35
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. P DENGAN GASTRITIS PADA KELUARGA Tn. W DI DESA BULUREJO KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR DI SUSUN OLEH: CATUR ANDRIONO NIM. P. 10082 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    1/35

    STUDI KASUS

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. P

    DENGAN GASTRITIS PADA KELUARGA Tn. W DI DESA

    BULUREJO KECAMATAN GONDANGREJO

    KABUPATEN KARANGANYAR

    DI SUSUN OLEH:CATUR ANDRIONO

    NIM. P. 10082

    PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

    SURAKARTA

    2013

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    2/35

    i

    STUDI KASUS

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. P

    DENGAN GASTRITIS PADA KELUARGA Tn. W DI DESA

    BULUREJO KECAMATAN GONDANGREJO

    KABUPATEN KARANGANYAR

    Karya Tulis Ilmiah

    Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

    Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

    DI SUSUN OLEH:

    CATUR ANDRIONO

    NIM. P. 10082

    PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

    SURAKARTA

    2013

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    3/35

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    4/35

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    5/35

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    6/35

    v

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

    berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

    tulis Ilmiah dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA

    Ny. P DENGAN GASTRITIS PADA KELUARGA Tn. W DI DESA

    BULUREJO KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN

    KARANGANYAR.

    Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

    bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

    penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

    kepada yang terhormat:

    1.

    Setiyawan, S.Kep.,Ns , selaku Ketua Program studi DIII Keperawatan yang

    telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di Stikes Kusuma

    Husada Surakarta.

    2.

    Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns, selaku Sekretaris Ketua Program Studi DIII

    Keperawatan.

    3.

    Nurma Rahmawati, S. Kep., Ns, selaku dosen pembimbing sekaligus penguji

    yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

    inspirasi, perasaan yang nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi

    sempurnanya studi kasus ini.

    4.

    Amalia Agustin, S. Kep, Ns selaku dosen penguji II yang telah memberikan

    masukan-masukan, inspirasi, demi sempurnanya studi kasus ini.

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    7/35

    vi

    5. Diyah Ekarini, S. Kep, Ns selaku dosen penguji III yang telah memberikan

    masukan-masukan, inspirasi, demi sempurnanya studi kasus ini.

    6.

    Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada

    Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

    serta ilmu yang bermanfaat.

    7. Kedua orangtuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat

    untuk menyelesaikan pendidikan.

    8.

    Adik-adikku tersayang yang selalu memberikan semangat selama pendidikan

    kuliah keperawatan sampai penyelesaian tugas akhir kuliah.

    9.

    Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Stikes kusuma

    Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-

    persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

    Semoga studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu keperawatan dan

    kesehatan Amin.

    Surakarta, Juni 2013

    Penulis

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    8/35

    vii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

    PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME ..................................................... ii

    LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ iii

    LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iv

    KATA PENGANTAR ..................................................................................... v

    DAFTAR ISI .................................................................................................... vii

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ix

    BAB I PENDAHULUAN

    A.

    Latar Belakang ..................................................................... 1

    B. Tujuan Penulisan ................................................................. 5

    C.

    Manfaat Penulisan ............................................................... 6

    BAB II LAPORAN KASUS

    A.

    Data Umum Keluarga .......................................................... 7

    B.

    Pengkajian ............................................................................ 7

    C. Diagnosa Keperawatan ........................................................ 9

    D.

    Perencanaan Keperawatan ................................................... 9

    E.

    Implementasi Keperawatan.................................................. 10

    F. Evaluasi Keperawatan ......................................................... 11

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    9/35

    viii

    BAB III PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

    A.

    Pembahasan ........................................................................ 13

    B.

    Simpulan .............................................................................. 22

    C. Saran.................................................................................... . 23

    Daftar Pustaka

    Lampiran

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    10/35

    ix

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup

    Lampiran 2. Askep Keluarga

    Lampiran 3. Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data

    Lampiran 4. Log Book

    Lampiran 5. Lembar Konsultasi

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    11/35

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.Latar Belakang Masalah

    Menurut Potter dan Perry (2005), sehat merupakan sebuah keadaan yang

    dinamis yang berubah secara terus menerus sesuai dengan adaptasi individu

    terhadap berbagai perubahan lingkungan yang ada di lingkungan internal dan

    eksternalnya untuk mempertahankan keadaan fisiknya, emosional, intelektual,

    sosial, perkembangan dan spiritual yang sehat. Sedangkan sakit adalah suatu

    proses dimana fungsi individu dalam satu atau lebih dimensi yang ada

    mengalami perubahan atau penurunan bila dibandingkan dengan kondisi

    individu sebelumnya. Penyakit merupakan suatu keadaan dimana proses

    kehidupan tidak lagi teratur atau terganggu perjalannya ( Mansjoer, 2007 ).

    Gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat

    akut, kronik difus atau lokal, dengan karakteristik anoreksia, perasaan penuh

    di perut (begah), tidak nyaman pada epigastrium, mual, dan muntah (

    Ardiansyah, 2012 ). Gastritis merupakan inflamasi dari mukosa lambung.

    Gastritis terbagi menjadi 2 yaitu gastritis akut dan kronik. Gastritis akut yaitu

    kelainan klinis akut yang jelas penyebabnya dengan tanda gejala yang khas

    seperti mual, kembung, muntah. Penyebabnya biasanya obat obatan, alkohol,

    gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung, trauma, luka bakar, sepsis.

    Sedangkan Gastritis kronik penyebabnya tidak jelas, sering bersifat

    multifaktor dengan perjalanan klinik yang bervariasi dan biasanya kebanyakan

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    12/35

    2

    pasien tidak mempunyai keluhan. Hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu

    hati, anoreksia, dan nausea ( Mansjor, 2007). Gerakan lambung terdiri dari

    gerakan mencampur dan gerakan peristaltik. Derajat kontraksi pylorus dapat

    dihambat atau ditingkatkan oleh pengaruh sinyal saraf dan hormonal dari

    lambung dan duodenum. Kontraksi peristaltik yang ritmis didalam korpus,

    ketika kontraksi tersebut menjadi sangat kuat dan kontraksi tersebut bersatu

    menimbulkan kontraksi tetanik berkelanjutan selama 2 sampai 3 menit.

    Apabila terus berlanjut akan terjadi nyeri mendadak waktu lapar

    (Ardiansyah,2012).

    Badan kesehatan dunia WHO mengadakan tinjauan terhadap beberapa

    negara di dunia dan mendapatkan hasil presentase dari angka kejadian

    gastritisdi dunia diantaranya Inggris 22 persen, China 31 persen, Jepang 14,5

    persen, Kanada 35 persen dan Prancis 29,5 persen. Sedangkan di indonesia

    sendiri menurut WHO mencapai 40,8 persen (Gustin, 2011). Dari hasil data

    yang penulis dapatkan pada bulan april menunjukkan terdapat 235 pasien

    dengan penyakit gastritis dari 72579 penduduk di kecamantan gondangrejo

    (Puskesmas Gondangrejo, 2013).

    Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu

    berhubungan dengan kita. Menurut fridman (1998) keluarga adalah kumpulan

    dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterkaitan aturan dan

    emosional dan individu mempunyai peran masing masing yang merupakan

    bagian dari keluarga. Indonesia merupakan salah satu negara yang menjunjung

    tinggi adat ketimuran yang menekankan bahwa keluarga harus dibentuk atas

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    13/35

    3

    dasar perkawinan, seperti yang tertulis dalam peraturan pemerintah (PP) No.

    21 tahun 1994 bahwa keluarga dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang

    sah (Suprajitno, 2004).

    Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai tugas

    dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan, tugas keluarga tesebut

    antara lain : pertama mengenal masalah kesehatan keluarga. Kesehatan

    merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa

    kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang

    seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu

    mengenal keadaan kesehatan dan perubahan yang dialami keluarganya.

    Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak

    langsung menjadi perhatian orang tua/keluarga. Apabila menyadari adanya

    perubahan keluarga, perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang

    terjadi, dan seberapa besar perubahannya ( Suprajitno, 2004).

    Tugas keluarga yang kedua memutuskan tindakan kesehatan yang tepat

    bagi keluarga. Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari

    pertolongan yang tepat sesuai dengan keadan keluarga, dengan pertimbangan

    siapa di antara keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk

    menentukan tindakan keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh

    keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan

    teratasi. Apabila keluarga mempunyai keterbatasan dapat meminta bantuan

    kepada orang di lingkungan sekitar tempat tinggal keluarga agar memperoleh

    bantuan. Ketiga merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    14/35

    4

    Sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi

    keluarga memiliki keterbatasan yang telah diketahui oleh keluarga sendiri.

    Jika demikian, anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu

    memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah

    tidak terjadi. Perawatan dapat dilakukan di institusi pelayanan kesehatan atau

    dirumah apabila keluarga memiliki kemampuan memiliki kemampuan

    melakukan tindakan untuk pertolongan pertama. Keempat memodifikasi

    lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga. Kelima

    memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga

    (Suprajitno, 2004).

    Hasil studi pendahuluan yang penulis lakukan di puskesmas Gondangrejo

    pada Ny. P dimana didapatkan data Ny. P mengeluh mual, nyeri dirasakan saat

    telat makan. Dan saat penulis kaji keluarga Tn. W mengatakan tidak

    mengetahui tentang penyakit gastritis serta tidak mengetahui kondisi

    penyakitnya.

    Dari latar belakang itulah, penulis tertarik untuk menulis karya tulis ilmiah

    dengan judul Asuhan Keperawtan Keluargapada Ny.P dengan Gastritis pada

    Keluarga Tn. W di Desa BuluRejo, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten

    Karanganyar.

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    15/35

    5

    B.Tujuan Penulisan

    1. Tujuan umum

    Melaporkan asuhan keperawatan keluarga pada Ny. P. dengan gastritis

    pada keluarga Tn. W di desa Bulurejo, Kecamatan Godangrejo, Kabupaten

    Karanganyar.

    2. Tujuan khusus

    a.

    Penulis mampu melakukan pengkajian pada Ny. P dengan Gastritis

    pada keluarga Tn. W

    b. Penulis mampu merumuskan diagnos keperawatan pada Ny. P dengan

    Gastritis pada keluarga Tn. W

    c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Ny. P

    dengan Gastritis pada keluarga Tn. W

    d.

    Penulis mampu melakukan implementasi pada Ny. P dengan Gastritis

    pada keluarga Tn. W

    e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Ny. P dengan Gastritis pada

    keluarga Tn. W

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    16/35

    6

    C.Manfaat Penulisan

    1.

    Penulis

    Dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman nyata

    penulis dalam memberikan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan

    pengetahuan pada keluarga dengan Gastritis.

    2. Bagi profesi

    Sebagai bahan masukan bagi tenaga kesehatan lainnya dalam

    melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan gastritis, sehingga

    klien mendapatkan tindakan asuhan keperawatan yang cepat, tepat dan

    optimal.

    3.

    Bagi institusi

    a. Masyarakat Gondangrejo

    Sebagai bahan pertimbangan dan peningkatan pengetahuan dalam

    penanganan kesehatan keluarga.

    b. Pendidikan

    Sebagai sumber bacaan atau referensi untuk meningkatkan kualitas

    pendidikan keperawatan khususnya pada klien dengan gastritis dan

    dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    17/35

    7

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    A. Data Umum Keluarga

    Pengkajian dilakukan pada hari senin, tanggal 22 April 2013, jam 17.00

    dirumah keluarga Tn. W. Komposisi keluarga Tn. W terdiri dari tiga anggota

    keluarga yaitu Tn. W berusia 45 tahun sebagai kepala keluarga pendidikan

    terakhir STM pekerjaan swasta, Ny. P sebagai istri berusia 30 tahun

    pendidikan terakir SD pekerjaan ibu rumah tangga dan anak laki laki yang

    berumur 4,5 tahun pendidikannya sekarang masih TK. Keluarga Tn. W

    beralamat di Desa Bulurejo, Karanganyar. Tipe keluarga Tn. W adalah

    keluarga inti, dimana didalam keluarga Tn. W terdapat ayah, ibu, dan satu

    anak yang masih berumur 4,5 tahun.

    B. Pengkajian

    Dari pengkajian tahap perkembangan keluarga Tn. W didapatkan keluarga

    Tn. W termasuk dalam keluarga dengan anak prasekolah (anak 2-6 tahun).

    Tugas perkembangan keluarga Tn. W yang sudah terpenuhi antara lain

    pemenuhan kebutuhan anggota keluarga meliputi sandang, pangan, papan dan

    membantu anak dalam bersosialisasi dengan anak-anak tetangga sekitar rumah

    serta pembagian waktu antara individu, pasangan, dan anak dengan cara

    makan bersama waktu siang dan sore hari. Sedangkan yang belum terpenuhi

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    18/35

    8

    adalah merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh kembang anak

    karena waktu Tn. W tersita oleh pekerjaannya.

    Riwayat keluarga inti didapatkan keluarga Tn. W sudah menikah lima

    tahun dengan status kesehatan Tn. W baik tidak ada penyakit keturunan dan

    tidak merokok, Ny. P mengatakan mual, nyeri pada abdomen, nyeri seperti

    tertusuk tusuk, nyeri hilang timbul saat telat makan, skala nyeri 4. Saat

    dilakukan pengkajian pada Ny. P didapatkan nyeri di abdomen kuadran dua,

    saat ditanya keluarga belum mengerti tentang penyakit Gastritis dan tampak

    bingung saat ditanya, sedangkan An. A saat dikaji status kesehatanya dalam

    keadaan baik tidak menderita flu dan batuk, dan pengkajian riwayat keluarga

    sebelum menikah didapatkan keluarga Tn. W dan keluarga Ny. P tidak

    memiliki penyakit keturunan seperti Diabetes militus, Hipertensi, Asma,

    Jantung serta penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, dan HIV aids.

    Pengkajian fungsi keperawatan keluarga didapatkan keluarga Tn. W

    khususnya Ny. P mengatakan bahwa belum tahu tentang pengertian , tanda

    dan gejala, faktor penyebab.

    Hasil pemeriksaan fisik Ny. P menunjukan tekanan darah 120/80 mmHg,

    nadi 88 kali per menit, respirasi rate 20 kali per menit, berat badan 56

    kilogram, tinggi badan 160 centimeter, pemeriksaan abdomen dilakukan

    dengan inspeksi tidak ada bekas luka dan jejas, auskultasi bising usus 20 kali

    per menit, perkusi tympani, palpasi terdapat nyeri tekan kuadran dua

    keluhannya nyeri pada perut, nyeri seperti tertusuk tusuk, skala nyeri 4, nyeri

    hilang timbul saat telat makan.

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    19/35

    9

    C. Diagnosa Keperawatan

    Diagnosa yang muncul pada saat pengkajian keluarga Tn. W yaitu nyeri

    akut pada Ny. P berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. W dalam

    mengenal masalah penyakit gastritis. Dengan data subyektif Ny. P nyeri pada

    abdomen, nyeri seperti tertusuk tusuk, nyeri hilang timbul saat telat makan,

    skala nyeri 4. Data obyektif pada Ny. P didapatkan nyeri di abdomen kuadran

    dua, saat ditanya keluarga belum mengerti tentang penyakit gastritis dan

    tampak bingung saat ditanya. Skoring dari diagnosa diatas adalah Sifat

    masalah aktual dengan skor 3/3x1 didapatkan bobot 1, Kemungkinan masalah

    dapat diubah sebagian skor 1/2x2 didapatkan bobot 1, Kemungkinan dapat

    dicegah cukup skor 2/3x1 didapatkan bobot 2/3, Menonjolnya masalah

    dirasakan dan harus segera ditangani skor 2/2x1 didapatkan bobot 1, Total dari

    keseluruhan skor adalah 3 2/3.

    D.

    Intervensi

    Tujuan umum pada diagnosa keperawatan nyeri akut pada Ny. P

    berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. W dalam mengenal

    masalah penyakit gastritis yaitu setelah dilakukan tindakan keperawatan

    selama 3 kali kunjungan rumah nyeri berkurang dari skala 4 menjadi skala 3.

    Tujuan khusus yaitu setelah dilakukan 3 kali kunjungan rumah, Tn. W mampu

    : mengetahui tentang pengertian gastritis, mengetahui tanda dan gejala

    gastritis, melakukan tehnik relaksasi nafas dalam. Intervensi keperawatan

    keluarga yang akan penulis lakukan antara lain pertama kaji nyeri dengan

    rasional untuk mengkaji tingkatan nyeri dan menentukan intervensi yang

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    20/35

    10

    tepat, yang kedua ajarkan cara relaksasi nafas dalam dengan rasional tenik

    relaksasi dapat mengalihkan perhatian pasien, sehingga dapat menurunkan

    nyeri, yang ketiga beri penyuluhan kesehatan tentang gastritis dengan rasional

    untuk mengenalkan apa itu gastritis, tanda dan gejala gastritis, dan intervensi

    yang terakir diskusikan dengan keluarga tentang gastritis dengan rasional

    untuk mengenalkan keluarga tentang Gastritis.

    E. Implementasi

    Implementasi dilakukan pada hari senin tanggal 22 April 2013 jam 14.00.

    Implementasinya adalah pertama mengkaji nyeri dengan respon data

    subyektif Ny. P mengatakan nyeri seperti tertusuk tusuk, di daerah abdomen,

    nyeri hilang timbul,skala nyeri 4, saat telat makan, dan data obyektif pasien

    kooperatif menjawab dan terdapat nyeri tekan kuadran dua. Implimentasi

    yang terakhir mengajarkan cara relaksasi nafas dalam dengan respon data

    subyektif pasien mengatakan mau melakukannya, dan data obyektif pasien

    terlihat mampu melakukan yang diajarkan penulis

    Implementasi dilakukan pada hari selasa tanggal 23 April 2013 jam

    17.00. Implementasinya adalah pertama mengkaji nyeri dengan respon data

    subyektif Ny. P mengatakan nyeri seperti tertusuk tusuk, di daerah abdomen,

    nyeri hilang timbul,skala nyeri 3, saat telat makan, dan data obyektif pasien

    kooperatif menjawab dan tidak terdapat nyeri tekan kuadran dua.

    Implimentasi yang kedua mengajarkan cara relaksasi nafas dalam dengan

    respon data subyektif pasien mengatakan mau melakukannya, dan data

    obyektif pasien terlihat mampu melakukan yang diajarkan penulis.

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    21/35

    11

    Implementasi yang terakhir memberi penyuluhan kesehatan tentang gastritis

    dengan respon data subyektif keluarga mengatakan mengerti tentang

    pengertian, tanda dan gejala, dan data obyektif pasien tampak

    memperhatikan.

    implementasi dilkukan pada hari rabu tanggal 24 april 2013 jam 17.00

    yaitu mendiskusikan dengan keluarga tentang gastritis dengan respon data

    subyektif keluarga mengatakan senang bisa mengetahui tentang gastritis dan

    data obyektif keluarga mampu untuk mengenalkan apa itu gastritis,faktor

    penyebab, tanda dan gejala gastritis.

    F. Evaluasi

    Setelah dilakukan tindakan keperawatan, hasil evaluasi dilakukan pada

    hari Senin, 22 April 2013 jam 14.45, dengan menggunakan metode SOAP

    didapatkan data subjektif Ny. P mengatakan nyeri seperti tertusuk tusuk, di

    daerah abdomen, nyeri hilang timbul, skala nyeri 4 . Objektif pasien tampak

    meringis, ada nyeri tekan pada abdomen kuadran dua. Sehingga masalah nyeri

    belum teratasi. Dan tindakan keperawatan dilanjutkan yaitu kaji nyeri, ajarkan

    klien relaksasi nafas dalam dan beri penkes.

    hari Selasa, 23 April 2013 jam 17.35, didapatkan data subjektif Ny. P

    mengatakan nyeri seperti tertusuk tusuk, di daerah abdomen, nyeri hilang

    timbul, skala nyeri 3, keluarga mengatakan mengetahui pengertian gastritis,

    tanda dan gejala gastritis . Objektif pasien tampak meringis, tidak ada nyeri

    tekan pada abdomen kuadran dua. Sehingga masalah nyeri teratasi. Dan

    tindakan keperawatan dipertahankan yaitu anjurkan klien untuk relaksasi nafas

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    22/35

    12

    dalam saat nyeri muncul lagi, anjurkan klien untuk makan tepat waktu dan

    diskusikan dengan keluarga tentang gastritris.

    Tanggal 24 april 2013 hari rabu jam 17.30 didapatkan data subyektif,

    keluarga mengatakan mengetahui pengertian gastritis, tanda dan gejala

    gastritis . Objektif keluarga dan pasien mampu menjelaskan pengertian, tanda

    dan gejala gastritis. Sehingga masalah ketidakmampuan mengenal penyakit

    gastritis teratasi. Dan tindakan keperawatan dipertahankan yaitu anjurkan

    klien untuk relaksasi nafas dalam saat nyeri muncul lagi dan anjurkan klien

    untuk makan tepat waktu.

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    23/35

    13

    BAB III

    PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

    A. Pembahasan

    Di bab ini penulis akan membahas asuhan keperawatan keluarga yang

    dilaksanakan pada tanggal 22 sampai 24 April 2013 di keluarga Tn. W

    khususnya pada Ny. P dengan problem nyeri karena gastritis dan

    ketidakmampuan keluarga Tn. W dalam mengenal masalah penyakit gastritis.

    1. Pengkajian

    Gastritismerupakan suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat

    akut, kronik difus atau lokal, dengan karakteristik anoreksia, perasaan

    penuh di perut (begah), tidak nyaman pada epigastrium, mual, dan muntah.

    Dengan tanda dan gejala yaitu yang pertama nyeri pada epigastrium, yang

    kedua atau yang terakhir mual dan muntah serta penyebabnya yaitu stres

    dan tertekan ( Ardiansyah, 2012 ). Berdasarkan teori tesebut sesuai dengan

    yang di rasakan Ny. P yaitu terasa begah diperut dan terasa mual dengan

    tanda nyeri di abdomen karena lelah saat mengurus anak. Gerakan

    lambung terdiri dari gerakan mencampur dan gerakan peristaltik. Derajat

    kontraksi pylorus dapat dihambat atau ditingkatkan oleh pengaruh sinyal

    saraf dan hormonal dari lambung dan duodenum. Kontraksi peristaltik

    yang ritmis didalam korpus, ketika kontraksi tersebut menjadi sangat kuat

    dan kontraksi tersebut bersatu menimbulkan kontraksi tetanik

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    24/35

    14

    berkelanjutan selama 2 sampai 3 menit. Apabila terus berlanjut akan

    terjadi nyeri mendadak waktu lapar (Ardiansyah,2012). Sesuai teori ny. P

    juga merasa nyeri pada saat lapar. Penulis memfokuskan pada nyeri

    menurut Judha (2012), tidak ada cara yang tepat untuk menjelaskan

    seberapa berat nyeri seseorang. Tidak ada test yang dapat mengukur

    intesitas nyeri, tidak ada alat imaging ataupun alat penunjang dapat

    menggambarkan nyeri, dan tidak ada alat yang dapat menentukan lokasi

    nyeri dengan tepat, alat bantu yang terbaik untuk mendiagnosa pasien

    adalah gambaran tentang tipe, durasi dan lokasi nyeri. Penjelasan nyeri

    seperti tajam atau tumpul, hilang timbul atau menetap, dapat memberi

    petunjuk yang baik dari penyebab nyeri ( Judha, 2012 ).

    Individu yang mengalami nyeri adalah sumber informasi terbaik untuk

    menggambarkan nyeri yang dialami. Beberapa hal yang harus dikaji untuk

    menggambarkan nyeri seseorang antara lain : yang pertama intensetas

    nyeri, minta individu untuk membuat tingkatan nyeri pada skala verbal.

    Misal : tidak nyeri, sedikit nyeri, nyeri sedang, nyeri berat, hebat atau

    sangat nyeri atau membuat skala nyeri yang sebelumnya bersifat kualitatif

    menjadi bersifat kuantitatif dengan menggunakan skala 0 sampai 10 yang

    bermakna 0 sama dengan tidak nyeri dan 10 sama dengan nyeri saat

    hebat. Yang kedua karakteristik nyeri dapat dilihat atau diukur

    berdasarkan lokasi nyeri, durasi nyeri (menit, jam, hari atau bulan),

    irama/periodenya (terus menerus, hilang timbul, periode bertambah atau

    berkurangnya intensitas) dan kualitas (nyeri seperti ditusuk, terbakar, sakit

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    25/35

    15

    nyeri dalam atau superfisial). Karakteristik nyeri dapat juga dilihat

    berdasarkan metode PQRST dengan keterangan antara lain yang pertama (

    P ) Provocate, yang kedua ( Q ) Qualitas, yang ketiga ( R )Region, yang

    ke empat ( S ) Servere, dan terakhir ( T ) Time. Berdasarkan teori tersebut

    pengkajian yang penulis lakukan yaitu Ny. P, nyeri pada perut, nyeri

    seperti tertusuk tusuk, skala nyeri 4, nyeri hilang timbul saat lelah telat

    makan. Berikut keterangan lengkap tentang teori PQRST antara lain yang

    pertama P adalah Provocate, tenaga kesehatan harus mengkaji tentang

    penyebab terjadinya nyeri pada penderita, dalam hal ini perlu

    dipertimbangkan bagian bagian tubuh mana yang mengalami cidera

    termasuk menghubungkan antara nyeri yang di derita dengan faktor

    psikologisnya, karena biasanya terjadi nyeri hebat karena dari factor

    psikologis bukan dari lukanya ( Judha, 2012)

    Penjelasan selanjutnya yang kedua Q adalah Quality, kualitas nyeri

    merupakan sesuatu yang subyektif yang diungkapkan oleh klien,

    seringkali klien mendeskripsikan nyeri dengan kalimat nyeri seperti

    ditusuk, terbakar, sakit dalam atau superfisial, atau bahkan seperti di

    gencet, yang ketiga R adalah Region, untuk mengkaji lokasi, tenaga

    kesehatan meminta penderita untuk menunjukkan semua bagian atau

    daerah yang dirasakan tidak nyaman. Untuk melokalisasi lebih spesifik

    maka sebaiknya tenaga kesehatan meminta penderita untuk menunjukkan

    daerah yang nyerinya minimal sampai ke arah nyeri yang sangat. Hal ini

    akan sulit dilakukan apabila nyeri yang dirasakan bersifat menyebar atau

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    26/35

    16

    difuse, yang keempat S adalah Server, tingkat keparahan merupakan hal

    yang paling subyektif yang dirasakan oleh penderita, karena akan diminta

    bagaimana kulitas nyeri, kualitas nyeri harus bisa digambarkan

    menggunakan skala yang bersifat kuantitas, yang terakhir T adalah Time,

    tenaga kesehatan mengkaji tentang awitan, durasi dan rangkaian nyeri,

    berapa lama menderita, seberapa sering untuk kambuh dan lain lain (

    Judha, 2012). Nyeri adalah perasaan yang tidak nyaman yang sangat

    subyektif dan hanya orang yang mengalaminya yang dapat menjelaskan

    dan mengevaluasi perasaan tersebut ( Mubarak, 2007).

    Pengkajian tipe keluarga yang dilakukan pada keluarga Tn. W dengan

    tahap perkembangan keluarga anak prasekolah antara lain : yang pertama

    memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti timpat tinggal, privasi, dan

    rasa aman, yang kedua membantu anak bersosialisasi, yang ketiga

    mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam maupun diluar

    keluarga ( keluarga lain dan lingkungan sekitar), yang keempat pembagian

    waktu untuk individu, pasangan, dan anak, yang terakhir kegiatan dan

    waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak ( Muhlisin, 2012 ).

    Tahap perkembangan keluarga Tn. W tidak ada perbedaan dengan yang

    diungkapkan Muhlisin (2012) tetapi ada yang belum terpenuhi yaitu

    didapatkan keluarga Tn. W termasuk dalam keluarga dengan anak

    prasekolah (anak 2-6 tahun). Tugas perkembangan keluarga Tn. W yang

    sudah terpenuhi antara lain pemenuhan kebutuhan angota keluarga

    meliputi sandang, pangan, papan dan membantuan anak dalam

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    27/35

    17

    bersosialisasi dengan anak-anak tetangga sekitar rumah serta pembagian

    waktu antara individu, pasangan, dan anak dengan cara makan bersama

    waktu siang dan sore hari. Sedangkan yang belum terpenuhi adalah

    merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh kembang anak karena

    waktu Tn. W tersita oleh pekerjaannya.

    Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai

    tugas dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan, tugas

    keluarga tesebut antara lain : pertama mengenal masalah kesehatan

    keluarga. Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh

    diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan

    karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana

    keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan

    perubahan yang dialami keluarganya. Perubahan sekecil apapun yang

    dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian orang

    tua/keluarga. Apabila menyadari adanya perubahan keluarga, perlu dicatat

    kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan seberapa besar

    perubahannya ( Suprajitno, 2004). Berdasarkan teori tersebut tidak sesuai

    yang terjadi pada keluarga Tn. W khususnya Ny. P mengatakan bahwa

    belum tahu tentang pengertian , tanda dan gejala, faktor penyebab.

    Mengenal masalah kesehatan keluarga merupakan kebutuhan keluarga

    yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak

    akan berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber

    daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadan kesehatan

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    28/35

    18

    dan perubahan yang dialami keluarganya. Perubahan sekecil apapun yang

    dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian orang

    tua/keluarga. Apabila menyadari adanya perubahan keluarga, perlu dicatat

    kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan seberapa besar

    perubahannya ( Suprajitno, 2004).

    2.

    Diagnosa Keperawatan

    Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seseorang,

    keluarga atau masyarakat sebagai akibat dari masalah-masalah kesehatan/

    proses kehidupan yang aktual atau beresiko ( Mura, 2011). Berdasarkan

    pengkajian penulis mengangkat diagnosa yaitu nyeri akut pada Ny. P

    berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. W dalam mengenal

    masalah penyakit gastritis.

    Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang

    didapat pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan ( P )

    problem yang berkenaan pada individu dalam keluarga yang sakit

    berhubungan dengan ( E ) etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi

    perawatan keluarga, dimana untuk ( P ) problem dapat digunakan tipologi

    dari NANDA maupun doengoes sebagai masalah individu yang sakit dan (

    E ) etiologi berkenaan dengan lima tugas keluarga dalam hal kesehatan

    atau keperawatan ( Muhlisin, 2012). Dalam kasus ini ( P ) problem

    didasarkan pada beberapa karakteristik yang muncul pada klien menurut

    Judha (2012) yaitu data subyektif nyeri karena asam lambung meningkat,

    nyeri seperti tertusuk tusuk di daerah abdomen skala nyeri 4 dan nyeri

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    29/35

    19

    dirasakan saat telat makan karena sibuk mengurus anak dan pekerjaan

    rumah. Serta ( E ) etiologi ketidakmampuan keluarga Tn. W dalam

    mengenal masalah penyakit gastritis. Dengan data subyektif keluarga Tn.

    W khususnya Ny. P mengatakan bahwa belum tahu tentang pengertian ,

    tanda dan gejala, faktor penyebab. Orang tua perlu mengenal keadan

    kesehatan dan perubahan yang dialami keluarganya. Perubahan sekecil

    apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi

    perhatian orang tua/keluarga. Apabila menyadari adanya dan seberapa

    besar perubahannya ( Suprajitno, 2004).

    3. Intervensi

    Intervensi adalah sesuatu yang telah dipertimbangkan mendalam, tahap

    yang sistematis dari proses keperawatan meliputi kegiatan pembuatan

    keputusan dan pemecahan masalah ( Mura, 2011). Intervensi dalam kasus

    gastritis menurut Ardiansyah adalah yang pertama kaji dan catat keluhan

    nyeri, dengan rasional untuk menentukan intervensi dan mengetahui efek

    terapi, yang kedua berikan makan dalam porsi sedikit tapi sering dengan

    rasional untuk menetralisasi asam lambung, yang ketiga anjurkan pasien

    untuk melakukan teknik relaksasi, seperti tarik nafas dalam,

    mendengarkan musik, menonton televisi dengan rasional teknik relaksasi

    dapat mengalihkan pasien, sehingga dapat menurunkan nyeri, intervensi

    yang terakir berikan obat analgetik dan antasida dengan rasional untuk

    menghilangkan nyeri lambung ( Ardiansyah, 2012 ). Intervensi untuk

    ketidakmampuan keluarga menenal masalah antara lain yang pertama

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    30/35

    20

    jelaskan kepada keluarga mengenai pengertian penyakit yang diderita, dan

    yang terakhir jelaskan tanda dan gejala penyakitnya ( Muhlisin, 2012 ).

    Berdasarkan teori diatas intervensi penulis sesuai antara lain yang pertama

    kaji nyeri dengan rasional untuk mengetahui tingkatan nyeri dan

    menentukan implementasi yang valid, yang kedua ajarkan cara relaksasi

    nafas dalam dengan rasional banyak oksigen masuk jaringan

    memperlancar peredaran darah(vasodilatasi), yang ketiga beri penyuluhan

    kesehatan tentang gastritis dengan rasional mengenalkan apa itu gastritis,

    tanda dan gejala gastritis, dan intervensi yang terakir diskusikan dengan

    keluarga tentang gastritis dengan rasional agar keluarga mampu mengerti

    tentang gastritis ada satu perbedaan intervensi yaitu tentang pemberian

    obat, karena penulis berfokus dalam tindakan keperawatan dan tidak

    berkolaborasi maka pemberian obat tidak direncanakan.

    4.

    Implementasi

    Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang

    dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status

    kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang

    menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan ( Mura, 2011 ). Penulis

    melakukan tindakan keperawatan sesuai proses asuhan keperawatan

    keluarga dan intervensi yang telah ditetapkan yaitu yang pertama kaji

    nyeri dengan tindakan keperawatannya mengkaji nyeri yang bertujuan

    untuk mentukan intervensi dan mengetahui efek terapi ( Ardiansyah, 2012

    ). Yang kedua ajarkan cara relaksasi nafas dalam tindakan keperawatan

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    31/35

    21

    mengajarkan cara relaksasi nafas dalam dengan tujuan mengalihkan

    perhatian pasien sehingga dapat menurunkan nyeri ( Ardiansyah, 2012).

    Yang ketiga beri penyuluhan kesehatan tentang gastritis dengan rasional

    mengenalkan apa itu gastritis, tanda dan gejala gastritis tindakan

    keperawatan memberi penyuluhan kesehatan tentang gastritis dengan

    tujuan mengenalkan apa itu gastritis, tanda dan gejala gastritis (Suprajitno,

    2004). Rencana keperawatan yang terakhir diskusikan dengan keluarga

    tentang gastritis tindakan keperawatan mendiskusikan dengan keluarga

    tentang gastritis yang bertujuan memberikan kemampuan pada keluarga

    dalam mengenal gastritis ( suprajitno, 2004)

    5. Evaluasi

    Evaluasi didefinisikan sebagai keputusan dari efektifitas asuhan

    keperawatan antara dasar tujuan keperawatan klien yang telah ditetapkan

    dengan respon prilaku klien yang tampil (Mura, 2011). Evaluasi disusun

    dengan metode SOAP dengan keterangan antara lain yang pertama

    subyektif ( S ) adalah hal-hal yang ditemukan keluarga secarasubyektif

    setelah dilakukan intervensi keperawatan, yang kedua obyektif ( O )

    adalah hal-hal yang ditemukan oleh perawat secara obyektif setelah

    dilakukan intervensi keperawatan, yang ketiga analisa ( A ) adalahhasil

    yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan terkait dengan diagnosa

    keperawatan, yang terakhir perencanaan ( P ) adalah perencanaan yang

    akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahap evaluasi (

    Muhlisin, 2012 ). Dari hasil evaluasi yang penulis lakukan didapatkan data

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    32/35

    22

    subjektif Ny. P mengatakan nyeri karena asam lambung meningkat, nyeri

    seperti tertusuk tusuk, di daerah perut, nyeri hilang timbul, skala nyeri 2,

    keluarga mengatakan mengetahui pengertian gastritis, tanda dan gejala

    gastritis . Objektif pasien tampak ceria, tidak ada nyeri tekan pada

    abdomen kwadran dua. Sehingga masalah nyeri teratasi. Dan tindakan

    keperawatan dipertahankan yaitu. : anjurkan klien untuk relaksasi nafas

    dalam saat nyeri muncul lagi, dan anjurkan klien untuk makan tepat waktu.

    B.

    Simpulan

    1.

    Hasil pengkajian pada keluarga Tn. W khususnya pada Ny. P dengan nyeri

    akut pada gastritis adalah nyeri pada perut, nyeri seperti tertusuk tusuk,

    skala nyeri 4, nyeri hilang timbul saat lelah ketika mengurus anak dan telat

    makan, dan ketidak mampuan keluarga mengenal masalah adalah bahwa

    belum tahu tentang pengertian , tanda dan gejala, faktor penyebab, dan

    penatalaksanaan penyakitnya.

    2. Diagnosa keperawatan pada keluarga Tn. W khususnya pada Ny. P adalah

    nyeri akut pada Ny. P berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.

    W dalam mengenal masalah penyakit gastritis.

    3. Rencana keperawatan yang dilakukan pada pasien nyeri akut dan

    ketidakmampuan keluarga Tn. W dalam mengenal masalah penyakit

    gastritis adalah kaji nyeri dengan rasional untuk mengetahui tingkatan

    nyeri dan menentukan implementasi yang valid, yang kedua diskusikan

    dengan keluarga tentang cara merawat anggota keluarga dengan rasional

    agar keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit, yang ketiga

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    33/35

    23

    ajarkan cara relaksasi nafas dalam dengan rasional banyak oksigen masuk

    jaringan memperlancar peredaran darah(vasodilatasi), dan intervensi yang

    terakir beri penyuluhan kesehatan tentang gastritis dengan rasional

    mengenalkan apa itu gastritis, tanda dan gejala gastritis.

    4.

    Tindakan keperawatan yang dilakukan pada Ny. P dengan nyeri yaitu

    mengkaji nyeri PQRST untuk mengetahui karakteristik nyeri dan

    menentukan intervensi yang tepat serta tehnik relaksasi yang tepat, dan

    memberikan penyuluhan keshatan untuk memberikan informasi kesehatan

    kepada keluarga.

    5.

    Tindakan keperawatan, hasil evaluasi dilakukan pada hari Rabu, tanggal

    24 April 2013 jam 13.00 pada keluarga Tn. W khususnya pada Ny. P

    adalah nyeri Akut pada Ny. P berhubungan dengan ketidakmampuan

    keluarga Tn. W dalam mengenal masalah penyakit gastritis sudah teratasi

    yaitu skala nyeri berkurang menjadi 2, keluarga mengatakan mengetahui

    pengertian gastritis, tanda dan gejala gastritis.

    C. Saran

    1.

    Bagi Institusi Pendidikan

    Diharapkan lebih meningkatkan pelayanan pedidikan yang lebih

    berkualitas dan professional sehingga dapat tercipta perawat yang

    terampil, inovatif, dan professional yang mampu memberikan asuhan

    keperawatan sesuai dengan kode etik keperawatan.

    2. Bagi Pelayanan Kesehatan (Rumah Sakit)

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    34/35

    24

    Lebih meningkatkan pelayanan kesehatan dan mempertahankan

    kerjasama baik antar tim kesehatan maupun dengan klien sehingga asuhan

    keperawatan yang diberikan dapat mendukung kesembuhan klien pada

    umummya dan pada klien dengangastritis secara khusus.

  • 5/20/2018 01-gdl-caturandri-286-1-kti_catu-2

    35/35

    DATAR PUSTAKA

    Ardiansyah, muhamad. 2012. Medikal Bedah untuk Mahasiswa. Yogyakarta :

    DIVA Press.

    Judha, Mohamad. 2012. Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan.

    Yogyakarta : Muha Medika.

    Kurnia, Rahmi. 2011 . Artikel Penelitian Gastritis.

    https://fatek.unima.ac.id/artikelpenelitiangastritis, diakses pada tanggal 24

    April 2013. Jam 18.30.

    Mura, Mustafa. 2011.Proses keperawatn. http://proses keperawatan.com, diaksespada tanggal 26 april 2013. Jam 19.45.

    Mansjoer, Arif. 2007.Kapita Selekta Kedokteran.Edisi 3, jilid 1. Jakarta : Media

    Aesculapius.

    Mubarak, Wahit Iqbal. 2007.Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Aplikasi dan

    Teori dalam Keperawatan. Jakarta: EGC.

    Muhlisin, Abi. 2012.Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Gosyen Publishing.

    Patricia, Potter A. 2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Konsep Proses

    dan Praktek, Edisi 4. Jakarta : EGC.

    Suprajitno. 2004.Asuhan Keperawatan Keluarga. Aplikasi dalam Praktik. Jakarta

    : EGC.