12
Reaksi Hipersensitivitas

04 Reaksi Hipersensitivitas - Dr Sri Juliani

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hiper

Citation preview

Page 1: 04 Reaksi Hipersensitivitas - Dr Sri Juliani

Reaksi Hipersensitivitas

Page 2: 04 Reaksi Hipersensitivitas - Dr Sri Juliani

Gangguan yang disebabkan oleh respon imun

Kekebalan adaptif sebagai pertahanan terhadap infeksi mikroba, juga mampu menyebabkan cedera jaringan dan penyakit. penyakit hipersensitivitas.

Istilah ini muncul dari definisi klinis kekebalan sebagai "sensitivitas," yang didasarkan pada pengamatan bahwa seorang individu yang telah terkena antigen akan "sensitif" pada pertemuan berikutnya dengan antigen yang sama.

Pengertian

Page 3: 04 Reaksi Hipersensitivitas - Dr Sri Juliani

Respon imun terhadap antigen dari berbagai sumber dapat menjadi penyebab gangguan hipersensitivitas.

Autoimunitas.Kegagalan mekanisme normal / toleransi pada reaksi terhadap sel dan jaringan sendiri Penyakit yang disebabkan oleh reaksi autoimunitas penyakit autoimun lebih sering pd kelompok usia 20-40 tahun. lebih sering terjadi pada wanita

PENYEBAB PENYAKIT HIPERSENSITIVITAS

Page 4: 04 Reaksi Hipersensitivitas - Dr Sri Juliani

Respon imun terhadap antigen mikroba dapat menyebabkan penyakit akibat reaksi yang berlebihan atau peningkatan afinitas mikroba

Respon sel T terhadap mikroba yang terus-menerus peradangan pembentukan granuloma pada infeksi kronis

Antibodi untuk antigen mikroba berikatan dengan antigen kompleks imun

Antibodi atau sel T terhadap mikroba saluran usus respon imun terhadap bakteri komensal

Infeksi virus hepatitis, virus yang menginfeksi sel-sel hati tidak sitopatik, dianggap asing oleh sistim imun. CTL bereaksi terhadap sel yang terinfeksi dan

merusak respon kekebalan sel hati yang normal.

Reaksi terhadap mikroba

Page 5: 04 Reaksi Hipersensitivitas - Dr Sri Juliani

20% dari manusia lebih responsif terhadap antigen lingkungan antibodi imunoglobulin E (IgE) alergi kepekaan terhadap antigen lingkungan, bahan kimia, reaksi sel T pelepasan sitokin rekasi sensitivitas kontak.

Terjadi reaksi yang sama pada patogen infeksius. Termasuk respon imun bawaan, limfosit T, berbagai sel

efektor lainnya, dan mediator inflamasi.

Masalah penyakit hipersensitivitas adalah adanya respon imun

yang tidak tepat. Karena rangsangan untuk respon imun yang abnormal ini

sulit atau tidak mungkin untuk dihindari , penyakit

hipersensitivitas cenderung kronis dan progresif

Reaksi terhadap antigen lingkungan.

Page 6: 04 Reaksi Hipersensitivitas - Dr Sri Juliani

RX CEPATDLM HITUNGAN DETIK MENGHILANG DLM 2 JAM

CONTOH : ANAFILAKSIS SISTEMIK, ANAFILAKSIS LOKAL SEPERTI PILEK, BERSIN,ASMA,URTIKARIA DAN EKSIM

RX INTERMEDIET TERJADI BBRP JAM DAN MENGHILANG DLM 24 JAM

MANISFESTASI DAPAT BERUPA :REAKSI TRANFUSI DARAH, ERITROBLASTOSIS FETALIS, ANEMIA HEMOLITIK AUTOIMUNARTRITIS REUMATOID,VASCULITIS NECROTIS

REAKSI LAMBAT TERLIHAT SETELAH 48 JAM SETELAH PAJANAN DENGAN

ANTIGEN,CONTOH : DERMATITIS KONTAK

PEMBAGIAN HIPERSENSITIVITAS MENURUT WAKTU

Page 7: 04 Reaksi Hipersensitivitas - Dr Sri Juliani

Manifestasi dan mekanisme reaksi Hipersensitivitas

Tipe Manifestasi Mekanisme

I Reaksi hipersensitivitas cepat Biasanya IgE

II Antibodi terhadap sel IgG atau IgM

III Kompleks antigen-antibodi IgG (terbanyak) / IgM

IV Reaksi hipersensitivitas lambat Sel T yang disensitasi

Page 8: 04 Reaksi Hipersensitivitas - Dr Sri Juliani

PEMBAGIAN HIPERSENSITIVITAS MENUTUT MEKANISME:

Hipersensitivitas Tipe I (Reaksi anafilaksis)→ Dilakukan oleh IgE yang melekat pada sel mast

dan berakibat dilepaskannya beberapa mediator yang menyebabkan Rx anafilaksis

→ Mediatornya histamin→ Proses aktivasi sel mast terjadi apabila IgE

mengikat anafilatoksin→ Proses aktivasi ini melepaskan berbagai

mediator → Timbul gejala alergi

ex: Reaksi anafilaktik terhadap penisilin Rhinitis alergi

Page 9: 04 Reaksi Hipersensitivitas - Dr Sri Juliani

Hypersesitivitas Tipe II (Reaksi Sitotoksika)

→ Adanya antibodi dalam keadaan bebas dalam sirkulasi yang akan bereaksi dengan antigen

→ Dilakukan oleh IgM atau IgG yang melekat pada sel sendiri dan mengaktifkan lajur homplemen.

→ Akibatnya terjadi kerusal sel target.→ Contoh : -Ketidakcocokan golongan darah antara donor dan

resipien waktu transfusi darah, anemia hemolitik - Eritroblastosis fetalis : Rh

- Adanya autoantibodi thd antigen nucleoprotein . Antibodinya disebut faktor LE

Page 10: 04 Reaksi Hipersensitivitas - Dr Sri Juliani

Hipersensitivitas Tipe III (Imun Komplex)

→ Antigen larut dan antibodinya berada dalam keadaan bebas dalam sirkulasi

→ Bila bereaksi membentuk komplek imun→ Komplek imun ini berpresipitasi pada sel→ Contoh : - Rx Arthus

- Serum Sickness

Page 11: 04 Reaksi Hipersensitivitas - Dr Sri Juliani

Hipersensitivitas Tipe IV - Tipe lambat (24-48 jam )

- Tipe selluler- Sel limfosit yang telah tersensitisasi

bereaksi secara spesifik dengan suatu antigen tertentu

Rx Tuberkulin Rx Granuloma

Page 12: 04 Reaksi Hipersensitivitas - Dr Sri Juliani

Terima kasih