34
+ REFERAT Pendarahan Trimester Pertama Disusun Oleh: Mauliadanti Rizdana Pembimbing: Dr. Rony Sp.O FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI KEPANITERAAN ILMU OBSTETRI & GINEKOLOGI RSUD KABUPATEN BEKASI

1123PRINT Iibismillah Referat Danti Pendarahan Trim.1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

oo

Citation preview

REFERAT HAID DAN KELAINANNYA

REFERATPendarahan Trimester PertamaDisusun Oleh:Mauliadanti RizdanaPembimbing:Dr. Rony Sp.OGFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSIKEPANITERAAN ILMU OBSTETRI & GINEKOLOGIRSUD KABUPATEN BEKASI

+PENDARAHAN TRIMESTER PERTAMA+A. ABORTUSAbortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin mampu hidup luar kandungan. Batasan abortus adalah umur kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram2 . Menurut WHO/FIGO adalah jika kehamilan kurang dari 22 minggu, bila berat janin tidak diketahui.

+3Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi

Kelainan pada plasenta. Misalnya end-arteritis dapat terjadi dalam vili korialis dan menyebabkan oksigenasi plasenta terganggu, sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kematian janin.

Etiologi+4Faktor maternal. Penyakit mendadak seperti pneumonia, tifus abdominalis, pielonefritis, malaria, dan lain-lain dapat menyebabkan abortus. Toksin, bakteri, virus atau plasmodium dapat melalui plasenta masuk ke janin, sehingga menyebabkan kematian janin dan kemudian terjadilah abortus. Anemia berat, keracunan, laparotomi, peritonitis umum, dan penyakit menahun juga dapat menyebabkan terjadinya abortus.Kelainan traktus genitalia.Retroversi uteri, mioma uteri, atau kelainan bawaan uterus dapat menyebabkan abortus.

+Klasifikasi+Abortus Spontan++Abortus Habitualis

Abortus spontan yang terjadi 3x atau lebih secara berturut-turut. Etiologi abortus habitualis yaitu :Kelainan dari ovum atau spermatozoa, dimana kalau terjadi pembuahan hasilnya adalah pembuahan patologis.Kesalahan-kesalahan pada ibu yaitu disfungsi tiroid, kesalahan korpus luteum, kesalahan plasenta (tidak sanggupnya plasenta menghasilkan progesteron sesudah korpus luteum atrofi). Dapat dibuktikan dengan mengukur kadar pregnadiol dalam urin. Selain itu juga bergantung pada gizi ibu (malnutrisi), kelainan anatomis dalam rahim, hipertensi oleh karena kelainan pembuluh darah sirkulasi pada plasenta/vili terganggu+Abortus Infeksius & abortus septik.

Abortus infeksius adalah abortus yang disertai infeksi pada genitalia. Abortus septik adalah abortus infeksius berat disertai penyebaran kuman atau toksin ke dalam peredaran darah atau peritonium.Diagnosis abortus infeksius ditentukan dengan adanya abortus yang disertai gejala dan tanda infeksi alat genital seperti panas, takikardi, perdarahan pervaginam yang berbau, uterus yang membesar lembek, serta nyeri tekan dan leukositosis. Apabila terdapat sepsis, penderita tampak sakit berat atau kadang menggigil, demam tinggi, dan penurunan tekanan darah.

+Abortus ProvokatusAbortus provokatus adalah abortus yang disengaja, baik dengan memakai obat-obatan maupun alat-alat. Abortus ini terbagi lagi menjadi:1 Abortus Medisinalis (abortus therapeutica) Abortus medisinalis adalah abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa ibu (berdasarkan indikasi medis).Abortus KriminalisAbortus kriminalis adalah abortus yang terjadi oleh karena tindakan-tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.

+Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak lemah atau kesadaran menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, serta suhu badan normal atau meningkat.Perdarahan pervaginam, mungkin disertai keluarnya jaringan hasil konsepsi.Rasa mulas atau keram perut di daerah atas simfisis disertai nyeri pinggang akibat kontraksi uterus.

DIAGNOSIS+Pemeriksaan Ginekologi+Pemeriksaan penunjang

Laboratorium1. Darah LengkapKadar hemoglobin rendah akibat anemia hemoragik.LED dan jumlah leukosit meningkat tanpa adanya infeksi.2. Tes Kehamilan Terjadi penurunan atau level plasma yang rendah dari -hCG secara prediktif. Hasil positif menunjukkan terjadinya kehamilan abnormal (blighted ovum, abortus spontan atau kehamilan ektopik).3. UltrasonografiUSG transvaginal dapat digunakan untuk deteksi kehamilan 4 - 5 minggu.Detak jantung janin terlihat pada kehamilan dengan CRL > 5 mm (usia kehamilan 5 - 6 minggu).Dengan melakukan dan menginterpretasi secara cermat, pemeriksaan USG dapat digunakan untuk menentukan apakah kehamilan viabel atau non-viabel.

+Abortus imminens

Istirahat, tirah baring agar aliran darah ke uterus bertambah dan rangsang mekanik berkurang.Progesteron 10 mg sehari untuk terapi substitusi dan untuk mengurangi kerentanan otot-otot rahim.Tes kehamilan dapat dilakukan. Bila hasil negatif, mungkin janin sudah mati.Pemeriksaan USG untuk menentukan apakah janin masih hidup.Berikan obat penenang; fenobarbital 3 x 30 mg.Pasien tidak boleh berhubungan seksual dulu sampai lebih kurang 2 minggu.

TATALAKSANA+++B. MOLA HIDATINOSAMola berasal dari bahasa latin yang berarti massa dan hidatidosa berasal dari kata Hydats yang berarti tetesan air. Mola hidatidosa adalah kehamilan yang berkembang tidak wajar (konsepsi yang patologis) dimana tidak ditemukan janin dan hampir seluruh vili korialis mengalami perubahan hidropik menyerupai buah anggur atau mata ikan.

++1. TEORI MISSED ABORTIONSekresi dari sel-sel yang mengalami hiperplasia dan menghasilkan substansi-substansi yang berasal dari sirkulasi ibu diakumulasikan ke dalam stroma villi sehingga terjadi kista villi yang kecil-kecil. Cairan yang terdapat dalam kista tersebut menyerupai cairan asites atau edema tetapi kaya akan HCG.

2. TEORI NEOPLASMA DARI PARKDikemukakan bahwa yang abnormal adalah sel-sel trofoblas yang mempunyai fungsi yang abnormal pula dimana terjadi resorpsi cairan yang berlebihan ke dalam vili sehingga timbul gelembung. Hal ini menyebabkan gangguan peredaran darah dan kematian mudigah. Sebagian dari vili berubah menjadi gelembung-gelembung yang berisi cairan jernih. Biasanya tidak ada janin, hanya pada mola parsial kadang-kadang ditemukan janin. Gelembung-gelembung ini sebesar butir kacang hijau sampai sebesar buah anggur. Gelembung ini dapat mengisi seluruh kavum uterus.

PATOGENESIS

+KLASIFIKASI+Mola hidatidosa kompletMola hidatidosa parsialKariotipeDiploid (46, XX atau 46, XY)Triploid (69, XXX atau 69, XXY)PatologiFetusTidak adakadang-kadang adaAmnion, sel darah merah janin Tidak adakadang-kadang adaEdema villaDifusBervariasi, fokalProliferasi trofoblastikBervariasi, ringan sampai beratBervariasi, fokal, ringan sampai sedangGambaran klinisDiagnosisKehamilan molaMissed AbortionUkuran uterus 50% lebih besar untuk umur kehamilanKecil untuk umur kehamilanKista theca-lutein25-30%JarangKomplikasiSering terjadiJarangPenyakit post mola-Hcg20%meningkat (> 50.000)< 5-10Meningkat sedikit (