119
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA CIPAYUNG BOGOR TAHUN PELAJARAN 2015-2016 Di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda Cipayung Bogor Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh : Irma Mayawati NIM 1812018300133 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH PROGRAM DUAL MODE SYSTEM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE

BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

MI MIFTAHUL HUDA CIPAYUNG BOGOR

TAHUN PELAJARAN 2015-2016

Di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda Cipayung Bogor

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :

Irma Mayawati

NIM 1812018300133

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU

MADRASAH IBTIDAIYAH

PROGRAM DUAL MODE SYSTEM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV
Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV
Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV
Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV
Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

Peningkatan Hasil Belajar Melalui Metode Bermain Peran Pada Mata

Pelajaran IPS Kelas IV MI Miftahul Huda Cipayung Bogor.

Oleh: Irma Mayawati

NIM. 1812018300133

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan karena adanya kesenjangan antara hasil belajar

siswa sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa hanya bersifat pengetahuan.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

Peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Bermain Peran pada

mata pelajaran IPS, hasil belajar siswa pada bidang studi IPS dan hubungan antara

model pembelajaran Bermain Peran dengan hasil belajar siswa pada bidang studi

IPS.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif dan jenis penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri atas

2 siklus. Subjek penelitian adalah siswa Kelas IV MI Miftahul Huda yang

berjumlah 20 siswa.

Hasil penelitian yang dilakukan kepada 20 siswa kelas IV di MI

Hidayatul Athfal Kota Sukabumi adalah sebagai berikut : Meningkatkan hasil

Belajar Siswa melalui model pembelajaran Bermain Peran pada mata pelajaran

IPS diperoleh data, pada Siklus I rata-rata akhir 54, hasil ini berkatagori kurang

karena nilai KKM yang ditentukan sekolah adalah 65,00. Dan pada penelitian

siklus II rata-rata akhir adalah 78,75 hasil ini menunjukan baik, Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa penggunaan model Pembelajaran Bermain Peran dalam

pembelajaran dapat meningkatkan Hasil belajar IPS bagi siswa Kelas IV semester

I bisa meningkatkan prestasi belajar siswa.

Kata Kunci: Peningkatan hasil belajar, dan model pembelajaran bermain peran

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan

Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Penelitian yang berjudul :

“Peningkatan Hasil Belajar Melalui Metode Bermain Peran Pada Mata

Pelajaran IPS Kelas IV MI Miftahul Huda Cipayung Bogor.”.

Tujuan utama penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam menempuh ujian Sarjana Fakultas Tarbiyah pada Jurusan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Segala daya upaya telah penulis curahkan dalam penyusunan skripsi ini, namun

penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Karena itu dengan

segala kelapangan dan keterbukaan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran

yang sifatnya membangun demi perbaikan serta pengembangan selanjutnya.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan serta

dorongan dari berbagai pihak. Karena itu penulis sampaikan ucapan terima kasih

yang tak terhingga kepada :

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya M.A. Sebagai Dekan Fakultas Tarrbiah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;

2. Dr. Khalimi, M.Ag. Selaku Ketua Program Studi PGMI Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta;

3. Dindin Ridwanudin, M.Pd. Sebagai Ketua Program Dual Mode System;

4. Dr. Faridal Arkam. M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak meluangkan waktunya unruk memberikan bimbingan, arahan, kepada

peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan mudah dan lancar.

5. Bapak dan ibu dosen yang selama ini telah mendukung serta memberikan

ilmu yang luar biasa, sehingga semakin bertambah ilmu yang sangat berharga

untuk masa depan peneliti.

6. Suami tersayang Rachman Ali Basyah dan Anak-anakku yang pertama

Cantieka Cheisya Alica Cyrin Auryn yang sudah berpulang ke rahmatullah

dan mudah-mudahan ditempatkan di syurga-Nya dan yang kedua M. Arkan

Ghani Javier Rahman Bryan yang menjadi motivasi serta semangat untuk

peneliti dalam menuntut ilmu.

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

7. Keluarga Besar H. Cecep Haryanto dan Keluarga Besar H. M. Yunus Ali,

yang telah memberikan dukungan secara moral maupun material selama

Peneliti dalam menuntun ilmu.

8. Kakakku Erni Sukmayanti dan adikku Fenny Dwi Yuliani, yang besedia

dengan sangan untuk menjadi teman hangat dikeluarga.

9. Kepala MI Miftahul Huda dan Segenap Guru beserta Staf Tata Usaha, yang

telah memberikan dukungan selama perkuliahan sampai proses penelitian.

10. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung serta memberikan

dorongan pada peneliti, yang telah turut pula memberikan sumbangsih pikiran

dan masukan sehingga skkripsi ini menjadi lebih kompleks.

Penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat khususnya

bagi penulis umumnya bagi para pembaca, serta memenuhi persyaratan dan tujuan

yang dikehendaki. Semoga Allah SWT senantiasa menunjukan jalan terbaik bagi

umat-Nya yang telah berupaya dengan itikad baik. Amiin.

Bogor, Maret 2016

Penulis

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................. i

SURAT PERYANTAAN KARYA SENDIRI ................................. ii

SURAT PERYATAAN KARYA ILMIAH ..................................... iii

ABSTRAK ........................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ...................................................................... v-vi

DAFTAR ISI ............................................................................................. vi-vii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Indentifikasi Masalah ........................................................ 4

C. Pembatasan Masalah ......................................................... 4

D. Perumusan Masalah ........................................................... 5

E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ...................... 5

F. Manfaat/ Kegunaan Penelitian ........................................... 5

BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEKTUAL

INTERVENSI TINDAKAN ..................................................... 7

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang diteliti ........................ 7

1. Pembelajaran IPS ......................................................... 7

2. Pembelajaran Metode Bermain Peran .......................... 11

3. Hasil Belajar Siswa ...................................................... 15

B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................... 25

C. Hipotesis Tindakan ............................................................. 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 27

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 27

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ........ 27

C. Subjek Penelitian ............................................................... 33

vi

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

D. Peran dan Posisi Peneiti dalam Peneliian .......................... 33

E. Tahapan Intervensi Tindakan ............................................ 34

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ...................... 35

G. Data dan Sumber Data ....................................................... 35

H. Instrumen Pengumpulan Data ........................................... 35

I. Tehnik Pengumpulan Data .................................................. 37

J. Tehnik Pemerriksaan Kepercayaan .................................... 38

K. Analisis Data dan Interpretasi Data ................................... 38

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN ..... 40

A. Deskripsi data .................................................................... 40

B. Analisis Data ..................................................................... 43

C. Pembahasan Temuan Penelitian ........................................ 66

D. Keterbatasan Dalam Penelitian ......................................... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 70

A. Kesimpulan ...................................................................... 70

B. Saran .................................................................................. 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

vii

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 3.1 : Rencana Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ................... 34

2. Tabel 3.2 : Pedoman Observasi Siswa ..................................................... 36

3. Tabel 3.3 : Pedoman Wawancara ............................................................ 36

4. Tabel 3.4 : Interpretasi Observasi Siswa .............................................. 39

5. Tabel 3.5 : Kriteria konsep siswa berdasarkan kriteria Gain ............... 39

6. Tabel 4.1 : Data Nilai Hasil pretest dan postest Siklus 1 Pertemuan I . 48

7. Tabel 4.2 : Data Hasil Pretest dan Postest Siklus I Pertemuan 2 ......... 49

8. Tabel 4.3 : Nilai Hasil Belajar IPS Pretest Siklus 1 ............................. 50

9. Tabel 4.4 : Nilai Hasil Belajar IPS Postest Siklus 1 ............................ 50

10.Tabel 4.5 : Hasil Observasi Guru Siklus I Pert. 1 ................................ 51

11.Tabel 4.6 : Hasil Observasi Guru Siklus 1 Pert. 2 ............................... 53

12.Tabel 4.7 : Hasil Observasi Terhadap Siswa Pada Siklus 1 ................. 54

13.Tabel 4.8 : Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus 2 ..................................... 57

14.Tabel 4.9 : Nilai Hasil Belajar IPS Pretest Siklus II ............................ 58

15.Tabel 4.10 : Hasil Observasi Guru Siklus II ........................................ 59

16.Tabel 4.11 : Hasil Observasi Terhadap Siswa Pada Siklus II .............. 60

17.Tabel 4.12 : Nilai N-Gain Siklus I dan II ............................................. 62

18.Tabel 4.13 : Nilai N Gain Pada Siklus I dan Siklus II .......................... 63

19.Tabel 4.14 : Histrogram Nilai N Gain Pada siklus I dan Siklus II ........ 64

20.Tabel 4.15 : Hasil uji “t” ....................................................................... 66

viii

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : IRMA MAYAWATI

NIM : 1812018300133

Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (Dual Mode System)

Alamat : Kp. Cipayung Rt 02/04 Kelurahan Cipayung Girang Kecamatan

Mega Mendung Bogor 19970

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Bahwa skripsi yang berjudul : “Peningkatan Hasil Belajar Melalui

Metode Bermain Peran Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV MI Miftahul

Huda Cipayung Bogor” adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan

dosen :

Nama Pembimbing : Dr. Faridal Arkam, M.Pd

NIP : 195003071979031004

Jurusan/Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya

siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil

karya sendiri.

Jakarta, 11 Maret 2016

Yang Menyatakan,

Irma Mayawati

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE

BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

MI MIFTAHUL HUDA CIPAYUNG BOGOR Di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda Cipayung Bogor

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

Irma Mayawati

NIM 1812018300133

Pembimbing

Dr. Faridal Arkam, M.Pd

NIP. 195003071979031004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDAIYAH DUAL MODE SYSTEM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul : “Peningkatan Hasil Belajar Melalui Metode Bermain Peran

Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV MI Miftahul Huda Cipayung Bogor”

disusun oleh Irma Mayawati, NIM. 1812018300133, Program Studi Dual Mode

System, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiyah yang berhak

untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh

fakultas.

Jakarta, 11 Maret 2016

Yang Mengesahkan,

Dosen Pembimbing Skripsi,

Dr. Faridal Arkam, M.Pd

NIP. 195003071979031004

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

Uji Referensi

Seluruh Referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul :

“Peningkatan Hasil Belajar Melalui Metode Bermain Peran Pada Mata

Pelajaran IPS Kelas IV MI Miftahul Huda Cipayung Bogor” disusun oleh

Irma Mayawati, NIM. 1812018300133, Program Studi Dual Mode System,

Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah diuji kebenarannya oleh Dosen

Pembimbing Skripsi pada tanggal 11 Maret 2016.

Jakarta, 11 Maret 2016

Dosen Pembimbing,

Dr. Faridal Arkam, M.Pd

NIP. 195003071979031004

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

LEMBAR UJI REFERENSI

Nama : Irma Mayawati

NIM : 1812018300133

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Judul Skripsi : Peningkatan Hasil Belajar Melalui Metode Bermain

Peran Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV MI Miftahul

Huda Cipayung Bogor

Dosen Pembimbing : Dr. Faridal Arkam, M.Pd

BAB No Sumber Referensi Paraf

Pembimbing

I 1 Tatang Syaripudin. 2012. Landasan Pendidikan. Cetakan

ke-2. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Islam. hal.

35.

2 Undang-undang RI. 2003. Tentang Sistem Pendidian

Nasional. Jakarta : Depdiknas. hal 2.

3 Sapriya. 2008. Pendidikan IPS. Cetakan ke-1. Bandung:

CV Yasindo Multi Aspek. hal. 6.

4 Yulia siska, Penerapan Metode Bermaina Peran, (Bandar

lampung : ISSN, 2011), No 2. hal .33.

BAB No Sumber Referensi Paraf

Pembimbing

II 5 Iwan Purwanto. 2014. Pembelajaran Ilmu Penggetahuan

Sosial. Jakarta. hal. 2

6 Sapriya. 2008. Pendidikan IPS. Cetakan ke-1. Bandung:

CV Yasindo Multi Aspek. hal. 9

7 Nana Supriiatna. 2013. Bahan Belajar Mandiri Pendidikan

IPS di SD. Bandung. hal. 11

(http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-

MODES/PENDIDIKAN_IPS_DI_SD/BBM_1.pdf)

8 Nana Supriiatna. 2013. Bahan Belajar Mandiri Pendidikan

IPS di SD. Bandung. hal. 11

(http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

MODES/PENDIDIKAN_IPS_DI_SD/BBM_1.pdf)

9 http://www.academia.edu/8613400/Materi_1_Pendidikan_IPS_

di_SD_Semester_3_FKIP_PGSD_UNIVERSITAS_RIAU

10 H. Nashar. 2004. Peranan Motivasi & Kemampuan Awal.

Cetakan ke 2. Jakarta: Delia Press. hal. 77

11 http://forumgurunusantara.blogspot.com/2012/02/laporan-

penelitian-tindkan-kelas.html

12 Iwan Purwanto. 2014. Pembelajaran Ilmu Penggetahuan

Sosial. Jakarta. hal. 103

13 Iwan Purwanto. 2014. Pembelajaran Ilmu Penggetahuan

Sosial. Jakarta. hal. 103

14 Iwan Purwanto. 2014. Pembelajaran Ilmu Penggetahuan

Sosial. Jakarta. hal. 103

15 Masitoh dan laksmi. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta:

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. h. 4

16 Masitoh dan laksmi. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta:

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. h. 4

17 M. Ngalim Purwanto. 2002. Psikologi Pendidikan.

Bndung: PT REMAJA ROSDAKARYA. h. 84

18 Muhiibbin Syah. 2004. Psikologi Pendidikan. Bndung: PT

REMAJA ROSDAKARYA. h. 118

19 Sudarman Damin. 2011. Pengembangan Profesi Guru.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group. h. 109.

20 Pusat bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (jakarta:

Balai Pustaka, 2007,cet.4 hal.810.

21 Pusat bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (jakarta:

Balai Pustaka, 2007,cet.4 hal.1180.

22 Muhibbin Syah. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT

REMAJA ROSDAKARYA. h. 132

23 Anang Prasetyo, Metode role playing untuk meningkatkan

hasil belajar biologi siswa kelas IV SLPTnegeri 1driyorejo

Gersik, ( Buletin Pelangi Pendidikan, Vol 4, no.2, 2001)

24 Arifin, Pengaruh Penerapan Model Pembeelajaran Role

Playing terhadap aktifitas guru dan hasil belajar murid,

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

(Majalah Ilmuah Ukhuwah, vol 1, No.4, 2006)

25 Lelawati, Upaya Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar

IPS Terpatu melalui Model Bermain Peran (Role Palying),

(http://digilib.unila.ac.id/173, 2013)

26 Nurhatim, Penggunaan Metode Role Playing untuk

Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Isi Cerpen,

http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sastra-

indonesia/article/view/298, (23-6-2009)

BAB No Sumber Referensi Paraf

Pembimbing

III 27 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-

Karyawan dan Peneliti Muda, (Bandung: Alfabeta, 2013)

hal. 52

28 Zainal Aqib. dkk, Penelitian Tindakan kelas Untuk Guru

SD, SLB dan TK, (Bandung: YRAMA WINDA, 2014),

cetakan 5. hal. 16

29 Krisyanto, Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 2011,

(http://krizi.wordpress.com/tag/ptk/).

30 Zainal Aqib. dkk, Penelitian Tindakan kelas Untuk Guru

SMP, SMA, dan SMK, (Bandung: YRAMA WINDA,

2014), cetakan 4. hal. 3

31 Dr. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatiif, Kualitatif dan

R&D, (Bandung: ALFABETA, 2009), hal. 226.

32 Rochiati Wratmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas,

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. ke-5, hal

125.

33 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatiif, Kualitatif dan

R&D, (Bandung: ALFABETA, 2009), hal. 137.

34 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar evaluasi pendidikan,

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), Cet. 10, hal. 32.

35 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-

Karyawan dan Peneliti Muda, (Bandung: Alfabeta, 2013)

hal. 11

36 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2005) cet ke-15, h. 43

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

37 Ridwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan

dan Peneliti Pemula, (bandung: Alfabeta, 2009), h. 89

38 Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Tindakan

Sains, (Jakarta : Jurusan Pendidikan IPA, FITK, UIN

Syarif Hidayatullah, 2006), h. 70

39 Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Tindakan

Sains, (Jakarta : Jurusan Pendidikan IPA, FITK, UIN

Syarif Hidayatullah, 2006), h. 70

40 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-

Karyawan dan Peneliti Pemula, .... h. 222

Pembimbing,

Dr. Faridal Arkam, M.Pd

NIP. 195003071979031004

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH

Skripsi berjudul : “Peningkatan Hasil Belajar Melalui Metode Bermain

Peran Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV MI Miftahul Huda Cipayung

Bogor” diajukan oleh Irma Mayawati, NIM. 1812018300133, kepada Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah dinyatakan

lulus dalam Ujian Munaqosah pada tanggal 10 Juni 2016 di hadapan dewan

penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam

(S.Pd.I) dalam bidang pendidikan guru Madrasah Ibtidaiyah.

Panitia Ujian Munaqosah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Prodi)

Dr. Khalimi, M.Ag .......................... ............................

NIP. 19650515 199403 1 006

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)

Asep Ediana Latip, M.Pd .......................... ............................

NIP. 19810623 200912 1 003

Penguji I

Dr. Khalimi, M.Ag .......................... ............................

NIP. 19650515 199403 1 006

Penguji II

Dr. Muhammad Arif, M.Pd .......................... ............................

NIP. 19700606 199702 1 002

Mengetahui,

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah

Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A

NIP. 19550421 198203 1 007

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

DAFTAR PUSTAKA

Aqib Zainal. dkk, Penelitian Tindakan kelas Untuk Guru SD, SLB dan TK,

(Bandung: Yrama Winda, 2014), cetakan 5.

Arifin, Pengaruh Penerapan Model Pembeelajaran Role Playing terhadap

aktifitas guru dan hasil belajar murid, (Majalah Ilmuah Ukhuwah, vol

1, No.4, 2006)

Arikunto Suharsimi, Dasar-dasar evaluasi pendidikan, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2009), Cet. 10.

Damin Sudarman. 2011. Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Dr. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatiif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:

ALFABETA, 2009).

H. Nashar. 2004. Peranan Motivasi & Kemampuan Awal. Cetakan ke 2. Jakarta:

Delia Press.

Herlanti Yanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Tindakan Sains, (Jakarta :

Jurusan Pendidikan IPA, FITK, UIN Syarif Hidayatullah, 2006).

http://forumgurunusantara.blogspot.com/2012/02/laporan-penelitian-tindkan-

kelas.html

http://www.academia.edu/8613400/Materi_1_Pendidikan_IPS_di_SD_

Semester_3_FKIP_PGSD_Universitas_Riau

Krisyanto, Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 2011,

(http://krizi.wordpress.com/tag/ptk/).

Lelawati, Upaya Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar IPS Terpatu melalui

Model Bermain Peran (Role Palying), (http://digilib.unila.ac.id/173,

2013)

Masitoh dan laksmi. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam.

Nurhatim, Penggunaan Metode Role Playing untuk Meningkatkan Kemampuan

Menceritakan Isi Cerpen, http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sastra-

indonesia/article/view/298, (23-6-2009)

Prasetyo Anang, Metode role playing untuk meningkatkan hasil belajar biologi

siswa kelas IV SLPTnegeri 1driyorejo Gersik, ( Buletin Pelangi

Pendidikan, Vol 4, no.2, 2001)

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

Purwanto Iwan. 2014. Pembelajaran Ilmu Penggetahuan Sosial. Jakarta.

Purwanto M. Ngalim. 2002. Psikologi Pendidikan. Bndung: PT Remaja

Rosdakarya.

Pusat bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (jakarta: Balai Pustaka,

2007,cet.4.

Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Muda,

(Bandung: Alfabeta, 2013).

Sapriya. 2008. Pendidikan IPS. Cetakan ke-1. Bandung: CV Yasindo Multi

Aspek.

Siska Yulia, Penerapan Metode Bermaina Peran, (Bandar lampung : ISSN,

2011), No 2.

Sudjiono Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2005) cet ke-15.

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatiif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:

ALFABETA, 2009).

Supriatna Nana. 2013. Bahan Belajar Mandiri Pendidikan IPS di SD. Bandung.

hal. 11 (http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-

MODES/PENDIDIKAN_IPS_DI_SD/BBM_1.pdf)

Syah Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT REMAJA

ROSDAKARYA. h. 132

Syaripudin Tatang. 2012. Landasan Pendidikan. Cetakan ke-2. Jakarta :

Direktorat Jendral Pendidikan Islam. hal. 35.

Undang-undang RI. 2003. Tentang Sistem Pendidian Nasional. Jakarta :

Depdiknas. hal 2.

Wratmadja Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2008), Cet. ke-5, hal 125.

Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Tindakan Sains, (Jakarta :

Jurusan Pendidikan IPA, FITK, UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 70

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Cianjur, pada tanggal 31

Agustus 1979. Anak Kedua dari pasangan Bapak H.

Cecep Haryanto (Alm) dan Hj. Ande Asyiah.

Penulis menikah dengan bapak Rachman Ali

Basyah, dan dikaruniai dua orang anak yaitu : 1)

Cantieka Cheisya Alica Cyrin Auryn (Alm), 2)

M. Arkan Ghani Javier Rahman Bryan. Penulis

menempuh jenjang pendidikan jenjang Pendidikan TK AL-I’ANAH Cianjur

tahun 1986, Sekolah Dasar Negeri Ibu Jenab I Cianjur tahun 1992, SMP Negeri

1 Cianjur tahun 1995, SMU Negeri 2 Cianjur tahun 1998, D3 Institut Pertanian

Bogor tahun 2002, dan melanjutkan pada jenjang S1 PGMI Program Dual Mode

System yang diselenggaran Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakaerta pada tahun 2012 samapi sekarang.

Penulis diangkat menjadi Guru yang ditempatkan di Miftahul Huda

Cipayung Bogor Megamendung No. 63 Rt 02/03 Cipayung girang Kecamatan

Megamendung Kabupaten Bogor pada tahun 2005 sampai dengan sekarang.

Foto 4x6

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan yang paling efektif dalam menanamkan pendidikan karakter

tertentu adalah usia enam sampai sepuluh tahun atau setara dengan usia anak

siswa Sekolah Dasar. Dalam rentan usia tersebut setiap pengalaman dan kejadian-

kejadian yang pernah dialaminya akan menentukan bagaimana perkembangan si

anak selanjutnya atau dapat dikatakan usia tersebut adalah fondasi bagi masa

depan anak. Apabila fondasi yang ditanam pada si anak adalah karakter-karakter

yang baik maka secara otomatis karakter-karakter itu akan tetap melekat dalam

diri anak dalam setiap proses pendewasaannya.

Dalam arti luas, Pendidikan adalah hidup. Artinya, pendidikan adalah segala

pengalaman (belajar) diberbagai lingkungan yang berlangsung sepanjang hayat

dan berpengaruh positif bagi perkembangan individu.1 Pendidikan dilakukan

dalam bentuk pengajaran (intriction) yang terprogram dan bersifat formal.

Pendidikan langsung di sekolah atau di dalam lingkungan tertentu yang diciptakan

secara sengaja dalam konteks kurikulum sekolah yang bersangkutan.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.2

Salah satu realisasi inovasi pendidikan itu dengan lebih ditingkatkannya

profesionalisme dan kompetensi guru atau kualifikasi guru melalui program

workshop, pelatihan dan seminar-seminar pendidikan, baik yang diselenggarakan

di Tingkat Nasional, Propinsi, Kabupaten/Kota dan Tingkat Kecamatan. Hal

tersebut bertujuan untuk membekali dan memperkaya pengetahuan dan wawasan

guru dalam proses pembelajaran serta memotivasi mereka untuk dapat

1 Tatang Syaripudin. 2012. Landasan Pendidikan. Cetakan ke-2. Jakarta : Direktorat Jendral

Pendidikan Islam. hal. 35. 2 Undang-undang RI. 2003. Tentang Sistem Pendidian Nasional. Jakarta : Depdiknas. hal 2

1

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

2

mengaplikasikan kembali pengetahuan dan keterampilannya di lapangan. Harapan

tersebut sangatlah wajar dan relevan sekali dengan motto pendidikan yang saat ini

mulai didengungkan yaitu “Aku Ingin Lebih Baik” yang mengandung makna

mendalam, bahwa pendidikan merupakan porses panjang yang harus

dikonsentrasikan secara bonafid, antusias, fleksibel dan menuntun para pendidik

memiliki dedikasi, responsibilitas tinggi dalam mengarahkan, mengayomi dan

mengantarkan peserta didik menjadi out put / out come yang berkualitas ilmu

pengetahuannya dan akhlaknya, tidak saja dalam kehidupan yang sempit atau

sekilas, tetapi juga bermakna dalam kehidupannya kelak.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan untuk melaksanakan fungsinya

kesulitan dalam membentuk akhlakul karimah. Hal ini disebabkan karena

terbatasnya pendidikan dan kemampuan dalam mendidik anak serta kurangnya

kesadaran semua warga sekolah dalam mematuhi peraturan serta tata tertib

sekolah, inilah yang menjadi dasar kuat perlunya pendidikan formal dan informal

dilakukan secara seimbang dan berkesinambungan, sehingga pendidikan formal

ataupun in formal dapat dikerjakan secara bersama-sama.

Ilmu Pengetahuan Sosial yang disingkat IPS dan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial yang seringkali disingkat Pendidikan IPS atau PIPS

merupakan dua istilah yang sering diucapkan atau dituliskan dalam berbagai karya

akademik secara tumpang tindih (overlaping). Kekeliruan ucapan ataupun tulisan

tidak dapat sepenuhnya kesalahan pengucap atau penulis melainkan disebabkan

kurangnya sosialisasi sehingga menimbulkan perbedaan persepsi.3

Pada pembelajaran IPS anak belajar menggunakan keterampilan dan alat-alat

studi sosial, misalnya mencari bukti dengan berpikir ilmiah, keterampilan

mempelajari data masyarakat, mempertimbangkan validitas dan relevansi data,

mengklasifikasikan dan menafsirkan data-data sosial serta merumuskan

kesimpulan.

Untuk dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan, maka latar belakang

pendidikan guru dan kemampuan dasar harus dimiliki oleh guru, khususnya guru

bidang studi IPS hendaknya benar-benar diperhatikan. Keberhasilan program

3 Sapriya. 2008. Pendidikan IPS. Cetakan ke-1. Bandung: CV Yasindo Multi Aspek. hal. 6.

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

3

pendidikan tidak dapat dipisahkan dari peran masyarakat secara keseluruhan baik

sebagai sumber asal, sumber daya maupun sebagai pemakai hasil lulusan.

Selama ini hasil belajar mengajar IPS di MI Miftahul Huda sangatlah rendah

sekali dikarnakan; (1) Kurangnya aktivitas siswa dalam pembelajaran, (2)

rendahnya kemampuan siswa dalam mengingat pelajaran, (3) kurangnya

kreatifitas guru dalam menggunakan tekhnik pembelajaran , (4) media yang

digunakan guru sangat monoton, dan (5) lingkungan keluarga kurang mendorong

terhadap pendidikan, sehingga banyak siswa yang nilainya di bawah kriteria

ketuntasan minimal. Oleh karna itu permasalahan ini tidak boleh dibiarkan dan

harus segera dipecahkan, salah satunya usaha yang harus dilakukan untuk

menaikan KKM adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang aktif,

inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Untuk itu peneliti akan mencoba

menggunakan model bermain peran dalam proses pembelajaran IPS. Dengan

model pembelajaran seperti ini siswa akan lebih mudah menemukan dan

meningkatkan hasil belajar, dengan berdiskusi dan bekerja sama diharapkan siswa

akan termotivasi untuk belajar sesuai dengan keinginan peneliti yang akan

melakukan penelitian.

Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang

tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan

kata lain, model pembelajaran merupakan sebuah bingkai dari penerapan suatu

pendekatan, metode, dan tekhnik pembelajaran. Salah satu model pembelajaran

yang tepat untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada pembelajaran bidang

studi IPS adalah model role playing.

Metode bermain peran ini dikategorikan sebagai metode belajar yang

berumpun kepada metode perilaku yang diterapkan dalam kegiatan

pengembangan. Karakteristiknya adalah adanya kecenderungan memecahkan

tugas belajar dalam sejumlah perilaku yang berurutan, konkret dan dapat diamati.

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

4

Berdasarkan latar belakang masalah di atas penelitian ini diberi judul:

“Peningkatan Hasil Belajar Melalui Metode Bermain Peran Pada Mata

Pelajaran IPS Kelas IV MI Miftahul Huda Cipayung Bogor”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas penulis menemukan

beberapa masalah yang perlu didentifikasi, yaitu :

1. Terdapat banyak nilai siswa yang rendah dari ulangan harian.

2. Kurangnya minat/perhatian/fokus siswa dalam mengikuti pembelajaran

IPS.

3. Banyaknya siswa yang tidak memahami materi yang diajarkan.

4. Model pembelajaran yang disampaikan guru cenderung monoton.

5. Kurangnya kreatifitas guru untuk menyediakan fasilitas pembelajaran.

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti akan membahas tentang Peningkatan hasil

belajar Siswa Kelas IV Tahun Ajaran 2015-2016, dan Roll Playing.

Pengertian dari kata peningkatan atau meningkatkan merupakan kegiatan

peneliti membangun atau mengusahakan tercapainya suatu kemampuan yang

lebih baik dari sebelumnya.

Hasil belajar adalah merupakan kemampuan yang diperoleh siswa tetelah

melalui belajar. Belajar itu sendiri adala suatu proses dalam diri seseorang yang

berusaha memperoleh sesuatu dalam bentuk perubahan tingkah laku yang relatif

menetap.4

Bermain peran dikenal juga dengan sebutan bermain pura-pura, khayalan,

fantasi, make belive, atau simbolik. Menurut Piaget, awal main peran dapat

menjadi bukti perilaku anak. Ia menyatakan bahwa main peran ditandai oleh

penerapan cerita pada objek dan mengulang perilaku menyenangkan yang

diingatnya. Piaget menyatakan bahwa keterlibatan anak dalam main peran dan

4 Masitoh dan laksmi. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan

Islam. h. 4

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

5

upaya anak mencapai tahap yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak lainnya

disebut sebagai collective symbolisme. Ia juga menerangkan percakapan lisan

yang anak lakukan dengan diri sendiri sebagai idiosyncratic soliloquies..5

Dari kutipan tersebut menunjukan bahwa model pembelajaran Roll Playing

yaitu model pembelajaran yang bertujuan untuk melatih siswa dalam menerima

dan menyampaikan pesan serta secara tidak langsung melatih daya berfikir siswa

dengan baik.

D. Perumusan Masalah Penelitian

Dari uraian diatas penulis merumuskan penelitian sebagai berikut :

1. Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS di Kelas

IV MI Miftahul Huda Cipayung Bogor ?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pelajaran IPS di Kelas IV MI

Miftahul Huda Cipayung Bogor

F. Manfaat/Kegunaan Hasil Penelitian

Dari penelitian ini agar bisa berguna bagi seluruh kalangan, khususnya bagi

dunia pendidikan yang masih kurang memanfaatkan metode yang lebih baik dan

untuk acuan pengajaran yang lebih maksimal serta bermanfaat di masa yang akan

datang.

Dengan menggunakan metode bermain peran akan menambah pengalaman

baru bagi siswa, yang mana diharapkan bisa memberikan masukan terhadap

peningkatan hasil belajar siswa dalam mengembangkan nilai-nilai diri siswa itu

sendiri.

Siswa agar bisa memperbaiki kualitas proses pembelajaran dengan sasaran

akhir memperbaiki hasil belajar siswa, sehingga PTK mempunyai manfaat yang

sangat besar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Dengan adanya

5Yulia Siska, Penerapan Metode Bermaina Peran, (Bandarlampung : ISSN, 2011), No 2.

hal .33.

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

6

pelaksanaan PTK, kesalahan dan kesulitan dalam proses pembelajaran (baik

strategi, teknik, konsep, dan lain-lain) akan dengan cepat dapat dianalisis dan

didiagnosis, sehingga kesalahan dan kesulitan tersebut tidak akan berlarut-larut.

Jika kesalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki, maka pembelajaran akan

mudah dilaksanakan, menarik, dan hasil belajar siswa diharapkan akan meningkat.

Kegunaan bagi guru, agar metode ini bisa lebih percaya diri. Guru yang selalu

merefleksi diri, melakukan evaluasi diri, dan menganalisis kinerjanya sendiri di

dalam kelas, tentu saja akan selalu menemukan kekuatan, kelemahan, dan

tantangan pembelajaran dan pendidikan masa depan, dan mengembangkan

alternatif pemecahan masalah / kelemahan yang ada pada dirinya dalam

pembelajaran. Guru yang demikian adalah guru yang memiliki kepercayaan diri

yang kuat.

Harapan Peneliti bagi sekolah yang para gurunya memiliki kemampuan untuk

melakukan perubahan atau perbaikan kinerjanya secara profesional, maka sekolah

tersebut akan berkembang pesat. Ada hubungan yang erat antara berkembangnya

suatu sekolah dengan berkembangnya kemampuan guru. Sekolah tidak akan

berkembang, jika gurunya tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan

diri. Kaitannya dengan PTK, jika sekolah yang para gurunya memiliki

keterampilan dalam melaksanakan PTK tentu saja sekolah tersebut akan

memperoleh manfaat yang besar, karena peningkatan kualitas pembelajaran

mencerminkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut.

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

7

BAB II

KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti

1. Pembelajaran IPS

a. Pengertian pembelajaran IPS

Rumusan tentang pengertian IPS telah banyak dikemukakan oleh para ahli

IPS atau social studies. Dalam istilah asing untuk Pendidian IPS istilah yang

siring digunakan adalah Sosial Studies, Sosial Education, Sosial Studies

Education, Sosial Science Education, Citezepship Eucation, Studies of Society and

Environment. Di sekolah-sekolah Amerika pengajaran IPS dikenal dengan social

studies. Jadi, istilah IPS merupakan terjemahan social studies.5

Pengertian IPS di Indonesia sebagaimana yang terjadi disejumlah negara pada

umumnya masih dipersepsikan secara beragam. Yang dikemukakannya dalam

Forum Komunikasi II Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Indonesia.6

Mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar bertujuan agar siswa Tujuan pendidikan

IPS dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa pendidikan IPS merupakan suatu

disiplin ilmu. Oleh karena itu pendidikan IPS harus mengacu pada tujuan

pendidikan nasional. Dengan demikian tujuan pendidikan IPS adalah

mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menguasai disiplin ilmu-ilmu

sosial untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi.7

Penggunaan media pembelajaran yang bervariasi, pemanfaatan media

pembelajaran yang lebih lengkap, merupakan upaya untuk menarik minat dan

menggerakkan potensi yang ada dalam diri peserta didik, karena pada kurikulum

yang semakin berkembang penekanan aktivitas dan peran peserta didik dalam

proses belajar mengajar diupayakan lebih menonjol/dominan.

5 Iwan Purwanto. 2014. Pembelajaran Ilmu Penggetahuan Sosial. Jakarta. hal. 2

6 Sapriya. 2008. Pendidikan IPS. Cetakan ke-1. Bandung: CV Yasindo Multi Aspek. hal. 9

7 Nana Supriiatna. 2013. Bahan Belajar Mandiri Pendidikan IPS di SD. Bandung. hal. 11

7

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

8

Dalam proses pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, penyajian media

pembelajaran seorang guru dituntut agar bervariatif dan inovatif guna merangsang

motivasi siswa untuk belajar dan mencegah siswa dari kejenuhan proses belajar,

sehingga memberi kesegaran agar proses belajar menjadi suatu proses yang

menyenangkan bagi siswa, dengan demikian tujuan dari pembelajaran dapat

dicapai sesuai dengan yang diharapkan.

Berdasarkan Pengertian pendidikan Sosial di atas maka dapat dinyatakan

bahwa pendidikan IPS merupakan usaha untuk membekali siswa dengan

pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan warga negara yang

ditekankan pada pengalaman dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Tujuan Pembelajaran IPS

Mata palajaran IPS disusun secara sistematis, konprehensif, dan terpadu

dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam

kehidupan dimasyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik

akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu

yang berkaitan.8

Adapun tujuan pelajaran IPS yang harus dicapai meliputi hal-hal berikut :

1) Membekali peserta didik dengan pengetauan sosial yang berguna dalam

kehidupan masyarat.

2) Membekali peserta didik dengan kemampuan mengidentifikasi,

menganalisa dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang

terjadi dalam kehiidupan di masyarakat.

3) Membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan

sesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan.

4) Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif,

dan keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi bagian

kehidupan yang tidak terpisahkan; dan

8 Ibid

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

9

5) Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan

pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan,

perkembangan masyarakat, dan perkembangan ilmu dan teknologi.

c. Karakteristik Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

Untuk mempelajari karakteristik IPS di SD dapat dilihat dari dua sudut

pandang yaitu :9

1) Materi IPS

Ada 5 macam sumber materi IPS antara lain:

a) Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari

keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas negara

dan dunia dengan berbagai permasalahannya.

b) Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan,

produksi, komunikasi, transportasi.

c) Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan

antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai

yang terjauh.

d) Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang

dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang

tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang besar.

e) Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan,

pakaian, permainan,keluarga.

2) Strategi Penyampaian Pengajaran IPS

Strategi penyampaian pengajaran IPS, sebagaian besar adalah didasarkan

pada suatu tradisi, yaitu materi disusun dalam urutan: anak (diri sendiri), keluarga,

masyarakat/tetangga, kota, region, negara, dan dunia.

Adapun kriteria keserasian bersekolah adalah sebagai berikut.

a) Anak harus dapat bekerjasama dalam kelompok dengan teman-teman

sebaya, tidak boleh tergantung pada ibu, ayah atau anggota keluarga lain

yang dikenalnya.

9 http://www.academia.edu/8613400/Materi_1_Pendidikan_IPS_di_SD_Semester_3_FKIP_

PGSD_Universitas_Riau

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

10

b) Anak memiliki kemampuan sintetik-analitik, artinya dapat mengenal

bagian-bagian dari keseluruhannya, dan dapat menyatukan kembali

bagian-bagian tersebut.

c) Secara jasmaniah anak sudah mencapai bentuk anak sekolah.

d. Manfaat Pembelajaran IPS

1) Membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam

kehidupannya kelak di masyarakat.

2) Membekali peserta didik dengan kemampuan mengidentifikasi,

menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang

terjadi dalam kehidupan di masyarakat.

3) Membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan

sesama warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan serta bidang

keahlian.

4) Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif

dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi

bagian dari kehidupan tersebut.

5) Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan

pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan,

masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Di sisi lain, melalui pembelajaran IPS diharapkan mampu dikembangkan

aspek pengetahuan dan pengertian (knowledge and understanding), aspek sikap

dan nilai (atitude and value), dan aspek keterampilan (skill). Untuk skala

Indonesia, maka tujuan IPS khususnya pembelajaran IPS pada jenjang sekolah

dasar sebagimana tecantum dalam Kurikulum IPS-SD Tahun 2006 adalah agar

peserta didik mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang

berguna bagi dirinya dalam kehidupannya sehari-hari. Ilmu pengetahuan sosial

juga membahas hubungan antara manusia dengan lingkungannya, yaitu

lingkungan masyarakat dimana anak didik tumbuh dan berkembang.10

10

H. Nashar. 2004. Peranan Motivasi & Kemampuan Awal. Cetakan ke 2. Jakarta: Delia

Press. hal. 77

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

11

2. Pembelajaran Metode Bermain Peran

a. Pengertian bermain Peran

Metode bermain peran adalah berperan atau memainkan peranan dalam

dramatis masalah sosial atau psikologis.11

Bermain peran adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui

pengembangan imajinasi dan pengayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan

penghayatan dilakukan siswa dengan memmerankannya sebagai tokoh hidup atau

benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal ini

tergantung pada apa yang diperankan.12

Melalui metode bermain peran siswa diajak untuk belajar memecahkan

masalah pribadi, ddengan sosial yang anggotanya teman-temannya sendiri.

Dengan kata lain metode ini berupaya membantu individu melalui proses

kelompok sosial.

Proses belajar dengan menggunakan metode bermain peran diharapkan siswa

mampu memahami dan mengingat isi bahan yang akan diperankan. Termasuk

permainan pendidikan yang dapat dipakai untuk menjelaskan peranan, sikap,

tingkahlaku, dan nilai dengan tujuan menghayati perasaan, sudut pandang dan

cara berfikir.13

b. Tujuan Penggunaan Bermain Peran

Tujuan dari penggunaan metode bermain peran adalah sebagai berikut :

1) Untuk motivasi siswa,

2) Untuk menarik minat dan perhatian siswa,

3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi situasi

dimana mereka mengalami emosi, perbedaan pendapat dan permasalahan

dalam lingkungan kehidupan sosial anak,

4) Menarik siswa untuk bertanya

5) Mengembangkan kemampuan komunikasi siswa,

6) Melatih siswa untuk berperan aktif dalam kehidupan nyata,

11

http://forumgurunusantara.blogspot.com/2012/02/laporan-penelitian-tindkan-kelas.html 12

Iwan Purwanto. 2014. Pembelajaran Ilmu Penggetahuan Sosial. Jakarta. hal. 103 13

Ibid

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

12

c. Langkah-langkah dalam persiapan bermain peran

Agar proses pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode

bermain peran tidak mengalami kaku, maka perlu adalnya langkah-langkah

yang harus kita pahami terlebih dahulu adalah sebagai berikut :14

1) Identifikasi masalah dengan cara memotivasi para peserta didik,

2) Memilih tema,

3) Menyusun skenario pembelajaran,

4) Pemeranan,

5) Tahapan diskusi dan evaluasi,

6) Melakukan pemeranan ulang, melakukan diskusi dan evaluasi tahap 2,

7) Membagi pengalaman dan menarik generasi.

d. Karakteristik Metode Bermain Peran (Role Playing)

Dalam pembaharuan pendidikan ada 3 hal yang perlu di soroti yaitu

pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran, dan efektifitas

metode pembelajaran. Peningkatan kualitas ini menuntut guru untuk

mengembangkan tatanan dan mengoptimalkan pembelajaran agar siswa juga

berperan aktif dalam proses pembelajaran. Upaya peningkatan hasil belajar

siswa tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya, baik faktor

internal maupun eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi

hasil belajar adalah metode pembelajaran. Melalui metode pembelajaran role

palying siswa mencoba mengekspresikan hubungan antara manusia dengan

cara memperagakannya, bekerja sama, mendiskusikannya sehingga bersama-

sama dapat mengekplorasi perasaan, sikap, nilai dan strategi pemecahan

masalahnya.

Pada metode role playing ini, proses pembelajaran ditekankan pada

keterlibatan emosional dan pengamatan indera ke dalam suatu situasi masalah

yang secara nyata dihadapi, baik guru maupun siswa. Kedua istilah ini (role

playing dan bermain peran), kadang-kadang juga disebut metode dramatisasi.

Hanya bedanya, kedua metode tersebut tidak disiapkan terlebih dahulu

naskahnya.

14

Ibid

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

13

Menurut Alhafidzh (2010:1)15

, metode role playing memiliki peran

penting dalam proses pembelajaran, dan dapat digunakan apabila: Pelajaran

dimaksudkan untuk melatih dan menanamkan pengertian dan perasaan

seseorang.

Pelajaran dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa kesetiakawanan sosial

dan rasa tanggung jawab dalam memikul amanah yang telah dipercayakan.

Jika mengharapkan partisipasi kolektif dalam mengambil suatu keputusan.

Apabila dimaksudkan untuk mendapatkan ketrampilan tertentu sehingga

diharapkan siswa mendapatkan bekal pengalaman yang berharga, setelah

mereka terjun dalam masyarakat kelak.

Dapat menghilangkan malu, dimana bagi siswa yang tadinya mempunyai

sifat malu dan takut dalam berhadapan dengan sesamanya dan masyarakat

dapat berangsur-angsur hilang, menjadi terbiasa dan terbuka untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki oleh siswa

sehingga amat berguna bagi kehidupannya dan masa depannya kelak,

terutama yag berbakat bermain drama, lakon film dan sebagainya.

e. Kelebihan dan Kekurangan Metode Bermain Peran (Role Playing)

Sebagaimana dengan metode-metode pembelajaran yang lain, metode

role playing memiliki kelebihan dan kelemahan, karena secara prinsip tidak

ada satupun metode pembelajaran yang sempurna. Semua metode

pembelajaran saling melengkapi satu sama lain. Penggunaannya di dalam

proses pembelajaran dapat dikolaborasikan, bergantung dari karakteristik

materi pokok pelajaran yang diajarkan kepada siswa.

Kelebihan maupun kelemahan metode role playing sebagaimana dijelaskan

Makhrufi (2009:3)16

adalah:

a) Kelebihan

1. Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa.

15

Desitta.blogspot.co.id/2012/04/metode-pembelajaran-role-playing.html 16

Ibid.

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

14

Disamping merupakan pengaman yang menyenangkan yang saling

untuk dilupakan.

2. Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi

dinamis dan penuh antusias.

3. Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa

serta menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial

yang tinggi.

4. Dapat menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah, dan

dapat memetik butir-butir hikmah yang terkandung di dalamnya

dengan penghayatan siswa sendiri.

5. Dimungkinkan dapat meningkatkan kemampuan profesional siswa,

dan dapat menumbuhkan / membuka kesempatan bagi lapangan

kerja.

b) Kelemahan

Menurut Wahab (2007:109)17

kelemahan metote role playing antara

lain:

1. Jika siswa tidak dipersiapkan secara baik ada kemungkinan tidak

akan melakukan secara sunguguh-sungguh.

2. Bermain peran mungkin tidak akan berjalan dengan baik jika

suasana kelas tidak mendukung.

3. Bermain peran tidak selamanya menuju arah yang diharapkan

seseorang yang memainkannya. Bahkan juga mungkin akan

berlawanan dengan apa yang diharapkan.

4. Siswa sering mengalami kesulitas untuk memerankan peran secara

baik, khususnya jika mereka tidak diarahkan atau tidak ditugasi

dengan baik. Siswa perlu mengenal dengan baik apa yang

diperankannya.

5. Bermain membutuhkan waktu yang banyak/lama.

6. Untuk lancarnya bermain peran, diperlukan kelompok yang

17

Ibid.

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

15

sensitif, imajinatif, terbuka, saling mengenal hingga bekerjasama

dengan baik.

f. Metode Bermain Peran dalam Pembelajaran IPS dan Sekolah

Pengunaan metode bermain peran tidak terlepas dari kegiatan tanya jawab

dan evaluasi. Pembelajaran IPS dengan mengunakan bermain peran siswa akan

menentukan bahwa dengan pemeranan para pemain dan pengamat memiliki

kesempatan untuk merefleksikan apa yang sedang terjadi.

Bermain peran dapat digunakan untuk melatih para siswa mengekspresikan

masalah-masalah hubungan manusia, serta untuk mengilustrasikan bagaimana

bermain peran bisa digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan

mengembangkan kemampuan perasaan, sikap dan nilai.

3. Hasil Belajar Siswa

a. Pengertian Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar adalah merupakan kemampuan yang diperoleh siswa tetelah

melalui belajar. Belajar itu sendiri adala suatu proses dalam diri seseorang yang

berusaha memperoleh sesuatu dalam bentuk perubahan tingkah laku yang relatif

menetap.18

Hasil belajar sangat berguna baik bagi siswa maupun bagi guru pengelola

pendidian. Hasil belajar dapat disumbangkan untuk meningkatkan hasil belajar

siswa dengan cara : 1. Menjelaskan hasil belajar yang dimaksud; 2. Melengkapi

tujuan pendek untuk waktu yang akan datang; 3. Memberikan umpan balik

terhadap kemajuan belajar; 4. Pemberian informasi tentang kesulitan belajar,

sehingga dapat dipergunakan untuk memilih pengalaman belajar yang akan

datang.19

Belajar menurut Morgan yang dikutif Ngalim Purwanto adalah setiap

perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu

hasil dari latihan atau pengalaman.20

18

Masitoh dan laksmi. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan

Islam. h. 4 19

Ibid 20

M. Ngalim Purwanto. 2002. Psikologi Pendidikan. Bndung: PT REMAJA

ROSDAKARYA. h. 84

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

16

Dari dua definisi di atas, dapat dipahami bahwa hasil belajar merupakan suatu

perubahan yang terjadi pada anak didik (pembelajar) baik secara fisik ataupun

psikis yang mengarah kepada suatu tingkah laku yang positif, yang dipengaruhi

oleh berbagai faktor, baik faktor inten ataupun faktor ekstern. Hasil belajar yang

diharapkan yaitu adanya perubahan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor,

serta dibuktikan dalam bentuk perilaku yang merupakan pembiasaan suri tauladan

serta kesalehan sosial.

b. Manifestasi Perilaku Hasil Belajar

Hasil Belajar yang ditunjukan dalam perilaku dapat berbentuk : a) kebiasaan.

b) Keterampilan. c) Pengamatan. d) Berfikir Asosiatif. e) Berfikir Rasional dan

Kritis. f) Sikap. g) Inhibisi. h) Apresiasi. dan i) Tingkah laku afektif. Adapun

uraian untuk asfek yang telah dikemukakan di atas adala sebagai berikut :21

a. Kebiasaan

Kebiasaan adalah suatu cara bertindak yang telah dikuasai, bersifat persistent

(tahan uji), seragam, dan hampir-hampir otomatis. Di samping itu, pelakunya

hampir-hampir tiak menyadarinya. Karenanya, orang yang melakukan suatu

kebiasaan masih dapat memusatkan pikirannya terhadap persoalan lain.

b. Keterampilan

Keterampilan ialah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan

otot-otot yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah seperti menulis,

mengetik, olah raga, dan sebagainya. Meskipun sifatnya motorik, namun

keterampian itu memerlukan koordinasi gerak yang teiti dan kesadaran yang

tinggi. Siswa yang melaukan gerakan motorik dengan koordinasi dan kesadaran

yang rendah dapat dianggap kurang atau tidak terampil.

c. Pengamatan

Pengamatan artinya proses penerimaan, manafsirkan, dan memberi arti

rangsangan yang masuk melalui indera-indera seperti mata dan teinga. Berkat

pengalaman belajar seorang siswa akan mampu mencapai pengamatan yang benar

21

Muhiibbin Syah. 2004. Psikologi Pendidikan. Bndung: PT REMAJA ROSDAKARYA. h.

118

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

17

objektif sebelum mencapai pengertian. Pengamatan yang salah akan

mengakibatkan timbulnya pengertian yang salah pula.

d. Berfikir Asosiatif

Secara sederhana, berfikir asosiatif adalah berfikir secara mengasosiasikan

sesuatu dengan yang lainnya. Berfikir asosiatif itu merupaan proses pembentukan

hubunan antara rangsangan dengan respon. Dalam hal ini perlu dicatat bahwa

kemampuan siswa untuk melakukan hubungan asosiatif yang benar amat

dipengaruhi oleh tingkat pengertian atau pengetahuan yang diperoleh dari hasil

belajar.

e. Berfikir Rasional dan Kritis

Belajar dimanifestasikan dalam berfikir rasional. Dalam belajar, seseorang

bekerja dengan prinsip-prinsip dan pengertian-pengertian dasar yang menuntut

abstraksi tingkat tinggi. Dengan berfikir rasional, pelajar berusaha memperoleh

jawaban terhadap pertanyaan bagaimana (how) dan mengapa (why). Dalam

pelajaran-pelajaran seperti ilmu pasti, sejarah, ilmu pengetahuan alam atau

psikologi pelajar dididik untuk mempertimbangkan hubungan sebab-akibat,

menguraikan masalah dan situasi, mencari implikasi, dan menarik kesimpulan.

f. Sikap

Sikap merupakan kecenderungan untuk bertindak dengan cara tertentu.

Perbuatan belajar yang telah dilakukan oleh pelajar akan memperlihatkan

kecenderungan-kecenderungan baru yang telah berubah terhadap suatu objek, tata

nilai, peristiwa, dan sebagainya.

g. Inhibisi

Inhibisi adalah upaya pengurangan atau pencegahan timbulnya suatu respons

tertentu karena adanya proses respons lain yang sedang berlangsung. Pelajar yang

telah melakukan perbuatan belajar mestinya memiliki kesanggupan untuk

mengurangi atau menghentikan tindakan yang tidak perlu, lalu memilih atau

melakukan tindakan lain yang lebih baik ketika ia berinteraksi dengan

lingkungannya.

h. Apresiasi

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

18

Apresiasi berarti suatu pertimbangan (judgment) mengenai arti penting atau

nilai. Dalam penerapannya, apresiasi sering diartikan sebagai penghargaan atau

penlaian terhadap benda-benda baik abstrak maupn kongkrit yang memiliki nilai

luhur.

i. Tingkah Laku Afektif

Tingkah laku afektif adalah tingkah laku yang menyangkut keanekaragaman

perasaan seperti: takut, marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was,

dan sebagainya. Tingkah laku sepertii inii tidak terlepas dari pengaruh

pengalaman belajar. Oleh karenanya, ia juga dapat dianggap sebagai perwujudan

perilaku belajar.

Untuk mencapai hasil belajar yang optimal guru harus melakukan langkah-

langkah yang tepat dan cermat dalam menghadapi situasi dan kondisi

pembelajaran. Oleh karenanya, guru harus profesional. Keprofesionalan guru

tersebut tentunya akan memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa.

Guru diharapkan memiliki persyaratan profesional sebagai berikut :

a. Persyaratan fisik, yaitu kesehatan jasmani yang berarti guru harus

memiliki badan yang sehat tidak memiliki penyakit menular.

b. Persyaratan psychis, yaitu sehat rohani yang tidak gangguan jiwa.

c. Persyaratan mental, yaitu memiliki sikap mental yang baik terhadap

profesi terhadap kependidikan.

d. Persyaratan moral, yaitu memiliki budi pekerti yang luhur dan memiliki

sikap susila yang tinggi.

e. Persyataran intelektual, yaitu memiliki pengetahuan dan keterampilan

tinggi yang diperoleh dalam lembaga pendidikan .

Tugas guru melaksanakan pendidikan ilmiah, karena ilmu itu memiliki

pengaruh yang sangat besar terhadap kepribadian anak sebagai pemegang amanah

yang dilimpahkan oleh orang tua anak dan sebagai salah satu pelaksanaan

Pendidikan Islam, guru madrasah tidak hanya bertugas memberi pendidikan

ilmiah melainkan merupakan kelanjutan dan sejalan dengan tugas orang tua, yaitu

merupakan pendidikan muslim pada umumnya yaitu memberikan pengetahuan

yang berwawasan keimanan, ketakwaan dan berahlakul karimah.

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

19

Guru Madrasah selain sebagai pemegang amanat orang tua dan sebagai salah

satu pelaksanaan Pendidikan Islam. Tugas guru madrasah selain harus sejalan

dengan tugas yang juga merupakan pendidik muslim.

Guru yang menjadikan dirinya sebagai pendidik propesional memiliki tugas

dan tanggung jawab untuk menyandang suatu pekerjaan dan jabatan tersebut

berdasarkan prinsip.22

Sebagai beriut :

a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme.

b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan.

c. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan.

d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.

e. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan.

f. Memperoleh penghasilan yang ditentuakan sesuai dengan pretasi kerja.

g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat.

c. Indikator Hasil Belajar Siswa

Dalam proses pembelajaran siswa ditunjukan hasil pembelajaran yang

merupakan indikator pada penelitian ini yaitu dengan mengklasifikasikan tipe

hasil belajar siswa menjadi 3 (tiga) aspek: yaitu kognitif (pengusaha intelektual),

Afektif (Berhubungan dengan sikap dan nilai), Psikomotorik (kemampuan,

keterampilan, bertindak, berprilaku).

a. Kognitif, meliputi :

1) Pengetahuan

Indikator ini mengacu kepada kemampuan mengenal atau mengingat materi

yang sudah dipelajari dari yang sederhana sampai kepada teori-teori yang sukar,

ini diperlukan untuk menyimpan informasi yang cepat. Pengetahuan merupakan

hasil belajar yang sangat rendah ditingkatnya.

2) Pemahaman

Pemahaman merupakan proses atau cara perbuatan untuk memahami segala

sesuatu yang kita pelajari.23

kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau

22

Sudarman Damin. 2011. Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group. h. 109.

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

20

bahan yang dipelajari. Ada 3 (tiga) pemahaman yang berlaku secara umum, yaitu :

Pertama, Penerjemahan, yaitu kesanggupan memahami makna yang terkandung

dalam suatu objek. Kedua, Penafsiran, misalnya menghubungkan dua konsep

yang berbeda. Ketiga, Ekstrapolasi, yakni kesanggupan melihat dibalik yang

tertulis, tersirat dan tersurat, meramalkan sesuatu atau memperluas wawasan.

3) Penerapan

Penerapan adalah proses a menerapkan,24

atau mengabstrasikan suatu konsep,

ide, rumusan hukum dalam situasi yang baru. Misalnya memecahkan persoalan

dengan menggunakan rumusan tertentu.

4) Analisis

Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan sesuatu materi atau bahan

kedalam komponen-komponen atau faktor penyebabnya, dan mampu memahami

hubungan diantara bagian yang satu dengan yang lainnya sehingga struktur dan

aturannya dapat lebih dimengerti.

5) Sintesis

Sintesis merupakan tipe hasil belajar dalam bentuk kegiatan menghubungkan

potongan-potongan, bagian-bagian, unsur-unsur dan sebaginya serta

menyusunnya sehingga terbentuknya suatu pola atau struktur yang baru. Dalam

berfikir sintesis ini diperlukan kemampuan untuk hapalan, pemahaman, aplikasi

dan analisis, sehingga pengetahuan anak bersifat kritis.

6) Evaluasi

Merupakan kemampuan untuk mengkaji nilai atau harga dari sesuatu seperti

pernyataan, ceritra, novel, puisi dan laporan penelitian untuk suatu tujuan

(Hardjanto, 61) tipe hasil belajar ini dikategorikan paling tinggi dan terkandung

semua tipe hasil belajar yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis dan

sintesis.

23

Pusat bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (jakarta: Balai Pustaka, 2007,cet.4 hal.810. 24

Ibid. h.1180.

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

21

b. Afektif

1) Penerimaan

Mengacu kepada kesukarelaan dan kemampuan memperhatikan dan

memberikan respons terhadap situasi yang tepat, penerimaan merupakan tingkat

hasil belajar terendah dalam domain afektif.

2) Pemberian respons

Satu tingkat di atas penerimaan dalam hal ini siswa menjadi tersangkut secara

aktif, menjadi peserta dan tertarik.

3) Penilaian

Mengacu kepada nilai atau pentingnya kita menterikatkan diri pada objek

atau kejadian tertentu dengan reaksi-reaksi seperti menerima, menolak, atau tidak

menghiraukan.

4) Pengorganisasian

Mengacu kepada penyatuan nilai. Sikap-sikap yang berbeda yang membuat

lebih konsisten dapat menyimpulkan konflik-konflik internal dan membentuk

suatu sistem nilai internal, mengacu tingkah laku yang tercermin dalam suatu

filsafat hidup.

5) Karakteristik

Mengacu kepada karakter dan gaya hidup seseorang. Nilai-nilai sangat

berkembang dengan teratur sehingga tingkah laku menjadi konsisten dan lebih

mudah diperkirakan. Tujuan dalam katagori ini bisa ada hubungannya dengan

ketentuan pribadi, sosial dan emosi siswa.

c. Psikomotor

1) Peniruan

Terjadi ketika siswa mengamati suatu gerakan mulai memberi respons serupa

dengan yang diamati. Mengurangi koordinasi dan kontrol otot-otot syaraf.

Peniruan ini pada umumnya dalam bentuk global dan tidak sempurna.

2) Manipulasi

Menekankan perkembangan kemampuan mengikuti pengarahan, penampilan,

gerakan-gerakan pilihan yang menetapkan suatu penampilan melalui latihan. Pada

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

22

tingkat ini siswa menampilkan sesuatu menurut petunjuk-petunjuk tidak hanya

meniru tingkah laku.

3) Ketetapan

Memerlukan kecermatan, proporsi dan kepastian yang lebih tinggi dalam

penampilan. Respons-respons terkoreksi dan kesalahan-kesalahan dibatasi sampai

pada tingkat minimum.

4) Artikulasi

Menekankan kordinasi suatu rangkaian gerakan dengan membuat urutan yang

tepat dan mencapai yang diharapkan atau konsistensi internal diantara gerakan-

gerakan yang berbeda.

5) Pengalamiahan

Menuntut tingkah laku yang ditampilkan dengan paling sedikit mengeluarkan

energi fisik maupun psikis gerakannya dilakukan secara rutin. Pengalamiahan

merupakan tingkat kemampuan tertinggi dalam domain psikomotorik.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita

bedakan menjadi 3 macam, yaitu faktor internal, faktor eksternal, faktor

pendekatan belajar. Faktor-fakrtor tersenbut dalam banyak hall sering saling

berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Dalam hal ini seorang guru yang

kompeten dan profesional diharapkan bisa mengatasi faktor yang menghambat

proses belajar mereka.25

Dengan demikian, hasil belajar yang dicapai siswa pada hakekatnya

dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Oleh karena itu

pengetahuan guru terhadap faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa

tersebut, penting sekali artinya dalam rangka membantu siswa untuk mencapai

hasil belajar yang se-optimal mungkin sesuai dengan kemampuannya masing-

masing.

25

Muhibbin Syah. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

h. 132

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

23

a. Faktor Internal

1) Faktor Kematangan

Kematangan ialah tingkat perkembangan dimana organ-organ individu sudah

berfungsi. Dalam proses belajar faktor kematangan ini sangat menentukan. Oleh

karena itu setiap usaha belajar akan lebih berhasil bila dilakukan bersamaan

dengan tingkat kematangan individu, sebab kematangan ini erat sekali

hubungannya dengan masalah minat dan kebutuhan anak pada diri manusia,

kematangan ini dilihat pada saat berfungsinya organ tubuh sebagaimana mestinya,

artinya jika kemampuan mental sudah dapat berfungsi dengan baik, maka

kematangan sudah tercapai atau sudah siap.

2) Faktor Kecerdasan

Kemampuan intelegensi seseorang sangat mempengaruhi terhadap cepat

lambatnya atau terpecahkan tidaknya suatu permasalahan. Intelegensi siswa

sangat membantu terhadap pengajar untuk menentukan apakah siswa mampu

mengikuti pelajaran yang diberikan dan untuk menentukan keberhasilan siswa

yang telah mengikuti pelajaran, meskipun tidak akan terlepas dari faktor yang

lainnya.

Kemampuan intelegensi merupakan potensi dasar bagi pencapaian hasil

belajar yang dibawa sejak lahir. Adapun intelegensi bisa dibagi kedalam tiga

aspek kemampuan, yaitu : 1) Direction, artinya kemampuan untuk memusatkan

kepada suatu masalah yang harus dipecahkan. 2) Adaptation, yaitu kemampuan

untuk mengadakan adaptasi terhadap suatu masalah yang dihadapinya atau

fleksibel.. 3) Criticisn, artinya kemampuan untuk mengadakan kritik, baik

terhadap masalah yang dihadapi maupun terhadap dirinya sendiri.

3) Faktor Latihan

Latihan adalah mengulang-ulang suatu kegiatan, sehingga kecakapan,

pengetahuan, keterampilan akan dikuasainya secara mendalam dan akan

menghasilkan hasil belajar yang memuaskan, pengetahuan, kecakapan,

pengalaman dan yang lainnya yang telah dimiliki, tanpa latihan akan berkurang

atau bisa hilang dan tidak bermanfaat.

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

24

4) Faktor Motivasi

Faktor motivasi merupakan faktor yang sangat penting, sehingga dapat

mempengaruhi keberhasilan belajar, di dalam proses belajar mengajar, motivasi

ini berfungsi sebagai penuntun anak untuk belajar. Guru sebagai pengajar

mempunyai peranan penting dalam proses menumbuhkan motivasi belajar.

Motivasi adalah hal yang penting bagi proses belajar. Karena motivasi

menggerakan orgasme, mengarahkan tindakan, serta memilih tujuan belajar yang

dirasa paling berguna bagi kehidupan individu.

Jadi motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Di

dalam menentukan tujuan dan untuk mencapainya perlu berbuat atau bertindak,

sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya

penggerak atau pendorongnya. Dalam proses belajar mengajar haruslah

diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik.

b. Faktor Eksternal

1) Faktor Keluarga

Keluarga merupakan tempat pertama kali anak mendapat proses pendidikan,

sehingga pengaruh pendidikan keluarga terhadap perkembangan anak sangat besar

sekali, karena waktu atau peluang untuk bergaul di rumah lebih banyak

dibandingkan dengan lingkungan lain. Suasana dalam keluarga yang

mempengaruhi keberhasilan belajar anak adalah berupa cara orang tua mendidik,

hubungan orang tua dengan anak serta anggota keluarga yang lain, ekonomi dan

sebagainya. Termasuk dalam keluarga, ada tidaknya fasilitas yang diperlukan

dalam belajar turut memegang peranan penting pula.

Suasana rumah dapat mempengaruhi hasil belajar anak, karena rumah

merupakan tempat belajar anak yang paling banyak mempengaruhi terhadap hasil

belajarnya. Untuk itu agar anak dapat belajar dengan baik, perlulah diciptakan

suasana rumah yang tenang, tentram, Serta masih banyak faktor dari dalam

keluarga, yang akan mempengaruhi terhadap proses belajar anak juga terhadap

hasil atau prestasi anak itu sendiri.

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

25

2) Faktor Sekolah

Faktor Sekolah yang mempengaruhi belajar siswa sangat banyak, seperti

metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswanya, disiplin sekolah,

media pelajaran, waktu sekolah, keadaan gedung atau sarana dan sebagainya.

Semuanya berkaitan dengan sekolah dalam melaksanakan proses belajar

mengajar, serta membantu terhadap kelancaran proses belajar mengajar, yang

akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar siswa.

Misalnya metode mengajar, guru sebagai tenaga pengajar memiliki peranan

penting dalam menggunakan metode mengajar. Oleh sebab itu seorang guru

dituntut untuk terampil dan berpengalaman dalam mengembangkan metode

mengajar tersebut. Metode mengajar adalah cara yang diperlukan guru dalam

mengadakan hubungan interaksi dengan siswa pada saat berlangsungnya proses

belajar mengajar.

3) Faktor Masyarakat

Masyarakat adalah tempat atau lingkunan serta orang-orang yang hidup di

sekitar kita setelah keluarga. Jadi masyarakat merupakan satu kesatuan sosial

yang mempunyai ikatan dan norma-norma, serta saling ketergantungan antara satu

individu dengan individu lainnya.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang berhubungan dengan penerapan pembelajaran

Kooperatif dan Pkn antara lain adalahsebagai berikut.

1. Anang Prasetyo mengatakan bahwa metode role playing menjadikan

siswa ikut aktif terlibat dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran tidak

didominasi guru.26

2. Menurut Arifin model pembelajaran role playing merupakan salah satu

alternatif yang ayak dikembangkan untuk mengatasi masalah rendahnya mutu

proses dan hasil pembelajaran di jenajng sekolah dasar.27

26

Anang Prasetyo, Metode role playing untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas

IV SLPTnegeri 1driyorejo Gersik, ( Buletin Pelangi Pendidikan, Vol 4, no.2, 2001) 27

Arifin, Pengaruh Penerapan Model Pembeelajaran Role Playing terhadap aktifitas guru

dan hasil belajar murid, (Majalah Ilmuah Ukhuwah, vol 1, No.4, 2006)

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

26

3. Lelawati dalam penelitiannya mengatakan upaya untuk meningkatkan

aktifitas dan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif bermain peran (Role Playing) mengalami peningkatan pada setiap

siklus dalam penelitian. 28

4. Menurut Nurhatim setelah diterapkan metode Role Playing, aspek

kebahasaan pada kemampuan berbicara siswa mengaalami peningkatan. Hal ini

terbukti dengan adanya peningkatan yang sangat signifikan mulai tahap

pembelajaran, siklus I, sampai dengan siklus II. Dalam aspek non-kebahasaan

juga mengalami peningkatan yang baik.29

C. Hipotesis Tindakan

Terdapat peningkatan yang signifikan terhadap Hasil belajar siswa

melalui penerapan Pembelajaran Metode bermain peran dalam pelajaran IPS di

kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda Cipayung Bogor.

28

Lelawati, Upaya Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar IPS Terpatu melalui Model

Bermain Peran (Role Palying), (http://digilib.unila.ac.id/173, 2013) 29

Nurhatim, Penggunaan Metode Role Playing untuk Meningkatkan Kemampuan

Menceritakan Isi Cerpen, http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sastra-indonesia/article/view/298,

(23-6-2009)

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di MI Miftahul Huda, Jl. Megamendung No.63

Cipayung Girang Bogor. memilih madrasah ini untuk melaksanakan penelitian

dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang masih rendah, termasuk pada

Pelajaran IPS yang berkaitan dengan sub materi tentang Pahlawan yang ada di

Indonesia yang dilakukan oleh peneliti pada waktu observasi awal pelaksanaan

praktek mengajar.

2. Waktu Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan di kelas IV MI Miftahul Huda pada semester

ganjil tahun pelajaran 2015-2016 pada bulan September s.d. bulan Nopember

2015, dengan mengambil sub materi tentang Pahlawan yang ada di Indonesia.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

1. Metode Penelitian

Peneliti awal melakukan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan

Kelas. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk memecahkan suatu permasalahan

serta malakukan perubahan yang berfungsi sebagai peningkatan, yaitu untuk

memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa yang masih rendah dalam

pemahaman tentang Pahlawan yang ada di Indonesia dengan menggunakan

metode bermain peran.

Penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang

paling efesien.27

Dalam PTK guru secara kontinyu dapat menganalisis terhadap

apa yang telah dilakukan di kelas. Dalam hal ini dengan melakukan PTK,

pendidik dapat memperbaiki sekaligus berinovasi terhadap proses pembelajaran

sehingga lebih efektif dan efisien. Hal tersebut nantinya, tidak hanya akan

27

Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Muda, (Bandung:

Alfabeta, 2013) hal. 52

27

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

28

meningkatkan profesionalisme guru semata, akan tetapi juga berimbas pada

peningkatan motivasi belajar para siswa.

2. Rancangan dan Penelitian

Rancangan siklus penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Taggart.28

meliputi tahap-tahap sebagai berikut :

Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas (MPTK) Menurut Stephen Kemmis

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian

tindakan kelas dengan empat tahap tindakan. Apabila belum ada perubahan pada

siswa, maka dilakukan siklus selanjutnya hingga mencapai hasil yang diinginkan.

28

Zainal Aqib. dkk, Penelitian Tindakan kelas Untuk Guru SD, SLB dan TK, (Bandung:

YRAMA WINDA, 2014), cetakan 5. hal. 16

Rencana awal

Tindakan

Observasi

Refleksi

Rencana Yang

Direvisi

Refleksi

Tindakan

Observasi

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

29

Adapun model yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini dengan

menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart.29

yang terdiri dari empat

komponen, yaitu :

a. Perencanaan (planning)

Kegiatan Perencanaan (Planning) adalah langkah awal dalam melakukan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Langkah ini menjadi landasan bagi langkah-

langkah berikutnya, yaiyu pelaksanaan, obsevasi dan refleksi. Meskipun,

pelaksanaan tindakan memiliki nilai strategis dalam kegiatan pembelajaran,

namun tindakan tersebut tidaklah berdiri sendiri, melainkan merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari kegiatan perencanaan. Dengan perencanaan yang baik,

guru pelaksana PTK akan lebih mudah untuk mengatasi kesulitan dan mendorong

guru untuk bertindak dengan lebih efektif. Sebagai bagian dari perencanaan, guru

sebagai peneliti harus berkolaborasi (bekerja sama) dan berdiskusi dengan sejawat

untuk membangun kriteria dan kesamaan bahasa dan persepsi dalam merancang

tindakan perbaikan.

b. Tindakan (acting)

Guru melaksanakan proses pembelajaran yang mengacu pada rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan tahapan sebagai berikut :

Tindakan yaitu penerapan dari tahap perencanaan yang telah disimulasi dan

direvisi. Pada Siklus I, diawali dengan mengkondisikan kelas. Pertama-tama

mengadakan tanya-jawab sebagai apersepsi sebagai penajajakan pemahaman awal

siswa. Tahap selanjutnya, siswa diberikan informasi singkat tentang materi dan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Adapun kegiatan selanjutnya guru

merumuskan masalah yang telah ditemukan.

c. Observasi (observing)

Observasi aitu mengamati proses pembelajaran dan menilai hasil tes sehingga

diketahui hasilnya. Observasi dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung dan

di lakukan oleh observer pada guru yang sedang melakukan pembelajaran.dan

29

Krisyanto, Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 2011, (http://krizi.wordpress.com/tag/ptk/).

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

30

guru melakukan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Atas dasar hasil tes

tersebut digunakan untuk merencanakan tindak lanjut pada siklus berikutnya.

d. Refleksi (reflecting)

Pada tahap ini data-data yang diperoleh dari tiap siklus dikumpulkan untuk

selanjutnya dianalisis kemudian diadakan refleksi terhadap hasil analisis sehingga

dapat diketahui ada tidaknya peningkatan motivasi belajar sebelum tindakan dan

sesudah tindakan. Hasil pengamatan inilah yang nantinya digunakan sebagai

bahan pertimbangan pelaksanaan siklus berikutnya. Secara Desain Intervensi

tindakan tiap siklus adalah sebagai berikut:

Adapun uraian tentang Desain Intervensi tindakan adalah sebagai berikut :

a. Siklus I

1) Perencanaan

(a) Menyusun dan menelaah materi dan sumber belajar yang sesuai

dengan konsep pembelajaran.

(b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai

acuan pelaksanaan proses pembelajaran dengan berdasar kurikulum

yang berlaku saat ini/KTSP.

(c) Penyusunan RPP ini juga disesuaikan dengan langkah-langkah

pada model pembelajaran yang diterapkan, dalam hal ini model

pembelajaran bermain peran antara lain :

Guru menyusun/menyiapan skenario yang akan di tampilkan

Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam

waktu beberapa hari sebelum pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar.

Guru meembentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang

Memberikan penjelasan tentang kompetnsi yang akan dicapai

Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakukan

skenario yang sudah dipersiapkan.

Masing-masing siswa berada dikelompoknya sambil

mengamati yang sedang diperagakan

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

31

Setelah selesai masing –masing siswa diberikan lembar kerja

untuk membahas/memberi penilaian atas penampilan masing

masing kkelompok

Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya

Guru memberikan kesimpulan secara umum

Evaluasi

2) Pelaksanaan Tindakan

(a) Melaksanakan pembelajaran di kelas sebagai kelas yang sudah

ditetapkan sebelumnya dengan menggunakan model pembelajaran

bermain peran yang diterapkan berdasarkan RPP yang telah dibuat

peneliti.

(b) Peneliti dalam hal ini bekerjasama dengan mitra membagi tugas

sesuai dengan skenario pembelajaran.

(c) Memberikan angket motivasi belajar kepada siswa tentang

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran bermain peran.

3) Pengamatan / Observasi

Kegiatan observasi dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai hasil

belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan bantuan guru mitra

ataupun rekan peneliti lain yang bertindak sebagai observer.

4) Refleksi

Data yang diperoleh pada siklus I dikumpulkan untuk selanjutnya dianalisis

kemudian diadakan refleksi terhadap hasil analisis sehingga dapat diketahui

apakah permasalahan yang dihadapi sudah mampu terpecahkan, yaitu terjadinya

peningkatan hasil belajar siswa setelah adanya tindakan.pada tahap ini perlu juga

dilakukan perenungan terhadap prencanaan lanjutan pada tahap siklus selanjutnya.

Seandainya pada refleksi siklus I kegiatan belajar masih belum sesuai dengan apa

yang diharapkan maka dilanjutkan dengan siklus ke II.

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

32

b. Siklus II

1) Perencanaan Tindakan

Tahap perencanaan tindakan pada siklus II ini dilakukan berasarkan hasil

refleksi tindakan siklus I. perencanaan tindakan pada siklus II merupakan hasil

perbaikan dari pelaksanaan tindakan pada siklus I. adapun kegiatan perencanaan

tindakan yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut:

(a) Membuat skenario pembelajaran (RPP) yang berorientasi pada metode

bermain peran

(b) Menyiapkan fasilitas pembelajaran berupa media, alat dan fasilitas yang

lain.

(c) Menyusun instrument penelitian untuk melaksanakan monitoring

pelaksanaan pembelajaran (lembar observasi) berupa lembar

pengamatan aktivitas belajar siswa.

(d) Menentukan teknis pelaksanaan penelitian.

(e) Menyiapkan kegiatan refleksi.

(f) Pembelajaran diakhiri dengan pengambilan kesimpulan mengenai topik

pembelajaran, dilanjutkan dengan evaluasi dan pemberian angket

motivasi siswa.

2) Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan pada tahap ini langkah-langkahnya berpedoman pada Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang yang dibuat dan diseting oleh peneliti

dalam Penelitian Tindakan Kelas ini.

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, guru dan mitra memfasilitatori

dan melakukan observasi terhadap keaktifan siswa, melalui lembar pengamatan

yang tersedia. Pada akhir siklus II siswa diberi angket untuk memperoleh data

hasil belajar siswa pada pelajaran IPS dengan menggunakan metode bermain

peran.

3) Observasi

Observer melakukan tindakan yang sama pada tiap siklus, demikian halnya

pada siklus II ini, pelaksanaannya adalah melakukan pengamatan sambil

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

33

mengerjakan lembar observasi, mencatat kegiatan pembelajaran dan

menginterpretasi data yang diperoleh, selanjutnya mengumpulkannya untuk

direfleksi pada tahapan berikutnya.

4) Refleksi

Data yang diperoleh dalam tahap observasi siklus II dikumpulkan dan

dilakukan analisis serta pengambilan kesimpulan apakah masih ada permasalahan

atau tidak dalam siklus II atau telah terselesaikan, sehingga tidak perlu diadakan

rencana tindakan pada siklus berikutnya.

C. Subjek Penelitian

Adapun subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV semester ganjil tahun

pelajaran 2015/2016, jumlah siswa dalam kelas tersebut sebanyak 20 siswa, yang

terdiri dari 10 putra dan 10 putri. Peneliti menggunakan dua siklus yaitu siklus I,

dan II. Pelaksanaan tindakan kelas ini dibantu oleh observer dalam memonitor

objek penelitian yang dilakukan peneliti .

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

1. Peran Peneliti

Dalam penelitian ini peran yang di ambil peneliti adalah sebagai pelaksana

dan perencana penelitian ini termasuk pengamatan terhadap proses kegiatan

pembelajaran IPS di kelas IV yang menggunakan metode bermain peran di

MI Miftahul Huda Cipayung Bogor, yang kemudian membuat perencanaan

tindakan.

2. Posisi Peneliti

Posisi peneliti sebagai peneliti yang aktif ikut terjun langsung dalam proses

pembelajaran yang sedang berlangsung dan berusaha mengumpulkan data

sebanyak-banyaknya sesuai fokus penelitian untuk di jadikan sebuah bahan

peneliti. Zainal Aqib menyebutkan. Guru menemukan solusi dari masalah yang

timbul di kelasnya sendiri, bukan dari kelas orang lain, yaitu dengan menerapkan

berbagai ragam teori dan tehnik pembelajaran yang relevan secara kreatif.30

30

Zainal Aqib. dkk, Penelitian Tindakan kelas Untuk Guru SMP, SMA, dan SMK, (Bandung:

YRAMA WINDA, 2014), cetakan 4. hal. 3

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

34

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Berikut ini adalah gambaran umum mengenai rencana dan prosedur

penelitian yang akan dilaksanakan dalam keseluruhan penelitian tindakan kelas.

Adapun rencana dan langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini dapat

digambarkan secara sederhana dalam bentuk table sebagai berikut.

Tabel 3.1

Rencana Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas

Siklus I Perencanaan :

Identifikasi masalah

dan penetapan

alternatif pemecahan

masalah

Merencanakan pembelajaran yang

akan diterapkan dalam PBM

Menentukan pokok bahasan

Mengembangkan skenario

pembelajaran

Menyusun lembar angket skala sikap

Menyiapkan media dan sumber belajar

Mengembangkan format evaluasi

Mengembangkan format observasi

prabelajaran

Tindakan Menerapkan tindakan yang mengacu

pada skenario pembelajaran

Pengamatan Melakukan observasi dengan

menggunakan format observasi

Menilai hasil tindakan dengan meng-

gunakan format angket skala sikap

Refleksi Melakukan evaluasi tindakan yang

telah dilakukan yang meliputi evaluasi

mutu, jumlah dan waktu dari setiap

macam tindakan

Melakukan pertemuan untuk

membahas evaluasi tentang skenario,

angket, dan lain-lain

Memperbaiki pelaksanaan tindakan

sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan

pada siklus berikutnya

Evaluasi tindakan I

Siklus II Perencanaan : Identifikasi masalah dan penetapan

alternatif pemecahan masalah

Pengembangan program tindakan II

Tindakan Pelaksanaan program tindakan II

Pengamatan Pengumpulan data tindakan II

Refleksi Evaluasi tindakan II

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

35

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Adapun hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti diharapkan siswa dalam

mata pelajaran IPS bisa mendapatkan nilai di atas KKM yaitu 65, dengan

menggunakan metode bermain peran bisa meningkatkan prestasi belajar dalam

mencapai tujuan dari hasil yang dicapai anak.

Bila semua siswa mendapatkan nilai rata-rata keselurahan hanya 70%, maka

perlu dilakukan refleksi ulang untuk melakukan tindakan selanjutnya, yaitu

dengan mengobservasi kembali penelitian yang dilakukan. Hal ini bisa

dilaksankan berulang-ulang sampai target yang ditentukan nilai siswa tercapai

atau sampai titik jenuh siswa. Penentuan keberhasilan menulis pun disesuaikan

dengan instrument-instrument yang telah ditentukan.

G. Data dan Sumber Data

1) Data Penelitian

Pada data penelitian ini terdapat data yang diperoleh yaitu nilai siswa yang

mencakup kognitif dalam aktifitas siswa ketika proses pembelajaran yang

berlangsung melalui lembar observasi di lapangan.

2) Sumber Data

Sumber data penelitian ini pun didapatkan dari peneliti sendiri yang

melaksanakan penelitian secara langsung dan siswa kelas IV MI Miftahul Huda

Cipayung Bogor yang dijadikan sumber penelitian.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Peneliti melakukan penelitian ini dengan tekhik:

1. Observasi

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan.31

Instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah lembar observasi siswa. Dalam kegiatan observasi ini

untuk mengetahui kekurangan setiap tahapan-tahapan tindakan pembelajaran IPS

dalam materi Pahlawan yang ada di Indonesia dengan menggunakan metode

bermain peran.

31

Dr. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatiif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: ALFABETA,

2009), hal. 226.

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

36

Tabel 3.2 Pedoman Observasi Siswa

Tahapan Aktifitas yang diamati Ya Tidak

Persiapan Membentuk kelompok

Pelaksanaan Mendengarkan penjelasan

Melaksanakan Kerja Kelompok

Memperhatikan Jalannya

Pembelajaran

Penutupan Mendiskusikan Hasil Belajar Mempersentasikan Hasil Belajar

2. Wawancara

Wawancara merupakan tehnik pengumpulan data. Apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang

lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.32

terhadap penelitian

ini dilakukan wawancara terhadap siswa pada akhir siklus, untuk mengetahui

kesulitan dan kendala dalam proses pembelajaran IPS dengan menerapkan metode

bermain peran berupaya untuk memperbaiki pembelajaran.

Tabel 3.3 Pedoman Wawancara

No. Indikator /Pertanyaan Alternatif

S K TP

1. Apakah kamu membaca buku pelajaran yang

berkaitan dengan materi IPS?

2. Apakah kamu antusias untuk belajar mandiri

mengerjakan tugas-tugas pelajaran di rumah ?

3. Apakah kamu memiliki dorongan belajar

melalui dorongan orang lain?

4. Apakah kamu bertanya kepada guru tentang

materi yang kurang dipahami?

5. Apakah kamu selalu menggunakan media

pembelajaran?

6. Apakah kamu merasa rugi bila tidak mengikuti

pelajaran IPS?

7. Apakah kamu mau bekerjasama dan belajar

dengan teman dalam satu kelompok?

32

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatiif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: ALFABETA,

2009), hal. 137.

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

37

8. Apakah kamu memahami langkah-langkah

pembelajaran IPS dengan menggunakan model

pembelajaran Bermain Peran?

9. Apakah model pembelajaran Bermain Peran

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa?

10.

Bermain Peran mudah memahami materi

pembelajaran IPS dengan menggunakan model

pembelajaran Bermain Peran?

Ket.

S. Selalu

K. Kadang-kadang

TP. Tidak Pernah

3. Tes

Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistemati atau objektif untuk

memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang

seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan cepat dan tepat atau suatu percobaan

tentang hasil pelajaran seorang murid atau kelompok murid .33

I. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data disini adalah tehnik pengumpulan data mana yang

paling tepat, sehingga benar-benar didapat data yang valid dan reliabel. Setiap

tehnik pengumpulan data yang dicantumkan harus ada datanya.34

Tehnik

pengumpulan data yang digunakan adalah :

1) Data tentang aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung diambil dengan

cara observasi menggunakan lembar observasi dan catatan lapangan.

2) Data tentang respon siswa terhadap pembelajaran IPS pada materi Pahlawan

yang ada di Indonesia diperoleh dengan melakukan wawancara terhadap

beberapa siswa dari seluruh siswa yang ada.

33

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar evaluasi pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009),

Cet. 10, hal. 32. 34

Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Muda, (Bandung:

Alfabeta, 2013) hal. 11

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

38

3) Data tentang hasil belajar siswa diperoleh dengan memberikan tes kepada

siswa pada setiap akhir siklus dengan cara angket.

J. Tehnik Pemeriksaan Kepercayaan

Dalam menetapkan pemeriksaan kepercayaan dalam penelitian ini peneliti

menggunakan beberapa tehnik :

1) Mengetahui sumber data yang sesuai dengan menggunakan cara berbeda.

Dalam penelitian ini, untuk memperoleh informasi tentang aktifitas siswa

dilakukan dengan mengobservasi siswa.

2) Mengetahui data dari sumber yang berbeda untuk memperoleh data yang

sama. Tehnik ini dilakukan dengan memeriksa hasil tes siswa, wawancara

dengan guru, dan melihat hasil observasi guru.

3) Memeriksa kembali data-data yang sudah terkumpul.

K. Analisis Data dan Interpretasi Data

Teknik analisis data penelitian kualitatif berbeda dengan kuantitatif. Analisis

data dalam penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan statistic, menghitung

korelasi, regresi, uji perbedaan, dan analisis jalur. Data yang telah diperoleh harus

diolah dengan menggunakan statistik yang harus dilewati beberapa tahap :

1) Lembar Observasi

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan

siklus penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan tehnik

persentase untuk melihat kecendrungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

Rumus yang digunakan :35

p

Keterangan :

f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = Number of Cases (Jumlah frekuensi atau banyaknya individu)

35

Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005)

cet ke-15, h. 43

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

39

P = Angka Persentase

Kemudian untuk mengelompokan lembar observasi dikatagorikan dalam

klasifikasi sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan sangat kurang baik :36

Tabel 3.4 Interpretasi Observasi Siswa

No Nilai yang diperoleh Kriteria

1 81 – 100 % Sangat Baik

2 61 – 80 % Baik

3 41 – 60 % Cukup

4 21 – 40 % Kurang

5 0 – 20 % Sangat Kurang

a) Uji Normal Gain

Yanti Herlanti mendefinisikan, gain sebagai selisih antara postest dan pretest

yang dapat menunjukan adanya peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep

siswa setelah pembelajaran dilakukan guru.37

Uji ini dilakukan untuk menghindari

hasil kesimpulan yang dapat menimbulkan bias penelitian. Uji normal gain dapat

dilakukan dengan menggunakan Rumus Normal Gain menurut Meitzer, adalah :38

Gain =

Rentang normalitas indek gain memberikan kategori peningkatan hasil belajar

siswa, sebagai berikut :39

Tabel 3.5 Kriteria konsep siswa berdasarkan kriteria Gain

Rentang Indek Gain Kategori Peningkatan

0,8 - 0,1 Sangat Tinggi

0,6 - 0,79 Tinggi

0,4 - 0,59 Sedang

0,2 - 0,39 Rendah

0,0 - 0,19 Sangat Rendah

36

Ridwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (bandung:

Alfabeta, 2009), h. 89 37

Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Tindakan Sains, (Jakarta : Jurusan

Pendidikan IPA, FITK, UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 70 38

Ibid 39

Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, .... h. 222

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

40

Selanjutnya untuk mengetahui apakah ada perbedaan normal gain antara

siklus I dan siklus II, harus dilakukan uji-t. rumus yang digunakan untuk

melakukan uji-t adalah sebagai berikut :

Dengan :

√( )

( )

Kemudian hasil t-hitung di atas dibandingkan dengan nilai t-tabel pada taraf

signifikansi 5% (ɑ = 0,05) dan derajat kebebasan (dk) =( ) + ( ). Jika

ttabel < thitung < ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan normal gain

antara siklus I dan siklus II. Jika thirung ≤ ttabel, atau ttabel ≤ thitung, maka dapat

disimpulkan terdapat perbedaan normal gain antara siklus I dan siklus II.

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

41

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Sejarah singkat berdirinya MI Miftahul Huda

Awal berdirinya seklah ini dengan atas inisiatif dari para tokoh masyarakat di

sekitar untuk bertujuan mendirikan sekolah dasar berlatar islami dengan itu

yayasan mendirikan MI Miftahul Huda Bogor pada tahun 1950 bertempat di

Megamendung No. 63 Rt 02/03 Cipayung girang Kecamatan Megamendung

Kabupaten Bogor, berada di bawah yayasan Miftahul Huda. Jumlah siswa pada

saat itu tidak kurang dari 50 siswa. Pada tahun 1971 diresmikan dan diakui

sebagai madrasah yang bersertifikat pendidikan pada no Akta pendirian madrasah

: 99 /sek /H.8 / B / 1971.

2. Identitas Madrasah

Nama Madrasah : MI Miftahul Huda

Nomor Statistik : 11.12.23.010.392

Alamat : Jalan Megamendung No.63 Rt 02/03/ Cipayung

Girang POBOX 8 Cisarua Bogor Jawa Barat

Kode Pos : 16770

E-mail : [email protected]

Nama Yayasan : Darussalam

No. Akta Pendirian : 99/sek/H.8/B/71

Jenjang Akreditasi : A/2010

Tahun Didikan : 1970

Kepemilikan Tanah : Swasta

Status Tanah : Tanah Wakaf

Luas Tanah : 620 M²

Status Bangunan : Milik Sendiri

Luas Seluruh Bangunan : 550 M²

41

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

42

Visi :

“MENJADIKAN LULUSAN YANG BERGUNA BAGI

PEMBANGUNAN AGAMA, BANGSA, DAN NEGARA”.

Misi :

a. Memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik.

b. Melahirkan mutu lulusan yang beriman, bertaqwa, berakhlakul karimah

dan beramal ilmiah.

c. Membantu mutu lulusan yang terampil dan kreatif.

3. Letak Geografis MI Miftahul Huda Bogor

Lokasi MI Miftahul Huda Bogor pada tahun 1950 bertempat di

Megamendung No. 63 Rt 02/03 Cipayung girang Kecamatan Megamendung

Kabupaten Bogor terletak di dataran rendah -6.65 lintang utara dan 106.90 bujur

timur. sekitar 36 km sebelah timur Kabupaten Bagor.

4. Keadaan Sarana Prasarana MI Miftahul Huda Bogor

Sarana dan prasarana fisik bangunan MI Miftahul Huda Bogor cukup

memadai, karena telah memiliki bangunan sebagai berikut: lima bangunan,

delapan lokal ruang belajar, satu lokal ruang kepala, satu lokal ruang guru, satu

lokal ruang TU, satu lokal ruang laboratorium komputer, satu lokal ruang

perpustakaan dll, yang terdiri dari dua kampus. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada lampiran

5. Keadaan Siswa MI Miftahul Huda Bogor

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Madrasah dan Kepala TU

mengenai keadaan siswa tahun pelajaran 2015/2016 berjumlah 344 orang yang

terbagi menjadi 11 rombel, yaitu kelas I terdiri dari 2 rombel, kelas II terdiri dari 2

rombel, kelas III terdiri dari 2 rombel, kelas IV terdiri dari 2 rombel, kelas V

terdiri dari 2 rombel, dan kelas VI terdiri dari 1 rombel.

Prestasi yang pernah diraih oleh siswa MI Miftahul Huda Bogor di awali dari

tahun 2006 sampai sekarang, diantaranya adalah: juara pidato, puisi, atletik,

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

43

volley ball, dll. Untuk lebih jelasnya keadaan siswa dan prestasi yang pernah

diraihnya dapat dilihat pada lampiran

6. Keadaan Guru MI Miftahul Huda Bogor

Jenjang pendidikan tenaga pengajar di MI Miftahul Huda sebagian besar

lulusan S 1 dan jumlahnya cukup memadai. Jumlah tenaga pengajar sebanding

dengan jumlah rombel yang terdiri dari 11 rombel. Adapun jumlah guru-gurunya

adalah 17 orang ditambah Kepala Madrasah, Kepala TU dan 1 orang, dan tenaga

kependidikan 3 orang. Untuk keterangan lebih jelasnya mengenai guru/personil

dan stuktur organigram MI Miftahul Huda Bogor dapat dilihat pada lampiran.

7. Observasi

Aktivitas pembelajaran IPS di kelas IV MI Miftahul Huda telah penulis

lakukan diperoleh beberapa temuan hasil observasi terhadap pelaksanaan

pembelajaran yang penulis lakukan dengan beberapa pertemuan. Adapun

beberapa temuan yang berhasil penulis catat tentang kegiatan siswa dalam

pembelajaran antara lain pada pertemuan pertama masih banyak siswa yang

belum baik mengikuti kegiatan pembelajaran secara sungguh-sungguh. Hal ini

ditandai oleh sikap siswa yang acuh tak acuh dalam mengikuti pembelajaran.

Di samping itu, sebagian siswa tidak terlibat aktif dalam kegiatan

pembelajaran terutama dalam hal partisipasi kerjasama kelompok. Siswa yang

malas lebih banyak mengandalkan temannya yang pandai untuk menyelesaikan

LKS yang diberikan kontribusi bagi kelompoknya justru menjadi sumber

keributan bagi teman/siswa lain. Mengatasi situasi yang berkembang di dalam

pembelajaran di kelas IV penulis melakukan upaya untuk mengatasi siswa yang

aktif dalam memberikan kontribusi terhadap kelompoknya dengan cara

menasehati untuk tidak membuat keributan ataupun kegaduhan.

B. Analisis Data

Seperti telah peneliti kemukakan bahwa masalah yang diteliti dalam

penelitian ini adalah rendahnya tingkat kemampuan siswa, khususnya siswa kelas

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

44

IV MI Miftahul Huda dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil identifikasi

permasalahan dan refleksi awal, siswa kelas IV MI Miftahul Huda, yang dinilai

sudah mampu berbicara dengan baik dan benar dengan menggunakan pendekatan

bermain peran baru sekitar 7 sampai 9 siswa dari 30 siswa. Data ini masih jauh

dari standar Ketuntasan Minimal, yaitu 75.

Materi pembelajaran bersumber dari standar isi dalam lampiran Peraturan

Mendiknas No. 22/2006 tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dan

Menengah Mata Pelajaran IPS. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Berbicara tersebut yaitu:

a. Mengekspresikan dialog para tokoh dalam bermain peran.

b. Menggunakan pelafalan, intonasi, penjedaan, mimik (ekspresi), dan gerak-

gerik sesuai dengan watak tokoh dalam bermain peran. Masalah rendahnya

tingkat kemampuan berbicara siswa dalam mengekspresikan dialog para

tokoh dalam bermain peran dan menggunakan pelafalan, intonasi,

penjedaan, mimik (ekspresi), dan gerak-gerik sesuai dengan watak tokoh

dalam bermain peran akan dipecahkan dengan menggunakan pendekatan

yang sesuai dengan kaedah bahasa yang baik dan benar, meliputi, antara

lain sebagai berikut:

1) Siswa mampu menghayati watak tokoh yang akan diperankan.

2) Siswa mampu mengekspresikan dialog para tokoh dalam bermain

peran.

3) Siswa mampu menaggapi penampilan dialog para tokoh dalam bermain

peran.

4) Siswa mampu memerankan drama dengan memperhatikan penggunaan

lafal, intonasi, penjedaan, mimik (ekspresi), dan gerak-gerik yang tepat

sesuai dengan watak tokoh.

5) Siswa mampu menanggapi peran yang ditampilkan dalam bermain

peran.

Melalui alur penggunaan pendekatan tersebut, siswa diharapkan dapat

berbicara dengan baik dan benar sesuai pilihan kata yang tepat dan kalimat yang

efektif dalam konteks dan situasi tutur. Artinya, pilihan kata dan struktur kalimat

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

45

yang digunakan dalam berbicara sangat ditentukan oleh konteks dan situasi tutur

yang telah ditentukan oleh siswa saat bermain peran. Pendekatan ini memberikan

keleluasan kepada siswa untuk memilih dan menentukan kemampuan berbicara

sesuai dengan tokoh drama yang ditampilkan, sedangkan guru memberikan arahan

sebagai pedoman bagi siswa dalam bermain peran.

1. Pelaksanaan Siklus 1

a. Tahap Perencanaan

Rencana tindakan yang dilakukan dalam menggunakan pendekatan

komunikatif untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas IV MI

Miftahul Huda Cipayung Bogor dalam berbicara yang baik dan benar dengan

pilihan kata dan kalimat yang efektif, antara lain sebagai berikut :

1) Guru menyusun silabus berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi

dasar kemampuan berbicara mata pelajaran IPS seperti yang tercantum

dalam Standar Isi (lampiran Permendiknas No. 22/2006). Dalam silabus

dicantumkan nama sekolah, identitas mata pelajaran (nama mata pelajaran,

kelas/semester, komponen, aspek, dan standar kompetensi), kompetensi

dasar, materi pokok, kegiatan belajar, indikator penilaian (teknik, bentuk,

dan contoh instrumen), alokasi waktu, dan sumber/media belajar.

2) Guru mengembangkan silabus menjadi Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang memuat komponen: nama sekolah, identitas

mata pelajaran (nama mata pelajaran, kelas/semester, komponen, aspek,

standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, alokasi waktu), tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-

langkah kegiatan pembelajaran, sumber belajar, penilaian dan pedoman

penilaian.

3) Guru melakukan replanning untuk merencanakan tindakan yang akan

dilakukan pada siklus berikutnya berdasarkan hasil refleksi bersama

kolaborasi.

4) Guru menganalisis data hasil keterampilan siswa dalam bermain peran

dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat.

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

46

Langkah selanjutnya adalah melakukan refleksi berdasarkan hasil pengamatan

yang dilakukan. Jika penggunaan pendekatan ini dinilai sudah memberikan hasil

yang signifikan sesuai dengan indikator keberhasilan, penelitian dinyatakan

selesai dan tinggal melakukan tindakan pemantapan kepada siswa (subjek

penelitian). Namun, jika hasil analisis data belum menunjukkan hasil yang

signifikan, peneliti kembali melakukan refleksi bersama untuk merencanakan

tindakan perbaikan (replanning) yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya.

Pada tahap perencanaan tindakan ini, guru mempersiapkan sarana dan

prasarana yang berkaitan dengan proses tindakan di kelas. Rancangan tindakan

yang akan dilaksanakan dituangkan dalam bentuk Rancangan Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Dalam rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersebut,

dicantumkan tujuan pembelajaran pokok-pokok kegiatan guru dan siswa, materi

pembelajaran serta butir evaluasi sebagai alat ukur ketercapaian tujuan. Selain itu,

guru juga mempersiapkan alat pembelajaran atau buku penunjang lainnya yang

ada hubungannya dengan materi pembelajaran.

b. Tahap Tindakan

1. Aktivitas Visual

Aktivitas visual yang dilakukan siswa diantaranya adalah mempersiapkan diri

untuk mengikuti pembelajaran terlebih dahulu dengan membaca materi yang akan

dipelajari. Namun aktivitas ini masih kurang maksimal di karnakan terdapat

beberapa siswa yang tidak membaca atau mencermati hal-hal yang berkaitan

dengan materi.

2. Aktivitas mendengarkan

Aktivitas mendengarkan pada pelajaran IPS diantaranya meliputi

mendengarkan dan menyimak tertiap penjelasan yang disampaikan oleh guru,

tetapi masih terdapat siswa yang mengalihkan perhatiannya pada saat guru

memberikan penjelasan. Yang akhirnya pada waktu diskusi dilaksanakan masih

banyak siswa yang tidak aktif mengikutinya.

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

47

3. Aktivitas Oral

Aktivitas oral diantaranya siswa bertanya tentang materi yang akan di ajarkan

pada saat pembelajaran berlangsung. Namun masih banyak siswa yang tidak

berani memberikan pernyanyataan kepada guru baik secara lisan maupun tulisan.

Dalam hal ini siswa cenrung malu dan takut untuk memberikan pertanyaanya.

4. Aktivitas Menulis

Pada kegiatan ini keinginan siswa untuk mencatatan materi yang disampaikan

oleh guru sangat kurang, disebabkan siswa lebih memilih melihat buku penunjang

tentang materi yang disampaikan. Terdapat juga siswa yang mengcopy catatan

materi yang ada pada buku paket.

5. Aktivitas Mental

Pada aktivitas ini siswa siswa dalam melaksanakan tugas berdiskusi belum

berani dan malu dalam mengungkapkan pendapatnya. Bahkan banyak yang saling

menunjuk satu sama lain, sedikit siswa yang berkeinginan untuk maju ke depan

kelas. Di akhir pelajaran pun siswa belum berani mengeluarkan pendapatnya di

hadapan kelompok-kelompok yang lain.

6. Aktivitas Emosional

Tahap ini siswa sangat bersemangat dan senang dalam mengikuti

pembelajaran yang di tunjukan dengan rasa semangat, berani dan tidak bosan. Hal

ini di sebabkan karna jarang sekali dilakukan dalam penerapan model Bermain

dimana siswa langsung berperan pada kelas tersebut. Sampai beberapa siswa

merasa terganggu apabila ada siswa yang bermain pada saat pembelajaran

berlangsung.

c. Observasi

Rendahnya hasil belajar matematika di kelas IV MI Miftahul Huda

dipengaruhi oleh guru. Guru masih menggunakan model pembelajaran yang

konvensional yang bersifat satu arah, dimana pembelajaran hanya berpusat pada

guru, sementara siswa kurang dilibatkan dalam pembelajaran, siswa cendrung

menunggu dan menerima sebatas apa saja yang disampaikan oleh guru, tanpa

berusaha berfikir dan menemukan sendiri secara lebih mendalam tentang konsep

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

48

yang sedang diajarkan oleh guru, sehingga siswa akan kesulitan dalam meguasai

konsep pada materi pembelajaran yang diajarkan oleh guru.

Melihat kondisi pembelajaran yang cenderung hal tersebut berdampak pada

nilai yang diperoleh siswa kelas IV pada materi Meneladani patriotisme dan

pahlawan, seperti pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Data Nilai Hasil pretest dan postest Siklus 1 Pertemuan I

Siswa Pretest Postest Nilai

N-Gain Kategori Keterangan

1 25 45 0.27 Rendah Belum

2 25 45 0.27 Rendah Belum

3 45 60 0.27 Sedang Tercapai

4 35 50 0.23 Rendah Belum

5 30 35 0.07 Sangat Belum

6 25 35 0.13 Rendah Belum

7 35 60 0.38 Rendah Belum

8 25 35 0.13 Sangat Belum

9 25 50 0.33 Sangat Tercapai

10 50 65 0.30 Sangat Belum

11 50 65 0.30 Randah Tercapai

12 45 60 0.27 Rendah Belum

13 30 50 0.29 Rendah Belum

14 50 65 0.30 Rendah Tercapai

15 45 65 0.36 Sangat Belum

16 25 30 0.07 Sangat Belum

17 25 30 0.07 Rendah Belum

18 30 60 0.43 Rendah Belum

19 20 35 0.19 Rendah Belum

20 25 50 0.33 Sangat Belum

Rata-rata 33.25 49.5 0.25

Berdasarkan ketuntasan belajar siswa, maka siswa yang tuntas sebanyak 4

siswa atau 20%, sedangkan yang belum tuntas sebanyak 16 siswa atau 80% dari

20 jumlah seluruh siswa. Adapun dari hasil nilai pada pertemuan 1 siklus I dapat

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

49

dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 65, nilai terendah 20 dengan

nilai rata-rata sebesar 33,25.

Tabel 4.2

Data Nilai Hasil pretest dan postest Siklus 1 Pertemuan 2

Siswa Pretest Postest Nilai N-

Gain Kategori Keterangan

1 30 55 0.36 Rendah Belum

2 30 50 0.29 Rendah Belum

3 45 65 0.36 Sedang Tercapai

4 40 55 0.25 Rendah Belum

5 30 45 0.21 Rendah Belum

6 25 40 0.20 Rendah Belum

7 40 60 0.33 Rendah Belum

8 25 40 0.20 Rendah Belum

9 30 55 0.36 Sangat Rendah Tercapai

10 50 70 0.40 Sangat Rendah Belum

11 55 70 0.33 Sedang Tercapai

12 45 65 0.36 Rendah Tercapai

13 35 50 0.23 Sangat Rendah Belum

14 50 70 0.40 Rendah Tercapai

15 45 70 0.45 Rendah Belum

16 30 35 0.07 Sangat Rendah Belum

17 30 35 0.07 Rendah Belum

18 35 60 0.38 Rendah Belum

19 25 40 0.20 Rendah Belum

20 30 50 0.29 Sangat Rendah Belum

Rata-rata 36.25 54 0.29

Dari tabel tersebut ada beberapa siswa yang sudah meningkat dari hasil

belajar sebelumnya, walaupun pencapaian ketuntasan belajar masih dibawah

KKM dalam mempelajari materi tersebut. Untuk lebih memperjelas hasil belajar

IPS di sajikan dalam tabel 4.3. dan tabel 4.4

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

50

Tabel 4.3

Statistik diskriptif Nilai Hasil Belajar IPS Siklus 1

Statistik Disktiptif Pretest

Pertemuan I

Pretest

Pertemuan II

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Rata-rata

Jumlah siswa yang belum tuntas belajar

Jumlah siswa yang tuntas belajar

Persentase ketuntasan

Nilai KKM

50

20

33,25

20

0

0%

65

55

25

36,25

20

0

0%

65

Tabel 4.4

Statistik diskriptif Nilai Hasil Belajar IPS Siklus 1

Statistik Disktiptif Postest

Pertemuan I

Postest

Pertemuan II

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Rata-rata

Jumlah siswa yang belum tuntas belajar

Jumlah siswa yang tuntas belajar

Persentase ketuntasan

Nilai KKM

65

30

49,5

16

4

20%

65

70

35

54

14

6

30%

65

Dari tabel 4.3 dan 4.4 tes akhir dilaksanakan setelah memenuhi ketuntasan

pembelajaran. Di karnakan masih banyak siswa yang nilainya belum memenuhi

ketuntasan minimal dalam menggunakan Metode Bermain Perran Pada siklus 1

pertemuan pertama dan pertemuan yang kedua.

Berdasarkan ketuntasan belajar siswa, maka siswa yang tuntas pada

pertemuan yang kedua sebanyak 6 siswa atau 30%, sedangkan yang belum tuntas

sebanyak 14 siswa atau 70% dari 20 jumlah seluruh siswa.

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

51

Observasi dilaksanakan pada seluruh kegiatan tatap muka, dalam hal ini

observasi dilakukan oleh satu observer yaitu guru kelas pada MI Miftahul Huda

Bogoor. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui secara detail keaktifan,,

ketepatan, prilaku, dan presentasi guru dalam memberian materi. Hasil observasi

ini dapat di lihat pada tabel berikut.

Tabel 4.5

Hasil Observasi Guru Siklus 1 Pert. 1

No Aspek yang diamati Siklus 1

Pertemuan 1

1

2

3

4

Membuat RPP

Membuat dan Menggunakan Media

Pelaksanaan Pembelajaran

a. Apresiasi

b. Motivasi siswa

c. Kualitas penguasaan

d. Kualitas penjelasan materi

e. Penggunaan metode pembelajaran

f. Keterampilan memberi dan

menjawab pertanyaan

g. Pemberian tugas

h. Penutup pelajaran

Kepribadian

3

3

3

4

3

3

3

3

3

4

Jumlah (Ʃ)

Persentase (%)

32

75%

Rata-rata

Keterangan

80,0%

Sangat Baik

d. Tahap Observasi/Pengamatan

Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan

oleh peneliti tahap observasi dalam tindakan siklus 1 dilaksanakan pada tanggal

10 Nopember 2015, pukul 8.10 sampai dengan pukul 9.20 WIB.

Ketika peneliti melaksanakan tindakan, peneliti langsung melakukan

pengamatan terhadap siswa dalam situasi yang terjadi selama kegiatan

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

52

pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang perlu diamati dan dicatat oleh peneliti

dalam lembar observasi, di antaranya:

1. Respon siswa, perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran;

2. Keterampilan guru dalam menggunakan pendekatan komunikatif efektif,

baik dalam tindakan awal, tindakan inti, maupun tindakan akhir; dan

3. Kesesuaian antara rencana dan implementasi tindakan.

Lembaran berupa angket yang berisi daftar pertanyaan yang diberikan kepada

siswa yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan peneliti.

Tujuan penyebaran angket ini berupa soal tes untuk menilai hasil pembelajaran

yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran yang dengan menggunakan

metode bermain peran dan siswa memberikan jawaban yang benar dalam

pengisian daftar pertanyaan.

Angket disebarkan sesudah tindakan yang diperlakukan pada siklus I. Data

dari penyebaran angket terkait dengan sikap dan pandangan siswa terhadap

pembelajaran dengan bermain peran untuk melihat hasil belajar siswa terhadap

pelajaran IPS di kelas IV, melalui (10) butir pertanyaan dalam pretes dan 10 butir

pertanyaan dalam postest. Adapun peneliti juga mendapatkan padangan nilai yang

positif dalam metode bermain peran juga seperti : (1) pembelajaran berbicara

melalui metode bermain peran lebih menyenangkan dari pada teknik lain; (2)

pembelajaran berbicara melalui metode bermain peran membuat siswa aktif dalam

belajar; (3) pembelajaran berbicara dengan metode bermain peran dapat

menumbuhkan percaya diri berbicara di depan kelas; (4) pembelajaran berbicara

dengan metode bermain peran dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa di

depan kelas; (5) pembelajaran berbicara dengan metode bermain peran

memberikan kesempatan kepada siswa untuk banyak berlatih; (6) dengan metode

bermain peran baik digunakan untuk pembelajaran berbicara lainnya.

1. Lembar observasi Guru

Dari hasil observasi yang dilaksanakan selama pelaksanaan pelajaran IPS

menggunakan model pembelajaran bermain peran, pengamatan dilakukan oleh

observer (guru IPS) yang mencatat seluruh aktifitas guru selama proses

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

53

pembelajaran. hasil observasi dari tindakan pertama terhhadap peneliti sesuai

perencanaan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.6

Hasil Observasi Guru Siklus 1 Pert. 2

No Aspek yang diamati Siklus 1

Pertemuan 2

1

2

3

4

Membuat RPP

Membuat dan Menggunakan Media

Pelaksanaan Pembelajaran

i. Apresiasi

j. Motivasi siswa

k. Kualitas penguasaan

l. Kualitas penjelasan materi

m. Penggunaan metode

pembelajaran

n. Keterampilan memberi dan

menjawab pertanyaan

o. Pemberian tugas

p. Penutup pelajaran

Kepribadian

3

3

3

3

4

4

3

3

4

3

Jumlah (Ʃ)

Persentase (%)

33

82,5%

Rata-rata

Keterangan

81,25%

Sangat Baik

Berdasarkan data yang dihasilkan pada tabel diatas terkait aktivitas guru

dalam melaksanakan pembelajaran sudah baik, guru melakukannya sesuai dengan

rencana dan langkah-langkah yang ada dalam RPP. Data yang diperoleh sesuai

dengan perttemuannya, pada pertemuan pertama hasil yang dilaukan oleh guru

adalah 81,25% keteragan sangat baik.

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

54

2. Lembar Observasi Siswa

Sedangkan untuk hasil observasi pada siswa terhadap siklus 1 dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 4.7

Persentase Hasil Observasi Terhadap Siswa Pada Siklus 1

No Aktivitas yang diobservasi Persentase

pertemuan ke

Persentase

Rata-rata

1 Aktivitas Visual dan Mendengarkan

Siswa memperhatikan dan

mendengarkan penjelasan guru

50% 50% 50%

2 Aktivitas Menulis

Siswa mencatat penjelasan guru 40% 45% 42,5%

Siswa mengerjakan latihan soal

atau tugas

50% 55% 52,5%

3 Aktivitas Oral

Siswa mengajukan pertanyaan 40% 48% 44%

Siswa menjawab pertanyaan 36% 47% 41,5%

Siswa berdiskusi dengan baik 40% 50% 45%

4 Aktivitas Mentaldan Emosional

Ekspresi siswa dalam 39% 40% 39,5

Rata-rata 42,14% 47,85% 44,99%

e. Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil tes kemampuan awal dengan hasil tes kemampuan siklus I

dapat dilihat adanya pengurangan jumlah siswa yang masih dibawah kriteria

ketuntasan minimal. Pada siklus 1 pertemuan pertama jumlah siswa yang di

bawah KKM sebanyak 18 siswa. Pada pertemuan kedua jumlah siswa dibawah.

Nilai rata-rata kelas meningkat dari 34,00 menjadi 52,00.

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

55

Berdasarkan dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa, penggunaan

metode bermain peran dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada

materi Meneladani patriotisme dan pahlawan. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan

jumlah siswa yang tuntas, pada siklus 1 siswa yang tuntas sebanyak 2 siswa (12,5

%). Rata-rata nilai siswa juga mengalami kenaikan, di siklus 1 rata-rata nilai siswa

sebesar 34,00 menjadi 52,00. Walaupun mengalami kenaikan seperti tersebut di

atas, namun hasil tersebut belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi

bahwa dalam kegiatan pembelajaran masih terdapat beberapa siswa yang kurang

aktif karena mereka masih belum memahami metode bermain peran sehingga ada

beberapa siswa yang masih kebingungan, siswa juga kurang bisa berinteraksi

dengan temannya karena masih ada sifat egois dan tidak mau bekerja sama

dengan teman lain, siswa tersebut merasa dia sudah sangat pandai sehingga tidak

mau berbagi dengan teman yang lain. Oleh karena itu, diperlukan upaya perbaikan

pembelajaran pada siklus II, guru harus lebih memotivasi siswa untuk belajar dan

saling berbagi ilmu dengan teman yang lain, sehingga pembelajaran akan lebih

aktif dan lebih baik lagi.

f. Keputusan

Berdasarkan hasil refleksi siklus I ini dapat dikatakan bahwa hasil belajar

siswa dalam memahami materi tentang Pahlawan yang ada di Indonesia dapat

ditingkatkan sepenuhnya dengan menggunakan metode bermain peran. Oleh

karena itu, sebagai langkah berikutnya maka perlu dilanjutkan ke tindakan

pembelajaran pada siklus II.

2. Pelaksanaan Siklus II

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka pelaksanaan tindakan pada

siklus II dapat dideskripsikan sebagai berikut :

a. Tahap Rencana Tindakan

Berdasarkan temuan dan masukan dari dosen pembimbing dan rekan sejawat

yang mengamati pelaksanaan tindakan pada siklus I, maka perlu dilakukan

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

56

perbaikan terhadap pelaksanaan tindakan. Untuk keperluan itu dilakukan dengan

rekan sejawat, dan peneliti sendiri. Berdasarkan temuan pada tindakan pertama,

perbaikan perlu dilakukan pada hal-hal berikut:

1) Pokok-pokok kegiatan pembelajaran disempurnakan agar tujuan yang

dirumuskan dapat dicapai secara optimal.

2) Waktu untuk membaca topik dan bermain peran harus ditambah agar

siswa lebih memahami perannya masing-masing.

3) Pengalokasian waktu untuk membahas dan memberi komentar terhadap

materi yang dilaksanakan.

4) Hasil evaluasi yang dicapai perlu ditingkatkan, sehingga pembelajaran

dapat tuntas.

Hal-hal di atas dituangkan dalam rencana pembelajaran pada tindakan siklus

II. Dengan perbaikan-perbaikan pada proses dan materi pembelajaran diharapkan

pelaksanaan tindakan pada siklus II lebih efektif dan mencapai hasil yang optimal.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Setelah rencana tindakan kedua disusun secara optimal, peneliti sebagai guru

melaksanakan tindakan kedua di kelas IV MI Miftahul Huda yang telah

ditetapkan sebagai sampel penelitian. Pelaksanaan tindakan kedua ini dilakukan

pada hari Selasa tanggal 18 Nopember 2015. Adapun pokok-pokok tindakan yang

telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1) Guru membuka proses pembelajaran dengan cara mengarahkan siswa

untuk membicarakan materi pembelajaran dengan pendekatan

komunikatif.

2) Siswa membaca topik yang akan diucapkan, kemudian melaksanakannya

dalam kelompok belajar.

3) Kelompok yang tampil dipilih yang lebih dahulu siap.

4) Hasil komunikasi kelompok dibicarakan lagi bersama-sama peneliti dan

rekan sejawat.

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

57

5) Setelah selesai, guru menyimpulkan kembali hasilnya agar sesuai dengan

tujuan materi pembelajaran yang dibicarakan dalam tindakan kelas.

6) Setelah semuanya pembicaraan berakhir, guru memberikan evaluasi.

Dalam tindakan kedua ini ternyata hasil dari evaluasi siswa lebih meningkat.

Hal itu disebabkan, karena siswa betul-betul sudah memahami apa yang dibaca

dan diungkapkan dalam bermain peran.

c. Hasil Belajar IPS Siswa

setelah kegiatan penelitian tindakan kelas pada tatap muka dalam siklus II

selesai. Maka pembelajaran denganan menggunakan metode bermain peran

selesai oleh guru terhadap beberapa siswa dengan melihat hasil belajar yang

meningkat secara signifikan. Dalam pertemuan pada siklus II diperlukan untuk

mengetahui sejauh mana perasaan siswa dalam memahami materi penyimpulan

pikiran, unruk meningkatkan hasil belajar yang diinginkan oleh peneliti yang

berkaitan dengan pembelajaran menggunakan metode bermain peran dengan hasil

pada tabel berikut.

Tabel 4.8 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus 2

No Nama Siswa L/P Pretest Siklus

II

Postest Siklus

II

1 1 P 65 75

2 2 L 75 90

3 3 L 80 100

4 4 P 45 65

5 5 L 40 55

6 6 P 60 70

7 7 L 75 85

8 8 P 70 80

9 9 L 45 60

10 10 L 60 75

11 11 P 80 100

12 12 L 65 70

13 13 P 65 70

14 14 L 45 60

15 15 L 60 75

16 16 P 50 70

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

58

17 17 P 85 100

18 18 L 50 70

19 19 P 75 90

20 20 P 50 60

NILAI

Pretest Siklus

II

Postest Siklus

II

Jumlah 1240 1520

Terendah 40 55

Tertinggi 85 100

Rata-rata 62 76

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, dapat dikatakan bahwa terdapat peningkatan

tiap siklus hal ini dapat kita lihat rata-rata posttest yang meningkat dari rata-rata

pre test, baik pada siklus I (34,00 menjadi 52,00), maupun pada sikus II (62,00

menjadi 76.00).

Nilai rata-rata dalam pertemuan siklus ke II menunjukan sedang atas

perlakuan tingkat efektifitas dan perlakuan tindakan pada pelajaran IPS dengan

menggunakan model pembelajaran bermain peran. Untuk lebih memperjelas hasil

belajar IPS disajikan dalam tabel 4.7.

Tabel 4.9

Statistik diskriftif Nilai Hasil Belajar IPS Siklus II

Statistik Disktifs Keterangan

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Rata-rata

Jumlah siswa yang belum tuntas belajar

Jumlah siswa yang tuntas belajar

Persentase ketuntasan

Nilai KKM

100

55

76

4

16

80%

70

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

59

d. Lembar Observasi

Dari hasil siklus II ini, menunjukkan bahwa hasil yang mencapai nilai di atas

KKM adalah 16 siswa, sedangkan yang mendapat nilai di bawah KKM adalah 4

siswa. Untuk itu hasil belajar dalam rombongan belajar sudah mencapat 80%,

dengan ini tujuan peneliti dalam melakukan penelitian dengan menggunakan

metode bermain cukup baik.

Berdasarkan ketuntasan belajar siswa, maka siswa yang tuntas sebanyak 17

siswa atau 80% dari 20 jumlah siswa, sedangkan yang tidak tuntas 4 siswa 20%.

Adapun dari hasil nilai siklus II dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi

adalah 100, nilai terendah adalah 55, dengan nilai rata-rata sebesar 76.00 seperti

tertera pada tabel di atas.

Tabel 4.10

Hasil Observasi Guru Siklus II

No Aspek yang diamati Siklus II

Pertemuan 1 Pertemuan 2

1

2

3

4

Membuat RPP

Membuat dan Menggunakan Media

Pelaksanaan Pembelajaran

q. Apresiasi

r. Motivasi siswa

s. Kualitas penguasaan

t. Kualitas penjelasan materi

u. Penggunaan metode

pembelajaran

v. Keterampilan memberi dan

menjawab pertanyaan

w. Pemberian tugas

x. Penutup pelajaran

Kepribadian

4

3

4

4

4

4

4

4

3

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

4

4

Jumlah (Ʃ)

Persentase (%)

42

95,45%

43

97,72%

Rata-rata

Keterangan

96,58%

Sangat Baik

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

60

Berdasarkan data yang dihasilkan pada tabel diatas terkait aktivitas guru

dalam melaksanakan pembelajaran sudah baik, guru melakukannya sesuai dengan

rencana dan langkah-langkah yang ada dalam RPP. Guru juga sudah tidak

memeberikan banyak penjelasan kepada siswa dalam membuat laporan pun guru

sudah menempatkan fungsinya sebagai mana mestinya. Data yang diperoleh

sesuai dengan pertemuannya, sehingga pada siklus II persentse guru adalah

96,58% keteragan sangat baik.

1. Lembar Observasi Siswa

Sedangkan untuk hasil observasi pada siswa terhadap siklus II dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 4.11

Persentase hasil observasi terhadap siswa pada siklus II

No Aktivitas yang diobservasi

Persentase

pertemuan ke Persentase

Rata-rata 1 2

1 Aktivitas Visual dan Mendengarkan

Siswa memperhatikan dan

mendengarkan penjelasan guru

59% 73% 66%

2 Aktivitas Menulis

Siswa mencatat penjelasan guru 60% 75% 67,5%

Siswa mengerjakan latihan soal atau

tugas

60% 78% 69%

3 Aktivitas Oral

Siswa mengajukan pertanyaan 65% 75% 70%

Siswa menjawab pertanyaan 55% 65% 57,5

Siswa berdiskusi dengan baik 61% 75% 70%

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

61

4

Aktivitas Mentaldan Emosional

Ekspresi siswa 60% 80% 70%

Rata-rata 60,00% 74,42%

Rata-rata 67,21%

Pada tabel di atas terlihat bahwa dari aspek yang diamati menunjukan bahwa

aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar sangatlah baik, banyak siswa

yang bertanya dalam mendapatkan kesulitan dan lebih semangat dalam

menjalankan belajar mengajar, setiap kelompok sudah terlihat kompak dalam

berkeja sama, pemahaman siswa pun semakin bertambah pada materi yang telah

di ajarkan. Hal ini menggambarkan bahwa peningkatan siswa telah terjadi

terhadap siklus yang sebelumnya yaitu siklus I

e. Refleksi

Berdasarkan hasil nilai siklus I dan nilai hasil siklus II dapat diketahui bahwa

penggunaan pembelajaran melalui metode bermain peran dapat meningkatkan

hasil belajar siswa pada materi Meneladani patriotisme dan pahlawan, pendapat

dan gagasan dalam wacana. Untuk hasil lebih jelasnya pada tabel 4.3. Berikut

dipaparkan hasil refleksi pada siklus II. Perbandingan nilai hasil tes kondisi awal,

siklus I dan siklus II. Jika dibandingkan hasil kondisi awal, siklus I dan siklus II,

dapat dilihat peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa dan nilai rata-rata.

Berdasarkan data pada tabel dapat disimpulkan bahwa penggunaan

pembelajaran melalui metode bermain peran dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada materi penyimpulan pikiran, pendapat dan gagasan dalam wacana. Hal

ini dapat dilihat dari kenaikan jumlah siswa yang tuntas, pada kondisi awal siklus

I menjadi adalah 3 siswa dan pada siklus II naik lagi menjadi 17 siswa. Rata-rata

nilai siswa juga mengalami kenaikan, di kondisi awal rata-rata nilai siswa pada

siklus I pembelajaran 52,00 dan pada siklus II naik menjadi 76,00. Sedangkan

berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran siswa sudah aktif dan kreatif

dalam belajar, sudah terjadi kerjaasama yang baik antar siswa.

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

62

f. Keputusan

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II diperoleh hasil belajar dan aktivitas

siswa dan guru mengalami peningkatan pada siklus II. Siswa mampu belajar

mandiri, aktif dan kondusif selama pelaksanaan pembelajaran. ketuntasan belajar

siswa telah mencapai KKM yang diharapkan yaitu 85% sehingga tindakan yang

dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa sudah berhasil.

3. Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus

Berdasarkan hasi penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan

pembelajaran melalui metode bermain peran dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada materi penyimpulan pikiran, pendapat dan gagasan dalam wacana pada

siswa kelas IV/1 semester I tahun ajaran 2015/2016. Hal tersebut dapat dianalisis

dan dibahas sebagai berikut.

a. Pembahasan Siklus I

Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I, berupa pretest dan postest.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam proses

pembelajaran dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap pelaksanaan

siklus I diperoleh keterangan sebagai berikut:

1. Hasil Belajar siklus I dan siklus II

Berdasarkan ketuntasan belajar siswa, maka siswa yang tuntas sebanyak 17

siswa, sedangkan yang belum tuntas sebanyak 3 siswa,dari 20 jumlah seluruh

siswa. adapun dari hasil nilai pada nilai N-Gain siklus I dan siklus II dapat

dijelaskan pada perolehan nilai nilai rata-rata tersebut dalam tabel 4.3

Tabel 4.12 Nilai N-Gain Siklus I dan II

Siswa Pretest

1

Postest

1

Nilai N-

Gain

Pretest

2

Postest

2

Nilai N-

Gain

1 20 50 0.38 65 75 0.29

2 40 65 0.42 75 90 0.60

3 50 60 0.20 80 100 1.00

4 20 40 0.25 45 65 0.36

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

63

5 25 35 0.13 40 55 0.25

6 30 55 0.36 60 70 0.25

7 40 60 0.33 75 85 0.40

8 40 60 0.33 70 80 0.33

9 25 30 0.07 45 60 0.27

10 30 50 0.29 60 75 0.38

11 30 70 0.57 80 100 1.00

12 40 55 0.25 65 70 0.14

13 25 60 0.47 65 70 0.14

14 20 45 0.31 45 60 0.27

15 45 55 0.18 60 75 0.38

16 25 40 0.20 50 70 0.40

17 65 70 0.14 85 100 1.00

18 20 30 0.13 50 70 0.40

19 60 70 0.25 75 90 0.60

20 30 40 0.14 50 60 0.20

Rata2 Gain

Siklus 1 0,27

Rata2 Gain

Suklus 2 0.,43

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, dapat dikatakan bahwa terdapat peningkatan

tiap siklus hal ini dapat kita lihat rata-rata posttest yang meningkat dari rata-rata

pre test, baik pada siklus I (34,00 menjadi 52,00), maupun pada sikus II (62,00

menjadi 76,00).

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa tiap siklus, maka data skor

belajar siswa dianalisis dengan menggunakan N Gain. Tabel 4.3 di bawah ini

menyajikan skor rata-rata pre test, post test, dan nilai N Gain pada siklus I dan

siklus II.

Tabel 4.13 Nilai N Gain Pada Siklus I dan Siklus II.

Siswa Pretest

1

Postest

1

Nilai N-

Gain

Pretest

2

Postest

2

Nilai N-

Gain

X 34,00 52,00 0.27 62,00 76,00 0.43

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

64

Gambar 4.14 Histrogram Nilai N Gain Pada siklus I dan Siklus II

2. Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran pada siklus I dilihat dari hasil observasi bahwa dalam

kegiatan masih terdapat beberapa siswa yang kurang aktif karena mereka masih

belum memahami pembelajaran melalui metode Bermain Peran sehingga ada

beberapa siswa yang masih kebingungan, siswa juga kurang bias berinteraksi

dengan temannya karena masih ada sifat egois dan tidak mau bekerja sama denga

teman yang lain, siswa tersebut merasa dia sudah sangat pandai sehingga tidak

mau berbagi dengan teman yang lain, namun walaupun demikian sebagian dari

mereka ada yang aktif, mereka berani bertanya dan menanggapi pertanyaan dari

kelompok lain sehingga antar kelompok saling berinteraksi dan terjadi persaingan

positif, Dilihat dari hasil wawancara, merekan menyukai pembelajran dengan

menggunakan pembelajaran melalui metode Bermain Peran karena mereka bisa

saling bekerja sama dengan teman dan bisa berdiskusi untuk menjawab semua

jawaban, serta pembelajaran juga lebih menyenangkan.

Hasil antara kondisi kondisi awal dengan siklus I menyebabkan ada

perubahan walaupun belum optimal, hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah

siswa yang mencapai ketuntasan belajar. Dari hasil akhir tes siklus I ternyata lebih

baik dibandingkan dengan hasil tes kondisi awal.

Berdasarkan perbandingan kegiatan dan hasil pada kondisi awal dan siklus I

dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan pembelajaran melalui metode

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

Siklus 1 Siklus 2

Nilai N Gain Siklus I dan Siklus II

Siklus

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

65

Bermain Peran, hasil belajar IPS pada siswa kelas IV Semester 1 MI Miftahul

Huda mengalami peningkatan baik dalam mencapai ketuntasan belajar yaitu dari

18 siswa yang tuntas pada kondisi awal naik menjadi 20 siswa yang tuntas pada

siklus II dan nilai rata-rata kelas juga mengalami kenaikan pada kondisi awal nilai

rata-rata kelas hanya 62,00 naik menjadi 76,00 pada siklus II. Siswa juga

menyukai belajar dengan menggunakan pembelajaran metode Bermain Peran

dibandingkan dengan metode konvensional dimana siswa hanya duduk, diam dan

dengar, sedangkan dengan menggunakan pembelajaran metode Bermain Peran

siswa akan lebih aktif dan bias menemukan sendiri teori pembelajaran secara

langsung.

Hasil tindakan pada siklus II berupa hasil tes dan non tes, berdasarkan hasil

observasi yang dilakukan oleh Peneliti dalam melakukan penilaian dan

wawancara yang dilakukan peneliti juga terhadap pelaksanaan siklus II diperoleh

keterangan sebagai berikut:

a. Hasil belajar

Dari hasil tes siklus II ini, menunjukkan bahwa hasil yang mencapai nilai di

atas KKM sebanyak 16 siswa sedangkan yang mendapat nilai dibawah KKM

adalah 4 siswa. Berdasarkan ketuntasan belajar siswa, maka siswa yang tuntas

sebanyak 16 siswa atau dari 20 jumlah siswa, sedangkan yang tidak tuntas

sebanyak 4 siswa. Adapun dari hasil nilai siklus II dapat dijelaskan bahwa

perolehan nilai tertingggi adalah 100, nilai terendah adalah 55, dengan nilai rata-

rata sebesar 76,00.

3. Analisis Hipotesis Tindakan

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa telah dilaksanakan tindakan

pada setiap siklus. Dalam membuktikan hipotesis maka dilakukan lah uji t.

adapun hipotesis tindakan yang dilakukan “Terdapat peningkatan hasil belajar

siswa setelah menggunakan metode Bermain Peran Sebelum melakukan

pengujian hipotesis, terlebih dahulu melakukan persyaratan uji hipotesis yaitu uji

normalitas dan uji homogenitas.

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

66

Tabel 4.15 Hasil uji “t”

Satatistik Siklus I Siklus II

Pretest postest pretest Postest

N 20 20 20 20

X 34,0 52,0 62,0 76,0

S² 14,62 12,01 27,11 35,38

t hitung 26,63 62,49

t tabel 2,46 4,26

Kesimpulan Tidak terdapat perbedaaan Tidak terdapat perbedaaan

C. PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN

Siklus pertama dilakukan dengan membagi siswa menjadi lima kelompok

dengan masing-masing kelompok beranggotakan empat orang, dengan

pembentukan kelompok berdasarkan pada heterogenitas siswa yang

dikelompokan berdasarkan tingkat kemampuan, kreatifitas, keaktifan dengan

menggunakan teknik penyeleksian.

Berdasarkan instrumen hasil pada tabel 4.1 didapatkan bahwa hasil belajar

belajar siswa masih rendah, hal itu dibuktikan dengan jawaban siswa dalm soal

pretest dan postest masih dibahaw standar KKM yang berkaitan dengan materi

Meneladani patriotisme dan pahlawan, hasilnya dapat diperoleh pada rata-rata

jawaban siswa sebagaimana tergambar pada pembahasan siklus I sebesar 52,00,

hal iitu jika dikorelasikan dengan pedoman penentuan kategori KKM belajar

siswa, nilai tersebut termasuk kategori rendah karena berada di bawah nilai 70,00.

Hasil pengamatan lanjutan selama proses pembelajaran dan isian angket yang

disebarkan pada setiap siswa pada tabel 3.4 siklus II terlihat peserta didik

mengalami peningkatan hasil belajarnya dalam mengikuti pembelajaran materi

Meneladani patriotisme dan pahlawan dengan menggunakan metode pembelajaran

bermain peran. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan jawaban yang cukup

signifikan dengan hasilnya dapat diperoleh rata-rata sebesar 76,00.

Mengacu pada hasil rata-rata jawaban siswa sebagaimana tergambar pada

pembahasan siklus II, dapat diakumulasikan tentang perolehan nilai hasil belajar

siswa sebesar 76,00, hal itu jika dikorelasikan dengan pedoman penentuan

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

67

kategori keberhasilan belajar siswa pada standar KKM, nilai tersebut termasuk

kategori baik karena beradadi atas nilai rata-rata 70,00.

Berdasarkan hasil tindakan pada siklus I, dan II, sebagaimana tergambar pada

tabel-tabel motivasi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPS dengan materi Meneladani patriotisme dan pahlawan

melalui penggunaan metode pembelajaran bermain peran, mendapat respon yang

baik. Hal tersebut terbukti dari perolehan jawaban soal yang berhasil dijawab

dengan baik dan mengalami peningkatan secara berkala pada siklus I, dan siklus

II yaitu dari nilai rata-rata 52,00 menjadi 76,00.

Hal ini menunjukan bahwa Metode pembelajaran bermain peran sangat

sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaran IPS sebab jika dilihat dari persentase

ketercapaian pada setiap siklus mengalami kenaikan yang sangat signifikan.

Untuk itu sesui dengan kajian teoritik pada Bab II tentang Hasil belajar dapat diuji

kebenarannya pada nilai yang telah ditentukan. Dengan metode pembelajaran

bermain peran dapat menumbuhkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS

terutama pada materi Meneladani patriotisme dan pahlawan di Kelas IV MI

Miftahul Huda Cisarua Bogor.

Penelitian tes hasil belajar siswa diberikan sebanyak dua kali yaitu pretest dan

postest pada setiap siklusnya terdiri dari 10 soal dalam bentuk pilihan ganda, nilai

dari penelitian siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut :

1. Pada siklus I nilai tertinggi adalah 70 sedangkan nilai paling rendah adalah

30, rata-rata siswa hanya 52,0. Jumlah siswa yang belum tuntas 18 dari 20

siswa yang mengikuti pembelajaran, sedangkan siswa yang sudah tuntas

adalah 2 siswa dan hanya mencapai persentase 15% dari KKM yang telah

ditentukan sekolah yaitu 70. Dari data tersebut menunjukan bahwa perlu

dilanjukan pada siklus II.

2. Pada siklus II nilai tertinggi mencapai 100 sedangkan nilai terendah sebesar

55 dan rata-rata nilai pada siklus ini adalah 76,0. Jumlah yang belum tuntas

belajar ada 4 siswa dari 20 siswa yang mengikuti pembelajaran, dan

persentase keetuntasan sebesar 80% dari nilai KKm yang ditentukan sekolah.

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

68

Dari data tersebut bahwa hasil tes belajar IPS pada materi pemerintahan

mengalami peningkatan pada siklus II. Rata-rata nilai siswa pun meningkat 76,0

pada siklus II. Sebanyak 16 siswa sudah memenuhi KKM yaitu 70. Peningkatan

ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa sudah meningkat, karena siswa sudah

paham akan materi yang telah disampaikan guru dengan menggunakan metode

pembelajaran bermain peran.

Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran

bermain peran pada siklus I terhadap mata pelajaran IPS dalam materi Meneladani

patriotisme dan pahlawan ketuntasan belajar hanya mencapai 20%. Pada siklus II

ketercpaian pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran bermain

peran pada mata pelajaran IPS melalui materi pemerintahan ketuntasan belajar

siswa mencapai 80%. Hal ini menunjukan bahwa siswa dapat memahami

pembelajaran melalui metode pembelajaran bermain peran. Model pembelajaran

ini sangat membatu siswa untuk memahami pembelajaran secara langsung hingga

meningkatkan persentase pembelajaran sampai mencapai 60%.

Dengan demikian metode pembelajaran bermain peran mampu membuat

belajar siswa lebih mandiri, mudah, aktif dan dapat memahami materi yang

dipelajari melalui kegiatan belajar yang sistematis, memberikan pengetahuan baru

yang disampaikan guru dalam menghubungkan pengetahuan yang telah diperoleh

sebelumnya.

Model pembelajaran ini juga mampu melatih siswa untuk bisa

mengembangkan keahlian dan keterampialannya. Maka dengan pembelajaran

seperti ini siswa lebih bisa memberikan hasil yang diinginkan dan digharapkan

oleh peneliti.

Selain itu sikap siswa terhadapa pembelajaran IPS dengan menggunakan

metode pembelajaran bermain peran sangatlah baik, siswa senang dengan

pembelajaran seperti ini yang menggunakan metode pembelajaran bermain peran,

mereka juga merasa lebih percaya diri dan tidak hanya tergantung pada guru dan

materi yang disampaikannya serta lebih termotivasi dan lebih semangat dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

69

D. KETERBATASAN DALAM PENELITIAN

Dalam penelitian ini masih ada temuan dalam kekurangan-kekurangan yang

diantaranya :

2. Keterbatasan waktu dalam melakukan penelitian, dikarnakan terbentur

dengan kegiatan UAS dan libur semester.

3. Kurangnya sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah dalam menunjang

pembelajaran yang dilakukan pada wakktu penelitian.

4. Terbatasnya peneliti dan observer selama PBM dan refleksi rangkaian

pembelajaran pada setiap siklusnya.

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian di atas dapat penulis simpulkan bahwa meningkatnya

motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan model pembelajaran

Bermain Peran (Role Playing) pada siswa kelas IV MI Miftahul Huda Cipayung

Bogor.

Penerapan model pembelajaran ini dapat membantu siswa dalam

memudahkan kegitan belajar mengajardan lebih cepat memahami materi yang

disampaikan guru. Mereka juga dapat menumbuhkan sikap akktif, kreatif dan

inovatif sehingga memberikan semangat dan motivasi untuk meningkatkan

prestasi belajar.

Pada tes siklus I postes pertemuan ke 2 diperoleh nilai terendah 30 dari nilai

tertinggi 65 dengan nilai rata-rata 49,5. Dan pada siklus II postes pertemuan ke 2

terdapat peningkatan dengan nilai tertinggi 100, jumlah siswa yang menycapai

sebanyai 19 dan terdapat persentase ketuntasan minimal meningkat hingga 95%.

B. Saran

Dari kesimpulan di atas, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang

diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa dan tenaga pendidik yaitu :

1. Agar siswa terlatih dalam belajar berimajinasi dan berkreasi, sebaiknya

frekuensi penggunaan teknik pembelajaran model Pembelajaran Bermain Peran

lebih ditingkatkan sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang

ditetapkan

2. Penerapan model pembelajaran bermain peran harus disesuaikan dengan

kebutuhan, khususnya pada materi yang cocok, keadaan, dan situasi siswa

sehingga mempunyai nilai lebih dan menjadikan pembelajaran lebih bermakna

bagi siswa.

3. Diharapkan kepada seluruh guru Madrasah Ibtidaiyah mampu memahami

serta manggunakan model pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif dalam

70

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

71

melakukan pembelajaran sehingga dapat memberikan hasil belajar yang baik,

seperti menggunakan model pembelajaran bermain peran, hal ini memeberikan

siswa lebih efektif dalam mengikuti pembelajara sesuai penelitian yang dilakukan.

4. Kepada sekolah agar dapat memberikan secara penuh dukungan terhadap

pengembangan pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran

bermain peran, sehingga siswa mampu memberikan pembelajaran yang baik yang

mengarah pada kekuatan mental dan kemampuan berdiskusi secara baik.

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV
Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV
Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV
Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV
Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV
Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

SILABUS PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MI MIFTAHUL HUDA

Mata Pelajaran : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Kelas / Semester : IV / I

Standar Kompetensi :1. Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi

1.6. Meneladani

kepahlawanan

dan patriotisme

tokoh-tokoh dilingkungannya

Meneladani

patriotisme dan

pahlawan

Menyebutkan ciri-ciri

sikap pahlawan dan

patriotisme

Mampu bersikap rela berkorban dalam

kehidupan sehari-hari

Menyebutkan ciri-ciri

sikap berjiwa besar

Memberi contoh sikap

bersedia menerima

kekalahan dan

kemenangan dengan jiwa besar

Bersedia meminta maaf

dan memberi maaf

Menjelaskan pentingya

memiliki sikap kepahlawanan

dan patriotisme

Memberi contoh rela berkorban

Menunjukkan sikap positif

atas jasa para pahlawan dalam

membela bangsa dan negara

Menghargai para pahlawan

bangsa dengan mengingat

jasa-jasa mereka

Menjelaskan perlunya memiliki sikap berjiwa besar

Memberi contoh sikap berjiwa

besar dalam kehidupan sehari-

hari

­ Tes

Tulis

­ Uraian Jelaskan

pentingya

memiliki sikap

kepahlawanan dan patriotisme

9 x 35 menit

pert 16 - 18

(3 minggu)

­ Buku IPS kelas IV

­ Gambar

­ pahlawanan

­ gambar tempat

bersejarah

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) , Jujur ( fairnes ) dan Ketelitian ( carefulness)

Mengetahui

Kepala Sekolah

( ................................... )

Sukabumi, .................. 20...

Guru Kelas IV

(..................................)

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

MATA PELAJARAN : IPS

KELAS / SEMESTER : IV / I

PERTEMUAN KE : 1

ALOKASI WAKTU : 1 x 25 menit

STANDAR KOMPETENSI : 1.6 Meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh-tokoh

dilingkungannya

I. KOMPETENSI DASAR : Meneladani Patriotisme dan Pahlawan.

II. INDIKATOR

Menghargai para pahlawan bangsa dengan mengingat jasa-jasa mereka (Disiplin :

Discipline, Rasa hormat dan perhatian : respect)

Menjelaskan perlunya memiliki sikap berjiwa besar (Tekun : diligence, Jujur :

fairnes, dan Ketelitian : carefulness)

Memberi contoh sikap berjiwa besar dalam kehidupan sehari-hari (Tekun :

diligence, Jujur : fairnes, dan Ketelitian : carefulness)

III. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa dapat menghargai para pahlawan bangsa dengan mengingat jasa-jasa mereka

(Ketelitian : carefulness)

Siswa dapat menjelaskan perlunya memiliki sikap berjiwa besar Ketelitian :

carefulness)

Siswa dapat memberi contoh sikap berjiwa besar dalam kehidupan sehari-hari

(Ketelitian : carefulness)

IV. MATERI AJAR (MATERI POKOK)

A. Materi Pokok : Meneladani patriotisme dan pahlawan

B. Sub Materi Pokok : - Pahlawan yang ada di Indonesia

Pahlawan

Pahlawan adalah orang yang melakukan perbuatan baik tearhadap orang lain tanpa

dilandasi keinginan untuk mendapatkan pujian atau imbalan. Pahlawan juga disebut orang

yang telah berjasa pada negara. Sedangkan patriotisme yaitu sikap yang mewujudkan

semangat cinta tanah air untuk bersedia mengorbankan segala-galanya. Pahlawan yang

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

berjuang untuk negara memiliki jiwa patriotisme untuk kejayaan bangsa dan negaranya. Para

pejuang kemerdekaan disebut mewujudkan indonesia yang merdeka. Pahlawan pada masa

penjajahan adalah mereka yang gugur dalam membela negara. Para pejuang mengguanakan

senjata seadanya misalnya bambu runcing, keris, panah, pedang. Para pejuang berani

mengorbankan harta, benda, waktu, pikiran, jiwa, raga, dan nyawa untuk kepentingan bangsa

dan negara. Berkat pengorbanan para pahlawan sekarang kita dapat menikmati kemerdekaan.

Tugas dan tanggung jawab kita sekarang adalah menjaga tetap utuhnya bangsa dan negara

kita dan mengisi kemerdekaan dengan membangun serta dapat mewarisi sikap-sikap para

pahlawan.

a. Sikap-sikap kepahlawanan yang harus kita miliki antara lain :

Membantu tanpa pamrih dan ikhlas

Berani membela kebenaran dan keadilan

Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara

Jujur dan bertanggung jawab

Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara/kepentingan umum

Memiliki rasa cinta tanah air dan pantang menyerah

Bertindak terpuji dalam kehidupan sehari-hari

Memiliki jiwa pengabdian yang tinggi

b. Setiap warga diharapkan memiliki sikap rela berkorban dalam kehidupannya

1) Dalam masyarakat misalnya:

Menolong orang yang sedang kesusahan

Menolong atau memberi sumbangan korban bencana alam

Memberi bantuan kepada fakir miskin

Membantu atau menolong orang yang perlu mendapatkan bantuan

Mau hidup tertib dan sadar akan hukum dan peraturan yang berlaku

2) Sebagai siswa sekolah:

Selalu menjaga ketertiban dan nama baik sekolah

Tekun, disiplin selalu menerima pelajaran

Dapat bergaul dengan baik sesama teman di sekolah

Dapat menyeleseikan tugas-tugas sekolah tepat waktu.

3) Sebagai anggota keluarga

Dapat menjaga nama baik keluarga

Saling membantu antara anggota keluarga

Selalu rajin dan tekun belajar serta berperilakuan santun

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

Mau menghormati sesama keluarga

c. Sikap atau cara menghargai menghargai para pahlawan bangsa antara lain dapat

dilakukan dengan cara:

Mendoakan para pahlawan agar semua amal baiknya diterima oleh Tuhan Yang Maha

Esa dan segala dosa-dosanya diampuni

Meneladani sikap-sikap perilaku para pahlawan

Melanjutkan usaha-usaha perjuangannya

Mengisi kemerdekaan dengan kegiatan yang bermanfaat dan belajar dengan tekun

Ikut menjaga kesatuan dan persaatuan bangsa

d. Dari berbagi bidang pekerjaan seseorang dapat dikatakan sebagai pahlawan misalnya

Orang yang gigih melakukan pembangunan disebut pahlawan pembangunan

Guru melaksanakan tugas kewajibanya kepada anak didiknya dengan tekun dan

profesional sehingga anak didiknya berhasil disebur sebagai pahlawan tanpa tanda

jasa

Hansip dapat menjaga keamanan lingkungan dengan sebaik-baiknya disebut pahlawan

dalam bidang keamanan

Tukang sampah dapat melakukan tugas dengan sebaik-baiknya disebut pahlawan

dalam bidang kebersihan lingkungan.

e. Setiap orang dapat menjadi pahlawan bagi diri sendiri, orang lain, bangsa dan negara.

Contoh pahlawan bagi diri sendiri, misalnya melakukan hal-hal yang baik bagi diri

sendiri, contoh dapat melukis dengan baik sampai memperoleh juara, selalu rangking

satu dikelas, menjadi contoh yang baik bagi teman-temanya, selalu bertindak terpuji

dalam hidupnya

Contoh pahlawan bagi orang lain yaitu dapat berbuat baik untuk kebahagiaan dan

manfaat bagi orang lain Misal : menyeberangkan orang tua yang kesulitan

menyeberang jalan, Menolong orang yang sedang menderita atau kesusahan

Contoh pahlawan bagi bangsa dan negara, yaitu dapat membebaskan bangsa dan

negara dari kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan, penindasan bangsa asing atau

penjajahan. Contoh : Bung Tomo pembakar semangan arek-arek surabaya untuk

melawan sekutu, Cut Nyak Dien sangat gigih menentang penjajah, Pattimura sangat

gigih membela negara dari tangan penjajah

f. Sifat-sifat kepahlawanan

Rela berkorban, maksudnya berbuat apapun dilandasi rasa ikhlas, tanpa mengharap

pujian, imbalan pada orang lain maupun negara.

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

Kesatria, maksudnya berani mengakui kesalahan bila salah, bertanggung jawab segala

ucapan dan tindakan yang dilakukan.

Berjuang tanpa pamrih, maksudnya selalu berbuat ikhlas

Pemberani, maksudnya pemberani dalam bidang kebenaran.

Pantang menyerah, maksudnya tak mudah putus asa semua usaha pekerjaan harus

berhasil, kegagalan merupakan pelajaran diulangi lagi sampai berhasil.

Berperilaku terpuji, maksudnya segala tindakan perilaku, tutur kata dapat dijadikan

contoh orang lain

g. Penerapan sehari-hari tindakan terpuji antara lain

Mengakui kesalahn dan minta maaf

Menolong orang yang sedang kesusahan

Rela berkorban untuk teman dan orang lain

Menegur teman yang berbuat tercela

h. Penerapan sehari-hari tindakan rela berkorban

Ikut kerja bakti membersihkan jalan dan sekolah

Ikut berpartisipasi menjaga keamanan kampong

Menyingkirkan benda berbahaya ditengah jalan

Membantu mengantarkan adik yang mau belajar kelompaok

Membantu pekerjaan orang tua atau orang yang disekitarnya

Sejarah singkat Sang Jenderal

Jenderal Besar Sudirman merupakan pahlawan yang pernah untuk merebut

kemerdekaan Republik Indonesia dari tangan pejajahan. Saat usianya masih yang masih

relatif muda yaitu saat berumur 31 tahun sudah menjadi seorang jenderal. Walaupun

menderita sakit paru-paru yang parah, ia tetap bergerilya melawan Belanda.

Sudirman merupakan salah satu pejuang dan pemimpin teladan bangsa ini. Pribadinya

teguh pada prinsip dan keyakinan, selalu mengedepankan kepentingan masyarakat banyak

dan bangsa di atas kepentingan pribadinya. Ia selalu konsisten dan konsekuen dalam

membela kepentingan tanah air, bangsa, dan negara. Hal ini boleh dilihat ketika Agresi

Militer II Belanda. Ia yang dalam keadaan lemah karena sakit tetap bertekad ikut terjun

bergerilya walaupun harus ditandu. Dalam keadaan sakit, ia memimpin dan memberi

semangat pada prajuritnya untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda. Itulah sebabnya

kenapa ia disebutkan merupakan salah satu tokoh besar yang dilahirkan oleh revolusi negeri

ini.

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

Kepribadian Sang Jenderal Besar

Mencintai rakyat.

Kecintaan Pak Dirman pada Rakyat telah terbentuk jauh sebelum beliau menjadi

pemimpin bangsa. Dengan pengetahuan, tenaga, kemampuan yang dimiliki, Soedirman muda

yang waktu itu sudah menjadi tokoh masyarakat setempat berupaya membantu rakyat tidak

hanya dalam bidang pendidikan (mengajar di sekolah rakyat), tapi juga dalam hal

kepemimpinan (melalui organisasi pandu yang beliau pimpin), dan ekonomi (melalui

kegiatan koperasi yang beliau rintis). Kecintaan pada rakyat terus berlanjut ketika beliau

memasuki masa dinas ketentaraan. Jendral Soedirman sadar bahwa rakyat pada awal

berdirinya Republik Indonesia banyak mengalami tekanan baik secara ekonomi, politik,

maupun sosial. Beliau juga paham bahwa Tentara Republik Indonesia tidak bisa berjuang

sendirian untuk membangun bangsa. Untuk itu Pak Dirman dan pasukan berjuang untuk dan

bersama rakyat. Perjuangan rakyat yang pada awalnya cenderung terkotak-kotak berdasarkan

idealisme dan kedaerahan dihimbau untuk bersatu melawan musuh yang ingin kembali

bertakhta, sambil berupaya terus membangun bangsa walaupun dengan sarana yang terbatas.

Bijak.

Seperti layaknya seorang pemimpin besar, Pak Dirman terkenal sebagai sosok

pemimpin yang bijak, baik dalam berkata-kata maupun dalam bertindak. Ketika Presiden

Soekarno memerintahkan Jenderal Soedirman dan Pasukan untuk "mundur" sebagai tindak

lanjut dari Perjanjian Renville, sang jendral tidak langsung protes. Dengan saksama Jendral

Soedirman memikirkan cara terbaik untuk menjalankan perintah tersebut tanpa mematahkan

semangat anak buah yang mungkin saja merasa harga diri mereka terinjak-injak karena harus

mundur. Kemudian, sang pemimpin besar memerintahkan anak buahnya dengan kata-kata

yang bijak namun tegas untuk "hijrah" dari garis belakang pasukan Van Mook. Masa "hijrah"

ini digunakan Jendral Besar Soedirman dan pasukannya untuk membangun strategi dan

menyusun kekuatan yang lebih besar.

Teguh.

Keteguhan hati Pak Dirman sudah terlihat sejak masa beliau aktif di kepanduan. Pada

suat kegiatan kepanduan di padang terbuka di daerah pegunungan, banyak peserta yang

menyerah pada hawa dingin dan bergegas pulang. Tidak demikian dengan Soedirman muda

yang teguh bertahan di medan yang dingin untuk menyelesaikan tugas yang telah dibebankan

kepadanya. Keteguhan ini juga diperlihatkan beliau pada masa bergerilya. Walaupun kondisi

fisik lemah, Jenderal Soedirman tetap teguh mendampingi pasukannya di lapangan untuk

menyusun kekuatan mengusir musuh. Keteguhan ini merupakan salah satu kualitas yang

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

membuat berbagai pihak hormat dan percaya kepada pemimpin bangsa yang satu ini.

Perjuangan Jenderal Soedirman menunjukkan bahwa prinsip, kecintaan pada rakyat, sikap

bijak, dan keteguhan hati yang senantiasa dilandaskan pada niat yang suci merupakan

landasan penting dalam bertindak.

V. MODEL PEMBELAJARAN

Tanya jawab

Diskusi

Bermain peran

VI. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

A. Pendahuluan (Waktu :

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Mengucapkan salam dan mengajak

semua siswa berdoa sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing, mengabsen, mengawali

pelajaran.

Memberikan motivasi dan

menjelaskan tujuan pembelajaran

Menyiapkan media pembelajaran dan

menunjukkan gambar pahlawan yang

ada di Indonesia.

Menjelaskan tujuan belajar yang akan

dicapai dan mengkomunikasikan

kompetensi yang akan dicapai.

Guru menjelaskan cakupan materi.

- Pahlawan yang ada di Indonesia

Uraian Kegiatan.

- Membagi siswa untuk membentuk

kelompok belajar

- Siswa bersama anggota

kelompoknya melakukan demonstrasi

bermain peran sesuai karakter

pahlawan

Menjawab salam,

berdo’a bersama sama,

mengisi daftar hadir.

Mengikuti apa yang di

jelaskan guru.

Memperhatikan gambar

yang disediakan guru,

menjawab pertanyaan

yang disampaikan oleh

guru

Mencapai tujuan

pembelajaran

Memperhatikan serta

mencatat penjelasan

yang disampaikan guru

Membuat kelompok

kecil untuk berdiskusi

bersama teman-

temannya.

Religius, jujur

Tanggung Jawab

Rasa ingin tahu,

Berani

Tanggung jawab

Tekut

Disiplin, Kerja

sama

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

B. Kegiatan Inti (Waktu :

B.1. Eksplorasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru melakukan tanya jawab dengan

siswa tentang seputar drama.

Guru menugaskan siswa membaca dan

mengamati sebuah naskah.

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya.

Guru menugaskan siswa menceritakan

kembali isi dari naskah.

Guru menugaskan beberapa

kelompok untuk memberikan

contoh cara memainkan peran

tokoh pada naskah percakapan

yang telah di buat

memperhatikan menjawab

pertanyaan guru

malakukan perintag guru

dengan membaca serta

mengamati naskah.

Bertanya tentang cara

bermain

Memberikan sebuah cotah

naskah dalam bermain peran

Perhatian: respect

Rasa ingin tahu

Tanggung Jawab

B.2. Elaborasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Memerintahkan siswa untuk mencari

kelompoknya masing-masing.

Setiap kelompok diperintahkan

untuk melakukan drama dengan

naskah yang telah di ada

Memberikan pertanyaan kepada

beberapa orang mengenai berbagai

pahlawan yang ada di indonesia.

Siswa disuruh mengidentifikasi

berbagai tindakan yang dilakukan

selama pembelajaran dengan

peragaan bermain peran

mengumpulkan laporan kelompok

hasil pembelajaran yang telah

diskusinya

Mencari kelompoknya

masing-masing.

Secara berkelompok

belakukan kegiatan bermain

peran.

Menjewab pertanyaan yang

mengenai pahlawan yang

ada di Indonesia.

mengidentifikasi kegiatan

dengan karakter masing

masing

Melaporkan hasil

diskusinya Kelompok

Jujur : fairnes

Perhatian/ respect

Tanggung Jawab

Jujur : fairnes

Tanggung Jawab

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

B.3. Konfirmasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Memberikan saran perbaikan atas

hasil kerja siswa.

Menyajikan materi merefleksi

/memperbaiki hasil kerjanya

setelah mendapat perbaikan dari

guru atau dari teman yang lainnya.

Siswa diberi pertanyaan lisan

terkait dengan materi yang telah

dibahas.

Memberikan umpan balik positif

dan refleksi dari kegiatan belajar

yang telah dilakukan.

Menanggapi saran yang

diberikan guru serta

mencatatnya.

memperbaiki hasil kerjanya

setelah mendapat perbaikan

dari guru atau dari teman

yang lainnya.

Menjewab pertanyaan yang

telah dibahas.

Menerima umpan balik

positif dan refleksi dari

kegiatan belajar yang telah

dilakukan.

Disiplin :

Discipline

Disiplin :

Discipline

Rasa Ingin Tahu,

Berani

Tanggung Jawab

C. Kegiatan Penutup (Waktu :

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Membimbing siswa untuk

menyimpulkan yang terkait dengan

materi pelajaran.

Melakukan penilaian belajar.

Mengajak siswa bermain mengenai

materi pahlawan.

memberikan tindak lanjut (berupa

tugas rumah yang terkait dengan

materi pelajaran).

Mengakhiri pembelajaran dengan

sama-sama membaca

“Alhamdulillah.

Memperhatikan kesimpulkan

yang terkait dengan materi

pelajaran.

Mematuhi perintah guru.

bermain mengenai materi

pahlawan.

Mengerjakan tugas rumah

yang terkait dengan materi

pelajaran.

Membacakan

”Alhamdulillah. Untuk

mengakhiri pembelajaran

Disiplin,

Rasa Ingin Tahu

Disiplin

Kerja sama

Tanggung Jawab

Religius

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

VII. MEDIA /ALAT DAN SUMBER BELAJARAN

Sulistyanto, Heri, dan Edy Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI

Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Buku IPS IV BSE

Kurikulum kelas IV mata pelajaran IPS

LKS

Internet

Tabel Isian

Naskah Drama

VIII. PENILAIAN

No Indikator Tehnik Bentuk Instrumen Penilaian

Soal Skor

1

2

3

Menghargai para

pahlawan bangsa

dengan mengingat

jasa-jasa mereka

Menjelaskan perlunya

memiliki sikap

berjiwa besar

Memberi contoh sikap

berjiwa besar dalam

kehidupan sehari-hari

Tertulis Soal

Uraian

1. Sebutkan jasa-jasa pahlawan

Jendral Sudirman?

2. Bagaimanakah cara kita untuk

menghargai jasa para pahlawan?

3. Apa yang dimaksud dengan

sikap berjiwa besar?

4. Seberapa pentingkah mempunyai

sikap berjiwa besar?

5. Sebutkan contoh sikap berjiwa

besar dalam kegiatan sehari-hari?

20

20

20

20

20

Skor Maksimal 100

Bogor, ......................................

Guru kelas

(IRMA MAYAWATI)

Mengetahui

Kepala Sekolah

(......................................................)

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

Judul: Jasa Jendral Sudirman Terhadap Bangsa

Tema: Sosial

Durasi: Pendek

Jumlah pemeran: 4 orang

Sinopsis Drama Pahlawan

Ada empat orang bersahabat, yaitu Mirza, Nina, Imam, dan Yoga. Yoga adalah sosok remaja

yang kurang menghargai jasa pahlawan, bahkan sejarah tentang Jendral Sudirman pun tidak

diketahuinya. Yoga mendapat teguran dari teman-temannya.

Dialog Drama Dimulai...

Yoga: Jendral Sudirman itu siapa sih?

Mirza: Memangnya kenapa? Kamu ini aneh, masak jendral Sudirman kamu nggak tahu.

Nina: Iya nih orang, masak pahlawan bangsa nggak tahu.

Imam: Itu arinya, kamu itu tidak menghargai perjuangan dan jasa Jendral Sudirman, Ga.

Jendral Sudirman itu salah satu pahlawan bangsa, mestinya kamu tahu.

Yoga: Emangnya aku harus menghafal semua nama-nama pahlawan, kan ada banyak gimana

aku bisa menghafal.

Mirza : Ya tapi setidaknya kalau Jendral Sudirman harusnya kamu tahu lah..

Nina: Iya, benar itu.

Yoga: Memangnya apa sih jasa Jendral Sudirman terhadap bangsa Indonesia? Kok dimana-

mana nama jalan itu Jendral Sudirman melulu.

Imam: Banyak sekali. Pokonya dia itu punya jasa yang tak terhingga terhadap kita-kita ini.

Mirza: Iya, benar apa yang dikatakan imam itu. Makanya, kamu itu kebangetan sekali Ga

kalau Jendral Sudirman saja nggak tahu.

Nina: Iya, seharusnya kamu tahu kalau Jendral Sudirman adalah salah satu tokoh sekaligus

pahlawan nasional yang sangat dibangga-banggakan.

Yoga : Oh... gitu toh

Nina : Kok cuman bilang gitu toh... gimana sih kamu ini, Ga ?

Yoga : Nah, trus aku harus gimna? Iya sekarang aku sudah tahu kalau jendral sudirman itu

salah satu pahlawan bangsa.

Imam : ya jangan cuman bilang sudah tahu, kamu harus menghargai perjuangan beliau.

Yoga : menghargai gimana? Trus aku harus gimana? Kamu ini bikin aku pusing saja.

Mirza : bingung gimana? Kalau kamu sudah tahu bahwa jendral sudirman itu salah satu

pahlawan bangsa, maka kamu harus menghargai perjuangannya.

Yoga : iya, aku menghargai, tetapi gimana maksud kamu?

Mirza : kamu harus bisa menjadi anak bangsa yang mau meneruskan perjuangan jendral

sudirman. Itu namanya au meenghargai jasa beliau.

Yoga : Ok....

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

Rubrik Penilaian Berbicara

No Unsur yang dinilai SKOR

1 2 3 4 5

1 Ekspresi Fisik

a) Berdiri tegak melihat khalayak

b) Mengubah ekspresi wajah sesuai perubahan

pernyataan yang disampaikan

c) Gerak tubuh dan gerak tangan (unsur kinestik)

membantu memberikan penegasan

2. Ekspresi Suara

a) Berbicara dengan kata-kata yang jelas

b) Nada dan suara berubah-ubah sesuai pernyataan

c) Berbicara cukup keras untuk didengar khalayak

3 Ekspresi Verbal

a) Memilih kata-kata yang tepat untuk menegaskan

arti

b) Tidak mengulang-ulang pernyataan

c) Menggunakan kalimat yang lengkap untuk

mengutarakan satu pikiran

d) Menyimpulkan pokok-pokok pikiran yang

penting

Jumlah Skor

Skor maksimal adalah 10 x 5 = 50

Skor Perolehan

Nilai = ————————— x 100

Skor Maksimal

Kriteria penilaian dapat dilakukan sebagai berikut :

1). Jika seorang siswa memperoleh skor 45-59 dapat ditetapkan sangat kompeten

2). Jika seorang siswa memperoleh skor 35-44 dapat ditetapkan kompeten

3). Jika seorang siswa memperoleh skor 30-34 dapat ditetapkan cukup kompeten

4). Jika seorang siswa memperoleh skor kurang dari 30 dapat ditetapkan tidak kompeten.

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

Evaluasi : Soal Benar / Salah

Nama Siswa : .......................................... Mapel : PKn

Kelas : IV Nilai :

Kerjakan soal dibawah ini dengan memilih jawaban benar atau salah !

No. Soal Jawaban

Benar Salah

1. Sikap yang menunjukkan keberanian dan pengorbanan

yang tinggi dalam berjuang mencapai suatu hal

merupakan sikap kepahlawanan

2. Rasa tidak percaya diri sabar dan leguh pendirian

merupakan seorang pahlawan yang memiliki

ketangguhan

3. Sebagai salah satu tanda cinta tanah air itu mencintai

dang menggunakan produk-produk dalam negeri.

4. Yang terlahir di negeri haria pulau saparua Maluku

pada tahun 1983 yakni Thomas Matulessy.

5. RA., Kartini gemar sekali membaca dan menulis

sehingga dapat mengarang buku yang berjudul

“Seandainya aku seorang belanda”.

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

SOAL PRETEST SIKLUS

1. Berikut ini yang termasuk ciri-ciri sikap kepahlawanan adalah ....

a. berani dan tertib c. berani dan rela berkorban

b. gotong royong dan berani d. sabar dan gotong royong

2. Seorang pahlawan sejati akan melakukan perjuangan dengan tujuan ....

a. mendapat imbalan c. ikhlas tanpa pamrih

b. mendapat pujian d. untuk kepentingan diri sendiri

3. Menghargai pahlawan yang paling penting adalah dengan cara ....

a. menjadikan namanya sebagai nama jalan

b. menabur bunga di makamnya

c. memuat gambarnya pada uang kertas

d. meneruskan cita-cita perjuangannya

4. Seorang pahlawan wanita yang berasal dari Aceh adalah ....

a. RA Kartini c. Dewi Sartika

b. Cut Nyak Dhien d. Nyi Ahmad Dahlan

5. Menghargai jasa pahlawan merupakan salah satu bentuk sikap ....

a. ingin dipuji c. berjiwa besar

b. chauvinisme d. kapitalis

6. Sikap kepahlawanan harus diterapkan oleh ....

a. pegawai negeri c. presiden dan para menteri

b. para anggota DPR dan MPR d. seluruh masyarakat Indonesia

7. Orang yang berjasa terhadap bangsa atau negara disebut ....

a. pahlawan c. polisi

b. presiden d. tentara

8. Jenderal Ahmad Yani adalah salah satu pahlawan ....

a. Revolusi c. Kemerdekaan

b. Proklamasi d. Pergerakan Nasional

9. Berkat perjuangan dan jasa para pahlawan di masa penjajahan, akhirnya bangsa

Indonesia mendapat ....

a. kejayaan c. kemudahan

b. kemerdekaan d. kesengsaraan

10. Menyerahkan sebagian tanahnya untuk pembangunan merupakan wujud rela berkorban

yang diwujudkan di ....

a. lingkungan sekolah c. lingkungan bernegara

b. lingkungan kelas d. lingkungan keluarga

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

SOAL POST TES SIKLUS

1. Menyeberangkan seorang nenek di jalan merupakan contoh wujud dari sikap ....

a. berani c. kerukunan

b. kepahlawanan d. toleransi

2. Wujud ikut serta seorang pelajar dalam memajukan bangsa adalah dengan cara ....

a. semangat lebih maju c. menjaga kesehatan badan

b. bersikap terbuka d. belajar dengan giat

3. Orang yang disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa adalah ....

a. pejuang kemerdekaan c. dokter

b. pegawai pemerintah d. guru

4. Musuh utama pelajar yang harus diperangi saat ini adalah ....

a. penjajah c. penjahat

b. pemerintah d. kemalasan

5. Salah satu sikap kepahlawanan adalah ... .

a. berani menentang siapa saja

b. berani membela kebenaran dan keadilan

c. mendahulukan kepentingan sendiri

d. mendahulukan kepentingan kelompok sendiri

6. Seorang siswa Kelas 4 SD mempraktikkan semangat kepahlawanan dengan cara … .

a. tekun dan rajin belajar c. memberantas kemiskinan

b. mencegah kejahatan d. menegakkan keadilan

7. Mohammad Husni Thamrin adalah pahlawan nasional. Selain itu, beliau adalah tokoh

masyarakat ... .

a. Minangkabau c. Betawi

b. Yogyakarta d. Bugis

8. Jendral Ahmad Yani, Mayor Jenderal R. Suprapto, Mayor Jenderal MT Haryono, dan

Mayor Jenderal S. Parman adalah pahlawan bangsa. Mereka termasuk Pahlawan ... .

a. revolusi c. kemerdekaan

b. reformasi d. proklamator

9. Yang merupakan pahlawan proklamator Indonesia adalah... .

a. Ir. Sutami dan Drs. Muhammad Musa

b. Ir. Soekarno dan Drs. Muhamad Hatta

c. Ir. Sutardjo dan Drs. Muhammad Haiti

d. Ir. Sukandar dan Drs. Muhamad Abubakar

10. Berjiwa besar untuk mengakui kekalahan biasanya disebut dengan sikap ... .

a. sportif c. pantang menyerah

b. percaya diri d. tidak semena-mena

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

KUNCI JAWABAN TES TIAP SIKLUS

1. C 3. D 5. C 7. A 9. D

2. C 4. B 6. D 8. B 10. B

KUNCI JAWABAN TES TIAP SIKLUS

1. B 3. D 5. B 7. C 9. B

2. D 4. D 6. A 8. C 10. A

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

Persentase hasil observasi terhadap Guru

No Aspek yang diamati Siklus II

Pertemuan 1 Pertemuan 2

1

2

3

4

Membuat RPP

Membuat dan Menggunakan Media

Pelaksanaan Pembelajaran

a. Apresiasi

b. Motivasi siswa

c. Kualitas penguasaan

d. Kualitas penjelasan materi

e. Penggunaan metode pembelajaran

f. Keterampilan memberi dan

menjawab pertanyaan

g. Pemberian tugas

h. Penutup pelajaran

Kepribadian

Jumlah (Ʃ)

Persentase (%)

Rata-rata

Keterangan

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV

Persentase hasil observasi terhadap siswa

No Aspek Rincian Persentase Rata-

rata

1 Visual

a. Siswa memperhatikan dan

mendengarkan penjelasan

guru

2 Menulis

a. Siswa mencatat

penjelasan guru

b. Siswa mengerjakan

latihan soal atau tugas

3 Oral

a. Siswa mengajukan

pertanyaan

b. Siswa menjawab

pertanyaan

c. Siswa berdiskusi dengan

baik

4 Mental dan

Emosional

a. Ekspresi siswa dalam

Rata-rata

Page 118: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV
Page 119: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44262/1/IRMA... · PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV