5
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Hawari (2003) dalam Inneke (2011) Skizofrenia berasal dari dua kata, yaitu “skizo” yang artinya retak atau pecah (split), dan “frenia” yang artinya jiwa. Dengan demikian seseorang yang menderita gangguan jiwa skizofrenia adalah orang yang mengalami keretakan jiwa atau keretakan kepribadian (splitting of personality). Sedangkan menurut Ashwin (2009) skizofrenia merupakan penyakit gangguan fungsi otak, bersifat kronis, yang membutuhkan terapi jangka panjang dan bahkan seumur hidup (Cakrawala,2009). Dalam kehidupan di masyarakat, bila salah seorang anggota keluarganya menderita Skizofrenia, hal ini adalah aib bagi keluarga. Oleh karenanya seringkali penderita skizofrenia disembunyikan bahkan dikucilkan, tidak dibawa berobat ke dokter karena merasa malu. Sebagai contoh misalnya ada anggapan bahwa orang yang mengidap 1

1-4. BAB I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bab i skripsp

Citation preview

4

BAB IPENDAHULUANA.Latar BelakangMenurut Hawari (2003) dalam Inneke (2011) Skizofrenia berasal dari dua kata, yaitu skizo yang artinya retak atau pecah (split), dan frenia yang artinya jiwa. Dengan demikian seseorang yang menderita gangguan jiwa skizofrenia adalah orang yang mengalami keretakan jiwa atau keretakan kepribadian (splitting of personality). Sedangkan menurut Ashwin (2009) skizofrenia merupakan penyakit gangguan fungsi otak, bersifat kronis, yang membutuhkan terapi jangka panjang dan bahkan seumur hidup (Cakrawala,2009).Dalam kehidupan di masyarakat, bila salah seorang anggota keluarganya menderita Skizofrenia, hal ini adalah aib bagi keluarga. Oleh karenanya seringkali penderita skizofrenia disembunyikan bahkan dikucilkan, tidak dibawa berobat ke dokter karena merasa malu. Sebagai contoh misalnya ada anggapan bahwa orang yang mengidap skizofrenia ini dianggap sebagai orang gila yang disebabkan karena guna-guna, kemasukan setan, kemasukan roh jahat (evil spirit), melanggar larangan atau tabu dan lain sebagainya berdasarkan kepercayaan supernatural (Arif, 2006).Berdasarkan data yang dikeluarkan World Health Organization (WHO), penderita gangguan psikis dengan diagnosis skizofrenia telah menjangkiti kurang lebih 24 juta jiwa di seluruh dunia (WHO, 2010). Menurut Hawari (2003), jumlah penderita skizofrenia di Indonesia adalah tiga sampai lima per 1000 penduduk. Berdasarkan survei Kementerian Sosial tahun 2008, penderita skizofrenia di Indonesia ada 650.000 orang. (Kompas, 2011)Peneliti telah melaksanakan pengamatan awal di Ruang Rekam Medik RSJ Provinsi Sulawesi Tenggara dan mendapatkan data jumlah pasien skizofrenia yang dirawat inap dan dirawat jalan. Pada tahun 2010, jumlah penderita skizofrenia sebanyak 3727, pada tahun 2011 sebanyak 3920 penderita, dan tahun 2012 sebanyak 4358 penderita. Untuk kasus baru, pada tahun 2010, jumlah penderita skizofrenia sebanyak 239 dan pada tahun 2011 sebanyak 2011.(Rekam medik RSJ Provinsi Sulawesi Tenggara, 2012).Berdasarkan uraian diatas, amatlah penting suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan skizofrenia pada pasien rawat inap di rumah sakit jiwa provinsi Sulawesi Tenggara.B.Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:1.Apakah ada hubungan antara umur dengan gangguan skizofrenia pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012?2.Apakah ada hubungan antara genetik dengan gangguan skizofrenia pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012?3.Apakah ada hubungan antara status sosial ekonomi dengan gangguan skizofrenia pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012?C.Tujuan Penelitian1.Tujuan umumMengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan skizofrenia pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara pada Tahun 2012.2.Tujuan khususa.Untuk mengetahui hubungan antara umur dengan gangguan skizofrenia pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2012.b.Untuk mengetahui hubungan antara genetik dengan gangguan skizofrenia pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2012.c. Untuk mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi dengan gangguan skizofrenia pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2012.D.Manfaat Penelitian1.Bagi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi TenggaraHasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan informasi bagi pihak Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan skizofrenia.2.Bagi masyarakata.Masyarakat dapat lebih mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya gangguan skizofrenia.b.Masyarakat dapat mengenali tanda-tanda gangguan skizofrenia dan segera merujuk ke rumah sakit jiwa.3.Bagi penelitia.Dapat meningkatkan kemampuan di bidang penelitian serta melatih kemampuan analisis peneliti.b.Dapat meningkatkan pengetahuan peneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya gangguan skizofrenia.1