28
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA Khusus Kepanitraan Klinik FAKULTAS KEDOKTERAN JIWA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI STATUS PASIEN NAMA DOKTER MUDA : SUL FADHILAH HAMZAH NAMA PASIEN : Tn. PARMO

02 LAPORAN KASUS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

UHO

Citation preview

Page 1: 02 LAPORAN KASUS

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA Khusus Kepanitraan Klinik

FAKULTAS KEDOKTERAN JIWA

UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI

STATUS PASIEN

NAMA DOKTER MUDA : SUL FADHILAH HAMZAH

NAMA PASIEN : Tn. PARMO

Page 2: 02 LAPORAN KASUS

No. Status / No. registrasi : -

Masuk RS : -

Nama : Tn. Parmo

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/ Tanggal lahir : Jawa, 1940

Status Perkawinan : Duda

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia

Suku Bangsa : Jawa

Pekerjaan : Pensiunan Guru

Alamat : Jl. Sutomo

Dikirim Oleh : -

Dokter yang Mengobati : dr.Junuda RAF, M.Kes., Sp.KJ

Diagnosa Sementara : Skizofrenia Paranoid (F20.0)

Gejala-gejala Utama : sering keluar rumah

Anamnesis : Heteroanamnesis

1

Page 3: 02 LAPORAN KASUS

LAPORAN PSIKIATRIK

I. RIWAYAT PENYAKIT

1. Keluhan Utama dan Alasan MRSJ : pasien sering sering keluar rumah sejak 6 tahun

yang lalu dan memberat 4 bulan yang lalu

2. Riwayat Gangguan Sekarang :

o Keluhan dan Gejala :

Pasien sering keluar rumah dan jalan jauh sendiri. Keluhan ini dirasakan

sejak 6 tahun yang lalu namun memberat 4 bulan terakhir. Menurut pasien, dia

sering mendengar bisikan-bisikan yang mengajak pergi jalan-jalan. Pasien juga

sering melihat teman-temannya (Suhadi dan Suwandi) datang menjemputnya

dan menuntun tangannya pergi, katanya pulang ke kampung. Pasien keluar

rumah dengan jalan kaki, 1 bulan yang lalu, pasien menghilang 2 hari 2 malam

dan ditemukan di Wawotobi oleh polisi dan diantar pulang ke Kendari. Selama 4

bulan terakhir pasien sering keluar rumah tapi ditemukan kembali di tempat

yang berbeda-beda (Lepo-lepo, Asera, Pohara). Biasanya pasien dibawa pulang

oleh polisi atau pegawai kelurahan. Pasien selalu pergi saat tengah malam

sehingga tidak dilihat oleh orang rumah. Menurut pasien bila saat berjalan pasien

merasa haus dan lapar pasien singgah di rumah warga atau di warung meminta

makan. Pasien juga sering berbicara sendiri yang menurut pasien dirinya

berbicara dengan teman-temannya. Pasien juga sering melihat istrinya yang

sudah lama meninggal datang menemuinya dan pasien akan memanggil anaknya

dan memberitahu bahwa ibunya datang. Selain itu, hampir setiap malam pasien

melihat ada bayi di tempat tidurnya. Menurut pasien, bayi tersebut muncul tiba-

tiba dan pasien tidak tahu siapa bayi tersebut. Semua keluhan ini pertama kali di

rasakan sejak 12 tahun yang lalu.

o Hendaya/disfungsi :

Hendaya sosial : ada, pasien tidak mengenal tetangga-tetangganya dan

hanya tinggal di rumah

Hendaya pekerjaan : ada, pasien sudah tidak bekerja lagi dan tidak ada

pekerjaan sampingan

Hendaya waktu senggang : ada, pasien sulit melakukan aktivitas sehari-hari

2

Page 4: 02 LAPORAN KASUS

o Faktor stressor psikososial :

Berawal dari tahun 1998 ketika istri pasien meninggal dunia, pasien merasa

sedih yang berkepanjangan dan selalu mengingat istrinya dan saat itu ekonomi

keluarga pasien semakin menurun sehingga pasien sering mencari ikan di rawa

dengan menggunakan racun thiodan untuk makan sehari-hari. Pada tahun 2000

pasien pensiun dan pindah ke Kendari yang menyebabkan pasien merasa

kesepian dan semakin menutup diri. Selain itu, anak-anak pasien (kecuali anak

kelima) tidak peduli dengan keadaan pasien sehingga pasien merasa tersisih dan

tidak diharapkan lagi

o Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan psikis

sebelumnya :

Sejak tahun 2000 pasien mulai sering menutup diri dan merasa tidak

berguna lagi. Waktu itu pasien sulit makan dan tidak ada minat serta tidak lagi

mau bekerja. Pasien hanya tinggal mengurung diri di kamar. Pada tahun 2002

pasien mulai berbicara sendiri dan sering melihat teman-temannya serta

almarhumah istrinya datang. Keluarga pasien mengobati pasien dengan

pengobatan tradisional. Pada tahun 2004 pasien mengalami tremor pada tangan

kiri dan 2 bulan setelahnya tangan kanan pasien juga ikut tremor serta 2 tahun

setelahnya lagi seluruh tungkai pasien ikut tremor. Pada tahun 2006 pasien

pertama kali berobat ke dokter saraf (dr. Nurdjajadin) dan didiagnosis sebagai

Parkinson yang diberi pengobatan Levazide dan Artane (3 tahun yang lalu

Artane diganti menjadi Heximer) hingga saat ini.

3. Riwayat Gangguan Sebelumnya:

1. Penyakit fisik : parkinson

2. Riwayat pengguna zat psikoaktif : tidak ada

3. Riwayat gangguan psikiatrik sebelumnya : tidak ada

4. Riwayat Kehidupan Pribadi :

1. Riwayat Pranatal dan Perinatal

Menurut pasien, dirinya lahir normal dan ditolong oleh dukun beranak.

Pasien tidak mengetahui detail kelahirannya. Pasien lahir pada tahun 1940

3

Page 5: 02 LAPORAN KASUS

2. Riwayat Masa Kanak Awal (usia 1-3 tahun)

Pasien tidak ingat tapi menurut pasien tidak ada masalah atau penyakit pada

masa pertumbuhan dan perkembangannya

3. Riwayat Masa Kanak Pertengahan (usia 4-11 tahun)

Pasien masuk sekolah rakyat (SR) kira-kira pada usia 7 tahun. Saat

bersekolah pasien hanya diajar membaca dan berhitung.

4. Riwayat Masa Kanak Akhir Remaja (usia 12-18 tahun)

Setelah tamat dari sekolah rakyat (SR), pasien mulai ikut berjuang. Menurut

pasien, dia sering masuk keluar hutan dengan membawa bambu runcing. Dulu

pasien akan bersembunyi di dalam hutan atau di bawah tanah bila ada penjajah.

5. Riwayat Masa Dewasa

a. Riwayat Pendidikan

Pasien hanya bersekolah di sekolah rakyat (SR) dan pernah mengikuti

pelatihan-pelatihan untuk menjadi guru

b. Riwayat Pekerjaan

Pasien bekerja sebagai guru SD sejak tahun 1967 di Jawa dan pasien

dipindahtugaskan di daerah transmigrasi (Kec. Abuki Unaaha Sultra) sebagai

guru SD tahun 1982 hingga pensiun tahun 2000.

c. Riwayat Pernikahan

Pasien pernah menikah tahun 1959 dengan perempuan yang dijodohkan

oleh orang tuanya namun hanya bertahan selama 3 bulan. Lalu 1 tahun

kemudian (1960) menikah lagi dengan perempuan pilihannya sendiri hingga

istrinya meninggal pada tahun 1998 dan tidak pernah lagi menikah hingga

sekarang.

d. Riwayat Kehidupan Sosial

Pasien adalah seseorang yang mudah bergaul dan dapat beradaptasi

pada orang-orang sekitarnya dengan cepat. Pasien juga memiliki sahabat-

sahabat sesama guru dan juga merupakan guru transmigrasi dari Jawa.

e. Riwayat Kehidupan Spiritual

Pasien adalah seorang yang taat ibadah. Namun sejak sakit,shalat pasien

tidak lagi teratur dan terkadang pasien mengaji tapi tidak jelas benar

4

Page 6: 02 LAPORAN KASUS

f. Riwayat Forensik : pasien tidak pernah terlibat proses hukum maupun

dengan polisi

6. Riwayat Kehidupan Keluarga

Pasien adalah anak pertama dari 10 bersaudara kandung. Pasien tidak

mengetahui jumlah saudaranya selain saudara kandung karena ayah pasien

memiliki banyak istri. Ayah pasien menderita penyakit lumpuh, namun menurut

dokter bukan stroke. Selama 1 tahun, ayah pasien sakit hingga meninggal tahun

1985. Saudara-saudara kandung pasien semuanya tinggal di Jawa. Saat masa

muda pasien tidak pernah bertengkar dengan saudara-saudaranya. Orang tua

pasien juga tidak pernah bertengkar dan saling menjaga. Pasien sewaktu sakit

pernah tinggal di Jawa bersama saudara-saudaranya selama 3 tahun 6 bulan dan

berpindah-pindah karena tidak tahan merawat pasien.

7. Riwayat Kehidupan Sekarang

Pasien menikah dengan istri tahun 1960 dan memiliki 5 anak. Anak pertama

pasien perempuan (Wariem/52 tahun) tinggal di Jawa dan memiliki anak 3

orang. Anak kedua laki-laki (Sunarto/49 tahun) tinggal di Kendari bekerja di

Dinas Perhubungan dan memiliki 2 orang anak. Anak ketiga laki-laki

(Wahino/46 tahun) bekerja sebagai pegawai kelurahan dan memiliki 4 anak.

Anak keempat perempuan (Endarwati/41 tahun) tinggal di Kendari dan memiliki

3 anak. Anak kelima laki-laki (Subur/38 tahun) tinggal di Kendari bekerja

sebagai penimbang besi dan memiliki 5 anak. Pasien sekarang tinggal bersama

anak kelima. Anak-anak pasien yang lain tidak ada yang mau tinggal bersama

pasien karena tidak tahan dengan penyakit pasien dan tidak membantu biaya

pengobatan pasien.

8. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya : sulit dinilai

II. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

A. Deskripsi Umum

1. Penampilan umum

Pasien menggunakan baju kaos oblong berwarna abu-abu dan celana pendek

berwarna krem.

2. Kesadaran : kompos mentis

5

Page 7: 02 LAPORAN KASUS

3. Perilaku dan aktivitas psikomotor : tremor di seluruh badan

4. Pembicaraan : kurang

5. Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif

B. Keadaan afektif (mood), perasaan dan empati

1. Mood : disforik

2. Ekspresi afektif : tumpul

3. Keserasian : inapropriate

4. Empati : dapat dirasakan

C. Fungsi Intelektual (Kognitif)

1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan

2. Orientasi (waktu, tempat dan orang)

a. Waktu : baik, pasien dapat mengetahui waktu dengan baik

b. Tempat : baik, pasien dapat mengetahui tempat dengan baik

c. Orang : baik, pasien dapat mengetahui orang dengan baik

3. Daya ingat

a. Panjang : baik, pasien masih ingat waktu dirinya masih kecil

b. Sedang : baik, pasien ingat tahun pernikahan

c. Pendek : baik, pasien ingat kejadian-kejadian kemarin

d. Segera : baik, pasien dapat mengulang perkataan pemeriksa

4. Daya konsentrasi dan perhatian : normal

5. Pikiran abstrak : sulit dinilai

6. Bakat kreatif : sewaktu mengajar, pasien paling suka mengajar IPA dan

matematika

7. Kemampuan menolong diri sendiri : baik

D. Gangguan Persepsi

1. Halusinasi : ada, pasien sering melihat bayi di tempat tidur, sering melihat

almarhumah istrinya datang dan melihat teman-temannya (Suhadi

dan Suwandi) datang. Pasien juga sering mendengar suara-suara

yang mengajak pasien pergi jalan-jalan

2. Ilusi : tidak ada

3. Depersonalisasi : tidak ada

6

Page 8: 02 LAPORAN KASUS

4. Derealisasi : tidak ada

E. Proses berfikir

1. Arus pikiran

a. Produktivitas : baik

b. Kontinuitas : baik

c. Hendaya berbahasa : tidak ada

2. Isi pikiran

a. Preokupasi : tidak ada

b. Gangguan isi pikiran : ada waham, pasien berfikir ada yang menuntun

tangannya bila dia berjalan keluar dan menunjukkan

arah kemana dia harus pergi

F. Pengendalian impuls : baik

G. Daya nilai dan tilikan

1. Norma sosial : terganggu

2. Uji daya nilai : baik

3. Penilaian realitas : terganggu

4. Tilikan : derajat 6

(sadar bahwa dirinya sakit dan mau berobat)

H. Taraf dapat dipercaya : dapat dipercaya

III. PEMERIKSAAN FISIK DAN NEUROLOGI

A. Status Internus

T : 130/80 mmHg N : 80 kali/menit TB : 167 cm IMT : 19,36

S : 36,9 C P : 20 kali/menit BB : 54 kg (normal)

B. Status Neurologis

- GCS : E4 M6 V5

- Pupil dalam batas normal

IV. IKTHISAR PENEMUAN BERMAKNA

Pasien laki-laki berusia 74 tahun dengan keluhan sering keluar rumah dan jalan

jauh sendiri. Keluhan ini dirasakan sejak 6 tahun yang lalu namun memberat 4 bulan

terakhir. Menurut pasien, dia sering mendengar bisikan-bisikan yang mengajak pergi

jalan-jalan. Pasien juga sering melihat teman-temannya datang menjemputnya dan

7

Page 9: 02 LAPORAN KASUS

menuntun tangannya pergi, katanya pulang ke kampung. Pasien juga sering berbicara

sendiri yang menurut pasien dirinya berbicara dengan teman-temannya. Pasien juga

sering melihat istrinya yang sudah lama meninggal datang menemuinya dan pasien akan

memanggil anaknya dan memberitahu bahwa ibunya datang. Selain itu, hampir setiap

malam pasien melihat ada bayi di tempat tidurnya. Semua keluhan ini pertama kali di

rasakan sejak 12 tahun yang lalu. Awalnya pasien merasa sedih berkepanjangan saat

istrinya meninggal tahun 1998 (16 tahun yang lalu), mulai saat itu kondisi ekonomi

pasien menurun dan sering mencari ikan di rawa menggunakan racun thiodan untuk

makan sehari-hari. Tahun 2000 pasien pensiun dan pindah di Kendari sehingga pasien

merasa kesepian dan semakin menutup diri. Selain itu, anak-anak pasien tidak mau

tinggal bersama pasien kecuali anak kelimanya. Tahun 2004, tangan kiri pasien mulai

tremor dan 2 bulan kemudian tangan kanan pasien juga ikut tremor, lalu 2 tahun

setelahnya seluruh tungkai pasien ikut tremor. Pasien berobat pertama kali tahun 2006

pada dokter ahli saraf (dr. Nurdjajadin) dan didiagnosis sebagai Parkinson yang diobati

dengan Levazide dan Artane (3 tahun yang lalu Artane diganti menjadi Heximer)

hingga saat ini.

Pada pemeriksaan status mental didapatkan mood disforik, afek tumpul tidak serasi

(inappropriate). Fungsi kognitif normal. Ada halusinasi visual dan auditorik dan waham.

Pada pemeriksaan fisik dan neurologi dalam batas normal.

V. EVALUASI MULTIAKSIAL

o Aksis I :

- Berdasarkan hasil anamnesis ditemukan adanya pola perilaku yang secara klinis

bermakna berupa adanya hendaya sosial, hendaya pekerjaan dan hendaya waktu

senggang dan distres sehingga digolongkan dalam Gangguan Jiwa

- Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik tidak didapatkan penyakit/gangguan

sistemik otak atau lainnya yang dapat menyebabkan disfungsi otak sehingga

dapat digolongkan dalam Gangguan Jiwa Non-Organik

- Pada anamnesis ditemukan halusinasi auditorik dan visual serta adanya waham

sehingga digolongkan dengan Gangguan Psikotik

8

Page 10: 02 LAPORAN KASUS

- Dari pemeriksaan status mental ditemukan adanya afek menumpul, tidak ada

kontak mata. Ada halusinasi visual dan auditorik serta waham yang dirasakan

sejak 12 tahun yang lalu sehingga digolongkan dalam Skizofrenia

- Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik ditemukan halusinasi auditorik

yang memerintah pasien dan halusinasi visual. Selain itu, terdapat waham

dikendalikan dan dipengaruhi, serta adanya afek yang menumpul sehingga

diagnose pasien adalah Skizofrenia Paranoid (F.20.0)

- Diagnosa Banding : Depresi Berat dengan Gejala Psikotik (F32.3)

Psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan

o Aksis II :

- Dari anamnesis didapatkan informasi bahwa pasien orang yang mudah bergaul

yang termasuk dalam ciri kepribadian histerionik dan keras kepala yang

termasuk ciri kepribadian anankastik

- Dari uraian diatas dapat disimpulkan dalam Ciri Kepribadian Tidak Khas

- Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya gangguan

perkembangan dan gangguan kognitif sehingg tidak digolongkan dalam

Retardasi Mental

o Aksis III : Parkinson

o Aksis IV: anak-anak pasien tidak peduli dengan pasien dan tidak membantu secara

financial untuk membeli obat

o Aksis V : GAF scale

50-41 : gejala berat (serious), disabilitas berat

VI. DAFTAR PROBLEM

Organobiologik : terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter sehingga membutuhkan

psikofarmaka

Psikologik : terdapat gangguan suasana perasaan yang mengganggu kesehatan sehingga

membutuhkan psikofarmaka dan psikoterapi

Sosiologik : terdapatnya hendaya sosial sehingga membutuhkan sosioterapi

VII. PROGNOSIS

Faktor pendukung :

- Anak kelima pasien sangat mendukung pengobatan pasien

9

Page 11: 02 LAPORAN KASUS

Faktor penghambat :

- Ada kesulitan ekonomi sehingga obat sering terputus

- Anak-anak yang lain tidak ada yang mau tinggal dengan pasien

Prognosis : dubia ad malam

VIII. RENCANA TERAPI

A. Psikofarmaka :

CPZ 2 mg

Haloperidol 5 mg

Levazide (Levodopa 100 mg dan Benserazide 25 mg)

Heximer 2 mg (Trihexyphenidyl Hydrochloride)

B. Psikoterapi : ventilasi, persuasi dan terapi keluarga

C. Sosioterapi : terapi sosio-rehabilitatif pada lingkungan

IX. PEMERIKSAAN PENUNJANG

A. Fisik-Biologis : tidak ada

B. Psikometri : tidak ada

X. DISKUSI/PEMBAHASAN

SKIZOFRENIA

Pedoman diagnostik

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala

atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas) :

a. Thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam

kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun

kualitasnya berbeda, atau

Thought insertion or withdrawal = isi pikiran yang asing dari luar masuk kedalam

pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar

dirinya (Withdrawal) dan

Thought broadcasting = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau

umumnya mengetahuinya.

b. Delusion of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan

tertentu dari luar atau

10

Page 12: 02 LAPORAN KASUS

Delusion of influence = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan

tertentu dari luar atau

Delusion of passivity = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap

suatu kekuatan dari luar; (tentang dirinya= secara jelas ,merujuk ke pergerakan

tubuh/anggota gerak atau kepikiran, tindakan atau penginderaan khusus).

Delusion perception = pengalaman inderawi yang tidak wajar, yang bermakna

sangat khas bagi dirinya , biasanya bersifat mistik dan mukjizat.

c. Halusional Auditorik

- Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap prilaku

pasien

- Mendiskusikan perihal pasien di antara mereka sendiri (diantara berbagai

suara yang berbicara atau

- Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.

d. Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap

tidak wajar dan sesuatu yang mustahi,misalnya perihal keyakinan agama atau

politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan diatas manusia biasa (misalnya

mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing atau

dunia lain)

Atau paling sedikitnya dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas

e. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja , apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan

afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas)

yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau

berbulan-bulan terus menerus

f. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation)

yang berakibat inkoherensia atau pembicaraan yang tidak relevan atau

neologisme.

g. Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi tubuh

tertentu (posturing) atay fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor.

h. Gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang jarang dan respons emosional

yang menumpul tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari

11

Page 13: 02 LAPORAN KASUS

pergaulan sosial dan menurunya kinerja sosial, tetapi harus jelas bahwa semua

hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neureptika

Adapun gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu

bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal);

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan

(overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior),

bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu,

sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitute), dan penarikan diri secara sosial.

F.20.0 SKIZOFRENIA PARANOID

Pedoman diagnostik:

Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia

Sebagai tambahan

- Halusinasi dan/atau waham harus menonjol;

a) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau member perintah, atau

halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi peluit (whistling),

mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing)

b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual, atau lain-lain

perasaan tubuh; halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol;

c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan (delusion of

control), dipengaruhi (delusion of influence), atau “passivity” (delusion of

passivity), dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam, adalah yang paling

khas

- Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik

secara relatif tidak nyata tidak menonjol

THIODAN

Thiodan merupakan salah satu merek dagang insektisida yang mengandung

endosulfan sebagai bahan akfifnya. Jenis insektisida ini masih dapat ditemukan di toko

pertanian di sekitar daerah persawahan meskipun telah dilarang untuk digunakan di area

yang berair.

Endosulfan adalah akut neurotoksik baik pada serangga maupun mamalia ,

termasuk manusia. US EPA mengklasifikasi endosulfan sebagai Kategori I : " Toksik

12

Page 14: 02 LAPORAN KASUS

Sangat Akut " berdasarkan nilai LD50 dari 30 mg/kg untuk tikus betina, sedangkan

World Health Organization (WHO) mengklasifikasikan sebagai Kelas II " Cukup

Berbahaya " berdasarkan LD50 dari 80 mg/kg pada tikus. Endosulfan ini adalah GABA-

gated saluran klorida antagonis dan Ca2+, Mg2+ ATPase inhibitor. Kedua enzim ini

terlibat dalam transfer impuls saraf. Gejala-gejala keracunan akut termasuk hiperaktif,

tremor, kejang, kurangnya koordinasi, mengejutkan, kesulitan bernapas, mual dan

muntah , diare dan pada kasus yang berat, tidak sadarkan diri. Dosis serendah 35 mg/kg

telah didokumentasikan untuk menyebabkan kematian pada manusia, dan banyak kasus

keracunan subletal telah mengakibatkan kerusakan otak permanen. Pekerja pertanian

dengan paparan endosulfan kronis beresiko ruam dan iritasi kulit

Dosis referensi akut EPA untuk paparan endosulfan adalah 0,015 mg/kg untuk

orang dewasa dan 0,0015 mg/kg untuk anak-anak. Untuk eksposur kronis, EPA

mereferensi dosis 0,006 mg/ (kg-hari) untuk dewasa dan 0,0006 mg/ (kg · hari) anak-

anak

XI. FOLLOW UP

Sabtu, 13 Desember 2014 : pasien merasa baik-baik saja, tidak pernah lagi keluar rumah

karena kunci pintu diganti. Masih ada halusinasi dan waham

serta masih bicara sendiri. Obat pasien masih tidak dibeli

karena alasan tidak ada uang.

XII. DIALOG

Selasa, 9 Desember 2014 pukul 16.40

Berangkat dari RSJ mengarah ke daerah sebelah kiri RSJ untuk mencari rumah Pak

Subur yang katanya dekat dengan SMPN 13. Setelah melewati SMP, kami bertanya

pada warga yang mengatakan bahwa rumah tersebut berada setelah bangunan SD yang

sudah terlewati. Kami putar balik, sempat 2 kali bertanya pada warga dan akhirnya kami

melewati jalan tanah yang menanjak dan hanya menuju 1 rumah. Rumah pak Subur

berpagar kayu dengan halaman rumah yang luas. Rumah yang kira-kira berukuran 6 x 9

m2 ini berdinding dari papan kayu dan atap dari seng. Terlihat dari luar tampak bersih

dengan kamar mandi dan tempat mencuci berada di luar rumah. Saat masuk ke

halaman, istri pak Subur sempat heran namun setelah kami menanyakan pak Subur,

kami dipersilahkan masuk

13

Page 15: 02 LAPORAN KASUS

DM : Assalamu alaikumAP : Waalaikum salam, silahkan masukDM : Terima kasih, perkenalkan saya dokter

muda yang kemarin ditugaskan oleh dr. Junuda untuk melihat ayahnya pak Subur

AP : Oh iya, tunggu saya panggilkan bapak dulu

DM : Pak Parmo, perkenalkan saya dokter muda Sulfa, saya datang mau tanya-tanya, boleh?

P : boleh, tapi maaf ya goyang-goyang beginiDM : pak Parmo apa kabar ?P : baik-baik saja bu dokterDM : bagaimana makannya, baik ?P : masih bagus, makanannya enak, sukaDM : obat masih teratur ?AP : tidak dok, ini sudah 2 hari obatnya sudah

habis belum beli lagiDM : pake BJPS atau umum ?AP : tidak, obatnya beli di apotikDM : jadi kalau putus obat begitu tidak ada efek

sampingnya ?AP : gelisah bu, jalan-jalan terus, tidak bisa

tenangDM : jadi kalau obat habis bapak gelisah, biasa

bicara sendiri ?AP : iya, sering malah bu bicara sendiriDM : pak Parmo, biasanya kalau bicara sendiri,

bicara sama siapa ?P : yah, kadang-kadang bicara sendiri,

mengaji, biasanya juga bicara sama temanDM : bicara sama temannya itu suara-suara

bisikan atau liat ?P : seringAP : biasa ngajak pergi bu, bapak ini suka

hilang keluar dari rumahDM : pak Parmo biasanya pergi kemana ?P : di ajak jalan-jalan, kadang diajak pulang

kampungDM: bapak biasa liat bayangan atau orang yang

datang ?P : sering, teman-teman datang, Pak Suhadi,

SuwandiAP : itu bu, teman-temannya bapak sesama

guru di kampung trans

DM : mereka itu masih hidup atau sudah meninggal ?

AP : masih hidup bu, masih ada di kampung sana

DM : kalau istrinya bapak masih hidup ?AP : sudah meninggal buDM : kapan ibu meninggal ?P : sudah lama bu, tahun 1998DM : pak Parmo biasa tidak liat istrinya bapak

datangP : sering datang, duduk-dudukAP : sering bu, biasanya kalau bapak liat, biasa

panggil saya, katanya biung mu datang, kita kan orang Jawa jadi panggil ibu itu biung. Terus yang selalu dia liat sehari-hari, hampir setiap malam itu bayi di tempat tidurnya

DM : iya, pak Parmo sering liat bayi di temapt tidur ? bapak kenal bayinya siapa ?

P : iya sering liat, nggak tau bayi siapa, DM : bayinya tiba-tiba muncul atau ada yang

bawa ?P : tiba-tibaAP : hampir setiap malam bu dia liat, kalau

mama kadang-kadang, yang sering juga temannya datang ngajak pulang ke trans sana, di Unaaha

DM : dulu bapak tinggal di Unaaha di bagian mana ?

AP : kecamatan AbukiDM : bapak pindah ke Kendari tahun berapa ?AP :tahun 2000, pas bapak pensiunDM : jadi bapak pernah tinggal sendiri di sana ?AP : kalau saya tidak pernah pisah sama bapak,

cuma kakak saya yang sudah punya masing-masing

DM : pak Subur berapa bersaudara ?AP : 5 orang saya anak terakhirDM : maaf pak, bisa sebutkan nama sama umur

kakak-kakak pak SuburAP : yang pertama Wariem, 52 tahun sekarang

di Jawa sudah 3 anaknya. Kalau yang kedua di Kendari namanya Sunarto 49 tahun anaknya sudah 2. Yang ketiga Wahino 46 tahun tinggal di Unaaha. Yang keempat perempuan Endarwati 41 tahun

14

Page 16: 02 LAPORAN KASUS

DM : kalau pak Subur sendiri usia berapa, punya anak berapa ?

AP : saya 38 tahun punya 5 anakDM : pak Subur sejak berkeluarga pernah pisah

sama bapak ?AP : nda pernah pisah, kalau kakak waktu

mama meninggal sudah bekeluarga semua, jadi jarang datang apalagi sekarang nda da yang mau tinggal sama bapak

DM : tapi untuk biaya pengobatan bapak masih dibantu sama kakak yang lain

AP : nggak bu, jangankan dibantu malah uang pension bapak di rebutin, kadang-kadang kakak mau bantu tapi kakak ipar lagi yang tidak mau

DM : tadi saya dengar bapak selalu diajak jalan sama temannya, sejak kapan itu pak ?

AP : sudah lama bu, kira-kira sudah 6 tahun tapi tambah sering itu 4 bulan ini

DM : kemana saja pak Parmo kalau keluar ?AP : kadan jauh bu jalannya, pernah didapat di

Lepo-lepo, pernah juga sampai Asera bahkan bulan lalu 2 hari 2 malam bu hilangnya, di dapat di Wawotobi sudah dekat dari kampung. Terakhir minggu kemarin keluar tapi masih tidak jauh, di dapat sama orang di kelurahan

DM : kalau keluar begitu memang tidak ada yang liat, terus yang antar pulang atau melapor sama bapak siapa ?

AP : bapak kalau keluar malam, yah namanya juga orang capek habis kerja bu jadi tidak ada yang dengar, kalau antar pulang biasanya polisi, kadang-kadang pegawai kelurahan

DM : pak Parmo, kalau keluar jalan kaki atau naik kendaraan ?

P : jalan kakiDM : memang tidak capek kalau jlan kaki, tidak

takut kalau ada apa-apa di jalan ?P : tidak capek, tidak ada takutAP : bapak ini bu kalau capek singgah duduk di

pinggir jalan, kalau lapar atau haus dia singgah di rumahnya orang atau warung minta makan

DM : di kasih sama yang punya rumah ?AP : iya di kasih makan, kalau orang-orang

sekitar sini sudah pada tau, kadang-kadang warga disini kasih makan terus diantar pulang

DM : sakitnya bapak ini sejak kapan dialami ?AP : awalnya tahun 2000 bapak tiba-tiba

berubah pendiam, 2 tahun setelahnya mulai bicara sendiri, sering liat ibu datang

DM : kira-kira pak Subur tau, apa yang buat bapak bisa berubah

AP : kalau menurut saya bu, sejak ibu meninggal bapak sering sedih, dulu bahkan pernah mngurung diri di kamar, sering melamun, nah pas pension terus pindah di kendari malam tambah parah, tidak mau keluar rumah

DM : kalau parkinsonnya sendiri mulai sejak kapan ?

AP : kalau gemetar begitu mulainya kira-kira tahun 2004, awalnya cuma tangan kiri terus 2 bulan kemudian ikut tangan kanan, kakinya dua-dua ikut gemetar 2 tahun setelahnya

DM : kalau berobat sejak kapan ?AP : bapak pernah berobat di puskesmas waktu

sering bicara sendiri tapi jarang-jarangDM : terus untuk Parkinson siapa yang tangani?AP : yang pertama kali dokter ahli itu ahli

saraf, dr. Nurdjajadin sekitar 8 tahun yang lalu, nah dari situ di kasih obat Levazide, Artane, Heximer sampai sekarang itu obat yang cocok untuk bapak

DM : sebelumnya berobat dimana ?AP : yah namanya juga orang Jawa obat

kampung dulu, minum jamuDM : sampai sekarang minum obat yang dikasih

dokter ?AP :iya, biasanya beli d apotik bu, tapi tidak

teratur, kalau ada uang saya beli soalnya obatnya lumayan mahal

DM : jadi untuk beli obat pak Subur yang tanggung ?

AP : iya, kadang kalau uang pension bapak keluar beli oabt, kalau saya punya uang lebih untuk beli obat

15

Page 17: 02 LAPORAN KASUS

DM : keluarga yang lain tidak ada yang membantu ?

AP : nda da buDM : saudara-saudara pak Parmo ada? Bapak

berapa bersaudara ?AP : banyak bu, yah namanya orang dulu

banyak istrinyaDM : kalau saudara kandung saja berapa ?AP : kalau saudara kandung 10 orang, pernah

bu di ambil sama saudaranya di bawa ke Jawa selama 3 setengah tahun tapi tidak ada yang tahan jadi saya jemput lagi kembali kesini

DM : pak Parmo ini anak ke berapa /AP : kalau saudara kandung, bapak anak

pertamaDM : pak Parmo, masih ingat kapan bapak

lahir?P : ingat tahun 1940DM : jadi bapak masih ingat jaman penjajahan

sama kemerdekaanP : ingat, bapak dulu pernah bawa-bawa

bambu runcing, kalau lagi ada penjajah kita lari masuk ke dalam hutan atau cari tempat sembunyi

DM : kalau dulu bapak sekolah ?P : iya dulu bapak sekolahnya di sekolah

rakyat, dulu kan cuma sekolah ituDM : terus bapak bagimana bisa jadi guru ?P : yah dulu pas sudah jaman pak Soeharto

ada pelatihan atau bimbingan mengajar, bapak ikut

DM : nah, waktu jadi guru biasanya bapak mengajar apa ?

P : kadang-kadang IPA kadang-kadang Matematika

DM : kalau yang paling disuka pelajaran apa ?P : IPADM : kebetulan lagi hujan, bapak masih ingat

tidak proses terjadinya hjan P : masih ingat sedikit-sedikitDM : sejak kapan bapak jadi guru ?AP : sudah lama sekali, saya belum lahir sudah

jadi guru memangDM : kalau pindah dari Jawa ke trans itu

bagaimana, kapan ?

AP : waktu itu tahun 1982, nah guru-guru yang ada di Jawa termasuk bapak sama temannya ada 3 orang,yang itu tadi sama pak Suhadi, Suwandi, mereka bertiga dipindahkan di Sultra ini, dapatnya waktu itu di Unaaha

DM : jadi memang langsung di ampung yang ditinggali dulu atau sempat pindah ?

AP : yah memang langsung disituDM : kalau kakak bapak yang lain semua

kerjanya apa ?AP : kalau kakak perempuan yang di Jawa

tidak kerja, kalau yang kakak laki-laki semua sudah PNS, yang kedua kerja di DInas Perhubungan kalau yang ketiga di kelurahan di Unaha, yang kakak perempuan yang diatas saya tidak kerja

DM : kakak yang lain sering jenguk bapak disni?

AP : yah biasa juga datang tapi jarang, bahkan mereka suruhnya bapak di masukkan ke panti jompo saja, yah saya tidak mau, selama saya masih bisa mengurus bapak

DM : maaf pak, pak Parmo ini dulu pernah menikah sebelum ibu atau setelah ibu meninggal ?

AP : pernah dulu setahun sebelum menikah sama ibu, pernah menikah tapi cuma 1 bulan, katanya tidak cocok karena dijodohkan

DM : kalau keluarga yang lain ada yang pernah sakit kayak begini ?

AP : ada kakek yang sakit tapi sakitnya itu lumpuh

DM : maksudnya sakit stroke ?AP : bukan katanya dokter bukan stroke, tidak

tahu juga waktu itu katanya lumpuh kering

DM : lama sakit begitu ?AP : selama 1 tahun, terus kakek meninggalDM : iya pak, saya rasa cukup dulu, sudah mau

malam soalnya, kalau boleh bisa saya datang lagi lain kali atau saya hubungi bapak?

AP : boleh, silahkanDM : terima kasih pak, assalamu alaikum

16