View
9
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
hidro
Citation preview
7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc
http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 1/23
TUGAS MATA KULIAH ENDAPAN MINERAL
PROSES HIDROTERMAL PEMBENTUK FORMASI
ENDAPAN MINERAL HIPOTERMAL
Disusun oleh :
Ariel Anandia N L!L""#"$!
Ari Se%&o Mardhi'o L!L""(""(
Frenn&%a Kusu)a * L!L""("!(
Ri+,i'a M&dh&a O L!L""("--
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNI.ERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
/UNI !"$$
7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc
http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 2/23
BAB I
PENDAHULUAN
$$ La%ar Bela'an0
Secara umum genesa bahan galian mencakup aspek-aspek keterdapatan,
proses pembentukan, komposisi, model (bentuk, ukuran, dimensi),kedudukan, dan faktor-faktor pengendali pengendapan bahan galian
(geologic controls).
Tujuan utama mempelajari genesa suatu endapan bahan galian adalah
sebagai pegangan dalam menemukan dan mencari endapan-endapan baru,
mengungkapkan sifat-sifat fisik dan kimia endapan bahan galian, membantu
dalam penentuan (penyusunan) model eksplorasi yang akan diterapkan, serta
membantu dalam penentuan metoda penambangan dan pengolahan bahan
galian tersebut.
Mineral merupakan suatu bahan alam yang mempunyai sifat-sifat fisis
dan kimia tetap dapat berupa unsur tunggal atau persenyawaan kimia yang
tetap, pada umumnya anorganik, homogen, dapat berupa gas, padat, dan cair.
roses pembentukan mineral ini harus berasal dari alam, bukan dari hasil
laboratorium, misalnya di alam !at dengan komposisi Si"# adalah mineral
kuasa sedangkan apabila dibuat secara kimia, maka namanya adalah Silisium
dioksida.
$ndapan-endapan mineral yang muncul sesuai dengan bentuk asalnya
disebut dengan endapan primer (hypogen). %ika mineral-mineral primer telah
terubah melalui pelapukan atau proses-proses luar ( superficial processes)
disebut dengan endapan sekunder ( supergen).
Mineral yang terbentuk biasanya berasosiasi dengan mineral lain, yang
kemudian disebut dengan endapan mineral. embentukan endapan mineral
dapat disebabkan oleh beberapa proses, salah satunya adalah proses
2
7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc
http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 3/23
hydrothermal . roses hydrothermal terjadi akibat dari cairan panas alami
yang membawa mineral ke tempat baru atau dapat mengubah mineral
menjadi mineral baru (alterasi). Mineralisasi yang berasosiasi dengan fluida
hidrotermal bertemperatur tinggi (&'' - *''+) dan tekanan yang sangat tinggi
akan membentuk formasi endapan hipotermal.
roses ini cukup menarik untuk dibahas karena endapan mineral strategis
banyak terbentuk karena proses ini, misalnya endapan mineral pada batuan
porfiri dan skarn.
$! Iden%i1i'asi )asalah
erdasarkan uraian di atas maka dalam makalah ini akan dirumuskan
permasalahannya sebagai berikut
• agaimana proses pembentukan endapan mineral hipotermal
• roses hydrothermal yang terjadi pada endapan mineral hipotermal
• /arakteristik endapan mineral hipotermal yang terbentuk pada proses
hydrothermal ?
1.3 Ma'sud dan %u2uan
0.&.0 Maksud
• Melakukan pembelajaran tentang proses-proses hydrothermal yang
terjadi pada pembentukan endapan mineral hipotermal.
• Melakukan pembelajaran mengenai karakteristik endapan mineral
hipotermal hasil dari proses hydrothermal.
0.&.# Tujuan
• Mengetahui proses hydrothermal pada endapan mineral hipotermal.
• Mengetahui karakteristik endapan mineral hipotermal hasil proses
hydrothermal.
3
7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc
http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 4/23
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Proses Hidro%er)al
1idrothermal adalah larutan sisa magma yang bersifat 2aqueous2 sebagai
hasil differensiasi magma. 1idrothermal ini kaya akan logam-logam yang
relati3e ringan, dan merupakan sumber terbesar (4'5) dari proses
pembentukan endapan-endapan bijih.
roses 1idrothermal yaitu air panas yang naik akibat proses magmatikataupun dari proses lainnya seperti air meteorik atau yang terbebaskan pada
suatu proses malihan. 6ir panas tersebut dapat melarutkan unsur logam dari
batuan yang dilaluinya, kemudian diendapkan di suatu tempat pada
temperatur yang lebih rendah, sebagian besar cebakan mineral berasal dari
proses ini.
Sirkulasi hidrotermal dalam arti yang paling umum adalah sirkulasi air
panas, sedangkan 7unani 8hydros” yang berarti air dan 2termos8 berarti
panas. Sirkulasi hidrotermal terjadi paling sering di sekitar sumber panas di
dalam kerak bumi. 1al ini umumnya terjadi di dekat gunung berapi akti3itas,
tetapi dapat terjadi pada kerak dalam berhubungan dengan intrusi granit , atau
sebagai hasil dari orogeny atau metamorfosis .
Selain itu dapat juga menghasilkan ubahan pada batuan yang dialirinya.
9arutan hidrotermal mempunyai peranan penting dalam pembentukan
cebakan mineral yang berharga, dengan membentuk urat-urat dan alterasi
batuan. +ebakan mineral berharga hasil larutan hidrotermal lebih banyak
dijumpai dari pada tipe lainnya. /omposisi utama dari larutan hidrotermal
adalah air.
6irnya selalu mengandung garam-garam, sodium khlorida, potassium
khlorida, kalsium sulfat, dan kalsium khlorida. /adar garam yang terlarut
sangatlah ber3ariasi, mulai dari salinitas air laut yaitu &.*5 berat sampai
puluhan kalinya. 9arutan yang sangat 8asin: (barin, kadar garam tinggi) dapat
4
7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc
http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 5/23
melarutkan sedikit mineral yang tamoaknya tidak larut seperti emas,
kalkopirit, galena dan sfalerit.
9arutan hidrotermal terjadi dalam beberapa cara. Salah satunya peleburan
magma yang terjadi oleh parsial basah yang mendingin dan mengkristal, air
yang menyebabkan peleburan parsial basah dilepaskan. ;amun tidak sebagai
air murni, tetapi mengandung semua unsure yang dapat larut yang terdapat
pada magma seperti ;a+l dan unsure kimia emas, perak, tembaga, timbal,
!inc, merkuri dan molybdenum, yang tidak terikat kuarsa, feldspar, dan
mineral lain dengan substitusi ion. Suhu yang tinggi meningkatkan efektifitas
larutan yang sangat asin ini untuk membentuk endapan mineral hidrotermal.
Ga)3ar !$ Sir'ulasi Hidro%her)al
$ndapan mineral yang terbentuk dari 3olkanisme pematang tengah
samudra dinamakan volcanogenic massive sulfide deposits atuan kerak
samudra yang kaya akan piroksen menghasilkan larutan mengandung +u dan
<n.1asilnya, endapan volcanogenic massive sulfide kaya akan copper dan
zinc.
5
7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc
http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 6/23
Ga)3ar !! 4ol'anis)e 5e)a%an0 %en0ah sa)udra
ada black smokers, cairan hydrothermal yang naik berwarna hitam
disebabkan oleh partikel sufida besi dan presipitasi mineral lain merupakan
cerobongnya dari larutan yang mendingin oleh air laut yang dingin. Struktur
seperti cerobong terdiri dari pyrite, chalcopyrite, dan mineral bijih lainnya
diendapkan oleh larutan hydrothermal.
Ga)3ar !6 Black smokers
=olkanisme dan panas merupakan satu kesatuan. "leh karena itu wajar
bila banyak endapan mineral berasosiasi dengan batuan 3olkanik panas yag
dimasuki air yang bersirkulasi di kedalaman, yang berasal dari air hujan atau
air laut. anyak sekali endapan mineral dijumpai pada bagian atas tumpukan
6
7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc
http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 7/23
3olkanik, yang diendapkan saat larutan hidrotermal bergerak naik, mendingin
dan mengendapkan mineral bijih.
Saat larutan hidrotermal bergerak perlahan ke atas larutan akan
mendingin sangat lambat. %ika mineral terlarut diendapkan (precipitated) dari
larutan ini akan menyebar jauh dan luas sehingga tidak cukup terkonsentrasi
membentuk endapan bijih. ;amun apabila larutannya bergerak cepat seperti
melalui rekahan yang terbuka pada massa batuan yang hancur (shattered) atau
lapisan tefra porous dimana aliran agak lancer pendinginannya dapat
berlangsung secara tiba-tiba dan pada jarak yang pendek. resipitasi cepat
cepat dan konsentrasi mineral menghasilkan cebakan mineral. engaruh
lainnya adalah penurunan tekanan yang cepat, mengubah komposisi larutan
karena bereaksi dengan batuan di sekitarnya, dan mendingin akibat
bercampur dengan air laut dapat juga menyebabkan presipitasi cepat dan
membentuk konsentrasi cebakan.
2.2 Sis%e) Hidro%er)al
Sistem hidrotermal didefinisikan sebagai sirkulasi fluida panas (*' -
>*''+), secara lateral dan 3ertikal pada temperatur dan tekanan yang
ber3ariasi di bawah permukaan bumi. Sistem ini mengandung dua komponen
utama, yaitu sumber panas dan fase fluida. Sirkulasi fluida hidrotermal
menyebabkan himpunan mineral pada batuan dinding menjadi tidak stabil dan
cenderung menyesuaikan kesetimbangan baru dengan membentuk himpunan
mineral yang sesuai dengan kondisi yang baru, yang dikenal sebagai alterasi
(ubahan) hidrotermal.
Sis%e) Hidro%er)al Di Indonesia
Sistem hidrotermal di ?ndonesia umumnya merupakan sistem
hidrothermal yang mempunyai temperatur tinggi (##*o+), hanya beberapa
diantaranya yang mempunyai temperatur sedang (0*'-##*o+). ada dasarnya
sistem panas bumi jenis hidrothermal terbentuk sebagai hasil perpindahan
panas dari suatu sumber panas ke sekelilingnya yang terjadi secara konduksi
7
7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc
http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 8/23
dan secara kon3eksi. erpindahan panas secara konduksi terjadi melalui
batuan, sedangkan perpindahan panas secara kon3eksi terjadi karena adanya
kontak antara air dengan suatu sumber panas. erpindahan panas secara
kon3eksi pada dasarnya terjadi karena gaya apung (bouyancy).
6ir karena gaya gra3itasi selalu mempunyai kecenderungan untuk
bergerak kebawah, akan tetapi apabila air tersebut kontak dengan suatu
sumber panas maka akan terjadi perpindahan panas sehingga temperatur air
menjadi lebih tinggi dan air menjadi lebih ringan. /eadaan ini menyebabkan
air yang lebih panas bergerak ke atas dan air yang lebih dingin bergerak turun
ke bawah, sehingga terjadi sirkulasi air atau arus kon3eksi.
6danya suatu sistim hidrothermal di bawah permukaan sering kali
ditunjukkan oleh adanya manifestasi panasbumi di permukaan ( geothermal
surface manifestation), seperti mata air panas, kubangan lumpur panas (mud
pools), geyser dan manifestasi panasbumi lainnya, dimana beberapa
diantaranya, yaitu mata air panas, kolam air panas sering dimanfaatkan oleh
masyarakat setempat untuk mandi, berendam, mencuci, masak dll.
Manifestasi panasbumi di permukaan diperkirakan terjadi karena adanya
perambatan panas dari bawah permukaan atau karena adanya rekahan-
rekahan yang memungkinkan fluida panasbumi (uap dan air panas) mengalir
ke permukaan.
erdasarkan pada jenis fluida produksi dan jenis kandungan fluida
utamanya, sistim hidrotermal dibedakan menjadi dua, yaitu sistim satu fasa
atau sistim dua fasa. Sistim dua fasa dapat merupakan sistem dominasi air
atau sistem dominasi uap. Sistim dominasi uap merupakan sistim yang sangat
jarang dijumpai dimana reser3oir panas buminya mempunyai kandungan fasa
uap yang lebih dominan dibandingkan dengan fasa airnya. @ekahan
umumnya terisi oleh uap dan pori‐ pori batuan masih menyimpan air.
@eser3oir air panasnya umumnya terletak jauh di kedalaman di bawah
reser3oir dominasi uapnya. Sistim dominasi air merupakan sistim panas bumi
yang umum terdapat di dunia dimana reser3oirnya mempunyai kandungan air
yang sangat dominan walaupun 8boiling: sering terjadi pada bagian atas
8
7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc
http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 9/23
reser3oir membentuk lapisan penudung uap yang mempunyai temperatur dan
tekanan tinggi. Aibandingkan dengan temperatur reser3oir minyak,
temperatur reser3oir panasbumi relatif sangat tinggi, bisa mencapai &*''o+.
erdasarkan pada besarnya temperatur, 1ochstein (044') membedakan sistim
panasbumi menjadi tiga, yaitu
a. Sistem panasbumi bertemperatur rendah, yaitu suatu sistem yang
reser3oirnya mengandung fluida dengan temperatur lebih kecil dari 0#*'+.
b. SistemBreser3oir bertemperatur sedang, yaitu suatu sistem yang
reser3oirnya mengandung fluida bertemperatur antara 0#*'+ dan ##*'+.
c. SistemBreser3oir bertemperatur tinggi, yaitu suatu sistem yang reser3oirnya
mengandung fluida bertemperatur diatas ##*'+.
Sistim panas bumi seringkali juga diklasifikasikan berdasarkan entalpi fluida
yaitu sistim entalpi rendah, sedang dan tinggi. /riteria yang digunakan
sebagai dasar klasifikasi pada kenyataannya tidak berdasarkan pada harga
entalphi, akan tetapi berdasarkan pada temperatur mengingat entalphi adalah
fungsi dari temperatur.
2.3 Proses dan Ti5e Hidro%er)al Pada Enda5an Mineral
$ndapan mineral hidrotermal dapat terbentuk karena sirkulasi fluida
hidrotermal yang melindi (leaching ), mentranspor, dan mengendapkan
mineral-mineral baru sebagai respon terhadap perubahan fisik maupun
kimiawi (irajno, 044#, dalam Sutarto, #''C).
roduk akhir dari proses diferensiasi magmatik adalah suatu larutan yang
disebut larutan magmatik yang mungkin dapat mengandung konsentrasi
logam yang dahulunya berada dalam magma. 9arutan magmatik ini yang juga
disebut larutan hidrotermal banyak mengandung logam-logam yang berasal
dari magma, yang sedang membeku dan diendapkan di tempat-tempat sekitar
magma yang sedang membeku tadi.
9arutan ini makin jauh dari magma, akan makin kehilangan panasnya
sehingga dikenal
9
7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc
http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 10/23
a. Aeposit hidrotermal suhu tinggi di tempat terdekat dengan intrusi.
b. Aeposit hidrotermal suhu menengah di tempat-tempat yang agak jauh.
c. Aeposit hidrotermal suhu rendah ditempat yang jauh
Ga)3ar !7 Sis%e) Hidro%her)al
Aeposit tersebut juga dinamakan deposit hipotermal, mesotermal dan
epitermal, tergantung dari suhu, tekanan dan keadaan geologi di mana mereka
terbentuk, seperti yang ditunjukkan oleh mineral-mineral yang dikandungnya.
Aalam perjalanan menerobos batuan, larutan hidrotermal akan mendepositkan
mineral-mineral yang dikandungnya di rongga-rongga batuan dan
membentuk deposit celah (cavity filling deposit ) atau melalui proses
metasomatik membentuk deposit pergantian (replacement deposit ). Secara
umum deposit replasemen terjadi pada kondisi suhu dan tekanan tinggi, pada
daerah lebih dekat dengan batuan intrusifnya yang merupakan deposit
hipotermal, sedang deposit celah lebih banyak terjadi di daerah dengan suhu
dan tekanan rendah, yang merupakan deposit epitermal yang terletak agak
jauh dari batuan intrusifnya.
Syarat penting terjadinya deposit hidrotermal adalah
a. 6danya larutan yang mampu melarutkan mineral.
b. 6danya rekahanBrongga pada batuan, di mana larutan dapat lewat.
c. 6danya tempat, di mana larutan akan mendepositkan kandungan
mineralnya.
d. 6danya reaksi kimia yang menghasilkan pengendapan mineral
10
7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc
http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 11/23
e. /onsentrasi mineral yang cukup di dalam deposit, sehingga
menguntungkan kalau ditambang.
Menurut Darmada (#''E), klasifikasi endapan hidrotermal dapat
dibedakan menjadi C berdasarkan jauh dekatnya magma serta
temperaturnya serta komposisi mineraoginya yaitu
a. $ndapan 1ipotermal.
Mineralisasi yang berasosiasi dengan fluida hidrotermal bertemperatur
tinggi (&'' - *''+) dan tekanan yang sangat tinggi (Morrison, 044E).
1) orfiriF endapan hidrotermal yang terbentuk seperti stockwork atau
diseminasi (menyebar) secara dominan yang berasosiasi dengan
intrusi porfiritik dengan mineralisasi yang berasosiasi lebih dominan
dengan alterasi potasik (Morrison, 044E).
#) SkarnF mineralisasi yang terbentuk pada temperatur sedang-tinggi,
berhubungan dengan batuan yang teralterasi hidrotermal B proses
metasomatisme yang dekat dengan tubuh intrusi dan batuan karbonat(Morrison, 044E).
b. $ndapan Mesotermal (hear !one).
Mineralisasi yang terbentuk pada daerah yang dalam di dalam kerakbumi,
dari fluida hidrotermal bertemperatur tinggi (#''-&''+, bahkan dapat
mencapai C''+), dekat dengan tekanan litostatik (tekanan sangat tinggi).
Gluida dapat berasal dari fluida meteorik danBatau magmatik danBatau
metamorfik, di mana fluida metamorfik lebih dominan. Mineralisasi ini
biasanya disebut sebagai metamorfogenik (Morrison, 044E), contohnya
1) "odeF endapan urat epigenetik pada metamorphic terrane (/errich,
044&, dalam Aeb, #''E). $ndapan ini juga disebut endapan emas yang
berasal dari batuhijau ( greenstone), endapan emas orogenik, endapan
emas gerus (terbentuk pada shear zone), endapan emas murni (6u).
11
7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc
http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 12/23
c. $ndapan $pitermal.
Mineralisasi yang terbentuk oleh fluida hidrotermal pada daerah dekat
permukaan yang berhubungan akti3itas 3olkanisme (batuan beku),
awalnya ditentukan terbentuk pada temperatur *'-#''+, namun saat ini
kemungkinan dapat terbentuk pada temperatur 0''-&''+. $ndapan ini
dibedakan menjadi dua, yaitu endapan sulfidasi rendah dan sulfidasi tinggi
(Morrison, 044E) (tipe ini akan dibahas selanjutnya).
d. $ndapan Sulfida Masif atuan =olkanik (#olcanogenic$%osted &assive
ulphideB=1MS).
Mineralisasi yang berasosiasi dengan sistem hidrotermal yang berkembang
di daerah 3olkanik dan batuan 3olkanoklastik (3olkanik-sedimen) pada
daerah dasar laut (Morrison, 044E).
Sedangkan menurut !"ingrend 1933# endapan hydrothermal
dapat dibagi menjadi tiga yaitu hipoterma$ mesoterma$
dan epiterma.
!7 Enda5an Hi5o%er)al
ada proses hypothermal ini terletak paling dekat dengan tubuh intrusi
dan diendapkan dalam suhu yang paling tinggi antara C*'o - &''o+. 9arutan
ini, yang menembus batuan induk atau batuan samping akan membawa
mineral-mineral yang mengisi rekaan-rekaan dan membentuk cavity filling
deposit serta mengalami proses pengatian pada batuan induk dan batuan
samping sebagai replacement deposit yang akan menghasilkan mineral
semudengan pengisisan oleh Glurite dan barite. engendapan ini melalui
larutan colloid dan membentuk larutan metacoloid dengan ciri adanya
subtitusi yang mempunyai jari-jari ion sama dengan unsur yang digantikan.
$ndapan ini berupa urat (vein) korok (dike) dicirikan oleh proses replacement
yang kuat menghasilkan gossan dan skarn. $ndapan ini biasanya ada pada
12
7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc
http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 13/23
mineral yang ada sulpida seperti pyrite, chalcopryite, galena dan sphalerite.
ada intrusi granit sering berupa endapan logam 6u, b, Sn.
Gaktor-faktor yang mempengaruhi kondisi secara umum pada lingkungan
ini, yang mencirikan karakteristik dari proses mineralisasi, temasuk kondisi
geologi lokal (permeabilitas dan reakti3itas dari host-rocks) dan tekanan
beserta temperatur dari fluida hydrothermal (air pada temperatur 0''+ dapat
tetap menjadi cairan dibawah tekanan yang tinggi tetapi ketika berada
lingkungan tekanan yang rendah dapat mendidih secara tiba-tiba bahkan
meledak secara eHplosi3e). Gluida hydrothermal mungkin dari residu magma
asli, tetapi umumnya terbentuk ketika airtanah terpanaskan oleh tubuh batuan
yang meleleh, contohnya sebuah sub$volcanic magma$chamber .
%roses &erbentuknya 'ndapan (ipoterma
0. 'roses avity filling
9arutan sisa yang encer mengisi ronga-ronga yang ada yaitu celah atau
rekahan batuan akan memberikan endapan mineral yang disebut sebagai
proses ca3ity filling. embentukan mineral awalnya terjadi sepanjang
dinding bagian dari rekahan kemudian tumbuh kebagian tengahnya seperti
pembentukan mineral kuarsa dari pingir celah kearah bagian tengah. %ika
hanya satu mineral yang mengisi suatu celah dan terus tumbuh sampai
celah tersebut tertutup akan terbentuk endapan bijih yang massif dan
homogen. engisihan ini dapat terdiri dari macam-macam mineral yang
tumbuh berupa uratan.
roses cavity filling dapat di kelompokan menjadi
a. #eins merupakan pengisian mineral pada celah-celah batuan yang
berupa urat-urat contohnya urat kuarsa terbentuk pada endapan larutan
celah pada batuan yang terbuka, sehingga menbentuk mineral berupah
urat-urat. iasanya pada batuan yang bersifat britle. $ndapan-endapan
yang terisi pada urat-urat antara lain kuart!, gold, sil3er, <ink dan
copper.
13
7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc
http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 14/23
b. hear !one deposits merupakan !ona tipis, sheetlike, sambungkan
celah-celah atau <ona, berfungsi sebagai saluran istimewa untuk proses
mineralisasi, dan terjadi dalam lapisan batuan dan celah batuan yang
dibentuk oleh endapan-endapan yang berukuran halus.
c. tockwork merupakan hubungan yang berjalinan antara mineral biji
yang berukuran kecil pada urat yang melewati batuan dengan skala
yang luas. Aari ukuran centimeter sampai beberapa meter yang urat-
uratnya saling mengikat. ada umumnya terjadi pada pengisian celah
yang terbuka, celah tersebut karena intrusi.
. 'roses *eplacement
ada umumnya proses ini terjadi pada suhu masih tinggi yaitu C''-#*' o+
sehingga proses pengendapan dapat mengantikan satu mineral dengan
mineral lain. roses ini merupakan proses penting pada pembentukan
epigenetic (terbentuk setelah pembentukan host rock), sehingga kaya akan
unsure sulfide. 6papun sumbernya larutan yang memiliki temperatur
hangat ini disebut fluida hidrotermal, dan mineral bijih yang mungkin
terendapkan adalah mineral bijih hidrotermal.
roses replacement terdiri dari
a. +ndapan massive. 7ang mencirikan adalah ukuran endapan ber3ariasi
dan terbentuk secara irregular. ada umumnya terdapat pada
batugamping dengan lapisan yang menebal sampai menipis karena
mengikuti ronga-ronga pada batugamping.
b. *eplacement lode deposits merupakan pengisihan celah tipis yang telah
mengalami replacement berupah lapisan sisipan atau sendiri. iasanya
mencapai beberapa centimeter sampai beberapa meter
c. isseminated replacement deposits merupakan endapan replacement
yang menebar berupa urat-urat.
Mineral &an0 salin0 3erasosiasi &an0 di5en0aruhi oleh 5roses h&dro%her)al
erdasarkan data-data eksperimen dan pemodelan memperlihatkan bahwa logam-
logam pada umumnya termobilisasi (berasosiasi) dengan magma. erdasarkan
14
7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc
http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 15/23
pengukuran-pengukuran pada material hasil letusan gunung api memperlihatkan
bahwa gas-gas yang terlepas dari magma (degassing magma) dapat membawa
logam-logam. erdasarkan studi terhadap beberapa tipe endapan, memperlihatkan
adanya hubungan antara jenis (komposisi) magma yang berasosiasi dengan
kandungan unsur-unsur logam tertentu, antara lain
• Magma (batuan beku) dengan kandungan /#" dan ;a#" yang tinggi
dapat menjadi host untuk unsur-unsur lithophile seperti <r, ;b dan
9anthanides.
• Magma dengan komposisi aluminous yang kaya dengan G secara spesifik
berasosiasi dengan Sn, Mo, dan .
• Timah (Sn) dan tungsten (D) memperlihatkan kecenderungan berasosiasi
dengan 8reduced magma: (dicirikan dengan absen-nya magnetite).
• Tembaga (+u) dan Molibdenum (Mo) memperlihatkan kecenderungan
berasosiasi dengan 8oHided magma: (dicirikan dengan kehadiran
magnetite).
erdasarkan pemetaan terhadap keberadaan (sebaran) endapan-endapan pada
lingkungan hydrothermal memperlihatkan korelasi antara lingkungan tektonik
(busur magmatik) dengan distrik (komplek) bijih.
15
7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc
http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 16/23
2.5 S'arn Produ' Hi5o%er)al
De1inisi
Skarn dapat terbentuk selama metamorfisme kontak atau regional. Selain
itu juga dari berbagai macam proses metasomatisme yang melibatkan fluida
magmatik, metamorfik, meteorik, dan yang berasal dari laut. Skarn dapat
ditemukan di permukaan sampai pluton, di sepanjang sesar dan shear !one, di
sistem geotermal dangkal, pada dasar lantai samudra maupun pada kerak
bagian bawah yang tertutup oleh dataran hasil metamorfisme burial dalam.
Skarn dibagi menjadi endoskarn dan eksoskarn dengan didasarkan pada jenis
kandungan protolit.
Mineralo0i
Secara umum, /uarsa dan kalsit selalu hadir dalam semua jenis skarn.
Sedangkan mineral lain hanya hadir pada jenis skarn tertentu seperti talk,
serpentine, dan brusit yang hadir hanya pada skarn tipe magnesian.
E4olusi s'arn
Gormasi dari skarn deposit merupakan hasil dari proses yang dinamis.
ada sebagian besar skarn deposit, terdapat beberapa transisi dari
16
7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc
http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 17/23
metamorfisme distal yang menghasilkan hornfels dan skarnoid ke
metamorfisme proHimal yang menghasilkan skarn yang mengandung bijih
berukuran relatif kasar. Selama gradien suhu yang tinggi dan sirkulasi fluida
skala besar akibat intrusi magma, metamorfisme kontak dapat menjadi lebih
kompleks dibandingkan model rekristalisasi isokimia yang menyusun
metamorfisme regional. Semakin kompleks fluida metasomatisme, akan
menghasilkan keterkaitan antara proses metamorfisme yang murni dengan
proses metasomatisme.
8onasi S'arn de5osi%
Terdapat pola !onasi pada skarn pada umumnya. ola !onasi ini berupa
proHimal garnet, distal piroksen, dan idiokras (atau piroksenoid seperti
wolastonit, bustamit dan rodonit) yang terdapat pada kontak antara skarn dan
marmer. Selain itu, masing-masing mineral penyusun skarn dapat
menunjukan warna yang sistematis atau komposisi yang ber3ariasi dalam
pola !onasi yang lebih luas.
Te'%oni' Se%%in0
/lasifikasi tektonik yang sangat berguna dari deposit skarn seharusnya
mengelompokkan tipe skarn yang pada umumnya berada bersama dan
membedakannya yang secara khusus terdapat dalam tektonik setting yang
khusus. Sebagai contohnya, deposit skarn calcic Ge-+u sebenarnya hanyalah
tipe skarn yang ditemukan dalam wilayah busur kepulauan samudra. anyak
dari skarn ini juga diperkaya oleh +o, ;i, +r, dan 6u. Sebagai tambahan,
beberapa skarn yang mengandung emas yang bernilai ekonomis muncul dan
telah terbentuk pada back arc basin yang berasosiasi dengan busur 3olkanik
samudra (@ay et al., 04II). eberapa kenampakan kunci yang menyusun
skarn tersebut terpisah dari asosiasinya dengan magma dan kerak yang lebih
berkembang adalah yang berasosiasi dengan pluton yang bersifat gabbro dan
diorit, endoskarn yang melimpah, metasomatisme yang tersebar luas dan
ketidakhadiran Sn dan b.
/ebanyakan deposit skarn berasosiasi dengan busur magmatik yang
berkaitan dengan subduksi dalam kerak benua. /omposisi pluton berkisar
17
7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc
http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 18/23
dari diorit sampai granit walaupun pada dasarnya memiliki perbedaan
diantara tipe skarn logam yang muncul untuk mencerminkan lingkungan
geologi setempat (kedalaman formasi, pola struktural dan fluida) lebih pada
perbedaan pokok dari petrogenesis (;akano,et al., 044'). Sebaliknya, skarn
yang mengandung emas pada lingkungan ini berasosiasi dengan pluton yang
tereduksi secara khusus yang mungkin mewakili sejarah geologi yang khusus.
eberapa Skarn, tidak berasosiasi dengan subduksi yang berkaitan dengan
magmatisme. luton yang berkomposisi granit, pada umumnya mengandung
musko3it dan biotit primer, megakristal kuarsa berwarna abu-abu gelap,
lubang-lubang miarolitik, alterasi tipe greisen, dan anomali radioaktif. Skarn
yang terasosiasi, kaya akan timah dan fluor walaupun induk dari elemen lain
biasanya hadir dan mungkin penting secara ekonomis. erkembangan
rangkaian ini termasuk D, e, , 9i, i, <n, b, J, G, dan @$$.
!9 Per3edaan Enda5an Hi5o%er)al Meso%er)al dan E5i%er)al
0. $ndapan hipotermal, dengan ciri-ciri yaitu
• Tekanan dan temperatur pembekuan relatif paling tinggi.
• $ndapan berupa urat-urat dan korok yang berasosiasi dengan intrusi
dengan kedalaman yang besar.
18
7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc
http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 19/23
Gambar 2.5 batuan korok dan urat kuarsa berlapis
•6sosiasi mineralnya berupa sulfida, misalnya pirit, kallopirit, galena,dan spalerit serta oksidasi besi.
• ada intrusi granit sering berupa endapan logam 6u, b, Sn
Gambar 2.6 Galena
#. $ndapan Mesotermal, dengan ciri-ciri yaitu
• Tekanan dan temperatur yang berpengaruh lebih rendah daripada
endapan hipotermal.
• $ndapannya berasosiasi dengan batuan beku asam-basa dan dekat
dengan permukaan bumi.
• Tekstur akibat 8cavity filling : jelas terlihat, sekalipun sering mengalami
proses penggantian antara lain berupa 8crustification: dan 8banding :.
19
7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc
http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 20/23
Gambar 2.7 Tekstur kalsedon berlapis (banded
chalcedonic) (Morrison, dkk., 199)
Gambar 2.! (kiri) Tekstur crustiform; (kanan) Tekstur
colloform-crustiform
• 6sosiasi mineralnya berupa sulfida, misalnya 6u, +u, 6g, 6s, Sb dan
"ksida Sn.
• roses pengayaan sering terjadi.
&. $ndapan $pitermal, dengan ciri-ciri sebagai berikut
• Tekanan dan temperatur yang berpengaruh paling rendah.
•
Tekstur penggantian tidak luas, jarang terjadi.• $ndapan bias dekat atau pada permukaan bumi.
• /ebanyakan teksturnya berlapis atau berupa 8 fissure$vein:.
• Struktur khas yang sering terjadi adalah 8cockade structure:.
20
7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc
http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 21/23
Gambar 2.9 Tekstur cockade (Morrison, dkk., 199)
• 6sosiasi mineral logamnya berupa 6u dan 6g dengan mineral
8 gangue:nya berupa klasit dan !eolit di samping kuarsa.
BAB III
KESIMPULAN
a. $ndapan mineral adalah akumulasi mineral di suatu cekungan.
b. Sistem hidrothermal yang dipicu adanya intrusi jauh di bawah permukaan
menjadi proses utama yang menyebabkan adanya pergerakan fluida ke dekat
permukaan. 6liran fluida tersebut membawa logam-logam dan kemudian
mengendap dan membentuk endapan - endapan yang dikelompokkan sebagai
endapan hidrothermal.
21
7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc
http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 22/23
c. $ndapan mineral hasil proses hidrothermal dibagi menjadi & !"ingrend
1933#, berdasarkan jauh dekatnya magma serta
temperaturnya serta komposisi mineraoginya yaitu
• $ndapan 1ipothermal pada suhu tinggi (&''' -*'''), terendapkan di
tempat terdekat dengan intrusi.
• $ndapan Mesothermal pada suhu menengah (#''' -&'''), terendapakan di
tempat-tempat yang agak jauh.
• $ndapan $pithermal pada suhu rendah (K#'''), terendapkan di tempat
terjauh dengan intrusi.
b. 6sosiasi mineral $ndapan 1ipothermal berupa sulfida, misalnya pirit,
kallopirit, galena, dan spalerit serta oksidasi besi.
c. ada intrusi granit, endapan 1ipothermal sering berupa endapan logam 6u,
b, Sn
d. $ndapan 1ipothermal terbentuk pada tekanan dan temperatur pembekuan
relatif paling tinggi.
e. $ndapan 1ipothermal berupa urat-urat dan korok yang berasosiasi dengan
intrusi dengan kedalaman yang besar.
DAFTAR PUSTAKA
httpBBelyasdasil3acabral.blogspot.comB
httpBBhadiwijayatambang.blogspot.comB#'00B'&Bfase-hidrothermal.html
httpBBminingforce.blogspot.comB#'0'B'IBgenesaketerjadian-bahan-galian.html
httpBBminingforce.blogspot.comB#'0'L'IL'CLarchi3e.html
httpBBneyrietattu.blogspot.comB
httpBBphiin.wordpress.comB#'0'B0'B00B#'B
httpBBtambangunhas.wordpress.comBtagBmineral-depositB
httpBBwww.indiana.eduBg0'*labBimagesBgaiaLchapterL0&B3entLcommunities.htm
httpBBwww.mgi.esdm.go.idBcontentBmenyingkap-potensi-kekayaan-dasar-laut-
perairan-flores-dalam-perspektif-geologi-kelautanhttpBBwww.pabbicara.co.ccB#'0'B0#B3-beha3iorurldefault3mlo.html
22
7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc
http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 23/23
23