1. Ahmad Yani

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/13/2019 1. Ahmad Yani

    1/9

    Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 01-09 Artikel I

    1

    FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEIKUTSERTAAN REMAJA PUTRIDALAM PROGRAM PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN (PUP)

    DI KELURAHAN PENGAWU KECAMATAN TATANGAKOTA PALU

    1)Ahmad Yani

    2)Nur Afni

    1)Bagian Promosi Kesehatan FKM Unismuh Palu

    2)Bagian AKK FKM Unismuh Palu

    ABSTRAK

    Jumlah remaja putri (16-18 tahun) di Kelurahan Pengawu 288 orang danjumlah perkawinan usia remaja sebanyak 32 kasus dari 91 kasus yang terjadi diKecamatan Tatanga selama tahun 2012. Tujuan Penelitian adalah Untuk mengetahuifaktor yang berhubungan dengan keikutsertaan remaja putri dalam programpendewasaan usia perkawinan (PUP) di Kelurahan Pengawu Kecamatan Tatanga Kota

    Palu tahun 2013Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan crosssectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri berusia 16-18tahun di kelurahan pengawu yaitu sebanyak 256 orang, sampel dalam penelitian iniadalah 156 responden, dengan tehnik pengambilan sampel proporsional randomsampling. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji chi-square.

    Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara Pengetahuan, denganKeikutsertaan remaja putri dalam program PUP dengan nilai p = 0.000 ( p < 0,05 ),ada hubungan antara Sikap dengan Keikutsertaan remaja putri dalam program PUPdengan nilai p = 0.000 ( p < 0,05 ), ada hubungan antara Dukungan Keluarga denganKeikutsertaan remaja putri dalam program PUP dengan nilai p = 0.000 ( p > 0,05 ),ada hubungan antara Teman Sebaya dengan Keikutsertaan remaja putri dalamprogram PUP di Kelurahan Pengawu Kecamatan Tatanga Kota Palu dengan nilai p =0.000 ( p > 0,05 ).

    Diharapakan kepada pemerintah, khususnya BKKBN sebagai pencetuspendewasaan usia perkawinan, agar lebih mensosialisasikannya kepada remaja agartujuan dan manfaatnya dapat tercapai secara maksimal.

    Daftar Pustaka : 22 ( 2002-2011)Kata Kunci : Keikutsertaan remaja putri, Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)

    PENDAHULUAN

    Manusia dalam prosesperkembangannya untuk meneruskanjenisnya membutuhkan pasangan hidupyang dapat memberikan keturunansesuai dengan apa yang diinginkannya.Perkawinan sebagai jalan untuk bisamewujudkan suatu keluarga/rumahtangga yang bahagia dan kekalberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa(UU Perkawinan (1) tahun 1974). Hal inidimaksudkan, bahwa perkawinan itu

    hendaknya berlangsung seumur hidupdan tidak boleh berakhir begitu saja.

    Pembentukan keluarga yang bahagia

    dan kekal itu, haruslah berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa.

    Pendewasaan usia perkawinanmerupakan upaya pemerintah dalammenekan laju pertumbuhan penduduk.Kebijakan pemerintah ini sudah adasejak tahun 1982 tapi perkawinan di usiadini pada wanita masih tinggi hingga saatini. Ketua Komisi Perlindungan AnakIndonesia (KPAI) Hadi Supenomengatakan angka pernikahan usia dini

    atau kurang dari 18 tahun masih tinggimencapai 690 ribu lebih kasus, atau

  • 8/13/2019 1. Ahmad Yani

    2/9

    Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 01-09 Artikel I

    2

    sekitar 34 persen pada tahun 2009. Danmenurut laporan Badan PerencanaanPembangunan Nasional (Bappenas)tentang capaian target Tujuan

    Pembangunan Millenium (MDGs)Indonesia tahun 2008, sebanyak 34,5persen dari 2.049.000 pernikahan yangterjadi setiap tahun merupakanpernikahan dini.( Bappenas, 2008 )

    Hasil data Survei DemografiKesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007menunjukkan median usia kawin pertamaberada pada usia 19,8 tahun sementarahasil SDKI 2002-2003 menunjukanangka 19,2 tahun. Angka ini

    mengindikasikan bahwa separuh daripasangan usia subur di Indonesiamenikah dibawah usia 20 tahun. Lebihlanjut data SDKI 2007 menunjukkanbahwa angka kehamilan dan kelahiranpada usia muda (< 20 tahun) adalah8,5%. Angka ini turun dibandingkankondisi pada SDKI 2002-2003 yaitu10,2%. (BKKBN SDKI, 2007)

    Survey Kesehatan ReproduksiRemaja Indonesia (SKRRI) tahun 2007remaja berpendapat usia ideal menikahbagi perempuan adalah 23,1 tahun.Sedangkan usia ideal menikah bagi pria25,6 tahun terdapat kenaikan jikadibandingkan dengan hasil SKRRI 2002-2003 yaitu remaja berpendapat usia idealmenikah bagi perempuan 20,9 tahun.Sedangkan usia ideal menikah bagi pria22,8 tahun. (BPS 2008).

    Di Indonesia pernikahan dini 15-20% dilakukan oleh pasangan baru.pernikahan dini dilakukan pada

    pasangan muda yang rata-rata umurnya18, 19, dan 20 tahun. Secara nasional,pernikahan dini dengan usia pengantin dibawah usia 16 tahun sebanyak 26,9%(Jalu, 2004).

    Faktor yang berhubungan denganmeningkatnya pernikahan dini adalahpengetahuan. banyak remaja putri yangtidak tahu bahaya hamil di usia remaja.Pasangan muda pun tidak mengetahuisecara pasti dampak yang bisa

    dihadapinya di masa depan. Tapi adajuga remaja yang memiliki pengetahuan

    yang bagus tetapi tidakmengaplikasikannya dalam sikap dantindakannya. Orang tua memiliki perananpenting dalam pengambilan keputusan

    seorang remaja boleh menikah atautidak. Pergaulan dengan teman sebayamempengaruhi pemikiran seorangremaja tentang menikah lebih cepat ataumenundanya sampai selesai kuliah.(Wiguna T, 2009 )

    Kota Palu memiliki jumlahpenduduk sebanyak 342.754 jiwa danKelurahan Pengawu merupakanKelurahan yang ada di KecamatanTatanga Kota Palu dengan jumlah

    penduduk di tahun 2011 sebanyak 7025jiwa. Jumlah remaja di KelurahanPengawu merupakan jumlah remaja (14-21 tahun) yang paling banyak diKecamatan Tatanga Kota Palu yaitu1.142 orang. Berdasarkan jumlah remajaputri (16-18 tahun) di KelurahanPengawu 288 orang dan jumlahperkawinan usia remaja sebanyak 32kasus dari 91 kasus yang terjadi diKecamatan Tatanga selama tahun 2012ini.

    Dari masalah yang telahdipaparkan di atas mengenai tingginyaangka pernikahan dini walaupun telahada pendewasaan usia perkawinan makapeneliti merasa tertarik untuk mengetahuifaktor yang berhubungan dengankeikutsertaan remaja putri dalamprogram pendewasaan usia perkawinan(PUP) di Kelurahan Pengawu KecamatanTatanga Kota Palu.BAHAN DAN METODE

    Jenis penelitian ini adalahpenelitian analitik dengan menggunakanDesain Cross Sectional Study danpengukuran variabel independent danvariabel dependent dilakukan secarabersamaan pada waktu yang sama.(Notoatmodjo, 2005) Penelitian inidilaksanakan di Kelurahan PengawuKecamatan Tatanga Kota Palu padabulan Desember 2012 sampai Februari2013.

  • 8/13/2019 1. Ahmad Yani

    3/9

    Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 01-09 Artikel I

    3

    POPULASI DAN SAMPEL1. Populasi

    Populasi dalam penelitian iniadalah seluruh remaja putrid

    berusia 16-18 tahun di kelurahanpengawu yaitu sebanyak 256orang

    2. SampelSampel dalam penelitian ini

    sebanyak 156 orang yang diperoleh darihasil perhitungan dengan Rumus Slovin (Notoatmodjo,2005 )

    =

    1 +(2)

    Keterangan :

    n = Besar sampelN = Besar populasid = Tingkat ketepatan yang diinginkan(0,05)

    Menurut M. Nazir (2005), untuk prosedurpengambilan sampel dengan metodeproporsional random samplingANALISIS DATA

    a. Analisis UnivariatDilakukan untuk melihat distribusi,frekuensi dari masing-masingvariabel independent dan variabeldependent.

    b. AnalisisBivariatDilakukan untuk melihat hubunganantara variabel independent danvariabel dependent. Uji yangdigunakan adalah uji Chi-Squaredengan tingkat kepercayaan 95%

    dengan derajat kemaknaan 0,05.HASIL

    Uji statistik yang dilakukan adalahChi-Squaredengan hasil analisis sebagaiberikut :

    a. Hubungan Pengetahuan dengan Keikutsertaan dalam Program PendewasaanUsia Perkawinan (PUP)

    Tabel 1Hubungan Pengetahuan dengan Keikutsertaan dalam

    Program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) di Kelurahan PengawuKecamatan Tatanga Kota Palu Tahun 2013

    Pengetahuan

    Keikutsertaan dalamProgram PUP Jumlah P

    ValueMengikuti Tidak Mengikuti

    N % n % n %

    Tinggi 136 97,8 3 2,2 139 100

    0,000Rendah 11 64,7 6 35,3 17 100Jumlah 147 94,2 9 5,8 156 100

    Sumber : Data Primer

    Tabel 1 menunjukkan bahwadari 156 responden ada 139 respondenyang memiliki pengetahuan tinggi,sebanyak 136 orang (97,8%) yangmengikuti program pendewasaan usiaperkawinan dan sebanyak 3 orang(2,2%) yang tidak mengikuti. Sedangkandari 17 responden yang memilikipengetahuan rendah, sebanyak 11orang (64,7%) yang mengikuti programpendewasaan usia perkawinan dan

    sebanyak 6 orang (35,3%) yang tidakmengikuti.

    Hasil uji statistik Chi-Squarediperoleh nilai p = 0,000 karena p

  • 8/13/2019 1. Ahmad Yani

    4/9

    Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 01-09 Artikel I

    4

    Tabel 2Hubungan Sikap dengan Keikutsertaan dalam

    Program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) di Kelurahan PengawuKecamatan Tatanga Kota Palu Tahun 2013

    Sikap

    Keikutsertaan dalamProgram PUP Jumlah P

    ValueMengikuti Tidak Mengikuti

    n % n % n %

    Menerima 137 97,2 4 2,8 141 100

    0,000Menolak 10 66,7 5 33,3 15 100

    Jumlah 147 94,2 9 5,8 156 100

    Sumber : Data PrimerTabel 2 menunjukkan bahwa

    dari 156 responden ada 141 responden

    yang memiliki sikap menerima, sebanyak137 orang (97,2%) yang mengikutiprogram pendewasaan usia perkawinandan sebanyak 4 orang (2,8%) yang tidakmengikuti. Sedangkan dari 15 respondenyang memiliki sikap menolak, sebanyak10 orang (66,7%) yang mengikutiprogram pendewasaan usia perkawinan

    dan sebanyak 5 orang (33,3%) yangtidak mengikuti.

    Hasil uji statistik Chi-Squarediperoleh nilai p = 0,000, karena p

  • 8/13/2019 1. Ahmad Yani

    5/9

    Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 01-09 Artikel I

    5

    Kelurahan Pengawu Kecamatan Tatanga Kota Palu Tahun 2013.d. Hubungan Teman Sebaya dengan Keikutsertaan dalam Program Pendewasaan

    Usia Perkawinan

    Tabel 4Hubungan Teman Sebaya dengan Keikutsertaan dalam

    Program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) di Kelurahan Pengawu KecamatanTatanga Kota Palu Tahun 2013

    Teman Sebaya

    Keikutsertaan dalamProgram PUP

    Jumlah PValueMengikuti

    TidakMengikuti

    n % n n % %

    Mendukung 146 97,3 4 2,7 150 100

    0,000Tidak Mendukung 1 16,7 5 83,3 6 100Jumlah 147 94,2 9 5,8 156 100

    Sumber : Data PrimerTabel 5.10 menunjukkan bahwa

    dari 156 responden ada 150 respondenyang mendapatkan dukungan temansebaya, sebanyak 146 orang (97,3%)yang mengikuti program pendewasaanusia perkawinan dan 4 orang (2,7%)yang tidak mengikuti. Sedangkan dari 6responden yang tidak mendapatkan

    dukungan teman sebaya, sebanyak 1orang (16,7%) yang mengikuti programtersebut dan sebanyak 5 orang (83,3%)yang tidak mengikuti.

    Hasil uji statistik Chi-Squarediperoleh nilai p = 0,000, karena p < 0,05Ada hubungan teman sebaya dengankeikutsertaan dalam programpendewasaan usia perkawinan diKelurahan Pengawu Kecamatan TatangaKota Palu Tahun 2013.

    PEMBAHASAN1. Pengetahuan

    Berdasarkan penelitian inidiperoleh hasil bahwa dari 156responden ada 139 responden yangmemiliki pengetahuan tinggi, sebanyak136 orang (97,8%) yang mengikutiprogram pendewasaan usia perkawinandan sebanyak 3 orang (2,2%) yang tidakmengikuti. Sedangkan dari 17 respondenyang memiliki pengetahuan rendah,

    sebanyak 11 orang (64,7%) yangmengikuti program pendewasaan usia

    perkawinan dan sebanyak 6 orang(35,3%) yang tidak mengikuti.

    Hasil uji statistik Chi-Squarediperoleh nilai p = 0,000 karena p

  • 8/13/2019 1. Ahmad Yani

    6/9

    Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 01-09 Artikel I

    6

    Suku Tolaki di Kecamatan UnaahaKabupaten Kendari.

    2. Sikap

    Berdasarkan penelitian inidiperoleh hasil bahwa dari 156responden ada 141 responden yangmemiliki sikap menerima, sebanyak 137orang (97,2%) yang mengikuti programpendewasaan usia perkawinan dansebanyak 4 orang (2,8%) yang tidakmengikuti. Sedangkan dari 15 respondenyang memiliki sikap menolak, sebanyak10 orang (66,7%) yang mengikutiprogram pendewasaan usia perkawinan

    dan sebanyak 5 orang (33,3%) yangtidak mengikuti.Hasil uji statistik Chi-Square

    diperoleh nilai p = 0,000, karena p

  • 8/13/2019 1. Ahmad Yani

    7/9

    Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 01-09 Artikel I

    7

    dengan kejadian pernikahan usia remajamasyarakat Suku Bugis. Tapi hasilpenelitian ini tidak sejalan dengan hasilpenelitian Henis Setyowati (2002) di

    Kelurahan Sendangmulyo KecamatanTembalang Kota Semarang yangmenyatakan bahwa keluarga bukanmerupakan faktor yang berhubungandengan sikap remaja terhadappendewasaan usia perkawinan.4. Teman Sebaya

    Hasil penelitian menunjukkanbahwa dari 156 responden ada 150responden yang mendapatkan dukunganteman sebaya, sebanyak 146 orang

    (97,3%) yang mengikuti programpendewasaan usia perkawinan dan 4orang (2,7%) yang tidak mengikuti.Sedangkan dari 6 responden yang tidakmendapatkan dukungan teman sebaya,sebanyak 1 orang (16,7%) yangmengikuti program tersebut dansebanyak 5 orang (83,3%) yang tidakmengikuti.

    Hasil uji statistik Chi-Squarediperoleh nilai p = 0,000, karena p < 0,05maka Ho ditolak Maka Hubungan.Hubungan yang ditunjukkan ini adalahhubungan yang mendukung yaitusebanyak, (98,6%) remaja yang memilikidukungan dari teman sebayanyamengikuti program pendewasaan usiaperkawinan.

    Kelompok teman sebaya adalahlingkungan sosial pertama dimanaremaja belajar untuk hidup bersamadengan orang lain yang bukan anggotakeluarganya. Hubungan teman sebaya

    mempunyai pengaruh kuat yang tidakdapat diremehkan pada masa remaja.Mungkin tidak menjadi masalah jikapengaruh yang diberikan bernilai positifdalam arti nilai dan moral kelompok yangdianut bermanfaat seprti kelompokkarang taruna, tapi jika nilai yang dianutbernilai negatif maka akan membentukpribadi remaja menjadi bermasalah.

    Hal ini disebabkan karenasebagian besar remaja lebih terbuka dan

    lebih mendengarkan teman sebayadaripada orang tuanya karena dia

    menghabiskan banyak waktu berinteraksibersama.

    Hasil penelitian ini tidak sejalandengan penelitian Anita Zulkaida (2006)

    yang menyatakan tidak ada hubunganantara dukungan sosial dari temansebaya dengan problem solving padaremaja, seperti menunda usiaperkawinannya.KESIMPULAN

    1. Ada hubungan pengetahuan dengankeikutsertaan dalam pendewasaanusia perkawinan, artinyapengetahuan yang dimiliki seorang

    remaja putri, baik tinggi maupunrendah, tidak mempengaruhinyauntuk mendewasakan usiaperkawinannya Dengan Nilai p value= 0,000

    2. Ada hubungan sikap dengankeikutsertaan dalam pendewasaanusia perkawinan, artinya sikap yangdimiliki seorang remaja putri, baikatau tidak baik, tidakmempengaruhinya untukmendewasakan usia perkawinannyaDengan Nilai p value = 0,000

    3. Ada hubungan dukungan keluargadengan keikutsertaan dalampendewasaan usia perkawinan,artinya dukungan keluargamempunyai pengaruh terhadapremaja putri untuk mendewasakanusia perkawinannya Dengan Nilai pvalue = 0,000

    4. Ada hubungan teman sebayadengan keikutsertaan dalam

    pendewasaan usia perkawinan,artinya teman sebaya mempunyaipengaruh terhadap remaja putriuntuk mendewasakan usiaperkawinannya Dengan Nilai p value= 0,000

    SARAN1. Diharapkan kepada pemerintah

    Propinsi Sulawesi Tengah,khususnya BKKBN Kota Palu

    sebagai pencetus pendewasaanusia perkawinan, agar lebih

  • 8/13/2019 1. Ahmad Yani

    8/9

    Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 01-09 Artikel I

    8

    mensosialisasikannya kepadaremaja agar tujuan dan manfaatnyadapat tercapai secara maksimal

    2. Diharapkan menambah khasanah

    ilmu pengetahuan dan sebagaibahan bacaan dan sumber informasi

    3. Diharapkan bagi peneliti selanjutnyadapat memperluas wawasankeilmuannya khususnya tentangpendewasaan usia perkawinan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Bustan,2007.Faktor resiko menikah diusia mudahttp://www.pdfsearchengine.org

    diunduh tanggal 4 November2012.Budiman, 2011. Penelitian Kesehatan.

    Cetakan Pertama PT RefikaAditama. Jakata

    BKKBN, 2010 . CERIA ( Cerita Remaja) :Pendewasaan usia perkawinan &pemenuhan hak reproduksiRemaja, Jakarta

    BKKBN Sul-Teng, Perikahan Usia Dini.http://sulteng.bkkbn.go.id/data.diunduh tanggal 3 November2012.

    Edy Sud.2009. Hubungan faktor keluargadengan kejadian pernikahan usiaremaja masyarakat suku bugis diKecamatan Kajuara KabupatenBone.http://skripsistikes.wordpress.com/kumpulan-jurnal-kesehatan/diunduh tanggal 5 Februari 2013

    Fatmawati, 2002. Faktor-faktor yangberhubungan dengan kejadian

    menikah dini pada suku tolaki diKecamatan Unaaha KabupatenKendari.http://skripsistikes.wordpress.com/kumpulan-jurnal-kesehatan/diunduh tanggal 5 Februari 2013

    Friedman, 2007. Hubungan sukungansosial keluarga denganpernikahan remaja. http://e-journal.dikti.go.id diunduhtanggal 4 November 2012.

    Hafferth dan Reith, 2007. Perilaku anakdari ibu yang melahirkan di usia

    remaja. http://e-journal.dikti.go.iddiunduh tanggal 7 November2012.

    Jalu, 2004. Faktor-faktor yang

    mempengaruhi pernikahan dinidengan usia pengantin di bawah16 tahun.http://www.pdfsearchengine.orgdiunduh tanggal 7 November2012.

    Mapiare, 2006. Hubungan pengetahuandan teman sebaya denganpernikahan di bawah umur.http://www.pdfsearchengine.orgdiunduh tanggal 6 November

    2012.Nazir, 2005. Metodologi Penelitian,Ghalia Indonesia. Jakarta

    Notoatmodjo, 2005. MetodologiPenelitian Kesehatan. CetakanKetiga Rineka Cipta, Jakarta

    -----------------.2007, Promosi Kesehatandan Ilmu Perilaku.Rineka Cipta.Jakarta

    Ngatimin, 2006. Hubungan pengetahuan,sikap dan tindakan dengankeputusan pernikahan usia dini.http://www.pdfsearchengine.orgdiunduh tanggal 6 November2012.

    Sarwono, S.W. 2006. Psikologi Remaja.Jakarta :PT Raja GrafindoPersada.

    Sadiyah, 2008. Faktor-faktor yangberhubungan dengan intensepenundaan usiaperkawinan.http://skripsistikes.wordpress.com/kumpulan-

    jurnalkesehatan/ diunduh tanggal5 Februari 2013

    Setyowati, 2002. Faktor yangberhubungan dengan sikapremaja terhadap pendewasaanusia perkawinan di KelurahanSendangmulyo KecamatanTembalang Kota Semarang.http://ejournal.litbang.depkes.go.id/ diunduh tanggal 5 Februari2013

    Soekanto, 2004. Remaja danpermasalahnya. http://e-

    http://www.pdfsearchengine.org/http://sulteng.bkkbn.go.id/datahttp://skripsistikes.wordpress.com/kumpulan-jurnal-kesehatan/http://skripsistikes.wordpress.com/kumpulan-jurnal-kesehatan/http://skripsistikes.wordpress.com/kumpulan-jurnal-kesehatan/http://skripsistikes.wordpress.com/kumpulan-jurnal-kesehatan/http://www.pdfsearchengine.org/http://www.pdfsearchengine.org/http://www.pdfsearchengine.org/http://skripsistikes.wordpress.com/kumpulan-jurnalkesehatan/http://skripsistikes.wordpress.com/kumpulan-jurnalkesehatan/http://skripsistikes.wordpress.com/kumpulan-jurnalkesehatan/http://skripsistikes.wordpress.com/kumpulan-jurnalkesehatan/http://skripsistikes.wordpress.com/kumpulan-jurnalkesehatan/http://skripsistikes.wordpress.com/kumpulan-jurnalkesehatan/http://skripsistikes.wordpress.com/kumpulan-jurnalkesehatan/http://skripsistikes.wordpress.com/kumpulan-jurnalkesehatan/http://www.pdfsearchengine.org/http://www.pdfsearchengine.org/http://www.pdfsearchengine.org/http://skripsistikes.wordpress.com/kumpulan-jurnal-kesehatan/http://skripsistikes.wordpress.com/kumpulan-jurnal-kesehatan/http://skripsistikes.wordpress.com/kumpulan-jurnal-kesehatan/http://skripsistikes.wordpress.com/kumpulan-jurnal-kesehatan/http://sulteng.bkkbn.go.id/datahttp://www.pdfsearchengine.org/
  • 8/13/2019 1. Ahmad Yani

    9/9

    Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 01-09 Artikel I

    9

    journal.dikti.go.id diunduhtanggal 4 November 2012.

    Santrock, 2006. Remaja dan tingkatkedewasaannya. http://e-

    journal.dikti.go.id diunduhtanggal 7 November 2012.

    Sudirman, 2012. Cara MenghitungKriteria Obyektif (Hasil Ukur).http://sudirman-fkmump.blogspot.com/2012/03/cara-menghutung-kriteria-obyektif-hasil.html diunduh tanggal 5Desember 2012.

    Wiguna T. 2009. Masalah KesehatanMental Remaja di EraGlobalisasi. Sinas Remaja II.Jakarta.

    Zarinan p, 2011. Profil KelurahanPengawu, 2011

    Zulkaidah,2006. Hubungan dukungansosial dari teman sebaya denganproblem solvin pada remajamenunda usia perkawinan. .http://ejournal.litbang.depkes.go.id/ diunduh tanggal 5 Februari2013

    http://sudirman-fkmump.blogspot.com/2012/03/cara-menghutung-kriteria-obyektif-hasil.htmlhttp://sudirman-fkmump.blogspot.com/2012/03/cara-menghutung-kriteria-obyektif-hasil.htmlhttp://sudirman-fkmump.blogspot.com/2012/03/cara-menghutung-kriteria-obyektif-hasil.htmlhttp://sudirman-fkmump.blogspot.com/2012/03/cara-menghutung-kriteria-obyektif-hasil.htmlhttp://sudirman-fkmump.blogspot.com/2012/03/cara-menghutung-kriteria-obyektif-hasil.htmlhttp://sudirman-fkmump.blogspot.com/2012/03/cara-menghutung-kriteria-obyektif-hasil.htmlhttp://sudirman-fkmump.blogspot.com/2012/03/cara-menghutung-kriteria-obyektif-hasil.htmlhttp://sudirman-fkmump.blogspot.com/2012/03/cara-menghutung-kriteria-obyektif-hasil.html