Upload
m-maulana-gifary
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
METODE PEMISAHAN
TUJUAN PEMISAHAN
EKSTRAKSI Ekstraksi adalah pemisahan satu atau
beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan dengan bantuan pelarut.
Pemisahan terjadi atas dasar kemampuan larut yang berbeda dari komponen - komponen dalam campuran.
Proses fisika dimana suatu senyawa atau campuran senyawa terdistribusi ke dalam dua fasa pelarut yang tidak saling bercampur akibat perbedaan kepolaran
EKSTRAKSI CAIR-CAIR
PEMILIHAN PELARUT
HUKUM DISTRIBUSIMisalnya suatu senyawa X dimasukkan ke dalam corong pisah yang berisi etilasetat dan air. Selanjutnya campuran tersebut dikoccok, sesudah pengocokan etilasetat dan air akan terpisah membentuk dua lapisan dan senyawa X akan terlarut baik dalam lapisan etilasetat maupun air. Bagaimana senyawa X akan terdistribusi ke dalam kedua pelarut terrsebut sangat tergantung pada kelarutan X dalam kedua peelarut itu. Perbandingan atau ratio konsentrasi X dalam masing-masing pelarut tidak saling bercampur tersebut dikenal sebagai koefisien distribusi atau koefisien partisi (IQ), dimana :
Nilai koefisien distribusi ini bergantung pada kelarutan senyawa X tersebut dalam sistem pelarut
Rasio distribusi atau rasio partisi (D) D = (Cs)org / (Cs)aq
EFISIENSI EKSTRAKSI & SELEKTIVITAS
Dipengaruhi oleh nilai distribusi dan volume relatif kedua fase
E = 100 D / [ D + ( Vaq / Vorg ) ]
Untuk ekstraksi bertingkat : = Caq n
Ket :Caq = banyaknya analit dlm fase air
mula-mula(Caq)n = banyaknya analit dlm fase air
setelah n kali ekstraksiVorg = banyaknya volume fase organikVaq = banyaknya volume fase airn = banyaknya (frekuensi) ekstraksi
CONTOH SOALSuatu sampel air yg mengandung 10 mg iodium dan 10 mg NaCl tiap 20 ml akan dipisahkan dgn cara ekstraksi iodium ke dalam metilbenzen. Diketahui D iodium dlm metilbenzen/air = 50 hitunglah efisiensi ekstraksi jika :1. Sebanyak 20 ml sampel air diekstraksi sekali
dgn 10 ml metilbenzen2. Sebanyak 20 ml air diekstraksi dgn 30 ml
metilbenzen3. Sebanyak 20 ml air diekstraksi 3 kali dgn
metilbenzen masing-masing 10 ml (total vol, metilbenzen 30 ml)
JAWAB1. E = (100.D)/[D+(Vw/V0)]
E = (100.50)/[50+(20/10)]E = 5000/52E = 96,154%
2. E = (100.D)/[D+(Vw/V0)]E = (100.50)/[50+(20/30)]E = 5000/50,667E = 98,684%
CONT…3. (Cw)n = Cw {Vw/(D.Vo+Vw)}n
(Cw)n = 10 {20/(50.10+20)}3
(Cw)n = 5,6896 x 10-4 mg
Dimana :(Cw)n = Vw/V0
5,6896 x 10-4 = 0,00056896
E = (100.D)/[D+(Vw/V0)]E = 5000/50+0,00056896E = 99,999%
MASALAH DALAM EKSTRAKSI PELARUT Terbentuknya emulsi Analit terikat kuat / terserap oleh
partikulat Analit terikat pada senyawa dgn BM
tinggi Kelarutan analit secara bersama-sama
dlm kedua fase
CARA MEMECAH EMULSI Penambahan garam kedalam air Pemanasan / pendinginan corong pisah Penyaringan melalui glass wool / kertas
saring Penambahan sedikit pelarut organik yg
berbeda Sentrifugasi
KROMATOGRAFIKromatografi dan ekstraksi adalah metoda pemisahan yang berdasarkan pada prinsip distribusi fasa.
Proses distribusi tergantung pada dua hal, yakni: partisi dan adsorpsi. Semua teknik kromatografi berdasarkan pada kedua proses tersebut, sedangkan ekstraksi hanya tergantung pada proses partisi.
KROMATOGRAFI Metoda pemisahan berdasarkan
perbedaan sifat fisis dimana campuran suatu senyawa didistribusikan diantara fasa diam (Stationary Phase) dan fasa gerak (Mobile Phase).
Prinsipnya berdasarkan proses perpindahan atau pergeseran zat dengan kecepatan berbeda-beda
PENGERTIAN KROMATOGRAFIKromatografi secara umum.
menjadi
Kromatografi adalah teknik untuk memisahkan campuran menjadi komponennya dengan bantuan perbedaan sifat fisik masing –masing komponen.
Teknikpemisahan
Suatucampuran Komponen
KLASIFIKASI KROMATOGRAFIa. Mekanisme perbedaan kecepatan migrasi, yakni: Adsorbsi Partisi Penukar ion Elektroforesa Gel filtrasi
b. Alat yang digunakan untuk kromatografi, yakni: Kolom Kertas Lapisan tipis
c. Fasa yang digunakan dalam kromatografi, yakni: Gas-cair Gas-padat Padat cair
A. KROMATOGRAFI KERTAS Kromatografi kertas adalah
kromatografi yang menggunakan kertas selulosa murni yang mempunyai afinitas besar terhadap air atau pelarut polar lainnya.
Kromatografi kertas digunakan untuk memisahkan campuran dari substansinya menjadi komponen-komponennya.
PRINSIP KERJA KROMATOGRAFI KERTAS (KK)
Pelarut bergerak lambat pada kertas, komponen – komponen bergerak pada laju yang berbeda dan campuran dipisahkan berdasarkan pada perbedaan bercak warna.
CARA PENGGUNAAN KROMATOGARFI KERTAS (KK)1. Kertas yang digunakan adalah Kertas Whatman
No.1.2. Sampel diteteskan pada garis dasar
kromatografi kertas.3. Kertas digantungkan pada wadah yang berisi
pelarut dan terjenuhkan oleh uap pelarut.4. Penjenuhan udara dengan uap, menghentikan
penguapan pelarut sama halnya dengan pergerakan pelarut pada kertas.
GAMBAR KROMATOGRAFI KERTAS
Setetes cuplikan diteteskan/diletakkan pada daerah yang diberi tanda di atas sepotong/secarik kertas saring dimana dia akan meluas membentuk noda yang bulat. Bila noda telah kering kertas dimasukkan ke dalam bejana tertutup yang telah berisi pelarut
Bejana harus jenuh dengan uap pelarut (eluent) dan jangan sampai node terceiup, karena kalau terceiup senyawa yang akan dipisahkan terlarut dari kertas. Pelarut bergerak melalui serat-serat dari kertas oleh gaya kapiler dan menggerakkan komponen-komponen dari cuplikan pada perbedaan jarak dalam arah aliran pelarut. Bila pelarut telah bergerak sampai jarak yang telah ditentukan, maka kertas diambil dan lembar kertas dibiarkan kering di udara. Jika senyawa-senyawa berwarna maka akan terlihat sebagai noda-noda yang terpisah. Jika tidak berwarna maka harus dideteksi dengan cara fisika atau kimia.
ANALISIS KUALITATIFPada kromatografi kertas harga Rf digunakan sebagai petunjuk kualitatif dari zat yang dianalisis. Rf dihitung dari titik awal spotJarak dari spot diukur pada titik tengah lingkaran yang dibentuknya. Dalam analisis dengan kromatografi kertas selalu dilakukan dengan analisis pembanding standar, yakni cuplikan dianalisis dengan standar sekaligus secara bersama-sama. Dengan mencocokkan Rf dari standar, maka sampel yang dianalisis dalam cuplikan dapat diketahui.
ANALISIS KUANTITATIFAnalisis kuantitatif dari kromatografi kertas dilakukan dengan menghitung luas spot yang ditimbulkannya. Luas spot tersebut dibandingkan dengan luas spot dari standar. Dari bermacam-macam luas spot dari standar dengan konsentrasi yang berbeda-beda dapat dibuat suatu kurva kalibrasi hubungan antara konsentrasi dengan luas spot.Dengan adanya kurva standar tersebut, konsentrasi standar dapat dicari secara langsung
GRAFIK HUBUNGAN LUAS SPOT VS KONSENTRASI STANDAR
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT)Keuntungan yang dapat diperoleh dari kromatografi lapisan tipis dibandingkan dengan kromatografi kertas adalah: Pemisahan dapat dilakukan dengan lebih cepat,
pada umumnya kurang dari satu jam Dapat digunakan untuk zat-zat bersifat asam
atau basa kuat yang tidak dapat dilaksanakan di dalam kromatografi kertas
Lebih sensitif dari pada kromatografi kertas, yaitu dapat menganalisis sampai 10 -9
gram sampel Alatnya lebih sederhana Mudah dilaksanakan
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT) Kromatografi lapis tipis (KLT)
adalah cara pemisahan campuran senyawa menjadi senyawa murninya dan mengetahui kuantitasnya yang digunakan.
Kromatografi lapis tipis dapat digunakan untuk memisahkan senyawa – senyawa yang sifatnya hidrofobik seperti lipida – lipida dan hidrokarbon yang sukar dikerjakan dengan kromatografi kertas.
PRINSIP KERJA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS KLT menggunakan sebuah lapis tipis
silika atau alumina yang seragam pada sebuah lempeng gelas atau logam atau plastik yang keras.
Jel silika (atau alumina) merupakan fase diam.
Fase gerak merupakan pelarut atau campuran pelarut yang sesuai.
Pelaksanaan ini biasanya dalam pemisahan warna yang merupakan gabungan dari beberapa zat pewarna.
CARA PENGGUNAAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS
Pada cara penggunaan KLT hampir sama dengan penggunaan Kromatografi kertas, hanya saja pada KLT fase diamnya menggunakan plat gelas/ logam/ Aluminium foil sedangkan pada kromatografi kertas menggunakan kertas saring.
GAMBAR KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS
FASE GERAK
Kemurnian tinggi Daya elusi diatur sehingga harga Rf 0,2-
0,8
APLIKASI / PENOTOLAN SAMPEL Menotolkan sampel dgn ukuran bercak
sekecil & sesempit mungkin Volume sampel min 0,5 µL, jika lebih
besar dari 2-10 µL penotolan secara bertahap
PENGEMBANGAN Bejana kromatografi dijenuhi dgn uap
fase gerak Tepi bagian bawah lempeng yg telah
ditotoli sampel dicelupkan ke dalam fase gerak ±0,5-1 cm
Tinggi fase gerak dlm bejana hrs dibawah lempeng yang telah terisi totolan sampel
Bejana kromatografi harus tertutup rapat
DETEKSI BERCAK Secara kimia : dgn pereaksi warna,
diamati dibawah sinar UV 254/366 nm, dipaparkan dgn uap iodium dlm chamber tertutup, melakukan scanning pd permukaan lempeng dgn densitometer
Secara fisika : pencacahan radioaktif, dgn fluoresensi sinar UV
TERIMA KASIH