20
Dosen Pengampu : Fauzan Adhim, SE., S.Fil., MM Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang @ Maret 2010

10 Filsafat Ilmu-AKSIOLOGI.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

1. PENGERTIAN FILSAFAT ILMU

BAB 10AKSIOLOGI :Nilai Kegunaan IlmuDosen Pengampu :Fauzan Adhim, SE., S.Fil., MM

Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanProgram Studi Pendidikan EkonomiUniversitas Kanjuruhan Malang@ Maret 2010Definisi AksiologiAksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunyaAksiologi berasal dari kata Yunani axion (nilai) dan logos (teori) yang berarti teori tentang nilai. Pertanyaan di wilayah ini menyangkut antara lain: untuk apa pengetahuan ilmu itu digunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaannya dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan metode ilmiah yang digunakan dengan norma-norma moral dan professional? (filsafat etika).ASPEK AKSIOLOGI / ETIS (OBJECTIVE, FOR WHAT, VALUE) 1. Tujuan umum : mis. Ilmu Ekonomi mempelajari semua aspek yang berkaitan dengan barang dan jasa untuk terpenuhi kebutuhan.Tujuan khusus : untuk mencari/mendapatkan : Kebenaran (Truth)Pengetahuan (Knowledge) Pemahaman (Understanding) Penjelasan (Explanation)Klasifikasi (Classification)Peramalan (Prediction)Pengendalian (Control) Penerapan (Application) Penemuan (Indention) Produksi (Production)

2. Nilai etis: kebenaran, mis.Ekonomi yang lebih baik, bernilai etis dan estetis.BAB 11SARANA BERPIKIR ILMIAHDosen Pengampu :Fauzan Adhim, SE., S.Fil., MM

Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanProgram Studi Pendidikan EkonomiUniversitas Kanjuruhan Malang@ Maret 2010Pendahuluan Dalam berpikir untuk mengembangkan pengetahuan ilmiah, tentu tidak terlepas dari alat atau sarana ilmiah. Sarana ilmiah dimaksud meliputi beberapa hal yaitu Bahasa, Matematika, Statistika, dan Logika. Hal ini mempunyai peranan sangat mendasar bagi manusia dalam proses berpikir dan Mengkomunikasikan maupun mendokumentasikan jalan pikiran manusia.BahasaBahasa merupakan suatu sistem yang berstruktur dari simbol-simbol bunyi arbitrer (bermakna) yang dipergunakan oleh para anggota sesuatu kelompok sosial sebagai alat bergaul satu sama lain.Unsur-unsur yang terdapat di dalamnya meliputi: simbol-simbol vokal arbitrer, suatu sistem yang berstruktur dari simbol-simbol yang arbitrer dan yang dipergunakan oleh para anggota suatu kelompok sosial sebagai alat bergaul satu sama lain. Bahasa berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan pikiran, perasaan dan emosi kepada orang lain, baik pikiran yang berlandaskan logika induktif maupun deduktif. Hal ini disebut bahasa ilmiah, tentu beda dengan bahasa agama yaitu kalam ilahi yang terabadikan ke dalam kitab suci dan ungkapan serta perilaku keagamaan dari suatu kelompok sosial. LanjutanDengan kemampuan kebahasaan akan terbentang luas cakrawala berpikir seseorang dan tiada batas dunia baginya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wittgenstein yang menyatakan: batas bahasaku adalah batas duniaku. Secara umum dapat dinyatakan bahwa fungsi bahasa adalah: (1) Koordinator kegiatan-kegiatan masyarakat. (2) Penetapan pemikiran dan pengungkapan.(3) Penyampaian pikiran dan perasaan. (4) Penyenangan jiwa.(5) Pengurangan kegoncangan jiwa. MatematikaMatematika sebagai bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari serangkaian pernyataan yang ingin kita sampaikan. Fungsi matematika hampir sama luasnya dengan fungsi bahasa yang berhubungan dengan pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Matematika merupakan ilmu deduktif yang memiliki kontribusi dalam perkembangan ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial.StatistikStatistik mengandung arti kumpulan data yang berbentuk angka-angka (data kuantitatif). Penelitian untuk mencari ilmu (penelitian ilmiah), baik berupa survei atau eksperimen, dilakukan lebih cermat dan teliti dengan menggunakan teknik-teknik statistik. Statistik mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif, jadi bahasa, matematika, statistik memiliki peranan yang sangat mendasar dalam berpikir logika dan tidak dapat terlepas satu sama lain dalam berbagai bidang aspek kehidupan ilmiah manusia.Peranan Statistika dalam Tahap Metode KeilmuanStatistika merupakan sekumpulan metode dalam memperoleh pengetahuan. Metode keilmuan, sejauh apa yang menyangkut metode, sebenarnya tak lebih dari apa yang dilakukan seseorang dalam mempergunakan pikirannya, tanpa ada sesuatu pun yang membatasinya. Statistika diterapkan secara luas dalam hampir semua pengambilan keputusan dalam bidang manajemen. Statistika diterapkan dalam penelitian pasar, penelitian produksi, kebijaksanaan penanaman modal, kontrol kualitas, seleksi pegawai, kerangka percobaan industri, ramalan ekonomi, auditing, pemilihan risiko dalam pemberian kredit, dan masih banyak lagi.LogikaLogika merupakan sarana berpikir sistematis, valid, cepat, dan tepat serta dapat dipertanggungjawabkan dalam berpikir logis dibutuhkan kondisi-kondisi tertentu seperti: mencintai kebenaran, mengetahui apa yang sedang dikerjakan dan apa yang sedang dikatakan, membuat perbedaan dan pembagian, mencintai defenisi yang tepat, dan mengetahui mengapa begitu kesimpulan kita serta menghindari kesalahan-kesalahan.Definisi LogikaLogika berasal dari bahasa latin yakni Logos (etimologis) yang berarti perkataan atau sabda. Logos (terminologis) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasaDalam bahasa arab di sebut Mantiq. Logika adalah sarana untuk berpikir sistematis, valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Karena itu, berpikir logis adalah berpikir sesuai dengan aturan-aturan berpikir, seperti setengah tidak boleh lebih besar daripada satu. Logis dalam bahasa sehari-hari kita sebut masuk akal. Kata Logika dipergunakan pertama kali oleh Zeno dari Citium. Kaum Sofis, Socrates, dan Plato dianggap sebagai perintis lahirnya logika. Logika lahir sebagai ilmu atas jasa Aristoteles, Theoprostus dan kaum Stoa.Aristoteles meninggalkan enam buah buku yang oleh murid-muridnya disebut Organon. Buku itu terdiri dari Categoriae (mengenai pengertian-pengertian) De Interpretatiae (keputusan-keputusan), Analitica Priora (Silogisme), Analitica Porteriora (pembuktian), Topika (berdebat) dan De Sophisticis Elenchis (kesalahan-kesalahan berpikir). Theoprostus kemudian mengembangkan Logika Aristoteles dan kaum Stoa yang mengajukan bentuk-bentuk berpikir yang sistematis. Logika dapat di sistemisasi dalam beberapa golongan:1. Menurut Kualitas dibagi dua, yakni Logika Naturalis (kecakapan berlogika berdasarkan kemampuan akal bawaan manusia) dan Logika Artifisialis (logika ilmiah) yang bertugas membantu Logika Naturalis dalam menunjukkan jalan pemikiran agar lebih mudah dicerna, lebih teliti, dan lebih efisien. 2. Menurut Metode dibagi dua yakni Logika Tradisional yakni logika yang mengikuti aristotelian dan Logika Modern3. Menurut Objek dibagi dua yakni Logika Formal (deduktif dan induktif) dan Logika Material.Permasalahan LogikaKataDefinisiKataKata menjadi penting karena merupakan unsur dalam membentuk pemikiran. Pada praktiknya kata dapat dilihat berdasarkan beberapa pengertian yakni : positif (penegasan adanya sesuatu), negatif (tidak adanya sesuatu), universal (mengikat keseluruhan), partikular (mengikat keseluruhan tapi tak banyak), singular (mengikat sedikit/terbatas), konkret (menunjuk sebuah benda), abstrak (menunjuk sifat, keadaan, kegiatan yang terlepas dari objek tertentu), mutlak (dapat difahami sendiri tanpa hubungan dengan benda lain), relatif (dapat difahami sendiri jika ada hubungan dengan benda lain), bermakna/tak bermakna. Selain itu kata juga dilihat berdasarkan predikatnya.DefenisiDefenisi adalah karakteristik beberapa kelompok kata. Karakteristik berarti melihat jenis dan sifat pembeda. Jadi mendefenisikan berarti menganalisis jenis dan sifat pembeda yang dikandungnya. Agar membuat defenisi terhindar dari kekeliruan ada bebrapa hal yang perlu diperhatikan yakni: (a) defenisi tidak boleh luas atau lebih sempit dari konotasi kata yang didefenisikan (b) tidak menggunakan kata yang didefenisikan (c) tidak memakai penjelasan yang justru membingungkan (d) tidak menggunakan bentuk negatif. Klasifikasi adalah pengelompokan barang yang sama dan memisahkan dari yang berbeda menurut spesiesnya. Ada dua cara dalam membuat klasifikasi yakni Pembagian (logical division) dan Pengolongan.Hubungan antara Sarana Ilmiah: Bahasa, Matematika, Statistika, dan LogikaBahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah di mana bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain. Ditinjau dari pola berpikirnya, maka ilmu merupakan gabungan antara berpikir deduktif dan berpikir induktif. Untuk itu, penalaran ilmiah menyandarkan diri kepada proses logika deduktif dan logika induktif. Matematika mempunyai peranan yang penting dalam berpikir deduktif, sedangkan statistika mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif. Jadi keempat sarana ilmiah ini saling berhubungan erat satu sama lain.BAB 12STRATEGI PENGEMBANGAN ILMUDosen Pengampu :Fauzan Adhim, SE., S.Fil., MM

Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanProgram Studi Pendidikan EkonomiUniversitas Kanjuruhan Malang@ Maret 2010StrategiIlmu bebas nilai atau tidak ?Ilmu Sosial lebih terkait dengan nilaiIlmu Eksak lepas dari intervensi nilaiStrategi PengembanganTerbentuknya masyarakat ilmiah yang mempunyai kekuatan tawar menawarPengembangan ilmu di Indonesia tidak bebas nilai (value free)Pengembangan ilmu di Indonesia haruslah memperhatikan relasi antar ilmu tanpa mengorbankan otonomi antara masing-masing disiplin ilmu.Pengembangan ilmu di Indonesia harus memperhatikan dimensi religiusitas, karena masyarakat Indonesia masih sangat kental dengan nuansa religiusitasnya.