74
Djoti Atmodjo

1. Materi Sistem Manajemen Data - forum.wiatraining.id

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Djoti Atmodjo

3

SNARS

Mengacu PeraturanPerundang-undangan

Mengacu standar internasionaldari ISQua/IEEA

4

Patuh Pada PeraturanPerundang-undangan

Menyelenggarakan RS dengan standarinternasional

Rumah Sakit

Membangun sistem di RS

Akreditasi

Tata Kelola Rumah SakitTata Kelola KlinisTelusur

6

Ru

mah

Sak

it

Regulasi

Implementasi

Survei Akreditasi

◉Dokumen bukti◉Observasi◉Wawancara◉Simulasi

PeraturanPerundang-undangan

◉ Fire Wall◉ Conflict of Interest◉ Etika Surveior◉ Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP)

KARSAKREDITASI

Regulasi

Implementasi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014

TENTANG

SISTEM INFORMASI KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1171/MENKES/PER/VI/2011

TENTANG

SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2013

TENTANG

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014

TENTANG

PENYELENGGARAAN KOMUNIKASI DATADALAM SISTEM INFORMASI KESEHATAN TERINTEGRASI

Pasal 1

Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:

1. Sistem Informasi Kesehatan adalah seperangkat tatanan yangmeliputi data, informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi,dan sumber daya manusia yang saling berkaitan dan dikelolasecara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yangberguna dalam mendukung pembangunan kesehatan.

2. Data Kesehatan adalah angka dan fakta kejadian berupaketerangan dan tanda-tanda yang secara relatif belum bermaknabagi pembangunan kesehatan.

3. Informasi Kesehatan adalah Data Kesehatan yang telah diolahatau diproses menjadi bentuk yang mengandung nilai dan maknayang berguna untuk meningkatkan pengetahuan dalammendukung pembangunan kesehatan.

PP 46 2014

Diolah

Elemen Penilaian MIRM 1.1

1. Terdapat regulasi tentang pengelolaan data daninformasi. (R)

2. Data serta informasi klinik dan manajerialdiintegrasikan sesuai dengan kebutuhan untukmendukung pengambilan keputusan. (D,W)

Standar MIRM 1.1

Rumah sakit mengelola data dan informasi klinik sertamanajerial.

Standar MIRM 2Rumah sakit merencanakan dan merancang proses manajemen informasiuntuk memenuhi kebutuhan informasi internal maupun eksternal.

Elemen Penilaian MIRM 21. Proses perencanaan kebutuhan informasi melibatkan a) sampai dengan

c) sesuai dengan maksud dan tujuan. (D,W)2. Proses perencanaan kebutuhan informasi mengacu pada peraturan

perundang-undangan. (D,W)3. Perencanaan disesuaikan dengan besar dan kompleksitas rumah sakit.

(D,W)

Elemen Penilaian MIRM 41. Rumah sakit menyediakan kumpulan data a) s.d. c) sesuai dengan maksud

dan tujuan yang harus tersedia untuk memenuhi kebutuhan pengguna, yaituPPA, kepala bidang/divisi, dan kepala unit pelayanan. (D,W) (lihat jugaMFK.10)

2. Rumah sakit memberikan data yang dibutuhkan oleh badan/pihak lain di luarrumah sakit sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (D,W) (lihat jugaPMKP 6 dan TKRS 5)

Standar MIRM 4Sistem manajemen data dan informasi rumah sakit menyiapkan kumpulan sertamenentukan data dan informasi yang secara rutin (reguler) dikumpulkan sesuaidengan kebutuhan profesional pemberi asuhan (PPA), kepala bidang/divisi,kepala unit pelayanan, serta badan/pihak lain di luar rumah sakit.

Kumpulan data terdiri atas:

a.data mutu dan insiden keselamatan pasien;b.data surveilans infeksi;c. data kecelakaan kerja.

Pasal 1

Data Kesehatan adalah angka dan fakta kejadian berupaketerangan dan tanda-tanda yang secara relatif belumbermakna bagi pembangunan kesehatan

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 92 TAHUN 2014

TENTANGPENYELENGGARAAN KOMUNIKASI DATA

DALAM SISTEM INFORMASI KESEHATAN TERINTEGRASI

Data are units of information, often numeric, that arecollected through observation. In a more technicalsense, data are a set of values of qualitative orquantitative variables about one or more persons orobjects, while a datum is a single value of a singlevariable.

Data merupakan bagian dari informasi, seringkaliberbentuk numerik, yang dikumpulkan melaluiobservasi.Dalam pengertian yang lebih teknis, data adalahsekumpulan nilai variabel kualitatif atau kuantitatiftentang satu atau lebih orang atau objek, sedangkandatum adalah nilai tunggal dari variabel tunggal.

Menurut Pendit (1992), data adalah hasil observasilangsung terhadap suatu kejadian, yang merupakanperlambangan yang mewakili objek atau konsep dalamdunia nyata. Hal ini dilengkapi dengan nilai tertentu.

Menurut Ralston dan Reilly (Chamidi, 2004: 314), datadidefinisikan sebagai fakta atau apa yang dikatakansebagai hasil dari suatu observasi terhadap fenomenaalam. Sebagai hasil observasi langsung terhadapkejadian atau fakta dari fenomena di alam nyata, databisa berupa tulisan atau gambar yang dilengkapidengan nilai tertentu

Teskey (Pendit, 1992): informasi adalah kumpulan data yangterstruktur yang disampaikan seseorang kepada orang lain.

Gordon B. Davis (1999): informasi dari sudut pandang sisteminformasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentukyang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambilkeputusan saat ini atau mendatang.

Saat ini telah memasuki era ekonomi informasi dimana data telah menjadi aset paling penting bagisetiap organisasi.Strategi berbasis data sekarang menjadikeharusan kompetitif untuk berhasil di setiapbisnis dan industri

Manajemen Data

Integrasi Data

Informasi

Sistem Informasi Terintegrasi

PENGELOLAAN DATA

Manajemen data mengacu pada berbagai hal yangdilakukan perusahaan untuk mengelola data melaluiseluruh siklus hidupnya.

Integrasi data berbeda; para ahli mendefinisikanintegrasi data sebagai menggabungkan data dariberbagai sumber dan menyajikannya dengan cara yangterpadu

55% dari data perusahaan tidak dapat diakses untukmembuat keputusan.

Integrasi data adalah proses menggabungkan datadari beberapa sumber berbeda dalam tampilanterpadu, menjadikannya lebih dapat ditindaklanjutidan berharga bagi mereka yang mengaksesnya

Sistem Informasi Kesehatan Terintegrasi adalah SistemInformasi Kesehatan yang ada telah mampu menyediakanmekanisme saling hubung antar subsistem informasi denganberbagai cara yang sesuai dengan yang dibutuhkan, sehinggadata dari satu sistem atau subsistem secara rutin dapatmelintas, menuju atau diambil oleh satu atau lebih sistem atausubsistem yang lain

DATA

DATADATA

INFORMASI

INTEGRASI

DATA

DATADATA

INTEGRASI

INFORMASI

SISTEM INFORMASI TERPADU

Ruang A Ruang B Ruang B

ANGKA KEGAGALAN PEMASANGAN INFUSANGKA KETIDAKLENGKAPAN ASESMEN AWAL DOKTER/PERAWAT

INTEGRASI

KALKULATOR MUTU

Ruang Ruang

KALKULATOR MUTU

RS A RS B RS B

ANGKA KEGAGALAN PEMASANGAN INFUSANGKA KETIDAKLENGKAPAN ASESMEN AWAL DOKTER/PERAWAT

INTEGRASI

SISMADAK

34

v Indikator Mutu Pelayanan Klinis Prioritasv Indikator Mutu Unit Kerja dan Unit Pelayananv Indikator Mutu Pelayanan

35

DATA PENOLAKAN ASUHANRS BAKTI KARS

Unit KerjaNama staf RSIDENTITAS PASIEN

Nama pasien

Tanggal lahir

Nomor rekam medis

Tindakan yang ditolak:Tanggal Jam

Alasan penolakan:

36

DATA PEMASANGAN INFUSRS BAKTI KARS

Unit KerjaNama staf RSIDENTITAS PASIENNama pasienTanggal lahirNomor rekam medis

Tanggal Jam Berhasil Tidak Berapa kali tidak berhasil

Phlebitis

r r + -Catatan:

Djoti - Atmodjo

No. Besaran/Variabel 1 2 3 4 5 6 7 8

1. Jumlah kejadian infeksi jarum infus

2

2. Jumlah pemasangan infus

10

3. Jumlah pasien dengan dekubitus

4. Jumlah pasien tirahbaring total

5. Jumlah infeksi luka operasi

6. Jumlah operasi bersih

Infeksi jarum infus timbul dalam waktu 3 x 24 jamDekubitus terjadi dalam waktu 2 x 24 jam

Djoti - Atmodjo

No. Nama Pasien Datang Layani <5’ >5’

1. Tn. A 09.05 09.08 v

2. Ny. B 11.16 11.23 v

3. Nn. C 23.10 23.12 v

Jumlah

Response time gawat darurat < 5 menit

Standar PMKP 4Komite/tim PMKP atau bentuk organisasi lain terlibat proses pemilihan prioritaspengukuran pelayanan klinis yang akan dievaluasi serta melakukan koordinasi dan integrasi kegiatan pengukuran di seluruh unit di rumah sakit.

Elemen Penilaian PMKP 41. Komite/tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien atau bentuk organisasi

lainnya memfasilitasi pemilihan prioritas pengukuran pelayanan klinis yang akandievaluasi. (D,W)

2. Komite/tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien atau bentuk organisasilainnya melakukan koordinasi dan integrasi kegiatan pengukuran mutu di unitpelayanan serta pelaporannya. (D,W)

3. Komite/tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien atau bentuk organisasilainnya melaksanakan supervisi terhadap progres pengumpulan data sesuai denganyang direncanakan. (D,W)

5. Setiap indikator yang ditetapkan dilengkapi dengan profil indikator yangmeliputi butir a) sampai dengan m) pada maksud dan tujuan. (lihat jugaTKRS 5). (D)

6. Direktur rumah sakit dan komite/tim PMKP melakukan supervisi terhadapproses pengumpulan data. (D,W)

Standar PMKP 5Rumah sakit memilih dan menetapkan prioritas pengukuran mutu pelayananklinis yang akan dievaluasi dan indikator-indikator berdasar atas prioritastersebut.

Standar PMKP 6Setiap unit kerja di rumah sakit memilih dan menetapkan indikator mutu yang dipergunakan untuk mengukur mutu unit kerja.

Elemen Penilaian PMKP 61. Rumah sakit mempunyai regulasi pengukuran mutu dan cara pemilihan indikator

mutu di unit kerja yang antara lain meliputi butir a) sampai dengan c) yang ada padamaksud dan tujuan. (R)

2. Setiap unit kerja dan pelayanan telah memilih dan menetapkan indikator mutu unit.(lihat juga TKRS 11 EP 1). (D,W)

3. Setiap indikator mutu telah dilengkapi profil indikator meliputi butir a) sampai denganm) yang ada pada maksud dan tujuan PMKP 5. (D,W)

4. Setiap unit kerja melaksanakan proses pengumpulan data dan pelaporan. (D,W)5. Pimpinan unit kerja melakukan supervisi terhadap proses pengumpulan data dan

pelaporan serta melakukan perbaikan mutu berdasar atas hasil capaian indikatormutu. (D,W)

Standar MKE 1.1Strategi komunikasi dengan masyarakat, pasien, dan keluarga didasarkan pada pengenalanpopulasi yang dilayani rumah sakit.

Elemen Penilaian MKE 1.11. Terdapat demografi populasi sebagai dasar strategi komunikasi dengan komunitas dan

populasi yang dilayani rumah sakit. (D,W).2. Demografi sekurang-kurangnya dapat menggambarkan usia, etnis, agama, serta tingkat

pendidikan termasuk buta huruf dan bahasa yang dipergunakan antara lain hambatandalam berkomunikasi. (D,W)

3. Rumah sakit menyediakan informasi jenis pelayanan, waktu pelayanan, serta akses danproses untuk mendapatkan pelayanan. (D,W)

4. Rumah sakit menyediakan informasi kualitas pelayanan. (D,W)

Asesmen demografi◉ usia, ◉ etnis, ◉ agama, ◉ tingkat pendidikan termasuk

buta huruf, dan ◉ bahasa

STRATEGI KOMUNIKASI

Standar PPI 6Program surveilans rumah sakit menggunakan pendekatan berdasar atas risiko dalammenetapkan fokus program terkait dengan pelayanan kesehatan.

Elemen Penilaian PPI 61. Rumah sakit menetapkan regulasi tentang pelaksanaan surveilans meliputi butir a)

sampai dengan f), pada maksud dan tujuan. (R)2. Ada bukti pelaksanaan pengumpulan data dari butir a) sampai dengan f), analisis dan

interpretasi data, serta membuat prioritas untuk menurunkan tingkat infeksi. (D,W )3. Ada bukti pelaksanaan strategi pengendalian infeksi berdasar atas prioritas untuk

menurunkan tingkat infeksi. (D,W )4. Ada bukti rumah sakit membandingkan angka kejadian infeksi rumah sakit dengan

kejadian di rumah sakit lain. (D,W)

Rumah sakit mengumpulkan dan mengevaluasi data infeksi yangrevelan dengan risiko infeksi akibat tindakan dan infeksi yang pentingsecara epidemiologis di rumah sakit, meliputi:

a) Saluran pernapasan, seperti prosedur dan tindakan terkait intubasi,bantuan ventilasi mekanik, trakeostomi, dan lain lain

b) Saluran kencing, seperti pada kateter, pembilasan urine, dan lainlain

c) Alat invasive intravaskuler, saluran vena verifer, saluran venacentral, dan lain lain

d) Lokasi operasi, perawatan, pembalutan luka, prosedur aseptic, danlain lain

e) Penyakit dan organisme yang penting dari sudut epidemiologik,seperti multi drug resistant organism, infeksi yang virulen

f) Timbulnya infeksi baru atau timbul kembalinya infeksi dimasyarakat.

BAB II

RUANG LINGKUP RAHASIA KEDOKTERAN

Pasal 3

(1) Rahasia kedokteran mencakup data dan informasi mengenai:a. identitas pasien;b. kesehatan pasien meliputi hasil anamnesis, pemeriksaan fisik,

pemeriksaan penunjang, penegakan diagnosis, pengobatan dan/atautindakan kedokteran; dan

c. hal lain yang berkenaan dengan pasien.(2) Data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat bersumber

dari pasien, keluarga pasien, pengantar pasien, surat keterangan konsultasiatau rujukan, atau sumber lainnya.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN RINOMOR 36 TAHUN 2012

TENTANGRAHASIA KEDOKTERAN

Pasal 2

(1) SIRS merupakan aplikasi sistem pelaporan rumah sakitkepada Kementerian Kesehatan yang meliputi :a. Data identitas rumah sakit;b. Data ketenagaan yang bekerja di rumah sakit;c. Data rekapitulasi kegiatan pelayanan;d. Data kompilasi penyakit/morbiditas pasien rawat inap; dane. Data kompilasi penyakit/morbiditas pasien rawat jalan.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN RINOMOR 1171/MENKES/PER/VI/2011

TENTANGSISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1171/MENKES/PER/VI/2011

TENTANG

SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT

Pasal 1

(1) Setiap rumah sakit wajib melaksanakan Sistem InformasiRumah Sakit (SIRS).

(2) SIRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah suatuproses pengumpulan, pengolahan dan penyajian datarumah sakit.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 1171/MENKES/PER/VI/2011

TENTANGSISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT

Pasal 2

(1) SIRS merupakan aplikasi sistem pelaporan rumah sakitkepada Kementerian Kesehatan yang meliputi :a. Data identitas rumah sakit;b. Data ketenagaan yang bekerja di rumah sakit;c. Data rekapitulasi kegiatan pelayanan;d. Data kompilasi penyakit/morbiditas pasien rawat inap; dane. Data kompilasi penyakit/morbiditas pasien rawat jalan.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 1171/MENKES/PER/VI/2011

TENTANGSISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT

SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT(SIRS)

◉ pengumpulan, ◉ pengolahan dan ◉ penyajian data

Standar PMKP 8Rumah sakit mempunyai regulasi validasi data indikator area klinis yang baru ataumengalami perubahan dan data yang akan dipublikasikan. Regulasi ini diterapkanmenggunakan proses internal validasi data.

Elemen Penilaian PMKP 81. Rumah sakit mempunyai regulasi validasi data sesuai dengan butir a) sampai

dengan c) yang ada pada maksud dan tujuan. (R)2. Rumah sakit telah melakukan validasi data pada pengukuran mutu area klinis yang

baru dan bila terjadi perubahan sesuai dengan regulasi. (D,W)3. Rumah sakit telah melakukan validasi data yang akan dipublikasikan di web site

atau media lainnya termasuk kerahasiaan pasien dan keakuratan sesuai denganregulasi. (D,W)

4. Rumah sakit telah melakukan perbaikan berdasarkan hasil validasi data (D,W)

Maksud dan Tujuan PMKP 8

Validasi data adalah alat penting untuk memahami mutu dari datadan untuk menetapkan tingkat kepercayaan (confidence level)para pengambil keputusan terhadap data itu sendiri. Validasidata menjadi salah satu langkah dalam proses menetapkanprioritas penilaian, memilih apa yang harus dinilai, memilih danmengetes indikator, mengumpulkan data, validasi data danmenggunakan data untuk peningkatan.

Proses validasi data mencakup namun tidak terbatas sebagai berikut :

§ Mengumpulkan ulang data oleh orang kedua yang tidak terlibat dalamproses pengumpulan data sebelumnya (data asli)

§ Menggunakan sampel tercatat, kasus dan data lainnya yang sahihsecara statistik. Sample 100 % hanya dibutuhkan jika jumlahpencatatan, kasus atau data lainnya sangat kecil jumlahnya.

§ Membandingkan data asli dengan data yang dikumpulkan ulang

§ Menghitung keakuratan dengan membagi jumlah elemen data yangsama dengan total jumlah elemen data dikalikan dengan 100. Tingkatakurasi 90 % adalah patokan yang baik.

DATA✷ Pengumpulan data✷ Supervisi✷ Validasi

SIM RS

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2013

TENTANG

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat SIMRS

suatu sistem teknologi informasi komunikasi yangmemproses dan mengintegrasikan seluruh alurproses pelayanan Rumah Sakit dalam bentukjaringan koordinasi, pelaporan dan proseduradministrasi untuk memperoleh informasi secaratepat dan akurat, dan merupakan bagian dariSistem Informasi Kesehatan.

Pasal 3

(1) Setiap Rumah Sakit wajib menyelenggarakan SIMRS.(2) Penyelenggaraan SIMRS sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dapat menggunakan aplikasi dengan kode sumber terbuka(open source) yang disediakan oleh Kementerian Kesehatanatau menggunakan aplikasi yang dibuat oleh Rumah Sakit.

(3) Aplikasi penyelenggaraan SIMRSyang dibuat oleh Rumah Sakitsebagaimana dimaksud pada ayat(2), harus memenuhi persyaratanminimal yang ditetapkan olehMenteri.

Elemen Penilaian MIRM 11. Ada unit kerja yang mengelola SIM-RS. (R)2. RS memiliki proses pendaftaran rawat jalan berbasis SIM-RS . (O,W) (lihat

juga ARK.2)3. RS memiliki proses pendaftaran rawat inap berbasis SIM-RS sehingga

publik dapat mengetahui tempat / fasilitas yang masih tersedia. (O,W) (lihatjuga ARK.2)

4. Sumber daya manusia dalam unit kerja SIM-RS memiliki kompetensi dansudah terlatih. (D,W)

60SNAR-edisi 1

Penyelenggaraan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIM RS) harusmengacu peraturan perundang-undangan.

Standar MIRM 1

Elemen Penilaian MIRM 51. Terdapat bukti bahwa data dianalisis diubah menjadi informasi mendukung

asuhan pasien. (D,W)2. Terdapat bukti bahwa data dianalisis diubah menjadi informasi mendukung

manajemen rumah sakit. (D,W)3. Terdapat bukti bahwa data dianalisis diubah menjadi informasi mendukung

program manajemen mutu. (D,W)4. Terdapat bukti bahwa data dianalisis diubah menjadi informasi mendukung

pendidikan dan penelitian. (D,W)

Standar MIRM 5

Data dianalisis diubah menjadi informasi untuk mendukung asuhan pasien,manajemen rumah sakit dan program manajemen mutu, serta pendidikan danpenelitian.

DATA✷ Pengumpulan data✷ Supervisi✷ Validasi

SIM RS INFORMASI

Standar MIRM 6

Penyampaian data dan informasi secara tepat waktu dalam format yangmemenuhi harapan pengguna dan dengan frekuensi yang dikehendakiElemen Penilaian MIRM 61. Data dan informasi disampaikan sesuai kebutuhan pengguna. (D,W)2. Pengguna menerima data dan informasi dalam format yang sesuai dengan

yang dibutuhkan. (D,W)3. Pengguna menerima data dan informasi tepat waktu. (D,W)4. Staf pengolah data memiliki hak akses ke data dan informasi yang

dibutuhkan sesuai dengan tanggung jawabnya. (W,S)

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014

TENTANG

PENYELENGGARAAN KOMUNIKASI DATADALAM SISTEM INFORMASI KESEHATAN TERINTEGRASI

Pasal 1

(1) Sistem Informasi Kesehatan adalah seperangkat tatananyang meliputi data, informasi, indikator, prosedur, perangkat,teknologi, dan sumber daya manusia yang saling berkaitandan dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakanatau keputusan yang berguna dalam mendukungpembangunan kesehatan.

(3) Data Kesehatan adalah angka dan fakta kejadian berupaketerangan dan tanda-tanda yang secara relatif belumbermakna bagi pembangunan kesehatan

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 92 TAHUN 2014

TENTANGPENYELENGGARAAN KOMUNIKASI DATA

DALAM SISTEM INFORMASI KESEHATAN TERINTEGRASI

DATA✷ Pengumpulan data✷ Supervisi✷ Validasi

SIM RS INFORMASI

DATA◉ Data pasien◉ Data mutu dan keselamatan pasien◉ Data surveilans PPI◉ Data K3RS◉ Data identitas rumah sakit;◉ Data ketenagaan yang bekerja di rumah sakit;◉ Data rekapitulasi kegiatan pelayanan;◉ Data kompilasi penyakit/morbiditas pasien

rawat inap; dan◉ Data kompilasi penyakit/morbiditas pasien rawat

jalan.

VERIFIKASI

INFORMASI

PENGGUNAvInternalvEksternal

DIINTEGRASIKAN

Ruang A Ruang B Ruang B

ANGKA KEGAGALAN PEMASANGAN INFUSANGKA KETIDAKLENGKAPAN ASESMEN AWAL DOKTER/PERAWAT

INTEGRASI

KALKULATOR MUTU

71

Indikator Mutu Unit Pelayanan

Sumber Data

Indikator Mutu Yan Klinis Prioritas

RS A RS B RS B

ANGKA KEGAGALAN PEMASANGAN INFUSANGKA KETIDAKLENGKAPAN ASESMEN AWAL DOKTER/PERAWAT

INTEGRASI

SISMADAK

SEMOGA BERMANFAAT