18
Konservasi Sumber Daya Alam BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara kepulauan dan maritim terbesar di dunia terletak dikawasan tropis memiliki tingkat keanekaragaman hayati laut tertinggi dunia dan sumber daya yang melimpah. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi serta pertumbuhan manusia yang sangat cepat mengakibatkan permasalahan lingkungan laut dan pesisir. Peningkatan jumlah penduduk berbanding lurus dengan tingkat kerusakan terhadap lingkungan diantaranya terjadinya degradasi habitat ekosistem laut, over exploitasi sumber daya hayati laut, kasus pencemaran, dan konversi lahan (Dahuri, 2003). Pencemaran yang terjadi akibat pembuangan limbah secara langsung maupun tidak langsung hal ini mengakibatkan banyak kerugian pada ekosistem laut. Penangkapan yang melampaui batas lestari (over exploitasi) seperti menggunakan alat pengumpul ikan yang tidak lestari, ukuran mata jaring yang sangat kecil mengakibatkan ikan-ikan kecil terangkut olehnya, penggunaan bahan peledak dan beracun berdampak pada rusaknya terumbu karang dan matinya organisme lain yang tidak menjadi sasaran. Degradasi 1

123

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KSDA

Citation preview

Page 1: 123

Konservasi Sumber Daya Alam

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia sebagai negara kepulauan dan maritim terbesar di dunia

terletak dikawasan tropis memiliki tingkat keanekaragaman hayati laut

tertinggi dunia dan sumber daya yang melimpah. Seiring dengan

berkembangnya pengetahuan dan teknologi serta pertumbuhan manusia yang

sangat cepat mengakibatkan permasalahan lingkungan laut dan pesisir.

Peningkatan jumlah penduduk berbanding lurus dengan tingkat kerusakan

terhadap lingkungan diantaranya terjadinya degradasi habitat ekosistem laut,

over exploitasi sumber daya hayati laut, kasus pencemaran, dan konversi

lahan (Dahuri, 2003).

Pencemaran yang terjadi akibat pembuangan limbah secara langsung

maupun tidak langsung hal ini mengakibatkan banyak kerugian pada

ekosistem laut. Penangkapan yang melampaui batas lestari (over exploitasi)

seperti menggunakan alat pengumpul ikan yang tidak lestari, ukuran mata

jaring yang sangat kecil mengakibatkan ikan-ikan kecil terangkut olehnya,

penggunaan bahan peledak dan beracun berdampak pada rusaknya terumbu

karang dan matinya organisme lain yang tidak menjadi sasaran. Degradasi

habitat fisik seperti konversi lahan/kawasan mangrove menjadi tambak,

pemukiman, pelabuhan, dan industri. Padahal mangrove merupakan tempat

penting untuk pemijahan (spawning ground), perawatan (nurserry ground)

dan feeding ground bagi organisme yang hidup disekitar mangrove

(Romimohtarto, 2007).

Manusia sering melihat nilai langsung pada sumber daya yang ada,

namun jarang bahkan tidak ada yang melihat nilai tak langsung sumber daya

tersebut. Bila hal ini terus terjadi akan mengakibatkan sumber daya hayati

laut mengalami gangguan serius bahkan akan berujung pada kematian. Perlu

dicarikan solusi untuk mengurangi dampak yang diakibatkan oleh

ekosentrisme manusia.

1

Page 2: 123

Konservasi Sumber Daya Alam

B. RUMUSAN MASALAH

1) Bagaimana potensi sumber daya laut di Indonesia?

2) Bagaimana konservasi sumber daya laut di Indonesia?

3) Bagaimana bentuk konservasi sumber daya laut di Indonesia?

C. TUJUAN

1) Untuk mengetahui potensi sumber daya laut di Indonesia.

2) Untuk mengetahui konservasi sumber daya laut di Indonesia.

3) Untuk mengetahui bentuk konservasi sumber daya laut di Indonesia.

2

Page 3: 123

Konservasi Sumber Daya Alam

BAB II

PEMBAHASAN

A. POTENSI SUMBER DAYA LAUT

Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati (biodiversity)

laut terbesar di dunia, contohnya ekosistem pesisir hutan mangrove, terumbu

karang, padang lamun, yang sangat luas dan beragam. Di laut sumber daya

alamnya ada yang bersifat dapat diperbaharui, semua organisme yang hidup

di laut, dan yang bersifat tidak dapat diperbaharui, meliputi berbagai bahan

tambang seperti hasil minyak bumi lepas pantai dan tambang logam lepas

pantai. Pada masanya nanti sumber-sumber daya alam itu akan habis

mengingat pemanfaatannya terus meningkat, karenanya usaha pelestarian

tidak dapat diabaikan. Sumber daya alam laut khususnya di Indonesia berupa

90% berasal dari usaha perikanan dan laut atau tambak. Biota laut lain yang

mulai dibudidayakan manusia diantaranya ikan baronang, ikan kerapu,

rajungan, kerang-kerangan, rumput laut dan lain-lain. Sumber daya alam laut

khususnya di Indonesia berupa 90% berasal dari usaha perikanan dan laut

atau tambak. Biota laut lain yang mulai dibudidayakan manusia diantaranya

ikan baronang, ikan kerapu, rajungan, kerang-kerangan, rumput laut dan lain-

lain.

1) Potensi Daya Perikanan

Potensi sumber daya perikanan laut di Indonesia terdiri dari

sumberdaya perikanan palagis besar ( 451.830 ton/tahun) dan pelagis kecil

(2.423.000 ton/ tahun), sumberdaya perikanan 3.163.630 ton/ tahun,udang

100.720 ton/tahun, ikan karang 80.082 ton/tahun dan cumi – cumi 328.960

ton/tahun. Dengan demikian secara nasional potensi lestari ikan laut

sebesar 6,7 juta ton/tahun dengan tingkat pemanfaatan mencapai 48%

( Dirjen Perikanan 1995).

2) Hutan Mangrove

Merupakan ekosistem utama pendukung kehidupan yang penting

diwilayah pesisir. Fungsi dan peran hutan Mangrove, yaitu: a) menyusun

3

Page 4: 123

Konservasi Sumber Daya Alam

mekanisme antara komponen mangrove dengan ekosistem lain, pelindung

pantai, dan pengendali banjir. b) penyerap bahan pencemar, sumber energi

bagi biota laut. c) menjaga kesetabilan produktivitas dan ketersediaan

sumberdaya hayati di perairan. d) sebagai sumber kayu kelas satu, bahan

kertas dan arang.

3) Padang Lamun dan Rumput Laut

Padang lamun mempunyai fungsi: a) meredam ombak dan

melindungi pantai. b) daerah asuhan larva. c) tempat makan. d) rumah

tempat tinggal biota laut. e) wisata bahari.

4) Terumbu Karang

Peran terumbu Karang, yaitu: a) pelindung pantai dari hempasan

ombak dan arus kuat yang berasal dari laut. b) sebagai habitat tempat

mencari makanan.

Kira-kira 70% wilayah Indonesia tertutup oleh perairan, sehingga

laut merupakan lingkungan fisik yang menonjol karena Indonesia terdiri

dari daerah kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki data

sebagai berikut.

a) Wilayah laut, terdiri:

- Perairan Teritorial ( batas 12 mil laut ): ± 5,1 juta km2

- Paparan Benua ( sampai kedalaman 200 m ) : ± 3,0 juta km2

- Zona Ekonomi ekskluksif 200 mil: ± 2,7 juta km2

b) Wilayah pesisir, terdiri:

- Panjang Pantai : ± 8 1.000 km

- Hutan Payau : ± 10 juta km2

- Hutan Mangrove : ± 3,6 juta km2

- Daerah Tambak : ± 183.000 ha

Karena perairan Indonesia terletak di daerah tropis, maka

sepanjang tahun suhu lapisan permukaan tinggi, berkisar antara 26°C dan

30°C. Sedangkan kadar garam di lapisan permukaan rendah, yaitu 27% -

33%.

4

Page 5: 123

Konservasi Sumber Daya Alam

Keadaan Perairan Di Indonesia

SIFAT LAPISAN ATAS LAPISAN BAWAH

- Suhu Tinggi Rendah

- Kadar Garam Rendah Tinggi

- Cahaya Matahari Tinggi Rendah

- Proses Fotosintesis Cepat Lambat

- Kadar unsur Hara Rendah Tinggi

- Kadar Zat Asam Tinggi rendah

B. KONSERVASI SUMBER DAYA LAUT DI INDONESIA

Negara indonesia termasuk negara yang memiliki keanekaragaman

laut yang sangat luas. Sebagai negara kepulauan sudah barang tentupotensi

kekayaan laut beserta isinya adalah sangat besar. Oleh karena itu sudah

menjadi kewajaran dan kewajiban untuk melindungi, merawat bahkan

melestarikannya.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan konservasi

laut. Konservasi laut itu dilakukan di beberapa titik yang dianggap memiliki

potensi yang lebih penting dan unggul. Potebnsi tersebut bisa berupa

kekayaan ikan, satwa lautnya , kekayaan satwa laut yang langka, serta flora

dan biota laut yang ada. Misalnya terumbu karang dan taman bawah laut.

Pengertian dari konservasi laut itu sendiri adalah upaya melindungi,

melestarikan serta memanfaatkan sumber daya laut untuk menjamin

keberadaan, ketersediaan, serta kesinambungan jenis ikan, flora, dan biota

laut bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Yang termasuk dalam

wilayah tanggung jawab konservasi laut ini adalah termasuk

didalamnyaperairan, pulau-pulau kecil, serta pesisir.

o Pendidikan dan Partisipasi Masyarakat

5

Page 6: 123

Konservasi Sumber Daya Alam

Peran masyarakat sangat penting disini, dan dapat dikatakan sebagai

ujung tombak dalam pengelolaan konservasi dan pelestarian hayati laut.

Namun kenyataan berbeda, justru masyarakat yang sangat sering melakukan

kerusakan, hal ini tidak terlepas dari peran pendidikan yang ada. Untuk itu

pemerintah kiranya patut memberikan pendidikan lingkungan kepada

masyarakat serta mengikut sertakan masyarakat dalam berbagai kesempatan

rencana pembangunan disekitar kawasan pesisir dan laut, hal ini tercantum

dalam UUD no. 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup, Bab XI Pasal 70. Koordinasi dan integrasi semua pihak

sangat dibutuhkan untuk optimalkan program konservasi dan pelestarian

sumber daya hayati laut.

o Restorasi Kerusakan Habitat

Terakhir yang perlu dilakukan dalam program konservasi dan

pelestarian sumber daya hayati laut adalah dengan melakukan program

perbaikan lingkungan, dapat dilakukan dengan penanaman kembali hutan

mangrove, pelestarian terumbu karang dan lain-lain.

Usaha-usaha lain untuk melestarikan sumber daya alam laut

diantaranya bagi masyarakat:

1. Larangan menangkap induk ikan bandeng yang hidupnya di laut lepas.

Orang hanya boleh mengambil anak bandeng atau nener, tetapi tidak

induknya.

2. Larangan menangkap ikan dengan bahan peledak, karena akan

memusnahkan anak-anak ikan itu.

3. Larangan menangkap ikan dengan jala jenis trawl atau hanya

menggunakan jala dengan mata jalanya memiliki ukuran tertentu.

4. Menetapkan suatu daerah laut menjadi daerah suaka alam laut

5. Larangan membuang sampah apa saja yang diduga akan menimbulkan

pencemaran laut.

6. Larangan merusak terumbu-terumbu karang, apalagi mengambilnya untuk

keperluan manusia.

6

Page 7: 123

Konservasi Sumber Daya Alam

7. Larangan merusak hutan bakau, selain untuk mencegah kerusakan pantai

juga untuk menjaga kelestarian ekosistem daerah payau atau ekosistem

hutan bakau.

C. TITIK KONSERVASI LAUT INDONESIA

Di Indonesia sendiri ada beberapa titik yang dijadikan konservasi

diantaranya Papua, Nusa Tengara, Laut Banda, Selat Makasar, Kalimantan

Utara, Halmahera, Sumatera Barat, Laut Arafura, Paparan Sunda, Timur Laut

Sulawesi, Selatan Jawa, dan Selat Malaka. Tiap-tiap wilayah akan ditentukan

prioritasnya agar tindakan konservasi yang dilakukan sesuai dengan yang

dibutuhkan.

Kawasan yang yang menjadi konservasi laut dibentuk dalam taman laut

nasional, taman wisata air laut, suaka margasatwa, dan cagar alam laut. Hal

ini menunjukan bahwa konservasi dilakukan menyeluruh bukan hanya flora

dan fauna, tetapi habitat dan ekosistem lautnya.

Kawasan konservasi mesti ditetapkan terlebih dahulu agar menjadi jelas

saat pengelolaan konservasi dilaksanakan. Penetapan kawasan konservasi laut

dibagi atas 3 zona :

1) Zona Preservasi : Suatu kawasan yang mengandung atribut biologis dan

ekologis yang sangat penting bagi kelangsungan hidup ekosistem serta

organisme yang hidup didalamnya.

2) Zona Konservasi : Kawasan diperbolehkan adanya kegiatan pembangunan

tetapi intensitasnya terbatas dan sangat terkendali.

3) Zona Pemanfaatan : Kawasan yang karena sifat biologis dan ekologisnya

dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan pembangunan.

D. BENTUK KONSERVASI SUMBER DAYA LAUT INDONESIA

Bentuk konservasi diantaranya, taman laut, taman wisata alam laut,

suaka marga satwa dan cagar alam. Indonesia memiliki beberapa tempat

konservasi yang cukup terkenal, diantaranya sebagai berikut:

7

Page 8: 123

Konservasi Sumber Daya Alam

1) Taman Wisata Alam Laut Wakatobi, Sulawesi Tenggara

Kepulauan wakatobi yang seluas 306.590 hektar atau sekitar

13.000 km yang dijadikan wilayah konservasi sejak 1995. Kemudian,

sedikit mengalami perubahan fungsi menjadi Taman Nasional seluas

1.390.000 hektar pada 1996 yang terdiri dari Pulau Wangi-wangi,

Kaledupa, Tomia, dan Binongko. Dari sini nama Wakatobi terbentuk

sebagai nama yang disandang untuk konserrvasi di Sulawesi Tenggara ini.

Yang menarik dari Wakatobi adalah wisata alam berupa pantai,

keindahan pemandangan bawah lautnya, terumbu karang, puncak bukit

yang dramatis, serta kebun karang yang luas membentang bagaikan

lapangan besar yang ditumbuhi bunga-bunga liar dibawah laut. Termasuk

30 lokasi selam yang juga menjadi daya tariknya. Taman laut Wakatobi

saat ini sering dikunjungi untuk keperluan penelitian.

2) Taman Laut Bunaken, Sulawesi Utara

Taman Laut Bunaken merupakan bagian dari Taman Nasional

Bunaken. Wilayah konservasi taman laut ini memiliki keindahan terumbu

karang yang tidak

kalah dengan Great

Barrier Reef yang

ada di Australia.

Taman Laut

Bunaken terletak

teluk Manado,

Sulawesi Utara,

memiliki area seluas 75.265 dengan 390 spesies terumbu karang yang

berada di sekitar pulau Bunaken, pulau Manado Tua, pulau Siladen, pulau

Mantehage, dan pulau Naen.

Taman Laut Bunaken layak disebut sebagai taman laut terindah di

dunia lantaran keanekaragaman biota laut mulai terumbu karang, ikan

duyung, lumba, ikan purba choelacanth dan berbagai jenis ikan hias

8

Page 9: 123

Konservasi Sumber Daya Alam

lainnya. Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot)

dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter. Anda bisa menikmati

keindahan lautnya dengan menaiki kapal semi selam dilepas pantai Pulau

Bunaken.

3) Taman Laut Raja Ampat, Papua Barat

Taman Laut Raja Ampat merupakan bagian dari Suaka

Margasatwa

Kepulauan Raja

Ampat yang terletak

di Papua Barat.

Lokasi seluas

60.000 ha dan

merupakan taman

laut terbesar di

Indonesia ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Raja Ampat, Papua

Barat. Raja Ampat adalah kawasan dengan keanekaragaman hayati bawah

laut terkaya di dunia. Saat ini saja telah teridentifikasi 537 spesies terumbu

karang (75 % dari total spesies terumbu karang di dunia), lebih dari seribu

spesies ikan karang dan 700 jenis moluska.

4) Taman Laut Selat Pantar, Nusa Tenggara Timur

Taman laut

Selat Pantar, Nusa

Tenggara Timur

yang meliputi

perairan pulau Alor

Besar, Alor Kecil,

Dulolong, pulau

Buaya, Kepa,

Ternate, Pantar, dan Pura pun jadi Taman laut terindah di Indonesia.

Tercatat, ada 26 titik diving yang memesona meliputi Half Moon Bay,

9

Page 10: 123

Konservasi Sumber Daya Alam

Peter’s Prize, Crocodile Rook, Cave Point, The Edge, Coral Clitts,

Baeylon, The Arch, Fallt Line, The Pacth, Nite Delht, Kal’s Dream, The

Ball, Trip Top, The Mlai Hall, No Man’s Land, The Chatedral, School’s

Ut, dan Shark Close.

5) Taman Laut Derawan, Kalimantan Timur

Taman Laut Kepulauan Derawan berada di Kabupaten Berau,

Kalimantan Timur.

Selain pulau

Derawan di kawasan

ini juga terdapat

pulau Maratua,

Sangalaki, Pajang,

dan Kakaban.

Keindahan bawah laut taman ini bisa dilihat dari keanekaragam jumlah

spesies karang yang mencapai 470 jenis. Selain menikmati terumbu

karang, di sini juga dapat menikmati padang lamun, hutan bakau, dan

aneka satwa air seperti penyu hijau, penyu sisik, paus, lumba-lumba, kima,

ketam kelapa, duyung, dan ikan barakuda.

6) Taman Laut Pulau Menjangan, Bali

Perairan

pulau Menjangan

layak dianggap

sebagai Taman Laut

Terindah. Pulau

yang termasuk

dalam kawasan

Taman Nasional

Bali Barat ini memiliki perairan berair jernih dengan jarak pandang

mencapai 20-an meter. Beberapa lokasi diving di sini antara lain Pos

10

Page 11: 123

Konservasi Sumber Daya Alam

Pertama, Pos Kedua, Cave Point, Bat Caves, Tenple Slopes, Anker Wreck,

dan Garden Eeel.

7) Taman Laut Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah

Taman Laut Kepulauan Togean merupakan bagian dari Taman

Nasional Kepulauan Togean yang terletak di teluk Tomini Sulawesi

Tengah. Di sini diperkirakan mempunyai terumbu karang seluas 132.000

ha yang terdiri atas sekitar 262 jenis dan menjadi habitat bagi sekitar 596

jenis ikan, 555 jenis moluska, beberapa satwa langka seperti kima raksasa,

penyu hijau, penyu

sisik, dan paus pilot.

8) Taman Laut

Takabonerate,

Sulawesi Selatan

Taman Laut

Takabonerate

termasuk dalam

Taman Nasional Takabonerate, Sulawesi Selatan. Laut Takabonerate

dipercaya sebagai kawasan atol terbesar ketiga di dunia setelah Kwajifein

(Kepulauan Marshall) dan Suvadiva (Kepulauan Maladewa). Luas total

11

Page 12: 123

Konservasi Sumber Daya Alam

dari atol ini 220.000 hektar dengan sebaran terumbu karang mencapai 500

km² dengan 261 jenis terumbu karang.

Selain itu masih terdapat berbagai taman laut lainnya yang

keindahan dan pesona lautnya tidak perlu disangsikan seperti Taman Laut

Banda (Maluku Tengah) Taman Laut Kungkungan (Sulawesi Utara),

Taman Laut Teluk Jailolo (Maluku Utara), Taman Laut Pulau Weh

(Aceh), Taman Laut Kepulauan Karimunjawa (Jawa Tengah).

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati (biodiversity) laut

terbesar di dunia, contohnya ekosistem pesisir hutan mangrove, terumbu

karang, padang lamun, yang sangat luas dan beragam

2. Upaya konservasi sumber daya laut yang perlu dilakukan adalah dengan

memberikan pendidikan lingkungan kepada masyarakat oleh pemerintah

dan dengan melakukan program perbaikan lingkungan

3. Bentuk konservasi diantaranya, taman laut, taman wisata alam laut, suaka

marga satwa dan cagar alam

B. SARAN

Peran masyarakat sangat penting sebagai ujung tombak dalam pengelolaan

konservasi dan pelestarian hayati laut. Untuk itu pemerintah kiranya patut

memberikan pendidikan lingkungan kepada masyarakat serta mengikut

sertakan masyarakat dalam berbagai kesempatan rencana pembangunan

disekitar kawasan pesisir dan laut.

12