66
ETNOBOTANI (BIP  316) 1 Dra.Titi Chasanah,MP

10, 11, 12. SANDANG, PANGAN, PAPAN

Embed Size (px)

Citation preview

  • ETNOBOTANI (BIP 316)

    *Dra.Titi Chasanah,MP

  • PENDAHULUANEtnobotani ilmu yang mempelajari hubungan langsung manusia dengan tumbuhan dalam kegiatan pemanfaatannya secara tradisional.

    Etnobotani berkembang dari adanya fakta bahwa budaya suku-suku bangsa di dalam memanfaatkan sumber daya alam yang berupa tumbuhan itu berbeda-beda, dan hidup manusia tergantung pada tumbuhan.*

  • Negara Indonesia memiliki sekitar 300 etnis, sehingga memiliki budaya lokal yang cukup beraneka ragam.Obyek etnobotani tumbuhan dan pemanfaatannya oleh masyarakat di suatu daerah.Pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat tradisional pada hakekatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

    *

  • Klasifikasi pemanfaatan tumbuhan yang ada, dapat dikelompokkan sebagai berikut: Tumbuhan sebagai penyedia bahan pangan (baik untuk makanan pokok, makanan tambahan maupun sebagai bahan untuk pembuatan minuman ataupun rempah-rempah).Tumbuhan sebagai penyedia bahan sandang.Tumbuhan sebagai penyedia bahan papan dan perlengkapan lain (seperti bahan bangunan rumah, bahan untuk alat rumah tangga dan pertanian, bahan tali-temali dan anyam-anyaman).Tumbuhan untuk bahan obat-obatan dan kosmetika.Tumbuhan sebagai bahan pewarna.Tumbuhan sebagai sumber pelengkap upacara tradisional dan kegiatan sosial.Tumbuhan sebagai bahan pemenuhan keindahan, seni dan lain-lain.*

  • *TUMBUHAN SEBAGAI BAHAN PANGANColocasia esculenta LMetroxylon sagu

  • TUMBUHAN SEBAGAI BAHAN PANGANKebutuhan manusia terhadap bahan pangan hampir sepenuhnya tergantung pada tumbuhan yang tumbuh secara liar di hutan, ataupun ditanam di pekarangan rumah dan di ladang. Khususnya areal pekarangan mempunyai peranan sangat penting bagi kehidupan masyarakat terutama di daerah pedesaan. *

  • Berbagai macam tanaman umbi-umbian seperti talas, singkong sumber pangan yang sangat berharga terutama di musim paceklik. Di pekarangan juga terdapat tanaman lain : buah-buahan, sayuran dan lain-lain, yang biasanya digunakan untuk keperluan sendiri atau dijual.*Kedelai hitam (Glycine max (L.) Merr.)

  • Bahan pangan yang dimaksud adalah makanan pokok, makanan tambahan, minuman, dan rempah-rempah. Kaitan antara bidang etnobotani pangan dengan pelestarian sumber daya nabati dengan adanya kajian tradisional pemanfaatan tumbuhan, maka diketahui nama lokal, nama ilmiah, manfaat, dan cara pembudidayaannya. Langkah lebih lanjut menetapkan kuantitas dan kualitasnya di pasaran populasinya di alam relatif konstan, dengan mengetahui propagasi (penggandaan) dan cara tanamnya.*Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.)Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.)Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.)

  • Pemanfaatan sumber daya alam khususnya sumber daya nabati oleh masyarakat (suku) yang masih tradisional : masyarakat Dani di Irian Jaya, pada umumnya masih terbatas untuk keperluan sehari-hari jenis tanaman yang dibudidayakan di pekarangan, di kebun atau di ladang dan jenis tumbuhan yang tidak dibudidayakan (tumbuhan liar) yang diambil dari hutan sekunder dan hutan primer. *Musa paradisiaca L

  • Masyarakat Dani, Irian Jaya hipere (Ipomoea batatas) sebagai makanan pokok;pain (Dioscorea bulbifera)hom (Colocasia esculenta)napire abo (Manihot utilisima) hupak (Zea mays) baki (Musa paradisiaca) .......sebagai bahan makanan tambahan......*Berbagai jenis tumbuhan bahan pangan penghasil karbohidrat telah dikenal antara lain :

  • *Zea mays LIpomoea batatasMusa paradisiacaDioscorea bulbiferaManihot utilissimaTANAMAN PANGANPENGHASIL KARBOHIDRAT

  • Masyarakat Dani juga mengenal berbagai jenis tumbuhan penghasil lemak, vitamin dan mineral jenis tanaman kacang-kacangantanaman sayuran dan tanaman buah-buahan tanaman asli hasil domestikasi, seperti :* tuke (Pandanus yulianeti atau Pandanus brossimus) * sait (Pandanus conoideus) ....sebagai tanaman penghasil lemak nabati...*

  • *Sait (Pandanus conoideus)

  • Masyarakat Dawan di Timorjagung (Zea mays)ubi jalar (Ipomoea batatas) ubi kayu (Manihot esculenta).......Ubi jalar dan ubi kayu kurang digemari dibandingkan dengan jagung. * Jenis-jenis tanaman penghasil karbohidrat sebagai makanan utama hariannya:

  • Sebelum Masy. Dawan Timor mengenal jenis-jenis tersebut, mereka memanfaatkan ubi-ubian untuk makanan utamanya, yaitu : laku pana (Dioscorea alata)laku fui (Dioscorea bulbifera) lauk lole (Dioscorea esculenta)lauk aita (Dioscorea hispida) mae la (Amorphophallus campanulatus)

    *

  • Suku Dawan Timor juga mengenal jenis umbi-umbian dan sumber makanan lainganyong (Canna edulis) talas (Colocasia esculenta) pisang (Musa acuminata x balbisiana) gewang (Corypha utan) Sayur mayur, bumbu-bumbu dan buah-buahan dikenalkan oleh pendatang (orang Portugis, Belanda dan lainnya). Buah-buahan pendatang yaitu jambu biji (Psidium guajava), sirsak (Annona squamosa) dan pepaya (Carica papaya). *

  • Di pulau Timor dikenal juga :pohon lontar (Borassus flabellifer L.) salah satu jenis tumbuhan yang berperan untuk menanggulangi kebutuhan air minum penduduk. Air sadapan pohon lontar dikenal sebagai nira bahan baku pembuatan laru (minuman khas di pulau Timor).*

  • *Lontar (Borassus flabellifer L.)

  • Sumber pangan bagi kehidupan suku Baduy di Banten, Jawa Barat sangat beragamBahan pangan utamapare/padi (Oryza sativa L.)Sayuran dan palawijajagung (Zea mays L.), jaat/kecipir (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC.), kacang hiris/gude (Cajanus cajan Millspaugh) buah-buahan kadu/durian (Durio zibethinus Murr.), tundun/rambutan (Nephelium lappaceum L.), pisang (Musa spp.)

    *

  • Masyarakat tradisional sekitar Taman Nasional Gunung Halimun, Jawa barat pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan pangan berasal dari hasil pertanian mereka sendiriseperti : pare/padi, nangka, sampe/ubi kayu, cauk/pisang, aren, bonteng/timun (Cucumis sativus), dan kacang-kacangan. Padi sebagai tanaman pangan utama memiliki varietas yang amat beragam, baik padi lokal maupun introduksi. Umumnya masyarakat kasepuhan menanam padi lokal karena terikat tradisi. *

  • Suku Dayak Kenyah di desa Apauping, kec. Pujungan, Kalimantan Timur Tanaman yang dimanfaatkan sebagai makanan pokok upa (Colocasia esculenta (L.) Schott.), ubi (Manihot esculenta Crantz), dan ubi aka (Ipomoea batatas (L.) L.). Tanaman buah yang banyak ditanam di pekarangan : manjan (Carica papaya L.) mempunyai fungsi yang sangat berarti bagi mereka. Selain buahnya dimakan, dan untuk sayur, juga digunakan untuk makanan anjing dengan cara buahnya direbus, lalu dihancurkan, atau ditambah dengan tulang babi. *

  • Suku Dayak Kenyah Ada 7 jenis tanaman paku yang dikenal dan dimanfaatkan untuk sayur oleh kelompok etnis Dayak Kenyah Diplazium esculentum (paku bai), Ceratopteris thallictroides (paku atok), Lygodium circinatum (paku sakit likut), Nephrolepis biserrata (paku julut), Pteris biaurita (paku aka/ paku akar), Cyclosorus larutensis (paku pahit), dan Stenoclaena palustris (paku bala/ paku naik)

    *

  • Kelompok etnis Sunda di sekitar Bogor Mengenal 8 jenis tumbuhan paku dan dimanfaatkan untuk sayur atau lalaban yaitu paku kapal (Arcypteris irregularis), paku itam paya (Cyathea moluccana), paku sungsuam (Diplazium accedens), paku beunteur (D. asperum), paku bantam (D. bantamense), paku beunyeur (D. dilatatum), paku kijang (D. sorzogense), dan paku leueur (D. esculentum). Dari 14 jenis tanaman paku tsb hanya ada satu jenis saja yang oleh kedua kelompok etnis itu dikenal dan bermanfaat bagi kehidupannya yaitu Diplazium esculentum.*

  • Masyarakat Siberut, Sumatra Barat Jenis-jenis penghasil karbohidrat sebagai makanan utama hariannya sagu (Metroxylon sagu), pisang (Musa acuminata x balbisiana), talas (Colocasia) jenis-jenis penghasil karbohidrat lainnya sebagai tanaman introduksi ubi jalar, ubi kayu dan jagung. buah-buahan toktuk (Durio sp.), peigu (Artocarpus heterophyllus),dan doriat (Durio zibethinus), langsat (Aglaia aquaea) dan rambutan (Nephelium lappaceum). Sumber pangan berupa sayuran yang umum mereka kenal secara tradisional jenisnya tidak banyak umbut dari aririwu (Oncosperma tigillaria) dan poula (Arenga obtusifolia) jenis puku-pakuan untuk sayuran Diplazium esculentum dan D. asperum jenis lainnya sbg sayuran rebung bambu betung (Dendrocalamus asper) dan tojen (Gnetum gnemon).*

  • *Metroxylon sagu

  • Tanaman rempah-rempah di Indonesia umumnya Tanaman rempah-rempah tanaman yang penting artinya karena bagian dari tanaman ini dapat memberikan aroma terhadap berbagai macam makanan dan minuman sehingga dapat menstimulir nafsu makan dan minum. Di wilayah Taman Nasional Baluran, buah kemiri (Aleurites mollucana (L.) Willd. biasa dimanfaatkan penduduk setempat untuk rempah-rempah.*

  • Tanaman rempah-rempah di Indonesia umumnya Tanaman yang digolongkan sebagai tanaman rempah cengkeh (Syzygium aromaticum L.), lada (Piper nigrum L.), kayu manis (Cinnamomum burmanii Bl.), pala (Myristica fragans Hout.), cabe (Capsicum spp.), jahe (Zingiber officinale Roxb.), kunyit (Curcuma domestica Val.), kapulaga (Elettaria cardomomum Maton), panili (Vanilla planifolia Andrews), ketumbar (Coriandrum sativum L.), salam (Syzygium polyanthum L.), sereh dapur (Andropogon nardus L.), jeruk purut (Cytrus hystrix DC.), bawang putih (Alium sativum L.), bawang merah (Alium cepa L.) dan hampir semua jenis dari suku temu-temuan (Zingiberaceae) juga termasuk rempah-rempah.

    *

  • *TUMBUHAN SEBAGAI BAHAN SANDANGTUMBUHAN SEBAGAI BAHAN SANDANG

  • Bahan sandang yang dimaksud adalah bahan-bahan dasar dari sandang, yang berasal dari tumbuhan dikaitkan dengan setiap suku bangsa, sehingga keanekaragaman pemanfaatan setiap suku bangsa akan terlihat. Di Indonesia perlu dikaji lebih lanjut bahan tumbuhan sebagai bahan dasar pembuatan sandang dari suku bangsa yang ada.

    *TUMBUHAN SEBAGAI BAHAN SANDANG

  • 1. Kapas (Gossypium hirsutum L.) termasuk familia Malvaceae dan rami (Boehmeria nivea Gaud.) termasuk familia Urticaceae menghasilkan serat yang dapat untuk bahan sandang. Seratnya mempunyai sifat kuat, mengkilat, dan mempunyai afinitas yang besar terhadap air terasa dingin bila dipakai pada hari panas. *Tanaman yang termasuk dalam kelompok sumber bahan sandang yaitu :

  • *Gossypium hirsutumBunga s/d pembentukan kapas

  • 2. Rami (Boehmeria nivea) menghasilkan serat dari kulit kayu, serat yang dihasilkan menyerupai kapas, tapi untuk memperoleh serat yang menyerupai kapas dibutuhkan proses yang panjang dan keadaan ini kurang disukai petani. Rami untuk pakaian (tenun), gorden, terpal, tali-temali tenda,kertas uang dan sigaret.

    *

  • *Boehmeria nivea (rami)

  • *Benang rami yang sudah jadi dipasarkan

  • Wanaraja, Garut JabarPabrik ramiDulu tanaman rami (Boehmeria nivea) hanya dipakai untuk pakan ternak, tapi kini telah dikembangkan untuk berbagai kegunaan, termasuk bahan dasar tekstil.Bahkan Laboratorium Uji Polimer Pusat Penelitian Fisika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Bandung, baru-baru ini menguji rami sebagai bahan pembuatan baju tahan peluru, menggantikan serat polimer sintetis seperti Kevlar.Kevlar adalah serat yang biasa dipakai sebagai bahan baku rompi antipeluru. Bahan ini dikenal juga sebagai twaron dan poli-parafenilen tereftalamida.*

  • 3. Abaca (Musa textilis Nee) termasuk dalam familia Musaceae. Abaca sejenis tanaman pisang yang besar, tinggi, biasanya berwarna hitam, tetapi ada juga yang hijau keputih-putihan. Tumbuh liar di pulau Mindano (Filipina) dan pulau Sangihe (Indonesia). Penduduk pulau Sangihe memperoleh benang-benang halus dari pelepah batang, dan ditenun menjadi pakaian yang enak dipakai karena memberikan rasa sejuk. Satu-satunya perkebunan Abaca yang masih ada saat ini adalah P.T. P.P. Bayu Lor,terletak di Bayu Lor, Banyuwangi.

    *Tanaman yang termasuk dalam kelompok sumber bahan sandang yaitu :

  • *Musa textilis

  • *Musa textilis

  • 4. Agave (Agave sisalana)(Sisal)Agave cantula, A. sisalana, A. rigida, dan A. fourcroydes beberapa jenis agave yang dapat menghasilkan serat. Agave cantula banyak dijumpai di Jawa Tengah. Dari daun-daunnya dapat diperoleh benang-benang kasar sebagai tali pancing, dan benang jahit. Agave sisalana banyak dijumpai di daerah Madura, terutama daerah Pamekasan, Sumenep, dan Sampang. A. sisalana cukup memberi arti ekonomi bagi petani di Madura karena dari daunnya dapat diperoleh serat untuk dijual ke pedagang atau pengrajin tali-temali. Di Philipina serat Abaca dan Agave yang diolah dengan tangan dapat digunakan sebagai bahan baku textil halus.

    *Tanaman yang termasuk dalam kelompok sumber bahan sandang yaitu :

  • *Agave sisalana

  • Kehidupan tradisional masyarakat Dawan Di Timor menggunakan kepandaian dan pengalamannya untuk memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan dasar membuat kain. Menurut cerita penenun (tetua adat) dahulu sebelum tersedia benang tenun semua bahan harus disediakan sendiri.Mereka memanfaatkan bulu buah kapas (Gossypium spp.) atau randu (Ceiba petandra) sebagai bahan dasarnya yang dipintal sendiri. *Kehidupan tradisional masyarakat Dawan Di Timor

  • Kain Tenun Timor pakaian khas yang digunakan oleh masyarakat Dawan sehari-hari, juga oleh masyarakat peladang Oemasi penghuni savana Timor

    Kain ini digunakan sebagai pakaian bagian bawah (sarung) untuk laki-laki dan perempuan. Pewarna kain tenun yang digunakan juga dari bahan tanaman-tanaman setempat.

    *

  • Umumnya mereka menggunakan pengetahuan dan pengalamannya untuk memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan sandang.Ada 6 jenis tanaman yang dimanfaatkan sebagai bahan sandang antara lain : a) Sebagai yokal yaitu pakaian perempuan bagi yang sudah menikah, terbuat dari jenis tumbuhan weit (Agrostophyllum majus) termasuk familia Orchidaceae, dan wen (Ficus drupacea) termasuk familia Moraceae; b) Sebagai sali yaitu pakaian perempuan yang belum menikah, terbuat dari jenis tumbuhan kem (Eleocharis dulcis) termasuk familia Epacridaceae, dan isiwar (berwarna hitam); dan c) Sebagai koteka/ holim yaitu pakaian kaum pria yang terbuat dari jenis tumbuhan sika (Lagenaria siceraria) termasuk familia Cucurbitaceae, serta pakaian perang yang terbuat dari mul (Calamus sp.) termasuk familia Arecaceae. Pada umumnya semua bahan tadi dikerjakan secara sederhana : dengan cara mengambil seratnya.

    *Masyarakat pedalaman dan terisolir masyarakat (suku) Dani di lembah Baliem-Irian Jaya

  • *Lagenaria siceraria (Molina) Standl. bottle gourd

  • Masyarakat Siberut, Sumatra Barat menggunakan kepandaian dan pengalamannya untuk memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan dasar membuat kain.

    Dahulu sebelum mengenal kain, mereka memanfaatkan kulit kayu bake (Artocarpus elasticus) dan baiko (Artocarpus sp.) sebagai bahan pembuat cawat atau kabit.

    *Masyarakat Siberut, Sumatra Barat

  • TUMBUHAN SEBAGAI BAHAN PAPAN

    *

  • TUMBUHAN SEBAGAI BAHAN PAPANJenis tumbuhan yang digunakan untuk pembangunan papan (perumahan) bagi satu suku bangsa dengan yang lainnya memiliki kebutuhan jenis tumbuhan yang berlainan dikaitkan dengan budaya setempat.Misalnya pada rumah adat di Yogyakarta dan Surakarta (joglo) selalu dibuat dari bahan kayu jati (Tectona grandis), di daerah lain dengan budaya lain, kemungkinan besar membutuhkan jenis kayu yang lain seperti rumah adat di Kalimantan, dan lain-lain.

    *

  • umumnya mengenal berbagai jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.Ada 56 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan bangunan yaitu : 1) sebagai bahan membuat sili atau honai; 2) bahan membuat pagar (leget); dan 3) kandang babi (wandabu).*Masyarakat Dani di pedalaman Irian Jaya

  • Sili terdiri atas beberapa bangunan yaitu honai adalah bangunan rumah berbentuk bulat terdiri dari dua lantai, lantai atas digunakan untuk tempat tidur, dan lantai bawah digunakan untuk membuat perapian. Bangunan lain adalah bangunan panjang digunakan untuk dapur disebut hunila atau hulu.Tumbuhan yang digunakan untuk membuat honai misalnya : Wille (Casuarina sp.), Sin (Araucaria sp.), Kepi (Canarium pilosum A.W. Been) termasuk familia Burseraceae, Mumuli (Ficus sp.) termasuk familia Moraceae, dan lain-lain.*

  • Siluk (Imperata cylindrica) untuk membuat atap termasuk familia Cyperaceae. Tumbuhan untuk membuat pagar misalnya : Hule (Ficus sp.), Kaloli (Eugenia sp.), Lawelay (Eugenia mosa Lam.) termasuk familia Myrtaceae, dan lain-lain.Tumbuhan yang digunakan untuk kandang babi yaitu Lawelay (Eugenia cuprea K. & V.), Sugum (Wendlandia paniculata Roxb.) termasuk familia Rubiaceae, dan Uleh-uleh (Eurya acuminata DC.) termasuk familia Theaceae.

    *

  • Suku Dawan di TimorBentuk bangunan rumah tradisional suku Dawan di Timor, biasanya terdiri atas dua bangunan yi : rumah laki-laki yang bercirikan bentuk atapnya menutup setengah bangunan dan memiliki tiang agung di tengahnya (nimonef), dan rumah wanita bercirikan bentuk atapnya menutup seluruh bangunan sampai menyentuh permukaan tanah, rumah ini juga memiliki tiang agung yang disebut niainaf.*

  • Pemilihan jenis tumbuhan untuk bahan bangunan rumah tersebut biasanya disesuaikan dengan fungsinya. Misalnya untuk tiang agung, atau tiang utama dipilih jenis-jenis yang memiliki kualitas baik dan bernilai sakral seperti timu (Timonius sp.), sublele (Eugenia sp.), usapi (Schleichera oleosa), dan matani (Pterocarpus indicus) termasuk familia Leguminosae.Pelepah daun lontar (Borassus flabellifer) dan gewang (Corypha utan ) untuk dinding. Sedangkan alang-alang (Imperata cylindrica) untuk atap.

    *

  • Di Sulawesi Utara (masyarakat Deduolo, Popayato)daun untuk atap dan dinding diambil dari daun woka (Livistona rotundifolia). *Beberapa jenis tumbuhan yang termasuk familia Palmae Beberapa jenis tumbuhan yang termasuk familia Palmae dimanfaatkan untuk bahan papan ( untuk atap, dinding , tiang dan bahan bangunan).

  • Di tanah Torajasebagai bahan konstruksi yang berhubungan dengan rumah adat, batang pohon banga (Pigafetta filaris) pilihan utama untuk tempat lumbung padi dan jagung.*

  • Di desa Aras Napal, Sumatra Utaradaun sang (Johannesteijsmannia altifrans) merupakan komoditas utama yang digemari masyarakat setempat untuk bahan atap dan dinding rumah, juga pada masyarakat pedalaman di Jambi.*

  • *daun sang (Johannesteijsmannia altifrans)

  • Aren (Arenga pinnata) dan kelapa (Cocos nucifera) merupakan tumbuhan palem yang hampir semua bagian organnya dapat dimanfaatkan dan bernilai cukup ekonomis dalam kehidupan masyarakat sehari-hari baik di pedalaman maupun di kota-kota besar.Di Jawa dan Sumatra, daun aren dan kelapa untuk atap sedangkan batangnya untuk bahan bangunan.

    *

  • *Kelapa (Cocos nucifera L.)Kelapa (Cocos nucifera L.)

  • Ketergantungan masyarakat sekitar Taman Nasional Gunung Halimun, Jawa Barat terhadap kebutuhan papan berkaitan erat dengan kondisi alam serta lingkungan tempat tinggal mereka.Sebagian besar bahan baku bangunan rumah terbuat dari bambu (Bambusa sp.), jenis kayu-kayuan seperti jeunjing (Albizia falcataria), manglid (Michelia montana), serta manii (Maeopsis eminii).*Masyarakat sekitar Taman Nasional Gunung Halimun, Jawa Barat

  • Daun kiray (Metroxylon sp.) dan serabut kawung (Arenga pinnata) digunakan sebagai atap rumah masyarakat kasepuhan.Masyarakat setempat memperolehnya dengan cara menebang pohon dari dalam hutan.Bagi mereka yang memiliki tingkat ekonomi lebih tinggi, memperoleh kayu dari pekarangan atau membelinya dari pemilik/pemborong kayu.

    *

  • Masyarakat Ngargoyoso dan Tawangmangu, Jawa Tengahmemanfaatkan kayu Acasia decurrens Willd. sebagai bahan bangunan rumah bagian atas antara lain untuk blandar, dan usuk.Biasanya kayu tersebut langsung dipakai dan kebanyakan hanya untuk rumah gandok dan rumah ternak.*

  • Masyarakat di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondomemanfaatkan kayu mimba (Azadirachta indica Juss.) termasuk familia Meliaceae untuk bahan bangunan (untuk tiang rumah panggung) dan perabotan rumah.*

  • Suku Baduy di Banten, Jawa BaratUntuk bahan bangunan rumah dan lumbung padi ada 9 jenis,yaitu :kayu kihiyang (Cassia javanica) untuk tiang dan rangka; awi mayan (Gigantochloa atter (Hassk.) Kurz ex Munro) untuk dinding/gedeg bambu dan untuk lantai/pelupuh bambu; awi betung (Dendrocalamus asper (Schult.f.) Back. Ex Heyne) juga untuk lantai/pelupuh bambu; awi koneng (Bambusa vulgaris Schrad.) untuk rangka lantai; daun kiray (Metroxylon sagu Rottb.) untuk atap;

    *

  • Lanjutan..ijuk kawung (Arenga pinnata) untuk pelapis atap dan untuk tali pengikat; awi apus (Gigantochloa apus Bl. ex Schult.f.) Kurz.) untuk usuk dan reng; jenjeng (Paraserianthes falcataria) untuk bahan papan; dan hoe/rotan (Calamus caesius Bl.) untuk tali pengikat.

    *

  • *Jenjeng (Paraserianthes falcataria)

  • Masyarakat Sunda (desa Tanjungsukun dan desa Selasari, Kabupaten Ciamis), Jawa Baratmemanfaatkan kayu kibenteli (Kibatalia arborea (Bl.) G. Don.) termasuk familia Apocynaceae untuk bangunan rumah, misalnya untuk usuk, dinding rumah, dan reng yang menurut pengalaman setempat cukup awet dan kuat asal tidak kena air dan tanah.

    *

    *******

    *********************************************************