Upload
hathien
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA
BIDANG STUDI AGAMA ISLAM
(Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat)
Disusun Oleh
TEGUH SUPARDIYANTONIM 101011020698
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1427 H 2006 M
KATA PENGANTAR
Σή Σή δΑ
Alhamdulillah akhirnya dengan karunia dan hidayah-Nya penulis berhasil
menyelesaikan skripsi dengan judul ldquoPenggunaan Metode Karya Wisata
Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat)rdquo dan
dapat diselesaikan dengan baik Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad saw yang telah membawa
manusia ke jalan yang diridhai oleh Allah SWT
Skripsi ini diajukan kepada fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
kesarjanaan S1 (Strata 1)
Penyelesaian skripsi ini semata-mata bukanlah hasil usaha penulis sendiri
melainkan banyak pihak yang memberikan bantuan baik moril maupun materil
sekiranya patutlah bagi penulis untuk berterima kasih yang tak terhingga kepada
1 Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan beserta stafnya yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat belajar dan menambah
wawasan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
2 Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam beserta stafnya yang
telah banyak membantu penulis saat menjalani kuliah dan ketika penyusunan
skripsi ini
i
ii
3 Drs H M Alisuf Sabri dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
meluangkan waktu dan mencurahkan pikiran untuk membimbing penulis
dalam penyelesaian skripsi ini
4 Prof Dr H Moh Ardani MA dosen penasehat akademik yang dengan
kesabarannya selalu meluangkan waktu untuk penulis berkonsultasi dan
memberikan nasehat kepada penulis
5 Pimpinan Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta stafnya dan
perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan beserta stafnya yang
telah berkenan meminjamkan buku-buku perpustakaan kepada penulis
6 Kepada para dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan
dan pengalaman kepada penulis dengan penuh kesungguhan serta penuh
kesabaran
7 Kepada Ayahanda DrsH Sudirman dan Ibunda Hj Hasnah tercinta yang
telah memberikan kesempatan penulis menikmati dan mengenyam pendidikan
mulai sejak kecil sampai sekarang
8 Kepada seluruh keluargaku yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang
telah memberikan kesempatan dan selalu mendoakan serta ikut serta
membantu membiayai penulis dalam mengenyam pendidikan mulai sejak
sekolah dasar sampai perguruan tinggi
9 Teman-temanku M Yudi M Rusdi Basty Syukri Ahwan Yanuar A Syai
Furqani Awank Q-Noy Ilham Surya Nurul Qomar Elis Sunarti Chakur
Iqbal juga kepada teman-teman di kosan yang telah menerima penulis untuk
menginap serta seluruh kawan-kawan PAI Kelas D Angkatan 2001 yang
iii
sudah menerima penulis sebagai teman belajar di kampus Dan lain-lain yang
tidak dapat penulis sebutkan semuanya
10 Adik-adikku terkasih Yenni Nina Rizka yang telah memberikan motivasi
kepada penulis
Akhirnya kepada Allah SWT jualah penulis serahkan segalanya serta
panjatkan doa semoga amal kebajikan mereka diterima disisi-Nya serta diberikan
pahala yang berlipat ganda sesuai dengan amal perbuatannya Penulis berharap
semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya serta
bagi para pembaca pada umumnya terutama bagi para pendidik (guru) saat ini
dan di masa yang akan datang
Jakarta 6 November 2006
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIiv
DAFTAR TABELvii
BAB I PENDAHULUAN1
A Latar Belakang Masalah1
B Pembatasan dan Perumusan Masalah8
C Metode Pembahasan8
D Tujuan Penelitian9
E Sistematika Penulisan9
BAB II LANDASAN TEORI11
A Pendidikan Agama Islam11
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam10
2 Tujuan Pendidikan Agama Islam14
B Metode Karya Wisata17
1 Pengertian Metode Karya Wisata17
2 Kelebihan dan Kekurangan Karya Wisata22
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata dalam PAI23
4 Indikator Metode Karya Wisata25
iv
v
C Motivasi Belajar26
1 Pengertian Motivasi Belajar26
2 Macam-macam Motivasi Belajar30
3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar35
4 Indikator Motivasi Belajar38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN40
A Tempat dan waktu Penelitian40
B Populasi dan Sampel40
C Variabel Penelitian41
D Instrumen penelitian42
E Teknik Pengumpulan Data44
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data45
BAB IV HASIL PENELITIAN50
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat50
1 Sejarah dan Tujuan Berdirinya SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
50
2 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat51
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat53
4 Struktur Organisasi SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat54
B Deskripsi datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 55
C Analisa Data dan Interpretasi Data helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip59
vi
BAB V PENUTUPhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip78
A Kesimpulan78
B Saran79
DAFTAR PUSTAKA80
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A latar Belakang Masalah
Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di
Indonesia yang ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna
terus mencari kurikulum sistem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif
dan efisien Berbicara tentang pendidikan berarti berbicara tentang manusia
dengan segala aspeknya Nilai suatu bangsa terletak dari kualitas sumber daya
manusia yang menjadi warga Negara Semakin baik kualitas manusianya bangsa
tersebut semakin memiliki peluang besar menuju kemajuan dan kemakmuran
Dalam rangka mencapai tujuan nasional khususnya dalam bidang
pendidikan yang berupaya mencapai masyarakat adil dan makmur baik jasmani
maupun rohani perlu adanya usaha untuk menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas guna memenuhi kebutuhan pembangunan dewasa ini dan masa
yang akan datang
Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu ditumbuhkan motivasi yang
kuat untuk meraih sesuatu yang dicita-citakan Motivasi yang tumbuh baik secara
internal maupun eksternal Dengan motivasi yang kuat diharapkan dapat memacu
meningkatkan kualitas dan potensi sumber daya manusia khususnya prestasi
dalam bidang pendidikan Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 4 UU No 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan
1
2
Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif
mandiri dan menjadi warga negara yang demoktratis serta bertanggung jawab1
Sumber daya manusia yang memiliki kecerdasan tinggi yang ditunjang
oleh adanya sikap dan prilaku yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
serta budi pekerti yang luhur sangat diharapkan dalam rangka mencapai tujuan
nasional
Di sisi lain adanya pengetahuan dan keterampilan serta pola kepribadian
yang mantap dan dinamis juga dapat membantu tercapainya tujuan nasional yaitu
membentuk manusia-manusia bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa
Adapun langkah yang harus ditempuh dalam upaya membantu
mewujudkan tujuan di atas adalah dengan menumbuhkan dan membina motivasi
kepada para pelaku pendidikan terutama motivasi para siswa yang merupakan
harapan bangsa untuk memacu prestasi dalam segala bidang agar menjadi
generasi-generasi yang siap dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa
yang akan datang
Masih banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah dan
mengecewakan hal tersebut diduga karena salah satu faktor penyebabnya adalah
motivasi belajar mereka yang lemah dan tidak adanya rasa tanggung jawab
1 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Kloang Klede 2003) h 1
3
terhadap pendidikan yang sedang mereka tempuh Karena tidak adanya visi ke
depan sebagai motivasi belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan
di masa yang akan datang
Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal perlu adanya motivasi
yang kuat yang ditumbuhkan oleh peserta didik terutama oleh guru yang sebagai
pengajar agar para siswa selalu terdorong untuk mengembangkan potensi yang
ada pada diri mereka
Di dalam buku Metodik Khusus Pendidikan Agama Dra Hj Zuhairini
dkk mengemukakan bahwa faktor-faktor pendidik itu ada lima macam di mana
faktor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat
Adapun kelima faktor tersebut yaitu
1 Anak didik
2 Pendidik
3 Tujuan pendidikan
4 Alat-alat pendidikan
5 Milleulingkungan2
Dari kelima faktor-faktor tersebut antara yang satu dengan yang lain
sangat erat hubungannya Kesemuanya menentukan berhasil atau tidaknya tujuan
pendidikan agama yang dilaksanakan Dengan demikian jika salah satu faktor
tersebut tidak saling melengkapi maka proses belajar mengajar tidak akan
2 Zuhairini dkk Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1991) Cet ke-8 h 28
4
berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam
proses belajar harus ada
Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian
yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih
dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan
obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam
kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang
Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran
Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia
berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi
kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka
telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa
sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara
manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi
sebuah kualitas3
Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum
menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman
dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan
bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX
5
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan
Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas
tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila
didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi
Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak
akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru
salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi
yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai
materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik
sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula
Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar
kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula
peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di
dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar
pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar
itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya
4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3
5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19
6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13
6
dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita
mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih
luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu
memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar
Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui
metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan
karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke
alam bebas terbuka
Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar
lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep
pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara
manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan
firman Allah
ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ
ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο
Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut
ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali
bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)
Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita
merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung
7
Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru
dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti
pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap
yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut
Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik
atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang
positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat
menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan
mendapatkan hasil belajar yang lebih baik
Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang
diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat
mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk
mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan
judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG
STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta
Barat)
B Pembatasan Dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14
8
Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan
yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam
melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa
khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah
Akhlak Fiqih
Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat
rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai
dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam
panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain
2 Perumusan Masalah
Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis
merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat
menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam
C Metode Pembahasan
Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi
ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu
1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha
menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku
bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam
skripsi ini
9
2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis
menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di
lapangan8
D Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode
karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana
efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa pada bidang studi Agama Islam
F Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan
perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika
penulisan
BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian
pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata
pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata
dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator
metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-
8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10
10
macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
indikator motivasi belajar
BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian
populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik
pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data
BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian
deskripsi data analisa data dan interpretasi data
BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi
awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti
bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau
bimbingan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo
Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan
Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang
didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________
1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II
11
12
dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan
tunduk2
Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai
berikut
Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai
dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam3
Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan
ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta
menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4
Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) yaitu
ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati
_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44
3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152
4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86
13
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan
Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan
kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan
akhirat kelak
Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama
(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata
pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata
pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-
Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir
(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku
toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam
tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji
(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya
_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
14
agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti
tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun
peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam
mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global
2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek
tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan
Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu
1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan
pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT
_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
KATA PENGANTAR
Σή Σή δΑ
Alhamdulillah akhirnya dengan karunia dan hidayah-Nya penulis berhasil
menyelesaikan skripsi dengan judul ldquoPenggunaan Metode Karya Wisata
Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat)rdquo dan
dapat diselesaikan dengan baik Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad saw yang telah membawa
manusia ke jalan yang diridhai oleh Allah SWT
Skripsi ini diajukan kepada fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
kesarjanaan S1 (Strata 1)
Penyelesaian skripsi ini semata-mata bukanlah hasil usaha penulis sendiri
melainkan banyak pihak yang memberikan bantuan baik moril maupun materil
sekiranya patutlah bagi penulis untuk berterima kasih yang tak terhingga kepada
1 Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan beserta stafnya yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat belajar dan menambah
wawasan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
2 Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam beserta stafnya yang
telah banyak membantu penulis saat menjalani kuliah dan ketika penyusunan
skripsi ini
i
ii
3 Drs H M Alisuf Sabri dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
meluangkan waktu dan mencurahkan pikiran untuk membimbing penulis
dalam penyelesaian skripsi ini
4 Prof Dr H Moh Ardani MA dosen penasehat akademik yang dengan
kesabarannya selalu meluangkan waktu untuk penulis berkonsultasi dan
memberikan nasehat kepada penulis
5 Pimpinan Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta stafnya dan
perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan beserta stafnya yang
telah berkenan meminjamkan buku-buku perpustakaan kepada penulis
6 Kepada para dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan
dan pengalaman kepada penulis dengan penuh kesungguhan serta penuh
kesabaran
7 Kepada Ayahanda DrsH Sudirman dan Ibunda Hj Hasnah tercinta yang
telah memberikan kesempatan penulis menikmati dan mengenyam pendidikan
mulai sejak kecil sampai sekarang
8 Kepada seluruh keluargaku yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang
telah memberikan kesempatan dan selalu mendoakan serta ikut serta
membantu membiayai penulis dalam mengenyam pendidikan mulai sejak
sekolah dasar sampai perguruan tinggi
9 Teman-temanku M Yudi M Rusdi Basty Syukri Ahwan Yanuar A Syai
Furqani Awank Q-Noy Ilham Surya Nurul Qomar Elis Sunarti Chakur
Iqbal juga kepada teman-teman di kosan yang telah menerima penulis untuk
menginap serta seluruh kawan-kawan PAI Kelas D Angkatan 2001 yang
iii
sudah menerima penulis sebagai teman belajar di kampus Dan lain-lain yang
tidak dapat penulis sebutkan semuanya
10 Adik-adikku terkasih Yenni Nina Rizka yang telah memberikan motivasi
kepada penulis
Akhirnya kepada Allah SWT jualah penulis serahkan segalanya serta
panjatkan doa semoga amal kebajikan mereka diterima disisi-Nya serta diberikan
pahala yang berlipat ganda sesuai dengan amal perbuatannya Penulis berharap
semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya serta
bagi para pembaca pada umumnya terutama bagi para pendidik (guru) saat ini
dan di masa yang akan datang
Jakarta 6 November 2006
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIiv
DAFTAR TABELvii
BAB I PENDAHULUAN1
A Latar Belakang Masalah1
B Pembatasan dan Perumusan Masalah8
C Metode Pembahasan8
D Tujuan Penelitian9
E Sistematika Penulisan9
BAB II LANDASAN TEORI11
A Pendidikan Agama Islam11
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam10
2 Tujuan Pendidikan Agama Islam14
B Metode Karya Wisata17
1 Pengertian Metode Karya Wisata17
2 Kelebihan dan Kekurangan Karya Wisata22
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata dalam PAI23
4 Indikator Metode Karya Wisata25
iv
v
C Motivasi Belajar26
1 Pengertian Motivasi Belajar26
2 Macam-macam Motivasi Belajar30
3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar35
4 Indikator Motivasi Belajar38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN40
A Tempat dan waktu Penelitian40
B Populasi dan Sampel40
C Variabel Penelitian41
D Instrumen penelitian42
E Teknik Pengumpulan Data44
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data45
BAB IV HASIL PENELITIAN50
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat50
1 Sejarah dan Tujuan Berdirinya SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
50
2 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat51
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat53
4 Struktur Organisasi SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat54
B Deskripsi datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 55
C Analisa Data dan Interpretasi Data helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip59
vi
BAB V PENUTUPhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip78
A Kesimpulan78
B Saran79
DAFTAR PUSTAKA80
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A latar Belakang Masalah
Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di
Indonesia yang ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna
terus mencari kurikulum sistem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif
dan efisien Berbicara tentang pendidikan berarti berbicara tentang manusia
dengan segala aspeknya Nilai suatu bangsa terletak dari kualitas sumber daya
manusia yang menjadi warga Negara Semakin baik kualitas manusianya bangsa
tersebut semakin memiliki peluang besar menuju kemajuan dan kemakmuran
Dalam rangka mencapai tujuan nasional khususnya dalam bidang
pendidikan yang berupaya mencapai masyarakat adil dan makmur baik jasmani
maupun rohani perlu adanya usaha untuk menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas guna memenuhi kebutuhan pembangunan dewasa ini dan masa
yang akan datang
Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu ditumbuhkan motivasi yang
kuat untuk meraih sesuatu yang dicita-citakan Motivasi yang tumbuh baik secara
internal maupun eksternal Dengan motivasi yang kuat diharapkan dapat memacu
meningkatkan kualitas dan potensi sumber daya manusia khususnya prestasi
dalam bidang pendidikan Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 4 UU No 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan
1
2
Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif
mandiri dan menjadi warga negara yang demoktratis serta bertanggung jawab1
Sumber daya manusia yang memiliki kecerdasan tinggi yang ditunjang
oleh adanya sikap dan prilaku yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
serta budi pekerti yang luhur sangat diharapkan dalam rangka mencapai tujuan
nasional
Di sisi lain adanya pengetahuan dan keterampilan serta pola kepribadian
yang mantap dan dinamis juga dapat membantu tercapainya tujuan nasional yaitu
membentuk manusia-manusia bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa
Adapun langkah yang harus ditempuh dalam upaya membantu
mewujudkan tujuan di atas adalah dengan menumbuhkan dan membina motivasi
kepada para pelaku pendidikan terutama motivasi para siswa yang merupakan
harapan bangsa untuk memacu prestasi dalam segala bidang agar menjadi
generasi-generasi yang siap dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa
yang akan datang
Masih banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah dan
mengecewakan hal tersebut diduga karena salah satu faktor penyebabnya adalah
motivasi belajar mereka yang lemah dan tidak adanya rasa tanggung jawab
1 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Kloang Klede 2003) h 1
3
terhadap pendidikan yang sedang mereka tempuh Karena tidak adanya visi ke
depan sebagai motivasi belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan
di masa yang akan datang
Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal perlu adanya motivasi
yang kuat yang ditumbuhkan oleh peserta didik terutama oleh guru yang sebagai
pengajar agar para siswa selalu terdorong untuk mengembangkan potensi yang
ada pada diri mereka
Di dalam buku Metodik Khusus Pendidikan Agama Dra Hj Zuhairini
dkk mengemukakan bahwa faktor-faktor pendidik itu ada lima macam di mana
faktor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat
Adapun kelima faktor tersebut yaitu
1 Anak didik
2 Pendidik
3 Tujuan pendidikan
4 Alat-alat pendidikan
5 Milleulingkungan2
Dari kelima faktor-faktor tersebut antara yang satu dengan yang lain
sangat erat hubungannya Kesemuanya menentukan berhasil atau tidaknya tujuan
pendidikan agama yang dilaksanakan Dengan demikian jika salah satu faktor
tersebut tidak saling melengkapi maka proses belajar mengajar tidak akan
2 Zuhairini dkk Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1991) Cet ke-8 h 28
4
berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam
proses belajar harus ada
Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian
yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih
dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan
obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam
kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang
Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran
Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia
berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi
kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka
telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa
sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara
manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi
sebuah kualitas3
Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum
menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman
dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan
bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX
5
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan
Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas
tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila
didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi
Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak
akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru
salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi
yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai
materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik
sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula
Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar
kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula
peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di
dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar
pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar
itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya
4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3
5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19
6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13
6
dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita
mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih
luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu
memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar
Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui
metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan
karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke
alam bebas terbuka
Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar
lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep
pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara
manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan
firman Allah
ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ
ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο
Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut
ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali
bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)
Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita
merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung
7
Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru
dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti
pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap
yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut
Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik
atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang
positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat
menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan
mendapatkan hasil belajar yang lebih baik
Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang
diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat
mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk
mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan
judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG
STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta
Barat)
B Pembatasan Dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14
8
Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan
yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam
melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa
khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah
Akhlak Fiqih
Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat
rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai
dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam
panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain
2 Perumusan Masalah
Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis
merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat
menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam
C Metode Pembahasan
Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi
ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu
1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha
menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku
bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam
skripsi ini
9
2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis
menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di
lapangan8
D Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode
karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana
efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa pada bidang studi Agama Islam
F Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan
perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika
penulisan
BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian
pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata
pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata
dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator
metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-
8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10
10
macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
indikator motivasi belajar
BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian
populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik
pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data
BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian
deskripsi data analisa data dan interpretasi data
BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi
awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti
bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau
bimbingan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo
Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan
Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang
didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________
1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II
11
12
dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan
tunduk2
Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai
berikut
Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai
dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam3
Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan
ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta
menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4
Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) yaitu
ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati
_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44
3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152
4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86
13
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan
Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan
kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan
akhirat kelak
Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama
(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata
pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata
pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-
Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir
(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku
toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam
tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji
(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya
_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
14
agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti
tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun
peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam
mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global
2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek
tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan
Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu
1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan
pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT
_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
ii
3 Drs H M Alisuf Sabri dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
meluangkan waktu dan mencurahkan pikiran untuk membimbing penulis
dalam penyelesaian skripsi ini
4 Prof Dr H Moh Ardani MA dosen penasehat akademik yang dengan
kesabarannya selalu meluangkan waktu untuk penulis berkonsultasi dan
memberikan nasehat kepada penulis
5 Pimpinan Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta stafnya dan
perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan beserta stafnya yang
telah berkenan meminjamkan buku-buku perpustakaan kepada penulis
6 Kepada para dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan
dan pengalaman kepada penulis dengan penuh kesungguhan serta penuh
kesabaran
7 Kepada Ayahanda DrsH Sudirman dan Ibunda Hj Hasnah tercinta yang
telah memberikan kesempatan penulis menikmati dan mengenyam pendidikan
mulai sejak kecil sampai sekarang
8 Kepada seluruh keluargaku yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang
telah memberikan kesempatan dan selalu mendoakan serta ikut serta
membantu membiayai penulis dalam mengenyam pendidikan mulai sejak
sekolah dasar sampai perguruan tinggi
9 Teman-temanku M Yudi M Rusdi Basty Syukri Ahwan Yanuar A Syai
Furqani Awank Q-Noy Ilham Surya Nurul Qomar Elis Sunarti Chakur
Iqbal juga kepada teman-teman di kosan yang telah menerima penulis untuk
menginap serta seluruh kawan-kawan PAI Kelas D Angkatan 2001 yang
iii
sudah menerima penulis sebagai teman belajar di kampus Dan lain-lain yang
tidak dapat penulis sebutkan semuanya
10 Adik-adikku terkasih Yenni Nina Rizka yang telah memberikan motivasi
kepada penulis
Akhirnya kepada Allah SWT jualah penulis serahkan segalanya serta
panjatkan doa semoga amal kebajikan mereka diterima disisi-Nya serta diberikan
pahala yang berlipat ganda sesuai dengan amal perbuatannya Penulis berharap
semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya serta
bagi para pembaca pada umumnya terutama bagi para pendidik (guru) saat ini
dan di masa yang akan datang
Jakarta 6 November 2006
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIiv
DAFTAR TABELvii
BAB I PENDAHULUAN1
A Latar Belakang Masalah1
B Pembatasan dan Perumusan Masalah8
C Metode Pembahasan8
D Tujuan Penelitian9
E Sistematika Penulisan9
BAB II LANDASAN TEORI11
A Pendidikan Agama Islam11
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam10
2 Tujuan Pendidikan Agama Islam14
B Metode Karya Wisata17
1 Pengertian Metode Karya Wisata17
2 Kelebihan dan Kekurangan Karya Wisata22
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata dalam PAI23
4 Indikator Metode Karya Wisata25
iv
v
C Motivasi Belajar26
1 Pengertian Motivasi Belajar26
2 Macam-macam Motivasi Belajar30
3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar35
4 Indikator Motivasi Belajar38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN40
A Tempat dan waktu Penelitian40
B Populasi dan Sampel40
C Variabel Penelitian41
D Instrumen penelitian42
E Teknik Pengumpulan Data44
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data45
BAB IV HASIL PENELITIAN50
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat50
1 Sejarah dan Tujuan Berdirinya SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
50
2 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat51
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat53
4 Struktur Organisasi SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat54
B Deskripsi datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 55
C Analisa Data dan Interpretasi Data helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip59
vi
BAB V PENUTUPhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip78
A Kesimpulan78
B Saran79
DAFTAR PUSTAKA80
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A latar Belakang Masalah
Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di
Indonesia yang ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna
terus mencari kurikulum sistem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif
dan efisien Berbicara tentang pendidikan berarti berbicara tentang manusia
dengan segala aspeknya Nilai suatu bangsa terletak dari kualitas sumber daya
manusia yang menjadi warga Negara Semakin baik kualitas manusianya bangsa
tersebut semakin memiliki peluang besar menuju kemajuan dan kemakmuran
Dalam rangka mencapai tujuan nasional khususnya dalam bidang
pendidikan yang berupaya mencapai masyarakat adil dan makmur baik jasmani
maupun rohani perlu adanya usaha untuk menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas guna memenuhi kebutuhan pembangunan dewasa ini dan masa
yang akan datang
Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu ditumbuhkan motivasi yang
kuat untuk meraih sesuatu yang dicita-citakan Motivasi yang tumbuh baik secara
internal maupun eksternal Dengan motivasi yang kuat diharapkan dapat memacu
meningkatkan kualitas dan potensi sumber daya manusia khususnya prestasi
dalam bidang pendidikan Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 4 UU No 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan
1
2
Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif
mandiri dan menjadi warga negara yang demoktratis serta bertanggung jawab1
Sumber daya manusia yang memiliki kecerdasan tinggi yang ditunjang
oleh adanya sikap dan prilaku yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
serta budi pekerti yang luhur sangat diharapkan dalam rangka mencapai tujuan
nasional
Di sisi lain adanya pengetahuan dan keterampilan serta pola kepribadian
yang mantap dan dinamis juga dapat membantu tercapainya tujuan nasional yaitu
membentuk manusia-manusia bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa
Adapun langkah yang harus ditempuh dalam upaya membantu
mewujudkan tujuan di atas adalah dengan menumbuhkan dan membina motivasi
kepada para pelaku pendidikan terutama motivasi para siswa yang merupakan
harapan bangsa untuk memacu prestasi dalam segala bidang agar menjadi
generasi-generasi yang siap dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa
yang akan datang
Masih banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah dan
mengecewakan hal tersebut diduga karena salah satu faktor penyebabnya adalah
motivasi belajar mereka yang lemah dan tidak adanya rasa tanggung jawab
1 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Kloang Klede 2003) h 1
3
terhadap pendidikan yang sedang mereka tempuh Karena tidak adanya visi ke
depan sebagai motivasi belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan
di masa yang akan datang
Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal perlu adanya motivasi
yang kuat yang ditumbuhkan oleh peserta didik terutama oleh guru yang sebagai
pengajar agar para siswa selalu terdorong untuk mengembangkan potensi yang
ada pada diri mereka
Di dalam buku Metodik Khusus Pendidikan Agama Dra Hj Zuhairini
dkk mengemukakan bahwa faktor-faktor pendidik itu ada lima macam di mana
faktor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat
Adapun kelima faktor tersebut yaitu
1 Anak didik
2 Pendidik
3 Tujuan pendidikan
4 Alat-alat pendidikan
5 Milleulingkungan2
Dari kelima faktor-faktor tersebut antara yang satu dengan yang lain
sangat erat hubungannya Kesemuanya menentukan berhasil atau tidaknya tujuan
pendidikan agama yang dilaksanakan Dengan demikian jika salah satu faktor
tersebut tidak saling melengkapi maka proses belajar mengajar tidak akan
2 Zuhairini dkk Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1991) Cet ke-8 h 28
4
berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam
proses belajar harus ada
Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian
yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih
dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan
obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam
kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang
Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran
Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia
berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi
kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka
telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa
sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara
manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi
sebuah kualitas3
Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum
menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman
dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan
bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX
5
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan
Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas
tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila
didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi
Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak
akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru
salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi
yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai
materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik
sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula
Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar
kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula
peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di
dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar
pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar
itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya
4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3
5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19
6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13
6
dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita
mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih
luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu
memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar
Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui
metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan
karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke
alam bebas terbuka
Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar
lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep
pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara
manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan
firman Allah
ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ
ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο
Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut
ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali
bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)
Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita
merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung
7
Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru
dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti
pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap
yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut
Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik
atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang
positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat
menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan
mendapatkan hasil belajar yang lebih baik
Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang
diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat
mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk
mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan
judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG
STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta
Barat)
B Pembatasan Dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14
8
Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan
yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam
melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa
khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah
Akhlak Fiqih
Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat
rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai
dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam
panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain
2 Perumusan Masalah
Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis
merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat
menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam
C Metode Pembahasan
Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi
ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu
1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha
menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku
bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam
skripsi ini
9
2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis
menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di
lapangan8
D Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode
karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana
efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa pada bidang studi Agama Islam
F Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan
perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika
penulisan
BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian
pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata
pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata
dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator
metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-
8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10
10
macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
indikator motivasi belajar
BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian
populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik
pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data
BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian
deskripsi data analisa data dan interpretasi data
BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi
awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti
bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau
bimbingan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo
Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan
Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang
didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________
1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II
11
12
dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan
tunduk2
Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai
berikut
Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai
dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam3
Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan
ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta
menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4
Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) yaitu
ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati
_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44
3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152
4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86
13
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan
Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan
kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan
akhirat kelak
Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama
(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata
pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata
pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-
Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir
(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku
toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam
tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji
(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya
_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
14
agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti
tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun
peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam
mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global
2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek
tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan
Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu
1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan
pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT
_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
iii
sudah menerima penulis sebagai teman belajar di kampus Dan lain-lain yang
tidak dapat penulis sebutkan semuanya
10 Adik-adikku terkasih Yenni Nina Rizka yang telah memberikan motivasi
kepada penulis
Akhirnya kepada Allah SWT jualah penulis serahkan segalanya serta
panjatkan doa semoga amal kebajikan mereka diterima disisi-Nya serta diberikan
pahala yang berlipat ganda sesuai dengan amal perbuatannya Penulis berharap
semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya serta
bagi para pembaca pada umumnya terutama bagi para pendidik (guru) saat ini
dan di masa yang akan datang
Jakarta 6 November 2006
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIiv
DAFTAR TABELvii
BAB I PENDAHULUAN1
A Latar Belakang Masalah1
B Pembatasan dan Perumusan Masalah8
C Metode Pembahasan8
D Tujuan Penelitian9
E Sistematika Penulisan9
BAB II LANDASAN TEORI11
A Pendidikan Agama Islam11
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam10
2 Tujuan Pendidikan Agama Islam14
B Metode Karya Wisata17
1 Pengertian Metode Karya Wisata17
2 Kelebihan dan Kekurangan Karya Wisata22
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata dalam PAI23
4 Indikator Metode Karya Wisata25
iv
v
C Motivasi Belajar26
1 Pengertian Motivasi Belajar26
2 Macam-macam Motivasi Belajar30
3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar35
4 Indikator Motivasi Belajar38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN40
A Tempat dan waktu Penelitian40
B Populasi dan Sampel40
C Variabel Penelitian41
D Instrumen penelitian42
E Teknik Pengumpulan Data44
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data45
BAB IV HASIL PENELITIAN50
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat50
1 Sejarah dan Tujuan Berdirinya SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
50
2 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat51
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat53
4 Struktur Organisasi SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat54
B Deskripsi datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 55
C Analisa Data dan Interpretasi Data helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip59
vi
BAB V PENUTUPhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip78
A Kesimpulan78
B Saran79
DAFTAR PUSTAKA80
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A latar Belakang Masalah
Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di
Indonesia yang ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna
terus mencari kurikulum sistem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif
dan efisien Berbicara tentang pendidikan berarti berbicara tentang manusia
dengan segala aspeknya Nilai suatu bangsa terletak dari kualitas sumber daya
manusia yang menjadi warga Negara Semakin baik kualitas manusianya bangsa
tersebut semakin memiliki peluang besar menuju kemajuan dan kemakmuran
Dalam rangka mencapai tujuan nasional khususnya dalam bidang
pendidikan yang berupaya mencapai masyarakat adil dan makmur baik jasmani
maupun rohani perlu adanya usaha untuk menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas guna memenuhi kebutuhan pembangunan dewasa ini dan masa
yang akan datang
Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu ditumbuhkan motivasi yang
kuat untuk meraih sesuatu yang dicita-citakan Motivasi yang tumbuh baik secara
internal maupun eksternal Dengan motivasi yang kuat diharapkan dapat memacu
meningkatkan kualitas dan potensi sumber daya manusia khususnya prestasi
dalam bidang pendidikan Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 4 UU No 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan
1
2
Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif
mandiri dan menjadi warga negara yang demoktratis serta bertanggung jawab1
Sumber daya manusia yang memiliki kecerdasan tinggi yang ditunjang
oleh adanya sikap dan prilaku yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
serta budi pekerti yang luhur sangat diharapkan dalam rangka mencapai tujuan
nasional
Di sisi lain adanya pengetahuan dan keterampilan serta pola kepribadian
yang mantap dan dinamis juga dapat membantu tercapainya tujuan nasional yaitu
membentuk manusia-manusia bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa
Adapun langkah yang harus ditempuh dalam upaya membantu
mewujudkan tujuan di atas adalah dengan menumbuhkan dan membina motivasi
kepada para pelaku pendidikan terutama motivasi para siswa yang merupakan
harapan bangsa untuk memacu prestasi dalam segala bidang agar menjadi
generasi-generasi yang siap dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa
yang akan datang
Masih banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah dan
mengecewakan hal tersebut diduga karena salah satu faktor penyebabnya adalah
motivasi belajar mereka yang lemah dan tidak adanya rasa tanggung jawab
1 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Kloang Klede 2003) h 1
3
terhadap pendidikan yang sedang mereka tempuh Karena tidak adanya visi ke
depan sebagai motivasi belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan
di masa yang akan datang
Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal perlu adanya motivasi
yang kuat yang ditumbuhkan oleh peserta didik terutama oleh guru yang sebagai
pengajar agar para siswa selalu terdorong untuk mengembangkan potensi yang
ada pada diri mereka
Di dalam buku Metodik Khusus Pendidikan Agama Dra Hj Zuhairini
dkk mengemukakan bahwa faktor-faktor pendidik itu ada lima macam di mana
faktor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat
Adapun kelima faktor tersebut yaitu
1 Anak didik
2 Pendidik
3 Tujuan pendidikan
4 Alat-alat pendidikan
5 Milleulingkungan2
Dari kelima faktor-faktor tersebut antara yang satu dengan yang lain
sangat erat hubungannya Kesemuanya menentukan berhasil atau tidaknya tujuan
pendidikan agama yang dilaksanakan Dengan demikian jika salah satu faktor
tersebut tidak saling melengkapi maka proses belajar mengajar tidak akan
2 Zuhairini dkk Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1991) Cet ke-8 h 28
4
berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam
proses belajar harus ada
Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian
yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih
dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan
obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam
kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang
Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran
Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia
berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi
kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka
telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa
sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara
manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi
sebuah kualitas3
Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum
menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman
dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan
bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX
5
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan
Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas
tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila
didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi
Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak
akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru
salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi
yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai
materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik
sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula
Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar
kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula
peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di
dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar
pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar
itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya
4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3
5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19
6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13
6
dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita
mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih
luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu
memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar
Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui
metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan
karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke
alam bebas terbuka
Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar
lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep
pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara
manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan
firman Allah
ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ
ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο
Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut
ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali
bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)
Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita
merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung
7
Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru
dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti
pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap
yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut
Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik
atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang
positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat
menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan
mendapatkan hasil belajar yang lebih baik
Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang
diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat
mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk
mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan
judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG
STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta
Barat)
B Pembatasan Dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14
8
Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan
yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam
melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa
khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah
Akhlak Fiqih
Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat
rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai
dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam
panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain
2 Perumusan Masalah
Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis
merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat
menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam
C Metode Pembahasan
Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi
ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu
1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha
menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku
bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam
skripsi ini
9
2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis
menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di
lapangan8
D Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode
karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana
efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa pada bidang studi Agama Islam
F Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan
perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika
penulisan
BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian
pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata
pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata
dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator
metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-
8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10
10
macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
indikator motivasi belajar
BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian
populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik
pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data
BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian
deskripsi data analisa data dan interpretasi data
BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi
awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti
bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau
bimbingan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo
Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan
Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang
didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________
1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II
11
12
dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan
tunduk2
Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai
berikut
Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai
dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam3
Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan
ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta
menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4
Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) yaitu
ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati
_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44
3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152
4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86
13
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan
Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan
kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan
akhirat kelak
Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama
(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata
pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata
pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-
Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir
(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku
toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam
tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji
(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya
_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
14
agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti
tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun
peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam
mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global
2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek
tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan
Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu
1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan
pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT
_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIiv
DAFTAR TABELvii
BAB I PENDAHULUAN1
A Latar Belakang Masalah1
B Pembatasan dan Perumusan Masalah8
C Metode Pembahasan8
D Tujuan Penelitian9
E Sistematika Penulisan9
BAB II LANDASAN TEORI11
A Pendidikan Agama Islam11
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam10
2 Tujuan Pendidikan Agama Islam14
B Metode Karya Wisata17
1 Pengertian Metode Karya Wisata17
2 Kelebihan dan Kekurangan Karya Wisata22
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata dalam PAI23
4 Indikator Metode Karya Wisata25
iv
v
C Motivasi Belajar26
1 Pengertian Motivasi Belajar26
2 Macam-macam Motivasi Belajar30
3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar35
4 Indikator Motivasi Belajar38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN40
A Tempat dan waktu Penelitian40
B Populasi dan Sampel40
C Variabel Penelitian41
D Instrumen penelitian42
E Teknik Pengumpulan Data44
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data45
BAB IV HASIL PENELITIAN50
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat50
1 Sejarah dan Tujuan Berdirinya SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
50
2 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat51
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat53
4 Struktur Organisasi SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat54
B Deskripsi datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 55
C Analisa Data dan Interpretasi Data helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip59
vi
BAB V PENUTUPhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip78
A Kesimpulan78
B Saran79
DAFTAR PUSTAKA80
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A latar Belakang Masalah
Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di
Indonesia yang ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna
terus mencari kurikulum sistem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif
dan efisien Berbicara tentang pendidikan berarti berbicara tentang manusia
dengan segala aspeknya Nilai suatu bangsa terletak dari kualitas sumber daya
manusia yang menjadi warga Negara Semakin baik kualitas manusianya bangsa
tersebut semakin memiliki peluang besar menuju kemajuan dan kemakmuran
Dalam rangka mencapai tujuan nasional khususnya dalam bidang
pendidikan yang berupaya mencapai masyarakat adil dan makmur baik jasmani
maupun rohani perlu adanya usaha untuk menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas guna memenuhi kebutuhan pembangunan dewasa ini dan masa
yang akan datang
Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu ditumbuhkan motivasi yang
kuat untuk meraih sesuatu yang dicita-citakan Motivasi yang tumbuh baik secara
internal maupun eksternal Dengan motivasi yang kuat diharapkan dapat memacu
meningkatkan kualitas dan potensi sumber daya manusia khususnya prestasi
dalam bidang pendidikan Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 4 UU No 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan
1
2
Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif
mandiri dan menjadi warga negara yang demoktratis serta bertanggung jawab1
Sumber daya manusia yang memiliki kecerdasan tinggi yang ditunjang
oleh adanya sikap dan prilaku yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
serta budi pekerti yang luhur sangat diharapkan dalam rangka mencapai tujuan
nasional
Di sisi lain adanya pengetahuan dan keterampilan serta pola kepribadian
yang mantap dan dinamis juga dapat membantu tercapainya tujuan nasional yaitu
membentuk manusia-manusia bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa
Adapun langkah yang harus ditempuh dalam upaya membantu
mewujudkan tujuan di atas adalah dengan menumbuhkan dan membina motivasi
kepada para pelaku pendidikan terutama motivasi para siswa yang merupakan
harapan bangsa untuk memacu prestasi dalam segala bidang agar menjadi
generasi-generasi yang siap dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa
yang akan datang
Masih banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah dan
mengecewakan hal tersebut diduga karena salah satu faktor penyebabnya adalah
motivasi belajar mereka yang lemah dan tidak adanya rasa tanggung jawab
1 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Kloang Klede 2003) h 1
3
terhadap pendidikan yang sedang mereka tempuh Karena tidak adanya visi ke
depan sebagai motivasi belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan
di masa yang akan datang
Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal perlu adanya motivasi
yang kuat yang ditumbuhkan oleh peserta didik terutama oleh guru yang sebagai
pengajar agar para siswa selalu terdorong untuk mengembangkan potensi yang
ada pada diri mereka
Di dalam buku Metodik Khusus Pendidikan Agama Dra Hj Zuhairini
dkk mengemukakan bahwa faktor-faktor pendidik itu ada lima macam di mana
faktor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat
Adapun kelima faktor tersebut yaitu
1 Anak didik
2 Pendidik
3 Tujuan pendidikan
4 Alat-alat pendidikan
5 Milleulingkungan2
Dari kelima faktor-faktor tersebut antara yang satu dengan yang lain
sangat erat hubungannya Kesemuanya menentukan berhasil atau tidaknya tujuan
pendidikan agama yang dilaksanakan Dengan demikian jika salah satu faktor
tersebut tidak saling melengkapi maka proses belajar mengajar tidak akan
2 Zuhairini dkk Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1991) Cet ke-8 h 28
4
berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam
proses belajar harus ada
Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian
yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih
dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan
obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam
kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang
Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran
Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia
berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi
kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka
telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa
sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara
manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi
sebuah kualitas3
Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum
menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman
dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan
bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX
5
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan
Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas
tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila
didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi
Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak
akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru
salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi
yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai
materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik
sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula
Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar
kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula
peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di
dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar
pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar
itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya
4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3
5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19
6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13
6
dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita
mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih
luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu
memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar
Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui
metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan
karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke
alam bebas terbuka
Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar
lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep
pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara
manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan
firman Allah
ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ
ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο
Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut
ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali
bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)
Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita
merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung
7
Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru
dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti
pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap
yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut
Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik
atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang
positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat
menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan
mendapatkan hasil belajar yang lebih baik
Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang
diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat
mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk
mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan
judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG
STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta
Barat)
B Pembatasan Dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14
8
Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan
yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam
melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa
khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah
Akhlak Fiqih
Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat
rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai
dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam
panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain
2 Perumusan Masalah
Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis
merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat
menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam
C Metode Pembahasan
Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi
ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu
1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha
menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku
bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam
skripsi ini
9
2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis
menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di
lapangan8
D Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode
karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana
efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa pada bidang studi Agama Islam
F Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan
perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika
penulisan
BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian
pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata
pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata
dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator
metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-
8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10
10
macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
indikator motivasi belajar
BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian
populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik
pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data
BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian
deskripsi data analisa data dan interpretasi data
BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi
awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti
bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau
bimbingan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo
Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan
Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang
didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________
1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II
11
12
dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan
tunduk2
Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai
berikut
Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai
dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam3
Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan
ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta
menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4
Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) yaitu
ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati
_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44
3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152
4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86
13
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan
Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan
kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan
akhirat kelak
Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama
(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata
pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata
pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-
Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir
(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku
toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam
tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji
(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya
_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
14
agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti
tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun
peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam
mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global
2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek
tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan
Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu
1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan
pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT
_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
iv
v
C Motivasi Belajar26
1 Pengertian Motivasi Belajar26
2 Macam-macam Motivasi Belajar30
3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar35
4 Indikator Motivasi Belajar38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN40
A Tempat dan waktu Penelitian40
B Populasi dan Sampel40
C Variabel Penelitian41
D Instrumen penelitian42
E Teknik Pengumpulan Data44
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data45
BAB IV HASIL PENELITIAN50
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat50
1 Sejarah dan Tujuan Berdirinya SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
50
2 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat51
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat53
4 Struktur Organisasi SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat54
B Deskripsi datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 55
C Analisa Data dan Interpretasi Data helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip59
vi
BAB V PENUTUPhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip78
A Kesimpulan78
B Saran79
DAFTAR PUSTAKA80
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A latar Belakang Masalah
Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di
Indonesia yang ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna
terus mencari kurikulum sistem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif
dan efisien Berbicara tentang pendidikan berarti berbicara tentang manusia
dengan segala aspeknya Nilai suatu bangsa terletak dari kualitas sumber daya
manusia yang menjadi warga Negara Semakin baik kualitas manusianya bangsa
tersebut semakin memiliki peluang besar menuju kemajuan dan kemakmuran
Dalam rangka mencapai tujuan nasional khususnya dalam bidang
pendidikan yang berupaya mencapai masyarakat adil dan makmur baik jasmani
maupun rohani perlu adanya usaha untuk menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas guna memenuhi kebutuhan pembangunan dewasa ini dan masa
yang akan datang
Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu ditumbuhkan motivasi yang
kuat untuk meraih sesuatu yang dicita-citakan Motivasi yang tumbuh baik secara
internal maupun eksternal Dengan motivasi yang kuat diharapkan dapat memacu
meningkatkan kualitas dan potensi sumber daya manusia khususnya prestasi
dalam bidang pendidikan Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 4 UU No 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan
1
2
Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif
mandiri dan menjadi warga negara yang demoktratis serta bertanggung jawab1
Sumber daya manusia yang memiliki kecerdasan tinggi yang ditunjang
oleh adanya sikap dan prilaku yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
serta budi pekerti yang luhur sangat diharapkan dalam rangka mencapai tujuan
nasional
Di sisi lain adanya pengetahuan dan keterampilan serta pola kepribadian
yang mantap dan dinamis juga dapat membantu tercapainya tujuan nasional yaitu
membentuk manusia-manusia bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa
Adapun langkah yang harus ditempuh dalam upaya membantu
mewujudkan tujuan di atas adalah dengan menumbuhkan dan membina motivasi
kepada para pelaku pendidikan terutama motivasi para siswa yang merupakan
harapan bangsa untuk memacu prestasi dalam segala bidang agar menjadi
generasi-generasi yang siap dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa
yang akan datang
Masih banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah dan
mengecewakan hal tersebut diduga karena salah satu faktor penyebabnya adalah
motivasi belajar mereka yang lemah dan tidak adanya rasa tanggung jawab
1 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Kloang Klede 2003) h 1
3
terhadap pendidikan yang sedang mereka tempuh Karena tidak adanya visi ke
depan sebagai motivasi belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan
di masa yang akan datang
Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal perlu adanya motivasi
yang kuat yang ditumbuhkan oleh peserta didik terutama oleh guru yang sebagai
pengajar agar para siswa selalu terdorong untuk mengembangkan potensi yang
ada pada diri mereka
Di dalam buku Metodik Khusus Pendidikan Agama Dra Hj Zuhairini
dkk mengemukakan bahwa faktor-faktor pendidik itu ada lima macam di mana
faktor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat
Adapun kelima faktor tersebut yaitu
1 Anak didik
2 Pendidik
3 Tujuan pendidikan
4 Alat-alat pendidikan
5 Milleulingkungan2
Dari kelima faktor-faktor tersebut antara yang satu dengan yang lain
sangat erat hubungannya Kesemuanya menentukan berhasil atau tidaknya tujuan
pendidikan agama yang dilaksanakan Dengan demikian jika salah satu faktor
tersebut tidak saling melengkapi maka proses belajar mengajar tidak akan
2 Zuhairini dkk Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1991) Cet ke-8 h 28
4
berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam
proses belajar harus ada
Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian
yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih
dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan
obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam
kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang
Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran
Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia
berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi
kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka
telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa
sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara
manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi
sebuah kualitas3
Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum
menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman
dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan
bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX
5
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan
Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas
tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila
didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi
Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak
akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru
salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi
yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai
materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik
sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula
Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar
kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula
peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di
dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar
pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar
itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya
4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3
5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19
6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13
6
dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita
mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih
luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu
memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar
Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui
metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan
karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke
alam bebas terbuka
Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar
lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep
pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara
manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan
firman Allah
ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ
ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο
Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut
ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali
bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)
Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita
merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung
7
Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru
dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti
pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap
yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut
Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik
atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang
positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat
menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan
mendapatkan hasil belajar yang lebih baik
Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang
diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat
mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk
mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan
judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG
STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta
Barat)
B Pembatasan Dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14
8
Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan
yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam
melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa
khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah
Akhlak Fiqih
Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat
rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai
dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam
panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain
2 Perumusan Masalah
Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis
merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat
menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam
C Metode Pembahasan
Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi
ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu
1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha
menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku
bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam
skripsi ini
9
2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis
menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di
lapangan8
D Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode
karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana
efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa pada bidang studi Agama Islam
F Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan
perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika
penulisan
BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian
pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata
pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata
dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator
metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-
8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10
10
macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
indikator motivasi belajar
BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian
populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik
pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data
BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian
deskripsi data analisa data dan interpretasi data
BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi
awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti
bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau
bimbingan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo
Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan
Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang
didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________
1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II
11
12
dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan
tunduk2
Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai
berikut
Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai
dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam3
Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan
ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta
menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4
Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) yaitu
ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati
_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44
3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152
4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86
13
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan
Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan
kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan
akhirat kelak
Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama
(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata
pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata
pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-
Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir
(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku
toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam
tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji
(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya
_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
14
agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti
tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun
peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam
mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global
2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek
tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan
Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu
1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan
pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT
_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
v
C Motivasi Belajar26
1 Pengertian Motivasi Belajar26
2 Macam-macam Motivasi Belajar30
3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar35
4 Indikator Motivasi Belajar38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN40
A Tempat dan waktu Penelitian40
B Populasi dan Sampel40
C Variabel Penelitian41
D Instrumen penelitian42
E Teknik Pengumpulan Data44
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data45
BAB IV HASIL PENELITIAN50
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat50
1 Sejarah dan Tujuan Berdirinya SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
50
2 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat51
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat53
4 Struktur Organisasi SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat54
B Deskripsi datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 55
C Analisa Data dan Interpretasi Data helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip59
vi
BAB V PENUTUPhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip78
A Kesimpulan78
B Saran79
DAFTAR PUSTAKA80
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A latar Belakang Masalah
Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di
Indonesia yang ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna
terus mencari kurikulum sistem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif
dan efisien Berbicara tentang pendidikan berarti berbicara tentang manusia
dengan segala aspeknya Nilai suatu bangsa terletak dari kualitas sumber daya
manusia yang menjadi warga Negara Semakin baik kualitas manusianya bangsa
tersebut semakin memiliki peluang besar menuju kemajuan dan kemakmuran
Dalam rangka mencapai tujuan nasional khususnya dalam bidang
pendidikan yang berupaya mencapai masyarakat adil dan makmur baik jasmani
maupun rohani perlu adanya usaha untuk menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas guna memenuhi kebutuhan pembangunan dewasa ini dan masa
yang akan datang
Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu ditumbuhkan motivasi yang
kuat untuk meraih sesuatu yang dicita-citakan Motivasi yang tumbuh baik secara
internal maupun eksternal Dengan motivasi yang kuat diharapkan dapat memacu
meningkatkan kualitas dan potensi sumber daya manusia khususnya prestasi
dalam bidang pendidikan Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 4 UU No 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan
1
2
Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif
mandiri dan menjadi warga negara yang demoktratis serta bertanggung jawab1
Sumber daya manusia yang memiliki kecerdasan tinggi yang ditunjang
oleh adanya sikap dan prilaku yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
serta budi pekerti yang luhur sangat diharapkan dalam rangka mencapai tujuan
nasional
Di sisi lain adanya pengetahuan dan keterampilan serta pola kepribadian
yang mantap dan dinamis juga dapat membantu tercapainya tujuan nasional yaitu
membentuk manusia-manusia bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa
Adapun langkah yang harus ditempuh dalam upaya membantu
mewujudkan tujuan di atas adalah dengan menumbuhkan dan membina motivasi
kepada para pelaku pendidikan terutama motivasi para siswa yang merupakan
harapan bangsa untuk memacu prestasi dalam segala bidang agar menjadi
generasi-generasi yang siap dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa
yang akan datang
Masih banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah dan
mengecewakan hal tersebut diduga karena salah satu faktor penyebabnya adalah
motivasi belajar mereka yang lemah dan tidak adanya rasa tanggung jawab
1 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Kloang Klede 2003) h 1
3
terhadap pendidikan yang sedang mereka tempuh Karena tidak adanya visi ke
depan sebagai motivasi belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan
di masa yang akan datang
Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal perlu adanya motivasi
yang kuat yang ditumbuhkan oleh peserta didik terutama oleh guru yang sebagai
pengajar agar para siswa selalu terdorong untuk mengembangkan potensi yang
ada pada diri mereka
Di dalam buku Metodik Khusus Pendidikan Agama Dra Hj Zuhairini
dkk mengemukakan bahwa faktor-faktor pendidik itu ada lima macam di mana
faktor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat
Adapun kelima faktor tersebut yaitu
1 Anak didik
2 Pendidik
3 Tujuan pendidikan
4 Alat-alat pendidikan
5 Milleulingkungan2
Dari kelima faktor-faktor tersebut antara yang satu dengan yang lain
sangat erat hubungannya Kesemuanya menentukan berhasil atau tidaknya tujuan
pendidikan agama yang dilaksanakan Dengan demikian jika salah satu faktor
tersebut tidak saling melengkapi maka proses belajar mengajar tidak akan
2 Zuhairini dkk Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1991) Cet ke-8 h 28
4
berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam
proses belajar harus ada
Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian
yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih
dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan
obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam
kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang
Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran
Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia
berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi
kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka
telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa
sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara
manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi
sebuah kualitas3
Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum
menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman
dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan
bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX
5
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan
Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas
tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila
didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi
Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak
akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru
salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi
yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai
materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik
sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula
Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar
kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula
peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di
dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar
pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar
itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya
4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3
5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19
6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13
6
dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita
mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih
luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu
memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar
Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui
metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan
karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke
alam bebas terbuka
Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar
lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep
pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara
manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan
firman Allah
ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ
ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο
Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut
ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali
bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)
Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita
merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung
7
Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru
dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti
pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap
yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut
Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik
atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang
positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat
menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan
mendapatkan hasil belajar yang lebih baik
Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang
diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat
mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk
mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan
judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG
STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta
Barat)
B Pembatasan Dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14
8
Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan
yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam
melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa
khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah
Akhlak Fiqih
Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat
rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai
dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam
panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain
2 Perumusan Masalah
Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis
merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat
menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam
C Metode Pembahasan
Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi
ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu
1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha
menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku
bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam
skripsi ini
9
2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis
menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di
lapangan8
D Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode
karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana
efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa pada bidang studi Agama Islam
F Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan
perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika
penulisan
BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian
pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata
pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata
dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator
metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-
8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10
10
macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
indikator motivasi belajar
BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian
populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik
pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data
BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian
deskripsi data analisa data dan interpretasi data
BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi
awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti
bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau
bimbingan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo
Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan
Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang
didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________
1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II
11
12
dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan
tunduk2
Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai
berikut
Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai
dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam3
Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan
ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta
menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4
Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) yaitu
ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati
_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44
3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152
4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86
13
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan
Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan
kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan
akhirat kelak
Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama
(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata
pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata
pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-
Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir
(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku
toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam
tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji
(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya
_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
14
agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti
tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun
peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam
mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global
2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek
tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan
Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu
1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan
pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT
_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
vi
BAB V PENUTUPhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip78
A Kesimpulan78
B Saran79
DAFTAR PUSTAKA80
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A latar Belakang Masalah
Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di
Indonesia yang ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna
terus mencari kurikulum sistem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif
dan efisien Berbicara tentang pendidikan berarti berbicara tentang manusia
dengan segala aspeknya Nilai suatu bangsa terletak dari kualitas sumber daya
manusia yang menjadi warga Negara Semakin baik kualitas manusianya bangsa
tersebut semakin memiliki peluang besar menuju kemajuan dan kemakmuran
Dalam rangka mencapai tujuan nasional khususnya dalam bidang
pendidikan yang berupaya mencapai masyarakat adil dan makmur baik jasmani
maupun rohani perlu adanya usaha untuk menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas guna memenuhi kebutuhan pembangunan dewasa ini dan masa
yang akan datang
Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu ditumbuhkan motivasi yang
kuat untuk meraih sesuatu yang dicita-citakan Motivasi yang tumbuh baik secara
internal maupun eksternal Dengan motivasi yang kuat diharapkan dapat memacu
meningkatkan kualitas dan potensi sumber daya manusia khususnya prestasi
dalam bidang pendidikan Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 4 UU No 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan
1
2
Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif
mandiri dan menjadi warga negara yang demoktratis serta bertanggung jawab1
Sumber daya manusia yang memiliki kecerdasan tinggi yang ditunjang
oleh adanya sikap dan prilaku yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
serta budi pekerti yang luhur sangat diharapkan dalam rangka mencapai tujuan
nasional
Di sisi lain adanya pengetahuan dan keterampilan serta pola kepribadian
yang mantap dan dinamis juga dapat membantu tercapainya tujuan nasional yaitu
membentuk manusia-manusia bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa
Adapun langkah yang harus ditempuh dalam upaya membantu
mewujudkan tujuan di atas adalah dengan menumbuhkan dan membina motivasi
kepada para pelaku pendidikan terutama motivasi para siswa yang merupakan
harapan bangsa untuk memacu prestasi dalam segala bidang agar menjadi
generasi-generasi yang siap dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa
yang akan datang
Masih banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah dan
mengecewakan hal tersebut diduga karena salah satu faktor penyebabnya adalah
motivasi belajar mereka yang lemah dan tidak adanya rasa tanggung jawab
1 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Kloang Klede 2003) h 1
3
terhadap pendidikan yang sedang mereka tempuh Karena tidak adanya visi ke
depan sebagai motivasi belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan
di masa yang akan datang
Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal perlu adanya motivasi
yang kuat yang ditumbuhkan oleh peserta didik terutama oleh guru yang sebagai
pengajar agar para siswa selalu terdorong untuk mengembangkan potensi yang
ada pada diri mereka
Di dalam buku Metodik Khusus Pendidikan Agama Dra Hj Zuhairini
dkk mengemukakan bahwa faktor-faktor pendidik itu ada lima macam di mana
faktor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat
Adapun kelima faktor tersebut yaitu
1 Anak didik
2 Pendidik
3 Tujuan pendidikan
4 Alat-alat pendidikan
5 Milleulingkungan2
Dari kelima faktor-faktor tersebut antara yang satu dengan yang lain
sangat erat hubungannya Kesemuanya menentukan berhasil atau tidaknya tujuan
pendidikan agama yang dilaksanakan Dengan demikian jika salah satu faktor
tersebut tidak saling melengkapi maka proses belajar mengajar tidak akan
2 Zuhairini dkk Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1991) Cet ke-8 h 28
4
berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam
proses belajar harus ada
Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian
yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih
dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan
obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam
kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang
Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran
Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia
berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi
kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka
telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa
sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara
manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi
sebuah kualitas3
Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum
menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman
dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan
bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX
5
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan
Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas
tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila
didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi
Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak
akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru
salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi
yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai
materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik
sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula
Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar
kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula
peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di
dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar
pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar
itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya
4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3
5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19
6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13
6
dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita
mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih
luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu
memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar
Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui
metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan
karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke
alam bebas terbuka
Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar
lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep
pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara
manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan
firman Allah
ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ
ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο
Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut
ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali
bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)
Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita
merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung
7
Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru
dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti
pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap
yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut
Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik
atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang
positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat
menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan
mendapatkan hasil belajar yang lebih baik
Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang
diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat
mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk
mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan
judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG
STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta
Barat)
B Pembatasan Dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14
8
Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan
yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam
melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa
khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah
Akhlak Fiqih
Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat
rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai
dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam
panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain
2 Perumusan Masalah
Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis
merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat
menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam
C Metode Pembahasan
Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi
ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu
1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha
menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku
bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam
skripsi ini
9
2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis
menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di
lapangan8
D Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode
karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana
efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa pada bidang studi Agama Islam
F Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan
perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika
penulisan
BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian
pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata
pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata
dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator
metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-
8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10
10
macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
indikator motivasi belajar
BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian
populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik
pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data
BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian
deskripsi data analisa data dan interpretasi data
BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi
awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti
bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau
bimbingan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo
Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan
Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang
didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________
1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II
11
12
dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan
tunduk2
Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai
berikut
Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai
dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam3
Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan
ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta
menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4
Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) yaitu
ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati
_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44
3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152
4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86
13
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan
Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan
kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan
akhirat kelak
Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama
(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata
pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata
pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-
Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir
(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku
toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam
tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji
(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya
_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
14
agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti
tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun
peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam
mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global
2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek
tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan
Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu
1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan
pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT
_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
BAB I
PENDAHULUAN
A latar Belakang Masalah
Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di
Indonesia yang ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna
terus mencari kurikulum sistem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif
dan efisien Berbicara tentang pendidikan berarti berbicara tentang manusia
dengan segala aspeknya Nilai suatu bangsa terletak dari kualitas sumber daya
manusia yang menjadi warga Negara Semakin baik kualitas manusianya bangsa
tersebut semakin memiliki peluang besar menuju kemajuan dan kemakmuran
Dalam rangka mencapai tujuan nasional khususnya dalam bidang
pendidikan yang berupaya mencapai masyarakat adil dan makmur baik jasmani
maupun rohani perlu adanya usaha untuk menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas guna memenuhi kebutuhan pembangunan dewasa ini dan masa
yang akan datang
Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu ditumbuhkan motivasi yang
kuat untuk meraih sesuatu yang dicita-citakan Motivasi yang tumbuh baik secara
internal maupun eksternal Dengan motivasi yang kuat diharapkan dapat memacu
meningkatkan kualitas dan potensi sumber daya manusia khususnya prestasi
dalam bidang pendidikan Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 4 UU No 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan
1
2
Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif
mandiri dan menjadi warga negara yang demoktratis serta bertanggung jawab1
Sumber daya manusia yang memiliki kecerdasan tinggi yang ditunjang
oleh adanya sikap dan prilaku yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
serta budi pekerti yang luhur sangat diharapkan dalam rangka mencapai tujuan
nasional
Di sisi lain adanya pengetahuan dan keterampilan serta pola kepribadian
yang mantap dan dinamis juga dapat membantu tercapainya tujuan nasional yaitu
membentuk manusia-manusia bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa
Adapun langkah yang harus ditempuh dalam upaya membantu
mewujudkan tujuan di atas adalah dengan menumbuhkan dan membina motivasi
kepada para pelaku pendidikan terutama motivasi para siswa yang merupakan
harapan bangsa untuk memacu prestasi dalam segala bidang agar menjadi
generasi-generasi yang siap dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa
yang akan datang
Masih banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah dan
mengecewakan hal tersebut diduga karena salah satu faktor penyebabnya adalah
motivasi belajar mereka yang lemah dan tidak adanya rasa tanggung jawab
1 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Kloang Klede 2003) h 1
3
terhadap pendidikan yang sedang mereka tempuh Karena tidak adanya visi ke
depan sebagai motivasi belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan
di masa yang akan datang
Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal perlu adanya motivasi
yang kuat yang ditumbuhkan oleh peserta didik terutama oleh guru yang sebagai
pengajar agar para siswa selalu terdorong untuk mengembangkan potensi yang
ada pada diri mereka
Di dalam buku Metodik Khusus Pendidikan Agama Dra Hj Zuhairini
dkk mengemukakan bahwa faktor-faktor pendidik itu ada lima macam di mana
faktor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat
Adapun kelima faktor tersebut yaitu
1 Anak didik
2 Pendidik
3 Tujuan pendidikan
4 Alat-alat pendidikan
5 Milleulingkungan2
Dari kelima faktor-faktor tersebut antara yang satu dengan yang lain
sangat erat hubungannya Kesemuanya menentukan berhasil atau tidaknya tujuan
pendidikan agama yang dilaksanakan Dengan demikian jika salah satu faktor
tersebut tidak saling melengkapi maka proses belajar mengajar tidak akan
2 Zuhairini dkk Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1991) Cet ke-8 h 28
4
berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam
proses belajar harus ada
Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian
yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih
dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan
obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam
kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang
Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran
Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia
berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi
kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka
telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa
sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara
manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi
sebuah kualitas3
Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum
menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman
dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan
bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX
5
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan
Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas
tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila
didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi
Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak
akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru
salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi
yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai
materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik
sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula
Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar
kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula
peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di
dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar
pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar
itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya
4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3
5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19
6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13
6
dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita
mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih
luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu
memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar
Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui
metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan
karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke
alam bebas terbuka
Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar
lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep
pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara
manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan
firman Allah
ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ
ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο
Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut
ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali
bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)
Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita
merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung
7
Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru
dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti
pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap
yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut
Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik
atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang
positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat
menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan
mendapatkan hasil belajar yang lebih baik
Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang
diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat
mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk
mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan
judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG
STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta
Barat)
B Pembatasan Dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14
8
Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan
yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam
melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa
khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah
Akhlak Fiqih
Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat
rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai
dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam
panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain
2 Perumusan Masalah
Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis
merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat
menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam
C Metode Pembahasan
Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi
ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu
1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha
menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku
bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam
skripsi ini
9
2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis
menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di
lapangan8
D Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode
karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana
efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa pada bidang studi Agama Islam
F Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan
perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika
penulisan
BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian
pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata
pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata
dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator
metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-
8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10
10
macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
indikator motivasi belajar
BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian
populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik
pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data
BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian
deskripsi data analisa data dan interpretasi data
BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi
awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti
bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau
bimbingan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo
Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan
Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang
didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________
1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II
11
12
dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan
tunduk2
Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai
berikut
Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai
dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam3
Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan
ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta
menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4
Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) yaitu
ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati
_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44
3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152
4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86
13
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan
Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan
kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan
akhirat kelak
Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama
(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata
pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata
pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-
Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir
(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku
toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam
tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji
(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya
_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
14
agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti
tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun
peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam
mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global
2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek
tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan
Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu
1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan
pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT
_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
1
2
Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif
mandiri dan menjadi warga negara yang demoktratis serta bertanggung jawab1
Sumber daya manusia yang memiliki kecerdasan tinggi yang ditunjang
oleh adanya sikap dan prilaku yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
serta budi pekerti yang luhur sangat diharapkan dalam rangka mencapai tujuan
nasional
Di sisi lain adanya pengetahuan dan keterampilan serta pola kepribadian
yang mantap dan dinamis juga dapat membantu tercapainya tujuan nasional yaitu
membentuk manusia-manusia bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa
Adapun langkah yang harus ditempuh dalam upaya membantu
mewujudkan tujuan di atas adalah dengan menumbuhkan dan membina motivasi
kepada para pelaku pendidikan terutama motivasi para siswa yang merupakan
harapan bangsa untuk memacu prestasi dalam segala bidang agar menjadi
generasi-generasi yang siap dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa
yang akan datang
Masih banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah dan
mengecewakan hal tersebut diduga karena salah satu faktor penyebabnya adalah
motivasi belajar mereka yang lemah dan tidak adanya rasa tanggung jawab
1 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Kloang Klede 2003) h 1
3
terhadap pendidikan yang sedang mereka tempuh Karena tidak adanya visi ke
depan sebagai motivasi belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan
di masa yang akan datang
Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal perlu adanya motivasi
yang kuat yang ditumbuhkan oleh peserta didik terutama oleh guru yang sebagai
pengajar agar para siswa selalu terdorong untuk mengembangkan potensi yang
ada pada diri mereka
Di dalam buku Metodik Khusus Pendidikan Agama Dra Hj Zuhairini
dkk mengemukakan bahwa faktor-faktor pendidik itu ada lima macam di mana
faktor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat
Adapun kelima faktor tersebut yaitu
1 Anak didik
2 Pendidik
3 Tujuan pendidikan
4 Alat-alat pendidikan
5 Milleulingkungan2
Dari kelima faktor-faktor tersebut antara yang satu dengan yang lain
sangat erat hubungannya Kesemuanya menentukan berhasil atau tidaknya tujuan
pendidikan agama yang dilaksanakan Dengan demikian jika salah satu faktor
tersebut tidak saling melengkapi maka proses belajar mengajar tidak akan
2 Zuhairini dkk Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1991) Cet ke-8 h 28
4
berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam
proses belajar harus ada
Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian
yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih
dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan
obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam
kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang
Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran
Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia
berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi
kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka
telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa
sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara
manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi
sebuah kualitas3
Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum
menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman
dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan
bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX
5
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan
Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas
tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila
didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi
Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak
akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru
salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi
yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai
materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik
sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula
Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar
kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula
peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di
dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar
pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar
itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya
4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3
5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19
6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13
6
dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita
mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih
luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu
memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar
Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui
metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan
karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke
alam bebas terbuka
Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar
lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep
pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara
manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan
firman Allah
ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ
ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο
Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut
ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali
bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)
Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita
merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung
7
Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru
dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti
pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap
yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut
Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik
atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang
positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat
menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan
mendapatkan hasil belajar yang lebih baik
Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang
diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat
mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk
mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan
judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG
STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta
Barat)
B Pembatasan Dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14
8
Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan
yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam
melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa
khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah
Akhlak Fiqih
Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat
rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai
dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam
panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain
2 Perumusan Masalah
Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis
merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat
menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam
C Metode Pembahasan
Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi
ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu
1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha
menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku
bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam
skripsi ini
9
2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis
menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di
lapangan8
D Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode
karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana
efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa pada bidang studi Agama Islam
F Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan
perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika
penulisan
BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian
pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata
pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata
dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator
metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-
8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10
10
macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
indikator motivasi belajar
BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian
populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik
pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data
BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian
deskripsi data analisa data dan interpretasi data
BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi
awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti
bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau
bimbingan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo
Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan
Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang
didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________
1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II
11
12
dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan
tunduk2
Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai
berikut
Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai
dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam3
Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan
ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta
menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4
Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) yaitu
ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati
_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44
3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152
4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86
13
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan
Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan
kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan
akhirat kelak
Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama
(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata
pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata
pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-
Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir
(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku
toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam
tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji
(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya
_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
14
agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti
tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun
peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam
mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global
2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek
tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan
Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu
1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan
pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT
_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
2
Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif
mandiri dan menjadi warga negara yang demoktratis serta bertanggung jawab1
Sumber daya manusia yang memiliki kecerdasan tinggi yang ditunjang
oleh adanya sikap dan prilaku yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
serta budi pekerti yang luhur sangat diharapkan dalam rangka mencapai tujuan
nasional
Di sisi lain adanya pengetahuan dan keterampilan serta pola kepribadian
yang mantap dan dinamis juga dapat membantu tercapainya tujuan nasional yaitu
membentuk manusia-manusia bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa
Adapun langkah yang harus ditempuh dalam upaya membantu
mewujudkan tujuan di atas adalah dengan menumbuhkan dan membina motivasi
kepada para pelaku pendidikan terutama motivasi para siswa yang merupakan
harapan bangsa untuk memacu prestasi dalam segala bidang agar menjadi
generasi-generasi yang siap dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa
yang akan datang
Masih banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah dan
mengecewakan hal tersebut diduga karena salah satu faktor penyebabnya adalah
motivasi belajar mereka yang lemah dan tidak adanya rasa tanggung jawab
1 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Kloang Klede 2003) h 1
3
terhadap pendidikan yang sedang mereka tempuh Karena tidak adanya visi ke
depan sebagai motivasi belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan
di masa yang akan datang
Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal perlu adanya motivasi
yang kuat yang ditumbuhkan oleh peserta didik terutama oleh guru yang sebagai
pengajar agar para siswa selalu terdorong untuk mengembangkan potensi yang
ada pada diri mereka
Di dalam buku Metodik Khusus Pendidikan Agama Dra Hj Zuhairini
dkk mengemukakan bahwa faktor-faktor pendidik itu ada lima macam di mana
faktor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat
Adapun kelima faktor tersebut yaitu
1 Anak didik
2 Pendidik
3 Tujuan pendidikan
4 Alat-alat pendidikan
5 Milleulingkungan2
Dari kelima faktor-faktor tersebut antara yang satu dengan yang lain
sangat erat hubungannya Kesemuanya menentukan berhasil atau tidaknya tujuan
pendidikan agama yang dilaksanakan Dengan demikian jika salah satu faktor
tersebut tidak saling melengkapi maka proses belajar mengajar tidak akan
2 Zuhairini dkk Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1991) Cet ke-8 h 28
4
berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam
proses belajar harus ada
Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian
yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih
dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan
obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam
kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang
Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran
Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia
berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi
kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka
telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa
sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara
manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi
sebuah kualitas3
Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum
menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman
dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan
bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX
5
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan
Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas
tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila
didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi
Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak
akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru
salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi
yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai
materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik
sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula
Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar
kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula
peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di
dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar
pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar
itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya
4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3
5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19
6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13
6
dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita
mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih
luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu
memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar
Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui
metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan
karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke
alam bebas terbuka
Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar
lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep
pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara
manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan
firman Allah
ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ
ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο
Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut
ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali
bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)
Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita
merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung
7
Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru
dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti
pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap
yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut
Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik
atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang
positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat
menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan
mendapatkan hasil belajar yang lebih baik
Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang
diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat
mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk
mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan
judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG
STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta
Barat)
B Pembatasan Dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14
8
Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan
yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam
melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa
khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah
Akhlak Fiqih
Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat
rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai
dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam
panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain
2 Perumusan Masalah
Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis
merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat
menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam
C Metode Pembahasan
Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi
ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu
1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha
menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku
bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam
skripsi ini
9
2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis
menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di
lapangan8
D Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode
karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana
efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa pada bidang studi Agama Islam
F Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan
perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika
penulisan
BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian
pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata
pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata
dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator
metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-
8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10
10
macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
indikator motivasi belajar
BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian
populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik
pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data
BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian
deskripsi data analisa data dan interpretasi data
BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi
awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti
bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau
bimbingan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo
Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan
Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang
didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________
1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II
11
12
dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan
tunduk2
Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai
berikut
Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai
dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam3
Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan
ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta
menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4
Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) yaitu
ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati
_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44
3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152
4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86
13
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan
Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan
kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan
akhirat kelak
Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama
(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata
pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata
pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-
Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir
(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku
toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam
tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji
(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya
_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
14
agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti
tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun
peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam
mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global
2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek
tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan
Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu
1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan
pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT
_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
1 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Kloang Klede 2003) h 1
3
terhadap pendidikan yang sedang mereka tempuh Karena tidak adanya visi ke
depan sebagai motivasi belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan
di masa yang akan datang
Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal perlu adanya motivasi
yang kuat yang ditumbuhkan oleh peserta didik terutama oleh guru yang sebagai
pengajar agar para siswa selalu terdorong untuk mengembangkan potensi yang
ada pada diri mereka
Di dalam buku Metodik Khusus Pendidikan Agama Dra Hj Zuhairini
dkk mengemukakan bahwa faktor-faktor pendidik itu ada lima macam di mana
faktor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat
Adapun kelima faktor tersebut yaitu
1 Anak didik
2 Pendidik
3 Tujuan pendidikan
4 Alat-alat pendidikan
5 Milleulingkungan2
Dari kelima faktor-faktor tersebut antara yang satu dengan yang lain
sangat erat hubungannya Kesemuanya menentukan berhasil atau tidaknya tujuan
pendidikan agama yang dilaksanakan Dengan demikian jika salah satu faktor
tersebut tidak saling melengkapi maka proses belajar mengajar tidak akan
2 Zuhairini dkk Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1991) Cet ke-8 h 28
4
berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam
proses belajar harus ada
Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian
yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih
dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan
obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam
kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang
Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran
Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia
berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi
kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka
telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa
sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara
manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi
sebuah kualitas3
Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum
menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman
dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan
bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX
5
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan
Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas
tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila
didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi
Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak
akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru
salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi
yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai
materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik
sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula
Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar
kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula
peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di
dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar
pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar
itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya
4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3
5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19
6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13
6
dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita
mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih
luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu
memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar
Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui
metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan
karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke
alam bebas terbuka
Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar
lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep
pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara
manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan
firman Allah
ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ
ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο
Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut
ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali
bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)
Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita
merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung
7
Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru
dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti
pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap
yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut
Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik
atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang
positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat
menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan
mendapatkan hasil belajar yang lebih baik
Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang
diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat
mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk
mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan
judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG
STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta
Barat)
B Pembatasan Dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14
8
Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan
yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam
melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa
khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah
Akhlak Fiqih
Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat
rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai
dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam
panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain
2 Perumusan Masalah
Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis
merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat
menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam
C Metode Pembahasan
Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi
ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu
1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha
menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku
bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam
skripsi ini
9
2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis
menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di
lapangan8
D Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode
karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana
efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa pada bidang studi Agama Islam
F Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan
perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika
penulisan
BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian
pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata
pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata
dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator
metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-
8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10
10
macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
indikator motivasi belajar
BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian
populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik
pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data
BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian
deskripsi data analisa data dan interpretasi data
BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi
awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti
bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau
bimbingan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo
Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan
Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang
didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________
1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II
11
12
dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan
tunduk2
Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai
berikut
Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai
dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam3
Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan
ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta
menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4
Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) yaitu
ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati
_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44
3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152
4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86
13
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan
Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan
kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan
akhirat kelak
Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama
(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata
pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata
pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-
Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir
(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku
toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam
tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji
(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya
_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
14
agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti
tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun
peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam
mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global
2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek
tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan
Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu
1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan
pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT
_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
3
terhadap pendidikan yang sedang mereka tempuh Karena tidak adanya visi ke
depan sebagai motivasi belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan
di masa yang akan datang
Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal perlu adanya motivasi
yang kuat yang ditumbuhkan oleh peserta didik terutama oleh guru yang sebagai
pengajar agar para siswa selalu terdorong untuk mengembangkan potensi yang
ada pada diri mereka
Di dalam buku Metodik Khusus Pendidikan Agama Dra Hj Zuhairini
dkk mengemukakan bahwa faktor-faktor pendidik itu ada lima macam di mana
faktor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat
Adapun kelima faktor tersebut yaitu
1 Anak didik
2 Pendidik
3 Tujuan pendidikan
4 Alat-alat pendidikan
5 Milleulingkungan2
Dari kelima faktor-faktor tersebut antara yang satu dengan yang lain
sangat erat hubungannya Kesemuanya menentukan berhasil atau tidaknya tujuan
pendidikan agama yang dilaksanakan Dengan demikian jika salah satu faktor
tersebut tidak saling melengkapi maka proses belajar mengajar tidak akan
2 Zuhairini dkk Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1991) Cet ke-8 h 28
4
berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam
proses belajar harus ada
Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian
yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih
dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan
obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam
kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang
Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran
Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia
berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi
kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka
telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa
sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara
manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi
sebuah kualitas3
Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum
menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman
dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan
bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX
5
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan
Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas
tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila
didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi
Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak
akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru
salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi
yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai
materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik
sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula
Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar
kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula
peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di
dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar
pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar
itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya
4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3
5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19
6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13
6
dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita
mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih
luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu
memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar
Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui
metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan
karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke
alam bebas terbuka
Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar
lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep
pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara
manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan
firman Allah
ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ
ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο
Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut
ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali
bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)
Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita
merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung
7
Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru
dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti
pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap
yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut
Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik
atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang
positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat
menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan
mendapatkan hasil belajar yang lebih baik
Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang
diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat
mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk
mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan
judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG
STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta
Barat)
B Pembatasan Dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14
8
Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan
yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam
melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa
khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah
Akhlak Fiqih
Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat
rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai
dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam
panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain
2 Perumusan Masalah
Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis
merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat
menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam
C Metode Pembahasan
Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi
ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu
1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha
menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku
bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam
skripsi ini
9
2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis
menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di
lapangan8
D Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode
karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana
efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa pada bidang studi Agama Islam
F Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan
perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika
penulisan
BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian
pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata
pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata
dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator
metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-
8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10
10
macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
indikator motivasi belajar
BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian
populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik
pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data
BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian
deskripsi data analisa data dan interpretasi data
BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi
awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti
bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau
bimbingan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo
Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan
Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang
didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________
1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II
11
12
dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan
tunduk2
Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai
berikut
Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai
dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam3
Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan
ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta
menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4
Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) yaitu
ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati
_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44
3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152
4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86
13
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan
Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan
kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan
akhirat kelak
Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama
(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata
pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata
pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-
Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir
(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku
toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam
tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji
(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya
_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
14
agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti
tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun
peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam
mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global
2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek
tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan
Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu
1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan
pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT
_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
2 Zuhairini dkk Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1991) Cet ke-8 h 28
4
berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam
proses belajar harus ada
Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian
yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih
dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan
obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam
kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang
Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran
Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia
berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi
kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka
telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa
sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara
manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi
sebuah kualitas3
Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum
menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman
dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan
bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX
5
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan
Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas
tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila
didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi
Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak
akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru
salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi
yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai
materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik
sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula
Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar
kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula
peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di
dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar
pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar
itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya
4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3
5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19
6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13
6
dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita
mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih
luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu
memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar
Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui
metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan
karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke
alam bebas terbuka
Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar
lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep
pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara
manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan
firman Allah
ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ
ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο
Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut
ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali
bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)
Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita
merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung
7
Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru
dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti
pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap
yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut
Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik
atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang
positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat
menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan
mendapatkan hasil belajar yang lebih baik
Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang
diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat
mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk
mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan
judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG
STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta
Barat)
B Pembatasan Dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14
8
Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan
yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam
melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa
khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah
Akhlak Fiqih
Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat
rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai
dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam
panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain
2 Perumusan Masalah
Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis
merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat
menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam
C Metode Pembahasan
Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi
ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu
1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha
menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku
bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam
skripsi ini
9
2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis
menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di
lapangan8
D Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode
karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana
efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa pada bidang studi Agama Islam
F Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan
perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika
penulisan
BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian
pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata
pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata
dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator
metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-
8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10
10
macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
indikator motivasi belajar
BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian
populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik
pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data
BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian
deskripsi data analisa data dan interpretasi data
BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi
awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti
bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau
bimbingan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo
Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan
Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang
didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________
1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II
11
12
dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan
tunduk2
Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai
berikut
Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai
dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam3
Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan
ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta
menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4
Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) yaitu
ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati
_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44
3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152
4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86
13
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan
Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan
kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan
akhirat kelak
Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama
(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata
pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata
pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-
Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir
(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku
toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam
tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji
(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya
_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
14
agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti
tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun
peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam
mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global
2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek
tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan
Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu
1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan
pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT
_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
4
berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam
proses belajar harus ada
Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian
yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih
dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan
obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam
kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang
Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran
Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia
berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi
kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka
telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa
sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara
manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi
sebuah kualitas3
Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum
menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman
dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan
bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX
5
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan
Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas
tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila
didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi
Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak
akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru
salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi
yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai
materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik
sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula
Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar
kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula
peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di
dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar
pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar
itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya
4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3
5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19
6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13
6
dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita
mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih
luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu
memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar
Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui
metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan
karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke
alam bebas terbuka
Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar
lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep
pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara
manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan
firman Allah
ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ
ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο
Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut
ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali
bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)
Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita
merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung
7
Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru
dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti
pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap
yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut
Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik
atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang
positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat
menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan
mendapatkan hasil belajar yang lebih baik
Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang
diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat
mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk
mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan
judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG
STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta
Barat)
B Pembatasan Dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14
8
Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan
yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam
melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa
khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah
Akhlak Fiqih
Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat
rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai
dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam
panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain
2 Perumusan Masalah
Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis
merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat
menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam
C Metode Pembahasan
Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi
ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu
1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha
menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku
bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam
skripsi ini
9
2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis
menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di
lapangan8
D Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode
karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana
efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa pada bidang studi Agama Islam
F Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan
perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika
penulisan
BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian
pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata
pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata
dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator
metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-
8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10
10
macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
indikator motivasi belajar
BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian
populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik
pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data
BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian
deskripsi data analisa data dan interpretasi data
BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi
awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti
bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau
bimbingan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo
Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan
Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang
didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________
1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II
11
12
dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan
tunduk2
Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai
berikut
Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai
dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam3
Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan
ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta
menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4
Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) yaitu
ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati
_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44
3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152
4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86
13
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan
Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan
kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan
akhirat kelak
Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama
(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata
pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata
pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-
Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir
(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku
toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam
tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji
(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya
_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
14
agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti
tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun
peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam
mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global
2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek
tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan
Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu
1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan
pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT
_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX
5
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan
Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas
tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila
didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi
Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak
akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru
salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi
yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai
materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik
sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula
Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar
kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula
peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di
dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar
pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar
itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya
4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3
5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19
6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13
6
dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita
mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih
luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu
memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar
Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui
metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan
karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke
alam bebas terbuka
Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar
lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep
pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara
manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan
firman Allah
ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ
ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο
Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut
ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali
bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)
Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita
merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung
7
Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru
dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti
pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap
yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut
Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik
atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang
positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat
menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan
mendapatkan hasil belajar yang lebih baik
Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang
diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat
mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk
mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan
judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG
STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta
Barat)
B Pembatasan Dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14
8
Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan
yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam
melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa
khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah
Akhlak Fiqih
Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat
rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai
dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam
panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain
2 Perumusan Masalah
Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis
merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat
menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam
C Metode Pembahasan
Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi
ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu
1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha
menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku
bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam
skripsi ini
9
2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis
menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di
lapangan8
D Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode
karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana
efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa pada bidang studi Agama Islam
F Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan
perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika
penulisan
BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian
pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata
pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata
dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator
metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-
8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10
10
macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
indikator motivasi belajar
BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian
populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik
pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data
BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian
deskripsi data analisa data dan interpretasi data
BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi
awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti
bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau
bimbingan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo
Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan
Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang
didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________
1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II
11
12
dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan
tunduk2
Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai
berikut
Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai
dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam3
Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan
ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta
menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4
Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) yaitu
ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati
_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44
3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152
4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86
13
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan
Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan
kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan
akhirat kelak
Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama
(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata
pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata
pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-
Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir
(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku
toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam
tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji
(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya
_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
14
agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti
tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun
peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam
mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global
2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek
tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan
Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu
1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan
pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT
_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
5
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan
Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas
tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila
didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi
Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak
akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru
salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi
yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai
materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik
sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula
Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar
kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula
peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di
dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar
pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar
itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya
4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3
5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19
6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13
6
dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita
mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih
luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu
memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar
Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui
metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan
karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke
alam bebas terbuka
Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar
lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep
pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara
manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan
firman Allah
ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ
ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο
Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut
ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali
bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)
Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita
merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung
7
Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru
dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti
pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap
yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut
Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik
atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang
positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat
menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan
mendapatkan hasil belajar yang lebih baik
Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang
diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat
mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk
mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan
judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG
STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta
Barat)
B Pembatasan Dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14
8
Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan
yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam
melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa
khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah
Akhlak Fiqih
Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat
rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai
dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam
panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain
2 Perumusan Masalah
Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis
merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat
menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam
C Metode Pembahasan
Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi
ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu
1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha
menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku
bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam
skripsi ini
9
2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis
menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di
lapangan8
D Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode
karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana
efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa pada bidang studi Agama Islam
F Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan
perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika
penulisan
BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian
pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata
pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata
dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator
metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-
8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10
10
macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
indikator motivasi belajar
BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian
populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik
pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data
BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian
deskripsi data analisa data dan interpretasi data
BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi
awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti
bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau
bimbingan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo
Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan
Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang
didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________
1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II
11
12
dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan
tunduk2
Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai
berikut
Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai
dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam3
Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan
ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta
menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4
Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) yaitu
ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati
_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44
3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152
4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86
13
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan
Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan
kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan
akhirat kelak
Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama
(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata
pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata
pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-
Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir
(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku
toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam
tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji
(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya
_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
14
agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti
tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun
peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam
mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global
2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek
tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan
Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu
1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan
pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT
_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
6
dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita
mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih
luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu
memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar
Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui
metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan
karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke
alam bebas terbuka
Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar
lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep
pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara
manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan
firman Allah
ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ
ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο
Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut
ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali
bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)
Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita
merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung
7
Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru
dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti
pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap
yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut
Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik
atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang
positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat
menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan
mendapatkan hasil belajar yang lebih baik
Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang
diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat
mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk
mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan
judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG
STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta
Barat)
B Pembatasan Dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14
8
Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan
yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam
melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa
khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah
Akhlak Fiqih
Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat
rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai
dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam
panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain
2 Perumusan Masalah
Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis
merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat
menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam
C Metode Pembahasan
Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi
ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu
1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha
menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku
bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam
skripsi ini
9
2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis
menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di
lapangan8
D Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode
karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana
efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa pada bidang studi Agama Islam
F Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan
perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika
penulisan
BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian
pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata
pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata
dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator
metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-
8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10
10
macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
indikator motivasi belajar
BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian
populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik
pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data
BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian
deskripsi data analisa data dan interpretasi data
BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi
awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti
bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau
bimbingan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo
Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan
Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang
didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________
1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II
11
12
dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan
tunduk2
Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai
berikut
Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai
dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam3
Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan
ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta
menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4
Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) yaitu
ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati
_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44
3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152
4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86
13
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan
Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan
kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan
akhirat kelak
Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama
(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata
pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata
pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-
Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir
(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku
toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam
tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji
(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya
_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
14
agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti
tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun
peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam
mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global
2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek
tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan
Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu
1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan
pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT
_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
7
Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru
dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti
pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap
yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut
Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik
atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang
positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat
menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan
mendapatkan hasil belajar yang lebih baik
Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang
diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat
mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk
mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan
judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG
STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta
Barat)
B Pembatasan Dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14
8
Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan
yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam
melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa
khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah
Akhlak Fiqih
Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat
rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai
dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam
panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain
2 Perumusan Masalah
Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis
merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat
menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam
C Metode Pembahasan
Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi
ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu
1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha
menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku
bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam
skripsi ini
9
2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis
menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di
lapangan8
D Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode
karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana
efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa pada bidang studi Agama Islam
F Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan
perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika
penulisan
BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian
pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata
pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata
dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator
metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-
8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10
10
macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
indikator motivasi belajar
BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian
populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik
pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data
BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian
deskripsi data analisa data dan interpretasi data
BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi
awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti
bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau
bimbingan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo
Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan
Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang
didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________
1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II
11
12
dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan
tunduk2
Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai
berikut
Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai
dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam3
Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan
ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta
menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4
Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) yaitu
ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati
_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44
3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152
4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86
13
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan
Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan
kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan
akhirat kelak
Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama
(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata
pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata
pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-
Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir
(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku
toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam
tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji
(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya
_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
14
agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti
tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun
peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam
mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global
2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek
tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan
Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu
1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan
pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT
_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
8
Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan
yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam
melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa
khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah
Akhlak Fiqih
Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat
rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai
dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam
panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain
2 Perumusan Masalah
Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis
merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat
menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam
C Metode Pembahasan
Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi
ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu
1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha
menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku
bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam
skripsi ini
9
2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis
menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di
lapangan8
D Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode
karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana
efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa pada bidang studi Agama Islam
F Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan
perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika
penulisan
BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian
pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata
pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata
dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator
metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-
8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10
10
macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
indikator motivasi belajar
BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian
populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik
pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data
BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian
deskripsi data analisa data dan interpretasi data
BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi
awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti
bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau
bimbingan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo
Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan
Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang
didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________
1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II
11
12
dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan
tunduk2
Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai
berikut
Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai
dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam3
Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan
ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta
menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4
Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) yaitu
ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati
_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44
3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152
4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86
13
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan
Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan
kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan
akhirat kelak
Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama
(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata
pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata
pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-
Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir
(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku
toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam
tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji
(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya
_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
14
agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti
tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun
peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam
mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global
2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek
tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan
Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu
1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan
pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT
_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
9
2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis
menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di
lapangan8
D Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode
karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana
efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa pada bidang studi Agama Islam
F Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan
perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika
penulisan
BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian
pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata
pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata
dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator
metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-
8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10
10
macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
indikator motivasi belajar
BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian
populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik
pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data
BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian
deskripsi data analisa data dan interpretasi data
BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi
awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti
bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau
bimbingan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo
Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan
Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang
didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________
1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II
11
12
dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan
tunduk2
Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai
berikut
Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai
dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam3
Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan
ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta
menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4
Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) yaitu
ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati
_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44
3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152
4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86
13
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan
Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan
kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan
akhirat kelak
Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama
(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata
pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata
pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-
Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir
(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku
toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam
tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji
(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya
_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
14
agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti
tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun
peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam
mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global
2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek
tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan
Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu
1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan
pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT
_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10
10
macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
indikator motivasi belajar
BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian
populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik
pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data
BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian
deskripsi data analisa data dan interpretasi data
BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi
awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti
bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau
bimbingan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo
Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan
Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang
didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________
1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II
11
12
dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan
tunduk2
Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai
berikut
Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai
dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam3
Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan
ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta
menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4
Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) yaitu
ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati
_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44
3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152
4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86
13
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan
Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan
kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan
akhirat kelak
Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama
(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata
pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata
pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-
Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir
(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku
toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam
tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji
(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya
_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
14
agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti
tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun
peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam
mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global
2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek
tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan
Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu
1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan
pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT
_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
10
macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
indikator motivasi belajar
BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian
populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik
pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data
BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian
deskripsi data analisa data dan interpretasi data
BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi
awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti
bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau
bimbingan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo
Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan
Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang
didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________
1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II
11
12
dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan
tunduk2
Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai
berikut
Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai
dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam3
Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan
ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta
menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4
Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) yaitu
ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati
_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44
3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152
4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86
13
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan
Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan
kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan
akhirat kelak
Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama
(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata
pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata
pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-
Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir
(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku
toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam
tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji
(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya
_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
14
agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti
tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun
peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam
mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global
2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek
tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan
Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu
1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan
pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT
_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pendidikan Agama Islam
1 Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi
awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan
sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti
bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau
bimbingan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo
Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan
Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang
didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________
1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II
11
12
dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan
tunduk2
Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai
berikut
Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai
dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam3
Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan
ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta
menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4
Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) yaitu
ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati
_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44
3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152
4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86
13
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan
Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan
kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan
akhirat kelak
Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama
(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata
pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata
pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-
Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir
(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku
toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam
tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji
(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya
_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
14
agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti
tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun
peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam
mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global
2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek
tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan
Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu
1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan
pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT
_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
11
12
dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan
tunduk2
Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai
berikut
Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai
dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam3
Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan
ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta
menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4
Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) yaitu
ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati
_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44
3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152
4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86
13
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan
Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan
kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan
akhirat kelak
Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama
(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata
pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata
pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-
Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir
(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku
toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam
tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji
(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya
_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
14
agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti
tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun
peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam
mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global
2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek
tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan
Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu
1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan
pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT
_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
12
dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan
tunduk2
Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai
berikut
Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai
dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam3
Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan
ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta
menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4
Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) yaitu
ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati
_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44
3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152
4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86
13
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan
Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan
kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan
akhirat kelak
Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama
(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata
pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata
pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-
Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir
(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku
toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam
tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji
(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya
_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
14
agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti
tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun
peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam
mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global
2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek
tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan
Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu
1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan
pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT
_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
13
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan
Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan
kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan
akhirat kelak
Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama
(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata
pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata
pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-
Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir
(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku
toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam
tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji
(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya
_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
14
agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti
tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun
peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam
mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global
2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek
tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan
Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu
1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan
pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT
_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
14
agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti
tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun
peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam
mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global
2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek
tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan
Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu
1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan
pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT
_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
15
2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif
jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah7
Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran
semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan
dibawah ini antara lain
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
bermasyarakat berbangsa dan bernegara8
Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________
7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
16
dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan
berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil
masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta
meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang
bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan
menjadi muslim paripurna9
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang
antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri
Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup
setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini
juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ
Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10
_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h
109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara
PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
17
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang
mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan
yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat
B Metode Karya Wisata
1 Pengertian Metode Karya Wisata
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11
sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam
rangka memperluas pengetahuan12
Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar
c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14
_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530
12 Ibid h393
13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29
14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
18
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang
hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih
metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui
unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi
Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha
agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan
bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran
dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa
ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun
museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa
bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya
karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh
karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah
Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819
Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ
Β μ Ύ Β Π
_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
19
Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16
Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa
tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran
bidang studi agama (Islam)
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu
teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat
menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan
baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang
pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak
didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode
menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan
Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan
itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan
adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode
lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena
_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)
h687-688
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
20
para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang
menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan
pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar
tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif
maupun psikomotorik
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya
feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan
dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat
disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam
pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam
agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan
teratur dan berjalan dengan baik
Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan
yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan
pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk
mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan
metode karya wisata
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
21
objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya
sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode
karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo
Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum
pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata
mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari
karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal
Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai
dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo
Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran
dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui
orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang
tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan
ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat
dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2
_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-
2 h 105-106
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
22
ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί
Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18
Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia
memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta
mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya
Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah
sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata
a Kelebihan Metode Karya Wisata
1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang
kreatifitas siswa
_____________18 Op Cit h 702-703
19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
352
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
23
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual
b Kekurangan Metode Karya Wisata
1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah
2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak
3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan
6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan20
3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam
Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah
yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak
lanjut
a Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-
sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama diantaranya
_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
24
1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju
2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya
apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai
3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya
wisata
4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau
menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun
hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai
tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati
mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain
5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi
pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin
kelompok baik untuk diskusi kelak
6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan
b Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya
melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang
kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat
dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek
tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
25
c Tindakan Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak
lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu
belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua
orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini
perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan
diskusi
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya
Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka
apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-
kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk
memperbaikinya
4 Indikator Metode Karya Wisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karya wisata adalah sebagai berikut
a Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
26
3) Mengembangkan kreatifitas siswa
4) Memudahkan siswa memahami materi PAI
c Tujuan dan sasaran metode karya wisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
C Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi Belajar
Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan
menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat
tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju
kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi
Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda
padaku
Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ
Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya
semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22
_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung
Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29
22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
27
Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan
kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan
yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor
psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya
merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan
dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam
proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya
prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan
Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan
fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi
setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki
kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu
secara optimal
Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris
yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet
Ke-2 h 2824 Ibid h 29
25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
28
bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan
kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan
sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27
Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology
Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28
WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif
merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593
27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28
28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
29
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan
daya penggerak yang telah menjadi aktif29
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga
yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu
sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk
membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu
Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-
kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
belajar siswa30
Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula
perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului
adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem
bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal
belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan
semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31
_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27
30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162
31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
30
Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32
Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan
suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
siswa
2 Macam-Macam Motivasi Belajar
M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi
dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34
_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 2004) cet V h 75
33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8
34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
31
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang
anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul
secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh
sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang
besar
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan
yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika
motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka
kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah
1) Adanya kebutuhan
Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong
bagi anak untuk berbuat dan berusaha
2) Adanya Pengetahuan
Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang
anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan
bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang
terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat
_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
32
3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun
mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi
semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-
cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas
Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-
cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi
mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan
baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan
dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah
Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan
sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan
dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia
sebagaimana mestinya
b Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar
anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak
didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru
dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik
terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
33
Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah
1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)
Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di
samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga
merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik
Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam
ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36
Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam
yaitu
aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan
b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu
Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi
diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan
berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu
cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa
barang atau disebut juga ganjaran materil
_____________36 Ibid h163-164
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
34
d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda
penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
2) Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat
pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat
motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah
tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38
Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan
perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut
Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak
dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu
(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini
adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia
lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39
_____________37 Ibid h 165
38 Ibid h 167
39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
35
Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan
hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu
a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan
yang diperbuat oleh anak didik
b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40
3) Persaingankompetisi
Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan
dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu
kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula
diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41
4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk
di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar
individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang
mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang
_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147
41 Ibid h 165
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
36
bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan
dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42
1) Kematangan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan
anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu
matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan
kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas
belajar
2) Usaha yang bertujuan atau goal
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada
kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha
yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas
tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera
diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar
bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus
diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak
_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet
Ke-1 h 75-77
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
37
diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan
melemahkan usaha selanjutnya
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif
Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman
merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang
patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani
menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa
ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi
akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas
untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan
_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara
1995) Cet ke-1 h 144
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
38
6) Perhatian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian
Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari
rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka
perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang
menguasainya
Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak
dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang
akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang
akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk
mencapainya
5 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi
siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut
a ketekunan dalam belajar PAI meliputi
1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas
2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah
b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi
1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI
2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
39
c Mandiri dalam belajar PAI meliputi
1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR
2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Kualifikasi hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-
Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006
B Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau
berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi
(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces
Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun
besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas
III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62
2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
40
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
41
Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan
cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih
berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya
C Variabel Penelitian
Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti
ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel
dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai
variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh
terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan
huruf X
2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama
Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang
diberi simbol dengan huruf Y
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
42
D Instrumen Penelitian
Tabel 1
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata
Aspek Indikator-indikator No Item
1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1
Karya Wisata wisata
2 Alasan Penggunaan2
Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya
wisata
Menumbuhkan minat belajar 4
siswa
Mengembangkan kreatifitas 5siswa
Memudahkan siswa memahami
3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6
Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10
yang dipelajari di dalam kelas
Mengkonkritkan materi ajar di kelas
Jumlah 10
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
43
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi
Agama Islam
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
Aspek
1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam
4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam
Indikator-indikator No Item
Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas
Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah
Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam
Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18
Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam
Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam
Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam
20
Jumlah 10
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
44
E Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Observasi
Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis
mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti
2 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak
pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada
guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode
karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata
pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat
4 Ibid h 129
5 Ibid h 135
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
45
3 Angket
Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif
singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-
Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada
responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian
pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh
data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam
bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no
11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada
bidang studi agama Islam
F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1 Teknik Pengolahan Data
Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus
menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang
tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data
yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam
bentuk deskripsi
2 Teknik Analisa Data
Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
46
hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-
langkah sebagai berikut
1 Editing
Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap
angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran
pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam
mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat
2 Skoring
Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat
alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden
Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode
Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
47
1 4 3 2 1
Tabel 4
Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam
No Item Alternatif JawabanPertanyaan
A B C D1 4 3 2 1
3 Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah
diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus
FP = --- x 100
N
Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100 = Bilangan Tetap
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan
Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
48
penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment
dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu
N xy ndash (x) (y)r xy =
[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2
Keterangan
R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment
N Number of cases
x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X Jumlah seluruh skor X
y Jumlah seluruh skor y
Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan
interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product
moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut
Tabel 5
Interpretasi rxy
Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment
( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
49
020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah
040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan
070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y
yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang
penulis manfaatkan sebagai berikut
KD = r2 x 100
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat
1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat
didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada
tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita
harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-
ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah
Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang
telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan
banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para
guru dan karyawan
a Landasan
Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan
1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989
2 GBHN khususnya tentang pendidikan
3 Tujuan Pendidikan Nasional
4 Tujuan Pendidikan di SMP
5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004
50
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
51
6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta
b Maksud dan Tujuan
1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta
2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah
3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan
Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal
dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan
sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah
1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah
2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil
3 Sehat jasmani dan rohani
4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan
seperti pada tabel berikut
Tabel 6
Keadaan Guru SMP Padindi
N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir
1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
52
2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1
3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1
4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1
5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1
6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1
7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1
8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1
9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1
10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1
11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1
12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1
13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1
14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1
15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1
16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1
17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1
18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1
19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1
20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1
21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1
22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1
23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1
24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1
25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
53
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya
sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas
II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 7
Keadaan Siswa SMP Padindi
No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72
Jumlah 8 151 157 308
3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari
ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel
berikut ini
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi
No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
54
10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik
5 Struktur Organisasi
YayasanMoh Padindi
Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni
Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno
Tata UsahaLisnawati
BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi
Wali KelasWali Kelas Wali Kelas
Guru-guru
Siswa-siswi SMP Padindi
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
55
B Deskripsi Data
Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat
yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh
data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada
Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-
upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di
SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis
lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi
Kalideres Jakarta Barat
Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)
peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa
kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 9
Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
56
6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III
10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 981
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
57
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode
Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus
Mx = XN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
Mx = 981 = 2281
43
Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada
Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang
telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut
Tabel 10
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)
No Nama RespondenMinat Kelas(X)
1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III
10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
58
16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III
Total 1189
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang
Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Mx = xN
Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
59
Mx = 1189 = 276543
Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
P = F x 100 N
Keterangan
P Angka Persen (Prosentase)
F Frekwensi Jawaban
N Banyaknya Responden
C Analisis Data dan Interpretasi data
1 Analisis Data
Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket
siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk
tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut
a Penggunaan Metode Karya Wisata
Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46
Jumlah total 43 100
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
60
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study
tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study
tour
Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63
mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya
menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini
Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam
belajar materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46
Jumlah Total 43 100
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
61
Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65
dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi
Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah
kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya
35 yang menjawab kadang-kadang
Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami
pelajaran materi Pendidikan Agama Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21
Jumlah Total 43 100
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
62
Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa
merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab
kadang-kadang terbantu
Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat
memperluas pengetahuan siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19
Jumlah Total 43 100
Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak
membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya
merasa terbantu yaitu sebanyak 42
Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli
guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53
Jumlah Total 43 100
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
63
Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam
materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan
Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak
siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke
tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam
Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44
lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)
Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang
pembahasan ibadah haji
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44
Jumlah Total 43 100
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
64
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak
pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang
mempraktekkannya
Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan
pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak
pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam
dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan
b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam
Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diberikan guru Agama dengan baik
Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan
A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -
Jumlah total 43 100
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur
65
Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu
memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya
26 hanya menjawab kadang-kadang
Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
belajar kembali di rumah
Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak
pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan
hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah
Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal
yang teratur
Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan
A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2
Jumlah Total 43 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-
kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22
lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur