23
MAKALAH KOMUNIKASI dalam KONTEKS KEPERAWATAN Disusun oleh kelompok VI DESFIANA ATILA NARIFA HARPI WADIA YUWISDWI PUTRI NINDY AYU PUTRI MELANI SAPUTRI NIA SUFRIANI NOVELA DWISDAWITA Lokal : 1C Prodi : S1 Keperawatan Dosen : Ns. GUSLINDA,M.Kep.SP.Kep.J

yosioktavia.files.wordpress.com …  · Web viewKomunikasi dalam bidang keperawatan adalah Proses untuk menciptakan hubungan perawat,pasien atau dengan tenaga kesehatan lainnya,dan

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: yosioktavia.files.wordpress.com …  · Web viewKomunikasi dalam bidang keperawatan adalah Proses untuk menciptakan hubungan perawat,pasien atau dengan tenaga kesehatan lainnya,dan

MAKALAH

KOMUNIKASI dalam KONTEKS KEPERAWATAN

Disusun oleh kelompok VIDESFIANA

ATILA NARIFA HARPIWADIA YUWISDWI PUTRI

NINDY AYU PUTRIMELANI SAPUTRI

NIA SUFRIANINOVELA DWISDAWITA

Lokal : 1CProdi : S1 KeperawatanDosen : Ns. GUSLINDA,M.Kep.SP.Kep.J

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANGTAHIN AJARAN 2014/2015

Page 2: yosioktavia.files.wordpress.com …  · Web viewKomunikasi dalam bidang keperawatan adalah Proses untuk menciptakan hubungan perawat,pasien atau dengan tenaga kesehatan lainnya,dan

Kata Pengantar

Assalamualaikum wr. Wb

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberi kekuatan dan kesempatan

kepada kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu yang diharapkan

walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana. Diamana makalah ini membantu tentang

“KOMUNIKASI dalam KONTEKS KEPERAWATAN” dan kiranya makalah ini dapat

meningkatkan pengetahuan kita khususnya tentang KOMUNIKASI dalam KONTEKS

KEPERAWATAN.

Dengan adanya makalah ini, mudah-mudahan dapat membantu meningkatkan minat

baca dan belajar teman-teman. Selain itu kami juga berharap semua dapat mengetahui dan

memahami tentang materi ini, karena akan meningkatkan mutu individu kita.

Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih sangat minim,

sehingga saran dari dosen pengajar serta kritikan dari semua pihak masih kami harapkan

demi perbaikan laporan ini. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu kami

Page 3: yosioktavia.files.wordpress.com …  · Web viewKomunikasi dalam bidang keperawatan adalah Proses untuk menciptakan hubungan perawat,pasien atau dengan tenaga kesehatan lainnya,dan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi merupakan sesuatu hal yang tidak pernah dapat dilepaskan dari setiap

aspek kehidupan manusia ( tindakan,perilaku manusia ). Komunikasi dalam bidang

keperawatan adalah Proses untuk menciptakan hubungan perawat,pasien atau dengan

tenaga kesehatan lainnya,dan untuk mengenal kebutuhan pasien serta menentukan rencana

tindakan dan kerja sama dalam memenuhi kebutuhan tersebut perawat kesehatan

mempunyai fungsi / peran sebagai pelaksana perawatan,pengelola perawatan,pendidikan

dan pengembangan ilmu keperawatan.

Dari keempat unsur fungsi yang melekat pada diri seorang perawat kesehatan dan yang

secara langsung berhubungan dengan intervensi keperawatan adalah fungsi pelaksana

perawat dan pengelola perawatan seseorang perawat kesehatan dalam melakukan

intervensi keperawatan harus dilakukan secara kompherensif dan sekaligus holistik. Pada

saat itulah komunikasi therapeutik dipergunakan pada saat intervensi kepada

pasien,interpersonal skill seorang perawat kesehatan dalam berkomunikasi menjadi suatu

tuntutan yang harus dipunyai.

Hal yang juga harus selalu diingat bahwa seseorang pernah mengucapkan sumpah /

janji bahwa dalam setiap tindakan keperawatan yang dilakukan akan dilakukan secara

profesional. Profesionalitas akan dapat terjadi bila seorang perawat selalu menyadari akan

profesinya dan profesi akan menjadi profesionalitas bila seseoarang perawat selalu mampu

memadukan kemampuan kognitif,afektif,psychomotor dan setiap tindakannya didasari

pada perspektif dan prinsip-prinsip komunikasi therapeutik.

Komunikasi dalam bidang keperawatan adalah proses untuk menciptakan hubungan

perawat – pasien atau dengan tenaga kesehatan lainnya, dan untuk mengetahui komunikasi

yang terjadi dalam hubungan perawat dan klien (pasien).

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah utuk mengetahui komunikasi yang

terjadi dalam hubungan perawat dengan klien (pasien).

Page 4: yosioktavia.files.wordpress.com …  · Web viewKomunikasi dalam bidang keperawatan adalah Proses untuk menciptakan hubungan perawat,pasien atau dengan tenaga kesehatan lainnya,dan

C. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian komunikasi dalam proses keperawatan ?

2. Apa yang dimaksud dengan pengkajian dalam tahap proses keperawatan ?

3. Apa yang dimaksud dengan diagnosa keperawatan dalam tahap proses

keperawatan ?

4. Apa yang dimkasud dengan pencernaan dalam tahap proses keperawatan ?

5. Untuk mengetahui bagaimana Komunikasi dalam Keperawatan

6. Untuk mengetahui bagaimna Komunikasi Interpersonal dalam Keperawatan

7. Untuk mengetahui bagaimana Gaya Komunikasi dan Pengertian Komunikasi

Therapeutik

8. Untuk mengetahui bagaimana Teknik Komunikasi Therapeutik

9. Untuk mengetahui bagaimana Hubungan perawat dengan pasien

10. Untuk mengetahui bagaimana Hubungan perawat dengan pasien dalam konteks

etis

11. Apa yang dimaksud dengan evaluasi dalam tahap proses keperawatan ?

D. Manfaat Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan agar :

a. Untuk mengetahui pengertian komunikasi dalam proses keperawatan

b. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang cara berkomunikasi yang baik

dalam proses keperawatan yang baik

c. Mahasiswa dapat mengetahui tahap-tahap proses keperawatan

E. Metode Penulisan

Adapun metodi penulisan yang kami susun dalam makalah ini bersumber dari buku-

buku tentang komunikasi keperawatan dan juga dari browsing.

Page 5: yosioktavia.files.wordpress.com …  · Web viewKomunikasi dalam bidang keperawatan adalah Proses untuk menciptakan hubungan perawat,pasien atau dengan tenaga kesehatan lainnya,dan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Komunikasi dalam Konteks Keperawatan

Komunikasi adalah suatu proses yang kompleks karena dalamnya terjadi konfigurasi

berbagai macam aspek yakni aspek personal ( kognitif, afektif dan psychomotor ), sosial

( budaya, lingkungan,norma,etika ), pemenuhan kebutuhan dan agama. Konfigurasi dari

berbagai aspek akan terwujud dalam perilaku. Perilaku merupakan perwujudan nyata dari

interaksi dengan sesamanya,perilaku merupakan aktualisasi diri merupakan

pengkomunikasian diri kepada orang lain.

Komunikasi seorang perawat dengan pasien pada umumnya menggunakan komunikasi

yang berjenjang yakni komunikasi intrapersonal , intrapersonal dan komunal / kelompok.

Mundakir (2006) “Komunikasi dalam prosesnya terjadi tiga tahapan yakni komunikasi

intrapersonal,interpersonal dan publik”. Pada tindakan atau inrtervensi keperawatan

umumnya berbentuk komunikasi secara interpersonal langsung dengan jenis verbal

maupun non verbal. Kemampuan interaktif, perawat kesehatan dengan pasien mempunyai

karakter spesial. Dalam tindakan atau perilaku kedua belah pihak menunjukan aspek sosial

dan profesional. Setiap komunikasi mempunyai tujuan, untuk mencapai tujuan diperlukan

suatu metode , sehingga pencapaian tujuan dapat optimal. Komunikasi interaktif perawat

kesehatan dengan pasien tujuannya adalah kesembuhan pasien dari sakit yang dideritanya.

Bila harapan pasien untuk sembuh lambat bahkan tidak terjadi seorang perawat secara

moral sering kali merasa ikut bersalah. Perasaan yang sering kali muncul dalam diri

seorang perawat yang baik dan profesional, menunjukan bahwa komunikasi dalam

keperawatan mempunyai kekhususan yakni menyangkut kelangsungan kehidupan seorang

manusia.

Komunikasi dalam keperawatan disebut dengan komunikasi therapeutik, artinya

komunikasi yang dilakukan oleh seorang perawat pada saat melakukan intervensi

keperawatan harus mampu memberikan kasiat therapi dalam proses penyembuhan pasien.

Oleh karenanya seorang perawat kesehatan harus meningkatkan pengetahuan dan

Page 6: yosioktavia.files.wordpress.com …  · Web viewKomunikasi dalam bidang keperawatan adalah Proses untuk menciptakan hubungan perawat,pasien atau dengan tenaga kesehatan lainnya,dan

kemampuan aplikatif komunikasi therapeutik agar kebutuhan , kepuasan pasien dapat di

penuhi.

B. Pengkajian Keperawatan

Pengkajian merupakan tahap awal dalam proses keperawatan. Pengkajian dilakukan

oleh perawat dalam rangka pengumpulan data klien. Data klien diperoleh melalui

wawancara (anamnesa), pemeriksaan fisik, pemetiksaan diagnostik (laboratorium,foto,dan

sebagainya), informasi atau catatan dari tenaga kesehatan lain, dan dari keluarga klien.

Kemampuan komunikasi sangat mempengaruhi kelengkapan data klien. Untuk itu selain

perlunya meningkatkan kemampuan komunikasi bagi perawat, kemampuan komunikasi

klien juga perlu ditingkatkan.Perawat perlu mengetahui hambatan, kelemahan dan gaya

klien dalam berkomunikasi. Perawat perlu memperhatikan budaya yang mempengaruhi

kapan dan dimana komunikasi dilakukan , penggunaan bahasa, usia dan perkembangan

klien. Banyak hal yang dapat menjadi hambatan klien untuk mengirim atau memberikan

informasi, menerima, dan memahami pesan yang diterima klien.

Hambatan klien dalam berkomunikasi yang harus di perhatikan oleh perawat antara lain :

Language Deficits

Perawat perlu menentukan bahasa yang di pahami oleh klien dalam

berkomunikasi karena penguasaan bahasa akan sangat mempengaruhi presepsi

dan interpretasi klien dalam menerima pesan secara adekuat.

Sensory Deficits

Kemampuan mendengar, melihat, merasa dan membau merupakan faktor

penting dalam komunikasi, sebab pesan komunikasi akan dapat diterima

dengan baik apabila kemampuan sensori klien berfungsi dengan baik. Untuk

klien yang mengalami kelemahan mendengar, maka ada tahapan yang perlu

diperhatikan dalam melakukan pengkajian, yaitu mencari kepastian medik

yang mengindikasikan adanya kelemahan mendengar, memperhatikan apakah

klien menggunakan alat bantu dengar yang masih berfungsi, memperhatikan

apakah klien mampu melihat muka dan bibir kita saat berbicara, dan

memperhatikan apakah klien mampu menggunakan tangannya sebagai bentuk

komunikasi nonverbal.

Cognitive Impairrnents

Page 7: yosioktavia.files.wordpress.com …  · Web viewKomunikasi dalam bidang keperawatan adalah Proses untuk menciptakan hubungan perawat,pasien atau dengan tenaga kesehatan lainnya,dan

Adalah suatu kerusakan yang melemahkan fungsi kognitif (misalnya pada

klien CVA, Alzheimer’s, tumor otak) dapat mempengaruhi kemampuan klien

dalam mengungkapkan dan memahami bahasa. Dalam mengkaji pada klien

yang mengalami gangguan kognitif ini, perawat dapat menilai apakah klien

merespon (baik respon verbal maupun nonverbal) ketika ditanya ?. Apakah

klien dapat mengucapkan kata atau kalimat dengan benar ?. Apakah klien

dapat mengingat dengan baik ? dan sebagainya

Structural Deficits

Adanya gangguan pada struktur tubuh terutama pada struktur yang

berhubungan langsung dengan tempat keluarnya suara, misalnya mulut dan

hidung akan dapat mempengaruhi terjadinya komunikasi.

Paralysis kelemahan yang terjadi pada klien terutama pada ektremitas atas akan

menghambat kemampuan komunikasi klien baik melalui lisan maupun tulisan.

Perawat perlu memperhatikan apakah ada kemampuan nonverbal klien yang bisa

ditunjukan dalam rangka memberikan informasi kepada perawat.\

C. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan data-data yang didapatkan dalam

tahap pengkajian. Perumusan diagnosa keperawatan merupakan hasil penilaian perawat

dengan melibatkan klien, keluarga klien, dan tenaga kesehatan lainnya tentang masalah

yang dialami klien. Proses penentuan masalah klien dengan melibatkan beberapa pihak

tersebut adalah upaya untuk menvalidasi, memperkuat dan menentukan priotas masalah

klien dengan benar. Penentuan diagnosis tanpa mengkomunikasi kepada klien dapat

berakibat salahnya penilain perawat terhadap masalah yang dialami klien. Sikap perawat

yang komunikatif dan sikap klien yang kooperatif merupakan faktor penting dalam

penetapan diagnosa keperawatan yang tepat. Kemampuan komunikasi disini juga

diperlukan dalam menulis analisis data yang didapat dari pengkajian serta mendiskusikan

masalah yang ditemukan baik kepada klien, keluarga, maupun kepada sesama perawat.

D. Rencana Keperawatan

Page 8: yosioktavia.files.wordpress.com …  · Web viewKomunikasi dalam bidang keperawatan adalah Proses untuk menciptakan hubungan perawat,pasien atau dengan tenaga kesehatan lainnya,dan

Dalam mengembangkan rencana tindakan keperawatan kepada klien, interaksi dan

komunikasidengan klien sangatlah penting untuk menentukan pilihan rencana

keperawatan yang akan dilakukan. Misalnya, sebelum perawat memberikan diet makanan

bagi klien, perawat perlu mengetahui makanan pilihan yang disukai atau yang alergi bagi

klien sehingga tindakan yang dilakukan menjadi efektif. Rencana tindakan yang dibuat

perawat merupakan media komunikasi antara petugas kesehatan sehingga perencanaan

yang disusun perawat dinas pagi dapat di evaluasi atau di lanjutkan oleh perawat dinas

sore dan seterusnya model komunikasi ini memungkinkan pelayanan keperawatan dapat

dilaksanakan secara berkesinambungan, terukur dan efektif.

Pada tahap perencanaan ini, perawat harus menentukan prioritas masalah yang harus

diselesaikan, merumuskan tujuan tindakan dan kriteria hasil (kriteria evaluasi). Rencana

tindakan dibuat untuk mengatasi etiologi atau penyebab terjadinya masalah. Penentuan

etiologi atau penyebab dari masalah klien memerlukan kecermatan dan pengetahuan yang

lebiah agar acuan dalam membuat rencana tindakan sesuai dengan sasaran. Kegagalan

dalam menentukan etiologi dengan tepat akan berpengaruh terhadap rumusan tujuan

tindakan keperawatan dan mengganggu keberhasilan tindakan.

E. Komunikasi Interpersonal dalam keperawatan

Dalam publikasi dinamis Peplau tentang Interpersonal Relation in Nursing, telah

dipresentasikan kerangka konseptual suatu proses therapeutik antara perawat dengan

pasien. Dalam prestasinya Peplau mengatakan bahwa komunikasi perawat dengan pasien

dipengaruhi faktor-faktor yang komplek meliputi faktor lingkungan dan interaksi yang

pernah mereka alami mulai dari oarang tua, yang dilandasi pada sikap-sikap, kepercayaan,

dan pengalaman hidupnya pada budaya yang ikut menanamkan value kehidupan.

Empat fase interrelasi perawat pasien yang berkaitan dengan tanggung jawab dan tugas

perawat kesehatan terhadap pasien adalah :

1. Orientasi ( orientation )

Pada fase ini seorang perawat harus mampu menangkap bahwa pasien ingin mencari

kesembuhan penyakitnya dan dia mempercayakan dirinya dirawat oleh perawat.

Untuk seorang perawat harus mampu melakukan anamnese dengan baik, dengan

mengaplikasikan prinsip-prinsip komunikasi therapeutik, fase orintasi sering juga

disebut fase pengenalan, pendahuluan.

2. Identikfikasi ( identification )

Page 9: yosioktavia.files.wordpress.com …  · Web viewKomunikasi dalam bidang keperawatan adalah Proses untuk menciptakan hubungan perawat,pasien atau dengan tenaga kesehatan lainnya,dan

Interaksi perawat –pasien hendaknya berbasis pada kepercayaan, penerimaan,

pengertian relasi yang saling membantu. Interaksi perawat-pasien berproses seperti di

harapkan bila dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip komunikasi efektif.

3. Eksploitasi ( exploitation )

Interrelasi perawat-pasien,akan menumbuhkan pengertian pasien terhadap proses

system asuhan, sehingga pasien mempunyai keterlibatan aktif yang muncul dari

dirinya karena ingin cepat sembuh dari sakitnya. Aspek lain pasien dapat ditimbulkan

pengertian, dan kesadaran self-care, sehingga peran perawat dan pasien dalam proses

keperawatan untuk mencapai penyembuhan terjadi dengan baik (kolaborasi)

4. Resolusi ( resolution )

Tahap yang keempat merupakan tahap yang penting dalam intervensi keperawatan.

Harapan, kebutuhan pasien dapat diketahui melalui hubungan kesehatan perawat-

pasien dengan menggunakan komunikasi efektif. Harapan, kebutuhan pasien

merupakan data yang menjadi arah tindakan apa yang perlu dilakukan terhadap

pasiennya, resolusi problem asuhan keperawatan akan jelas karena kebutuhan dan

harapan pasien sudah diketahui. Fase yang keempat ini sering kali disebut dengan fase

terminasi.

F. Gaya komunikasi

Bila kita memikirkan berkomunikasi, kita sering memimpikan dirinya sediri sedang

berbicara dengan orang lain. Kenyataannya bahwa komunikasi adalah berbicara,

mendengar, berpikir, interaksi, merencana, merespon secara simultan. Berarti komunikasi

adalah alat untuk mengerti perspektif personal orang lain dan mengintrepertas dan

merespon yang didasarkan pengalaman personal.

Interaksi perawat-pasien menyaratkan semua perawat mempunyai

pengertian,perhatian, minat, dan kompetensi menganalisa perilaku dan emosional terhadap

konteks terhadap interaksi yang terjadi antara perawat-pasien. Gaya komunikasi perawat-

pasien dipengaruhi oleh kemahiran / keterampilan perawat menegakkan hubungan,

kepercayaan dan emphaty dengan menggunakan gaya mendengarkan aktif sebagai sarana

yang memfasiitasi hubungan perawat-pasien dalam asuhan keperawatan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi efektif :

Page 10: yosioktavia.files.wordpress.com …  · Web viewKomunikasi dalam bidang keperawatan adalah Proses untuk menciptakan hubungan perawat,pasien atau dengan tenaga kesehatan lainnya,dan

Hubungan

Kepercayaan

Emphaty

Cara / media penyampaian pesan

Kekuatiran dan stress

Bahasa ( verbal komunikasi )

Bahasa tubuh ( nonverbal komunikasi )

Jarak

G. Pengertian Komunikasi Therapeutik

Karakteristik hubungan anatar perawat-klien adalah berupa perilaku , pikiran dan

perasaan. Juga penting untuk membedakan antara dukungan sosial dan dukungan

profesional (Mundakir,2006). Dukungan sosial terdiri dari 2 bagian yaitu bagian dari

jaringan umum sosial dan hubungan yang merupakan dasar dari dimulainya hubungan

saling percaya dan kesempatan melakukan kegiatan.

Ada 4 fase dalam melakukan hubungan antara perawat-klien yaitu :a. Fase Prainteraksi

Kesiapan untuk perawat baru. Fase interaksi merupakan awal dimulainya

kontak pertama dengan klien. Juga sebagai awal perawat dalam

mengeksplorasi diri. Tugas dari fase ini di harapkan klien mendapatkan

informasi yang baik dan perawat mempunyai perencanaan untuk

melakukan interaksi pertama kali dengan klien. Pengkajian perawat segera

di mulai, tetapi pekerjaan yang dilakukan harus berhubungan dengan apa

yang dilakukan pada klien kemudian fase kedua adalah hubungan.

b. Fase Introduksi atau Orientasi

Fase introduksi merupakan pertemuan pertama antara perawat dan klien.

Bentuk kontrak. Pada fase ini hubungan dibangun dengan saling percaya,

saling mengerti, kedekatan dan komunikasi terbuka dan bentuk kontrak

dengan klien. Kontrak dimulai dengan introduksi perawat-klien, nama

yang disenangi, dan harapan dari peran. Yang termasuk peran adalah

tanggung jawab dan harapan klien dan perawat, bisa dijabarkan oleh

perawat ataupun tidak. Pada tahap ini juga didiskusikan tujuan hubungan

Page 11: yosioktavia.files.wordpress.com …  · Web viewKomunikasi dalam bidang keperawatan adalah Proses untuk menciptakan hubungan perawat,pasien atau dengan tenaga kesehatan lainnya,dan

dengan memperhatikan atau fokus dengan klien menampilkan

kehidupannya dan area konflik.

c. Fase kerja

Harus kerja yang terapeutik agar dapat dilakukan fase kerja. Perawat dan

klien mengeksplorasikan stressor dan meningkatkan wawasan

perkembangan dari klien dengan menyamakan persepsi, pikiran, perasaan

dan tindakan. Wawasan diharuskan untuk mengartikan tindakan yang

terjadi dan perubahan perilaku. Ini dapat diintegrasikan dengan

penampilan kehidupan individu. Perawat membantu klien untuk dapat

menurunkan kecemasan, meningkatkan ketergantungan dan tanggung

jawab diri dan mengembangkan mekanisme koping yang konstruktif.

Fokus pada fase ini adalah perubahan perilaku secara aktual.

d. Fase Terminasi

Terminasi merupakan hal yang sangat sulit taetapi penting pada fase ini

karena merupakan hubungan therapeutik klien dan perawat. Selama fase

terminasi, belajar untuk meningkatkan kemampuan klien dan perawat.

Setiap waktu perubahan perasaan dan memori data evaluasi secara

menyeluruh sesuai dengan kemajuan dan tujuan yang dicapai klien.

H. Teknik Komunikasi Therapeutik

Komunikasi therapeutik dasar dari hubungan interaktif, yang di landasi oleh freme of

reference and field of experience. Dari kedua belah yang terlibat dalam proses komunikasi

(perawat-pasien). Bobot / mutu interaksi dan kemampuan meningkatkan komunikasi

therapeutik dipengaruhi oleh faktor-faktor yang meliputi sikap perawat, kemampuan

perawat, mengerti dan memahami perilaku yang berkaitan dengan kontek sosial, adanya

sifat terbuka untuk mendengar dan merespon secara emphati terhadap pasien dan juga

keluarganya maupun teman-teman.

Teknik komunikasi therapeutik adalah :a) Diam

b) Pembukuan yang luas

c) Bersifat spesifik dan tentatif

d) Mengajukan pertanyaan terbuka

e) Sentuhan

Page 12: yosioktavia.files.wordpress.com …  · Web viewKomunikasi dalam bidang keperawatan adalah Proses untuk menciptakan hubungan perawat,pasien atau dengan tenaga kesehatan lainnya,dan

f) Menyatakan kembali ucapan klien

g) Klarifikasi

h) Berbagi persepsi atau mencari validasi konsensus

i) Menawarkan diri untuk membantu

j) Memberikan informasi

k) Mengungkapkan penghargaan

l) Mengklarifikasi waktu atau urutan kejadian

m) Mengorientasikan realitas

n) Memfokuskan

o) Refleksi

p) Meringkas dan merencanakan

I. Hubungan Perawat dan pasien

Perawat sebgai salah satu tenaga keperawtan, dalam menjanlin hubungan dengan

pasien merupakan yang pertama dan terlama. Dengan demikian mutlak membutuhkan

kemampuan berkomunikasi interpersonal dalam membina hubungan tersebut. Dalam

menjalankan fungsi dan perannya adalah sebagai berikut : sebagai pemberi pelayanan,

pendidikan, pengelola, dan peneliti. Sebagai sorang yang profesional berada dalam posisi

yang menentukan untuk melindungi hak-hak pasien unyuk mendapatkan : pelayanan

asuhan keperawtan yang aman dan bermutu, informasi yang diperlukan keluasan pribadi

(privacy), menolak terapi / perawatan, dan kerahasiaan akan keberadaan data diri pasien.

J. Hubungan perawat dan pasien dalam konteks etis

Seorang pasien dalam situasi menjadi psien mempunyai tujuan tertentu. Seorang

perawat dalam memberikan asuhan keperawatan juga mempunyai tujuan tertentu. Kondisi

yang dihadapi pasien merupakan penentu peran perawat terhadap pasien . Untuk

menjelaskan peran perawat secara umum dapat digunakan kerangka yang mengacu pada

pandangan dasar Helldegard .E Peplay , tentang hubungan perawat dan pasien dalam

asuhan keperawatan, merupakan rasa percaya, pengukuran pemecahan masalah ( Problem

Solving ), dan kolaborasi.

Dalam konteks hubungan perawat dan pasien, perawat dapat berperan sebagai konselor

pada saat pasien mengungkapkan kejadian dan perasaan tentang penyakitnya. Perawat

juga dapat berperan sebagai pengganti orang tua (terutama pada pasien anak), saudara

Page 13: yosioktavia.files.wordpress.com …  · Web viewKomunikasi dalam bidang keperawatan adalah Proses untuk menciptakan hubungan perawat,pasien atau dengan tenaga kesehatan lainnya,dan

kandung, atau teman bagi pasien dalam ungkapan perasaan-perasaanya. Fokus utama dari

perhatian etis dalam keputusan tindakan asuhan keperawatan seharusnya adalah

kesejahteraan individu, dan walaupun pasien mempunyai peran integral dan bahan peran

sentral dalam pengambilan keputusan, maka pasien tidak lagi mempunyai hak untuk

memaksa perawat, sebagai pelaksana asuhan keperawatan.

K. Evaluasi Komunikasi

Antara perawat dan klien pada tahap ini adalah untuk mengevaluasi apakah tindakan

yang telah dilakukan perawat atau tenaga kesehatan lain membawa pengaruh atau hasil

yang positif bagi klien, sebagaimana kriteria hasil yang telah ditentukan pada tahap

sebelumnya. Evaluasi yang dilaksanakan meliputi aspek kognitif, sikap dan keterampilan

yand dapat diungkapkan klien secara verbal maupun nonverbal. Pada tahap ini juga

memberi kesempatan bagi perawat untuk melihat kembali tentang efektivitas rencana

tindakan yang telah dilakukan. Semua tahapan proses keperawatan tersebut membutuhkan

kemampuan komunikasi yang adekuat. Komunikasi merupakan kegiatan mengumpulkan,

memadukan, menyamakan, dan menyalurkan informasi dalam pelayanan kesehatan.

Page 14: yosioktavia.files.wordpress.com …  · Web viewKomunikasi dalam bidang keperawatan adalah Proses untuk menciptakan hubungan perawat,pasien atau dengan tenaga kesehatan lainnya,dan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada dasarnya hubungan antara perawat dan pasien berdasarkan pada sifat alamiah

perawat dan pasien. Dalam interaksi perawat dan pasien, peran yang dimiliki masing-

masing membentuk suatu kesepakatan atau persetujuan dimana pasien mempunyai peran

dan hak sebagai pasien dan perawat dapat melaksanakan asuhan keperawatan mempunyai

peran dan hak sebagai perawat.

Dalam konteks keperawatan hubungan perawat-pasien,maka setiap hubungan harus

didahului dengan kontrak dan kesepakatan bersama,dimana pasien mempunyai peran

sebagai pasien dan perawat sebagai pelaksana asuha keperawatan.Komunikasi therapeutik

merupakan hal yang sentral dalam asuhan keperawatan. Komunikasi therapeutik adalah

landasan interaksi perawat-pasien dan dapat juga menjadikan kesempatan yang baik untuk

menumbuhkan kepercayaan, dalam melakukan anamenese meruapakn sarana

mengumpulkan data pasien sesuai yang dibutuhkan, dapat menumbuhkan kolaborasi

pasien dengan tenaga penunjang keperawatan lain, dapat mempermudah diagnosa dan

memperlancar intervensi yang seharusnya dilakukan oleh seorang perawat kesehatan.

Komunikasi therapeutik menjadi suatu keharusan untuk dipahami dan

diimplementasikan oleh seorang perawat dalam melakukan tindakan kepada pasien.

Profesionalitas seorang perawat kesehatan akan dapat diwujudkan dengan kemampuan

seorang perawat kesehatan mengkomunikan kapabelitas kognitif, afektif, dan psychomotor

menjadi suatu konfigurasi integral dalam memenuhi espektasi kliennya, dengan memaknai

komunikasi dirinya dengan nilai-nilai therapeutik. Secara holistik kepada klien / pasien.

Adapun tahap proses keperawatan yaitu :

a. Pengkajian merupakan tahap awal dalam proses keperawatan.

b. Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan data-data yang didapatkan dalam

tahap pengkajian.

c. Perencanaan dalam mengembangkan rencana tindakan keperawatan kepada

klien,interaksi dan komunikasi dengan klien sangatlah penting untuk menentukan

pilihan rencana keperawatan yang akan dilakukan.

d. Evaluasi komunikasi antara perawat dan klien pada tahap ini adalah untuk

mengevaluasi apakah tindakan yang telah dilakukan perawat atau tenaga kesehatan

lain membawa pengaruh atau hasil yang positif bagi klien, sebagaimana krietria

hasil yang telah ditentukan pada tahap sebelumnya.

Page 15: yosioktavia.files.wordpress.com …  · Web viewKomunikasi dalam bidang keperawatan adalah Proses untuk menciptakan hubungan perawat,pasien atau dengan tenaga kesehatan lainnya,dan

B. Saran

Bagian akhir dari makalah ini, kami sarankan bahwa aturan komunikasi dalam proses

keperawatan yang telah ditetapkan dapat dijalankan sesuai prosedurnya dan mahasiswa/i

diharapkan dapat mempersiapkan diri dalam mengumpulkan, mamadukan, menyamakan,

menyalurkan informasi dalam pelayanan kesehatan dan meningkatkan kinerja dalam

mewujudkan komunikasi yang adekuat sehingga mampu menjadi mahasiswa/i profesional

dalam berkomunikasi secara verbal maupun nonverbal serta diharapkan memiliki

pemahaman yang mendalam tentang komunikasi.

Page 16: yosioktavia.files.wordpress.com …  · Web viewKomunikasi dalam bidang keperawatan adalah Proses untuk menciptakan hubungan perawat,pasien atau dengan tenaga kesehatan lainnya,dan

Daftar Pustaka

Baradero, Mary. 2006. Buku Saku Konseling Dalam Keperawatan. Jakarta : EGC

Mundakir. 2006. Tahap-tahap Proses Keperawatan Dalam Komunikasi Proses Keperawatan. Komunikasi Keperawatan Aplikasi Dalam Pelayanan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Stephen W. Hulejohn, Karen A. Foss. 2009. Teori Komunikasi : EGC