22
Mahluk berpikir: manusia Mahluk berpikir: manusia Berpikir: proses bekerjanya akal Berpikir: proses bekerjanya akal Akal: satu unsur kejiwaan manusia Akal: satu unsur kejiwaan manusia untuk mencapai kebenaran hakiki untuk mencapai kebenaran hakiki Manusia: mahluk berakal Manusia: mahluk berakal Akal Akal kebenaran kebenaran Rasa Rasa keindahan keindahan kehendak kehendak kebaikan kebaikan

10. Bahasa Dan Logika

Embed Size (px)

DESCRIPTION

filip

Citation preview

Page 1: 10. Bahasa Dan Logika

Mahluk berpikir: manusiaMahluk berpikir: manusia

Berpikir: proses bekerjanya akalBerpikir: proses bekerjanya akal Akal: satu unsur kejiwaan manusia untuk Akal: satu unsur kejiwaan manusia untuk

mencapai kebenaran hakikimencapai kebenaran hakiki Manusia: mahluk berakalManusia: mahluk berakal Akal Akal kebenaran kebenaran Rasa Rasa keindahan keindahan kehendak kehendak kebaikan kebaikan

Page 2: 10. Bahasa Dan Logika

Macam-macam berpikirMacam-macam berpikir

1.1. Berpikir alamiahBerpikir alamiah2.2. Berpikir ilmiahBerpikir ilmiah

Berpikir alamiahBerpikir alamiah: pola penalaran yang : pola penalaran yang berdasarkan kebiasaan sehari-hari. berdasarkan kebiasaan sehari-hari. Misalnya,Penalaran tentang panasnya apiMisalnya,Penalaran tentang panasnya api

Berpikir ilmiah:Berpikir ilmiah: pola penalaran berdasarkan pola penalaran berdasarkan sarana tertentu secara teratur dan cermat, sarana tertentu secara teratur dan cermat, islanya. Dua hal yang bertentangan penuh islanya. Dua hal yang bertentangan penuh tidak dapat sebagai sifat hal tertentu pada saat tidak dapat sebagai sifat hal tertentu pada saat yang sama dalam satu kesatuan.yang sama dalam satu kesatuan.

Page 3: 10. Bahasa Dan Logika

Sarana Berpikir Ilmiah (SBI)Sarana Berpikir Ilmiah (SBI)

Kegiatan ilmiahKegiatan ilmiah

↓↓

Telaah ilmiah yang cermatTelaah ilmiah yang cermat

↓ ↓

Sarana berpikirSarana berpikir Penguasaan SBI Penguasaan SBI imperatif !! imperatif !! Tanpa penguasaan SBI yang baik ≠ Tanpa penguasaan SBI yang baik ≠

kegiatan ilmiah yang baik kegiatan ilmiah yang baik

Page 4: 10. Bahasa Dan Logika

Sarana berpikir ilmiah dalam proses pendidikan Sarana berpikir ilmiah dalam proses pendidikan bidang studi tersendiri bidang studi tersendiri

Sarana berpikir ilmiah: Sarana berpikir ilmiah:

bukan ilmu (bukan ilmu (tidak diperoleh dengan metode tidak diperoleh dengan metode

ilmiahilmiah) )

tidak menggunakan logika deduktif & induktif tidak menggunakan logika deduktif & induktif

metode tersendiri & berbeda dengan metodemetode tersendiri & berbeda dengan metode

ilmiahilmiah Tujuan mempelajari sarana berpikir ilmiah Tujuan mempelajari sarana berpikir ilmiah

penelaahan ilmiah dengan baikpenelaahan ilmiah dengan baik Tujuan mempelajari ilmu Tujuan mempelajari ilmu pengetahuan untuk pengetahuan untuk

memecahkan maslah dalam kehidupanmemecahkan maslah dalam kehidupan SBI SBI alat bagi metode ilmiah alat bagi metode ilmiah

Page 5: 10. Bahasa Dan Logika

Komponen sarana berpikir ilmiahKomponen sarana berpikir ilmiah

1. Bahasa 1. Bahasa alat berpikir & komunikasi alat berpikir & komunikasi 2. Logika 2. Logika deduktif & induktif deduktif & induktif 3. Matematika 3. Matematika sarana berpikir deduktif sarana berpikir deduktif 4. Statistika 4. Statistika sarana berpikir induktif sarana berpikir induktif

Pernanan masing-masing sarana berpikir Pernanan masing-masing sarana berpikir ilmiah dalam proses berpikir ilmiah ilmiah dalam proses berpikir ilmiah (tahapan operasionalisasi metode ilmiah)(tahapan operasionalisasi metode ilmiah)

Page 6: 10. Bahasa Dan Logika

Bahasa Bahasa

Apakah sebenarnya bahasa ?Apakah sebenarnya bahasa ? Keunikan manusiaKeunikan manusia Sarana berpikir rumit & abstrak, teratur & Sarana berpikir rumit & abstrak, teratur &

sistematiksistematik Alat komunikasiAlat komunikasi Simbol Simbol abstrak (tanpa kehadiran objek) abstrak (tanpa kehadiran objek) Informatif & emotifInformatif & emotif

Page 7: 10. Bahasa Dan Logika

BahasaBahasa

Rangkaian bunyi ┐Rangkaian bunyi ┐ » dunia nyata ↔ simbol» dunia nyata ↔ simbol Rangkaian simbol ┘Rangkaian simbol ┘

Komunikasi ilmiahKomunikasi ilmiah: Bahasa ilmiah: Bahasa ilmiah Informasi (pengetahuan)Informasi (pengetahuan) Bersifat reprodukktifBersifat reprodukktif Jelas & objektif Jelas & objektif Bebas dari unsur emotifBebas dari unsur emotif

Page 8: 10. Bahasa Dan Logika

Fungsi BahasaFungsi Bahasa

Menurut Menurut Kneller (1964) Kneller (1964) fungsi bahasafungsi bahasa

adalah mengkomunikasikan 3 hal:adalah mengkomunikasikan 3 hal: Buah pikiran (fungsi simbolik)Buah pikiran (fungsi simbolik) Perasaan (fungsi emotif)Perasaan (fungsi emotif) Sikap (fungsi afektif)Sikap (fungsi afektif)

Komunikasi ilmiah Komunikasi ilmiah fungsi simbolik fungsi simbolik Komunikasi estetik Komunikasi estetik fungsi emotif fungsi emotif

Page 9: 10. Bahasa Dan Logika

Kekurangan BahasaKekurangan Bahasa

Multifungsi (emotif, simbolik & afektif)Multifungsi (emotif, simbolik & afektif) Pluralistik dalam arti Pluralistik dalam arti tidak jelas tidak jelas

(kekacauan semantik)(kekacauan semantik) Arti yang dijelaskan secara sirkular: Arti yang dijelaskan secara sirkular:

misalnya:misalnya: DataData: bahan yang diolah menjadi informasi: bahan yang diolah menjadi informasi InformasiInformasi: keterangan yang diperoleh dari : keterangan yang diperoleh dari

datadata

Page 10: 10. Bahasa Dan Logika

BahasaBahasa

Pernyataan pikiran atau perasaan sebagai Pernyataan pikiran atau perasaan sebagai alat komunikasi manusiaalat komunikasi manusia

Terdiri dari kata atau istilah dan sintaksisTerdiri dari kata atau istilah dan sintaksis KataKata atau atau istilahistilah: simbol arti sesuatu, : simbol arti sesuatu,

benda, kejadian, proses, hubungan.benda, kejadian, proses, hubungan. Sintaksis:Sintaksis: cara menyusun kata atau cara menyusun kata atau

istilah di dalam istilah di dalam kalimatkalimat untuk menyatakan untuk menyatakan arti yang bermaknaarti yang bermakna

Page 11: 10. Bahasa Dan Logika

Bahasa: KalimatBahasa: Kalimat Berdasarkan sintaksis:Berdasarkan sintaksis:1.1. Kalimat bermaknaKalimat bermakna2.2. Kalimat tidak bermaknaKalimat tidak bermakna

Kalimat bermakna: Kalimat bermakna: 1.1. Kalimat berita Kalimat berita 2.2. Kalimat bukan beritaKalimat bukan berita Kalimat berita: kalimat yang dapat dinilai benar atau salahKalimat berita: kalimat yang dapat dinilai benar atau salah Kalimat bukan berita: Kalimat bukan berita:

kalimat tanya, kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat perintah, kalimat seru,kalimat seru, kalimat harapankalimat harapan

Bahasa ilmiah:Bahasa ilmiah: kalimat berita yang merupakan suatu kalimat berita yang merupakan suatu pernyataan atau pendapatpernyataan atau pendapat

Page 12: 10. Bahasa Dan Logika

1. Penggolongan Bahasa1. Penggolongan Bahasa

Bahasa alami:Bahasa alami: bahasa sehari-hari yang digunakan untuk bahasa sehari-hari yang digunakan untuk menyatakan sesuatu yang tumbuha atas pengaruh menyatakan sesuatu yang tumbuha atas pengaruh lingkunganlingkungan

1.1. Bahasa isyaratBahasa isyarat: umum : umum menggelengkan kepala; khusus menggelengkan kepala; khusus bahasa untuk orang tuna rungubahasa untuk orang tuna rungu

2.2. Bahasa biasa: Bahasa biasa: bahasa yang digunakan dalam pergaulan bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari.sehari-hari. Kata Kata adalah simbol pengandung arti dan adalah simbol pengandung arti dan arti arti yang dikandung disebut yang dikandung disebut makna.makna.

Arti kata: denotasi: arti sebenarnnya – puncak merapiArti kata: denotasi: arti sebenarnnya – puncak merapi konotasi: arti kiasan- puncak kekuasaankonotasi: arti kiasan- puncak kekuasaan

Page 13: 10. Bahasa Dan Logika

Bahasa buatanBahasa buatan

Bahasa yang disusun sedemikian rupa Bahasa yang disusun sedemikian rupa berdasarkan pertimbangan akal pikiran berdasarkan pertimbangan akal pikiran untuk maksud tertentu.untuk maksud tertentu.

Kata dalam bahasa buatan disebut Kata dalam bahasa buatan disebut istilahistilah

Konsep: Konsep: arti yang dikandung istilaharti yang dikandung istilah Bahasa buatan:Bahasa buatan:1.1. Bahasa istilahBahasa istilah2.2. Bahasa artifisialBahasa artifisial

Page 14: 10. Bahasa Dan Logika

Bahasa Buatan: Bahasa ilmiahBahasa Buatan: Bahasa ilmiah

Bahasa istilahBahasa istilah: bahasa yang rumusannya : bahasa yang rumusannya diambil dari bahasa biasa yang diberi arti diambil dari bahasa biasa yang diberi arti tertentu, mis. demokrasi, medan, massa,tertentu, mis. demokrasi, medan, massa,

Karena ada sedikit Karena ada sedikit kekaburankekaburan perlu diberi perlu diberi definisi definisi menjelaskan artimenjelaskan arti

Bahasa artifisial:Bahasa artifisial: murni bahasa buatan murni bahasa buatan atau bahasa simbolik seperti yang atau bahasa simbolik seperti yang digunkan dalam digunkan dalam logika logika dan dan matematikamatematika

((a = b) ^(b=c)) ((a = b) ^(b=c)) (a=c) (a=c)

Page 15: 10. Bahasa Dan Logika

Bahasa artifisialBahasa artifisial

Tidak berfungsi sendiri, kosong dari arti, jadi Tidak berfungsi sendiri, kosong dari arti, jadi dapat dimasuki arti apapundapat dimasuki arti apapun

Arti yang dimaksudkan dalam bahasa ini Arti yang dimaksudkan dalam bahasa ini ditentukan oleh hubungannyaditentukan oleh hubungannya

Bahasa ilmiah:Bahasa ilmiah: bahasa buatan yang diciptakan bahasa buatan yang diciptakan oleh para ahli dalam bidangnya dengan oleh para ahli dalam bidangnya dengan menggunakan istilah-istilah atau lambang-menggunakan istilah-istilah atau lambang-lambang untuk mewakili pengertian tertentu.lambang untuk mewakili pengertian tertentu.

Page 16: 10. Bahasa Dan Logika

Bahasa alami vs bahasa BuatanBahasa alami vs bahasa Buatan

Bahasa alamiBahasa alami Bahasa BuatanBahasa Buatan

Secara spontanSecara spontan Berdasarkan pemikiranBerdasarkan pemikiran

Bersifat kebiasaanBersifat kebiasaan Sekehendak sipembuatSekehendak sipembuat

Intuitif (bisikan hati)Intuitif (bisikan hati) Diskursif (logis, luas arti)Diskursif (logis, luas arti)

Pernyataannya Pernyataannya langsunglangsung

Pernyataan tidak Pernyataan tidak langsunglangsung

Page 17: 10. Bahasa Dan Logika

Definisi dan IlmuDefinisi dan Ilmu

IlmuIlmu memerlukan memerlukan definisidefinisi untuk untuk menjeaskan arti istilah yang mengandung menjeaskan arti istilah yang mengandung konsepkonsep

Definisi dalamDefinisi dalam ilmu alamiahilmu alamiah bersifat bersifat matematis matematis simbol-ideografis mis. katalis simbol-ideografis mis. katalis

Definisi ilmu sosial-humanioraDefinisi ilmu sosial-humaniora: : diungkapkan dalam bentuk kata-kata, diungkapkan dalam bentuk kata-kata, misalnya. Hukum, demokrasi, ekonomi, misalnya. Hukum, demokrasi, ekonomi, politikpolitik

Page 18: 10. Bahasa Dan Logika

LogikaLogika

LogikaLogika: cara penarikan kesimpulan : cara penarikan kesimpulan dalam proses berpikir = pengkajian dalam proses berpikir = pengkajian berpikir secara sahihberpikir secara sahih

Logika induktifLogika induktif: penarikan kesimpulan : penarikan kesimpulan dari kasus individual nyata menjadi dari kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umumkesimpulan yang bersifat umum

Logika deduktifLogika deduktif: penarikan kesimpulan : penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat individual kasus yang bersifat individual

Page 19: 10. Bahasa Dan Logika

LogikaLogika

LogikaLogika adalah masa kanak-kanak adalah masa kanak-kanak matematikamatematika sedang matematika adalah sedang matematika adalah masa dewasa logika.masa dewasa logika.

Logika matematika (Logika Formal)Logika matematika (Logika Formal)

Jika diketahui A termasuk dalam Jika diketahui A termasuk dalam lingkungan b, sedang b tiada hubungan lingkungan b, sedang b tiada hubungan dengan C maka A tiada hubungan dengan dengan C maka A tiada hubungan dengan C.C.

((A c B) ^ (B Ø C) ((A c B) ^ (B Ø C) (A Ø C) (A Ø C)

Page 20: 10. Bahasa Dan Logika

Logika induktifLogika induktif

Kambing punya mataKambing punya mata Gajah punya mata } Gajah punya mata } kasus individualkasus individual Singa punya mata, dstSinga punya mata, dst

↓ ↓ Semua binatang punya mata } Semua binatang punya mata } kesimpulan kesimpulan

umumumum

Ekonomis Ekonomis menyimpulkan esensi fakta menyimpulkan esensi fakta Dapat menjadi dasar penalaran selanjutnyaDapat menjadi dasar penalaran selanjutnya

Page 21: 10. Bahasa Dan Logika

Logika deduktifLogika deduktif

Silogismus: penarikan kesimpulan secara Silogismus: penarikan kesimpulan secara deduktifdeduktif

Pernyataan ke 1 (Premis mayor)Pernyataan ke 1 (Premis mayor) Pernyataan ke-2 (Premis minor)Pernyataan ke-2 (Premis minor) KesimpulanKesimpulan Kesimpulan: pengetahuan yang diperoleh Kesimpulan: pengetahuan yang diperoleh

berdasarkan kedua premis (mayor & minor)berdasarkan kedua premis (mayor & minor)

Ketepatan tergantung dari:Ketepatan tergantung dari: Kebenaran premis mayorKebenaran premis mayor Kebenaran premis minorKebenaran premis minor Keabsahan penarikan kesimpulanKeabsahan penarikan kesimpulan a = b, b=c a = b, b=c a = c a = c

Page 22: 10. Bahasa Dan Logika

Logika ilmiah – Metode IlmiahLogika ilmiah – Metode Ilmiah

Perumusan masalahPerumusan masalah

Perumusan hipotesis

Penyusunan kerangka beripikir

Khasanah Pengetahuan Ilmiah

Pengujian Hipotesis

Pragm

atisme

induksi korespondensi

Deduksi-koherensi