43
BANDUNG INTERNATIONAL CONVENTION CENTER & PULLMAN HOTEL BASIC DESIGN CONCEPT INSTALASI MEKANIKAL & ELEKTRIKAL 13 FEBRUARI 2013 Disiapkan oleh : PT. METAKOM C PRANATA

1208 Presentasi ME(Yd)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

qrqrf

Citation preview

Page 1: 1208 Presentasi ME(Yd)

BANDUNG INTERNATIONALCONVENTION CENTER

& PULLMAN HOTEL

BASIC DESIGN CONCEPTINSTALASI MEKANIKAL & ELEKTRIKAL

13 FEBRUARI 2013

Disiapkan oleh :

PT. METAKOM C PRANATA

Page 2: 1208 Presentasi ME(Yd)

LINGKUP PEKERJAAN M&E

Lingkup pekerjaan Instalasi Mekanikal & Elektrikal, sebagai berikut :

I. Sistem Mekanikal (Plambing & Pemadam Kebakaran).

II. Sistem Ventilasi & Tata Udara.

III. Sistem Transportasi Vertical.

IV. Sistem Elektrikal.

V. Sistem Elektronik.

Page 3: 1208 Presentasi ME(Yd)

SISTEM MEKANIKAL

Sistem mekanikal, sebagai berikut :

I. Instalasi Plambing.

II. Instalasi Pemadam Kebakaran.

Page 4: 1208 Presentasi ME(Yd)

INSTALASI PLAMBING

I. LINGKUP PEKERJAAN

1. Sistem Air Bersih.

2. Sistem Air Panas

3. Sistem Air Kotor dan Air Kotoran.

4. Sistem Air Hujan.

Page 5: 1208 Presentasi ME(Yd)

II. PERATURAN DAN PEDOMAN

1. Standard Nasional Indonesia, antara lain :- SNI 03-6481-2000 : sistem plambing

2000.- SNI 03-2453-2002 : tata cara

perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan perkarangan 2002.

- SNI 03-2459-1991 : sumur resapan air hujan untuk lahan perkarangan, spesifikasi teknis.

- SNI 03-6373-2000 : tata cara pemilihan dan pemasangan ven pada sistem plambing 2000.

- SNI 03-6422-2000 : spesifikasi konstruksi sumur bor produksi air tanah untuk kapasitas 150 LPM sampai dengan 300 LPM.

- SNI 06-0162-1987 : pipa PVC untuk saluran buangan di dalam dan diluar bangunan.

- SNI 03-3969-1995 : metode pemboran air tanah dengan alat berputar sistem sirkulasi langsung.

- SNI 03-7065-2005 : tata cara perencanaan sistem plambing.

- SNI 03-1745-2000 : tata cara perencanaan dan pemasangan sistem pipa tegak dan slang untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung.

Page 6: 1208 Presentasi ME(Yd)

2. International Plumbing Code, 1995.

3. National Plumbing Codes Handbook R. Dodge Woodson.

4. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 112 tahun 2003, tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.

5. SK MENKES No. 16 MENKES/PER/IX/19990, tentang Persyaratan Air Bersih.

Page 7: 1208 Presentasi ME(Yd)

III. URAIAN SINGKAT SISTEM PLAMBING

1. Sistem Air Bersiha. Sumber air utama untuk sanitasi akan diperoleh dari PDAM.b. Sumber cadangan air bersih (back-up) akan diperoleh dari deep well

yang masuk ke tangki raw water tank.c. Air yang berada di tangki raw water tank akan di treatment terlebih

dahulu oleh sand dan carbon filter setelah melalui pompa filter terlebih dahulu sebelum masuk ke tangki ground water tank (GWT).

d. Dari ground water tank selanjutnya akan dipompakan melalui pompa transfer ke roof tank.

e. Distribusi dari roof tank ke alat sanitari untuk 3 lantai teratas akan dipompakan oleh pompa booster dan selebihnya untuk lantai dibawahnya dialirkan secara gravitasi.

2. Sistem Air Panasa. Peralatan pemanas yang digunakan adalah Heat Pump.b. Tekanan air panas diambil berdasarkan tekanan Pompa Distribusi.

Page 8: 1208 Presentasi ME(Yd)

3. Sistem Air Kotor dan Air Kotoran

a. Pembuangan air limbah dari alat sanitasi akan disalurkan dan diolah di STP (sewage treatment plant).

b. Pembuangan dari restaurant dan kitchen sink akan disalurkan secara gravitasi ke central grease trap terlebih dahulu melalui individual grease trap.

c. Dari central grease trap akan dialirkan dan diolah di STP (sewage treatment plant).

d. Air daur ulang STP sebagian akan dimanfaatkan untuk siram taman serta flushing toilet.

4. Sistem Air Hujan

Air hujan dari atap gedung dan tempat-tempat lain akan dialirkan ke saluran

halaman gedung dan selanjutnya ke selokan kota setelah melalui resapan air hujan.

Page 9: 1208 Presentasi ME(Yd)

INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN

I. LINGKUP PEKERJAAN

1. Sistem Sprinkler.

2. Sistem Hydrant (Indoor dan Outdoor).

3. Sistem Pemadam Api Ringan (PAR).

Page 10: 1208 Presentasi ME(Yd)

II. PERATURAN DAN PEDOMAN

1. SNI (Standar Nasional Indonesia)- SNI 03-1745-2000 : tata cara

perencanaan dan pemasangan sistem pipa tegak & slang untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung.

- SNI 03-3989-2000 : tata cara perencanaan dan pemasangan sistem sprinkler otomatik untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung.

- SNI 03-3987-1995 : panduan pemasangan pemadam api ringan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung.

- SNI 03-6570-2001 : instalasi pompa yang dipasang tetap untuk proteksi kebakaran.

2. KEPMEN PU No. 10/KPTS/2000, tentang persyaratan teknis pengamanan kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan.

Page 11: 1208 Presentasi ME(Yd)

3. NFPA (National Fire Protection Associates)- NFPA 12, carbon dioxide extinguishing systems.- NFPA 13, 2003 edition, standard for the installation of sprinkler system.- NFPA 14, 1996 edition, standard for the installation of stand pipe & fire

system.- NFPA 20, 2003 edition, installation of stationary pumps for fire

protection.

4. Pemasangan sistem sprinkler untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung - SKBI 3.4.5.3, tahun 1987 (UDC : 699.81.611.844).

5. Pemasangan pemadam api ringan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah – SKBI 3.4.5.3, tahun 1987 (UDC : 699.81.614.845).

6. Ketentuan teknis manajemen penanggulangan kebakaran di perkotaan – No. 11/KPTS/2000 (1 Maret 2000).

Page 12: 1208 Presentasi ME(Yd)

III. URAIAN SINGKAT SISTEM PEMADAM KEBAKARAN

1. Pemadam Api Ringan (PAR)

a. Pemadam api ringan disediakan sebagai sarana untuk mengadakan pemadam dini yang dapat dilakukan oleh setiap penghuni gedung.

b. PAR dipasang di dinding dengan tanda yang mencolok dan jumlah yang cukup sehingga mudah dijangkau oleh setiap penghuni gedung.

2. Sprinkler Otomatis

a. Sprinkler yang direncanakan adalah sistem kombinasi.

b. Sprinkler direncanakan sebagai sarana untuk mengadakan pemadam otomatis terhadap kebakaran di lantai yang dijangkau oleh pancaran kepala sprinkler.

c. Kemampuan serta jenis peralatan sprinkler yang dipergunakan ditentukan berdasarkan peraturan yang berlaku.

d. Tekanan maximum untuk sistem sprinkler 12,1 bar (NFPA 13 tahun 2002, hal. 13 - 22).

Page 13: 1208 Presentasi ME(Yd)

3. Hydrant

a. Klasifikasi sifat hunian termasuk hunian bahaya kebakaran ringan (SNI 03-3989-2000m hal. 7 / 83).

b. Laju aliran dihitung berdasarkan jumlah riser (SNI 03-1745-2000, hal. 27 / 52) yaitu 1250 GPM.

c. Tekanan minimal keluaran sambungan selang :

- 40 mm = 4.5 bar ( 65 psi)

- 65 mm = 6.9 bar (100 psi)

d. Tekanan maximal untuk sambungan selang :

- 40 mm = 6.9 bar (100 psi)

- 65 mm = 12.1 bar (175 psi)

e. Indoor hydrant box menggunakan class III NFPA.

f. Outdoor hydrant box menggunakan class I NFPA.

g. Tekanan maximum untuk hydrant 24.1 bar (NFPA 14 tahun 2003, hal. 12).

i. Kebutuhan air untuk pemadam sebesar 284 m3.

Page 14: 1208 Presentasi ME(Yd)

4. Pompa Pemadam Kebakaran

Pompa pemadam kebakaran dibagi menjadi 2 (dua) set pompa yaitu low zone dan high zone.

a. Kapasitas Pompa

- Pompa utama (electric & diesel) = 1250 GPM, 16 bar

- Pompa jockey = 10 GPM, 16 bar

b. Tipe Pompa

- Pompa utama = horizontal split case

- Pompa jockey = vertical multi stage

Page 15: 1208 Presentasi ME(Yd)

SISTEM VENTILASI & AIR CONDITIONING

Sistem ventilasi dan air conditioning, sebagai berikut :

I. Instalasi Ventilasi Mekanis.

II. Instalasi Air Conditioning.

Page 16: 1208 Presentasi ME(Yd)

I. PERATURAN DAN STANDARD

1. Acuan peraturan yang digunakan :- KEPMEN PU RI No. 110/KPTS/2000,

tentang Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.

* Bab IV, bagian 4 : Perlindungan pada bukaan.

* Bab V, bagian 5 : Sistem pengendalian asap.

2. Acuan standard yang digunakan :- SNI 03-6571-2001 : Sistem

pengendalian asap kebakaran pada bangunan gedung.* Pasal 5 : Sistem

pengendalian asap dan penerapannya.- SNI 03-6572-2001 : Tata cara

perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara.

- SNI 03-6390-2000 : Konservasi energi sistem tata udara.

* Pasal 8.1 : Sistem dan peralatan tata udara yang sederhana.

- ASHRAE 62-2001 : Indoor air quality.

* Pasal 6.1.3 : Ventilation requirements.

Page 17: 1208 Presentasi ME(Yd)

- SMACNA HVAC Duct Construction Standard First Edition 1985.

- NFPA 90A : Standard for installation air conditioning and ventilating system.

- AMCA-210-74 : Fan performance testing standard.

- Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000.

- Pedoman Plumbing Indonesia.

II. URAIAN SINGKAT SISTEM TATA UDARA

1. Sistem Tata Udara

- Kondisi luar ruangan :

* Suhu diluar maximum : 32 ºC DB

* Suhu diluar minimum : 26 ºC DB

Page 18: 1208 Presentasi ME(Yd)

.No. Room AC / MV REMARK . 1. Pakir mobil MV 3x air change / hour2. Lift lobby GF AC room temperature 24 ºC DB3. Ruang genset MV minimum 30 Ach4. Ruang panel MV maximum room temperature 40 ºC DB5. Public toilet MV 15x air change / hour6. Storage MV minimum 15 Ach7. Unit guest room AC 24 ºC8. Corridor MV natural9. Wet garbage AC 20 ºC10. Toilet guest room MV 10x Ach (minimum 50 cfm per toilet)11. Machine lift room AC 25 ºC12. Sewage treatment plant MV

minimum 30 Ach13. Pump room MV minimum 8 Ach14. Control room AC 20 ºC15. Central grease trap MV minimum 30 Ach16. Function hall AC 24 °C

17. F&B area AC 24 °C18. Meeting room AC 24 °C19. Fitness area AC 24 °C

.

Page 19: 1208 Presentasi ME(Yd)

Note : - AC : air conditioning - MV : mechanical ventilation

2. Sistem AC- Sistem AC menggunakan Watre Cooled Chiller.- Untuk Guest Room / kamar hotel menggunakan FCU Ceiling Conceled

Type.- Untuk Funtion Hall menggunakan AHU Ceiling Mounted Type.- Untuk Meeting Room menggunakan FCU Ceiling Conceled Type.- Untuk Fitness Area menggunakan FCU Ceiling Conceled Type.

3. Sistem Ventilasi- Ruang Toilet Umum

Ventilasi mekanis dengan pertukaran udara minimum 15x per jam. Udara buang dari toilet-toilet akan dibuang ke udara luar melalui suatu saluran udara dengan menggunakan fan.

- Ruang M&EUntuk ruang M&E diperlukan pertukaran udara secara mekanis, agar

menurunkan akumulasi panas yang berasal dari peralatan-peralatan yang ada di dalam ruang tersebut, sehingga temperatur di dalam ruang M&E dapat dibatasi pada tingkat yang masih bisa ditolerir untuk ditempati maximum 40 ºC.

Page 20: 1208 Presentasi ME(Yd)

- Ruang Parkir Tertutup : Ventilasi MekanisUntuk ruang parkir tertutup, diperlukan sistem ventilasi mekanis.

Untuk mengatasi kontaminasi dengan CO2 dan CO agar tidak melampaui batas-batas yang tidak diinginkan, perlu suatu pertukaran dengan udara luar minimum 6x dalam 1 (satu) jam.

- DapurVentilasi tergantung dari ukuran hood atau informasi dari specialist

dapur.

Page 21: 1208 Presentasi ME(Yd)

SISTEM TRANSPORTASI VERTICAL

Dalam bangunan / gedung ini terdiri dari 2 bagian pokok fungsi bangunan, yaitu :

1.Convention Hall

2.Hotel

Untuk Convention Hall access utama untuk mobilisasi pada area ini menggunakan escalator dan dibantu dengan 2 unit lift penumpang.

Sedangkan hotel menggunakan 4 unit lift penumpang. Untuk mengangkut barang dan benda-benda lainya menggunakan lift service.

Salah satu lift service yang berada pada area hotel maupun area convention hall akan difumgsikan juga sebagai lift kebakaran.

Kapasitas minimal lift kebakaran sesuai standard SNI 1000 kg.

Page 22: 1208 Presentasi ME(Yd)

Data teknis lift untuk Bangunan Convention dan Hotel :

-Area Convention : * LPC-01 & LPC-02 kapasitas 20 orang / 1350 kg, speed 60 mpm

* LSC-01 & LSC-02 kapasitas 1500 kg, speed 60 mpm

-Area Hotel : * LPH-01 s/d LPH-04 kapasitas 20 orang / 1350 kg, speed 105 mpm

* LSH-01 & LSH-02 kapasitas 1500 kg, speed 90 mpm

Data teknis escalator untuk Bangunan Convention :

- Tipe Escalator : 1200- Lebar Step : 1000 mm- Sudut Inklinasi: 30°- Kapasitas : 9000 orang / jam- Jumlah : 2 unit / lantai

Page 23: 1208 Presentasi ME(Yd)

I. PERATURAN DAN STANDARD

1. SNI 03-6573-2001 : Tata cara perancangan sistem transportasi vertical dalam gedung.

2. SNI 05-2189-1999 : Istilah untuk lift dan escalator panduan pelayanan.

3. SNI 05-2189-1999 : Istilah untuk lift dan escalator.

4. GR. Strakosch : Vertical transportation.

5. Elevator World Inc. USA : The guide to elevatoring sistem lift penumpang.

Page 24: 1208 Presentasi ME(Yd)

II. LINGKUP PEKERJAAN

1. Sistem Lift Penumpang.

2. Sistem Lift Service / Fire Lift.

3. Sistem Escalator.

Page 25: 1208 Presentasi ME(Yd)

III. DASAR PERENCANAAN

1. Lift Penumpang untuk Bangunan Hotel- Handling capacity : 8 - 10%- Waiting time : 40 - 60 detik

2. Lift Kebakaran (Lift Service / Fire Lift)- Waktu tempuh maximum dari lantai dasar / lobby utama sampai

lantai teratas tidak lebih dari 60 detik.- Kapasitas lift kebakaran adalah minimal 1000 kg, ukuran kereta

minimal 2 m², lebar bukaan pintu minimal 1 m.

3. Escalator terdiri dari 3 tipe :- Tipe 1200, lebar step 1000 mm- Tipe 1000, lebar step 800 mm- Tipe 800, lebar step 600 mm

Page 26: 1208 Presentasi ME(Yd)

III. URAIAN SINGKAT SISTEM

1. Kontrol Lift

-Semua lift penumpang maupun service adalah tipe AC Variable Voltage / Variable Frequency (AC-VVVF).

-Untuk lift penumpang, lift service maupun lift kebakaran akan di kontrol secara computerized (control dengan microprocessor).

2. Sistem Pengamanan Bila Terjadi Kebakaran

-Untuk pengamanan bila terjadi kebakaran, maka instalasi lift secara control dihubungkan ke Control Panel Fire Alarm (MCPFA).

-Jika saklar (toggle switch) pada kotak kaca telah diaktifkan, maka sinyal “FIREMAN’S SWITCH” akan menyala dan semua lift akan turun ke Lobby.

-Selanjutnya Lift Fire dapat dioperasikan oleh Regu Pemadam Kebakaran.

-Lift tidak dapat dianggap sebagai bagian dari tata cara penyelamatan bahaya kebakaran, tetapi masih boleh digunakan sebagai jalan pelarian atau penyelamatan saat awal sirine berbunyi.

Page 27: 1208 Presentasi ME(Yd)

3. Dalam menentukan kapasitas dan kecepatan lift, akan ditentukan setelah melalui beberapa pertimbangan dari hasil simulasi traffic analysis.

4. Saving Energy Escalator menggunakan Econo Drive, yaitu operasi melambat pada saat tidak digunakan.

Page 28: 1208 Presentasi ME(Yd)

SISTEM ELEKTRIKAL

1. Sistem kelistrikan sangat penting, karena hampir semua kegiatan membutuhkan listrik. Sistem kelistrikan di desain sesederhana mungkin sehingga mudah dalam pengoperasian / perawatan.

2. Supply listrik menggunakan supply dari PLN dan Diesel Generator Set (Genset) sebagai back-up jika PLN padam.

3. Sistem kelistrikan mengacu pada standard :- Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000.- Peraturan khusus PLN daerah setempat.- Standard International : IEC, DIN, NEMA, JIS.

Page 29: 1208 Presentasi ME(Yd)

I. SUMBER DAYA LISTRIK

1. Digunakan untuk men-supply seluruh area :- Penerangan dan stop kontak.- Supply daya peralatan-peralatan dan pompa-pompa.

2. Sambungan dari Gardu Tegangan Menengah PLN 20 kV.

3. Menggunakan 1 (satu) sambungan PLN.

4. Estimasi penggunaan daya listrik adalah 4.013 kVA.

5. Kebutuhan trafo 2 x 2.500 kVA.

6. Kebutuhan genset back-up 4 x 1.000 kVA.

Page 30: 1208 Presentasi ME(Yd)

II. SISTEM PENANGKAL PETIR

1. Melindungi bangunan dari sambaran bahaya petir.

2. Menyalurkan sambaran petir ke tanah.

3. Menggunakan alat penangkal (penangkap) petir yang tidak membahayakan lingkungan (non-radioactive).

4. Sistem dengan menggunakan “electrostatic field system”.

5. Hambatan pentanahan maximum 2 ohm.

6. Pemasangan sistem penangkal petir mengacu pada standard PUIL 2000, bab. 313, SNI & IEC.

Page 31: 1208 Presentasi ME(Yd)

SISTEM ELEKTRONIK

I. LINGKUP PEKERJAAN

1. Instalasi Telephone

2. Instalasi Fire Alarm

3. Instalasi Tata Suara

4. Instalasi CCTV (Closed Circuit Television) - Internet Protocol

5. Instalasi MATV (Master Antenna Television)

6. Instalasi Access Control

7. Instalasi VideoPhone

Page 32: 1208 Presentasi ME(Yd)

II. URAIAN SINGKAT SISTEM ELEKTRONIK

A. INSTALASI TELEPHONE DAN DATA

1. Lingkup komunikasi :- Komunikasi internal dalam gedung- Komunikasi external (lokal, interlokal, internasional)

2. Gedung mempunyai sentral utama sendiri

3. Sambungan telephone untuk Convension, Hotel dan fasilitas umum di dapat dari saluran Telkom

4. Kebutuhan line telephone dari Telkom

5. Untuk keperluan komunikasi pengelola gedung / Building Management (BM) dipakai sistem PABX

Page 33: 1208 Presentasi ME(Yd)

6. Untuk kantor (building management) disediakan 1 (satu) line extension per 25 m2 serta disediakan facsimile

7. Untuk unit Hotel 1 bedroom masing-masing mendapat sambungan telephone 1 (satu) line Extension Dari PABX dan 1 line Data di lengkapi Dengan Acces poin

8. Untuk unit Hotel 2 bedroom masing-masing mendapat sambungan telephone 1 (satu) line Extension Dari PABX dan 1 line Data, dilengkapi dengan Access poin

9. Backbone kabel telephone akan disambungkan ke MDFTP (Master Distribusi Frame Telephone) menggunakan TITC Multi Pair dan untuk Jarigan Data menggunakan Kabel FO 8 Core

Page 34: 1208 Presentasi ME(Yd)

B. INSTALASI FIRE ALARM

1. Sistem fire alarm yang diusulkan untuk Proyek ini adalah sistem full addressable

2. Full addressable - Equipment di ruang kontrol dan peralatan yang ada di junction box

menggunakan peralatan system full addressable- Detector yang ada di ceiling, manual push button, alarm bell, flasher

lamp yang ada di dinding atau yang ada di hydrant box menggunakan peralatan detector full addressable

- Instalasi dari junction box tiap lantai menggunakan kabel STP FRC- Instalasi dari junction box ke detector menggunakan kabel STP FRC

3. Central fire alarm ada di ruang kontrol elektronik

4. Annunciator diletakkan di ruangan security

5. Central fire alarm yang ada di ruang kontrol elektronik dapat memonitor seluruh kejadian alarm yang ada di bangunan tersebut

Page 35: 1208 Presentasi ME(Yd)

6. Central fire alarm bisa integrasi dengan sistem Tata Suara, PABX, CCTV dan lain-lain

7. Jenis detector yang akan dipasang disesuaikan dengan fungsi ruangan

8. Gas detector digunakan untuk mendeteksi kebocoran gas- Gas detector yang digunakan adalah stand alone gas detector- Gas detector akan di monitoring oleh sistem fire alarm untuk

memudahkan pengontrolan di ruang kontrol- Satu unit pantry akan diproteksi oleh satu gas detector

9. Peralatan fire alarm :- Master control panel fire alarm- Annunciator- Detector alarm (photoelectric, ROR, fixed dan gas)- Alarm bell- Flasher lamp- Fire intercom- Relay module- Remote lamp- Battery back-up

Page 36: 1208 Presentasi ME(Yd)

C. INSTALASI TATA SUARA

1. Instalasi ini adalah untuk keperluan panggilan orang atau pengumuman (Public Address/PA) dan penyaluran suara musik (Back Ground Music/BGM)

2. Apabila terjadi kebakaran di dalam gedung maka sistem Back Ground Music/BGM akan di cut off untuk keperluan evakuasi karyawan dan penghuni Hotel

3. Jenis loud speaker yang dipakai terdiri dari :

- Ceiling speaker, untuk area corridor / public area dan ruang tenant

- Wall speaker type heat resistance, untuk tangga kebakaran

- Colomund speaker untuk area parkir dalam dan horn speaker parkir halaman luar

Page 37: 1208 Presentasi ME(Yd)

D. INSTALASI CCTV (Closed Circuit Television) – Internet Protocol

1. Lingkup Pekerjaan CCTV, sebagai berikut :- Camera- Kabel- Network video recorder- Keyboard- TV monitor

2. Uraian Singkat Sistem- Sinyal gambar yang dimonitor melalui lensa yang terdapat pada

camera TV diubah menjadi sinyal video oleh sistem elektronik- Sinyal video ini diperkuat dan disalurkan ke sentral CCTV melalui

kabel UTP cat 6, 4 pair- Obyek akan dipantau melalui camera CCTV pada layar monitor

melalui network video recorder- Sinyal video dari camera akan ditampilkan bersamaan pada layar

monitor setelah disatukan oleh sistem network video recorder atau gambar akan dipilih secara bergantian pada TV monitor sesuai keinginan

Page 38: 1208 Presentasi ME(Yd)

- Apabila diperlukan untuk monitor secara terus menerus pada

objek yang dicurigai maka dapat dipilih objek tertentu untuk dimonitor- Untuk keperluan merekam kejadian yang penting hard disc

yang ada di network video recorder akan merekam kejadian tersebut

3. Sentral CCTV ditempatkan di ruang security

4. Peralatan CCTV yang digunakan adalah jenis berwarna

5. Semua peralatan mendapat daya 220 volt melalui battery UPS

6. Network video recorder dapat mempermudah building management untuk melihat keadaan sehari-hari tanpa meminta security untuk membawa hasil rekaman akan tetapi dapat langsung membuka hasil rekaman tanpa diketahui oleh security. Pengelola bisa mengakses ke sistem CCTV yang ada setelah dia memasukan password ke sistem security CCTV. Pengelola dapat juga memonitor sistem CCTV melalui LAN dan internet

Page 39: 1208 Presentasi ME(Yd)

7. Bahan dan Peralatan- Camera color fixed IP- Dome camera color fixed IP- Network video recorder dan controller- TV monitor- Digital keyboard

Page 40: 1208 Presentasi ME(Yd)

E. INSTALASI MATV (Master Antenna Television)

1. Signal TV yang dapat disalurkan adalah :

- Internasional : CNN, Discovery, National Geografic, TNT Cartoon

Network dan lain sebagainya sampai dengan 65 kanal

- Nasional : RCTI, SCTV, Trans TV, Trans 7, ANTV, MNC TV,

TVRI 1, TVRI 2, Indosiar, Metro TV, TV One, Global TV

2. Saluran MATV ini dapat memakai saluran yang disediakan oleh provider seperti Indovision dan Telkomvision

Page 41: 1208 Presentasi ME(Yd)

F. INSTALASI ACCESS CONTROL

1. Lingkup pekerjaan sistem access control adalah sistem pengontrolan jalan masuk

ke Hotel dan Lift Penumpang

2. Uraian Singkat Sistem

- Penghuni dan pegawai building management yang akan memasuki ruangan yang menggunakan access card, harus mendekatkan access cardnya ke card reader yang ada di dekat pintu masuk. Card reader akan diprogram dari main control card reader, agar card reader yang menghubungkan area luar dengan area dalam yang menggunakan access card dapat dilalui access card yang dimiliki pegawai

- Penghuni hotel yang menggunakan lift executive untuk ke unit Hotel. Di dalam lift ada card reader. Fungsinya untuk access control dan mengantar penghuni ke lantai dimana penghuni tersebut tinggal. Sebelum masuk lift, mereka harus mendekatkan proximity card ke proximity card reader yang ada di dalam lift maka lift langsung mengantar mereka ke lantai yang dituju

Page 42: 1208 Presentasi ME(Yd)

- Untuk tamu yang tidak mempunyai card reader akan dibukakan pintu secara otomatis oleh security / receptionist sesudah ditanya keperluannya, setelah mengetahui keperluannya security memberitahukan kepada yang Penghuni Hotel, apabila mendapat persetujuan maka security memberikan kartu, tamu hanya bisa masuk melalui lantai ground

- Jenis card yang digunakan adalah proximity- Auto door lock akan normally open apabila ada tegangan 24 volt AC

/ DC dari sentral MCPFA

3. Bahan dan Peralatan- Proximity card reader- Proximity card- Control unit (card reader controller)- Pusat control door access- Electric drop bolt- Door release- Glassbreak- Kabel

Page 43: 1208 Presentasi ME(Yd)

Thank you…