123599444-Pengenalan-klon

Embed Size (px)

DESCRIPTION

klon karet

Citation preview

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Kemajuan produksi tanaman karet yang spektakuler dicapai setelah dihasilkan beberapa klon unggul baru selama tiga siklus periode seleksi. Penggunaan klon unggul baru dapat meningkatkan produktivitas menjadi 5 kali lipat lebih baik dari 500 kg/ha/th dengan menggunakan tanaman semaian menjadi 2000 2500 kg/ha/th dengan pemakaian bahan tanam unggul baru (Azwar, 1998).

Di samping terjadi peningkatan potensi produksi lateks Sifat primer) juga terjadi perbaikan sifat-sifat lain yang menunjang produksi (sifat sekunder) diantaranya pertumbuhan, ketahanan terhadap penyakit, mutu lateks, dan sifat karet. Pada saat ini sesng berlangsung siklus seleksi keempat, yang juga masih mamperlihatkan peluang dalam peningkatan potensi produksi lateks, pemendekan masa TBM, dan peningkatan potensi biomassa. Dengan adanya peluang-peluang untuk perbaikan genetik tanaman untuk sifat-sifat tersebut di atas memungkinkan budidaya karet tidak hanya diharapkan dari segi lateks tetapi lateks-kayu. Produksi biomassa non lateks pada saat ini bernilai ekonomi tinggi, karena kayu karet dapat mensubsttusi kayu ramin maupun kayu hutan lainnya (Azwar, 1998); Siagian, 1997).Dari rangkaian kegiatan pemuliaan tanaman karet tersebut, sampai dengan saat ini pemuliaan tanaman karet di Indonesia telah memasuki seleksi tahap ke empat. Pengelompokan klon berdasarkan generasi pemuliaan telah dikelompokkan sebagai berikut .

Generasi I (1910 1985) :Semaian terpilih Semaian terpilih

Generasi II (1935 1960) :Pil B 84, PB 86, Tjir 1, GT 1, LCB 1320, LCB 479, PR 107, WR 101, AVROS 2037,

Generasi III (1960 1985) :PR 255, PR 261, PR 228, PR 300, PR 303, BPM 1, TM 2, TM 8

Generasi IV (1985 1910) :BPM 24, BPM 107, BPM 109, IRR 104, IRR 112, IRR 118

Peningkatan produktivitas setiap tahap seleksi lebih tinggi dibandingkan dari produktivitas klon generasi sebelumnya. Produktivitas aktual di pertanaman komersial klon generasi pertama (G-I) berkisar antara 500 750 kg/ha/th, klon pada generasi kedua (G-II) berkisar antara 1000 1500 kg/ha/th, klon pada generasi kedua (G-II) berkisar antara 1500 2000 kg/ha/th (Azwar dan Suhendry, 1992).REKOMENDASI KLON KARET 2006- 2010

Berdasarkan Undang-undang No. 12 tahun 1992 pasal 13 disebutkan bahwa klon/varietas yang dapat disebar luaskan harus berupa benih bina. Benih bina adalah varietas/klon yang sudah dilepas dengan SK Menteri Pertanian. Sejak terbitnya Undang-undang No. 12 tersebut, maka klon-klon karet anjuran harus dilengkapi dengan SK pelepasan. Berdasarkan hasil rumusan Lokakarya Nasional Pemuliaan Tanaman Karet tanggal 22-23 Nopember 2005 yang diadakan oleh Pusat Penelitian Karet, klon-klon karet yang direkomendasikan untuk periode 2006-2010 adalah sebagai berikut :Klon anjuran komersial : Klon penhasil lateks:BPM 24, BPM 107, BPM 109, IRR 104, PB 217, dan PB 260.

Klon penhasil lateks-kayu:BPM 1, PB 330, PB 340, RRIC 100, AVROS 2037, IRR 5, IRR 32, IRR 39, IRR 42, IRR 112, IRR 118.

Klon penhasil kayu :IRR 70, IRR 71, IRR 72, IRR 78.

Klon harapan : IRR 24, IRR 33, IRR 41, IRR 54, IRR 64, IRR 105, IRR 107, IRR 111, IRR 119, IRR 141, IRR 208, IRR 211, IRR 220.

Klon-klon yang sudah dilepas seperti GT1, PR 255, PR 261, PR 300, PR 303, RRIM 600, RRIM 712, tetapi tidak masuk dalam rekomendasi masih dapat digunakan, dengan beberapa pertimbangan, antara lain dengan memperhatikan kepentingan pengguna untuk penanaman klon tersebut pada wilayah tertentu (Rumusan Lokakarya Pemuliaan Tanaman Karet, 2005).Potensi Produksi Klon-klon Anjuran Selama masa penyadapan 15 tahun, klon anjuran penghasil lateks mempunyai tingkat produksi yang bervariasi antara 29 -32 ton karet kareing per hektar. Sedangkan klon penghasil lateks-kayu memiliki produksi yang lebih rendah dari klon penghasil lateks (Tabel 1).

Klon-klon penghasil leteks pada umumnya memiliki rata-rata potensi produksi antara 1990 s/d 2100 kg/ha/th, meskipun memiliki tingkat pertumbuhan batang yang digolongkan sedang. Akan tetapi beberapa klon tipe penghasil lateks-kayu juga memiliki potensi hasil lateks di atas 2000 kg/ha/th seperti PB 340, IRR 112, dan IRR 118. Sebagian lainnya memiliki produktivitas rata-rata sekitar 1600 kg/ha/th yang masuk dalam tipe penghasil lateks-kayu karena memiliki potensi yang cukup tinggi seperti IRR 5, IRR 32, dan IRR 39.

Tabel 1. Produksi karet kering (kg/ha) klon-klon karet anjuran

s/d tahun sadap ke

Klon -------------------------------------------------- Rataan 5 10 15

BPM 24

8.942

20.423

30.007

2.007

BPM 107

8.738

19.828

-

1.982

BPM 109

9.372

19.798

-

1.979

IRR 104

9.938

-

-

1.987

PB 217

7.103

19.154

29.181

1.946

PB 260

9.989

21.996

31.946

2.129

BPM 1

7.402

19.908

29.795

1.986

PB 330

8.699

-

-

1.774PB 340

10.900

-

-

2.018RRIC 100 690

21.01029.963

1.997AVROS 2037

7.088

18.55429.899

1.993IRR 5

8.046

-

-

1.609

IRR 11

7.767

11.405 -

1.630

IRR 32

7.336

11.512 -

1.644

IRR 39

7.278

11.485 -

1.640

IRR 42

8.488

13.924 -

1.989

IRR 112 10.973

-

-

2.195

IRR 118 10.056

-

-

2.011

Pola Produksi dan Pertumbuhan

Kecuali klon PB 217, umumnya klon penghasil lateks memiliki tingkat produksi tinggi sampai sangat tinggi pada awal penyadapan (1-2 tahun) dan tetap tinggi dan tetap tinggi pada tahun berikutnya. Sedangkan klon penghasil lateks-kayu memiliki produksi tinggi pada awalnya kecuali RRIC 100, AVROS 2037, IRR 32, dan IRR 42 dan memiliki rentang sedang sampai tinggi pada penyadapan lanjutan.Pertumbuhan klon lateks-kayu umumnya jagur sampai sangat jagur baik selama masa TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) maupun sebelum TM (Tanaman Mmenghasilkan). Sedangkan pertumbuhan klon lateks kayu umumnya jagur pada TBM dan sedang setelah TM.

Kesesuaian Lingkungan

Beberapa hasil pengujian menunjukkan bahwa pada umunya tidak ada klon yang sesuai untuk semua kondisi lingkungan tumbuh. Berdasarkan pertimbangan beberapa faktor lingkungan yang menjadi pembatas, terdapat lima kondisi lingkungan yang dinilai memiliki resiko medium untuk daerah penanaman karet yaitu :

Tabel 2. Pola Produksi dan kriteria pertumbuhan klon-klon karet anjuran Potensi PertumbuhanKlon ------------------------- -------------------------------- Awal Lanjutan TBM TM TKBPM 24

4

4 3 4 3BPM 107

4

5 4 3 3

BPM 109

4

5 4 4

4IRR 104

5

4 4 4 4PB 217

2

5 4 3 3PB 260

5

4 4 3 3

BPM 1

4

4 4 5 4PB 330

4

5 5 4 3

RRIC 100

2

4 5 4 4AVROS 2037

2

4 5 4 5IRR 5

5

4 5 4 4

IRR 32

3

4 4 4 3IRR 39

2

4 5 5 5IRR 42

3

4 5 4 4IRR 112

5

4 4 4 3IRR 118

4

3 5 4 3Skoring : 1 = jelek, 2 = kurang, 3 = sedang, 4 = baik, 5 = sangat baikTBM = Tanaman Belum Menghasilkan, TM = Tanaman Menghasilkan, TK = Tebal Kulit.

Daerah bercurah hujan 2500 -3500 mm/th, tanpa bulan kering (D1)

Daerah bercurah hujan 1500 -2000 mm/th, dengn 2-4 bulan kering (D2)

Daerah bercurah hujan 30 -50 km/jam (D3)

Daerah bergelombang sampai dengan sedikit berbukit dengan kemiringan 17-40% (D4)

Daerah dengan ketinggian 300-600 m di atas permukaan laut (D5).

Tingkat kesesuaian klon terhadap kelima kondisi lingkungankaret disajikan pada Tabel 3. Dari pengelompokan tersebut dapat diketahui bahwa klon-klon yang :

Cocok disemua lokasi sesuai : BPM 107, IRR 104, IRR 32, IRR 118

Kurang cocok di daerah basah : BPM 24, BPM 109, PB 217, PB 330, IRR 42, IRR 112

Kurang cocok di daerah kering : AVROS 2037, IRR 5, PB 340, RRIC 100,

Klon rawan angin : BPM 24, PB 260, PB 330

Kurang cocok di daerah dataran tinggi : BPM 1, BPM 24, PB 217, PB 330.

Sifat-sifat SekunderSifat-sifat lain yang perlu diamati dari setiap klon adalah ketahanan terhadap angin (KA), tahan kering alur sadap (KAS), respon terhadap stimulan (RS), dan resisten terhadap Oidium (Oi), Colletotricum (Col), Corynespora(Cory), dan jamur upas (JU). Keragaan sifat sekunder masing-masing klon anjuran disajikan pada Tabel 4.Tabel 3. Kesesuaian klon karet anjuran terhadap beberapa kendala lingkungan

Klasifikasi

Klon --------------------------------------------------------------------

D1

D2

D3 D4

D5

BPM 24

-

+ - + -

BPM 107

+

+ ++ ++ +

BPM 109

-

+ + ++

+

IRR 104

+

+ ++ ++ +

PB 217

-

++ + ++ -

PB 260

++

++ - ++ +

PB 340

+

-

+ + ++

BPM 1

+

+ + + -PB 330

-

+ - ++ -

RRIC 100

++

- + - ++AVROS 2037

+

- ++ - +IRR 5

+

- + + +

IRR 32

+

+ + + +IRR 39

+

+ + - +IRR 42

-

++ + + +IRR 112

-

+ + + +IRR 118

+

+ ++ ++ +D1 = Daerah basah (ch : 2500-3000 mm/th, tanpa bulan kering). D2 = Daerah kering (ch : 1500-1000 mm/th, 2-4 bulan kering), D3 = Daerah angin kecepatan 30-50 km/jam, D4 = Daerah bergelombang s/d berbukit, D5 = Daerah dengan ketinggian 300-600m dpl.- = tidak sesuai, + = sesuai, ++ = cukup sesuai.Beberapa klon anjuran kurang tahan terhadap angin seperti PB 330, BPM 24, dan PB 260. Klon yang tidak tahan terhadap kering alur sadap adalah PB 260 dan RRIC 100. Respon klon-klon anjuran terhadap pemberian stimulan bervariasi dari sedang dan sangat respon. Klon yang sangat respon adalah PB 217, RRIC 100, dan AVROS 2037. Pada umumnya klon-klon anjuran menunjukkan ketahanan yang cukup baik terhadap penyakit daun utama tanaman karet, kecuali PB 217 dan AVROS 2037 yang kurang tahan terhadap penyakit Oidium serta BPM 24 dan IRR 32 yang kurang tahan jamur upas.

Tabel 4. Sifat-sifat sekunder klon karet anjuran

Respon terhadap Ketahanan penyakit

Klon ------------------------- --------------------------------

KA KAS RS Oid Coll Cory JUBPM 24 3 3 3 4 4 5 3

BPM 107 5 4 4 4 4

4 5

BPM 109 4 5 4 4 4

5 4IRR 104 5 4 3 4 5

4 4PB 217

4 3 5 2 4

4 4PB 260

3 2 3 4 4

4 5

BPM 1

4 3 4 4 5

5 4PB 330

2 3 3 4 4

4 5

PB 340

4 4 3 4 4

5 4

RRIC 100 4 2 5 5 5

4 4AVROS 2037 5 4 5 3 4

4 4IRR 5

4 4 4 5 4

4 4

IRR 32

3 4 4 4 4

5 3IRR 39

3 4 3 5 5

5 4IRR 42

4 4 4 4 3

5 4IRR 112 5 4 3 4 3

5 4IRR 118 5 4 4 5 4

5 4PENGENALAN KLON KARET

Tanaman karet yang seragam dapat diperoleh dari bahan tanam hasil okulasi. Bibit yang baik diperoleh dari semaian batang bawah yang dianjurkan dengan menggunakan sumber mata okulasi dari kebun entres yang baik dan murni. Kemurnian kebun entres harus dipelihara terus menerus dengan melakukan pemurnian setiap dua tahun sekali. Teknik yang digunakan yaitu dengan mengenal ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh masing-masing klon melalui latihan yang cukup intensif. Ciri-ciri yang spesifik dari masing-masing klon merupakan tampialan genetik yang dimilikinya, yaitu dengan melihat secara morfologi dari tanaman muda (umur 6-18 bulan) dan tanaman dewasa (umur 5 tahun) (Lasminingsih, 1994; 1998; Aidi-Daslin dan S. Woelan, 2003).Pengenalan Klon Pada Tanaman Muda

Pengenalan klon pada tanaman muda dilakukan di kebun kayu okulasi (kebun entres) dengan cara mengamati ciri-ciri morfologisnya. Pengamatan dilakukan setelah tanaman tersebut mencapai pertumbuhan 3-6 payung di kebun kayu okulasi ataupun dipertanaman di lapang. Untuk mendapatkan ciri-ciri yang benar sesuai dengan sifat genetiknya maka pengamatan harus dilakukan pada tanaman yang tumbuh normal. Pertumbuhan normal artinya jagur, tidak terserang penyakit, dan langsung terkena sinar matahari.Ciri-ciri yang digunakan untuk pengenalan klon pada tanaman muda :

1. Helaian daun (laminae) :

Warna daun, kilauan daun, tektur daun, kekakuan daun, bentuk daun (daun tengah), pinggiran helai daun, ujung daun, penampang memanjang daun tengah, penampang melintang daun tengah, posisi daun, lebar kiri/kanan tulang daun, bentuk kiri/kanan daun terhadap daun tengah.

2. Anak tangkai daun (petiolules) :Posisi, ukuran panjang dan sudut.3. Tangkai daun (petioles) :

Posisi, bentuk, ukuran panjang, ukuran bekas tangkai daun (ukuran kaki), dan bentuk bekas tangkai daun (bentuk kaki).

4. Payung daun :

Bentuk payung, ukuran payung, kerapatan permukaan payung, jarak antar payung.

5. Mata (bud)

Letak mata, dan bekas pangkal tangkai daun.

6. Kulit batang :

Corak kulit gabus, dan warna kulit gabus.

7. Warna lateks

CIRI-CIRI BERBAGAI KLONKLON BPM 24

(GT 1 x AVROS 1734)

Deskripsi

1. Helaian daun

a. Warna

: hijau muda

b. Kilauan

: kusam

c. Tekstur

: halus

d. Kekakuan

: lembut

e. Bentuk

: elips

f. Pinggiran daun

: agak bergelombang

g. Penampang memanjang: lurus

h. Penampang melintang: agak cekung

i. Posisi helaian daun: bersinggungan

j. Simetris daun pinggir: tidak simetris

k. Ukuran daun

: 2,6 : 1

l. Ujung daun

: agak panjang

2. Anak tangkai daun

a. Posisi

: agak ke atas (terjungkat)

b. Bentuk

: lurusc. Panjang

: sedangd. Sudut

: sempit3. Tangkai daun

a. Posisi

: mendatar agak ke atas

b. Bentuk

: lurus

c. Panjang

: sedang

d. Ukuran kaki

: sedang

e. Bentuk kaki

: rata

4. Tangkai daun

a. Payung

: kerucut terpotong

b. Besar

: sedang

c. Kerapatan permukaan: agak terbuka

d. Jarak antar payung: agak rapat - sedang

5. Mata

a. Letak mata

: rata

b. Bekas tangkai daun: agak menonjol

6. Kulit batang

a. Corak kulit gabus: memanjang

b. Warna kulit gabus: coklat muda

7. Warna lateks

: putih kekuningan

Produksi BPM 24Tahun

12345678

g/p/s

24,9138,1853,3559,4250,2451,5055,4960,13

kg/ha/th9851.5102.1102.3501.9872.0372.6302.378

9101112131415Rata-rata

56,69 55,4750,1154,4447,3841,9450,3250,69

2.2422.1941.9822.1531.8701.6591.9902.005KLON BPM 107(Klon Primer)

Deskripsi

1. Helaian daun

a. Warna

: hijau tua

b. Kilauan

: mengkilap

c. Tekstur

: halus

d. Kekakuan

: kaku

e. Bentuk

: bulat telur di atas

f. Pinggiran daun

: rata

g. Penampang memanjang: lurus

h. Penampang melintang: bentuk V

i. Posisi helaian daun: terpisah-bersinggungan

j. Simetris daun pinggir: simetris

k. Ukuran daun

: 2,4 : 1

l. Ujung daun

: pendek

2. Anak tangkai daun

a. Posisi

: agak besar (terjungkat)

b. Bentuk

: lurus

c. Panjang

: sedang

d. Sudut

: ( 60C)3. Tangkai daun

a. Posisi

: mendatar

b. Bentuk

: lurus

c. Panjang

: agak panjang

d. Ukuran kaki

: sedang

e. Bentuk kaki

: rata

4. Tangkai daun

a. Payung

: setengah lingkaran

b. Besar

: sedang

c. Kerapatan permukaan: terbuka

d. Jarak antar payung: agak rapat

5. Mata

a. Letak mata

: rata

b. Bekas tangkai daun: menonjol

6. Kulit batang

a. Corak kulit gabus: bentuk jala terputus-putus

b. Warna kulit gabus: coklat

7. Warna lateks

: putih

Produksi BPM 107

Tahun

12345678

g/p/s

24,1732,6954,3151,4558,3156,4961,9557,90

kg/ha/th9851.2932.1482.0352.3062.2342.4502.290

910Rata-rata

50,11 53,9650,11

1.9822.1341.982KLON BPM 109(BPM 107 x BPM 13)

Deskripsi

1. Helaian daun

a. Warna

: hijau tua

b. Kilauan

: kusam

c. Tekstur

: halus

d. Kekakuan

: agak kaku

e. Bentuk

: elips

f. Pinggiran daun

: rata-agak bergelombang

g. Penampang memanjang: lurus

h. Penampang melintang: lurus

i. Posisi helaian daun: bersinggungan

j. Simetris daun pinggir: simetris

k. Ukuran daun

: 2,4 : 1

l. Ujung daun

: panjang

2. Anak tangkai daun

a. Posisi

: agak ke atas (terjungkat)

b. Bentuk

: lurus

c. Panjang

: sedang

d. Sudut

: ( 60C)3. Tangkai daun

a. Posisi

: mendatar

b. Bentuk

: lurus

c. Panjang

: sedang

d. Ukuran kaki

: sedang

e. Bentuk kaki

: rata

4. Tangkai daun

a. Payung

: setengah lingkaran

b. Besar

: sedang

c. Kerapatan permukaan: terbuka

d. Jarak antar payung: sedang

5. Mata

a. Letak mata

: menonjol

b. Bekas tangkai daun: menonjol

6. Kulit batang

a. Corak kulit gabus: bentuk jala sambung-menyambung

b. Warna kulit gabus: coklat

7. Warna lateks

: putih

Produksi BPM 109

Tahun

12345678

g/p/s

22,7134,6152,1961,4965,9754,5650,9752,38

kg/ha/th8381.3692.0642.4322.6092.1582.0162.072

910Rata-rata

55,47 50,2250,01

2.1941.9861.976KLON PB 217(PB 5/51 x PB 6/9)

Deskripsi

1. Helaian daun

a. Warna

: hijau

b. Kilauan

: kusam

c. Tekstur

: halus

d. Kekakuan

: agak kaku

e. Bentuk

: bulat telur

f. Pinggiran daun

: rata agak bergelombangg. Penampang memanjang: ratah. Penampang melintang: ratai. Posisi helaian daun: bersinggungan

j. Simetris daun pinggir: tidak simetris

k. Ukuran daun

: 2,4 : 1

l. Ujung daun

: sedang2. Anak tangkai daun

a. Posisi

: mendatar agak ke atas (terjungkat)b. Bentuk

: lurus

c. Panjang

: sedang

d. Sudut

: sedang ( 60C)3. Tangkai daun

a. Posisi

: mendatar

b. Bentuk

: lurus

c. Panjang

: sedangd. Ukuran kaki

: sedang

e. Bentuk kaki

: rata

4. Tangkai daun

a. Payung

: kerucut

b. Besar

: sedang

c. Kerapatan permukaan: terbuka

d. Jarak antar payung: sedang

5. Mata

a. Letak mata

: rata

b. Bekas tangkai daun: tebal6. Kulit batang

a. Corak kulit gabus: memanjangb. Warna kulit gabus: coklat

7. Warna lateks

: putih-kekuningan

Produksi PB 217

Tahun

12345678

g/p/s

19,3229,0839,8546,0445,2159,6752,7265,23

kg/ha/th7641.1501.5802.8211.7882.3602.0852.410

9101112131415Rata-rata

65,23 66,1454,0355,7849,5645,0649,1049,18

2.2582.6161.1372.2061.9601.7821.9121.945KLON PB 260(PB 5/51 x PB 49)

Deskripsi

1. Helaian daun

a. Warna

: hijau tua

b. Kilauan

: mengkilap

c. Tekstur

: halus

d. Kekakuan

: kaku

e. Bentuk

: bulat telur

f. Pinggiran daun

: agak bergelombangg. Penampang memanjang: lurus

h. Penampang melintang: bentuk V

i. Posisi helaian daun: terpisah-bersinggungan

j. Simetris daun pinggir: simetris

k. Ukuran daun

: 2,4 : 1

l. Ujung daun

: sedang2. Anak tangkai daun

a. Posisi

: agak terkulai b. Bentuk

: lurus

c. Panjang

: agak panjangd. Sudut

: sempit ( 60C)3. Tangkai daun

a. Posisi

: mendatar

b. Bentuk

: lurus

c. Panjang

: sedangd. Ukuran kaki

: sedang

e. Bentuk kaki

: rata

4. Tangkai daun

a. Payung

: kerucut

b. Besar

: sedang

c. Kerapatan permukaan: terbuka

d. Jarak antar payung: sedang

5. Mata

a. Letak mata

: rata

b. Bekas tangkai daun: rata6. Kulit batang

a. Corak kulit gabus: bentuk jala terputus-putus

b. Warna kulit gabus: coklat tua7. Warna lateks

: putih-kekuningan

Produksi PB 260

Tahun

12345678

g/p/s

30,6947,8161,3456,7657,6568,0171,0552,59

kg/ha/th1.2141.8912.4262.2452.2802.6902.8102.080

9101112131415Rata-rata

59,42 50,8264,7353,4548,1943,4941,7253,83

2.3502.0102.5802.1141.9061.7201.6502.129KLON PR 261(Tjir 1 x PR 107)

Deskripsi

1. Helaian daun

a. Warna

: hijau

b. Kilauan

: kusamc. Tekstur

: kasard. Kekakuan

: agak kaku

e. Bentuk

: agak bulat telur

f. Pinggiran daun

: rata agak bergelombangg. Penampang memanjang: lurus

h. Penampang melintang: agak cekungi. Posisi helaian daun: terpisah

j. Simetris daun pinggir: tidak simetris

k. Ukuran daun

: 2,4 : 1

l. Ujung daun

: pendek

2. Anak tangkai daun

a. Posisi

: lurusb. Bentuk

: lurus

c. Panjang

: sedang

d. Sudut

: sedang ( 60C)3. Tangkai daun

a. Posisi

: mendatar-agak ke atas

b. Bentuk

: cekung ke atasc. Panjang

: panjang

d. Ukuran kaki

: sedang

e. Bentuk kaki

: agak berlekuk4. Tangkai daun

a. Payung

: busurb. Besar

: sedang

c. Kerapatan permukaan: terbuka

d. Jarak antar payung: sedang

5. Mata

a. Letak mata

: menonjolb. Bekas tangkai daun: agak menonjol

6. Kulit batang

a. Corak kulit gabus: alur sempitb. Warna kulit gabus: coklat tua7. Warna lateks

: putih

Produksi PR 261

Tahun

12345678

g/p/s

19,3229,0839,8546,0445,2159,6752,7265,23

kg/ha/th7641.1501.5802.8211.7882.3602.0852.410

9101112131415Rata-rata

65,23 66,1454,0355,7849,5645,0649,1049,18

2.2582.6161.1372.2061.9601.7821.9121.945KLON IRR 104(BPM 101 x RRIC 110)

Deskripsi

1. Helaian daun

a. Warna

: hijau

b. Kilauan

: kusam

c. Tekstur

: kasar

d. Kekakuan

: agak kaku

e. Bentuk

: agak bulat telur

f. Pinggiran daun

: rata-rata agak bergelombang

g. Penampang memanjang: lurus

h. Penampang melintang: agak cekung (bentuk V)

i. Posisi helaian daun: terpisah

j. Simetris daun pinggir: tidk simetris

k. Ukuran daun

: 2,4 : 1

l. Ujung daun

: pendek

2. Anak tangkai daun

a. Posisi

: lurus

b. Bentuk

: lurus

c. Panjang

: sedang

d. Sudut

: sedang

3. Tangkai daun

a. Posisi

: mendatar-agak ke atas

b. Bentuk

: lurus

c. Panjang

: panjang

d. Ukuran kaki

: sedang

e. Bentuk kaki

: agak berlekuk

4. Tangkai daun

a. Payung

: busur setengah lingkaran

b. Besar

: sedang

c. Kerapatan permukaan: agak tertutup

d. Jarak antar payung: sedang

5. Mata

a. Letak mata

: menonjol

b. Bekas tangkai daun: agak menonjol

6. Kulit batang

a. Corak kulit gabus: alur sempit

b. Warna kulit gabus: coklat tua-hitam

7. Warna lateks

: putih-kekuningan

Produksi IRR 104Tahun

1234567Rata-ratag/p/s

33,6036,9034,2049,4047,2049,9039,6041,50

kg/ha/th1.5121.6611.5392.2232.1242.2461.7821.869

KLON AVROS 2037(AVROS 156 X AVROS 352)

Deskripsi

1. Helaian daun

a. Warna

: hijau tua

b. Kilauan

: mengkilap

c. Tekstur

: halus

d. Kekakuan

: lembut

e. Bentuk

: bulat telur

f. Pinggiran daun

: rata-agak bergelombang

g. Penampang memanjang: agak cembungh. Penampang melintang: rata agak cekungi. Posisi helaian daun: bersinggungan-bertindihj. Simetris daun pinggir: tidak simetris

k. Ukuran daun

: 2,4 : 1

l. Ujung daun

: pendek

2. Anak tangkai daun

a. Posisi

: agak ke atas (terjungkat)

b. Bentuk

: lurus

c. Panjang

: pendekd. Sudut

: sempit3. Tangkai daun

a. Posisi

: lurus-agak ke bawah

b. Bentuk

: agak cembungc. Panjang

: panjang

d. Ukuran kaki

: kecile. Bentuk kaki

: agak berlekuk4. Tangkai daun

a. Payung

: setengah lingkaran

b. Besar

: besarc. Kerapatan permukaan: agak terbuka

d. Jarak antar payung: sedang

5. Mata

a. Letak mata

: dalam lekuan

b. Bekas tangkai daun: agak menonjol

6. Kulit batang

a. Corak kulit gabus: bentuk jala dan sempitb. Warna kulit gabus: coklat tua7. Warna lateks

: putih-kekuningan

Produksi AVROS 2037Tahun

12345678

g/p/s

14,2124,9337,6045,1657,3257,9851,8253,73

kg/ha/th5629851.4871.7862.2672.0502.1252.316

9101112131415Rata-rata

58,56 67,8164,7355,9860,9454,8950,3250,39

2.3162.5822.5602.2142.4102.1711.9901.983KLON BPM 1(AVROS 163 X AVROS 308)

Deskripsi

1. Helaian daun

a. Warna

: hijau tua

b. Kilauan

: mengkilap

c. Tekstur

: kasar

d. Kekakuan

: agak kaku

e. Bentuk

: agak bulat telur

f. Pinggiran daun

: bergelombang

g. Penampang memanjang: lurus

h. Penampang melintang: cekung huruf V

i. Posisi helaian daun: terpisah

j. Simetris daun pinggir: tidak simetris

k. Ukuran daun

: 2,4 : 1

l. Ujung daun

: pendek

2. Anak tangkai daun

a. Posisi

: agak ke atas (terjungkat)

b. Bentuk

: agak melengkung

c. Panjang

: sedang

d. Sudut

: sempit

3. Tangkai daun

a. Posisi

: lurus ke atas (terjungkat)

b. Bentuk

: lurus

c. Panjang

: pendek

d. Ukuran kaki

: sedang

e. Bentuk kaki

: rata

4. Tangkai daun

a. Payung

: setengah lingkaran

b. Besar

: sedang

c. Kerapatan permukaan: terbuka

d. Jarak antar payung: pendek

5. Mata

a. Letak mata

: dalam lekukan

b. Bekas tangkai daun: agak menonjol

6. Kulit batang

a. Corak kulit gabus: bentuk jala terputus-putus

b. Warna kulit gabus: coklat muda

7. Warna lateks

: putih-kekuningan

Produksi BPM 1

Tahun

12345678

g/p/s

21,2149,9127,3350,4444,3271,5861,6967,16

kg/ha/th8391.1741.0811.9951.7532.8312.4402.656

9101112131415Rata-rata

65,41 50,3752,8457,6550,9749,6138,9150,21

2. 5871.9922.0902.2802.0161.9621.5391.986KLON IRR 5(PBIG SR 30/3)

Deskripsi

1. Helaian daun

a. Warna

: hijau kekuningan

b. Kilauan

: tidak mengkilap

c. Tekstur

: halus

d. Kekakuan

: agak kaku

e. Bentuk

: elips

f. Pinggiran daun

: rata

g. Penampang memanjang: rata

h. Penampang melintang: rata

i. Posisi helaian daun: terpisah

j. Simetris daun pinggir: simetris

k. Ukuran daun

: 2,4 : 1

l. Ujung daun

: sedang

2. Anak tangkai daun

a. Posisi

: mendatar

b. Bentuk

: lurus

c. Panjang

: sedang

d. Sudut

: sedang

3. Tangkai daun

a. Posisi

: mendatar

b. Bentuk

: lurus

c. Panjang

: sedangd. Ukuran kaki

: sedang

e. Bentuk kaki

: berlekuk4. Tangkai daun

a. Payung

: setengah lingkaran

b. Besar

: agak kecilc. Kerapatan permukaan: terbuka

d. Jarak antar payung: sedang

5. Mata

a. Letak mata

: rata

b. Bekas tangkai daun: tebal

6. Kulit batang

a. Corak kulit gabus: celah sempit terputus-putus

b. Warna kulit gabus: coklat

7. Warna lateks

: putih

Produksi IRR 5

Tahun

123456Rata-rata

g/p/s

35,5048,7047,4057,4057,1074,5053,40

kg/ha/th1.4041.9251.8732.2711.2572.9292.110

KLON IRR 32(LCB 1320 x AVROS 1734)

Deskripsi

1. Helaian daun

a. Warna

: hijau mudab. Kilauan

: kusamc. Tekstur

: halus

d. Kekakuan

: kaku

e. Bentuk

: bulat telur

f. Pinggiran daun

: agak bergelombangg. Penampang memanjang: rata

h. Penampang melintang: rata

i. Posisi helaian daun: terpisah

j. Simetris daun pinggir: tidak simetris

k. Ukuran daun

: 2,4 : 1

l. Ujung daun

: sedang

2. Anak tangkai daun

a. Posisi

: lurus ke atas (terjungkat)b. Bentuk

: lurus

c. Panjang

: sedangd. Sudut

: sedang

3. Tangkai daun

a. Posisi

: mendatar

b. Bentuk

: lurus

c. Panjang

: sedangd. Ukuran kaki

: sedang

e. Bentuk kaki

: rata4. Tangkai daun

a. Payung

: setengah lingkaranb. Besar

: agak kecilc. Kerapatan permukaan: terbukad. Jarak antar payung: sedang5. Mata

a. Letak mata

: rata

b. Bekas tangkai daun: tebal

6. Kulit batang

a. Corak kulit gabus: terputusb. Warna kulit gabus: coklat

7. Warna lateks

: putih

Produksi IRR 32Tahun

1234567Rata-rata

k/p/s

32,6635,0431,9338,5847,2653,3953,1941,57kg/ha/th1.2921.3861.2631.5261.8692.0722.101.544

KLON IRR 39(LCB 1320 x FX 25)

Deskripsi

1. Helaian daun

a. Warna

: hijau kekuningan

b. Kilauan

: tidak mengkilat

c. Tekstur

: halus

d. Kekakuan

: agak kaku

e. Bentuk

: bulat telur di atas

f. Pinggiran daun

: rata

g. Penampang memanjang: rata

h. Penampang melintang: rata

i. Posisi helaian daun: terpisah

j. Simetris daun pinggir: simetris

k. Ukuran daun

: 2,4 : 1

l. Ujung daun

: sedang

2. Anak tangkai daun

a. Posisi

: lurus ke bawah b. Bentuk

: lurus

c. Panjang

: panjangd. Sudut

: agak berlekuk3. Tangkai daun

a. Posisi

: mendatar

b. Bentuk

: lurus

c. Panjang

: agak panjangd. Ukuran kaki

: sedang

e. Bentuk kaki

: agak berlekuk4. Tangkai daun

a. Payung

: kerucut terpotongb. Besar

: sedangc. Kerapatan permukaan: tertutupd. Jarak antar payung: dekat5. Mata

a. Letak mata

: rata

b. Bekas tangkai daun: tebal

6. Kulit batang

a. Corak kulit gabus: alur lebarb. Warna kulit gabus: coklat

7. Warna lateks

: putih-kekuningan

Produksi IRR 39

Tahun

1234567Rata-rata

g/p/s

32,6932,9235,3937,6945,9252,7453,6341,47

kg/ha/th1.2931.3021.4001.4671.8162.8602.1211.640

KLON IRR 42(LCB 1320 x FX 351)

Deskripsi

1. Helaian daun

a. Warna

: hijau

b. Kilauan

: kusam

c. Tekstur

: halus

d. Kekakuan

: agak kaku

e. Bentuk

: belah ketupat

f. Pinggiran daun

: rata

g. Penampang memanjang: rata (lurus)

h. Penampang melintang: rata (lurus)

i. Posisi helaian daun: bersinggungan

j. Simetris daun pinggir: simetris

k. Ukuran daun

: 2,5 : 1

l. Ujung daun

: sedang

2. Anak tangkai daun

a. Posisi

: mendatar

b. Bentuk

: lurus

c. Panjang

: sedang

d. Sudut

: sedang

3. Tangkai daun

a. Posisi

: lurus mendatar

b. Bentuk

: cekung lurus

c. Panjang

: sedang

d. Ukuran kaki

: sedang

e. Bentuk kaki

: berlekuk

4. Tangkai daun

a. Payung

: kerucut

b. Besar

: agak besar

c. Kerapatan permukaan: terbuka

d. Jarak antar payung: sedang

5. Mata

a. Letak mata

: rata

b. Bekas tangkai daun: tebal

6. Kulit batang

a. Corak kulit gabus: memanjang tidak teratur

b. Warna kulit gabus: coklat

7. Warna lateks

: putih

Produksi IRR 42

Tahun

1234567Rata-rata

g/p/s

32,3936,6431,6854,9758,9466,6570,8050,29

kg/ha/th1.2811.4491.2532.1742.3312.6362.8001.989

KLON IRR 107(BPM 101 x FX 2784)

Deskripsi

1. Helaian daun

a. Warna

: hijau kekuningan

b. Kilauan

: tidak mengkilat

c. Tekstur

: halus

d. Kekakuan

: agak kaku

e. Bentuk

: elips

f. Pinggiran daun

: rata

g. Penampang memanjang: rata

h. Penampang melintang: rata

i. Posisi helaian daun: terpisah

j. Simetris daun pinggir: simetris

k. Ukuran daun

: 2,4 : 1

l. Ujung daun

: sedang

2. Anak tangkai daun

a. Posisi

: ke bawah

b. Bentuk

: lurus

c. Panjang

: panjang

d. Sudut

: sedang (< 60)

3. Tangkai daun

a. Posisi

: mendatar

b. Bentuk

: lurus

c. Panjang

: agak panjang

d. Ukuran kaki

: sedang

e. Bentuk kaki

: agak berlekuk

4. Tangkai daun

a. Payung

: kerucut terpotong

b. Besar

: sedang

c. Kerapatan permukaan: terbuka

d. Jarak antar payung: rapat

5. Mata

a. Letak mata

: rata

b. Bekas tangkai daun: tebal

6. Kulit batang

a. Corak kulit gabus: alur lebar tidak teratur

b. Warna kulit gabus: coklat

7. Warna lateks

: putih

Produksi IRR 107

Tahun

1234567Rata-rata

g/p/s

32,6932,9235,3937,6945,9252,7453,6341,47

kg/ha/th1.2931.3021.4001.4671.8162.8602.1211.640

KLON IRR 111(IAN 873 x RRIC 100)

Deskripsi

1. Helaian daun

a. Warna

: hijau

b. Kilauan

: kusam

c. Tekstur

: halus

d. Kekakuan

: agak kaku

e. Bentuk

: elips

f. Pinggiran daun

: agak bergelombang

g. Penampang memanjang: rata

h. Penampang melintang: rata

i. Posisi helaian daun: bersinggungan

j. Simetris daun pinggir: simetris

k. Ukuran daun

: 2,4 : 1

l. Ujung daun

: sedang

2. Anak tangkai daun

a. Posisi

: lurus

b. Bentuk

: lurus

c. Panjang

: sedang

d. Sudut

: sedang

3. Tangkai daun

a. Posisi

: lurus-mendatar

b. Bentuk

: lurus

c. Panjang

: panjang

d. Ukuran kaki

: besare. Bentuk kaki

: agak berlekuk

4. Tangkai daun

a. Payung

: busurb. Besar

: agak besarc. Kerapatan permukaan: terbukad. Jarak antar payung: rapat5. Mata

a. Letak mata

: agak menonjol

b. Bekas tangkai daun: menonjol6. Kulit batang

a. Corak kulit gabus: alur sempitb. Warna kulit gabus: coklat

7. Warna lateks

: putih

Produksi IRR 111

Tahun

1234567Rata-rata

g/p/s

32,6932,9235,3937,6945,9252,7453,6341,47

kg/ha/th1.2931.3021.4001.4671.8162.8602.1211.640

KLON IRR 112(IAN 873 x RRIC 110)

Deskripsi

1. Helaian daun

a. Warna

: hijau muda

b. Kilauan

: tidak mengkilat

c. Tekstur

: kasar

d. Kekakuan

: agak lembut

e. Bentuk

: elips

f. Pinggiran daun

: agak bergelombang

g. Penampang memanjang: cembung

h. Penampang melintang: bentuk V

i. Posisi helaian daun: terpisah

j. Simetris daun pinggir: simetris

k. Ukuran daun

: 2,5 : 1

l. Ujung daun

: sedang

2. Anak tangkai daun

a. Posisi

: lurus-agak ke atas

b. Bentuk

: lurus

c. Panjang

: panjang (21 cm)

d. Sudut

: besar

3. Tangkai daun

a. Posisi

: lurus ke atas (terjungkat)

b. Bentuk

: lurus

c. Panjang

: sedang (21 cm)

d. Ukuran kaki

: sedang

e. Bentuk kaki

: berlekuk

4. Tangkai daun

a. Payung

: setengah lingkaran

b. Besar

: agak besar

c. Kerapatan permukaan: agak tertutup

d. Jarak antar payung: rapat (16,9 cm)

5. Mata

a. Letak mata

: agak rata

b. Bekas tangkai daun: agak menonjol

6. Kulit batang

a. Corak kulit gabus: alur sempit, terputus

b. Warna kulit gabus: coklat tua

7. Warna lateks

: kekunin-muda

Produksi IRR 112

Tahun

1234567Rata-rata

g/p/s

32,6932,9235,3937,6945,9252,7453,6341,47

kg/ha/th1.2931.3021.4001.4671.8162.8602.1211.640

KLON IRR 118(LCB 1320 x FX 2784)

Deskripsi

1. Helaian daun

a. Warna

: hijau muda

b. Kilauan

: kusam

c. Tekstur

: halus

d. Kekakuan

: agak kaku

e. Bentuk

: agak bulat telur

f. Pinggiran daun

: rata

g. Penampang memanjang: rata

h. Penampang melintang: rata

i. Posisi helaian daun: terpisah

j. Simetris daun pinggir: simetris

k. Ukuran daun

: 2,4 : 1

l. Ujung daun

: sedang

2. Anak tangkai daun

a. Posisi

: mendatar

b. Bentuk

: lurus

c. Panjang

: sedang

d. Sudut

: sedang (