 di laksanakan pada tanggal 21-22 November 2019di Hotel Swissbell
Cirebon
Hal yang dibahas dalam pada kegiatan ini yaitu: 1)keterkaitan antara
pendanaan dengan kinerja yang akan dicapai; 2)efisiensi dan transparansi
dalam penganggaran; 3)fleksibilitas dan akuntabilitas unit dalam
melaksanakan tugas dan pengelolaan anggaran; 4) identifikasi resiko atas
pelaksanaan Rencana Kerja Anggaran Direktorat Jenderal Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Tahun Anggaran 2020.
2) Workshop Program Pendidikan Vokasi Dalam Rangka Membangun SDM
Industri Sebagai Prioritas Nasional 2019 ini dilaksanakan pada Tanggal 19
Februari 2019 di Aston Imperial Hotel & Conference Center, Jl. KH. Noer
Ali Nomor 177, Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi Jawa Barat
17124.
Hal yang dibahas dalam pada kegiatan ini yaitu: 1)Kinerja Ekonomi Makro;
2)Kinerja Sektor Industri Manufaktur; 3)Program Pendidikan Vokasi; 4)
Persiapan Peluncuran Program Pendidikan Vokasi Wilayah Jawa Barat dan
Jawa Tengah.
3) Sosialiasi Peluncuran Program Pendidikan Vokasi Wilayah Jawa Barat
Tahun 2019 dilaksanakan pada Tanggal 21 Februari 2019 di Aston Bogor
Hotel & Resort, Bogor Nirwana Residence, Jl. Dreded Pahlawan, Bogor
Selatan, Mulyaharja, Mulyaharja Bogor Selatan, Mulyaharja, South Bogor,
Bogor City, West Java 16132.
Hal yang dibahas dalam pada kegiatan ini yaitu: 1)Kinerja Ekonomi Makro;
2)Kinerja Sektor Industri Manufaktur; 3)Program Pendidikan Vokasi; 4)
Persiapan Peluncuran Program Pendidikan Vokasi Wilayah Jawa Barat dan
Jawa Tengah.
4) Pelaksanaan Forum Group Discussion (FGD): “Penajaman Program
Pengembangan Industri Logam Dasar (Smelter) Pada Rancangan Kerja
Pemerintah (Rkp) 2020” Tahun 2019 di Hotel Harris Bekasi Jawa Barat
Hal yang dibahas dalam pada kegiatan ini yaitu: 1) Menyamakan Persepsi
Dan Saling Bersinergi Dengan Pemangku Kepentingan Guna Merumuskan
Dan Melaksanakan Kebijakan Serta Strategi Penumbuhan Dan
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
68
Pengembangan Industri Khususnya Sektor Industri Logam Dasar
(Smelter); 2)Menciptakan Percepatan Pertumbuhan Dan Nilai Tambah;
3)Peningkatan hilirisasi sumber daya alam, termasuk melalui
pengembangan smelter dan kawasan industri terutama di Luar Jawa;
4)Fokus pengembangan Industri Prioritas Berbasis Mineral meliputi 4
(empat) jenis logam yaitu besi baja, aluminium, tembaga dan nikel.
Rata-rata penyerapan anggaran pada komponen kegiatan yang berkaitan dengan
Rata-rata nilai prestasi kerja pegawai Ditjen ILMATE dan Produktivitas kinerja
minimum pegawai Ditjen ILMATE pada kegiatan penyusunan dan evaluasi
program penumbuhan dan pengembangan industri logam, mesin, alat
transportasi, dan elektronika masing-masing sebesar 96,38 persen dan 82,57
tentunya seiring dengan realisasi dari kedua indikator ini yang selalu memenuhi
target setiap tahunnya. Adapun rincian pelaksanaan kegiatan (sub-output)
dengan substansi agenda yang dibahas sehingga berdampak pada ketercapaian
IKU berikut:
1) Pelaksanaan forum sinergitas Ditjen ILMATE dengan Tema: Membangun
rumusan bersama dalam rangka akselerasi pertumbuhan sektor ILMATE
terselenggara pada tanggal 24 s.d 26 Januari 2019 di Jw Mariot Hotel
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
69
Surabaya, Jl. Embong Malang No. 85-89, Kedungdoro, Tegalsari, Kota
Surabaya, Jawa Timur 60261.
Hal yang dibahas pada acara ini yaitu: 1)Program peningkatan
produktivitas, Daya saing, dan Kapasitas pertumbuhan ILMATE; dan
2)Langkah-langkah peningkatan kinerja Ekspor dan pengendalian impor
industri manufaktur dalam rangka atasi deficit neraca perdagangan.
2) Bimbingan Teknis Kearsipan dalam Rangka Mendukung Industri 4.0;
diselenggarakan pada tanggal 5 s.d 6 agustuus 2019 di Permata Hotel
Bogor, Jl. Padjajaran No. 35 Bogor
Hal yang dibahas dalam pada kegiatan ini yaitu: 1) penyampaian makalah
mengenai Penerapan Gerakan Nasional sadar Tertib Arsip; 2) Peran
Kearsipan di Era 4.0 dan lanjutan Peran Kearsipandi era 4.0 Kemenperin
2019; 3) pemanfaatan Pengelolaan Arsip Dinamis Aktif; 4) hambatan –
hambatan dari para pegawai dalam mengelola arsip.
3) Pelatihan Purnabakti di selenggaranakan pada tanggal 30 okt s.d 1
November 2019 di Jl. Jenderal Sudirmen, No.1 Komplek SICC Hotel Harris
Sentul City Bogor.
Hal yang dibahas dalam pada kegiatan ini yaitu: 1) Bentuk penghargaan
kepada pegawai yang akan memasuki masa purnabakti; 2) kinerja
menjelang MBT; 3) menemukan serta mengembangkan potensi diri untuk
menentukan kegiatan yang sesuai; 4) menghadapi masa pensiun dengan
tetap produktif; 5)mampu mengelola keuangan yang terbatas,
Entrepreneur, komunikasi, dan Relationship
4) Rapat Tata Naskah Dinas dilingkungan Ditjen ILMATE, diselenggarakan
pada tanggal 10 desember 2019, di Ruang Rapat Tanker 1 Lt. 12 Ditjen
ILMATE, Kemenperin.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
70
Rata-rata penyerapan anggaran pada komponen kegiatan yang berkaitan dengan
ketersediaan data dan informasi di lingungan Direktorat Jenderal ILMATE pada
kegiatan penyusunan dan evaluasi program penumbuhan dan pengembangan
industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika sebesar 95,16 persen
dan perolehan nilai responden atas ketersediaan dan kemudahan akses informasi
sebesar 68,96 persen. Adapun rincian pelaksanaan kegiatan (sub-output) dengan
substansi agenda yang dibahas sehingga berdampak pada penilaian terhadap
data dan informasi sebagai berikut:
1) Forum group discussion capaian kinerja Ditjen ILMATE Tahun 2019
triwulan 1 ini terselenggara pada Tanggal 17 Mei 2019 di Aston Sentul
Lake Resort & Conference Center, Sentul, Jl. Pakuan No.3, Sumur Batu,
Kec. Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat 16810
Hal yang dibahas dalam pada kegiatan ini yaitu: 1)Kinerja Ekonomi Makro;
2)Kinerja Sektor Industri Manufaktur
2) Pelatihan analisa data capaian kinerja dan Pelatihan Admin website
Ditjen ILMATE terselenggara tanggal 27 November 2019 di Balai Besar
Industri Agro Kementerian Perindustrian, Jl. Ir H Juanda No.11,
Rt.04/Rw.02, Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat
16122
3) FGD capaian kinerja sektor industri logam, mesin, alat transportasi, dan
elektronika terselenggara pada tanggal 3 Desember 2019 di Ruang Rapat
Tanker 1, Lt.12, Ditjen ILMATE, Gedung Kementerian Perindustrian
Hal yang dibahas dalam pada kegiatan ini yaitu: 1)Review data
penerimaan pajak sektor ILMATE; 2)Review data kinerja investasi sektor
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
71
ILMATE; 3)Review data kinerja kontribusi Ekpor sektor ILMATE; 4)Review
data ekspor-impor sektor ILMATE.
Rata-rata penyerapan anggaran pada komponen kegiatan yang berkaitan dengan
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingungan
Direktorat Jenderal ILMATE pada kegiatan penyusunan dan evaluasi program
penumbuhan dan pengembangan industri logam, mesin, alat transportasi, dan
elektronika sebesar 98,10 persen dan perolehan nilai SAKIP sebesar 78,44
(predikat BB). Adapun rincian pelaksanaan kegiatan (sub-output) dengan
substansi agenda yang dibahas sehingga berdampak pada Nilai SAKIP Ditjen
ILMATE sebagai berikut:
1) Workshop Evaluasi dan Monitoring Rencana Aksi Direktorat Jenderal
ILMATE Tahun 2019 dilaksanakan pada Hari/Tanggal: Kamis-Jumat/ 23-
24 Mei 2019 di The Margo Hotel Depok, Jl. Margonda Raya No. 358, Kemiri
Muka, Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424.
Hal yang dibahas dalam pada kegiatan ini yaitu: 1)Kinerja Makro ILMATE
yang meliputi Capaian, faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
kinerja Makro ILMATE, Evaluasi terhadap sasaran, indikator maupun
target kinerja; 2)Evaluasi pengisian tahun 2018 dan arahan mengenai tata
cara pengisian emonev Bappenas Tahun 2019 (khususnya bagi aparatur
yang baru bergabung di Subdit program, evaluasi, dan pelaporan);
3)Evaluasi pengisian tahun 2018 dan arahan mengenai tata cara pengisian
Emonev DJA Tahun 2019 (khususnya bagi aparatur yang baru bergabung
di Subdit program, evaluasi, dan pelaporan); 4)Reviu capaian kinerja unit
Eselon II tahun 2018 dan progres tahun 2019; 5)Reviu penilaian SAKIP
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
72
tahun 2017; 6)Penilaian SAKIP tahun 2018 untuk Unit Eselon II di
lingkungan Direktorat Jenderal ILMATE.
2) Kegiatan Konsinyering Penyusunan Dokumen Perencanaan & Kinerja
Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi Dan
Elektronika Tahun 2019 dilaksanakan pada tanggal 14 – 15 Februari 2019
di Hotel Mercure Bandung
Hal yang dibahas dalam pada kegiatan ini yaitu: 1) Merumuskan
perjanjian kinerja dan rencana aksi Direktorat Jenderal Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Tahun 2019; 2) Perjanjian
Kinerja Kementerian Peridustrian Tahun 2018; 3)Fungsi ALKI dalam
Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Kegiatan di Lingkungan
Kementerian Perindustrian; 3)Aplikasi Emonev Bappenas sebagai Sarana
Monitoring dan Evaluasi Capaian Kinerja Instansi Pemerintah (Termasuk
Tata Cara dan Fitur Aplikasi); 4)Aplikasi Emonev DJA sebagai Alat Ukur
Kinerja Instansi Pemerintah (Termasuk Tata Cara dan Fitur Aplikasi);
5)Telaah dan Review atas Usulan Proyek Prioritas Nasional tahun 2020
sesuai dengan Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Sektor
industrI 2020-2024; 6)Membahas Mekanisme da Prosedur teknis
pengadaan dan mekanisme pengisian SIRUP.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
73
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Periode 2017 sampai dengan 2019 Sekretariat Direktorat Jenderal Industri
Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Memiliki 4 Indikator
Kinerja Tujuan dan terpenuhi setiap tahunnya atau tercapai 100 Persen.
Kemudian pada tahun 2019 Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika memiliki 9 Indikator Kinerja Utama
dari dari 5 Sasaran Strategis dengan rata-rata capaian dari 9 indikator
tersebut adalah 134,6 persen. Capaian ini menunjukan bahwa target kinerja
Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan
Elektronika telah tercapai lebih dari 100% sehingga dapat disimpulkan
bahwa Sekretariat Ditjen ILMATE mampu memenuhi target nya dan
melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik.
Tabel 4.1
Realisasi seluruh Indikator Kinerja Utama selama Tahun 2019
No Indikator Kinerja Utama Target Realisasi % Satuan
1 Peraturan Perundangan yang dselesaikan (Peraturan
pelaksanaan Undang – undang No 3 tahun 2014 tentang
Perindustrian)
3 4 133,3 PP/Perpres/
Permen
2 Akuntabilitas Laporan Keuangan dan BMN 75-100 - - Nilai
3 Status Pengelolaan BMN Ditjen ILMATE 13 33,42 257 Persen
4 Anggaran Ditjen ILMATE yang diblokir 20 1,35 100 Persen
5 Kesesuaian rencana Program dan kegiatan prioritas
dengan dokumen perencanaan
100 100 100 Persen
6 Rata-rata nilai prestasi kerja pegawai Ditjen ILMATE 80 89,78 112,2 Nilai
7 Produktivitas kinerja minimum pegawai Ditjen ILMATE 1320 1845 139,7 Jam
8 Kesesuaian data dan informasi industri terhadap
kebutuhan Stakeholder (Jumlah Kebutuhan / Permintaan
data dan informasi stakeholder yang dapat dipenuhi dan
sesuai dengan permintaan kebutuhan)
50 68,96 100 Persen
9 Nilai SAKIP Ditjen ILMATE B - - Predikat
Rata-rata Capaian IKU 134,6
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas terlihat seluruh IKU Sekretariat Ditjen ILMATE
tahun 2019 dimana untuk semua realisasai capaian IKU nya melebihi target
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
74
yang ada dengan rata-rata capaian IKU tahun 2019 sebesar 134,6%. Apabila
nilai SAKIP dan Laporan Keuangan menggunakan nilai tahun 2018 maka
capaian nya menjadi 129,21 persen. Capaian ini menunjukkan bahwa pada
tahun 2019 Sekretariat Ditjen ILMATE telah berhasil memenuhi target dan
melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik.
Kinerja Jangka Menengah Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE (2015-
2019)
Tabel 4.2
Realisasi IKT dan IKU dari Tahun 2015-2019
IKT dan IKU TRC Periode/Tahun
2015 2016 2017 2018 2019 Jumlah %
Capaian
Indikator Kinerja Tujuan
Jumlah kebijakan
dalam rangka
penumbuhan dan
pengembangan industri
yang dikoordinasikan
Target n/a n/a 2 2 2 6 133,33
Realisasi n/a n/a 2 2 4 8
Realisasi anggaran
program penumbuhan
dan pengembangan
ILMATE
Target n/a n/a 80 85 85 250 103,88
Realisasi n/a n/a 82,88 84,13 92,7 259,71
Tingkat absensi
pegawai Ditjen
ILMATE
Target n/a n/a 5 5 5 15 100
Realisasi n/a n/a 3 1 1 5
Jumlah data dan
Informasi yang disusun
dalam rangka
penumbuhan dan
pengembangan
ILMATE
Target n/a n/a 1 1 1 3 166,67
Realisasi n/a n/a 1 2 2 5
Rata-rata capaian IKT 125,97%
Indikator Kinerja Utama
Peraturan
Perundangan yang
diselesaikan
Target 1 1 1 1 3 7 171,43
Realisasi - 1 4 3 4 12
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
75
(Peraturan
Pelaksanaan Target
UU No 3 Tahun 2014
tentang Perindustrian)
Akuntabilitas Laporan
Keuangan dan BMN
Target 75-
100
75-
100
75-
100
75-
100
75-
100
75-100 110,67
Realisasi 84 79 79 90 - 83
Status Pengelolaan
BMN Ditjen ILMATE
Target 13 13 13 16 13 68 318,5
Realisasi 37,88 59,9 61 24,38 33,42 216,58
Anggaran Ditjen
ILMATE yang diblokir
Target 10 10 10 25 20 75 100
Realisasi 16,60 1,10 1,54 10,38 1,35 30,97
Kesesuaian Rencana
Program dan Kegiatan
Prioritas dengan
Dokumen Perencanaan
Target 90 90 90 95 100 465 100
Realisasi 90 80 100 95 100 465
Rata-rata Nilai Prestasi
Kerja Pegawai Ditjen
ILMATE
Target 78 79 80 80 80 397 108,0
Realisasi 78.9 89,55 86,32 84,23 89,78 428,78
Produktivitas Kinerja
Minimum Pegawai
Ditjen ILMATE
Target 1320 1320 1320 1320 1320 6600 138,07
Realisasi 1837,5 1845 1792,5 1792,5 1845 9112,5
Kesesuaian Data dan
Informasi Industri
terhadap Kebutuhan
Stakeholder (Jumlah
Kebutuhan/Permintaan
Data dan Informasi
Stakeholder yang
dapat dipenuhi dan
Sesuai dengan
Permintaan
Kebutuhan)
Target n/a n/a 50 50 50 150 112,64
Realisasi n/a n/a 50 50 68,96 168,96
Nilai SAKIP Ditjen
ILMATE
Target n/a B B B B 100
Realisasi 55,9
(CC)
87,34
(AA)
88,44
(AA)
78,44
(BB)
B
Rata-rata Capaian IKU 139,92%
Berdasarkan tabel 4.2 diatas terlihat bahwa pada periode 2015-2019 Sekretariat
Ditjen ILMATE memiliki 4 IKT dan 9 IKU dan seluruh realisasi IKT dan IKU
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
76
tersebut berhasil melampaui target yang ada dengan rata-rata capaian IKT
sebesar 125,97 persen dan rata-rata capaian IKU sebesar 139,92 persen. Capaian
lima tahun ini menunjukkan bahwa Sekretariat Ditjen ILMATE berhasil memenuhi
target yang diberikan dan mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dengan
baik. Penjabaran realisasi capaian IKU pada periode 2015-2019 sebagai berikut:
IKU Peraturan Perundangan yang dselesaikan (Peraturan
pelaksanaan Undang – undang No 3 tahun 2014 tentang
Perindustrian) periode 2015 s.d 2019 memiliki rata-rata capaian
sebesar 171,4 persen.
IKU Akuntabilitas Laporan Keuangan dan BMN periode 2015 s.d 2018
memiliki rata-rata capaian sebesar 100 persen.
IKU Status Pengelolaan BMN Ditjen ILMATE periode 2015 s.d 2019
memiliki rata-rata capaian sebesar 318,5 persen.
IKU Anggaran Ditjen ILMATE yang diblokir periode 2015 s.d 2019
memiliki rata-rata capaian sebesar 92,5 persen.
IKU Kesesuaian rencana Program dan kegiatan prioritas dengan
dokumen perencanaan periode 2015 s.d 2019 memiliki rata-rata
capaian sebesar 100 persen.
IKU Rata-rata nilai prestasi kerja pegawai Ditjen ILMATE periode
2015 s.d 2018 sebesar 108 persen.
IKU Produktivitas kinerja minimum pegawai Ditjen ILMATE periode
2015 s.d 2019 memiliki rata-rata capaian sebesar 138 persen.
IKU Kesesuaian data dan informasi industri terhadap kebutuhan
Stakeholder (Jumlah Kebutuhan / Permintaan data dan informasi
stakeholder yang dapat dipenuhi dan sesuai dengan permintaan
kebutuhan) periode 2017 s.d 2019 memiliki rata-rata capaian sebesar
100 persen.
IKU Nilai SAKIP Ditjen ILMATE periode 2016 s.d 2018 memiliki rata-
rata capaian sebesar 105,6 persen.
LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2019
77
4.2. PERMASALAHAN DAN KENDALA
Permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Program Kerja
Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi,
dan Elektronika tahun 2019, antara lain:
a. Adanya anggaran untuk keperluan belanja mesin dan peralatan yang
diblokir.
b. Aspek Jumlah perusahaan, mesin/peralatan, Luas booth, serta design
terkait pameran Hannover Messe belum final.
c. Super Deduction Tax untuk perusahaan yang menerapkan program
pendidikan vokasi industri baru diinformasikan secara lisan ke pihak
Pemda dan Perusahaan.
d. Perlu adanya penyesuaian target pada IKU yang realisasi setiap
tahunnya di atas 130 s.d 150 persen.
4.3. REKOMENDASI UNTUK PERBAIKAN KINERJA
Rekomendasi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi, dan Elektronika untuk perbaikan kinerja, yaitu:
a. Perlu dilakukan koordinasi bersama pihak DJA dan Bappenas serta calon
penerima bantuan agar memperoleh solusi yang tepat dan dapat
dieksekusi
b. Kurasi dan koordinasi perlu dilakukan secara intensif sembari menunggu
informasi pasti tentang luas booth per perusahaan dan design.
c. Perlu koordinasi dengan pihak BKF dan DJP (Kemenkeu) terkait
sosialisasi Super Deduction Tax.
d. Perlu dilakukan rapat evaluasi kinerja Sesditjen, koordinasi dengan pihak
Inspektorat Jenderal (Inspektur II) Kemenperin dan Biro Perencanaan.
e. Perlu diadakannya reward kepada pegawai Sekretariat Ditjen ILMATE
yang telah mampu memenuhi target capaian kinerja nya
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI LOGAM, MESIN, ALAT
TRANSPORTASI, DAN ELEKTRONIKA
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Andi Rizaldi Jabatan : Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi
dan Elektronika
Selanjutnya disebut pihak pertama.
Nama : Harjanto Jabatan : Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan
Elektronika
Selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua.
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Jakarta, 30 November 2019
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan
Elektronika
Harjanto
Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi dan Elektronika
PERJANJIAN KINERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2019
SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI LOGAM, MESIN, ALAT TRANSPORTASI
DAN ELEKTRONIKA
No. Tujuan/Sasaran Indikator Kinerja Tujuan/ Indikator Kinerja Utama (IKU)
Target Satuan
Perspektif Proses Bisnis Internal
1. Tersusunnya kebijakan pembangunan industri searah dengan ideologi TRISAKTI dan Agenda Prioritas Presiden (NAWACITA)
1. Peraturan Perundangan yang dselesaikan (Peraturan pelaksanaan Undang – undang No 3 tahun 2014 tentang Perindustrian)
1
PP/Perpres/Perme
n
Perspektif Pembelajaran Organisasi
1. Tersusunnya perencanaan program, pengelolaan keuangan serta pengendalian yang berkualitas dan akuntabel
1. Akuntabilitas Laporan Keuangan dan BMN (Kualitas laporan keuangandan BMN yang dinilai oleh Biro Keuangan)
Nilai Capaian Standar tertinggi (75 -100)
Nilai
2. Status Pengelolaan BMN Ditjen ILMATE (Jumlah Penetapan Pengelolaan BMN Ditjen ILMATE)
20 Persen
3. Anggaran Ditjen ILMATE yang diblokir (Proporsi anggaran Ditjen ILMATE yang masuk dalam catatan halaman IV DIPA)
20 Persen
4. Kesesuaian rencana Program dan kegiatan prioritas dengan dokumen perencanaan. (Presentase realisasi jumlah output dengan output Dokumen Trilateral Meeting)
100
Persen
2. Terwujudnya ASN Ditjen ILMATE yang profesional dan berkepribadian
1.
Prestasi kerja pegawai Ditjen ILMATE (Nilai Rata – rata prestasi kerja selruh pegawai Ditjen ILMATE yang dinilai dari SKP)
80
Nilai
2. Produktivitas kinerja minimum pegawai Ditjen ILMATE (Jumlah jam produktivitas rata – rata pegawai Ditjen ILMATE pertahun)
1320
Jam
3. Tersedianya Sistem Informasi yang andal dan mudah diakses
1. 1.
Kesesuaian data dan informasi industri terhadap kebutuhan Stakeholder (Jumlah Kebutuhan / Permintaan data dan informasi stakeholder yang dapat dipenuhi dan sesuai dengan permintaan kebutuhan)
50
Persen
4. Mewujudkan transparansi dan akuntabilitas laporan kinerja
1.
Nilai SAKIP Ditjen ILMATE B
Predikat
Total anggaran Tahun 2019 sebesar Rp. 39.278.958.000,- (Tiga puluh sembilan miliar dua
ratus tujuh puluh delapan juta sembilan ratus lima puluh delapan puluh ribu rupiah)
Jakarta, 30 November 2019 Direktur Jenderal Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika
Harjanto
Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi dan Elektronika
Kinerja Jangka Menengah Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE
(2015-2019)
Realisasi IKT dan IKU dari Tahun 2015-2019
IKT dan IKU TRC Periode/Tahun
2015 2016 2017 2018 2019 Jumla
h
%
Capaia
n
Indikator Kinerja Tujuan
Jumlah kebijakan
dalam rangka
penumbuhan dan
pengembangan
industri yang
dikoordinasikan
Target n/a n/a 2 2 2 6 133,33
Realisa
si
n/a n/a 2 2 4 8
Realisasi anggaran
program
penumbuhan dan
pengembangan
ILMATE
Target n/a n/a 80 85 85 250 103,88
Realisa
si
n/a n/a 82,88 84,13 92,7 259,7
1
Tingkat absensi
pegawai Ditjen
ILMATE
Target n/a n/a 5 5 5 15 100
Realisa
si
n/a n/a 3 1 1 5
Jumlah data dan
Informasi yang
disusun dalam rangka
penumbuhan dan
pengembangan
ILMATE
Target n/a n/a 1 1 1 3 166,67
Realisa
si
n/a n/a 1 2 2 5
Rata-rata capaian
IKT
125,97%
Indikator Kinerja Utama
Peraturan
Perundangan yang
diselesaikan
(Peraturan
Pelaksanaan Target
UU No 3 Tahun 2014
Target 1 1 1 1 3 7 171,43
Realisa
si
- 1 4 3 4 12
tentang
Perindustrian)
Akuntabilitas
Laporan Keuangan
dan BMN
Target 75-
100
75-
100
75-
100
75-
100
75-
100
75-
100
110,67
Realisa
si
84 79 79 90 - 83
Status Pengelolaan
BMN Ditjen ILMATE
Target 13 13 13 16 13 68 318,5
Realisa
si
37,88 59,9 61 24,38 33,4
2
216,5
8
Anggaran Ditjen
ILMATE yang diblokir
Target 10 10 10 25 20 75 100
Realisa
si
16,60 1,10 1,54 10,38 1,35 30,97
Kesesuaian Rencana
Program dan
Kegiatan Prioritas
dengan Dokumen
Perencanaan
Target 90 90 90 95 100 465 100
Realisa
si
90 80 100 95 100 465
Rata-rata Nilai
Prestasi Kerja
Pegawai Ditjen
ILMATE
Target 78 79 80 80 80 397 108,0
Realisa
si
78.9 89,5
5
86,32 84,23 89,7
8
428,7
8
Produktivitas Kinerja
Minimum Pegawai
Ditjen ILMATE
Target 1320 1320 1320 1320 1320 6600 138,07
Realisa
si
1837,
5
1845 1792,
5
1792,
5
1845 9112,
5
Kesesuaian Data dan
Informasi Industri
terhadap Kebutuhan
Stakeholder (Jumlah
Kebutuhan/Perminta
an Data dan
Informasi
Stakeholder yang
dapat dipenuhi dan
Sesuai dengan
Permintaan
Kebutuhan)
Target n/a n/a 50 50 50 150 112,64
Realisa
si
n/a n/a 50 50 68,9
6
168,9
6
Target n/a B B B B 100
Nilai SAKIP Ditjen
ILMATE
Realisa
si
55,9
(CC)
87,3
4
(AA)
88,44
(AA)
78,44
(BB)
B
Rata-rata Capaian IKU 139,92%