Upload
anlauda
View
53
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Manajemen
Citation preview
Sasaran
2
Memahami kerangka kerja manajemen mutu layanan TI. Termasuk tinjauan singkat tentang
manajemen tenaga kerja TI. Memahami peranan fungsi-fungsi
manajemen mutu layanan TI pada perancangan arsitektur TI perusahaan.
Manajemen Mutu Layanan TI
Service Level Management, Capacity Management, Availability Management, Service Continuity Management, IT Financial Management, dan Workforce Management.
3
Quality of Service layanan TI dikelola dengan fungsi-fungsi:
Manajemen Mutu Layanan
4
Manajemen Pembiayaan TI menjadi penentu tingkat layanan yang dapat dijanjikan kepada pengguna/bisnis.
Manajemen Tenaga Kerja atau WM (Workforce Management):Tenaga kerja TI termasuk kategori
infrastruktur TI (non-teknologi).WM tidak ada dalam dokumen IT-IL, ada
dalam Microsoft Operation Framework (MOF).Umumnya ditangani oleh bagian personalia
(HR-D) perusahaan.
Manajemen Tenaga Kerja
5
Tujuan WM:Memastikan dimilikinya tenaga kerja untuk
mengelola layanan TI dengan keahlian dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan SLA (recruitment).
Memastikan kelangsungan tersedianya tenaga kerja tsb diatas (retention).Memecahkan permasalahan yang
berhubungan dengan pekerjaan.Meningkatkan kepuasan kerja, dsb.
Memastikan kesesuaian antara keahlian dan kinerja tenaga kerja dengan tuntutan tugasnya (training & development).
Perencanaan Kebutuhan TK
6
Tingkat kebutuhan TK (staffing level) tergantung pada:Jumlah user dan komposisi tipe user
User untuk data entry memiliki kebutuhan dukungan teknis lebih rendah dibanding user aplikasi multi-guna.
Arsitektur TITerpusat vs. Tersebar.Terstandarisasi vs. Kompleksitas tinggi.
Ragam aplikasi yang dikelola.Operational Level Agreement (OLA) yang
diturunkan dari SLA.
Manajemen Kinerja Staf TI
7
Manajemen kinerja melibatkan:Penetapan sasaran kinerja yang
diterjemahkan dalam indikator kinerja (KPI) dan target.Meningkatkan kesadaran akan pentingnya
pekerjaan tiap individu.Pengukuran dan monitoring kinerja.Evaluasi kinerja
Sebagai umpan balik untuk program pelatihan dan pengembangan diri.
Memberikan reward dan recognition atas prestasi kinerja.
Manajemen Mutu & Arsitektur
8
Fungsi-fungsi manajemen mutu layanan TI melibatkan perencanaan untuk mengubah arsitektur TI, a.l.Peningkatan kapasitas infrastruktur oleh
capacity management.Pencegahan terjadinya gangguan pada
komponen infrastruktur “kritis” oleh availability management.
Minimasi dampak gangguan atau bencana oleh service continuity management.
Minimasi keragaman teknologi oleh workforce management.
Perancangan Arsitektur
9
Rancangan arsitektur harus mengakomodasi prinsip-prinsip dalam fungsi-fungsi manajemen mutu layanan TI.Terutama arsitektur teknologi.
Capacity Management
Capacity Management
AvailabilityManagement
AvailabilityManagement
Service Continuity
Management
Service Continuity
Management
WorkforceManagement
WorkforceManagement
Arsitektur BisnisArsitektur Bisnis
Arsitektur TeknologiArsitektur Teknologi
Arsitektur DataArsitektur Data
Arsitektur Sistem Informasi
Arsitektur AplikasiArsitektur Aplikasi Prinsip-prin
sip
arsitektur
SLMSLM
Prinsip-prinsip Arsitektur
10
Adalah bagian dari prinsip-prinsip TI: panduan dalam meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya pemanfaatan TI.
Sebagai dasar dalam perancangan arsitektur:Menentukan kriteria pemilihan teknologi dan
produk.Membentuk struktur dan komposisi
fungsional arsitektur.Sebagai dasar dalam mengevaluasi arsitektur
TI saat ini dan menyusun rencana penyempurnaannya (road map).
Prinsip-prinsip Arsitektur
11
Prinsip-prinsip dipilih dan dikembangkan berdasarkan:Rencana bisnis organisasi.Kebutuhan akan kemampuan TI yang bersifat
strategis.Tuntutan eksternal: peraturan, persyaratan
industri, perundangan, dsb.Teknologi dan sistem yang dimiliki.Perkembangan dan trend teknologi informasi
beserta standard-nya.
Contoh Prinsip-prinsip
12
Minimasi kompleksitas infrastruktur.Penerapan open standard.Duplikasi komponen-komponen kritis.Partisi kompleksitas sistem.Modularisasi komponen-komponen sistem.Maksimasi penggunaan ulang (reuse)
/bersama (sharing).
Minimasi Kompleksitas Infrastruktur
13
Manfaat:Memudahkan pencapaian tingkat
penanganan (staffing level) bagi workforce management.
Meningkatkan maintainability sehingga memudahkan pencegahan gangguan bagi availability management.
Operasionalisasi:Pembakuan platform (hardware dan system
software) – minimasi keragaman.Pemakaian bersama/ulang komponen
fungsional umum (common).
Penerapan Open Standard
14
Manfaat:Memfokuskan keahlian SDM dukungan teknis
untuk meminimasi kebutuhan training bagi workforce management.
Memudahkan pemindahan (portabilitas) layanan dalam pemulihan dari gangguan atau kerusakan bagi availability & service continuity management.
Operasionalisasi:Penerapan teknologi interkoneksi
(komunikasi dan interface) standar.Penerapan teknologi akses data standar.
Duplikasi Komponen Kritis
15
Manfaat:Mengantisipasi peningkatan beban kerja bagi
capacity management.Meminimasi terhentinya layanan TI akibat
kerusakan pada komponen SPOF bagi availability management.
Memungkinkan kegiatan perawatan rutin (preventif) tanpa mengganggu tingkat ketersediaan bagi availability management.
Memberikan alternatif untuk memulihkan layanan dalam keadaan darurat bagi service continuity management.
Duplikasi Komponen Kritis (lanjut)
16
Operasionalisasi:Penggunaan hardware paralel (redundant)
Alternatif rute fisik jaringan.Server farm.Replicated/miror database.
Penyediaan sistem cadanganHot site atau dual site.
Penyimpanan data dan software cadanganFasilitas backup data dan file-file sistem.
Partisi Kompleksitas
17
Manfaat:Menghasilkan arsitektur yang modular dan
reusable (lihat prinsip berikutnya).Memudahkan kegiatan perbaikan dan
pemeliharaan bagi workforce management.Kemudahan pemeliharaan dapat mencegah
terjadinya gangguan bagi availability management.
Operasionalisasi:Penerapan arsitektur multi-tier.Penerapan arsitektur berbasis komponen
atau service.
Modularisasi Komponen
18
Manfaat:Memudahkan kegiatan penggantian
komponen yang rusak bagi availability management dan service continuity management.
Memudahkan duplikasi dan upgrading modul secara selektif bagi capacity management.
Operasionalisasi:Isolasi/pemisahan modul-modul: dengan
server terpisah (fisik) dan sebagai program terpisah (logis).Hasil: komponen yang loosely-coupled.
Maksimasi Penggunaan Ulang
19
Manfaat:Minimasi kompleksitas infrastruktur.Efisiensi pengembangan aplikasi baru bagi IT
financial management.Memudahkan (lokalisasi) pengelolaan
kapasitas dan ketersediaan bagi capacity & availability management.
Operasionalisasi:Faktorisasi: isolasi fungsi-fungsi umum
(common) menjadi modul generic.
Penyempurnaan Arsitektur
20
Capacity Management
Capacity Management
AvailabilityManagement
AvailabilityManagement
Service Continuity
Management
Service Continuity
Management
WorkforceManagement
WorkforceManagement
ImplementasiImplementasi
Operasionalisasi & EvaluasiOperasionalisasi & Evaluasi
Rencana-rencana Peningkatan Mutu
Rencana-rencana Peningkatan Mutu
Arsitektur BisnisArsitektur Bisnis
Arsitektur TeknologiArsitektur Teknologi
Arsitektur DataArsitektur Data
Arsitektur Sistem Informasi
Arsitektur AplikasiArsitektur Aplikasi
Visi ArsitekturVisi Arsitektur
Penyempurnaan Arsitektur
21
Perubahan arsitektur teknologi diusulkan melalui:Rencana ketersediaan, rencana kapasitas,
dan rencana penanggulangan bencana oleh availability, capacity, & service continuity management.
Opsi-opsi perubahan dilengkapi dengan estimasi biaya (dari IT financial management).
Tim arsitektur memutuskan opsi-opsi mana yang akan diterapkanTim arsitektur melibatkan representasi dari
manajemen bisnis.
Business-Infrastructure Alignment
22
Interaksi antara pengelolaan arsitektur dan pengelolaan mutu layanan TI diharapkan dapat:Menciptakan dan menjaga keselarasan
antara infrastruktur TI dengan kebutuhan bisnis penggunanya.
Meningkatkan akuntabilitas pengelola TI atas kinerja TI.
Memungkinkan kontrol/partisipasi manajemen bisnis dalam pengelolaan TI.
Meningkatkan kontrol terhadap resiko operasional TI.