176
Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan Bintan Sehat 2010 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, untuk mencapai tujuan tersebut penyelenggaraan pembangunan kesehatan mestilah dilaksanakan dengan perencanaan program pembangunan kesehatan yang baik sesuai dengan kebutuhan, terarah, dan oleh segenap bangsa Indonesia baik oleh pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota, maupun oleh sektor swasta dan masyarakat. Untuk mewujudkan cita- cita pembangunan kesehatan nasional tersebut, salah satu upaya yang dikembangkan adalah Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS). SIKNAS bukanlah suatu sistem 1.1. Background Profil Kesehatan Tahun 2008 1 BAB I P E N D A H U L U A N CHAPTER I : INTRODUCTION

1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

  • Upload
    ngodat

  • View
    220

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

1.1. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan

merupakan bagian integral dari

pembangunan nasional bertujuan untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang

agar terwujud derajat kesehatan masyarakat

yang setinggi-tingginya, untuk mencapai

tujuan tersebut penyelenggaraan

pembangunan kesehatan mestilah

dilaksanakan dengan perencanaan program

pembangunan kesehatan yang baik sesuai

dengan kebutuhan, terarah, menyeluruh dan

berkesinambungan oleh segenap bangsa

Indonesia baik oleh pemerintah pusat,

provinsi dan kabupaten/kota, maupun oleh

sektor swasta dan masyarakat.

Untuk mewujudkan cita-cita

pembangunan kesehatan nasional tersebut,

salah satu upaya yang dikembangkan

adalah Sistem Informasi Kesehatan Nasional

(SIKNAS). SIKNAS bukanlah suatu sistem

1.1. Background

Health development is an integral

part of national development which purpose is to increase awareness, willingness, and ability to live healthy for everybody in created the high degree of society health, to reach it, the implementation of health development must be done by good planning program health according to needs, directions, holistic and continues by all Indonesian people, in central government, provinces, and regencies/cities, and also by all private sectors and society.

To creating this national health development hopes one of effort which develops is National Health Information Systems (NHIS). National Health Information Systems (NHIS) is not a self reliant system, but it is part of functional health system which is built and set up from health information system webs.yang berdiri sendiri, melainkan bagian

fungsional dari Sistem Kesehatan yang

dibangun dan himpunan atau jaringan

sistem-sistem informasi kesehatan.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

1

BAB IP E N D A H U L U A N

CHAPTER I : INTRODUCTION

Page 2: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Kegiatan pengembangan SIKNAS

yang dilaksanakan diantaranya adalah

pengemasan data dan informasi kesehatan

dalam bentuk penyusunan buku Profil

Kesehatan Kabupaten/Kota. Profil

Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2008

memuat dan menggambarkan berbagai data

dan informasi kesehatan yang meliputi

pencapaian sasaran pembangunan

kesehatan, derajat kesehatan, upaya

kesehatan dan sumber daya kesehatan.

Disamping itu Profil Kesehatan Kabupaten

Bintan menyajikan data pendukung lain yang

berhubungan dengan kesehatan, seperti

data kependudukan, data sosial ekonomi,

data lingkungan dan geografi serta data

lainnya yang dianggap perlu.

Profil kesehatan Kabupaten Bintan

tahun 2008 juga merupakan salah satu

sarana evaluasi terhadap keberhasilan dan

kinerja serta permasalahan dan kendala

yang dihadapi sepanjang tahun 2008. Hasil

evaluasi akan sangat bermanfaat untuk

perbaikan perencanaan pembangunan

kesehatan dimasa datang.

Developing activities of NHIS which have been done is data packaging and health information in form of managing regency/city health profile books. Bintan Regency Health profile Year 2008 contains and picturing many kinds of data and health informations which occurs target reaches of health development, health degree, health efforts and health resources.Beside that the Bintan Regency Health profile providing others supporting data which is related with health, such as demography, social-economic data, geography and environment data and others important data.

Bintan Regency Health Profile Year 2008 is one of evaluation facilities to the succsess and work implementations and problem appears for the year. Evaluation results will be useful for the fixing of future health development plan. All data are provided in form of table/lists, graphics and narration and also completed by descriptif analysis.

Seluruh data disajikan dalam bentuk tabel,

grafik dan narasi serta dilengkapi dengan

analisis diskriptif.

Dengan tersedianya data-data dan

informasi yang akurat dan valid dalam Profil

Kesehatan Kabupaten Bintan tahun 2008 ini,

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

2

Page 3: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

diharapkan bermanfaat tidak saja sebagai

media evaluasi pencapaian pembangunan

kesehatan tahun 2008, tetapi juga menjadi

sumber utama sebagai dasar dalam sistem

pengambilan keputusan untuk penyusunan

program-program pembangunan kesehatan

dan kebijakan kesehatan dimasa akan

datang.

1.2. Tujuan

1.2.1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan

penyusunan Profil Kesehatan ini

adalah untuk mengetahui gambaran

yang menyeluruh mengenai kondisi

daerah dan kesehatan masyarakat,

pencapaian dan kinerja pembangunan

kesehatan di Kabupaten Bintan Tahun

2008.

By providing valid and accurate data and information in this Bintan Regency Health Profile Year 2008, is hopefully useful not only as a media evaluation in reaching health development year 2008, but also

as a main source of decision making systems to manage health development programs and health prudences for the future.

1.2. Aim

1.2.1. General Aim

Generally, the aim of managing this Health Profile is to know the pictures of all about region conditions and society health, and also achievement and health development works in Bintan Regency year 2008.

1.2.2. Tujuan Khusus

1. Diketahuinya gambaran umum

sejarah singkat, keadaan

lingkungan fisik, geografi, sosial

ekonomi, pendidikan, dan

demografi di Kabupaten Bintan

tahun 2008.

2. Diketahuinya Visi, Misi dan

Strategi Pembangunan

Kesehatan serta program-

program dan target-target

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

3

Page 4: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

tahunan pembangunan

kesehatan Kabupaten Bintan

tahun 2008.

3. Diketahuinya hasil pencapaian

pembangunan kesehatan

Kabupaten Bintan tahun 2008.

4. Diketahuinya kinerja

pembangunan kesehatan,

sumber daya pembangunan

kesehatan dan permasalahan

pembangunan kesehatan di

Kabupaten Bintan tahun 2008.

1.3. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Profil

Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2008 ini

disajikan sebagai berikut :

1.2.2. Special Aim

1. Knowing the general pictures of short history, physic environment conditions, geography, social economy, education, and demography in Bintan Regency year 2008.

2. Knowing The Vision, Mission, and Health Development Strategy and also programs annually and targets of Bintan Regency Health Development Year 2008.

3. Knowing results of achievement Bintan Regency Health Department Year 2008.

4. Knowing work of health development, health development resources, and problems of health development in Bintan Regency year 2008.

1.3. Systematical Writing

The sistimatical writting of this Bintan Regency Health Profile Year 2008 are provided as follows :BAB I PENDAHULUAN

Bab I menjelaskan secara singkat

latar belakang, manfaat dan

tujuan penyusunan Profil

Kesehatan Kabupaten Bintan

tahun 2008 dan sistematika

penyajiannya.

BAB II GAMBARAN UMUM

Bab II menyajikan gambaran

umum Kabupaten Bintan, yang

meliputi letak geografis,

administratif dan informasi

demografi, keadaan pendidikan

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

4

Page 5: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

serta keadaan lingkungan dan

faktor-faktor lain yang

mempengaruhi status kesehatan

masyarakat.

BAB III SITUASI DEREJATA KESEHATAN KABUPATEN BINTAN

Bab III menguraikan indikator

mengenai angka kematian,

angka kesakitan dan angka

status gizi masyarakat di

Kabupaten Bintan Tahun 2008.

CHAPTER I INTRODUCTION

Chapter I explains background, advantages, and aim of manage Bintan Regency Health Profile Year 2008 shortly and its systematical preparations.

CHAPTER II GENERAL PICTURES

Chapter II provides general pictures of Bintan Regency, which occur geography, administrative and demography information, education condition and also environment and other factors

which influence health status of society.

CHAPTER III HEALTH DEGREESITUATION IN BINTAN REGENCY

Chapter III describing indicators about number of mortality, number of sickness and number of society nutrient status in Bintan Regency Year 2008.

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN

Bab IV menyajikan tentang

pelayanan kesehatan dasar,

pelayanan kesehatan rujukan

dan penunjang, pemberantasan

penyakit menular, pembinaan

kesehatan lingkungan dan

sanitasi dasar, perbaikan gizi

masyarakat dan pelayanan

kefarmasian. Upaya pelayanan

kesehatan yang diuraikan dalam

bab ini mengakomodir indikator

kinerja Standar Pelayanan

Minimal (SPM) bidang

kesehatan, serta upaya

pelayanan kesehatan lainnya

yang dilaksanakan oleh

Kabupaten Bintan Tahun 2008.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

5

Page 6: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Bab V menggambarkan secara

umum tentang sumber daya

yang ada di Kabupaten Bintan

Tahun 2008, meliputi sarana

prasarana kesehatan, sumber

daya tenaga kesehatan dan

pembiayaan kesehatan.

CHAPTER IV SITUATION OF HEALTH EFFORT

Chapter IV describes about basic health services, supporting and reconcilliation health services, effort to eliminate infection disease, establishment of environment health and basic sanitation, society nutrient repairing and pharmacy services. Health services efforts which described in this chapter accommodate indicators of Minimum Services Standard of work in health field, and also other health services efforts which is done by Bintan Regency Year 2008.

CHAPTER V SITUATION OF HEALTH

RESOURCES

Chapter V describing about existing resources generally in Bintan Regency Year 2008, which occurs facilities of health, worker resources and health budget.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab VI menggambarkan secara

umum hal-hal penting yang

perlu disimak dan ditelaah lebih

lanjut dari hasil pencapaian

pembangunan kesehatan,

kinerja pembangunan

kesehatan, serta saran-saran

berupa rekomendasi dalam

upaya mengatasi masalah-

masalah kesehatan yang ada.

Dalam bab ini juga menjabarkan

hal-hal yang belum tercapai atau

masih kurang dalam rangka

upaya menuju Kabupaten Bintan

Sehat.

LAMPIRANPada lampiran profil kesehatan tahun 2008

ini dilampirkan tabel profil kesehatan

sebanyak 63 tabel.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

6

Page 7: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

CHAPTER VI CONCLUSION AND SUGGESTION

Chapter VI general pictures about the importance things to be attended and researched further from achievement result of health development, health development work, and also suggestions such as recommendation in effort of handling existing problems. In this chapter also describing the things that haven’t reached yet or still less in efforts toward Bintan Regency Health.

ENCLOSURESIn this health profile enclosures year 2008 is enclosured table/list of health profile about 63 tabels/lists.

2.1. Sejarah Singkat

Kabupaten Bintan sebelumnya

merupakan Kabupaten Kepulauan Riau,

Kabupaten Kepulauan Riau telah dikenal

beberapa abad yang silam tidak hanya di

nusantara tetapi juga mancanegara.

Wilayahnya memiliki ciri khas terdiri dari

ribuan pulau besar dan kecil yang tersebar di

Laut Cina Selatan, karena itulah julukan

kepulauan “Segantang Lada” sangat tepat

untuk menggambarkan betapa banyaknya

pulau yang ada di daerah ini.

Pada tahun 1722-1911, terdapat

dua kerajaan melayu yang berkuasa dan

berdaulat yaitu Kerajaan Melayu Lingga

yang pusat kerajaannya di Daik dan

Kerajaan Melayu Riau di Pulau Bintan,

berdasarkan Treaty of London kedua

kerajaan ini dijadikan satu menjadi Kerajaan

Melayu yang wilayah kekayuasaannya

bukan hanya di Kepulauan Riau tetapi

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

7

BAB IIGAMBARAN UMUM KABUPATEN BINTAN

CHAPTER II: GENERAL PICTURES OF BINTAN REGENCY

Page 8: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

meliputi daerah Johor dan Malak (Malaysia),

Singapura dan sebagian wilayah Indragiri

Hilir. Pusat kerajaan terletak di Pulau Hilir

2.1. Short History

Bintan Regency before is a Riau Islands Regency, This regency was known in many centuries and not only in Indonesia but also abroad. Its territorial have special characters consist of thousand of big and small islands which spread over in South China Sea, because of that is called “Segantang Lada” archipelago is persistly to picturing how many islands exists in this islands.

In year 1722-1911, there are two Malay kingdoms which held the power and sovereign that is Lingga-Malay Kingdom which central of its kingdom in Daik and Riau Malay Kingdom in Bintan Islands.Base on Treaty of London, both of this kingdom are joined become one called Malay kingdom which its territorial authority was not only in Riau Islands but included Johor and Malak (Malaysia), Singapore, and some in Indragiri territorial. Central of kingdom in Penyengat Islands and become famous in Jemaja,

Pemerintah Hinidia Belanda

menyatukan wilayah Riau Lingga dengan

Indragiri untuk dijadikan sebuah keresidenan

yang dibagi menjadi dua Afdelling yaitu: (1).

Afdelling Tanjungpinang yang meliputi

Kepulauan Riau-Lingga, Indragiri Hilir dan

Penyengat menjadi terkenal di usantara dan

kawasan Semenanjung Malaka. Kateman

yang berkedudukan di Tanjungpinang dan,

(2). Afdelling Indragiri yang berkedudukan di

Rengat.

Berdasarkan Surat Keputusan

delegasi Republik Indonesia, Provinsi

Sumatera Tengah tanggal 18 Mei 1950

No.9/Deprt. menggabungkan diri ke dalam

Republik Indonesia dan Kepulauan Riau

diberi status daerah Otonom Tingkat II yang

dikepalai oleh Bupati sebagai kepala daerah

dengan membawahi empat kewedanan

sebagai berikut: (1). Kewedanan

Tanjungpinang meliputi wilayah kecamatan

Bintan Selatan (termasuk kecamatan Bintan

Timur, Galang, Tanjungpinang Barat dan

Tanjungpinang Timur), (2). Kewedanan

Karimun meliputi wilayah kecamatan

Karimun, Kundur dan Moro, (3). Kewedanan

Lingga meliputi wilayah kecamatan Lingga,

Singkep dan Senayang, dan (4). Kewedanan

Pulau Tujuh meliputi wilayah kecamatan

Siantan, Midai, Serasan, Tambelan, Bunguran Barat dan Bunguran Timur.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

8

Page 9: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Nusantara and Semenanjung Malaysia territories.

Dutch Government combined Riau Lingga territories with Indragiri to be a place of residence which divided to be two Afdelling, those are: (1). Afdelling Tanjungpinang which occurs Riau-Lingga Islands, Indragiri Hilir and Kateman which stated in Tanjungpinang, and (2). Afdelling Indragiri which stated in Rengat.

Based on Decision Letter Delegation Republic of Indonesia, Central Sumatera Province dated 18 Mei, 1950, Number 9 /Deprt. Join into Republic of Indonesia and Riau Islands and given status as a Otonomic region level II which governed by Regent as a chief of region by assisted four district chiefs as follows (1). District Chief of Tanjungpinang which occurs South Bintan Sub Districts Region (including East Bintan Sub District, Galang, west Tanjungpinang dan East Tanjungpinang), (2). District Chief of Karimun occur Karimun Sub District Region, Kundur and Moro, (3). District Chief of Lingga occur Lingga Sub District region, Singkep and Senayang, and (4). District Chief of Seven Islands occurs

Kemudian berdasarkan Surat

Keputusan No.26/K/1965 dengan

mempedomani Instruksi Gubernur Riau

tanggal 10 Februari 1964 No.524/A/1964

dan Instruksi No.16/V/1964 dan Surat

Keputusan Gubernur Riau tanggal 9 Agustus

1964 No.UP/247/5/1965, tanggal 15

November 1965 No. UP/256/5/1965

menetapkan terhitung mulai Januari 1966

semua daerah administratif kewedanan

dalam Kabupaten Kepulauan Riau di

hapuskan.

Beberapa peraturan pemerintah

dan undang-undang tentang pemekaran

Kepulauan Riau menjadi beberapa kota dan

kabupaten, sebagai berikut:

1. Peraturan Pemerintah No.31 tahun 1983

dibentuk kota administratif Tanjungpinang

2. Peraturan Pemerintah No.34 tahun 1983

dibentuk kotamadya Batam.

3. Undang-undang No. 53 tahun 1999 dan

UU No.13 tahun 2000, Kepulauan Riau

dimekarkan menjadi 3 Kabupaten antara

lain Kabupaten Kepulauan Riau,

Kabupaten Karimun dan Kabupaten

Natuna

4. Undang-undang No.5 tahun 2001, kota

administratif Tanjungpinang berubah

menjadi Kota Tanjungpinang.

Jemaja, Siantan, Midai, Serasan, Tambelan, West Bunguran and East Bunguran Sub District Region.

And then based on Decision Letter No.26/K/1965 by guidanced Riau Govenor instructions dated 10 February, 1964 No.524/A/1964 and Instruction No.16/V/1964

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

9

Page 10: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

and Decision Letter Govenor of Riau dated 9 August, 1964 No.UP/247/5/1965, dated 15 November, 1965 No. UP/256/5/1965 remain counted since January 1966 that all of Distric Chief administrative region in Riau Islands Regency is eliminated.

Some of government Laws and Acts about expantions of Riau Islands become cities and regencies, as follow :

1. Government Law No.31 year 1983 which is formed administrative city of Tanjungpinang.

2. Government Law No.34 year 1983 which is formed madya city of Batam.

3. Act No. 53 year 1999 and Act No.13 year 2000, Riau Islands expanded to 3 regencies, there are Riau Islands Regency, Karimun Regency, and Natuna Regency.

4. Act No.5 year 2001, Administrative City of Tanjungpinang become Tanjungpinang City.

5. Peraturan Pemerintah No.5 tahun 2006

tanggal 23 Februari 2006, Kabupaten

Kepulauan Riau berubah nama menjadi

Kabupaten Bintan.

2.2. Letak Geografi

Kabupaten Bintan terletak antara

0 derajat 6 menit 17 detik Lintang Utara

dengan 1 derajat 34 menit 52 detik Lintang

Selatan dan 104 12 detik derajat Bujur Timur

di sebelah Barat dan 108 derajat 12 menit 47

detik Bujur Timur di sebelah Barat dan 108

derajat 2 menit 27 detik Bujur Timur di

sebelah Timur. Luas wilayah daratan dan

lautan mencapai 88.038,54 Km persegi

dengan luas daratan 1.946,13 KM persegi

(2,21 persen) dan luas lautan 86.092,41 Km

persegi (97.79 persen).

Jumlah pulau besar dan pulau

kecil yang ada seluruhnya 241 buah pulau,

49 pulau diantaranya sudah dihuni, 192

pulau kosong, 190 pulau bernama dan 12

pulau tidak bernama. Pulau yang tidak

berpenghuni serta tidak bernama sebagian

sudah dimanfaatkan untuk kegiatan

pertanian khususnya usaha perkebunan,

secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 1.

5. Government Law No.5 year 2006 date 23 February, 2006, Riau Islands Regency changed name to Bintan Regency.

2.2. Geography

Bintan Regency located between 17 seconds north longitudinal 6 minutes 0 degree and 52 seconds south Latitude 1 degree and 34 minutes and 104 12 seconds

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

10

Page 11: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

degree East longitudinal in the western and 108 degree and 12 minutes 47 seconds East longitudinal in the eastern and 108 degree and 2 minutes 27 seconds East Longitudinal in the Eastern. The Wide of land and ocean territorial reach 88.038,54 Km square with Wide of land is 1.946,13 KM square (2,21 percent) and Wide of sea/ocean is 86.092,41 Km square (97.79 percent).

Number of big islands and small islands are 241 islands for all, 49 islands are inhabitat, 192 islands are empty islands, 190 islands are already named and 12 islands are un named. Unhabitat islands an un named islands some are alredy used to agriculture activities especially in plantation field, more specifically can be seen on tabel/list 1.

Tabel 1. Jumlah dan Luas Pulau menurut Kecamatan Kabupaten Bintan Tahun 2008

Tabel 1. Number and Area Island by Sub District in Bintan Regency, year 2008

NoKecamatan

Sub District

Jumlah PulauNumber Of Island

Luas/Area( KM2)/Sgr Km

Sudah dihuni

Inhabitat

Belum dihuni

Unhabitat

JumlahTotal

DaratanLand

LautanSea

1 Bintan Timur 21 84 105 461,00 18.417,512 Bintan Pesisir ...1) ...1) ...1) ...1) ...1)

3 Mantang ...1) ...1) ...1) ...1) ...1)

4 Gunung Kijang - 20 20 503,12 4.426,615 Toapaya ...1) ...1) ...1) ...1) ...1)

6 Teluk Bintan 5 5 10 185,00 226,977 Teluk Sebong - 22 22 408,34 3.829,338 Bintan Utara 3 4 7 219,25 198,579 Sri Kuala Lobam ...1) ...1) ...1) ...1) ...1)

10 Tambelan 20 57 77 169,42 58.993,42Jumlah/Total 49 192 241 1.946,13 86.092,41

Sumber : Bintan dalam angka 2007Source : Bintan in Figures 2007

1) Masih masuk kecamatan induk1) Included in main sub district

Jumlah kecamatan tahun 2008 di

Kabupaten Bintan sebanyak 10 Kecamatan

dan 51 desa/kelurahan, tahun 2007 jumlah

kecamatan sebanyak 7 kecamatan dan 42

desa/kelurahan. Pemekaran wilayah

kecamatan terjadi di wilayah Kecamatan

Bintan Timur yang terbagi menjadi 3 (tiga)

kecamatan yaitu Kecamatan Bintan Timur

sebagai kecamatan induk dan Kecamatan

Bintan Pesisir serta Mantang merupakan

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

11

Page 12: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

kecamatan pemekaran, sedangkan

Kecamatan Gunung Kijang terbagi menjadi 2

Number of Sub Districts in year 2008 in Bintan Regency are 10 Sub Districts and 51 villages/Political District Administrations, in Year 2007 number of Sub Districts are 7 and 42 villages/Political District Administrations. Sub Districts territorial expansion happened in East Bintan territorial which divided into 3 (three) Sub Districts, those are East Bintan Sub District as a central Sub District and Coastal Area Sub District and also Mantang which is expanded Sub District., Gunung Kijang Sub District dicided in to 2 (two) those are (dua) yaitu Kecamatan Gunung Kijang

sebagai kecamatan induk dan Kecamatan

Toapaya merupakan kecamatan pemekaran.

Pemekaran kecamatan ini berimplikasi pada

pemekaran desa/kelurahan dari 42

desa/kelurahan tahun 2007 menjadi 51

desa/kelurahan tahun 2008. Gambaran

jumlah kecamatan dan desa/kelurahan tahun

2008, dapat dilihat pada tabel 2.

Gunung Kijang Sub District as a central and Toapaya Sub District is an expanded one. Expansion of this Sub District has an implication to villages/Political District Administrations of 42 villages/Political District Administrations in 2007 become 51 villages/Political District Administrations in Year 2008. The pictures of Sub districts number and villages/City of Sub Districts in year 2008 can be seen on table/list 2.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

12

Page 13: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Tabel 2. Jumlah Desa/Kelurahan dan Jarak dari Ibu Kota Kecamatan menurut

Kecamatan Kabupaten Bintan Tahun 2008

Tabel 2. Number of Village and The Distance from Capital of Sub District by Sub District in Bintan Regency, Year 2008.

No Kecamatan(Sub District)

Ibu Kota Kecamatan

(City of Sub District)

Desa/Kelurahan(Village)

Jarak (Km)Distance (Km)

(1) (2) (3) (4) (5)1 Bintan Timur Kijang Kijang Kota 1

Sungai Enam 5Gunung Lengkuas 7.3Sungai Lekop 6.3

2 Bintan Pesisir Kelong Mapur 60Numbing 10Kelong 1Air Glubi 3

3 Mantang Mantang Mantang Lama 0.5Mantang Besar 1.5Mantang Baru 5Dendun 5.6

4 Gunung Kijang Kawal Gunung Kijang 15Teluk Bakau 11Malang Rapat 23Kawal 2

5 Toapaya Toapaya Toapaya Utara 14Toapaya 4.5Toapaya Asri 0Toapaya Selatan 8

6 Teluk Bintan Tembeling Pangkil 43Pengujang 46Penaga 57Tembeling 31Bintan Buyu 24Tembeling Tanjung 5

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

13

Page 14: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

7 Teluk Sebong Sebong Lagoi Sebong Pereh 5Sebong Lagoi 10Ekang Ancuali 5Sri Bintan 18Pengudang 38BerakitKota Baru

502

No Kecamatan(Sub District)

Ibu Kota Kecamatan

(City of Sub District)

Desa/Kelurahan(Village)

Jarak (Km)Distance (Km)

(1) (2) (3) (4) (5)8 Bintan Utara Tanjung Uban Lancang Kuning 5

Tg. Uban Selatan 1Tg. Uban Kota 2Tg. Uban Utara 4Tg. Uban Timur 4

9 Sri Kuala Lobam Teluk Lobam Kuala Simpang 16Busung 7Teluk Sasah 1Teluk Lobam 0Tanjung Permai 1

10 Tambelan Tambelan Pulau Pinang 120Pulau Mentebung 120Kampung Melayu 1.5Kampung Hilir 1Teluk Sekuni 120Batu Lepuk 2Kukup 2Pulau Pengikik 120

Sumber: Podes 2008, BPS Kabupaten Bintan

Source : Podes 2008, BPS – Statistics of Bintan Regency

Daerah Kabupaten Bintan berbatasan dengan :

Sebelah Utara (Kabupaten Natuna)

Sebelah Selatan (Kabupaten Lingga)

Sebelah Barat (Kota Tanjungpinang

dan Kota Batam)

Sebelah Timur (Propinsi Kalimantan

Barat)

Bintan Regency territorial border with:

Northern (Natuna Regency)

Sourthern (Lingga. Regency)

Western (Tanjungpinang City and

Batam City).

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

14

Page 15: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Eastern (West Kalimantan Province).

2.3 Kependudukan

Pada tahun 2008 pertumbuhan

penduduk Kabupaten Bintan sebesar 1,94

persen. Dalam kaitan itu, aspek penataan

administrasi kependudukan merupakan hal

penting dalam mendukung perencanaan

pembangunan, baik di tingkat nasional

maupun daerah. Berdasarkan data pada

tahun 2008 jumlah pasangan usia subur di

Kabupaten Bintan adalah 20.322 pasangan,

dengan jumlah KB aktif sebanyak 17.329

orang.

Pembangunan kependudukan dan

keluarga kecil berkualitas merupakan

agenda penting dalam mencapai

pembangunan berkelanjutan. Hal ini

diselenggarakan melalui pengendalian

kuantitas penduduk dan peningkatan

kualitas insani dan sumber daya manusia.

Karakteristik pembangunan antara lain

dilaksanakan melalui pengendalian

pertumbuhan penduduk, keluarga

berencana, dan pengembangan kualitas

penduduk, melalui pewujudan keluarga kecil

yang berkualitas dan mobilitas penduduk.

2.3 Demography

In 2008 the growth of people in Bintan Regency is 1,94 percent. Related on demography administration management aspect which is an importance thing in supporting development plan, nationally and regionally. Based upon data in year 2008 number of productive couple in Bintan Regency is 20.322 couple, with an active Family Planning 17.329 people.

Demography development and quality small family is an importance agenda in reaching development continously. This matter is implemented by quantity control of population and improving self-quality and human resources. Some of characteristics of development are done by controlling growth of population, family planning, and developing quality of population, by creating quality of small family and mobility of population.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

15

Page 16: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Berdasarkan Sensus Penduduk

2000, penduduk Kabupaten Bintan setelah

pemekaran, berjumlah 318.566 orang, terdiri

dari penduduk bertempat tinggal tetap

315.873 orang dan penduduk yang

bertempat tinggal tidak tetap 2.693 orang.

Dibandingkan dengan keadaan tahun 1990,

penduduk Bintan (tidak termasuk yang telah

menjadi Kabupaten Natuna dan Karimun)

telah mengalami kenaikan rata-rata 2,93

persen per-tahun. Pertumbuhan ini jauh

lebih tinggi dibanding laju pertumbuhan

periode 1980-1990 yang besarnya 1,83

persen. Jumlah penduduk Kabupaten Bintan

pada tahun 2008 sebesar 125.052 jiwa

dengan rata-rata kepadatan penduduk

sebesar 64 jiwa/Km2. Dibandingkan dengan

keadaan tahun 2007 penduduk Bintan telah

mengalami kenaikan sebanyak 2.381 jiwa

dengan rata-rata kepadatan penduduk

sebesar 63 jiwa/Km2.

Base upon Population Census in 2000, population of Bintan Regency after expanding are 318.566 people, consists of population who remain stay are 315.873 people and population who un remain stay are 2.693 people. Compare with condition in 1990, Bintan population (not inculded which has to be Natuna Regency and Karimun Regency) has increasing 2,93 percent per year averagely.This growth is higher than periods in 1980-1990 which only 1,83 percent. Number of population in Bintan Regency in year 2008 is 125.052 live which average of population density about 64 live/Km2. Compare the condition in year 2007 Bintan population has increasing for 2.381live which average of population density about 63 liveKm2.

Tabel. 3 : Jumlah Penduduk dan Kepadatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Bintan, Tahun 2008

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

16

Page 17: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Table 3 Number of Population and Density According to Sub Districts in Bintan Regency, Year 2008

No KecamatanSub District

Luas Wilayah(Km2)Area of

Territorial

Jumlah Penduduk

(Jiwa)Number of Population

(Live)

Kepadatan(Jiwa/Km2)

Density(Live/Km2)

1 Teluk Bintan 185 8.616 46,572 Seri Kuala Lobam 16.1733 Bintan Utara 219 20.184 92,164 Teluk Sebong 408 11.257 27,595 Bintan Timur 461 35.676 77,396 Bintan Pesisir 8.0137 Mantang 3.6738 Gunung Kijang 503 9.100 18,099 Tuapaya 7.628

10 Tambelan 169 4.738 28,04 Jumlah 1945 125.058 64,30

Sumber: BPS Kabupaten Bintan, Tahun 2009

Source : BPS–Statistics of Bintan Regency

2.4. Keadaan Pendidikan .

Salah satu keberhasilan

pembangunan dalam suatu negara adalah

apabila didukung oleh sumber daya manusia

yang berkualitas melalui jalur pendidikan.

Pemerintah berupaya menghasilkan dan

meningkatkan kualitas dari sumber daya

manusia yang ada. Wajib belajar 6 tahun

yang kemudian dilanjutkan dengan wajib

belajar 9 tahun serta program pendidikan

lainnya merupakan bentuk upaya

2.4. Education Condition .

One of development success in a country is if supported by qualified human

resources through education lines. Government try to improve the existing quality of human resources. 6 years of compulsory education and then continue to 9 years of compulsory education and also other education programs are form of government efforts in creating qualified human resources which in the end will create tough of human resources who ready for competiting in globalisation era.pemerintah dalam menciptakan sumberdaya

yang berkualitas yang pada akhirnya akan

tercipta sumberdaya manusia tangguh yang

siap bersaing pada era globalisasi.

Ketersediaan fasilitas pendidikan

baik sarana maupun prasarana akan sangat

menunjang dalam meningkatkan mutu

pendidikan. Dari tahun ketahun fasilitas

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

17

Page 18: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

pendidikan semakin meningkat serta

diimbangi juga dengan jumlah murid yang

semakin meningkat setiap tahunnya.

Salah satu ukuran mendasar

bidang pendidikan adalah tingkat buta huruf.

Menurut data Bintan Dalam Angka Tahun

2007 persentase penduduk usia 10 tahun

keatas yang melek huruf tercatat 94.85

persen, angka ini meningkat dibandingkan

dengan tahun 2006 93.48 persen dan yang

buta huruf sekitar 5.15 persen turun

dibandingkan dengan tahun 2006 yaitu 6.52

persen.

Education facilities provided non and infra structures will support in improving quality of education. From year to year facilities of education improved and also balanced by number of students every year.

One of basic measurement in education field is Illiterate. According data of Bintan In Number Year 2007 percentage of population above 10 years old who can read noted about 94.85 percent, this number increase compare to 2006 about 93.48 percent and illiterate is about 5.15 percent decrease compare to 2006 for 6.52 percent.

Gambar 1. Persentase Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Kemampuan

Baca Tulis Tahun 2007

Figure 1. Percentage of Population 10 Years and Over Able to Read and Write, Year 2007

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

18

Page 19: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Sumber: diolah dari Susenas 2007, BPS Kabupaten Bintan

Source : based on National Social-economic Survey 2007, BPS – Statistic of Bintan Regency

2.5. Keadaan Ekonomi .

Laju pertumbuhan ekonomi

Kabupaten Bintan pada tahun 2007 tumbuh

5,31 persen, sedikit mengalami perlambatan

dibandingkan tahun 2006 5,36 persen. Bila

dibandingkan pertumbuhan ekonomi antara

tahun 2007 terhadap 2006, tujuh sector

sector mengalami peningkatan yaitu sector

pertanian, listrik, gas dan air, bangunan,

perdagangan hotel dan restoran,

pengangkutan dan komunikasi, keuangan

persewaan dan jasa perusahaan, dan sector

2.5. Economic Condition .

Economy growth speed in Bintan Regency year 2007 is 5.31 percent, little slowly compare to year 2006 about 5.36 percent. If compare to economic growth

between year 2007 and 2006, t7 sectors have decrease, those are agriculture sector , electricity, gas and water, building,hoteliers and restaurants, transportation and communication, rent accounting and company services, and other services. While mining sector and digging and also industrial

jasa-jasa lain. Sedangkan sector

pertambangan dan penggalian dan sector

industri pengolahan mengalami perlambatan

pertumbuhan ekonomi yaitu masing-masing

4,99 persen dan 4,23 pesen pada tahun

2006 menjadi 3.95 persen dan 3,51 persen

pada tahun 2007.

Perlambatan kenaikan pertumbuhan

ekonomi ini akan berdampak pada belanja

pembangunan dan peningkatan

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

19

Page 20: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

kesejahteraan masyarakat di Kabupaten

Bintan, karena secara tidak langsung akan

mempengaruhi perekonomian masyarakat.

cycling sector have growth slowly in economic that is 4.99 percent each and 4.23 percent in 2006 become 3.95 percent and 3,51 percent in 2007

The slowly increase of this economic growth has influences on development budgets and increasing prosperity of population in Bintan Regency, because indirectly will influence economical of people.

3.1. Program Kesehatan

Sektor kesehatan termasuk

prioritas utama dalam proses

pembangunan di Kabupaten Bintan.

Pembangunan kesehatan ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap

upaya pelayanan kesehatan dalam rangka

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

20

BAB IIISITUASI DERAJAT KESEHATAN

CHAPTER III: HEALTH DEGREE SITUATION

Page 21: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat setinggi-tingginya.

Pembangunan Kesehatan juga merupakan

suatu upaya untuk meningkatkan kualitas

sumberdaya manusia dan pembangunan

ekonomi serta berperan penting terhadap

penanggulangan kemiskinan sehingga

dikatakan pembangunan kesehatan adalah

suatu investasi bagi pembangunan

masyarakat di Kabupaten Bintan.

Mendukung terwujudnya

“Indonesia Sehat 2010 “, maka penerapan

pembangunan berwawasan kesehatan

melalui pendekatan Kabupaten / Kota Sehat

akan memberi dampak luas bagi kesehatan

dan kesejahteraan masyarakat baik

diperkotaan maupun dipedesaan/kelurahan.

3.1. Health Programs

Health sector is main prority in development process in Bintan Regency. Health Development is purposed to fulfill the needs of society in effort of health services in increasing the higher health degree of society.Health Development also an effort to increasing quality of human resources and economic development and

also play an importance role in over come poverty so that said health development is an investation for people development in Bintan Regency.

Support in creating “Indonesia Health 2010“, so an application of perception development trough Regency/City Health approach will give wide effects for health and society prosperous in city or village or Political District of Administration.

Untuk itu perlu adanya persamaan

persepsi terhadap Pengertian “Kabupaten Sehat“, yaitu kesatuan wilayah administrasi

pemerintah yang terdiri dari desa/kelurahan

yang masyarakatnya secara terus menerus

berupaya meningkatkan kemampuan untuk

hidup sehat yang didukung oleh lingkungan,

prasarana wilayah, askes, pelayanan sosial,

ekonomi dan kesehatan yang memadai,

sehingga dapat mewujudkan masyarakat

yang berperilaku sehat yang hidup di

lingkungan yang aman, nyaman dan sehat.

Guna mewujudkan “Kabupaten Sehat “

tersebut di Kabupaten Bintan , maka perlu

adanya Visi, Misi dan Strategi pembangunan

kesehatan.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

21

Page 22: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

3.1.1. Visi Visi pembangunan kesehatan di

Kabupaten Bintan sebagaimana telah

ditetapkan dan dituangkan dalam rencana

strategis Dinas Kesehatan dan Keluarga

Berencana Kabupaten Bintan Tahun 2006 –

2010 adalah “Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Bermutu yang Merata dan Terjangkau Menuju Kabupaten Bintan Sehat”. Harapan berdasarkan Visi tersebut

dapat dijelaskan bahwa tujuan akhir yang

ingin dicapai pada jangka waktu lima tahun

kedepan atau pada akhir tahun 2010 adalah

For that is need same perception in definition of “Regency Health“, that is the unite of territorial which consists of villages/political district administration that people of it try to improve ability of healthy life continuously which supported by environment, territorial facilities, health insurances, social services, economic, and adequate health, so that can create people who have health behavior in safety environment.To create “Regency Health “ in Bintan Regency, is need Vision,Mission and Health Developlment Strategy.

3.1.1. Vision

Health development Vision in Bintan Regency as stated and described in strategy plan of Health Department and Family Planning of Bintan Regency Year 2006 – 2010 is “Created Quality Health Services Averagely and Reachable Towards Bintan Regency Health”. Hopefully, based on that vision can be explained that end of reached aim in next five years or the end of 2010 is created health services included quaified family planning services averagely in all territorial

terwujudnya pelayanan kesehatan termasuk

pelayanan keluarga berencana bermutu

yang merata di seluruh wilayah Kabupaten

Bintan, serta terjangkau oleh seluruh lapisan

masyarakat dalam rangka pencapaian

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya menuju Kabupaten Bintan Sehat .

3.1.2. Misi

Dalam rangka mewujudkan Visi

tersebut diatas, maka Dinas Kesehatan dan

Keluarga Berencana Kabupaten Bintan,

menetapkan misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan dan memantapkan

Manajemen dan Kinerja serta Mutu

Pelayananan Kesehatan dan Keluarga

Berencana di semua tingkat

administrasi/Strata dan unit-unit

pelayanan.

2. Meningkatkan dan mengembangkan

Promosi Kesehatan dan Membudayakan

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

22

Page 23: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

di masyarakat.

3. Meningkatkan Kinerja dan memperkuat

upaya-upaya Pengendalian Penyakit

dan mewujudkan lingkungaan sehat,

serta penanggulangan masalah gizi

masyarakat.

4. Meningkatkan Kualitas Sistem Informasi

Kesehatan (SIK).

of Bintan Regency, and also can be reached by all level of society in reaching higher heakth degree of society towards Bintan Regency Health.

3.1.2. Mission

In creating the vision above, so Health Department and Family Planning of Bintan Regency, stated mission as follow:1. Improving and stable Management and

Working and also Quality of Health Services and Family Planning in all Administration level and service unit.

2. Increasing and developing Health Promotion and Culturing Clean and Healthy Behaviour in Society.

3. Improving work and strengthen Disease Controll Efforts and creating health environment, and also over coming nutrient problems in society.

4. Improving Quality of Health Information System.

5. Memantapkan Kemitraan Lintas Sektor

dan Pemberdayaan masyarakat.

3.1.3. Arah Kebijakan

Dalam upaya mencapai tujuan

pembangunan kesehatan menuju Visi

terwujudnya Pelayanan Kesehatan bermutu

yang merata dan terjangkau menuju

Kabupaten Bintan Sehat 2010, kebijakan

pembangunan kesehatan diarahkan pada :

1. Pengembangan dan Peningkatan Sumber Daya Kesehatan

Agar pembangunan kesehatan

dapat terselenggara secara berhasil guna

dan berdaya guna, diperlukan sumber daya

manusia/tenaga kesehatan yang bermutu,

cukup jumlah dan jenisnya, serta tersebar

secara adil dan merata sesuai kebutuhan

dan tuntutan dan tantangan dimasa

mendatang.

2. Pelaksanaan Upaya Kesehatan

Sesuai dengan paradigma, Dinas

Kesehatan dan KB Kabupaten Bintan agar

pembangunan kesehatan dapat

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

23

Page 24: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

terselenggara secara berhasilguna dan

berdaya guna, diperlukan sumber daya

manusia/tenaga kesehatan yang bermutu,

cukup jumlah dan jenisnya, serta tersebar

5. Stabling Sector Lines Partners and Empowerment Society.

3.1.3. Direction of Policy

In effort of reaching aim of health development towards creating the vision in quality Health services averagely and reachable towards Bintan Regency Health 2010, the policy of health development are directed to:

1. Developing and Increasing Health Sources

In order health development can implemented success in used and useable, is needed Human source / qualified health worker, enough in kinds and numbers, and also spread over averagely according to needs and demands and challenges in the future.

2. Implementation of Health efforts

According to paradigm, Health Department and Family Planning of Bintan Regency in oreder health development can implemented usefully is needed human resorces/ qualified health worker, enough in kinds and numbers, and also spread over

averagely according to needs and demands and challenges in the future.

secara adil dan merata sesuai kebutuhan

dan tuntutan dan tantangan dimasa

mendatang.

3. Penanggulangan Kemitraan Lintas Sektor

Untuk mengoptimalkan pencapaian

tujuan pembangunan kesehatan, diperlukan

kerjasama lintas sektor yang mantap.

Demikian pula optimalisasi pembangunan

berwawasan kesehatan yang mendukung

tercapainya tujuan pembangunan

kesehatan.

4. Pemberdayaan Masyarakat Swasta.

Dalam era reformasi yang sedang

berjalan pada dewasa ini, masyarakat

termasuk swasta diharapkan berperan aktif

dan berkontribusi secara nyata dalam

pembangunan kesehatan. Pemberdayaan

masyarakat dilakukan dengan

mendorong masyarakat agar mampu

secara mandiri menjamin terpenuhinya

kebutuhan kesehatan dan kesinambungan

pelayanan kesehatan melalui pelaksanaan

subsidi silang dan Jaminan Pemeliharaan

Kesehatan Masyarakat ( JPKM).

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

24

Page 25: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

3. Preventing Sectoral Lines Partner

To reach an optimum aim in health development is needed stable sectoral lines partners. And also health perception development in optimum support to reach health development aim.

4. Empowerment of Private Society.

In this recent reformation era, society included private sector is hoped active roled and contributed obviously in health development .Society empowerment is done by motivating society in order able by him self in guaranteeing fulfill of health needs and health services continuously trough implementation of cross subsidi and Society of Health Maintenace Guarantee.

5. Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas.

Pelaksanaan Program dan

kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan

akan efektif dan efisien bila upaya

pengawasan internal secara terus menerus

ditingkatkan intensitas dan kualitasnya

melelui pemantapan system dan prosedur

pengawasan melekat dari pimpinan kepada

bawahan dan jajarannya secara berjenjang.

Pelaksanaan pengawasan dilakukan secara

komprehensif dan berbasis kinerja.

3.1.4. Strategi

1. Meningkatkan Alokasi Pembiayaan

Pembangunan Kesehatan dan Keluarga

Berencana melalui APBD Kabupaten,

APBD Provinsi dan APBN serta PHLN.

2. Meningkatkan Jumlah, Jenis, Mutu dan

Profesionalisme Sumber Daya Tenaga

Kesehatan.

3. Meningkatkan dan Memantapkan

Peranan dan Fungsi Pelayanan serta

Manajemen Kesehatan.

4. Memantapkan dan Merealisasikan

Komitmen Bersama untuk

Pembangunan Kesehatan umumnya,

dan secara khusus Meningkatkan Upaya

Pelayanan Kesehatan dan KB Bermutu

yang Merata dan Terjangkau.

5. Increasing Controlling and Accuntability.

Program implementation and activities of Bintan Regency Health Department will be effective and efficient if

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

25

Page 26: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

internal controlling effort is increse continuously in intensity and quality by stabling the system and quality control procedures from leader to down step by step. Implentation control is done comprehensively and based on work.

3.1.4. Strategy

1. Increasing Allocation Budget of Health Development and Family Planning by Regency Regional Spending and Incoming Budget, Province Regional Spending and Incoming Budget and National Spending and Incoming Budget and also Abroad Incoming Taxes.

2. Increasing Numbers, Kinds, Quality and Profesionalism Health Workers Source.

3. Increasing and stabling role and health function and also health management.

4. Stabling and realization of together commitment to health development generally, and specially increasing health services effort and quality of family planning averagely and reachable.

3.1.5. Program-program Pembangunan Kesehatan

Untuk mengimpelementasikan

arah kebijakan dalam upaya meningkatkan

derajat kesehatan tersebut, dijabarkan

dalam 11 program pembangunan kesehatan

Kabupaten Bintan (RPJMD) Tahun 2006 –

2010 sebagai berikut:

1. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Program promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan individu, keluarga dan

masyarakat ditujukan untuk mewujudkan

kesadaran, kemauan, kemampuan dan

kemandirian masyarakat agar berperilaku

hidup bersih dan sehat, serta

mengembangkan upaya kesehatan

bersumber masyarakat dengan

melaksanakan kegiatan pokok :

a. Peningkatan upaya promosi kesehatan

dan pengembangan media promosi

kesehatan;

b. Pengembangan upaya kesehatan

bersumberdaya masyarakat (UKBM)

dan pembinaan generasi muda.

3.1.5. Health Development Programs

To implement wisdom direction in effort of increasing health degree, described in 11 health development programs of Bintan Regency year 2006 – 2010 as follows:

1. Health Promotion Programs and Society Empowerment.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

26

Page 27: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Health Promotion and Self-Empowerment Programs, family and society in creating clean and healthy life behavior, and also developing health effort based on society by doing main activities, as follow:

a. Increase health promotion efforts and health promotion media;

b. Developing health effort based on society and yo

2. Program Peningkatan Lingkungan Sehat

Program ini bertujuan untuk

mewujudkan mutu lingkungan hidup yang

sehat melalui peningkatan dan pembinaan

serta penggalangan kemitraan untuk

menggerakkan pembangunan berwawasan

kesehatan dengan kegiatan pokok :

a. Pengawasan kualitas air dan lingkungan;

b. Peningkatan dan pemantapan

penyelenggaran akselerasi desa sehat;

c. Peningkatan upaya pengawasan

penyehatan makanan dan minuman;

d. Peningkatan upaya penyehatan

lingkungan daerah wisata;

e. Peningkatan pembinaan dan

pengembangan klinik sanitasi;

f. Peningkatan pengawasan dan

pengendalian dampak pencemaran.

2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Program ini ditujukan untuk

meningkatkan jumlah, pemerataan, dan

mutu pelayanan kesehatan dasar di

Puskesmas dan jaringannya meliputi

Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling,

dan Bidan di Desa/Polindes.

2. Increasing Health Environment Program

This program to create healthy quality of environment life by increasing and maintenanceand also partnership to move health perception development with main activities:

a. Controlling quality of water and environment;

b. Increasing and stabling implementation of healthy village acceleration ;

c. Increasing health controlling efforts on food and beverages;

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

27

Page 28: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

d. Increasing tourism environment health efforts;

e. Increasing establishment and developing of sanitation clinic;

f. Increasing control and restraint pollution effects.

3. Society Health Effort Program

This program is to increase number, averagely, and basic health service quality in Society Health Center and webs occur Assistant Society Health Center, Round Society Health and Midwife in the village/poli of village services.

Kegiatan pokok yang dilakukan dalam

program ini antara lain meliputi:

a. Pelayanan kesehatan penduduk miskin

dan daerah terpencil di Puskesmas dan

jaringannya;

b. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar

yang mencakup sekurang-kurangnya

promosi kesehatan, kesehatan ibu dan

anak, keluarga berencana, perbaikan

gizi, kesehatan lingkungan,

pemberantasan penyakit menular dan

pengobatan dasar.

4. Program Upaya Kesehatan Perorangan dan Rujukan.

Program bertujuan untuk

meningkatkan akses, keterjangkauan dan

mutu pelayanan kesehatan perorangan dan

rujukan.

Kegiatan pokok yang dilakukan

dalam program ini meliputi:

a. Pelayanan Kesehatan penduduk miskin

yang dirawat inap di Puskesmas;

b. Peningkatan mutu pelayanan rawat inap

di Puskesmas Perawatan;

c. Peningkatan dan Pengembangan

pelayanan kesehatan rujukan,

kedokteran keluarga, peran serta sektor

swasta dan UKP.

Main activities which are done in these programs are:

a. Poor people health services and hinterland in society health center and its webs;

b. Increasing basic health services included health promotion, mother and child health, family planning, nutrient repairs, environment health, over come infection disease and basic treatment.

4. Private Health Effort Programs and Reconcilliation.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

28

Page 29: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

The program is to increase access, reachable and quality of private health services and reconcilliation.

Main activities which done in this programs are :

a. Poor people health services who opname in society health center ;

b. Increase quality of opname services in Medicare society health center;

c. Increasing and developing reconciliation health services, family medical, participation of private sector and Health Individual Program.

5. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit.

Tujuan program ini adalah untuk

menurunkan angka kesakitan, kematian dan

kecacatan akibat penyakit menular dan

penyakit tidak menular. Prioritas penyakit

menular yang akan ditanggulangi adalah

malaria, DBD, TB.Paru, Diare, Polio,

HIV/AIDS, Pneumonia, penyakit – penyakit

yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Sedangkan penyakit tidak menular dan

degeneratif yang prioritas ditanggulangi

adalah penyakit jantung dan gangguan

sirkulasi darah, diabetes mellitus, dan

penyakit – penyakit lainnya.

Kegiatan pokok program ini meliputi :

a. Peningkatan imunisasi;

b. Pencegahan dan Pemberantasan

Penyakit Malaria;

c. Pencegahan dan Pemberantasan

Penyakit DBD;

d. Pencegahan dan Pemberantasan

Penyakit Filariasis;

e. Pencegahan dan Pemberantasan

Penyakit TBC;

f. Pencegahan dan Pemberantasan

Penyakit IMS;

5. Prevention and Disease Elimination Programs.

This program is to decrease number of sickness, death and disablement caused by infected disease and uninfected disease. Priority of infection disease which prevented are malaria, Dengue Hemorragic Fever, Tuberculosis, Diarrhea, Polio, HIV/AIDS, pneumonic, and diseases can prevented by immunization. While uninfected disease and degenerative priority disease which prevented are heart disease, and blood circulation disturbances, diabetes mellitus, and other diseases.

Main activities programs occur:

a. Increase immunization;

b. Prevention and Elimination of Malaria Disease;

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

29

Page 30: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

c. Prevention and Elimination of Dengue Hemorragic Fever (DHF) Disease;

d. Prevention and Elimination Filariasis Disease;

e. Prevention and Elimination Tuberculosis Disease;

f. Prevention and Elimination of Sexual Infection Disease;

g. Pencegahan dan Pemberantasan

Penyakit Diare;

h. Pencegahan dan Pemberantasan

Penyakit ISPA/Pneumonia;

i. Pencegahan dan Pemberantasan

Penyakit Kusta;

j. Peningkatan Surveilans Epidemiologi

dan Penanggulangan Wabah/KLB;

k. Pencegahan dan Pemberantasan

Penyakit Degeneratif.

6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Program ini ditujukan untuk

meningkatkan kesadaran gizi keluarga

dalam upaya meningkatkan status gizi

masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi

dan anak balita.

Kegiatan pokok yang dilakukan dalam

program ini meliputi :

a. Peningkatan kemampuan tenaga

penglola dan pelaksana program gizi di

Puskesmas dan jaringannya;

b. Penanggulangan masalah kurang energi

protein (KEP), Anemia gizi besi,

gangguan akibat kurang yodium

(GAKY), kurang Vitamin A, dan

kekurangan zat gizi mikro lainnya;

g. Prevention and Elimination of Diarrhea Disease;

h. Prevention and Elimination of Accute Respiratory Infection Disease/Phneumonia;

i. Prevention and Elimination of Leprosis disease;

j. Increase Epidemiology Surveillance and epidemic prevention.

k. Prevention and Elimination of Degenerative Disease.

6. Society Nutrition Repair Program

This program is to increase family nutrition awareness in effort of increasing public nutrition status especially on pregnant women, baby and children under five years old.

Main activities which are needs to be done in this program occur:

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

30

Page 31: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

a. Increase manager ability and nutrient program management in society health central and its webs;

b. Prevent Protein Energy Less problems, Ferrum Nutrient Anemia, Yodium less problems, lack of Vitamin A, and other micro substances less;

c. Penanggulangan masalah gizi lebih;

d. Peningkatan Surveilens gizi.

e. Pemberdayaan masyarakat untuk

pencapaian keluarga sadar gizi.

7. Program Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman

Tujuan program ini untuk melindungi

masyarakat dari penyalahgunaan pemakaian

sediaan farmasi dan alat-alat kesehatan,

serta produk makanan dan minuman yang

beredar di masyarakat, sarana kefarmasian,

serta pelayanan kesehatan swasta lainnya.

Kegiatan pokok yang dilakukan

dalam program ini meliputi :

a. Peningkatan pengetahuan dan wawasan

bagi produsen makanan/minuman;

b. Meningkatkan pengawasan peredaran

dan pemakaian sediaan farmasi, obat-

obatan, obat tradisional, alat kesehatan,

serta makanan dan minuman.

8. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan.

Program ini ditujukan untuk

menjamin ketersediaan obat, mutu

pemerataan dan keterjangkauan obat dan

perbekalan kesehatan termasuk obat

tradisional, perbekalan kesehatan rumah

tangga dan kosmetika.

c. Prevent over nutrient problem;

d. Increase nutrient surveillances.

e. Society empowerment to reach nutrient awareness family.

7. Medicine, Food, and Beverages Control Programs

Aim of this program is to protect society from using pharmacy provided and health tools, and also food and beverages products which distributes in society, pharmacy facilities, and also other private health services.

Main activities which are done in this program occur:

a. Increasing perception and knowledge for produsen/food and beverages distributor

b. Increase distributing control and using of pharmacy provided, medicines, traditional medicines, health tools, and also food and beverages.

8 Medicine and Health Providing Programs.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

31

Page 32: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

This program is to guarantee medicines provided, average quality and medicines affordable and health provided including traditional medicines, cosmetics and housing health provided.

Kegiatan pokok yang dilakukan

dalam program ini meliputi :

a. Merencanakan dan melakukan

pengadaan kebutuhan obat dan

perbekalan kesehatan untuk puskesmas

dan jaringannya;

b. Peningkatan pemerataan obat dan

perbekalan kesehatan.

9. Program Peningkatan Kesehatan Keluarga.

Tujuan program ini adalah untuk

mendukung upaya menurunkan angka

kematian ibu melahirkan, angka kematian

bayi dan balita.

Kegiatan pokok yang akan

dilaksanakan adalah :

a. Peningkatan pelayanan kesehatan ibu

dan anak (bayi);

b. Peningkatan pelayanan kesehatan balita

dan anak pra sekolah;

c. Peningkatan pelayanan kesehatan

remaja;

d. Peningkatan pelayanan kesehatan usia

subur;

e. Peningkatan pelayanan kesehatan usia

lanjut (Usila).

Main activities which is done in this program occurs :

a. Planning and implementing medicine need supply and health provided to Society health center and its webs;

b. Increasing medicines averagely and health provided.

9 Increase Family Health Programs.

This program is to support an effort in decreasing number of mortality mother birth, number of mortality baby and children under five years old.

Main activities which are done, as follows:

a. Increase health services of mother and child (baby);

b. Increase children under five years old and pre-school health services;

c. Increase teenagers health services;

d. Increase productive age health services;

e. Increase Old people health services.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

32

Page 33: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

10. Program Peningkatan dan Pembinaan Sumber Daya Kesehatan.

Tujuan dari program ini adalah untuk

mendukung peningkatan jumlah, mutu, dan

penyebaran tenaga kesehatan serta sarana

dan prasarana sesuai dengan kebutuhan

pembangunan kesehatan.

Kegiatan pokok yang dilakukan

dalam program ini meliputi :

a. Perencanaan kebutuhan tenaga

kesehatan;

b. Peningkatan keterampilan dan

profesionalisme tenaga kesehatan

melalui pendidikan tenaga kesehatan

dan pelatihan tenaga kesehatan;

c. Pembinaan tenaga kesehatan termasuk

pengembangan karir tenaga kesehatan

dan PNS;

d. Peningkatan, pengembangan dan

pembangunan sarana dan prasarana

pelayanan kesehatan;

e. Peningkatan manajemen pembangunan

sarana dan prasarana kesehatan.

10. Increasing Programs and Health Resources Establishment.

This program is to support the increase of number, quality, and distributing health workers and also facilities according to health development needs.

Main activities which are done in this program occur:

a. Plan of health manpower needs;

b. Increase skill and professionalism of health manpower by health manpower education and health manpower training;

c. Health manpower establishment included development carrier of health manpower and civil servants;

d. Increase, developing and build facilities of health services;

e. Increase health facilities development management.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

33

Page 34: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

11. Program Manajemen dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan.

Program ini ditujukan untuk

mengembangkan kebijakan dan manajemen

pembangunan kesehatan guna mendukung

penyelenggaraan system kesehatan daerah

dan system kesehatan nasional.

Kegiatan pokok yang dilakukan

dalam program ini meliputi :

a. Penyusunan kebijakan pembangunan

kesehatan;

b. Penyusunan perencanaan dan

penganggaran pembangunan

kesehatan;

c. Pengembangan Sistem Informasi

Kesehatan ( SIK);

d. Peningkatan jaminan pembiayaan

kesehatan masyarakat secara kapitasi

dan pra-upaya, terutama bagi penduduk

miskin yang berkelanjutan;

e. Peningkatan dan pemantapan penataan

organisasi dan kelembagaan Dinas

Kesehatan dan Keluarga Berencana

Kabupaten Bintan.

11. Manajement and Policy Development Health Programs.

This program is aimed to developing policy and health development management in supporting implementation of regional health system and national health system.

Main activities which are done in this program occur:

a. Manage health development policy;

b. Manage Planning and budgeting Health Development;

c. Developing Health Information System;

d. Increase guarantee of society health budgeting pre-effort, especially for continuity poor people;

e. Increase and stable organization management and Health Department Instances and Family Planning of Bintan Regency.

3.1.6. Sasaran Pembangunan Kesehatan ( RPJMD 2006 – 2010 ).

1. Sasaran Program

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

34

Page 35: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Sasaran pembangunan kesehatan

Kabupaten Bintan sampai akhir tahun 2010

adalah meningkatnya derajat kesehatan

masyarakat setinggi-tingginya melalui

peningkatan jangkauan/akses pelayanan

kesehatan kepada masyarakat dengan

prioritas pada kelompok sasarannya yaitu

masyarakat/keluarga miskin, kelompok

rentan ( bayi, balita, ibu hamil, usila) dan

masyarakat di daerah terpencil, dengan

sasaran program sebagai berikut :

a. Terse

dianya berbagai kebijakan dan

pedoman, serta Peraturan Daerah yang

menunjang pembangunan kesehatan;

b. Terbe

ntuk dan terselenggarakannya system

informasi manajemen keuangan daerah;

c. Terse

dianya sarana dan prasarana upaya

pelayanan kesehatan yang memadai

sesuai kebutuhan dan tuntutan

pelayanan di kecamatan sampai daerah

terpencil. Rasio sarana pelayanan

kesehatan di Kabupaten Bintan adalah :

3.1.6. Targets of Health Development 2006 – 2010 .

1. Target Program

Health Development target of Bintan Regency until the end of 2010 is increasing higher public health level by increase reach/health services access to society with the target group priority is society/poor family, susceptible group (baby, children under five years old, pregnant women, and old people) and society in hinterland, with the target programs as follows :

a. Provided many guidance and wisdom, and also regional law which supporting health development;

b. Formed and implemented regional budget management information system;

c. Provided adequate effort of health services facilities according to needs and health demand in Sub District until hinterland. Health service facilities ratio in Bintan Regency are :

Rasio Puskesmas dengan

penduduk

(1 : 15.000)

Rasio Puskesmas

Pembantu dengan penduduk (1 :

1.500)

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

35

Page 36: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Rasio Pondok Bersalin

Desa dengan penduduk (1 : 1.000)

Rasio Posyandu dengan

anak Balita (1 : 100)

d. Tersedianya sumber daya tenaga

kesehatan yang bermutu, jumlah

mencukupi, komposisi sesuai kebutuhan

tenaga kesehatan Kabupaten Bintan

adalah :

Rasio Dokter dengan

penduduk

(1 : 3.000)

Rasio Perawat dengan

penduduk

(1 : 1.000)

Rasio Bidan dengan

penduduk

(1 : 1.200)

Puskesmas yang memiliki tenaga

dokter (100 %)

e. Tersedianya pembiayaan kesehatan

dengan jumlah yang mencukupi,

teralokasi secara adil dan merata, dan

termanfaatkan secara berhasil guna dan

berdaya-guna.

Ratio of Public health center and population (1 : 15.000)

Ratio of Public health center assistant and population (1 : 1.500)

Ratio village born place and population (1 : 1.000)

Ratio integrated services post (Posyandu) and Children under five years old (1 : 100)

d. Provided qualified health workers sources, enough in number, composition is fit with health worker needs in Bintan Regency are :

Ratio Doctor and population (1 : 3.000)

Ratio Nurse and population (1 : 1.000)

Ratio Midwife and population (1 : 1.200)

Public health center which has doctor (100 %)

e. Provided health budget with enough number, allocated averagely, and useful.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

36

Page 37: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

f. Terselenggaranya system surveilan

epidemiologi penyakit menular dan tidak

menular serta sistem kewaspadaan dini,

penanggulangan kejadian luar biasa

(KLB) dan wabah.

g. Tersedianya obat dan perbekalan

kesehatan yang aman, bermutu dan

bermanfaat, serta terjangkau oleh

masyarakat.

h. Ketersediaan obat esensial-generik

disarana pelayanan kesehatan 90%.

i. Cakupan pengawasan : 100 % (pada

seluruh satuan kerja di lingkungan

Kantor Dinas Kesehatan dan KB, di

Puskesmas, Pustu dan Polindes).

j. Terwujudnya keluarga kecil berkualitas

pada tahun 2015.

2. Sasaran Pembangunan Kesehatan (RPJMD 2006 – 2010)

Dengan sasaran-sasaran program

yang akan dicapai Dinas Kesehatan

Kabupaten Bintan pada tahun 2010, dan

kontribusi pelaku pembangunan kesehatan

lainnya , diharapkan sasaran keluaran

pembangunan kesehatan berikut ini dapat

tercapai :

f. Implemented surveillance system of epidemiology infected disease and

uninfected disease and also early controlling system, preventing unusual incident and epidemic.

g. Provided medicines and safety health suppliers, useful and quality, and also afordable by society.

h. Essencial – generic medicines provided in health service facilities 90%.

i. Scope control: 100 % (for all working unit in Health Department Office environment and Family Planning, in society health center, Pustu and Polindes).

j. Created small quality family in 2015.

2. Health Development Target in 2006 – 2010

By target programs which reached, Health Department of Bintan Regency in 2010, and other health development contributor, is hoped that out put of health development target as follows can be reahed:

a. Meningkatnya persentase rumah tangga

ber PHBS menjadi 65 %;

b. Meningkatnya persentase Posyandu

Purnama 80% dan mandiri menjadi 40%

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

37

Page 38: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

c. Meningkatnya persentase keluarga

menghuni rumah sesuai syarat

kesehatan menjadi 80 %, persentase

keluarga menggunakan air bersih : 80

%, menggunakan jamban memenuhi

syarat kesehatan menjadi 80 %;

d. Tempat-tempat umum memenuhi syarat

kesehatan menjadi 80 %;

e. Sarana Air Bersih yang diawasai

menjadi 80 %;

f. Jumlah institusi yang dibina menjadi

100%;

g. Cakupan rawat jalan menjadi 15 %;

h. Cakupan persalinan yang ditolong tenga

kesehatan menjadi 90 %;

i. Cakupan pelayanan antenatal ( K4) 90

%, cakupan kunjungan neonatus ( KN2)

menjadi 90 %, dan cakupan kunjungan

bayi menjadi 85 %;

j. Pelayanan Kesehatan GAKIN secara

Cuma-Cuma di Puskesmas dan Rumah

Sakit sebesar 100 %;

k. Cakupan rawat inap 1,5 %;

a. Increase percentage of house hold Behaviour Live Clean and Healthy for 65 %;

b. Increase percentage Purnama Integrated Service Post for 80 % dan mandiri for 40 %;

c. Increase percentage family who live according to health provisions for 80 %, percentage family who use clean water is 80 %, using toilet according to health provisions become 80 %;

d. General place according to health provisionsbecome 80 %;

e. Controlled clean water facilities become 80%;

f. Number of established Institutions become 100 %;

g. Scope of out of medical treatment become 15 %;

h. Scope of helped born by health manpower become 90 %;

i. Antenal services scope ( K4) 90 %, neonatus visiting scope ( KN2) become 90 %, and baby visiting scope become 85 %;

j. Health services Poor People freely in Public Health Center and Hospitals for 100 %;

k. Opname scope 1,5 %;

l. Puskesmas yang melaksanakan

pelayanan gawat darurat : 100 %,

Puskesmas Perawatan yang

melaksanakan pelayanan Obstetri dan

neonatal emergensi komprehensif 100 ,

dan jumlah puskesmas yang

terakreditasi 100 %;

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

38

Page 39: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

m. Desa yang mencapai Universal Child

Immunization ( UCI) : 100 %;

n. Angka Case Detection Rate penyakit TB

: 80 %, dan angka keberhasilan

pengeobatan TB diatas 85 %;

o. Penemuan kasus Acute Flaccid

Paralysis ( AFP) : >/100.000 anak usia <

15 tahun;

p. Penderita DBD yang ditangnani : 100 %;

q. Penderita Malaria yang diobatai : 100 %.

r. Case Fatalyti Rate ( CFR) Diare pada

saat KLB < 1,2 %;

s. Orang dengan HIV AIDS ( ODHA)

mendapat pengobatan ART:100 %;

t. Persentase Bumil yang mendapat tablet

Fe : 95 %;

u. Persentase bayi yang mendapat ASI

ekklusif : 80 %;

v. Balita yang mendapat Vitamin A : 100%;

w. Balita gizi kurang dan gizi buruk yang

ditangani : 100 %;

l. Public Health Center which implement emergency services aret : 100 %, public Health center treatment which implement obstetry services and neonatal comprehensive emergency 100, and number of public health center accreditation is 100 %;

m. Village which reach Universal Child Immunization ( UCI) : 100 %;

n. Number of Case Detection Rate Tuberculosis Disease : 80 %, and number of succssess Tuberculosis treatment above 85 %;

o. Found case of AFP : >/100.000 children age<15 years old;

p. DHF sufferer who handled : 100 %;q. Malaria sufferer who medicared : 100 %.r. Case Fatalyti Rate ( CFR) Diarrhea at

Unusual incident KLB < 1,2 %;s. HIV AIDS (person with HIV AIDS) person

who get ART treatment :100 %;t. Percentage of pregnant women who get

tablet Fe : 95 %;u. Percentage of baby who get ekslusive

breast feeding : 80 %;v. Children under five years old who get

Vitamin A : 100 %;w. Children under five years old with less

nutrient and bad nutrient which handled:100 %;

x. Bumil KEK yang ditangani : 100 %;

y. Sekolah yang melaksanakan UKS :

100%;

z. Cakupan peserta/akseptor KB minimal

70% PUS.

Dengan demikian diharapkan

sasaran-sasaran dampak pembangunan

kesehatan jangka menengah di Kabupaten

Bintan sampai dengan akhir tahun 2010

dapat dicapai , yaitu :

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

39

Page 40: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

a. Meningkatnya umur harapan hidup dari

66, 2 tahun menjadi 70,6 tahun;

b. Menurunnya angka kematian bayi dari

35 menjadi kurang dari 26 per 1.000

kelahiran hidup;

c. Menurunnya angka kematian ibu

melahirkan dari 307 menjadi kurang dari

226 per 100.000 kelahiran hidup;

d. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada

anak balita menjadi < 5,0 %; dan

e. Terkendalinya laju pertumbuhan

penduduk menjadi ≤ 2%.

x. Pregnant women with malnutrition which handled : 100 %;

y. School with health unit : 100 %;z. Participant scope/acceptor family

planning minimal 70% Reproductive Aged Couple.

Thus hope that middle health development effects target in Bintan Regency until the end of year can be reached, those are:

a. Increase life hope ages from 66, 2 years old to 70,6 years old;

b. Decrease number of baby mortality from 35 become less than 26 per 1.000 life born;

c. Decrease number of mother born mortality from 307 become less thani 226 per 100.000 life born;

d. Decrease prevalence of less nutrition to children under five years old become 5,0 %; and

e. Controlled population growth become ≤ 2%.

3.2. Angka Kematian (Mortalitas)

3.2.1. Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup

Kemajuan penting dalam

pembangunan kesehatan pada tahun 2008

di Kabupaten Bintan dapat dilihat dari

meningkatnya kualitas kesehatan

masyarakat melalui menurunnya Angka

Kematian Bayi (AKB). Pada tahun 2008

tercatat jumlah persalinan sebanyak 2.873

orang, dari jumlah tersebut terdapat 3 kasus

lahir mati, ini berarti terdapat 2.860 bayi lahir

hidup. Jumlah kematian bayi pada tahun

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

40

Page 41: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

2008 sebanyak 13 kasus atau sama dengan

4,52 per 1000 kelahiran hidup. Keadaan ini

lebih baik jika dibandingkan dengan

kematian bayi pada tahun 2007 yaitu

sebanyak 16 kasus atau sama dengan 5,3

per 1000 kelahiran hidup. Jumlah Kelahiran

dan Kematian Bayi menurut kecamatan

tahun 2008, dapat dilihat pada table 4.

3.2. Mortality

3.2.1. Number of Baby Mortality per 1000 Life Born

The importance development in health development 2008 in Bintan Regency can be seen from increase qulity of society

health by decreasing Number of baby mortality. In 2008 noted that number of born is 2.873 babies, by this number found 3 cases life born death, It means there are 2.860 baby born live. Number of baby mortality in 2008 is 13 cases or equal to 4,52 per 1000 life born. This condition is better compare to baby mortality in 2007 that is 16 cases or equal to 5,3 per 1000 life born. Number of birth and number of baby mortality according by sub distric can see at table 4.

Tabel.4

Table 4

: Jumlah Kelahiran dan Kematian Bayi dan Balita di Kabupaten Bintan, Tahun 2008.

Number of Birth and Baby Mortality and Children Under Five Years Old in Bintan Regency, Year 2008

NoKecamatan

Sub District

Jumlah Jml Bayi Mati

NumberOf Baby Mortatlity

JmlBalitaNumber

of Children Under Five

Years Old

JmlBalita Mati

Number of Children

Under Five Years Old Mortality

Lahir Hidup

Life Born

Lahir Mati

Death Born

Lahir Hidup +Lahir Mati

Life and Death Born

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

41

Page 42: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

1. Teluk Bintan 217 1 218 1 0 02. Seri Kuala Lobam 361 2 363 2 0 03. Bintan Utara 449 2 451 2 0 04. Teluk Sebong 187 2 189 2 0 05. Bintan Timur 923 4 927 4 0 16. Bintan Pesisir 144 0 144 0 0 07. Mantang 87 0 87 0 0 08. Gunung Kijang 214 1 215 1 0 09. Toapaya 167 0 167 0 0 010 Tambelan 111 1 112 1 0 0

Jumlah/Total 2.860 13 2.873 13 0 1Angka Kematian

(Dilaporkan) per 1.000 kelahiran hidup

Number of Baby Mortality per 1000 Life Born

4,52

Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Tahun 2009

Source: MCH Section, Health Department of Bintan Regency, Year 2009

Grafik 2. Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2004-2008 per 1.000 kelahiran hidup

di Kabupaten Bintan.

Graphic 2. Number of Baby Mortality Year 2004-2008 per 1.000 life born In Bintan Regency.Pr

ofil

Kese

hata

n Ta

hun

2008

42

Page 43: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Sumber: Seksi KIA, Dinas Kesehatan Kab. Bintan, tahun 2008

Source: MCH Sectio, Health Departmrnt of Bintan Regency Year 2008

3.2.2. Angka Kematian Balita per 1000 Kelahiran Hidup

Perkembangan jumlah balita di

Kabupaten Bintan mulai tahun 2004-2008

yaitu 12.234 balita tahun 2004 dengan

jumlah kematian 1 balita, 15.567 balita tahun

2005 dengan jumlah kematian 1 balita,

16.734 balita tahun 2006 dan 16.735 balita

tahun 2007 dan 2008 tanpa kematian balita.

Sedangkan Angka Kematian

Balita di Kabupaten Bintan mulai tahun

2004-2007 tercatat sebanyak 0.4 per 1000

kelahiran hidup tahun 2004, 0.3 per 1000

3.2.2. Number of Children Under Five Years Old Mortality 1000 Life Born

The development number of children under five years old in Bintan regency start in 2004-2008 that is 12.234

children under five years old and in 2004 with number of mortality 1 child, 15.567 children under five years old in 2005 with number of mortality 1 child, 16.734 children under five years old in 2006 and 16.735 children under five years old in 2007 and 2008 no mortality of children under five years old.

kelahiran hidup tahun 2005 dan tidak

terdapat kematian pada tahun 2006, 2007

dan 2008. untuk lebih jelasnya trend angka

kematian balita di Kabupaten Bintan dapat

dilihat pada grafik 3.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

43

Page 44: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

While number of children under

five years old mortality in Bintan Regency

start in year 2004-2007 noted about 0.4 per 1000 life born in 2004, 0.3 per 1000 life born, in 2005 and there is no mortality in 2006,

2007 dan 2008. Further clearly about trend number of mortality children under five years old in Bintan Regency can be seen on graffic 3.

Grafik 3. Angka Kematian Balita (AKABA) tahun 2004-2008 per 1.000 kelahiran hidup

di Kabupaten Bintan.

Graphic 3. Number of Children Under Five Years Old Mortality in Year 2004-2008 per 1.000 Life Born in Bintan Regency.

Sumber: Seksi KIA, Dinas Kesehatan Kab. Bintan, tahun 2008

Source : MCH Section,, Health Department of Bintan Regency, Year 2008

3.2.3. Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup

Kematian Ibu Maternal adalah kematian ibu selama masa kehamilan, waktu melahirkan dan masa nifas. Pada tahun 2008 terdapat 2 orang kematian ibu maternal dari 2.873 persalinan, ini berarti Angka Kematian Ibu (AKI) sama dengan 69,61 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

44

Page 45: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

kondisi pada tahun 2007 kematian ibu maternal sebanyak 1 orang dari 3.026 persalinan atau sama dengan 33 per 100.000 kelahiran hidup. Seluruh data diatas dicatat berdasarkan sistem pencatatan dan pelaporan Puskesmas dan disebabkan karena eklamsia (keracunan masa kehamilan) dan infeksi nifas.

Secara umum pencapaian indikator derajat kesehatan masyarakat pada tahun 2008 lebih baik hal ini ditandai dengan menurunnya angka kematian bayi dan kematian ibu. Secara Nasional angka kematian bayi pada saat ini 37 per 1000 kelahiran hidup dan diharapkan pada tahun 2010 menurun menjadi 26 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan Angka Kematian Ibu melahirkan secara Nasional pada saat ini 307 per 100.000 kelahiran hidup dan diharapkan menurun menjadi 226 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2010.

3.2.3. Number of Mother Mortality per 100.000 Lives Born

Mother Maternal Mortality is Mother died during pregnancy, birth time, and after birth. In 2008 noted 2 of mother maternal mortality from2.873 birth, it means Number of

Mother Mortality equal to 69, 61 per 100.000 life born. And condition in 2007 mother maternal mortality is 1 from 3.026 births or equal to 33 per 100.000 lives born. All data above noted base on note system and society health center report and caused by ecslamsia (poisoning during pregnancy) and after birth infection.

Generally, reach of society health degree indicator in 2008 is better, this is signed by decrease number of baby mortality and mother mortality. Nationally, number of baby mortality in this recent day is 37 per 1000 life born and in 2010 decrease become 26 per 1000 life born. While number of mother birth mortality nationally in this recent day is 307 per 100.000 life born and hoped decrease to be 226 per 100.000 life born in 2010.

Upaya untuk menurunkan AKI dan AKB adalah melalui penempatan tenaga kesehatan di seluruh desa/kelurahan yang ada, terutama bidan desa yang didukung dengan peningkatkan sarana dan prasarana

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

45

Page 46: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

antara lain gedung, obat dan alat–alat kesehatan, kendaraan operasional serta kesejahteraan tenaga kesehatan.

Efforts in decresing Number of Mother mortality and number of children under five years old mortality

is by placing health workers in all existing villages/political district administration especially village midwife which supported by increasing facilities such as building, medicine and health tools, operational vehicles and also prosperity of health workers.

Tabel. 5

Table 5.

: Jumlah Kematian Ibu Maternal Per Kecamatan di Kabupaten Bintan, Tahun 2008

Number of Maternal Mother Mortality Per Sub District in Bintan Regency,Year 2008

NoKecamatan

Sub District

Jml Ibu Hamil

Number of pregnant women

Jml Kematian Ibu MaternalKematian Ibu

HamilPregnant women mortality

Kematian Ibu Bersalin

Mother birth mortality

Kematian Ibu Nifas

After birth mortality

Jml

Number

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. Bintan Timur 1.029 1 0 1 22. Mantang 92 0 0 0 03. Bintan Pesisir 131 0 0 0 04. Gunung Kijang 250 0 0 0 05. Topaya 221 0 0 0 06. Teluk Bintan 230 0 0 0 07. Teluk Sebong 270 0 0 0 08. Sri Kuala Lobam 468 0 0 0 09. Bintan Utara 537 0 0 0 010 Tambelan 138 0 0 0 0

Jumlah/ Total 3.373 1 0 1 2Angka Kematian

(Dilaporkan) per 100.000 kelahiran hidup

69.61

Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Tahun 2008

Source : MCH Section, Health Department of Bintan Regency, Year 2008

3.2.4. Angka Kecelakaan Lalu Lintas per 100.000 penduduk

Pada tahun 2008 jumlah kejadian

kecelakaan lalu lintas dilaporkan dari

puskesmas se Kabupaten Bintan sebanyak

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

46

Page 47: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

808 kecelakaan, dengan jumlah korban 122

orang (15.09%). Distribusi tingkat

kecelakaan yang tertinggi adalah luka ringan

sebanyak 98 orang dan luka berat 24 orang,

laporan kecelakaan tertinggi terjadi di

wilayah Puskesmas Kawal (Kecamatan

Gunung Kijang) sebanyak 122 kasus. Jika

dibandingkan dengan tahun 2007, terjadi

peningkatan kecelakaan yaitu 447

kecelakaan (peningkatan sebesar 361

kecelakaan), dengan tingkat kecelakaan

tertinggi di wilayah Puskesmas Kijang

(Kecamatan Bintan Timur) sebanyak 184

kecelakaan.

Angka kecelakaan lalu lintas, tahun

2008 sebesar 98,75 per 100.000 penduduk,

tahun 2007 sebesar 276,34 per 100.000

penduduk, tahun 2006 sebesar 22,26

100.000 penduduk dan tahun 2005 sebesar

268,19 per 100.000 penduduk. Trend angka

kecelakaan lalu lintas dari tahun 2005 s/d

2008 dapat dilihat pada grafik.

3.2.4. Number of Road Accidents per 100.000 populations

In 2008 number of road accidents reported from all public health centers in

Bintan Regency are 808 accidents, by number of victims 122 people (15.09%). Distribution of the highest level accidents are light wounds for 98 people and heavy wounds for 24 people, The highest accidents reported is in Kawal public health center territorial (Gunung Kijang Sub District) for 122 cases. If compare to 2007, accidents increase for 447 (increase about 361 accidents), with the highest level of accidents in the territorial of Kijang (East Bintan Sub District) public health center for 184 accidents.

Number of road accidents in 2008 about 98.75 per 100.000 people, in 2007 about 276.34 per 100.000 people, in 2006 about 22.26 100.000 people and in 2005 about 268.19 per 100.000 people. Trend number of road accidents from year 2005 to 2008 can be seen on graffic.

Grafik 6. Angka Kecelakaan Lalu Lintas Tahun 2005-2008 per 100.000 penduduk

di Kabupaten Bintan.

Graphic 6. Number of Road Accidents in 2005-2008 per 100.000 people in Bintan Regency.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

47

Page 48: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Sumber: Seksi Yankes, Dinas Kesehatan Kab. Bintan, tahun 2008

Source: Health Services Section, Health Department of Bintan Regency, Year 2008

3.3. Angka Kesakitan (Morbiditas)

3.3.1. Angka “Acute Flaccid Paralysis” (AFP) pada anak usia <15 tahun per 100.000 anak

Angka kejadian AFP di Kabupaten

Bintan tahun 2008, terdapat 1 kasus di

wilayah Puskesmas Toapaya (Kecamatan

Toapaya), dengan Angka Kesakitan 7.11 per

100.000 anak.

3.3. Morbiditas

3.3.1. Number of “Accute Flaccid Paralysis” (AFP) on children age <15 years old per 100.000 children.

Number of AFP in Bintan Regency year 2008, there is only 1 case in Toapaya (Toapaya Sub District) public health center territorial, by number of sickness is 7.11 per 100.000 children.

3.3.2. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA+

Pada tahun 2008 di Kabupaten Bintan ditemukan sebanyak 1.082 kasus TB Paru Klinis (8,82 per 1000 penduduk) dan dari jumlah tersebut 153 kasus diantaranya adalah Basil

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

48

Page 49: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Tahan Asam/BTA positif (1,24 per 1000 penduduk). Keadaan ini jika dibandingkan tahun lalu terjadi penurunan kasus dimana pada tahun 2007 kasus TB Paru Klinis sebanyak 1.137 kasus atau 9,27 per 1.000 penduduk dan kasus TB Paru positif sebanyak 175 kasus atau 1,43 per 1.000 penduduk. Langkah-langkah yang telah dilakukan dalam rangka penanggulangan TB Paru adalah dengan intensifikasi penemuan penderita dan pengobatan gratis kepada semua penderita yang telah ditemukan.3.3.3. Persentase Balita dengan Pneumonia Ditangani

Jumlah penderita pneumonia di Kabupaten Bintan tahun 2008 sebanyak 73 kasus dimana kasus tertinggi terdapat di wilayah Kecamatan Bintan Timur sebanyak 35 kasus dan Gunung Kijang 26 kasus. Dari 73 kasus, 68 kasus diantaranya terjadi pada balita dan semuanya telah dilakukan penanganan dengan pemberian obat dan penatalaksanaan pneumonia bagi balita.

3.3.2. Number of TB Lungs BTA+ Sufferer Cure

In 2008 in Bintan Regency found about 1.082 cases of clinical TB

Lungs (8,82 per 1000 population) and from that number 153 cases are BTA positive (1,24 per 1000 population). This condition if compare to last year decrease, where in 2007 cases of clinical TB lungs is 1.137 cases or 9,27 per 1.000 population and cases of TB lungs positive is 175 cases or 1,43 per 1.000 population. Steps have been done in preventing TB Lungs is by intensification sufferer found and free treatment to all sufferer found.

3.3.3. Percentage of Children under five years old with handled Pneumonia

Number of phenumonia sufferer in Bintan Regency year 2008 is 73 cases where highest cases in the territorial of Sub District East Bintan about 35 cases and Gunung Kijang 26 cases. From 73 cases, 68 cases happened to children under five years old and all of it already handling by giving medicine and managing pneumonia to children under five years oldc

3.3.4. Persentase HIV/AIDS ditangani

Penyakit PMS HIV/AIDS masih menjadi masalah di Kabupaten Bintan,

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

49

Page 50: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

pada tahun 2008 telah ditemukan 29 kasus HIV, 25 kasus diantaranya berada di Lokalisasi Batu 24 Kecamatan Toapaya dan semuanya telah dilakukan upaya penanganan dengan bekerjsamana dengan lintas program dan lintas sektor serta LSM. 3.3.5. Prevalensi HIV (Persentase Kasus terhadap Penduduk Beresiko)

Prevalensi HIV dari 25 kasus yaitu

0.02% terhadap 125.058 jiwa penduduk

yang ada di Kabupaten Bintan, sedangkan

persentase penduduk berisiko menurut

kecamatan adalah 0.33% dari 7.628 jiwa

penduduk di wilayah kerja Puskesmas

Toapaya (Kecamatan Toapaya). Puskesmas

Toapaya (Kecamatan Toapaya) merupakan

wilayah yang paling banyak kasus HIV nya

dibandingkan wilayah puskesmas lainnya.

3.3.6. Persentase Infeksi Menular Seksual diobati

Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) di Kabupaten Bintan seperti penyakit (sipilis, gonorhoe, ulcus genital, scrotum bengkak) pada tahun 2008 tercatat sebanyak 130 kasus dari seluruh yang berkunjung ke klinik 24 Kecamatan Toapaya dan Bukit Senyum Bintan Utara.

3.3.4. Persentage of HIV/AIDS handled

Sexual Infected Disease HIV/AIDS still a problem in Bintan

Regency. In 2008 have found 29 cases of HIV in all society health center territorial and the most contribution cases HIV/AIDS are in localization Toapaya KM 24 Sub District about 25 cases and all efforts thave been done to handling cooperation by pass program and sectoral pass and society Instances.

3.3.5. Prevalence HIV (Percentage Cases to Risky Population)

Prevalence HIV from 25 cases that is 0.02% to 125.058 population life in Bintan Regency , while percentage of risky population according to Sub District is 0.33% from 7.628 population life in territorial of Toapaya public health center (Toapaya Sub District). Toapaya public health center (Toapaya Sub District) is the most HIV cases territorial compare to others.

3.3.6. Percentage of Sexual Infected Treatment

Sexual Infection Disease in Bintan Regency such as (sipyllis, gonorhoe, ulcus genital, scrotum ulcer) in 2008 noted for 130 cases from all visitors who come to clinic 24 Toapaya Sub District and Bukit Senyum North Bintan.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

50

Page 51: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Seluruh penderita penyakit IMS ini telah diberikan pengobatan secara intensif oleh Puskesmas. 3.3.7. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 Penduduk

Penyakit Demam Berdarah (DBD) di Kabupaten Bintan masih merupakan masalah utama, dimana pada tahun 2008 terdapat 150 kasus (Insident Rate 1,22/1000) dengan kematian 2 orang (CFR 1,33 persen). Kasus tertinggi terdapat di Kecamatan Gunung Kijang sebanyak 69 kasus, bilamana dibandingkan dengan tahun 2007 terjadi peningkatan kasus dan kematian, pada tahun 2007 terdapat 71 kasus ( IR 0,57 per 1000 ) dengan kematian 1 orang (CFR 1,4 persen).

All sexual infection disease suffereris

given medicine intensively by public health center.

3.3.7. Number of Dengue Haemorragic Fever (DHF) per 100.000 Population

Dengue Bleed Fever In Bintan regency still a main problem, where in 2008 there are 150 cases (Insident Rate 1,22/1000) by mortality 2 person CFR 1,33 percent). The highest cases in Gunung Kijang Sub District forR 69 cases, if compare to 2007 there is an increase case and mortality, in 2007 there are 71 cases ( IR 0,57 per 1000 ) by mortality 1 person (CFR 1,4 percent).

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

51

Page 52: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Tabel 7

Table 7.

: Data Kasus Demam Berdarah 4 tahun terakhir di Kabupaten Bintan Tahun 2005 s/d 2008 Case of Dengue Haemoraggic Fever 4 latest year in Bintan Regency Year 2005 s/d 2008

NoPuskesmas

Public Health Center

Tahun/Year2005 2006 2007 2008

(1) (2) (3) (4) (5) (6)1. Bintan Timur 14/0 12/0 12/0 46/12. Mantang Data gabung Kec. Bintan Timur3. Bintan Pesisir Data gabung Kec. Bintan Timur4. Gunung Kijang 11/1 16/0 16/0 69/05. Toapaya Data gabung Gunung Kijang6. Teluk Bintan 6/0 1/0 1/0 3/07. Teluk Sebong 5/0 7/0 7/0 11/08. Sri Kuala Lobam Data gabung Kec. Bintan Utara 3/39. Bintan Utara 24/0 19/0 19/0 18/110 Tambelan 0/0 0/0 0/0 0/0

Jumlah/ Total 60/1 59/0 17/1 150/2

Sumber : Seksi P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Tahun 2008

Source: Prevention and Elimination Desease Section, Health Departement of Bintan Regency Year 2008

Keterangan : K/M, K= Kasus, M = MeninggalInfromation : C/D, C= Cases, D= Death

3.3.8. Persentase DBD ditangani

Persentase kejadian penyakit Demam Berdarah (DBD) yang ditangani di Kabupaten Bintan Tahun 2008 dari 150 kasus yaitu 100% ditangani di tempat pelayanan kesehatan (puskesmas, puskesmas pembantu serta tempat pelayanan kesehatan lainnya).

3.3.8. Percentage of handled Dengue Haemoraggic Fever (DHF)

Persentage incidents of DHF Disease which handled in Bintan regency in 2008 is 150 cases that is 100% handled at the health services places (society health center, assistant public health senter, and also other health services).

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

52

Page 53: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

3.3.9. Persentase Balita dengan Diare ditangani

Pada tahun 2008 kasus penyakit diare di Kabupaten Bintan tercatat sebanyak 3.835 kasus (31,28 per 1.000 penduduk), 1.426 kasus diantaranya terjadi pada balita. Angka ini meningkat jika dibandingkan tahun 2007 yaitu 3.513 kasus (28,6 per 1.000 penduduk).

3.3.10. Angka Kesakitan Malaria per 1000 Penduduk

Pada tahun 2008 jumlah kasus malaria yaitu 545 kasus malaria positif (4,4 per 1000 penduduk) dan 6.841 kasus malaria klinis (55,7 per 1000 penduduk). Keadaan ini lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2007, dimana kasus malaria positif (9,7 per 1000) penduduk atau sebanyak 1.162 dan malaria klinis sebanyak 15.276 (127,2 per 1000) penduduk . Meskipun angka kesakitan malaria menurun namun penyakit ini masih menjadi masalah di beberapa kecamatan di Kabupaten Bintan, hal ini dapat dilihat dari indikator yang ada yakni API dan AMI. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut :

3.3.9. Percentage Diarrhea handled of Children Under Five Years Old.

Diarrhea disease is one of infected disease, in 2008 diarrhea disease case in Bintan regency noted for 3.835 cases (31,28 per 1.000 population), 1.426 cases happened to children under five years old. This number increase if compare to 2007 that is 3.513 cases (28,6 per 1.000 population).

3.3.10. Number of Malaria Cases per 1000 Population

In 2008 number of malaria cases are 545 positive malaria cases (4,4 per 1000 population and 6.841 cases clinical malaria cases (55,7 per 1000 population). This condition is lower compare to 2007, where positive malaria cases (9,7 per 1000) population or about 1.162 and clinical malaria is 15.276 (127,2 per 1000) population . Although, number of malaria morbidity decrease but this disease still be a problem in some Sub Districts in Bintan Regency, This can be prooved by measurement or existing indicators API and AMI. Further clearly can be seen on tabel follows :

Tabel 8. : Annual Parasit Incident (API) per Puskesmas di Kabupaten Bintan

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

53

Page 54: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Table 8.Tahun 2005 s/d 2008.Annual Parasite Incident (API) by Public Health Center in Bintan Regency Year 2005 to 2008.

No PuskesmasPublic Health Center

Tahun/Year2005 2006 2007 2008

(1) (2) (3) (4) (5) (6)1. Bintan Timur 10,1 11,6 3,4 2,382. Mantang 0,0 0,0 0,0 5,043. Bintan Pesisir 0,0 0,0 0,0 2,194. Gunung Kijang 0,4 29,5 8,2 3,205. Toapaya 0,0 0,0 0,0 1,996. Teluk Bintan 12,5 26,3 13,4 6,217. Teluk Sebong 3,6 2,9 6,2 4,078. Sri Kuala Lobam 0,0 0,0 0,0 5,359. Bintan Utara 13,4 21,9 21,1 9,7810 Tambelan 0,0 2,3 2,1 1,78

Jumlah/ Total 9,0 16,5 9,7 4,44

Sumber : Seksi P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Tahun 2008

Source: Prevention and Elimination Desease Section, Health Departement of Bintan Regency Year 2008

Tabel 9

Table 9.

: Annual Malaria Incident (AMI) Per Puskesmas di Kabupaten Bintan Tahun 2005 s/d 2008Annual Malaria Incident (AMI) by Public Health Center in Bintan Regency Year 2005 to 2008

No PuskesmasPublic Health Center

Tahun/Year2005 2006 2007 2008

(1) (2) (3) (4) (5) (6)1. Bintan Timur 92,8 110,5 109,1 69,982. Mantang 0,0 0,0 0,0 31,123. Bintan Pesisir 0,0 0,0 0,0 52,634. Gunung Kijang 3,1 112,6 76,2 37,475. Topaya 0,0 0,0 0,0 20,936. Teluk Bintan 40,5 116,7 69,7 45,417. Teluk Sebong 14,9 48,4 45,8 33,248. Sri Kuala Lobam 0,0 0,0 0,0 18,539. Bintan Utara 196,0 203,2 246,4 118,1410 Tambelan 32,6 28,4 18,6 3,55

Jumlah/ Total 84,2 125,3 127,2 55,76Sumber : Seksi P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Tahun 2008

Source: Prevention and Elimination Desease Section, Health Department of Bintan

Regency Year 20083.3.11.Persentase Penderita Malaria Diobati

Pada tahun 2008 jumlah kasus malaria klinis 6.841 kasus dan malaria positif yaitu 545 kasus, pengobatan telah dilakukan pada semua kasus

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

54

Page 55: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

yang menderita positif malaria (100%). Namun jika dibagi dengan jumlah malaria klinis yang diobati sebanyak 7.97%.

3.3.12.Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat

Untuk mewujudkan eliminasi kusta upaya penemuan penyakit kusta baru terus dilakukan dengan berbagai kegiatan, diantaranya kegiatan pasif maupun aktif (school survey, contact survey dan chase survey). Dari kegiatan tersebut pada tahun 2008 ditemukan 3 kasus (0,24 Per 10.000 penduduk) yang terdapat di kecamatan Teluk Sebong. Ketiga penderita kasus tersebut telah dilakukan pengobatan. Perlu diketahui bahwa secara program penyakit kusta sudah tereleminir di Kabupaten Bintan dengan prevalensinya kurang dari 1 per 10.000 penduduk. Bila dibandingkan dengan tahun 2007 ditemukan 2 kasus atau ( 0,16 per 10.000 ) penduduk terjadi peningkatan kasus.

3.3.11. Percentage of Medical Treated Malaria Sufferer

In 2008 number of clinical malaria cases are 6.841 and positive malaria are 545 cases, treatment have been done to all malaria positive sufferer cases (100%). But if divided by number of clinical malaria is 7.97%.

3.3.12. Percentage Leprosy Sufferer Finished Medical Treatment

To create leprosy elimination, an effort to find a new leprosy disease keep continue done by many activities, some of it pasive activities and active activities (school survey, contact survey and chase survey). From the activities in 2008 found 3 cases (0,24 Per 10.000 population) which found in Teluk Sebong Sub District. The three leprosy sufferer cases have done treatment. Need to know that in program leprosy disease have eliminated in Bintan Regency because its prevalance less than 1 per 10.000 population. If compare in 2007 where found 2 cases or ( 0,16 per 10.000 ) population and increase case.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

55

Page 56: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

3.3.13. Kasus Penyakit Filaria Ditangani

Pada tahun 2008 kejadian Penyakit

Filariasis di Kabupaten Bintan ditemukan

sebanyak 9 kasus yang terdapat di wilayah

Puskesmas Teluk Bintan (Kecamatan Teluk

Bintan) sebanyak 1 kasus dan 8 kasus di

wilayah Puskesmas Teluk Sasah

(Kecamatan Sri Kuala Lobam), dari 9 kasus

yang ditemukan semuanya (100%) telah

diberikan pengobatan dan tindakan medis

lainnya.

3.3.14.Jumlah Kasus dan Angka Kesakitan Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)

Difteria, Pertusis, Tetanus, Tetanus

Neonatorum, Campak, Polio dan Hepatitis B

merupakan penyakit menular yang dapat

dicegah dengan imunisasi (PD3I). Dari

semua jenis penyakit tersebut di Kabupaten

Bintan tahun 2008, yang ditemukan yaitu

kasus campak sebanyak 10 orang yang

terjadi di dua wilayah puskesmas yaitu

Puskesmas Teluk Bintan (Kecamatan Teluk

Bintan) sebanyak 1 kasus dan wilayah

Puskesmas Toapaya (Kecamatan Toapaya)

9 kasus.

3.3.13. Filaria Disease Case Handled

In 2008 incidents of Filariasis disease in Bintan Regency found about 9 cases which found in territorial of Teluk Bintan Public Health Center ( Teluk Bintan Sub District ) for 1 case and 8 cases in territorial of Teluk Sasah Public Health Center (Sri Kuala Lobam Sub District), From 9 cases found all (100%) and have handled (giving medicine and other medical treatment).

3.3.14. Number of Case and Number of Infected Disease Sickness which prevented by Immunization (PD3I)

Diphteria, Pertusis, Tetanus, Tetanus Neonatorum, Mealses, Polio and Hepatitis B are infected disease which is prevented by immunization. From all the diseases in Bintan Regency in 2008, found that measles cases for 10 people and happened in two territorial Public health centers those are in Teluk Bintan Public health center ( Teluk Bintan Sub District) for 1 case and territorial of Toapaya Public health center (Toapaya Sub District) for 9 cases.

3.4. Indikator Status Gizi

3.4.1. Persentase Kunjungan Neonatus

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

56

Page 57: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Pada tahun 2008 jumlah nenatus di

Kabupaten Bintan sebanyak 2.785 orang,

dari 2.785 neonates tersebut semunya

(100%) telah berkunjung ke pusat pelayanan

kesehatan pada saat berumur 6-7 hari (Kn2).

Jika dibandingkan dengan data tahun 2006

dan 2007 terjadi peningkatan kunjungan,

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik.

3.4. Nutrition Status Indicator

3.4.1. Percentage of Neonates Visiting

In 2008 number of neonatus in Bintan regency is 2.785 people, from 2.785 neonatus all (100%) have visited to health service center when age at 6-7 days (Kn2). If compare to data 2006 and 2007 there is an increase, further clearly can be seen on graphic.

Grafik 4. Persentase Kunjungan Neonatus Tahun 2006-2008 di Kabupaten Bintan.

Graphic 4. Neonates Percentage Visiting, Year 2006-2008 in Bintan Regency.

Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Tahun 2008 Source : MCH Section, Health Department of Bintan Regency, Year 2008

3.4.2. Persentase Kunjungan Bayi

Jumlah bayi di Kabupaten Bintan

tahun 2008 sebanyak 3.079 orang dan yang

berkunjung ke tempat pelayanan sebanyak 8

kali sebanyak 899 orang (29.20%),

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

57

Page 58: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Puskesmas Tanjung Uban dan Toapaya

semua (100%) bayi (0-12 bulan) di wilayah

puskesmas ini telah melakukan kunjungan

dan mendapatkan melayanan kesehatan

baik kuratif maupun promotif sebanyak 8

kali. Jika dibandingkan dengan tahun 2007

terjadi penurunan (tahun 2007; 83,21%,

tahun 2006; 97,63% dan tahun 2005;

85,11%).

3.4.3. Persentase BBLR ditangani

Jumlah kasus bayi dengan Berat

Badan Lahir Rendah (BBLR) di Kabupaten

Bintan tahun 2008 sebanyak 22 kasus

(0.77%), kasus BBLR tertinggi di wilayah

Puskesmas Teluk Sasah (Kecamatan Sri

Kuala Lobam) sebanyak 9 kasus (2.49%)

dan di wilayah Puskesmas Teluk Bintan,

Teluk Sebong, Kelong, Toapaya dan

tambelan tidak terdapat bayi dengan BBLR.

3.4.2. Percentage of Baby Visiting

Number of babies in Bintan Regency in 2008 are 3.079 babies and visiting to services place for 8 times are 899 babies (29.20%), Tanjung Uban and Toapaya Public health center all (100%) babies (0-12 bulan) in this Public health center territorial

have visited and get health services curatively and promotive for 8 times. Compare to 2007 has decreasing (in 2007; 83.21%, in 2006; 97.63% and in 2005; 85.11%).

3.4.3. Percentage of handled Lower Baby Born Weitgh

Number of baby case with Lower Baby Born Weitgh in Bintan Regency in 2008 is 22 cases (0.77%), The highest Lower baby Born Weigth case is in the territorial of Teluk Sasah Public health center (Sri Kuala Lobam Sub District) for 9 cases (2.49%) and in the territorial of Teluk Bintan Society health center , Teluk Sebong, Kelong, Toapaya and Tambelan There is no baby with Lower Baby Born Weigth.

Dari 22 kasus semuanya telah mendapatkan

penanganan sesuai dengan standar

pelayanan pada bayi BBLR. Persentase bayi

dengan berat badan lahir rendah (BBLR)

tahun 2005 s/d 2008 di Kabupaten Bintan,

dapat dilihat pada grafik.

From all these 22 cases have handled according to services standard on

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

58

Page 59: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Lower baby born Weigth. Baby percentage with lower baby born weigth

in 2005 to 2008 in Bintan Regency, can be seen on this graffic.

Grafik 5. Persentase BBLR Tahun 2005-2008 di Kabupaten Bintan.

Graphic 5. Percentage of Lower Baby Born Weigth in 2005-2008 in Bintan Regency.

Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Tahun 2008Source : MCH Section, Health Department of Bintan Regency, Year 2008

3.4.4. Balita dengan Gizi Buruk

Jumlah kasus balita gizi buruk di

Kabupaten Bintan tahun 2008 sebanyak 85

kasus (0.78%), kasus tertinggi di wilayah

Puskesmas Teluk Sebong sebanyak 31

kasus (2.78%) dan wilayah Puskesmas

Teluk Sasah sebanyak 11 kasus (2.21%).

Seluruh Balita yang menderita gizi buruk

telah dilakukan penanganan dengan

pemberian makanan tambahan (PMT)

selama 90 hari makan serta pengobatan

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

59

Page 60: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

penyakit penyerta di pusat pelayanan

kesehatan.

3.4.4. Children Under Five Years Old with Bad Nutrient

Number of children under five years old with bad nutrient case Bintan Regency in 2008 is 85 cases (0.78%), the highest cases

is in the territorial of Teluk Sebong Public health center are 31 cases (2.78%) and in the territorial of Teluk Public society health centers is 11 cases (2.21%). All children under five years old with bad nutrient have handled by giving additional food for 90 days and also disease treatment in health services center.

Grafik 6. Persentase Balita Gizi Buruk Tahun 2006-2008 di Kabupaten Bintan.

Graphic 6. Percentage of Children Under Five Years Old with Bad Nutrient in 2006-2008 in Bintan Regency.

Sumber : Seksi KIA/Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Tahun 2008

Source : MCH/Nutition Section, Health Department of Bintan Regency, Year 2008

3.4.5. Kecamatan Bebas Rawan Gizi

Kecamatan dikatakan bebas rawan

gizi, apabila persentase balita gizi buruk di

wilayah tersebut tidak lebih dari 1%, di

Kabupaten Bintan tahun 2008 terdapat 3

kecamatan yang tidak bebas atau rawan gizi

yaitu Kecamatan Teluk Bintan (1.03%),

Kecamatan Sri Kuala Lobam (2,21%) dan

Kecamatan Teluk Sebong (2.78%).

Kecamatan dikatakan rawan gizi bukan

berarti kecamatan tersebut kekurangan

bahan pangan akan tetapi karena pola

konsumsi masyarakat yang kurang baik

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

60

Page 61: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

disamping itu juga disebabkan karena pola

asuh orang tua yang salah terhadap

anaknya.

Jika dibandingkan dengan data

tahun 2007, menunjukkan adanya

peningkatan jumlah kecamatan yang rawan

gizi, yaitu Kecamatan Teluk Bintan dan Sri

Kuala Lobam pada tahun 2007 bukan

merupakan kecamatan rawan gizi, pada

tahun 2008 dua kecamatan ini termasuk

dalam kategori kecamatan rawan gizi.

3.4.5. Nutrition Susceptible Free Sub District

Sub District stated as a nutrient susceptible if percentage of children under five years old with bad nutrient in the territorial is not more than 1%, in Bintan Regency in 2008 found 3 Sub Districts that nutrient susceptible those are Teluk Bintan (1.03%), Sri Kuala Lobam Sub District (2,21%) and Teluk Sebong Sub District(2.78%). Sub District stated as a nutrient susceptible doesn’t mean it lack of food supply but because of design of people consumes is bad and beside that it caused by parent’s guide is wrong to the children.

If compare to data in 2007, shows that there is an increase number of susceptible Sub District, those are Teluk Bintan and Sri Kuala Lobam Sub Districts in 2007 are not susceptible Sub Districts, in 2008 these two Sub district include in nutrient susceptible Sub District category.

Pembangunan kesehatan

bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,

kemauan, kemampuan dan kesadaran hidup

sehat bagi setiap penduduk serta tumbuhnya

sikap kemandirian masyarakat dalam

mengatasi masalah kesehatan yang

dihadapi. Hal ini memungkinkan untuk

tercapainya derajat kesehatan masyarakat

yang optimal.

Dalam kerangka mengatasi

keadaan dan masalah pembangunan

kesehatan yang dihadapi dewasa ini,

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

61

BAB IVSITUASI UPAYA KESEHATAN

CHAPTER IV : SITUASION OF HEALTH EFFORT

Page 62: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

penyelenggaraan upaya kesehatan harus

diarahkan pada peningkatan derajat

kesehatan masyarakat, kondisi lingkungan

baik fisik, biologik maupun sosial budaya,

upaya kesehatan, tenaga kesehatan,

pembiayaan kesehatan serta kerja sama

lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat.

Dengan pengutamaan pada upaya-upaya

promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

secara terpadu dan berkesinambungan.

Health Development aim is to increase knowledge, willingness, ability and healthy life awareness for every people and also growth society self esteem behavior in overcome health problems. This thing is probably to reach optimum society health degree.

In draft to overcome condition and health development problems in this recent day, implementation of health effort must directed to increase society health degree, environment condition phisically,

biologicallynand social-culture, health effort, health worker, health budget and also cooperation of pass sectoral and society empowerment. With the priority on promotives efforts, preventive, currative and rehabilitative integrated and continuesly.

Dari kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan

sepanjang tahun 2008, maka hasil

pencapaian melalui beberapa indikator dapat

digambarkan upaya kesehatan masyarakat

Kabupaten Bintan seperti berikut ini :

4.1. Pelayanan Kesehatan

4.1.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil

Kunjungan ibu hamil yang

melakukan pemeriksaan kehamilan kepada

tenaga kesehatan sebanyak 1 kali selama

trimester pertama tahun 2008 di Kabupaten

Bintan yaitu 3.153 orang (93%) dari 3.389

orang ibu hamil, sedangkan yang

memeriksakan kehamilannya sampai

dengan 4 kali selama hamil sebanyak 2.982

orang (88,4%). Angka ini menunjukkan

bahwa terdapat 4,6% ibu hamil yang drop

out/ tidak memeriksakan kehamilannya

sampai dengan 4 kali atau kemungkinan

juga memeriksakan kehamilannya sampai

dengan 4 kali tetapi tidak tercatat pada

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

62

Page 63: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

reporting and recording puskesmas (of the record). Jika dibandingkan dengan data

tahun 2007 kunjungan ibu K1 mengalami

peningkatan sedangkan K4 mengalami

penurunan, untuk lebih jelasnya kunjungan

ibu hamil 5 tahun terakhir, dapat dilihat pada

grafik.

From the implemented activities by Health Department in whole year 2008, so achievement result through some indicators can be pictured about society health effort in Bintan Regency as follow :

4.1. Health Services

4.1.1 Scope of Pregnant Women Visiting

Pregnant women visiting that doing pregnat checking to health worker for 1 time

during first trisemeter in 2008 in Bintan regency are 3.153 people (93%) from 3.389 pregnant women, while pregnant women who check their pregnancy for 4 times during pregnancy are 2.982 people (88,4%). This number shows that there are 4,6% pregnant women who drop out/ not checking their pregnancy until 4 times or may be checked for 4 times but un noted on Public health center reporting and recording (of the record). If compare to data in year 2007 visiting of mother K1 is increase while K4 decrease, for further clearly about visiting of pregnant women in this 5 latest year, can be seen on graffic.

Grafik 7. Persentase Kunjungan Ibu Hamil tahun 2004-2008 di Kabupaten Bintan.

Graphic 7. Percentage of Pregnant Women Visiting in Year 2004-2008 in Bintan Regency.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

63

Page 64: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Tahun 2008Source: MCH Section, Health Department of Bintan Regency, Year 2008

Persentase persalinan oleh

tenaga bidan atau tenaga kesehatan yang

memiliki kompetensi kebiadanan, tahun

2008 sebanyak 2.474 orang (97.90%) dari

2.527 orang ibu bersalin. Jika dibandingkan

dengan tahun 2007 terjadi peningkatan

sebesar 11.19% (tahun 2008; 86.71%), trend

persentase persalinan oleh tenaga bidan

atau tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebiadan 5 tahun terakhir, dapat

dilihat pada grafik 8.

Percentage of birth by midwife or health manpower who has midwifery competency, in 2008 is 2.474 people (97.90%) from 2.527. If compare to year 2007 increasingly for 11.19% (year 2008; 86.71%), trend percentage birth by midwife or health manpower who has 5 latest years midwifery competency, can be seen on graffic 8.

Grafik 8. Persentase Persalinan olehTenaga Bidan atau Tenaga Kesehatan yang memiliki

Kompetensi kebiadanan tahun 2004-2008 di Kabupaten Bintan.

Graphic 8. Percentage Birth by Midwife or Health Manpower who has midwifery Competency in Year 2004-2008 in Bintan Regency.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

64

Page 65: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Tahun 2008 Source: MCH Section, Health Department of Bintan Regency, Year 2008

Pelayanan bagi ibu nifas tahun

2008 merupakan kegiatan prioritas yang

dilakukan oleh bidan, karena dalam upaya

untuk menurunkan angka kesakitan seperti

anemia gizi besi dan komplikasi pada ibu

nifas dengan cara pemberian tablet tambah

darah selama nifas dan penanganan kasus

komplikasi. Pada tahun 2008, jumlah ibu

nifas yang diberikan tablet tambah darah

sebanyak 2.783 orang (86.5%), pemberian

vitamin A ibu nifas sebanyak 2.783 orang

(86.5%) dan penanganan kasus komplikasi

selama nifas sebanyak 1 kasus.

Services for after birth mother in 2008 is one of priority activitiy which is done by midwife, because in effort of decreasing morbidity number such as ferrum nutrient anemia and complication to after birth mother by giving blood additional tablet

during after birth and handling complication case. In 2008, number of after birth mother which giving blood additional tablet is 2.783 people (86.5%), giving vitamin A for after birth mother is 2.783 people (86.5%) and handling complication case during after birth is 1 case.4.1.2. Deteksi Dini Tumbuh Kembang

Anak Balita serta Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/SMP/SMU

Deteksi dini tumbuh kembang

anak balita yang dilakukan selama tahun

2008, dari 2.682 anak balita pra sekolah

yang tercatat telah dilakukan deteksi dini

sebanyak 2.071 anak (77.21%), pada siswa

SD/MI dari 7.974 siswa telah dilakukan

pemeriksaan kesehatan pada 4.274 siswa

(53.59%), serta siswa SMP/SMU juga telah

dilakukan pemeriksaan kesehatan kepada

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

65

Page 66: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

58.42%. Bentuk deteksi yang dilakukan

adalah pemeriksaan tinggi badan, berat

badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya

secara berkala yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak (TK), SD/MI serta SMP/SMA.

4.1.3. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)Dalam kaitan dengan aspek

penataan administrasi kependudukan keluarga berencana merupakan hal penting dalam mendukung perencanaan pembangunan baik di tingkat nasional maupun daerah. Pelaksanaan program keluarga berencana telah menunjukan hasil cukup memuaskan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bintan, hal ini diindikasikan dengan meningkatnya pencapaian peserta KB aktif pada tahun 2008 jika dibandingkan dengan tahun 2007 sebagaimana tabel berikut : 4.1.2. Early Detection of Growth and

Develop Children under five years old and also Student Health Checking for Primary School/Junior High School/Senior High School.

Early detection of growth and develop children under five years old is done in 2008, from 2.682 pre school children under five years old which noted have done early detection are 2.071 children (77.21%), on primary students from 7.974 have been done health checking to 4.274 students (53.59%), and also students of junior/senior high school have been done health checking to 58.42%.Detection form which is done are heigth body checking, weigth, and also other health checking periodically in Kinder garten, elemtary/primary school and also junior/senior high scholol.4.1.3. Family Planning Services

In relation on family planning

demography administration management aspect

is one of an importance thing in supporting

health planning, nationally or regionally.

Implementation of family planning program has

shown satisfy result in decreasing speed of

population growth in Bintan Regency, this

things indicated by increasingly active family

planning participant achievement in 2008 if

compare to year 2007 as tabel follow :

Tabel.10

Table 10.

: Pencapaian Peserta KB Aktif Kabupaten Bintan Tahun 2006, 2007 dan 2008Active Family Planning Participant Achievement of Bintan Regency in year 2006, 2007 dan 2008

NoTahun

Year

Jumlah PUSNumber of

Productive Age Couple

KB aktifActive family

planning

Persentase

Percentage

1. 2006 18.265 12.943 70,862. 2007 21.161 15.509 73,303. 2008 20.322 17.329 85,27

Sumber :Souce :

Seksi KB Dinas Kesehatan, Tahun 2009Section Health Department of Family Planning, Year 2009

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

66

Page 67: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Pasangan Usia Subur (PUS) pada

tahun 2008 tercatat sebanyak 20.322 PUS

yang menjadi peserta KB aktif sebanyak

17.329 peserta (85,27 persen). Bila dilihat

dari angka standar PUS yaitu 16,5 persen

dari jumlah penduduk atau 20.322 PUS,

maka jumlah PUS pada tahun 2008 ini yang

ikut sebagai peserta KB aktif berada diatas

target yang telah ditentukan pada tahun

2008 yaitu 70 persen. Jika dibandingkan

dengan tahun 2007 terjadi kenaikan

persentase jumlah peserta aktif dimana dari

21.161 Pasangan Usia Subur ditemui

peserta KB Aktif sebanyak 15.509 peserta

(73,70 persen) dengan kenaikan sebesar

11,57 persen. Pencapaian peserta KB aktif

sepanjang tahun 2008 telah mencapai

17.329 akseptor, dengan klasifikasi

pengunaan metoda kontrasepsi Non

Hormonal dan Hormonal di Kabupaten

Bintan seperti tabel 11.

Productive Age Couple in 2008 noted for 20.322 couple who be active family planning participant are 17.329 participant (85,27 percent). If looked at from productive age participant standard number that is 16,5 percent of number population or 20.322 couple, so number of this productive age couple in 2008 who participate as a active family planning participant stay above stated target in 2008 that is 70 percent. If compare to year 2007 tthere is an icrease number of active participant where from 21.161 productive age couple found active family planning participant for 15.509 (73,70 percent) with an increase for 11,57 percent. Active family planning participant achievement in the whole 2008 has reached 17.329 acceptor, with using classification hormonal and non hormonal contraception method in bintan Regency as tabel 11.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

67

Page 68: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Tabel. 11

Table 11.

: Pencapaian Peserta KB Aktif dengan Klasifikasi Pengunaan Metoda Kontrasepsi Non Hormonal dan Hormonal di Kabupaten Bintan, Tahun 2008

Active Family Planning Participant Achievement by Using Classification of Hormonal and Non Hormonal Contraception Method in Bintan Regency, Year 2008

NOKECAMATAN

Sub District

JUMLAH PESERTA KB AKTIFNumber of active Family Planning Participant

MKJP NON MKJP MKJP + NON

MKJPIUD MOP/ MOW

IMP LANT

SUNTIKinjection

PILDrug Kondom OBAT

VAGINALAIN NYA

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

68

Page 69: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)1 Teluk Bintan - - 106 739 491 77 - - 1.4132 Seri Kuala Lobam 28 3 60 632 405 15 - - 1.1433 Bintan Utara 247 13 196 536 773 29 - - 1.7944 Teluk Sebong 9 - 78 589 580 17 - - 1.2735 Bintan Timur 159 4 108 3.682 1.633 66 - - 5.652

Akseptor pengguna metode kontrasepsi Non Hormonal mencapai 813 orang atau 5,28 persen dari peserta KB aktif sebanyak 15.415 yang terdiri dari IUD 493 atau sebesar 3,2 persen, MOP/MOW sebanyak 34 atau sebesar 0,22 persen, Kondom sebanyak 286 atau sebesar 1,86 persen dari total KB Aktif. Kemudian yang menggunakan metode kontrasepsi Hormonal mencapai 14.602 akseptor atau 94,73 persen dari total peserta KB Aktif, yang terdiri dari Implant sebanyak 772 atau 5,01 persen, suntikan sebanyak 8.445 atau 54,79 persen, dan sisanya pengguna kontrasepsi Pil sebanyak 5.385 atau 34,94 persen.

Used acceptor of non hormonal contraception method reach 813 people or 5,28 percent from active family planning participant is 15.415 which consist of IUD 493 or about 3,2 percent, MOP/MOW is 34 or about 0,22 percent, condom for 286 or for 1,86 percent from total of active family planning. Then who using hormonal contraception method reach 14.602 acceptor or 94,73 percent of

total active family planning participant, consist of Implant for 772 or 5,01 percent, injection for 8.445 or 54,79 percent, and the rest are using tablet contraception for 5.385 or 34,94 percent.

4.1.4. Pelayanan Imunisasi

Cakupan desa/kelurahan

Universal Child Imunization (UCI)

merupakan desa/kelurahan yang

pencapaian imunisasi campaknya >80%,

tahun 2008 dari 49 desa/kelurahan terdapat

2 desa/kelurahan yang belum UCI yaitu

Kelurahan Teluk Lobam Kecamatan Sri

Kuala Lobam dengan cakupan 48.6% dan

Desa Toapaya Selatan Kecamatan Toapaya

dengan cakupan 69.6%. Imunisasi yang

diberikan kepada bayi dalam rangka

peningkatan imunitas/kekebalan tubuh bayi

antara lain BCG, DPT1+HB1, DPT3+HB3,

Polio3 dan Campak. Tahun 2008, cakupan

imunisasi BCG sebesar 100,45 %, dengan

pencapaian terendah di wilayah Puskesmas

Toapaya (Kecamatan Toapaya) 88,42% dan

wilayah Puskesmas Teluk Sasah 85.2%.

Cakupan imunisasi DPT1+HB1

tahun 2008 sebesar 99.9%, angka ini telah

mencapai target 95% yang telah ditentukan,

distribusi pencapaian imunisasi DPT1+HB1

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

69

Page 70: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

menurut puskesmas yang paling rendah

adalah di wilayah Puskesmas Toapaya

85.3%, wilayah Puskesmas Teluk Sasah

93.6% dan wilayah Puskesmas Tanjung

Uban 93.7%.

4.1.4. Immunization Services

Scope of village/political district administration Universal Child Imunization (UCI) is one of village/ political district administration which achievement of chicken pork immunization for >80%, in 2008 from 49 village/political district administration there are 2 that have not UCI : Teluk Lobam Political District Administration Sub Distric of Sri Kuala Lobam with scope 48.6% and South Toapaya Village Sub District Toapaya with scope of 69.6%. Immunization which given to the baby in increasing immunity/baby body immune such as BCG, DPT1+HB1, DPT3+HB3, Polio3 and chicken pork . In 2008, scope of immunization BCG is 100,45%, with the lowest achievement in territorial of Tanjung Uban society health center (North Bintan Sub District) is 92.8% and territorial of Teluk Sasah publich health center 85.2%.

Scope of immunization DPT1+HB1 in 2008 is 99.9%, this number has reach target stated for 95%, immunization achievement distribution of

DPT1+HB1 according to society health center, the lowest is in territorial of Toapaya ( Toapaya Sub District) 85.3%, Teluk Sasah 93.6% and Tanjung Uban 93.7%.

Cakupan Imunisasi DPT+HB3,

tahun 2008 di Kabupaten Bintan sebesar

98.1% dengan target 85%, angka ini

menjukkan bahwa target telah tercapai,

namun menurut puskesmas terdapat satu

puskesmas yang belum mencapai target

yaitu Puskesmas Toapaya (Kecamatan

Toapaya) 83.6%. Cakupan polio3 di

Kabupaten Bintan tahun 2008 sebesar

93.8%, dari 10 puskesmas terdapat satu

puskesmas yang belum mencapai target

yaitu Puskesmas Toapaya (Kecamatan

Toapaya) 83.2%.

Cakupan imunisasi campak

merupakan indicator desa/kelurahan UCI,

tahun 2008 cakupan campak di Kabupaten

Bintan sebesar 95.5%, target yang telah

ditentukan tahun 2008 sebesar 80%, angka

menunjukkan bahwa cakupan telah tercapai

baik di tingkat kabupaten maupun

puskesmas.

Cakupan TT1 WUS dan Ibu

Hamil, tahun 2008 masih dibawah target

80% yang telah ditentukan dengan capaian

sebesar 55.21%, sedangkan cakupan TT2

WUS dan Ibu Hamil capaian sebesar

46.88%. Tujuan imunisasi TT ibu hamil dan

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

70

Page 71: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

wanita usia subur (calon pengantin) adalah

upaya akselerasi eleminasi tetanus mataren

dan neonatorum (ETN).

Scope of immunization DPT+HB3, in 2008 Bintan District is 98.1% with target 85%,, This number show as haven reach target, from 10 Public Health Center in Bintan Regency there are one haven’t reach target that is Toapaya PHC (Toapaya Sub District) 83.6%. Scope of polio3 in Bintan Regency in 2008 is 93.8%, from 10 society health centers there are one haven’t reach target that is Toapaya society health center (Toapaya Sub District) 83.2%.

Scope of chicken pork immunization is an indicator of village/political district administration of UCI, in 2008 scope of chicken pork in Bintan Regency is 95.5%, stated target in 2008 is 80%, number shows that scope has reach good in Regency level and society health center.

Scope of TT1 Reproductive Women and pregnant women, in 2008 still under target, 80% is stated target while achievement target is 55.21%, while scope of TT2 Reproductive Women and pregnant women the biggest achievement is 46.88%. Aim of immunization TT pregnant women and productive age women (bribe candidate) is effort of acceleration of tetanus mataren and neonatorum (ETN) elimination.4.1.5. Pelayanan Gizi

Bayi Bawah Garis Merah (BGM)

menurut KMS dari keluarga miskin

merupakan kelompok masyarakat yang

sangat rentan terhadap gizi buruk

disebabkan karena daya beli keluarga

terhadap bahan pangan yang rendah,

sehingga bayi khususnya umur 6-24 bulan

dari keluarga miskin membutuhkan perhatian

khsusu berupa pemberian makanan

tambahan secara rutin setiap tahunnya

disamping upaya promotif dan peningkatan

perekonomian keluarga. Pada tahun 2008 di

Kabupaten Bintan tercatat jumlah bayi umur

6-24 bulan dari keluarga miskin sebanyak

1.028 orang dan 70 orang (6.8%)

diantaranya mendapatkan MP-ASI,

pemberian makanan MP-ASI ini masih

belum memenuhi kebutuhan untuk seluruh

bayi umur 6-24 bulan dari keluarga miskin

sehingga perlu dilakukan upaya peningkatan

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

71

Page 72: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

jumlah dan mutu sesuai dengan jumlah

sasaran yang ada.

Vitamin A, diberikan kepada bayi

umur 6-12 bulan, anak balita 1-5 tahun dan

ibu nifas selama masa nifas. Tahun 2008

cakupan pemberian vitamin A bayi umur 6-

24 bulan bulan februari 104.6% dan agustus

101.6% (rata-rata 103.1%),

4.1.5. Nutrition ServicesBaby Under Red Lines accrding

to Card toward health from poor family is a society group which susceptible to bad nutrition caused by lower ability in buying food, so that especially baby at age 6-24 months from poor family needs special attention such as giving additional food routine every year beside promotif effort and increase economic of the family . In 2008 in Bintan Regency noted number of baby age 6-24 months from poor family is 1.028 babies and 70 babies (6.8%) with some of it get Get Additional Meal of Breast feeding, giving this Get Additional Meal of Breast feeding food still haven’t fulfill needs fof all baby at age 6-24moths from poor family so that needs to be done incresingly effort and quality according to number of existing target.

Vitamin A, given to baby at age 6 -12 months, children at 1-5 years old and after birth mother during after birth periods.

In 2008 scope of vitamin A given to baby at age 6-24 months in february 104.6% and August 101.6% (average 103.1%), scope of vitamin A for children under five years old in february 93.45 and August 89% (average 91.2%). Compare in 2007 there is decreasing scope from 93.28% (4.28%).cakupan vitamin A anak balita pada bulan

februari 93.45 dan agustus 89% (rata-rata

91.2%). Jika dibandingkan dengan tahun

2007 terjadi penurunan cakupan dari 93.28%

(4.28%).

Jumlah balita gizi buruk di

Kabupaten Bintan tahun 2008 sebanyak 85

orang, semuanya telah mendapatkan

perawatan dan telah diberikan makanan

tambahan selama 90 hari makan.

Persentase ibu hamil yang

mendapatkan tablet besi tahun 2008

sebesar 82.21% untuk Fe1 (30 tablet

pertama pemberian Fe) dan 83.12% untuk

Fe3 (90 tablet pemberian Fe), cakupan

puskesmas terendah di Teluk Bintan

sebesar 45.2% serta Teluk Sasah 74.1%.

4.1.6. Rujukan dan Penanganan Ibu Hamil dan Neonatus Resiko Tinggi

Ketersediaan darah untuk

menangani ibu hamil dan neonatus yang

dirujuk ke Rumah Sakit, disediakan melalui

Palang Merah Indonesia (PMI) Kepulauan

Riau serta donor darah dari keluarga pasien.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

72

Page 73: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Ibu hamil resiko tinggi atau

komplikasi yang ditangani selama tahun

2008 sebanyak 805 kasus (100%) dari

jumlah ibu hamil resiko tinggi atau

komplikasi, dan neonatal resiko tinggi atau

komplikasi yang ditangani sebanyak 68

Number of children under five years old with bad nutrient in Bintan Regency in 2008 is 85 children, all have get treatment and have given additional food for 90 days.

Percentage of pregnant women who get ferrum tablet in 2008 is 82.21% for Fe1 (30 first giving tablet Fe) and 83.12% for Fe3 (90 tablet of giving Fe),the lowest scope of society in Teluk Bintan about 45.2% and also Teluk Sasah 74.1%. 4.1.6. Reconcilliation and Handling of Pregnant Women and High Risk Neonatus

Blood provide to handling pregnant women and neonatus who reconcilliated to Hospital, provided trough Indonesia Red Cross Riau Islands and also blood donor from patient family.

High Risk pregnant women or complication which handled in year 2008 is 805 cases (100%) from number of high risk pregnant women or complication, and high

risk neonatal or complication which handled are 68 cases (100%) from number of high risk neonatal or complication.kasus (100%) dari jumlah neonatal resiko

tinggi atau komplikasi.

4.1.7. Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Gawat Darurat

Jumlah sarana kesehatan yang

mampu melakukan pelayanan kesehatan

gawat darurat sebanyak 12 unit sarana

kesehatan, yang terdiri dari Rumah Sakita 2

unit yaitu Rumah Sakit Umum Propinsi

Kepulauan Riau di Busung Kecamatan Sri

Kuala Lobam dan Rumah Sakit Swasta PT.

Antam Kijang di Kijang Kecamatan Bintan

Timur, sedangkan puskesmas semuanya (10

unit) telah disediakan tempat pelayanan

gawat darurat (UGD), sehingga dapat dan

mampu untuk memeberikan pelayanan

gawat darurat.

4.1.8. Kejadian Luar Biasa (KLB) PenyakitJumlah desa/kelurahan yang

terkena KLB selama tahun 2008 sebanyak 7

desa/kelurahan dengan distribusi per

kecamatan antara lain : Kecamatan Teluk

Bintan 2 desa/kel, Kecamatan Bintan Timur

1 desa/kel, Kecamatan Mantang 1

desa/kel,Kecamatan Gunung Kijang 1

desa/kel dan Kecamatan Toapaya 2

desa/kel.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

73

Page 74: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

4.1.7. Health Facilities with Emergency Ability

Number of health facilities which have ability to do emergency health services are 12 units consist of 2 units hospitals : Riau Islands Province General Hospital in Busung Sub District of Sri Kuala Lobam and Private hospital PT.Antam Kijang in Kijang Sub District of East Bintan, and 10 units of society health centers have provided in Emergency Room, so that it can give emergency services.4.1.8. Unusual Incidents Disease

Number of village/political district administration which has unusual incidents disease in 2008 are 7 villages/political district administrations with distribution per Sub District are : Sub District of Teluk Bintan 2 villages/political district administrations, Sub District of East Bintan 1villages/political district administration, Sub District of Mantang 1 village/political district administration,Sub District of Gunung Kijang 1 village/political District Administration and Sub District of Toapaya 2 villages/political district administration.

Jenis kejadian luar biasa (KLB) yang

terjadi adalah Demam Berdarah (DBD)

sebanyak 36 penderita dan 1 orang

meninggal (CFR, 2.78%), Campak 9

penderita, Keracunan Malanan 6 penderita

dan 1 meninggal (CFR, 16.67%).

Semua penderita yang disebabkan

oleh ketiga jenis penyakit tersebut telah

dilakukan penanganan dibawah 24 jam

dengan melakukan tindakan pengobatan

bagi penderita dan pencegahan bagi

kelompok sasaran lainnya yang dianggap

berpotensi untuk terjangkit penyakit DBD

dan Campak.

4.1.9. ASI Eksklusif dan Pemantauan Garam Beryodium

ASI eksklusif merupakan air susu

ibu yang diberikan kepada bayi sampai

dengan umur 6 bulan tanpa pemberian

makanan pendamping. Program ini

mempunyai tantangan yang kuat karena

harus mengahadapi maraknya iklan susu

formula yang dijual bebas (komersial)

khususnya susu formula bagi bayi umur

dibawah 6 bulan. Kondisi ini terbukti dengan

rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif

oleh ibu kepada bayinya yaitu sebesar

39.01% pada tahun 2008, angka ini menurun

jika dibandingkan dengan tahun 2007 yaitu

45,58%.

Kinds of unusual incidents are DHF for 36 sufferer and 1 person died (CFR,

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

74

Page 75: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

2.78%), measles 9 sufferer, food poisoning 6 sufferers and 1 died (CFR, 16.67%).

All sufferer which caused by these three diseases have handled under 24 hours by doing treatment act for sufferer and prevent for other group target which potential to infected DHF and measles.4.1.9. Exlusive Mother Breast Feeding and Controlling Jodium Salt

Exclusive Mother Breast Feeding is mother breast feeding given to baby until 6 months without giving substitute food. This program has strong challenge because have to face formula milk advertisement which free sell (commercial) especially formula milk for baby under 6 months. This condition proved that lower scope of giving exclusive mother breast feeding by mother to her baby that is 39.01% in 2008, this number decrease if compare to year 2007 that is 45,58%.

Distribusi menurut kecamatan yang paling

rendah di Kecamatan Toapaya sbesar

10,45%.

Pemantauan garam beryodium

dilakukan dalam upaya pencegahan

terjadinya gangguan akibat kekurangan zat

yodium dalam tubuh sehingga menimbulkan

penyakit gondok. Kabupaten Bintan bukan

merupakan daerah endemis gondok

sehingga kasus ini tidak ditemukan selama 5

tahun terakhir. Namun kegiatan yang

sifatnya promotif tetap harus dilakukan

dengan cara melakukan mengecekan

kandungan garam beryodium yang

dikonsumsi oleh rumah tangga. Pada tahun

2008 dari 49 desa yang dilakukan survey

tidak terdapat desa dengan garam

beryodium yang kurang baik, kondisi ini

sama dengan tahun 2007.

4.1.10. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

Pelayanan kesehatan gigi dan

mulut berupa pelayanan dasar gigi tahun

2008, antara lain tumpatan gigi tetap

sebanyak 256 orang, pencabutan gigi tetap

sebanyak 1.381 orang dengan rasio

tambal/cabut 0.19%, angka ini menurun

dibandingkan dengan tahun 2007 yaitu 0.26.

Distribution according to The lowest Sub District is in Toapaya Sub District for 10,45%.

Controlling of jodium salt is done in effort of preventing disturbances which is caused by less of jodium substances in the body so that can cause aneurysm disease. In Bintan is not aneurysm endemic region so

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

75

Page 76: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

that this case is not found in the 5 latest years. But promotively activities must be done by doing controlling contain of jodium salt which consumed by house holds. In 2008 from 49 villages have done survey that there is no village with bad jodium salt, this condition is same like in 2007.

4.1.10. Mouth and Teeth Health ServicesMouth and teeth health services

is teeth basic service in 2008 : remain tooth patch is 256 people, remain pull out tooth is 1.381 people with ratio patch/pull out for 0.19%, this number decrease compare to year 2007 that is 0.26.

Upaya promotif dan preventif

dengan Upaya Kesehatan Gigi Sekolah

(UKGS) dari 5.351 murid SD yang tercatat

370 murid (6,92%) diantaranya dilakukan

pemeriksaan gigi dan mulut dan 26 murid

perlu perawatan namun hanya 19 murid

(73,08%) yang mendapatkan perawatan.

Jika dibandingkan dengan tahun 2007 terjadi

peningkatan murid yang dirawat karena

adanya kerusakan pada gigi dan mulut.

4.1.11. Upaya Penyuluhan KesehatanPenyuluhan kesehatan

merupakan salah satu bentuk upaya

promotif dalam upaya peningkatan dan

merubah pengetahuan, sikap masyarakat

sehingga dapat ber PHBS. Pada tahun

2008, kegiatan penyuluhan dilakukan dalam

bentuk penyuluhan individual, kelompok dan

massa di wilayah kerja puskesmas di 10

kecamatan antara lain berupa pemutaran

film, pemasangan spanduk, baleho dan

penyebaran leaflet dan poster pada 5

tatanan yaitu masyarakat umum, tempat

pendidikan, tempat umum, tenaga kerja dan

pelayanan kesehatan. Penyuluhan kelompok

dilakukan sebanyak 239 kali sedangkan

penyuluhan massa dilakukan sebanyak 38

kali selama tahun 2008.

Promotive and Preventive efforts are doing School Teeth Health Effort from 5.351 students noted that 370 students (6,92%) are done mouth and teeth checks and 26 students needs treatment but only 19 students (73,08%) got. If compare to year 2007 there is an increase treated students because there is damage in mouth and teeth.

4.1.11. Health Elucidation Effort

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

76

Page 77: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Health elucidation is promotive effort in changing society behavior so that tends to good health behaviour. In 2008, Elucidation activity is done in form of massa and group elucidation, from 10 Sub Districts there are 3 Sub Districts which have done group elucidation that are Sub District of Mantang for 2 times, Gunung Kijang for 224 times and Sub District of Toapaya for 13 times, while mass elucidation only two Sub Districts that is Sub District of Gunung Kijang for 32 times and Sub District of Toapaya for 6 times.

4.1.12. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pada tahun 2008 di Kabupaten

Bintan, cakupan jumlah peserta jaminan pra

bayar sebesar 34.6%, terdiri dari asuranse

kesehatan (ASKES) 9.2%, Askeskin 14.7%

dan JPK pra bayar lainnya 10.7%,

sedangkan pelayanan kesehatan

masyarakat miskin (JPKMM) yang mendapat

pelayanan kesehatan sebanyak 15.689

orang.

4.1.13. Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja

Jumah tenaga kerja formal di

Kabupaten Bintan tahun 2008 sebanyak

19.440 pekerja yang mendapatkan

pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan

kesehatan secara berkala sebanyak 4.138

pekerja (21.29%).

4.1.14. Pelayanan Kesehatan Usial LanjutPelayanan kesehatan kepada

usila dalam upaya meningkatkan derajat

kesehatan usia lanut terdiri dari pemeriksaan

tekanan darah, HB, gula darah, ginjal serta

pengobatan dan konseling bagi penderita

penyakit tertentu.

4.1.12. Health Maintaining Guarantee In 2008 in Bintan Regency, scope

of number participant pre paid guarantee is 34.6%, consist of health insurance 9.2%, Poor health insurance 14.7% and other pre paid health assurance participants 10.7%, while poor people health services who get health services are 15.689 people.

4.1.13. Worker Health ServicesNumber of formal worker in

Bintan Regency in 2008 is 19.440 workers

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

77

Page 78: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

who get health services like health check up periodically is 4.138 workers (21.29%).

4.1.14. Old People Health ServicesHealth services to old people in

effort of increasing health degree of old people age which consists of blood pressure checks, haemoglobin, sugar blood, kidney and also counseling and treatment for sufferer special disease.

Jumlah pra usila (45-59 tahun),

tahun 2008 sebanyak 3.678 orang dan yang

mendapatkan pelayanan kesehatan

sebanyak 776 orang (21.10%) dan usia

lanjut (60 tahun ke atas) sebanyak 5.523

orang yang mendapatkan pelayanan

kesehatan sebanyak 1.807 orang (32.72%).

Total jumlah pra usila dan usila di Kabupaten

Bintan sebanyak 9.201 orang dan yang

mendapatkan pelayanan kesehatan

sebanyak 2.583 orang (28.07%).

4.2. Askes dan Mutu Pelayanan Kesehatan

4.2.1 Rawat Inap dan Rawat Jalan

Jumlah penduduk yang

memanfaatkan pelayanan kesehatan di

Puskesmas dan jaringannya tahun 2008

sebesar 108.655 kunjungan terdiri dari

106.400 kunjungan rawat jalan dan 2.255

kunjungan rawat inap. Ini artinya 98.8%

penduduk telah memanfaatkan puskesma

dan jaringannya. Bila dibandingkan dengan

kunjungan rawat jalan dan rawat inap pada

tahun 2007 sejumlah 104.271 kunjungan

mengalami peningkatan sebesar 13,8 %.

Pada tahun 2007 kunjungan rawat jalan

sebesar 102.054 kunjungan dan 2.217

kunjungan rawat inap.

Number of pre old people (45-59 years, in 2008 about 3.678 people and who get health services are 776 people (21.10%) and old people (60 above) are 5.523 people and who get health services are 1.807 people (32.72%). Total number of pre old people and old people in Bintan Regency are 9.201 people and who get health services are 2.583 people (28.07%).

4.2. Health Insurance and Quality of Health Services4.2.1 Opname and On the way treatment

Number of population who used health services in society health center and its webs in 2008 are 108.655 visits

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

78

Page 79: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

consists of 106.400 on the way treatment visits and 2.255 opname visits.It means 98.8% population have used society health center and its webs. If compare to on the way and opname visits in 2007 about 104.271 visits have increase for 13,8 %. In year 2007 out of hospital medical treatments are 102.054 visits and 2.217 opname visits.

Berdasarkan Standar Pelayanan

Minimal (SPM) untuk Rawat Jalan sebesar

15 % dan 1,5 % untuk rawat inap maka

jumlah kunjungan penduduk yang

menggunakan puskesmas dan jaringannya

sudah melebihi Standar Pelayanan Minimal.

Based on Minimum Services Standart for on the way treatments are 15 % and 1,5 % for population visitis who use society health center and its webs already more than Minimum Services opname so number of population visits who use society health center and its webs have already more than Minimum Services Standart.

Grafik 9. Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan Tahun 2004-2008

di Kabupaten Bintan

Graphic 9. Number of Opname Pasient Visits and On The Way Treatment in 2004-2008 In Bintan District

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

79

Page 80: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Sumber : Seksi Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Tahun 2008 Source: Helath Service Section, Health Department of Bintan Regency, Year 2008

Dari 10 jenis penyakit terbesar

berdasarkan jumlah kunjungan pasien di

Puskesmas yaitu ISPA, Hypertensi,

Gastritis-duo denitis, diare-gastro enteritis,

infeksi saluran pernapasan atas, malaria

klinis, diabetes melitus, penyakit pada vulva-

jaringan periapikal, karies gigi, infeksi

padakulit.

Pada tahun 2007 kunjungan

terbanyak di puskesmas dan jaringannya

adalah penyakit ISPA sebanyak 25.330

kasus (28 %), dan kasus paling rendah

adalah karies gigi 1.098 kasus (1 % ).

Dibandingkan dengantahun 2007 kasus

ISPA mengalami peningkatan 10.10%

(18.344 kasus), tingginya angka penyakit

ISPA di Kabupaten Bintan disebabkan oleh

beberapa faktor, diantaranya adalah faktor

cuaca dan sanitasi lingkungan. Penyakit

ISPA juga merupakan penyakit terbesar

dibeberapa daerah lain di Indonesia. Selama

tahun 2007 dan 2008, upaya yang telah

dilakukan untuk menekan jumlah angka

penyakit ISPA adalah dengan dilakukan

upaya kuratif yaitu pengobatan penderita

dan promotif serta preventif berupa

penyuluhan (pemutaran film, penyebaran

famplet).

From 10 kinds of biggest diseases base on number of pasient visit in society health center is Accute Respiratory Infection, Hypertention, Gastritis-duo denitis, diarrhea-gastro enteritis, up respiratory infection, clinical malaria, diabetes melitus, disease on vulva- periapikal net, teeth caries ,skin infectiont.

In 2007 the most visit in society health center and its webs are Accute Respiratory Infection for 25.330 cases (28 %), and the lowest cases are teeth caries for 1.098 cases (1 % ). Compare in 2007 Accute Respiratory Infection case increasing for 10.10% (18.344 cases), higher number of accute respiratory infection disease in Bintan Regency caused by many factors, some of it are weather factor and environtment sanitation. Accute Respiratory Infection disease also the biggest disease in many other region in Indonesia. For 2007 and 2008, efforts have been done to pressure number of Accute Respiratory Infection disease are by doing curative effort that is sufferer treatment and promotive also

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

80

Page 81: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

preventive such as elucidation (watching film, distribute famplet).

Menurut hasil Sensus Kesehatan

Rumah Tangga dan Sukesnas bahwa

penyakit ISPA dan Sistem Pernafasan

merupakan penyebab utama kematian bayi

dimana 80-90% dari seluruh kasus kematian

ISPA disebabkan oleh Pneumonia. Angka

kesakitan ISPA Pneumonia di Kabupaten

Bintan tahun 2008 terdapat 72 kasus (57.57

per 100.000 penduduk) dengan Case

Fatality Rate 0 persen. Dari 72 kasus, 68

kasus diantaranya merupakan kasus pada

balita dan semua telah dilakukan

penanganan sesuai standar pelayanan pada

penderita pneumonia.

According to House Hold Health Census results and National Health Census that Accute Respiratory Infection Disease and Respiratory System is main caused of baby mortality where 80-90% of all cases mortality of accute respiratory infection disease caused by Pneumonia. Number of Pnemonia Accute Respiratory Infection Disease Morbidity in Bintan Regency in 2008 there are 72 cases (57.57 per 100.000 population) with Case Fatality Rate 0 percent. From 72 cases, 68 ccases on children under five years old and all have handled according to services standart on pneumonia sufferer.

Grafik 10. Persentase 10 Penyakit Terbesar (dalam %)Tahun 2008 di Kabupaten Bintan.

Graphic 10. Percentage of 10 Biggest Diseases (in %)Year 2008 in Bintan Regency.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

81

Page 82: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Sumber : Seksi Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Tahun 2008Source: Helath Service Section, Health Department of Bintan Regency, Year 2008

4.2.2 Sarana Pelayanan Kesehatan dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan dan Rumah Sakit yang Menyelenggarakan 4 Pelayanan Spesialis Dasar

Jumlah sarana pelayanan kesehatan

di Kabupaten Bintan Tahun 2008, 2 buah

rumah sakit dan 10 puskesmas semuanya

(100%) telah mampu menyediakan

laboratorium kesehatan untuk pelayanan

kesehatan kepada masyarakat, namun

belum memiliki 4 (empat) spesialis dasar.

4.2.3 Persediaan Obat Esensial dan Generik sesuai Kebutuhan

Dalam dua tahun terakhir jumlah

pembiayaan obat-obatan dan perbekalan

kesehatan mengalami peningkatan yang

cukup signifikan yaitu dari Rp. 1.287.473.561

tahun 2007 menjadi Rp. 1.688.776.380

tahun 2008. Pada tahun 2008 target

pengadaan obat-obatan sebanyak 155 item

yang terdiri dari obat esensial dan generik,

ketersediaan obat menurut golongan obat

sebanyak 58 golongan (dapat dilihat pada

tabel 44).

4.2.2 Health Services Facilities with Ability in Health Laboratorium and Hospital which implementing 4 Basics Specialist Services

Number of health services facilities in Bintan Regency Year 2008, 2 hospitals and 10 society health centers 100%) have provide health laboratorium to health services for people, but haven’t have 4 basics specialists.

4.2.3 Essencial Medicine Provided and Generic according to Needs.

In two latest years number of medicines budget and health suppliers significantly increase that is from Rp. 1.287.473.561 in 2007 become Rp. 1.688.776.380 in 2008. In 2008 medicines suppliers target about 155 items consists of essential medicine and generic, medicine provided according to medicine group are 58 (can be seen on table 44).

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

82

Page 83: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Berdasarkan pagu dana anggaran

pengadaan obat dan perbekalan kesehatan

tahun 2007 dan 2008, maka dapat dihitung

alokasi anggaran obat-obatan per-kapita

pertahun di Kabupaten Bintan, sebagai

berikut:

Based on budget for medicine suppliers and health provide in 2007 and 2008, so can be counted medicine budget allocation per-capita per year in Bintan regency, as followst:

Tahun 2007/In Year 2007 = Rp. 1.287.473.561 = Rp. 10.494,-

122.677 jiwa/life

Tahun 2008/In Year 2008 = Rp. 1.688.776.380 = Rp. 13.503,-

125.058 jiwa/life

4.3. Perilaku Hidup MasyarakatFaktor perilaku merupakan faktor

kedua terbesar mempengaruhi derajat

kesehatan masyarakat. Untuk itu

sehubungan dengan upaya mewujudkan

Visi Pembangunan Kesehatan Kabupaten

Bintan maka faktor perilaku masyarakat

khususnya yang berkaitan dengan

kesehatan termasuk salah satu faktor yang

paling besar pengaruhnya. Adapun

pengertian dari Perilaku Sehat adalah sikap

proaktif dari masyarakat untuk memelihara

dan meningkatkan kesehatan, mencegah

resiko terjadinya penyakit, melindungi diri

dari ancaman penyakit dan berperan aktif

dalam gerakan kesehatan.

4.3. Society Healthy Behavior

Behavior factor is second biggest factor that influence society health degree. Relate to efforts in creating Health Development Vision in Bintan Regency so society behavior factor especially which related to health including one of the biggest infulence factor . Definition of Healthy Behavior is pro active behavior from society to keep and increase health, prevent risk of disease, self protect from threat disease and pro active in health movement. Health Behavior will very relates to knowledge, attitude or human point of view, individually and group which can be a culture in daily life. Thus health degree is influenced by healthy behavior.

Perilaku Sehat akan sangat berkaitan pada

pengetahuan, sikap atau sudut pandang

manusia baik individu maupun kelompok

yang dapat menjadi suatu budaya dalam

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

83

Page 84: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

kehidupan sehari-hari. Dengan demikian

derajat kesehatan sangat dipengaruhi oleh

perilaku sehat. Operasionalisasi perilaku

sehat dikembangkan melalui program

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

sebagai upaya pokok promosi kesehatan,

dengan strategi Advokasi, Bina Suasana dan

gerakan masyarakat dalam rangka

mewujudkan Visi Pembangunan Kesehatan

Kabupaten Bintan.

Adapun hasil yang telah dicapai dalam

indikator perilaku ini dapat dilihat melalui

beberapa sub indikator antara lain :

4.3.1 Rumah Tangga ber PHBSJumlah rumah tangga yang dipantau

tahun 2008 sebesar 5.198 rumah dan yang

ber Perilakua Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) sebanyak 3.380 rumah (65.03%).

Jika dibandingkan dengan tahun 2007

terjadinya peningkatan sebesar 5.37%.

4.3.2 Posyandu AktifPosyandu merupakan salah satu

bentuk Peran Serta Masyarakat dalam

upaya peningkatan kesehatan masyarakat.

Di Kabupaten Bintan pada tahun 2008

terdapat 134 posyandu meningkat 1

Healthy behavior operational is developed by Healthy and Clean Life Behavior Program as an maian effort of health promotion, with advocation strategy, Condition building and society movement in creating Health Development Vision of Bintan Regency.

Now, the achievement result in in this behavior indicator can be seen on many sub indicators, there are:

4.3.1 Healthy and Clean life Behavior House Hold

Number of monitored house hold in 2008 is 5.198 houses and the healthy and Clean Life Behaviors are 3.380 houses (65.03%). If compare to year 2007 increase for 5.37%.4.3.2 Active (Integrated Services Post)Posyandu

Posyandu(integrated services post) is one of form of society participation in effort of increasing society health. In Bintan Regency in 2008 there are 134 posyandu (integrated services post) increase 1 posyandu dibanding tahun 2007 yaitu 133

Posyandu. Dari 134 posyandu yang sudah

termasuk dalam klasifikasi Purnama tercatat

79 (58.96 persen) posyandu meningkat 2

posyandu dibanding tahun 2007 yaitu 77

( 57,89 persen), sedangkan yang mencapai

klasifikasi Mandiri tahun 2008 sebanyak 10

posyandu (7.47 persen) berarti mengalami

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

84

Page 85: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

peningkatan 8 posyandu dibandingkan tahun

2007 yaitu 2 (1,50 persen).

Jumlah posyandu ideal menurut

Departemen Kesehatan yaitu 1 posyandu

untuk seratus balita, jadi jika dibandingkan

dengan jumlah anak balita yang ada pada

tahun 2008, maka di Kabupaten Bintan

masih terdapat kekurangan sebanyak 56

posyandu. (data terinci pada lampiran tabel

46).

compare in 2007 that is 133 Posyandu(integrated services post). From 134 posyandu (integrated services post) that included in Purnama classification noted 79

(58.96 percent) and increase 2 compare in 2007 that is 77 ( 57,89 percent), while has reached Mandiri classification in 2008 are 10 posyandu (integrated services post) (7.47 percent) means increasing 8 posyandu (integrated services post) compare in 2007 that is 2 (1,50 percent).

Number of Ideal posyandu (integrated services post) according to Health Department is 1 posyandu(integrated services posta) for a hundred children under five years old, if compare to existing children under five years old in 2008, so in Bintan Regency still needs 56 posyandu(integrated services post). (specific data in enclosure at table 46).

Grafik 11. Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri Tahun 2004-2008 di Kabupaten Bintan

Graphic 11. Percentage Purnama and Mandiri Posyandu (Integrated Services Post) in Year 2004-2008 in Bintan Regency

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

85

Page 86: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Sumber : Seksi KIA/Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Tahun 2008 Source: MCH Section Health Department Nutrient of Bintan Regency, Year 2008

4.4. Keadaan LingkunganMenurut penelitian bahwa faktor

lingkungan merupakan faktor yang paling

besar pengaruhnya terhadap kesehatan.

Lingkungan sehat merupakan lingkungan

yang dapat mencegah masyarakat agar

terhindar resiko penularan menyakit yang

berbasis lingkungan. Sub indikator yang

menjadi penilaian faktor lingkungan yaitu

rumah sehat, sekolah dan madrasah sehat,

sarana ibadah sehat, pesantren sehat, TTU

sehat dan keluarga yang memiliki sarana

sanitasi / kesehatan lingkungan. Sub

indikator lingkungan sehat dengan uraian

sebagai berikut:

4.4. Environment ConditionAccording to research that

environment factor is the most influenced to health.Healthy environment is an

environment that can prevent society from inmfected risk disease which based on environment. Sub indicator which be an environment factor evaluation that is healthy home,healthy school and madrasah,healthy pray facilities, healthy pesantren, healthy TTU and family who has sanitation facilitiea / environment halth. Sub Indivcator of healthy environment describe as follows:

4.4.1 Rumah SehatRumah yang sehat akan dapat

menciptakan lingkungan yang sehat pula.

Berdasarkan laporan tahun 2008 terdapat

25.598 unit rumah dan yang diperiksa 8.021

unit rumah (48.75 persen), jumlah rumah

sehat 4.602 unit rumah (57.37 persen). Bila

dibandingkan dengan tahun 2007 terjadi

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

86

Page 87: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

penurunan rumah yang sehat dari 2.25

persen. (Data terinci pada lampiran tabel 47).

4.4.1 Healthy HouseHealthy house can create healthy

environment, too. Based on report in 2008

there are 25.598 house units and checked for 8.021 house units (48.75 percent), number of healthy house is 4.602 house units (57.37 percent). Compare in 2007 there is decreasing of healthy house from 2.25 percent. (Specific data on enclosure at tabel 47).

Grafik 12. Persentase Rumah Sehat Tahun 2004-2008 di Kabupaten Bintan

Graphic 12. Percentage of Healthy House in Year 2004-2008 in Bintan Regency

Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Tahun 2008 Source : Healthy Environment Section of Health Department of Bintan Regency, Year 2008

4.4.2 Keluarga yang Memiliki Akses terhadap Air Bersih

Jumlah keluarga/KK yang diperiksa

sebanyak 10.837 KK, KK yang mempunyai

akses air bersih ledeng 2.611 KK ( 26.47% ),

SGL 6.439 KK (65.30 persen), PAH 89 KK

(0.9 persen), kemasan 27 KK (0,27 %), lain-

lain 695 KK (7.05 persen), data terinci pada tabel 48.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

87

Page 88: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

4.4.3 Keluarga yang Memiliki Sarana Sanitasi Dasara. Kepemilikan Jamban.

Jumlah keluarga/KK yang yang ada di

Kabupaten Bintan tahun 2008 sebanyak

32.698 KK yang memiliki sarana jamban

keluarga (JAGA) sebanyak 6.473 KK

dari 10.837 KK yang diperiksa (59.84

persen), angka ini sama dengan tahun

2007.

b. Tempat Sampah

Jumlah keluarga yang memiliki tempat

sampah di Kabupaten Bintan tahun 2008

sebanyak 2.448 KK (22.59 persen) dari

10.837 KK yang diperiksa. Pada tahun

2007 jumlah KK yang memiliki tempat

sampah sebanyak 47.95 persen, ini

berarti bahwa terjadi penurunan KK

yang memiliki tempat sampah sebesar

25.36 pesen.

4.4.2 Family who has Acces to Clean Water

Number of family who checked are 10.837 families, and family who has pipes water clean acces are 2.611 families (26.47%), SGL 6.439 families (65.30 percent), PAH 89 families (0.9 percent), package 27 family (0,27 %), others 695 families (7.05 percent), specific data on tabel 48.

4.4.3 Family who has Basic Sanitation Facilitiesa. Toilet/Privy Owner

Number of family in Bintan Regency in 2008 are 32.698 families who have family toilet facilities are 6.473 from 10.837 families which checked (59.84 percent), this number the same in 2007.

b. Garbage BinNumber of who have garbage bin in Bintan Regency in 2008 are 2.448 families (22.59 percent) from 10.837 families which checked. In 2007 number of family who have garbage bin are 47.95 percent, it means decrease for 25.36 percent.

c. Saluran Pembuangan Air Limbah.

Jumlah keluarga/KK yang memiliki

Saluran Pembuangan Air Limbah

(SPAL) tahun 2008 sebanyak 4.580 KK

dan 1.918 KK (17.69 persen) memiliki

pengelolaan air limbah, menurun 22.88

persen dari tahun 2007 (40.57 persen).

4.4.4 Tempat-tempat Umum SehatTempat-tempat umum merupakan

tempat terjadinya aktifitas dan interaksi

banyak orang yang memungkinkan

terjadinya penularan penyakit, untuk itu

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

88

Page 89: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

perlu mendapatkan perhatian dalam hal

fasilitas kebersihannya.

Jenis TTU yang baru dilakukan

penilaian di restoran/rumah makan, semua

jenis TTU tahun 2008 berjumlah 150 unit

diperiksa 150 unit dan TTU yang sehat

sebanyak 921 (61 persen). (Data terinci pada lampiran tabel 50).4.4.5 Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya

Jenis institusi yang dilkukan

pembinaan kesehatan lingkungannya antara

lain sarana kesehatan, sarana pendidikan,

sarana ibadah, perkantoran, serta sarana

lainnya. Pada tahun 2008, institusi yang

dibina sarana kesehatan dari 47 institusi

semuanya (100 persen) telah dilakukan

c. Waste Water Channel

Number of family who has waste water channel in 2008 are 4.580 families and 1.918 families (17.69 percent) have waste water management,decrease 22.88 percent from year 2007 (40.57 percent).

4.4.4 Healthy General PlacesHealthy general places are place of

activities and interactions of many people that may be caused infected disease, so need to get attention in matter of clean facilities.

TTU kinds that came in to evaluation in restaurants. All kind of TTU in 2008 are about 150 units and checked 150 units and healthy TTU are 921 (61 percent). (Specific data on enclosure at table 50).

4.4.5 Institution established Health of Its Environment

Kinds of institution which done an establishment of its environment health, such as health facilities,education facilities, pray facilities, offices,and also other facilities. In year 2008, institution which established health facilities from 47 institution all (100 percent) have established, pembinaan, sarana pendidikan dari 78

institusi 65 institusi (83.33 persen) telah

dilakukan pembinaan, sarana ibadah dari

226 institusi 145 institusi (64,15 persen)

telah dilakukan pembinaan, serta 81 institusi

perkantoran 55.55 persen (45 institusi) telah

dilakukan pembinaan

4.4.6 Rumah/Bangunan yang Diperiksa dan Bebas Jentik Nyamuk Aedes

Rumah yang diperiksa untuk

pemantauan jentik sebanyak 3.607 rumah

dengan hasil sebanyak 2.592 rumah (71.86

persen) bebas jentik. Dibandingkan tahun

2007 mengalami penurunan 10,63 persen

(82,49 persen)

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

89

Page 90: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

education facilities from 78 institution 65 are (83.33 percent) done establishment, pray facilities from 226 institution 145 (64,15 percent) have done established, and also 81 institution of offices 55.55 percent (45 institution) are done established.

4.4.6 House/Building checked and Free of Aedes Mosquitos larve

House/building which checked and free of Aedes Mosquito larva in 2008 are 2.592 houses (71.86%) from 3.607 houses/buildings. If compare in 2007 decreasing for 10.63% (data in 2007, 82.49%).

5.1. Sarana Kesehatan5.1.1. Data Dasar Puskesmas

Jumlah puskesmas di Kabupaten

Bintan sampai dengan tahun 2008 sebanyak

10 puskesmas dan semuanya dalam kondisi

baik, dengan puskesmas tertua adalah

Puskesmas Kijang Kecamatan Bintan Timur

yang dibangun sejak tahun 1978 dan

puskesmas yang baru dibangun adalah

Puskesmas Kelong Kecamatan Bintan

Pesisir. Kondisi puskesmas se Kabupaten

Bintan dapat dilihat pada tabel 6.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

90

BAB VSITUASI SUMBER DAYA KESEHATANCHAPTER V: SITUATION OF HEALTH

RESOURCE

Page 91: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

5.1. Health FacilitySarana Kesehatan5.1.1.Society Health Center Basic Data

Number of society health center in Bintan Regency until year 2008 are 10 and all in good condition, with the oldest society

helth center is Kijang society health center Sub District of East Bintan which built since 1978 and the new one is Kelong Society health center in Sub District of coastal Bintan . All Society health center conditions in Bintan Regency can be seen on tabel 6.

Tabel 12. Kondisi Puskesmas se Kabupaten Bintan, Tahun 2008

Table 12. Condition of Public Health Center in Bintan Regency, Year 2008

No Puskesmas Alamat Tahun dibangun Kondisi Keterangan

1. Kijang (perawatan) Jl.Barek Motor Kijang 1978 Baik Rehab, DAK 20062. Kelong Kelong 2008 Baik APBD Prop 20083. Mantang Mantang Lama 2007 Baik APBD, 20074. Toapaya Jl.Raya Tg.Uban 26 1982 Baik Rehab, Prop 20075. Kawal (perawatan) Jl. Kawal Km.26 2007 Baik APBD Prop 20076. Teluk Bintan Jl. Tok Sadek 2002 Baik DAK, 20047. Teluk Sebong Jl.Duku Sei Kecil 2004 Baik APBD, 20048. Teluk Sasah Jl. Lobam Tl.Sasah 2006 Baik APBD, 20069. Tg. Uban (perawatan) Jl. Imam Bonjol 1994 Baik Rehab, DHS 200410. Tambelan (perawatan) Jl. Bhakti Husada 1990 Baik Rehab, APBD 1998

Sumber : Subag Penyusunan Program Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Tahun 2008Source: Sub Division Health Planning Program, Health Department of Bintan Regency, Year 2008

Pada tahun 2008, puskesmas

pembantu di Kabupaten Bintan berjumlah 30

buah, 4 unit type 50 M2 dan 26 unit type 80

M2 dengan 17 buah kondisi baik dan 13

buah kondisi rungsa ringan/sedang.

Gambaran kondisi puskesmas pembantu di

Kabupaten Bintan tahun 2008, dapat dilihat

pada tabel 13.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

91

Page 92: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

In 2008, assistant society health center in Bintan Regency are 30 units , 4 units type 50 M2 and 26 units type 80 M2 with 17 units in good condition and 13 units in light damage conditions. Pictures condition of assistant society health center in Bintan Regency in 2008, can be seen on table 13.

Tabel 13. Kondisi Puskesmas Pembantu se Kabupaten Bintan, Tahun 2008

Table 13. Condition Assistant Public Health Center in Bintan Regency, Year 2008

No Puskesmas/Public Health Center

Puskesmas Pembantu/Assistance

Public Health Center

Tahun dibangun/

Year of Established

Kondisi/Condition

Keterangan/Explanation

1. Kijang (perawatan) 1. Batu 20 Sei Lekop 1980 Baik Rehab, DAK 20062. Wacopek/Bt.Licin 2007 Baik APBD, 20073. Sei Enam 2001 Baik

2. Kelong 1. Numbing 1985 Baik Rehab, APBD 20062. Mapur 1986 R.Ringan Rehab, APBD 20003. Kelong 1981 Baik Rehab, APBD 2007

3. Mantang 1. Mantang Lama 2002 R.Ringan APBD 20022. Mantang Besar 1990 Baik Rehab, APBD 20063. Dendun 1985 Baik Rehab, APBD 2003

4. Toapaya 1. Km.18 Mantrus 1982 Baik Rehab, APBD 20062. Kangboy 1984 R.Ringan Rehab, APBD 2003

5. Kawal (perawatan) 1. Kampung Melayu 2002 Baik2. Malang Rapat 1986 R.Ringan Rehab, APBD 20003. Plus Kawal 1984 R.Ringan

6. Teluk Bintan 1. Bintan Buyu 1988 Baik Rehab, APBD 20072. Penaga 1988 Baik Rehab, APBD 20063. Pengujang 1986 R.Ringan Rehab, APBD 2003

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

92

Page 93: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

4. Pangkil 1986 R.Ringan Rehab, APBD 20025. Bintan Bekapur 2002 R.Ringan

7. Teluk Sebong 1. Sebong Pereh 1992 R.Ringan Rehab, APBD 19992. Ekang Aculai 1988 Baik Rehab, APBD 19993. Sri Bintan 1982 Baik Rehab, DHS 20074. Pengudang 1999 R.Ringan5. Berakit 1998 Baik

8. Teluk Sasah 1. Kuala Sempang 2007 Baik APBD, 20072. Busung 1998 Baik

9. Tg. Uban (perawatan) 1. Sekera, TUB Utara 1996 Baik10. Tambelan (perawatan) 1. Kp. Hilir 1998 Baik

2. Pl. Mentebung 1996 Baik Rehab, APBD 20063. Pl. Pinang 1997 Baik Rehab, APBD 2006

Sumber : Subag Penyusunan Program Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Tahun 2008Source: Sub Division Health Planning Program, Health Department of Bintan Regency, Year 2008

5.1.2. Indikator Pelayanan Rumah Sakit

Indikator pelayanan kesehatan di

Rumah Sakit, antara lain: BOR yaitu efisiensi

penggunaan tempat tidur di tempat

perawatan (puskesmas dan rumah sakit)

dengan target 60% di rumah sakit dan 42%

di puskesmas dan LOS yaitu rata-rata lama

hari perawatan di tempat perawatan

(puskesmas dan rumah sakit) dengan target

3-4 hari di puskesmas dan 7 hari di

puskesmas.

Efisiensi penggunaan tempat tidur di

perawatan (BOR) Kabupaten Bintan tahun

2008 telah mencapai target yaitu 42%

sedangkan rata-rata lama perawatan di

tempat perawatan telah mencapai 3 hari.

Dari 4 (empat) puskesmas perawatan yang

paling tinggi efisiensi penggunaan tempat

tidurnya adalah di Puskesmas Tanjung Uban

sebesar 27.3% dan rata-rata hari perawatan

tertinggi di puskesmas perawatan Kijang (3.8

hari) dan Tg. Uban (3.9 hari).

5.1.3. Jumlah Sarana Pelayana Kesehatan

Menurut Kepemilikan/Pengelola

Jumlah sarana pelayanan

kesehatan menurut kepemilikan antara lain

rumah Sakit Umum milik Pemerintah

Provinsi Kepulauan Riau sebanyak 1 buah,

sarana pelayanan kesehatan milik

Pemerintah Kabupaten Bintan sebanyak 50

5.1.1. Hospital Services IndicatorHealth Services Indicator in Hospital,

there are: BOR that is efficiency of using bed in medical treatment (society health center and hospital)with target 60% in hospital and 42% in society health center and LOS is

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

93

Page 94: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

average of length day of medical treatment in medical treatment place (society health center and hospital) with target 3-4 days in society health center and 7 days in society health center.

Efficiency of using bed in medical treatment place (BOR) in Bintan Regency in 2008 have reach target that is 42% while average length of treatment in medical place is 3 days. From 4 (four) medical treatment society health centers, the highest effiency of using bed is Tanjung Uban Society Health Center for 27.3% and the average highest days of medical treatment in Kijang Society health center are 3.8 days and Tg. Uban 3.9 days.5.1.2. Number of Health Services Facilities

According to OwnNumber of health service facilities

according to own such as general hospital owned by Government of Riau Islands Province is 1 unit, Health services facilities owned by Government of Bintan Regency are 50 units consists of medical treatment buah terdiri dari puskesmas perawatan 4

buah, puskesmas non keperawatan 6 buah,

puskesmas keliling 9 buah, puskesmas

pembantu 30 buah dan gudang farmasi 1

buah. Sarana pelayanan kesehatan milik

BUMN sebanyak 113 buah terdiri dari rumah

bersalin 7 buah, balai pengobatan 18 buah,

praktek dokter perorangan 42 buah, praktek

pengobatan tradisional 5 buah, apotik 9

buah dan toko obat 32 buah.

5.1.4. Sarana Pelayanan Kesehatan

Swasta

Jumlah sarana pelayanan

kesehatan swasta di Kabupaten Bintan

tahun 2008 sebanyak 1 buah yaitu Rumah

Sakit PT. Antam Kijang di Kecamatan Bintan

Timur.

5.1.5. Upaya Kesehatan Bersumber

Masyarakat (UKBM)

Jenis sarana pelayanan kesehatan

yang merupakan upaya kesehatan

bersumber masyarakat (UKBM) antara lain

desa siaga, pos kesehatan desa

(poskesdes), pondok bersalin desa

(polindes) serta pos pelayanan terpadu

(posyandu). Jumlah sarana kesehatan yang

termasuk dalam UKBM di Kabupaten Bintan

dari tahun ke tahun mengalami peningkatan,

tahun 2008 jumlah desa siaga sebanyak 32

desa (62,75%), poskesdes sebanyak 52

public health centers are 4 units, non medical treatment society health centers are 6 units, round society health centers are 9 units,assistant society health centers are 30 units and pharmacy warehouse is 1 unit. Health service facilities owned by BUMN are 113 units consists of birth clinics are 7 units, medical places are 18 units, practices doctor individually are 42 units, practices of traditional medical treatment are 5 units,

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

94

Page 95: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

pharmacy is 9 units and drug stores are 32 units.5.1.4. Private Health Service facilities

Number of private health service facilities in Bintan Regency in 2008 is 1 unit that is Hospital of PT. Antam Kijang in Sub District of East Bintan .5.1.5. Health Effort sourced Society

Kinds of health service facilities which health effort sourced society such as siaga village, village health post, village birth place and also integrated service post (posyandu). Number of health facilities that include in health effort sourced society in Bintan Regency from year to year increase, in 2008 number of siaga village is 32 villages (62,75%), village health post for 52 unit

buah (101,96%), polindes sebanyak 42

buah (82,35%) serta posyandu sebanyak

134 buah. Jumlah sarana poskesdes

menunjukkan bahwa terdapat satu desa

yang memiliki 2 buah poskesdes dan rata-

rata posyandu dalam satu desa sebanyak 2-

3 buah.

5.2. Tenaga Kesehatan5.2.1. Sebaran Tenaga Kesehatan

Menurut Unit Kerja

Sebaran tenaga kesehatan menurut

unit kerja di Kabupaten Bintan tahun 2008;

tenaga medis di puskesmas sebanyak 51

orang, Rumah Sakit 3 orang, sarana

kesehatan lainnya 10 orang dan Dinas

Keshetan 4 orang; tenaga kefarmasian di

puskesmas sebanyak 11 orang dan Dinas

Kesehatan 5 orang; tenaga gizi di

puskesmas 6 orang dan Dinas Kesehatan 3

orang; tenaga keperawatan di puskesmas

sebanyak 112 orang dan Dinas Kesehatan 6

orang; tenaga bidan di puskesmas 96 orang

dan Dinas Kesehatan 6 orang; tenaga

kesehatan masyarakat dan sanitasi di

puskesmas masing-masing 9 orang; tenaga

teknisi medis di puskesmas 12 orang.

(101,96%), polindes are 42 units (82,35%) and also posyandu(integrated service post) are 134 units. Number of village health post facilities shows there is one village has 2 units of village health post and average of integrated service post in a village is 2-3 units.5.2. Health Manpower5.2.1 Distributing Health Manpower

According to Working Unit Distributing health manpower

according to working unit in Bintan Regency in 2008; medical health manpower in public health centers are 51 people, in Hospitals are 3 people, others health facilities are 10

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

95

Page 96: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

people and Health Department is 4 people; pharmachy manpower in public health centers are 11 people and Health Department is 5 people; nutritionist in public health centers are 6 people and Health Department is 3 people; nurse in public health centers are 112 people and Health Department is 6 people; midwife manpower in public health centers are 96 people and Health Department are 6 orang; public health manpower and sanitation in public health center is 9 person each; medical technisian manpower in public health centers are 12 people.

5.2.2. Jumlah Tenaga Kesehatan di

Puskesmas dan Rumah Sakit

Jumlah tenaga kesehatan di

puskesmas tahun 2008, terdiri dari; tenaga

medis 51 orang, tenaga kefarmasian 11

orang, tenaga gizi 6 orang, tenaga

keperawatan 112 orang, tenaga bidan 96

orang, tenaga kesehatan masyarakat dan

sanitasi di puskesmas masing-masing 9

orang dan tenaga teknisi medis 12 orang. Di

Rumah sakit Pt. Antam Kijang terdapat

tenaga medis sebanyak 3 orang.

5.2.3. Rasio Dokter Spesialis per 100.000

Penduduk

Dalam rangka meningkatkan mutu

dan pemerataan pelayanan kesehatan

diperlukan tenaga dokter yang cukup.

Gambaran mengenai jumlah tenaga dokter

dapat dilihat dari indikator jumlah dokter per

100.000 penduduk. Jumlah tenaga dokter

yang berada di Kabupaten Bintan tahun

2008 sebanyak 68 orang terdiri dari 52 orang

dokter umum, 14 orang dokter gigi dan 2

orang dokter spesialis baik di puskesmas

maupun Rumah Sakit dan Balai Pengobatan

Swasta untuk melayani 125.058 penduduk.

5.2.2 Number of Health Manpower in Public Health Center and HospitalNumber of health manpower in

public health center in 2008, consists of ; medical technisian are 51 person, pharmacy manpower are 11 people, nutritionist are 6 people, nurse are 112 people, midwife manpower are 96 people, public health manpower and sanitation in public health centers are 9 people each and medical technisian manpower are 12 people. In Pt. Antam Kijang Hospital there are medical technisian about 3 people.5.2.3 Specialist Doctor Ratio per 100.000

Population

In effort of increasing quality and health service average is needed enough doctor. Pictures about number of doctor can be seen on indicator number of doctor per

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

96

Page 97: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

100.000 population. Number of doctor in Bintan Regency in 2008 are 68 people consists of 52 general doctors, 14 dentists and 2 specialist doctors in public health center and hospital and also private medical treatment place to handle 125.058 people.

Rasio dokter spesialis terhadap

penduduk 1 : 62.529 penduduk, sedangkan

Standar Indonesia Sehat 2010 rasio dokter

spesialis terhadap penduduk 1 : 16.600.

Kondisi ini menggambarkan bahwa di

Kabupaten Bintan kebutuhan untuk tenaga

dokter spesialis masih kurang. Idealnya

untuk jumlah penduduk sebesar 125.058

jiwa dilayani sebanyak 7 orang dokter

spesialis.

5.2.4. Rasio Dokter per 100.000 Penduduk

Rasio dokter umum terhadap

penduduk di Kabupaten Bintan 1 : 2.404

jiwa, sedangkan standar Indonesia Sehat

2010 rasio dokter terhadap penduduk 1 :

2.500 jiwa. Kondisi ini menggambarkan

bahwa di Kabupaten Bintan kebutuhan untuk

tenaga dokter umum sudah mencukupi.

5.2.5. Rasio Dokter Gigi per 100.000

Penduduk

Rasio dokter gigi terhadap

penduduk 1 : 8.932 penduduk, sedangkan

Standar Indonesia Sehat 2010 rasio dokter

gigi terhadap penduduk 1 : 9.000. Kondisi ini

menggambarkan bahwa di Kabupaten

Bintan kebutuhan untuk tenaga dokter gigi

sudah mencukupi.

Specialist Doctor to population is 1 : 62.529 population, while Standart of Indonesia Health 2010 specialist doctor ratio to population is 1 : 16.600. This condition picturing that in Bintan Regency specialist health manpower is less. Ideal number of population is 125.058 life and handled by 7 specialist doctors.

5.2.4 Ratio Doctor per 100.000 Population

Ratio of General Doctor to population in Bintan Regency 1 : 2.404 life, whilestandart of Indonesia Health 2010 doctor ratio to population 1 : 2.500 life. This condition picturing that Bintan Regency needs of general doctor is enough. 5.2.5 Dentist Ratio per 100.000

Population

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

97

Page 98: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Dentist Ratio to population is 1:8.932, while Standart Indonesia Health 2010 is 1: 9.000. This condition is picturing that in Bintan Regency needs of dentists enough.

5.2.6. Rasio Apoteker per 100.000

Penduduk

Jumlah apoteker tahun 2008

sebanyak 16 orang yang terdiri dari apoteker

sebanyak 3 orang, D3 Farmasi 5 orang,

Assisten Apoteker 8 orang, rasio terhadap

penduduk 1 : 7.816 penduduk.

5.2.7. Rasio Ahli Gizi per 100.000

Penduduk

Jumlah ahli gizi di Kabupaten Bintan

tahun 2008 sebanyak 9 orang yang tersebar

di puskesmas sebanyak 6 orang dan Dinas

Kesehatan 3 orang, rasio ahli gizi terhadap

penduduk 1 : 13.895 penduduk.

5.2.8. Rasio Perawat per 100.000

Penduduk

Dalam rangka peningkatan upaya

perawatan kesehatan masyarakat, tenaga

perawat kesehatan memegang peranan

yang sangat penting, karena pada umumnya

tenaga perawat memberikan pelayanan

langsung baik kuratif maupun preventif.

Jumlah perawat per 100.000 penduduk

menurut kecamatan dapat memberikan

gambaran tentang penyebaran perawat di

seluruh Kabupaten. Di Kabupaten Bintan

tahun 2008 jumlah perawat sebanyak 118

orang artinya 1 orang perawat melayani

1.059 penduduk.

5.2.6 Pharmacy Ratio per 100.000 Population

Number of pharmacy in 2008 are 16 people consists of pharmacy for 3 people, D3 pharmacy 5 people , pharmacy Assistant 8 people, ratio to population is 1 : 7.816 .5.2.7 Nutritinist Ratio per 100.000

PopulationNumber of nutritinist in Bintan

Regency in 2008 are 9 persons and spread over in public health center for 6 people and Health Department is 3 people, ration of nutritinist to population is 1 : 13.895 .5.2.8 Nurse Ratio per 100.000 Population

In increasing effort of public health medical treatment, nurse play an important role because in generally nurse give direct service curatively and preventively.Number of nurse per 100.000 population according to Sub District can give picture about distributing nurse in all Regency. Iin Bintan Regency year 2008 number of nurses are 118 people means 1 nurse handling 1.059 people.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

98

Page 99: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Idealnya jumlah perawat untuk tahun 2008

dengan jumlah penduduk sebanyak 125.058

jiwa membutuhkan tenaga perawat

sebanyak 146 orang. Standar Indonesia

Sehat 2010 untuk tenaga perawat

dibutuhkan 1 : 855 penduduk. Berarti di

Kabupaten Bintan untuk tenaga kesehatan

perawat masih kekurangan sebanyak 28

orang.

5.2.9. Rasio Bidan per 100.000 Penduduk

Untuk meningkatkan pelayanan

kesehatan ibu dan anak di daerah pedesaan

maka sangat dibutuhkan penempatan

tenaga bidan di desa. Pada tahun 2008

Kabupaten Bintan telah memiliki 102 orang

bidan yang penempatannya tersebar di 10

puskemas dan 42 pondok bersalin

desa/polindes yang ada di Kabupaten

Bintan. Standar Indonesia Sehat 2010 untuk

tenaga bidan adalah 1 : 1000. Jumlah

tenaga bidan pada tahun 2008 sebanyak

102 orang dengan rasio bidan terhadap

penduduk sebesar 1 : 1.226 penduduk. Hal

ini menunjukkan bahwa di Kabupaten Bintan

masih kekurangan tenaga bidan. Idealnya 1

tenaga bidan untuk melayani 1000

penduduk, dengan demikian dibutuhkan

bidan sebanyak 125 orang, sehingga masih

dibutuhkan bidan sebanyak 23 orang.

Ideal number of nurse in 2008 bu number of population 125.058 life needs 146 nurses more. Standard of Indonesia Health 2010 for nurse needs 1 : 855 population. It means in Bintan Regency needs for 28 nurses.

5.2.9 Midwife Ratio per 100.000 Population

To increase children and mother health services in the village so it needs midwife placed in the village.In 2008 Bintan Regency have 102 midwives which placed over in 10 society health centers and 42 village birth places in Bintan Regency. Standard of Indonesia Health 2010 for midwife is 1 : 1000. Number of midwives in 2008 are 102 people with midwife ratio to population 1 : 1.226 . This shows that in Bintan Regency is still needs midwife. Ideal of 1 midwife handle for 1000 population, so it needs 125 midwives, and less for 23 midwives.

5.2.10 Rasio Ahli Kesehatan Masyarakat

per 100.000 Penduduk

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

99

Page 100: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Jumlah tenaga kesehatan

masyarakat di Kabupaten Bintan tahun 2008

sebanyak 9 orang yang terdiri sarjana

kesehatan masyarakat (S1 dan S2) 8 orang

dan D3 kesehatan masyarakat 1 orang,

dengan rasio per 100.000 penduduk sebesar

1 : 13.895 penduduk.

5.2.11 Rasio Ahli Sanitasi Masyarakat per

100.000 Penduduk

Rasio ahli sanitasi yang terdiri dari

D3 sanitasi, D1 sanitasi terhadap 100.000

penduduk di Kabupaten Bintan tahun 2008

sebesar 1 : 1 : 13.895 penduduk.

5.2.12 Rasio Tenaga Teknisis Medis per

100.000 Penduduk

Teknisi medis yang terdiri dari

tenaga analis laboratorium, rontgen,

anastesi dan fisioterapi di Kabupaten Bintan

tahun 2008 sebanyak 12 orang yang

tersebar di 6 puskesmas dari 10 puskesmas

serta Dinas Kesehatan Kabupaten. Rasio

terhadap 100.000 penduduk sebesar 1 :

10.421 penduduk

5.2.10 Public Health Expert Ratio per 100.000 PopulationNumber of public health manpower

in Bintan Regency in 2008 are 9 people

consists of public health degree (S1 and S2) for 8 people and Public Health D3 is 1 person , with ratio per 100.000 population is 1 : 13.895.5.2.11 Public Sanitation Expert Ratio per

100.000 PopulationRatio of sanitation expert consists of

sanitation D3, D1 to 100.000 population in Bantam Regency in 2008 is 1: 1 13.895 population.5.2.12 Medical Technisian Ratio per

100.000 PopulationMedical Technisian consists of

laboratorium analisys manpower, rontgen, anastecy and fisiotherapy in Bintan Regency in 2008 for 12 people which spread over in 6 public health centers from 10 public health centers and Regency Health Department. Ratio to 100.000 population is 1: 10.421.

5.3 Pembiayaan Kesehatan5.3.1 Persentase Anggaran Kesehatan

dalam APBD.

Dalam empat tahun terakhir

terutama sejak otonomi daerah komitmen

pemerintah untuk pembiayaan kesehatan

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

100

Page 101: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

cukup menggembirakan dan memberi

harapan. Hal ini didukung dengan

kesepakatan Bupati Seluruh Indonesia pada

tahun 2001, yaitu sebesar 15 – 20 % dari

APBD. Namun komitmen politik ini belum

sepenuhnya dapat direalisasikan

sebagaimana yang diharapkan. Anggaran

/pembiayaan sektor kesehatan di Kabupaten

Bintan sejak tahun 2002 sampai dengan

tahun 2008 relatif masih rendah dan

mengalami fluktuasi yang sangat signifikan.

Sebagai gambaran pada empat tahun

terakhir anggaran kesehatan Kabupaten

Bintan yaitu dana yang disediakan untuk

penyelenggaraan upaya kesehatan yang

dialokasikan melalui APBD Kabupaten dapat

dilihat pada grafik 13.

5.3. Health Budget5.3.1. Percentage Health Budget in

Regional Income and Spending Budget.

In 4 latest years especially since regional autonomic, Government commitment to budgeting health is enough and give hopes. This is supported by agreement of All Indonesia Regents in 2001 that is 15 – 20 % from Regional Income and Spending Budget. But this political commitment haven’t realized yet as well as hopes. Health sectors budget in Bantam Regency since 2002 until year of 2008 is relatively low and fluctuation significantly. As pictures in 4 latest years health budget of Bantam Regency is budget prepared to implementing health effort which allocated by Regency Regional Income and Spending Budget can be seen on graphic 13.

Grafik 13. Pembiayaan Kesehatan Tahun 2002-2008 di Kabupaten Bintan.

Graphic 13. Health Budget in Year 2002-2008 of Bintan Regency.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

101

Page 102: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

Sumber : Subag Penyusunan Program Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Tahun 2008Source: Sub Division Health Planning Program, Health Department of Bintan Regency, Year 2008

5.3.2. Alokasi Anggaran Kesehatan

Pemerintah per Kapita per Tahun.

Berdasarkan pagu dana anggaran

kesehatan pemerintah yang tertera pada

tabel tersebut diatas, maka dapat dihitung

alokasi anggaran kesehatan pemerintah per-

kapita pertahun di Kabupaten Bintan,

dengan rumus jumlah alokasi anggaran kesehatan pemerintah dalam 1 tahun dibagi jumlah penduduk pada tahun yang sama,

sebagai berikut:

5.3.2. Government Health Budget Allocation per Capita per Year.

Based on Government health budget which are on the above tabel , so can be counted government health budget allocation per-capita per year in Bintan Regency, by using formula number of government health budget allocation in a year divided by number of population at the same year, as follows :

Tahun 2002/Year 2002 = Rp. 18.907.141.000,- = Rp. 106.683,-

177.226 jiwa/life

Tahun 2003/Year 2003 = Rp. 17.816.497.400,- = Rp. 93.907,-

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

102

Page 103: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

189.723 jiwa/life

Tahun 2004/Year 2004 = Rp. 16.624.146.400,- = Rp. 143.714,-

115.675 jiwa/life

Tahun 2005//Year 2005 = Rp. 11.166.096.385,- = Rp. 94.768,-

117.825 jiwa/life

Tahun 2006/Year 2006 = Rp. 26.723.277.089,- = Rp. 220.302,-

121.303 jiwa/life

Tahun 2007/Year 2007 = Rp. 30.075.055.038,- = Rp. 245.156,-

122.677 jiwa/life

Tahun 2008/Year 2008 = Rp. 33.857.511.092,- = Rp. 270.734,-

125.058 jiwa/life

Profil Kesehatan ini merupakan

gambaran hasil program dan kegiatan

pembangunan kesehatan di Kabupaten

Bintan Tahun 2008. Berikut dapat disajikan

beberapa hal penting yang perlu disimak dan

dicermati dari pelaksanaan program

pembangunan kesehatan dan mortalitas

Kabupaten Bintan Tahun 2008 yang

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

103

BAB VK E S I M P U L A N

CHAPTHER: CONCLUSION

Page 104: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

berkaitan dengan derajat kesehatan

masyarakat, antara lain:

1. Umur Harapan Hidup di Kabupaten

Bintan cenderung meningkat hal ini

disebabkan karena angka kematian bayi

yang cenderung menurun dari tahun

2004-2008, angka harapan hidup tahun

2008 sebesar 69.7 tahun meningkat 0.1

tahun dibandingkan tahun 2007 yaitu

69.6 tahun, umur harapan hidup ini

masih dibawah target SPM tahun 2010

yaitu 70.6 tahun, sedangkan angka kematian bayi menurun dari 5.3 per

1.000 kelahiran hidup tahun 2007

menjadi 4.52 per 1.000 kelahiran hidup

tahun 2008, angka ini dibawah target

SPM tahun 2010 yaitu 26 per 1000 KH.

2.

3.

4.

This Health profile is picturing result

of program and health development activities

in Bintan Regency in 2008. It provided some

important things that need to attented and

looked into from implementation of health

development and mortality in Bintan

Regency in year 2008 which relates to

society health degree, as follows :

1. Expecting life Age in Bintan Regency

tends to increase and this is caused by

number of baby mortality tends to

decrease from year 2004-2008, number

of expecting life in 2008 is 69.7 years

increase 0.1 year compared in 2007

that is 69.6 years, this expecting life age

is still under target of SPM in 2010 that

is 70.6 years, while number of baby mortality decrease from 5.3 per 1.000

life born in 2007 become 4.52 per 1.000

life born in 2008, this number is under

target SPM in 2010 that is 26 per 1.000

life born.

2. Ditemukan Kematian Balita Tahun

2008 sebanyak 1 kasus atau 0.01 per

1000 kelahiran hidup angka ini

meningkat jika dibandingkan dengan

angka tahun 2006 dan 2007 (tidak

ditemukan kematian balita) dan menurun

jika dibandingkan dengan angka tahun

2005 yaitu 0.3 per 1.000 kelahiran hidup.

3. Angka Kematian Ibu tahun 2008

sebesar 69,61 per 100.000 kelahiran

hidup meningkat dibandingkan tahun

2007 yaitu 33 per 100.000 kelahiran

hidup, namun masih dibawah tagret

SPM tahun 2010 yaitu 226 per 100.000

kelahiran hidup.

4. Prevalensi Gizi Kekuranga Gizi, tahun

2008 prevalensi gizi buruk sebesar 0.78

persen, angka ini meningkat jika

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

104

Page 105: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

dibandingkan dengan tiga tahun terakhir

yakni 2007 sebesar 0.48 persen. Angka

ini jauh dibawah angka nasional (SPM)

tahun 2010 yaitu < 5 persen.

5. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan, jumlah persalinan yng

ditolong oleh tenaga kesehatan tahun

2008 sebesar 97.90 persen jumlah ini

meningkat bila dibanding tahun 2006

sebesar 97.8 persen dan 2006 sebesar

2. It is found Baby Mortality in 2008 for I

case or 0.01 per life born, this number

increase if compared to year 2006 and

2007 (there is no baby mortality found)

and decrease if compared to number in

2005 that is 0.3 per 1.000 life born.

3. Number of Mother Mortality in 2008 is

69,61 per 100.000 life born and increase

if compared in 2007 that is 33 per

100.000 life born, but this number is also

under Minimum Service Standart in year

2010 that is 226 per 100.000 life born.

4. Nutrient Prevalence of Less Nutrient, in 2008 prevalence of less nutrients are

0.78 percent, this number increase if

compared in 3 latest years that is in

2007 for 0.48 percent . This number is

under national number Minimum Service

Standart in 2010 that is < 5%.

5. Birth Helped by Health Worker , number of birth helped by health

manpower in 2008 are 97.90 pecent

and this number increase if compared in

2006 about 97.8 percent and 2006

about

96.51 persen, hal ini disebabkan karena

sudah meratanya penempatan tenaga

kesehatan khususnya bidan desa di

seluruh desa yang ada di Kabupaten

Bintan serta semakin mudahnya

jangkauan layanan kesehatan oleh

masyarakat karena jumlah sarana

pelayanan kesehatan terus ditambah

dan dikembangkan setiap tahunnya.

6. Angka Kesakitan , pada kasus-kasus

tertentu cenderung menurun seperti

kasus TB Paru BTA +, malaria. Namun

pada kasus-kasus lainnya mengalami

peningkatan seperti kasus AFP, DBD,

Diare, Kusta, Filariasis serta kasus-

kasus dan angka kesakitan PD3I.

Semua kasus yang ditemukan telah

dilakukan pengobatan sesuai standar

pengobatan masing-masing

kasus/penyakit.

7. Status Gizi, Kunjungan neonatus, bayi

mengalami peningkatan dari tahun 2006,

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

105

Page 106: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

2007 dan 2008, sedangkan kasus

BBLR, Balita Gizi Buruk mengalami

peningkatan sehingga juga berdampak

pada peningkatan kecamatan yang

rawan gizi.

8. Pelayanan KB aktif, cenderung

mengalami peningkatan dari tahun 2006,

2007 dan 2008.

96.51 percent, This thing caused by

distributing of health manpower

averagely and especially midwife in all

villages of Bintan Regency and also

reachable of health services by

society/people because number of

health service facilities increasingly and

develop every year.

6. Morbidity Rate, in special cases tends

to decrease such as Tuberculosis Lungs

BTA +, malaria. But in other cases tends

to increase such as AFP, DHF, Diarrhea,

Leprosy, Filariasis and also cases with

number of sickness of PD3I. All found

cases have done medical treatment

according to standart of treatment for

each case/disease.

7. Nutrition Status, neonatus visiting

tends to increase from year 2006, 2007,

and 2008, while Lower Baby Born weight

case and Bad Nutrition of Children

Under Five Years Old case tends to

increase so that it can impact nutrition

susceptible of Sub District.

8. Active Family Planning Services, tends to increase from year 2006, 2007,

and 2008.

9. Penyuluhan Kesehatan, dilakukan

dalam bentuk penyuluhan kelompok dan

massa, selama tahun 2008 telah

dilakukan penyuluhan sebanyak 242

penyuluhan kelompok dan 32 kali

penyuluhan massa.

10. Akses mutu pelayanan kesehatan, jumlah kunjungan rawat inap dan rawat

jalan mengalami peningkatan dari tahun

2006, 2007 dan 2008, dan ISPA masih

merupakan masalah kesehatan utama

dari 10 penyakit terbesar yang ada di

Kabupaten Bintan.

11. Persediaan obat esensial dan generik , mengalami peningkatan baik dari

kuantitas maupun kualitas, anggaran

obat perkapita juga mengelami

peningkatan dari tahun 2007 ke tahun

2008.

12. Jumlah sarana posyandu, desa siaga

mengelami peningkatan dari tahun 2006,

2007 ke 2008.

13. Jumlah sarana kesehatan seperti

puskesmas, puskesmas pembantu,

polindes, rumah dinas dan sarana

prasarana kesehatan lainnya mengelami

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

106

Page 107: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

peningkatan dari tahun 2006, 2007 dan

2008.

9. Health Elucidation, is done in form of

group and mass elucidations, during

2008 have done for 242 of group

elucidations, and 32 times of mass

elucidations.

10. Health Service Quality Access, number of in and out - patient visiting

increase from 2006, 2007, and 2008,

and Accute Respiratory Infection

Disease is still a main health problem

from 10 biggest diseases in Bintan

Regency.

11. Provide Essential and Generic Medicine, tends to increase in quantity

and quality, budget of medicine per

capita also increase from year 2007 to

2008.

12. Number of Integrated Services Post,

Siaga Village tends to increase from

2006, 2007 to 2008.

13. Number of health facilities such as

puskesmas (health society center),

assistant puskesmas(health society

center), polindes, government housing

and other health facilities tends to

increase from year 2006, 2007, and

2008.

14. Jumlah tenaga kesehatan , masih

terdapat kekurangan tenaga kesehatan

seperti dokter spesialis, perawat

kesehatan, bidan, sedangkan dokter

umum sudah mencukupi berdasarkan

rasio terhadap jumlah penduduk.

15. Pembiayaan kesehatan, anggaran

kesehatan cenderung naik dari tahun

2006, 2007 dan 2008 namun masih

belum mencukupi kebutuhan program

berdasarkan hasil perhitungan SPM.

Dalam empat tahun terakhir

terutama sejak otonomi daerah komitmen

pemerintah untuk pembiayaan kesehatan

cukup menggembirakan dan memberi

harapan. Hal ini didukung dengan

kesepakatan Bupati Seluruh Indonesia pada

tahun 2001, yaitu sebesar 15 – 20 % dari

APBD. Namun komitmen politik ini belum

sepenuhnya dapat direalisasikan

sebagaimana yang diharapkan. Anggaran

/pembiayaan sektor kesehatan di Kabupaten

Bintan sejak tahun 2002 sampai dengan

tahun 2008 relatif masih rendah dan masih

dibawah komitmen yang telah disepakati.

14. Number of Health Workers, there are

lack of health workers such as

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

107

Page 108: 1 · Web viewBentuk deteksi yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta pemeriksaan kesehatan lainnya secara berkala yang dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK),

Dinas Kesehatan Kabupaten BintanBintan Sehat 2010

specialist doctor,health nurses,midwife,

while general doctor is enough based

on ratio to number of population.

15. Health Budget, health budget tends to

increase from year 2006, 2007, and

2008 but still not enough for programs

needs based on Minimum Service

Standart.

In four latest years especially since

regional autonomic, commitment os

government to budgeting health is giving

hopes.. This is supported by agreement of

All Indonesia Regents in 2001, that is 15 –

20 % from Regional Income and Spending

Budget . But this political commitment

haven’t all realized as well as hopes. Health

Sector budget in Bintan Regency since

2002 until 2008 relatively lower and still

under agreed commitment.

Prof

il Ke

seha

tan

Tahu

n 20

08

108