51
Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor : 5414/UN14.4/HK/2016 Tanggal 7 Nopember 2016 Ketua : Prof. Dr. Johanes Usfunan, Drs.,SH.MH. Anggota : 1. Dr. I Nyoman Suyatna, SH.,MH 2. Dr. I Gede Yusa, SH.,MH 3. Dr. Gede Marhaendra Wija Atmaja, SH.,M.Hum 4. Dr. Putu Tuni Cakabawa Landra, SH.M.,Hum iv

1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

  • Upload
    habao

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

1

Tesis Ini Telah Diuji pada

Tanggal 8 Nopember 2016

Panitia Penguji Tesis

Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana

Nomor : 5414/UN14.4/HK/2016 Tanggal 7 Nopember 2016

Ketua : Prof. Dr. Johanes Usfunan, Drs.,SH.MH.

Anggota : 1. Dr. I Nyoman Suyatna, SH.,MH

2. Dr. I Gede Yusa, SH.,MH

3. Dr. Gede Marhaendra Wija Atmaja, SH.,M.Hum

4. Dr. Putu Tuni Cakabawa Landra, SH.M.,Hum

iv

Page 2: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

2

Page 3: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

3

UCAPAN TERIMA KASIH

“Om Swastiastu”

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang

Hyang Widhi Wasa, karena atas kerta asung waranungraha-Nya penulis dapat

menyelesaikan tesis ini dengan judul “TANGGUNG JAWAB NEGARA

DALAM HAK ASASI MANUSIA DI BIDANG PENDIDIKAN BAGI

WARGA NEGARA INDONESIA” .

Tesis ini dibuat dan disusun dalam rangka memenuhi salah satu kewajiban

dan sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Magister Hukum

(MH) pada program Pascasarjana Ilmu Hukum, Konsentrasi Hukum Pemerintahan

Universitas Udayana.

Dalam penyusunan tesis ini, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan

dan arahan serta dukungan moral dari berbagai pihak, dan pada kesempatan ini

perkenankanlah penulis dengan kerendahan hati menyampaikan terimakasih

kepada:

Prof. dr. Ketut Suastika, Sp.PD KEMD, selaku Rektor Universitas

Udayana, Prof. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K)., selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Udayana, Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A., selaku Asisten

Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Prof. Dr. I Gusti Ngurah Wairocana, SH. MH., selaku Dekan Fakultas

Hukum Universitas Udayana, Dr. Ni Ketut Supasti Darmawan, SH.M Hum.

LLM., selaku Ketua Program Studi Mgister (S2) Ilmu Hukum Universitas

vi

Page 4: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

4

Udayana, dan Dr. Putu Tuni Cakabawa Landra, SH. M Hum., selaku Sekretaris

Program Studi Magister (S2) Ilmu Hukum Universitas Udayana.

Prof. Dr. Drs. Yohanes Usfunan, SH. MH., selaku pembimbing pertama

dan Dr. I Nyoman Suyatna, SH. MH., selaku pembimbing kedua yang banyak

memberikan bimbingan, masukan, arahan, dan perhatian dalam proses

penyelesaian tesis ini.

Seluruh staff pengajar dan tata usaha pada program Studi Magister (S2)

Ilmu Hukum Universitas Udayana yang telah membantu dalam menyelesaikan

proses ini.

Kedua orang tua yang saya cintai Anak Agung Darma Adi, SH Dan Ni

Made Suastini. Suami saya tercinta I Gusti Ngurah Arya Putra dan anak saya

tersayang I Gusti Agung Ayu Intan Aryantari yang telah memberikan dukungan

secara moril serta memberikan motivasi dan semangatnya. Adik saya terkasih

Anak Agung Adhiwara Putra, ST yang memberikan dorongan dan pengertiannya.

Teman-teman MH’12 hukum pemerintahan khususnya beserta sahabat

lainnya: Aryana, Anastasia, Edi budi Putra, Isya Nalapraja, Pasek Pramana, Dwi

Kurnia Hartawan, Dwi maya sari, Ayu Intan, Ibu Budawati, serta sahabat-sahabat

lainnya yang banyak memberikan masukan, saran, semangat, dan motivasi dalam

penyusunan tesis ini.

Demikian penulisan ini dibuat dan disampaikan kepada semua pihak

yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan bantuan

dalam penyelesaian tesis ini. Pada akhirnya penulis berharap semoga tesis ini

vii

Page 5: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

5

dapat memberikan sumbangan pemikiran dan manfaat bagi semua pihak,

terutama di dalam perkembangan ilmu hukum.

“Om Shanti, Shanti, Shanti Om”.

Denpasar, 20 Oktober 2016

Penulis

viii

Page 6: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

6

ABSTRAK

Hak Asasi Manusia merupakan hak yang paling mendasar atau pokok yang dimiliki oleh manusia sejak lahir, sebab hak tersebut adalah karunia dari Tuhan

Yang Maha Esa. Hak-hak tersebut tidak boleh diganggu gugat oleh siapapun serta harus dilindungi oleh masyarakat, pemerintah, dan Negara dengan dikeluarkannya

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal ini hak untuk memperoleh pendidikan yang merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat untuk memperbaiki keadaan dalam kehidupannya menuju arah yang lebih baik. Adapun

permasalahan dalam penelitian ini yaitu : 1. Bagaimana pengaturan negara dalam pemenuhan hak asasi manusia di bidang pendidikan? Sedangkan permasalahan

yang 2.Bagaimana tanggung jawab negara jika terjadi kelakuan dalam pemenuhan hak asasi manusia di bidang pendidikan?.

Jenis penelitian merupakan jenis hukum normatif yang beranjak dari kekosongan norma terhadap tanggung jawab Negara dalam upaya pemenuhan hak

asasi manusia di bidang pendidikan menggunakan pendekatan konseptual (conceptual appoach), dan pendekatan perundang-undangan (statute appoach), yang terkait dengan tanggung jawab negara dalam hak asasi manusia di bidang

pendidikan dan pendidikan bagi warga negara Indonesia.

Hasil dan pengaturan ini peran Negara dalam upaya pemenuhan hak asasi manusia di bidang pendidikan masih terdapat kepastian hukum secara konkrit, dan dari sudut pandang negara kesejahteraan (walfare state) dimana Negara

memberikan fasilitas pelayanan umum yang layak bagi warga negaranya, salah satunya mengenai hak untuk memperoleh pendidikannya, sehingga hak atas

pendidikan seyogyanya tidak terhenti pada tingkat menengah pertama saja, melainkan lanjut pada menengah atas sampai perguruan tinggi.

Kata Kunci : Tanggung jawab, Negara, Hak Asasi Manusia, Pendidikan, dan

Negara Kesejahteraan

ix

Page 7: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

7

ABSTRACT

Human Rights are the most fundamental rights possessed by humans since

birth, because those rights are a gift from God the Almighty. Such rights should

not be contested by anyone and should be protected by the society, the government, and the State with the issuance of the legislation in force, in this case,

the right to have education, which is a necessity for people to improve conditions in their life towards a better direction. The problems in this research are: first, what is the regulation of filling human right in education aspect? While the second

problems is what is the state's responsibility in the event of conduct in the fulfillment of human rights in education?

The type thim of research is a kind of normative law, departing from the void of norm on State responsibility in fulfilling human rights in the field of education, using a conceptual approach and statute approach relating to the

responsibility of the state in the human rights in the field of education and education for Indonesian citizens.

In the results and the regulation, the State's role in fulfilling human rights in the field of education, there is still concrete legal certainty, and from the standpoint of the welfare state where the State provides public service facilities

eligible for its citizens, one of them being concerned with the right to obtain education, so that the right to education should not stop at the junior high le vel

only, but continued to senior high level through colleges. Keywords : Responsibility, State, Human Rights, Education, and Welfare State

x

Page 8: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

8

RINGKASAN

Penelitian ini berjudul Tanggung Jawab Negara Dalam Hak Asasi Manusia di Bidang Pendidikan Bagi warga Negara Indonesia, terdiri dari 5 (lima) bab. Bab

I menguraikan latar belakang masalah mengenai manusia sebagai makhluk yang bermartabat memiliki hak dasar yang wajib dilindungi, seperti hak hidup, hak

berbicara, hak berkumpul, serta hak beragama dan kepercayaan. Hak Asasi manusia merupakan hak yang paling hakiki dimengerti oleh manusia dimana salah satunya hak asasi manusia pada bidang pendidikan, dimana hak atas pendidikan

dilindungi oleh masyarakat, pemerintah, dan Negara dengan dikeluarkannya peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemerintah menyatakan dengan

tegas, bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan sebagaimana yang diatur dalam undang-undang mengenai Hak Asasi Manusia. Hak warga Negara atas pendidikan sangat diperlukan untuk kesejahteraan hidup mereka. Peraturan

pemerintah Republik Indonesia Tahun 2008 tentang wajib Belajar merupakan tanggung jawab pemerintah atas pendidikan warganya salah satunya program

wajib belajar 9 tahun. Penjelasan pasal demi pasal sudah cukup jelas. Berdasarkan data penunjang penulis temukan, bahwa angka putus sekolah dengan alasan ekonomi di Indonesia cukup tinggi. Dalam hal ini Negara terindikasi melakukan

kelalaian dalam hal pemenukan hak asasi manusia di bidang pendidikan. Mengingat undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Undang-Undang

tentang Hak Asasi Manusia, Negara diberikan tanggung jawab untuk pemenuhan hak asasi manusia di bidang pendidikan. Berdasarkan kajian penulis terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan penulis menemukan kekosongan norma,

sehingga penulis mencoba mengkaji dan menemukan permasalahan tersebut agar memperoleh norma yang tegas dalam batasan-batasan, sehingga pemerintah dan

Negara terhadap dunia pendidikan agar warganya menjadi cerdas dan masa depan yang cerah. Dalam bab ini juga diuraikan tentang : rumusan masalah; tujuan penelitian, manfaat penelitian; landasan teori; dan metode penelitian.

Sebelum melangkah pada pembahasan permasalah utama, mengenai bab II tujuan umum Hak Asasi Manusia dan pendidikan terdiri dari 3 (tiga) sub bab. Sub

bab pertama membahas pengertian Hak Asasi Manusia. Sub kedua sejarah Hak Asasi Manusia. Selanjutnya sub bab ketiga yaitu perkembangan pendidikan di Indonesia.

Pada bab III terdiri dari 3 (tiga) sub bab yang pertama mengatur tentang pengaturan pendidikan dalam peraturan perundang-undangan, diantaranya;

pengaturan pendidikan dalam undang-undang Republik Indonesia Tahun 1945, pengaturan pendidikan dalam undang-undang Republik Indoensia No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia pengaturan pendidikan dalam undang-undang

No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sub bab yang kedua membahas mengenai jalur, jenjang dan jenis pendidikan da lam peraturan

perundang-undangan. Sub bab yang ketiga negara dalam upaya pemenuhan hak asasi manusia di bidang pendidikan.

Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan masalah kedua yang

terdiri 2 (dua) sub bab pertama membahas pendidikan di Indonesia dalam sudut pandang negara kesejahteraan, sub bab yang kedua membahas bentuk tanggung

xi

Page 9: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

9

jawab negara dalam hal terjadinya kelalaian pemenuhan hak asasi manusia di

bidang pendidikan bagi warga negara Indonesia. Bab V adalah bab penutup yang terdiri dari sub bab simpulan dan saran.

Simpulan merupakan hasil dari pembahasan masalah kedua, sedangkan saran

memuat hal-hal yang dapat direkomendasikan terkait dengan permasalahan dalam penelitian sebagai bentuk jalan keluar atas permasalahan yang dikemukakan,

sehingga layak untuk dilaksanakan.

xii

Page 10: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

10

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DALAM..................................................................... i

PERSYARATAN GELAR MAGISTER ......................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ................................................................ iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT................................................. v

UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................ vi

ABSTRAK ....................................................................................................... ix

ABSTRACT ..................................................................................................... x

RINGKASAN .................................................................................................. xi

DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 10

1.3 Ruang Lingkup Masalah ......................................................................... 11

1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................... 11

1.4.1 Tujuan Umum ............................................................................. 11

1.4.2 Tujuan Khusus ............................................................................ 12

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................. 12

1.5.1 Manfaat Teoritis .......................................................................... 12

1.5.2 Manfaat Praktis ........................................................................... 12

1.6 Orisinalitas Penelitian ............................................................................. 12

xiii

Page 11: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

11

1.7 Landasan Teori dan Konsep ................................................................... 19

1.7.1 Teori Tujuan Negara ................................................................... 19

1.7.2 Teori Hak Asasi Manusia (HAM)............................................... 22

1.7.3 Teori Pertanggungjawaban Negara ............................................. 25

1.7.4 Konsep Negara Hukum ............................................................... 26

1.7.5 Konsep Hak Asasi Manusia ....................................................... 31

1.7.6 Konsep Negara Kesejahteraan .................................................... 34

1.8 Metode Penelitian ................................................................................... 36

1.8.1 Jenis Penelitian............................................................................ 36

1.8.2 Jenis Pendekatan ......................................................................... 37

1.8.3 Sumber Bahan Hukum ................................................................ 37

1.8.4 Teknik Pengumpulan Bahan Hukum .......................................... 39

1.8.5 Teknik Analisis Bahan Hukum ................................................... 39

BAB II TINJAUAN UMUM HAK ASASI MANUSIA DAN PENDIDIKAN

2.1 Pengertian Hak Asasi Manusia ............................................................... 40

2.2 Sejarah Hak Asasi Manusia (HAM) ....................................................... 45

2.3 Perkembangan Pendidikan di Indonesia ................................................. 51

BAB III PENGATURAN NEGARA DALAM PEMENUHAN HAK

ASASI MANUSIA 3.1 Pengaturan Pendidikan Dalam Peraturan Perundang-Undangan ........... 64

3.1.1 Pengaturan Pendidikan dalam Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 ................................................. 78 3.1.2 Pengaturan Pendidikan dalam Undang-Undang Republik

Indonesia No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia ........ 86

xiv

Page 12: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

12

3.1.3 Pengaturan Pendidikan dalam Undang-Undang Republik

Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional ...................................................................................... 90

3.2 Jalur, Jenjang dan Jenis Pendidikan dalam Peraturan Perundang-Undangan ................................................................................................ 95

3.3 Peran Negara dalam Upaya Pemenuhan Hak Asasi Manusia di Bidang

Pendidikan .............................................................................................. 106

BAB IV KELALAIAN NEGARA DALAM PEMENUHAN HAK

ASASI MANUSIA DI BIDANG PENDIDIKAN 4.1 Pendidikan di Indonesia dalam Sudut Pandang Negara Kesejahteraan.. 115

4.2 Bentuk Tanggung Jawab Negara Dalam hal Terjadi Kelalaian

Pemenuhan Hak Asasi Manusia di Bidang Pendidikan Bagi Warga Negara Indonesia .................................................................................... 126

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan ................................................................................................. 133

5.2 Saran ....................................................................................................... 134

DAFTAR BACAAN

xv

Page 13: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai makhluk bermartabat memiliki sejumlah hak dasar yang

wajib dilindungi, seperti hak hidup, hak berbicara, hak berkumpul, serta hak

beragama dan kepercayaan. Nilai-nilai Hak Asasi Manusia menekankan pada hak-

hak dasar yang harus dilindungi dan dimuliakan. Hak Asasi Manusia memiliki

prinsip persamaan dan kebebasan manusia sehingga tidak boleh adanya

diskriminasi, eksploitasi, dan kekerasan terhadap manusia dalam bentuk apapun

dan juga tidak ada pembatasan dan pengekangan terhadap kebebasan dasar

manusia. Hak Asasi Manusia sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa dirumuskan

sebagai hak kodratiah yang melekat dimiliki oleh manusia sebagai karunia

pemberian Tuhan kepada insan manu`sia dalam menopang dan mempertahankan

hidup dan prikehidupannya dimuka bumi.1

Setelah dunia mengalami perang kedua yang melibatkan hampir semua

seluruh dunia dan dimana hak-hak asasi manusia tidak dihiraukan, timbul suatu

keinginan untuk merumuskan hak-hak asasi manusia tresebut ke dalam suatu

naskah Internasional. Usaha ini pada 16 Desember 1948 berhasil dengan

diterimanya Universal Declaration of Human Rights (pernyataan sedunia tentang

Hak-Hak Asasi Manusia) oleh negara-negara yang tergabung dalam Perserikatan

Bangsa-Bangsa. Di dunia barat sering kali ada usaha untuk merumuskan serta

1 Nurul Qamar, 2013, Hak Asasi Manusia Dalam Negara Hukum Demokrasi, Sinar Grafika,

Jakarta, hal. 10.

1

Page 14: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

2

memperjuangkan hak-hak yang dianggap suci dan harus dilindungi. Dalam proses

ini telah lahir beberapa naskah yang menetapkan beberapa hak yang mendasari

kehidupan manusia karena bersifat universal dan asasi. Naskah tersebut adalah,

Magna charta (1215), Bill of Rights (1969), Amercan Declaration of Independen,

dan The French Declaration (1789) (Deklarasi Prancis). Selain hak politik ada

juga hak yang harus dipenuhi yakni hak yang mencakup bidang ekonomi dan

sosial budaya termasuk di dalamnya pendidikan.

Hak Asasi Manusia merupakan hak yang paling hakiki dimiliki oleh

manusia dimana salah satunya terwujud dalam Hak asasi manusia di bidang

pendidikan. Pendidikan dalam hal ini sangat diperlukan oleh warga negara untuk

mencerdaskan dirinya serta memberikan masa depan yang baik. Pendidikan diatur

dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan

bentuk hirarkhi peraturan perundang-undangan yang tertinggi.

Pada Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 menentukan:

1. Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan;

2. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah membiayainya;

3. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem

pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa

yang diatur dengan Undang-Undang; 4. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya

dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta

dari pendapatan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional;

5. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

Page 15: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

3

Berdasarkan kelima ayat yang termuat dalam Pasal 31 Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersirat makna bahwa pendidikan

sangat diperlukan untuk mencerdaskan bangsa serta pemerintah memiliki peran

penting dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung

tinggi nilai-nilai agama serta kemanusiaan dan memberikan hak-hak untuk

memperoleh kesejahteraan dalam hidupnya. Pasal 31 ayat (3) Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa “Pemerintah

mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang

meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dan rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Pemerintah

dalam menyelenggarakan pendidikannya wajib meningkatkan ke imanan dan

ketakwaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa”.

Pemerintah diharapkan memberikan pendidikan yang layak bagi

masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dimana pemerintah

juga memperhatikan hak-hak yang dimiliki oleh warganya serta menjunjung

tinggi nilai-nilai kemanusiaannya. Pasal 27 Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 menentukan;

1. “Segala warga bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu

dengan tidak ada kecualinya”. 2. “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang

layak bagi kemanusiaannya “.

3. “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.

Ketiga ayat yang termuat dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, bahwa setiap warga negara memilik i hak kedudukan yang

Page 16: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

4

sama dalam hukum. Berhak atas penghidupan yang layak, serta memiliki hak ikut

dalam pembelaan negara. Termasuk memiliki hak terhadap pendidikan yang

sangat dibutuhkan oleh warga negaranya agar kedepannya memiliki penghidupan

yang layak.

Adapun yang menjadi pembahasan masalah penelitian ini adalah hak asasi

manusia di bidang pendidikan dan sebelum membahas mengenai hak asasi

manusia di bidang pendidikan bagi warga negara Indonesia, terlebih dahulu harus

mengetahui hak pendidikan, dimana hak pendidikan tersebut harus dilindungi oleh

masyarakat, pemerintah, dan negara dengan dikeluarkan peraturan perundangan-

undangan yang berlaku.

Pendidikan sangat dibutuhkan oleh semua warga masyarakat, karena

pendidikan memberikan pengaruh bagi kehidupan mereka kedepannya. Maka dari

itu hak-hak untuk mendapatkan pendidikan diatur dalam peraturan per undang-

undangan. Pemerintah sebagai penyelenggara pendidikan di Indonesia secara

demokratis serta menjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi manusia. Pasal 28C

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, menentukan;

1. “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan yang memperoleh

manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat

manusia .” 2. “Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam

memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun

masyarakat, bangsa, dan negaranya.”

Berdasarkan kedua ayat yang termuat dalam Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945, bahwa semua orang sebagai warga

Page 17: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

5

masyarakat berhak memperoleh pendidikan yang layak serta memberikan manfaat

bagi dirinya dan berhak memajukan dirinya agar memiliki kualitas hidup yang

lebih baik kedepannya. Hak tersebut merupakan hak yang harus dihormati dan

dijunjung tinggi oleh semua masyarakat serta negaranya.

Hak asasi manusia yang mengatur masalah pendidikan berada pada

generasi kedua yakni Hak Asasi sosial budaya/Sosial Culture Rights diantaranya

Hak menentukan memilih dan mendapatkan pendidikan, Hak mendapatkan

pengajaran, dan Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat

dan minat. Hak untuk memperoleh pengajaran dan pendidikan hal tersebut diatur

pada Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia Pasal 27 Deklarasi Universal Hak

Asasi Manusia Tahun 1948, menyebutkan;

1. “Setiap orang berhak berpartisipasi dalam kehidupan budaya masyarakat, dan turut mengecap kemajuan ilmu pengetahuan dan

pemanfaatannya.” 2. “Setiap orang berhak atas perlindungan terhadap keuntungan moral

dan materiil yang diperoleh dari karya ilmiah dari karya ilmiah, sastra dan seni apapun yang diciptakannya.”

Masyarakat memperoleh kebebasan berpartisipasi dalam bidang ilmu

pengetahuan serta kebebasan dalam berkarya, sehingga menciptakan karya-karya

yang memberikan sesuatu penilaian bagi dirinya. Hak-hak untuk mendapat

pendidikan yang layak juga terdapat Dalam Pasal 12 Undang-Undang Republik

Indonesia No. 9 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, menyebutkan;

“Setiap orang berhak atas perlindungan bagi pengembangan pribadinya

untuk memperoleh pendidikan, mencerdaskan dirinya, dan meningkatkan kualitas hidupnya agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa, bertanggung jawab, berakhlak mulia, bahagia, dan sejahtera sesuai dengan

hak asasi manusia,”

Page 18: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

6

Fungsi dan tujuan pendidikan diatur dalam Pasal 3 Undang-Undang

Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

menyebutkan;

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif

mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Mengkaji ketentuan Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Sistem

Pendidikan Nasional diatas, sesungguhnya ketentuan pendidikan dalam Undang-

Undang tersebut memiliki fungsi mengembangkan ilmu pengetahuan untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa serta bertujuan agar seluruh masyarakat

Indonesia memperoleh pendidikan yang layak. Dengan dasar tujuan nasional yang

telah tertulis dalam Undang-Undang Republik Indonesia Sistem Pendidikan

Nasional No. 20 Tahun 2003, setiap unit atau organisasi yang bergerak dalam

bidang pendidikan nasional.2

Pemerintah sebagai penyelenggara pendidikan untuk masyarakat

diharapkan memberikan pelayanan yang terbaik agar hak atas pendidikannya

diperoleh dengan baik, Pasal 4 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyebutkan:

1. “Pendidikan yang di selenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia,

nilai keagamaan, nilai kultural dan kemajemukan bangsa”.

2 Sukard jo dan Ukim Komarudin, 2013, Landasan Pendidikan Konsep Dan Aplikasinya,

Rajawali Prees, Jakarta, hal. 15

Page 19: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

7

2. “Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik

dengan sistem terbuka dan multimakna”. 3. “Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan

pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat”.

4. “Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses

pembelajaran”. 5. “Pendidikan yang diselenggarakan dengan mengembangkan budaya

membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat”.

6. “Pendidikan yang diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan

pengendalian mutu layanan pendidikan”.

Berdasarkan keenam ayat yang termuat dalam Undang-Undang Republik

Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang pendidikan Nasional, bahwa prinsip

penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara demokratis dan menjunjung tinggi

hak asasi manusia, nlai-nilai agama, secara sistematis, berlangsung sepanjang

hayat, memberikan keteladanan, mengembangkan budaya membaca,dan sebagai

peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.

Hak dan kewajiban warga negara dalam memperoleh pendidikan diatur

pada Pasal 5 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, menyebutkan;

1. “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan”.

2. “Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental intelektual, dan/sosial berhak memperoleh pendidikan khusus”.

3. “Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan pelayanan khusus”.

4. “Warga negara memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa

berhak memperoleh pendidikan khusus”. 5. “Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan meningkatkan

pendidikan sepanjang hayat”.

Page 20: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

8

Berdasarkan kelima ayat yang termuat dalam Undang-Undang No. 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa mendapatkan

pendidikan merupakan hak yang harus diterima warga negara dan negara

berkewajiban memberikan hak tersebut berupa pelayanan yang baik.

Warga negara yang mendapat pendidikan tidak saja berdomisili di

perkotaan tetapi warga yang tinggal di daerah terpencil juga mendapatkan

pendidikan yang sebagaimana mestinya. Hak warga negara atas pendidikan sangat

diperlukan untuk kesejahteraan hidup mereka.3 Adapun hak mereka yakni berupa

pelayanan pendidikan dari tingkat dasar sampai dengan tingkat tinggi. Kewajiban

pemerintah dan negara dalam memberikan hak-haknya dalam bidang pendidikan

diharapkan adil dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di

Indonesia.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, bahwa setiap orang berhak atas

pengembangan dirinya untuk memperoleh pendidikan demi masa depan yang

diharapkannya, karena hak-hak tersebut merupakan hak yang melekat secara

kodrati pada manusia sebagai makhluk Tuhan Yang maha Esa. Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia No. 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar pada

Pasal 1 ayat (1) menentukan, “Wajib belajar adalah program pendidikan minimal

yang harus diikuti oleh warga negara Indonesia atas tanggung jawab Pemerintah

dan pemerintah daerah.” Dalam hal ini pemerintah bertanggung jawab atas hak

pendidikan warganya salah satunya program wajib belajar 9 tahun.

3Arif Rohman 2009, Memahami pendidikan Dan Ilmu Pendidikan, CV.Aswaja Preesindo,

Yogyakarta, hal. 47.

Page 21: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

9

Isu hukum dalam penelitian ini secara tegas penulis deskripsikan terdapat

pada ketentuan Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945

dalam ketentuan Pasal 31 ayat (1) dan (2) menyatakan secara tegas bahwa setiap

warga negara tidak hanya berhak mendapatkan pendidikan namun wajib

mengikuti pendidikan dasar dan negara berkewajiban untuk mememenuhi segala

biaya terkait dengan pendidikan dasar tersebut. UndangUndang No. 39 Tahun

1999 tentang Hak Asasi Manusia dalam ketentuan Pasal 12 menegaskan bahwa

“Setiap orang berhak atas perlindungan bagi pengembangan pribadinya, untuk

memperoleh pendidikan, mencerdaskan dirinya, dan meningkatkan kualitas

hidupnya agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa, bertanggung jawab,

berakhlak mulia, bahagia, dan sejahtera sesuai dengan hak asasi manusia”.

(Penjelasan pasal demi pasalnya adalah cukup jelas).

Berdasarkan data penunjang yang penulis dapatkan pada media tehnologi

informasi, peneliti menemukan adanya fakta hukum bahwa angka putus sekolah

dengan alasan ekonomi di Indonesia cukup tinggi. Menurut data resmi yang

dihimpun dari 33 Kantor Komnas Perlindungan Anak (PA) di 33 provinsi, jumlah

anak putus sekolah pada tahun 2014 sudah mencapai 11,7 juta jiwa. Jumlah itu

pasti sudah bertambah lagi tahun ini, mengingat keadaan ekonomi nasional yang

kian memburuk.

Tidak ada keterangan dari Komnas PA apakah jumlah tersebut merupakan

akumulasi data tahun sebelumnya, lalu ditambah dengan jumlah anak-anak yang

Page 22: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

10

baru saja putus sekolah. Tapi kalaupun jumlah itu bersifat kumulatif, tetap saja

terasa sangat menyesakkan.4

Dalam hal ini negara terindikasi melakukan kelalaian dalam hal

pemenuhan hak asasi manusia di bidang pendidikan. Mengingat Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 j.o. Undang-Undang tentang Hak

Asasi Manusia, negara diberikan tanggung jawab untuk pemenuhan hak asasi

manusia di bidang pendidikan. Berdasarkan kajian penulis terhadap ketentuan

peraturan perundang-undangan penulis menemukan kekosongan norma hukum di

dalam penelitian ini.

Berpijak dengan hal tersebut diatas penulis mencoba untuk mengkaji dan

meneliti permasalahan tersebut sehingga memperoleh norma yang tegas dalam

batasan-batasan, sehingga pemerintah dan negara terhadap dunia pendidikan agar

warganya menjadi cerdas dan memilki masa depan yang cerah. Dari latar

belakang tersebut diatas maka penulis menulis dengan judul “TANGGUNG

JAWAB NEGARA DALAM HAK ASASI MANUSIA DI BIDANG

PENDIDIKAN BAGI WARGA NEGARA INDONESIA.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas dapat diambil rumusan masalah

sebagai berikut:

4 Robert Manurung, 2016, “12 Juta Anak Indonesia Putus Sekolah” avalaible at

https://ayomerdeka.wordpress.com/2008/03/22/12-juta-anak-indonesia-putus-sekolah/, hal. 2. Data

diakses pada hari jumat tanggal 5 Agustus 2016.

Page 23: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

11

1. Bagaimanakah pengaturan negara dalam pemenuhan hak asasi

manusia di bidang pendidikan?

2. Bagaimana tanggung jawab negara jika terjadi kelalaian dalam hal

pemenuhan hak asasi manusia di bidang pendidikan?

1.3 Ruang Lingkup Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang tidak relevan, maka pembahasan

dalam tesis ini terbatas pada pokok permasalahan, pembahasan berkenaan dengan

permasalahan pertama lebih di fokuskan pada pengaturan negara dalam

pemenuhan di bidang pendidikan, sedangkan untuk membahas permasalahan

kedua tanggung jawab negara jika terjadi kelalaian dalam hal pemenuhan hak

asasi manusia.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan diatas, maka tujuan dari penulisan ini

dapat dibagi menjadi dua tujuan antara lain, tujuan umum dan tujuan khusus.

1.4.1 Tujuan Umum

Penelitian ini secara umum berupaya untuk mengembangkan ilmu hukum

terkait dengan paradigma science as a proces 5(ilmu sebagai proses),

khususnya mengenai tanggung jawab negara dalam hak asasi manusia di

bidang pendidikan.

5 Program Studi Magister(S2) 2013, Pedoman Penulisan Usulan penelitian Tesis Dan

Penulisan Tesis Program Studi Magister (S2) Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas

Udayana, Program studi Magister Ilmu Hukum Program Pasca Sarjana Universitas Udayana,

Denpasar, hal. 28.

Page 24: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

12

1.4.2 Tujuan Khusus

a) Untuk mengetahui dan menganalisa pengaturan negara dalam

pemenuhan hak asasi manusia di bidang pendidikan.

b) Untuk mengetahui dan menganalisa tanggung jawab negara jika

terjadi kelalaian dalam hal pemenuhan hak asasi manusia di bidang

pendidikan.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian dan penulisan ini diharapkan bermafaat baik secara teoritis

maupun praktis.

1.5.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini yakni sebagai

sumbagan pemikiran khasanah ilmu pengetahuan khususnya di bidang

ilmu hukum yakni untuk mengetahui pengaturan negara dalam pemenuhan

hak asasi manusia di bidang pendidikan.

1.5.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan-masukan bagi

pemerintah dalam hal pengaturan negara dalam pemenuhan hak asasi

manusia di bidang pendidikan.

1.6 Orisinalitas Penelitian

Usulan penelitian tesis ini merupakan hasil dari pemikiran sendiri,

penulisan ini berpedoman pada peraturan perundang-undangan serta

Page 25: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

13

menggunakan literatur- literatur, artikel-artikel, dan bahan hukum lain. Maka dari

itu penulis membandingkan dengan beberapa penelitian yang mengkaji mengenai

masalah pendidikan, beberapa tesis menurut penulis hampir mirip, yaitu;

a. Tesis dengan judul “Kewenangan Dinas Pendidikan Provinsi Bali Dalam

Menuntaskan Wajib Belajar”. Ditulis oleh Ketut Wica, mahasiswa Program

Studi Pasca Sarjana Universitas Udayana tahun 2007. Peneliti tesis ini

secara garis besar mengkaji mengenai kewenangan dinas pendidikan

provinsi Bali terkait dengan penyelenggaraan wajib belajar menurut

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

serta hambatan yang dihadapi oleh dinas pendidikan provinsi Bai dalam

upaya penuntasan wajib belajar, penulisan tesis ini lebih menekankan pada

kewenangan dinas pendidikan provinsi dalam penyelenggaraan wajib

belajar menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional serta mengupayakan ketuntasan wajib belajar dari

hambatan yang dihadapi. Hasil penelitiannya sebagai berikut:

1. Kewenangan Dinas Pendidikan Provinsi Bali dalam menuntaskan

wajib belajar adalah memberikan pelayanan, kemudahan,

mengarahkan, membimbing membantu, dan mengawasi

penyelenggara pendidikan sesuai dengan peraturan perundangan yang

berlaku.

Pemerintah daerah memiliki kewenangan dan kewajiban

menyelenggarakan dasar yang bermutu dan bisa diakses oleh semua

anak dan mengawasi pelaksanaan wajib belajar serta mampu

Page 26: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

14

merealisasi anggaran dalam peningkatan pendidikan nasional sesuai

dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas,

dimana pemerintah pusat menempatkan sekurang-kurangnya 20% dari

APBN serta APBD untuk memenuhi penyelenggaraan pendidikan

nasional.

Belum adanya kejelasan terkait dengan wajib belajar terutama

menyangkut hak dan kewajiban peserta didik serta pembiayaan

pendidikan., biaya apa yang menjadi tanggung jawab pemerintah

terkait pelaksanaan wajib belajar sehingga masyarakat dapat

mengetahui secara jelas apa saja yang menjadi hak dan kewajiban

orang tua dalam penuntasan wajib belajar 9 tahun.

2. Hambatan yang dihadapi Dinas Pendidikan Provinsi Bali dalam

menuntaskan wajib belajar. Dalam Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 diamanatkan setiap warga negara

wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib mengikuti

membiayainya. Kemudian lebih ditegaskan dalam Undang-Undang

No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yang lebih fokus menyebutkan

pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyelenggarakan

pendidikan minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut

biaya, namun dalam peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan dijelaskan dalam Pasal 62 ayat (2) biaya

personal sebagaimaa dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya

pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa

Page 27: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

15

mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.

Dimana dalam peraturan Pemerintah No. 19 terkait dengan wajib

belajar masih sangat bertentangan dengan UU No. 20 Tahun 2003

tentang Sisdiknas terutama masalah wajib belajar dengan biaya

pendidikan.

Selain hal yang bertentangan antara wajib belajar dan pembiayaan

pendidikan dalam pelaksanaan wajib belajar belum ada sanksi yang

jelas. Kata wajib belajar diberi arti secara eksplisit, tidak dibuat

samar-samar, kata wajib semestinya kata wajib sebenarnya bahwa

setiap anak 7-15 tahun wajib bersekolah di SD sampai dengan SMP

maka bagi keluarganya dapat dikenakan sanksi tertentu.

Konsekwensinya adalah pemerintah wajib menyediakan sarana

pendidikan yang sangat dijangkau oleh anak itu beserta

pembiayaannya. Inilah salah satu hambatan dalam pelaksanaan wajib

belajar 9 tahun yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk

menindaklanjuti program tersebut.6

b. Tesis dengan judul “ Kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi Bali Dalam

Penanganan Pendidikan Dasar “. Tesis ini ditulis oleh Komang Merta Dana

mahasiswa Program Studi Pascasarjana Ilmu Hukum Universitas Udayana

tahun 2006. Tesis ini secara garis besar mengkaji mengenai dasar hukum

Keputusan Gubernur Bali NO. 30 Tahun 2001 tentang uraian Tugas Dinas

6 Ketut Wica, 2007, Kewenangan Dinas Penidikan Provinsi Bali Dalam Penuntasan Wajib

Belajar, ( Tesis ) Program Studi Magister (S2) Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Udayana,

Denpasar.

Page 28: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

16

Pendidikan, implikasi yuridis Keputusan Gubernur No. 30 Tahun 2001

terhadap pelaksanann tugas pada Subdin Pendidikan Dasar. Tesis ini lebih

menekankan pada dasar hukum Keputusan gubernur dalam tugas dinas

pendidikan serta implikasi yuridis pelaksanaan Keputusan Gubernur pada

Subdin Pendidikan Dasar. Hasil penelitin dari tesis ini sebagai berikut:

1. Dasar Hukum Keputusan Gubernur Bali NO. 30 Tahun 2001

tentang Uraian Tugas Dinas Pendidikan adalah Peraturan Daerah No.

2 Tahun 2001 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata

Kerja Perangkat Daerah.

2. Dengan keluarnya Keputusan Gubernur Bali No. 30 Tahun 2001 tidak

saja membuat ketidak pastian dalam melaksanakan tugas Subdin

Pendidikan Dasar, akan tetapi akan menciptakan tidak adanya

kepastian hukum, efisiensi dalam penyelenggaraan pendidikan serta

ketidak efektifan dalam pencapaian program-program yang

menyangkut SMP, maka Keputusan Gubernur Bali No. Tahun 2001

dapat dibatalkan.7

c. Selanjutnya tesis dengan judul “Urgensi Pendidikan dan Pelatihan

Kepemimpinan Bagi Jabatan Struktural“. Tesis ini ditulis oleh Siti

Dumawan Damanik mahasiswa Program Studi Pascasarjana Ilmu Hukum

Universitas Udayana tahun 2010. Tesis ini secara garis besar mengkaji

mengenai pengaturan pelaksanaan diklat kepemimpinan bagi pegawai

7 Komang Merta Dana, 2006, Kewenabgan Pemerintah Daerah Provinsi Bali Dalam

Penanganan Pendidikan Dasar, ( Tesis ) Program Studi Magister ( S2) Ilmu Hukum Pascasarjana

Universitas Udayana, Denpasar.

Page 29: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

17

negeri sipil dalam jabatan struktural di Provinsi Bali. Tesis tersebut lebih

menekankan pada pendidikan dan pelatihan para calon Pegawai Negari Sipil

melalui Diklat Kepemimpinan serta hubungannya dengan pengangkatan

Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural di Provinsi Bali. Hasil

penelitiannya sebagai:

1. Ketentuan Pasal 14 Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000 tentang

Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil yang menegaskan

peserta Diklat Kepemimpinan adalah Pegawai Negeri Sipil yang telah

atau yang akan menduduki jabatan struktural menimbulkan kekaburan

norma karena tidak mengatur secara tegas syarat-syarat peserta Diklat

Kepemimpinan sesuai dengan jenjang jabatannya. Terkait dengan

kekaburan norma tersebut, maka pengaturan pelaksanaan Diklat

Kepemimpinan bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah di Provinsi Bali

secara teknis berdasarkan pada produk hukum daerah dalam bentuk

keputusan Gubernur Bali dan Keputusan Kepala Pendidikan dan

Pelatihan Provinsi Bali. Produk hukum daerah yang dimaksud

berpedoman pada Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang

Perubahan Atas Undang-Undang No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-

Pokok Kepegawaian dan Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000

tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil dan

Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah No. 100 tentang pengakuan Pegawai Negeri

Sipil Dalam Jabatan Struktural.

Page 30: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

18

2. Hubungan antar Diklat Kepemimpinan dengan pengangkatan seorang

Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam jabatan struktural bahwa

seperlunya memiliki hubungan sebab akibat, karena bagi Pegawai

Negari Sipil Daerah yang telah mengikuti Diklat Kepemimpinan

sesuai dengan jenjang jabatannya belum tentu menduduki jabatan

struktural, sedangkan bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah belum

mengikuti Diklat Kepemimpinan sesuai jenjang jabatannya ada yang

menduduki jabatan struktural.8

Berdasarkan ketiga penelitian diatas merupakan ranah penelitian dalam

bidang pendidikan khususnya mengenai Kewenangan Dinas Pendidikan Dalam

menuntaskan wajib belajar, Kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi Bali Dalam

Penanganan Pendidikan Dasar, dan Urgensi Pendidikan dan Pela tihan Bagi

Pegawai Negeri Sipil.

Kajian yang ditulis oleh penulis ini menekankan pada tanggung jawab

negara dalam hak asasi manusia di bidang pendidikan bagi warga negara

Indonesia. Hal tersebut tidak adanya suatu kesamaan pada tulisan penelitian ini

dan tidak merupakan plagiasi pada penelitian-penelitian terdahulu.

8 Siti Dumawan Dumanaik, 2010, Utrgensi Pendidikan Dsan Pelatihan Kepemimpinan Bagi

Pegawai Negeri Sipil DaeraH Dalam Pengangkatan Jabatan Struktural, ( Tesis ) Program Studi

MagisteR (S2) Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar.

Page 31: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

19

1.7 Landasan Teori dan Konsep

Dalam rangka mengkaji permasalahan di atas, akan dikemukakan beberapa

teori, asas, dan konsep sebagai landasan teoritis, adapun teori, asas, dan konsep

yang akan digunakan dalam penulisan ini sebagai berikut:

1. Teori Tujuan Negara

2. Teori Hak Asasi Manusia (HAM)

3. Teori Pertanggungjawaban Negara

4. Konsep Negara Hukum

5. Konsep Hak Asasi Manusia (HAM)

6. Konsep Negara Kesejahteraan (Welfare State)

1.7.1 Teori Tujuan Negara

Relevansi teori tujuan negara dengan objek penelitian ini, bahwa negara

memiliki tujuan untuk mensejahterakan serta melindungi hak-hak rakyatnya.

Dalam hal ini hak tersebut untuk memperoleh pendidikan, karena dengan

memperoleh pendidikan rakyat akan dapat memperbaiki kehidupan yang lebih

baik.

Negara merupakan suatu organisasi pada wilayah yang memiliki

kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya, dalam hal ini tatanan

hukumnya dikenal dari sumber-sumber hukum, yaitu; perundang-undangan,

yurisprudensi, doktrin atau ajaran hukum, dan kebiasaan hukum. 9 Negara

merupakan suatu wadah ( bentuk ) bagi rakyat dalam melakukan suatu organisasi,

secara umum memudahkan rakyatnya mencapai tujuan bersama yang diharapkan

9 Emersitus John Gilissen dan Emeritus Frits Gorle, 2007, Sejarah Hukum, PT Refika

Aditama, Bandung, hal 1

Page 32: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

20

menuju kearah yang lebih baik. Negara memiliki suatu tujuan untuk memajukan

kepentingan rakyatnya.

Tujuan negara adalah menyelenggarakan kesejahteraan serta kebahagiaan

rakyatnya, atau menyelenggarakan masyarakat adil dan makmur. 10 Adapun tujuan

negara dalam hal ini untuk memberikan kesejahteraan yang adil pada rakytnya,

karena negara yang paling utama bertanggungjawab dalam hal memajukan

pendidikan di Indonesia, maka untuk memajukan pendidikan dibuatkan dalam

suatu peraturan yang berbentuk peraturan perundang-undangan yang mengatur

mengenai pendidikan.

Menurut H. Alwi Wahyudi mengatakan, bahwa ada tiga tujuan negara

yaitu;

1. Tujuan mengutamakan adanya sasaran yang hendak dicapai, yang terlebih dahulu sudah ditetapkan.

2. Tujuan menunjukkan dunia cita, karena itu, tujuan mengandung sifat abstrak.

3. Tujuan juga menunjukkan apa yang secara ideal yang hendak dicapai oleh negara atau visi negara11

Beliau mengatakan, bahwa tujuan negara mengutamakan apa yang harus

dicapai terlebih dahulu yaitu sasaran mengarah pada suatu perlindungan terhadap

hak-hak warga negaranya, tujuan negara mengandung sifat yang abstrak, serta

menunjukkan bagaimana visi negara untuk tujuan yang hendak dicapai pada

negara tersebut, sehingga tujuan negara dapat dikatakan untuk mensejahterakan

10 Soehino, 2005, Ilmu Negara, Liberty, Yogyakarta, hal. 148

11

H. Alwi Wahyudi, 2014, Ilmu Negara dan Tipologi Kepemimpinan Negara, Pustaka

Pelajar, Jakarta, hal. 79.

Page 33: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

21

warga negaranya agar memperoleh pelayanan yang layak seperti hak untuk

memperbaiki kehidupannya salah satunya memajukan pendidikan.

Disamping memilki tujuan negara, negara juga mempunyai tujuan hukum,

hukum merupakan suatu peraturan hidup, yang memaksa untuk melindungi

kepentingan manusia dalam masyarakat dan negara. 12 Dapat dikatakan hukum

sangat besar pengaruhnya terhadap tata tertib dalam suatu negara. Hukum selain

mengatur tata tertib negara juga mengatur tingkag laku setiap warga negara agar

terarah. Tujuan hukum atau cita hukum Gustav Radbruch mengatakan adalah

suatu keadilan yang merupakan keinginan secara terus menerus dan tetap untuk

memberikan pada setiap warga masyarakat apa yang menjadi haknya. 13 Keadilan

merupakan hal yang diperlukan dalam segala bidang karna keadilan tersebut akan

dapat menjamin hak-hak dari setiap warga negara.Adapun tujuan hukum yang

dikemukakan oleh Jeremy Bentham, bahwa tujuan hukum adalah memberikan

maafaat atau kebahagiaan yang sebanyak-banayaknya untuk semua orang.14 Dari

uraian tersebut, bahwa negara berdasarkan atas negara hukum, maka negara harus

melindungi hak-hak yang dimiliki oleh rakyatnya, memberikan kebebasan untuk

rakyatnya dalam melakukan suatu organisasi, dimana organisasi tersebut memiliki

tujuan yang mengarah kearah yang baik. Walaupun negara memberikan

kebebasan tapi rakyat juga harus mentaati peraturan yang telah ditentukan.

Negara dalam hal ini bertujuan untuk mensejahterakan serta memajukan

kepantingan umum, salah satunya memajukan pendidikan. Mengenai pendidikan

12 I Ketut Artadi, 2006, Hukum Dan Perspektif Kebudayaan, Pustaka Bali Post, Denpasar,

hal. 10.

13

Peter Mahmud Marzuki, 2008, Pengantar Ilmu Hukum, Edisi Revisi, Kencana, Jakarta, hal.

121.

14

Abdul Rahmat Budiono,2005, Pengantar Ilmu Hukum, Bayumedia,Malang, hal 26.

Page 34: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

22

tersebut memiliki fungsi dan tujuan yang diatur dalam Pasal 3 Undang-Undang

Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyatakan;

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia,berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab”.

Uraian tersebut dapat dikatakan, bahwa suatu negara memilki tujuan untuk

memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya. Adapun salah satunya adalah

pendidikan, dimana negara memberikan pendidikan yang bermutu serta layak bagi

rakyatnya, karena dengan pendidikan negara mengantarkan rakyatnya kearah

kehidupan yang lebih baik, agar berjalan tertib dan lancar di dalam memperoleh

pendidikan, maka dibuatkan suatu aturan yang dituangkan kedalam peraturan

perundang-undangan di bidang pendidikan.

1.7.2 Teori Hak Asasi Manusia (HAM)

Relevansi teori hak asasi manusia yang berkaitan dengan objek penelitian

ini, untuk mengembangkan dirinya serta memperjuangkan haknya, dalam hal ini

hak memperoleh pendidikan. Secara tegas diatur dalam konstitusi suatu negara

agar pemenuhan hak atas pendidikan mempunyai kepastian hukum.

Teori hak asasi manusia merupakan teori yang dikemukakan oleh ahli

filsafat hukum khususnya pada manzhab hukum alam. Aristoteles dalam bukunya

“Nicomachean Ethics”. Dalam teori hak asasi manusia dapat dikatakan, bahwa

hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia itu sendiri. Secara

Page 35: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

23

teoritis, terdapat dua teori mengenai hak asasi manusia yaitu teori universalis dan

teori positivisme. Adapun teori-teori tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Teori universalis (universalist theory) hak asasi manusia

Doktrin kontemporer hak asasi manusia merupakan salah satu dari

jumlah perspektif moral unversalis. Asal mula dan perkembangan hak asasi

manusia tidak dapat dipisahkan dari perkembangan universalisme nilai

moral. Dalam buku Nicomachaen Ethis, Aristoteles secara rinci

menguraikan argumentasi yang mendukung keberadaan ketertiban moral

yang bersifat alamiah. Ketertiban alam ini harus menjadi dasar dari seluruh

sistem keadilan rasional. Ketertiban sangat dibutuhkan oleh alam kemudian

diturunkan dalam serangkaian kriteria universal yang komperhensif untuk

menguji ligitimasi dari sistem hukum sebenarnya karya manusia. 15

2. Teori positvisme (positivist theory) hak asasi manusia

Menurut pandangan kaum positivisme, bahwa tiada hukum lain

kecuali perintah penguasa (Law is command of The Lawgivers). Bertitik

tolak dari hal tersebut, pendapat para sarjana dapat disamakan dengan

bagian aliran legisme dari aliran hukum positif yang menyatakan secara

tegas, bahwa hukum merupakan identik dengan Undang-Undang, jadi tidak

ada hukum diluar Undang-Undang menurut pandangan teori ini.16

Berdasarkan uraian teori universalisme menyatakan bahwa ketertiban

dibutuhkan oleh alam kemudian diturunkan dalam serangkaian kriteria universal

15 Soerjono Soekanto,2009, Pokok-Pokok Sosiologi Hukum, PT Raja Grafindo Persada,

Jakarta, hal. 93.

Page 36: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

24

secara komperhensif untuk menguji hukum yang sebenarnya dibuat oleh manusia

serta teori positivisme mengatakan, bahwa hukum identik dengan Undang-

Undang.

Pada Pasal 1 ayat (10 Undang- Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang

Hak Asasi Manusia menentukan,

“Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat

dan keberadaan manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi

kehormatan serta perlindunga harkat dan martabat manusia”.

Berdasarkan ketentuan Pasal tersebut diatas, bahwa hak asasi manusia

memiliki sifat universal. Selain universal, hak-hak tersebut tidak dapat dicabut

(inalienable) yang memiliki arti seburuk apapun perlakuan yang telah dialami

oleh seseorang atau betapa bengisnnya perlakuan seseorang, maka ia tidak akan

berhenti menjadi manusia dan karena itu tetap memiliki hak-haknya tersebut. Kata

lain hak-hak itu melekat pada diri manusia itu sendiri sebagai makhluk insani.17

Menurut beliau hak asasi manusia merupakan hak secara kodrati karunia dari

Tuhan Yang Maha Esa dan tidak dapat diganggu gugat serta melekat pada dirinya.

Teori positivisme hak asasi manusia tersebut yang digunakan untuk

menganalisis peran negara upaya pemenuhan hak asasi manusia d i bidang

pendidikan bagi warga negara Indonesia.

17 Rhona K.M,.Smith,2010, Hukum Hak Asasi Manusia, Pusat Studi Hak Asasi Manusia

Universitas Islam Indonesia (PUSHAM UII), Yogyakarta, hal.11

Page 37: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

25

1.7.3 Teori Pertanggungjawaban Negara

Relevansi teori pertanggungjawaban negara yang berkaitan dengan

penelitian ini, bahwa negara bertanggung jawab atas pendidikan bagi warga

negara Indonesia. Dalam hal ini peran negara sangat diperlukan untuk memenuhi

hak asasi manusia atas pendidikan yang sesuai peraturan perundang-undangan.

Pertanggungjawaban berasal dari dua kata tanggung jawab, berarti

keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau ada sesuatu hal boleh

dituntut, diperkarakan, dipersalahkan, dan sebagainya). 18 Berdasarkan uraian

tersebut diatas menyatakan, bahwa barang siapa yang melakukan suatu kesalahan

dapat di kenakan sanksi sesuai dengan yang diperbuat, sebab seseorang

mempunyai tanggung jawab dalam melakukan sesuatu.

Joseph. P. Harris seorang ahli dari Amerika dalam perkembangan hukum

kontemporer, menurutnya pertanggung jawaban sebuah negara atau biasa yang

disebut responsibility of states mengandung aspek kewajiban dari dalam bagian

suatu negara.19 Uraian tersebut mengatakan bahwa, negara memiliki tanggungg

jawab atas segala hal, salah satunya tanggung jawab atas hak pendidikan. Negara

menjamin hak-hak atas pendidikan sesuai peraturan perundang-undanngan

mengenai hak untuk memperoleh pendidikan.

Bagir manan mengatakan, bahwa salah satu unsur penting dalam

penyelenggaraa pemerintah adalah pertanggungjawaban. Niemand kan een

bevoeghdied uilioefenen sonder verantwornding schulding isjn of sonder dat of

18 WJS. Poerwadarmanta,1976, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, hal. 1014.

19

Sugeng Istanto, 2015, Pengertian Tanggung Jawab Menurut Para Ahli Huk um, p. 1,

available at www.pengertianartidefenisi,com, diakses 6 Agustus 2016.

Page 38: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

26

uitoefening conirole bestaan.20 Beliau mengatakan, bahwa unsur yang terpenting

pemerintah dalam penyelenggaraan negara adalah tanggung jawab, tanggung

jawab pemerintah dalam hal ini memajukan pendidikan bagi warga negara, agar

memperoleh pendidikan yang sesuai dengan yang diharapkan.

Apabila dikaitkan dengan penelitian ini dapat dikatakan, bahwa

pemenuhan hak asasi manusia merupakan tanggung jawab dari negara. Adapun

tanggung jawab negara dalam hal ini mengenai hak warga negara atas pendidikan.

Pendidikan sangat diperlukan bagi warga negara untuk mencerdaskan dirinya,

maka negara dalam memenuhi hak atas pendidikan warga negara Indones ia harus

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

1.7.4 Konsep Negara Hukum

Relevansi konsep negara hukum yang berkaitan dengan objek penelitian

ini, bahwa warga negara Indonesia memiliki hak-hak atas pendidikan, dimana

pendidikan sangat diperlukan untuk mengembangkan dirinya serta. untuk

mencerdaskannya. Hak pendidikan agar berjalan sesuai dengan yang diharapkan,

maka dituangkan ke dalam bentuk peraturan perundang-undangan.

Konsep negara hukum ( Rule of Law ) merupakan konsep yang sangat

ideal saat ini, meskipun konsep tersebut di jalankan dengan persepsi yang

berbeda-beda Terhadap istilah “ Rule of Law “ ini dalam bahasa Indonesia sering

juga diterjemahkan sebagai “ Supremasi Hukum “ ( supremacy Of Law ) atau

“pemerintahan berdasarkan atas hukum”. Disamping itu, istilah “ negara hukum”

Page 39: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

27

(goverment by law) atau rehcstaat, juga merupakan istilah yang dipergunakan.

Tentang negara hukum,Munir Fuady menjelaskan:

Negara hukum, adalah sistem kenegaraan diatur berdasarkan hukum yang berlaku, berkeadilan tersusun dalam suatu konstitusi, dimana semua orang

dalam negara tersebut, baik yang diperintah maupun yang memerintah, harus tunduk hukum yang sama, sehingga setiap orang yang sama diperlakukan sama dengan setiap orang berbeda, dilakukan berbeda

dengan dasar pembedaan yang rasional, tanpa memandang perbedaan warna kulit, ras, gender, agama, daerah, dan kepercayaan , kewenangan

pemerintah dibatasi berdasar prinsip distribusi kekuasaan, sehingga pemerintah tidak bertindak sewenang-wenang dan tidak melanggar hak-hak rakyat, karenanya kepada rakyat diberikan peran yang sesuai dan

peranannya secara demokratis.21

Berdasarkan uraian tersebut diatas, hubungan negara dengan hukum akan

melahirkan suatu keterikatan yang menyangkut tentang peraturan-peraturan

mengenai susunan atau tatanan negara dan kewenangan serta pembentukan

hukum, memberikan peran kepada rakyat secara demokratis. Adanya

perkembangan konsep negara hukum modern pada abad ke 20 yang telah

melakukan suatu perubahan dimana negara memberikan hak-hak kesejahteraan

yakni, hak mendapatkan kehidupan yang layak, hak mendapatkan pendidikan,

hak mendapatkan pekerjaan yang dijalankan dalam berbagai pola keamanan sosial

(social security). Selain keamanan negara juga memberikan hak untuk

mendapatkan pendidikan yang layak bagi masyarakatnya.

Hubungan negara dengan hukum akan melahirkan suatu keterikatan yang

menyangkut tentang peraturan-peraturan mengenai susunan dan tatanan negara

dan kewenangan serta pembentukan hukum. Konsep negara hukum (rechtsstaat)

21 Munir Fuady, 2009, Teori Negara Hukum ( Rechtsstaat ), PT Refika Aditama, Bandung,

hal. 3.

Page 40: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

28

Freidrich Julias Stahl, yang menurutnya negara hukum (rechtsstaat) harus

memenuhi unsur-unsur sebagai berikut;

1. Perlindungan hak-hak asasi manusia. 2. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak

tersebut. 3. Pemerintahan berdasarkan pada peraturan perundang-undangan

(hukum tertulis).

4. Peradilan administrasi dan perselisihan.22

Unsur-unsur tersebut diatas merupakan suatu penghargaan terhadap hak

asasi manusia dan peraturan perundang-undangan, sebab hak asasi manusia

merupakan hak yang paling mendasar dimiliki oleh manusia. Pemerintah dalam

hal ini melindungi hak-hak asasi manusia dengan di buatkannya Undang-Undang

untuk melindungi hak-hak masyarakat dalam memperoleh pendidikan.

AV. Dicey ahli Anglo Saxon konsep The Rule Of Law harus memenuhi

memenuhi unsur sebagai berikut:

1. Its Mean, at the firtst place , the absolute supremacing or pridominance of reguler law as supposedto the influance of arbitraty power and exludes the exixtance urbanitraces; of progresive, or ever

of wide desrebionary authority on the part of goverment, 2. Its Maens, aain, equaliti before the law, or the equal sujection of all

classes to the ordinary law courts. 3. The rule of law, lastly, may be used as formula for expressionthe fact

that with asa the law constitition, the rule wich in foreign courtries

naturally from part of aconstitutional code, are the scource but consencuence of the right of individuals, as defined enforced by the

courts.23

Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat dikatakan, bahwa the rule of law

terdiri atas; supremasi hukum yang berarti kekuasaan tertinggi dalam negara

22 Ridwan HR, 2011, Hukum Administrasi Negara, Raja Grafindo, Cetakan ke-VI, Jakarta,

hal. 3.

23

AV.Deciy, 1968, Introduction To Study Of The Law Of Contitution, Mc Milan

Co.Ltd,London, hal. 202-203.

Page 41: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

29

adalah hukum, adanya persamaan di muka hukum dimana kedudukan setiap orang

dalam hukum dan memajukan hak asasi manusia harus dilindungi sesuai dengan

peraturan perundang-undangan, dalam hal ini hak dalam memperoleh pendidikan.

Sudargo Gautama, menyatakan tiga ciri-ciri atau unsur-unsur negara

hukum, yaitu;

1. Terdapat pembatasan kekuasaan negara terhadap perorangan, yang

maksudnya negara tidak dapat bertindak sewenang-wenang, tindakan negara dibatasi oleh hukum, individu mempunyai atas negara-negara atau rakyat mempunyai hak atas penguasa.

2. Asas legalitas, setiap tindakan negara berdasarkan atas hukum yang diadakan terlebih dahulu yang harus ditaati juga oleh pemerintah atau

peraturannya. 3. Adanya pemisahan kekuasaan.24

Sehubungan dengan konsep negara hukum, Indonesia merupakan negara

yang memegang prinsip negara hukum yang berdasarkan ketentuan Pasal 1 ayat

(3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang

menyatakan, “Negara Indonesia adalah negara hukum”. Berdasarkan konsep

negara hukum terdapat pada Undang-Undang tersebut diatas, negara hukum

mempunyai empat syarat yang dikemukakan oleh Ismail Sunny, yaitu:

a. Hak Asasi Manusia.

b. Pembagian kekuasaan.

c. Pemerintahan berdasarkan Undang-Undang.

d. Peradilan dan Administrasi.25

24 Abdul Aziz Hakim, 2011, Negara hukum Dan Demokrasi Di Indonesia, Cetakan ke-1,

Pusaka Pelajar, Yogyakarta, hal. 10.

25

Titik Tri Wulandari, 2010, Pengantar Hukum Tata Usaha Negara Indonesia, Pretasi Pusaka

Publisher, Jakarta, hal. 164.

Page 42: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

30

Empat syarat yang dinyatakan tersebut diatas, adanya hak asasi manusia

merupakan hak yang harus dilindungi oleh negara maupun pemerintah dengan di

buatkan peraturan perundang-undangan

Bahkan negara hukum di Indonesia bertujuan memajukan kesejahteraan

umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan mewujudkan suatu keadilan sosial

bagi seluruh rakyat Indonesia, supaya mendapatkan kehidupan sesuai dengan

yang diharapkan. Adapun konsep negara kesejahteraan merupakan suatu

kewajiban dimana pemerintah mengupayakan kesejahteraan umum atau

bestuuszorg. Hal tersebut dapat diketahui pada dasarnya konsep negara hukum

mengenal dua asas, yaitu asas legalitas dan asas perlindungan hak asasi manusia,

asas legalitas adalah asas yang merupakan suatu keterikatan kepada Undang-

Undang.26 Undang-undang tersebut sangat diperlukan oleh pemerintah sebagai

landasan atau pedoman untuk melaksanakan tugas-tugasnya.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dapat dikatakan asas legalitas

adalah suatu kekuasaan yang berdasarkan hukum, sehingga peran serta

pemerintah dan setiap warga negara seharusnya tunduk pada hukum yang berlaku.

Apabila dikaitkan dengan usulan penelitian ini, maka pemerintah dalam hal ini

menyelenggarakan pendidikan yang memiliki tujuan mencerdaskan kehidupan

bangsa seharusnya memperhatikan mutu dan kualitas pendidikan yang sesuai

dengan peraturan perundangan tentang pendidikan.

26 Hotman P Subea, 2010, Peraturan Kebujakan , Asas-Asas Umum Yang Baik, Erlangga,

Jakarta, hal. 36.

Page 43: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

31

1.7.5 Konsep Hak Asasi Manusia

Relevansi konsep hak asasi manusia dengan objek penelitian ini, bahwa

konsep tersebut memberikan kebebasan pada semua warga negara Indonesia

untuk memperoleh hak-haknya dalam pendidikan, serta adanya perlidungan

terhadap hak-hak dalam memperoleh pendidikan.

Hak asasi manusia menurut Charlie Rudyat mengatakan, bahwa

Hak asasi manusia merupakan suatu hak yang dimiliki oleh manusia sejak dia dilahirkan ke diunia, bukan karna diberikan oleh masyarakat atau

negara; Sekumpulan hak yang melekat pada hakikatnya dari keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrah-

Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, dan pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.27

Menurut uraian tersebut diatas dapat dikatakan, bahwa hak asasi manusia

merupakan hak dibawa manusia sejak lahir, hak itu melekat secara kodrati yang

merupakan anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa, hak asasi manusia harus

dihormati, dijunjung tinggi, serta dilindungi oleh negara, hukum, dan pemerintah.

Dimana hak tersebut tidak boleh diganggu gugat oleh siapapun, sebab hak itu

telah melekat pada setiap orang sebagai warga negara .

Hak Asasi Manusia Mark Van Hocke mengemukakan, dalam bidang tata

negara adalah, hak asasi warga negara merupakan hak mendasar disamping

pembahasan menyangkut hubungan dan kedudukan lembaga- lembaga negara.28

Berdasarkan pernyataan tersebut, bahwa hak asasi manusia merupakan hak

paling mendasar yang dihormati oleh semua warga negara. Hak tersebut di

27 Charlie Rudyat, 2014, Kamus Hukum, Pustaka Pelajar, jakarta, hal. 185.

28

Yohanes Usfunan, 2011, HAM POLITIK, Kebebasan Berpendapat Di Indonesia, Udayana,

University Prees, Denpasar, hal. 2.

Page 44: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

32

tetapkan pada peraturan perundang-undangan, dalam hal ini pemerintah

diharapkan memberikan pelayanan yang baik pada masyarakat untuk

mendapatkan pendidikan berdasarkan peraturan yang berlaku. Deklarasi PBB

menyatakan,“Hak Asasi Manusia merupakan harkat dan martabat manusia telah

dikembalikan, manusia telah menjadi manusia yang dalam dirinya melekat hak-

hak yang tidak bisa di rampas begitu saja oleh negara, seperti hak untuk hidup,

hak untuk mempunyai keluarga, hak untuk bebas bepergian, dan sebagainya”.29

Pernyataan dari Deklarasi PBB, bahwa hak-hak manusia yang hakiki tidak bisa

dirampas karena hak tersebut telah dilindungi oleh negara yang dituangkan dalam

peraturan perundang-undangan, termasuk hak pendidikan disini merupakan hak

yang harus dilindungi, karena pendidikan memberikan pembentukan karakter bagi

warga masyarakat untuk mengembangkan dirinya.

Jimly Asshiddiqie menyatakan, bahwa terbentuknya negara juga

penyelenggaraan kekuasaan suatu negara tidak boleh mengurangi arti atau makna

kebebasan hak asasi manusia, hal tersebut merupakan merupakan pilar sangat

penting dalam setiap negara yang disebut sebagai negara hukum. 30 Hak Asasi

Manusia sangat berpengaruh dalam penyelenggaraan suatu negara, karena hak

asasi manusia memiliki peran penting dalam negara. Pendidikan sangat diperlukan

untuk meningkatkan taraf hidup sebagaimana dituangkan dalam Undang-Undang

Republik Indonesia No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 9 ayat

29 Todung Mulia Lubis, 2005, Jalan Panjang Hak Asasi Manusia, Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta, hal. 273.

30

Binsar Gultom, 2010, Pelanggaran HAM Didalam Hukum Keadaan Darurat Di Indonesia,

Gramedia, Jakarta, hal. 108.

Page 45: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

33

(1) menyebutkan, “ Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan

meningkatkan taraf kehidupannya”.

Hak Asasi Manusia adalah hak yang dimiliki manusia secara kodrati tanpa

pengecualian dan keistimewaan bagi golongan, kelompok maupun tingkat sosial

mereka tertentu.31 Hak-hak tersebut mencakup antara lain hak atas kehidupan,

keamanan, kebebasan berpendapat, dan merdeka dari segala bentuk penindasan

yang wajib dijunjung tinggi, tidak saja oleh setiap individu dari suatu negara yang

mengakui keberadaan dan menghargai Hak Asasi Manusia. Kamus Besar Bahasa

Indonesia menyatakan, Hak Asasi Manusia adalah hak yang dilindungi secara

internasional yaitu Deklarasi PBB ( Declaration of Human Rights ), seperti hak

untuk untuk hidup, hak kemerdekaan, hak untuk memiliki, dan hak untuk

mengeluarkan pendapat.32 Hak pendidikan merupakan hak yang dilindungi,

mengenai pendidikan terdapat pada HAM generasi kedua yaitu hak ekonomi,

sosial dan budaya. Hak Asasi Manusia pada bidang pendidikan memberikan

kebebasan untuk mengembangkan dirinya untuk mendapatkan pendidikan.

The author analyzez intelleectual framework that froms basic of their

legitimacy.33 Menurut beliau hak asasi manusia merupakan hak dasar yang telah

disahkan di seluruh dunia, hak tersebut sangat dihormati dan dijunjung tinggi,

sehingga dikeluarkan aturan-aturan untuk mengaturnya, seperti yang telah

diuraikan diatas, bahwa hak asasi manusia merupakan hak yang dilindungi negara,

hukum, pemerintah, maupun oleh individu itu sendiri. Hak tersebut merupakan

31 Niken Sawitri, 2008, Ham Perempuan. Refika Aditama, Bandung. Hal. 1

32

Ibid, hal. 382.

33

Cristian Tomuscat, 2008, Human Rights Between Idealism And Realism, Oxford University

Prees, page 8.

Page 46: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

34

tanggung jawab moral serta yuridis, semua warga ikut serta dalam menegakkan

dan melindungi, terutama dalam hal ini mengenai hak pendidikan bagi semua

warga negara Indonesia

1.7.6 Konsep Negara Kesejahteraan

Relevansi konsep negara kesejahteraan yang berkaitan dengan penelitian

ini, bahwa negara menjamin kesejahteraan warganya dalam hal ini mengenai hak

atas pendidikan. Negara memberikan pelayanan yang baik bagi warganya untuk

memperoleh pendidikan, Negara menjamin hak atas pendidikan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Welfare state adalah negara kesejahteraan, konsep ini muncul untuk

menggantikan konsep legal state atau negara penjaga malam. 34 Uraian tersebut

mengatakan, bahwa munculnya konsep negara kesejahteraan untuk memberikan

suatu pelayanan yang sebesar-besarnya untuk warganya, dalam hal ini mengenai

pendidikan. Pelayanan atas pendidikan sangat diperlukan untuk mencerdaskan

warga negaranya.

Negara kesejahteraan (welfare state) Roscou Pound mengatakan, bahwa

secara faktual keinginana sebagian besar manusia yaitu ingin hidup

mengembangkannya secara layak.35 Menurut beliau manusia pada umumnya

selalu ingin maju dan berkembang menjadi yang lebih baik. Salah satu

mengembangkan dirinya di dalam memperoleh pendidikan. Pendidikan

merupakan suatu yang sadar dan terencana untuk mencerdaskan dirinya serta

membentuk kepribadian kerarah yang lebih baik yang berguna bagi dirinya,

34 Ridwar HR, 2006, Hukum Administrasi Negara, PT Raja Grafindo, Jakarta. Hal. 14

35

Soetiksno, 1976, Filsafat Hukum, Pradnya Paramita, Jakarta, hal. 9-10.

Page 47: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

35

masyarakat dan negara. Pemerintah selaku penyelenggara negara d iharapkan

memberikan pelayanan bagi warga untuk mrmperoleh pendidikan yang layak

sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pada hakekatnya negara kesejahteraan (welfare state) dapat digambarkan

eksistensinya sebagai pengaruh dari hasrat manusia yang mengharapkan

terjaminnya rasa aman, ketentraman, dan kesejahteraan agar tidak jatuh ke dalam

keterpurukan. Hal tersebut dapat sebagai tujuan manusia yang senantiasa

mengupayakan kesejahteraan dalam kehidupannya, sehingga hal tersebut telah

dijamin dalam konstitusi suatu negara. Negara kesejahteraan (welfare state)

merupakan negara yang pemerintahannya menjamin terselenggaranya

kesejahteraan warganya. Dalam hal ini negara menjamin kesejahteraan pendidikan

bagi warga negaranya.

Dalam mewujudkan kesejahteraan warganya harus didasarkan pada lima

(5) pilar kenegaraan, yaitu

1. Demokrsai (Democracy).

2. Penegakan hukum (Rule of Law).

3. Perlindungan Hak Asasi Manusia.

4. Anti Diskriminasi.

Berdasarkan kelima pilar tersebut negara kesejahteraan (welfare state)

dalam melayani warganya diharuskan memenuhi hak-hak warganya sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku, salah satunya mengenai pelayanan

mengenai pendidikan warganya. Hak atas pendidikan warganya merupakan hak

yang harus dipenuhi oleh negara tersebut.

Page 48: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

36

1.8 Metode Penelitian

1.8.1 Jenis Penelitian

Penelitian merupakan upaya pencarian dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan dan teknologi dengan menemukan dan mengemukakan kebenaran

dengan cara menemukan suatu analisa. Peter Mahmud Marzuki mengatakan,

bahwa penelitian hukum merupakan proses untuk menemukan aturan hukum,

prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum

yang dihadapi.36Morris L. Cohen dan Kent C. Olson mengatakan, bahwa “Legal

research is essential component of legal pratice, it was the process of finding the

law that governs an activity and materials”.37Uraian tersebut mengatakan, bahwa

penelitian merupakan suatu komponen penting dari praktek hukum adalah

menemukan suatu proses hukum dimana mengatur suatu kegiatan dan sarana

dalam menjelaskan atau menganalisa hukum tersebut.

Penelitian hukum ini menggunakan metoda penelitian hukum normatif

yang dilakukan melalui analisis yang di peroleh dari bahan-bahan kepustakaan

seperti buku, diktat, dan lain- lain, dihubungkan dengan peraturan perundang-

undangan dan konsep para ahli hukum sebagai hasil penelitiannya.38 Penelitian

hukum normatif memiliki ciri-ciri, beranjak dari adanya kekosongan norma atau

asas hukum, kekosongan norma dalam penelitian ini terdapat pada pengaturan

negara dalam pemenuhan hak asasi manusia. Penelitian ini menggunakan bahan

hukum yang terdiri atas bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Di

36 Peter Mahmud Marzuki, 2005, Penelitian Hukum, Cetakan ke-1, Kencana , Jakarta, hal. 35.

37

Morris L. Cohen dan Kent C. Olson, 2000, Legal Research In A Nutshell, Seven Edition,

ST. Paul, Minn, West Group, hal. 1.

38

Zainuddin Ali, 2009, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, jakarta, hal. 25

Page 49: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

37

dalam penelitian hukum normatif, maka penelitian terhadap asas-asas hukum

dilakukan terhadap kaedah-kaedah hukum yang merupakan patokan-patokan

berprilaku atau bersikap tidak pantas.39

1.8.2 Jenis Pendekatan

Metode Pendekatan yang digunakan dalam penulisan tesis ini adalah

pendekatan konseptual (conceptual appoach) dan pendekatan perundang-undangn

(Statute appoach). Pendekatan konseptual digunakan untuk mengkaji mengenai

konsep-konsep yang digunaka seperti konsep negara hukum, dan konsep hak

asasi manusia. Dalam metode pendekatan perundang-undangan dalam penelitian

ini perlu menangani hirarki, dan asas-asas- hukum dalam peraturan perundang-

undangan.40 Pendekatan perundang-undangan yaitu suatu norma-norma atau

kaedah-kaedah yang mengkaji mulai dari Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia Tahun 1948,

undang-Undang Republik Indonesia No. 39 Tahun 1999, Undang-Undang

Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Undang-Undang No. 14 Tahun 2005, dan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 Tahun 2013 dilengkapi dengan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005.

1.8.3 Sumber Bahan Hukum

Sumber bahan hukum yang dipergunakan dalam penulisan ini berasal dari

beberapa sumber, meliputi;

39 Nomensen Sinamo, 2009, Metode Penelitian Hukum, Bumi Intitama Sejahtera, Jakarta, hal.

107

40

Ibid, hal. 96.

Page 50: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

38

a. Bahan hukum primer yaitu bahan pustaka yang bermuatan

pengetahuan ilmiah yang baru atau canggih atau pengertian baru

mengenai fakta yang diketahui tentang suatu gagasan (ide) dan

bahan/sumber.41Bahan hukum primer diantaranya Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Deklarasi Universal

Hak Asasi Manusia Tahun 1948, Undang-Undang Republik indonesia

No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-

Undang Republik Indonesia No. 39 Tahun 1999 tentang HAM,

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru

Dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32

Tahun 2013 Standar Nasional Pendidikan dilengkapi dengan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005.

b. Bahan hukum Sekunder yaitu bahan pustaka yang berisikan informasi

tentang bahan primer.42Bahan hukum sekunder dalam penelitann ini

seperti literatur- literatur antara lain, buku-buku dan karya ilmiah para

ahli hukum yang berkaitan dengan objek yang diteliti.

c. Bahan hukum tersier merupakan bahan hukum penunjang mencakup

bahan-bahan yang memberi petunjuk-petunjuk maupun penjelasan

pada hukum primer dan sekunder seperti kamus hukum,ensiklopedia

dan internet.

41 Soerjono Soekamto Dan Sri Mamuji, 2011, Penelitian hukum normatif, Suatu tinjauan

singkat, Cetakan ke-13, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal,29.

42

Ibid

Page 51: 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 ... · 1 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 8 Nopember 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor

39

1.8.4 Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Bahan hukum dikumpulkan dengan melakukan studi dokumen, yakni

dengan melakukan pencatatan terhadap hal-hal yang relevan dengan permasalahan

yang diteliti yang ditemukan dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder

serta bahan hukum tersier yang berkaitan dengan permasalahan ini.

1.8.5 Teknik Analisis Bahan Hukum

Analisis dalam penelitian merupakan bagian yang sangat penting karena

dengan analisa inilah bahan hukum yang ada akan nampak mafaatnya dalam

memecahkan masalah. Bahan-bahan hukum yang diperoleh dan selanjutnya

terkumpul dan dianalisis melalui langkah diskrepsi, argumantasi, sistematisasi,

dan evaluasi. Analisis deskripsi digunakan untuk menguraikan apa adanya suatu

kondisi atau posisi dari proposisi-proposisi hukum dan non hukum. Dalam tahap

ini dilakukan pemaparan serta penentuan makna aturan-aturan hukum yang

terdapat di dalam peraturan perundang-undangan dibidang pendidikan.

Pada tahap sistematisasi dilakukan pemaparan terhadap hubungan hirarki

aturan-aturan hukum yang berkaitan dengan isu hukum. Pada tahap ini dlakukan

koherensi antara aturan-aturan hukum yang berhubungan agar dapat dipahami

dengan baik. Selanjutnya pada tahap eksplanasi dilakukan analisis terhadap

makna yang terkandung dalam aturan-aturan hukum, sehingga keseluruhannya

membentuk satu kesatuan yang saling berhubungan secara logis, kemudian

dilakukan evaluasi serta pemberian argumentasi untuk memperoleh kesimpulan

dari pokok permasalahan