Upload
deiondre
View
46
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
BAB. 4 Kinematika Gerak Lurus. 10/2/2014. 1. Kinematika (c abang mekanika ). - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
04/21/23 1
BAB. 4
Kinematika Gerak Lurus
8/7/2012 1
8/7/2012
Kinematika (cabang mekanika).
Kinematika, ilmu pengetahuan yang menganalisis
peristiwa diam (bergerak), suatu benda tanpa
memperhatikan penyebab benda tersebut men-
jadi bergerak (diam), [benda tersebut dipandang
telah bergerak (diam)].
Dalam kinematika, pernyataan benda dan partikel
tidak dibedakan (benda partikel, kedua istilah
tersebut tidak menjadi obyek pembicaraan).
2
8/7/2012 3
Jika acuan kita adalah bumi (bumi bergerak), ma-
ka gerak benda langit akan menjadi rumit ana-
lisisnya.
Jika analisis gerak benda langit diacukan pada ma-
tahari (matahari relatif diam karena jauhnya) ma-
ka analisis gerak menjadi lebih sederhana.
Dalam kinematika, diperhatikan teknik (cara) peng-
ambilan sistem kerangka acuan agar gerakan men-
jadi lebih sederhana (mudah dianalisis).
Sambungan.
8/7/2012
Pengertian Gerak
Benda dikatakan bergerak apabila posisi (tempat) benda tersebut berubah setiap saat terhadap sis-tem acuan yang digunakan.
Perubahan posisi benda tersebut sejalan dengan perubahan (bertambahnya) waktu [r r (t)].
Apabila posisi benda relatif tidak berubah de-ngan ber(+)-nya waktu, maka benda tersebut dikatakan relatif diam (terhadap sistem yang digunakan).
Benda disebut bergerak (diam) hanya tergan-tung pada sistem acuan yang digunakan (arti fisis gerak pengertiannya bersifat relatif).
4
8/7/2012 5
kita dapat mengatakan pohon diam, sepeda
bergerak [sepeda (pengendara) diam pohon
bergerak].
Lanjutan.
sepeda terhadap
bergerakpohon
pohon terhadap
bergerak pengendara
pohon melewati
bergerak Sepeda
Contoh
8/7/2012 6
untuk menganalisis suatu gerakan mutlak perlu adanya sistem kerangka acuan.
Suatu benda bergerak secara matematik di-nyatakan posisi (perpindahan) merupakan f (t), (artinya setiap memasukkan nilai t yang ber-beda akan menghasikan nilai (r) yang ber-beda) dinyatakan sebagai,
r = f (t)
Persm, r = f (t) menyatakan posisi benda berda-sarkan acuan yang digunakan dan t waktu.
Laniutan.
8/7/2012 7
Percepatan (a) adalah besaran yang dapat meru-bah kecepatan (v).
Laniutan.
Benda bergerak memiliki v dan mungkin juga a (artinya dapat memiliki v saja atau a dan perce-patan).
). liki
-(memiberubah kecepatan 3.
tetap),( tetapkecepatan 2.
berubahsaat setiap posisi 1.
bergerrak Benda
a
v
8/7/2012 8
1.Perpindahan dan Jarak
Perpindahan (Δr), terjadi karena adanya gerakan benda.
Perpindahan (Δr) merupakan selisih dua buah vektor letak.
Perubahan posisi benda bergerak dalam arah ge-rakan disebut Δr (perpindahan besaran vektor).
Perpindahan, selisih vektor posisi akhir dan awal dari sua-tu gerakan (0B – 0A) = Δr.
0
A BΔr
AB = Δr.
8/7/2012 9
Panjang lintasan perjalanan benda, dari keadaan
awal menuju akhir disebut 'jarak‘ (besaran skalar).
Jarak (skalar vektor perpindahan), tetapi jarak
“tidak selalu” merupakan nilai vektor perpindahan.
stop
start
Lanjutan.
8/7/2012 10
Start
Lanjutan.
8/7/2012 11
2. Kecepatan dan Kelajuan
Kecepatan (besaran vektor), adalah perpindah-
an tiap satuan waktu.
Waktu yang dimaksud adalah waktu yang di-
gunakan partikel untuk berpindah dari posisi
awal sampai posisi akhir.
Kelajuan (besaran skalar), adalah panjang lin-
tasan perjalanan benda untuk pindah tiap sa-
tuan waktu.
8/7/2012 12
Pada gerak lurus kelajuan adalah skalar dari kecepatan.
Suatu benda dapat memiliki kelajuan tinggi tetapi perpindahan rendah, namun sebaliknya kelajuan rendah dengan perpindahan tinggi tidak mungkin terjadi (perhatikan dalam gerak lengkung).
Satuan kecepatan maupun kelajuan sama yaitu meter tiap detik (dalam SI, m s-1).
Dimensi kecepatan maupun kelajuan sama [L T-1].
Lanjutan.
8/7/2012 13
3. Percepatan dan Perlajuan.
Benda dalam melakukan gerakan (pindah) ada
kemungkinan v (kelajuannya tidak tetap).
Δv, dapat dalam arti nilai (perubahan v) dapat
karena perubahan arah (perubahan arah vektor
v), atau mungkin keduanya (besar dan arah).
Penyebab Δv tiap satuan t disebut percepatan dan
Δv tiap t waktu disebut perlajuan.
Satuan percepatan dan perlajuan (dalam SI, m s-2
Dimensi percepatan dan perlajuan [LT-2].
8/7/2012 14
B. Gerak Lurus dan Persm-nya
Gerak lurus, gerak yang menghasilkan lintasan
(jejak) berupa garis lurus.
Gerak lurus dapat berupa gerak dua atau tiga
dimensi tergantung pada sistem koordinat yang
kita gunakan.
Gerak lurus biasanya dipandang sebagai gerak
dalam sumbu x (gerak satu dimensi).
8/7/2012 15
1. Gerak Lurus Horisontal (satu dimensi)
Perpindahan, (benda bergerak) adalah perubah-
an (selisih) koordinat (0B – 0A) atau XB - XA.
A0 BtA
tB
0B = vektor posisi (akhir), titik B atau XB i.
0A = vektor posisi (awal), titik A atau XA i.
Misal waktu yang digunakan untuk berpindah dari 0 – A adalah tA, dan dari 0 – B = tB.
Titik 0 adalah titik acuan (awal, asal), posisi perhitungan dimulai (dengan sistem tertentu).
8/7/2012 16
waktu yang digunakan benda untuk berpindah
dari A → B adalah (tb - ta). tba adalah waktu yang
digunakan benda untuk berpindah dari 0 sampai
xb dan ta waktu yang digunakan oleh benda
untuk berpindah dari 0 sampai xa.
Lanjutan.
8/7/2012 17
Umumnya gerakan suatu benda (berpindah)
melakukan perjalanan tidak tetap (tidak konti-
nyu).
a. Kecepatan Rata-rata.
Ketidak kontinyuan tersebut muncul besaran
yang disebut kecepatan rata-rata.
Nilai v dapat positif [(+) ] atau negatif [(-) ]
tergantung pada arah perpindahan ΔX.
t
Xv
t
Xv
tt
XXv
AB
ABrt
atau
rt
rt
ii
8/7/2012 18
Jika pengambilan nilai dari sistem koordinat xA di-
ambil nol (koordinat xA ditempatkan pada posisi
titik acuan sehingga posisi xB sebagai x).
t
Xv
t
Xv
t
Xvrt
atau
rt
rt
i
i
kecepatan rata-rata menjadi,
Lanjutan.
8/7/2012 19
svrt 10
m 55
s 3 s 2 s 5
m 15 m 30 m 10
= 5,5 m s-1
Contoh.
Mobil bergerak dalam waktu 5 detik menempuh
jarak 10 m, 2 detik kemudian menempuh jarak 30
m dan 3 detik terakhir menempuh jarak 15 m.
Berapakah kecepatan rata-ratanya ?
Penyelesaian.
Mobil bergerak dari A B melewati titik C dan D [C di tengah-tengah A – B, AC = CB)]. Dari A ke C mobil bergerak dengan kecepatan vo dan dari C D mobil bergerak dengan kecepatan v1 da-lam waktu (½) waktu perjalanan C – B, (tCD = tDB). Sisa perjalanan (D – B) ditempuh dengan kecepatan v2. Hitung kecepatan rata-rata mobil tersebut !
Contoh.
Penyelesaian.
A C D Bvov1 v2
½ s
Misal A – B = s;
tAC = t1 dan tCB = t2. oo v
s
v
st
221
1
8/7/2012 20
8/7/201221
Lanjutan.
)(
)(
2
2121
DBCD2 vv
s
vv
sst
Karena tAB = t1 + t2 kecepatan rata-rata mobil
menjadi,
21 2 vvs
vs
s
o 21
21
2
)( 2
vvv
vvv
o
o
vrt = =
2212221 2
1
2
1
2
1tvvtvtvss DBCD
04/21/23 22
Diketahui posisi partikel, x (t) = 7,8 + 9,2 t – 2,1 t3. Perpindahan merupakan selisih posisi dari t → t + Δt, (Δt perubahan waktu).
Contoh.
Partikel bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan
posisi diberikan dalam bentuk x (t) = 7,8 + 9,2 t –
2,1 t3. Bagaimana bentuk v rata-rata-nya ?
Penyelesaian.
Posisi benda pada saat t + Δt menjadi,
x (t + Δt) = 7,8 + 9,2 (t + Δt) – 2,1 (t + Δt)3.
Sehingga perpindahan,
8/7/2012 22
04/21/23 23
tvrt
x
vrt = 9,2 – 6,3 t2 + 6,3 t (Δt) – 2,1 (Δt)2.
Lanjutan.
Δx = x (t + Δt) – x (t)
= 9,2 Δt - 6,3 t2 Δt + 6,3 t (Δt)2 - 2,1 (Δt)3
8/7/2012 23
24
b. Kecepatan Sesaat.
Kecepatan sesaat (konsep matematik) dapat di-anggap sebagai v benda pada posisi titik terten-tu.
Kecepatan akan menyangkut dua tempat (titik) sehingga memiliki Δx, v sesaat dapat diperoleh dengan cara menghitung t mendekati nol.
Artinya jika t → 0 jarak tempuh menjadi sangat
pendek (dua titik berimpit hampir menjadi satu
secara fisis v sesaat menjadi ada yaitu v pada
titik yang bersangkutan).
8/7/2012
8/7/2012 25
Kecepatan sesaat menjadi,
dt
xdv
t
xv
t
atau lim0
v
= f (x, t).
Nilai v sesaat merupakan nilai vrt dengan me-
nempatkan Δt sangat kecil (perubahan posisi re-
latif terhadap waktu dengan nilai Δt sangat kecil)
sehingga v sebágai,
Lanjutan
04/21/23 26
Contoh.
Partikel bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan
posisi diberikan dalam bentuk x (t) = 7,8 + 9,2 t –
2,1 t3. Bagaimana bentuk v rata-rata-nya ?
Penyelesaian.
8/7/2012 26
Δx = x (t + Δt) – x (t)
= 9,2 Δt - 6,3 t2 Δt + 6,3 t (Δt)2 - 2,1 (Δt)3
t
vrtx
04/21/23 27
vrt = 9,2 – 6,3 t2 + 6,3 t (Δt) – 2,1 (Δt)2.
Lanjutan.
Kecepatan sesaat (peninjauan Δt → 0, Δt semakin
singkat) nilai akan mendekati nilai 9,2 - 6,3 t2.
[Karena Δt → 0 atau nilai Δt = 0
6,3 t (Δt) - 2,1(Δt)2
= 08/7/2012 27
8/7/2012 28
v = 0 + 9,2 - (3)(2,1) t2
Contoh.
Partikel bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan posisi diberikan dalam bentuk x (t) = 7,8 + 9,2 t – 2,1 t3. Berapakah v sesaatnya juga v saat t = 3,5 detik ?.
Penyelesaian.
v
dt
dx
(dt
d = = 7,8 + 9,2 t - 2,1 t3)
, v sesaat, v = 9,2 - 6,3 t2.
v sesaat untuk t = 3,5 detik
v = 9,2 - (6,3)(3,5)2 = - 6,8 m s-1.
8/7/2012 29
C. Persm Gerak (Lurus Beraturan)
Dalam gerak lurus, kelajuan merupakan skalar dari kecepatan.
Bila diketahui,
v
= f (t) atau tetapan perpindahan dapat dilaku-kan dengan cara mengintegralkan (menghi-tung),
)( o
oo
t
t
x
x
ttvxxdtvxdo
)( oo ttvxx iii
bentuk skalarnya x = xo + v (t – to).
dtvxd
8/7/2012 30
Bila xo dan to diambil (harga) nol, sehingga persm menjadi, x = v t.
Dalam grafik v vs t, x menyatakan luasan (arti fisis, ingat luasan dapat dijadikan vektor) yang dibatasi oleh v dan t.
0 t
v
x
t
t
Lanjutan.
8/7/2012 31
Dalam Gerak lurus beraturan (gerak dengan v te-
tap), dapat disajikan v = vrt, kecepatan sesaatnya =
v rata-ratanya.
Dalam gerakan ada kemungkinan, partikel memiliki
v berbeda-beda (nilai v ≠, atau v-nya tidak tetap).
Perubahan v tiap satuan waktu disebut percepatan
(a), besaran vektor.
Contoh.
8/7/2012 32
Percepatan sesaat (= a benda pada posisi terten-
tu) yaitu percepatan sesaat t→0 sehingga,
d. Percepatan.
rta
AB
AB
tt
vv
= Percepatan rata-rata,
0 A, (vA)tA tB
B, (vB)t
ataut
v
rta
dt
dva
dt
dva
tt
atau lim0
ii
va
8/7/2012 33
Percepatan sesaat (a) dapat dinyatakan sebagai,
2
2
dt
xd
dt
xd
dt
da
2
2
2
2
atau ˆˆ dt
xdai
dt
xdia
Lanjutan.
8/7/2012 34
Δv = v (t + Δt) - v (t) = [9,2 - 6,3 (t + Δt)2] - [9,2 - 6,3 t2] = -12,6 t (Δt) - 6,3 Δt2
Contoh.
Partikel bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan
kecepatan berbentuk v (t) = 9,2 – 6,3 t2. Bera-
pakah art dan percepatan sesaat ?
Penyelesaian.
art diperoleh dengan membagi Δv/Δt
art = - 12,6 t - 6,3 Δt.
a sesaat diperoleh dengan Δt → 0 sehingga
a = - 12,6 t.
8/7/2012 35
e. Persm Gerak Lurus (Berubah beraturan)
Apabila diketahui a sebagai fungsi waktu a = f (t)
atau tetapan, akhirnya v diperoleh dengan meng-
integralkan (menghitung),
)( akhirnya,
)(
)(
oo
oo
oo
t
t
v
v
ttavv
ttavv
ttavvdtavdoo
iii
Jika diambil to = 0, v = vo + a t
atau v = vo - a t
8/7/2012 36
Perpindahan diperoleh,
2 ,0untuk
2 2
2 ) (
2
1
2
1
2
1
2
1
0
tatvxx
tatvxxtatvxx
tatvxxdttavxd
oo
oooo
oo
t
o
x
xo
iiii
Lanjutan.
8/7/2012 37
Penyelesaian.
Contoh.
Pengamatan dari partikel bergerak yang dinyata-
kan dalam tabel pengamatan kecepatan (v dalam
m s-1) dan waktu (t dalam detik).
t :
v :
00
12
24 6
3 48 8
5 68 4
7 80 - 4
9
- 4
10
Berapakah perpindahan partikel tersebut dalam waktu 10 detik ?
Digunakan grafik v vs t.
Perpindahan dalam grafik v vs t dinyatakan seba-
gai luas bidang yang dibatasi oleh besaran v dan t.
8/7/2012 38
04 6 8 9 10 t
v
- 4
8
04/21/23 39
Lanjutan.
x luas dari 0 – 8 adalah 40 – 6 = 34 m
Jadi perpindahan gerak tersebut adalah 34 m
8/7/2012 39
8/7/2012 40
Sebuah mobil bergerak dipercepat dari keadaan
diam dengan percepatan . Setelah itu mobil di-
perlambat dengan perlambatan β (sampai ber-
henti). Total waktu perjalanan t detik. Berapakah
jarak perjalanan yang ditempuhnya ?
Contoh.
Penyelesaian.
Mobil dipercepat dalam waktu t1 detik menghasil-kan kecepatan v atau,
v
t 1
Jika panjang lintasan s1 maka v2 = 2 s1 atau
2
2
1
vs
8/7/2012 41
Jika mobil diperlambat dalam waktu t2 detik sehingga,
2
2
2
vs
v
t 2karena bergerak dengan kecepatan v sam-pai berhenti kembali.
Jika panjang listasan s2, maka
vJika t = t1 + t2 =
v
v2
2222
) (
tv
2
2vJika s = s1 + s2 =
2 2
22
vv
2 2
Akibatnya 2
2
2
tts
Sehingga jarak tempuh mobil diam–berjalan-diam
22
ts
8/7/2012 42
Contoh.
Sebuah mobil bergerak lurus dipercepat dari kea-daan diam dengan a = 5 m s-2. Mobil kemudian bergerak dengan v = tetap. Setelah beberapa saat mobil diperlambat (a = - 5 m s-2) hingga berhenti. Jika v rata-rata mobil tersebut 20 m s-1 dan lama gerakan mobil 25 detik, maka berapa lama mobil tersebut bergerak dengan v tetap ?
Penyelesaian.
Gerakan mobil tersebut dapat digambarkan seba- gai berikut:
8/7/2012 43
0
v
t 25 - t 25
5 t
t
Anggap mobil mulai melakukan gerak lurus ber-aturan (v tetap) setelah t detik.
Luas trapesium yang menyatakan perpindahan mobil.
2 5 1252
) 5)]( 225()25[(tt
tts
Kecepatan rata-rata, v = s/ttotal
8/7/2012 44
0100 2525
5 12520 2
2
tttt
(t – 20)(t – 5) = 0, yang berlaku t = 5 detik.
Waktu yang digunakan mobil untuk bergerak de-
ngan v tetap adalah, 25 – 2 (5) = 15 detik.
8/7/2012 45
2. Hubungan x, v dan a.
Dalam gerak lurus vektor x, v dan a membuat
sudut 0o (cos 0o = 1) atau 180o (cos 180o = -1)
v . dv = v dv = d (½ v2)
a . dx = a dx
x
x
v
v oo
dxadvv
dxadvvdv
dx
a
v
dt
dva
dt
dxv
8/7/2012 46
xavv
va
xavvx
xxavv
o
oo
oo
2
:berlakuarah berlawanan dan antara Jika
20 Jika
)( 2
22
22
22
8/7/2012 47
Contoh.
Benda bergerak lurus dengan pernyataan, a = 32 – 4v, (t = 0, x = 0 dan v = 4 satuan). Carilah x dan v sebagai f(t) !
Penyelesaian.
tv
tv
ntnvn
dtv
dv
dt
dva
v t
4exp48
44
8 4488
48
Dari4 0
untuk menjawab x, dimulai dari v = dx/dt
Lanjutan.
8/7/2012 48
) 4( exp8
) 4( exp480 0
ttx
dttdxx t
8/7/2012 49
Gerak lurus vertikal
Dalam gerak vertikal dapat dianalogikan sebagai berikut:
22
122
1 tgtvyytatvxxga
yxoooo
Benda dilempar tegak lurus ke atas (bawah) akan berlaku:
y = yo + vo t ± ½ g t2
Koordinat titik tertinggi dipenuhi, vo = g t.
Benda dilempar ke atas, mencapai titik tertinggi, (puncak) dipenuhi jika v = 0.
Lanjutan.
8/7/2012 50
Kecepatan setiap saat, v = vo ± g t.
g
vyy
g
v
g
vyy o
ooo
o 2atau
2
222
Rangkuman Kinematika
X posisi
dt
dxv kecepatan
2
2
dt
d
dt
d xva percepatan
t waktu
8/7/2012 51
Rangkuman Kinematika
x = vo t ½ a t2 , gerak lurus berubah beraturan
v = vo a t , gerak lurus berubah beraturan
v2 = vo2 ± 2 a x , gerak lurus berubah beraturan
x = v t gerak lurus beraturan
8/7/2012 52