23
KEJADIAN 2:18-20 Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : HPL Dosen Pengampu : Pdt. Bimbing Kalvari, M.Th Disusun Oleh : Nama : Lia Afriliani NIM : 12.16.75 Semest er : III (Tiga)

lafriofkalteng.files.wordpress.com file · Web viewKEJADIAN 2:18-20. Dibuat untuk Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : HPL. Dosen Pengampu : Pdt. Bimbing Kalvari, M.Th. Disusun Oleh : Nama

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: lafriofkalteng.files.wordpress.com file · Web viewKEJADIAN 2:18-20. Dibuat untuk Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : HPL. Dosen Pengampu : Pdt. Bimbing Kalvari, M.Th. Disusun Oleh : Nama

KEJADIAN 2:18-20

Dibuat untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : HPL

Dosen Pengampu : Pdt. Bimbing Kalvari, M.Th

Disusun Oleh :

Nama : Lia Afriliani

NIM : 12.16.75

Semester : III (Tiga)

SEKOLAH TINGGI TEOLOGIGEREJA KALIMANTAN EVANGELIS

BANJARMASIN, DESEMBER 2013

Page 2: lafriofkalteng.files.wordpress.com file · Web viewKEJADIAN 2:18-20. Dibuat untuk Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : HPL. Dosen Pengampu : Pdt. Bimbing Kalvari, M.Th. Disusun Oleh : Nama

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

KEJADIAN 2:18-20

Kitab Kejadian ditulis sekitar tahun 1450 SM1. Tradisi Yahudi dan kekristenan awal

menyebutkan bahwa kitab Kejadian ditulis oleh Musa, namun ahli-ahli biblika modern mulai

melihat kemungkinan bahwa ada penulis lain yang dikenal dengan teori sumber. Meskipun kitab

Kejadian tidak secara langsung memberitahukan siapa penulisnya, kitab Kejadian tetaplah

merupakan salah satu kitab yang sangat penting dan menjadi fondasi kekristenan. Berdasarkan

isinya, kitab ini terbagi dalam dua bagian yakni Kejadian 1-11 sebagai sejarah zaman permulaan

dan kejadian 12-50 sebagai sejarah bapa leluhur2. Di dalam kitab Kejadian sendiri kita ketahui ada

dua macam cerita mengenai penciptaan, yakni dalam pasal yang pertama dan kedua. Dua pasal ini

seringkali memunculkan pertanyaan dan pernyataan. Salah satunya yang paling umum adalah dalam

Kejadian pasal 1, laki-laki dan perempuan itu setara, sedangkan dalam pasal ke 2, laki-laki

posisinya lebih tinggi dari pada perempuan oleh karena ia diciptakan lebih dahulu dari pada

perempuan.

MAKSUD PENULISAN

Kejadian pasal 2 ditulis tampaknya bukan untuk memberikan versi yang lain dari penciptaan,

meskipun tampaknya berlainan dari pasal 1. Lasor, dkk mengatakan jika Kejadian 1 sesungguhnya

bukanlah sebuah kisah namun lebih tepat jika dikatakan sebagai laporan serangkaian perintah yang

disusun secara seksama dan dengan menggunakan kata-kata yang indah dan dunia diciptakan Allah

sebagai ciptaan yang baik3. Di dalam Kejadian pasal 1 hanya mengenai bagaimana Allah berfirman

dan semuanya tercipta dengan sungguh amat baik, seolah-olah tidak ada masalah. Bahkan manusia

diciptakan langsung dalam rupa perempuan dan laki-laki (Kej 1:27). Ketika kita melihat Kejadian

pasal 2 tampaknya Adam dan Hawa diciptakan tidak dalam waktu yang bersamaan, namun masih

harus menunggu inisiatif Allah yang melihat tidak baik jika Adam hidup sendiri. Tampaknya

Kejadian pasal 2 ditulis untuk fokus pada cerita mengenai asal usul manusia, sehingga mudah untuk

melanjutkan alur cerita ke pasal selanjutnya ataupun ke dalam kitab Kejadian secara keseluruhan.

1 Sarapan Pagi Biblika, Alkitab : Nama-nama Kitab dan Penjelasan Singkat, http://www.sarapanpagi.org/, diakses pada 04 Desember 2013

2 W.S. Lasor, dkk, Pengantar Perjanjian Lama 1, (Jakarta:BPK Gunung Mulia, 2001), hl 111 3 Ibid, hl 115

1

Page 3: lafriofkalteng.files.wordpress.com file · Web viewKEJADIAN 2:18-20. Dibuat untuk Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : HPL. Dosen Pengampu : Pdt. Bimbing Kalvari, M.Th. Disusun Oleh : Nama

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

Dikemukakan bahwa Kejadian 1 berasal dari tradisi P dan Kejadian 2 berasal dari tradisi J. Namun kalau

kita melihat narasi kisah penciptaan yang dimulai dari Kejadian 1 terus sampai 11, maka kejadian 1

(terkhususnya Kejadian 1:26-28) dapat dianggap sebagai statement umum tentang penciptaan manusia

yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, sedangkan Kejadian 2:7 dan seterusnya dapat dianggap sebagai

perincian dari penciptaan tersebut, yang memulainya dari laki-laki kemudian perempuan dan akhirnya

anak-anak dan keturunannya.4

Jadi, tampak jika kejadian 2 ditulis dengan maksud yang berbeda dari kejadian 1 meskipun

sama-sama menceritakan mengenai penciptaan. Kejadian 2 tidak berdiri sendiri namun

berhubungan dengan Kejadian 3. Kejadian 2 tidak dimaksudkan untuk menjadi kisah atau versi

yang kedua tentang penciptaan, melainkan mengemukakan tentang asal mula manusia dan taman

eden5.

Adapun ayat yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah kejadian 2:18-20. Bagian ini

meneruskan tema tentang pemeliharaan Allah. Ia tidak hanya menyediakan taman dengan segala

buah yang melimpah di dalamnya dan tempat-tempat yang indah pula (2:8-14), namun kali ini

Allah hendak mempersiapkan penolong yang sepadan bagi Adam.

Pembacaan yang teliti akan menunjukkan bahwa yang ditekankan dalam bagian ini adalah inisiatif Allah.

Beberapa petunjuk mengarah pada hal ini: “Allah berkata” (2:18), “Allah membentuk” (2:19), “Allah

membuat manusia tertidur” (2:20), “Allah membangun seorang perempuan” (2:22).6

Dan pasangan yang sepadan itu adalah seorang perempuan. Penjelasan tentang posisi perempuan

yang sepadan dengan laki-laki ini termasuk unik, jika kita membandingkannya dengan sikap

paternalistik Yahudi yang seringkali sangat merendahkan dan mengeksploitasi perempuan (bdk. Ul

24:1-4)7. Namun inilah yang menjadi maksud penulis, yakni menunjukkan bahwa meskipun

perempuan diciptakan kemudian namun ia adalah satu-satunya makhluk hidup yang sepadan untuk

si laki-laki. Hawa sepadan untuk Adam.

Maksud penulisan lainnya adalah di dalam kitab Kejadian pasal 2 kita dapat melihat bahwa

Tuhan menciptakan manusia utuk hidup dalam suatu hubungan atau relasi8, dengan Allah sendiri

(ay 7), tanah (ay 15), dan ciptaan yang lain (ay 20). Melalui Kejadian 2:18-20 ini maka maksud

4 Emmanuel G. Singgih, Dunia yang bermakna, (Jakarta : Persetia, 1999), hl 1215 W.S. Lasor, dkk, op.cit, hl 1246 Yakub Tri Handoko, Pemahaman Alkitab Gkri-Exodus, http://www.gkri-exodus.org/, diakses

pada 03 Desember 20137 Ibid, diakses pada 03 Desember 20138 John Hargreaves, A guide to Genesis, (London : British Library, 1998), hl 27

2

Page 4: lafriofkalteng.files.wordpress.com file · Web viewKEJADIAN 2:18-20. Dibuat untuk Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : HPL. Dosen Pengampu : Pdt. Bimbing Kalvari, M.Th. Disusun Oleh : Nama

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

penulis adalah menunjukkan kepada kita mengenai hubungan antara umat manusia, baik itu laki-

laki maupun perempuan.

ANALISA TEKS

Ayat 18

ALï-Hf,[/a,( AD+b;l. ~d"Þa'h'( tAyðh/ bAj±-al{ ~yhiêl{a/ hw"åhy> ‘rm,aYO’w:

`AD*g>n<K. rz<[Eß

KJV : And the LORD God said, It is not good that the man should be alone; I will make

him an help meet for him.

NRS : Then the LORD God said, "It is not good that the man should be alone; I will make

him a helper as his partner."

TB-LAI : TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku

akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

TB-BIS : Lalu TUHAN Allah berkata, "Tidak baik manusia hidup sendirian. Aku akan

membuat teman yang cocok untuk membantunya."

Penggunaan kata TUHAN Allah atau LORD God (~yhiêl{a/ hw"åhy> -

YHWH Elohim) menggabungkan nama dua nama lazim bagi Allah. Di dalam kejadian pasal 2

sendiri, kata ini digunakan sebanyak 12 kali.

Banyak para ahli moden menganggap adanya dua penulis untuk Kej 1 dan 2 karena penggunaan dari

nama-nama Illahi ini. Namun demikian, para rabi menegaskan bahwa nama-nama ini menunjuk pada

sifat-sifat keTuhanan: (1) Elohim sebagai pencipta, penyedia, dan pemelihara segenap kehidupan di

3

Page 5: lafriofkalteng.files.wordpress.com file · Web viewKEJADIAN 2:18-20. Dibuat untuk Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : HPL. Dosen Pengampu : Pdt. Bimbing Kalvari, M.Th. Disusun Oleh : Nama

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

planet ini (lih. Maz 19:1-6) dan (2) YHWH sebagai keTuhanan juru selamat, penebus, dan pembuat

perjanjian. (lih. Maz 19:7-14). 9

Secara Teologis, kata ini mengisyaratkan mengenai hakikat Allah sebagai satu-satunya Allah

yang hidup dan kekal, meski memiliki banyak nama.

Di dalam ayat ini, tidak ada perbedaan yang mencolok antara KJV, NRS, dan TB-LAI dalam

menterjemahkan beberapa kata terakhir dalam teks. TB-LAI menterjemahkan dengan penolong

baginya, ditambah dengan suatu bentuk penegasan yakni yang sepadan dengan dia. NRS

menterjemahkan dengan lebih sederhana yakni a helper as his partner yang berarti seorang

penolong sebagai temannya. KJV hampir senada dengan TB-LAI menterjemahkan sebagai an help

meet for him yang berarti seorang penolong yang pantas untuknya. Hal ini setara dengan apa yang

ditulis di dalam teks asli, AD*g>n<K. rz<[ (ezer kenegeddo). Namun terjemahan TB-

BIS menterjemahkan teks secara berbeda, yakni sebagai teman yang cocok untuk membantunya.

Apa yang diterjemahkan oleh TB-BIS ini tampaknya tidak sesuai dengan apa yang ada di dalam

teks asli.

Kata ezer yang digunakan di sini digunakan untuk menyatakan kata penolong atau helper. Di

dalam Alkitab, kata ini seringkali berarti seorang yang kuat yang dapat membantu seorang yang

lemah10. Kata ezer seringkali dipergunakan untuk menunjuk Tuhan sebagai penolong umat (Maz

33:20)11. Jadi, bisa dilihat jika kata ini dipilih untuk digunakan dalam teks ini karena memang

memiliki makna khusus yang ingin disampaikannya, dan itu menunjukkan bahwa posisi si penolong

tersebut lebih dari sekadar sebagai seorang penolong atau pembantu dari si laki-laki.

Posisi Hawa sebagai ‘ēzer harus dibedakan dengan pembantu. Dari sisi arti kata ‘ēzer maupun konteks

Kejadian 1-2 tidak ada petunjuk yang mengarah pada inferioritas Hawa atas Adam. Penyelidikan yang

obyektif dan komprehensif menunjukkan bahwa kata ‘ēzer pada dirinya 3 sendiri tidak menyiratkan

bahwa yang menolong adalah lebih kuat daripada yang ditolong. Kata ini hanya menunjukkan bahwa

yang ditolong tidak memiliki kekuatan yang cukup, sehingga membutuhkan bantuan dari orang lain (Yos

1:14; 10:4, 6; 1 Taw 12:17, 19, 21, 22). 12

Mengartikan ezer hanya sebagai pembantu sepertinya tidak tepat, oleh karena dalam teks asli

sendiri kata ezer disambung dengan kata AD*g>n<K. (((kenegeddo). Kata ini merujuk

9 Bob Utley, Commentary of Genesis 1-11, http://www.freebiblecommentary.org/, diakses pada 03 Desember 2013

10 John Hargreaves, op.cit, hl2811 Emmanuel G. Singgih, loc.cit12 Yakub Tri Handoko, op.cit, diakses pada 03 Desember 2013

4

Page 6: lafriofkalteng.files.wordpress.com file · Web viewKEJADIAN 2:18-20. Dibuat untuk Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : HPL. Dosen Pengampu : Pdt. Bimbing Kalvari, M.Th. Disusun Oleh : Nama

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

kepada kesesuaian dan kesamaan. Kata sepadan sendiri menurut KBBI berarti mempunyai nilai,

ukuran, arti yang sama, seimbang, dan sebanding13. Secara hurufiah kata kenegeddo ini berarti

“seperti apa yang di hadapannya”14. Kata yang hanya muncul dua kali (2:18, 20) ini menyiratkan

makna kesejajaran. Perempuan tidak lebih rendah atau lebih tinggi daripada laki-laki.

Jadi, teks ini dapat diterjemahkan Tuhan Allah berfirman, “Tidak baik manusia itu hidup sendiri

saja, aku akan menjadikan seorang penolong yang sepadan dengannya.”.

Ayat 19

‘taew> ‘hd<F'h; tY:Üx;-lK' hm'ªd"a]h'(-!mi ~yhiøl{a/ hw"“hy> •rc,YIw:

•lkow> Al=-ar"q.YI-hm; tAaßr>li ~d"êa'h'ä-la, ‘abeY"w: ~yIm;êV'h; @A[å-

lK'`Am*v. aWhï hY"ßx; vp,n<ï ~d"²a'h'( Alô-

ar"q.yI rv,’a]

KJV : And out of the ground the LORD God formed every beast of the field, and every

fowl of the air; and brought them unto Adam to see what he would call them:

and whatsoever Adam called every living creature, that was the name thereof.

NRS : So out of the ground the LORD God formed every animal of the field and every

bird of the air, and brought them to the man to see what he would call them; and

13 KBBI, Padan, http://bahasa.cs.ui.ac.id/, diakses pada 03 Desember 201314 Yakub Tri Handoko, op.cit, diakses pada 03 Desember 2013

5

Page 7: lafriofkalteng.files.wordpress.com file · Web viewKEJADIAN 2:18-20. Dibuat untuk Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : HPL. Dosen Pengampu : Pdt. Bimbing Kalvari, M.Th. Disusun Oleh : Nama

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

whatever the man called every living creature, that was its name.

TB-LAI : Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala

burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat,

bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada

tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.

TB-BIS : Maka Ia mengambil sedikit tanah dan membentuk segala macam binatang darat

dan binatang udara. Semuanya dibawa Allah kepada manusia itu untuk melihat

nama apa yang akan diberikannya kepada binatang-binatang itu. Itulah asal

mulanya binatang di darat dan di udara mendapat namanya masing-masing.

Disini tidak seperti terjemahan lainnya, KJV tampaknya ingin tetap mempertahankan keaslian

dari teks asli dalam menyebutkan nama manusia tersebut yakni Adam. Namun bukan berarti apa

yang diterjemahkan oleh NRS, TB-LAI, dan TB-BIS salah, karena kata ~d"êa' sendiri juga

berarti manusia. Ini adalah suatu permainan kata akan kata Ibrani bagi tanah, hm'êd"a] (adamah). Istilah ini bisa juga mengisyaratkan “kemerahan.” Banyak ahli percaya bahwa ini

menunjuk pada manusia yang dibentuk dari gumpalan merah atau tanah liat dari lembah sungai

Tigris/Efrat (lih. 2:7)15.

Kata sambung lalu tampaknya lebih tepat untuk menterjemahkan kata w: diawal kalimat,

dibandingkan dengan dan, jadi, maka. Memang penggunaan kata apa pun sebagai kata sambung

untuk ayat ini tidak terlalu memberi suatu masalah, karena kata dalam teks asli sendiri berarti and,

so, then, now, but, that16. Namun penyelidikan konteks memberi dukungan konklusif bahwa

penciptaan binatang di 2:19-20 memang berkaitan dengan pemberian penolong bagi Adam (2:20b

“tetapi bagi dirinya sendiri Adam tidak menemukan pasangan yang sepadan”)17.

Sepintas lalu dalam Kejadian 1 dan 2 terdapat 2 versi penciptaan bintang yang berbeda (1:24-25;

2:19). Dalam pasal 1 penciptaan yang dilakukan Tuhan hanya melalui media Firman “Hendaklah

bumi mengeluarkan...”, sedangkan pada pasal 2 penciptaan dilakukan oleh tangan Allah sendiri

15 Bob Utley, op.cit, diakses pada 03 Desember 201316 BibleWorks 6.017 Yakub Tri Handoko, op.cit, diakses pada 03 Desember 2013

6

Page 8: lafriofkalteng.files.wordpress.com file · Web viewKEJADIAN 2:18-20. Dibuat untuk Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : HPL. Dosen Pengampu : Pdt. Bimbing Kalvari, M.Th. Disusun Oleh : Nama

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

“Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah...”18. Namun dikalangan para ahli biblika, disinilah

letak permasalahan dari ayat ini.

Sebagian menganggap jika dua kisah penciptaan binatang tersebut merujuk pada satu penciptaan saja.

Mereka berpendapat bahwa sebagaimana penciptaan manusia di pasal 2 hanya merupakan penjelasan

detil tentang catatan penciptaan di 1:26-27, demikian pula penciptaan binatang di 2:19 hanya merupakan

penjelasan detil terhadap 1:24-25. Mereka menganggap bahwa Kejadian 1:24 sebenarnya hanya

menjelaskan asal materi binatang. Ayat ini tidak berarti bahwa darat secara tiba-tiba memunculkan

banyak binatang, karena ayat 25 selanjutnya menjelaskan bahwa Allahlah yang menciptakan semua itu

(“Allah menjadikan...”). Bagaimana Allah menjadikan (yasar) binatang-binatang tersebut? Jawabannya

terdapat di pasal 2:19 (“Lalu TUHAN Allah membentuk...”).

Beberapa ahli biblika yang lain mendasarkan argumen mereka pada Kejadian 2:19. Ayat ini dianggap

tidak membicarakan tentang penciptaan binatang. Alasan yang dikemukakan berhubungan dengan tense

imperfect dari kata Ibrani yasar (“membentuk”) di 2:19. Secara gramatikal, kata yasar bisa diterjemahkan

“telah membentuk” (Seperti dalam terjemahan KJV dan NRS yang menggunakan bentuk past tense yakni

formed). Seandainya ini bisa diterima, Kejadian 2:19 hanya menceritakan tindakan Allah membawa

binatang-binatang yang sudah diciptakan tersebut ke hadapan manusia di taman Eden.

Di sisi yang lain, sebagian sarjana berpendapat bahwa penciptaan binatang di Kejadian 1 memang

berbeda dengan penciptaan di Kejadian 2. Dilihat dari data Alkitab yang ada, pandangan ini lebih bisa

diterima. Bentuk tense imperfect yasar di Kejadian 2:19 lebih lazim diterjemahkan dengan “membentuk”

bukan “telah membentuk”. Seandainya terjemahan itu diterima, penciptaan binatang di Kejadian 2:19

jelas terjadi setelah Allah menciptakan manusia, sedangkan di Kejadian 1:24-25 terjadi sebelumnya. 19

Dengan demikian, penciptaan binatang di pasal 1 berbeda dengan yang di pasal 2. Lebih jauh,

dari konteks Kejadian 2 kita juga bisa melihat alasan mengapa binatang di pasal 2 diciptakan

setelah manusia ada. Penciptaan binatang tersebut berkaitan dengan rencana Allah untuk

mencarikan pasangan yang sepadan bagi manusia. Dalam terjemahan TB-LAI, setelah ayat 18

menjelaskan kesendirian manusia sebagai sesuatu yang tidak baik, ayat 19 dimulai dengan kata

“lalu”. Kata sambung ini jelas menunjukkan tujuan Allah menjadikan binatang-binatang di sana,

yaitu sebagai kandidat pasangan manusia.

Hal ini juga didukung oleh tujuan manusia memberi nama binatang, yaitu menemukan pasangan

yang sepadan bagi dirinya. Allah juga membuat binatang-binatang dalam rangka menolong manusia

dalam usaha untuk mencari “penolong yang sepadan”. Binatang-binatang ini kemudian dibawa ke

hadapan manusia supaya diberi nama.

18 ______, Penciptaan Binatang, http://sinta.ukdw.ac.id/, diakses pada 05 Desember 201319 Ibid, diakses pada 05 Desember 2013

7

Page 9: lafriofkalteng.files.wordpress.com file · Web viewKEJADIAN 2:18-20. Dibuat untuk Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : HPL. Dosen Pengampu : Pdt. Bimbing Kalvari, M.Th. Disusun Oleh : Nama

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

For the ancient Hebrew, to ascribe a name to a object or a person was to make a statement about it. As a

rule, a name indicated a prominent characteristic or attribute of - or impression made by – a person or

object (e.g Sarah :”Princess”, Yohanan [John] :”God has been gracious”).20

Demikianlah Allah memberikan kepercayaan sekaligus kesempatan kepada manusia untuk

memberikan nama yang sesuai untuk semua binatang-binatang itu, yang mana nama-nama

tersebutlah yang kita kenal sampai sekarang. Mengenai hal ini ada sedikit perbedaan antara

terjemahan NRS, KJV, dan TB-LAI dengan terjemahan TB-BIS. TB-BIS menterjemahkan sebagai

nama apa yang akan diberikannya, sementara tiga terjemahan lainnya mengambil bentuk

bagaimana ia menamainya atau what he would call them. Teks asli sendiri menggunakan kata

ar'q' (qara) yang berarti to call, to be called, to be named21. Jadi yang mendekati adalah

terjemahan dari teks TB-LAI, KJV, dan NRS.

Kembali TB-BIS menterjemahkan secara berbeda dibandingkan dengan tiga terjemahan lain.

TB-LAI, NRS, dan KJV hanya menuliskan makhluk hidup tanpa menyebutkan apa saja jenis

makhluk hidup yang dibawa oleh Tuhan kepada manusia. Sementara TB-BIS secara spesifik

menyebutkan binatang di darat dan di udara, yang mana di dalam teks aslinya tampaknya tidak ada

dicantumkan. Teks asli hanya menggunakan kata hY"ßx; (hayya) untuk menunjuk kepada

makhluk hidup22, jadi terjemahan dalam TB-LAI, NRS dan KJV sama dengan teks asli.

Sementara itu ada perbedaan juga dalam hal penyebutan nama binatang yang dibuat oleh Allah.

Yang pertama adalah KJV menterjemahkan sebagai beast of the field (binatang buas dari

padang/hutan), NRS dengan animal of the field (binatang dari padang/hutan). Dua terjemahan ini

sebenarnya kurang lebih saja dengan terejmahan dari TB-LAI yakni binatang hutan. Meskipun TB-

BIS menterjemahkan dengan agak berbeda yakni dengan binatang darat, ini tidak berarti salah,

sebab tampaknya terjemahan TB-BIS lebih suka untuk memilih kata yang bersifat umum dan dalam

ilmu alam, binatang hutan sendiri merupakan bagian dari ekosistem binatang darat. Namun apa

yang ditulis di dalam teks asli adalah ‘tY:Üx;-lK (Kol-Hayyat) yang berarti each alive/living

dan hd<F'h; (haSSädè) yang berarti the field/land. Dengan demikian dapat disimpulkan jika

20 Charles C. Cochrane, The Gospel According to Genesis, (USA :Wm. B. Eerdmans Publishing Co, 1984), hl 36

21 BibleWorks, 6.022 Tim Prima Pena, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris, Jakarta : Gitamedia Press,

2001

8

Page 10: lafriofkalteng.files.wordpress.com file · Web viewKEJADIAN 2:18-20. Dibuat untuk Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : HPL. Dosen Pengampu : Pdt. Bimbing Kalvari, M.Th. Disusun Oleh : Nama

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

artinya adalah semua yang hidup di hutan/padang23. Jadi, tampaknya semua terjemahan mengambil

terjemahan masing-masing sesuai dengan apa yang dipahaminya, meskipun pada akhirnya masih

ada sedikit sangkut pautnya dengan teks asli.

Yang kedua masih sekitar penyebutan nama binatang tersebut dimana NRS dan TB-LAI

memiliki terjemahan yang sama yakni bird of the air atau burung di udara. KJV tampaknya

hendak menterjemahkan menggunakan frasa yang lebih umum yakni menggunakan kata unggas,

(hewan bersayap, berkaki dua, berparuh, dan berbulu, yang mencakupi segala jenis burung, dapat

dipiara dan diternakkan sebagai penghasil pangan24), hal ini sama sebagaimana yang digunakan oleh

TB-BIS yang menggunakan kata binatang.

Nampaknya semua terjemahan untuk kata ini mendekati dengan teks asli dimana dalam teks asli

digunakan kata @A[å-lK' (Kol-`ôp) yang berarti each flying creatures/fowl dan

~yIm;êV'h; (haššämayim) yang berarti the sky. Sehingga arti dari

~yIm;êV'h; @A[å-lK' adalah semua makhluk yang terbang/ semua burung di

udara.

Jadi, ayat ini dapat diterjemahkan Lalu Tuhan Allah membentuk dari tanah segala yang hidup di

hutan dan segala burung di udara. Dan dibawa-Nyalah kepada manusia itu untuk melihat

bagaimana ia menamainya dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk

hidup itu, demikianlah juga nanti nama makhluk itu.

Ayat 20

lkoßl.W ~yIm;êV'h; @A[ål.W ‘hm'heB.h;-lk'l. tAmªve ~d"øa'h'( ar"’q.YIw:

`AD*g>n<K. rz<[Eß ac'îm'-al{) ~d"§a'l.W hd<_F'h; tY:åx;

23 Ibid 24 Arti Kata, Definisi Unggas, http://artikata.com/, diakses pada 05 Desember 2013

9

Page 11: lafriofkalteng.files.wordpress.com file · Web viewKEJADIAN 2:18-20. Dibuat untuk Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : HPL. Dosen Pengampu : Pdt. Bimbing Kalvari, M.Th. Disusun Oleh : Nama

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

KJV : And Adam gave names to all cattle, and to the fowl of the air, and to every beast of

the field; but for Adam there was not found an help meet for him.

NRS : The man gave names to all cattle, and to the birds of the air, and to every animal of

the field; but for the man there was not found a helper as his partner.

TB-LAI : Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara

dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai

penolong yang sepadan dengan dia.

TB-BIS : Demikianlah manusia itu memberi nama kepada semua binatang di darat dan di

udara. Tetapi tidak satu pun di antaranya bisa menjadi teman yang cocok untuk

membantunya.

Manusia menunjukkan otoritasnya atas ciptaan Allah dengan memberi nama untuk semua

binatang yang dibawa oleh Allah kepadanya, seraya juga dalam rangka pencarian pasangan yang

sepadan untuknya.

hm'heB. (Bühëma) memiliki arti beast, animal, cattle25 namun sepertinya oleh KJV,

NRS, dan TB-LAI lebih tepat untuk diterjemahkan dengan kata cattle atau ternak. Hal ini mungkin

karena ternak dipandang lebih masuk akal jika menjadi semacam penolong bagi manusia,

dibandingkan dengan binatang hutan seperti pada ayat sebelumnya. Penambahan kata ternak yang

sebelumnya memang tidak pernah disebut tampaknya memang disengaja. Penambahan ini bertujuan

untuk menunjukkan bahwa walaupun ternak memiliki kemungkinan besar untuk menjadi penolong

atau teman manusia dibandingkan binatang lainnya, ternak tetaplah bukan pasangan yang sepadan

bagi manusia26.

KJV, NRS, dan TB-LAI juga senada untuk menterjemahkan kata selanjutnya dengan kata

burung-burung di udara dan binatang hutan. Hal ini mendekati dengan makna dari teks asli.

Sementara itu TB-BIS sendiri tidak menyebutkan kata ternak, burung, ataupun juga binatang hutan,

namun TB-BIS lebih memilih untuk menggunakan kata binatang di darat dan di udara. Mungkin

maksud dari terjemahan TB-BIS adalah untuk membuat ayat ini menjadi lebih sederhana.

25 BibleWorks 6.026 Yakub Tri Handoko, op.cit, diakses pada 03 Desember 2013

10

Page 12: lafriofkalteng.files.wordpress.com file · Web viewKEJADIAN 2:18-20. Dibuat untuk Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : HPL. Dosen Pengampu : Pdt. Bimbing Kalvari, M.Th. Disusun Oleh : Nama

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

Seperti yang ada di ayat 19, di ayat 20 ini juga ada semacam permainan kata dimana binatang-

binatang memiliki sebutan yang mirip dengan Hawa (Hawwâ), yaitu makhluk hidup (Hayyâ)27.

Namun demikian bukan berarti posisi si Hawa sama dengan posisi makhluk hidup yang diberi nama

oleh Adam, meskipun Adamlah memberi nama kepada Hawa. Hawa berbeda dari binatang-binatang

itu dalam hal tingkat kesepadanannya dengan Adam.

KJV dan TB-BIS mengawali kalimat di ayat ini dengan kata sambung. Namun yang tampaknya

sesuai dengan konteks adalah yang digunakan dalam TB-BIS. Dimana jika menggunakan kata

demikianlah, maka artinya adalah sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah maka

demikanlah yang dilakukan oleh manusia tersebut. Jadi terdapat suatu kesinambungan antara ayat

ini dengan ayat sebelumnya.

Jadi, ayat ini dapat diterjemahkan demikianlah manusia itu memberi nama kepada segala ternak,

burung-burung di udara, dan binatang hutan, tetapi ia tidak menemukan penolong yang sepadan

dengannya.

27 ibid, diakses pada 03 Desember 2013

11

Page 13: lafriofkalteng.files.wordpress.com file · Web viewKEJADIAN 2:18-20. Dibuat untuk Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : HPL. Dosen Pengampu : Pdt. Bimbing Kalvari, M.Th. Disusun Oleh : Nama

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

MAKNA TEKS

Sebagaimana yang telah dibahas di atas mengenai maksud penulisan dari Kejadian 2:18-20 ini

yakni untuk menunjukkan tindakan pemeliharaan Allah terhadap manusia juga mengenai hubungan

antar umat manusia. Dari teks 3 ayat ini kita bisa mengambil makna teksnya.

Makna teks yang didapat dari Kejadian 2:18-20 ini yang terutama adalah manusia tidak

diciptakan untuk hidup sendiri. Hidup manusia adalah hidup bersama karena ia adalah makhluk

sosial. Hidup yang terisolasi berlawanan dengan sifat manusia sebagaimana diciptakan Allah.

Jawaban Allah terhadap kesendirian manusia ialah dengan menciptakan “seorang penolong

baginya”, pasangannya, yang sepadan dengan dia28. Namun meskipun Allah sendiri mengetahui jika

Adam tidak bisa hidup sendiri, Allah masih memberikan Adam suatu kebebasan untuk memilih

penolong yang sepadan dengannya. Jadi, Adam tidak ditempatkan diposisi dimana ia tidak bisa

memilih atau tidak memiliki alternatif. Meskipun pada akhirnya, Adam tidak menemukan pasangan

yang cocok untuknya dan Allah sendirilah yang kemudian bertindak dan memberikan penolong

yang sepadan untuk Adam.

Perempuan yang di dalam ayat ini berposisi sebagai seorang ezer kenegeddo bagi si laki-laki

bukan berarti ia adalah manusia yang lebih rendah (inferior) atau lebih tinggi (superior) daripada

laki-laki. Namun hal ini juga tidak menjadi alasan untuk mengatakan bahwa laki-laki lebih tinggi

dari perempuan. Ayat ini menyadarkan kita bahwa laki-laki dan perempuan adalah setara dan

sejajar. Kesimpulannya adalah manusia, baik laki-laki maupun perempuan, mereka berdua

diciptakan Allah sebagai ezer kenegeddo untuk satu sama lainnya karena hakikat mereka sebagai

makhluk sosial.

28 W.S. Lasor, dkk, op.cit, hl 125

12

Page 14: lafriofkalteng.files.wordpress.com file · Web viewKEJADIAN 2:18-20. Dibuat untuk Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : HPL. Dosen Pengampu : Pdt. Bimbing Kalvari, M.Th. Disusun Oleh : Nama

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Alkitab Terjemahan Baru. Jakarta : LAI, 2009.

Cochrane, Charles C. The Gospel According to Genesis,

USA :Wm. B. Eerdmans Publishing Co, 1984

Hargreaves, John , A guide to Genesis, London : British Library, 1998

Lasor, W.S, D. A. Hubbard, F. W. Bush, Pengantar Perjanjian Lama 1,

Jakarta:BPK Gunung Mulia, 2001

Singgih, Emmanuel G, Dunia yang bermakna, Jakarta : Persetia, 1999

Tim Prima Pena, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris,

Jakarta : Gitamedia Press, 2001

Internet

______, Penciptaan Binatang, http://sinta.ukdw.ac.id/

Arti Kata, Definisi Unggas, http://artikata.com/

Bob Utley, Commentary of Genesis 1-11, http://www.freebiblecommentary.org/

KBBI, Padan, http://bahasa.cs.ui.ac.id/

Sarapan Pagi Biblika, Alkitab : Nama-nama Kitab dan Penjelasan Singkat,

http://www.sarapanpagi.org/

Yakub Tri Handoko, Pemahaman Alkitab Gkri-Exodus, http://www.gkri-exodus.org/

Software

________, IndopreterCD. Megapromo Intermedia.

Bushell, Michael S. and Michael D. Tan, BibleWorks 6.0. Norfolk : BibleWorks, LLC

13