23
 TUGAS MATA KULIAH ENDAPAN MINERAL PROSES HIDROTERMAL PEMBENTUK FORMASI ENDAPAN MINERAL HIPOTERMAL Disusun oleh : Ariel Anandia N L!L""#"$! Ari Se%&o Mardhi'o L!L""(""( Frenn&%a Kusu)a * L!L""("!( Ri+,i'a M&dh&a O L!L""("-- PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNI.ERSITAS DIPONEGORO SEMARANG /UNI !"$$

128235680 Hipotermal Doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hidro

Citation preview

Page 1: 128235680 Hipotermal Doc

7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc

http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 1/23

TUGAS MATA KULIAH ENDAPAN MINERAL

PROSES HIDROTERMAL PEMBENTUK FORMASI

ENDAPAN MINERAL HIPOTERMAL

Disusun oleh :

Ariel Anandia N L!L""#"$!

Ari Se%&o Mardhi'o L!L""(""(

Frenn&%a Kusu)a * L!L""("!(

Ri+,i'a M&dh&a O L!L""("--

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK 

UNI.ERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

/UNI !"$$

Page 2: 128235680 Hipotermal Doc

7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc

http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 2/23

BAB I

PENDAHULUAN

$$ La%ar Bela'an0

Secara umum genesa bahan galian mencakup aspek-aspek keterdapatan,

 proses pembentukan, komposisi, model (bentuk, ukuran, dimensi),kedudukan, dan faktor-faktor pengendali pengendapan bahan galian

(geologic controls).

Tujuan utama mempelajari genesa suatu endapan bahan galian adalah

sebagai  pegangan dalam menemukan dan mencari endapan-endapan baru,

mengungkapkan sifat-sifat fisik dan kimia endapan bahan galian, membantu

dalam penentuan (penyusunan) model eksplorasi yang akan diterapkan, serta

membantu dalam penentuan metoda penambangan dan pengolahan bahan

galian tersebut. 

Mineral merupakan suatu bahan alam yang mempunyai sifat-sifat fisis

dan kimia tetap dapat berupa unsur tunggal atau persenyawaan kimia yang

tetap, pada umumnya anorganik, homogen, dapat berupa gas, padat, dan cair.

roses pembentukan mineral ini harus berasal dari alam, bukan dari hasil

laboratorium, misalnya di alam !at dengan komposisi Si"# adalah mineral

kuasa sedangkan apabila dibuat secara kimia, maka namanya adalah Silisium

dioksida.

$ndapan-endapan mineral yang muncul sesuai dengan bentuk asalnya

disebut dengan endapan primer (hypogen). %ika mineral-mineral primer telah

terubah melalui pelapukan atau proses-proses luar ( superficial processes)

disebut dengan endapan sekunder ( supergen).

Mineral yang terbentuk biasanya berasosiasi dengan mineral lain, yang

kemudian disebut dengan endapan mineral. embentukan endapan mineral

dapat disebabkan oleh beberapa proses, salah satunya adalah proses

2

Page 3: 128235680 Hipotermal Doc

7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc

http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 3/23

hydrothermal . roses hydrothermal terjadi akibat dari cairan panas alami

yang membawa mineral ke tempat baru atau dapat mengubah mineral

menjadi mineral baru (alterasi). Mineralisasi yang berasosiasi dengan fluida

hidrotermal bertemperatur tinggi (&'' - *''+) dan tekanan yang sangat tinggi

akan membentuk formasi endapan hipotermal.

roses ini cukup menarik untuk dibahas karena endapan mineral strategis

 banyak terbentuk karena proses ini, misalnya endapan mineral pada batuan

 porfiri dan skarn.

$! Iden%i1i'asi )asalah

erdasarkan uraian di atas maka dalam makalah ini akan dirumuskan

 permasalahannya sebagai berikut

• agaimana proses pembentukan endapan mineral hipotermal

• roses hydrothermal  yang terjadi pada endapan mineral hipotermal

• /arakteristik endapan mineral hipotermal yang terbentuk pada proses

hydrothermal ?

1.3 Ma'sud dan %u2uan

0.&.0 Maksud

• Melakukan pembelajaran tentang proses-proses hydrothermal   yang

terjadi pada pembentukan endapan mineral hipotermal.

• Melakukan pembelajaran mengenai karakteristik endapan mineral

hipotermal hasil dari proses hydrothermal.

0.&.# Tujuan

• Mengetahui proses hydrothermal pada endapan mineral hipotermal.

• Mengetahui karakteristik endapan mineral hipotermal hasil proses

hydrothermal.

3

Page 4: 128235680 Hipotermal Doc

7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc

http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 4/23

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Proses Hidro%er)al

1idrothermal adalah larutan sisa magma yang bersifat 2aqueous2 sebagai

hasil differensiasi magma. 1idrothermal ini kaya akan logam-logam yang

relati3e ringan, dan merupakan sumber terbesar (4'5) dari proses

 pembentukan endapan-endapan bijih.

roses 1idrothermal yaitu air panas yang naik akibat proses magmatikataupun dari proses lainnya seperti air meteorik atau yang terbebaskan pada

suatu proses malihan. 6ir panas tersebut dapat melarutkan unsur logam dari

 batuan yang dilaluinya, kemudian diendapkan di suatu tempat pada

temperatur yang lebih rendah, sebagian besar cebakan mineral berasal dari

 proses ini.

Sirkulasi hidrotermal dalam arti yang paling umum adalah sirkulasi air

 panas, sedangkan 7unani 8hydros”  yang berarti air dan 2termos8 berarti

 panas. Sirkulasi hidrotermal terjadi paling sering di sekitar sumber panas di

dalam kerak bumi. 1al ini umumnya terjadi di dekat gunung berapi akti3itas,

tetapi dapat terjadi pada kerak dalam berhubungan dengan intrusi granit , atau

sebagai hasil dari orogeny atau metamorfosis .

Selain itu dapat juga menghasilkan ubahan pada batuan yang dialirinya.

9arutan hidrotermal mempunyai peranan penting dalam pembentukan

cebakan mineral yang berharga, dengan membentuk urat-urat dan alterasi

 batuan. +ebakan mineral berharga hasil larutan hidrotermal lebih banyak

dijumpai dari pada tipe lainnya. /omposisi utama dari larutan hidrotermal

adalah air.

6irnya selalu mengandung garam-garam, sodium khlorida, potassium

khlorida, kalsium sulfat, dan kalsium khlorida. /adar garam yang terlarut

sangatlah ber3ariasi, mulai dari salinitas air laut yaitu &.*5 berat sampai

 puluhan kalinya. 9arutan yang sangat 8asin: (barin, kadar garam tinggi) dapat

4

Page 5: 128235680 Hipotermal Doc

7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc

http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 5/23

melarutkan sedikit mineral yang tamoaknya tidak larut seperti emas,

kalkopirit, galena dan sfalerit.

9arutan hidrotermal terjadi dalam beberapa cara. Salah satunya peleburan

magma yang terjadi oleh parsial basah yang mendingin dan mengkristal, air

yang menyebabkan peleburan parsial basah dilepaskan. ;amun tidak sebagai

air murni, tetapi mengandung semua unsure yang dapat larut yang terdapat

 pada magma seperti ;a+l dan unsure kimia emas, perak, tembaga, timbal,

!inc, merkuri dan molybdenum, yang tidak terikat kuarsa, feldspar, dan

mineral lain dengan substitusi ion. Suhu yang tinggi meningkatkan efektifitas

larutan yang sangat asin ini untuk membentuk endapan mineral hidrotermal.

Ga)3ar !$ Sir'ulasi Hidro%her)al

$ndapan mineral yang terbentuk dari 3olkanisme pematang tengah

samudra dinamakan volcanogenic massive sulfide deposits atuan kerak

samudra yang kaya akan piroksen menghasilkan larutan mengandung +u dan

<n.1asilnya, endapan volcanogenic massive sulfide kaya akan copper dan

 zinc.

5

Page 6: 128235680 Hipotermal Doc

7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc

http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 6/23

Ga)3ar !! 4ol'anis)e 5e)a%an0 %en0ah sa)udra

ada black smokers, cairan hydrothermal yang naik berwarna hitam

disebabkan oleh partikel sufida besi dan presipitasi mineral lain merupakan

cerobongnya dari larutan yang mendingin oleh air laut yang dingin. Struktur

seperti cerobong terdiri dari  pyrite, chalcopyrite, dan mineral bijih lainnya

diendapkan oleh larutan hydrothermal.

Ga)3ar !6  Black smokers

=olkanisme dan panas merupakan satu kesatuan. "leh karena itu wajar

 bila banyak endapan mineral berasosiasi dengan batuan 3olkanik panas yag

dimasuki air yang bersirkulasi di kedalaman, yang berasal dari air hujan atau

air laut. anyak sekali endapan mineral dijumpai pada bagian atas tumpukan

6

Page 7: 128235680 Hipotermal Doc

7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc

http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 7/23

3olkanik, yang diendapkan saat larutan hidrotermal bergerak naik, mendingin

dan mengendapkan mineral bijih.

Saat larutan hidrotermal bergerak perlahan ke atas larutan akan

mendingin sangat lambat. %ika mineral terlarut diendapkan (precipitated) dari

larutan ini akan menyebar jauh dan luas sehingga tidak cukup terkonsentrasi

membentuk endapan bijih. ;amun apabila larutannya bergerak cepat seperti

melalui rekahan yang terbuka pada massa batuan yang hancur (shattered) atau

lapisan tefra porous dimana aliran agak lancer pendinginannya dapat

 berlangsung secara tiba-tiba dan pada jarak yang pendek. resipitasi cepat

cepat dan konsentrasi mineral menghasilkan cebakan mineral. engaruh

lainnya adalah penurunan tekanan yang cepat, mengubah komposisi larutan

karena bereaksi dengan batuan di sekitarnya, dan mendingin akibat

 bercampur dengan air laut dapat juga menyebabkan presipitasi cepat dan

membentuk konsentrasi cebakan.

2.2 Sis%e) Hidro%er)al

Sistem hidrotermal didefinisikan sebagai sirkulasi fluida panas (*' -

>*''+), secara lateral dan 3ertikal pada temperatur dan tekanan yang

 ber3ariasi di bawah permukaan bumi. Sistem ini mengandung dua komponen

utama, yaitu sumber panas dan fase fluida. Sirkulasi fluida hidrotermal

menyebabkan himpunan mineral pada batuan dinding menjadi tidak stabil dan

cenderung menyesuaikan kesetimbangan baru dengan membentuk himpunan

mineral yang sesuai dengan kondisi yang baru, yang dikenal sebagai alterasi

(ubahan) hidrotermal.

Sis%e) Hidro%er)al Di Indonesia

Sistem hidrotermal di ?ndonesia umumnya merupakan sistem

hidrothermal yang mempunyai temperatur tinggi (##*o+), hanya beberapa

diantaranya yang mempunyai temperatur sedang (0*'-##*o+). ada dasarnya

sistem panas bumi jenis hidrothermal terbentuk sebagai hasil perpindahan

 panas dari suatu sumber panas ke sekelilingnya yang terjadi secara konduksi

7

Page 8: 128235680 Hipotermal Doc

7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc

http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 8/23

dan secara kon3eksi. erpindahan panas secara konduksi terjadi melalui

 batuan, sedangkan perpindahan panas secara kon3eksi terjadi karena adanya

kontak antara air dengan suatu sumber panas. erpindahan panas secara

kon3eksi pada dasarnya terjadi karena gaya apung (bouyancy).

6ir karena gaya gra3itasi selalu mempunyai kecenderungan untuk

 bergerak kebawah, akan tetapi apabila air tersebut kontak dengan suatu

sumber panas maka akan terjadi perpindahan panas sehingga temperatur air

menjadi lebih tinggi dan air menjadi lebih ringan. /eadaan ini menyebabkan

air yang lebih panas bergerak ke atas dan air yang lebih dingin bergerak turun

ke bawah, sehingga terjadi sirkulasi air atau arus kon3eksi.

6danya suatu sistim hidrothermal di bawah permukaan sering kali

ditunjukkan oleh adanya manifestasi panasbumi di permukaan ( geothermal

 surface manifestation), seperti mata air panas, kubangan lumpur panas (mud

 pools), geyser dan manifestasi panasbumi lainnya, dimana beberapa

diantaranya, yaitu mata air panas, kolam air panas sering dimanfaatkan oleh

masyarakat setempat untuk mandi, berendam, mencuci, masak dll.

Manifestasi panasbumi di permukaan diperkirakan terjadi karena adanya

 perambatan panas dari bawah permukaan atau karena adanya rekahan-

rekahan yang memungkinkan fluida panasbumi (uap dan air panas) mengalir

ke permukaan.

erdasarkan pada jenis fluida produksi dan jenis kandungan fluida

utamanya, sistim hidrotermal dibedakan menjadi dua, yaitu sistim satu fasa

atau sistim dua fasa. Sistim dua fasa dapat merupakan sistem dominasi air

atau sistem dominasi uap. Sistim dominasi uap merupakan sistim yang sangat

 jarang dijumpai dimana reser3oir panas buminya mempunyai kandungan fasa

uap yang lebih dominan dibandingkan dengan fasa airnya. @ekahan

umumnya terisi oleh uap dan pori‐ pori batuan masih menyimpan air.

@eser3oir air panasnya umumnya terletak jauh di kedalaman di bawah

reser3oir dominasi uapnya. Sistim dominasi air merupakan sistim panas bumi

yang umum terdapat di dunia dimana reser3oirnya mempunyai kandungan air

yang sangat dominan walaupun 8boiling: sering terjadi pada bagian atas

8

Page 9: 128235680 Hipotermal Doc

7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc

http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 9/23

reser3oir membentuk lapisan penudung uap yang mempunyai temperatur dan

tekanan tinggi. Aibandingkan dengan temperatur reser3oir minyak,

temperatur reser3oir panasbumi relatif sangat tinggi, bisa mencapai &*''o+.

erdasarkan pada besarnya temperatur, 1ochstein (044') membedakan sistim

 panasbumi menjadi tiga, yaitu

a. Sistem panasbumi bertemperatur rendah, yaitu suatu sistem yang

reser3oirnya mengandung fluida dengan temperatur lebih kecil dari 0#*'+.

b. SistemBreser3oir bertemperatur sedang, yaitu suatu sistem yang

reser3oirnya mengandung fluida bertemperatur antara 0#*'+ dan ##*'+.

c. SistemBreser3oir bertemperatur tinggi, yaitu suatu sistem yang reser3oirnya

mengandung fluida bertemperatur diatas ##*'+.

Sistim panas bumi seringkali juga diklasifikasikan berdasarkan entalpi fluida

yaitu sistim entalpi rendah, sedang dan tinggi. /riteria yang digunakan

sebagai dasar klasifikasi pada kenyataannya tidak berdasarkan pada harga

entalphi, akan tetapi berdasarkan pada temperatur mengingat entalphi adalah

fungsi dari temperatur.

2.3 Proses dan Ti5e Hidro%er)al Pada Enda5an Mineral

$ndapan mineral hidrotermal dapat terbentuk karena sirkulasi fluida

hidrotermal yang melindi (leaching ), mentranspor, dan mengendapkan

mineral-mineral baru sebagai respon terhadap perubahan fisik maupun

kimiawi (irajno, 044#, dalam Sutarto, #''C).

roduk akhir dari proses diferensiasi magmatik adalah suatu larutan yang

disebut larutan magmatik yang mungkin dapat mengandung konsentrasi

logam yang dahulunya berada dalam magma. 9arutan magmatik ini yang juga

disebut larutan hidrotermal banyak mengandung logam-logam yang berasal

dari magma, yang sedang membeku dan diendapkan di tempat-tempat sekitar

magma yang sedang membeku tadi.

9arutan ini makin jauh dari magma, akan makin kehilangan panasnya

sehingga dikenal

9

Page 10: 128235680 Hipotermal Doc

7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc

http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 10/23

a. Aeposit hidrotermal suhu tinggi di tempat terdekat dengan intrusi.

 b. Aeposit hidrotermal suhu menengah di tempat-tempat yang agak jauh.

c. Aeposit hidrotermal suhu rendah ditempat yang jauh

Ga)3ar !7  Sis%e) Hidro%her)al

Aeposit tersebut juga dinamakan deposit hipotermal, mesotermal dan

epitermal, tergantung dari suhu, tekanan dan keadaan geologi di mana mereka

terbentuk, seperti yang ditunjukkan oleh mineral-mineral yang dikandungnya.

Aalam perjalanan menerobos batuan, larutan hidrotermal akan mendepositkan

mineral-mineral yang dikandungnya di rongga-rongga batuan dan

membentuk deposit celah (cavity filling deposit ) atau melalui proses

metasomatik membentuk deposit pergantian (replacement deposit ). Secara

umum deposit replasemen terjadi pada kondisi suhu dan tekanan tinggi, pada

daerah lebih dekat dengan batuan intrusifnya yang merupakan deposit

hipotermal, sedang deposit celah lebih banyak terjadi di daerah dengan suhu

dan tekanan rendah, yang merupakan deposit epitermal yang terletak agak

 jauh dari batuan intrusifnya.

Syarat penting terjadinya deposit hidrotermal adalah

a. 6danya larutan yang mampu melarutkan mineral.

 b. 6danya rekahanBrongga pada batuan, di mana larutan dapat lewat.

c. 6danya tempat, di mana larutan akan mendepositkan kandungan

mineralnya.

d. 6danya reaksi kimia yang menghasilkan pengendapan mineral

10

Page 11: 128235680 Hipotermal Doc

7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc

http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 11/23

e. /onsentrasi mineral yang cukup di dalam deposit, sehingga

menguntungkan kalau ditambang.

Menurut Darmada (#''E), klasifikasi endapan hidrotermal dapat

dibedakan menjadi C berdasarkan jauh dekatnya magma serta

temperaturnya serta komposisi mineraoginya yaitu

a. $ndapan 1ipotermal.

Mineralisasi yang berasosiasi dengan fluida hidrotermal bertemperatur

tinggi (&'' - *''+) dan tekanan yang sangat tinggi (Morrison, 044E).

1) orfiriF endapan hidrotermal yang terbentuk seperti  stockwork   atau

diseminasi (menyebar) secara dominan yang berasosiasi dengan

intrusi porfiritik dengan mineralisasi yang berasosiasi lebih dominan

dengan alterasi potasik (Morrison, 044E).

#) SkarnF mineralisasi yang terbentuk pada temperatur sedang-tinggi,

 berhubungan dengan batuan yang teralterasi hidrotermal B proses

metasomatisme yang dekat dengan tubuh intrusi dan batuan karbonat(Morrison, 044E).

b. $ndapan Mesotermal (hear !one).

Mineralisasi yang terbentuk pada daerah yang dalam di dalam kerakbumi,

dari fluida hidrotermal bertemperatur tinggi (#''-&''+, bahkan dapat

mencapai C''+), dekat dengan tekanan litostatik (tekanan sangat tinggi).

Gluida dapat berasal dari fluida meteorik danBatau magmatik danBatau

metamorfik, di mana fluida metamorfik lebih dominan. Mineralisasi ini

 biasanya disebut sebagai metamorfogenik (Morrison, 044E), contohnya

1)  "odeF endapan urat epigenetik pada metamorphic terrane  (/errich,

044&, dalam Aeb, #''E). $ndapan ini juga disebut endapan emas yang

 berasal dari batuhijau ( greenstone), endapan emas orogenik, endapan

emas gerus (terbentuk pada shear zone), endapan emas murni (6u).

11

Page 12: 128235680 Hipotermal Doc

7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc

http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 12/23

c. $ndapan $pitermal.

Mineralisasi yang terbentuk oleh fluida hidrotermal pada daerah dekat

 permukaan yang berhubungan akti3itas 3olkanisme (batuan beku),

awalnya ditentukan terbentuk pada temperatur *'-#''+, namun saat ini

kemungkinan dapat terbentuk pada temperatur 0''-&''+. $ndapan ini

dibedakan menjadi dua, yaitu endapan sulfidasi rendah dan sulfidasi tinggi

(Morrison, 044E) (tipe ini akan dibahas selanjutnya).

d. $ndapan Sulfida Masif atuan =olkanik (#olcanogenic$%osted &assive

ulphideB=1MS).

Mineralisasi yang berasosiasi dengan sistem hidrotermal yang berkembang

di daerah 3olkanik dan batuan 3olkanoklastik (3olkanik-sedimen) pada

daerah dasar laut (Morrison, 044E).

Sedangkan menurut !"ingrend 1933# endapan hydrothermal

dapat dibagi menjadi tiga yaitu hipoterma$ mesoterma$

dan epiterma.

!7 Enda5an Hi5o%er)al

ada proses hypothermal ini terletak paling dekat dengan tubuh intrusi

dan diendapkan dalam suhu yang paling tinggi antara C*'o - &''o+. 9arutan

ini, yang menembus batuan induk atau batuan samping akan membawa

mineral-mineral yang mengisi rekaan-rekaan dan membentuk cavity filling

deposit   serta mengalami proses pengatian pada batuan induk dan batuan

samping sebagai replacement deposit   yang akan menghasilkan mineral

semudengan pengisisan oleh Glurite dan barite. engendapan ini melalui

larutan colloid dan membentuk larutan metacoloid   dengan ciri adanya

subtitusi yang mempunyai jari-jari ion sama dengan unsur yang digantikan.

$ndapan ini berupa urat (vein) korok (dike) dicirikan oleh proses replacement

yang kuat menghasilkan gossan dan skarn. $ndapan ini biasanya ada pada

12

Page 13: 128235680 Hipotermal Doc

7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc

http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 13/23

mineral yang ada sulpida seperti pyrite, chalcopryite, galena dan sphalerite.

ada intrusi granit sering berupa endapan logam 6u, b, Sn.

Gaktor-faktor yang mempengaruhi kondisi secara umum pada lingkungan

ini, yang mencirikan karakteristik dari proses mineralisasi, temasuk kondisi

geologi lokal (permeabilitas dan reakti3itas dari host-rocks) dan tekanan

 beserta temperatur dari fluida hydrothermal (air pada temperatur 0''+ dapat

tetap menjadi cairan dibawah tekanan yang tinggi tetapi ketika berada

lingkungan tekanan yang rendah dapat mendidih secara tiba-tiba bahkan

meledak secara eHplosi3e). Gluida hydrothermal mungkin dari residu magma

asli, tetapi umumnya terbentuk ketika airtanah terpanaskan oleh tubuh batuan

yang meleleh, contohnya sebuah sub$volcanic magma$chamber .

%roses &erbentuknya 'ndapan (ipoterma

0. 'roses avity filling  

9arutan sisa yang encer mengisi ronga-ronga yang ada yaitu celah atau

rekahan batuan akan memberikan endapan mineral yang disebut sebagai

 proses ca3ity filling. embentukan mineral awalnya terjadi sepanjang

dinding bagian dari rekahan kemudian tumbuh kebagian tengahnya seperti

 pembentukan mineral kuarsa dari pingir celah kearah bagian tengah. %ika

hanya satu mineral yang mengisi suatu celah dan terus tumbuh sampai

celah tersebut tertutup akan terbentuk endapan bijih yang massif dan

homogen. engisihan ini dapat terdiri dari macam-macam mineral yang

tumbuh berupa uratan.

roses cavity filling  dapat di kelompokan menjadi

a. #eins  merupakan pengisian mineral pada celah-celah batuan yang

 berupa urat-urat contohnya urat kuarsa terbentuk pada endapan larutan

celah pada batuan yang terbuka, sehingga menbentuk mineral berupah

urat-urat. iasanya pada batuan yang bersifat britle. $ndapan-endapan

yang terisi pada urat-urat antara lain kuart!, gold, sil3er, <ink dan

copper.

13

Page 14: 128235680 Hipotermal Doc

7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc

http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 14/23

 b. hear !one deposits  merupakan !ona tipis, sheetlike, sambungkan

celah-celah atau <ona, berfungsi sebagai saluran istimewa untuk proses

mineralisasi, dan terjadi dalam lapisan batuan dan celah batuan yang

dibentuk oleh endapan-endapan yang berukuran halus.

c. tockwork merupakan hubungan yang berjalinan antara mineral biji

yang berukuran kecil pada urat yang melewati batuan dengan skala

yang luas. Aari ukuran centimeter sampai beberapa meter yang urat-

uratnya saling mengikat. ada umumnya terjadi pada pengisian celah

yang terbuka, celah tersebut karena intrusi.

. 'roses *eplacement

ada umumnya proses ini terjadi pada suhu masih tinggi yaitu C''-#*' o+

sehingga proses pengendapan dapat mengantikan satu mineral dengan

mineral lain. roses ini merupakan proses penting pada pembentukan

epigenetic (terbentuk setelah pembentukan host rock), sehingga kaya akan

unsure sulfide. 6papun sumbernya larutan yang memiliki temperatur

hangat ini disebut fluida hidrotermal, dan mineral bijih yang mungkin

terendapkan adalah mineral bijih hidrotermal.

roses replacement terdiri dari

a.  +ndapan massive. 7ang mencirikan adalah ukuran endapan ber3ariasi

dan terbentuk secara irregular. ada umumnya terdapat pada

 batugamping dengan lapisan yang menebal sampai menipis karena

mengikuti ronga-ronga pada batugamping.

 b. *eplacement lode deposits merupakan pengisihan celah tipis yang telah

mengalami replacement berupah lapisan sisipan atau sendiri. iasanya

mencapai beberapa centimeter sampai beberapa meter 

c.  isseminated replacement deposits merupakan endapan replacement

yang menebar berupa urat-urat.

Mineral &an0 salin0 3erasosiasi &an0 di5en0aruhi oleh 5roses h&dro%her)al

erdasarkan data-data eksperimen dan pemodelan memperlihatkan bahwa logam-

logam pada umumnya termobilisasi (berasosiasi) dengan magma. erdasarkan

14

Page 15: 128235680 Hipotermal Doc

7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc

http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 15/23

 pengukuran-pengukuran pada material hasil letusan gunung api memperlihatkan

 bahwa gas-gas yang terlepas dari magma (degassing magma) dapat membawa

logam-logam. erdasarkan studi terhadap beberapa tipe endapan, memperlihatkan

adanya hubungan antara jenis (komposisi) magma yang berasosiasi dengan

kandungan unsur-unsur logam tertentu, antara lain

• Magma (batuan beku) dengan kandungan /#" dan ;a#" yang tinggi

dapat menjadi host untuk unsur-unsur lithophile seperti <r, ;b dan

9anthanides.

• Magma dengan komposisi aluminous yang kaya dengan G secara spesifik

 berasosiasi dengan Sn, Mo, dan .

• Timah (Sn) dan tungsten (D) memperlihatkan kecenderungan berasosiasi

dengan 8reduced magma: (dicirikan dengan absen-nya magnetite).

• Tembaga (+u) dan Molibdenum (Mo) memperlihatkan kecenderungan

 berasosiasi dengan 8oHided magma: (dicirikan dengan kehadiran

magnetite).

erdasarkan pemetaan terhadap keberadaan (sebaran) endapan-endapan pada

lingkungan hydrothermal memperlihatkan korelasi antara lingkungan tektonik

(busur magmatik) dengan distrik (komplek) bijih.

15

Page 16: 128235680 Hipotermal Doc

7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc

http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 16/23

2.5 S'arn Produ' Hi5o%er)al

De1inisi

Skarn dapat terbentuk selama metamorfisme kontak atau regional. Selain

itu juga dari berbagai macam proses metasomatisme yang melibatkan fluida

magmatik, metamorfik, meteorik, dan yang berasal dari laut. Skarn dapat

ditemukan di permukaan sampai pluton, di sepanjang sesar dan shear !one, di

sistem geotermal dangkal, pada dasar lantai samudra maupun pada kerak

 bagian bawah yang tertutup oleh dataran hasil metamorfisme burial dalam.

Skarn dibagi menjadi endoskarn dan eksoskarn dengan didasarkan pada jenis

kandungan protolit.

Mineralo0i

Secara umum, /uarsa dan kalsit selalu hadir dalam semua jenis skarn.

Sedangkan mineral lain hanya hadir pada jenis skarn tertentu seperti talk,

serpentine, dan brusit yang hadir hanya pada skarn tipe magnesian.

E4olusi s'arn

Gormasi dari skarn deposit merupakan hasil dari proses yang dinamis.

ada sebagian besar skarn deposit, terdapat beberapa transisi dari

16

Page 17: 128235680 Hipotermal Doc

7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc

http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 17/23

metamorfisme distal yang menghasilkan hornfels dan skarnoid ke

metamorfisme proHimal yang menghasilkan skarn yang mengandung bijih

 berukuran relatif kasar. Selama gradien suhu yang tinggi dan sirkulasi fluida

skala besar akibat intrusi magma, metamorfisme kontak dapat menjadi lebih

kompleks dibandingkan model rekristalisasi isokimia yang menyusun

metamorfisme regional. Semakin kompleks fluida metasomatisme, akan

menghasilkan keterkaitan antara proses metamorfisme yang murni dengan

 proses metasomatisme.

8onasi S'arn de5osi%

Terdapat pola !onasi pada skarn pada umumnya. ola !onasi ini berupa

 proHimal garnet, distal piroksen, dan idiokras (atau piroksenoid seperti

wolastonit, bustamit dan rodonit) yang terdapat pada kontak antara skarn dan

marmer. Selain itu, masing-masing mineral penyusun skarn dapat

menunjukan warna yang sistematis atau komposisi yang ber3ariasi dalam

 pola !onasi yang lebih luas.

Te'%oni' Se%%in0

/lasifikasi tektonik yang sangat berguna dari deposit skarn seharusnya

mengelompokkan tipe skarn yang pada umumnya berada bersama dan

membedakannya yang secara khusus terdapat dalam tektonik setting yang

khusus. Sebagai contohnya, deposit skarn calcic Ge-+u sebenarnya hanyalah

tipe skarn yang ditemukan dalam wilayah busur kepulauan samudra. anyak

dari skarn ini juga diperkaya oleh +o, ;i, +r, dan 6u. Sebagai tambahan,

 beberapa skarn yang mengandung emas yang bernilai ekonomis muncul dan

telah terbentuk pada back arc basin yang berasosiasi dengan busur 3olkanik

samudra (@ay et al., 04II). eberapa kenampakan kunci yang menyusun

skarn tersebut terpisah dari asosiasinya dengan magma dan kerak yang lebih

 berkembang adalah yang berasosiasi dengan pluton yang bersifat gabbro dan

diorit, endoskarn yang melimpah, metasomatisme yang tersebar luas dan

ketidakhadiran Sn dan b.

/ebanyakan deposit skarn berasosiasi dengan busur magmatik yang

 berkaitan dengan subduksi dalam kerak benua. /omposisi pluton berkisar

17

Page 18: 128235680 Hipotermal Doc

7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc

http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 18/23

dari diorit sampai granit walaupun pada dasarnya memiliki perbedaan

diantara tipe skarn logam yang muncul untuk mencerminkan lingkungan

geologi setempat (kedalaman formasi, pola struktural dan fluida) lebih pada

 perbedaan pokok dari petrogenesis (;akano,et al., 044'). Sebaliknya, skarn

yang mengandung emas pada lingkungan ini berasosiasi dengan pluton yang

tereduksi secara khusus yang mungkin mewakili sejarah geologi yang khusus.

eberapa Skarn, tidak berasosiasi dengan subduksi yang berkaitan dengan

magmatisme. luton yang berkomposisi granit, pada umumnya mengandung

musko3it dan biotit primer, megakristal kuarsa berwarna abu-abu gelap,

lubang-lubang miarolitik, alterasi tipe greisen, dan anomali radioaktif. Skarn

yang terasosiasi, kaya akan timah dan fluor walaupun induk dari elemen lain

 biasanya hadir dan mungkin penting secara ekonomis. erkembangan

rangkaian ini termasuk D, e, , 9i, i, <n, b, J, G, dan @$$.

!9 Per3edaan Enda5an Hi5o%er)al Meso%er)al dan E5i%er)al

0. $ndapan hipotermal, dengan ciri-ciri yaitu

• Tekanan dan temperatur pembekuan relatif paling tinggi.

• $ndapan berupa urat-urat dan korok yang berasosiasi dengan intrusi

dengan kedalaman yang besar.

18

Page 19: 128235680 Hipotermal Doc

7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc

http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 19/23

Gambar 2.5 batuan korok dan urat kuarsa berlapis

•6sosiasi mineralnya berupa sulfida, misalnya pirit, kallopirit, galena,dan spalerit serta oksidasi besi.

• ada intrusi granit sering berupa endapan logam 6u, b, Sn

  Gambar 2.6 Galena

#. $ndapan Mesotermal, dengan ciri-ciri yaitu

• Tekanan dan temperatur yang berpengaruh lebih rendah daripada

endapan hipotermal.

• $ndapannya berasosiasi dengan batuan beku asam-basa dan dekat

dengan permukaan bumi.

• Tekstur akibat 8cavity filling : jelas terlihat, sekalipun sering mengalami

 proses penggantian antara lain berupa 8crustification: dan 8banding :.

19

Page 20: 128235680 Hipotermal Doc

7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc

http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 20/23

  Gambar 2.7 Tekstur kalsedon berlapis (banded

chalcedonic) (Morrison, dkk., 199)

  Gambar 2.! (kiri) Tekstur crustiform; (kanan) Tekstur

colloform-crustiform

• 6sosiasi mineralnya berupa sulfida, misalnya 6u, +u, 6g, 6s, Sb dan

"ksida Sn.

• roses pengayaan sering terjadi.

&. $ndapan $pitermal, dengan ciri-ciri sebagai berikut

• Tekanan dan temperatur yang berpengaruh paling rendah.

Tekstur penggantian tidak luas, jarang terjadi.• $ndapan bias dekat atau pada permukaan bumi.

• /ebanyakan teksturnya berlapis atau berupa 8 fissure$vein:.

• Struktur khas yang sering terjadi adalah 8cockade structure:.

20

Page 21: 128235680 Hipotermal Doc

7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc

http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 21/23

  Gambar 2.9 Tekstur cockade (Morrison, dkk., 199)

• 6sosiasi mineral logamnya berupa 6u dan 6g dengan mineral

8 gangue:nya berupa klasit dan !eolit di samping kuarsa.

BAB III

KESIMPULAN

a. $ndapan mineral adalah akumulasi mineral di suatu cekungan.

 b. Sistem hidrothermal yang dipicu adanya intrusi jauh di bawah permukaan

menjadi proses utama yang menyebabkan adanya pergerakan fluida ke dekat

 permukaan. 6liran fluida tersebut membawa logam-logam dan kemudian

mengendap dan membentuk endapan - endapan yang dikelompokkan sebagai

endapan hidrothermal.

21

Page 22: 128235680 Hipotermal Doc

7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc

http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 22/23

c. $ndapan mineral hasil proses hidrothermal dibagi menjadi & !"ingrend

1933#, berdasarkan jauh dekatnya magma serta

temperaturnya serta komposisi mineraoginya yaitu

• $ndapan 1ipothermal pada suhu tinggi (&''' -*'''), terendapkan di

tempat terdekat dengan intrusi.

• $ndapan Mesothermal pada suhu menengah (#''' -&'''), terendapakan di

tempat-tempat yang agak jauh.

• $ndapan $pithermal pada suhu rendah (K#'''), terendapkan di tempat

terjauh dengan intrusi.

b. 6sosiasi mineral $ndapan 1ipothermal berupa sulfida, misalnya pirit,

kallopirit, galena, dan spalerit serta oksidasi besi.

c. ada intrusi granit, endapan 1ipothermal sering berupa endapan logam 6u,

b, Sn

d. $ndapan 1ipothermal terbentuk pada tekanan dan temperatur pembekuan

relatif paling tinggi.

e. $ndapan 1ipothermal berupa urat-urat dan korok yang berasosiasi dengan

intrusi dengan kedalaman yang besar.

DAFTAR PUSTAKA

httpBBelyasdasil3acabral.blogspot.comB

httpBBhadiwijayatambang.blogspot.comB#'00B'&Bfase-hidrothermal.html

httpBBminingforce.blogspot.comB#'0'B'IBgenesaketerjadian-bahan-galian.html

httpBBminingforce.blogspot.comB#'0'L'IL'CLarchi3e.html

httpBBneyrietattu.blogspot.comB

httpBBphiin.wordpress.comB#'0'B0'B00B#'B

httpBBtambangunhas.wordpress.comBtagBmineral-depositB

httpBBwww.indiana.eduBg0'*labBimagesBgaiaLchapterL0&B3entLcommunities.htm

httpBBwww.mgi.esdm.go.idBcontentBmenyingkap-potensi-kekayaan-dasar-laut-

 perairan-flores-dalam-perspektif-geologi-kelautanhttpBBwww.pabbicara.co.ccB#'0'B0#B3-beha3iorurldefault3mlo.html

22

Page 23: 128235680 Hipotermal Doc

7/18/2019 128235680 Hipotermal Doc

http://slidepdf.com/reader/full/128235680-hipotermal-doc 23/23

23