23
25 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penelitian Tindakan Kelas Permasalahan pokok yang diangkat dalam penelitian ini adalah meningkatkan kesadaran siswa dalam koperasi pada pembelajaran IPS di kelas VIII melalui penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Ini berarti bahwa penelitian ini bertujuan memecahkan permasalahan pembelajaran di kelas. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Atas dasar itulah, penelitian ini bersifat penelitian tindakan. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang sifatnya reflektif yaitu dengan melakukan tindakan-tindakan yang tepat agar dapat memperbaiki serta menigkatkan proses pembelajaran di kelas secara professional untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Seperti yang dikemukakan oleh Kasbolah (1999:15), “Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan

hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewAtas dasar itulah, penelitian ini bersifat penelitian tindakan. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang sifatnya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewAtas dasar itulah, penelitian ini bersifat penelitian tindakan. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang sifatnya

25

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Penelitian Tindakan Kelas

Permasalahan pokok yang diangkat dalam penelitian ini adalah

meningkatkan kesadaran siswa dalam koperasi pada pembelajaran IPS di kelas

VIII melalui penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Ini berarti bahwa

penelitian ini bertujuan memecahkan permasalahan pembelajaran di kelas. Metode

yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Atas dasar itulah,

penelitian ini bersifat penelitian tindakan.

Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang sifatnya

reflektif yaitu dengan melakukan tindakan-tindakan yang tepat agar dapat

memperbaiki serta menigkatkan proses pembelajaran di kelas secara professional

untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Seperti yang dikemukakan oleh

Kasbolah (1999:15), “Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan dalam

bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk

memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran”. Pendapat yang

hampir sama dikemukakan oleh Wiriaatmadja (2005:15) Penelitian Tindakan

Kelas yaitu “Kegiatan sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek

pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri, mereka dapat

mencobakan suatu gagasan perbaiki dalam praktek pembelajaran mereka dan

melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

Page 2: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewAtas dasar itulah, penelitian ini bersifat penelitian tindakan. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang sifatnya

26

Penelitian Tindakan Kelas bersifat reflektif inkuiri. Fokus penelitian

tindakan terletak kepada bagaimana kemapuan guru dalam melakukan tindakan-

tindakan alternatif dalam memecahkan masalah permasalahan-permasalahan yang

menjadi kendala dalam pencapaian hasil pembelajaran. Ini terkait langsung

dengan kemampuan guru dalam merencanakan, menerapkan atau mencoba, dan

mengevaluasi efektifitas tindakan-tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran

selanjutnya.

Penelitian ini dilakukan secara kolaborasi, maksudkan untuk membantu.

Memecahkan dan merefleksi pembaharuan-pembaharuan dalam tindakan-tindakan

pembelajaran untuk mencapai hasil belajar yang sesuai dengan tujuan. Wibawa

(2003:8) mengemukakan bahwa “Penelitian tindakan bertujuan untuk

meningkatkan kualitas pendidikan atau pembelajaran yang diselenggarakan yang

diselenggarakan oleh guru/pengajar-peneliti itu sendiri, yang dampaknya

diharapakan tidak ada lagi permasalahan yang mengganjal di kelas”.

Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti dapat menggunakan metode

deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode yang digunakan guru untuk memecahkan

permasalahan pembelajaran yang terjadi dalam praktek pembelajaran sehari-hari

untuk menuju pada situasi dan kondisi belajar yang kondusif. Karakteristik dalam

metode deskriptif adalah: 1) masalah yang diamati adalah masalah yang aktual

sebagaimana adanya pada saat penelitian diadakan, 2) lebih berfungsi untuk

memecahkan masalah praktis pendidikan, 3) pemanfaatan temuan penelitian

berlaku saat itu pula yang belum tentu relevan untuk waktu yang akan datang, 4)

Page 3: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewAtas dasar itulah, penelitian ini bersifat penelitian tindakan. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang sifatnya

27

hasil pengamatan disusun kesimpulannya dipaparkan, dideskripsikan sebagaimana

yang diamati.

Dalam penelitian ini guru berusaha mencari inovasi-inovasi pembelajaran

dalam melakukan tindakan-tindakan untuk memecahkan permasalahan

pembelajaran yang didapat dari hasil pengamatan pada waktu melakukan proses

pembelajaran berlangsung dengan menjajagi alternatif-alternatif tindakan yang

bisa digunakan untuk meningkatkan kinerja menuju ke arah perbaikan.

3.2 Prosedur Penelitian

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini, mengembangkan

sebagaimana lazimnya dalam penelitian tindakan yaitu berbentuk siklus.

Penelitian tindakan ini terdiri dari tiga siklus bahkan tidak menutupi kemungkinan

bisa lebih. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan ke arah

peningkatan dan perbaikan proses penbelajaran. Sebelum tahap-tahap dalam

setiap siklus dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan studi kelayakan sebagai

penelitian pendahuluan dengan tujuan untuk mengidentifikasikan masalah dan ide

yang tepat dalam pengembangan proses pembelajaran di kelas. Pada kegiatan ini

peneliti dan guru (sebagai mitra kerja) sudah melibatkan diri secara aktif dan

intensif dalam rangkaian kegiatan penelitian.

Model siklus yang digunakan berbentuk spiral seperti yang dikembangkan

oleh Kemmis dan Taggart (Kasbolah, 1999:14), yaitu “momen-momen dalam

bentuk spiral yang meliputi: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi”.

Kemudian pada siklus kedua dan seterusnya jenis kegiatan yang dilakukan

Page 4: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewAtas dasar itulah, penelitian ini bersifat penelitian tindakan. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang sifatnya

28

peneliti pada dasarnya sama, tetapi ada modifikasi pada tahap perencanaan.

Secara operasional tahap-tahap kegiatan penelitan dalam setiap siklus dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Perencanaan

Refleksi Tindakan/Observasi

Perencanaan

Perencanaan

Refleksi

Tindakan/Observasi

Perencanaan

Perencanaan

Refleksi

Tindakan/Observasi

Perencanaan

Penelitian Tindakan Model Spiral Adaptasi dari Kemmis dan Taggart (1993)

Gambar 3.1

Alur siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas menurut Stephen Kemmis

3.2.1 Perencanaan

Kegiatan perencanaan diawali dengan merencanakan ide penelitian

kemudian ditindaklajuti dengan observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas.

Page 5: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewAtas dasar itulah, penelitian ini bersifat penelitian tindakan. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang sifatnya

29

Kegiatan ini merupakan kegiatan pendahuluan yang tujuannya untuk

mengidentifikasikan masalah dan menemukan fakta yang terjadi di kelas.

Berdasarkan temuan pada penelitian pendahuluan, peneliti merencanakan

langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan di kelas atau di luar kelas

dalam proses pembelajaran berikutnya. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap

perencanaan adalah :

a. Membuat skenario pembelajaran ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran /RPP).

b. Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi pembelajaran di

kelas.

c. Menentukan lokasi atau lingkungan sekitar yang akan dijadikan sumber

belajar atau media dalam pengajaran.

d. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan.

Berdasarkan temuan penelitian pendahuluan selanjutnya merencanakan

langkah-langkah kegiatan tindakan yang dilaksanakan penelitian di kelas, pada

proses pembelajaran selanjutnya.

3.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini, peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan perencanaan

yang telah dirumuskan. Jenis tindakan yang dilaksanakan peneliti adalah hasil

rumusan yang telah ditetapkan. Tujuan utama pada tahap ini adalah

mengupayakan inovasi dalam proses pembelajaran dengan tujuan untuk

peningkatan kualitas pembelajaran yang dirasakan kemanfaatanya oleh peneliti

dan para siswa.

Page 6: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewAtas dasar itulah, penelitian ini bersifat penelitian tindakan. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang sifatnya

30

Upaya perubahan tidak selalu berhasil dalam sekali tindakan, hal itu

dikarenakan ada kendala, kesalahan, atau kekurangan. Hal ini perlu direnungkan

dalam refleksi dari seluruh kegiatan yang telah dilakukan dalam proses

pembelajaran. Modifikasi perlu dilakukan atau tidak, keputusanya diambil pada

diskusi di akhir siklus pertama, sebagai dasar untuk menyusun tindakan

selanjutnya pada siklus berikutnya untuk melaksanakan tahap inovasi sehingga

guru menguasai teknik pembelajaran yang baru atau memperhalusnya untuk

menjaring lebih banyak data penelitian.

3.2.3 Observasi

Kegiatan observasi dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi

( instrumen-instrumen penelitian ) yang telah disiapkan sebelumnya. Hal ini

dilakukan untuk melihat hasil atau dampak dari tindakan yang telah dilaksanakan.

Hasil observasi merupakan bahan pertimbangan untuk melakukan refleksi dan

revisi terhadap rencana dan tindakan yang telah dilakukan untuk menyusun

rencana dan tindakan yang telah dilakukan untuk menyusun rencana dan tindakan

selanjutnya, yang diharapkan lebih baik dari tindakan yang dilaksanakan

sebelumnya.

3.2.4 Refleksi

Temuan-temuan pada waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran

ditindaklanjuti dengan kegiatan refleksi. Refleksi dilakukan antara peneliti/guru

dengan memperhatikan saran dan pendapat dari observer, karena observer

bertugas sebagai pengamat atau pengawas selama kegiatan barlangsung. Kegiatan

Page 7: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewAtas dasar itulah, penelitian ini bersifat penelitian tindakan. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang sifatnya

31

refleksi ini merupakan penyusunan rencana tindakan dalam pelaksanaan kegiatan

penelitian berikutnya.

Prosedur yang ditempuh dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3

silkus. Pada setiap siklus terdiri dari 3 kegiatan. Pelaksanaan setiap siklus

disesuaikan dengan perubahan yang ingin dicapai sebagaimana dalam desain yang

telah dibuat tentang faktor yang diselidiki. Hal ini sesuai dalam pendapat yang

dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart ( 1992: 11-15) bahwa tahapan

penelitian tindakan kelas terdiri atas : (1) Perencanaan (2) Pelaksanaan Tindakan

(3) Observasi dan (4) Refleksi dalam siklus, dengan berpatokan pada refleksi

awal.

Langkah-langkah kegiatan dalam penelitian yang dilakukan terbagi ke

dalam tiga tahap diantaranya :

1. Tahap Persiapan Penelitian

Pada tahap persiapan penelitian ada beberapa yang harus dipersiapkan oleh

peneliti diantaranya adalah :

a. Mengidentifikasi masalah penelitian

b. Mempersiapkan media dan sumber belajar yang akan digunakan dalam

pelajaran IPS yaitu mengenai koperasi.

c. Menyusun instrumen penelitian berupa : soal-soal tes untuk setiap siklus

tindak sesuai dengan indikator yang terdapat dalam RPP, pedoman

observasi, dan pedoman wawancara.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan yang harus dipersiapkan oleh peneliti adalah :

Page 8: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewAtas dasar itulah, penelitian ini bersifat penelitian tindakan. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang sifatnya

32

a. Siklus I dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan waktu 2 x 40

menit. Dengan kesadaran bagai siswa dalam memelihara kebersihan.

Kegiatan yang dilakukan sebagai berikut :

1. Peneliti melaksanakan penelitian melalui pelaksanaan pembelajaran IPS

tentang Koperasi di lingkungan sekolah dengan metode demontrasi.

Dalam pelaksanaan pembelajarannya menggunakan rencana

pembelajaran yang telah disusun.

2. Melaksanakan tes pada Siklus I menggunakan soal tes tentang

perkoperasian di lingkungan sekitar.

3. Refleksi, setelah melaksanakan tindakan berupa proses pembelajaran.

Kegiatan selanjutnya merefleksi kegiatan yang telah dilaksanakan

dengan cara menganalisis hasil tes pada Siklus I, serta mengidentifikasi

kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran.

b. Pada Siklus II peneliti melaksanakan pembelajaran masih tentang

Koperasi yang ada di lingkungan sekolah dengan tujuan siswa memahami

tentang perkoperasian. Kegiatan pembelajaran ini waktunya satu kali

pertemuan atau 2 x 40 menit.

Pada Siklus II kegiatan yang dilakukan oleh peneliti diantaranya adalah :

1. Peneliti melaksanakan penelitian melalui pelaksanaan pembelajaran

IPS, masih tentang Koperasi, siswa dibawa keluar kelas untuk melihat

keadaan koperasi yang ada di lingkungan sekolah, selanjutnya siswa

melakukan pengamatan mengenai koperasi dengan menggunakan

Page 9: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewAtas dasar itulah, penelitian ini bersifat penelitian tindakan. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang sifatnya

33

metode demonstrasi dan diskusi kelompok sesuai rencana pembelajaran

yang telah disusun (RPP terlampir).

2. Melaksanakan tes pada Siklus II, menggunakan soal tes tentang

Koperasi sekolah.

3. Refleksi

Dalam kegiatan ini peneliti bersama dengan observasi melakukan

analisa terhadap hasil tes pada Siklus II dan mengidentifikasi kelebihan

dan kekurangan pembelajaran. Hasil analisis dan identifikasi kelebihan

dan kekurangan menjadi acuan dalam merancang dan melaksanakan

tindakan selanjutnya.

c. Pada Siklus III, peneliti melaksanakan pembelajaran IPS materi Koperasi

sekolah. Kegiatan pembelajaran ini waktunya satu kali pertemuan atau 2 x

40 menit.

Kegiatan yang dilakukan peneliti sebagai berikut :

1. Peneliti melaksanakan penelitian malalui pelaksanaan

IPS,materi meliputi menjelaskan mengenai manfaat koperasi sekolah

bagi siswa. Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan likungan

sekitar sebagai sumber belajar, sedangkan metode yang digunakan

adalah metode demonstrasi, diskusi kelompok, dan inkuiri sesuai

rencana pembelajaran yang telah disusun (RPP terlampir).

2. melaksanakan tes siklus III dengan menggunakan soal tentang koperasi

sekolah

Page 10: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewAtas dasar itulah, penelitian ini bersifat penelitian tindakan. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang sifatnya

34

3. Dalam kegitan ini juga penelitian bersama dengan observasi melakukan

analisis terhadap hasil tes pada siklus III dan mengidentifikasikan

kelebihan dan kekurangan pada pembelajaran yang telaaah di

laksanakan.

Hasil analisis dan identifikasi kelebihan dan kekurangan dalam

pembelajaran siklus III atau tindakan ke III ini menjadi bahan untuk

acuan dalam menyusun kesimpulan dan rekomendasi dari peneliti

tindak ini,

3.3 Lokasi subjek penelitian

Lokasi penelitian di kelas VIII SMPN 1 Cicalengka Kabupaten Bandung.

Yang menjadi dasar pertimbangan penelitian dilaksanakan di SMPN1 Cicalengka,

karena peneliti adalah Guru SMPN1 Cicalengka hal ini akan memudahkan bagi

peneliti dalam mengurusi perizinan.

Yang menjadikan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelasVIII D

SMPN1 Cicalengka, yang berjumlah 44 orang siswa yang terdiri dari 22 orang

laki-laki dan 22 orang perempuan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Menurut sugiono (2005:59) terdapat dua hal utama yang mempengaruhi

kualitas data hasil penelitan,yaitu:

“kualitas instrumen penelitan, dan kualitas pengumpulan data. Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti sendiri. Oleh karena itu penelitian sebagai instrument juga harus “divalidasi” seberapa jauh penelitian kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya

Page 11: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewAtas dasar itulah, penelitian ini bersifat penelitian tindakan. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang sifatnya

35

terjun kelapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian, baik secara akademik meupun logistiknya”.

Dari kajian di atas, peneliti dalam melakukan penelitian terlebih dahulu

harus mempersiapkan segala kemampuan akademik yang berhubungan dengan

bidang yang akan diteliti. Dalam hal ini penelitian yang akan dilakukan adalah

dalam bidang pendidikan khususnya untuk memecahkan permassalahan dalam

pencapaian hasil belajar IPS di SMP.

Berhubungan dengan peneliti sebagai intrumen penelitian, Sugiono

(2005:60), menjelaskan “Sebagai alat peneliti atau peneliti berfungsi menetapkan

fokus penelitian, melakukan pengumpulan data, meneliti kualitas data, analisis

data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuanya”.

Berdasarkan dari kajian di atas, dalam penelitian ini pengumpulan data

yang akan dilakukan berdasarkan teknik pengumpulan data yaitu dilakukan

dengan cara observasi (pengamatan), interview (wawancara), tes hasil belajar, dan

studi dokumentasi. Sesuai dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini

untuk memperoleh dan mengumpulkan data dapat dijelaskan beberapa teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

3.4.1 Observasi

Observasi merupakan suatu teknik untuk mengamati secara langsung

ataupun tidak langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang berlangsung, baik

di sekolah maupun di luar sekolah. Dilihat dari hubungan antara observer dengan

observant ( yang observasi), dapat dibedakan antara observasi partisipatif dan

observasi non partisipatif.

Page 12: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewAtas dasar itulah, penelitian ini bersifat penelitian tindakan. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang sifatnya

36

Ketika guru sedang melakukan tindakan, karena hatinya menyatu dengan

kegiatan, tentu tidak sempat menganalisis peristiwanya ketika sedang terjadi. Oleh

karena itu, guru mitra penelitian sebagai pengamat berlangsung agar melakukan

“pengamatan balik” terhadap apa yang terjadi ketika kegiatan berlangsung.

Sambil melakukan pengamatan balik ini guru pelaksana mencatat sedikit demi

sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus

berikutnya. Arikunto (2006: 19).

3.4.2 Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar digunakan untuk menjaring data peningkatan hasil belajar

siswa dalam menguasai materi yang dilakukan melalui evaluasi dari tes awal, tes

akhir, dan tes proses yang diambil dari hasil lembar kerja siswa (LKS) dalam

setiap siklus. Pengumpulan data melalui tes hasil belajar adalah untuk mengetahui

kondisi hasil pembelajaran siswa, dan hasilnya dapat dijadikan acuan dalam

merancang rencana tindakan untuk pembelajaran selanjutnya.

3.4.3 Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu penggunaan dokumen penting berada di lapangan

(sekolah) berupa data-data sekolah, laporan akademik siswa, dan data-data lainnya

yang diperlukan. Moleong (1993: 61), Guba dan Lincoln (1981: 232) mengatakan

bahwa :

“Dokumen sangat berguna dan sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya yang alamiah, sesuai dengan konteks, lahir, dan berada dalam konteks. Studi dokumen ini diperlukan untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan sekolah yang dijadikan subjek penelitian”.

Page 13: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewAtas dasar itulah, penelitian ini bersifat penelitian tindakan. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang sifatnya

37

Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian adalah semua data yang

dihasilkan dalam penelitian tindakan kelas ini, baik berupa nilai tes siswa,

aktivitas guru dan siswa.

3.5 Analisi Data

Data yang dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data baru bermakna

jika ditafsirkan atau dianalisis pada konteksnya, data hanya jika dianalisis secara

akurat dan seksama untuk diberi makna. Data yang diperoleh melalui observasi,

wawancara, studi literatur, dan studi dokumentasi, selanjutnya direduksi yang

dilakukan dengan jalan menyusun abstraksi.

Moleong (2001: 190) sehubungan dengan proses mereduksi data

mengemukakan :

“Merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses, dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya. Langkah selanjutnya adalah penyusunannya dalam satuan-satuan itu kemudian dikategorisasikan pada langkah berikutnya. Kategori-kategori itu dilakukan sambil membuat koding. Tahap akhir dari analisis data ini ialah mengadakan pemeriksaan keabsahan data. Etelah selesai tahap ini, mulailah kini tahap penafsiran data dalam mengolah hasil sementara menjadi teori subtantif dengan menggunakan beberapa metode tertentu”.

Dari pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa langkah awal yang

ditempuh dalam pengolahan dan analisis data adalah membuat abstraksi yang

merupakan rangkuman dari hal-hal yang inti. Selain itu dalam penetapan data

dilakukan triangulasi, artinya memeriksa keabsahan data yang diperoleh dengan

memanfaatkan sesuatu yang lain untuk keperluan, pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu.

Page 14: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewAtas dasar itulah, penelitian ini bersifat penelitian tindakan. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang sifatnya

38

Untuk mengetahui hasil belajar siswa dan aktivitas siswa dalam

pembelajaran data yang terkumpul dan tersusun kemudian dianalisis dan diolah

dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

=

Keterangan : = rata-rata hitung n = banyak subjek

= hasil perkalian skor dengan frekuensi skor yang bersangkutan.

3.6 Validasi Data

Dalam proses pengolahan data agar data yang di peroleh akurasi dan

obyektif maka dilakukan validasi data. Merujuk pada Wiriaatmadja, (2005:168-

171) langkah-langkah validasi diantaranya:

1) Member Check

Member Check yaitu mengecek kebenaran dan kesahihan sumber data

untuk dapat mengklarifikasikan apakah data tersebut sesuai atau tidak dengan

yang dimaksud oleh informan. Dalam proses ini, data yang diperoleh

dikonfirmasikan dengan guru kelas melalui kegiatan diskusi balikan pada setiap

akhir pelaksanaan tindakan dan pada akhir seluruh pelaksanaan tindakan.

Dalam pelaksanaan tindakan penerapan media teka-teki silang dalam

pembelajaran ekonomi, kegiatan member check ini dilakukan bersama dengan

kaloborator sebagai peneliti. Data data yang berhasil dikumpulkan akan dibawa

dan dibahas bersama dengan mitra yg telah peneliti ajak untuk berkolaborasi.

Page 15: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewAtas dasar itulah, penelitian ini bersifat penelitian tindakan. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang sifatnya

39

Kebenaran dari data dikonfirmasi melalui diskusi balikan pada setiap tindakan

penelitian di kelas.

2) Triangulasi

Triangulasi yaitu mengecek kebenaran dan kesahihan data pelaksana

tindakan dengan mengkonfirmasi data yang di peroleh dengan sumber lain.(guru

dan siswa). Informasi yang di dapat oleh guru melalui wawancara di bandingan

dengan hasil yang di peroleh dari data yang bersumber dari siswa berupa jurnal

kesan serta angket.

Kegiatan triangulasi dalam penelitian ini dilakukan melalui kegiatan

pengkonfirmasian data kepada guru mata pelajaran ekonomi yang bersangkutan,

juga siswa yang diwawancarai. Selanjutnya data tersebut dibandingkan dengan

data yang terkumpul dari hasil observasi awal dan observasi didalam kelas, serta

kegiatan dokumentasi selama penerapan pembelajaran ekonomi dengan

mengguanakan media teka-teki silang berlangsung.

3) Expert Opinion

Expert Opinion yaitu pengecekan terakhir terhadap kesahihan temuan

penelitian kepada para pakar yang profesioanal dibidangnya, seperti dikemukakan

oleh Nasution (Hanifah, 2003:96) yang mengatakan bahwa expert opinion

dilakukan dengan cara mengkonsultasikan hasil temuan peneliti dengan para ahli.

Dalam kegiatan ini, peneliti mengkonsultasikan hasil temuan penelitian dengan

pembimbing skripsi, pakar atau penghalusan, berdasarkan arahan atau opini, pakar

atau pembimbing selanjutnya akan mengevaluasi, konstruk dan kategori dan pada

Page 16: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewAtas dasar itulah, penelitian ini bersifat penelitian tindakan. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang sifatnya

40

tahap selanjutnya analisis yang dilakukan oleh peneliti sehingga derajat

kepercayaan akan meningkat.