73
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan Demokrasi. Dan penyelenggaraan pendidikan, pengelolaan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Penerapan demokrasi pengelolaan pendidikan adalah dengan diberikannya wewenang kepada sekolah untuk menyusun kurikulum. Hal itu juga mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta Pasal 35 tentang Standar Nasional Pendidikan. Selain itu juga adanya tuntunan globalisasi dalam bidang pendidikan yang mengacu keberhasilan pendidikan nasional agar dapat bersaing dengan hasil pendidikan negara-negara maju. Desentralisasi pengelolaan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan. Bukti nyata dari desentralisasi pengelolaan pendidikan ini adalah diberikannya wewenang kepada sekolah untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan. Seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya maupun pelaksanaannya di sekolah. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran,

benzukgee.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menuntut

  • Upload
    doanbao

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan

Demokrasi.

Dan penyelenggaraan pendidikan, pengelolaan yang semula bersifat

sentralistik berubah menjadi desentralistik. Penerapan demokrasi pengelolaan

pendidikan adalah dengan diberikannya wewenang kepada sekolah untuk menyusun

kurikulum. Hal itu juga mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta Pasal 35 tentang Standar

Nasional Pendidikan. Selain itu juga adanya tuntunan globalisasi dalam bidang

pendidikan yang mengacu keberhasilan pendidikan nasional agar dapat bersaing

dengan hasil pendidikan negara-negara maju.

Desentralisasi pengelolaan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan

kondisi daerah perlu segera dilaksanakan. Bukti nyata dari desentralisasi

pengelolaan pendidikan ini adalah diberikannya wewenang kepada sekolah untuk

mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan. Seperti dalam

pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya maupun pelaksanaannya di

sekolah.

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Tujuan tertentu meliputi tujuan Pendidikan Nasional serta kesesuaian dengan

kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan. Untuk memungkinkan

penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

beragam mengacu pada standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian

tujuan pendidikan nasional. Standar Pendidikan Nasional terdiri atas standar isi,

proses, standar kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,

pengelolaan, pembiasaan, dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar

nasional pendidikan tersebut yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan

(SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan

kurikulum.

Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk :

a. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

b. Belajar untuk memahami dan menghayati

c. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif

d. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain dan

e. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang

aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah

menyesuaikan dengan tuntunan kebutuhan siswa, keadaan sekolah dan kondisi

daerah. Dengan demikian, daerah atau sekolah memiliki cukup kewenangan untuk

merancang dan menemukan hal-hal yang diajarkan, pengelolaan pengalaman

belajar, cara belajar dan menilai keberhasilan belajar mengajar.

B. LANDASAN

1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem

Pendidikan Nasional

2. Undang – Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

3. Undang-undang Nomor 31 tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan

5. Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi

6. Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Kelulusan.

7. Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan.

8. Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses

9. Permendiknas Nomor 15 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal

Pendidikan Dasar

C. TUJUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Sebelum diuraikan tentang tujuan pengembangan kurikulum, terlebih dahulu

akan dipaparkan tentang kerangka dasar kurikulum. Peraturan Pemerintah (PP)

2

Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 6 ayat (1)

menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus

pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas :

1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

2. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan kepribadian

3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

4. Kelompok mata pelajaran estetika

5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan

Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel 1 :

Tabel 1. Kelompok mata pelajaran dan cakupan kelompok mata pelajaran

NoKelompok Mata

Pelajaran Cakupan

1 Agama dan Akhlak Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

2 Kewarganegaraan dan kepribadian

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksud untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela Negara penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi dan nepotisme.

3 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada jenjang SD dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan mandiri.

4 Estetika Kelompok mata pelajaran ini yang dimaksud untuk meningkatkan sensivitas, kemampuan mengeksplorasikan, dan kemampuan mengapresiasikan keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasikan keindahan dan harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi baik dalam kehidupan individual sehingga mampu untuk menikmati dan

3

mensyukuri hidup maupun dalam kehidupan masyarakat sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis

5 Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan

Kelompok mata pelajaran ini pada jenjang SD dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran sikap dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun dan perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial mewabah.

Berdasarkan cakupan kelompok mata pelajaran tersebut, dapat dipaparkan

tujuan pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut :

1. Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia

2. Meningkatkan kesadaran, dan wawasan peserta didik akan status, hak

dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta

meningkatkan kualitas dirinya sebagai manusia.

3. Mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan

teknologi serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang

kritis, kreatif, dan mandiri.

4. Meningkatkan sensivitas kemampuan mengekspresikan, dan kemampuan

mengapresiasi keindahan dan harmoni

5. Meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran

hidup sehat.

D. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

KTSP dikembangkan dengan mengacu Standar Isi (SI) dan standar

Kompetensi Lulusan (SKL), berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum

yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah

berdasarkan ketentuan tersebut, kurikulum SD Negeri Ledug dikembangkan dengan

prinsip sebagai berikut :

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik

dan lingkungan.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik

memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri. Selain itu juga menjadi warga

4

negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian

tujuan tersebut, pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan

potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik, serta tuntutan

lingkungan.

2. Beragam dan Terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman

karakteristik peserta didik, kondisi daerah dan jenjang. Kurikulum juga

dikembangkan berdasarkan jenis pendidikan tanpa membedakan agama, suku,

budaya, dan adat istiadat, serta status sosial, ekonomi dan gender. Kurikulum

meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan

pengembangan diri secara terpadu. Kurikulum tersebut disusun serta berkaitan

dan berkesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,

semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan

memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

tersebut.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku

kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi di pendidikan

kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan

pribadi keterampilan berpikir. Keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan

keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang

kajian keilmuan, dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara

berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan

pemberdayaan peserta didik dan berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum

mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, non formal.

Dan informasi dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang

selalu berkembang serta arah perkembangan manusia seluruhnya.

5

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional

dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus

saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika

dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selain itu pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan perlu

sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP). Adapun

Standar Kompetensi Kelulusan Satuan Pendidikan selengkapnya adalah :

1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai

dengan tahap perkembangan anak

2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri

3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam

lingkungan

4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras,

dan golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya.

5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar

secara logis, kritis dan kreatif

6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis dan

kreatif dengan bimbingan guru

7. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi yang

menyadari potensinya

8. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah

sederhana dalam kehidupan sehari-hari

9. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam

dan sosial di lingkungan sekitar.

10. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap

lingkungan

11. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap

bangsa, negara dan tanah air Indonesia

12. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan

kegiatan seni dan budaya lokal.

13. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar,

aman, dan memanfaatkan waktu luang

6

14. Berkomunikasi secara jelas dan santun

15. Bekerja sama dengan kelompok, tolong menolong,

dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya.

16. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis

17. Menujukkan keterampilan menyimak, berbicara,

membaca, menulis dan berhitung.

Sebagaimana disebutkan pada Tujuan Pengembangan Kurikulum (hal 2-4).

Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) terdiri atas kelompok-

kelompok mata pelajaran seperti berikut :

1. Agama dan Akhlak Mulia

2. Kewarganegaraan dan Kepribadian

3. Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi

4. Estetika

5. Jasmani Olah Raga dan Kesehatan

Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) dikembangkan

berdasarkan tujuan dan cakupan muatan atau kegiatan setiap kelompok mata

pelajaran. Adapun Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) untuk

masing-masing satuan pendidikan selengkapnya adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran

No Mata Pelajaran Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP)

1 Agama dan Akhlak Mulia

1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan untuk

2. Menunjukkan sikap jujur dan adil3. Mengenal keberagaman agama, budaya, suku, ras

dan golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya4. Berkomunikasi secara santun yang mencerminkan

harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan5. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat,

bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang sesuai dengan tuntunan agamanya.

6. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap sesama manusia dan lingkungan sebagai makhluk ciptakan Tuhan.

2 Kewarganegaraan dan Kepribadian

1. Menunjukkan kecintaan dan kebangsaan terhadap bangsa, negara dan tanah air Indonesia.

2. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan

3. Menghargai keberagamaan agama, budaya, suku, ras, golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitar

4. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan

7

5. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri6. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan

menyadari potensinya7. Berkomunikasi secara umum8. Menunjukkan kegemaran membaca9. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar,

aman dan memanfaatkan waktu luang10. Bekerja sama dalam kelompok, tolong menolong,

dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya

11. Menunjukkan kemampuan mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya lokal.

3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

1. Mengenal dan menggunakan berbagai informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif.

2. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif dengan bimbingan guru/pendidik

3. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi4. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah

sederhana dalam kehidupan sehari-hari5. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam

dan sosial di lingkungan sekitar.6. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara,

membaca, menulis dan berhitung7. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar,

aman, dan memanfaatkan waktu luang4 Estetika Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan

budaya lokal5 Jasmani Olah

Raga dan Kesehatan

1. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang

2. Mengenal berbagai informasi tentang potensi sumber daya lokal untuk menunjang hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu luang

E. MEKANISME PENYUSUNAN KURIKULUM

1. Tim Penyusun

Tim penyusun KTSP pada SD terdiri atas guru, konselor, dan kepala

sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Dalam kegiatan tim penyusun

melibatkan komite sekolah, dan nara sumber, serta pihak lain yang terkait.

Supervisi dilakukan oleh dinas kabupaten

2. Kegiatan

Penyusunan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan

sekolah.kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan atau lokakarya. Adapun

tahap kegiatan penyusunan KTSP meliputi : penyiapan dan penyusunan draf,

review dan revisi, serta finalisasi, pemantapan, dan penilaian.

3. Pemberlakuan

8

Dokumen KTSP pada SD Negeri Ledug dinyatakan berlaku oleh kepala

sekolah setelah mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui oleh

Kepala Unit Pendidikan Kecamatan.

F. PRINSIP PELAKSANAAN KURIKULUM

Dalam pelaksanaan, kurikulum dilaksanakan dengan prinsip berikut :

1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi

peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal

ini, peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta

memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis

dan menyenangkan.

2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu :

a). Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

b). Belajar untuk memahami dan menghayati

c). Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif

d). Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain dan

e). Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses

pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan.

3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang

bersifat perbaikan, pengayaan atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap

perkembangan dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan

keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ketuhanan,

keindividuan, kesosialan dan moral

4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik

yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan

prinsip ”ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”

(di depan memberikan contoh dan teladanan di tengah membangun semangat, di

belakang memberi daya kekuatan).

5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan

pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang

memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dengan

prinsip ”alam tak kambang jadi guru” (semua yang terjadi, tergelar, dan

berkembang di masyarakat, lingkungan sekitar, serta lingkungan alam semesta

dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan).

9

6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan

kondisi alam , sosial,dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan

pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal

7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran,

muatan lokal, dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan,

keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok, dan memadai antar kelas, dan jenis

serta jenjang pendidikan.

G. TIM PENGEMBANG KURIKULUM

Tim pengembang kurikulum SD Negeri Ledug terdiri dari unsur kepala sekolah ,

guru, komite , dan wali murid

No Jabatan Nama Keterangan

1 Pembina Drs. Ahmad Fatoni Pengawas TK/SD

2 Ketua I Umi Setyaningsih, S.Pd Kepala Sekolah

3 Ketua II Mardi Suwardiman,S.Pd Guru kelas

4 Sekertaris I Tri Purwati, S.Pd Guru kelas

5 Sekertaris II Siti Muniroh S.Pd Guru kelas

6 Bendahara I Tuti Prihanti,S.Pd Guru Kelas

7 BendaharaII Sumarni,Ma.Pd Komite

8 Anggota Dra. Nurhayati Guru kelas

9 Anggota Prasetija Rini,S.Pd Guru kelas

10 Angota Nurwati,Ma.Pd. Guru kelas

11 Anggota Susilo Budiyanto Komite

12 Anggota Eni Wali Murid

13 Anggota Muhyidin,S.Pd Guru PAI

14 Anggota Suwarso,S.Pd Guru PAI

15 Anggota Radiyun.S.Pd Guru Penjas

H. PENGERTIAN ISTILAH

1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi, dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu

10

2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional

yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan yang

terdiri tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan

kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan dengan dilampiri

silabus, Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM), serta Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata

pelajaran/ tema tertentu yang mencakup standar kompetensi dasar, materi

pokok / pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi

waktu dan sumber / bahan / alat belajar.

4. Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) adalah kriteria ketuntasan

minimal yang ditentukan oleh guru kelas dan guru mata pelajaran masing-

masing satuan pendidikan dengan mempertimbangkan rata -rata tingkat

esensial, kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa atau kemampuan rata-

rata peserta didik dan kemampuan sumber daya pendukung dalam

penyelenggaraan pembelajaran.

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah penjabaran dari silabus yang

dikembangkan untuk diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran.

6. Standar Isi adalah ruang lingkup materi tingkat kompetensi yang dituangkan

dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, dan

silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan

jenis pendidikan tertentu.

7. Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang

mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.

11

BAB II

TUJUAN

A. TUJUAN PENDIDIKAN

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dirumuskan mengacu pada

tujuan umum pendidikan. Adapun tujuan umum pendidikan dasar adalah

meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Mengacu pada tujuan umum tersebut dapat dijabarkan tujuan pendidikan

sebagai berikut :

1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia

2. Meningkatkan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan

tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik

3. Membekali peserta didik dengan pengetahuan yang memadai

agar dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi

4. Mengembangkan keragaman potensi , karakteristik daerah dan

lingkungan untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberi konstribusi bagi

pengembangan daerah

5. Mendukung pelaksanaan pembangunan daerah dan nasional

6. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

7. Mendukung peningkatan rasa toleransi dan kerukunan antar

umat beragama

8. Mendorong peserta didik agar mampu secara global sehingga

dapat hidup berdampingan dengan anggota masyarakat bangsa lain

9. Mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan

nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam negara Kesatuan Republik

Indonesia

10. Menunjang kelestarian dan keragaman budaya

11. Mendorong tumbuh kembangkannya kesetaraan gender

12. Mengembangkan visi, misi, tujuan sekolah, kondisi dan ciri

khas sekolah

B. VISI

Gambaran masa depan yang kami impikan adalah menamatkan siswa yang

memilik keunggulan dalam prestasi dan memiliki iman serta takwa yang kuat

12

sehingga akan melekat pada siswa walau sampai tua. Oleh karena itu Visi dari SD

Negeri Ledug adalah ” UNGGUL DALAM PRESTASI BERDASARKAN

IMAN DAN TAQWA ”

C. MISI

Sesuai dengan visi di atas maka sekolah mempunyai tugas-tugas yang harus

dilaksanakan sebagai Misi di sekolah, yaitu :

1. Mengembangkan dan melaksanakan proses pendidikan dan

pengajaran yang berkualitas dilandasi iman dan takwa

2. Menciptakan iklim sekolah yang kondusif untuk belajar bagi guru

maupun siswa

3. Menerapkan sistem manajemen yang transparan, akuntabel, dan

demokrasi

4. Penggalangan kerja sama yang baik antara warga sekolah maupun

sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait

5. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan model Pakem

sehingga siswa dapat berkembang secara optimal sesuai degan potensinya

6. Menyediakan wahana pembinaan dan menciptakan kondisi siswa

untuk dapat berkomunikasi dengan bahasa Inggris secara sederhana

7. Menyediakan wahana pembinaan sepak bola untuk dapat berhasil

dengan baik

8. Menyediakan wahana MTQ yang memadai

9. Memiliki siswa yang mampu dan terampil menggunakan komputer

10. Menumbuhkan kebiasaan siswa bersifat disiplin

D. TUJUAN SEKOLAH

Tujuan sekolah dijabarkan berdasarkan tujuan umum pendidikan, visi,dan misi

sekolah. Berdasarkan tiga hal tersebut, dapat dijabarkan tujuan SD Negeri Ledug

sebagai berikut :

1. Meningkatkan hasil lulusan ujian sekolah dan dapat diterima di SLTP negeri

atau yang favorit

2. Meningkatkan layanan perpustakaan

3. Mengoptimalkan kegiatan ekstrakurikuler

4. Mengoptimalkan disiplin dan profesional guru

13

5. Mempertahankan prestasi kegiatan lomba umum dan seni yang dilaksanakan

baik di tingkat kecamatan maupun di jenjang yang lebih tinggi

6. Meningkatkan kegiatan keagamaan

7. Mencukupi sarana olah raga, kepramukaan dan alat peraga untuk pembelajaran

Secara berkelanjutan, tujuan sekolah tersebut akan dimonitor, dievaluasi dan

dikendalikan dalam kurun waktu tertentu untuk mencapai hasil yang optimal.

14

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. MATA PELAJARAN

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus

ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan

kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan

dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai beban belajar yang

tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri dari atas

standar kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi

lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral

dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Struktur kurikulum SD meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh

dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas I sampai kelas VI.

Struktur kurikulum SD disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar

kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Kurikulum SD memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan

pengembangan diri seperti tertera tabel 3. Muatan lokal merupakan kegiatan

kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas

dan potensi daerah, yang materinya yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam

mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan

pendidikan. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus

diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan

kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.

Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru,

atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan

ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan

pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan

sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

2. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD merupakan ”IPA

Terpadu” dan IPS Terpadu”.

3. Pembelajaran pada kelas I - III dilaksanakan melalui pendekatan tematik.

Sedangkan pada kelas IV , V, dan VI dilaksanakan pendekatan mata pelajaran.

15

4. Pembelajaran pada kelas I – III dilaksanakan melalui pendekatan

tematik. Sedangkan pada kelas IV – VI dilaksanakan melalui pendekatan mata

pelajaran

5. Jam pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana

tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah

maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan

6. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit

7. Minggu efektif dalam satu tahun pembelajaran (dua semester) 34 – 38

minggu.

Adapun muatan kurikulum SD Negeri Ledug seperti ketentuan tersebut

tersusun dalam tabel berikut :

Tabel 3 Struktur kurikulum tingkat SD

Komponen Kelas dan alokasi waktuI II III IV V VI Jml

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama + BTA 4 4 4 4 4 4 242. PKn 2 2 2 2 2 23. Bhs. Indonesia 8 8 6 5 5 54. Matematika 6 6 5 5 5 55. IPA 2 2 3 4 4 46. IPS 2 2 2 3 3 37. SBK 2 3 4 4 4 48. PJOK 3 3 3 4 4 4 21

B. Muatan Lokal1. Bhs Jawa (khusus Propinsi

Jateng)2 2 2 2 2 2

2. Budaya Banyumasan (khusus Kabupaten Banyumas)

- - 2 2 2 2

3. Mulok pilihan sekolah (ada 8 pilihan tetapi sebagian besar SD memilih Bhs Inggris)

- - - 2 2 2

C. Pengembangan diri (jam tidak dihitung)1. Pramuka - - - x x -2. Budi pekerti x x x x x x3. Komputer - - - - x x4. MTQ x x x x x x5. UKS x x x x x x6. Perpustakaan x x x x x x7. Kesenian - - - x x -8. Bahasa Inggris x x x - - -9. Penjaskes - - x x x -

16

JUMLAH + 4 Jam pel 27+4 28+4 29+4 33+4 33+4 33+4TOTAL JAM PEL PER MINGGU 31 32 33 37 37 37

JAM PEL GURU KELAS PER MINGGU

31-7= 24

32-7=25

33-7=26

37-7=29

37-7=29

37-7=29

DIKURANGI B INGGRIS tinggal ... 27 27 27DIKURANGI UNT KEP SEK

6 JAM PEL tinggal ....- ... ... ...

Catatan:

1. Permendiknas no 22 tahun 2006 halaman 9, Sekolah boleh menambah maksimum 4 jam pelajaran per minggu

2. Jika guru kelas IV, V, dan VI tidak mengajar Mulok pilihan Sekolah (Bhs Inggris), maka jamnya tinggal 27 jam pelajaran per minggu.

3. Jam guru kelas tersebut masih dikurangi jam untuk kepala sekolah (minimal 6 jam pelajaran per minggu)

B. MUATAN LOKAL

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk

keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata

pelajaran yang ada.

Substansi muatan lokal ditentukan oleh sekolah. Sekolah dapat

diselenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester atau dua mata

pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.

Muatan lokal yang menjadi ciri khas SD Negeri Ledug dan ditetapkan di SD

Negeri Ledug adalah sebagai berikut :

1. Bahasa Jawa

Sesuai dengan SK Gubernur No. 895.5/01/2005/ tanggal 23 Februari 2005

tentang kurikulum mata pelajaran Bahasa Jawa untuk jenjang pendidikan

SD/SMALB/SMK/MA Negeri maupun swasta sebagai mulok wajib di Propinsi

Jawa Tengah.

Tujuan : Mengembangkan kompetensi berbangsa Jawa untuk melestarikan

Bahasa Jawa.

2. Budaya Banyumasan

Sesuai dengan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Depdikbud Propinsi Jawa

Tengah No. 067/103/M/1999 tanggal 12 Februari 1999 tentang persetujuan

Kurikulum Muatan Lokal Budaya Banyumasan untuk SD dalam lingkungan

17

Kantor Inspeksi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyumas

sebagai muatan lokal wajib bagi kelas III ,IV ,V, dan VI SD di wilayah

Kabupaten Banyumas.

Tujuan : Agar siswa mampu mengenal, memahami, dan menerapkan nilai-nilai

luhur budaya daerahnya, sehingga merasa bangga, mencintai, ikut melestarikan,

serta mampu mengkomunikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Bahasa Inggris

Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah Dasar Negeri Ledug Nomor:

421.2 / /2011 tanggal 20 Maret 2011 tentang mata pelajaran Bahasa Inggris

untuk siswa kelas IV ,V, dan VI sebagai mata pelajaran..

Tujuan :

- Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam

bentuk lisan secara terbatas untuk mengurangi tindakan dalam konteks

sekolah

- Memiliki kesadaran tentang hakekat dan pentingnya

bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat

global

Berikut adalah tabel alokasi waktu untuk mata pelajaran muatan lokal yang

diselenggarakan di SD Negeri Ledug adalah :

Tabel 4.. Alokasi waktu Mata Pelajaran Muatan Lokal

No Mata Pelajaran Muatan Lokal Alokasi Waktu

1 Bahasa Jawa 2 2 2 2 2 2

2 Budaya Banyumas - - 2 2 2 2

3 Bahasa Inggris - - - 2 2 2

Jumlah 2 2 4 6 6 6

C. PENGEMBANGAN DIRI

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh

guru. Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan

minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan

diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan

yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan

18

pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan

dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karier

peserta didik.

Pengembangan diri SD Negeri Ledug terdiri atas :

1. Kepramukaan

Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 104 Tahun 2004 tentang

Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka dan Keputusan Kwartir Nasional

Gerakan Pramuka Nomor 086 Tahun 2005 tentang Anggaran Rumah Tangga

Gerakan Pramuka, Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok melaksanakan

pendidikan di lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah dengan tujuan (pasal

4 ART) :

- Membentuk kader bangsa dan sekaligus kader

pembangunan yang beriman dan bertakwa serta berwawasan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

- Membentuk sikap dan perilaku yang positif, menguasai

keterampilan dan kecakapan serta memiliki ketahanan mental, moral,

spriritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik sehingga dapat menjadi

manusia yang berkepribadian Indonesia, yang percaya kepada kemampuan

sendiri, sanggup dan mampu membangun dirinya sendiri serta bersama-sama

bertanggung jawab atas pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.

2. Usaha Kesehatan Sekolah dengan Program Dokter Kecil

Dasar pelaksanaan : UU Nomor 23 Tahun 1992. Tujuan UKS : agar peserta

didik memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk berperilaku hidup

sehat, sedangkan tujuan program Dokter Kecil agar peserta didik :

- Dapat menolong dirinya sendiri dari orang lain untuk

hidup sehat

- Dapat membina temannya dan berperan sebagai

promotor dan motivator dalam menjalankan usaha kesehatan terhadap diri

masing-masing.

- Dapat membantu guru, keluarga, dan masyarakat di

sekolah dan di luar sekolah

3. Unit Perpustakaan

19

Sesuai dengan lampiran Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2005

tanggal 25 Januari tentang Standar Pelayanan Minimal Penyelenggaraan SD/MI,

sekolah harus memiliki Unit Perpustakaan.

Tujuan :

- Memfasilitasi, memperkaya, dan meningkatkan kualitas

pembelajaran di sekolah, serta mendorong hasrat dan kebiasaan membaca

seluruh warga sekolah sehingga tercipta masyarakat belajar (learning

society).

- Melatih peserta didik untuk menjadi pustakawan yang

bertanggung jawab

4. Budi Pekerti

Berdasarkan keputusan kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas

No.423.5/3204/2009 tentang kumpulan pendidik budi pekerti untuk SD di

lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas.

Tujuan budi pekerti :

- Memfasilitasi siswa agar mampu menggunakan

pengetahuan, mengkaji, dan mengantisipasi (menghayati) serta

mempersosialisasi nilai, mengembangkan keterampilan sosial yang

memungkinkan tumbuh dan berkembangnya akhlak mulia dalam diri siswa

serta mewujudkan dalam perilaku sehari-hari dalam berbagai sosial

budaya

5. Komputer

Sesuai Keputusan Kepala Sekolah Dasar Negeri Ledug Nomor 424/ /2011

tanggal 20 Maret 2011 tentang Teknologi informasi dan komunikasi melalui

komputer sebagai pengembangan diri SD Negeri Ledug.

Tujuan : Agar siswa memahami alat teknologi informasi dan komunikasi secara

umum melalui komputer dan memahami informasinya

6. Baca Tulis Al-Qur’an

Sesuai Keputusan Kepala Sekolah Dasar Negeri Ledug Nomor 424/ /2011

tanggal 20 Maret 2011 Baca Tulis Al-Qur’an sebagai pengembangan diri SD

Negeri Ledug.

Tujuan : Untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis Al-Qur’an

serta menumbuhkan dan meningkatkan keimanan.

7. Kesenian

20

Sesuai Keputusan Kepala Sekolah Dasar Negeri Ledug Nomor424/ /2011

tanggal 20 Maret 2011 tentang Kesenian sebagai pengembangan diri Sekolah

Dasar Negeri Ledug.

Tujuan : Untuk mengembangkan kemampuan intelektual, imajinatif, ekspresi,

kepekaan rasa estetika, kreatif dan mengapresiasikan/menghargai terhadap hasil

karya seni.

8. Bahasa Inggris

Sesuai Keputusan Kepala Sekolah No 424 / /2011 tanggal 20 maret 2011

tentang bahasa inggris sebagai pengembangan diri untuk kelas I - III SD Negeri

Ledug.baru pengenalan

Tujuan: untuk memberikan dasar pengenalan berbahasa Inggris sebagai modal

mengikuti mata pelajaran muatan lokal sekolah bahasa inggris di kelas IV -

VI

9. Olah Raga

Sesuai Keputusan Kepala Sekolah Dasar Negeri Ledug Nomor 424/ /2011

tanggal 20 Maret 2011 tentang OlahRaga sebagai pengembangan diri SDN

Ledug.

Tujuan:

- Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja

sama, percaya diri,dan demokratis melalui aktivitas jasmani.

- Mengembangkan kemampuan gerak dan keterampilan berbagai macan

permainan dan olah raga.

MEKANISME PELAKSANAAN

a. Kegiatan pengembangan diri diberikan di luar jam pembelajaran (ekstrakurikuler)

dibina oleh guru atau orang lain yang memiliki kemampuan sesuai dengan

bidangnya berdasarkan Surat Keputusan Kepala Sekolah

b. Jadwal kegiatan

Tabel 5. Jadwal Kegiatan Pengembangan Diri

No Nama Kegiatan Peserta Hari Waktu Penanggung Jawab

1 Kepramukaan Kelas IV,V , VI

Jum’at 14.30-16.00 Mardi S.Kustiyati

2 UKS / Dokter Kecil

Kelas IV,V Senin.s.d.Sabtu Setiap Istirahat

Radiyun Sumarni

21

3 Unit Perpustakaan

Kelas I s.d. VI

Senin s.d.Sabtu Setiap Istirahat

Prasetja Rini.Retna K

4 Budi Pekerti Kls I s.d VI Sabtu Sesuai jadwal kls

Gr Kls Masing - masing

5 Komputer Kelas V & VI

Senin s.d. Kamis

14.00-16.00 MuhyidinSiti Muniroh

6 BTQ Kelas I s.d III

Selasa & Jum’at

Setelah KBM

KutmiyatiSuwarso

7 Kesenian Kelas IV & V

Rabu 12.10-13.10 KutmiyatiSutinah Sudjinah

8 Bahasa Inggris Kelas1, II,III Sabtu. Setelah KBM

KuswatiEkaEvi

8 Olah Raga Kelas III, IV, V

SabtuMinggu

14.00-160007.00-10.00

RadiyunSumarni Kustiyati

c. Penilaian

Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada orang

tua peserta didik dalam bentuk kualitatif, sebagai berikut :

A = sangat baik

B = baik

C = cukup

D = kurang

D. PENGATURAN BEBAN BELAJAR

Pengaturan beban belajar SD Negeri Ledug ditetapkan sebagai berikut (Tabel 6) :

Tabel 6. Pengaturan

Beban BelajarSat

uan pendidikan

KelasSatuan jam

pembelajaran tatap muka

(menit)

Jml jam pelajaran per mgg

Minggu Efektif per thn

Pelajaran

Jml jam pelajaran per tahun

Jml Jam per Tahun

( @. 60 menit )

SD Negeri Ledug

I

II

III

IV –V

VI

35

35

35

35

35

30

31

32

36

36

35

35

35

35

35

1.050

1.085

1.120

1.260

1.260

612,5

632,9

653,3

755,0

755,0

E. KETUNTASAN BELAJAR

22

Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian

hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar 0-100 %. Kriteria ideal ketuntasan

untuk masing-masing indikator 75 %. Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan

minimal sebagai target pencapaian kompetensi (TPK) dengan mempertimbangkan

tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung

dalam penyelenggaraan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu

mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai ketuntasan ideal.

Nilai ketuntasan belajar minimal yang menjadi target pencapaian ketuntasan (TPK)

di Sekolah Dasar Negeri Ledug tersaji pada Tabel 7

Tabel 7. Nilai Ketuntasan Belajar Minimal SDN Ledug

No KOMPONEN KKM Rata-rataI II III IV V VI

A Mata Pelajaran1. Pend. Agama 75 75 75 75 75 75 75

2. Kewarganegaraan 75 75 75 75 75 75 75

3. Bahasa Indonesia 65 65 67 73 70 75 6,94. Matematika 63 61 67 71 67 67 6,65. Ilmu Pengetahuan Alam 65 67 67 72 70 74 6,96. Ilmu Pengetahuan Sosial 64 62 65 65 65 64 647. Seni Bud. dan Ket. 75 75 75 75 75 75 75

8. Penjas dan Orkes 75 75 75 75 75 75 75

B Muatan Lokal1. Bahasa Jawa 62 61 65 64 65 65 6,42. Budaya Banyumas - - 65 65 67 66 6,63. Bahasa Inggris 61 62 65 62 65 63 63

C. Pengembangan Diri1. Pramuka - - - B B - B2.Budi Pekerti B B B B B B B3. Komputer - - - - B B B4. MTQ B B B B B B B5. UKS B B B B B B B6. Perpustakaan B B B B B B B7. Olah Raga - - B B B - B8. Kesenian - - - B B - B9. Bahasa Inggris B B B - - - B

-

23

F. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN

1. Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria

kenaikan kelas diatur oleh masing-masing direktorat teknis terkait.

a. Kriteria Kenaikan Kelas SD Negeri Ledug

1). Nilai rapor diambil dari nilai pengamatan, nilai harian, nilai

tugas/ pekerjaan rumah, nilai tes tengah semester, dan nilai tes akhir

semester dijumlahkan untuk mencari nilai rata-rata setiap siswa dalam

satu mata pelajaran yang sesuai dengan standar ketuntasan belajar (SKB)

di SD Negeri Ledug

2). Nilai rapor di kelasnya masing-masing

b. Penentuan Kenaikan Kelas

1). Siswa yang naik kelas ditentukan oleh sekolah dalam suatu

rapat Dewan Guru dengan mempertimbangkan SKB,

sikap/penilaian/budi pekerti, guru dan kehadiran siswa yang

bersangkutan

2). Siswa yang dinyatakan naik kelas, rapornya dituliskan naik

kelas

3). Siswa yang tidak naik kelas harus mengulang di kelasnya

4). Peserta didik dapat naik bersyarat bila ada paling banyak 4

mata pelajaran nilai di bawah SKB masing-masing mata pelajaran

5). Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas bila memiliki nilai di

bawah SKBM lebih dari 4 mata pelajaran.

2. Kelulusan

a. Kriteria Kelulusan

Hasil ujian dituangkan ke dalam blangko daftar nilai ujian. Hasil ujian

dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan sekolah untuk penentuan

kelulusan dengan kriteria sebagai berikut :

1). Memiliki rapor kelas I sampai kelas VI

2). Telah mengikuti ujian sekolah dan Ujian Nasional memiliki

nilai untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan.

b. Penentuan Kelulusan

1). Siswa yang lulus ditentukan oleh sekolah dalam suatu rapat

Dewan Guru dengan mempertimbangkan nilai rapor, nilai ujian sekolah,

24

nilai ujian nasional ,sikap/perilaku/budi pekerti siswa yang bersangkutan,

dan memenuhi kriteria kelulusan.

2). Kriteria kelulusan SD Negeri Ledug dengan rata-rata Nilai

Akhir 4,0 untuk ujian nasional dan rata-rata Nilai Sekolah 6,0.untuk

ujian sekolah.

3). Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk

seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak

mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok pelajaran

estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani , olahraga, dan kesehatan

4). Siswa yang dinyatakan lulus diberi ijazah dan rapor sampai

dengan semester 2 kelas VI sekolah dasar

5). Siswa yang tidak lulus tidak diberi ijazah dan mengulang di

kelas terakhir

G. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP

Pendidikan kecakapan hidup di SD Negeri Ledug meliputi :

1. Program Pembelajaran MTQ

2. Program pembelajaran komputer

3. Program pembelajaran UKS/dokter kecil

4. Program pembelajaran pramuka

5. Program pembelajaran perpustakaan

6. Program pembelajaran olah raga

7. Program pembelajaran kesenian

Pendidikan kecakapan hidup di SD Negeri Ledug tersaji pada Tabel 8 sampai 14

Tabel 8 Program Pembelajaran Pramuka Sekolah Dasar Negeri Ledug

Kelas Materi

IV SKU dan SKK Siaga bidang:

- Bidang agama,mental, moral, spiritual pembentukan pribadi dan watak.

- Bidang Patriotisme dan seni budaya

- Bidang keterampilan dan teknik pembangunan

- Bidang ketangkasan dan kesehatan

- Bidang sosial, peri kemanusiaan, gotong-royong, ketertiban masyarakat, perdamaian dunia dan lingkungan hidup

25

V dan VI

SKU dan SKK Penggalang bidang :

- Bidang agama,mental, moral, spiritual pembentukan pribadi dan watak.

- Bidang Patriotisme dan seni budaya

- Bidang keterampilan dan teknik pembangunan

- Bidang ketangkasan dan kesehatan

- Bidang sosial, peri kemanusiaan, gotong-royong, ketertiban masyarakat, perdamaian dunia dan lingkungan hidup

Tabel 9. Program Pembelajaran Komputer SD Negeri Ledug

Kelas Materi

V 1. Mengoperasikan komputer dengan benar

2. Menyalin teks

3. Membuat surat

4. Mengkopi data dan menyimpan

VI 1. Mengoperasikan komputer dengan benar

2. Menyalin teks

3. Membuat surat dan tabel

4. Mengkopi data dan menyimpan

5. Mencetak atau mengeprint data

Tabel 10. Program Pembelajaran MTQ SD Negeri Ledug

Kelas Materi

I 1. Membaca huruf Hijaiyah alif sampai ya dengan harokat : fathah, kasroh, domah, fathahtain, kasrohtain, domahtain, sukun, saddah dengan metode Iqro

2. Menulis atau menyalin huruf hijaiyah baik yang bersifat potongan atau dirangkai seperti pada buku Iqra

II 1. Membaca huruf hijaiyah alif sampai ya dengan harokat : fathah, kasroh, domah, fathahtain, kasrohtain, domahtain, sukun, saddah dengan metode Iqro

2. Menulis atau menyalin huruf hijaiyah baik yang bersifat potongan/dirangkai seperti pada buku Iqra

26

IV – V Seni Islami

1. Takhsinul Khot (Menulis halus huruf arab)

2. Tilawatil Qur’an

3. Hadroh

Tabel 11. Program Pembelajaran UKS/Dokter Kecil SD Negeri Ledug

Kelas Materi

I - III - KMS anak sekolah

- Penyakit akibat kurang gizi

- Keberhasilan pribadi dan teman

- Menimbang badan dan mengukur tinggi badan

- Makanan sehat

- Hidup sehat

IV - VI - PPPK

- Kebersihan pribadi, teman dan lingkungan

- Menjaga keselamatan diri terhadap alat/bahan dan tumbuhan yang membahayakan

- Program

- Pemeriksaan kesehatan berkala

- Penyakit menular dan tidak menular

Tabel 12. Program Pembelajaran Perpustakaan SD Negeri Ledug

Kelas Materi

I Membaca gambar dengan petunjuk guru

II Membaca Cerita bergambar dengan petunjuk guru

III Membaca cerita

IV Membaca Cerita dan membuat sinopsis

V dan VI Menceritakan buku bacaan

Tabel 13. Program Pembelajaran Olah Raga SD Negeri Ledug

Kelas Materi

27

III Pingpong, Atletik

IV Pingpong, sepak bola, atletik

V Pingpong, sepak bola, volly

Tabel 14. Program Pembelajaran Kesenian SD Negeri Ledug

Kelas Materi

IV Vokal dan musik

Seni Tradisional

V Vokal dan musik

Seni Tradisional

H. PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL

Keterampilan lokal dan global SD Negeri Ledug adalah membuat kerajinan

batu bata dari tanah

Tabel 15. Program Keterampilan Lokal Dan Global SD Negeri Ledug

Kelas Materi

I - Memperkenalkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat bata

- Memperkenalkan alat-alat yang digunakan untuk membuat bata

II - Proses pengolahan bahan-bahan menjadi bahan setengah jadi

III - Proses pencetakan bata

- Proses pengeringan

IV - Proses persiapan pembakaran bata

- Proses pembakaran bata

V - Proses pengambilan bata dari tempat pembakaran

- Pemasaran bata

VI - Strategi peningkatan kualitas dan kuantitas produksi bata

28

- Strategi pemasaran bata

I. PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

MELALUI INTEGRASI MATA PELAJARAN, PENGEMBANGAN DIRI,

DAN BUDAYA SEKOLAH

Pada prinsipnya, pengembangan budaya dan karakter bangsa tidak dimasukkan

sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan

diri, dan budaya sekolah. Oleh karena itu, guru dan sekolah perlu mengintegrasikan

nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Silabus dan Rencana

Program Pembelajaran (RPP) yang sudah ada.

Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan budaya dan

karakter bangsa mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-

nilai budaya dan karakter bangsa sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas

keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan,

menentukan pendirian, dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan

keyakinan diri. Dengan prinsip ini, peserta didik belajar melalui proses berpikir,

bersikap, dan berbuat. Ketiga proses ini dimaksudkan untuk mengembangkan

kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan sosial dan mendorong peserta

didik untuk melihat diri sendiri sebagai makhluk sosial.

Berikut prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengembangan pendidikan budaya

dan karakter bangsa.

1. Berkelanjutan; mengandung makna bahwa proses pengembangan nilai-nilai

budaya dan karakter bangsa merupakan sebuah proses panjang, dimulai dari

awal peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan. Sejatinya,

proses tersebut dimulai dari kelas 1 SD atau tahun pertama dan berlangsung

paling tidak sampai kelas 9 atau kelas akhir SMP. Pendidikan budaya dan

karakter bangsa di SMA adalah kelanjutan dari proses yang telah terjadi selama

9 tahun.

2. Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah;

mensyaratkan bahwa proses pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter

29

bangsa dilakukan melalui setiap mata pelajaran, dan dalam setiap kegiatan

kurikuler dan ekstrakurikuler.

Pengembangan nilai budaya dan karakter bangsa melalui berbagai mata

pelajaran yang telah ditetapkan dalam Standar Isi (SI),

3. Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan; mengandung makna bahwa materi

nilai budaya dan karakter bangsa bukanlah bahan ajar biasa; artinya, nilai-nilai

itu tidak dijadikan pokok bahasan yang dikemukakan seperti halnya ketika

mengajarkan suatu konsep, teori, prosedur, ataupun fakta seperti dalam mata

pelajaran agama, bahasa Indonesia, PKn, IPA, IPS, matematika, pendidikan

jasmani dan kesehatan, seni, dan ketrampilan. Misal nilai kejujuran

dikembangkan dengan praktik langsung melalui warung kejujuran, tidak

diajarkan sebagai materi atau pokok bahasan dalam mata pelajaran. Pembeli

membayar sesuai dengan harga yang ditentukan

Materi pelajaran biasa digunakan sebagai bahan atau media untuk

mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Oleh karena itu, guru

tidak perlu mengubah pokok bahasan yang sudah ada, tetapi menggunakan

materi pokok bahasan itu untuk mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter

bangsa. Juga, guru tidak harus mengembangkan proses belajar khusus untuk

mengembangkan nilai. Suatu hal yang selalu harus diingat bahwa satu aktivitas

belajar dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan dalam ranah

kognitif, afektif, dan psikomotor.

Konsekuensi dari prinsip ini, nilai-nilai budaya dan karakter bangsa tidak

ditanyakan dalam ulangan ataupun ujian. Walaupun demikian, peserta didik

perlu mengetahui pengertian dari suatu nilai yang sedang mereka tumbuhkan

pada diri mereka. Mereka tidak boleh berada dalam posisi tidak tahu dan tidak

paham makna nilai itu.

4. Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan;

prinsip ini menyatakan bahwa proses pendidikan nilai budaya dan karakter

bangsa dilakukan oleh peserta didik bukan oleh guru. Guru menerapkan prinsip

”tut wuri handayani” dalam setiap perilaku yang ditunjukkan peserta didik.

30

Prinsip ini juga menyatakan bahwa proses pendidikan dilakukan dalam suasana

belajar yang menimbulkan rasa senang dan tidak indoktrinatif.

Diawali dengan perkenalan terhadap pengertian nilai yang dikembangkan maka

guru menuntun peserta didik agar secara aktif. Hal ini dilakukan tanpa guru

mengatakan kepada peserta didik bahwa mereka harus aktif, tapi guru

merencanakan kegiatan belajar yang menyebabkan peserta didik aktif

merumuskan pertanyaan, mencari sumber informasi, dan mengumpulkan

informasi dari sumber, mengolah informasi yang sudah dimiliki, merekonstruksi

data, fakta, atau nilai, menyajikan hasil rekonstruksi atau proses pengembangan

nilai, menumbuhkan nilai-nilai budaya dan karakter pada diri mereka melalui

berbagai kegiatan belajar yang terjadi di kelas, sekolah, dan tugas-tugas di luar

sekolah.

31

INDIKATOR KEBERHASILAN SEKOLAH DAN KELAS DALAM

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

NILAI DESKRIPSI INDIKATOR SEKOLAH INDIKATOR KELAS

1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

Merayakan hari-hari besar keagamaan. Memiliki fasilitas yang dapat

digunakan untuk beribadah. Memberikan kesempatan kepada

semua peserta didik untuk melaksanakan ibadah.

Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran. Memberikan kesempatan kepada semua peserta

didik untuk melaksanakan ibadah.

2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

Menyediakan fasilitas tempat temuan barang hilang.

Tranparansi laporan keuangan dan penilaian sekolah secara berkala.

Menyediakan kantin kejujuran. Menyediakan kotak saran dan

pengaduan. Larangan membawa fasilitas

komunikasi pada saat ulangan atau ujian.

Menyediakan fasilitas tempat temuan barang hilang.

Tempat pengumuman barang temuan atau hilang. Tranparansi laporan keuangan dan penilaian kelas

secara berkala. Larangan menyontek.

3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya

Menghargai dan memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh warga sekolah tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi, dan kemampuan khas.

Memberikan perlakuan yang sama terhadap stakeholder tanpa

Memberikan pelayanan yang sama terhadap seluruh warga kelas tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, dan status ekonomi.

Memberikan pelayanan terhadap anak berkebutuhan khusus.

Bekerja dalam kelompok yang berbeda.

NILAI DESKRIPSI INDIKATOR SEKOLAH INDIKATOR KELAS

membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, dan status ekonomi.

4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

Memiliki catatan kehadiran. Memberikan penghargaan kepada

warga sekolah yang disiplin. Memiliki tata tertib sekolah. Membiasakan warga sekolah untuk

berdisiplin. Menegakkan aturan dengan

memberikan sanksi secara adil bagi pelanggar tata tertib sekolah.

Menyediakan peralatan praktik sesuai program studi keahlian (SMK).

Membiasakan hadir tepat waktu. Membiasakan mematuhi aturan. Menggunakan pakaian praktik sesuai dengan

program studi keahliannya (SMK). Penyimpanan dan pengeluaran alat dan bahan

(sesuai program studi keahlian) (SMK).

5. Kerja Keras

Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

Menciptakan suasana kompetisi yang sehat.

Menciptakan suasana sekolah yang menantang dan memacu untuk bekerja keras.

Memiliki pajangan tentang slogan atau motto tentang kerja.

Menciptakan suasana kompetisi yang sehat. Menciptakan kondisi etos kerja, pantang

menyerah, dan daya tahan belajar. Mencipatakan suasana belajar yang memacu daya

tahan kerja. Memiliki pajangan tentang slogan atau motto

tentang giat bekerja dan belajar.

6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

Menciptakan situasi yang menumbuhkan daya berpikir dan bertindak kreatif.

Menciptakan situasi belajar yang bisa menumbuhkan daya pikir dan bertindak kreatif.

Pemberian tugas yang menantang munculnya karya-karya baru baik yang autentik maupun modifikasi.

33

NILAI DESKRIPSI INDIKATOR SEKOLAH INDIKATOR KELAS

7. Mandiri Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

Menciptakan situasi sekolah yang membangun kemandirian peserta didik.

Menciptakan suasana kelas yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja mandiri.

8. Demokratis

Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

Melibatkan warga sekolah dalam setiap pengambilan keputusan.

Menciptakan suasana sekolah yang menerima perbedaan.

Pemilihan kepengurusan OSIS secara terbuka.

Mengambil keputusan kelas secara bersama melalui musyawarah dan mufakat.

Pemilihan kepengurusan kelas secara terbuka. Seluruh produk kebijakan melalui musyawarah

dan mufakat. Mengimplementasikan model-model

pembelajaran yang dialogis dan interaktif.

9. Rasa Ingin Tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar.

Menyediakan media komunikasi atau informasi (media cetak atau media elektronik) untuk berekspresi bagi warga sekolah.

Memfasilitasi warga sekolah untuk bereksplorasi dalam pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.

Menciptakan suasana kelas yang mengundang rasa ingin tahu.

Eksplorasi lingkungan secara terprogram. Tersedia media komunikasi atau informasi (media

cetak atau media elektronik).

10. Semangat Kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

Melakukan upacara rutin sekolah. Melakukan upacara hari-hari besar

nasional. Menyelenggarakan peringatan hari

kepahlawanan nasional. Memiliki program melakukan

kunjungan ke tempat bersejarah. Mengikuti lomba pada hari besar

nasional.

Bekerja sama dengan teman sekelas yang berbeda suku, etnis, status sosial-ekonomi.

Mendiskusikan hari-hari besar nasional.

11. Cinta Cara berpikir, bersikap, dan Menggunakan produk buatan dalam Memajangkan: foto presiden dan wakil presiden,

34

NILAI DESKRIPSI INDIKATOR SEKOLAH INDIKATOR KELAS

Tanah Air

berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

negeri. Menggunakan bahasa Indonesia yang

baik dan benar. Menyediakan informasi (dari sumber

cetak, elektronik) tentang kekayaan alam dan budaya Indonesia.

bendera negara, lambang negara, peta Indonesia, gambar kehidupan masyarakat Indonesia.

Menggunakan produk buatan dalam negeri.

12. Menghargai Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain.

Memberikan penghargaan atas hasil prestasi kepada warga sekolah.

Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi.

Memberikan penghargaan atas hasil karya peserta didik.

Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi. Menciptakan suasana pembelajaran untuk

memotivasi peserta didik berprestasi.

13. Bersahabat/

Komuniktif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

Suasana sekolah yang memudahkan terjadinya interaksi antarwarga sekolah.

Berkomunikasi dengan bahasa yang santun.

Saling menghargai dan menjaga kehormatan.

Pergaulan dengan cinta kasih dan rela berkorban.

Pengaturan kelas yang memudahkan terjadinya interaksi peserta didik.

Pembelajaran yang dialogis. Guru mendengarkan keluhan-keluhan peserta

didik. Dalam berkomunikasi, guru tidak menjaga jarak

dengan peserta didik.

14. Cinta Damai

Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya

Menciptakan suasana sekolah dan bekerja yang nyaman, tenteram, dan harmonis.

Membiasakan perilaku warga sekolah

Menciptakan suasana kelas yang damai. Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti

kekerasan. Pembelajaran yang tidak bias gender.

35

NILAI DESKRIPSI INDIKATOR SEKOLAH INDIKATOR KELAS

yang anti kekerasan. Membiasakan perilaku warga sekolah

yang tidak bias gender. Perilaku seluruh warga sekolah yang

penuh kasih sayang.

Kekerabatan di kelas yang penuh kasih sayang.

15. Gemar Membaca

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

Program wajib baca. Frekuensi kunjungan perpustakaan. Menyediakan fasilitas dan suasana

menyenangkan untuk membaca.

Daftar buku atau tulisan yang dibaca peserta didik.

Frekuensi kunjungan perpustakaan. Saling tukar bacaan. Pembelajaran yang memotivasi anak

menggunakan referensi,

16. Peduli Lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

Pembiasaan memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah.

Tersedia tempat pembuangan sampah dan tempat cuci tangan.

Menyediakan kamar mandi dan air bersih.

Pembiasaan hemat energi. Membuat biopori di area sekolah. Membangun saluran pembuangan air

limbah dengan baik. Melakukan pembiasaan memisahkan

jenis sampah organik dan anorganik. Penugasan pembuatan kompos dari

sampah organik. Penanganan limbah hasil praktik

(SMK). Menyediakan peralatan kebersihan. Membuat tandon penyimpanan air.

Memelihara lingkungan kelas. Tersedia tempat pembuangan sampah di dalam

kelas. Pembiasaan hemat energi. Memasang stiker perintah mematikan lampu dan

menutup kran air pada setiap ruangan apabila selesai digunakan (SMK).

36

NILAI DESKRIPSI INDIKATOR SEKOLAH INDIKATOR KELAS

Memrogramkan cinta bersih lingkungan.

17. Peduli Sosial

Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

Memfasilitasi kegiatan bersifat sosial. Melakukan aksi sosial. Menyediakan fasilitas untuk

menyumbang.

Berempati kepada sesama teman kelas. Melakukan aksi sosial. Membangun kerukunan warga kelas.

18.

Tanggu

ng

jawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Membuat laporan setiap kegiatan yang dilakukan dalam bentuk lisan maupun tertulis.

Melakukan tugas tanpa disuruh. Menunjukkan prakarsa untuk

mengatasi masalah dalam lingkup terdekat.

Menghindarkan kecurangan dalam pelaksanaan tugas.

Pelaksanaan tugas piket secara teratur. Peran serta aktif dalam kegiatan sekolah. Mengajukan usul pemecahan masalah.

37

BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada setiap jenjang

diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran.

Kalender pendidikan adalah peraturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik

selama satu tahun pengejaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu

efektif belajar. Waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

A. ALOKASI WAKTU

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk

setiap tahun pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif

belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhan

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,

meliputi jumlah jam pelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal

ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

Waktu libur adalah waktu dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antara

semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum

termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan

pembelajaran terwujud pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat

berbentuk jeda tengah semester. Jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,

hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional. Dan hari

libur khusus. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri

Pendidikan Nasional dan atau Keputusan Menteri Agama dalam hal yang terkait

dengan hari raya keagamaan. Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/kota dan atau

organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

Sekolah atau sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur

keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa

mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. Bagi

sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara

khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif dan waktu pembelajaran efektif.

Hari libur umum/nasional atau penetapan libur serentak untuk jenjang dan

jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Propinsi/

Kabupaten/Kota. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan

pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan

B. PENETAPAN KALENDER PENDIDIKAN

1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan

Juni berikutnya

2. Hari libur ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan

atau Keputusan Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya

keagamaan Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota dan atau Organisasi

penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus

3. Pemerintah Pusat/Propinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur

serempak untuk satuan-satuan pendidikan

4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing

satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada

dokumen standar isi dengan memperhatikan ketentuan dari

pemerintah/pemerintah daerah

5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk kegiatan

pembelajaran, sesuai dengan ketentuan kurikulum

6. Jumlah belajar efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran adalah 210 (dua ratus

sepuluh) hari, sesuai dengan kurikulum yang berlaku

7. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan dalam proses

pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum. Jumlah jam belajar efektif

setiap pelajaran, sedangkan untuk kelas IV-VI adalah 36 jam pelajaran.

Berdasarkan ketentuan tersebut, maka kalender pendidikan SD Negeri Ledug adalah

:

Tabel 16. Alokasi Waktu Pada Kalender Pendidikan

No Kegiatan Alokasi Waktu

Keterangan

1 Minggu efektif belajar

34-38 minggu

Digunakan untuk kegiatan belajar efektif pada setiap satuan pendidikan

2 Jeda tengah semester

Maksimum 2 minggu

Satu minggu setiap semester

39

3 Jeda kegiatan semester

Maksimum 2 minggu

Antara sementara 1 dan 2

4 Libur akhir tahun pelajaran

Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan adiministrasi akhir dan awal tahun

5 Hari libur keagamaan

Maksimum 3 minggu

Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih lama dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif

6 Hari libur umum/nasional

Maksimum 2 minggu

Disesuaikan dengan peraturan pemerintah

7 Hari libur khusus Maksimum 1 minggu

Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing

8 Kegiatan khusus sekolah

Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah tanpa mengurangi jumlah minggu efefktif belajar dan waktu pembelajaran efektif

C. PERKIRAAN JUMLAH HARI EFEKTIF SEKOLAH

Perkiraan jumlah hari efektif sekolah tersaji pada Tabel berikut :

Tabel 17. Perkiraan jumlah hari efektif sekolah kegiatan, penyerahan rapor dan libur sekolah SD Negeri Ledug tahun pelajaran 2011 / 2012

No Semester

Bulan Hari Efektif Sekolah

Kegia-tan

Penye-rahan Rapor

Libur sekolahSemester

Ming- gu

Umum Hari Raya

1 I Juli 15 4 - 8 4 - -Agustus 16 1 - - 5 6 3

September 21 - - - 4 6 -Oktober 20 4 - - 4 - -

November 26 - - - 4 - 1Desember 16 1 1 12 4 - -

Jeda - - - - - - -Jumlah 114 10 1 12 25 1 4

2 II Januari 26 - - - 5 1 -Februari 21 - - - 4 1 -Maret 26 - - - 4 2 -

40

April 9 5 - - 4 1 -Mei 18 5 - - 5 2 -Juni 13 6 - 6 4 1 -Jeda - - - -

Jumlah 112 16 1 10 28 8 -D. PERKIRAAN KEGIATAN SEKOLAH

Perkiraan kegiatan sekolah Sekolah Dasar Negeri Ledug Tahun Pelajaran

2011// 2012 tersaji pada tabel 18.

Tabel 18. Perkiraan kegiatan sekolah Sekolah Dasar Negeri Ledug Tahun Pelajaran 2010 / 2011

NO TANGGAL KEGIATAN

1 11 – 13 Juli 2011 Hari pertama masuk sekolah ( MOS )2 1 - 3 Agustus 2011 Libur awal bl Puasa/ Romadhon3 17 Agustus 2011 Upacara HUT RI4 23 Agustus - 7 September 2011 Libur sebelum dn sesudah hari raya5 30– 31 September 2011 Libur hari Raya idul Fitri 1431 H6 1 Oktober 2011 Upacara Hari Kesaktian Pancasila7 24 – 27 Oktober 2011 Kegiatan tengah semester8 28 Oktober 2011 Upacara Hari Sumpah Pemuda9 10 November 2011 Upacara Hari Pahlawan10 27 November 2011 Libur Th baru Hijriyah 1432 H11 17 Desember 2011 Penyerahan Bk rapor Semester Gasal.12 19 -31 Desember 2012 Libur Semester Gasal.13 25 Desember 2012 Libur Natal14 1 Januari 2012 Libur Tahun Baru 2012 15 23Januari 2012 Libur Th baru Imlek16 1-3 Februari 2012 Tes kemampuan dasar SD17 5 Februari 2012 Libur Maulid Nabi Muhammad SAW18 23Maret 2012 Libur Umum Nyepi19 6 April 2012 Libur wafat Isa Almasih20 9 -12 April 2012 Kegiatan Tengah Semester Genap21 2 Meil 2012 Upacara Hardiknas22 2 Mei 2012 Libur Hari Waisyak23 14 - 16 Mei 2012 UN Utama24 17 Mei 2012 Libur kenaikan Isa almasih25 Menyesuaikan SK Menteri Agama RI Libur Nyepi26 21 - 23 Mei 2012 UN Susulan27 11 -16 Mei 2012 UKK 28 6-11 Juni 2012 Upacara Hari Kebangkitan Nasional29 17 Juni2012 Libur Isro Miroj N Muhammad SAW

41

30 23 Juni. 2012 Penyerahan buku rapor semester 231 25 juni – 14 juli 2012 Libur semester 2

Tabel 19 Perkiraan kalender Akademik SD Negeri Ledug Tahun Pelajaran2011/2012.

JULI 2011 KEGIATAN

MINGGU 3 10 17 24 11,12,13 MOSSENIN 4 11 18 25SELASA 5 12 19 26RABU 6 13 20 27KAMIS 7 14 21 28JUM’AT 1 8 15 22 29SABTU 2 9 16 23 30

AGUSTUS 2011 KEGIATAN

MINGGU 7 14 21 28 1-3 libur awal puasaSENIN 1 8 15 22 29 17 Upacara HUT RISELASA 2 9 16 23 30 23 – 7 Sep Libur sebelum dn sesudahRABU 3 10 17 24 31 Hari raya idul fitriKAMIS 4 11 18 25JUM’AT 5 12 19 26SABTU 6 13 20 27

SEPTEMBER 2011 KEGIATAN

MINGGU 4 11 18 25 1-7 libur sesudah hr rayaSENIN 5 12 19 26SELASA 6 13 20 27RABU 7 14 21 28KAMIS 1 8 15 22 29JUM’AT 2 9 16 23 30SABTU 3 10 17 24

OKTOBER 2011 KEGIATAN

MINGGU 2 9 16 23/30 1 Upacara Hari Kesaktian PancasilaSENIN 3 10 17 24/31 24-27 Kegiatan tengah semesterSELASA 4 11 18 25RABU 5 12 19 26KAMIS 6 13 20 27JUM’AT 7 14 21 28

42

SABTU 1 8 15 22 29

NOVEMBER 2011 KEGIATAN

MINGGU 6 13 20 27SENIN 7 14 21 28 6 libur idul adhaSELASA 1 8 15 22 29 10 Upacara hari PahlawanRABU 2 9 16 23 30 27 libur th baru hijriahKAMIS 3 10 17 24JUM’AT 4 11 18 25SABTU 5 12 19 26

DESEMBER 2011 KEGIATAN

MINGGU 4 11 18 25 17 peny. raportSENIN 5 12 19 26 19-31 lubur sem. 1SELASA 6 13 20 27 25 libur natalRABU 7 14 21 28KAMIS 1 8 15 22 29JUM’AT 2 9 16 23 30SABTU 3 10 17 24 31

JANUARI 2012 KEGIATAN

MINGGU 1 8 15 22 29 1 Libur Tahun Baru 2008SENIN 2 9 16 23 30 23 libur imlekSELASA 3 10 17 24 31RABU 4 11 18 25KAMIS 5 12 19 26JUM’AT 6 13 20 27SABTU 7 14 21 28

FEBRUARI 2012 KEGIATAN

MINGGU 5 12 19 26 1-3 tes kemampuan dasarSENIN 6 13 20 27 5libur maulud nabiSELASA 7 14 21 28RABU 1 8 15 22 29KAMIS 2 9 16 23JUM’AT 3 10 17 24SABTU 4 11 18 25

43

MARET 2012 KEGIATAN

MINGGU 4 11 18 25SENIN 5 12 19 26SELASA 6 13 20 27RABU 7 14 21 28KAMIS 1 8 15 22 29JUM’AT 2 9 16 23 30SABTU 3 10 17 24 31

APRIL 2012 KEGIATAN

MINGGU 1 8 15 22 29SENIN 2 9 16 23 30SELASA 3 10 17 24RABU 4 11 18 25KAMIS 5 12 19 26JUM’AT 6 13 20 27SABTU 7 14 21 28

MEI 2012 KEGIATAN

MINGGU 6 13 20 27 2 Hari Pendidikan NasionalSENIN 7 14 21 28 20 Upacara Hari Kebangkitan NasionalSELASA 1 8 15 22 29 22 Tes Kemampuan DasarRABU 2 9 16 23 30 26-28 Ujian Sekolah (utama)KAMIS 3 10 17 24 31 29-31 Ujian SD susulanJUM’AT 4 11 18 25SABTU 5 12 19 26

JUNI 2012 KEGIATAN

MINGGU 3 10 17 24 11-16 Ulangan Umum Semester IISENIN 4 11 18 25 25 mulai Libur Semester IISELASA 5 12 19 26RABU 6 13 20 27KAMIS 7 14 21 28JUM’AT 1 8 15 22 29SABTU 2 9 16 23 30

44

BAB V

PENUTUP

Dengan telah selesainya penyusunan kurikulum Tingkat satuan Pendidikan

(KTSP) ini, maka SD Negeri Ledug telah memiliki acuan untuk menyelenggarakan

kegiatan pembelajaran pada tahun pelajaran 2010/2011. Dengan demikian, mulai tahun

2010/2011 ini, SD Negeri Ledug secara serempak akan melaksanakan KTSP untuk

semua kelas.

Harapan kami, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) yang kami

susun telah memenuhi syarat sehingga seluruh kegiatan, yang kami rencanakan dapat

berjalan dengan lancar. Kami juga sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak,

khususnya para guru, karyawan, peserta didik, dan wali murid agar proses pembelajaran

dapat berjalan dengan lancar. Semoga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikian ( KTSP )

ini dapat menjadi sarana bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas peserta didik secara

lahiriah maupun batiniah.

45

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah , Jakarta : Depdiknas

Depdiknas, 2006, Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta : Depdiknas

Depdiknas, 2006, Permendiknas No. 23/2006 tentang Standar Kopentensi Luluan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta : Depdiknas

Depdiknas, 2006, Permendiknas No. 24/2006 tentang Pelaksanaan Pemendiknas tentang Pelaksanaan Pemendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Permendiknas No. 23/2006 tentang Standar Kopentensi Luluan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta : Depdiknas

Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Undang Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

46

Tabel 7. Nilai Ketuntasan Belajar Minimal SDN Ledug

No KOMPONEN KKM Rata-rataI II III IV V VI

A Mata Pelajaran

1. Pend. Agama 62 60 64 65 65 64 63

2. Kewarganegaraan 65 61 66 66 66 66 65

3. Bahasa Indonesia 63 62 66 65 66 66 65

4. Matematika 61 60 64 63 63 63 62

5. Ilmu Pengetahuan Alam 64 61 65 65 65 65 64

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 64 61 65 64 65 63 64

7. Seni Budaya dan Keterampilan

64 65 70 67 66 66 66

8. Penjas dan Orkes 63 63 65 65 68 68 65

B Muatan Lokal

1. Bahasa Jawa 62 60 62 64 64 64 63

2. Budaya Banyumas - - 65 66 65 65 65

3. Bahasa Inggris 60 60 65 64 65 61 63

C. Pengembangan Diri

1. Pramuka - - - B B B B

2. Komputer - - - - B B B

3. MTQ B B B B B B B

4. UKS B B B B B B B

5. Perpustakaan B B B B B B B

6. Olah Raga - - B B B - B

7. Kesenian - - - B B - B

ii. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

3. Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria

kenaikan kelas diatur oleh masing-masing direktorat teknis terkait.

a. Kriteria Kenaikan Kelas SD Negeri Ledug

Nilai rapor diambil dari nilai pengamatan, nilai harian, nilai tugas/ pekerjaan rumah, nilai tes tengah semester, dan nilai tes akhir semester

47

JADWALKEGIATAN EKSTRA KURIKULER

SD NEGERI LEDUGTAHUN 2007/2008

No Nama Kegiatan Peserta Hari Waktu Penanggung Jawab

1 Kepramukaan Kelas IV,V , VI

Jum’at 14.30-16.00 Mardi S.Kustiyati

2 UKS / Dokter Kecil

Kelas IV,V Senin.s.d.Sabtu Setiap Istirahat, setelah KBM

Radiyun Sumarni

3 Unit Perpustakaan

Kelas I s.d. VI

Senin s.d.Sabtu Setiap Istirahat, setelah KBM

Prasetja Rini.Retna KTato

4 Komputer Kelas V & VI

Senin s.d. Kamis

14.00-16.00 MuhyidinHanif

5 BTQ Kelas I & II Selasa & Jum’at

Setelah KBM

MutiahSuwarso

6 Kesenian Kelas IV & V

Rabu 12.10-13.10 KutmiyatiSutinah Suwarso

7 Olah Raga Kelas III, IV, V

Sabtu 07.00-09.00 RadiyunSumarni Kustiyati

Ledug Juli 2007 Kepala Sekolah

Umi Setyaningsih,S.Pd NIP 130838863

48

I. PENGERTIAN

1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional

yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan yang

terdiri tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan

kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan dengan dilampiri

silabus, Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM), serta Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata

pelajaran/ tema tertentu yang mencakup standar kompetensi dasar, materi

pokok / pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi

waktu dan sumber / bahan / alat belajar.

3. Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) adalah kriteria ketuntasan

minimal yang ditentukan oleh guru kelas dan guru mata pelajaran masing-

masing satuan pendidikan dengan mempertimbangkan rata -rata tingkat

esensial, kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa atau kemampuan rata-

rata peserta didik dan kemampuan sumber daya pendukung dalam

penyelenggaraan pembelajaran.

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah penjabaran dari silabus yang

dikembangkan untuk diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran.

5. Standar Isi adalah ruang lingkup materi tingkat kompetensi yang dituangkan

dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, dan

silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan

jenis pendidikan tertentu.

Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan

49

RENCANA PEMBELAJARAN

MATA PELAJARANBAHASA INDONESIA

KELAS : IIITAHUN PELAJARAN 2006/2007

SEKOLAH DASAR NEGERI LEDUGUNIT PENDIDIKAN KECAMATAN KEMBARAN

50

SILABUS

BAHASA INDONESIAKELAS IV

TAHUN PELAJARAN 2007/2008

SEKOLAH DASAR NEGERI LEDUGUNIT PENDIDIKAN KECAMATAN KEMBARAN

51