11

Click here to load reader

03-02-006-Aplikasi[Leni]

  • Upload
    arlyjay

  • View
    144

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 03-02-006-Aplikasi[Leni]

APLIKASI DATA MINING MENGGUNAKAN ATURAN ASOSIASI

DENGAN METODE APRIORI UNTUK ANALISIS KERANJANG

PASAR PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN APOTEK

Leni Meiwati Metty MustikasariJurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu

Komputer dan Teknologi InformasiJurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu

Komputer dan Teknologi InformasiUniversitas Gunadarma Universitas Gunadarma

[email protected] [email protected]

Abstrak

Teknik analisis keranjang pasar adalah teknik untuk menemukan pola berupa produk-produk yang seringdibeli bersamaan atau cenderung muncul bersama dalam sebuah transaksi. Penelitian ini bertujuan untukmembuat sebuah aplikasi data mining menggunakan aturan asosiasi dengan metode apriori sebagai teknikanalisis keranjang pasarnya. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data transaksi penjualan disuatuapotek di Perumnas 1. Hasil dari aturan asosiasi yang didapat yaitu berupa kombinasi dari jenis obat yangsering dibeli oleh konsumen. Dari hasil tersebut diharapkan dapat membantu manajemen apotek untuk mer-ancang strategi pemasaran obat di apoteknya. Aplikasi ini dibuat menggunakan perangkat lunak Java dandidukung oleh media penyimpanan database Microsoft Access.

Kata kunci : analisis keranjang pasar,aturan asosiasi, apriori, java.

1 Pendahuluan

Seiring dengan perkembangan teknologi, se-makin berkembang pula kemampuan dalammengumpulkan dan mengolah data. Oleh kare-na itu diperlukan sebuah aplikasi yang mampumemilah dan memilih data yang besar. Aplikasi datamining pada pengelolaan bisnis, pengendalian pro-duksi, dan analisa pasar misalnya, memungkinkandiperolehnya hubungan yang dapat dimanfaatkanuntuk peningkatan penjualan, atau pengelolaansumber daya dengan lebih baik.

Banyaknya persaingan di dunia bisnis, khusus-nya dalam industri apotek, menuntut para pengem-bang untuk menemukan suatu strategi yang dapat

meningkatkan penjualan. Untuk mengetahui obatapa saja yang dibeli oleh para konsumen, dapat di-lakukan dengan menggunakan teknik analisis ker-anjang pasar yaitu analisis dari kebiasaan membe-li konsumen. Pendeteksian mengenai obat yang se-ring terbeli secara bersamaan disebut association rule(aturan asosiasi). Proses pencarian asosiasi atauhubungan antar item data ini diambil dari suatu ba-sis data relasional. Proses tersebut menggunakan al-goritma apriori, yang berfungsi untuk membentukkandidat kombinasi item yang mungkin, lalu diu-ji apakah kombinasi tersebut memenuhi parametersupport dan confidence minimum yang merupakannilai ambang yang diberikan oleh user.

Page 2: 03-02-006-Aplikasi[Leni]

2 Tinjauan Pustaka

Data mining adalah suatu istilah yang digunakan un-tuk menguraikan penemuan pengetahuan di dalamdatabase. Data mining merupakan bagian integraldari Knowledge Discovery in Database (KDD), di-mana mencakup keseluruhan proses konversi datamentah menjadi informasi yang berguna. Data min-ing adalah proses yang menggunakan teknik statistic,matematika, kecerdasan buatan, dan machine learn-ing untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi infor-masi yang bermanfaat dan pengetahuan yang terkaitdari berbagai database besar [4].

Dengan adanya sistem komputerisasi pada setiaptransaksi di semua bidang saat ini dan tersedianyasuatu perangkat keras untuk menyimpan data yangbesar, data mining dapat digunakan untuk menam-bang suatu informasi penting yang dapat dihasilkandari basis data tersebut. Proses ini dapat membantudalam pengambilan keputusan bagi pengguna.

Analisis Keranjang Belanja (Market BasketAnalysis)

Analisis keranjang belanja merupakan sebuahanalisis terhadap kebiasaan berbelanja customer[5].Analisis dilakukan dengan menemukan hubunganantara barang-barang yang telah dibeli. Data ker-anjang pasar di analisis untuk mendapatkan aturanasosiasi dari kombinasi barang yang ada.

Analisis Asosiasi (Association Analysis)Analisis asosiasi adalah suatu proses untuk mene-

mukan semua aturan asosiasi yang memenuhi syaratminimum untuk support (minimum support) dansyarat minimum untuk confidence (minimum confi-dence).

Untuk beberapa simbol, I adalah himpunan item,D adalah data transaksi, dimana setiap transaksimempunyai ID unik (tid) dan terdiri dari bebera-pa item. Sebuah itemset adalah himpunan item-itemyang ada di dalam I. K-itemset adalah itemset yangberisis k item. Support dari itemset X, dinotasikansebagai σ(X), adalah jumlah transaksi dimana X be-rada sebagai subset. Sebuah subset dari itemsetyang mempunyai panjang k disebut k-subset. Item-set disebut maksimal bila bukan merupakan subsetdari itemset lainnya. Frequent itemset menunjukkanitemset yang memiliki frekuensi kemunculan lebih

dari nilai minimum support (minsup) yang telah di-tentukan sebelumnya. Himpunan dari frequent k-itemset dilambangkan dengan Fk.

Aturan asosiasi merupakan ekspresi AB, dengan Adan B adalah itemset.

Support=

jumlah transaksimengandung AdanB

Total transaksi

Confidence=

jumlah transaksimengandung AdanB

jumlah transaksimengandung A

Tugas dari Data Mining adalah untuk menghasil-kan semua aturan asosiasi pada suatu tabel transak-sional, yang mempunyai nilai support lebih dari min-sup. Aturan tersebut juga harus mempunyai confi-dence yang lebih besar dari mincof.

Data yang diambilsebagai contoh adalah data transaksi penjualan obatdisuatu apotek. Terdapat 5 jenis obat yang berbe-da, yang dianggap sebagai 5 item. Setiap item dino-tasikan dengan inisial yang berbeda. Misalnya jenisobat Antibiotik diberi inisial huruf ‘A’, seperti terlihatpada tabel 1. Kemudian semua inisial tersebut di ma-sukkan ke dalam himpunan I = A,B,C,D,E. Data tabeltransaksional D (table 2) terdiri dari 7 transaksi pen-jualan obat dimana tiap transaksi penjualan terdiridari beberapa obat yang terdapat pada table 1.

Tabel 1: Keterangan Jenis Obat beserta inisialnyaJenis Obat Inisial

Antibiotik A

Ekspektoran B

Vitamin&Mineral C

Hemostatik D

Psikofarmaka E

Tabel 1

Tabel 3 berikut ini menunjukkan salon 2-itemsetdari data transaksi pada tabel 2.

Dari data di atas jika ditetapkan nilai frequentitemset = 2, maka :

Page 3: 03-02-006-Aplikasi[Leni]

Tabel 2: Data Tabel TransaksionalTransaksi Item yang Dibeli

1 AB

2 ACDE

3 BCD

4 ABCD

5 ABC

6 ABE

7 D

Tabel 3: Calon 2-itemsetKombinasi Jumlah S C

A,B 4 04/07/2010 04/05/2010

A,C 3 03/07/2010 03/05/2010

A,D 2 02/07/2010 02/05/2010

A,E 2 02/07/2010 02/05/2010

B,C 3 03/07/2010 03/05/2010

B,D 2 02/07/2010 02/05/2010

B,E 1 01/07/2010 01/05/2010

C,D 3 03/07/2010 03/04/2010

C,E 1 01/07/2010 01/04/2010

D,E 1 01/07/2010 01/04/2010

F2= A,B, A,C, A,D, A,E, B,C, B,D, C,DKombinasi dari itemset dalam F2 dapat diga-

bungkan menjadi calon 3-itemset. Calon 3-itemsetyang dapat dibentuk dari F2 tampak pada tabel 5.

Dengan demikian F3= A,B,C, A,C,D , karenahanya kombinasi ini yang memiliki frekuensi kemu-nculan >= 2.

Dari F3 yang telah ditemukan, dapat dilihat be-sarnya nilai support dan confidence dari calon aturanasosiasi seperti terlihat pada tabel 5.

Association Rules (mincof=60%)Selama frequent itemset yang lain adalah sub-

set dari salah satu maksimal frequent itemset, ma-ka proses pencarian itemset dapat dikurangi denganhanya mencari maksimal frequent itemset saja. Un-tuk membentuk semua aturan asosiasi, diperlukannilai support dari semua frequent itemset. Proses inimudah dilakukan selama maksimal frequent itemsetsudah ditemukan.

Algoritma Apriori

Tabel 4: Calon 3-itemsetKombinasi Jumlah S C

A,B,C 2 02/07/2010 02/04/2010

A,B,D 1 01/07/2010 01/04/2010

A,B,E 1 01/07/2010 01/04/2010

A,C,D 2 02/07/2010 02/03/2010

A,C,E 1 01/07/2010 01/03/2010

A,D,E 1 01/07/2010 01/02/2010

B,C,D 2 02/07/2010 02/03/2010

Tabel 5: Calon Aturan Asosiasi dari F3

Aturan Confidence

AB→C 02/04/2010 50%

AC→B 02/03/2010 67%

BC→A 02/03/2010 67%

AC→D 02/03/2010 67%

AD→C 02/02/2010 100%

CD→A 02/03/2010 67%

Algoritma apriori adalah algoritma yang dikenaluntuk menemukan pola frekuensi tinggi. Arti apri-ori secara umum adalah anggapan atau sikap yangsudah ditentukan sebelum (melihat,menyelidiki) ter-hadap sesuatu [4]. Algoritma Apriori dibagi menjadibeberapa tahap yang disebut iterasi.

1. Pembentukan kandidat itemset, kandidat k-itemset dibentuk dari kombinasi (k-1)-itemsetyang didapat dari iterasi sebelumnya. Satuciri dari algoritma Apriori adalah adanya pe-mangkasan kandidat k-itemset yang subsetnyayang berisi k-1 item tidak termasuk dalam polafrekuensi tinggi dengan panjang k-1.

2. Perhitungan support dari tiap kandidat k-itemset. Support dari tiap kandidat k-itemset di-dapat dengan menscan database untuk menghi-tung jumlah transaksi yang memuat semua itemdi dalam kandidat k-itemset tersebut. Ini ju-ga merupakan ciri dari algoritma apriori di-mana diperlukan perhitungan dengan scan selu-ruh database sebanyak k-itemset terpanjang.

3. Tetapkan pola frekuensi tinggi. Pola frekuensitinggi yang memuat k item atau k-itemset dite-

Page 4: 03-02-006-Aplikasi[Leni]

Tabel 6: Tabel Frequent Itemset(minsup=25%)support Itemset

57,14% A,B

42,86% AC, BC, CD

28,57% AD, AE, ABC, ACD

Gambar 1: Data Aturan Asosiasi

tapkan dari kandidat k-itemset yang supportnyalebih besar dari minimum support.

4. Bila tidak didapat pola frekuensi tinggi makaseluruh proses dihentikan. Bila tidak, maka ktambah satu dan kembali ke bagian 1.

Contoh dari penerapan algoritma Apriori dapat di-ilustrasikan seperti pada Gambar 2.

Gambar 2: Ilustrasi Algoritma Apriori

3 Metode Penelitian

Data penelitian diperoleh dari suatu apotek di Pe-rumnas 1 Bekasi Selatan. Data yang diambil berasal

dari transaksi laporan penjualan selama dua bulan,yaitu bulan Maret dan April. Data tersebut beru-pa data obat yang terdiri dari 31 jenis obat dan554 buah nama obat. Data akhir ini disimpan padadatabase dengan nama ‘transaksi penjualan’.

Obat yang ada pada data transaksi dikelompokkanberdasarkan jenis obat. Proses ini dilakukan kare-na obat-obat pada data transaksi penjualan yang sa-ngat beragam sehingga menjadikannya lebih khusussesuai dengan kategorinya yaitu jenis obat. Kemudi-an jenis obat ini dijadikan nilai atribut sehingga men-jadi data yang dapat diolah.

4 Hasil dan Pembahasan

4.1 Analisis Sistem

Dalam menganalisis kebutuhan sistem Market Bas-ket Analysis dengan algoritma apriori, dirumuskanbahwa pengguna harus diberi fitur untuk memil-ih, membuka, melihat tabel database(yang berisi da-ta transaksi) yang akan ditambang. Berdasarkananalisis ini lalu dibuat model sistem dalam bentukdata flow diagram (DFD) level 0 pada Gambar 3.Proses penambangan aturan yang mengimplemen-tasikan algoritma apriori, lalu dirinci lebih lanjut kedalam DFD level 1 dan 2 yang di tunjukan pada Gam-bar 4 dan Gambar 5.

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan proses dari perangkat lunak ini meng-gunakan pendekatan terstruktur yang direpresen-tasikan menggunakan Data Flow Diagram (DFD).DFD ini digunakan untuk menunjukkan secara fisikalur proses dan data pada perangkat lunak yang akandibuat. Diagram aliran data ini menjelaskan alur pro-ses mulai dari level 0 sampai dengan level 2. Dia-gram untuk penggalian aturan asosiasi pada level 0merupakan DFD yang paling sederhana, seperti yangterlihat pada gambar 3. Pada DFD dapat terlihatbahwa proses penggalian aturan asosiasi membutuh-kan 3 data masukkan, yaitu data transaksional, min-sup(support minimum), dan mincof(confidence mini-mum). Data transaksional didapatkan dari basis da-

Page 5: 03-02-006-Aplikasi[Leni]

ta, sedangkan data minsup dan mincof dimasukkanoleh pengguna. Hasil data keluaran dari proses terse-but adalah data aturan asosiasi yang diberikan kepengguna.

Gambar 3: DFD level 0 (Contect Diagram)

Pada DFD tingkat 0, seperti yang terlihat pa-da gambar 3, proses penggalian atura asosiasi di-jabarkan menjadi dua subproses, yaitu :

1. Proses pencarian frequent k-itemset, dan

2. Proses pembentukan aturan asosiasi.

Seperti yang terlihat pada gambar 4, proses pencar-ian frequent k-itemset membutuhkan dua data ma-sukkan, yaitu data transaksional dan minsup. Sedan-gkan data keluaran dari proses tersebut adalah se-mua frequent k-itemset. Data ini nantinya akan digu-nakan sebagai data masukkan untuk proses selanjut-nya, yaitu proses pembentukan aturan asosiasi. Ja-di, proses pembentukan aturan asosiasi membutuh-kan 2 data masukkan, yaitu k-itemset yang frequent(data keluaran dari proses pencarian k-itemset), dandata mincof. Data yang dihasilkan dari proses pem-bentukan aturan asosiasi adalah semua data aturanasosiasi yang memenuhi mincof.

Pada gambar 5, proses pencarian frequent k-itemset dipecah lagi menjadi 3 subproses, yaitu:

1. Koneksi ke database dan query

Gambar 4: DFD level 1

2. Pembentukan tidlist

3. Pembentukan (i>1)-itemset

Pada proses koneksi dan query, dilakukan konek-si ke suatu basis data dimana data transaksionalyang dibutuhkan berada. Dari hasil koneksi tersebut,pengguna dapat memilih tabel transaksional yangakan digunakan sebagai data masukkan. Jadi, da-ta keluaran dari proses ini adalah data transaksionalyang sudah diquery. Data ini akan menjadi data ma-sukkan pada proses selanjutnya.

Data yang dibutuhkan pada proses ini ada 2, yaitudata transaksional yang sudah diquery, dan data min-sup yang dimasukkan pengguna. Hasil data keluarandari proses ini adalah frequent 1-itemset beserta ni-lainya. Data ini nantinya akan digunakan untuk pro-ses terakhir. Proses terakhir adalah proses pemben-tukan (i>1)-itemset. Data yang dibutuhkan adalahfrequent 1-itemset beserta tidlistnya. Proses ini di-lakukan berdasarkan nilai minsup yang telah dima-sukkan sebelumnya pada proses pembentukan tidlist.Data keluaran yang dihasilkan adalah semua frequentitemset yang akan digunakan untuk proses pemben-tukan aturan asosiasi.

Page 6: 03-02-006-Aplikasi[Leni]

Gambar 5: DFD level 1.2

4.3 Spesifikasi Hardware dan Softwareyang digunakan

Dalam melakukan pengujian ini digunakan spesi-fikasi hardware dan software sebagai berikut:

Spesifikasi Hardware yang digunakan yaitu Proces-sor Intel Core 2 Duo; Harddisk 250 Gb; Memory 2 Gb

Spesifikasi Software yang digunakan yaitu :

1. Windows XP Professional sebagai sistem operasi.

2. Java sebagai pengolah data.

(a) JDK1.6.0

(b) NetBeans IDE 6.8

3. Microsoft Access sebagai tempat penyimpanandata.

5 Uji Coba dan Analisa

Pengujian pada aplikasikeranjang pasar ini menggunakan 61 buah transaksiyang diambil dari sebuah apotek. Data yang diam-bil berasal dari transaksi laporan penjualan selamadua bulan, yaitu bulan Maret dan April. Data terse-but berupa data obat yang terdiri dari 31 jenis obat

dan 554 buah nama obat beserta kode obatnya. Da-ta akhir ini disimpan pada database dengan nama‘transaksi penjualan’.

Sebelum proses analisis dilakukan, nama-namajenis obat yang digunakan di ganti dengan se-buah inisial dengan tujuan agar lebih ringkas dalampenulisannya. Pada tabel 7 merupakan tabel yangberisi keterangan dari inisial yang akan digunakanuntuk menggantikan nama-nama jenis obat yangada.

Tabel 7: Keterangan Inisial yang akan DigunakanNo Jenis Obat Inisial

1 analgetika X1

2 analgetik-anti piretik X2

3 analgetik-anti radang X3

4 antasida & anti uker X4

5 anti asma & bronchodilator X5

6 anti diabetik oral X6

7 anti diare X7

8 anti emetika X8

9 anti histamin X9

10 anti parasitik X10

11 anti parasitik - anti amuba X11

12 anti parasitik - anti fungi X12

13 anti parkinson X13

14 anti TBC X14

15 anti uker X15

16 anti virus X16

17 antibiotika X17

18 antitusiv & ekspektoran X18

19 dekongestan X19

20 diuretika X20

21 ekspektoran X21

22 enzym X22

23 hematinika X23

24 hemostatik X24

25 hepato protector X25

26 hormon X26

27 kardiaka X27

28 neurotropik X28

29 psikofarmaka X29

30 sulfonamida X30

31 vitamin & mineral X31

Page 7: 03-02-006-Aplikasi[Leni]

Pada penelitian ini beberapa nilai awal maupunasumsi yang digunakan analisis data sebagai berikut:

minsup : 20%

mincof : 50%

Dari hasil pengolahan terhadap 61 transaksi, de-ngan menggunakan algoritma apriori untuk masalahpenggalian asosiasi didapat hasil sebagai berikut :

Iterasi 1 :

1. menentukan kandidat untuk 1-itemset de-ngan menentukan support_count dan sup-port. Data support disajikan dalam tabel7. Misal pada baris 1 tabel 7 dibaca seba-gai jumlah pembelian obat analgetika yangdiberi inisial dengan X1sebanyak 25 buahatau 40,98%.

Tabel 8: Support untuk kandidat 1-itemsetNo Jenis Obat Jumlah

1 X1 25

2 X2 16

3 X3 14

4 X4 14

5 X5 20

6 X6 5

7 X7 8

8 X8 2

9 X9 23

10 X10 21

11 X11 2

12 X12 3

13 X13 2

14 X14 14

15 X15 2

16 X16 1

17 X17 49

18 X18 7

19 X19 14

20 X20 3

21 X21 22

22 X22 7

23 X23 3

24 X24 3

25 X25 3

26 X26 4

27 X27 3

28 X28 8

29 X29 22

30 X30 4

31 X31 27

Keterangan :

Font Normal : Item yang tidakmemenuhi minsup.

Font Bold : Item yang memenuhiminsup.

2. menentukan frequent 1-itemset, denganmembuang itemset yang tidak memenuhiminsup 20%. Tampak dari tabel 8, itemyang tidak diberi warna adalah item yang

Page 8: 03-02-006-Aplikasi[Leni]

tidak memenuhi minsup sehingga dapat di-pangkas. Frequent1-itemset yang didapatberjumlah 13 buah jenis obat.

Tabel 9: Support_count untuk kandidat 1-itemset,minsup 20%

No Jenis Obat Jumlah Support (%)

1 X1 25 40.98%

2 X2 16 26.2%

3 X3 14 22.95%

4 X4 14 22.95%

5 X5 20 32.8%

6 X9 23 37.7%

7 X10 21 34.4%

8 X14 14 22.95%

9 X17 49 80.3%

10 X19 14 22.95%

11 X21 22 36%

12 X29 22 36%

13 X31 27 44.3%

Iterasi 2 :

1. menentukan kandidat 2-itemset denganmenentukan support dan confidence. Da-ta untuk kandidat frequent 2-itemset dis-ajikan dalam tabel 9, berisi data yangtelah dipangkas pada pencarian frequent 2-itemset dengan memenuhi syarat minsupsebesar 20%.

Tabel 10: Support_count untuk kandidat 2-itemset,minsup 20%

No Jenis Obat Jumlah Support (%)

1 X1 →X5 12 20%

2 X1 →X17 21 34%

3 X1 →X31 14 23%

4 X2 →X17 13 21%

5 X5 →X9 13 21%

6 X5 → X17 17 28%

7 X5→X21 14 23%

8 X9 →X17 21 34%

9 X10→X17 16 26%

10 X14 →X17 12 20%

11 X17→X19 14 23%

12 X17→ X21 20 33%

13 X17→X29 19 31%

14 X17→X31 24 39%

Iterasi 3 :

1. menentukan kandidat 3-itemset beserta ni-lai support dan confidence. Data untukkandidat frequent 3-itemset dapat dilihatpada tabel 10, pada iterasi ke-3 tidak di-dapatkan itemset yang memiliki nilai sup-port >= minsupdan confidence >= min-cof. Karena tidak diperoleh data yangsesuai dengan aturan asosiasi pencarianberhenti pada iterasi ke-3.

Tabel 11: Hasil Uji Data 3-itemsetNo Jenis Obat Jml Sup (%)

1 X1 X17→X 31 11 18%

2 X1 X2→X17 6 9.8%

3 X5 X19→X31 5 8.2%

4 X17 X19→X21 7 11.5%

5 X17 X19→X31 7 11.5%

6 X17 X21 →X31 10 16.4%

Setelah dibandingkan dengan minsup = 20% danmincof 50%, maka asosiasi yang memenuhi syarat

Page 9: 03-02-006-Aplikasi[Leni]

hanya ada 8 asosiasi, seperti terlihat pada tabel 11.Ke-8 asosiasi tersebut dapat diterjemahkan sebagaiberikut :

1. Support 34%, artinya 34%dari semua transak-si yang dianalisis menunjukkan bahwa analgetikdan antibiotika dibeli bersamaan, sedangkanconfidence sebesar 84% menyatakan tingkatkepercayaan atau dapat dikatakan jika seorangkonsumen membeli jenis obat analgetika makaterdapat 84% kemungkinan dia akan membelijenis obat antibiotik juga.

2. Support 23%, artinya 23% dari semua transak-si yang dianalisis menunjukkan bahwa anal-getika dan vitamin&mineral dibeli bersamaan,sedangkan confidence sebesar 56% menyatakantingkat kepercayaan atau dapat dikatakan jikaseorang konsumen membeli jenis obat analgeti-ka maka terdapat 56% kemungkinan dia akanmembeli jenis obat vitamin&mineral juga.

3. Support 21%, artinya 21% dari semua transaksiyang dianalisis menunjukkan bahwa anal-getik anti piretik dan antibiotika dibelibersamaan, sedangkan confidence sebesar81.3% menyatakan tingkat kepercayaan ataudapat dikatakan jika seorang konsumen membe-li jenis obat analgetik anti piretik maka terdapat81.3% kemungkinan dia akan membeli jenisobat antibiotika juga.

4. Support 21%, artinya 21% dari semua transak-si yang dianalisis menunjukkan bahwa antiasma&bronchodilator dan anti histamin dibelibersamaan, sedangkan confidence sebesar 65%menyatakan tingkat kepercayaan atau dapatdikatakan jika seorang konsumen membeli je-nis obat anti asma&bronchodilator maka terda-pat 65% kemungkinan dia akan membeli jenisobat anti histamin juga.

5. Support 28%, artinya 28% dari semua transak-si yang dianalisis menunjukkan bahwa an-ti asma&bronchodilator dan antibiotika dibelibersamaan, sedangkan confidence sebesar 85%menyatakan tingkat kepercayaan atau dapat

dikatakan jika seorang konsumen membeli je-nis obat anti asma&bronchodilator maka terda-pat 85% kemungkinan dia akan membeli jenisobat antibiotika juga.

6. Support 23%, artinya 23% dari semua transak-si yang dianalisis menunjukkan bahwa antiasma&bronchodilator dan ekspektoran dibelibersamaan, sedangkan confidence sebesar 70%menyatakan tingkat kepercayaan atau dapatdikatakan jika seorang konsumen membeli je-nis obat anti asma&bronchodilator maka terda-pat 70% kemungkinan dia akan membeli jenisobat ekspektoran juga.

7. Support 34%, artinya 34% dari semua transak-si yang dianalisis menunjukkan bahwa anti his-tamin dan antibiotika dibeli bersamaan, sedan-gkan confidence sebesar 91.3% menyatakantingkat kepercayaan atau dapat dikatakan jikaseorang konsumen membeli jenis obat anti his-tamin maka terdapat 91.3% kemungkinan diaakan membeli jenis obat antibiotika juga.

8. Support 26%, artinya 26% dari semua transak-si yang dianalisis menunjukkan bahwa anti par-asitik dan antibiotika dibeli bersamaan, sedan-gkan confidence sebesar 76.2% menyatakantingkat kepercayaan atau dapat dikatakan jikaseorang konsumen membeli jenis obat anti par-asitik maka terdapat 76.2% kemungkinan diaakan membeli jenis obat antibiotika juga.

Tabel 12: Hasil Akhir Uji DataNo Jenis Obat Jml Sup (%)

1 X1 → X17 21 34%

2 X1 →X31 14 23%

3 X1→X17 13 21%

4 X5→X9 13 21%

5 X5→X17 17 28%

6 X5→X21 14 23%

7 X9→X17 21 34%

8 X10→X17 16 26%

Page 10: 03-02-006-Aplikasi[Leni]

Aturan asosiasi yang diperoleh adalah sebagaiberikut :

1. Jika membeli obat analgetika maka akan mem-beli obat antibiotika dengan support 34% danconfidence 84%

2. Jika membeli obat analgetika maka akan mem-beli obat vitamin&mineral dengan support 23%dan confidence 56%

3. Jika membeli obat analgetik anti piretik makaakan membeli antibiotika dengan support 21%dan confidence 81.3%

4. Jika membeli obat anti asma&bronchodilatormaka akan membeli obat anti histamin dengansupport 21% dan confidence 65%

5. Jika membeli obat anti asma&bronchodilatormaka akan membeli antibiotika dengan support28% dan confidence 85%

6. Jika membeli obat anti asma&bronchodilatormaka akan membeli obat ekspektoran dengansupport 23% dan confidence 70%

7. Jika membeli obat anti histamin maka akanmembeli antibiotika dengan support 34% danconfidence 91.3%

8. Jika membeli obat anti parasitik maka akanmembeli antibiotika dengan support 26% danconfidence 76.2%

Pengetahuan yang dapat ditarik dari ke-8 aturanasosiasi pada tabel 12 adalah sebagai berikut :

Kesatu, digunakan dalam membantu apotek un-tuk menyusun layout sebaik mungkin dan sesuai ke-butuhan konsumen serta membantu pihak apotekerdalam memudahkan mencari kombinasi obat yangsering di beli. Sebagai contoh (antibiotika anti his-tamin). Maka analisa yang mungkin didapat adalahkebiasaan pelanggan selain membeli obat antibioti-ka juga sering kali membeli jenis obat anti histaminsecara bersamaan. Sehingga efeknya pada tata letakapotek adalah letak obat antibiotika tidak jauh dariobat anti histamin.

Kedua, hasil asosiasi yang didapat juga bisa di-gunakan dalam membantu apotek untuk menetukankeputusan persediaan. Sebagai contoh data yang di-pakai adalah (antibiotika anti histamin). Dari da-ta tersebut, dapat diambil kesimpulan seandainyapelanggan biasa membeli obat antibiotika dan an-ti histamine secara bersamaan, maka apotek seti-daknya harus menyediakan kedua obat tersebutdalam jumlah yang lebih banyak dan dengan jumlahyang sama.

Ketiga, digunakan untuk melihat hubungan antarapenjualan satu produk obat dengan produk obat lain-nya, misalkan pencarian pola penjualan obat antibi-otika sedemikian rupa sehingga kita dapat menge-tahui obat apa saja yang juga dibeli oleh pembeliantibiotika. Dengan demikian kita bisa mengetahuibahwa antibiotika sering dikonsumsi oleh banyakmasyarakat pada saat mereka sakit dan antibiotikadapat di kombinasikan dengan obat lain sesuai atu-ran dari dokter atau pihak apoteker.

Gambar 6: Tampilan Awal program

6 Kesimpulan dan Saran

6.1 Kesimpulan

Setelah proses dijalankan dengan memberikan nilaisupport sebesar 20% dan confidence sebesar 50%,maka asosiasi yang memenuhi syarat hanya ada 5asosiasi yang terbentuk. Salah satu nilai supportdan confidence tertinggi dari aturan asosiasi yang di-dapat adalah [anti histamine][antibiotika] yaitu de-ngan nilai support sebesar 34% dan nilai confidence91.3%. Sehingga dapat disimpulkan 91.3% dari se-orang konsumen yang membeli obat anti histaminejuga membeli obat antibiotika dan 34% dari semuakonsumen membeli keduanya.

Page 11: 03-02-006-Aplikasi[Leni]

Dari aturan asosiasi yang didapat diharapkan da-pat membantu pengembang untuk mengetahui kebi-asaan berbelanja masyarakat dan merancang strategipenjualan berdasarkan jenis obat yang tingkat kon-sumsinya tinggi.

6.2 Saran

Volume data yang digunakan untuk uji coba dis-arankan ditambah serta penggunaan nilai supportdan nilai confidence yang bervariasi sehingga da-pat menghasilkan lebih banyak asosiasi antar da-ta yang dapat mengandung informasi penting yanglebih bermanfaat.

Dari hasil pengolahan data beberapa saran atauusul tindakan saran kepada pihak manajemen apotekdalam rangka meningkatkan penjualan, yaitu dapatmenambah persediaan obat yang ada sesuai jenisobat apa saja yang sering di beli bersamaan oleh kon-sumen.

Daftar Pustaka

[1] Data mining : Analisis keranjang pasar, 16 Juli2010.

[2] Budi Agustianingsih. Analisis keranjang pasarmenggunakan algoritma predictive apriori untukmendapatkan aturan asosiasi di suatu minimartdi kelapa dua. Skripsi, Fakultas Teknologi Indus-tri, Universitas Gunadarma, Depok, 2008.

[3] Kusrini dan Emha Taufiq Luthfi. Algoritma DataMining. ANDI, Yogyakarta, 2009.

[4] Leo Willyanto Santoso. Pembuatan perangkat lu-nak data mining untuk pengalian kaidah asosiasimenggunakan metode apriori. Universitas Kris-ten Petra.

[5] Steinbach M. Kumar V. Tan, P. N.. Introdutionto Data Mining. Pearson Education, 1 edition,2006.

[6] member IEEE Zaki. M.J. Scalable algorithmfor association mining. In IEEE Transaction on

Knowledge and Data engineering, volume 12,May/June 2000.