38

Click here to load reader

0 pengantar-KELEMBAGAAN & P2K3.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

  • Sumber : Kemenakertrans RI

  • PERKENALANNama : Nur AniPendidikan : - Magister K3 - Sarjana Ilmu Gizi - Diploma Hiperkes & KKPengalaman Kerja : - Instruktur PT Indah Maha Kreasitama Consultant HSE Coordinator HSE PT Triagung Jaya Abadi HSE Officer PT ZUG Nutritionist & Quality Control PT CASC Nutritionist PT AJCAlamat Rumah : Karanganyar, Surakarta, Jawa TengahAlamat Email : [email protected]. HP : 085715304055

    By : Nur Ani*

    By : Nur Ani

  • Organisasi badan swasta nasional independent, non pemerintah bergerak di bidang pengelolaan K3.Lembaga K3 :P2K3 - ALPK3I PJK3 - A2K3 DK3N/W - A2K4Sumber : Kemenakertrans RI

  • AHLI K3 tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk mengawasi ditaatinya Undang-undang No.1 Tahun 1970 (Undang-undang 1/70 PSL 1 AYAT 6)Sumber : Kemenakertrans RI

  • AHLI K3 UMUMAHLI K3 KIMIAAHLI K3 KONTRUKSIAHLI K3 LISTRIKAHLI K3 BOILERAUDITOR EKSTERNAL SMK3AUDITOR INTERNAL SMK3

    PETUGAS K3 KIMIAPETUGAS P3KTEKNISI LISTRIKOPERATOR FORKLIFTOPERATOR CRANEOPERATOR BOILERDLL

    Sumber : Kemenakertrans RI

  • PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (P2K3)

    Sumber : Kemenakertrans RI

  • P2K3Wadah kerjasama antara unsur pimpinan perusahaan dan tenaga kerja dalam menangani masalah K3 di perusahaan

  • LATAR BELAKANGMencegah terjadinya gangguan keselamatan dan kesehatan tenaga kerja penerapan K3 P2K3 membantu pimpinan perusahaan dalam penerapan K3

  • MANFAATMengembangkan kerjasama bidang K3Meningkatkan kesadaran dan partisipasi tenaga kerja terhadap K3Forum komunikasi dalam bidang K3Menciptakan tempat kerja yang nihil kecelakaan dan penyakit akibat kerja

  • Setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu pengusaha/pengurus wajib membentuk P2K3.

    Jumlah tenaga kerja > 100 orang

    Jumlah tenaga kerja < 100 orang, namun mempunyai resiko bahaya besar

  • *

  • KEANGGOTAAN P2K3 P2K3 ditetapkan oleh Menteri atau Pejabat yang ditunjuknya atas usul dari pengusaha atau pengurus yang bersangkutan.

  • PERSYARATAN KEANGGOTAAN P2K3 Keanggotaan P2K3 bersifat Bipartit terdiri dari unsur pengusaha & pekerja yang susunannya terdiri dari Ketua, Sekretaris dan anggota.

    Ketua P2K3 adalah Pemimpin Perusahaan.

    Sekretaris P2K3 adalah Ahli K3 dari perusahaan yang bersangkutan.

    Anggota : wakil dari unit kerjaP2K3 ditetapkan oleh Menteri atau Pejabat yang ditunjuknya atas usul dari pengusaha atau pengurus yang bersangkutan.

  • JUMLAH & SUSUNAN P2K3Jumlah tenaga kerja > 100 orang :Jumlah anggota sekurang-kurangnya 12 orang, terdiri 6 orang mewakili pengusaha/pengurus dan 6 orang mewakili tenaga kerja.

    Jumlah tenaga kerja antara 50 100 orang : Jumlah anggota sekurang-kurangnya 6 orang, terdiri dari 3 orang mewakili pengusaha/pengurus dan 3 orang mewakili tenaga kerja.

    Jumlah tenaga kerja < 50 orang dgn resiko bahaya besar : Jumlah anggota sekurang-kurangnya 6 orang, terdiri 3 orang mewakili pengusaha/pengurus dan 3 orang mewakili tenaga kerja.

    Jumlah tenaga kerja < 50 orang dalam kelompok individu kecil :Jumlah anggota sekurang-kurangnya 6 orang yaitu mewakili perusahaan.

  • Memberikan saran dan pertimbangan di bidang K3 kepada pengusaha/pengurus tempat kerja (diminta maupun tidak)

  • Menghimpun dan mengolah data K3

    Membantu, menunjukan dan menjelaskan kepada TK :Faktor bahayaFaktor yang mempengaruhi efisiensi dan produktifitas kerjaAPDCara dan sikap kerja yang benar dan amanFUNGSI

  • FUNGSI Membantu pengusaha atau pengurus :Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerjaTindakan koreksi dan alternatifMengembangkan sistem pengendalian bahayaMengevaluasi penyebab kec. dan PAKMengembangkan penyuluhan dan penelitianPemantauan gizi kerja dan makananMemeriksa kelengkapan peralatan K3Pelayanan kesehatan tenaga kerjaMengembangkan lab. Dan interpretasi hasil pem.Menyelenggarakan administrasi K3

    Membantu menyusun kebijakan manajemen K3 dan pedoman kerja

  • PROGRAM KERJASafety meeting

    Inventarisasi permasalahan K3

    Indentifikasi dan inventarisasi sumber bahaya

    Penerapan norma K3

    Inspeksi secara rutin dan teratur

    Penyelidikan dan analisa kecelakaan

  • PROGRAM KERJA (lanjutan)Pendidikan dan latihan

    Prosedur dan tata cara evakuasi

    Catatan dan data K3

    Laporan pertanggungjawaban

    Penelitian

  • OUT COMERekomendasi K3

    Laporan

  • Rekomendasi., tanggal-bulan-tahunKetua P2K3

    ..Tembusan kepada Yth.:1. Kadisnaker Kepada Yth.:Pimpinan Perusahaan

    Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan KerjaPerusahaan :Alamat :

    No.Bahaya PotensialKemungkinan KecelakaanRekomendasi1234

  • LAPORAN., tanggal-bulan-tahunKetua P2K3

    ..Tembusan kepada Yth.:1. Pimpinan Perusahaan Kepada Yth.:Ka.Disnaker

    Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan KerjaPerusahaan :Alamat :

    No.TanggalKegiatanKeterangan1234

  • Adalah saran pertimbangan kepada pihak-pihak yang terkait

    Sifat rekomendasi : Tidak mengikat Tidak dapat memaksa

    Recommendation (Oxford dictionary) berarti mengatakan yang baik kepada orang lain atau pernyataan/dokumen tentang sesuatu kepada seseorang agar dapat mempertimbangkan dengan baik

  • P2K3 sebagai suatu badan pembantu di tempat kerja memberikan saran-saran dan pertimbangan, baik diminta maupun tidak kepada pengusaha/pengurus tempat kerja ybs. jo. pasal 4 ayat (1) Per.Menaker No. Per-04/MEN/1987REKOMENDASI

  • KAPAN REKOMENDASI DIBERIKAN ?

  • Apa yang dilaporkan (substaansi/isi) Kepada siapa melaporkan (tepat sasaran) Siapa yang melaporkan (kompeten) Kapan melaporkan (tepat waktu)

    LAPORAN

  • Principles of OSH, NSCAlasan keengganan pekerja melaporkan kecelakaan :Takut tindakan disiplin/teguran tidak mengijinkan seseorang u/ memberikan berita burukKhawatir akan reputasi (record-spoiling)Birokratis Takut diobati atau tidak menyukai petugas medikMenghindari terhentinya pekerjaanIngin menjaga catatan pribadi yang bersih atau khawatir catatan penilaian negatif (konduite)Menghindari pertanyaanMelindungi tingkah laku orang lain Tidak memahami pentingnya laporan kecelakaanDianggap tidak ada manfaatnya

    LAPORAN KECELAKAAN

  • SOLUSI :Pendidikan K3Penghargaan (rewards of reporting all)Simplifikasi sistem laporanBeri perhatian kpd setiap usaha untuk memperbaiki sistem laporanBeri respon/tanggapan setiap temuan faktor penyebab kecelakaanTindak lanjuti saran tindakan koreksi yang diberikan

    LAPORAN KECELAKAAN

  • LAPORAN EFEKTIF berisi temuan faktor penyebab kec. yang tepat dapat membantu rencana perbaikan dg tepat & efektif

    Laporan dapat efektif bila investigasi kec. dilakukan dg optimal

    ref. Per. Menaker No. Per-03/MEN/1998 ttg Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan KecelakaanLAPORAN KECELAKAAN

  • INVESTIGASI KECELAKAAN YANG BAIK Mengungkap data & fakta secara maksimalMengumpulkan informasi maksimalMenarik kesimpulan sacara tepatINVESTIGASI KECELAKAAN

  • Buat sebanyak mungkin alternatif tindakan koreksi. Satu atau dua saran tidak dpt memberikan upaya pencegahan secara maksimal. Tindakan perbaikan dpt dilakukan terhadap : peralatan, lingkungan kerja, pekerja, manajemen.Saran pendapat dr pekerja. Saran dr pekerja waktu interview biasanya kritis. ybs memperhatikan kondisi dan situasinya dari waktu ke waktu dan sering memberikan yang terbaik, biaya murah dan mudah dilaksanakanTINDAKAN PERBAIKAN

  • Evaluasi tindakan prioritas dari rekomendasi yang ada dengan pertimbangan : Efektif (efectiveness)Murah (low-cost)Dapat dilaksanakan (feasible)Yakin akan berhasil (reliable)Dapat diterima (acceptable)Bermanfaat meningkatkan produktivitas (effect on productivity)Waktu yg dibutuhkan u/ menerapkan (time required to implement)

    TINDAKAN PERBAIKAN

  • TERIMA KASIH

    *FOOD SAFETYMahakreasitama Safety InstitutePsl 10 (1)Menteri Tenaga Kerja berwenang membertuk Panitia Pembina Keselamatan danKesehatan Kerja guna memperkembangkan kerja sama, saling pengertian danpartisipasi efektif dari pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja dalam tempat-tempatkerja untuk melaksanakan tugas dan kewajiban bersama di bidang keselamatan dankesehatan kerja, dalam rangka melancarkan usaha berproduksi.**Pentingnya Safety talk sebagai usaha pencegahan kecelakaan kerja Safety talk merupakan salah satu sarana penunjang dalam upaya mencegah terjadinya bahaya di tempat kerja , serta berbagai masalah pekerjaan dapat kita diskusikan ( secara teoritis ), untuk kemudian dapat diterapkan dan dipraktekan hasil dari diskusi tersebut dilapangan / plant, dengan safety talk dapat pula meningkatkan pengetahuan kita terhadap : Pekerjaan yang kita hadapi dan bahayanya serta penanggulangannya . Procedure kerja . Peralatan safety ( alat-alat pelindung diri ). Komunikasi . 1. Meningkatkan pengetahuan pekerjaan yang kita hadapi dan bahayanya serta penangulangannya.Semakin banyak kita melaksanakan tugas / pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan maka membuat kita semakin berpengalaman pula bahkan bisa makin familier dengan tugas dan tanggung jawab tersebut , sehingga kita semakin mengerti dengan keadaan lingkungan tempat bekerja dan akan dengan cepat pula mengatasinya bila terjadi problem atau keadaan darurat .2. Meningkatkan pengetahuan tentang prosedur kerja.Dari pengalaman pengalaman selama ini semakin kita sering melakukan pekerjaan yang sama sehingga kita menjadi terbiasa dan membuat kita semakin menguasai pekerjaan itu , tetapi dilain pihak menjadikan kita terlena dengan kemampuan itu , dikarenakan kita sudah terbiasa melakukannya terkadang menjadikan kita lalai , gegabah dan sembrono dengan yang namanya prosedur kerja , akibatnya bisa fatal terhadap peralatan maupun manusianya . Apabila kita bekerja menggunakan prosedur kita sudah terlindungi bila terjadi hal hal yang tidak kita inginkan , karena yang akan bertanggung jawab adalah yang menyiapkan , memeriksa dan mengesahkan prosedur tersebut .

    3. Meningkatkan pengetahuan kita terhadap alat alat pelindung diri .Setiap pekerja mempunyai tanggung jawab yang sama untuk bekerja yang aman dan selamat , pada dasarnya kita semua mengerti bahaya-bahaya yang mungkin timbul ditempat area kerja kita masing-masing dan alat-alat pelindung diri apa saja yang harus kita pakai . Perusahaan telah menyediakan dan memcukupi perlengkapan dan kelengkapan alat pelindung diri , diharapkan dapat dipergunakan secara baik dan tepat .4. Meningkatkan kemampuan kita berkomunikasi .Didalam safety talk ini tanpa sadar kita juga belajar berkomunikasi , kapan kita harus mendengarkan , kapan kita mengutarakan pendapat, jangan main potong saja selagi orang lain mengutarakan pendapatnya efeknya bisa saja orang tersebut tersinggung , terutama bila kita sedang bekerja komunikasi memegang peranan sangat penting , apabila kita menerima atau memberi perintah yang tidak jelas atau salah akibatnya bisa fatal . Komunikasi yang baik merupakan suatu manifestasi / cerminan dari keakraban dan kebersamaan kita hingga akan menciptakan suasana yang intim , hangat dan harmonis yang pada akhirnya akan menciptakan kebersamaan , sehingga dalam kita bekerja sehari-hari akan terasa ringan dan nyaman .*