Upload
kaka-muhammad
View
47
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
PEDOMAN
PEMBERIAN BANTUAN PENINGKATAN
KARIER BAGI GURU PEMBELAJAR DI
MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN
DIREKTORAT PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN
MENENGAH
2016
2
KATA PENGANTAR
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan telah mengeluarkan Undang-undang Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang mengamanatkan guru
untuk memiliki kualifikasi akademik minimum S1/D-IV, menguasai
empat kompetensi (pedagogik, kepribadian, sosial dan
profesional), serta memiliki sertifikat pendidik.
Sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan profesionalisme,
maka guru dapat membentuk dan menjadi anggota organisasi
profesi yang bersifat independen. Salah satu bentuk organisasi
profesi pada jenjang pendidikan menengah adalah Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP), Musyawarah Kerja Kepala Sekolah
(MKKS), dan Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah (MKPS).
Sehubungan dengan pentingnya peran organisasi profesi dalam
meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan mutu guru
pada khususnya, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan
Menengah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
akan memberikan bantuan dana untuk Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP). Adapun tujuan dari pemberian bantuan dana
ini adalah untuk meningkatkan mutu guru melalui pemberdayaan
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Pedoman ini disusun
sebagai acuan bagi para pengelola bantuan dana (jadikan
3
pedoman pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan maksud yang
diharapkan.
Jakarta, Februari 2016 Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Menengah, Drs. Anas M. Adam, M.Pd. NIP ..............................
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang B. Dasar Hukum C. Tujuan D. Sasaran E. Hasil yang Diharapkan F. Manfaat
BAB II DESKRIPSI BANTUAN DANA BAGI MGMP A. Pengertian B. Tujuan C. Kegiatan MGMP D. Peruntukan Dana E. Sifat Bantuan F. Prinsip-prinsip Pengelolaan
BAB III PENERIMA DANA DAN MEKANISME PENYALURAN BANTUAN DANA A. Kriteria Penerima bantuan dana B. Penetapan Kuota C. Sosialisasi D. Pengajuan Proposal E. Sistematika Penulisan Proposal F. Proses Seleksi G. Alokasi Kuota per-Kategori Lokasi H. Penetapan Penerima bantuan dana I. Tim Penilai Proposal J. Mekanisme Penyaluran bantuan dana
BAB IV MATERI PELATIHAN PENINGKATAN PROFESINALISME GURU DI SANGGAR MGMP A. Pengertian B. Sasaran C. Tujuan
5
D. Hasil yang Diharapkan E. Strategi Pelatihan F. Struktur Program G. Kriteria Peserta Pelatihan H. Kriteria Nara Sumber I. Mekanisme Pengusulan
BAB V PELAPORAN KEGIATAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN A. Pelaporan B. Pertanggungjawaban Penggunaan Dana
BAB VII TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB PENGELOLAAN A. Tugas dan Tanggungjawab Tingkat Pusat B. Tugas dan Tanggungjawab Pengurus MGMP
BAB VI PAJAK DAN PELAPORAN BAB VII PEMANTAUAN, PENGAWASAN, DAN PENGADUAN
MASYARAKAT A. Pemantauan B. Pengaduan Masyarakat
Lampiran 1 HALAMAN PENGESAHAN Lampiran 2 KWITANSI Lampiran 3 SURAT PERJANJIAN PENGGUNAAN BANTUAN DANA
ANTARA DIREKTORAT PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN MENENGAH DENGAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN
Lampiran 4 Daftar Penerima Bantuan Dana Lampiran 5 RINCIAN PENGGUNAAN BANTUAN DANA Lampiran 6 BERITA ACARA PEMBAYARAN Lampiran 7 SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA
PENGELUARAN BENDAHARA/PEMEGANG UANG MUKA KEGIATAN (PUMK) DIREKTORAT PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN MENENGAH
Lampiran 9 Model Buku Kas Umum Lampiran10 Faktur Pembelian ATK dari toko sebagai lampiran
Bukti Pengeluaran Lampiran11 Bukti Pengeluaran Kas
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen mengamanatkan guru untuk memiliki: (1) kualifikasi
akademik minimum S1/D-IV; (2) kompetensi sebagai agen
pembelajaran yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian,
sosial, dan profesional; dan (3) sertifikat pendidik. Agar guru
dapat memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran
sebagaimana yang diamanatkan pada undang-undang
tersebut di atas, maka guru harus senantiasa meningkatkan
profesionalismenya secara terus menerus melalui berbagai
upaya antara lain melalui pengembangan karir dalam
kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) lingkup
pendidikan menengah.
Dengan terbentuknya MGMP, diharapkan dapat
meningkatkan kinerja MGMP melalui koordinasi dan jejaring
antarkelompok kerja atau musyawarah kerja. Forum-forum
tersebut dibentuk pada tingkat kabupaten/kota sebagai
wadah koordinasi dan sinkronisasi program kerja antar
MGMP.
7
Sampai saat ini masih terdapat beberapa MGMP yang belum
memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan
profesionalisme dan kinerja guru. Di sisi lain, MGMP yang
diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru belum
terbentuk di tiap kabupaten/kota.
Kendala-kendala lain yang dihadapi oleh guru dalam
menciptakan MGMP yang aktif dan efektif diantaranya
adalah sebagai berikut.
1. Pengelolaan MGMP belum optimal sehingga pembinaan
guru kurang efektif.
2. Kegiatan MGMP masih kurang sesuai dengan kebutuhan
pengembangan profesionalisme guru.
3. Dana pendukung operasional belum memadai dan kurang
dimanfaatkan secara tepat.
4. Masih bervariasinya perhatian dan kontribusi pemerintah
daerah melalui Dinas Pendidikan terhadap program dan
kegiatan MGMP.
5. Belum ada faktor pendorong untuk membentuk MGMP.
Upaya untuk merevitalisasi MGMP dilakukan agar kegiatan
yang dilakukan di setiap MGMP dapat memberikan manfaat
dalam meningkatkan kompetensi dan kinerja guru. Hal ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk
menumbuhkembangkan budaya pembelajaran yang berpusat
pada kebutuhan peserta didik dan kelas, sehingga
8
berdampak pada peningkatan mutu pembelajaran yang
berujung pada peningkatan mutu pendidikan secara
menyeluruh.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengembangkan
program-program prioritas. Salah satu program prioritas yang
dikembangkan adalah peningkatan mutu pendidikan pada
pendidikan menengah. Program ini terkait dengan usaha
memantapkan struktur pengembangan mutu guru pada
tingkat lokal. Salah satu kegiatannya adalah pemberdayaan
berbagai MGMP, baik lingkup SMA maupun SMK.
Dalam upaya pemberdayaan MGMP tersebut, Direktorat
Pembinaan Guru Pendidikan Menengah menyediakan
bantuan dana yang akan diberikan kepada MGMP.
Pemantapan MGMP melalui pemanfaatan bantuan dana
secara tepat dan terprogram akan menjadikan MGMP
sebagai wadah yang tepat bagi peningkatan mutu dan
profesionalisme guru. Kegiatan MGMP dapat diharapkan
memberikan kontribusi dalam peningkatan kompetensi dan
kinerja anggota MGMP untuk meningkatkan mutu proses
pembelajaran di kelas dan dapat meningkatkan kompetensi
guru secara berkelanjutan. Di samping itu, kegiatan-kegiatan
9
MGMP juga dapat membantu guru dalam perolehan angka
kredit untuk kenaikan pangkat.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab XI
Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Pasal 30 sampai
dengan Pasal 44.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2015 tentang Pemerintahan Daerah.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
sebagaimana terakhir disempurnakan dengan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2011
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74
Tahun 2008 tentang Guru.
6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun
2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah.
10
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun
2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru.
8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 129a/U/2004 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Program ini bertujuan untuk meningkatkan
profesionalisme guru melalui pemberdayaan MGMP.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus bantuan dana untuk MGMP adalah:
a. memberi kesempatan untuk berbagi pengalaman;
b. meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, serta
mengadopsi pendekatan pembaharuan dalam
pembelajaran yang lebih profesional;
c. memberdayakan dan membantu guru dalam
melaksanakan tugas-tugas pembelajaran di sekolah;
d. meningkatkan kompetensi dan kinerja guru;
e. meningkatkan mutu proses pembelajaran dan mutu
pendidikan yang tercermin dari peningkatan hasil
belajar peserta didik;
f. memotivasi guru untuk menggunakan metode
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
11
Menyenangkan (PAIKEM) yang tercermin dari
peningkatan hasil belajar peserta didik;
g. membantu guru memperoleh angka kredit untuk
kenaikan pangkat, peningkatan kualifikasi akademik
guru,dan persiapan dalam menghadapi proses
sertifikasi.
D. Sasaran
Sasaran penerima bantuan dana ini adalah MGMP lingkup
SMA dan SMK yang berlokasi di kabupaten/kota.
E. Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari anggota MGMP adalah memiliki:
1. wawasan lebih luas dari hasil bertukar pengalaman;
2. pengetahuan dan keterampilan dalam mengadopsi
pembaharuan pembelajaran yang lebih profesional;
3. perubahan perilaku dalam meningkatkan pengetahuan,
kompetensi, dan kinerja;
4. kemampuan dalam meningkatkan mutu proses
pembelajaran dan mutu pendidikan yang tercermin dari
peningkatan hasil belajar peserta didik.
F. Manfaat
1. Bagi Peserta Didik
12
Keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran
yang aktif, kreatif, inovatif, bermakna dan menyenangkan
(PAIKEM).
2. Bagi Guru
a. Meningkatnya kompetensi dalam menyelenggarakan
Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan (PAIKEM).
b. Memperoleh angka kredit untuk kenaikan pangkat
sebagai salah satu bentuk pengembangan karir.
c. Terhimpunnya dokumen portofolio yang dapat
digunakan untuk kebutuhan peningkatan kualifikasi
akademik guru ke jenjang S1/D-IV dan
pengembangan profesionalisme guru sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
3. Bagi Sekolah
a. Tersedianya guru yang profesional.
b. Meningkatkan mutu pembelajaran.
4. Bagi MGMP
Terwujudnya MGMP sebagai wadah komunikasi,
pembinaan, dan peningkatan profesionalisme guru yang
terpercaya.
5. Bagi Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah
Kabupaten/Kota.
13
Tersedianya model pembinaan organisasi profesi guru
yang profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan di
tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
14
BAB II DESKRIPSI BANTUAN DANA
BAGI MGMP
Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) memberikan
kontribusi dalam peningkatan kompetensi anggota MGMP untuk
meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Diharapkan dengan
terstrukturnya kegiatan di MGMP dapat meningkatkan kompetensi
guru secara berkelanjutan. Guna kelancaran pelaksanaan kegiatan di
MGMP perlu didukung dana dalam bentuk bantuan langsung. Dana
ini merupakan stimulan bagi keberlangsungan kegiatan MGMP yang
sifatnya sementara.
Berikut ini dijelaskan pengertian, tujuan, peruntukan dana, sifat
bantuan, keberlanjutan kegiatan, prinsip pengelolaan dana, dan hal-
hal yang tidak dibenarkan dalam penggunaan dana.
A. Pengertian
bantuan dana MGMP adalah dana bantuan yang disediakan
untuk pelaksanaan kegiatan musyawarah guru mata pelajaran
lingkup Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah
Kejuruan di tingkat kabupaten/kota.
Kegiatan MGMP dilaksanakan di sekolah inti yang memiliki
perlengkapan: tape recorder, kaset/CD/DVD, televisi, DVD
player, OHP/LCD, microphone, headphone, komputer, media,
dan alat praktik/praktimum. Jika alat yang diperlukan kurang
15
lengkap, maka Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
bertanggungjawab untuk menyediakan peralatan/dana dan
melengkapinya.
B. Tujuan
Tujuan pemberian bantuan dana ini adalah untuk
meningkatkan profesionalisme guru melalui kegiatan MGMP.
C. Kegiatan MGMP
Kegiatan MGMP dilaksanakan atas dasar kebutuhan
peningkatan kompetensi guru. Dalam menyusun program,
didahului pemetaan kualifikasi dan kompetensi, yang
selanjutnya dilakukan analisis kebutuhan program. Bila
diperlukan, kegiatan MGMP yang dilaksanakan dapat
dikonsultasikan kepada Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah,
dan/atau Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
Kegiatan MGMP yang didanai bantuan dana ini adalah
kegiatan pelatihan tahap 1 yang dilaksanakan setara dengan
36 jam yang dilaksanakan secara tatap muka selama 7 (tujuh)
kali pertemuan, dan pelatihan tahap 2 yang dilaksanakan
setara dengan 44 jam yang dilaksanakan secara tatap muka
selama 9 (sembilan) kali pertemuan. Lingkup kegiatan yang
dilaksanakan adalah materi yang berkaitan dengan hasil Uji
Kompetensi Guru dan peningkatkan profesionalisme guru.
16
D. Peruntukan Dana
bantuan dana ini diberikan untuk mendukung kegiatan MGMP
SMA/SMK, dengan rincian sebagai berikut.
1. Besarnya dana bantuan
Besarnya dana bantuan untuk MGMP adalah sebesar Rp.
35.000.000,- (Tiga Puluh Lima Juta Rupiah).
2. Komponen kegiatan yang didanai
Dana tersebut digunakan untuk membiayai keperluan
sebagai berikut.
a. Honor
bantuan dana untuk MGMP dapat digunakan untuk
membiayai honor nara sumber.
b. Biaya Transportasi
bantuan dana untuk MGMP dapat digunakan untuk
membiayai transportasi:
1) panitia;
2) nara sumber; dan
3) peserta.
c. Biaya Konsumsi dan Akomodasi
bantuan dana untuk MGMP dapat digunakan untuk
membiayai:
1) Konsumsi panitia, nara sumber, dan peserta;
2) Akomodasi narasumber dan peserta, jika
diperlukan;
17
d. Biaya pelaporan.
e. Bahan
f. Alat Tulis Kantor (ATK)
E. Sifat Bantuan
1. bersifat kompetitif, sementara, dan terbatas.Artinya
pemberian bantuan dana ini melalui seleksi, tidak terus
menerus dan hanya diberikan ke beberapa MGMP
terpilih.
2. Bersifat stimulus, karena sekolah dan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota harus memberikan kontribusi dan
dukungan untuk keberlangsungan kegiatan MGMP sesuai
dengan kesepakatan.
F. Prinsip-prinsip Pengelolaan
Pelaksanaan kegiatan di MGMP dilakukan sesuai dengan
prinsip-prinsip swakelola, partisipatif, transparan, dan
akuntabel. Secara rinci prinsip-prinsip tersebut dijelaskan di
bawah ini.
1. Swakelola: direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi
sendiri oleh anggota MGMP.
2. Partisipatif: setiap anggota MGMP harus terlibat secara
aktif di dalam proses kegiatan.
18
3. Transparan: setiap anggota musyawarah kerja berhak (a)
mengetahui laporan keuangan; (b) mendapatkan hasil
kegiatan; (c) memberikan saran dan kritik; dan (d)
bersama-sama melakukan pengawasan dan pengendalian
terhadap mutu pelaksanaan kegiatan oleh MGMP.
4. Akuntabel: dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi
mutu dan kuantitas maupun penggunaan keuangan sesuai
dengan proposal yang telah disetujui.
19
BAB III
PENERIMA DANA DAN MEKANISME PENYALURAN BANTUAN DANA
A. Kriteria Penerima Bantuan Dana
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) merupakan
forum di tingkat kabupaten/kota setempat yang
keanggotaannya merupakan wakil dari masing-masing MGMP
SMA dan SMK. Dengan mempertimbangkan kondisi berbagai
MGMP yang ada di daerah saat ini, dipandang perlu untuk
menerapkan kriteria dalam menentukan MGMP yang dinilai
layak menerima bantuan dana. Pemenuhan terhadap kriteria
akan dijadikan dasar dalam menetapkan prioritas pemberian
bantuan dana. Kriteria penilaian MGMP sebagai berikut.
1. Mempunyai struktur organisasi kepengurusan yang
disahkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
2. Kepengurusan MGMP terdiri dari: Ketua, Sekretaris,
Bendahara, dan kepengurusan lainnya.
3. Masih aktif melaksanakan kegiatan setidaknya dalam 1
(satu) tahun terakhir, yang dengan ditunjukkan dengan
adanya bukti fisik hasil pelaksanaan kegiatan.
4. Mempunyai rekening yang masih aktif pada bank
pemerintah atas nama MGMP (bukan atas nama pribadi).
20
B. Penetapan Kuota
Mekanisme penyaluran bantuan dana terlebih dahulu diawali
dengan menentukan kuota untuk setiap provinsi oleh
Direktorat Jenderal Pembinaan Guru dan Tenaga
Kependidikan. Jumlah kuota yang ditetapkan untuk masing-
masing provinsi didasarkan pada jumlah sekolah dan MGMP
yang berada di wilayah kabupaten/kota di masing-masing
provinsi.
C. Sosialisasi
Penetapan kuota ditindaklanjuti dengan kegiatan sosialisasi
pemberian bantuan dana melalui pertemuan-pertemuan
formal dan informal secara berjenjang. Sosialisasi dilakukan di
tingkat Dinas Pendidikan Provinsi, selanjutnya di dalam
pelaksanaan sosialisasi di masing-masing Provinsi, dinas
pendidikan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, menyebarkan informasi tentang tersedianya
bantuan dana untuk MGMP di wilayahnya.
Materi sosialisasi memuat informasi tentang bantuan dana
meliputi: besarnya bantuan dana, lama pemberian bantuan,
program kegiatan dan hasil yang diharapkan, proses seleksi
dan kriteria seleksi, jadwal kegiatan seleksi termasuk batas
waktu penyerahan proposal, tanggal seleksi, dan tanggal
pengumuman. Di dalam pengumuman juga dijelaskan bahwa
21
MGMP yang terpilih memperoleh bantuan diminta
menyerahkan profil MGMP dan data administrasi sesuai
persyaratan.
D. Pengajuan Proposal
MGMP yang memenuhi persyaratan administrasi
sebagaimana dijelaskan di dalam pengumuman, diharuskan
menyusun proposal dan diketahui oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota masing-masing. Selanjutnya ketua MGMP
menyampaikan proposal kepada Direktorat Pembinaan Guru
Pendidikan Menengah.
E. Sistematika Penulisan Proposal
Sistematika Penulisan Proposal adalah sebagai berikut:
HALAMAN JUDUL
Memuat judul proposal, nama ketua MGMP, jenis MGMP sesuai
mata pelajaran/bidang keahlian/program keahlian, lokasi MGMP,
lokasi dinas pendidikan dan tahun pengajuan (2016).
HALAMAN PENGESAHAN
Halaman pengesahan ditandatangani oleh Ketua MGMP dan
disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/ Provinsi.
KATA PENGANTAR
Memuat uraian kalimat tentang maksud dan tujuan pembuatan
proposal dan hal-hal terkait secara umum.
22
DAFTAR ISI
Memuat judul/sub judul isi proposal.
BAB I PENDAHULUAN
Memuat latar belakang yang berisi tentang komitmen MGMP
terhadap peningkatan mutu guru, gambaran kondisi pendidikan di
wilayah masing-masing termasuk permasalahan yang dihadapi,
tujuan program yang akan dibiayai, manfaat, sasaran, dan hasil yang
diharapkan.
BAB II DESKRIPSI SINGKAT PROGRAM YANG TELAH
DILAKSANAKAN
Memuat uraian tentang kegiatan yang pernah dilaksanakan, meliputi
nama kegiatan, strategi dan metode pelaksanaan program, materi
kegiatan, narasumber/instruktur guru inti, waktu/jadwal pelaksanaan,
tempat pelaksanaan, sumber dana, pelaporan, dokumentasi
kegiatan, kesinambungan/ keberlanjutan program, hasil kegiatan,
kendala, dan upaya pemecahannya.
BAB III. RENCANA KEGIATAN YANG DIUSULKAN
Memuat 5W +2H (what, where, when, why, who, how to, and how
much), yaitu what = menjelaskan nama kegiatan/pelatihan; where =
menjelaskan tempat pelaksanaan kegiatan; when = menjelaskan
waktu pelaksanaan; who = menjelaskan peserta, nara sumber,
23
fasilitator, instruktur yang terlibat dalam kegiatan; how to=
menjelaskan strategi dan metode pelaksanaan program; how much=
menjelaskan biaya yang dibutuhkan. Secara ringkas isi rencana
kegiatan adalah nama kegiatan, strategi dan metode pelaksanaan
program, materi kegiatan, narasumber/ instruktur guru inti,
waktu/jadwal pelaksanaan, tempat pelaksanaan, biaya, metode
pemantauan dan evaluasi program, dan sistem pelaporan dari
kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2016.
BAB IV. PENUTUP
Kesimpulan kegiatan yang akan dilaksanakan secara singkat dan
harapan diterimanya proposal bantuan dana.
LAMPIRAN
1. Tabel ringkasan Rencana Kegiatan MGMP (nama kegiatan,
strategi dan metode pelaksanaan program, materi kegiatan,
narasumber/instruktur guru inti, waktu/jadwal pelaksanaan,
tempat pelaksanaan, biaya), ditandatangani oleh ketua MGMP.
2. Susunan pengurus yang disahkan oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota.
3. Fotokopi buku tabungan dengan rekening yang masih aktif pada
bank pemerintah atas nama MGMP (bukan atas nama pribadi)
atau rekening sekolah yang dijadikan sekolah inti/sekretariat
MGMP tersebut.
4. Rekap pelaksanaan kegiatan yang pernah dilaksanakan dalam 1
(satu) tahun terakhir.
24
5. Fotocopy bukti-bukti pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang
telah dilaksanakan dalam 1 (satu) tahun terakhir.
6. Daftar hadir peserta dari 5 (lima) kegiatan yang pernah
dilaksanakan dalam 1 (satu) tahun terakhir.
F. Proses Seleksi
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah bertanggung
jawab penuh dalam proses seleksi proposal, mengelola, dan
menyalurkan bantuan dana. Untuk itu, Direktorat Pembinaan
Guru membentuk tim seleksi bantuan dana. Setiap MGMP yang
memenuhi persyaratan berhak mengajukan proposal bantuan
dana.
Tim bantuan dana akan memilih MGMP yang memenuhi kriteria
seleksi awal dan mengurutkannya berdasarkan kriteria sebagai
berikut.
1. Struktur organisasi yang disahkan oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota untuk setiap MGMP.
2. Laporan pelaksanaan kegiatan satu tahun terakhir,
ditunjukkan dengan lampiran daftar hadir pertemuan-
pertemuan secara berkala; laporan kegiatan dan laporan
keuangan yang telah dilaksanakan.
3. Mempunyai rekening yang masih aktif pada bank
pemerintah atas nama MGMP.
25
4. Lembar pengesahan ditandatangani oleh Ketua MGMP,
serta diketahui oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
Tabel 4. Format Penilaian Mutu Proposal
No KOMPONEN
(substansi proposal)
ASPEK Indikator Skor Bobot Aspek
1 BAB I PENDAHULUAN (Bobot Komponen: 20%)
a. Latar Belakang 1) Gambaran pendidikan
di kabupaten/kota masing-masing.
2) Permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh kelompok kerja meliputi keanggotaan, pembelajaran, prestasi belajar peserta didik dan profesionalitas guru.
3) Gambaran komitmen kelompok kerja dalam menyelesaikan permasalahan pendidikan. di lingkungannya.
4) Sumber dana yang diperlukan untuk peningkatan mutu guru.
5) Program peningkatan mutu pendidikan yang telah dilaksanakan.
Menyajikan kelima aspek yang diminta secara jelas dan tegas.
Kelima aspek dijelaskan secara tegas dan didukung oleh data dan informasi yang valid, reliabel, dan mutakhir.
4 5
Menyajikan kelima aspek yang diminta secara jelas dan tegas.
Minimal 3 (tiga) dari aspek yang dikemukakan didukung oleh data dan informasi yang valid, reliabel, dan mutakhir.
3
Menyajikan 3 (tiga) sampai 4 (empat) aspek yang diminta.
Minimal 3 (tiga) dari aspek yang dikemukakan didukung oleh data dan informasi yang valid, reliabel, dan mutakhir.
2
26
No KOMPONEN
(substansi proposal)
ASPEK Indikator Skor Bobot Aspek
Menyajikan 1(satu) sampai 2 (dua) aspek yang diminta.
Minimal 1 (satu) dari aspek yang dikemukakan didukung oleh data dan informasi yang valid, reliabel, dan mutakhir
1
5. Tujuan Meliputi 4 (empat) aspek:
Sesuai dengan rumusan
masalah.
Terkait dengan peningkatan kompetensi guru.
Terkait dengan permasalahan pembelajaran di sekolah.
Terkait dengan program Pengakuan Pengalaman Kerja dan Hasil Belajar (PPKHB).
Meliputi keseluruhan 4 (empat) aspek.
4 3
Meliputi 3 (tiga) dari 4 (empat) aspek.
3
Meliputi 2 (dua) dari 4 (empat) aspek.
2
Meliputi 1 (satu) dari 4 (empat) aspek.
1
c. Hasil yang Diharapkan
Relevan dengan keempat aspek tujuan yang akan dicapai.
4
Relevan dengan tiga dari keempat aspek tujuan yang akan dicapai.
3
Relevan dengan 2 (dua) dari keempat aspek tujuan yang akan dicapai.
2
Relevan dengan 1(satu) dari keempat aspek tujuan yang akan dicapai.
1
d. Sasaran meliputi 4 (empat) aspek:
kategori guru berdasarkan kualifikasi akademik;
kategori guru berdasarkan
Ditetapkan dengan mempertimbangkan keseluruhan 4 (empat) aspek.
4 4
Ditetapkan dengan mempertimbangkan 3 (tiga) dari 4
3
27
No KOMPONEN
(substansi proposal)
ASPEK Indikator Skor Bobot Aspek
kompetensinya;
kategori kondisi sekolah tempat guru bertugas; dan
kinerja guru termasuk angka kredit yang telah dimilikinya.
(empat) aspek.
Ditetapkan dengan mempertimbangkan 2 (dua) dari 4 (empat) aspek.
2
Ditetapkan dengan 1
mempertimbangkan 1 (satu) dari 4 (empat) aspek.
e. Manfaat Meliputi 4 (empat) manfaat:
Bermanfaat untuk meningkatkan mutu kompetensi guru peserta diklat.
Bermanfaat untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah peserta.
Bermanfaat untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan di MGMP yang bersangkutan.
Bermanfaat untuk meningkatkan mutu kelompok kerja.
Memberikan 4 (empat) manfaat yang diharapkan.
4 4
Memberikan 3 (tiga) dari 4 (empat) manfaat yang diharapkan.
3
Memberikan 2 (dua) dari 4 (empat) manfaat yang diharapkan.
2
Memberikan 1 (satu) dari 4 (empat) manfaat yang diharapkan.
1
2 BAB II DESKRIPSI PROGRAM, 1 (Satu) tahun terakhir (periksa bukti-bukti yang ada) (Bobot Komponen 30%)
a. Strategi dan metode pelaksanaan program (HOW) Meliputi 4 (empat) kriteria:
diselenggarakan sepenuhnya oleh kelompok kerja;
Sesuai dengan tujuan pencapaian kegiatan;
Sesuai dengan kondisi sarana yang tersedia;
Melibatkan supervisi oleh salah satu atau gabungan dari: Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Ke-camatan/UPTD.
Memenuhi 4 (empat) kriteria.
4 4
Memenuhi 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria.
3
Memenuhi 2 (dua) dari 4 (empat) kriteria.
2
Memenuhi 1 (satu) dari 4 (empat) kriteria.
1
28
No KOMPONEN
(substansi proposal)
ASPEK Indikator Skor Bobot Aspek
b. Sistem dokumentasi kegiatan/pelaporan Meliputi 4 (empat) kriteria:
disusun sesuai dengan pedoman yang diterbitkan oleh Ditjen PMPTK;
dilengkapi dengan semua data adminstrasi kegiatan yang diminta;
dilengkapi dengan semua data administrasi keuangan yang diminta; dan
diserahkan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh Ditjen PMPTK.
Memenuhi 4 (empat) kriteria.
4 4
Memenuhi 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria.
3
Memenuhi 2 (dua) dari 4 (empat) kriteria.
2
Memenuhi 1 (satu) dari 4 (empat) kriteria.
1
c. Mutu program (WHAT) Meliputi 4 (empat) kriteria:
terkait dengan kompetensi guru (pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional);
terkait dengan kebutuhan peningkatan mutu pembelajaran di sekolah;
terkait dengan gagasan Continuing Professional Development (CPD); dan
terkait dengan program PPKHB.
Memenuhi 4 (empat) kriteria.
4
4
Memenuhi 3 (tiga) dari 4 (empat).
3
Memenuhi 2 (dua) dari 4 (empat).
2
Memenuhi 1 (satu) dari 4 (empat) kriteria.
1
d. Frekuensi kegiatan per tahun (WHEN) catatan : Dibedakan atas daerah regular dan daerah khusus
Lebih dari 15 (lima belas) kali untuk daerah regular.
4 4
Antara 11(sebelas)-15 (lima belas) kali.
3
Antara 6 (enam)-10 (sepuluh) kali.
2
Kurang dari 6 (enam)kali.
1
e. Keterlibatan peserta Melibatkan 90% - 4 5
29
No KOMPONEN
(substansi proposal)
ASPEK Indikator Skor Bobot Aspek
kelompok kerja (WHO)
100% anggota kelompok kerja.
Melibatkan 70 % -89 % anggota kelompok kerja.
3
Melibatkan anggota kelompok kerja 60%-79 %.
2
Melibatkan kurang dari 60% anggota kelompok kerja.
1
f. Gambarkan alasan pelaksanaan program kegiatan (WHY) Meliputi 4 (empat) kriteria:
tergambarkan dengan jelas dan tegas;
relevan dengan upaya peningkatan mutu pembelajaran di sekolah;
relevan dengan peran kelompok kerja guru; dan
didukung oleh data dan fakta di lapangan.
Memenuhi 4 (empat) kriteria.
4 4
Memenuhi 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria.
3
Memenuhi 2 (dua) dari 4 (empat) kriteria.
2
Memenuhi 1 (satu) dari 4 (empat) kriteria.
1
g. Tempat pelaksanaan (WHERE)
Sekolah Inti 4 4
Sekolah Imbas 3
Kantor Dinas Pendidikan
2
Gedung Pertemuan 1
3 BAB III RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM (Bobot Komponen 50%)
a. Strategi dan metode rencana pelaksanaan program.
Dapat dilaksanakan di tingkat kelompok kerja.
3 7
Perlu bantuan Dinas Pendidikan Kecamatan/UPTD.
2
Perlu bantuan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
1
b. Materi kegiatan. Penting, mendesak, dan luas.
3 8
Penting dan mendesak.
2
Penting. 1
c. Narasumber/instruktur/ guru inti
Kepakaran sesuai dengan masalah,
3 7
30
No KOMPONEN
(substansi proposal)
ASPEK Indikator Skor Bobot Aspek
kualifikasi memadai, mudah diperoleh.
Kepakaran kurang sesuai dengan masalah, kualifikasi memadai, mudah diperoleh.
2
Kepakaran tidak sesuai dengan masalah, kualifikasi tidak memadai, sulit diperoleh.
1
d. Waktu/jadwal pelaksanaan. Ada jadwal kegiatan dan lengkap/rinci.
3 7
Ada jadwal tetapi kurang lengkap/kurang rinci.
2
Tidak ada jadwal kegiatan.
1
e. Tempat pelaksanaan Sekolah Inti. 4 7
Sekolah imbas. 3
Kantor Dinas Pendidikan.
2
Gedung pertemuan/lainnya.
1
f. Rencana pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program
Sejak persiapan, saat pelaksanaaan, dan akhir kegiatan.
3 7
Saat pelaksanaan, dan akhir kegiatan.
2
Akhir kegiatan. 1
g. Rencana pelaporan Laporan bulanan/triwulan, tengah tahun, dan akhir tahun.
3 7
Laporan tengah tahun, dan akhir tahun.
2
Laporan akhir tahun. 1
Total Bobot Komponen = 100 %
Total Bobot Aspek = 100
31
Rumus Penetapan Nilai Akhir
Nilai Per Komponen:
∑ (Na x Ba) NK = ----------------
∑ Ba Nilai Akhir Proposal: NAP = (20% x NK1) + (30% x NK2)+(50% x NK3) Yang mana: NK = Nilai Komponen Na = Nilai Aspek Ba = Bobot Aspek
NAP = Nilai Akhir Proposal NK1 = Nilai Komponen 1 (Pendahuluan) NK2= Nilai Komponen 2 ( Deskripsi Program yang telah
dilaksanakan) NK3 = Nilai Komponen 2 ( Rencana Pelaksanaan Program)
5. Kelompok Nilai Akhir Proposal (NAP):
Untuk menetapkan mutu terhadap proposal yang dinilai
ke dalam tiga kelompok: Baik, Cukup, dan Kurang.
Rentang NAP dapat dilihat dalam Tabel 5 berikut ini.
Tabel 5.Mutu Proposal dan Rentang Nilainya
No. Rentang Nilai Mutu
1 38 < NAP < 58 Kurang
2 58 < NAP < 79 Cukup
3 79 < NAP < 100 Baik Keterangan: Proposal yang dapat dipilih secara acak adalah yang memiliki rentang nilai diatas 65.
32
G. Alokasi Kuota per-Kategori Lokasi
Persentase kuota untuk masing-masing kategori lokasi
ditentukan dengan mempertimbangkan 2 (dua) hal. Pertama,
gambaran umum tentang jumlah dan sebaran MGMP yang
ada di setiap lokasi. Kedua, kondisi umum organisasi dan
manajemen MGMP yang ada di masing-masing lokasi.
H. Penetapan Penerima bantuan dana
Dalam proses seleksi calon penerima bantuan dana, tim
seleksi akan menentukan nilai kelulusan (passing grade) bagi
MGMP yang memenuhi syarat untuk menerima bantuan
dana. Selanjutnya bagi MGMP yang memenuhi syarat atau
lulus seleksi, akan dipilih secara acak sebagai MGMP
penerima bantuan dana. Kemudian tim seleksi membuat
surat keputusan penetapan MGMP penerima bantuan dana
yang ditandatangani oleh Direktorat Pembinaan Guru
Pendidikan Menengah dan mengirimkan hasilnya kepada
Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten. Tim Seleksi mengundang
MGMP terpilih untuk mengikuti kegiatan sosialisasi bantuan
dana. Tim bantuan dana menjelaskan kegiatan bantuan dana
secara rinci dan menelaah proposal yang telah dinilai, serta
membimbing MGMP dalam perbaikan proposal.
33
I. Tim Penilai Proposal
Tim penilai proposal bantuan dana antara lain meliputi unsur
sebagai berikut.
1. Perwakilan Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan
Menengah
2. Widyaiswara
3. Dosen Perguruan Tinggi
4. Kepala Sekolah
5. Pengawas Sekolah
6. Lainnya (bila diperlukan)
J. Mekanisme Penyaluran bantuan dana
bantuan dana dikelola dengan menggunakan mekanisme
sebagai berikut.
1. Persyaratan Administratif
Penyaluran dana dapat dilakukan apabila persyaratan
administrasi di bawah ini telah terpenuhi, yaitu:
a. Adanya SK penetapan MGMP sebagai penerima
bantuan dana.
b. Adanya kuitansi yang harus ditandatangani sebanyak 5
(lima) rangkap dengan rincian 4 (empat) rangkap
termasuk yang bermaterai Rp. 6.000,- diberikan
kepada pemberi bantuan, dan satu rangkap sebagai
34
pertinggal penerima bantuan dana (contoh pada
lampiran 2).
c. Adanya Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB)
antara pemberi bantuan dan penerima bantuan dana
dibuat 5 (lima) rangkap dengan 2 (dua) mengunakan
materai dengan posisi materi 1 (satu) materai di Pihak
Kedua dan 1(satu) materai diPihak Pertama. Penerima
bantuan dana mendapatkan 1 (satu) rangkap SPPB
yang bermaterai yang telah ditandatangani Pihak
Pertama (contoh pada lampiran 3).
d. Adanya fotocopy rekening bank yang masih aktif atas
nama MGMP untuk bantuan dana MGMP dan bukan
atas nama pribadi.
2. Pembayaran
Masing-masing MGMP terpilih dapat memperoleh
bantuan dana, pemberian bantuan dana dapat dibatalkan
apabila MGMP dinilai tidak memperlihatkan kinerja
sebagaimana yang diharapkan.
3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan MGMP disesuaikan dengan
program kerja dalam proposal yang sudah disepakati
merupakan lampiran pada SPPB.
35
4. Revisi Program Kerja
Apabila terjadi perubahan program kerja yang sudah
disepakati karena sesuatu alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan, penerima bantuan dana
diperkenankan untuk merevisi peruntukan dana tersebut
dengan tetap mengacu pada pedoman pelaksanaan dan
kebutuhan nyata dari MGMP. Revisi dianggap sah setelah
mendapat persetujuan dari Direktorat Pembinaan Guru
Pendidikan Menengah.
36
37
BAB IV MATERI PELATIHAN PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU
DI SANGGAR MGMP
A. Pengertian
1. Pelatihan
Pelatihan adalah upaya faslitasi yang dilakukan oleh
narasumber kepada MGMP agar pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Pelatihan ini
menggunakan model tatap muka, dan dilaksanakan
dengan dua tahap, yaitu pelatihan tahap 1 dan pelatihan
tahap 2.
2. Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru
Pelaksanaan Penilaian Kinerja guru adalah kegiatan
menilai kinerja guru yang terdiri dari 14 komponen
kompetensi guru.
3. Sanggar MGMP
Sanggar MGMP adalah tempat pelaksanaan kegiatan
MGMP baik berupa pelatihan, lokakarya, seminar
maupun diskusi panel. Sanggar MGMP dapat berupa
ruangan di sekolah yang memenuhi syarat untuk
pelaksanaan kegiatan atau ruangan tersendiri yang
disediakan oleh Dinas Pendidikan.
38
J. Sasaran
Sasaran pemberian Bantuan dana (bantuan dana) ini
berjumlah 1598 MGMP.
K. Tujuan
Tujuan program pelatihan ini adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan profesionalisme guru terutama dalam hal
pengembangan karir dan penilaian kinerja guru;
2. Memberikan wawasan kepada Dinas Pendidikan provinsi/
kab/kota dan BKD Provinsi/Kab/ mengenai
pengembangan karir dan penilaian kinerja guru;
L. Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:
1. peserta memiliki pemahaman yang tepat tentang
pengembangan karir dan penilaian kinerja guru;
2. peserta memiliki kemampuan dalam mengembangkan
karir dan pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru;
M. Strategi Pelatihan
Strategi pelatihan dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu
pelatihan tahap 1 dan pelatihan tahap 2. Pelatihan tahap 1
dilaksanakan secara tatap muka dengan menggunakan 3
(tiga) modul yang digunakan dalam pelatihan pasca-UKG.
39
Pembelajaran untuk masing-masing modul dilaksanakan
secara terjadwal selama 7 (tujuh) kali pertemuan dan tiap
pertemuan dilaksanakan minimal 5 jam tatap muka. Pelatihan
tahap 2 dilaksanakan secara tatap muka dengan materi yang
telah ditentukan sebanyak 44 jam tatap muka, selama 9
(sembilan) kali pertemuan dan tiap pertemuan dilaksanakan
minimal 5 jam tatap muka.
N. Struktur Program
Struktur ptogram pelatihan sebagai berikut.
1. Struktur Program Pelatihan Tahap 1
NO MATERI JUMLAH JAM
Teori Praktik
1. Refleksi Guru Pembelajar Kompetensi Profesional dan Pedagogis untuk Modul 1
4 8
2. Refleksi Guru Pembelajar Kompetensi Profesional dan Pedagogis untuk Modul 2
4 8
3. Refleksi Guru Pembelajar Kompetensi Profesional dan Pedagogis untuk Modul 3
4 8
12 24
JUMLAH 36
40
2. Struktur Program Pelatihan Tahap 2
NO MATERI JUMLAH JAM
Teori Praktik
A. Materi Umum
1. Kebijakan Manajemen Profesionalisme Guru
2
B. Materi Pokok
1. Overview PK-Guru dan Guru Pembelajar
2 -
2. Instrumen Penilaian Kinerja Guru 2 4
3. Pengumpulan data/fakta untuk Penilaian Kinerja Guru
2 4
4. Penskoran Penilaian Kinerja Guru 2 6
5.
Penyusunan Rencana Kegiatan Guru Pembelajar berdasarkan hasil Penilaian Kinerja Guru dan Uji Kompetensi Guru
2 4
6
Penilaian Prestasi Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Guru yang Mendapat Tugas Tambahan Lainnya
2 4
7. Pelaporan hasil PKG 2 4
C. Materi Penunjang
8. Penyusunan Rencana Tindaklanjut Guru Pembelajar dan PK Guru
2
16 28
JUMLAH 44
41
O. Kriteria Peserta Pelatihan
Peserta pelatihan tatah 1 dan tahap 2 adalah guru yang telah
mengikuti Uji Kompetensi Guru dan memperoleh nilai dengan
rentang tertentu. Berdasarkan nilai tersebut, peserta
mengikuti pelatihan dengan judul modul sesuai dengan
rentang nilai yang diperoleh. Selain hal tersebut, peserta
harus memiliki komitmen untuk mengikuti pelatihan dengan
cara mendaftar melalui MGMP.
P. Kriteria Nara Sumber
1. Diberi ijin dan direkomendasikan oleh pimpinan unit kerja
2. Dosen diutamakan memiliki NIA (Nomor Induk Asesor)
sertifikasi guru pada bidang studi yang relevan
3. Kepala Sekolah, dan Guru harus sudah memiliki sertifikat
pendidik pada bidang studi yang relevan dan
berpengalaman sebagai pelatih minimal 2 (dua) tahun;
4. Widyaiswara yang telah mengikuti pelatihan tentang
penilaian kiinerja guru dan pengembangan keprofesian
berkelanjutan/ Guru Pembelajar;
5. Pejabat Struktural yang berpengalaman sebagai pelatih/
instruktur/narasumber
6. Khusus guru :
a. Guru /Kepala Sekolah Berprestasi/Skor UKG Tinggi
b. Pelatih Nasional
42
c. Provincial District Core Team Bermutu, guru
pemandu
d. Guru yang menjadi Tim Pengembang PKG dan PKB
Provinsi dan Kab
7. Khusus Widyaiswara telah menguasai PKG dan PKB/Guru
Pembelajar.
8. Lulus pelatihan Instruktur Nasional
Persyaratan lain yaitu bersifat administratif terdiri dari :
(1) Surat Pengantar dari pimpinan unit kerjanya, (2)
Daftar Riwayat Hidup, (3) Rekomendasi Pimpinan, (4)
Fotokopi sertifikat pelatihan sebagai peserta dan sebagai
pelatih yang pernah diikuti, (5) Surat Pernyataan
Kesanggupan.
Q. Mekanisme Pengusulan
1. Usulan Narasumber untuk pelatihan guru dikoordinasi
oleh Dinas Pendidikan dan ditujukan ke Direktorat
Pembinaan Guru Dikmen (yang berasal dari Kepala
Sekolah dan guru).
2. Usulan Narasumber yang berasal dari widyaiswara
P4TK/LPMP ditujukan ke Direktorat Pembinaan Guru
Dikmen.
43
3. Jumlah usulan narasumber dari masing-masing provinsi
dan region jumlahnya dua kali lipat dari sasaran dan
diurutkan berdasarkan mutu.
4. Usulan dari masing-masing lembaga diseleksi oleh
Direktorat Pembinaan Guru Dikmen.
44
45
BAB V
PELAPORAN KEGIATAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
KEUANGAN
Setiap pelaksanaan kegiatan dan penggunaan dana MGMP harus
dilaporkan kepada instansi pemberi dana dan instansi terkait.
Laporan merupakan bukti nyata sebagai pertanggungjawaban
pelaksanaan program yang dilakukan oleh MGMP penerima
bantuan dana kepada instansi pemberi dana dan masyarakat
pada umumnya. Berikut ini dijelaskan pelaporan pelaksanaan
kegiatan dan pertanggungjawaban penggunaan dana yang telah
dilakukan oleh MGMP penerima bantuan dana.
C. Pelaporan
MGMP wajib menyusun laporan pelaksanaan kegiatan dan
laporan pertanggungjawaban penggunaan dana. Laporan
diberikan kepada Direktur Jenderal GTK.
Untuk tujuan transparansi dan akuntabilitas publik dari kegiatan
ini, laporan juga harus dipublikasikan di sekolah inti agar dapat
diakses oleh berbagai pemangku kepentingan. Publikasi ini dapat
melalui media cetak maupun elektronik. Laporan yang harus
disiapkan oleh penerima bantuan dana mencakup dua hal yaitu
pelaksanaan kegiatan dan penggunaan dana. Laporan sekurang-
kurangnya berisi 3 (tiga) informasi utama sebagai berikut.
46
1. Pelaksanaan Kegiatan:
a. Jadwal, pelaksanaan kegiatan, peserta dan
narasumber.
b. Hasil pelaksanaan kegiatan sesuai topik kegiatan.
c. Permasalahan yang dihadapi dan upaya
pemecahannya.
2. Pertanggungjawaban Keuangan:
a. Peruntukan bantuan dana sesuai dengan proposal.
b. Permasalahan yang dihadapi dan upaya
pemecahannya.
Agar laporan memuat kedua informasi utama tersebut, maka
harus digunakan format laporan sebagai berikut.
1. Lembaran pengesahan oleh Dinas Pendidikan
Kota/Kabupaten (contoh lampiran 1).
2. Kata pengantar.
3. Daftar isi.
4. Bab I Pendahuluan (latar belakang, tujuan program, hasil
yang diharapkan, sasaran, dan sebagainya).
5. Bab II Pelaksanaan Program (menginformasikan semua
kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang disepakati
yang mencakup tempat, waktu, kegiatan, penggunaan
dana, masalah, dan upaya pemecahan masalah).
6. Bab III Hasil Pelaksanaan Kegiatan.
47
7. Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi.
8. Lampiran-lampiran
a. Dokumen hasil kegiatan.
b. Fotocopi dokumen pertanggungjawaban keuangan
(asli disimpan di masing-masing MGMP).
Laporan dibuat 1 (satu) kali setelah selesai kegiatan.
D. Pertanggungjawaban Penggunaan Dana
Pelaporan pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan
yang transparan dan akuntabel merupakan gambaran
efisiensi dan efektifitas dari dana yang digunakan.
1. Dasar Pertanggungjawaban
a. SPPB antara Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan
Menengah dengan MGMP.
b. Rencana Kerja bantuan dana yang telah disepakati
yang merupakan lampiran SPPB.
2. Jenis Pertanggungjawaban
Ada 2 kategori pertanggungjawaban yang harus dilakukan
oleh penerima bantuan dana yaitu :
a. pertanggungjawaban pelaksanaan dan hasil kegiatan.
b. pertanggungjawaban administrasi keuangan.
3. Mekanisme dan Pembukuan Pertanggungjawaban
a. Mekanisme
48
1) Semua bantuan dana yang telah digunakan oleh
MGMP dipertanggungjawabkan kepada
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan
Menengah.
2) Direktorat Pembinaan Guru Pendiidkan
Menengah melaporkan pengunaan bantuan dana
oleh masing-masing MGMP secara ringkas kepada
Dirjen GTK.
3) Pertanggungjawaban secara internal di dalam
MGMP harus disimpan oleh masing-masing
MGMP agar sewaktu-waktu dapat ditunjukkan
sebagai bukti pengeluaran apabila diperlukan.
b. Pembukuan
1) Setiap pengeluaran bantuan dana untuk MGMP
harus ditandatangani oleh ketua dan bendahara
MGMP dan dicatat atau dibukukan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku (contoh pada lampiran
9).
2) Menyertakan semua bukti pengeluaran dana
untuk keperluan pemeriksaan keuangan.
3) Semua bukti pengeluaran dana harus asli dari
penerima pembayaran, tidak boleh fotokopi.
4) Bukti pengeluaran uang di atas Rp. 1.000.000,-
(satu juta rupiah) harus dibubuhi materai Rp.
49
6.000,-. Bukti pengeluaran harus jelas uraian
peruntukan pembayarannya (misalnya uang
konsumsi, pembelian barang atau jasa) dan diberi
tanggal dan nomor bukti pengeluaran.
5) Bukti pembelanjaan harus memberikan informasi
tentang penjual atau toko (nama, alamat,
telepon), produk atau barang yang dibeli; jumlah
dan harga per buah, tanggal transaksi, dan nama
penerima pembayaran (contoh lampiran 10).
6) Jika bukti pembayaran tidak tersedia (biasanya di
toko yang kecil), penjual atau toko dapat
menuliskan informasi serupa pada selembar
kertas dan menandatanganinya.
7) Ketua dan bendahara MGMP tidak diijinkan untuk
membuat sendiri bukti pembayaran.Segala
pengeluaran yang berkaitan dengan kegiatan
MGMP untuk anggota maupun pihak yang terkait,
harus membuat bukti pembayaran atau
penerimaan berupa kuitansi "bukti kas keluar"
yang dilengkapi dengan nama dan tandatangan
ketua, bendahara dan penerima, jumlah uang
yang dibayarkan, tanggal pembayaran serta
penjelasan tentang kegiatan yang dibayar
(contoh lampiran 11) .
50
8) Laporan pertanggungjawaban keuangan MGMP
dipublikasikan secara umum menggunakan
format 1 berikut ini:
51
Format 1: Contoh
Laporan Pertanggungjawaban Keuangan bantuan dana MGMP ……… Tahun ……….
Saldo Awal:
Kas xxx Bank xxx +/+
XXX Penerimaan: Hibah (grants) xxx Donasi xxx Bunga bank xxx Lain lain xxx +/ XXX/+
Pengeluaran: Kegiatan A xxx Kegiatan B xxx …………. xxx/+ XXX/-
Saldo Akhir XXX Kas xxx Bank xxx
52
BAB VI
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB PENGELOLAAN
Setiap pihak terkait memiliki tugas dan tanggung jawab dalam
pelaksanaan program Bantuan dana (bantuan dana) ini.
Penetapan tugas dan tanggung jawab tersebut sesuai dengan
semangat otonomi daerah serta mengutamakan prinsip-prinsip
efisiensi, keterbukaan dan akuntabilitas publik. Pelaksanaan tugas
dan tanggungjawab tersebut tergambar dalam diagram alur
berikut.
C. Tugas dan Tanggungjawab Tingkat Pusat
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah
bertanggungjawab dalam:
1. menentukan kuota bantuan dana untuk masing-masing
provinsi yang didasarkan pada jumlah sekolah pada
masing-masing wilayah kabupaten/kota;
2. menentukan alokasi bantuan dana per kabupaten;
3. mengembangkan pedoman penyelenggaraan program
bantuan dana, memantau, dan mengevaluasi
pelaksanaan bantuan dana;
4. mengkoordinasikan dan mensosialisasikan kebijakan-
kebijakan terkait pelaksanaan bantuan dana.
53
D. Tugas dan Tanggungjawab Pengurus MGMP
1. Mengikuti sosialisasi program bantuan dana
2. Menyusun proposal lengkap sesuai dengan pedoman
pelaksanaan bantuan dana.
3. Jika diperlukan, memperbaiki proposal sesuai dengan
saran atau masukan dari Tim Penilai proposal bantuan
dana.
4. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan usulan dalam
proposal.
5. Membuat pertanggungjawaban kegiatan, administrasi,
dan keuangan pelaksanaan program.
6. Membuat laporan administratif dan akademik
pelaksanaan kegiatan.
7. Membuat rencana rinci keberlanjutan program untuk
tahun berikutnya.
8. Menjamin bahwa kegiatan yang dibiayai bantuan dana
dilaksanakan secara akuntabel.
54
BAB VII
PAJAK DAN PELAPORAN
Sesuai dengan aturan perpajakan yang berlaku, penerima
bantuan dana diwajibkan membayar pajak sesuai dengan
pengeluaran/pembayaran yang dilakukan.
1. Pajak penghasilan menurut pasal 21, memungut
pembayaran atas honorarium uang sidang, uang hadir
dan uang lembur sebesar 15% untuk pejabat negara,
pegawai negeri sipil (PNS), dan para pensiunan.
Sedangkan untuk selain itu, maka besar pajak yang
dipungut adalah 5% dari penghasilan yang diberikan.
2. Pajak penghasilan menurut pasal 22, memungut
pembayaran atas pembelian barang yang sejenis untuk
nilai sekurang-kurangnya Rp. 1.000.000,- (satu juta
rupiah) sebesar 1,5% dari nilai barang/transaksi.
3. Pajak pertambahan nilai pasal 22, memungut
pembayaran atas setiap pembelian barang, sebesar 10%
dan dibebankan kepada toko/penjual. Namun apabila
toko/penjual tidak bisa menunjukkan bukti faktur pajak,
maka penerima dana bantuan dana diharuskan
menyediakan dana 10% dari nilai pembelian barang
untuk pajak pertambahan nilai.
Contoh :
55
1. Apabila bantuan dana ini dipergunakan untuk kegiatan
membayar honor, maka dikenakan pajak sebesar 15%
untuk PNS dan 5% untuk non-PNS.
2. Apabila bantuan dana ini dipergunakan untuk kegiatan
membayar konsumsi yang nilainya mencapai
Rp1.000.000,- (satu juta rupiah) ke atas, dikenakan
pajak sebesar 1,5%.
3. Apabila bantuan dana ini dipergunakan untuk kegiatan
membeli alat tulis kantor (ATK) yang nilainya mencapai
Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) ke atas, maka
dikenakan pajak sebesar 10%, tetapi apabila konsumsi
di hitung perorangan maka tidak dikenakan pajak.
4. Apabila dana bantuan dana ini dipergunakan untuk
kegiatan membayar transportasi, maka tidak dikenakan
pajak.
Pajak-pajak yang dipungut di atas, harus disetorkan ke kas negara
melalui kantor pajak/bank setempat dan bukti setornya
dilampirkan pada laporan pertanggungjawaban keuangan.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, setiap dinas pendidikan
kabupaten/kotayang akan menerima bantuan dana diwajibkan
rekening atas nama organisasi dan memiliki NPWP.
56
BAB VIII
PEMANTAUAN, PENGAWASAN, DAN PENGADUAN
MASYARAKAT
G. Pemantauan
Program bantuan dana perlu dikendalikan melalui
pemantauan, pembinaan, dan pengawasan. Selain itu,
program ini juga membuka unit pengaduan masyarakat.
1. Tujuan
a. Memperoleh masukan terhadap efektifitas dan efisiensi
penyelenggaraan program bantuan dana.
b. Memetakan kinerja MGMP dalam melaksanakan
berbagai program dan kegiatan bantuan dana yang
telah ditentukan dalam proposal.
c. Menyusun rekomendasi sebagai bahan masukan untuk
perbaikan dan peningkatan program bantuan dana.
2. Komponen yang dipantau
a. Organisasi dan Manajemen
1) Kepengurusan.
2) Komitmen pengurus dan anggota MGMP dalam
pelaksanaan kegiatan MGMP.
3) Pembinaan, fasilitasi dalam mengaktifkan kegiatan
MGMP.
57
4) Pembinaan kemitraan dengan berbagai pihak yang
relevan.
b. Pengelolaan bantuan dana
1) Jumlah dana bantuan yang diterima MGMP.
2) Kesesuaian jumlah dana yang diterima dengan
pengeluaran.
3) Kesesuaian pengeluaran dengan rencana kegiatan
yang diajukan di dalam proposal.
4) Tersedianya pembukuan, lengkap, jelas, sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan disertai bukti-
buki pengeluaran yang sah.
c. Pelaksanaan Program Kerja
1) Kesesuaian pelaksanaan dan rencana kerja dalam hal
kegiatan program, jadwal, volume kegiatan,
prosedur, dan hasil.
2) Partisipasi anggota MGMP.
3) Fasilitasi dari nara sumber.
4) Identifikasi permasalahan yang dihadapi; solusi yang
diambil dan rencana tindak lanjut.
3. Pelaksanaan
Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan oleh Direktorat
Pembinaan Guru Pendidikan Menengah. Kegiatan yang
dipantau mencakup kegiatan operasional maupun
58
kegiatan teknis akademis. Pemantauan dilaksanakan
tahun 2016 pada saat pelaksanaan program.
4. Responden
Responden yang akan menjadi subyek pemantauan
adalah:
a. pengurus: ketua, sekretaris, dan bendahara MGMP;
b. anggota MGMP, masing-masing minimum 3 (tiga)
orang;
c. siswa, orang tua, dan masyarakat.
5. Metode
Pengumpulan data dilakukan melalui:
a. penyebaran angket;
b. wawancara;
c. observasi; dan
d. studi dokumentasi.
H. Pengaduan Masyarakat
Untuk kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan program,
masyarakat diminta untuk menyampaikan informasi, kritik,
saran, atau pengaduan, tentang program baik yang
menyangkut keuangan, teknis, maupun kebijakan. Para
pengadu dapat menghubungi Direktorat Pembinaan Guru
Pendidikan Menengah atau menggunakan Gerai Informasi
59
dan Media Depdikbud. Direktorat Pembinaan Guru Dikmen
Jakarta, dengan alamat
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kompleks Depdikbud Gd. D Lt. 12.
Jl. Pintu 1 Senayan Jakarta Pusat
Telp./Fax.: (021) 5797-4107
Email: [email protected]
60
LAMPIRAN-LAMPIRAN
61
Lampiran 1
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Kegiatan : Laporan Penggunaan/Pengajuan Proposal *)
Bantuan dana MGMP......…………………………………... Kecamatan ………………………….............. Kabupaten/Kota ………………………........ Provinsi ………………………..................... Tahun ……………………..........................
Ketua : ................................................. Bendahara : ................................................. Sekretaris : ................................................. Alamat Sekolah Inti : .............................
Jln. .............................. Kab/Kota....... Telepon : ........................................
..........., ……………….2016
Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan Ketua MGMP ..........
Kab/Kota .................. Kab/Kota....................
(.........................) (..............................)
NIP NIP *) Coret sesuai keperluan
62
Lampiran 2
KWITANSI
Sudah terima dari : Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah
Uang sejumlah :
Untuk pembayaran : bantuan dana MGMP …………………………………………….……… Kabupaten/Kota…….…………..
………………, ……………….2016 Yang menerima, Meterai Rp.6.000,- ………………………………………...
Ketua MGMP …………………………….………………
Terbilang : Rp………………………
…………………………………………………………………………………………
…………….………………………….
63
Lampiran 3
SURAT PERJANJIAN PENGGUNAAN BANTUAN DANA ANTARA
DIREKTORAT PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN MENENGAH DENGAN
MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN KOTA/KABUPATEN …………………………………
Nomor: ……………../…………./2016, Tanggal : ….- ………………………., 2016
Pada hari ini ………….tanggal …………..……………bulan ……………….. tahun dua ribu ……….., kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. N a m a : …………………………………………… Jabatan : ……………………………………….. Alamat : Jl. ………….…………. No. …………………… Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah, selanjutnya disebut Pihak Pertama.
2. N a m a : ……………………………………..………….. Jabatan : Ketua MGMP …………………. atau Kepala
Sekolah Inti/Sanggar *) Alamat : Jl. ………………………………………………… Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama MGMP …………………………………………………………… selanjutnya disebut Pihak Kedua. Kedua pihak sepakat mengadakan perjanjian kerja sama dengan ketentuan sebagai berikut:
64
Pasal 1 Dasar Perjanjian
1. DIPA Nomor: ……………………./…../-/2016…, tanggal ………………………….
2016. 2. Surat Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
…………………… Nomor:…………………… tanggal ……………………..2016 tentang ……………………………………………….
3. Proposal Kegiatan yang disampaikan oleh MGMP ………………….
Pasal 2 Pemberian Bantuan dana
Untuk peningkatan mutu dan kinerja Guru dan peningkatan prestasi siswa di sekolah di Kabupaten ……………………….., Pihak Pertama memberikan bantuan dana kepada MGMP ………………………. untuk melaksanakan berbagai kegiatan sesuai dengan proposal yang telah disepakati.
Pasal 3
Jangka Waktu
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tersebut selama …(…………….) bulan yang dimulai tanggal ….bulan …………………sampai dengan bulan …………tahun 2016.
Pasal 4
Pencairan Dana BANTUAN DANA
1. Jumlah bantuan dana yang diberikan untuk MGMP ……………… Kabupaten ………………………….. adalah sebesar Rp. 35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah).
2. Pemberian bantuan dana dibayarkan melalui Rekening Bank Cabang …………………No. …………… atas nama: ,
Pasal 6 Sanksi
1. Pihak Pertama dapat menghentikan pemberian Dana Bantuan/
Hibah kepada MGMP ………………….apabila:
65
a. Pihak Kedua tidak dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan Pasal 2 dan Pasal 3 di atas.
b. Hasil Monitoring dan Evaluasi menunjukkan ketidaksesuaian antara proposal (isi, prosedur dan hasil) dengan kegiatan yang dilaksanakan serta dana tidak dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan yang ditetapkan.
2. Pihak Kedua harus mengembalikan dana yang telah diterima apabila terjadi penyalahgunaan dana.
Pasal 8 Lain-lain
1. Segala hal yang belum diatur dalam perjanjian ini atau
perubahan-perubahan yang dipandang perlu oleh kedua pihak akan diatur lebih lanjut dalam perjanjian tambahan yang merupakan perjanjian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
2. Perjanjian kerja sama ini dibuat rangkap 4 (empat) terdiri dari 2 (dua) asli bermaterai Rp.6.000,- yang mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk pihak-pihak yang berkepentingan dengan pelaksanaan pemberian bantuan dana kepada MGMP ………………………..
3. Perjanjian ini berlaku sejak hari ……..tanggal ……………… bulan ………..tahun dua ribu ……………..
4. Perjanjian ini dibuat atas dasar kata sepakat dengan kesadaran
tanpa ada paksaan dan apabila terdapat perselisihan maka akan diselesaikan dengan cara musyawarah oleh kedua belah pihak.
Pihak Pertama, Pihak Kedua, Ketua MGMP
…………………………………… ……………………………….. ……….……………………….. NIP NIP: *) Catatan: 1. Penandatangan adalah Ketua MGMP, apabila MGMP memiliki rekening dan
NPWP. 2. Penandatangan adalah kepala sekolah inti/sanggar apabila MGMP TIDAK
memiliki rekening dan NPWP, sehingga yang dipakai adalah rekening dan NPWP sekolah inti/sanggar.
66
Lampiran 4
Daftar Penerima Bantuan dana
No Nama MGMP Nama penjab /ketua
Alamat
No rek Nama dan
alamat Bank
Dokumen SPPDBL*) Jumlah
dibayarkan (rp) Nomor Tanggal Nilai (rp)
TOTAL
*)SPPDBL adalah Surat Perjanjian Pemberian BANTUAN DANA
………….., …………………2016 Mengetahui: Menyetujui: Kepala Seksi Perbendaharaan Kepala Satker Bendahara Pengeluaran Satker, KPPN ...................................... ....................................
67
............................................. ........................................ .................................................. NIP: ..................................... NIP: ................................ NIP: .............................................
Lampiran 5 MGMP ………………………………….
KABUPATEN/KOTA ……………………..
RINCIAN PENGGUNAAN bantuan dana
NO KEGIATAN VOLUME SATUAN Satuan Biaya (Rp)
JUMLAH (RP)
JUMLAH
(……………………………………………………. JUTA RUPIAH)
………………………………., ……………..2016
Ketua MGMP ….……………………. Kabupaten/Kota ….…………
68
Lampiran 6 BERITA ACARA PEMBAYARAN Nomor: …………………../…./2016
Pada hari ini ………….tanggal …………..……………bulan ……………….. tahun dua ribu ……………, kami yang bertanda tangan di bawah ini: 1. N a m a : ……………………………………………
Jabatan :
Alamat : Jl. …………………………. No. …………………………………… Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah, selanjutnya disebut Pihak Pertama.
2. N a m a : ………………………………………….. Jabatan : Ketua MGMP …………………..….. Alamat : Jl. …………………………. No. ……………………………………
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama MGMP …………………………… Kabupaten ……………………………, selanjutnya disebut Pihak Kedua.
Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Nomor:……………………../2016 tanggal ……………………2016, maka Pihak Kedua berhak menerima bantuan dana sebesar Rp. 35.000.000 (tiga puluh lima juta rupiah) sesuai dengan Perjanjian Penggunaan Bantuan dana Nomor: ……………../…./2016 tanggal ……………..2016. Demikian Berita Acara Pembayaran ini dibuat, untuk keperluan kelengkapan pembayaran oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua. Pihak Kedua, Pihak Pertama, …………………………….. ………………………… Ketua MGMP ……………..
69
Lampiran 7 SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA PENGELUARAN
BENDAHARA/PEMEGANG UANG MUKA KEGIATAN (PUMK) DIREKTORAT PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN MENENGAH
NOMOR: ……/SPTB/…../…../2016
1. Nama Satuan Kerja : ……………………..……………….. 2. Kode Satuan Kerja : ……………………………………….. 3. Tanggal/Nomor DIPA : ……………………………………….. 4. Kegiatan/Sub Kegiatan : Pemberian bantuan dana ……………… 5. Jenis Belanja : …..572111 Biaya Bantuan /Hibah (Block Grant) Sekolah
Lembaga/Guru.
Yang bertanda tangan di bawah ini Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah menyatakan bahwa, saya bertanggung jawab penuh atas segala pengeluaran yang telah dibayar oleh Bendahara Pengeluaran kepada yang berhak menerima dengan rincian sbb:
NO
MAK
NAMA MGMP
NO/TGL KONTRAK
NAMA PENERIMA
URAIAN
JUMLAH (Rp)
1
572111
bantuan dana Sekolah /Lembaga/Guru
JUMLAH
Bukti-Bukti Belanja tersebut di atas disimpan sesuai ketentuan yang berlaku pada Satuan Kerja Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah. Untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan Aparat Pngawasan Fungsional.
Mengetahui/Setuju dibayar …………………….,…………………2016
Penanggung Jawab Kegiatan Bendahara/Pemegang Uang Muka Kegiatan …………………………………. ……………………………………. NIP:……………………. NIP:………………………………….
70
Lampiran 9 Model Buku Kas Umum
BUKU KAS UMUM
MGMP ………….. BULAN ……….. 2016
Penerimaan Pengeluaran
No Tgl Uraian Jumlah
(Rp) No Tgl Uraian
No.
bukti
Jumlah
( Rp )
1 1 Dana block
grant
10.000.000 1.
2.
3.
4.
5
Pelaksanaan MGMP
- Beban ATK
- Fotokopi Bahan
- Materi PTK
- Transport Fasilitator
K.6
K.8
K.9
K.5
300.000
2.000.000
1.200.000
500.000
Jumlah Penerimaan
10.000.000 Jumlah Pengeluaran 4. 000.000
Saldo Saldo 6.000.000
Total 10.000.000 10.000.000
Menyetujui ………., ………………..,2016
Ketua MGMP, Bendahara,
…………………………… ……………………………..
71
Lampiran10
Faktur Pembelian ATK dari toko sebagai lampiran Bukti Pengeluaran Toko …………………………
Alamat: Jalan ………………………………………………… F A K T U R Faktur No. F.34
Kepada Yth. Bendahara MGMP ……………………
di …………………………………………………….
Perincian barang
No Nama Barang Kuantitas Harga Satuan Jumlah
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kertas HVS Kertas Dorslag Tinta Printer HP Isi stepler 10” Lakban Stopmap
5 rim 10 rim 1 buah 5 dos 5 dos 2 dos
Rp. 30.000,- Rp. 15.000,-
Rp. 150.000,- Rp. 10.000,- Rp. 20.000,- Rp. 50.000,-
Rp.150.000,- Rp.150.000,- Rp.150.000,- Rp. 50.000,- Rp.100.000,- Rp.100.000,-
Jumlah Rp.700.000,-
…………………, ………………2016 Bagian Penjualan,
………………………
72
Lampiran11
Bukti Pengeluaran Kas
Bukti Pengeluaran Kas
Nomor : K – 71
Dibayar kepada : Bendahara MGMP ...............
Uang sebesar : Rp 200.000; (dua ratus ribu rupiah )
Untuk pembayaran : Transport mengikuti kegiatan MGMP
………………,………….,2016
Setuju dibayar
Ketua MGMP
………………
Lunas dibayar
Bendahara
………………..
Yang Menerima,
…………………
===***===