Upload
ester-sibarani
View
457
Download
69
Embed Size (px)
DESCRIPTION
TRAFO DIAGRAM
Citation preview
5/24/2018 113690574 Diagram Fasor Dan Rangkaian Ekivalen Transformator
http:///reader/full/113690574-diagram-fasor-dan-rangkaian-ekivalen-transforma
MESIN-MESIN ELEKTRIK III
DIAGRAM FASOR DAN RANGKAIAN EKIVALEN
TRANSFORMATOR
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
SAIFUL ARIFIN 10 221 028
BUDI HARTANTO 10 221 036DAVID N. ISIR 10 221 005
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO S1
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DAN KEBUMIAN
UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI JAYAPURA
2012
5/24/2018 113690574 Diagram Fasor Dan Rangkaian Ekivalen Transformator
http:///reader/full/113690574-diagram-fasor-dan-rangkaian-ekivalen-transforma
DIAGRAM FASOR DAN RANGKAIAN EKIVALEN TRANSFORMATOR
1. Diagram Fasor Transformator Tanpa Beban
Diagram Fasor adalah penggambaran hubungan antara fluks magnetik, tegangan
dan arus yang mengalir dalam bentuk vektor. Hubungan yang terdapat di antara
harga-harga tersebut akan tergantung pada sifat beban, impedansi lilitan primer,
dan sekunder, serta rugi-rugi transformator.
Bila kumparan primer suatu transformator dihubungkan dengan sumber teganganV1 yang sinusoidal, akan mengalirkan arus primer Io yang juga sinusoid dan
dengan menganggap belitan N1 reaktif murni. Io akan tertinggal 900dari V1. Arus
primer Io menimbulkan fluks () yang sefasa dan juga berbentuk sinusoid. PadaGambar 1 dapat dilihat suatu transformator tanpa beban.
I0
N1 N2
E1 E2
Gambar 1 Transformator Tanpa Beban
Fluks ini akan menghasilkan tegangan induksi pada E1(hukum faraday)
e1 N1d
dt
e1 N1d
(
makssin
wt)
N1makscoswt dt
E1N
12f
maks 4,44N1fmaks2
Maka pada sisi sekunder, fluks tersebut akan mengakibatkan timbulnya tegangan pada
E2
e d e2 N2wmcoswtdt2
5/24/2018 113690574 Diagram Fasor Dan Rangkaian Ekivalen Transformator
http:///reader/full/113690574-diagram-fasor-dan-rangkaian-ekivalen-transforma
Apabila transformator tidak dibebani, arus yang mengalir dalamtransformator hanya arus pemagnetan (Io) saja. Dalam hal ini :
1)Fluks magnet (o) sephasa dengan arus primer tanpa beban (Io) dan lagging90 terhadap tegangan sumber V1.
2)Gaya gerak listrik induksi pada sisi primer (E1) besarnya sama dengan V1,tetapi berbeda phasa 180 terhadap tegangan sumber V1.
3)Gaya gerak listrik induksi pada sisi sekunder (E2 = aE1), lagging 90terhadap fluks magnet (o).
Dalam penggambaran, V1 = -E1, dengan menganggap :
1) Rugi-rugi arus pusar dan rugi-rugi hysteresis di dalam inti tidak ada.2) Rugi-rugi tahanan kawat tembaga tidak ada.3) Fluks bocor pada kumparan primer dan kumparan sekunder tidak ada,
maka vector diagramnya seperti Gambar 2
Gambar 2 Vektor diagram Transformator Tanpa Beban
Arus primer Io yang mengalir pada saat kumparan sekunder tidak dibebani disebutarus penguat. Dalam kenyataannya arus primer Io bukanlah merupakan arusinduktif murni, hingga ia terdiri atas dua komponen:
1)Komponen arus pemagnetan IM, yang menghasilkan fluks (f).2)Komponen arus rugi tembaga IC, menyatakan daya yang hilang akibat
adanya rugi histeris dan arus eddy.
Gambar 3 diagram fasor Transformator Tanpa Beban
dengan komponen Imdan Ic
5/24/2018 113690574 Diagram Fasor Dan Rangkaian Ekivalen Transformator
http:///reader/full/113690574-diagram-fasor-dan-rangkaian-ekivalen-transforma
2. Diagram Fasor Transformator Berbeban
Gambar 4 Transformator Berbeban
Apabila kumparan sekunder dihubungkan dengan beban ZL, I2mengalir pada kumparan
sekunder, di mana I2= V2/ZL.Arus beban I2ini akan menimbulkan gaya gerak magnet
(ggm) N2I2yang cenderung menentang fluks (f) bersama yang telah ada akibat arus
pemagnetan IM. Agar fluks bersama itu tidak berubah nilainya, pada kumparan primer
harus mengalir arus I2, yang menentang fluks yang dibangkitkan oleh arus beban I2,hingga keseluruhan'arus yang mengalir pada primer menjadi :
I1 Io I2
Io I1 I'2
Dimana:
I1 = arus pada sisi primer (ampere)
Io = arus penguat (ampere)Im = arus pemagnetan (ampere)
Ic = arus rugi-rugi tembaga (ampere)
Bila transformator diberi beban maka pada sisi sekunder terdapat arus (I2) yangmengalir. I2 yang mengalir akan menyebabkan adanya perubahan pada arus yangmengalir di sisi primer. Transformator yang berbeban ini dapat dibagi menjadi 3 bagianditinjau dari bebannya yaitu tahanan murni, beban induktip dan beban kapasitif.
2.1 Beban Tahanan MurniApabila pada sisi sekunder transformator ( Gambar 2.5) dihubungkan dengantahanan murni (R), maka arus akan mengalir pada sisi sekunder transformatorsebesar I2. I2 akan berbeda fasa terhadap E2 sebasar 2.
5/24/2018 113690574 Diagram Fasor Dan Rangkaian Ekivalen Transformator
http:///reader/full/113690574-diagram-fasor-dan-rangkaian-ekivalen-transforma
Gambar 4 Transformator Berbeban tahanan murni
2.2 Beban Induktif
Apabila transformator berbeban induktif, berarti pada sisi sekunder transformator
(Gambar 2.5) terdapat R2 + jX2 dan RL + jXL. Dengan adanya harga R2 + jX2 dan RL
+ jXL, akan mengakibatkan pergeseran phasa antara I2 dan E2 sebesar 2. Dimana :
Dan dengan adanya harga R2 + jX2 dan RL + jXL, juga akan mengakibatkanpergeseran phasa antara I2 dan V2 sebesar 2. Dimana :
Gambar 5 Transformator Berbeban tahanan induktif
2.3 Beban kapasitif
Jika ( Gambar 4 ) dihubungkan dengan beban kapasitif, maka arus akan
mengalir pada sisi sekunder transformator sebesar I2. Beban kapasitif tersebut
akan mengakibatkan pergeseran phasa antara I2 dan E2 sebesar 2, dan juga
akan mengakibatkan pergeseran phasa antara I2 dan V2 sebesar 2. Dimana :
5/24/2018 113690574 Diagram Fasor Dan Rangkaian Ekivalen Transformator
http:///reader/full/113690574-diagram-fasor-dan-rangkaian-ekivalen-transforma
3. Rangkaian Ekivalen TransformatorTransformator adalah piranti listrik. Dalam analisis, piranti-piranti listrik biasanya
dimodelkan dengan suatu rangkaian listrik ekivalen yang sesuai. Secara umum,
rangkaian ekivalen hanyalah penafsiran secara rangkaian listrik dari suatu
persamaan matematik yang menggambarkan perilaku suatu piranti.
Gambar 5 Rangkaian Ekivalen Transformator
Tidak semua fluks () yang dihasilkanoleh arus pemagnetan IMmerupakan fluks bersama
(M), sebagian darinya hanya mencakup kumparan primer (1) atau kumparan primer saja
(2). Rangkaian ekivalen digunakan untuk menganalisis kerja suatu transformator, adanya
fluks bocor 1dan 2yang dinyatakan sebagai reaktansi X1dan X2. Sedangkan untuk rugi
tahanan dinyatakan dengan R1dan R2.