9
KERANGKA ACUAN KERJA DIREKTORAT RUMAH KHUSUS DAN RUMAH NEGARA PENYUSUNAN PEDOMAN PENATAAN LINGKUNGAN RUMAH KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2015 DIREKTORAT RUMAH KHUSUS DAN NEGARA 1

07 TOR Penyusunan Pedoman Penataan Lingkungan Rusus (600)_rev

Embed Size (px)

Citation preview

KERANGKA ACUAN KERJA DIREKTORAT RUMAH KHUSUS DAN RUMAH NEGARA

PENYUSUNAN PEDOMAN PENATAAN LINGKUNGAN RUMAH KHUSUS

TAHUN ANGGARAN 2015

KONTRAKTUAL

DIREKTORAT RUMAH KHUSUS DAN NEGARADIREKTORAT JENDRAL PENYEDIAAN PERUMAHANKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE)

PENYUSUNAN PEDOMAN PENATAAN LINGKUNGAN RUMAH KHUSUS

KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA:Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat;

UNIT ESELON I:Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan;

PROGRAM:Pengembangan Perumahan;

HASIL:Tersusunnya Pedoman Penataan Lingkungan Rumah Khusus;

UNIT ESELON II/SATKER :Direktorat Rumah Khusus;

KEGIATAN:Penyusunan Pedoman Penataan Lingkungan Rumah Khusus;

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN:Jumlah Laporan Penyusunan Pedoman Penataan Lingkungan Rumah Khusus;

SATUAN UKUR:Dokumen Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Penataan Lingkungan Rumah Khusus;

VOLUME:1 (satu) buah Dokumen.

A. Latar Belakang1. Dasar Hukum, Tugas dan Fungsi/Kebijakan Undang-Undang RI No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung ; Undang-Undang RI No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; Undang-Undang RI No.1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman; Peraturan Pemerintah No.36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 88 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan kawasan Permukiman; Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.60/PRT/1992 tentang Persyaratan Teknis Pembangunan Rumah Susun; Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.06 / 2006, tentang Pedoman Umum Tata Bangunan dan Lingkungan; Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.05/PRT/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Susun Sederhana Berlantai Banyak; Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.26 / 2007, tentang Tim Ahli Bangunan Gedung; Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.45 / 2007, tentang Pedoman Teknis Pembangnan Bangunan Gedung Negara.

2. Gambaran Umum SingkatSebagaimana diamanatkan dalam pasal 28-h UUD 1945, rumah merupakan hak dasar manusia selain sandang dan pangan, serta merupakan pencerminan jati diri manusia, baik secara perorangan maupun dalam satu kesatuan dan kebersamaan dengan lingkungan alamnya. Perumahan juga mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembentukan watak dan kepribadian bangsa, sehingga perlu terus dibina dan dikembangkan demi kelangsungan, peningkatan kehidupan, serta penghidupan masyarakat.Negara bertanggung jawab melindungi segenap bangsa Indonesia melalui penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman agar masyarakat mampu bertempat tinggal serta menghuni rumah yang layak dan terjangkau di dalam perumahan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia. Pertumbuhan dan pembangunan wilayah yang kurang memperhatikan keseimbangan bagi kepentingan masyarakat berpenghasilan rendah mengakibatkan kesulitan masyarakat untuk memperoleh rumah yang layak dan terjangkau;Mengacu pada UU 1 tahun 2011 tentang Perumahan Kawasan Permukiman pemerintah perlu lebih berperan dalam menyediakan dan memberikan kemudahan serta bantuan perumahan. Untuk itu dalam rangka menyediakan hunian atau tempat tinggal yang layak huni Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyelenggarakan Rumah Khusus. Rumah Khusus adalah rumah yang diselenggarakan oleh pemerintah dalam rangka memenuhui kebutuhan khusus, termasuk didalamnya rumah bagi pejabat dan/atau pegawai negeri dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas,Untuk mewujudkan Rumah Negara layak huni dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur serta mampu mendukung perumahan yang layak huni, perlu adanya Pedoman yang menjadi acuan dalam merancang Penataan Lingkungan Rumah Negara yang mempertimbangkan kualitas dan daya dukung lingkungan serta memperhatikan tata ruang wilayah, dan kearifan lokal setempat.

3. Alasan Kegiatan DilaksanakanPerlu diperoleh Pedoman Penataan Lingkungan Rumah Khusus sebagai bahan acuan dalam penyusunan Perencanaan Site Plan, Blok Plan dan Prasarana , Sarana, Utilitas untuk penunjang lingkungan perumahan yang layak huni, sehat, harmonis dan teratur serta mampu menunjang pelaksanaan tugas yang mempertimbangkan kualitas dan daya dukung lingkungan serta memperhatikan tata ruang wilayah, dan kearifan lokal setempat.

4. Kegiatan Yang Dilaksanakan 1) Pelaksanaan Kegiatan Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputia) Tahap Persiapan meliputi kegiatan pemahaman Kerangka Acuan (TOR) dan penyusunan rencana pelaksanaan, focus group discussion, pembahasan laporan pendahuluan;b) Tahap Pelaksanaan meliputi kegiatan survai ke lapangan untuk memperoleh data dan informasi, konsultasi publik, penyusunan dan pembahasan laporan antara, penyusunan dan pembahasan konsep laporan akhir, workshop, penyusunan laporan akhir

2) Batasan KegiatanKegiatan ini dibatasi oleh rapat pembahasan untuk menjaring masukan teknis hanya hal-hal yang terkait dengan penyusunan Pedoman Penataan Lingkungan Rumah Khusus yang meliputi perencanaan Site Plan, Block Plan serta Prasarana Sarana dan Utilitas agar sesuai dengan daya dukung lingkungan. Persyaratan lingkungan yang sehat, aman dan nyaman.

3) Maksud dan Tujuana. Maksud kegiatan ini adalah penyusunan Pedoman Tata Cara Penghunian dan Pengelolaan Rumah Khusus yang dapat menjadi acuan bagi penerima manfaat sebagai penghuni rumah khusus dan Pemerintah Daerah atau instansi pemohon bantuan sebagai pengelola Rusus.b. Tujuan Kegiatan, yaitu terwujudnya Penataan Lingkungan Rumah Khusus yang layak huni, sehat, harmonis dan teratur serta mampu menunjang pelaksanaan tugas yang mempertimbangkan kualitas dan daya dukung lingkungan serta memperhatikan tata ruang wilayah, dan kearifan lokal setempat.

5. Indikator Keluarana. Indikator Keluaran (kualitatif)Terselenggaranya kegiatan penyusunan Pedoman Penataan Lingkungan Rumah Khusus.b. Keluaran (kuantitatif)Laporan pelaksanaan kegiatan yang disertai dengan : 1. Laporan PendahuluanLaporan Pendahuluan harus diserahkan 1 (satu) bulan setelah masa penugasan, sebanyak 10 eksemplar, yang sekurang-kurangnya memuat metodologi pelaksanaan pekerjaan, sruktur organisasi pelaksanaan pekerjaan, jadwal rencana penugasan, dan jadwal pelaksanaan pekerjaan2. Laporan AntaraLaporan Antara harus diserahkan 2 (dua) bulan setelah masa penugasan, dengan jumlah sebanyak 10 eksemplar, yang sekurang-kurangnya memuat kajian dan rangkuman kegiatan penyusunan Pedoman Penataan Lingkungan Rumah Khusus. 3. Konsep Laporan Akhir harus diserahkan 4 (empat) bulan setelah masa penugasan, dengan jumlah sebanyak 10 eksemplar, yang sekurang-kurangnya memuat hasil analisis data beserta konsep kesimpulan, masukan, rekomendasi selama pelaksanaan kegiatan.4. Laporan AkhirLaporan Akhir harus diserahkan pada akhir pelaksanaan pekerjaaan dengan jumlah sebanyak 10 eksemplar. Selain Laporan Akhir, juga diserahkan Ringkasan Eksekutif (executif summary) sebanyak 15 eksemplar dan prosiding pelaksanaan kegiatan. Keseluruhan Laporan selanjutnya disimpan dalam bentuk Softcopy, dalam CD (compact Disk), dan diserahkan bersamaan waktunya dengan penyerahan laporan akhir. Dalam hal ini, dokumen data/literatur dan softcopy serta album dokumentasi, wajib diserahkan dan menjadi milik pemberi tugas.B. Penerima ManfaatPenerima manfaat dari hasil kegiatan ini adalah seluruh pemangku kepentingan terkait dengan penyusunan Pedoman Penataan Lingkungan Rumah Khusus.

C. Strategi Pencapaian KeluaranStrategi pencapaian kegiatan adalah sebagai berikut:1. Sistematika PelaksanaanSistimaika pelaksanaan kegiatan berupa: a. pembahasan rapat pendahuluan, b. pembahasan rencana pelaksanaan kegiatan (pengumpulan data dan analisis data awal)c. pembahasan pelaksanaan kegiatan (FGD, Workshop)d. pembahasan analisis hasil pelaksanaane. penyusunan laporan

2. Waktu PelaksanaanWaktu pelaksanaan kegiatan dibatasi selama 5 (lima) bulan kalender terhitung sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja oleh Satuan Kerja Pengembangan Perumahan. Tempat Pelaksanaan kegiatan dilakukan di Jakarta dan survey pada daerah yang tertuang didalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah disepakati didalam kontrak3. Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatana. Pelaksanaan kegiatan ini meliputi Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pihak ketiga yang dipilih oleh Satuan Kerja Direktur Rumah Susun melalui mekanisme pelelangan, dengan kebutuhan layanan keahlian dan pendidikan sebagai berikut:1) Ketua Tim (Team Leader)Ketua Tim disyaratkan seorang Magister atau Sarjana Teknik (S1-S2) Jurusan Arsitektur/Teknik Lingkungan lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta yang telah terakreditasi, berpengalaman dalam perancangan dan pengawasan pelaksanaaan pekerjaan penyelenggaraan perumahan dan PSU sekurang-kurangnya 7 (tujuh) tahun untuk S2 dan 10 (sepuluh) tahun untuk S1. Bertugas memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja sampai kegiatan selesai dan dapat diterima oleh pengguna jasa.

2) Tenaga Ahli ArsitekturTenaga ahli yang disyaratkan adalah seorang Magister atau Sarjana Teknik (S1-S2) jurusan Arsitektur lulusan Pergururan Tinggi Negeri atau Swasta yang telah terakreditasi yang berpengalaman di bidangnya minimum 5 (lima) tahun untuk S2 dan minimum 7 (tujuh) tahun untuk S1.

3) Tenaga Ahli Teknik LingkunganTenaga ahli yang disyaratkan adalah seorang Magister atau Sarjana Teknik (S1-S2) jurusan Teknik Lingkungan lulusan Pergururan Tinggi Negeri atau Swasta yang telah terakreditasi yang berpengalaman di bidangnya minimum 5 (lima) tahun untuk S2 dan minimum 7 (tujuh) tahun untuk S1.4) Tenaga Ahli Tata Ruang Tenaga ahli yang disyaratkan adalah seorang Magister atau Sarjana Teknik (S1-S2) jurusan Perencanaan Wilayah (Tata Ruang) lulusan Pergururan Tinggi Negeri atau Swasta yang telah terakreditasi yang berpengalaman di bidangnya minimum 5 (lima) tahun untuk S2 dan minimum 7 (tujuh) tahun untuk S1.5) Tenaga Ahli Sosial BudayaTenaga ahli yang disyaratkan adalah seorang Magister atau Sarjana Teknik (S1-S2) jurusan Sosiologi/ Sosial Budaya lulusan Pergururan Tinggi Negeri atau Swasta yang telah yang berpengalaman di bidangnya minimum 5 (lima) tahun untuk S2 dan minimum 7 (tujuh) tahun untuk S1.6) Asisten Tenaga Ahli Arsitektur adalah seorang Sarjana dengan kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya S1 jurusan Teknik Arsitektur lulusan Pergururan Tinggi Negeri atau Swasta yang telah terakreditasi.7) Asisten Tenaga Ahli Teknik Lingkunganadalah seorang Sarjana dengan kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya S1 jurusan Teknik Lingkungan lulusan Pergururan Tinggi Negeri atau Swasta yang telah terakreditasi.dalam pekerjaan ini juga dibutuhkan tenaga penunjang/ pendukung, seperti:8) Sekretaris/ Tata Usaha; dan 9) Office boy sesuai dengan kebutuhannya.b. Penanggungjawab kegiatan penyusunan pedoman alih status/ dan atau hibah rumah Khusus adalah Direktur Rumah Khusus dan Negara, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan.

D. Waktu Pencapaian KeluaranWaktu yang disediakan untuk pencapaian sasaran kegiatan adalah selama 5 (lima) bulan terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja oleh Satker Pengembangan Perumahan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

E. Jadwal PelaksanaanKegiatan Penyusunan Pedoman Penataan Lingkungan Rumah Khusus TA. 2015 mulai dari tahap penyiapan sampai dengan penyusunan laporan kegiatan memerlukan waktu selama 5 (lima) bulan kalender terhitung mulai ditandatanganinya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), dan maksimum pada akhir bulan Desember Tahun 2015.

MATRIKS PELAKSANAAN KEGIATAN

NoUraian KegiatanBulan Pelaksanaan

12345

1.Persiapan Pelaksanaan

2.Penyusunan Laporan Pendahuluan

3.Kajian kebijakan dan studi literatur

4.Pengumpulan data-data dan Survey Lapangan

5.Penyusunan Laporan Antara

6.Pelaksanaan FGD dan Workshop

7.Penyusunan Draft Laporan Akhir

F. Biaya Yang Diperlukan Total Biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Pedoman Penataan Lingkungan Rumah Khusus ini sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) terlampir adalah sebesar Rp.600.000.000,- (Enam Ratus Juta Rupiah) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2015.

Jakarta, Mei 2015Direktorat Rumah Khusus dan NegaraKoordinator,

Ir. Bernaldy, CESNIP. 19570408 198603 1 003

4