Upload
others
View
15
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
LAPORAN PENELITIAN
PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK)
PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM BERBASIS
KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM
IPA SD
Tim Pengusul
Ketua : Dra. Zulfadewina, M. Pd. (NIDN: 0326036703)
Anggota : 1. Prima Mutia Sari, M. Pd. (NIDN: 0303108902)
2. Erwin, M. Si. (NIDN: 0321018303)
Nomor Surat Kontrak Penelitian : 387/F.03.07/2018
Nilai Kontrak : Rp.10.000.000,00
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA
TAHUN 2018
ii
iii
SURAT KONTRAK PENELITIAN
iv
v
ABSTRAK
Penelitian bertujuan menghasilkan panduan praktikum IPA SD berbasis
keterampilan proses sains yang valid dan praktis agar dapat digunakan dalam
pembelajaran pada matakuliah Praktikum IPA SD. Penelitian ini merupakan
penelitian pengembangan (research and development) dengan menggunakan model
pengembangan Hannafin dan Peck. Tahapan pengembangan ini meliputi tahap:
need assessment, design, and development/implementation dimana pada tiap
tahapnya dilakukan evaluasi dan revisi. Instrumen yang digunakan berupa lembar
validasi pengembangan panduan praktikum, angket respon dosen dan mahasiswa.
Hasil pengembangan di validasi oleh validator terhadap beberapa aspek isi,
penyajian dan kegrafikan serta bahasa. Berdasarkan hasil penilaian validator
panduan praktikum yang dikembangkan memiliki kategori layak dengan rata-rata
77.5% pada aspek isi, Bahasa, penyajian dan kegrafisan serta keterampilan proses
sains. Berdasarkan hasil uji praktikalitas panduan praktikum melalui angket respon
dosen didapatkan hasil sangat praktis dengan rata-rata 90.3% pada aspek elemen
mutu panduan praktikum, Bahasa, materi, pemahaman dan keterampilan proses
sains. Hasil uji praktikalitas panduan praktikum melalui angket respon mahasiswa
didapatkan hasil praktis dengan rata-rata 81.05% pada aspek elemen mutu panduan
praktikum, Bahasa, materi, pemahaman dan keterammpilan proses sains. Dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa panduan praktikum yang dihasilkan telah valid
dan praktis.
Kata kunci : Panduan praktikum, keterampilan proses sains, sekolah dasar, model
Hannafin dan Peck
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .......................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................ii
SURAT KONTRAK PENELITIAN ...................................................................iii
ABSTRAK ..........................................................................................................v
DAFTAR ISI .......................................................................................................vi
DAFTAR TABEL ...............................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................ix
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................3
BAB III. METODE PENELITIAN.....................................................................8
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................14
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................30
BAB VI. LUARAN YANG DICAPAI ...............................................................31
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................32
LAMPIRAN ........................................................................................................35
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Indikator Keterampilan Proses Sains ................................................... 4
Tabel 2. Kriteria Kelayakan Tiap Item ............................................................... 11
Tabel 3. Skala Penilaian Angket Respon Dosen ................................................. 11
Tabel 4. Kriteria Praktikalitas Panduan Praktikum oleh Dosen .......................... 11
Tabel 5. Kategori Praktikalitas Respon Mahasiswa ............................................ 12
Tabel 6. Hasil Uji Validitas Ahli......................................................................... 21
Tabel 7. Perbaikan Panduan Praktikum Setelah Validasi ................................... 21
Tabel 8. Hasil Respon Dosen terhadap Panduan Praktikum ............................... 22
Tabel 9. Perbaikan Panduan Praktikum dari Dosen ........................................... 22
Tabel 10. Hasil Respon Mahasiswa terhadap Panduan Praktikum ..................... 23
Tabel 11. Perbaikan Panduan Praktikum dari Mahasiswa .................................. 23
Tabel 12. Perbaikan pada halaman sampul sesuai saran dari validator dan
responden ............................................................................................ 24
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Alir Penelitian Pengembangan Panduan Praktikum .............. 13
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Draft Artikel Ilmiah ........................................................................35
Lampiran 2. Lembar Validasi Ahli .....................................................................39
Lampiran 3. Angket Respon Dosen ....................................................................47
Lampiran 4. Angket Respon Mahasiswa ............................................................53
Lampiran 5. Hasil Uji Validasi Ahli ...................................................................59
Lampiran 6. Hasil Angket Respon Dosen ...........................................................60
Lampiran 7. Hasil Angket Respon Mahasiswa ...................................................61
Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ..................................................................62
Lampiran 9. Panduan Praktikum IPA SD Berbasis
Keterampilan Proses Sains .............................................................63
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keterampilan proses sains merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengacu kepada proses IPA. Keterampilan proses sains melibatkan keterampilan
kognitif, afektif dan psikomotor peserta didik. Menurut Rustaman (2003: 89)
keterampilan kognitif terlibat dengan melakukan keterampilan proses peserta didik
menggunakan pikirannya, keterampilan psikomotor melibatkan penggunaan alat,
pengukuran, perakitan alat dan melalui keterampilan afektif peserta didik akan
berinteraksi dengan sesamanya dalam kegiatan pembelajaran.
Keterampilan proses sains perlu dimiliki oleh seorang calon guru sekolah
dasar. Berdasarkan hasil penelitian Zulfadewina (2017) didapatkan hasil
keterampilan proses sains mahasiswa program studi pendidikan guru sekolah dasar
FKIP UHAMKA masih rendah dengan nilai rata-rata seluruh indikator sebesar
46,46. Indikator berkomunikasi, berhipotesis, merencanakan percobaan dan
menerapkan konsep atau fakta hanya dikuasai oleh kurang dari 40% mahasiswa.
Penyebab rendahnya kemampuan keterampilan proses sains mahasiswa
PGSD FKIP UHAMKA disebabkan karena pengalaman perkuliahan yang telah
dilakukan selama ini belum secara maksimal dalam melatih keterampilan proses
sains. Proses perkuliahan yang dilakukan pada mata kuliah yang berhubungan
dengan IPA seperti Konsep Dasar IPA hanya dilakukan melalui diskusi, tanya
jawab dan presentasi serta pengamatan sederhana. Berdasarkan penelitian Sari
(2017) ditemukan bahwa salah satu cara meningkatkan keterampilan proses sains
adalah dengan melaksanakan kegiatan praktikum.
Akan tetapi, pada mata kuliah Praktikum IPA di SD, panduan praktikum yang
digunakan selama ini juga masih belum menfasilitasi mahasiswa dalam melatih
kemampuan keterampilan proses sains. Penuntun praktikum masih berisi tujuan,
alat dan bahan, cara kerja, hasil dan kesimpulan. Panduan praktikum belum
disajikan dalam konstruksi yang mendukung pengembangan keterampilan proses
sains. Hal ini menyebabkan mahasiswa masih belum terbiasa dengan kegiatan-
kegiatan yang mengembangkan indikator keterampilan proses sains dasar seperti
2
klasifikasi, observasi dan interpretasi data serta keterampilan proses sains terpadu
seperti berhipotesis, merencanakan percobaan, menerapkan konsep atau prinsip dan
sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengembangan Panduan Praktikum Berbasis Keterampilan Proses
Sains Pada Mata Kuliah Praktikum IPA SD”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan , maka
rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
a. Bagaimana contoh panduan praktikum berbasis keterampilan proses sains
pada mata kuliah praktikum IPA SD?
b. Bagaimana validitas dan praktikalitas panduan praktikum berbasis
keterampilan proses sains pada mata kuliah praktikum IPA SD?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Menghasilkan contoh panduan praktikum berbasis keterampilan proses
sains pada mata kuliah praktikum IPA SD
b. Mengetahui validitas dan praktikalitas panduan praktikum berbasis
keterampilan proses sains pada mata kuliah praktikum IPA SD
1.4 Keutamaan (Urgensi) Penelitian
Urgensi dari penelitian ini adalah meningkatkan kualitas pembelajaran dan
praktikum pada mata kuliah Praktikum IPA SD. Melalui penelitian ini dihasilkan
panduan praktikum berbasis keterampilan proses sains yang dapat dijadikan sebagai
sarana dalam melatih keterampilan proses sains mahasiswa. Artikel penelitian akan
disubmit ke jurnal nasional berISSN dan prosiding seminar nasional.
3
1.5 Luaran Penelitian
Hasil penelitian ini berupa panduan praktikum IPA berbasis keterampilan
proses sains yang valid dan praktis serta dapat digunakan dalam pembelajaran
praktikum IPA untuk meningkatkan keterampilan proses sains mahasiswa. Luaran
penelitian ini adalah artikel penelitian yang akan disubmit ke jurnal nasional
berISSN.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Panduan Praktikum
Kegiatan praktikum akan dapat terlaksana dengan baik jika ada petunjuk
kegiatan yang harus dilakukan selama praktikum. Oleh sebab itu sangat diperlukan
sebuah panduan yang berfungsi sebagai pedoman bagi siswa untuk melaksanakan
kegiatan praktikum. Panduan yang digunakan dalam kegiatan praktikum dapat
berupa buku penuntun praktikum atau lembaran kegiatan praktikum.
Panduan praktikum merupakan salah satu perangkat pembelajaran IPA
berupa pedoman bagi siswa untuk melaksanakan kerja praktikum secara
terprogram dan teratur. Penuntun praktikum diharapkan dapat membantu siswa
dalam mengerjakan praktikum dan menemukan konsep atau materi yang telah
dipelajari tanpa harus bergantung pada guru.
Menurut Farikhayati (2009: 21), sebagai sebuah buku, penyusunan buku
petunjuk praktikum harus memperhatikan beberapa hal yaitu: isi buku, oraganisasi
buku, kejelasan kalimat dan tingkat keterbacaan, serta tampilan fisik buku. Sejalan
dengan itu, penuntun praktikum yang dikembangkan juga divalidasi dari segi isi
(kelayakan isi), kejelasan kalimat dan tingkat keterbacaan dalam kebahasaan, dan
tampilan fisik buku penuntun praktikum dalam visualisasi.
2.1 Keterampilan Proses Sains
a. Pengertian keterampilan proses sains
Menurut Indrawati (2000: 201), keterampilan proses merupakan keseluruhan
keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotor) yang dapat
digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk
mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun untuk melakukan
penyangkalan terhadap suatu penemuan (falsifikasi).
Sedangkan Gagne (dalam Dahar 1996:135) menyatakan keterampilan proses
sains adalah kemampuan-kemapuan dasar tertentu yang dibutuhkan untuk
menggunakan dan memahami sains. Setiap keterampilan proses merupakan
5
keterampilan intelektual yang khas yang digunakan oleh semua ilmuwan, serta
dapat digunakan untuk memahami fenomena apapun juga.
Menurut Mutzlu dan Termiz, (2013 dalam Aydogdu 2015) keterampilan
proses sains adalah dasar dalam berfikir ilmiah dan penelitian. Sedangkan
keterampilan proses sains menurut Resba, dkk (2002: 1) terbagi atas dua jenis
yanitu keterampilan proses sains dasar dan keterampilan proses sains terpadu.
Keterampilan proses sains dasar adalah apa yang orang-orang lakukan ketika
mereka melakukan sains. Mereka menggunakan indera untuk menamati objek dan
peristiwa, dan mereka mencari pola dalam observasi tersebut. Mereka
mengelompokkan untuk membentuk konsep baru berdasarkan persamaan dan
perbedaan. Secara lisan dan tertulis, mereka berkomunikasi tentang apa yng mereka
tahu dan mampu lakukan. Mereka menyimpulkan penjelasan dan dengan sukarela
mengubah kesimpulan mereka sebagai informasi baru menjadi bernilai.
Selanjutnya, mereka memprediksi hasil yang mungkin sebelum mereka mengamati
kejadian yang sebenarnya. Keterampilan proses sains terpadu meliputi identifikasi
variabel, membuat hipotesis, analisis investigasi, meyajikan data dalam bentuk
tabel dan grafik, menentukan variabel, mendesain investigasi dan melakukan
eksperimen. Keterampilan proses sains terpadu adalah kemampuan penting untuk
pemecahan masalah dan melakukan penelitian (Mutzlu dan Termiz, 2013 dalam
Aydogdu: 2015).
b. Indikator keterampilan proses sains
Keterampilan proses terdiri atas sejumlah keterampilan yang satu sama lain
sebenarnya tak dapat dipisahkan, namun ada penekanan khusus dalam masing-
masing keterampilan proses tersebut seperti terdapat pada Tabel 1.
Tabel 1. Indikator Keterampilan Proses Sains
No Keterampilan Proses
Sains
Indikator
1 Melakukan pengamatan
(observasi)
1) Menggunakan indera penglihat, pembau,
pendengar, pengecap, dan peraba pada
waktu pengamatan.
2) Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan.
6
No Keterampilan Proses
Sains
Indikator
2 Menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
1) Menghubung-hubungkan hasil
pengamatan
2) Menemukan pola atau keteraturan dari
satu seri pengamataan
3) Menyimpulkan
3 Mengelompokkan
(klasifikasi)
1) Mencatat setiap pengamatan secara
terpisah
2) Mencari perbedaan, persamaan
3) Mengontraskan ciri-ciri
4) Membandingkan
5) Mencari dasar pengelompokkan atau
penggolongan
6) Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
4 Meramalkan (prediksi)
1) Menggunakan pola-pola hasil pengamatan
2) Mengemukakan apa yang mungkin terjadi
pada keadaan yang belum diamati.
5 Berkomunikasi
1) Memberikan/menggambarkan data
empiris hasil percobaan atau pengamatan
dengan grafik atau tabel atau diagram.
2) Menyusun dan menyampaikan laporan
secara sistematis
3) Menjelaskan hasil percobaan atau
penelitian
4) Membaca grafik atau tabel atau diagram
5) Mendiskusikan hasil kegiatan suatu
masalah atau suatu peristiwa
6 Berhipotesis
1) Mengetahui bahwa ada lebih dari satu
kemungkinan penjelasan dari satu
kejadian
2) Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu
diuji kebenarannya dengan memperoleh
bukti lebih banyak atau melakukan cara
pemecahan masalah.
7 Merencanakan percobaan
atau penyelidikan
1) Menentukan alat/bahan/sumber yang akan
digunakan
2) Menentukan variabel/faktor penentu
3) Menentukan apa yang akan diukur,
diamati, dicatat.
4) Menentukan apa yang akan dilaksanakan
berupa langkah kerja
8 Menggunakan alat/bahan
1) Memakai alat/bahan
2) Mengetahui alasan mengapa
menggunakan alat/bahan
7
No Keterampilan Proses
Sains
Indikator
3) Mengetahu bagaimana menggunakan
alat/bahan
9 Menerapkan konsep atau
prinsip
1) Menggunakan konsep yang telah
dipelajari dalam situasi baru
2) Menggunakan konsep pada pengalaman
baru untuk menjelaskan apa yang sedang
terjadi
10 Mengajukan pertanyaan
1) Bertanya apa, bagaimana dan mengapa
2) Bertanya untuk meminta penjelasan
3) Mengajukan pertanyaan yang berlatar
belakang hipotesis
11 Melaksanakan
percobaan/eksperimentasi
-
(Sumber: Rustaman, dkk, 2003: 102-103)
2. 3 State of the Art
Menurut hasil penelitian Sari (2017) mengemukakan bahwa salah satu cara
mengembangkan keterampilan proses sains adalah melalui pembelajaran berbasis
praktikum. Lebih lengkap peneliti mengungkapkan bahwa keterampilan proses
sains siswa kelas eksperimen yang menerapkan pembelajaran berbasis praktikum
pada konsep sistem regulasi lebih baik dibanding kelas kontrol yang menerapakan
pembelajaran dengan diawali dengan teori kemudian dilanjutkan dengan
praktikum. Keterampilan proses sains siswa kelas eksperimen berbeda signifikan
dengan kelas kontrol.
Selain itu menurut Raj (2013) yang melakukan penelitian tentang
keterampilan proses sains dan pencapaian dalam sains pada siswa Sekolah
Menengah Atas di India mengungkapkan bahwa tingkat kemampuan KPS paling
tinggi terdapat pada indikator komunikasi. Selanjutnya menurut hasil penelitian
Aydogdu (2014) tentang investigasi keterampilan proses sains pada guru-guru
sekolah dasar di Turki mengemukakan bahwaketerampilan proses sains terpadu
guru sekolah dasar belum memuaskan. Tingkat penguasaan KPS juga berbeda
secara signifikan antar gender dan senioritas.
Aydogdu (2015) melakukan penelitian lanjutan tentang investigasi
keterampilan proses sains guru-guru sains pada beberapa variabel. Berdasarkan
8
hasil penelitian terlihat bahwa tingkat penguasaan indikator keterampilan proses
sains dasar guru-guru adalah sebesar 48% , sedangkan tingkat penguasaan indikator
keterampilan proses sains terpadu adalah sebesar 44%. Ini menunjukkan bahwa
tingkat penguasaan KPS guru-guru masih belum memuaskan. Selain itu, ditemukan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan proses sains dasar
dan keterampilan proses sains terpadu guru-guru dengan frekuensi penggunaan
KPS di dalam kelas. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin sering guru-guru
menerapkan pembelajaran berbasis keterampilan proses sains di dalam kelas, maka
penguasaan keterampilan proses sains mereka akan semakin meningkat.
Penelitian lain yang berhubungan dengan profil penguasaan KPS dilakukan
oleh Zeidan (2015) yang meneliti tentang keterampilan proses sains dan sikap
terhadap sains pada siswa sekolah menengah di Palestina. Hasil penelitian ini
mengungkapkan bahwa sebagian besar siswa Palestina memilih jawaban yang
benar terkait dengan kemampuan observasi, prediksi dan pengukuran. Peneliti
menemukan bahwa siswa lebih mudah menguasai indikator observasi dan prediksi
dibanding indikator lainnya. Indikator melaksanakan eksperimen adalah indikator
yang paling sulit bagi sebagian besar siswa, hal ini dikarenakan metode tradisional
yang dilakukan oleh gurunya. Metode tradisional tidak dapat mengembangkan
keterampilan proses sains terpadu.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu cara
untuk meningkatkan keterampilan proses sains adalah dengan kegiatan praktikum.
Praktikum yang mampu mengembangkan kemampuan keterampilan proses sains
harus didukung oleh panduan praktikum yang berbasis keterampilan proses sains.
9
2. 4 Roadmap Penelitian
Tahun 1Penelitian survei profil penguasaan Keterampilan Proses Sains mahasiswa PGSD Uhamka
Tahun 2Pengembangan panduan praktikum IPA berbasis keterampilan proses sains untuk mahasiswa PGSD Uhamka
Tahun 3Pengembangan metode pembelajaran untuk meningkatkan Keterampilan Proses Sains mahasiswa PGSD Uhamka
10
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and the
development) dengan menggunakan model pengembangan Hannafin dan Peck.
Model pengembangan ini terdiri dari beberapa fase yaitu fase analisis
kebutuhan (needs assess), fase perancangan (design), fase pengembangan dan
implementasi (development/implementation). Dalam model ini, penilaian dan
pengulangan perlu dijalankan dalam setiap fase. Model pengembangan
Hannafin dan Peck merupakan model yang lebih berorientasi produk sehingga
sesuai digunakan untuk mengembangkan panduan praktikum ataupun media dan
bahan ajar lainnya.
3.2 Prosedur Pengembangan
Dalam pengembangan modul ini prosedur pengembangan dipaparkan sebagai
berikut:
a. Analisis kebutuhan (need assess)
Analisis kebutuhan dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan-
kebutuhan dalam mengembangkan suatu media pembelajaran dalam hal ini
panduan praktikum. Analisis yang dilakukan meliputi kebutuhan dan karakteristik
mahasiswa yang akan menjadi sasaran pengguna panduan praktikum, serta
pengkajian materi. Pada tahap ini meliputi tujuan pengembangan, identifikasi RPS
(Rencana Pembelajaran Semester), memilih cakupan materi serta indikator
keterampilan proses sains yang akan dikembangkan melalui kegiatan praktikum,
dan sasaran produk serta hal lain yang berkaitan dengan persiapan pengembangan
produk. Setelah semua keperluan diidentifikasi Hannafin dan Peck menekankan
untuk menjalankan penilaian terhadap hasil itu sebelum meneruskan pembangunan
ke fase berikutnya.
b. Perancangan (design)
Pada fase ini informasi dari fase analisis dipindahkan ke dalam bentuk
dokumen yang akan menjadi tujuan pembuatan panduan praktikum. Fase desain
11
bertujuan untuk mengidentifikasikan dan mendokumenkan kaidah yang paling
baik untuk mencapai tujuan pembuatan panduan praktikum tersebut. Salah satu
dokumen yang dihasilkan dalam fase ini adalah dokumen story board yang
mengikut urutan aktifitas pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan
proses sains seperti yang diperoleh dalam fase analisis kebutuhan. Seperti
halnya pada fase pertama, penilaian perlu dijalankan dalam fase ini sebelum
dilanjutkan ke fase pengembangan dan implementasi.
c. Pengembangan dan implementasi (Development/implemenetation)
Aktifitas yang dilakukan pada fase ini adalah penghasilan diagram alur,
pengujian, serta penilaian formatif dan penilaian sumatif. Dokumen story board
akan dijadikan landasan bagi pembuatan diagram alir yang dapat membantu proses
pembuatan panduan praktikum. Untuk menilai kelancaran panduan praktikum yang
dihasilkan seperti kesinambungan hubungan antar kegiatan, penilaian dan
pengujian dilaksanakan pada fase ini.
Model Hannafin dan Peck menekankan proses penilaian dan pengulangan
harus mengikut sertakan proses-proses pengujian dan penilaian media
pembelajaran yang melibatkan seluruh fase secara berkesinambungan. Lebih
lanjut Hannafin dan Peck menyebutkan dua jenis penilaian yaitu penilaian
formatif dan penilaian sumatif. Penilaian formatif ialah penilaian yang dilakukan
sepanjang proses pengembangan media sedangkan penilaian sumatif dilakukan
setelah media telah selesai dikembangkan.
3. 3 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Lembar validasi ahli
Validasi ahli dilakukan oleh dosen ahli yang berjumlah dua orang.yang
meliputi dosen biologi dan dosen fisika yang ahli dalam materi IPA dan
keterampilan proses sains.
12
2. Angket Respon Dosen
Lembar angket untuk dosen merupakan instrumen yang digunakan pada
tahap implementasi di kampus untuk mengetahui respon dosen yang
mengajar mata kuliah praktikum IPA SD.
3. Angket Respon Mahasiswa
Lembar angket untuk mahasiswa merupakan instrumen yang digunakan
pada tahap implementasi di kampus untuk mengetahui respon mahasiswa
terhadap panduan praktikum berbasis keterampilan proses sains.
4. Lembaran observasi digunakan untuk mencatat aktivitas mahasiswa selama
proses pembelajaran menggunakan panduan praktikum yang telah
dikembangkan.
Semua instrumen dikembangkan berdasarkan kisi-kisi, kemudian dilakukan
validasi internal oleh tim peneliti.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Angket Validasi Ahli dan Tanggapan Mahasiswa
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuisioner atau angket.
Menurut Sugiyono, pengumpulan data dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Angket
digunakan untuk mengukur kualitas media yang dikembangkan. Instrumen
angket pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh data dari ahli materi,
dan mahasiswa sebagai bahan mengevaluasi media pembelajaran yang
dikembangkan. Dalam penulisan angket ini menggunakan skala Likert.
2. Observasi
Observasi yang dilakukan pada penelitian di kelas Praktikum IPA di SD
PGSD FKIP UHAMKA.
Prosedur pengumpulan data pada pengembangan panduan praktikum IPA
SD berbasis keterampilan proses sains dengan menggunakan data kualitatif dan
kuantitatif. Data kualitatif berupa saran dan masukkan dari ahli materi. Data
13
kuantitatif berupa data penilaian tentang panduan praktikum IPA SD berbasis
keterampilan proses sains dari ahli materi dan mahasiswa.
3.5 Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil validasi dan data yang diambil dari
pelaksanaan uji coba dianalisis dengan tekniknya masing-masing.
a. Teknik Analisis Data Validasi Panduan Praktikum
Data hasil validasi dianalisis dengan teknik analisis persentase. Rumus yang
digunakan untuk menghitung hasil angket dari validator adalah sebagai berikut.
%100xxi
xP
Dengan, P = presentase
x = jumlah keseluruhan jawaban responden
ix = jumlah keseluruhan nilai ideal dalam 1 item
Pedoman pengambilan keputusan dari analisis data menggunakan skala kualifikasi
untuk menentukan kesimpulan. Kriteria kelayakan hasil validasi disajikan dalam
Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Kriteria Kelayakan Tiap Item
b. Teknik Analisis Data Praktikalitas Panduan Praktikum
1) Angket Dosen
Data tentang respon dosen disusun dalam bentuk skala Likert. Skala Likert
ini disusun dengan kategori positif sesuai dengan pendapat Sudjana (2006)
sehingga pernyataan positif mendapat bobot tertinggi dengan rincian sebagai
berikut.
Nilai validasi Kriteria
25 – 39 Tidak Layak
40 – 54 Kurang Layak
55 – 69 Cukup Layak
70 – 84 Layak
85 – 100 Sangat Layak
14
Tabel 3. Skala Penilaian Angket Respon Dosen
Bobot Pernyataan
5 Sangat setuju (SS)
4 Setuju (S)
3 Cukup Setuju (CS)
2 Tidak setuju (TS)
1 Sangat tidak setuju (STS)
(Modifikasi dari Purwanto, 2004)
Dengan rumus:
𝑋 = 𝛴𝑥
𝑁
Keterangan :
X = Nilai rata-rata responden
Σx = Jumlah nilai seluruh responden
N = Jumlah responden
Rerata respon dosen dianalisis menggunakan statistik deskriptif kualitatif
dengan ketentuan seperti pada tabel berikut.
Tabel 4. Kriteria Praktikalitas Panduan Praktikum oleh Dosen
No Nilai validasi Kategori
1 90-100 Sangat praktis
2 80-89 Praktis
3 65-79 Cukup praktis
4 55-64 Kurang praktis
5 0-54 Tidak praktis
2) Angket Mahasiswa
Data tentang respon mahasiswa terhadap panduan praktikum yang diperoleh
dari angket, dianalisis dengan menggunakan rumus persentase (%), yaitu:
𝑃𝑅𝑆 = 𝐴
𝐵 𝑥 100%
Keterangan :
A = proporsi mahasiswa yang memilih
B = jumlah mahasiswa
PRS = presentase respon mahasiswa
(Trianto, 2011)
15
Data tentang respon mahasiswa kemudian dianalisis menggunakan ketentuan
yang dikonversikan ke dalam kategori praktikalitas berikut.
Tabel 5. Kategori Praktikalitas Respon Mahasiswa
No Nilai validasi Kategori
1 90-100 Sangat praktis
2 80-89 Praktis
3 65-79 Cukup praktis
4 55-64 Kurang praktis
5 0-54 Tidak praktis
(Sumber: Sudjana, 2006)
16
Gambar 1. Bagan Alir Penelitian Pengembangan Panduan Praktikum
Analisis
kurikulum
Analisis
mahasiswa
Analisis
tugas
Analisis
konsep
Perumusan learning outcomes
Dokume story board
Perancangan Panduan Praktikum IPA SD
Berbasis Keterampilan Proses Sains
Validasi Panduan Praktikum
Panduan Praktikum IPA SD Berbasis
Ketermpilan Proses Sains
Uji Coba Praktikalitas
Analisis Praktikalitas
Panduan Praktikum IPA SD Berbasis
Keterampilan Proses Sains yang valid dan
praktis
Need
Assess
Design
Development/
Implementation
Penilaian
formatif dan
sumatif
17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan tahapan dalam model pengembangan menurut Hannafin dan
Peck yang telah dilakukan, berikut penjabaran hasil dari setiap tahapan yang
telah dilakukan yaitu pada tahap analisis kebutuhan (needs assessment),
perancangan (design) dan pengembangan & implementasi (develop and
implementation).
1. Tahap Analisis Kebutuhan (Need Assesment)
Analisis kebutuhan dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan-
kebutuhan yang diperlukan dalam mengembangkan panduan praktikum
IPA berbasis Keterampilan Proses Sains. Pada tahap ini peneliti
melakukan kajian terhadap kebutuhan yang diperlukan dalam
pengembangan panduan praktikuml yaitu meliputi analisis terhadap
kurikulum, materi, mahasiswa, tugas serta merumuskan tujuan ataupun
hasil yang diharapkan dari pengembangan panduan praktikum IPA
berbasis Keterampilan Proses Sains.
a. Analisis kurikulum
Standar kompetensi dan indikator pembelajaran pada mata kuliah
Praktikum IPA SD disusun berdasarkan kurikulum perguruan tinggi
yang mengacu pada KKNI, adapun learning outcome atau capaian
pembelajaran pada matakuliah ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu menunjukkan sikap religius dan memiliki rasa
tanggung jawab serta berpikir kritis.
2. Mahasiswa mampu menguasi konsep Fisika dan Biologi.
3. Mahasiswa mampu bekerja sama dengan kelompok dalam
menerapkan konsep Fisika dan Biologi pada praktikum IPA SD.
4. Mahasiswa mampu merangkai dan mengembangkan praktikum
IPA SD.
18
5. Mahasiswa mampu mengkomunikasikan hasil praktikum dalam
bentuk laporan tertulis.
b. Analisis konsep/materi
Materi yang akan dikembangkan dalam panduan praktikum IPA SD
berbasis Keterampilan Proses Sains ini berisi konsep-konsep dasar
yang penting dikuasai oleh mahasiswa PGSD pada mata kuliah
Praktikum IPA SD.
1. Aspek Biologi
a. Tumbuhan
b. Hewan
c. Sistem Gerak
d. Sistem Peredaran Darah
e. Sistem Respirasi
f. Sistem Pencernaan
g. Alat Indera
h. Ekosistem
2. Aspek Fisika
a. Pengukuran
b. Materi dan Perubahannya
c. Energi
d. Gelombang Bunyi
e. Gaya
f. Pesawat Sederhana
g. Cahaya
h. Suhu dan Kalor
i. Magnet
j. Listrik
19
c. Analisis mahasiswa
Mahasiswa yang mengikuti matakuliah Praktikum IPA SD adalah
mahasiswa PGSD semester 5 yang berada pada rentang usia 20-22
tahun. Dimana telah memiliki kemampuan berfikir abstrak dan
kompleks yag memungkinkan untuk pengembangan pada kemampuan
berfikir tingkat tinggi. Oleh karena itu melalui pengembangan
panduan praktikum IPA SD berbasis Keterampilan Proses Sains
diharapkan dapat memfasilitasi mahasiswa untuk dapat
mengembangkan kemampuan berfikirnya. Disamping itu juga dapat
mengembangkan keterampilan proses sains mahasiswa sebagai bekal
sebagai calon guru sekolah dasar.
d. Analisis tugas
Berdasarkan proses pembelajaran pada matakuliah Praktikum IPA SD
mahasiswa dilatih untuk melakukan kegiatan praktikum sebagai
penerapan dari berbagai konsep IPA yang ada di sekolah dasar..
Dalam melakukan kegiatan praktikum mahasiswa akan dilatih untuk
mengembangkan keterampilan prosesnya. Hal ini meliputi
keterampilan proses sains dasar dan terintegrasi yaitu:
1. Kemampuan melakukan pengamatan (observasi)
2. Kemampuan menafsirkan pengamatan (interpretasi)
3. Kemampuan mengelompokkan (klasfikasi)
4. Kemampuan meramalkan (prediksi)
5. Kemampuan berkomunikasi
6. Kemampuan berhipotesis
7. Kemampuan merencanakan percobaan atau penyelidikan
8. Kemampuan menggunakan alat /bahan
9. Kemampuan menerapkan konsep atau prinsip
10. Kemampuan mengajukan pertanyaan
11. Kemampuan melaksanakan percobaan/eksperimen
20
2. Tahap Perancangan (Design)
Pada tahap ini dilakukan proses perancangan panduan praktikum IPA SD
berbasis keterampilan proses sains. Hal yang dilakukan pada tahap ini
adalah menyusun dokumen flowchart akan menjadi kerangka awal dalam
proses pembuatan panduan praktikum. Setelah indikator dan tujuan
kegiatan praktikum dirumuskan serta konsep-konsep yang essensial
ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah merancang panduan
praktikum IPA SD berbasis keterampilan proses sains yang terdiri dari:
a) sampul penuntun praktikum; b) kata pengantar; c) pengantar
keterampilan proses sains; d) daftar isi; e) kegiatan praktikum; f) daftar
pustaka. Panduan praktikum dibagi dalam dua kelompok yaitu Praktikum
Biologi dan Praktikum Fisika. Dari setiap topik kegiatan praktikum yang
diintegrasikan dengan keterampilan proses sains diuraikan secara rinci
sebagai berikut: (1) landasan teori; (2) tujuan praktikum; (3) indikator
KPS yang dikembangkan; (4) alat dan bahan praktikum; (5) prosedur
praktikum; (6) lembar pengamatan; (7) bahan diskusi; (8) kesimpulan
hasil kegiatan praktikum.
3. Tahap Development dan Implementation
Tahapan ini dibatasi pada tahapan uji validitas panduan praktikum yang
dilakukan oleh validator sedangkan uji praktikalitas yaitu respon dosen dan
mahasiswa terhadap panduan praktikum menjadi rencana tahapan
selanjutnya. Panduan praktikum yang telah divalidasi kemudian direvisi
dan disempurnakan. Selanjutnya dilakukan uji coba terbatas kepada
mahasiswa untuk mengetahui praktikalitas panduan praktikum IPA SD
berbasis keterampilan proses sains.
a) Uji Validitas
Uji validitas panduan praktikum menggunakan instrumen validitas
modul yaitu berupa lembar validasi panduan praktikum IPA SD
berbasis keterampilan proses sains. Penilaian dilakukan oleh validator
21
terhadap aspek isi (materi dan kegiatan praktikum), aspek bahasa dan
aspek penyajian dan kegrafikan serta keterampilan proses sains.
Validasi dilakukan oleh dua orang validator. Validator 1 merupakan
ahli dalam bidang Biologi dan keterampilan proses sains sedangkan
validator 2 merupakan ahli dalam bidang Fisika dan keterampilan
proses sains. Berdasarkan validasi yang telah dilakukan didapatkan
hasil dari validator dengan nilai sebagai berikut:
Tabel 6. Hasil Uji Validitas Ahli
No Aspek Validasi Persentase
Penilaian
Kategori
1 Isi (Materi dan Kegiatan
praktikum) 77.5 Layak
2 Bahasa 77.7 Layak
3 Penyajian dan kegrafisan 80.7 Layak
4 Keterampilan proses sains 74.0 Layak
Rata-rata 77.5 Layak
Hasil validasi yang ditampilkan pada Tabel 6 berkategori layak. Hal ini
ditunjukkan oleh rata-rata nilai yang diberikan oleh 2 orang validator
pada panduan praktikum yaitu dengan persentase 77.5%. Dalam
penelitian ini, panduan praktikum yang telah divalidasi direvisi sesuai
saran yang diberikan oleh validator. Beberapa saran yang didapat dari
validator dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Perbaikan Panduan Praktikum Setelah Validasi
Perbaikan Panduan Praktikum
Praktikum Biologi Praktikum Fisika
Memperbaiki halaman sampul
agar lebih mencerminkan isi
panduan parktikum
Memperbaiki gambar atau
ilustrasi yang kurang jelas pada
panduan praktikum
Mengubah tujuan praktikum agar
lebih operasional dan disesuaikan
dengan sub indikator KPS
Menambahkan judul pada setiap
gambar
Menambahkan landasar teori
pada praktikum system respirasi
Memperbaiki kesalahan
penulisan dan perbedaan jenis
huruf dan simbol pada beberapa
bagian panduan praktikum
Melengkapi panduan praktikum
dengan kegiatan diskusi dan
analisis data serta kesimpulan.
Menyesuaikan indikator KPS
yang akan dikembangkan dengan
pertanyaan diskusi
22
Perbaikan Panduan Praktikum
Praktikum Biologi Praktikum Fisika
Menambahkan kriteria penilaian Memperbaiki beberapa konsep
yang kurang tepat seperti konsep
gaya gesek dan pesawat
sederhana
b) Uji Praktikalitas
Data mengenai praktikalitas panduan praktikum didapatkan dari angket
respon yang diberikan kepada dosen dan mahasiswa.
1) Angket Respon Dosen
Angket respon dosen diberikan pada dua orang dosen pengampu
mata kuliah praktikum IPA SD. Rata-rata hasil respon dosen
terhadap penggunaan panduan praktikum dapat dilihat pada Tabel
8 di bawah ini:
Tabel 8. Hasil Respon Dosen terhadap Panduan Praktikum
No Komponen Nilai Validasi Kategori
1 Elemen mutu
panduan praktikum 87.5 Praktis
2 Bahasa 91.7 Sangat Praktis
3 Materi 92.5 Sangat Praktis
4 Pemahaman 90 Sangat Praktis
5 KPS 90 Sangat Praktis
Rata-rata 90.3 Sangat Praktis
Berdasarkan hasil uji praktikalitas berupa respon dosen didapatkan
rata-rata nilai sebesar 90.3 dengan kategor sangat praktis.
Selanjutnya terdapat beberapa saran perbaikan dari dosen
pengampu mata kuliah Praktikum IPA SD terhadap panduan
praktikum yang dikembangkan. Beberapa saran dari dosen dapat
dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Perbaikan Panduan Praktikum dari Dosen
No Saran Perbaikan Panduan Praktikum
1 Memperbaiki cover atau halaman depan panduan
praktikum IPA SD dengan menambahkan gambar dan
perpaduan warna yang lebih tepat
2 Memperbaiki kesalahan tanda dan kesalahan penulisan
pada panduan praktikum
23
2) Angket Respon Mahasiswa
Angket respon mahasiswa diberikan pada 24 orang mahasiswa
PGSD yang mengambil mata kuliah praktikum IPA SD. Rata-rata
hasil respon mahasiswa terhadap penggunaan panduan praktikum
dapat dilihat pada Tabel 10 di bawah ini:
Tabel 10. Hasil Respon Mahasiswa terhadap Panduan Praktikum
No Komponen Nilai
Validasi Kategori
1 Elemen mutu panduan
praktikum 74.58 Cukup Praktis
2 Pemahaman 87.71 Praktis
3 Keterampilan Proses Sains 85.13 Praktis
4 Materi 81.67 Praktis
5 Bahasa 76.17 Cukup Praktis
Rata-rata 81.05 Praktis
Berdasarkan hasil uji praktikalitas berupa respon dosen didapatkan
rata-rata nilai sebesar 81.05 dengan kategori praktis. Selanjutnya
terdapat beberapa saran perbaikan dari mahasiswa PGSD terhadap
panduan praktikum yang dikembangkan. Beberapa saran dari dosen
dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Perbaikan Panduan Praktikum dari Mahasiswa
No Saran Perbaikan Panduan Praktikum
1 Memperbaiki halaman sampul agar lebih representatif
2 Menambahkan keterangann gambar agar lebih jelas
3 Bagian alat dan bahan praktikum agar ditentukan jumlah
atau kuantitasnya
4 Memperbaiki format penulisan yang belum rapi dan
penulisan yang salah serta symbol yang kurang jelas
5 Memperbaiki gambar yang buram dan kurang jelas dan
menambahkan warna agar lebih menarik
6 Memperbaiki beberapa kalimat agar lebih mudah
dipahami.
Selanjutnya terdapat beberapa perbaikan pada halaman sampul panduan
praktikum sesuai dengan saran validator dan responden. perbaikan tersebut
dapat dilihat pada Tabel 12 di bawah ini.
24
Tabel 12. Perbaikan pada halaman sampul sesuai saran dari validator dan
responden
Sampul pertama Sampul kedua
Sampul Ketiga
25
B. PEMBAHASAN
Panduan praktikum IPA SD yang dihasilkan memiliki pengembangan dari
panduan praktikum IPA SD yang telah ada sebelumnya. Panduan praktikum
ini dikembangkan berbasis keterampilan proses sains, dimana setiap kegiatan
praktikum dirancang untuk mengembangkan beberapa indikator keterampilan
proses sains.
Hasil validasi ahli pada Tabel 7 menunjukkan bahwa panduan praktikum
yang dihasilkan berada dalam kategori layak pada semua aspek yang
divalidasi. Pada aspek isi yang meliputi materi dan kegiatan praktikum
didapatkan persentase sebesar 77.5% dengan kategori layak, kemudian pada
aspek Bahasa didapatkan persentase sebesar 77.7% dengan kategori layak.
Selanjutnya, pada aspek penyajian dan kegrafisan didapatkan persentase
sebesar 80.7% dengan kategori layak dan pada aspek keterampilan proses sains
diperoleh persentase sebesar 74.0% dengan kategori layak. Rata-rata semua
aspek yang dinilai oleh validator menunjukkan kategori layak atau valid.
Menurut Khabibah dalam Trianto (2007), untuk melihat tingkat kelayakan
suatu perangkat pembelajaran dalam aspek validitas dibutuhkan peran para ahli
dan praktisi untuk menvalidasi perangkat pembelajaran yang telah
dikembangkan. Perangkat dapat digunakan apabila aspek dari keseluruhan
perangkat dan instrumen pendukung penelitian yang digunakan bersamaan
minimal berada dalam kategori cukup valid.
Berdasarkan hasil validasi ini terdapat sejumlah perbaikan pada panduan
praktikum yang dikembangkan. Perbaikan dari validator ini bertujuan agar
panduan praktikum yang dikembangkan dapat digunakan dalam proses
perkuliahan. Validator 1 menyarankan agar halaman sampul diperbaiki agar
lebih mencerminkan isi panduan prraktikum dengan cara penambahan gambar
beberapa icon yang ada di dalam panduan praktikum seperti daun, mahasiswa
PGSD dan KPS. Selanjutnya validator juga menyarankan agar membuat tujuan
praktikum yang lebih operasional dan disesuaikan dengan sub indikator KPS.
Validator juga menyarankan agar menambah teori pada salah satu judul
praktikum serta melengkapi dengan kegiatan dan analisis data seta kriteria
26
penilaian. Kriteria penilaian dibuat agar mahasiswa mengetahui kemampuan
yang dinilai sehingga penilaian bersifat terbuka.
Selanjutnya validator 2 menyarankan agar memperbaiki kesalahan
penulisan seperti simbol dan rumus yang kurang jelas serta gambar yang
kurang tajam. Selanjutnya, validator juga menyarankan agar memperbaiki
beberapa konsep yang kurang tepat seperti dalam konsep gaya gesek.
Kemudian, sama seperti validator 1, validator 2 juga menyarankan agar
menambahkan lembar diskusi dan pertanyaan pada setiap akhir kegiatan
praktikum. Pertanyaan ini dapat dirancang dan disesuaikan dengan indikator
KPS yang ingin dikembangkan.
Uji praktikalitas dilakukan untuk melihat sejauh mana panduan praktikum
yang dikembangkan bersifat praktis dan dapat diimplementasikan dalam
pembelajaran. Uji praktikalitas ini meliputi uji respon dosen dan respon
mahasiswa. Dosen yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah dosen-
dosen yang mengampu mata kuliah Praktikum IPA SD. Data pada Tabel 8
menunjukkan bahwa panduan praktikum yang dihasilkan berada dalam
kategori sangat praktis pada beberapa kategori. Pada komponen elemen mutu
panduan praktikum yang meliputi daya tarik halaman judul, penempatan dana
tata letak judul, teks, gambar dan tabel didapatkan persentase sebesar 87.5%
dengan kategori praktis, kemudian pada komponen Bahasa yang meliputi
penggunaan kalimat yang mudah dipahami dan diimplementasikan dalam
kegiatan pembelajaran didapatkan persentase sebesar 91.7 % dengan kategori
sangat praktis. Selanjutnya, pada komponen materi yang meliputi ketepatan
materi dan konsep didapatkan persentase sebesar 92.5 % dengan kategori
sangat praktis dan pada komponen pemahaman yang meliputi kemudahan
dalam memahami konsep diperoleh persentase sebesar 90% dengan kategori
sangat praktis. Kemudian pada komponen keterampilan proses sains yang
meliputi kemampuan dalam mengembangkan indikator keterampilan proses
sains dan sikap ilmiah diperoleh persentase sebesar 90% dengan kategori
sangat praktis.
27
Selanjutnya terdapat beberapa saran perbaikan dari responden dosen.
Responden 1 menyarankan agar memperbaiki beberapa kesalahan tanda dan
penulisan dalam panduan praktikum yang dikembangkan. Responden 2
menyarankan agar memperbaiki halaman sampul dengan menambahkan
gambar dan perpaduan warna yang lebih tepat. Secara keseluruhan menurut
kedua responden panduan praktikum yang dikembangkan sudah cukup baik
dan dapat diterapkan dalam pembelajaran pada mata kuliah Praktikum IPA SD.
Menurut hasil penelitian Prasetyo (2016) penuntun praktikum dapat dikatakan
praktis apabila memenuhi dua kriteria, yaitu (1) penuntun praktikum yang
dikembangkan dapat diterapkan menurut penilaian para ahli dan praktisi; (2)
penuntun praktikum yang dikembangkan dapat diterapkan dan diterima di
lapangan.
Uji praktikalitas selanjutnya adalah uji respon mahasiswa. Mahasiswa yang
menjadi responden dalam penelitian ini merupakan mahasiswa semester 5
PGSD yang telah mengambil mata kuliah Praktikum IPA SD. Mahasiswa yang
menjadi responden berjumlan 28 orang. Data pada Tabel 10 menunjukkan
bahwa panduan praktikum yang dihasilkan berada dalam kategori praktis pada
beberapa kategori. Pada komponen elemen mutu panduan praktikum yang
meliputi daya tarik halaman judul, penempatan dan tata letak judul, teks,
gambar dan tabel didapatkan persentase sebesar 74.8% dengan kategori cukup
praktis, kemudian pada komponen pemahaman yang meliputi kemudahan
dalam memahami konsep dan keterkaitan antar konsep diperoleh persentase
sebesar 87.71% dengan kategori praktis. Selanjutnya pada komponen
keterampilan proses sains yang meliputi kemampuan dalam mengembangkan
indikator keterampilan proses sains, kerjasama dan sikap ilmiah diperoleh
persentase sebesar 85.13% dengan kategori praktis. Selanjutnya, pada
komponen materi yang meliputi uraian materi jelas dan runtut didapatkan
persentase sebesar 81.67 % dengan kategori praktis dan pada komponen
Bahasa yang meliputi penggunaan kalimat yang mudah dipahami dan
komunikatif didapatkan persentase sebesar 76.17% dengan kategori cukup
praktis.
28
Secara keseluruhan panduan praktikum yang dihasilkan sudah lebih baik
dan lengkap dari panduan praktikum sebelumnya menurut responden
mahasiswa. Akan tetapi terdapat beberapa saran perbaikan diantaranya agar
memperbaiki halaman judul agar lebih representatif. Perbaikan halaman judul
sesuai dari saran-saran para validator dan responden dapat dilihat pada Tabel
12. Kemudian, responden mahasiswa juga menyarankan agar menambahkan
keterangan pada beberapa gambar, menentukan jumlah alat dan bahan
praktikum yang digunakan agar lebih jelas, memperbaiki gambar yang buram
atau kurang jela serta menambahkan warna agar lebih menarik. Selanjutnya
juga disarankan agar memperbaiki beberapa kalimat agar lebih mudah
dipahami.
Kemudian pada Tabel 12 dapat dilihat perbaikan halaman sampul
berdasarkan saran dari para validator dan responden. Sampul yang pertama kali
dinilai kurang representatif oleh validator karena tidak menampilkan gambar
dan karakteristik dari praktikum IPA SD dan keterampilan proses sains.
selanjutnya peneliti memperbaiki halaman sampul dengan menambahkan
beberapa gambar alat dan bahan praktikum serta kegiatan praktikum. Halaman
sampul kedua ini dinilai belum menampilkan komposisi gambar dan warna
yang sesuai menurut responden. Akhirnya peneliti merancang gambar dengan
komposisi warna yang tepat dan mencerminkan karakteristik praktikum IPA
SD dan keterampilan proses sains. Menurut Wulandari (2002) dalam
menerbitkan sebuah buku, sampul buku memegang elemen yang penting. Pada
awalnya sampul hanya berperan sebagai alat pelindung buku, seiring
berjalannya waktu sampul buku menjadi identitas atau pembeda setiap buku.
Rancangan desain sampul memegang peranan penting untuk menghasilkan
sampul yang menarik. Penggunaan ilustrasi yang menarik dan sesuai dengan
dengan judul da nisi buku, pemilihan warna, tipografi dalam mendesain
sampul menjadi bagian penting dalam perwajahan buku.
Panduan praktikum yang dihasilkan cukup baik dan berkualitas sehingga
dapat dijadikan sebagai salah satu bahan ajar dalam mata kuliah Praktikum IPA
SD. Menurut Greene dan Petty dalam Wibawa (2014), buku ajar berkualitas
29
memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) menarik perhatian, (2) membangkitkan
motivasi belajar, (3) memuat ilustrasi yang menarik, (4) penggunaan bahasa
yang jelas, (5) memiliki keterkaitan dengan mata pelajaran yang lain, dan (6)
terhindar dari konsep yang samar-samar.
Setelah didapatkan panduan praktikum IPA SD berbasis keterampilan
proses sains yang valid dan praktis selanjutnya perlu dilakukan penelitian
lanjutan untuk melihat kemampuan mahasiswa calon guru sekolah dasar dalam
melaksanakan tiap kegiatan dalam panduan praktikum. Pelaksanaan praktikum
sebaiknya saling berkelanjutan dengan mata kuliah teori sehingga kegiatan
dalam petunjuk praktikum lebih dapat dipahami mahasiswa
30
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Panduan praktikum IPA SD berbasis keterampilan proses sains dinyatakan
valid berdasarkan hasil validasi ahli materi. Hasil validasi diperoleh
panduan praktikum dengan kategori layak pada aspek isi, aspek bahasa,
kegrafikan dan penyajian serta keterampilan proses sains.
2. Panduan praktikum IIPA SD berbasis keterampilam proses sains dinyatakan
praktis berdasarkan hasil angket respon dosen dan mahasiswa. Hasil angket
respon dosen menyatakan panduan praktikum sangat praktis pada aspek
elemen mutu, pemahaman, keterampilan proses sains, materi dan Bahasa.
Hasil angket respon mahasiswa menyatakan panduan praktikum praktis
pada aspek elemen mutu, pemahaman, keterampilan proses sains, materi
dan Bahasa
B. Saran
1. Diperlukan penelitian lebih lanjut guna mengetahui keefektifan produk
panduan praktikum IPA SD berbasis keterampilan proses sains untuk
mahasiswa PGSD.
2. Panduan praktikum yang telah dikembangkan dapat digunakan sebagai
altelnatif acuan dalam kegiatan praktikum pada mata kuliah yang
berhubungan.
3. Pelaksanaan praktikum sebaiknya saling berkelanjutan dengan mata kuliah
teori sehingga kegiatan dalam petunjuk praktikum lebih dapat dipahami
mahasiswa
4. Penelitian dapat dilanjutkan sampai dengan tahap produksi produk secara
masal.
31
BAB VI
LUARAN YANG DICAPAI
Luaran penelitian berupa artikel yang akan disubmit pada Jurnal nasioanl
terakreditasi.
IDENTITAS JURNAL
1 Nama Jurnal EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar
2 Website Jurnal http://ejournal.upi.edu/index.php/eduhumaniora
3 Status Makalah Submitted
4 Jenis Jurnal Jurnal Nasional terakreditasi
4 Tanggal Submit 05 Maret 2019
5 Bukti Screenshot submit
32
DAFTAR PUSTAKA
Asyari, Maslichah. (2006). Penerapan Sains Teknologi Masyarakat. Jakarta:
Gramedia,
Aydoğdu, Bülent, Mehmet Erkol and Nuran Erten. (2014). The investigation
of science process skills of elementary school teachers in terms of some
variables: Perspectives from Turkey. Asia-Pacific Forum on Science
Learning and Teaching, Volume 15, Issue 1, Article 8, p.1 (Jun., 2014
Aydoğdu, Bülent. The Investigation of Science Process Skills of Science
Teachers in terms of some Variables. (2015). Academic Journal. Vol,
10(5).
Bundu, Patta. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam
Pembelajaran Sains SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional,
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Dahar, R. W. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Farikhayati. 2009. Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Kimia Untuk
SMP/ MTS Kelas VII Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Jurnal Pendidikan. 1 (1) : 21.
Fraenkel, J. R and Wallen, N. E. (2007). How To Design and Evaluate Reseach
in Education.Edisi 6. New York: The Mc Graw Hill Companies.
Indrawati. (2000). Keterampilan Proses Sains: Tinjauan Kritis dari Teori ke
Praktis. Bandung: Depdikbud Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah
Pusat Pengembangan Penataran Guru Ilmu Pengetahuan Alam.
Karamustafaoğlu, Sevilay. (2011). Improving The Science Process Skills
Ability Of Science Student Teachers Using I Diagrams. Eurasian Journal
Physics Chemistry. Education 3(1):26-38.
Mariana, I Made Alit dan Wandy Praginda. (2009). Hakikat IPA dan
Pendidikan IPA untuk Guru SD. Jakarta : PPPPTK IPA untuk Program
Bermutu.
Nugraha, Ali. (2008). Pengembangan Pembelajaran Sains pada Anak Usia
Dini. Bandung: JILSI Foundation.
Prasetyo, Moh. Mulyadi. (2016). Pengembangan Penuntun Praktikum
Mikrobiologi Berbasis Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Pendidikan
Biologi UIN Alauddin Makassar. Jurnal Biotek. Vol. 4 No. 1 Juli; 2016.
33
Purwanto. (2004). N. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Raj, R. Gokul dan S. Nirmala Devi. (2014). Science Process Skills and
Achievement in Science Among High School Students. Scholarly
Research Journal For Interdisciplinary Studies. Nov - December, 2014.
Vol-II/XV.
Resba, Richard, J, dkk. (2002). Learning and Assesing Science Process Skill.
Amerika Serikat : Kendall/Hunt Publishing Company.
Rustaman, Nuryani. Y, Soendjojo Dirdjosoemarto, Suroso Adi Yudianto,
Yusnani Achmad, Ruchji Subekti, Diana Rochintaniawati, dan Mimin
Nurjhani K. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan
Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
Sari, Prima Mutia. (2017). The Effect of the Practice-Based Learning Model
on Science Process Skills and Concept Comprehension of Regulation
System. Jurnal Pendidikan Indonesia. Vol.6 No.2; 2017.
Semiawan, Cony R, dkk. (1986). Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta:
Gramedia.
Sudjana, N. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sumaji dkk. (1998). Pendidikan Sains yang Humanistis. Yogyakarta: Kanisius.
Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif:
Konsep Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Wibawa, M. (2014). Analisis Kualitas Desain Sampul Buku Sekolah Elektronik
(BSE) Mata Pelajaran Seni Budaya. Program Studi Pendidikan Seni
Budaya Pascasarjana UNESA.
Wulandari, Isna. (2002). Citra Perempuan pada Sampul Teka-Teki Silang di
Yogyakarta. Yogyakarta.
Zeidan, Afif Hafez dan Majdi Rashed Jayos. (2014). Science Process Skills and
Attitudes toward Science among Palestinian Secondary School Students.
World Journal of Education. Vol. 5, No. 1; 2015
34
Zulfadewina dan Prima Mutia Sari. (2017). Profil Penguasaan Keterampilan
Proses Sains Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FKIP Uhamka. Laporan Penelitian. Lemlitbang Uhamka.
EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar | p-ISSN 2085-1243 | e-ISSN 2579-5457
Vol. xx No.x Juli 20xx | Hal xx-xx
35
Lampiran 1. Artikel Ilmiah
PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM BERBASIS
KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATA KULIAH
PRAKTIKUM IPA SD
Prima Mutia Sari1, Zulfadewina2
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka
Abstract: The aim of the research was to produce a science practicum guide for
elementary school based on science process skill which was valid and practical. This
practicum guide could be use in Elementary School Science Practicum subject. This
research was research and development (R&D) with Hannafin and Peck model. There were
some stages of this research: need assessment, design, and development/implementation.
There were evaluation and revision in each of the stage. This development research was
limited to the development stage , namely validation. The instrument was a validation sheet
for science practicum guide. The result of development was validated by validators for
some aspects like content, presentation, graphics and language and science process skill.
Based on the result of the assesment, the practicum guide had a decent category in all
aspects.
Keywords: Science practicum guide, elementary school, science process skill, Hannafin &
Peck model.
Abstrak: Penelitian bertujuan menghasilkan panduan praktikum IPA SD berbasis
keterampilan proses sains yang valid dan praktis agar dapat digunakan dalam pembelajaran
pada matakuliah Praktikum IPA SD. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan
(research and development) dengan menggunakan model pengembangan Hannafin dan
Peck. Tahapan pengembangan ini meliputi tahap: need assessment, design, and
development/implementation dimana pada tiap tahapnya dilakukan evaluasi dan revisi.
Pengembangan dibatasi pada tahap development yaitu validasi. Instrumen yang digunakan
berupa lembar validasi pengembangan panduan praktikum. Hasil pengembangan di
validasi oleh validator terhadap beberapa aspek isi, penyajian dan kegrafikan serta bahasa.
Berdasarkan hasil penilaian validator panduan praktikum yang dikembangkan memiliki
kategori layak dengan rata-rata 77.5 pada aspek isi, Bahasa, penyajian dan kegrafisan serta
keterampilan proses sains.
Kata Kunci: Panduan praktikum, sekolah dasar, keterampilan proses sains, model
Hannafin & Pecks
PENDAHULUAN
Keterampilan proses sains
merupakan pendekatan pembelajaran yang
1Prima Mutia Sari, Email: [email protected] 2Zulfadewina, Email: [email protected]
mengacu kepada proses IPA. Keterampilan
proses sains melibatkan keterampilan
kognitif, afektif dan psikomotor peserta
Prima Mutia Sari, Zulfadewina: Pengembangan Panduan Praktikum Berbasis Keterampilan Proses Sains pada
Mata Kuliah Praktikum IPA SD 35
didik. Keterampilan kognitif terlibat
dengan melakukan keterampilan proses
peserta didik menggunakan pikirannya,
keterampilan psikomotor melibatkan
penggunaan alat, pengukuran, perakitan
alat dan melalui keterampilan afektif
peserta didik akan berinteraksi dengan
sesamanya dalam kegiatan pembelajan
(Rustaman et al., 2003).
Keterampilan proses sains perlu
dimiliki oleh seorang calon guru sekolah
dasar. Berdasarkan hasil penelitian Sari
(2018) didapatkan hasil keterampilan
proses sains mahasiswa calon guru sekolah
dasar pada salah satu perguruan tinggi
swasta di Jakarta masih rendah dengan
nilai rata-rata seluruh indikator sebesar
46,46. Indikator berkomunikasi,
berhipotesis, merencanakan percobaan dan
menerapkan konsep atau fakta hanya
dikuasai oleh kurang dari 40% mahasiswa
(Sari & Zulfadewina, 2018).
Penyebab rendahnya kemampuan
keterampilan proses sains mahasiswa
disebabkan karena pengalaman perkuliahan
yang telah dilakukan selama ini belum
secara maksimal dalam melatih
keterampilan proses sains. Proses
perkuliahan yang dilakukan pada mata
kuliah yang berhubungan dengan IPA
seperti Konsep Dasar IPA hanya dilakukan
melalui diskusi, tanya jawab dan presentasi
serta pengamatan sederhana. Berdasarkan
penelitian Sari (2017) ditemukan bahwa
salah satu cara meningkatkan keterampilan
proses sains adalah dengan melaksanakan
kegiatan praktikum (Sari, Sudargo, &
Priyandoko, 2017).
Akan tetapi, pada mata kuliah
Praktikum IPA di SD, panduan praktikum
yang digunakan selama ini juga masih
belum menfasilitasi mahasiswa dalam
melatih kemampuan keterampilan proses
sains. Penuntun praktikum masih berisi
tujuan, alat dan bahan, cara kerja, hasil dan
kesimpulan. Panduan praktikum belum
disajikan dalam konstruksi yang
mendukung pengembangan keterampilan
proses sains. Hal ini menyebabkan
mahasiswa masih belum terbiasa dengan
kegiatan-kegiatan yang mengembangkan
indikator keterampilan proses sains dasar
seperti klasifikasi, observasi dan
interpretasi data serta keterampilan proses
sains terpadu seperti berhipotesis,
merencanakan percobaan, menerapkan
konsep atau prinsip dan sebagainya.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
pengembangan (research and the
development) dengan menggunakan model
pengembangan Hannafin dan Peck. Model
pengembangan ini terdiri dari beberapa
fase; fase analisis kebutuhan (needs
assessment), fase perancangan (design),
fase pengembangan dan implementasi
(development dan implementation)
(Hannafin & Peck, 1988). Dalam model ini,
penilaian dan revisi perlu dijalankan dalam
setiap fase. Model pengembangan
Hannafin dan Peck merupakan model yang
lebih berorientasi produk sehingga sesuai
digunakan untuk mengembangkan modul
ataupun media dan bahan ajar lainnya
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan tahapan dalam model
pengembangan menurut Hannafin dan Peck
yang telah dilakukan, berikut penjabaran
hasil dari setiap tahapan yang telah
dilakukan yaitu pada tahap analisis
kebutuhan (needs assessment),
perancangan (design) dan pengembangan
& implementasi (develop and
implementation).
1. Tahap Analisis Kebutuhan (Need
Assesment)
Analisis kebutuhan dilakukan
dengan mengidentifikasi kebutuhan-
kebutuhan yang diperlukan dalam
mengembangkan panduan praktikum
IPA berbasis Keterampilan Proses Sains.
Pada tahap ini peneliti melakukan kajian
terhadap kebutuhan yang diperlukan
dalam pengembangan panduan
praktikuml yaitu meliputi analisis
terhadap kurikulum, materi, mahasiswa,
36 EduHumaniora: Vol. 10 No. 2, Juli 2018
tugas serta merumuskan tujuan ataupun
hasil yang diharapkan dari
pengembangan panduan praktikum IPA
berbasis Keterampilan Proses Sains.
a. Analisis Kurikulum
Standar kompetensi dan indikator
pembelajaran pada mata kuliah
Praktikum IPA SD disusun
berdasarkan kurikulum perguruan
tinggi yang mengacu pada KKNI,
adapun learning outcome atau
capaian pembelajaran pada
matakuliah ini adalah sebagai
berikut:
1. Mahasiswa mampu
menunjukkan sikap religius dan
memiliki rasa tanggung jawab
serta berpikir kritis.
2. Mahasiswa mampu menguasi
konsep Fisika dan Biologi.
3. Mahasiswa mampu bekerja
sama dengan kelompok dalam
menerapkan konsep Fisika dan
Biologi pada praktikum IPA
SD.
4. Mahasiswa mampu merangkai
dan mengembangkan praktikum
IPA SD.
5. Mahasiswa mampu
mengkomunikasikan hasil
praktikum dalam bentuk
laporan tertulis.
b. Analisis Konsep/Materi
Materi yang akan dikembangkan
dalam panduan praktikum IPA SD
berbasis Keterampilan Proses Sains
ini berisi konsep-konsep dasar yang
penting dikuasai oleh mahasiswa
PGSD pada mata kuliah Praktikum
IPA SD seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Materi Praktikum IPA SD
Aspek Biologi Aspek Fisika
a. Tumbuhan
b. Hewan
c. Sistem Gerak
d. Sistem Peredaran
Darah
e. Sistem Respirasi
f. Sistem Pencernaan
g. Alat Indera
a. Pengukuran
b. Materi dan
Perubahannya
c. Energi
d. Gelombang
Bunyi
e. Gaya
h. Ekosistem
f. Pesawat
Sederhana
g. Cahaya
h. Suhu dan
Kalor
i. Magnet
j. Listrik
c. Analisis Mahasiswa
Mahasiswa yang mengikuti
matakuliah Praktikum IPA SD
adalah mahasiswa PGSD semester 5
yang berada pada rentang usia 20-
22 tahun. Dimana telah memiliki
kemampuan berfikir abstrak dan
kompleks yag memungkinkan
untuk pengembangan pada
kemampuan berfikir tingkat tinggi.
Oleh karena itu melalui
pengembangan panduan praktikum
IPA SD berbasis Keterampilan
Proses Sains diharapkan dapat
memfasilitasi mahasiswa untuk
dapat mengembangkan kemampuan
berfikirnya. Disamping itu juga
dapat mengembangkan
keterampilan proses sains
mahasiswa sebagai bekal sebagai
calon guru sekolah dasar.
d. Analisis Tugas
Berdasarkan proses pembelajaran
pada matakuliah Praktikum IPA SD
mahasiswa dilatih untuk melakukan
kegiatan praktikum sebagai
penerapan dari berbagai konsep IPA
yang ada di sekolah dasar.. Dalam
melakukan kegiatan praktikum
mahasiswa akan dilatih untuk
mengembangkan keterampilan
prosesnya. Hal ini meliputi
keterampilan proses sains dasar dan
terintegrasi yaitu:
1) Kemampuan melakukan
pengamatan (observasi)
2) Kemampuan menafsirkan
pengamatan (interpretasi)
3) Kemampuan mengelompokkan
(klasfikasi)
4) Kemampuan meramalkan
(prediksi)
Prima Mutia Sari, Zulfadewina: Pengembangan Panduan Praktikum Berbasis Keterampilan Proses Sains pada
Mata Kuliah Praktikum IPA SD 37
5) Kemampuan berkomunikasi
6) Kemampuan berhipotesis
7) Kemampuan merencanakan
percobaan atau penyelidikan
8) Kemampuan menggunakan alat
/bahan
9) Kemampuan menerapkan
konsep atau prinsip
10) Kemampuan mengajukan
pertanyaan
11) Kemampuan melaksanakan
percobaan/eksperimen
2. Tahap Perancangan (Design)
Pada tahap ini dilakukan proses
perancangan panduan praktikum IPA
SD berbasis keterampilan proses sains.
Hal yang dilakukan pada tahap ini adalah
menyusun dokumen flowchart akan
menjadi kerangka awal dalam proses
pembuatan panduan praktikum
3. Tahap Development dan Implementation
Tahapan ini dibatasi pada tahapan uji
validitas panduan praktikum yang
dilakukan oleh validator sedangkan uji
praktikalitas yaitu respon dosen dan
mahasiswa terhadap panduan praktikum
menjadi rencana tahapan selanjutnya.
Panduan praktikum yang telah divalidasi
kemudian direvisi dan disempurnakan.
Berdasarkan validasi yang telah
dilakukan didapatkan hasil dari validator
dengan nilai sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Uji Validitas Ahli
No Aspek
Validasi
Persentase
Penilaian
Kategori
1 Isi (Materi
dan Kegiatan
praktikum) 77.5 Layak
2 Bahasa 77.7 Layak
3 Penyajian
dan
kegrafisan 80.7 Layak
4 Keterampilan
proses sains 74.0 Layak
Rata-rata 77.5 Layak
Hasil validasi yang ditampilkan pada
Tabel 3 berkategori layak. Hal ini
ditunjukkan oleh rata-rata nilai yang
diberikan oleh 2 orang validator pada
panduan praktikum yaitu dengan
persentase 77.5%. Dalam penelitian ini,
panduan praktikum yang telah divalidasi
direvisi sesuai saran yang diberikan oleh
validator. Beberapa saran yang didapat
dari validator dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Perbaikan Panduan Praktikum Setelah
Validasi
Perbaikan Panduan Praktikum
Praktikum Biologi Praktikum Fisika
a. Memperbaiki
halaman sampul
agar lebih
mencerminkan
isi panduan
parktikum
b. Mengubah
tujuan
praktikum agar
lebih
operasional dan
disesuaikan
dengan sub
indikator KPS
c. Menambahkan
landasar teori
pada praktikum
system respirasi
d. Melengkapi
panduan
praktikum
dengan kegiatan
diskusi dan
analisis data
serta
kesimpulan.
e. Menambahkan
kriteria
penilaian
a. Memperbaiki
gambar atau
ilustrasi yang
kurang jelas
pada panduan
praktikum
b. Menambahkan
judul pada
setiap gambar
c. Memperbaiki
kesalahan
penulisan dan
perbedaan jenis
huruf dan
simbol pada
beberapa bagian
panduan
praktikum
d. Menyesuaikan
indikator KPS
yang akan
dikembangkan
dengan
pertanyaan
diskusi
e. Memperbaiki
beberapa konsep
yang kurang
tepat seperti
konsep gaya
gesek dan
pesawat
sederhana
Setelah proses validasi dilakukan, maka
peneliti melakukan revisi terhadap
panduan praktikum berbasis
keterampilan proses sains berdasarkan
saransaran yang diberikan oleh
validator.
KESIMPULAN
38 EduHumaniora: Vol. 10 No. 2, Juli 2018
Berdasarkan prosedur
pengembangan Hannafin dan peck yang
digunakan dalam pengembangan panduan
praktikum berbasis keterampilan proses
sains ini maka tahap pengembangan yang
dilakukan meliputi analisis kebutuhan,
rancangan, tahap pengembangan dan
implementasi. Namun pada tahap
pengembangan dan implementasi baru
dilakukan uji validitas modul oleh
validator. Hasil validasi diperoleh panduan
praktikum dengan kategori layak pada
aspek isi, Bahasa, penyajian dan kegrafisan
serta keterampilan proses sains.
DAFTAR PUSTAKA
Rustaman, N. Y., Dirdjosoemarto, S.,
Yudianto, S. A., Achmad, Y., Subekti,
R., Rochintaniawati, D., & K., M. N.
(2003). Strategi Belajar Mengajar
Biologi. Jurusan Biologi FPMIPA
UPI.
Sari, P. M., Sudargo, F., & Priyandoko, D.
(2017). The Effect of the Practice-
Based Learning Model on Science
Process Skills and Concept
Comprehension of Regulation
System. JPI (Jurnal Pendidikan
Indonesia), 6(2), 191–197.
https://doi.org/10.23887/JPI-
UNDIKSHA.V6I2.9286
Sari, P. M., & Zulfadewina. (2018). Profile
of Science Process Skill Mastery from
Pre-service Elementary School
Teacher. Jurnal Inovasi Pendidikan
Dasar, 3(2), 65–72.
https://doi.org/10.1021/acs.cgd.5b001
35
39
Lampiran 2. Lembar Validasi Ahli
1. Ahli Biologi dan Keterampilan Proses Sains
40
41
42
43
2. Ahli Fisika dan Keterampilan Proses Sains
44
45
46
47
Lampiran 3. Angket Respon Dosen
48
49
50
51
52
53
Lampiran 4. Angket Respon Mahasiswa
54
55
56
57
58
59
Lampiran 5. Hasil Uji Validasi Ahli
Kriteria Skor Persentase
Rata-Rata Kategori
V1 V2 V1 V2
Isi 47 46 78.3 76.7 77.5 Layak
Kebahasaan 46 41 82.1 73.2 77.7 Layak
Kegrafisan dan
Penyajian 37 34 84.1 77.3 80.7 Layak
Keterampilan
Proses Sains 37 40 71.2 76.9 74.0 Layak
Ket:
V1= Validator 1
V2= Validator 2
60
Lampiran 6. Hasil Angket Respon Dosen
Kriteria Skor Rata-
rata
Skor
Nilai Keterangan
R1 R2
Elemen mutu panduan
praktikum 20 15 17.5 87.5 Praktis
Bahasa 30 25 27.5 91.7 Sangat Praktis
Materi 20 17 18.5 92.5 Sangat Praktis
Pemahaman 10 8 9 90 Sangat Praktis
KPS 15 12 13.5 90 Sangat Praktis
Ket:
R1 = Respon Dosen 1
R2 = Repon Dosen 2
61
Lampiran 7. Hasil Angket Respon Mahasiswa
No Responden
Kriteria
Elemen
mutu Pemahaman KPS Materi Bahasa Total
1 Sukmaputri Pertiwi 14 18 63 5 20 120
2 Nurul Aisya Fitriani 12 19 57 5 21 114
3 Afifah Devayani 14 18 54 5 21 112
4 Lindy Ariska 13 19 57 4 21 114
5 Riska Irdiawati 17 20 61 4 20 122
6 Erina Noviani 19 17 55 4 17 112
7 Nanda Revinda. A 20 15 46 3 16 100
8
Dyah Putri
Pramiandar 16 20 62 4 19 121
9 Lutfia Syafrudin 9 16 52 3 16 96
10 Luluk Mafrukha 17 18 57 4 19 115
11 Syafitri Nursyifa 13 16 52 4 20 105
12 Fitrah Wahyuningsih 14 19 60 4 18 115
13 Khoirunnisa Pertiwi 15 17 62 4 22 120
14 Iis Noviyanti 17 18 59 4 22 120
15 Fauziyyah Ary Utamy 15 20 59 4 22 120
16 Nur Aulia 13 17 53 5 21 109
17 Andelia Arizfa 13 16 44 3 14 90
18 Artanti Ardiningrum 14 15 49 4 18 100
19 Maryam Shabrina 15 18 57 5 21 116
20 Rifka Khoirunnisa 15 18 53 3 15 104
21 Maulana Rais. M 17 19 65 5 24 130
22 Diky Rismanto 18 16 54 3 15 106
23 Widayati Cahyani 12 13 43 4 15 87
24 Desmond Jordan. L 16 19 54 5 20 114
Rata-rata 14.92 17.54 55.33 4.08 19.04 110.92
Nilai 74.58 87.71 85.13 81.67 76.17 82.16
62
Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian
(a) (b)
Mahasiswa mengisi angket respon terhadap Panduan Praktikum IPA SD berbasis
Keterampilan Proses sains (a dan b)
(a) (b)
Mahasiswa mengamati Panduan Praktikum IPA SD berbasis Keterampilan Proses
sains (a dan b)
(a) (b)
Peneliti menjelaskan bagian-bagian yang tidak dimengerti mahasiswa pada
Panduan Praktikum IPA SD berbasis Keterampilan Proses Sains (a dan b)
63
Lampiran 9. Buku Panduan Praktikum IPA SD Berbasis Keterampilan Proses Sains
64
i Panduan Praktikum IPA SD Berbasis Keterampilan Proses Sains
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kasih sayang serta Ridho-
Nya kepada kita semua, sehingga kita diberikan kesehatan untuk menuntut ilmu. Shalawat serta
salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para
sahabat dan semoga hingga kepada umatnya yang selalu mengikuti langkahnya.
Buku ini berjudul “Panduan Praktikum IPA SD Berbasis Keterampilan Proses Sains”
disusun untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam melakukan praktikum pada mata kuliah
Praktikum IPA SD Prodi Pendidikan Guru SD (PGSD) Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. Buku ini diharapkan dapat mengembangkan
kemampuan melakukan praktikum dan keterampilan proses sains mahasiswa. Dalam penyusunan
buku ini, tentunya tidak luput dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penyususn ingin
menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam penyusunan modul
Praktikum IPA SD.
Penulis menyadari bahwa buku ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penyusun di masa
yang akan datang. Akhir kata semoga buku ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi
para pengguna.
Jakarta, Januari 2019
Tim Penulis
ii Panduan Praktikum IPA SD Berbasis Keterampilan Proses Sains
PENGANTAR KETERAMPILAN PROSES SAINS
Keterampilan proses sains adalah kemampuan-kemapuan dasar tertentu yang dibutuhkan
untuk menggunakan dan memahami sains. Keterampilan proses terdiri atas sejumlah keterampilan
yang satu sama lain sebenarnya tak dapat dipisahkan, namun ada penekanan khusus dalam masing-
masing keterampilan proses tersebut seperti terdapat pada Tabel 1.
Tabel 1. Indikator Keterampilan Proses Sains
No Keterampilan Proses
Sains
Indikator
1 Melakukan pengamatan
(observasi)
1) Menggunakan indera penglihat, pembau,
pendengar, pengecap, dan peraba pada waktu
pengamatan.
2) Menggunakan fakta yang relevan dan memadai
dari hasil pengamatan.
2 Menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
1) Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
2) Menemukan pola atau keteraturan dari satu seri
pengamataan
3) Menyimpulkan
3 Mengelompokkan
(klasifikasi)
1) Mencatat setiap pengamatan secara terpisah
2) Mencari perbedaan, persamaan
3) Mengontraskan ciri-ciri
4) Membandingkan
5) Mencari dasar pengelompokkan atau
penggolongan
6) Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
4 Meramalkan (prediksi)
1) Menggunakan pola-pola hasil pengamatan
2) Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada
keadaan yang belum diamati.
5 Berkomunikasi
1) Memberikan/menggambarkan data empiris hasil
percobaan atau pengamatan dengan grafik atau
tabel atau diagram.
2) Menyusun dan menyampaikan laporan secara
sistematis
3) Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian
4) Membaca grafik atau tabel atau diagram
5) Mendiskusikan hasil kegiatan suatu masalah atau
suatu peristiwa
6
Berhipotesis
1) Mengetahui bahwa ada lebih dari satu
kemungkinan penjelasan dari satu kejadian
2) Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji
kebenarannya dengan memperoleh bukti lebih
banyak atau melakukan cara pemecahan masalah.
7 Merencanakan percobaan
atau penyelidikan
1) Menentukan alat/bahan/sumber yang akan
digunakan
iii Panduan Praktikum IPA SD Berbasis Keterampilan Proses Sains
2) Menentukan variabel/faktor penentu
3) Menentukan apa yang akan diukur, diamati,
dicatat.
4) Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa
langkah kerja
8 Menggunakan alat/bahan
1) Memakai alat/bahan
2) Mengetahui alasan mengapa menggunakan
alat/bahan
3) Mengetahu bagaimana menggunakan alat/bahan
9 Menerapkan konsep atau
prinsip
1) Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam
situasi baru
2) Menggunakan konsep pada pengalaman baru
untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi
10 Mengajukan pertanyaan
1) Bertanya apa, bagaimana dan mengapa
2) Bertanya untuk meminta penjelasan
3) Mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang
hipotesis
11 Melaksanakan
percobaan/eksperimentasi
-
iv Panduan Praktikum IPA SD Berbasis Keterampilan Proses Sains
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i
PENGANTAR KETERAMPILAN PROSES SAINS .................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii
PRAKTIKUM BIOLOGI ............................................................................................. 1
TUMBUHAN .................................................................................................................. 3
T1. Struktur Tumbuhan .............................................................................................. 3
T2. Transportasi pada Tumbuhan ................................................................................ 5
T3. Gerak pada Tumbuhan .......................................................................................... 7
T4. Pertumbuhan dan Perkembangbiakan Tumbuhan ................................................ 10
T5. Uji Fotosintesis Tumbuhan ................................................................................... 13
HEWAN (H) ................................................................................................................... 21
H1. Klasifikasi Hewan ................................................................................................ 21
H2. Pertumbuhan dan Perkembangbiakan Hewan ..................................................... 22
SISTEM GERAK (G) .................................................................................................... 25
G1. Rangka Manusia.................................................................................................... 25
SISTEM PEREDARAN DARAH (D) .......................................................................... 29
D1. Mengukur Denyut Nadi ...................................................................................... 29
D2. Uji Golongan Darah .............................................................................................. 31
SISTEM RESPIRASI (R) .............................................................................................. 33
R1. Respirasi pada Hewan dan Tumbuhan ................................................................. 33
R2. Respirasi pada Manusia ........................................................................................ 35
SISTEM PENCERNAAN (P) ....................................................................................... 39
P1. Uji Karbohirat ....................................................................................................... 39
P2. Uji Protein ............................................................................................................. 41
P3. Uji Lemak ............................................................................................................. 43
ALAT INDERA (I) ........................................................................................................ 47
I1. Indera Penglihatan (Mata) .................................................................................... 47
I2. Indera Pendengar (Telinga) .................................................................................. 49
I3. Indera Pembau (Hidung) ...................................................................................... 51
v Panduan Praktikum IPA SD Berbasis Keterampilan Proses Sains
I4. Indera Pengecap (Lidah) ...................................................................................... 53
I5. Indera Peraba (Kulit) ............................................................................................ 55
EKOSISTEM (E) ........................................................................................................... 59
E1. Komponen Ekosistem .......................................................................................... 59
E2. Pencemaran Lingkungan ...................................................................................... 60
PRAKTIKUM FISIKA ................................................................................................. 63
PENGUKURAN (Pu) ..................................................................................................... 65
Pu1. Pengukuran Panjang ............................................................................................. 65
Pu2. Pengukuran Massa dan Volume............................................................................ 68
MATERI DAN PERUBAHANNYA (M) ..................................................................... 71
M1. Wujud Benda dan Sifatnya .................................................................................. 71
M2. Benda Terapung, Tenggelam dan Melayang ........................................................ 85
M3. Perubahan Wujud Benda....................................................................................... 87
ENERGI (E) .................................................................................................................... 89
E1. Perubahan Energi .................................................................................................. 89
E2. Energi Alternatif ................................................................................................... 92
GELOMBANG BUNYI (B) .......................................................................................... 97
B1. Bunyi Dihasilkan oleh Benda yang Bergetar ....................................................... 97
B2. Bunyi dapat Merambat melalui Zat Padat, Cair dan Gas ..................................... 99
B3. Pemantulan Bunyi ................................................................................................. 101
B4. Kuat Lemahnya Bunyi di Telinga ditentukan oleh Simpang Getar ..................... 102
GAYA (G) ....................................................................................................................... 105
G1. Gaya Gesek ........................................................................................................... 105
PESAWAT SEDERHANA (F) ...................................................................................... 107
F1. Tuas ...................................................................................................................... 107
F2. Bidang miring ...................................................................................................... 110
F3. Katrol ................................................................................................................... 112
F4. Roda ..................................................................................................................... 114
CAHAYA (C) ................................................................................................................. 117
C1. Cahaya Merambat Lurus ...................................................................................... 118
C2. Cahaya dapat Menembus Benda Bening ............................................................. 120
vi Panduan Praktikum IPA SD Berbasis Keterampilan Proses Sains
C3. Cahaya dapat Dipantulkan ................................................................................... 122
C4. Cahaya dapat Dibiaskan ........................................................................................ 124
C5. Cahaya dapat Diuraikan ....................................................................................... 126
C6. Ukuran dan Bentuk Bayangan Benda ................................................................... 128
C7. Pembentukan Bayangan oleh Cermin Datar ......................................................... 130
SUHU DAN KALOR (K) .............................................................................................. 133
K1. Pemuaian Zat Padat .............................................................................................. 134
K2. Pemuaian Zat Cair ................................................................................................ 135
K3. Panas dapat Berpindah secara Konduksi ............................................................. 137
K4. Panas dapat Berpindah secara Konveksi .............................................................. 138
K5. Panas dapat Berpindah secara Radiasi ................................................................. 141
MAGNET (M) ................................................................................................................ 143
M1. Magnet Memiliki Gaya yang dapat Menarik
dan Menembus Benda-Benda Tertentu ................................................................. 143
M2. Kutub-Kutub Magnet Senama Tolak Menolak
dan Kutub-Kutub Magnet Tidak Senama Tarik Menarik ..................................... 146
M3. Cara-Cara Membuat Magnet................................................................................. 148
LISTRIK (L) ................................................................................................................... 151
L1. Arus Listrik dalam Rangkaian Tertutup
dapat Menyalakan Lampu .................................................................................... 152
L2. Rangkaian Seri dan Paralel .................................................................................. 155
L3. Konduktor dan Isolator Listrik.............................................................................. 158
L4. Listrik dapat Menimbulkan Panas ....................................................................... 160
L5. Arus Listrik dapat Menimbulkan Medan Magnet ................................................ 162
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 164
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 1
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 2
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 3
TUMBUHAN (T)
T1. Struktur Tumbuhan
Organ pokok pada tumbuhan meliputi akar, batang dan daun. Organ modifikasi pada
tumbuhan meliputi bunga, buah dan biji. Akar berperan memperkuat berdirinya tumbuhan
dan menyerap air dan zat hara dalam tanah. Sistem perakaran dibedakan atas akar serabut
dan akar tunggang. Batang berperan sebagai alat transportasi pada tumbuhan. Jenis batang
ada batang berkayu, batang basah dan batang rumput. Batang tumbuhan monokotil tidak
bercabang dan tidak berkambium sedangkan batang tumbuhan dikotil bercabang dan
berkambium. Daun berperan sebagai tempat fotosintesis. Tipe pertulangan daun ada yang
menyirip, menjari, melengkung dan sejajar. Bunga merupakan organ reproduksi pada
tumbuhan. Bunga terdiri dari bagian-bagian bunga seperti kelopak, mahkota, benang sari
dan putik. Buah merupakan hasil dari pembuahan pada tumbuhan. Biji merupakan alat
perkembangbiakan utama, jenis biji terdiri dari biji berkeping satu (monokotil) dan biji
berkeping dua (dikotil).
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian tumbuhan.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan Mengelompokkan
(klasifikasi)
a. Mencari persamaan dan perbedaan,
b. Mencari dasar pengelompokkan atau
penggolongan)
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. 5 jenis tumbuhan yang berbeda (punya akar, batang, daun bunga dan biji)
2. Lup 1 buah
3. Kertas HVS (disediakan sendiri) Secukupnya
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan praktikum yang dibutuhkan
2. Amati bagian-bagian tumbuhan mulai dari akar sampai biji
3. Identifikasi jenis akar, strukur batang, jenis pertulangan daun, jumlah kelopak bunga
dan jumlah keping biji setiap tumbuhan. Tuliskan di lembar pengamatan
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 4
4. Gambarlah bagian-bagian tubuh tumbuhan tersebut di kertas HVS
5. Kelompokkan tumbuhan tersebut berdasarkan struktur yang telah diamati.
E. Lembar Pengamatan
No. Nama
Tumbuhan
Jenis
Akar
Jenis
Batang
Jenis
Pertulangan
Daun
Jumlah
Kelopak
Bunga
Jenis
Keping
Biji
F. Bahan Diskusi
1. Kelompokkanlah tumbuhan-tumbuhan di atas ke dalam tabel di bawah ini :
Kelompok……….. Kelompok……….
2. Apa dasar pengelompokkan dari kedua kelompok tumbuhan di atas?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 5
T2. Transportasi pada Tumbuhan
Di dalam tubuh makhluk hidup selalu terjadi sistem transportasi. Sistem transportasi
ini terjadi melalui proses pengangkutan nutrisi, oksigen, karbondioksida, dan sisa
metabolisme. Transportasi pada tumbuhan melibatkan jaringan seperti tabung yang disebut
xilem dan floem. Air dan mineral dari dalam tanah akan diserap oleh akar, kemudian
diangkut melalui xilem ke bagian batang dan daun tumbuhan. Zat makanan yang dibuat di
daun akan diangkut melalui floem ke bagian lain tumbuhan yang memerlukan zat makanan.
Xilem dan floem adalah jaringan pengangkut yang salurannya terpisah. Xilem yang ada di
akar bersambungan dengan xilem yang ada di batang dan di daun. Floem juga
bersambungan ke semua bagian tubuh tumbuhan.
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan transportasi pada tumbuhan
B. Indikator KPS yang dapat dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan indera penglihat, pembau,
pendengar, pengecap, dan peraba pada
waktu pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
C. Alat dan Bahan
Praktikum 1
1. Gelas kimia 2 buah
2. Pewarna makanan Secukupnya
3. Air Secukupnya
4. Tanaman Pacar Air 4 batang
Praktikum 2
1. Gelas kimia 2 buah
2. Gula Secukupnya
3. Tanaman Seledri 2 batang
4. Air Secukupnya
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 6
D. Prosedur Praktikum
Praktikum 1
1. Siapkan dua buah gelas kimia. Beri label A dan B
2. Isilah kedua gelas kimia dengan air sebanyak 200 ml
3. Masukkan satu batang tanaman Pacar Air ke dalam setiap gelas kimia. Hilangkan akar
pada tanaman di gelas kimia A.
4. Masukkan beberapa tetes pewarna makanan ke dalam kedua gelas kimia
5. Biarkan selama 1 jam dan amati perubahan yang terjadi pada daun dan batang tanaman
Pacar Air.
6. Ukurlah tinggi air pada kedua gelas kimia setelah satu jam.
Praktikum 2
1. Siapkan dua buah gelas kimia. Beri label A dan B.
2. Isilah masing-masing gelas kimia dengan air sebanyak 300 ml.
3. Masukkan satu batang tanaman seledri ke dalam setiap gelas.
4. Tambahkan dua sendok gula pasir ke dalam gelas kimia B.
5. Biarkan selama 1 hari, kemudian potonglah bagian atas tangkai seledri dan cicipi
rasanya.
E. Lembar Pengamatan
Praktikum 1
Deskripsikan hasil pengamatan pada tabel di bawah ini:
Kondisi Daun Kondisi Batang
Tinggi Air
di Gelas
Kimia
Tanaman A
Tanaman B
Praktikum 2
Deskripsikan hasil percobaan pada tabel di bawah ini :
Tanaman A Tanaman B
Rasa tanaman
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 7
F. Bahan Diskusi
1. Mengapa terdapat perbedaan kondisi daun pada percobaan 1?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2. Mengapa terdapat perbedaan rasa tanaman A dan tanaman B pada percobaan 2?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
G. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
T3. Gerak pada Tumbuhan
Gerak pada tumbuhan terbagi menjadi dua yaitu gerak endonom yaitu gerak yang
rangsangannya berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri, sedangkan gerak etionom
adalah gerak yang rangsangannya berasal dari luar . Gerak Etionom terdiri atas gerak
tropisme, gerak taksis dan gerak nasti. Gerak tropisme adalah gerak sebagian tubuh
tumbuhan yang arah gerak dipengaruhi oleh arah rangsang, terdiri atas gerak fototropisme
(foto=cahaya), geotropism (geo=bumi), dan sebagainya. Gerak taksis adalah gerak seluruh
bagian tumbuhan yang arah gerak dipengaruhi arah rangsang, terdiri atas fototaksis
(foto=cahaya), kemotaksis (kemo=kimia). Gerak nasti adalah gerak sebagian tubuh
tumbuhan yang arah gerak tidak dipengaruhi oleh arah rangsang, terdiri atas seismonasti
(seismo=getaran), termonasi (termo=suhu), niktinasti (nikti=malam) dan sebagainya.
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat mengamati gerak seismonasti, gerak
niktinasti, dan gerak fototropisme
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 8
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
C. Alat dan Bahan Praktikum
Praktikum I Gerak Seismonasti dan Niktinasti
1. Tanaman putri malu dalam pot (disediakan sendiri) 2 Buah
2. Kotak dari karton warna hitam (disediakan sendiri) 1 Buah
Praktikum II Gerak Fototropisme
1. Tanaman kacang usia 3 minggu 1 buah
2. Karton tebal 1 buah
D. Prosedur Praktikum
Praktikum I Gerak Seismonasti dan Niktinasti
1. Sediakan dua buah pot putri malu. Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada
pot kedua.
2. Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka
3. Simpan pot B di atas meja dan tutuplah dengan menggunakan kotak karton yang kedap
cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
4. Biarkan pot B tertutup hingga + ½ jam. Setelah ditutup+ ½ jam, bukalah dengan hati-
hati (tidak menyentuh tanamannya).
5. Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut, dan bandingkan dengan daun
putri malu pada pot A. Catatlah hasil pengamatanmu pada lembar pengamatan.
6. Lakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap daun-daun putri
malu pada pot A dengan penggaris.
7. Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut. Catatlah hasil pengamatan
pada lembar pengamatan.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 9
Praktikum II Gerak Fototropisme
1. Siapkan alat dan bahan praktikum
2. Tutuplah tanaman kacang dengan menggunakan kardus yang dilubangi di bagian
tengah.
3. Amati arah pertumbuhan batang tanaman kacang satu minggu kemudian!
E. Lembar Pengamatan
Praktikum I Hasil Pengamatan Niktinasti
No Pot Putri Malu Reaksi Daun Putri Malu
Mula-mula ½ Jam Kemudian
1 Disimpan di tempat terang
(Pot A)
2 Ditutup dengan penutup
yang kedap cahaya (Pot B)
Praktikum II Hasil Pengamatan Seismonansti
No Jenis Sentuhan pada
daun putri malu
Reaksi dari
Daun Putri Malu Keterangan
1 Halus
2 Sedang
3 Kasar
Praktikum III Hasil Pengamatan Fototropisme
Keadaan tanaman sebelum ditutup
karton
Keadaan tanaman setelah ditutup
karton
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 10
F. Bahan Diskusi
1. Jelaskan perbedaan gerak niktinasti dan seismonasti berdasarkan praktikum 1 dan 2 di
atas!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2. Jelaskan perbedaan arah tumbuh tanaman sebelum dan setelah ditutup karton pada
praktikum 3!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
G. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
T4. Pertumbuhan dan Perkembangbiakan Tumbuhan
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat
balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel.
Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan
dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Perkembangan adalah proses menuju
dewasa. Proses perkembangan berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda dengan
pertumbuhan, perkembangan merupakan proses yang tidak dapat diukur. Dengan kata lain,
perkembangan bersifat kualitatif, tidak dapat dinyatakan dengan angka. Pada tanaman,
pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji. Perkecambahan dapat terjadi apabila
kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya air ke dalam biji melalui proses
imbibisi. Apabila proses imbibisi sudah optimal, dimulailah perkecambahan.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 11
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat mengamati perkecambahan dan pertumbuhan
kacang tanah.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan indera penglihat, pembau,
pendengar, pengecap, dan peraba pada
waktu pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
Kemampuan berkomunikasi Memberikan/menggambarkan data empiris
hasil percobaan atau pengamatan dengan
grafik atau tabel atau diagram
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Biji kacang tanah (disediakan sendiri) Secukupnya
2. Pot kecil (disediakan sendiri) 1 Buah
3. Tanah Humus (disediakan sendiri) Secukupnya
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Rendam biji kacang tanah dalam air semalam.
3. Siapkan 1 buah pot kecil, kemudian masukkan tanah humus kemudian masukkan biji
kacang tanah yang telah direndam.
4. Simpanlah pot tersebut di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu.
5. Amati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji kacang tanah tersebut. Catatlah kapan
biji kacang tanah mulai berkecambah, amatilah bagaimana akar, batang dan daun
tumbuh.
6. Ukurlah tinggi dan jumlah daun tanaman kacang tanah setiap hari pada lembar
pengamatan.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 12
E. Lembar Pengamatan
Hari ke- Tinggi tanaman (cm) Jumlah Daun Ket
F. Bahan Diskusi
1. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkecambahan kacang
tanah?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2. Buatlah grafik pertumbuhan kacang tanah berdasarkan hasil pengamatan di atas!
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 13
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
T5. Uji Fotosintesis Tumbuhan
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan untuk
memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua
makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Fotosintesis juga
berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang tedapat di atsmosfer bumi. Fotosintesis
merupakan salah satu cara asimilasi karbon, karena dalam fotosintesis karbon bebas (CO2)
diikat (difiksasi) dan diubah menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Fotosintesis
hanya dapat terjadi pada organisme yang mempunyai klorofil seperti tumbuhan, klorofil
adalah pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. Secara
sederhana, keseluruhan proses kimia dalam fotosintesis adalah sebagai berikut:
6CO2 + 6H2O Energi Cahaya C6H12O6 +6O2
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum.
Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus
dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan ke dalam alkohol dan
ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang
tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum. Selanjutnya Ingenhouz melakukan
percobaan untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen.
1. Fotosintesis menghasilkan Amilum (Percobaan Sach)
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan
amilum.
B. Indikator KPS yang dapat dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan berkomunkasi Menjelaskan hasill percobaan atau
penelitian
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 14
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Gelas Kimia 1 Buah
2. Penjepit tabung reaksi 1 Buah
3. Tabung reaksi 1 Buah
4. Kaki tiga atau jembatan pembakar 1 Buah
5. Kasa pembakar 1 Buah
6. Lampu spirtus 1 Buah
7. Alumunium foil (disediakan sendiri) Secukupnya
8. Lugol Secukupnya
9. Air Secukupnya
10. Alkohol Secukupnya
11. Daun (disediakan sendiri) 5 Macam
12. Selotip (disediakan sendiri) Secukupnya
13. Korek api (disediakan sendiri) secukupnya
14. Cawan petri 1 buah
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan praktikum.
2. Sehari sebelum melaksanakan praktikum ini (pagi hari), bungkus terlebih dahulu
sebagian daun yang masih tertanam (5 macam daun) dengan menggunakan alumunium
foil.
3. Petiklah 5 macam daun yang akan digunakan sesaat sebelum praktikum dimulai.
4. Isilah air secukupnya di dalam gelas kimia, kemudian masak air hingga mendidih.
5. Setelah mendidih, rebuslah daun tersebut hingga layu dan angkat.
6. Setelah merebus daun-daun tersebut, masukkan alkohol ke dalam tabung reaksi
kemudian jepitlah tabung rekasi dan rebuslah di dalam gelas kimia hingga mendidih.
7. Setelah mendidih, masukkan daun yang telah direbus ke dalam alkohol yang telah
mendidih rebuslah hingga alkohol berubah warna.
8. Angkat daun dan buka alumunium foil, letakkan daun pada cawan petri, diamkan daun
tersebut hingga alkohol meguap.
9. Ulangi langkah 6 dan 7 untuk jenis daun yang berbeda.
10. Kemudian 5 macam daun tersebut ditetesi lugol.
11. Amati apa yang terjadi pada daun-daun tersebut dan catatlah pada lembar pengamatan.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 15
E. Lembar Pengamatan
No Jenis Daun
Warna Daun
Tidak ditutup
Alumunium Foil
Ditutup Alumunium
Foil
1
2
3
4
5
F. Bahan Diskusi
1. Jelaskan apa tujuan daun direbus menggunakan air dan menggunakan alkohol panas
pada praktikum ini!
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 16
2. Fotosintesis dapat Menghasilkan Oksigen (Percobaan Ingenhouz)
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan
oksigen.
B. Indikator KPS yang dapat dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Merencanakan percobaan Menentukan variabel terikat dan variabel
bebas dari percobaan.
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Corong 2 Buah
2. Gelas Kimia 2 Buah
3. Tumbuhan Air (Hydrilla sp) (disediakan sendiri) Secukupnya
4. Penjepit tabung reaksi 2 Buah
5. Tabung reaksi 2 Buah
6. Kawat (disediakan sendiri) Secukupnya
7. Tang (disediakan sendiri) 1 buah
8. Air Secukupnya
9. Korek api (disediakan sendiri) Secukupnya
10. NaHCO3 Secukupnya
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan praktikum.
2. Letakkan tumbuhan air pada corong, kemudian masukkan corong yang berisi
tumbuhan air ke dalam gelas kimia yang berisi air dalam posisi terbalik seperti Gambar
1 di bawah ini
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 17
Gambar 1. Tumbuhan Hydrilla dalam Corong
3. Letakkan tabung reaksi berisi air di atas corong yang berisi tumbuhan air, tambahkan
NaHCO3 pada gelas kimia seperti Gambar 2 di bawah ini.
Gambar 2. Rangkaian Alat Percobaan Ingenhouz
4. Kemudian letakkan percobaan tersebut di tempat yang terkena cahaya matahari selama
30 menit.
5. Hitunglah jumlah gelembung udara yang keluar setiap 1 menit selama lima kali
pengulangan. Hitunglah rata-rata gelembung yang dikeluarkan oleh tumbuhan
Hydrilla sp selama 1 menit.
6. Ulangi langkah 2 dan 3, namun diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari.
7. Amati apa yang terjadi dan catatlah pada lembar pegamatan!
8. Angkatlah tabung reaksi pada posisi mulut tabung reaksi tertutup meggunakan jari,
kemudian sisa air di dalam tabung reaksi dikeluarkan secara perlahan-lahan
selanjutnya didekatkan dengan bara api seperti Gambar 3 di bawah ini. Amati apa yang
terjadi pada bara api tersebut.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 18
Gambar 3. Percobaan Bara Api
E. Lembar Pengamatan
Jenis Perlakuan
Jumlah Gelembung Gas pada menit
ke- Nyala Bara
Api 1 2 3 4 5 Rata-rata
F. Bahan Diskusi
1. Jelaskan apa yang menjadi variabel bebas, variabel terikat dan variabel kontrol dalam
percobaan di atas!
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
2. Jelaskan faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis tumbuhan?
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 19
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 20
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 21
HEWAN (H)
H1. Klasifikasi Hewan
Hewan didefinisikan sebagai makhluk yang bernyawa dan mampu bergerak atau
berpindah tempat serta mampu bereaksi terhadap rangsangan. Hewan (Animalia) terdiri
atas kelompok vertebrata (bertulang belakang) dan kelompok invertebarata (tidak bertulang
belakang). Filum Arthropoda adalah salah satu anggota dari kelompok invertebrata. Filum
ini terdiri dari beberapa kelas seperti kelas Insecta, kelas Crustacea, kelas Archnida dan
kelas Myriapoda.
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat mengelompokkan hewan berdasarkan struktur
tubuhnya.
B. Indikator KPS yang dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan Mengelompokkan
(klasifikasi)
a. Mencari persamaan dan perbedaan,
b. Mencari dasar pengelompokkan atau
penggolongan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Lup 1 buah
2. Kloroform Secukupnya
3. Sarung tangan (disediakan sendiri) 1 pasang
4. Berbagai jenis hewan (disediakan sendiri) 4 ekor
5. Kaleng (disediakan sendiri) 1 buah
D. Prosedur Praktikum
1. Masukkan jangkrik, semut, laba-laba dan udang ke dalam kaleng berisi kloroform,
biarkan beberapa lama sampai seranga-serangga tersebut tidak sadarkan diri.
2. Amati hewan laba-laba dan jangkrik tersebut.
3. Temukan perbedaan antara laba-laba dan jangkrik.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 22
E. Lembar Pengamatan
Bagian
Tubuh
Laba-laba Jangkrik Semut Udang
Jumlah kaki
Jumlah sayap
Ada/tidak
antenna
Ciri lain
F. Bahan Diskusi
1. Kelompokkan hewan-hewan di atas ke dalam kelompok masing-masing!
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
G. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
H2. Pertumbuhan dan Perkembangbiakan Hewan
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat:
1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur
sampai imago (dewasa).
2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 23
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Botol selai yang telah di sterilkan (disediakan sendiri) 1 Buah
2. Pisang ambon yang sudah ranum (disediakan sendiri) 700 gram
3. Tape singkong (disediakan sendiri) 200 gram
4. Gula merah (disediakan sendiri) 100 gram
5. Ragi (disediakan sendiri) 7 Butir
6. Air Secukupnya
7. Sendok makan (disediakan sendiri) 1 Buah
8. Spons (disediakan sendiri) 1 Buah
9. Baskom (disediakan sendiri) 1 Buah
10. Alat penumbuk (disediakan sendiri) 1 Buah
11. Panci dan Spatula (disediakan sendiri) 1 Buah
12. Kompor portable (disediakan sendiri) 1 Buah
13. Lalat buah (Drosophila sp) (disediakan sendiri) + 6 Ekor
D. Prosedur Praktikum
1. Membuat medium lalat buah
a. Sediakan alat penumbuk, pastikan alat-alat tersebut dalam keadaan bersih.
b. Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape singkong menggunakan
penumbuk, serta irislah gula merah.
c. Masukkan pisang ambon, tape singkong, gula merah, dan air ke dalam panci.
Kemudian masak hingga kadar air berkurang.
d. Diamkan beberapa saat hingga medium dingin.
e. Setelah medium dingin masukan medium ke dalam botol selai yang telah disterilkan
sampai ± 1/3 bagian botol. Kemudian taburi 7 butir ragi.
2. Mengkultur lalat buah
Setelah botol selai dan lalat buah siap, maka selanjutnya dilakukan pembiakan, dengan
cara sebagai berikut:
a. Masukan lalat buah dengan hati-hati ke dalam botol selai.
b. Tutuplah botol selai dengan spons.
c. Tepatkanlah botol selai di tempat yang teduh dan aman.
d. Amatilah biakan setiap pagi dan sore hari secara teratur.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 24
E. Lembar Pengamatan
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangbiakan Lalat Buah
Hari ke : Waktu Pengamatan Kejadian / Perubahan
F. Bahan Diskusi
1. Jelaskan tahapan-tahapan yang dilalui oleh lalat buah dalam perkembangannya!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 25
SISTEM GERAK (G)
Rangka merupakan susunan tulang yang berfungsi sebagai penegak dan pemberi bentuk
tubuh, menjadi tempat sangkutan otot-otot, sebagai alat pengungkit pada gerakan, serta
pelindung alat-alat dalam yang penting. Menurut tempatnya, rangka tubuh manusia terdiri atas
tiga kelompok, yaitu rangka kepala, rangka badan dan rangka anggota gerak. Berdasarkan
bentuknya tulang dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu tulang pipa, tulang pipih, dan tulang
pendek.
G1. Rangka Manusia
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui berbagai nama tulang, jumlah tulang,
bentuk tulang, arah gerak tulang dan nama persendian.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Alat tulis (disediakan sendiri) Secukupnya
2. Model rangka pada manusia 1 buah
D. Prosedur Praktikum
1. Amati tulang-tulang penyusun rangka kepala, badan dan anggota gerak
2. Tuliskan nama-nama tulang beserta Bahasa latin dan jumlah tulangnya.
3. Siapkan perwakilan tiap kelompok untuk presentasi.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 26
E. Lembar Pengamatan
1. Tulang Penyusun Tengkorak
No Nama Tulang Jumlah No Nama Tulang Jumlah
2. Tulang Penyusun Rangka Badan
No Nama Tulang Jumlah
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 27
3. Tulang Penyusun Anggota Gerak Atas
No Nama Tulang Jumlah
4. Tulang Penyusun Anggota Gerak Atas
No Nama Tulang Jumlah
F. Bahan Diskusi
1. Tuliskan tulang-tulang yang tergolong tulang pipa, pipih dan pendek?
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 28
2. Mengapa tulang tengkorak berbentuk pipih?
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
G. Kesimpulan
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 29
SISTEM PEREDARAN DARAH (D)
Darah berfungsi untuk mengangkut oksiden, sari-sari makanan, hormon dan sisa
metabolisme, menjaga kestabilan suhu tubuh serta membunuh kuman yang masuk ke dalam
tubuh. Darah terdiri dari plasma darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keeping darah (trombosit). Alat-alat peredaran darah
terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung terdiri dari 4 ruangan yaitu serambi kanan,
bilik kanan, serambi kiri dan bilik kiri. Pembuluh darah terdiri dari pembuluh arteri, pembuluh
vena dan pembuluh kapiler. Pembuluh arteri membawa darah keluar dari jantung, pembuluh
vena membawa darah menuju jantung dan pembuluh kapiler menghubungkan pembuluh arteri
dan vena. Peredaran darah pada manusia merupakan peredaran darah tertutup dan ganda.
Peredaran darah terdiri dari peredaran darah besar (sistemik) dan peredaran darah kecil
(pulmonalis).
D1. Mengukur Denyut Nadi
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat mengukur denyut nadi dan mengetahui faktor
yang mempengaruhi jumlah denyut nadi.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Arloji (stopwatch) 1 buah
2. Alat tulis Secukupnya
D. Prosedur Praktikum
1. Duduklah dengan santai, biarkan tangan dalam keadaan lemas.
2. Peganglah pergelangan tangan kananmu. Tempelkan jari telunjuk dan jari tengah tepat
pada pergelangan tangan tersebut.
3. Tekanlah sedikit sampai terasa denyutan nadi di pergelangan tangan.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 30
4. Hitunglah banyak denyut nadimu selama 1 menit dan catat hasilnya.
5. Kemudian berdiri dan hitunglah denyut nadi selama 1 menit serta catat hasilnya.
6. Bandingkan hasil pengamatanmu dengan teman sekelompok. Kemudian, catatlah
hasilnya dalam bentuk tabel.
E. Lembar Pengamatan
No Nama Denyut Nadi per Menit
Duduk Berdiri
F. Bahan Diskusi
Jelaskan mengapa terdapat perbedaan jumlah denyut nadi dalam posisi duduk dan berdiri!
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 31
D2. Uji Golongan Darah
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui dan menentukan golongan darah
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Kartu golongan darah 1 buah
2. Jarum penusuk 1 buah
3. Kapas Secukupnya
4. Alkohol 70% Secukupnya
5. Anti serum A 1 botol
6. Anti serum B 1 botol
7. Serum anti rhesus 1 botol
8. Tusuk gigi (disediakan sendiri) Secukupnya
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk praktikum ini.
2. Mensterilkan salah satu ujung jari dengan kapas yang sudah dibasahi alkohol 70%.
3. Tusuklah jarum penusuk secara hati-hati keujung jari yang telah disterilkan, lalu
menekan ujung jari hingga darah keluar.
4. Teteskan darah pada kartu uji sebanyak 4 kali pada tempat yang berbeda.
5. Teteskan anti serum A sebanyak satu tetes pada sampel darah pertama, aduklah dengan
tusuk gigi dengan gerakkan memutar. Amati apa yang terjadi.
6. Lakukan langkah 5 pada sampel darah yang berbeda dan serum yang berbeda.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 32
E. Lembar Pengamatan
No Praktikan Serum anti
A
Serum anti
B
Serum anti
Rh
Ket Gol.
Darah
F. Bahan Diskusi
1. Mengapa darah orang yang bergolongan darah A menggumpal pada serum anti A dan
orang yang bergolongan darah B menggumpal pada serum anti B?
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
2. Jelaskan perbedaaan golongan darah Rhesus positif dan Rhesus negatif!
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 33
SISTEM RESPIRASI (R)
Respirasi atau pernapasan merupakan proses pengambilan oksigen, pengeluaran
karbondioksida dan sintesis energi melaui reaksi enzim di dalam sel-sel tubuh dengan
menggunakan oksigen. Respirasi berlangsung dalam dua ingkatan yaitu respirasi luar
(eksternal) dan respirai dalam (internal). Pada respirasi luar berlangsung difusi gas oksigen dari
luar masuk ke dalam aliran arah organ respirasi. Pada respirasi dalam berlangsung pertukaran
gas (oksigen dan karbondioksida) dari aliran darah ke sel-sel tubuh. Dari proses pernafasan ini
dihasilkan sejumlah energi yang digunakan untuk semua aktivitas hidup seperti kontraksi otot,
proses pembentukan enzim dan protein, pembelahan dan pertumbuhan sel, mempertahankan
suhu tubuh dan sebagainya. Alat-alat pernafasan manusia meliputi hidung, faring, laring,
tenggorokan, bronkus / Cabang Batang Tenggorokan, bronkiolus, dan alveolus. Mekanisme
pernapasan meliputi pernapasan dada dan pernafasan perut. Faktor yang mempengaruhi
frekuensi pernapasan antara lain umur, jenis kelamin, suhu dan posisi tubuh serta aktivitas
tubuh. Respirasi terjadi pada semua makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia.
Hewan mempunyai alat respirasi yang berbeda-beda seperti trakea pada serangga, insang pada
ikan, dan sebagainya. Tumbuhan melakukan respirasi paling banyak saat masa pertumbuhan
seperti pada kecambah.
R1. Respirasi pada Tumbuhan dan Hewan
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini diharapkan dapat membuktikan bahwa respirasi memerlukan
oksigen.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan merencanakan percobaan
atau penyelidikan
Menentukan variabel terikat terikat dan
variabel bebas dari percobaan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Kapur sirih Secukupnya
2. Kapas Secukupnya
3. Kacang hijau yang sedang berkecambah Secukupnya
4. Jangkrik 1 Ekor
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 34
5. Pipet tetes 3 Buah
6. Air berwarna Secukupnya
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Masukkan sedikit kapur sirih kedalam dasar botol respirometer, selanjutnya masukan
kapas secukupnya.
3. Masukkan kacang hijau yang sedang berkacambah ke dalam botol respirometer yang
telah diberi kapas selanjutnya diberi label A.
4. Ulangi langkah 2, dengan cara yang sama, namun kacang hijau yang berkecambah
diganti dengan jangkrik dan diberi label B.
5. Ulangi langkah 2 lagi, degan cara yang sama pula tanpa menggunakan makhluk hidup
(dan diberi label C.
6. Dalam waktu yang hampir bersamaan, dengan menggunakan pipet tetes, tetesilah ujung
pipa pada respirometer dengan air yang diberi pewarna merah.
7. Amatilah tetesan air berwarna pada setiap respirometer, dengan selang waktu 3 menit
selama 5 kali pengamatan.
8. Catatlah hasil pengamatan pada lembar pengamatan.
E. Lembar Pengamatan
Hasil Pengamatan Respirasi memerlukan udara (Oksigen)
Respirometer Keadaan Air Berwarna pada Respirometer 3 Menit
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
Botol berisi
kecambah
kacang hijau
Botol berisi
jangkrik
Botol kosong
tanpa makhluk
hidup
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 35
F. Bahan Diskusi
1. Jelaskan variabel bebas, variable terikat dan variabel kontrol pada percobaan di atas!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
G. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
R2. Respirasi pada Manusia
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa respirasi menghasilkan
karbon dioksida (CO2)
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Kapur tohor Secukupnya
2. Botol Kecil 3 Buah
3. Sedotan Limun 6 buah
4. Gelas kimia 2 buah
5. Selang plastik 1 buah
6. Air Secukupnya
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 36
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Larutkan kapur tohor kedalam air ±250 ml hingga menjadi larutan jenuh.
3. Biarkan air kapur mengendap selama semalaman hingga diperoleh air yang jernih.
4. Sedotlah air kapur yang jernih dengan selang plastik kecil, hati-hati agar endapan
kapur tidak ikut tersedot.
5. Tuang air kapur jernih ke dalam 3 botol kecil dengan ukuran yang sama.
6. Pasanglah sedotan limun dan plastisin seperti gambar di bawah ini. Dan beri label A,
B, dan C.
7. Hisaplah udara dari botol A, melalui sedotan limun 1 (gunakan untuk bernafas)
kemudian hembuskan nafas pada botol B melalui sedotan limun 1.
8. Ulangi langkah 7 sebanyak 7 kali.
9. Amati yang terjadi pada air kapur pada botol A, B, dan C.
E. Lembar Pengamatan
Hasil Pengamatan Respirasi menghasilkan Karbon Dioksida
Botol Keadaan
Awal Akhir
A
B
C
F. Bahan Diskusi
Mengapa air kapur di botol B lebih keruh disbanding botol lainnya?
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 37
G. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 38
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 39
SISTEM PENCERNAAN (P)
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi
ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi
molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Pencernaan
makanan terdiri dari pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Manusia membutuhkan
berbagai zat makanan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air.
Karbohidrat atau amilum merupakan senyawa yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen
dan oksigen, untuk mengetahui amilum dalam bahan makanan dapat diuji dengan pemberian
larutan lugol atau iodium. Bahan makanan yang mengandung amillum apabila ditetesi larutan
iodium akan berubah warna menjadi biru kehitaman. Protein adalah zat makanan penting untuk
pertumbuhan, perkembangan dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak, untuk mengetahui
adanya protein ddalam bahan makanan dapat diuji dengan pemberian larutan biuret. Bahan
makanan yang mengandung protein apabila ditetesi biuret akan berubah warna menjadi warna
ungu. Lemak merupakan senyawa yang dibutuhkan sebagai cadangan energi dan
menghangatkan suhu tubuh, untuk mengetahui ciri-ciri makanan yang mengandung lemak
dapat dilakukan dengan bantuan kertas koran, misalnya minyak goreng jika bahan tersebut
dipegang atau diraba akan terasa licin dan bila ditempelkan pada kertas koran, maka kertas
akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut.
P1. Uji Karbohidrat
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat mengidentifikasi bahan makanan yang
mengandung karbohidrat.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 40
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Plat tetes 1 Buah
2. Pipet 1 Buah
3. Pisau (disediakan sendiri) 1 Buah
4. Pisang (disediakan sendiri) Secukupnya
5. Apel (disediakan sendiri) Secukupnya
6. Nasi (disediakan sendiri) Secukupnya
7. Telur rebus (bagian putihnya) (disediakan sendiri) Secukupnya
8. Tahu putih (disediakan sendiri) Secukupnya
9. Margarine (disediakan sendiri) Secukupnya
10. Biskuit (disediakan sendiri) Secukupnya
11. Tepung terigu (disediakan sendiri) Secukupnya
12. Gula pasir (disediakan sendiri) Secukupnya
13. Kentang (disediakan sendiri) Secukupnya
14. Lugol Secukupnya
D. Prosedur Praktikum
1. Tumbuk masing-masing bahan makanan yang akan diuji. Bahan makanan berupa
tepung dan gula pasir diberi sedikit air hingga menjadi cairan yang pekat.
2. Letakkan bahan makanan yang akan diuji pada plat tetes.
3. Teteskan lugol pada bahan makanan yang akan diuji dua sampai tiga tetes.
4. Amati apa yang terjadi dan catatlah hasil pengamatanmu pada lembar pengamatan.
E. Lembar Pengamatan
No Bahan
Makanan
Warna
Keterangan Sebelum
Ditetesi
Lugol
Setelah
Ditetesi
Lugol
1 Pisang
2 Apel
3 Nasi
4 Telur rebus
(putih)
5 Tahu putih
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 41
No Bahan
Makanan
Warna
Keterangan Sebelum
Ditetesi
Lugol
Setelah
Ditetesi
Lugol
6 Margarine
7 Biskuit
8 Tepung terigu
9 Gula pasir
10 Kentang
F. Bahan Diskusi
Jelaskan indikator perubahan warna pada percobaan di atas!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
G. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
P2. Uji Protein
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini dapat mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung protein.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Plat tetes 1 Buah
2. Pipet 2 Buah
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 42
3. Kertas label (disediakan sendiri) Secukupnya
4. Gula pasir (disediakan sendiri) 1 Sendok teh
5. Roti (disediakan sendiri) Secukupnya
6. Tempe (disediakan sendiri) Secukupnya
7. Daging ayam telah direbus (disediakan sendiri) Secukupnya
8. Tepung terigu (disediakan sendiri) 1 Sendok teh
9. Susu (disediakan sendiri) Secukupnya
10. Biskuit (disediakan sendiri) Secukupnya
11. Telur rebus (Putih) (disediakan sendiri) Secukupnya
12. Biuret Secukupnya
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum ini.
2. Tumbuk masing-masing bahan makanan yang akan di uji, dan larutkan gula dan tepung
dengan air sehingga menjadi cairan pekat
3. Aturlah bahan makanan yang akan diuji di atas plat tetes, kemudian namai bahan
makanan tersebut menggunakan label.
4. Berikan dua tetes biuret untuk setiap bahan makanan yang diuji. Amati dan catat
perubahan warna yang terjadi ke dalam lembar kerja yang sudah tersedia.
E. Lembar Pengamatan
No Jenis Bahan
Makanan
Warna
Keterangan Sebelum
Ditetesi
Biuret
Sesudah
Ditetesi
Biuret
1 Gua Pasir
2 Roti
3 Tempe
4 Daging ayam
5 Tepung
Terigu
6 Susu
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 43
F. Bahan Diskusi
Jelaskan indikator perubahan warna pada percobaan di atas!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
G. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
P3. Uji Lemak
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini dapat mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung lemak.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan merencanakan percobaan Menentukan variable atau faktor penentu
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Plat tetes 1 Buah
2. Kertas sampul coklat 10 x 10 cm (disediakan sendiri) 12 Lembar
3. Lampu senter (disediakan sendiri) 1 Buah
4. Kemiri (disediakan sendiri) 2 Butir
5. Margarin (disediakan sendiri) 1 Sendok teh
6. Wortel (disediakan sendiri) 1 Buah
7. Seledri (disediakan sendiri) 1 Tangkai
8. Biji jagung (disediakan sendiri) Secukupnya
7 Telur rebus
(Putih)
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 44
9. Singkong rebus (disediakan sendiri) Secukupnya
10. Kacang tanah yang dikupas (disediakan sendiri) Secukupnya
11. Pepaya (disediakan sendiri) Secukupnya
12. Santan (disediakan sendiri) Secukupnya
13. Minyak goreng (disediakan sendiri) Secukupnya
14. Susu (disediakan sendiri) Secukupnya
15. Air Secukupnya
D. Prosedur Praktikum
1. Oleskan air di atas salah satu kertas coklat.
2. Oleskan minyak di atas kertas coklat yang lainnya.
3. Biarkanlah kedua kertas tersebut selama sekitar lima menit. Sesudah itu periksa
keduanya dengan menghadap cahaya. Amati dan catat keadaan permukaan kertas
tersebut.
4. Ambillah sepuluh lembar kertas coklat yang sama. Berilah nomor dan nama jenis bahan
makanan yang diuji. (1) Kemiri, (2) Margarin, (3) Seledri, (4) Wortel, (5) Biji Jagung,
(6) Singkong, (7) Kacang, (8) Pepaya, (9) Santan, (10) Susu.
5. Haluskan kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan bersihkan
sisa kemiri. Biarkan sekitar lima menit.
6. Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk ke sembilan bahan lainnya.
Cairkan margarine di atas sendok dengan menggunakan panas dari nyala lilin. Teteskan
margarine di atas kertas cokat. Biarkan sekitar 5 menit.
7. Setelah 5 menit, amati kertas coklat satu persatu.
8. Pergunakanlah lampu atau senter kearah bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang
diuji. Kertas manakah yang meninggalkan bekas noda minyak? Catatlah hasil
pengamatan pada tabel di lembar kerja.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 45
E. Lembar Pengamatan
Berilah tanda ceklis () sesuai dengan ciri-ciri yang anda amati pada tabel di bawah ini
No Bahan
Yang Diuji
Meninggalkan
Bekas Noda Minyak Keterangan
Ya Tidak
1 Seledri
2 Wortel
3 Jagung
4 Singkong
5 Kacang tanah
6 Papaya
7 Santan
8 Susu
9 Air
10 Minyak
11 Margarin
12 Kemiri
F. Bahan Diskusi
Jelaskan variabel kontrol dalam percobaan di atas!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
G. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 46
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 47
ALAT INDERA (I)
Alat indera merupakan alat-alat tubuh manusia yang berperan untuk mengetahui keadaan
luar. Alat Indera fungsinya untuk menerima informasi rangsangan yang akan dikirim ke otak,
dan tubuh bertindak atas rangsangan tersebut. Alat indera hanya dapat berfungsi dengan
sempurna bila tidak ada gangguan pada alat penerima rangsangan, urat saraf penghubung
dengan pusat saraf, dan pusat saraf di otak. Alat Indera manusia sering disebut panca Indera,
karena terdiri dari lima Indera sebagai berikut:
1. Indera Penglihat (mata)
2. Indera Pendengar (telinga)
3. Indera Pembau (hidung)
4. Indera Pengecap (lidah)
5. Indera Peraba (kulit)
I1. Indera Penglihat (Mata)
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui kemampuan penglihatan masing-
masing orang dan sel-sel fotoreseptor yang berperan dalam penglihatan.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan berhipotesis Mengetahui bahwa ada lebih dari satu
penjelasan dari satu kejadian
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Lem atau selotip (disediakan sendiri) secukupnya
2. Kertas karton putih uk. HVS (disediakan sendiri) 1 lembar
3. Spidol hitam (disediakan sendiri) 1 buah
4. Kartu tes buta warna
D. Prosedur Praktikum
Praktikum I
1. Gantungkan karton seperti di bawah ini di dinding atau papan tulis.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 48
2. Satu per satu praktikan secara bergantian melakukan hal berikut. Lihat garis tersebut
dan secara perlahan-lahan bergeraklah menjauh, sampai garis-garis tersebut hanya
kelihatan satu garis. Berhentilah bergerak. Berapa jauh jarak kalian dengan garis di
karton tersebut?
3. Bandingkan jarak tersebut dengan jarak yang dibuat oleh teman-teman kalian.
Praktikum II
1. Siapkan beberapa buah kartu tes buta warna
2. Tunjukkan kartu tersebut kepada salah seorang anggota kelompokmu, lalu mintalah dia
menyebutkan angka atau huruf yang tertera di dalamnya. Tulislah angka yang
disebutkan dalam tabel hasil pengamatan
3. Lakukan bergantian dengan anggota kelompok yang lain
E. Lembar Pengamatan
1. Praktikum I
No Nama Jarak
2. Praktikum II
No Nama Angka
1 mm
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 49
F. Bahan Diskusi
1. Bagaimana penglihatan setiap anggota kelompok kalian? Apakah terdapat perbedaan
jarak antara sesama anggota kelompok dalam kegiatan pertama? Mengapa demikian?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2. Apakah setiap kelompok bisa menyebutkan angka di setiap kartu buta warna dengan
tepat? Sel-sel fotoreseptor apa yang berperan dalam penglihatan warna?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
G. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
I2. Indera Pendengar (Telinga)
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat memahami pengaruh jarak dan arah sumber bunyi
terhadap kemampuan pendengaran
B. Indikator KPS yang dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Piring (disediakan sendiri) 4 buah
2. Sendok (disediakan sendiri) 4 buah
3. Saputangan (disediakan sendiri) 1 buah
4. Meteran (disediakan sendiri) 1 buah
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 50
D. Prosedur Praktikum
1. Pilihlah salah seorang anggota kelompokmu yang akan melakukan percobaan ini
2. Tutuplah matanya dengan saputangan atau kain penutup mata
3. Mintalah 4 orang temanmu untuk berdiri dengan jarak 1m dan arah yang berbeda –beda
(utara, selatan, barat dan timur).
4. Masing-masing orang kemudian memukul piring dengan sendok, temanmu yang
ditutup matanya harus menebak arah datangnya suara. Tulislah arah datangnya suara
yang ditebak temanmu dan arah sebenrnya pada tabel hasil pengamatan
5. Lakukan langkah 1 sampai 4 dengan jarak yang berbeda-beda (1,5 m dan 2 m)
E. Lembar Pengamatan
No Jarak Arah datangnya suara
Tebakan Sebenarnya
1 1 m
2 1,5 m
3 2 m
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 51
F. Bahan Diskusi
Bagaimana pengaruh jarak dan arah sumber bunyi terhadap kemampuan pendengaran
manusia.
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
G. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
I3. Indera Pembau (Hidung)
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui pengaruh jarak dengan kemampuan
pembauan manusia
B. Indikator KPS yang dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan berhipotesis Mengetahui bahwa ada lebih dari satu
kemungkinan penjelasan dari satu kejadian
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Sebotol minyak wangi
2. Penutup mata
D. Prosedur Praktikum
1. Pilihlah lima orang temanmu yang sehat indra pembaunya.
2. Tutuplah mata empat orang temanmu dengan menggunakan sapu tangan atau kain
penutup.
3. Tempatkan empat temanmu tersebut masing-masing pada jarak 5 m, 3 m, 2 m dan 1 m
dari botol minyak wangi yang sudah dibuka.
4. Setiap lima detik tanyakan kepada mereka apakah telah mencium bau sesuatu (mereka
yang telah mencium bau mengacungkan tangan) dan diberi tanda (+)?
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 52
E. Lembar Pengamatan
No Selang
waktu
Jarak Respon (+) atau (-)
1 5 detik 5 m
3 m
2 m
1 m
2 10 detik 5 m
3 m
2 m
1 m
3 15 detik 5 m
3 m
2 m
1 m
4 20 detik 5 m
3 m
2 m
1 m
F. Bahan Diskusi
1. Apakah temanmu yang berjarak 5 m juga sudah mencium pada 5 detik pertama? Siapa
saja yang cepat mencium bau minyak wangi tersebut?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2. Jika hidung temanmu ditutup menggunakan masker atau sapu tangan hingga beberapa
menit, apakah mereka masih mencium bau sesuatu?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 53
3. Bagaimana pengaruh jarak dengan kemampuan pembauan seseorang?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
G. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
I4. Indera Pengecap (Lidah)
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat menentukan daerah pengecapan
berbagai rasa pada lidah manusia.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan berkomunikasi Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Larutan jeruk nipis (disediakan sendiri) Secukupnya
2. Larutan garam (disediakan sendiri) Secukupnya
3. Larutan daun pepaya (disediakan sendiri) Secukupnya
4. Larutan gula (disediakan sendiri) Secukupnya
5. Cotton bud (disediakan sendiri) 4 buah
6. Peta rasa (disediakan sendiri) 1 buah
7. Tissue (disediakan sendiri) Secukupnya
D. Prosedur Praktikum
1. Mintalah salah satu anggola kelompokmu berkumur, kemudian keringkan lidahnya
dengan tissue.
2. Celupkan cotton bud ke dalam larutan asam. Buanglah kelebihan larutan dengan
menekannya pada sisi piring.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 54
3. Sentuhkan cotton bud pada daerah ujung, tepi depan, tepi belakang, tengah dan pangkal
lidahmu.
4. Tuliskan tanda (+) pada tabel hasil pengamatan jika ia merasakan larutan tersebut.
5. Tuliskan tanda (-) pada daerah peta rasa yang sesuai jika daerah yang disentuh tidak
sensitif terhadap larutan yang diuji.
6. Ulangi prosedur di atas dengan menggunakan ketiga larutan satu demi satu.
E. Lembar Pengamatan
Tabel hasil pengamatan
No Larutan Tepi
Depan
Tepi
Belakang
Tengah Pangkal Ujung
F. Bahan Diskusi
Bagian lidah mana yang dapat merasakan manis, asin, asam dan pahit? Gambarkan!
G. Kesimpulan
................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 55
I5. Indera Peraba (Kulit)
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat:
1. Mengidentifikasi reseptor yang ada di kulit
2. Mengetahui pengaruh suhu terhadap kemampuan reseptor menerima stimulus
3. Mengetahui kemampuan reseptor membedakan jarak antara dua sentuhan
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan mengajukan pertanyaan Mengajukan pertanyaan penelitian yang
tepat berdasarkan keterangan yang ada
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Beberapa potong es batu (disediakan sendiri) Secukupnya
2. Kain flanel atau tissue (disediakan sendiri) 1 buah
3. Kertas amplas (disediakan sendiri) 1 buah
4. Pensil runcing (disediakan sendiri) 1 buah
5. Kain penutup mata (disediakan sendiri) 1 buah
6. Gelas ukur 1 buah
7. Air panas Secukupnya
D. Prosedur Praktikum
Praktikum I
1. Pilihlah satu orang temanmu yang akan melakukan percobaan, kemudian tutuplah
matanya.
2. Mintalah dia mengulurkan tangannya
3. Pada ujung jari dan punggung tangan tempelkan berturut-turut: es batu; ujung pensil,
kertas amplas dan kain flanel atau tissue, cotton bud yang dicelupkan air panas.
4. Mintalah temanmu menyebutkan masing-masing benda tersebut, kemudian tuliskan
respon dari temanmu pada tabel hasil pengamatan
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 56
Praktikum II
1. Tempelkan empat pasang tusuk gigi dengan menggunakan lem pada empat sisi karton.
Jarak antar tusuk gigi setiap pasangan adalah 1 mm (a), 3 mm (b), 5 mm (c), dan 10 mm
(d)
2. Mintalah teman kalian yang akan diuji menutup matanya, kemudian sentuhkanlah
dengan ringan ujung tusuk gigi (a) pada bagian tubuh tertentu seperti ujung jari, telapak
tangan, punggung tangan, lengan atas, leher belakang dan pipi.
3. Jika teman kalian merasakan dua titik sentuham maka catatlah dengan tanda (+) dan jika
tidak merasakan dua titik sentuhan, maka catatlah dengan tanda (-)
4. Ulangi kegiatan yang sama untuk sentuhan pasangan tusuk gigi (b), (c), dan (d).
Praktikum III
1. Tusuklah bagian punggung tangan, telapak tangan dan punggung lengan bawah dengan
jarum (tidak sampai luka atau berdarah) temanmu. Lalu cata respon yang diberikan
2. Kemudian tempelkan batu es ke bagian punggung tangannya lalu tusuklah dengan
jarum, tanyakan apakah terasa atau tidak. Jika terasa berilah tanda (+), jika tidak berilah
tanda (-).
3. Lakukan prosedur nomor 2 dengan menempelkan batu es pada telapak tangan dan
punggung lengan bawah.
4. Lakukan secara bergantian dengan teman sesama anggota kelompok
E. Lembar Pengamatan
1. Praktikum I
Jenis Rangsang Respon
Ujung Jari Punggung Tangan
Kain flannel/tissue
Kertas amplas
Pensil runcing
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 57
Jenis Rangsang Respon
Ujung Jari Punggung Tangan
Es batu
Air panas
2. Praktikum II
Bagian Tubuh yang
Diuji
Berasa dua titik sentuhan (mm)
1 3 5 10
Ujung jari
Punggung tangan
Lengan atas
Leher belakang
Pipi
3. Praktikum III
No Nama Bagian Tubuh Respon Pada Suhu
Dingin Normal
F. Bahan Diskusi
1. Mengapa kulit dapat merasakan adanya rasa dingin, panas, halus, kasar dan nyeri saat
salah satu anggota tubuh kita tersentuh oleh benda-benda tertentu? Jelaskan!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2. Bagian tangan manakah yang paling peka terhadap semua rangsangan, tuliskan
alasanmu?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 58
3. Dari praktikum kedua buatlah urutan bagian tubuh mulai yang paling kurang sensitif
hingga yang paling sensitif terhadap jarak antara dua sentuhan!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
4. Berdasarkan hasil praktikum ketiga maka pertanyaan penelitian yang tepat adalah
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
G. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 59
EKOSISTEM (E)
E1. Komponen Ekosistem
Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya.
Komponen ekosistem terdiri dari komponen biotik (hidup) seperti tumbuhan, hewan, jamur,
dan sebagainya dan komponen abiotik (tidak hidup) seperti air, suhu, cahaya, dan sebagainya.
Peran komponen biotik antara lain produsen, konsumen, detritivor dan dekomposer.
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat menganalis komponen penyusun ekosistem
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Kuadrat berukuran 50 cm × 50 cm 1 buah
2. Kantong plastic 1 buah
D. Prosedur Praktikum
1. Lemparkan kuadrat secara acak pada lingkungan sekitar yang sudah ditentukan
2. Catat semua komponen yang terdapat di dalam kuadrat pada tabel pengamatan.
3. Untuk makhluk hidup yang belum kamu ketahui nama jenisnya, masukkan sampelnya
ke dalam kantong plastik untuk diamati ciri-cirinya guna mengetahui nama dan
jenisnya.
E. Lembar Pengamatan
No. Nama Komponen Biotik Abiotik Keterangan
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 60
No. Nama Komponen Biotik Abiotik Keterangan
F. Bahan Diskusi
Jelaskan hubungan antara komponen biotik dan komponen abiotik berdasarkan hasil
pengamatan di atas!
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
E2. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/ atau
komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan air
atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang
atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi pencemaran air, udara, tanah, logam
berat, dan suara. Salah satu pencemaran air adalah penggunaan deterjen. Sedangkan deterjen
sendiri adalah pembersih sintetis yang terbuat dari bahan- bahan turunan minyak bumi, yang
terdiri dari bahan kimia yang dapat memberikan dampak negatif.
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui pengaruh deterjen terhadap
pertumbuhan akar bawang merah ( Allium cepa)
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 61
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan merencanakan percobaan Menentukan variabel atau faktor penentu
Kemampuan berkomunikasi Membaca grafik atau tabel atau diagram
C. Alat dan bahan Praktikum
1. Sendok deterjen 1 buah
2. Gelas plastik 4 buah
3. Pengaduk 1 buah
4. Mistar 1 buah
5. Kertas label Secukupnya
6. Air Secukupnya
7. Bawang merah 4 buah
8. Deterjen serbuk Secukupnya
D. Prosedur Praktikum
1. Buatlah 5 jenis larutan deterjen dengan konsentrasi yang berbeda seperti berikut
a. Masukkan air ke dalam tabung reaksi hingga penuh, beri label A
b. Larutkan 1 gram deterjen bubuk dalam air hingga 1000 ml, masukkan ke dalam
tabung reaksi hingga penuh, kemudian diberi label B (100%)
c. Ambil 500 ml larutan deterjen 100%, lalu tambahkan air hingga 1000 ml, masukkan
ke dalam tabung reaksi hingga penuh, kemudian beri label C (50%)
d. Ambil 500 ml larutan deterjen 50%, lalu tambahkan air hingga 1000 ml, masukkan
ke dalam tabung reaksi hingga penuh, kemudian beri label D (25%)
2. Siapkan 5 buah bawang merah yang telah dikupas kulitnya dan mempunyai panjang
akar yang sama.
3. Letakkan setiap bawang merah dengan akar menyentuh larutan pada setiap tabung
reaksi
4. Amati pertumbuhan akar bawang merah setiap 24 jam, dan menambah larutan hingga
penuh jika berkurang.
5. Angkat bawang merah setelah 72 jam dan hitung panjang akarnya. Tuliskan hasilnya
pada lembar pengamatan.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 62
E. Lembar Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan
No Jenis Konsentrasi Panjang Akar
F. Bahan Diskusi
1. Buatlah grafik yang menggambarkan pertumbuhan akar bawang merah
2. Jelaskan fungsi air pada tabung reaksi A!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 63
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 64
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 65
BESARAN DAN PENGUKURAN (B)
B1. Pengukuran Panjang
Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan suatu besaran dengan suatu besaran
yang sudah distandar. Pengukuran panjang dilakukan dengan menggunakan mistar, jangka
sorong, dan mikrometer sekrup. Mistar merupakan alat ukur panjang yang paling sederhana
dan sudah lumrah dikenal orang. Ada dua jenis mistar yang sering digunakan, yaitu stik meter
dan mistar metrik. Stik meter memiliki panjang 1 meter dan memiliki skala desimeter,
sentimeter, dan milimeter. Mistar metrik memiliki panjang 30 sentimeter. Mistar memiliki
skala pengukuran terkecil 1 milimeter, sesuai dengan jarak garis terkecil antara dua garis yang
saling berdekatan. Ketelitiannya adalah 0,5 milimeter, atau setengah dari skala terkecil.
Untuk besaran fisis yang tidak dapat diukur dengan mistar dapat menggunakan jangka
sorong dan mikrometer sekrup. Jangka sorong merupakan alat ukur yang dapat digunakan
untuk mengukur dimensi jari-jari atau diameter dengan hasil yang lebih akurat. Ketelitian
jangka sorong mencapai 0,1 mm.
Gambar 4. Jangka Sorong dan Bagian-bagiannya
Benda yang ukurannya sangat tipis seperti kertas atau kawat yang ukurannya sangat
kecil tidak dapat diukur menggunakan jangka sorong. Untuk mengukur dimensi luar dari benda
yang sangat tipis dapat menggunakan mikrometer sekrup. Ketelitian mikrometer sekrup
mencapai 0,01 mm.
Gambar 5. Mikrometer Sekrup dan Bagian-bagiannya
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 66
A. Tujuan Praktikum
1. Melalui praktikum ini dapat mengukur panjang benda dengan menggunakan jangka
sorong.
2. Melalui praktikum ini dapat mengukur ketebalan benda dengan menggunakan
mikrometer sekrup.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi )
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasi pengamatan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Jangka sorong 1 Buah
2. Mikrometer sekrup 1 Buah
3. Kelereng kecil 1 Buah
4. Kubus alumunium 1 Buah
5. Kelereng besar 1 Buah
6. Lempengan alumunium 1 Buah
D. Prosedur Praktikum
1) Pengukuran Panjang menggunakan Jangka Sorong
1. Tempatkan benda yang akan diukur di antara dua rahang jangka sorong.
2. Perhatikan angka pada skala utama (SU) yang berdekatan dengan angka nol
pada nonius.
3. Perhatikan garis nonius (SN) yang tepat berimpit dengan garis pada skala
utama.
4. Tentukan hasil pengukuran anda!
𝑃 = 𝑆𝑈 + (𝑆𝑁 𝑥 𝑡𝑘)
5. Lakukan langkah 1 sampai 4 pada empat jenis benda yang berbeda yaitu pada
kelereng kecil, kelereng besar, kubus alumunium dam lempeng aluminium.
6. Lakukan pengukuran secara bergantian dengan anggota kelompok, hasil
pengukuran dimasukkan ke dalam tabel hasil pengukuran.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 67
2) Pengukuran Panjang menggunakan Mikrometer Sekrup
1. Tempatkan benda yang akan diukur diantara selubung ulir.
2. Putar maju skala putar dengan silinder pusat sesuai dengan ketebalan benda
yang akan diukur.
3. Perhatikan angka pada skala utama (SU) yang terdekatan dengan tepi skala
putar.
4. Perhatikan garis mendatar (SN) pada skala putar yang berimpit dengan garis
mendatar pada skala utama.
5. Tentukan hasil pengukuran anda!
𝑃 = 𝑆𝑈 + (𝑆𝑁 𝑥 𝑡𝑘)
6. Lakukan langkah 1 sampai 4 pada empat jenis benda yang berbeda yaitu pada
kelereng kecil, kelereng besar, kubus alumunium dam lempeng aluminium.
7. Lakukan pengukuran secara bergantian dengan anggota kelompok, hasil
pengukuran dimasukkan ke dalam tabel hasil pengukuran.
E. Lembar Pengamatan
1. Hasil Pengukuran Jangka Sorong
Catatlah hasil pengukuran dengan jangka sorong pada tabel di bawah ini!
No Benda yang
Diukur
Jangka Sorong
P1 P2 P3 P4
1 Kelereng kecil
2
Kubus
Alumunium
3 Kelereng besar
4 Lempengan
Ket : P1, P2 dst = Praktikan pertama, kedua dan seterusnya
2. Hasil Pengukuran Mikrometer Sekrup
Catatlah hasil pengukuran dengan mikrometer sekrup pada tabel di bawah ini!
No Benda yang
Diukur
Mikrometer Sekrup
P1 P2 P3 P4
1 Kelereng kecil
2
Kubus
Alumunium
3 Kelereng besar
4 Lempengan
Ket : P1, P2 dst = Praktikan pertama, kedua dan seterusnya
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 68
F. Bahan Diskusi
Jelaskan mengapa terdapat perbedaan hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dan
mikrometer sekrup!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
G. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
B2. Pengukuran Massa dan Volume
Massa benda merupakan banyaknya materi yang terkandung pada benda tersebut.
Massa diukur dengan menggunakan neraca. Pengukuran massa pada umumnya dilakukan
dengan menggunakan neraca. Ada beberapa jenis neraca, antara lain neraca Ohauss, neraca
lengan, neraca langkan, neraca pasar, neraca tekan, neraca badan, dan neraca elektronik.
Volume merupakan besaran turunan yang dapat diturunkan dari besaran pokok panjang. Ada
dua jenis pengukuran volume, yaitu pengukuran tidak langsung dan pengukuran langsung.
Volume benda yang bentuknya teratur seperti balok, kubus, dan silinder dapat ditentukan
melalui pengukuran tidak langsung Pengukuran tidak langsung dapat menggunakan rumus,
contohnya mengukur volume balok dapat ditentukan melalui pengukuran tidak langsung dari
besaran panjang, lebar dan tinggi. Volume benda yang bentuknya tidak teratur dapat ditentukan
melalui pengukuran langsung dengan menggunakan gelas kimia.
A. Tujuan Praktikum
1. Melalui praktikum ini dapat mengukur massa benda menggunakan neraca
2. Melalui praktikum ini dapat mengukur volume benda yang tidak teratur secara langsung
menggunakan gelas kimia.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 69
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan berkomunikasi Memberikan/menggambarkan data empiris
hasil percobaan atau pengamatan dengan
grafik atau tabel atau diagram
Kemampuan menerapkan konsep atau
prinsip
Menggunakan konsep yang telah dipelajari
dalam situasi baru, contoh konsep massa
jenis benda.
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Gelas kimia 250 ml 1 Buah
2. Mistar (disediakan sendiri) 1 Buah
3. Air 100 ml
4. Kelereng kecil 1 Buah
5. Kubus alumunium 1 Buah
6. Kelereng besar 1 Buah
7. Lempengan alumunium 1 Buah
8. Neraca 1 Buah
D. Prosedur Praktikum
Percobaan 1. Pengukuran Massa Benda
1. Siapkan alat dan bahan praktikum
2. Timbanglah setiap jenis benda menggunakan neraca
3. Catatalah hasil pengukuran di lembar pengamatan.
Percobaan 2. Pengukuran Volume Benda Tidak Berarturan
1. Catatlah batas ukur gelas kimia.
2. Hitunglah banyaknya skala terkecil.
3. Tentukan nilai skala terkecil.
4. Isi gelas kimia dengan air pada ukuran 100 ml.
5. Masukkan benda yang akan diukur ke dalam gelas kimia sehigga volume air dalam
gelas kimia bertambah.
6. Volume benda tak beratuan diukur dengan cara mengurangi volume zat cair setelah
dimasukkan benda dikurangi volume zat cair sebelum dimasukan benda.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 70
E. Lembar Pengamatan
Tabel hasil pengukuran massa dan volume benda
Nama Benda Massa Volume
F. Bahan Diskusi
Buatlah grafik yang menggambarkan hubungan antara massa dengan volume benda!
G. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 71
MATERI DAN PERUBAHANNYA (M)
M1. Wujud Benda dan Sifatnya
Berdasarkan wujudnya, benda dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok. Kelompok-
kelompok tersebut ialah benda padat, benda cair, dan benda gas. Benda padat adalah benda
yang berwujud padat, contohnya batu, kunci, buku, penghapus, dan sebagainya. Berikut ini
sifat-sifat yang dimiliki benda padat : 1) Bentuk dan ukuran tidak dipengaruhi oleh bentuk
wadahnya, 2) Memiliki massa dan volume yang tetap. Benda cair adalah benda yang berwujud
cair. Contoh benda cair antara lain air, sirup, kecap, minyak goreng, bensin, dan minyak tanah.
Sifat-sifat benda cair antara lain : 1) Bentuk tidak tetap, selalu mengikuti bentuk wadahnya, 2)
Menekan ke segala arah, 3) Mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang rendah, 3) Permukaan
zat cair yang tenang selalu datar, 4) Meresap melalui celah-celah kecil. Benda gas adalah benda
yang berwujud gas. Berbeda dengan benda padat dan cair, benda gas sulit untuk diamati.
Contoh benda gas adalah udara dan asap. Udara tidak dapat dilihat, tetapi dapat dirasakan.
Akan tetapi, asap dapat dilihat. Sifat-sifat gas antara lain : 1) Mempunyai bentuk dan volume
sesuai dengan wadahnya, 2) Menekan ke segala arah.
1. Air Menempati Ruang dan Mempunyai Berat
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa air menempati ruang dan
mempunyai berat.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Gelas kimia 2 Buah
2. Air Secukupnya
3. Tabung plastik kecil 1 Buah
4. Tiang neraca 1 Buah
5. Lengan neraca 1 Buah
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 72
6. Piring neraca 2 Buah
7. Penggantung piring neraca 2 Buah
8. Kubus logam 1 Buah
9. Kelereng besar 1 Buah
10. Lempengan alumunium Secukupnya
D. Prosedur Praktikum
Praktikum 1
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum ini.
2. Isilah dua gelas kimia dengan air sampai penuh, kemudian masukkan kubus logam
dan kelereng ke dalam masing-masing gelas kimia yang berisi air.
3. Amatilah yang apa yang terjadi pada masing-masing gelas kimia yang penuh berisi
air tersebut. Catatlah pada lembar pengamatan.
Praktikum 2
1. Rangkailah neraca. Letakkan tabung plastik kecil pada piring neraca sebelah kiri,
kemudian pada piring neraca sebelah kanan diletakkan lempengan alumunium sampai
seimbang
2. Amatilah neraca yang telah dalam keadaan seimbang (posisi jarum pada lengan
neraca terletak pada tengah-tengah tiang neraca). Catatlah jumlah lempengan
alumunium tersebut pada lembar pengamatan.
3. Isilah tabung plastik tadi dengan air sampai sepertiga bagian. Kemudian letakkan
lempengan alumunium sampai keadaan neraca kembali seimbang. Catatlah jumlah
lempengan alumunium tersebut pada lembar pengamatan.
E. Lembar Pengamatan
1. Praktikum 1. Air menempati ruang
Keadaan Air
Gelas kimia
dimasukkan
kubus logam
Gelas kimia
dimasukkan
kelereng
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 73
2. Praktikum 2. Air mempunyai berat
Jenis Tabung Jumlah Lempengan
Kosong
Berisi air
F. Bahan Diskusi
1. Jelaskan perbedaan keadaan air pada praktikum 1 sebelum dan setelah praktikum!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2. Berapa selisih jumlah lempengan antara tabung yang kosong dan berisi air pada
praktikum 2? Mengapa terdapat perbedaan jumlah lempengan tersebut?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
2. Air yang Tenang Permukaannya Selalu Datar
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa permukaan air yang tenang
selalu datar.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 74
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Gelas kimia 1 Buah
2. Mistar (disediakan sendiri) 1 Buah
3. Air Secukupnya
4. Kubus kayu 1 Buah
5. Bejana serbaguna 1 Buah
6. Pewarna makanan Secukupnya
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada Praktikum ini.
2. Larutkan pewarna makanan dalam gelas kimia yang telah terisi air ± ½ bagian gelas
kimia.
3. Pada saat air dalam keadaan tenang lakukan penggukuran tinggi permukaan air ditiga
tempat (titik A, B, C dengan menggunakan mist ar). Amati tinggi Permukaan air dari
meja dititik A, B,dan C. Catatlah hasil pengukuran pada lembar pengamatan.
4. Ganjal salah satu sisi bagian bawah gelas kimia. Ketika air dalam keadaan tenang,
lakukan pengukuran tinggi permukaan air di dua tempat (titik D dan E). Amati tinggi
permukaan air dari meja ke titik D dan titik E. Catatlah hasil pengukuran pada lembar
pengamatan.
5. Ganjal sisi lain bagian bawah gelas kimia. Ketika air dalam keadaan tenang, lakukan
pengukuran tinggi permukaan air di dua tempat (titik F dan G). Amati tinggi
permukaan air dari meja ke titik F dan titik G. Catatlah hasil pengukuran pada lembar
pengamatan.
E. Lembar Pengamatan
1. Ketika gelas kimia dalam keadaan tegak dan air tenang
a. Tinggi permukaan air dari meja ketitik A = … cm.
b. Tinggi permukaan air dari meja ketitik B = … cm.
c. Tinggi permukaan air dari meja ketitik C = … cm.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 75
F. Bahan Diskusi
1. Buatlah rangkuman hasil pengamatan dengan memberi tanda cek (√) pada tabel di
bawah ini.
No Keadaan Gelas
Kimia
Tinggi
Permukaan Air
Sama
Tinggi
Permukaan Air
Tidak Sama
1. Tegak
2. Salah satu sisi
bawahnya diganjal
3. Sisi lain bagian
bawah diganjal
2. Apakah tinggi permukaan air sama pada setiap perlakuan di atas? Jelaskan mengapa
demikian?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
3. Air Mengalir dari Tempat yang Tinggi ke Tempat yang Rendah
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa air mengalir dari tempat
tinggi ke tempat yang rendah.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
1. Menggunakan indera penglihat, pembau,
pendengar, pengecap, dan peraba pada
waktu pengamatan.
2. Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Bejana serbaguna 1 Buah
2. Air berwarna 1 Buah
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 76
3. Selang plastik tembus pandang 1 Buah
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada Praktikum ini.
2. Teteskan sedikit air pada bagian tengah bejana serbaguna dalam keadaan mendatar.
3. Amati keadaan air dalam bejana serbaguna, kemudian catat hasil pengamatan pada
lembar pengamatan.
4. Naikkan salah satu tepi bejana serbaguna. Amati keadaan air dalam bejana serbaguna,
kemudian catat hasil pengamatan pada lembar pengamatan.
5. Naikkan tepi lain bejana serbaguna. Amati keadaan air dalam bejana serbaguna,
kemudian catat hasil pengamatan pada lembar pengamatan.
E. Lembar Pengamatan
No. Keadaan Bejana
Serbaguna
Yang terjadi pada air dalam
bejana serbaguna
1. Mendatar
2. Salah satu tepinya dinaikkan
3. Tepi lainnya dinaikkan
F. Bahan Diskusi
Mengapa air dapat mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang rendah?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 77
3. Air Dapat Melarutkan Berbagai Zat
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa air dapat melarutkan
berbagai zat.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Gelas kimia 1 Buah
2. Air 1 Buah
3. Pengaduk 1 Buah
4. Garam (disediakan sendiri) Secukupnya
5. Gula (disediakan sendiri) Secukupnya
6. Pasir (disediakan sendiri) Secukupnya
D. Prosedur Praktikum
1. Isilah gelas kimia dengan air.
2. Masukkan satu sendok garam ke dalam gelas kimia yang telah terisi air, aduk
sebentar, amati dan catat apa yang terjadi.
3. Ulangi langkah 1 dan 2 untuk bahan yang berbeda.
E. Lembar Pengamatan
No. Bahan Dimasukkan ke dalam air
dan diaduk sebentar
1. Garam
2. Pasir
3. Gula pasir
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 78
F. Bahan Diskusi
Jelaskan mengapa suatu bahan dapat larut dalam air?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
4. Air Dapat Menekan ke Segala Arah
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan air dapat menekan kesegala arah.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Gelas kimia 1 Buah
2. Selang plastik 1 Buah
3. Bejana serbaguna 1 Buah
4. Air 1 Buah
5. Jarum (disediakan sendiri) 1 Buah
6. Balon (disediakan sendiri) 2 Buah
D. Prosedur Praktikum
1. Isilah gelas kimia dengan air sampai ¾ bagian.
2. Masukkan balon kosong ke dalam gelas kimia.
3. Tiuplah balon sampai agak mengembung.
4. Masukkan balon yang telah ditiup ke dalam gelas kimia berisi air, kemudian tekan
balon tersebut. Amatilah yang terjadi dan catat hasil pengamatanmu.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 79
5. Lubangi balon dengan menggunakan jarum.
6. Isilah balon tersebut dengan menggunakan air.
7. Masukkan salah satu ujung selang ke dalam balon.
8. Tiuplah balon tersebut melalui ujung selang. Amatilah yang terjadi dan catat hasil
pengamatanmu.
E. Lembar Pengamatan
Berikan tanda () pada tabel di bawah ini ketika balon dimasukkan ke dalam air.
Mudah Tidak mudah
Balon kosong
Balon berisi udara
F. Bahan Diskusi
1. Mengapa balon yang berisi udara lebih sulit dimasukkan ke dalam gelas kimia?
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
2. Ketika balon yang telah dilubangi berisi air ditiup melalui selang, ke arah mana air
keluar dari balon?
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 80
5. Air Meresap Melalui Celah-Celah Kecil
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa air dapat meresap melalui
celah-celah kecil.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Bejana serbaguna 1 Buah
2. Air 1 Buah
3. Kapur tulis (disediakan sendiri) 1 Buah
4. Kain (disediakan sendiri) 1 Buah
5. Koran (disediakan sendiri) 1 Buah
6. Plastik (disediakan sendiri) 1 Buah
7. Pipa kaca 1 Buah
D. Prosedur Praktikum
1. Isilah bejana serbaguna dengan menggunakan air sampai ¾ bagian.
2. Celupkan kapur tulis ke dalam bejana serbaguna yang berisi air.
3. Amatilah apa yang terjadi dan catat hasil pengamatanmu.
4. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk bahan yang berbeda.
E. Lembar Pengamatan
Berilah tanda ceklis () sesuai dengan praktikum yang anda lakukan pada tabel di bawah
ini
No. Benda Meresap Tidak Meresap
1. Kapur tulis
2. Kain
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 81
No. Benda Meresap Tidak Meresap
3. Koran
4. Plastik
5. Pipa kaca
F. Bahan Diskusi
1. Tuliskan bahan-bahan yang dapat diresapi oleh air berdasarkan percobaan di atas?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2. Jelaskan mengapa air dapat meresap pada bahan-bahan tersebut di atas?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
6. Udara Menempati Ruang
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa udara menempati ruang.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Gelas kimia 250 ml 1 Buah
2. Selang plastik 1 Buah
3. Corong 1 Buah
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 82
4. Labu erlenmeyer 1 Buah
5. Bejana serbaguna 1 Buah
6. Plastisin Secukupnya
7. Air Secukupnya
D. Prosedur Praktikum
1. Isi gelas kimia dengan air kurang lebih ¾ bagian.
2. Sambungkan salah satu ujung selang pada kaki corong.
3. Tutup ujung selang lain dengan ibu jari, kemudian masukkan corong ke dalam gelas
kimia yang telah berisi air dengan posisi menghadap ke bawah.
4. Amatilah apa yang terjadi dan catat pada lembar pengamatan.
5. Keluarkan corong dari gelas kimia.
6. Lepaskan ibu jari dari ujung selang lainnya.
7. Masukkan corong ke dalam gelas kimia yang berisi air dengan posisi corong
menghadap ke bawah.
8. Amatilah apa yang terjadi dan catat pada lembar pengamatan.
E. Lembar Pengamatan
Keadaan air di dalam corong
Ujung selang ditutup
Ujung selang dibuka
F. Bahan Diskusi
Mengapa air tidak dapat masuk ke dalam corong yang ujungnya ditutup dengan ibu jari?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 83
7. Udara Mengembang bila Dipanaskan dan Menyusut bila Didinginkan
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa udara mengembang bila
dipanaskan dan menyusut bila didinginkan.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Botol kaca bekas (disediakan sendiri) 1 buah
2. Uang logam (disediakan sendiri) 1 buah
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan seubuah botol kaca bekas serta uang logam
2. Masukkan botol ke dalam lemari pendingin atau kulkas selama sekitar 2-3 menit,
setelah itu keluarkan.
3. Basahi uang logam dengan air dan letakkan di mulut botol, amati keadaan uang
logam.
4. Kemudian genggam atau peganglah botol tersebut.
5. Amati apa yang terjadi dan tulis pada lembar pengamatan.
E. Lembar Pengamatan
Keadaan uang logam
Botol dari kulkas
Botol digenggam
F. Bahan Diskusi
Mengapa terdapat perbedaan keadaan uang logam saat botol digenggam dengan tangan?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 84
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
8. Udara Diperlukan dalam Pembakaran
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahaiswa dapat membuktikan bahwa udara diperlukan dalam
pembakaran.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
Kemampuan menggunakan alat dan
bahan
Mengtetahui alasan mengapa menggunakan
alat dan bahan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Lilin (disediakan sendiri) 2 Buah (sama tingginya)
2. Korek api (disediakan sendiri) Secukupnya
3. Gelas kimia 250 ml 1 Buah
4. Gelas kimia 500 ml 1 Buah
5. Stopwatch 1 Buah
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum.
2. Nyalakan dua buah lilin yang sama tingginya biarkan sebentar.
3. Tutuplah dua buah lilin tersebut dengan menggunakan gelas kimia 250 ml dan gelas
kimia 500 ml.
4. Hitunglah waktu yang dibutuhkan sampai setiap lilin mati pada kedua gelas kimia
tersebut.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 85
E. Lembar Pengamatan
Tabel hasil pengamatan
Jenis Penutup Lama waktu mati
Gelas kimia 250 ml
Gelas kimia 500 ml
F. Bahan Diskusi
1. Lilin manakah yang menyala lebih lama? Mengapa demikian?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2. Kemukakan alasan mengapa alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah gelas
kimia 250 ml dan gelas kimia 500 ml?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
M2. Benda Terapung, Tenggelam dan Melayang
Hukum Archimedes menyatakan bahwa sebuah benda yang tercelup sebagian atau
seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat
zat cair yang dipindahkannya. Jika massa jenis benda lebih besar dari massa jenis air maka
benda akan tenggelam, jika massa jenis benda sama besar dengan massa jenis air maka benda
akan melayang dan jika massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis air maka benda akan
terapung.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 86
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan peristiwa tenggelam, melayang
dan mengapungnya suatu benda dan pengaruh garam yang dicampurkan dalam air
terhadap keadaan benda tersebut.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Gelas kimia 3 buah
2. Sendok (disediakan sendiri) 1 buah
3. Kain lap (disediakan sendiri) 1 buah
4. Telur mentah (disediakan sendiri) 3 butir
5. Air Secukupnya
6. Garam (disediakan sendiri) Secukupnya
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan percobaan.
2. Masukkan air ke dalam gelas kimia, usahakan tidak sampai penuh agar air tidak
tumpah saat dimasukkan telur.
3. Masukkan telur ke dalam gelas yang berisi air tanpa campuran garam kemudian amati
yang terjadi.
4. Masukkan satu sendok garam ke dalam gelas dan aduk perlahan-lahan sampai merata.
Amati keadaan yang terjadi pada telur tersebut.
5. Masukkan lagi satu sendok garam dan aduk secara perlahan-lahan sampai merata.
Amati keadaan yang terjadi pada telur tersebut.
6. Lakukan seterusnya sampai mendapatkan keadaan telur sesuai yang diperlukan dan
diinginkan (sampai telur mengapung, melayang dan tenggelam)
7. Catatlah hasil pengamatan yang telah dilakukan pada tabel
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 87
E. Lembar Pengamatan
Banyaknya Garam (sendok) Peristiwa yang terjadi
F. Bahan Diskusi
Jelaskan peristiwa yang terjadi pada praktikum di atas!
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
G. Kesimpulan
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
M3. Perubahan Wujud Benda
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa wujud suatu benda dapat
berubah apabila dipanaskan atau didinginkan.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Gelas kimia 1 Buah
2. Jembatan pembakar 1 Buah
3. Kasa 1 Buah
4. Lampu spiritus 1 Buah
5. Penjepit tabung reaksi 1 Buah
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 88
6. Es batu (disediakan sendiri) Secukupnua
7. Lilin (disediakan sendiri) Secukupnya
8. Tabung reaksi 1 Buah
9. Air Secukupnya
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Masukkan es batu ke dalam gelas kimia sampah ¼ bagian.
3. Panaskan es batu dalam gelas kimia dengan pembakar spiritus. Amati apa yang terjadi.
4. Masukkan lilin ke dalam gelas kimia, kemudian panaskan dengan pembakar spirtus.
Amati apa yang terjadi.
5. Masukkan air ke dalam tabung reaksi sampai ¼ bagian, kemudian panaskan dengan
pembakar spirtus. Amati apa yang terjadi dan catat pada lembar pengamatan.
E. Lembar Pengamatan
No. Nama
Benda/Zat
Wujud Benda
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
1.
2.
3.
F. Bahan Diskusi
Jelaskan peristiwa perubahan wujud benda yang terjadi pada praktikum di atas!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
G. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 89
ENERGI
E1. Perubahan Energi
Energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha. Satuan energi adalah Joule.
Ada beberapa macam energi seperti energi potensial, energi kinetik, energi panas (kalor),
energi cahaya, energi listrik, dan sebagainya. Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa
energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat berubah bentuk dari
bentuk energi yang satu menjadi bentuk energi lainnya.
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa energi listrik dapat berubah
menjadi energi cahaya.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
Kemampuan melaksanakan percobaan Melaksanakan kegiatan percobaan dengan
benar.
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Lampu dan dudukkannya 1 Buah
2. Baterai 3 Buah
3. Kabel 2 Buah
4. Dudukan baterai 1 Buah
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Rangkailah kedua kabel dan lampu tanpa baterai seperti Gambar 6 di bawah ini.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 90
Gambar 6. Rangkaian Listrik Tanpa Baterai
3. Amatilah apa yang terjadi pada lampu.
4. Rangkailah kedua kabel, lampu dan satu baterai sehingga menjadi rangkaian tertutup
seperti Gambar 7 di bawah ini.
Gambar 7. Rangkaian Listrik dengan 1 Baterai
5. Amatilah apa yang terjadi pada lampu.
6. Rangkailah kedua kabel, lampu dan dua baterai sehingga menjadi rangkaian tertutup
seperti Gambar 8 di bawah ini.
Gambar 8. Rangkaian Listrik dengan 2 Baterai
7. Amatilah apa yang terjadi pada lampu.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 91
8. Rangkailah kedua kabel, lampu dan tiga baterai sehingga menjadi rangkaian tertutup
seperti Gambar 9 di bawah ini.
Gambar 9. Rangkaian Listrik dengan 2 Baterai
9. Amatilah apa yang terjadi pada lampu dan catat pada lembar pengamatan.
E. Lembar Pengamatan
Rangkuman Hasil Pengamatan
No Rangkaian Keadaan Lampu
1 Tanpa baterai
2 Dengan satu baterai
3 Dengan dua baterai
4 Dengan tiga baterai
F. Bahan Diskusi
1. Mengapa terdapat perbedaan antara rangkaian tanpa baterai dan rangkaian dengan
baterai?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2. Mengapa rangkaian listrik dengan 1 baterai, 2 baterai dan 3 baterai menyebabkan
keadaan lampu yang berbeda !
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 92
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
3. Jelaskan perubahan energi yang terjadi pada percobaan di atas!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
G. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
E2. Energi Alternatif
Pemanfaatan air sebagai sumber energi pada dasarnya adalah pemanfaatan perbedaan
air pada kedua posisi yang berbeda. Energi mekanik aliran air yang merupakan transformasi
dari energi potensial gravitasi dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin atau kincir. Turbin
digunakan untuk membangkitkan energi listrik sedangkan kincir untuk pemanfaatan energi
mekanik secara langsung. Untuk mendapatkan energi mekanik aliran air ini, perlu beda tinggi
air yang diciptakan dengan menggunakan bendungan. Akan tetapi dalam menggerakkan
kincir, aliran air pada sungai dapat dimanfaatkan ketika kecepatan alirannya memadai.
Angin juga dapat digunakan sebagai sumber energi gerak, energi gerak akan diubah
menjadi energi listrik seperti pada penggunaan kincir angin. Uap juga dapat dijadikan sebagai
sumber energi gerak. Energi uap akan dikonversi menjadi energi listrik seperti pada PLTU.
1. Air sebagai Sumber Energi Gerak
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan dan menyimpulkan bahwa air yang
mengalir mempunyai kemampuan untuk menggerakkan atau memindahkan benda-benda
yang dilaluinya.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 93
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi )
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasi pengamatan
Kemampuan menerapkan konsep atau
prinsip
Menggunakan konsep yang telah dipelajari
dalam situasi baru
C. Alat dan Bahan
1. Selang plastik tembus pandang 1 Buah
2. Turbin mainan 1 Buah
3. Labu erlenmeyer 1 Buah
4. Bejana serbaguna 1 Buah
5. Air Secukupnya
D. Prosedur Praktikum
1. Isilah labu erlenmeyer dengan air sampar ¾ bagian. Masukkan selang pelastik ke dalam
labu erlenmeyer yang berisi air. Isaplah salah satu ujung selang sehinga ada air yang
masuk ke dalam selang. Kemudian segera tutup ujung selang tadi dengan ibu jari.
2. Arahkan ujung selang ke turbin, letakkan bejana serbaguna dibawah turbin. Kemudian
alirkan air pada turbin. Amatilah apa yang terjadi dengan turbin dan catat pada lembar
pengamatan.
E. Lembar Pengamatan
Jenis Perlakuan Keadaan turbin
Sebelum Dikenai Air
Setelah Dikenai Air
F. Bahan Diskusi
Jelaskan penerapan hasil pengamatan di atas dalam pemanfaatan air sebagai sumber energi
dalam kehidupan sehari-hari!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 94
G. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
2. Uap Sebagai Sumber Energi Gerak
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan dan menyimpulkan bahwa uap dapat
menggerakkan suatu benda.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi )
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasi pengamatan
Kemampuan menerapkan konsep atau
prinsip
Menggunakan konsep yang telah dipelajari
dalam situasi baru
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Tabung reaksi 1 Buah
2. Lampu spirtus 1 Buah
3. Kelereng kecil 1 Buah
4. Penjepit tabung reaksi 1 Buah
5. Air Secukupnya
D. Prosedur Praktikum
1. Isilah tabung reaksi sampai 1/3 bagian.
2. Tutuplah tabung reaksi dengan menggunakan kelereng. Amatilah apa yang terjadi.
3. Panaskan tabung reaksi yang telah diisi air dan telah disumbat kelereng sampai
mendidih.
4. Amatilah apa yang terjadi dan catat pada lembar pengamatan.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 95
E. Lembar Pengamatan
No. Keadaan Tabung Reaksi Uap Air Keadaan Kelereng
1. Sebelum dipanaskan
2. Sesudah dipanaskan
F. Bahan Diskusi
Jelaskan penerapan hasil pengamatan di atas dalam pemanfaatan uap sebagai sumber energi
dalam kehidupan sehari-hari!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
G. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
3. Angin sebagai Sumber Energi Gerak
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan dan menyimpulkan bahwa angin
mempunyai kemampuan untuk menggerakkan suatu benda.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi )
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasi pengamatan
Kemampuan menerapkan konsep atau
prinsip
Menggunakan konsep yang telah dipelajari
dalam situasi baru
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Turbin mainan 1 Buah
2. Selang plastik transparan 1 Buah
3. Kertas (disediakan sendiri) 1 Lembar
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 96
4. Kardus ukuran kertas hvs (disediakan sendiri) 1 Lembar
D. Prosedur Praktikum
1. Peganglah selembar kertas kemudian kipaslah kertas tersebut menggunakan kardus.
2. Amatilah apa yang terjadi pada selembar kertas tersebut.
3. Peganglah turbin kemudian tiuplah turbin dengan menggunakan selang plastik
transparan.
4. Amatilah apa yang terjadi pada turbin dan catat pada lembar pengamatan.
E. Lembar Pengamatan
Keadaan kertas Keadaan turbin
Tidak ada angin
Ada angin
F. Bahan Diskusi
Jelaskan penerapan hasil pengamatan di atas dalam pemanfaatan angin sebagai sumber
energi dalam kehidupan sehari-hari!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
G. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 97
GELOMBANG BUNYI (B)
Bunyi merupakan hasil dari getaran suatu benda yang merambat dalam bentuk
gelombang. Oleh karena itu, bunyi sering disebut sebagai gelombang bunyi. Bunyi dihasilkan
oleh benda-benda yang bergetar. Setiap benda yang bergetar pasti akan menghasilkan bunyi.
Benda-benda itu dinamakan sumber bunyi. Sumber bunyi adalah benda-benda yang dapat
menghasilkan bunyi. Contoh sumber bunyi adalah garputala, alat-alat musik seperti gamelan,
suling, dan terompet, serta benda-benda lain seperti drum dan bedug yang dipukul.
Bunyi merupakan hasil dari getaran suatu benda yang merambat dalam bentuk
gelombang. Oleh karena itu, bunyi sering disebut sebagai gelombang bunyi. Gelombang bunyi
merambat memerlukan zat perantara, agar bunyi terdengar sampai ke telinga dapat melalui zat
padat, cair dan gas. Syarat terdengarnya bunyi yaitu adanya sumber bunyi, ada zat perantara
dan ada pendengar.
B1. Bunyi Dihasilkan oleh Benda yang Bergetar
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa bunyi dihasilkan oleh benda
yang bergetar.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Garputala 1 buah
2. Kotak resonansi 1 buah
3. Pensil kayu (disediakan sendiri) 1 buah
4. Gelas kimia 1 buah
5. Air Secukupnya
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 98
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum.
2. Letakkan garputala pada lubang kotak resonansi, amati keadaan garputala kemudian
catat pada lembar pengamatan.
3. Pukullah garputala dengan menggunakan pensil kayu, amatilah apa yang terajdi pada
garputala dan catat pada lembar pengamatan.
4. Lepaskanlah garputala dari kotak resonansi.
5. Isi gelas kimia dengan air secukupnya ½ bagian gelas kimia.
6. Pegang kaki garpu talu kemudian pukulkan pada benda yang keras (meja atau kursi
kayu), kemudian dengan segera mungkin sentuhkan jari-jari garputala pada permukaan
air dalam gelas kimia.
7. Amatilah apa yang terjadi pada permukaan air dan catat pada lembar pengamatan.
E. Lembar Pengamatan
No. Keadaan Garputala Hasil Pengamatan
1. Diletakkan pada lubang kotak resonansi
2. Diletakkan pada lubang kotak resonansi
kemudian dipukul menggunakan pensil
3. Memasukkan garputala yang telah
dipukul ke dalam permukaan air dalam
gelas kimia
F. Bahan Diskusi
Jelaskan perbedaan garpu tala yang dipukul dan tidak dipukul terhadap bunyi yang
dihasilkan?
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
G. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 99
B2. Bunyi dapat Merambat melalui Zat Padat, Cair dan Gas
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa bunyi dihasilkan oleh benda
yang bergetar.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Gelas kimia 1 buah
2. Pensil kayu (disediakan sendiri) 1 buah
3. Selang 1 buah
4. Corong 1 buah
5. Kaleng plastik (disediakan sendiri) 2 buah
6. Benang (disediakan sendiri) Secukupnya
7. Batang korek api (disediakan sendiri) Secukupnya
8. Air Secukupnya
D. Prosedur Praktikum
Praktikum 1
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk praktikum ini.
2. Pegang salah satu ujung selang dan minta rekan Anda memegang ujung lainnya.
3. Dekatkan ujung selang ke telinga.
4. Minta rekan Anda berbicara melalui ujung selang yang ia pegang
5. Dengarkan dan catat apa yang ia sampaikan.
Praktikum 2
1. Isilah gelas kimia 100 ml air.
2. Masukkan corong ke dalam gelas kimia hingga bagian bawahnya terendam.
3. Usahakan corong tidak menempel pada gelas kimia
4. Ketuk salah satu sisi gelas kimia dengan menggunakan pensil secara perlahan.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 100
5. Dekatkan telinga pada bagian atas corong. Dengarkan dan catat hasilnya.
Praktikum 3
1. Siapkan kaleng plastik benang dan batang korek api
2. Lubangi bagian bawah masing-masing kaleng atau gelas plastik.
3. Ikatkan benang pada bagian bawah kaleng atau gelas plastik. Untuk penahannya,
gunakan batang korek api.
4. Minta bantuan rekan Anda untuk menarik masing-masing kaleng atau gelas plastic
sehingga benangnya cukup tegang.
5. Dekatkan kaleng atau gelas plastik pada telinga Anda dan minta rekan Anda untuk
mengatakan sesuatu. Dengarkan dan catat hasilnya.
E. Lembar Pengamatan
Praktikum ke Media Perambatan
Bunyi
Bunyi yang dihasilkan
Terdengar Tidak
terdengar
F. Bahan Diskusi
Manakah bunyi yang terdengar lebih kuat (nyaring) di antara ketiga jenis bahan di atas!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
G. Kesimpulan
Uraikan kesimpulan dari hasil pengamatan di atas!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 101
B3. Pemantulan Bunyi
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat menjelaskan proses pemantulan bunyi
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Piring 1 buah
2. Gabus 1 buah
3. Karton bekas tisu gulung 2 buah
4. Jam tangan 1 buah
5. Buku 1 buah
D. Prosedur Praktikum
1. Buatlah 2 tumpukan buku sama tinggi
2. letakkan tabung karton di atas buku-buku tersebut
3. Dekatkan jam tangan di dekat mulut salah satu tabung
4. Dengarkan bunyi yang dihasilkan jam tersebut dari tabung karton satunya lagi. Tulis
di lembar pengamatan bunyi dapat terdengar atau tidak.
5. Letakkan piring pada ujung kedua tabung. Tulis di lembar pengamatan bunyi dapat
terdengar atau tidak.
6. Kemudian ganti piring dengan gabus. Tulis di lembar pengamatan bunyi dapat
terdengar atau tidak.
E. Lembar Pengamatan
No Benda Bunyi yang dihasilkan
Terdengar Tidak terdengar
1. Tanpa piring dan gabus
2. Piring
3. Gabus
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 102
F. Bahan Diskusi
Jelaskan peristiwa yang terjadi pada praktikum di atas?
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
G. Kesimpulan
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
B4. Kuat Lemahnya Bunyi ditentukan oleh Simpang Getar
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan dan menyimpulkan bahwa kuat
lemahnya bunyi ditentukan oleh simpangan getar.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
C. Alat dan Bahan
1. Kotak resonansi 1 buah
2. Batang pengatur nada 2 buah
3. Karet gelang (disediakan sendiri) 2 buah
4. Jembatan nada 1 buah
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum ini.
2. Letakkan jembatan nada dan batang pengatur nada pada lubang-lubang kotak resonansi.
3. Kaitkan karet gelang pada kait yang terdapat pada ujung kotak resonansi sehingga
melintasi jembatan nada dan kaitkan lagi karet gelang tersebut pada batang pengatur
nada.
4. Petiklah karet dengan lemah, kemudian agak kuat dan lebih kuat lagi.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 103
5. Amatilah apa yang terjadi pada karet yang dipetik lemah, agak kuat dan lebih kuat lagi.
6. Catat hasil pengamatan pada lembar pengamatan.
E. Lembar Pengamatan
Jenis petikan Kekuatan bunyi Tinggi simpangan
getar
F. Bahan Diskusi
Jelaskan hubungan antara tinggi rendahnya simpangan getar dengan kekuatan bunyi?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 104
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 105
GAYA (G)
Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang dikerahkan sebuah benda terhadap
benda lain. Gaya memiliki arah dan nilai (besaran vektor). Gaya disimbolkan dengan huruf F
singkatan dari Force, satuannya Newton. Alat untuk mengukur gaya neraca
pegas/dynamometer. Berdasarkan titik kerja gayanya dibedakan atas :
1. Gaya sentuh : gaya yang titik kerjanya bersentuhan dengan benda misalnya gaya
gesek dan gaya pegas.
2. Gaya tak sentuh : gaya yang titik kerjanya tidak bersentuhan dengan benda, misalnya
gaya magnet dan gaya listrik statis
Gaya gesek adalah gaya yang timbul akibat persentuhan langsung antara dua
permukaan benda, arah gaya gesekan berlawanan dengan kecenderungan arah gerak benda.
Besarnya gaya gesek ditentukan oleh kehalusan atau kekasaran permukaan benda yang
bersentuhan. Gaya gesek yang terjadi sewaktu benda tidak bergerak disebut gaya gesek statis.
Gaya gesek yang terjadi sewaktu benda bergerak disebut gaya gesek kinetis. Besar gaya gesek
statis lebih besar dari gaya gesek kinetis.
G1. Gaya Gesek
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan dan menyimpulkan bahwa dua buah
benda yang bersentuhan akan menimbulkan gaya gesek.
B. Indikator KPS yang dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Berkomunikasi
Memberikan/menggambarkan data empiris
hasil percobaan atau pengamatan dengan
grafik atau tabel atau diagram.
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Neraca pegas 1 Buah
2. Kaca 1 Buah
3. Kotak resonansi 1 Buah
4. Buku (disediakan sendiri) 1 Buah
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 106
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan untuk melaksanakan praktikum ini
2. Letakkan kotak resonansi di atas meja.
3. Kaitkan neraca pegas pada kotak resonansi. Kemudian tarik kotak resonansi dan amati
apa yang terjadi. Hitunglah besarnya gaya tarik pada neraca pegas.
4. Letakkan kotak resonansi di atas buku.
5. Kaitkan neraca pegas pada kotak resonansi. Kemudian tarik kotak resonansi dan amati
apa yang terjadi. Hitunglah besarnya gaya tarik pada neraca pegas.
6. Letakkan kotak resonansi di atas kaca.
7. Kaitkan neraca pegas pada kotak resonansi. Kemudian tarik kotak resonansi dan amati
apa yang terjadi. Hitunglah besarnya gaya tarik pada neraca pegas.
E. Lembar Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan Gaya Gesek
Jenis permukaan Besar Gaya Tarik Pada
Neraca Pegas
F. Bahan Diskusi
Jelaskan hubungan antara jenis permukaan dengan besarnya gaya tarik pada neraca pegas?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 107
PESAWAT SEDERHANA (F)
F1. Tuas
Tuas lebih dikenal dengan nama pengungkit. Pada umumnya, tuas atau pengungkit
menggunakan batang besi atau kayu yang digunakan untuk mengungkit suatu benda. Terdapat
tiga titik yang menggunakan gaya ketika kita mengungkit suatu benda, yaitu beban (B), titik
tumpu (TT), dan kuasa (K). Beban merupakan berat benda, sedangkan titik tumpu merupakan
titik bertumpunya suatu gaya. Gaya yang bekerja pada tuas disebut kuasa.
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa tuas dapat mempermudah
mengangkat suatu benda.
B. Indikator KPS yang dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
Berkomunikasi
Memberikan/menggambarkan data empiris
hasil percobaan atau pengamatan dengan
grafik atau tabel atau diagram.
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Tiang neraca 1 Buah
2. Dudukkan neraca beralur 1 Buah
3. Lengan neraca beralur 1 Buah
4. Penggantung piring neraca 1 Buah
5. Piring neraca 1 Buah
6. Neraca pegas 1 Buah
7. Kubus alumunium 1 Buah
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Rakitlah neraca seperti Gambar 10 dibawah ini. (dudukan neraca diletakkan pada alur
ke 14 dari piring neraca).
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 108
Gambar 10. Rangkaian Neraca
3. Kaitkan piring neraca pada ujung sebelah kiri.
4. Letakkan kubus alumunium di atas piring neraca.
5. Kaitkan neraca pegas pada ujung sebelah kanan
6. Tariklah neraca pegas sehingga keadaan neraca dalam posisi seimbang.
7. Hitunglah besar gaya pada neraca pegas. Kemudian catat pada lembar pengamatan.
8. Hitunglah jumlah alur antara penggantung piring neraca dengan dudukan neraca
beralur.
9. Ulangi langkah di atas untuk dudukan neraca yang diletakkan pada alur ke 12 dan ke
10 dari piring neraca.
E. Lembar Pengamatan
Tabel hasil pengamatan
No
Jumlah alur neraca
dari piring neraca ke
dudukan neraca
Besar Gaya Tarik
pada Neraca
Pegas
Jumlah alur neraca
dari neraca pegas ke
dudukan neraca
1 14
2 12
3 10
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 109
F. Bahan Diskusi
1. Jelaskan hubungan antara panjang lengan beban dan besarnya gaya tarik pada
neraca pegas!
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
2. Jelaskan hubungan antara panjang lengan kuasa dengan besarnya gya Tarik pada
neraca pegas?
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
3. Buatlah grafik yang menjelaskan hubungan antara :
a. Panjang lengan kuasa dengan besarnya gaya
b. Panjang lengan beban dengan besarnya gaya
G. Kesimpulan
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 110
F2. Bidang Miring
Penggunaan bidang miring memiliki keuntungan yaitu dapat memindahkan benda ke
tempat yang lebih tinggi dengan gaya yang lebih kecil. Namun demikian, bidang miring juga
memiliki kelemahan, yaitu jarak yang di tempuh untuk memindahkan benda menjadi lebih
jauh. Prinsip kerja bidang miring juga dapat ditemukan pada beberapa perkakas, contohnya
kampak, pisau, pahat, obeng, dan sekrup.
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa bidang miring dapat
mempermudah memindahkan suatu benda.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Kotak resonansi 1 Buah
2. Neraca pegas 1 Buah
3. Piring neraca 1 Buah
4. Penggantung piring neraca 1 Buah
5. Kubus kayu 1 Buah
6. Kubus alumunium 1 Buah
7. Papan plastik bidang miring 1 Buah
8. Penyangga bidang miring 2 Buah
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Angkatkah kotak resonansi dengan cara mengaitkan pengait neraca pegas dengan
kaitan pada kotak resonansi.
3. Hitunglah besar gaya pada neraca pegas.
4. Pasanglah papan bidang miring pada penyangga bidang miring dengan kemiringan 45⁰.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 111
5. Letakkan kotak resonansi pada bidang miring, kemudian angkat dan tarik tutup kotak
resonansi yang terkait pada neraca pegas dari bawah ke atas.
6. Hitunglah besarnya gaya pada neraca pegas
7. Pasanglah papan bidang miring pada penyangga bidang miring dengan kemiringan 30⁰.
Kemudian angkat dan tarik kotak resonansi yang terkait pada neraca pegas dari bawah
ke atas.
8. Hitunglah besarnya gaya pada neraca pegas.
E. Lembar Pengamatan
Tabel hasil pengamatan
No Keadaan Kotak Resonansi Besarnya Gaya Tarik
Neraca Pegas
1 Diangkat langsung ke atas tanpa bidang
miring
2 Diangkat melalui bidang miring dengan
kemiringan 45⁰
3 Diangkat melalui bidang miring dengan
kemiringan 30⁰
F. Bahan Diskusi
Jelaskan hubungan antara jarak yang ditempuh dan tinggi bidang miring dengan besarnya
gaya yang dihasilkan!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 112
F3. Katrol
Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol juga
terdapat tali atau rantai sebagai penghubungnya. Berdasarkan cara kerjanya, katrol merupakan
jenis pengungkit karena memiliki titik tumpu, kuasa, dan beban. Katrol digolongkan menjadi
tiga, yaitu katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa katrol dapat mempermudah
mengangkat suatu benda.
B. Indikator KPS yang dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
C. Alat dan Bahan
1. Piring neraca 1 Buah
2. Penggantung piring neraca 1 Buah
3. Kubus kayu 1 Buah
4. Kubus alumunium 1 Buah
5. Tali (disediakan sendiri) Secukupnya
6. Katrol tunggal 1 Buah
7. Katrol ganda 1 Buah
8. Neraca pegas 1 Buah
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Gantunglah piring neraca pada neraca pegas kemudian letakkan kubus alumunium dan
kubus kayu pada piring neraca.
3. Hitunglah besarnya gaya pada neraca pegas.
4. Gantunglah katrol tunggal kemudian letakkan tali pada alur katrol.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 113
5. Ikatlah penggantung piring neraca pada salah satu ujung tali dan ujung tali lainnya
diikatkan pada neraca pegas.
6. Letakkan kubus kayu dan kubus alumunium pada piring neraca.
7. Tariklah neraca pegas sampai piring neraca bergerak.
8. Hitunglah besarnya gaya pada neraca pegas.
9. Lakukan langkah 4-8 pada katrol ganda.
E. Lembar Pengamatan
Tabel hasil pengamatan
No Keadaan Besarnya Gaya
1 Piring neraca digantungkan
langsung pada neraca pegas
2 Piring neraca ditarik dengan
katrol tunggal
3 Piring neraca ditarik dengan
katrol ganda
F. Bahan Diskusi
Jelaskan hubungan antara banyak katrol dan besarnya gaya yang dihasilkan!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 114
P4. Roda
Roda berporos merupakan roda yang dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat
berputar bersama-sama. Roda berporos merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang
banyak ditemukan pada alat-alat seperti setir mobil, setir kapal, roda sepeda, roda kendaraan
bermotor, dan gerinda.
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa roda dapat mengurangi gaya
gesek benda
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
C. Alat dan Bahan
1. Kereta roda empat 2 Buah
2. Kotak resonansi 1 Buah
3. Neraca pegas 1 Buah
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Kaitkan neraca pegas dengan kotak resonansi, kemudian hitung besarnya gaya pada
neraca pegas apabila kotak tersebut ditarik.
3. Pasang kereta roda empat sebagai alat pengangkut kotak resonansi.
4. Kaitkan neraca pegas dengan kotak resonansi yang telah dipasang ketera roda empat,
kemudian hitung besarnya gaya pada neraca pegas apabila kotak tersebut ditarik.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 115
E. Lembar Pengamatan
Tabel hasil pengamatan
No Keadaan Besarnya Gaya
1 Kotak resonansi ditarik
langsung di atas meja
2 Kotak resonansi ditarik
menggunakan roda
F. Bahan Diskusi
Jelaskan hubungan antara penggunaan roda dengan besarnya gaya yang dihasilkan!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 116
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 117
CAHAYA (C)
Cahaya merupakan gelombang eloktromagnetik, yaitu gelombang yang getarannya
adalah medan listrik dan medan magnet. Kita memerlukan cahaya untuk dapat melihat. Benda-
benda yang ada di sekitar kita dapat kita lihat apabila ada cahaya yang mengenai benda tersebut,
serta cahaya yang mengenai benda tersebut dipantulkan oleh benda ke mata. Walaupun benda
terkena cahaya, jika pantulannya terhalang dari mata kita, kita tidak dapat melihat benda
tersebut, misalnya suatu benda yang berada di balik tirai atau tembok.
Sifat-sifat Cahaya
A. Cahaya Merambat Lurus
Saat berjalan di kegelapan, kita memerlukan senter. Cahaya dari lampu senter arah
rambatannya berupa garis lurus. Atau ketika kita melihat cahaya matahari yang menerobos
masuk melalui genting. Kedua hal tersebut membuktikan bahwa cahaya merambat lurus.
Sifat cahaya yang selalu merambat lurus ini dimanfaatkan manusia pada pembuatan lampu
senter dan lampu kendaraan bermotor.
B. Cahaya Dapat Menembus Benda Bening
Bayangan terbentuk karena cahaya tidak dapat menembus suatu benda. Ketika cahaya
mengenai tubuhmu, cahaya tidak dapat menembus tubuhmu sehingga terbentuklah
bayangan. Begitu pula ketika cahaya mengenai rumahmu dan pohon yang besar. Bayangan
adalah daerah gelap yang terbentuk akibat cahaya tidak dapat menembus suatu
benda. Bayangan dibedakan menjadi dua, yakni bayangan nyata dan bayangan maya.
Bayangan maya (semu) adalah bayangan yang dapat dilihat mata, tapi tidak dapat ditangkap
pada layar, sedangkan bayangan nyata adalah bayangan yang dapat ditangkap layar.
C. Cahaya dapat dipantulkan
Pemantulan (refleksi) atau pencerminan adalah proses terpancarnya kembali cahaya dari
permukaan benda yang terkena cahaya. Pada benda yang permukaannya tidak rata, cahaya
yang datang dipantulkan dengan arah yang tidak beraturan. Pemantulan semacam ini
disebut pemantulan baur, atau pemantulan difus.
D. Cahaya Dapat Dibiaskan
Pembiasan adalah pembelokan arah rambat cahaya, saat melewati dua medium yang
berbeda kerapatannya. Pembiasan cahaya dimanfaatkan manusia dalam pembuatan
berbagai alat optik. Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih
rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 118
E. Cahaya dapat diuraikan
Cahaya putih seperti cahaya matahari termasuk jenis cahaya polikromatik.
Cahaya polikromatik adalah cahaya yang tersusun atas beberapa komponen warna. Cahaya
putih tersusun atas spektrum-spektrum cahaya yang berwarna merah, jingga, kuning, hijau,
biru, nila, dan ungu. Spektrum warna yang tidak dapat diuraikan lagi disebut
cahaya monokromatik.
C1. Cahaya Merambat Lurus
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan dan menyimpulkan bahwa cahaya
merambat lurus.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan berkomunikasi Menjelaskan hasil percobaan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Karton berlubang 3 buah
2. Kertas HVS 1 buah
3. Senter 1 buah
4. Benang Secukupnya
D. Prosedur Praktikum
1. Letakkan karton berlubang di atas meja dengan posisi berdiri (dipegang) dan kertas
HVS (layar) juga dengan posisi berdiri (dipegang) dengan jarak ±30 cm dari karton
berlubang.
2. Nyalakan lampu senter, amati cahaya yang keluar dari celah lobang karton dan
tertangkap pada layar.
3. Ukurlah tinggi lubang karton dan tinggi berkas cahaya yang tertangkap pada layar
(dengan menggunakan penggaris/mistar)
4. Susun karton-karton berlubang seperti Gambar 11 berikut dan siapkan benang, lilin,
korek api.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 119
Gambar 11. Rangkaian Karton, Lilin dan Korek Api
5. Amati nyala lilin melalui lubang karton C.
6. Geserlah ketiga karton berlubang secara bergantian kekiri atau kekanan.
7. Pastikan ketiga lubang pada karton agar tetap segaris dengan cara menarik benang
melalui lobang-lobang tersebut
8. Amati apa yang terjadi, dapatkah kita melihat berkas cahaya nyala lilin dari lobang
karton C?
E. Lembar Pengamatan
1. Perbandingan tinggi lubang karton dan tinggi berkas cahaya
Tinggi Lubang Karton Tinggi Berkas Cahaya
2. Ketika lubang pada karton A, B dan C tersusun segaris dengan menggunakan benang,
maka dari lubang karton C berkas nyala lilin …………………….
3. Ketika karton berlobang digeser secara bergantian kekiri atau kekanan, maka dari lobang
karton C berkas cahaya nyala lilin…………………………
F. Bahan Diskusi
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 120
C2. Cahaya dapat Menembus Benda Bening
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan dan menyimpulkan bahwa cahaya
dapat menembus benda bening.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
Kemampuan mengelompokkan
(klasifikasi)
Mencari perbedaan dan perbedaan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Lampu dan dudukannya 1 Buah
2. Kabel 3 Buah
3. Baterai 2 Buah
4. Dudukan baterai 1 Buah
5. Saklar 1 Buah
6. Kotak resonansi 1 Buah
7. Kertas putih (disediakan sendiri) 1 Lembar
8. Lensa 1 Buah
9. Uang logam (disediakan sendiri) 1 Buah
10. Plastik bening (disediakan sendiri) 1 Lembar
11. Karton tebal uk. 10 cm x 10 cm (disediakan sendiri) 1 Lembar
12. Gelas kimia 1 Buah
13. Piring neraca 1 Buah
14. Air Secukupnya
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melaksanakan praktikum ini.
2. Rangkailah alat-alat sehingga lampu menyala.
3. Letakkan kotak resonansi yang telah dilapisi kertas putih di depan lampu yang menyala.
4. Amati cahaya lampu pada layar kertas putih.
5. Halangi cahaya lampu ke layar kertas putih berturut-turut dengan:
a. Lensa
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 121
b. Uang logam
c. Plastik bening
d. Karton tebal
e. Gelas kimia kosong
f. Gelas kimia berisi air
g. Piring neraca
6. Amati cahaya lampu pada layar kertas putih.
7. Catat pada lembar pengamatan.
E. Lembar Pengamatan
1. Ketika cahaya lampu tidak dihalangi, maka adakah cahaya yang tampak pada layar
kertas putih?
2. Berilah tanda ceklis () sesuai dengan praktikum yang anda lakukan pada tabel di
bawah ini.
Benda yang
menghalangi
cahaya lampu
Cahaya terlihat
pada layar kertas
putih
Cahaya tidak
terlihat pada
layar kertas putih
Lensa
Uang logam
Plastik bening
Karton tebal
Gelas kimia kosong
Gelas kimia berisi air
Piring neraca
3. Kelompokkanlah benda-benda yang dapat menembus cahaya dan yang tidak dapat
menembus cahaya pada tabel di bawah ini:
Benda yang dapat
menembus cahaya
Benda yang tidak dapat
menembus cahaya
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 122
F. Bahan Diskusi
Jelaskan perbedaan benda yang dapat ditembus dan tidak ditembus cahaya
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
C3. Cahaya dapat Dipantulkan
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan dan menyimpulkan bahwa cahaya
dapat dipantulkan.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
Berkomunikasi
Memberikan/menggambarkan data empiris
hasil percobaan atau pengamatan dengan
grafik atau tabel atau diagram.
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Lampu dan dudukannya 1 Buah
2. Kabel 3 Buah
3. Baterai 2 Buah
4. Dudukan dua baterai 1 Buah
5. Saklar 1 Buah
6. Cermin datar 1 Buah
7. Kubus kayu 1 Buah
8. Kubus alumunium 1 Buah
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 123
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum ini.
2. Rangkailah alat-alat sehingga lampu menyala.
3. Letakkan kubus kayu dan kubus alumunium di depan lampu sehingga terbentuk berkas
cahaya melalui celah antara kedua kubus tersebut.
4. Amati berkas cahaya yang keluar melalui kedua celah kubus tersebut, kemudian catat
pada lembar pengamatan.
5. Kemudian tempatkan cermin datar pada salah satu sisi kubus alumunium.
6. Amati berkas cahaya yang kelar melalui celah yang terpantul pada kubus alumunium.
Kemudian catat pada lembar pengamatan.
7. Kemudian menempatkan cermin datar pada sisi kubus kayu.
8. Amati berkas cahaya yang kelar melalaui celah yang terpantul pada kubus kayu.
Kemudian catat pada lembar pengamatan.
E. Lembar Pengamatan
1. Gambarkanlah arah berkas cahaya yang keluar dari celah antara kedua kubus ketika
tidak ada cermin datar!
2. Gambarkanlah arah berkas cahaya yang keluar dari celah antara kedua kubus saat
cermin datar ditempatkan pada sisi kubus aluminium!
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 124
3. Gambarkanlah arah berkas cahaya yang keluar dari celah antara kedua kubus saat
cermin datar ditempatkan pada sisi kubus kayu!
F. Bahan Diskusi
Jelaskan peristiwa yang terjadi saat cermin diletakkan di antara berkas cahaya seperti pada
praktikum di atas?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
C4. Cahaya dapat Dibiaskan
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan dan menyimpulkan bahwa cahaya
dapat dibiaskan jika cahaya menembus dari satu zat ke zat yang berbeda kerapatannya.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 125
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Lampu dan dudukannya 1 Buah
2. Kabel 3 Buah
3. Baterai 2 Buah
4. Dudukan dua baterai 1 Buah
5. Saklar 1 Buah
6. Gelas kimia 1 Buah
7. Labu erlenmeyer 1 Buah
8. Sumbat karet 1 Buah
9. Tutup gelas kimia 1 Buah
10. Teropong 1 Buah
11. Corong 1 Buah
12. Kubus 2 Buah
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum ini.
2. Rangkailah alat-alat sehingga lampu menyala.
3. Masukkan lampu ke salah satu lubang pada sumbat karet.
4. Pasanglah tutup gelas kimia yang telah terpasang teropong pada gelas kimia.
5. Letakkan gelas kimia tersebut di atas dua buah kubus.
6. Arahkan lampu yang telah terpasang pada salah satu lubang sumbat karet ke teropong.
7. Amati cahaya yang terdapat pada gelas kimia tersebut dan catat pada lembar
pengamatan.
8. Pada saat keadaan lampu menyala, amati gerak cahaya lampu pada gelas kimia yang
diisi air secara perlahan-lahan sampai penuh menggunakan corong.
9. Catat hasil pengamatan pada lembar pengamatan.
E. Lembar Pengamatan
Tabel hasil pengamatan
Letak berkas cahaya
Gelas kimia kosong
Gelas kimia berisi air
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 126
F. Bahan Diskusi
Jelaskan peristiwa yang terjadi pada percobaan di atas?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
C5. Cahaya dapat Diuraikan
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan dan menyimpulkan bahwa sinar
matahari dapat diuraiakan menjadi beberapa warna cahaya.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Senter (disediakan sendiri) 1 Buah
2. Cermin datar 1 Buah
3. Bejana serbaguna 1 Buah
4. Kertas putih (disediakan sendiri) 1 Lembar
5. Air Secukupnya
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan praktikum yang dipergunakan untuk melaksanakan praktikum
ini.
2. Letakkan cermin datar di dalam bejana serbaguna kosong dengan posisi miring.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 127
3. Arahkan sinar yang berasal dari senter ke arah cermin datar tersebut.
4. Atur sedemikian rupa sehingga pantulan sinar yang berasal dari senter dapat mengenai
kertas putih.
5. Amati apa yang tampak pada kertas putih tersebut kemudian catat pada lembar
pengamatan.
6. Isilah air ke bejana serbaguna yang telah terdapat cermin datar di dalamnya secara
perlahan-lahan.
7. Tunggu hingga airnya menjadi tenang.
8. Kemudian arahkan sinar yang berasal dari senter ke arah cermin datar.
9. Atur sedemikian rupa sehingga pantulan sinar yang berasal dari senter dapat mengenai
kertas putih.
10. Amati apa yang tampak pada kertas putih tersebut kemudian catat pada lembar
pengamatan.
E. Lembar Pengamatan
Tabel hasil pengamatan
Bejana berisi air Bejana kosong
Warna cahaya pada
kertas putih
F. Bahan Diskusi
Jelaskan peristiwa yang terjadi pada percobaan di atas?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 128
C6. Ukuran dan Bentuk Bayangan Benda
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan dan menyimpulkan bahwa ukuran
dan bentuk bayangan suatu benda ditentukan oleh letak sumber cahaya terhadap benda itu.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
Kemampuan berkomunikasi
Memberikan/menggambarkan data empiris
hasil percobaan atau pengamatan dengan
grafik atau tabel atau diagram.
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Lampu dan dudukannya 1 Buah
2. Kabel 3 Buah
3. Baterai 2 Buah
4. Dudukan dua baterai 1 Buah
5. Saklar 1 Buah
6. Kotak resonansi 1 Buah
7. Kertas putih (disediakan sendiri) 1 Lembar
8. Batang bayang-bayang 1 Buah
9. Mistar plastik (disediakan sendiri) 1 Buah
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum ini.
2. Rangkailah alat-alat sehingga lampu menyala.
3. Letakkan kotak resonansi yang telah dilapisi kertas putih di depan lampu yang menyala.
4. Aturlah jarak batang bayang-bayang ke layar kertas putih 6 cm.
5. Atur pula jarak lampu ke batang bayang-bayang berturut-turut:
a. 5 cm
b. 7 cm
c. 9 cm
d. 11 cm
e. 13 cm
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 129
6. Amati bayangan yang tampak pada layar kertas putih kemudian ukur tinggi bayangan
tersebut.
E. Lembar Pengamatan
Hasil Pengamatan Tinggi Bayangan
Jarak lampu ke batang
bayang-bayang
Tinggi bayangan (cm)
5 cm
7 cm
9 cm
11 cm
13 cm
F. Bahan Diskusi
Buatlah grafik yang menggambarkan hubungan antara jarak lampu ke batang bayang-
bayang dengan tinggi bayangan!
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 130
C7. Pembentukkan Bayangan oleh Cermin Datar
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan dan menyimpulkan tentang
bayangan yang terbentuk oleh cermin datar
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menemukan pola atau keteraturan dari satu
seri pengamatan
Kemampuan meramalkan (prediksi) Menggunakan pola-pola hasil pengamatan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Cermin datar 2 Buah
2. Lilin (disediakan sendiri) 1 Buah
3. Busur 1 Buah
4. Korek api (disediakan sendiri) Secukupnya
D. Prosedur Praktikum
1. Letakkan cermin datar seperti Gambar 12 berikut
Gambar 12. Rangkaian Alat Cermin Datar
2. Letakkan cermin pada sudut 30⁰. Kemudian letakkan benda di depan cermin, tepat
ditengah cermin.
3. Amati jumlah bayangan yang terbentuk, catat jumlah bayangan pada tabel pengamatan
4. Ulangi langkah 2 sampai 4 dengan sudut 60⁰, 90⁰, dan 120⁰.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 131
E. Lembar Pengamatan
Tabel jumlah bayangan cermin
No. Besar Sudut Jumlah bayangan
1. 30⁰
2. 60⁰
3. 90⁰
4. 120⁰
F. Bahan Diskusi
1. Jelaskan hubungan antara besar sudut dengan jumlah bayangan!
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
2. Jika besar sudut diperbesar, berapa perkiraan jumlah bayangan yang dihasilkan?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 132
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 133
SUHU DAN KALOR (K)
Suhu merupakan ukuran atau derajat panas atau dinginnya suatu benda atau sistem.
Kalor adalah bentuk energi yang dapat berpindah karena adanya perbedaan suhu. Alat ukur
suhu disebut termometer. Setiap benda atau zat, baik itu zat padat, zat cair, ataupun gas akan
memuai (mengalami pertambahan panjang, luas, atau volume) ketika dipanaskan, dan
sebaliknya, ketika benda atau zat tersebut didinginkan akan menyusut (mengalami
pengurangan panjang, luas, atau volume). Pemuaian zat padat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
pemuaian panjang, pemuaian luas, dan pemuaian volume. Apabila zat padat dipanaskan, zat
padat itu akan memuai ke segala arah. Artinya, ukuran panjang, luas, dan volumenya menjadi
bertambah. Untuk benda padat yang berbentuk batang dengan luas penampang kecil, misalnya
jarum jahit, kita hanya dapat memperhatikan pemuaian panjang saja.. Pemuaian zat cair adalah
pemuaian ruang (volume). Pertambahan volume zat cair jika dipanaskan disebut muai ruang.
Muai zat cair dapat diselidiki dengan alat dilatometer, yaitu sebuah labu yang mempunyai pipa
kecil berskala.
Ada 3 cara perpindahan kalor yaitu secara konduksi, konveksi dan radiasi. Konduksi
adalah perpindahan kalor melalui suatu perantara zat tanpa disertai perpindahan bagian-bagian
dari zat itu. Konveksi merupakan perpindahan kalor (panas) yang disertai dengan berpindahnya
zat perantara. Contoh konveksi dalam kehidupan sehari-hari dapat anda lihat pada proses
pemasakan air. Saat air dimasak maka air bagian bawah akan lebih dulu panas, saat air bawah
panas maka akan bergerak ke atas (dikarenakan terjadinya perubahan masa jenis air) sedangkan
air yang di atas akan bergerak kebawah begitu seterusnya sehingga keseluruhan air memiliki
suhu yang sama. Selain itu contoh konveksi yang lain juga dapat ditemui pada ventilasi ruangan
dan cerobong asap. Radiasi merupakan proses terjadinya perpindahan panas (kalor) tanpa
menggunakan zat perantara. Contoh radiasi adalah matahari memancarkan panas ke bumi dan
api yang memancarkan hangat ke tubuh manusia. Kalor dapat di radiasikan melalui bentuk
gelombang cahaya, gelombang radio dan gelombang elektromagnetik. Radiasi juga dapat
dikatakan sebagai perpindahan kalor melalui media atau ruang yang akhirnya diserap oleh
benda lain.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 134
K1. Pemuaian Zat Padat
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan benda padat memuai bila
dipanaskan.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menyimpulkan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Peralatan muai panjang 1 Set
2. Batang alumunium 1 Buah
3. Mistar (disediakan sendiri) 1 Buah
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Mengukur panjang awal batang alumunium.
3. Letakkan batang alumunium pada peralatan muai panjang.
4. Nyalakan pembakar dan biarkan selama 15 menit. Kemudian matikan pembakar.
5. Segera ukur panjang batang alumunium setelah dipanasi. Catat pada lembar
pengamatan.
E. Lembar Pengamatan
1. Tabel panjang batang aluminium
Panjang batang aluminium (cm)
Sebelum dipanaskan
Setelah dipanaskan
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 135
F. Bahan Diskusi
Jelaskan mengapa terdapat perbedaan panjang batang aluminium sebelum dan setelah
dipanaskan!
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
G. Kesimpulan
Apa kesimpulan dari praktikum di atas?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
K2. Pemuaian Zat Cair
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa zat cair memuai bila
dipanaskan.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan indera penglihat, pembau,
pendengar, pengecap dan peraba pada
waktu pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menyimpulkan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Labu erlenmayer 1 Buah
2. Pipa kapiler 1 Buah
3. Sumbat karet 1 Buah
4. Lampu spiritus 1 Buah
5. Jembatan pembakar 1 Buah
6. Kasa pembahar 1 Buah
7. Termometer 1 Buah
8. Air Secukupnya
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 136
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Isilah labu erlenmeyer dengan 100 ml.
3. Pasanglah termometer pada salah satu lubang pada sumbat karet dan pipa kapiler pada
lubang lainnya.
4. Tutuplah labu erlenmeyer menggunakan sumbat karet yang telah dipasang termometer
dan pipa kapiler.
5. Catatlah suhu awal pada termometer dan tinggi awal air pada pipa kapiler sebelum
dipanaskan.
6. Letakkan lampu spiritus di bawah jembatan pembakar dan letakkan kasa di atas
jembatan pembakar.
7. Panaskan labu erlenmayer yang berisi air selama 10 menit.
8. Amati dan catatlah suhu akhir pada termometer dan tinggi akhir air pada pipa kapiler
setelah dipanaskan.
E. Lembar Pengamatan
Tabel panjang tinggi dan suhu air di pipa kapiler
No Keadaan Suhu air Tinggi air
1 Sebelum dipanaskan
2 Sesudah dipanaskan
F. Bahan Diskusi
Jelaskan mengapa terdapat perbedaan tinggi air pada pipa kapiler sebelum dan sesudah
dipanaskan!
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
G. Kesimpulan
Apa kesimpulan dari praktikum di atas?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 137
K3. Panas dapat Berpindah secara Konduksi
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini dapat disimpulkan bahwa benda padat dapat menghantarkan panas
dengan cara konduksi
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan indera penglihat, pembau,
pendengar, pengecap dan peraba pada
waktu pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menyimpulkan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Lampu spiritus 1 Buah
2. Kubus alumunium 1 Buah
3. Kubus kayu 1 Buah
4. Sumbat karet 1 Buah
5. Anak timbangan 10 g 1 Buah
6. Batang alumunium 1 Buah
7. Lidi/tusuk sate (disediakan sendiri) 2 Buah
D. Prosedur Praktikum
1. Pegang salah satu ujung lidi dan batang muai sebelum dipanaskan. Kemudian
panaskan kedua benda tersebut dengan lampu spiritus, lalu pegang dan rasakan benda
mana yang lebih panas. Amatilah dan catat hasil pengamatanmu pada lembar
pengamatan.
2. Pegang kubus kayu dan kubus alumunium yang diapitkan ke batang muai sebelum
dipanaskan. Kemudian panaskan kedua benda tersebut dengan lampu spiritus, lalu
pegang dan rasakan benda mana yang lebih panas. Amatilah dan catat hasil
pengamatanmu pada lembar pengamatan.
3. Pegang sumbat karet dan anak timbangan yang diapitkan ke batang muai sebelum
dipanaskan. Kemudian panaskan kedua benda tersebut dengan lampu spiritus, lalu
pegang dan rasakan benda mana yang lebih panas. Amatilah dan catat hasil
pengamatanmu pada lembar pengamatan.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 138
E. Lembar Pengamatan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Batang alumunium
dan lidi
Kubus kayu dan
kubus alumunium
Sumbat karet dan
anak timbangan
F. Bahan Diskusi
Tuliskan benda yang dapat menghantarkan dengan baik?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
Jelaskan peristiwa perpindahan pans yang terjadi pada praktikum di atas?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
K4. Panas dapat Berpindah secara Konveksi
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini dapat disimpulkan bahwa panas dapat berpindah secara konveksi.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan indera penglihat, pembau,
pendengar, pengecap dan peraba pada
waktu pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menyimpulkan
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 139
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Gelas kimia 1 Buah
2. Lampu spiritus 1 Buah
3. Jembatan pembakar 1 Buah
4. Kasa 1 Buah
5. Lilin (disediakan sendiri) 1 Buah
6. Air Secukupnya
7. Serbuk gergaji Secukupnya
8. Pintalan kertas (disediakan sendiri) 1 Buah
9. Semprong 1 Buah
10. Sekat karton berbentuk T (disediakan sendiri) 1 Buah
D. Prosedur Praktikum
Praktikum I
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Isilah gelas kimia dengan air sampai ½ bagian kemudian taburkan serbuk gergaji.
3. Amatilah dan catat hasil pengamatanmu pada lembar pengamatan.
4. Panaskan gelas kimia yang berisi air dan serbuk gergaji.
5. Amatilah dan catat hasil pengamatanmu pada lembar pengamatan.
Praktikum II
1. Tutuplah lilin dengan semprong yang telah diberi sekat berbentuk T kemudian dekatkan
pintalan kertas berasap pada atas semprong.
2. Amatilah dan catat hasil pengamatanmu pada lembar pengamatan.
3. Nyalakan lilin dan tutup kembali dengan menggunakan semprong yang telah di beri
sekat berbentuk T. Dan dekatkan pintalan kertas berasap pada atas semprong.
4. Amatilah dan catat hasil pengamatanmu pada lembar pengamatan.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 140
E. Lembar Pengamatan
Praktikum I
Keadaan Serbuk
Gergaji Arah aliran
Sebelum
Dipanaskan
Sesudah
Dipanaskan
Praktikum II
Arah Aliran Asap
Lilin Mati
Lilin Nyala
F. Bahan Diskusi
Mengapa serbuk gergaji dapat berputar saat dipanaskan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
Mengapa terdapat perbedaan arah aliran asap pada saat lilin mati dan lilin menyala?
................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
G. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 141
K5. Panas dapat Berpindah secara Radiasi
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini dapat disimpulkan bahwa panas dapat berpindah secara radiasi.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan indera penglihat, pembau,
pendengar, pengecap dan peraba pada
waktu pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menyimpulkan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Gelas kimia 1 Buah
2. Termometer 1 Buah
3. Air panas Secukupnya
D. Prosedur Praktikum
1. Letakkan atau dekatkan bagian punggung telapak tangan ke bagian gelas kimia yang
kosong dengan jarak kira-kira 1 cm. Tulis respon yang dirasakan punggung telapak
tangan pada lembar pengamatan.
2. Letakkan atau dekatkan punggung telapak tangan ke bagian samping gelas kimia kosong
dengan jarak kira-kira 1 cm. Tulis respon yang dirasakan punggung telapak tangan pada
lembar pengamatan.
3. Kemudian dekatkan termometer ke bagian bawah gelas kosong dengan jarak kira-kira 1
cm. Amati suhu pada thermometer dan catat hasil pengamatanmu pada lembar
pengamatan.
4. Dekatkan termometer ke bagian samping gelas kimia yang kosong dengan jarak kira-
kira 1 cm. Amati suhu pada thermometer dan catat hasil pengamatanmu pada lembar
pengamatan.
5. Dekatkan punggung telapak tangan ke bagian bawah gelas kimia yang berisi air panas
(mendidih) dengan jarak kira-kira 1cm. Amati dan catat hasil pengamatanmu pada
lembar pengamatan.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 142
6. Setelah itu dekatkan termometer ke bagaian bawah gelas kimia yang berisi air panas
(mendidih) dengan jarak kira-kira 1 cm. Tulis respon yang dirasakan punggung telapak
tangan pada lembar pengamatan.
7. Dekatkan punggung telapak tangan kebagian samping gelas kimia yang berisi air panas
(mendidih) dengan jarak kira-kira 1cm. Tulis respon yang dirasakan punggung telapak
tangan pada lembar pengamatan.
8. Kemudian dekatkan termometer ke bagian bawah gelas kimia yang berisi air panas
(mendidih) dengan jarak kira-kira 1 cm. Amati suhu pada thermometer dan catat hasil
pengamatanmu pada lembar pengamatan
9. Dekatkan termometer ke bagian samping gelas kimia yang berisi air panas (mendidih)
dengan jarak kira-kira 1 cm. Amati suhu pada thermometer dan catat hasil
pengamatanmu pada lembar pengamatan.
E. Lembar Pengamatan
Bawah Gelas Kimia Samping gelas kimia
Kosong Berisi Air
Panas Kosong
Berisi Air
Panas
Punggung
Tangan
Terasa
Skala Pada
Termometer
F. Bahan Diskusi
Jelaskan mengapa panas dapat terasa pada punggung tangan meski tidak bersentuhan
langsung dengan gelas kimia!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 143
MAGNET (M)
Magnet berasal dari bahasa yunani, yaitu maknes. Maknes berarti batu dari magnesia
itu, suatu daerah kecil di Asia. Dahulu, di tempat itulah orang pertama kali menemukan batu
yang mampu menarik besi, batu itu kemudian diberi nama magnet. Benda magnetis atau benda
magnetik artinya benda yang memiliki sifat seperti magnet. Benda magnetis dapat menarik
benda lain dari logam dan dapat dijadikan magnet. Benda nonmagnet, artinya benda yang tidak
memiliki sifat seperti magnet. Sehingga tidak dapat menarik benda lain. Namun demikian tidak
semua besi dapat ditarik magnet, maka berikut adalah sifat-sifat magnet:
1. Magnet memiliki gaya yang dapat menarik dan menembus benda-benda tertentu
2. Kutub-kutub magnet senama tolak menolak dan kutub-kutub magnet tidak senama tarik
menarik
3. Besi dan baja dapat dibuat menjadi magnet dengan cara induksi gosokkan dan aliran listrik
M1. Magnet Memiliki Gaya yang dapat Menarik dan Menembus Benda-Benda Tertentu
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa:
1. Magnet dapat menarik benda-benda yang mengandung besi atau baja.
2. Gaya tarik magnet yang paling kuat terletak pada kutub-kutubnya.
3. Semakin dekat kutub magnet terhadap terhadap suatu benda maka semakin
kekuatan menariknya.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
Kemampuan mengelompokkan
(klasifikasi)
Mencari persamaan dan perbedaan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Magnet batang 1 Pasang
2. Tabung reaksi 1 Buah
3. Kubus kayu 1 Buah
4. Kubus alumunium 1 Buah
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 144
5. Paper clip (disediakan sendiri) 1 Buah
6. Anak timbangan 1 Buah
7. Sumbat karet 1 Buah
8. Jarum pentul (disediakan sendiri) 1 Buah
9. Pulpen (disediakan sendiri) 1 Buah
10. Paku kecil 1 Buah
11. Mistar plastik (disediakan sendiri) 1 Buah
D. Prosedur Praktikum
Praktikum 1
1. Siapkan alat dan bahan praktikum yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum
ini.
2. Dekatkan satu persatu secara bergantian tabung reaksi, kubus kayu, kubus
alumunium, paper clip, anak timbangan, sumbat karet, jarum pentul, pulpen dan paku
kecil dengan kutub magnet.
3. Amati yang terjadi dengan bahan-bahan yang didekatkan dengan kutub magnet dan
catat pada lembar pengamatan.
Praktikum 2
1. Berilah tanda A, B, C, D dan E pada magnet.
2. Dekatkan paku kecil secara bergantian pada titik magnet A, B, C, D dan E.
3. Amati yang terjadi pada paku kecil saat di dekatkan ke titik A, B, C, D dan E
kemudian catat pada lembar pengamatan.
Praktikum 3
1. Letakkan paper clip di samping mistar plastik pada jarak 0 cm. Kemudian magnet
didekatkan secara perlahan pada ujung paper clip, sehingga paper clip tertarik.
2. Amatilah yang terjadi pada paper clip tersebut dan ukurlah jarak yang dibutuhkan
hingga paper clip tersebut tertarik oleh magnet dan catatlah pada lembar pengamatan.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 145
E. Lembar Pengamatan
Praktikum 1
Tabel jenis benda yang dapat di tarik magnet
No Nama Benda Dapat Ditarik
Magnet
Tidak Dapat
Ditarik Magnet
1 Tabung reaksi
2 Kubus kayu
3 Kubus alumunium
4 Paper clip
5 Anak timbangan
6 Sumbat karet
7 Jarum pentul
8 Pulpen
9 Paku kecil
Praktikum 2
Bagian
magnet
Keadaan paku
Ditarik Tidak ditarik
A
B
C
D
E
Praktikum 3
Saat paper clip didekatkan dengan magnet sehingga paper clip akan tertarik, maka
jarak yang dibutuhkan agar paper clip tertarik?
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
F. Bahan Diskusi
1. Kelompokkan benda-benda pada Praktikum 1 berdasarkan sifat kemagnetannya!
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 146
2. Pada Praktikum 2 Bagian mana yang dapat menarik paku dengan kuat? Mengapa
demikian?
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
G. Kesimpulan
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
M2. Kutub-Kutub Magnet Senama Tolak Menolak dan Kutub-Kutub Magnet Tidak
Senama Tarik Menarik
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikun ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa kutub-kutub magnet senama
tolak-menolak dan kutub-kutub magnet yang tidak senama saling tarik-menarik.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Magnet batang 1 Pasang
2. Roda kecil 2 Buah
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan praktikum yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum
ini.
2. Beri tanda pada ujung-ujung magnet yaitu U dan S.
3. Letakkan masing-masing magnet batang pada roda kecil.
4. Dekatkan ujung-ujung magnet yang senama yaitu U dengan U.
5. Amati apa yang terjadi pada ujung magnet senama (U dengan U) yang didekatkan
kemudian catat pada lembar pengamatan.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 147
6. Ubahlah posisi magnet sehingga ujung-ujung magnet yang senama yaitu S dengan S
saling berdekatan.
7. Amati apa yang terjadi pada ujung magnet senama (S dengan S) yang didekatkan
kemudian catat pada lembar pengamatan.
8. Ubahlah posisi magnet sehingga ujung-ujung magnet yang tidak senama yaitu U
dengan S saling berdekatan.
9. Amati apa yang terjadi pada ujung magnet yang tidak senama yaitu U dengan S yang
didekatkan kemudian catat pada lembar pengamatan.
E. Lembar Pengamatan
No Keadaan Tolak Menolak Tarik Menarik
1 Ujung Magnet U dengan U
2 Ujung Magnet S dengan S
3 Ujung Magnet U dengan S
F. Bahan Diskusi
Jelaskan mengapa kutub magnet senama tolak menolak dan tidak senama Tarik menarik!
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
G. Kesimpulan
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 148
M3. Cara-Cara Membuat Magnet
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat menjelaskan cara-cara membuat magnet
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Paku besar 1 buah
2. Magnet batang 1 pasang
3. Kabel 2 buah
4. Batu baterai 2 buah
5. Dudukan baterai 1 buah
6. Kawat tembaga secukupnya
7. Paku kecil 1 buah
D. Prosedur Praktikum
Praktikum 1
1. Siapkan alat dan bahan praktikum yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum
ini.
2. Dekatkan paku besar pada paku kecil. Amati apa yang terjadi pada paku kecil
kemudian catat pada lembar pengamatan.
3. Dekatkan magnet batang pada pangkal paku besar, kemudian ujung paku besar
didekatkan pada paku kecil. Amati apa yang terjadi kemudian catat pada lembar
pengamatan.
Praktikum 2
1. Dekatkan paku besar pada paku kecil. Amati apa yang terjadi pada paku kecil
kemudian catat pada lembar pengamatan
2. Gosokkan beberapa kali paku besar ke magnet batang dengan satu arah, kemudian
dekatkan paku yang telah di gosokkan dengan magnet batang ke paku kecil. Amati
apa yang terjadi pada paku kecil kemudian catat pada lembar pengamatan.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 149
Praktikum 3
1. Dekatkan paku besar pada paku kecil. Amati apa yang terjadi pada paku kecil
kemudian catat pada lembar pengamatan
2. Pasang baterai pada dudukan baterai, kemudian menghubungkan kabel ke pada
dudukan baterai.
3. Lilitkan kawat tembaga pada paku besar, kemudian jepitkan kabel keujung-ujung
paku besar, tunggu beberapa saat kemudian dekatkan ujung paku besar pada paku
kecil. Amati apa yang terjadi pada paku kecil kemudian catat pada lembar
pengamatan.
E. Lembar Pengamatan
Praktikum 1
Berilah tanda ceklis () sesuai dengan praktikum yang anda lakukan pada tabel di bawah
ini
No Keadaan Keadaan Paku Kecil
Tidak Tertarik Tertarik
1 Sebelum paku besar
didekatkan dengan magnet
2 Sesudah paku besar
didekatkan dengan magnet
Praktikum 2
Berilah tanda ceklis () sesuai dengan praktikum yang anda lakukan pada tabel di bawah
ini.
No Keadaan Keadaan Paku Kecil
Tidak Tertarik Tertarik
1 Sebelum paku besar
digosokkan dengan magnet
2 Sesudah paku besar digosokkan
dengan magnet
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 150
Praktikum 3
Berilah tanda ceklis () sesuai dengan praktikum yang anda lakukan pada tabel di bawah
ini.
No Keadaan Keadaan Paku Kecil
Tidak Tertarik Tertarik
1 Sebelum paku besar dilitkan
dengan kabel
2 Sesudah paku besar dilitkan
dengan kabel
F. Bahan Diskusi
1. Cara membuat magnet seperti praktikum 1 disebut………………….
2. Cara membuat magnet seperti praktikum 2 disebut…………………
3. Cara membuat magnet seperti praktikum 3 disebut………………….
4. Jelaskan pengaruh jumlah lilitan kawat terhadap kekuatan magnet pada praktikum 3!
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
G. Kesimpulan
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 151
LISTRIK (L)
Arus listrik adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan
pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah
elektronnya tidak sama. satuan arus listrik adalah Ampere. Arus listrik bergerak dari terminal
positif (+) ke terminal negatif (-), sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran
elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal positif (+), arah arus listrik
dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron.
A. Arus listrik dalam rangkaian tertutup dapat menyalakan lampu
Rangkaian listrik adalah susunan komponen-komponen elektronika yang dirangkai dengan
sumber tegangan menjadi satu kesatuan yang memiliki fungsi dan kegunaan tertentu. Arus
listrik dalam suatu rangkaian listrik hanya dapat mengalir jika rangkaian listrik tersebut
berada dalam keadaan tertutup. Berikut adalah ilustrasi rangkaian listrik:
Gambar 13. Rangkaian Terbuka dan Rangkaian Tertutup
Dari simulasi rangkaian listrik di atas, lampu akan menyala apabila rangkaian berada dalam
kondisi tertutup (tersambung dengan saklar). Lampu menyala karena dalam rangkaian
tersebut mengalir arus listrik sebesar I.
Arus listrik dalam suatu rangkaian listrik hanya dapat mengalir jika rangkaian listrik
tersebut berada dalam keadaan tertutup. Rangkaian listrik disebut juga untaian
listrik/hubungan listrik. Rangkaian listrik dapat pula diartikan sebagai sejumlah alat-alat
listrik seperti misalnya stop kontak, saklar, tombol, fitting, bola lampu. Rangkaian listrik
dapat berupa rangkaian Terbuka atau rangkaian Tertutup. Rangkaian Terbuka tidak dapat
mengalirkan arus karena jalannya arus diputus (dibuka). Sedangkan rangkaian tertutup
dapat mengalir pada beban dan juga pada sumber. Pada beban, arus mengalir dari kutub
positif menuju kutub negatif. Sedangkan di dalam sumber, arus mengalir dari kutub negatif
positif menuju kutub positif.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 152
B. Rangkaian Seri dan Paralel
1. Rangkaian Seri
Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang dihubungkan ke satu daya
lewat satu rangkaian. Rangkaian seri dapat berisi banyak beban listrik dalam satu
rangkaian. Dua buah elemen berada dalam susunan seri jika mereka hanya memiliki
sebuah titik utama yang tidak terhubung menuju elemen pembawa arus pada suatu
jaringan. Karena semua elemen disusun seri, maka jaringan tersebut disebut rangkaian
seri. Dalam rangkaian seri, arus yang lewat sama besar pada masing-masing elemen
yang tersusun seri.
2. Rangkaian Paralel
Rangkaian Paralel merupakan salah satu yang memiliki lebih dari satu bagian garis edar
untuk mengalirkan arus. Masing-masing rangkaian dapat dihubung-putuskan tanpa
mempengaruhi rangkaian yang lain.
C. Arus Listrik dapat Mengalir Melalui Benda-Benda Tertentu
Arus listrik dapat mengalir melalui suatu penghantar yang berasal dari bahan-bahan tertentu
saja Lampu dapat menyala apabila kabel di hubungkan pada benda-benda logam, karena
benda logam mengantarkan arus listrik, sebaliknya lampu akan padam jika dihubungkan
dengan benda yang terbuat bukan dari logam. Zat atau bahan yang mudah menghantarkan
arus listrik disebut konduktor atau penghantar, misalnya perak, tembaga, besi, baja, dan
timah. Benda yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut isolator, misalnya plastik,
karet, kaca, dan kayu kering.
L1. Arus Listrik dalam Rangkaian Tertutup dapat Menyalakan Lampu
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan bahwa arus listrik dalam rangkaian
tertutup dapat menyalakan lampu.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan indera penglihat, pembau,
pendengar, pengecap, dan peraba pada
waktu pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 153
C. Alat dan Bahan Praktikum
2. Baterai 2 Buah
3. Kabel 3 Buah
4. Lampu dan dudukan 1 Buah
5. Dudukan baterai 1 Buah
6. Saklar 1 Buah
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan praktikum yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum ini.
2. Rangkailah kabel, baterai dan lampu sehingga menjadi suatu rangkaian listrik yang
membuat lampu menyala. Seperti Gambar 14 di bawah ini.
Gambar 14. Rangkaian listrik tertutup
3. Kemudian lepaskan salah satu hubungan kabel dengan kutub negatif baterai. Amati apa
yang terjadi pada lampu tersebut dan catat pada lembar pengamatan.
4. Hubungkan kembali kabel dengan kutub negatif baterai tersebut sehingga menjadi
rangkaian tertutup. Amati apa yang terjadi pada lampu tersebut dan catat pada lembar
pengamatan.
5. Lepaskan salah satu hubungan kabel dengan kutub positif baterai. Amati apa yang
terjadi pada lampu tersebut dan catat pada lembar pengamatan.
6. Hubungkan kembali kabel dengan kutub positif baterai sehingga menjadi rangkaian
tertutup kembali.
7. Lepaskan salah satu hubungan antara kabel dengan salah satu sisi lampu sebelah kiri.
Amati apa yang terjadi pada lampu tersebut dan catat pada lembar pengamatan.
8. Hubungkan kembali rangkaian listrik tersebut kemudian amati apa yang terjadi pada
lampu tersebut dan catat pada lembar pengamatan.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 154
9. Lepaskan hubungan kabel dengan lampu sisi sebelah kanan kemudian amati apa yang
terjadi pada lampu tersebut dan catat pada lembar pengamatan.
E. Lembar Pengamatan
Berilah tanda ceklis () sesuai dengan praktikum yang anda lakukan pada tabel di bawah
ini
No Keadaan Lampu
Menyala
Lampu
Mati
1 Ketika hubungan kabel dengan
kutub negatif baterai diputus
2 Ketika hubungan kabel dengan
kutub negatif baterai disambung
kembali
3 Ketika hubungan kabel dengan
kutub positif baterai diputus
4 Ketika hubungan kabel dengan
kutub positif baterai disambung
kembali
5 Ketika kabel sisi kiri lampu diputus
6 Ketika kabel sisi kiri lampu
disambung kembali
7 Ketika kabel sisi kanan lampu
diputus
8 Ketika kabel sisi kanan lampu
disambung kembali
F. Bahan Diskusi
Jelaskan mengapa rangkaian listrik tertutup dapat menyalakan lampu?
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
G. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 155
L2. Rangkaian Seri dan Paralel
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membedakan rangkaian seri dan rangkaian paralel.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Baterai 2 Buah
2. Kabel 5 Buah
3. Lampu dan dudukan 2 Buah
4. Dudukan baterai 1 Buah
5. Saklar 1 Buah
D. Prosedur Praktikum
Rangkaian Seri
1. Siapkan alat dan bahan praktikum yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum
ini.
2. Hubungkan kabel, baterai, lampu dan saklar sehingga menjadi rangkaian seri. Seperti
Gambar 15 di bawah ini.
Gambar 15. Rangkaian Listrik Seri
3. Amati apa yang terjadi dengan kedua lampu tersebut dan catat pada lembar
pengamatan.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 156
4. Lepaskanlah kabel yang menyambung pada salah satu kutub baterai, kemudian amati
apa yang terjadi pada nyala kedua lampu tersebut dan catat pada lembar pengamatan.
5. Sambungkanlah kembali kabel ke kutub baterai kemudian longgarkan lampu A.
Amati apa yang terjadi pada nyala lampu B dan catat pada lembar pengamatan.
6. Kencangkan kembali lampu A, kemudian longgarkan lampu B. Amati apa yang
terjadi pada nyala lampu A dan catat pada lembar pengamatan.
Rangkaian Paralel
1. Rangkailah kabel, baterai, lampu dan saklar sehingga menjadi rangkaian paralel
seperti Gambar 16 di bawah ini.
Gambar 16. Rangkaian Listrik Paralel
2. Amati apa yang terjadi dengan nyala kedua lampu tersebut dan catat pada lembar
pengamatan.
3. Lepaskan salah satu kabel yang tersambung dengan baterai kemudian amati apa yang
terjadi dengan nyala kedua lampu tersebut dan catat pada lembar pengamatan.
4. Hubungkan kembali kabel ke baterai, kemudian longgarkan lampu A. Amati apa yang
terjadi dengan nyala lampu B dan catat pada lembar pengamatan.
5. Kencangkan kembali lampu A, kemudian bergantian longgarkan lampu B. Amati apa
yang terjadi dengan nyala lampu A dan catat pada lembar pengamatan.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 157
E. Lembar Pengamatan
Catat hasil praktikum pada tabel pengamatan di bawah ini
Rangkaian Seri
No Rangkaian listrik Keadaan
Lampu A Lampu B
1 Ketika kabel, baterai, lampu dan
saklar dihubungkan menjadi
rangkaian seri
2 Ketika hubungan kabel dengan salah
kutub baterai diputus
3 Ketika hubungan kabel dengan salah
kutub baterai disambung kembali
4 Ketika lampu A dilonggarkan
5 Ketika lampu A disambungkan
kembali
6 Ketika lampu B dilonggarkan
7 Ketika lampu B disambungkan
kembali
Rangkaian Paralel
No Rangkaian listrik Keadaan
Lampu A Lampu B
1 Ketika kabel, baterai, lampu dan
saklar dihubungkan menjadi
rangkaian parallel
2 Ketika hubungan kabel dengan salah
kutub baterai diputus
3 Ketika hubungan kabel dengan salah
kutub baterai disambung kembali
4 Ketika lampu A dilonggarkan
5 Ketika lampu A disambungkan
kembali
6 Ketika lampu B dilonggarkan
7 Ketika lampu B disambungkan
kembali
F. Bahan Diskusi
1. Jelaskan perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel berdasarkan percobaan di
atas!
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 158
2. Gambarkanlah rangkaian seri dan paralel secara sederhana!
G. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
L3. Konduktor dan Isolator Listrik
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membedakan benda-benda yang dapat
menghantarkan arus listrik.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan mengelompokkan
(klasifikasi)
Mencari dasar pengelompokkan atau
penggolongan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Baterai 2 Buah
2. Kabel 3 Buah
3. Lampu dan dudukan 1 Buah
4. Dudukan baterai 1 Buah
5. Saklar 1 Buah
6. Selang plastik 1 Buah
7. Anak timbangan kuningan 1 Buah
8. Tabung reaksi 1 Buah
9. Baut 1 Buah
10. Balon (disediakan sendiri) 1 Buah
11. Kain (disediakan sendiri) Secukupnya
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 159
12. Kertas (disediakan sendiri) Secukupnya
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan praktikum yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum ini.
2. Hubungkan kabel, baterai, lampu dan saklar sehingga menjadi rangkaian listrik seperti
Gambar 10 di bawah ini. Kemudian amati apa yang terjadi dengan lampu tersebut dan
catat pada lembar pengamatan.
Gambar 17. Rangkaian Listrik
3. Rangkaian listrik yang sudah jadi tersebut di sambungkan dengan benda-benda yang
telah di siapkan (selang plastik, anak timbangan kuningan, tabung reaksi, baut, balon,
kain dan kertas) secara bergantian satu persatu.
E. Lembar Pengamatan
Berilah tanda ceklis () sesuai dengan praktikum yang anda lakukan pada tabel di bawah
ini
No Jenis Bahan
Keadaan Lampu
Menyala Mati
1 Selang plastik
2 Anak timbangan kuningan
3 Tabung reaksi
4 Baut
5 Balon
6 Kain
7 Kertas
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 160
F. Bahan Diskusi
Kelompokkan benda-benda di atas ke dalam konduktor dan isolator
Konduktor Isolator
G. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
L4. Listrik dapat Menimbulkan Panas
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan dan menyimpulkan bahwa listrik
dapat menimbulkan panas.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan indera penglihat, pembau,
pendengar, pengecap, dan peraba pada
waktu pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Baterai 2 Buah
2. Kabel 4 Buah
3. Lampu dan dudukan 1 Buah
4. Dudukan baterai 1 Buah
5. Saklar 1 Buah
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 161
6. Kawat tembaga secukupnya
7. Termometer 1 Buah
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan praktikum yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum ini.
2. Hubungkan kabel, baterai, lampu, saklar, kawat dan termometer sehingga menjadi
rangkaian listrik. Namun rangkaian masih rangkaian terbuka.
3. Sebelum salah satu kabel dihubungkan dengan kutub baterai, tempelkan termometer
pada kawat, dan amati suhu kawat tersebut.
4. Hubungkan salah satu kabel dengan kutub baterai, biarkan selama 10 menit, tempelkan
termometer pada kawat, dan amati suhu kawat tersebut.
E. Lembar Pengamatan
No Keadaan Rangkaian Listrik Suhu pada
Termometer
1 Rangkai Terbuka
2 Rangkaian Tertutup
F. Bahan Diskusi
Jelaskan mengapa terdapat perbedaan suhu thermometer pada rangkaian terbuka dan
rangkaian tertutup!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
G. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 162
L5. Arus Listrik dapat Menimbulkan Medan Magnet
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan dan menyimpulkan bahwa listrik
dapat menimbulkan medan magnet.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan
(observasi)
Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai dari hasil pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan
(interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
dan menyimpulkan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Baterai 2 Buah
2. Kabel 3 Buah
3. Lampu dan dudukan 1 Buah
4. Dudukan baterai 1 Buah
5. Saklar 1 Buah
6. Kawat tembaga secukupnya
7. Kompas 1 Buah
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan praktikum yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum ini.
2. Hubungkan kabel, baterai, lampu dan saklar sehingga menjadi rangkaian listrik.
3. Letakkan kabel dari kutub negatif baterai di atas kutub selatan kompas seperti Gambar
18 di bawah ini. Kemudian amati jarum kompas sebelah utara dan catat pada lembar
pengamatan.
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 163
Gambar 18. Rangkaian Listrik dan Kompas
4. Buka saklar sehingga lampu tidak menyala dan amati arah jarum kompas, catatlah pada
lembar pengamatan.
E. Lembar Pengamatan
Jenis Rangkaian Keadaan Jarum Kompas
Rangkaian Terbuka
Rangkaian Tertutup
F. Bahan Diskusi
Jelaskan mengapa terdapat perbedaan keadaan jarum kompas pada rangkaian terbuka dan
rangkaian tertutup!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
G. Kesimpulan
Uraikan kesimpulan dari pengamatan di atas!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 164
DAFTAR PUSTAKA
Ereta, Astvat. (2018). Eksperimen Jin Botol, Kumpulan Cerita Percobaan Sains. Solo: Tiga
Ananda
Fong, Josephine, Loo Ser Yue. (2009). Science Study Guide. Singapura: Marshall Cavendish
Education
Rahmawati, Zuliana. (2012). 50 Reaksi Biologi. Jakarta: Nectar.
Rustaman, Nuryani. Y, Soendjojo Dirdjosoemarto, Suroso Adi Yudianto, Yusnani Achmad,
Ruchji Subekti, Diana Rochintaniawati, dan Mimin Nurjhani K. (2003). Strategi Belajar
Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
Sri, M,Y, Hendri, E, Sujana, A, (2009). Konsep Dasar IPA. Bandung, UPI Press