10
LOGO Dosen: Dr. Ahmad Mulyana, M.Si Program Magister Komunikasi Universitas Mercu Buana RISET KOMUNIKASI RISET KOMUNIKASI KUALITATIF KUALITATIF pertemuan 1 pertemuan 1

01Asumsi Dasar Penelitian

Embed Size (px)

Citation preview

LOGO

Dosen:Dr. Ahmad Mulyana, M.SiProgram Magister Komunikasi

Universitas Mercu Buana

RISET KOMUNIKASI RISET KOMUNIKASI KUALITATIFKUALITATIF

pertemuan 1pertemuan 1

Deskripsi Singkat

1. Mahasiswa mengetahui dan memahami asumsi-asumsi filosofis, konsep-konsep, metode penelitian dan bentuk-bentuk analisis dalam riset komunikasi serta mengetahui keterhubungan dengan paradigma dan teori yang tepat.

2. Mahasiswa mampu menggunakan pengetahuan tersebut untuk melakukan penelitian beragam fenomena komunikasi.

3. Mahasiswa mampu membuat research design dan proposal penelitian dengan benar sesuai dengan peminatan mahasiswa.

4. Meningkatkan ketertarikan mahasiswa dalam riset penelitian komunikasi yang merupakan proses dalam perkembangan ilmu komunikasi.

Metode Perkuliahan

1. Perkuliahan dilaksanakan menggunakan metode diskusi, ceramah dan penelitian praktis yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk memahami asumsi, paradigma, teori-teori, konsep-konsep, metode dan bentuk analisis kajian ilmu komunikasi.

2. Mahasiswa membuat laporan bacaan singkat dan contoh kasus untuk dibahas setiap pertemuan kuliah dan dikumpulkan setiap minggu.

3. Mahasiswa membuat proposal penelitian berdasarkan kecenderungan minat mahasiwa dalam persiapan tesis dan dipresentsikan oleh mahasiwa yang bersangkutan setelah UTS.

Sistem Penilaian

1. Laporan bacaan dan contoh kasus sesuai topik setiap tatap muka, bobot 20%.

2. Kehadiran 10% 3. keaktifan, presentasi dan kreatifitas

mahasiswa dalam perkuliahan, bobot nilai 10%.

4. UTS 20%5. Presentasi proposal 20%6. UAS 20%7. Total 100%

Asumsi Dasar Isu-isu Filosofis riset komunikasi

Deskripsi bahasan :1. Asumsi dasar riset

2. Ruang lingkup riset komunikasi

3. Metode Ilmiah

4. Kebenaran Ilmu Pengetahuan

5. Signifikansi logis isu-isu filosofis terhadap riset penelitian.

Asumsi Dasar Riset

Riset sehari-hari Riset ilmiah

intuisi Berdasarkan teori

Anggapan umum Terstruktur

Tidak ada aturan Ada aturan ketat yang sistematis

Dilakukan setiap saat Terencana

Pilih-pilih Objektif

kebetulan Pemikiran ilmiah

Fokus pada keputusan pribadi Fokus pada pengetahuan tentang realita

Lingkup Komunikasi

Dalam mazhab komunikasi terdapat dua mazhab (John Fiske, 2002):

Process School, titik perhatian pada komunikasi sebagai suatu proses (transmission of messages), fokus pada efektivitas pesan. Mendasarkan pada prinsip sebab-akibat, kausalitas, objektivitas.

Semiotic School, titik perhatian pada makna (production and exchange of meaning). Komunikasi adalah sebuah interaksi dan bersifat dinamis. Mendasarkan pada interpretasi, intersubjectivity.

Mengapa Riset Kualitatif

Patton, 2002:1 Psycometrician try to measure it.Experimentalists try to control it.

Interviewers ask questions about it.Observers watch it.

Participant observer do it.Statisticians count it.Evaluators value it.

Qualitative inquirers find meaning in it.

What is It? It yang dimaksud adalah topik yang diteliti. Lain-lainnya adalah cara mencapai kebenaran terkait topik

tersebut: Psychometrician coba mengukurnya Peneliti eksperimental berusaha mengontrolnya’ Pengamat terlibat mencoba mengalaminya, Ahli statistik menghitungnya, Evaluator menilainya.

Adalah peneliti kualitatif yang lantas mencari maknanya. Ini menunjukan bahwa realitas pada dasarnya sebuah

mosaik yang multiface, punya banyak wajah, corak dan warna.

Ada banyak cara untuk menggapai dan menggambarkan realitas

Kualitatif ?

James Carey: dlm Lindolf (2002) kualitatif adalah sebuah proses membuat klaim-klaim

besar dari hal-hal kecil. Apabila kuantitif membicarakan sebuah kerangka besar

yang melebar, kualitatif membincangkan detil-detil kecilnya, menggali, menukik, mendalam.

Apabila kuantitatif menyediakan sebuah peta, kualitatif memunculkan situasi yang akan membawa kita pada kejutan di balik pintu.

Kuantitatif berangkat dari proposisi-proposisi general yang dihasilkan dari akumulasi pengetahuan, kualitatif menelisik dan menyemai hal-hal kecil dengan hati-hati, karena percaya bahwa ada kebenaran bersumber dari situ.