36
BAB III TINJAUAN PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Berawal dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan semen di Indonesia, untuk melaksanakan dan memperlancar pembangunan yang akan direncanakan PT SEMEN GRESIK (Persero) mendirikan anak perusahaan di kota Tuban untuk meningkatkan proses produksinya dengan bidang usaha pembuatan kantong dan kemasan industri. Dalam meningkatkan mutu dan produksi yang dihasilkan, PT SEMEN GRESIK (Persero) memiliki 4 anak perusahaan yaitu: 1. PT United Tractor Semen Gresik (UTSG), yang menangani khusus bidang bahan baku (Raw Material). 2. PT Swabina Gatra, yang menangani bidang pengisian semen. 3. PT Swadaya Graha, yang khusus membidangi kontraktor. 4. PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG), yang khusus menangani bidang kemasan atau kantong semen. PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG) berdiri pada tanggal 3 juni 1992 dengan nama PT Prima Kemas Indonesia sesuai akta no. 26 tanggal 03 juni 1992 oleh notaris Ny. Poerbaningsih Adhi Warsit, SH. Dengan pertimbangan bahwa PT. Prima Kemas Indonesia merupakan anak perusahaan PT SEMEN GRESIK (Persero), seperti halnya anak perusahaan lain yang mencantumkan nama semen gresik, pada tanggal 11 Desember 1992 sesuai akte no. 139, nama perusahaan berubah menjadi PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG). Selama tahun 1992 sampai 1994 merupakan masa proyek, sehingga belum ada produk komersil, hanya merupakan produk trial. Pada tanggal 04 April 1994, PT IKSG mulai beroperasi secara komersil dengan bidang usaha pembuatan

13. BAB III

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tinjauan Perusahaan PT IKSG

Citation preview

  • BAB III

    TINJAUAN PERUSAHAAN

    3.1 Profil Perusahaan

    3.1.1 Sejarah Perusahaan

    Berawal dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan semen di

    Indonesia, untuk melaksanakan dan memperlancar pembangunan yang akan

    direncanakan PT SEMEN GRESIK (Persero) mendirikan anak perusahaan di kota

    Tuban untuk meningkatkan proses produksinya dengan bidang usaha pembuatan

    kantong dan kemasan industri. Dalam meningkatkan mutu dan produksi yang

    dihasilkan, PT SEMEN GRESIK (Persero) memiliki 4 anak perusahaan yaitu:

    1. PT United Tractor Semen Gresik (UTSG), yang menangani khusus

    bidang bahan baku (Raw Material).

    2. PT Swabina Gatra, yang menangani bidang pengisian semen.

    3. PT Swadaya Graha, yang khusus membidangi kontraktor.

    4. PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG), yang khusus menangani

    bidang kemasan atau kantong semen.

    PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG) berdiri pada tanggal 3 juni

    1992 dengan nama PT Prima Kemas Indonesia sesuai akta no. 26 tanggal 03 juni

    1992 oleh notaris Ny. Poerbaningsih Adhi Warsit, SH. Dengan pertimbangan

    bahwa PT. Prima Kemas Indonesia merupakan anak perusahaan PT SEMEN

    GRESIK (Persero), seperti halnya anak perusahaan lain yang mencantumkan

    nama semen gresik, pada tanggal 11 Desember 1992 sesuai akte no. 139, nama

    perusahaan berubah menjadi PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG).

    Selama tahun 1992 sampai 1994 merupakan masa proyek, sehingga

    belum ada produk komersil, hanya merupakan produk trial. Pada tanggal 04 April

    1994, PT IKSG mulai beroperasi secara komersil dengan bidang usaha pembuatan

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-2

    kantong dan kemasan industri dengan kapasitas produksi 66 juta kantong per

    tahun jenis produksi sewn kraft bag (kantong kraft jahit) maupun PP Woven.

    Pada tahun 1996, PT IKSG mengambil alih pengelolaan pabrik kantong

    milik PT SEMEN GRESIK (Persero) di Gresik, sehingga menambah total

    kapasitas produksi sebesar 92 juta kantong jenis sewn kraft per tahun. Seiring

    perkembangannya, PT IKSG selalu meningkatkan mutu layanan dan kualitas

    produknya, diantarannya dengan merelokasi pabrik ke lokasi baru di Desa

    Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Untuk memenuhi kebutuhan

    kantong yang semakin tinggi, kapasitas produksi dan kualitas dari tahun ke tahun

    selalu ditingkatkan dengan investasi maupun modifikasi mesin-mesin. Sejak tahun

    2002, PT IKSG telah mencapai total kapasitas produksi sebesar 240 juta kantong

    per tahun. Pertumbuhan ini dapat tercapai karena dukungan sumber daya manusia

    yang berkualitas serta sistem manajemen yang efektif. Dengan komitmen untuk

    menjamin mutu serta mengutamakan kepuasan pelanggan PT IKSG selalu unggul

    dalam layanan, kualitas dan mutu.

    PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG) berlokasi di Desa Socorejo,

    Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban yang memiliki luas area 72.000 m2 yang

    memproduksi kemasan semen antara lain:

    1. 3 ply 50 kg untuk memenuhi kebutuhan semen lokal.

    2. 3 ply 40 kg untuk memenuhi kebutuhan semen lokal.

    3. Semen Tiga Roda.

    4. Semen Padang.

    5. Semen Holcim.

    6. Semen Gresik jenis PPC.

    7. Semen Bosowa.

    Dan masih banyak lagi kemasan-kemasan yang lain yang masih dalam

    proyek perjanjian kontrak dengan pihak-pihak luar.

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-3

    3.1.2 Proses Bisnis Perusahaan

    Secara garis besar proses bisnis PT IKSG adalah memproduksi kantong

    kemasan semen yang sesuai dengan keinginan konsumen kemudian mengirimkan

    kantong kemasan yang telah dipesan kepada konsumen. Berikut ini adalah

    penjabaran proses bisnis PT IKSG beserta flowchart proses bisnis. Langkah awal

    proses bisnis PT IKSG adalah menerima demand dari konsumen yang mana pada

    tahap ini konsumen memberikan informasi berupa detail produk yang dipesan,

    kuantitas produk berikut spesifikasi produk. Pada tahap ini konsumen berhadapan

    langsung dengan pihak marketing perusahaan agar perusahaan dapat

    menerjemahkan keinginan konsumen menjadi production order bagi pihak

    produksi perusahaan. Setelah mengubah keinginan konsumen menjadi production

    order, bagian produksi perusahaan segera melakukan penyusunan jadwal

    produksi. Pada tahap penyusunan rencana produksi, bagian produksi perusahan

    juga berinteraksi dengan pihak gudang untuk mengetahui apakah jumlah material

    yang tersedia mampu memenuhi kebutuhan produksi yang telah direncanakan,

    apabila jumlah material yang tersedia mampu mencukupi kebutuhan

    produksi,maka penjadwalan produksi dapat dilaksanakan.

    Penjadwalan produksi adalah urutan kegiatan produksi yang

    direncanakan dengan membagi proses produksi kepada lima line produksi

    berdasarkan kapasitas yang dimiliki oleh setiap mesin yang berada pada line

    tersebut. Setelah melakukan penjadwalan produksi, maka bagian produksi dapat

    melakukan setup mesin produksi yang akan digunakan. Setup mesin yang

    dilakukan adalah melakukan loading material kedaalam mesin produksi,

    melakukan setting mesin dan mengoperasikan mesin. Setelah proses setup

    dilakukan, maka hal yang dilakukan berikutnya adalah menjalankan proses

    produksi sesuai rencana produksi yang telah disusun pada tahap sebelumnya.

    Langkah berikutnya adalah pengumpulan output dari proses produksi kedalam

    pallet yang akan disimpan di dalam gudang. Setelah keseluruhan jumlah pesanan

    terpenuhi, maka proses selanjutnya yang dilakukan adalah pick up order yang

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-4

    kemudian di loading pada truk-truk pengiriman yang akan mengantarkan pesanan

    ke lokasi konsumen.

    Namun apabila jumlah ketersediaan bahan baku tidak mencukupi untuk

    kebutuhan produksi, maka bagian gudang akan membuat purchase requisition

    yang berisi tentang permohonan pembelian material dan memberikan langsung

    kepada bagian purchasing PT IKSG dan bagian purchasing merespon dengan

    membuat purchase order yang dikirim ke supplier, sehingga supplier memahami

    bahwa PT IKSG sedang membutuhkan supply material maka supplier langsung

    mengirim barang pada PT IKSG.

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-5

    GAMBAR 3.1 PROSES BISNIS PT IKSG

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-6

    3.1.3 Visi dan Misi Perusahaan

    PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG) mempunyai visi dan misi

    dalam hal pendirian perusahaan antara lain:

    A. Visi Perusahaan

    Menjadi perusahaan industri kemasan/kantong yang senantiasa mampu

    bersaing dan tumbuh berkembang dengat pesat.

    B. Misi Perusahaan

    1. Menghasilkan laba yang pantas untuk mendukung pengembangan

    perusahaan serta memberikan deviden yang memuaskan bagi para

    pemegang saham.

    2. Memproduksi berbagai jenis kemasan/kantong yang terkait dengan

    kebutuhan industri dan masyarakat dengan mutu, harga dan pasokan

    yang berdaya saing tinggi melalui pengelolaan yang profesional demi

    kepuasan pelanggan.

    3. Memberi penghargaan kepada para pegawai melalui pemberian

    kesejahteraan yang memadai, penyediaan lingkungan kerja yang aman,

    sehat dan nyaman, memberikan kesempatan untuk mengembangkan

    karier serta melakukan inovasi.

    4. Menjalin kemitraan kerja dengan pemasok dan penyalur yang saling

    menguntungkan.

    Memberikan perhatian yang tulus kepada masyarakat melalui penciptaan

    lapangan kerja, dukungan pembinaan sosial dan lingkungan.

    3.1.4 Budaya Perusahaan

    Kejujuran

    Komitmen

    Keunggulan

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-7

    3.1.5 Tujuan Umum Perusahaan

    PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG) mempunyai tujuan dalam hal

    pendirian perusahaan antara lain:

    1. Mengutamakan pasar semen gresik group dengan memenuhi permintaan

    pasar lain yang tidak bertentangan dengan kepentingan semen gresik.

    2. Mempertahankan pasar yang telah ada serta memperluas penetrasi pasar

    yang berada di semen gresik maupun diluarnya.

    3. Memantapkan layanan penjualan tepat waktu dengan melakukan control

    atas bahan baku, bahan penolong dan ekspedisi.

    4. Penyempurnaan sistem administrasi dengan melakukan evaluasi.

    3.1.6 Struktur Organisasi Perusahaan

    Pada PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG) telah diatur atau

    disusun struktur organisasi yang mana sehingga semua tugas yang ada di PT

    Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG) dapat dilaksanakan dengan baik dan

    terarah.

    Sebuah perusahaan yang baik dan berkembang adalah perusahaan yang

    dimana sistem manajemennya memiliki sistem yang benar-benar dapat

    diandalkan. Dalam struktur organisasi PT IKSG setiap unit kerja mempunyai

    tugas dan tanggung jawab masing-masing yang harus dilakukan dan

    dipertanggung jawabkan kepada pimpinannya masing-masing.

    Sesuai SK Direksi PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG) nomor:

    008 / KPTS / DK / 09.97 tertanggal 1 September 1997 tentang uraian tugas dan

    tata hubungan kerja organisasi di PT Indutri Kemasan Semen Gresik (IKSG)

    dijelaskan uraian Job Description (deskripsi kerja) sebagai berikut:

    1. Direktur Utama

    a. Mengatur, mengkoordinir dan mengarahkan fungsi tugas dan pekerjaan

    Direktur Komersil, unit Kerja Bagian Pabrik, Seksi SDM & Hukum,

    Seksi Umum sehingga dapat berjalan dengan efektif, efisien dan selaras.

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-8

    b. Selalu melakukan pengembangan diri dan melakukan perbaikan secara

    terus menerus untuk memenuhi tuntutan perkembangan jabatan sesuai

    dengan tujuan dan kebijakan perusahaan.

    2. Pelaksana Administrasi Kepegawaian

    a. Melaksanakan kegiatan pengolahan administrasi kepegawaian.

    b. Pengadaan dan pemeliharaan sumber daya manusia serta mampu

    mengembangkan diri dan melakukan perbaikan secara terus menerus

    untuk memenuhi tuntutan perkembangan jabatan sesuai dengan tujuan

    dan kebijakan perusahaan.

    3. Pelaksanaan Administrasi Hukum dan Pengembangan SDM

    Melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan urusan hukum dan

    pengembangan SDM serta mampu mengembangkan diri dan melakukan

    perbaikan serta terus menerus untuk memenuhi tuntutan.

    4. Kabag Keuangan dan Administrasi

    Memastikan, mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi tugas-tugas

    seksi akuntansi dan keuangan serta seksi informasi dan komunikasi

    sehingga kegiatan perputaran keuangan serta pengembangan sistem

    informasi dan komunikasi dapat berjalan dengan efektif dan efisien, serta

    mampu mengembangkan diri dan melakukan perbaikan secara terus

    menerus untuk memenuhi tuntutan.

    5. Kasi SDM dan Hukum

    Merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan memastikan keadaan,

    pengelolaan, pengembangan SDM dan penanganan permasalahan hukum

    dan perijinan berjalan dengan efektif dan efisien. Serta mampu

    mengembangkan diri dan melakukan perbaikan secara terus menerus untuk

    memenuhi tuntutan.

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-9

    6. Karu Hukum dan Pengembangan SDM

    Memenuhi kewajiban perusahaan dalam bidang hukum, peraturan dan

    perijinan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan

    pengembangan kemampuan SDM sesuai dengan kompetensi jabatan. Dan

    mampu mengembangkan diri dan melakukan perbaikan secara terus

    menerus untuk memenuhi tuntutan.

    7. Karu Sekretaris

    Memberikan pelayanan, pengelolaan dan pengarsipan surat keluar atau

    masuk, pengelolaan informasi, keprotokolan, perpustakaan bagi pegawai,

    sehingga dapat mempelancar operasional perusahaan serta mampu

    mengembangkan diri dan melakukan perbaikan secara terus menerus untuk

    memenuhi tuntutan.

    8. Kabag Niaga

    Memastiakan, mengkoodinir, merencanakan, mengarahkan dan

    mengawasi tugastugas seksi logistik dan pemasaran, sehingga kegiatan

    pembelian dan penjualan dapat berjalan secara optimal dan menguntungkan.

    Dan mampu mengembangkan diri dan melakukan perbaikan secara terus

    menerus untuk memenuhi tuntutan.

    9. Kasi Informasi dan Komunikasi

    Mengkoodinir, merencanakan, mengarahkan dan mengawasi pekerjaan-

    pekerjaan yang berhubungan dengan pembuatan, pemeliharaan dan

    pengembangan sistem dan program komputer sehingga dapat mendukung

    kegiatan perusahaan dan mampu mengembangkan diri dan melakukan

    perbaikan secara terus menerus untuk memenuhi tuntutan.

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-10

    10. Kasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

    Mengkoodinir, merencanakan, mengarahkan dan mengawasi pekerjaan-

    pekerjaan yang berhubungan dengan pemeriksaan dan pengawasan K-3

    serta higienis perusahaan, sehingga dapat mendukung kegiatan perusahaan

    serta mampu mengembangkan diri dan melakukan perbaikan secara terus

    menerus untuk memenuhi tuntutan.

    11. Kepegawaian

    Mengelola kegiatan kepersonaliaan, penggajian dan kesejahteraan

    pegawai. Serta mampu mengembangkan diri dan melakukan perbaikan

    secara terus menerus untuk memenuhi tuntutan.

    12. Kasi Umum

    Mengkoodinir, merencanakan, mengawasidan melaksanakan tugas unit

    kerja pelayanan umum dan unit kerja secretariat sehingga semua sarana

    prasarana kerja dan fasilitas pendukung untuk kelancaran kegiatan

    perusahaan tersedia dan terpenuhi serta dapat mewakili kepentingan

    perusahaan dalam berhubungan dengan pihak luar (kehumasan) sehingga

    dapat menjaga dan meningkatkan citra perusahaan.

    13. Kabag Pabrik

    Memastikan, mengkoodinir, merencanakan, mengarahkan dan

    mengawasi tugastugas seksi pemeliharaan produksi, seksi jaminan mutu &

    litbang, Keselamatan & Kesehatan kerja, Keamanan dan wakil bagian

    gresik, sehingga kegiatan proses produksi dan penanganan mutu dapat

    berjalan efektif, efisien dan optimal.

    14. Kasie Logistik

    Mengkoodinir, merencanakan, mengarahkan dan mengawasi tugas unit

    kerja pengadaan & pergudangan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-11

    operasional produksi dan unit kerja lain dengan perputaran modal yang

    tertanam dalam perusahaan dapat optimal, memperlancar da n ketepatan

    persediaan barang.

    15. Kasi Jaminan Mutu dan Litbang

    Merencanakan, mengkoodinir, mengarahkan dan mengawasi pekerjaan

    yang meliputi analisa, pengujian dan pengendalian mutu bahan baku, barang

    jadi atau produk kantong serta evaluasi barang dan kantor untuk

    mendapatkan hasil produk yang lebih baik melalui kegiatan penelitian dan

    mengembangkan produk sehingga sesuai dengan persyaratan mutu, berjalan

    dengan efektif, efisien dan optimal dalam pencapaian target yang

    ditentukan.

    16. Kasi Keamanan

    Mengkoodinir, merencanakan, mengarahkan dan mengawasi pekerjaan

    yang berhubungan dengan pencegahan pengamanan, pemeriksaan dan

    pengawasan keamanan sehingga dapat mendukung kegiatan perusahaan.

    (Sumber : Annual Report PT. Imdustri Kemasan Semen Gresik Tuban)

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-12

    GAMBAR 3.2 STRUKTUR ORGANISASI

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-13

    3.1.7 Manajemen Personalia

    A. Sistem Kerja Karyawan

    Penempatan pegawai pada jam kerja dibagi menjadi 3 shift yaitu pagi,

    sore dan malam. Karyawan PT IKSG yang mencapai jumlah 256 orang tersebut

    terbagi menjadi 3 kelompok karyawan yaitu:

    1. Karyawan non produksi = 74 orang

    2. Operator = 142 orang

    3. Karyawan produksi = 40 orang

    Karyawan non produksi adalah semua karyawan yang tidak terlibat secara

    langsung ke dalam aktivitas produksi seperti manajer pemasaran, satpam,

    sekretaris serta akuntan. Waktu kerja karyawan terbagi menjadi 3 shift. Berikut ini

    adalah pembagian shift pada PT IKSG :

    1. Shift 1 jam kerja pukul 07.00 16.00, istirahat pukul 12.00 13.00

    2. Shift 2 jam kerja pukul 15.30 24.00, istirahat pukul 18.00 19.00

    3. Shift 3 jam kerja pukul 23.30 07.30, istirahat pukul 04.00 05.00

    B. Perekrutan Sumber Daya Manusia

    Penarikan karyawan baru merupakan hal yang sangat penting dan

    merupakan suatu tantangan bagi seluruh departemen personalia. Penarikan atau

    rekruitmen adalah proses pencarian dan 'pengikatan' para calon karyawan atau

    pelamar yang mampu untuk melamar sebagai karyawan. Proses ini di mulai ketika

    para pelamar dicari dan berakhir bila lamaran - lamaran (aplikasi) mereka

    diserahkan. Hasilnya adalah sekumpulan pencari kerja dari mana para karyawan

    baru diseleksi. Pelaksanaan penarikan biasanya merupakan tanggung jawab

    departemen personalia, meskipun kadang - kadang digunakan para spesialis

    proses penarikan atau yang disebut recruiters. Proses penarikan ini penting karena

    kualitas sumber daya manusia organisasi tergantung pada kualitas penarikannya.

    Hal ini mencakup pembicaraan tentang kendala - kendala yang dihadapi dalam

    penarikan, saluran - saluran atau melalui media apa para pelamar dicari.

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-14

    Karyawan baru yang akan diterima oleh perusahaan harus menjalani

    masa training kerja selama 3 bulan lamanya. Jika dirasa pantas dan memenuhi

    standart perusahaan, maka karyawan baru tersebut akan diangkat menjadi

    karyawan, tetapi masih berpredikat sebagai karyawan kontrak, sampai masa

    promosi datang kepadanya, maka karyawan tersebut akan menjadi karyawan tetap

    PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG).

    C. Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja

    Dalam rangka meningkatkan kualitas kerja maka perusahaan telah

    melaksanakan usaha - usaha pengembangan karyawan dengan cara:

    1. Pelatihan " Audit Mutu Internal " dilaksanakan secara In House Training

    bekerjasama dengan Sucofindo pada tanggal 08 Januari 1998 dan diikuti

    oleh komite ISO 9002 PT IKSG dengan tujuan untuk meningkatkan

    pemahaman dan kemampuan Tim Komite ISO 9002 dalam meraih dan

    mempertahankan sertifikat ISO 9002.

    2. Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa inggris pegawai tingkat

    Kepala Seksi keatas dan pegawai jabatan yang perlu berkemampuan

    bahasa inggris, perusahaan mengadakan pelatihan Bahasa Inggris

    Program Reinforcement selama enam bulan terhitung mulai tanggal 10

    Juni 1998.

    3.1.8 Spesifikasi Produk

    Sebagai salah satu pabrik kantong kemasan semen yang ada di Indonesia

    PT IKSG berusaha untuk memenuhi permintaan baik untuk induk perusahaannya

    yaitu PT SEMEN GRESIK (Persero) maupun permintaan pesanan kantong

    kemasan dari luar.

    Secara umum jenis kantong yang di produksi oleh PT Industri Kemasan

    Semen Gresik (IKSG) terdiri dari:

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-15

    1. Kemasan Kantong Kertas Jahit (SEWN KRAFT)

    Gambar 3.3 Sewn Kraft

    Jenis kemasan kantong yang saat ini dipakai adalah jenis sewn valve

    gusseted bag with internal valve (kantong katup yang dijahit dengan lubang katup

    di dalam). Kantong kemasan kertas ini dijahit dengan benang pada kedua

    ujungnya dan dilengkapi dengan sebuah katup yang dapat menutup sendiri. Katup

    ini akan menyumbat secara otomatis setelah diisi dengan semen. Kelemahan

    kemasan kantong jahit ini adalah pda bagian atas dan bawah kantong, yang akan

    menyebabkan kantong mudah pecah pada saat pengisian, pemuatan atau

    pembongkaran. Spesifikasi dari Sewn Kraft ini adalah jumlah maksimal jumlah

    ply 3 dengan ukuran:

    Cutting Length : 508 - 1092 mm

    Tube Width (gusset) : 368 - 495 mm

    Tube Width (flat) 368 - 597 mm

    Gusset Width : 50 - 152 mm

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-16

    Berguna untuk kantong semen, makanan ternak padat, bahan kimia padat

    dan keperluan lain.

    2. Kemasan Kantong Kertas Lem (PASTED KRAFT)

    Gambar 3.4 Pasted Kraft

    Untuk mengatasi kelemahan - kelemahan kantong kertas yang dijahit,

    saat ini dikembangkan kantong jenis pated valve bag with internal valve (kantong

    katup yang direkatkan dengan lubang katup di dalam). Kantong kertas ini direkat

    dengan lem pada ujungnya dan dilengkapi dengan sebuah katup yang dapat

    menutup sendiri, katup ini menyumbat secara otomatis setelah diisi dengan

    semen. Spesifikasi dari Pasted Kraft ini adalah jumlah maksimal jumlah ply 3,

    dengan ukuran:

    Cutting Length : 508 - 1276 mm

    Tube Width (gusset) : 368 - 495 mm

    Tube Width (flat) 368 - 685 mm

    Gusset Width : 64 - 175 mm

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-17

    Berguna untuk kantong semen, makanan ternak padat, bahan kimia padat

    dan keperluan lain yang memerlukan syarat kerapian, kebersihan dan keamanan

    produk yang dikemas atau dikantong.

    3. Sewn Woven Kraft

    Gambar 3.5 Sewn Woven Kraft

    Sewn Woven Kraft merupakan kantong dari bahan kertas kraft dengan

    laminasi polypropyline woven yang dijahit kedua ujungnya. Spesifikasi dari sewn

    woven kraft ini adalah :

    Cutting Length : 508 - 1092 mm

    Tube Width (gusset) : 368 - 495 mm

    Tube Width (flat) 368 - 579 mm

    Gusset Width : 50 - 152 mm

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-18

    Berguna untuk kantong semen, makanan ternak padat, bahan kimia padat

    dan keperluan lain yang memerlukan kekuatan dan ketahanan kantong atau

    kemasan karena sistem distribusi berat.

    3.1.9 Spesifikasi Mesin

    3.1.9.1 Mesin Tuber

    Gambar 3.6 Mesin Tuber

    Mesin Tuber adalah mesin yang digunakan untuk mengolah gulungan

    kertas (kraft) menjadi tube kantong semen. Dalam proses produksinya PT IKSG

    membagi mesin produksinya menjadi 5 line dimana pada setiap line terdapat

    mesin-mesin Tuber dengan jenis yang berbeda. Adapun jenis mesin Tuber yang

    digunakan yaitu:

    1. Line 1 (Line Jahit / Sewn Line)

    Pada line 1 mesin yang digunakan adalah mesin Tuber 12M - 3 Stepped-

    End Tuber. Mesin ini adalah mesin yang digunakan untuk mengelem, melipat dan

    memotong kertas kraft sekaligus memberi logo dan tulisan pada bagian luar dari

    kantong dengan cara printing. Mesin ini di desain khusus untuk dapat mengubah

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-19

    kraft menjadi kemasan kantong jahit (tube jahit) dan kantong lem (tube pasted)

    tergantung dengan kebutuhan produksi.

    Spesifikasi dari mesin ini adalah sebagai berikut:

    Dimensi : P=29,1 m, L=3,9 m, T=3,1 m.

    Capacity : 4.500.000 Tubes / month.

    Cutting length : 508 - 1270 mm.

    Tube width (Gusset) : 368 - 495 mm.

    Tube width (Flat) : 368 - 685 mm.

    Gusset width : 64 - 175 mm.

    Kapasitas maksimum : 10.800 tube jahit / jam.

    10.200 tube pasted / jam.

    Motor : Main drive motor 22kw/19kw comutator.

    Maximum number of ply : 6 ply.

    Maximum number of color : 2 color.

    Jumlah Operator : 5 orang.

    Selain mesin Tuber 12M - 3 Stepped-End mesin yang digunakan pada

    line 1 adalah mesin Tuber 15M - 3 Stepped-End yang meiliki spesifikasi mesin

    sebagai berikut:

    Dimensi : P=29,1 m, L=3,9 m, T=3,1 m.

    Capacity : 4.000.000 Tubes / month.

    Cutting length : 508 - 1092 mm.

    Tube width (Gusset) : 368 - 597 mm.

    Tube width (Flat) : 368 - 685 mm.

    Gusset width : 50 - 152 mm.

    Kapasitas maksimum : 10.800 tube jahit / jam.

    Motor : Main drive motor 22kw/19kw comutator.

    Maximum number of ply : 6 ply.

    Maximum number of color : 2 color.

    Jumlah Operator : 5 orang.

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-20

    2. Line 2 (Pasted Line)

    Pada line 2 mesin yang digunakan adalah mesin Tuber 12M 2 Tubing

    Machine. Mesin ini adalah mesin yang digunakan untuk mengelem, melipat dan

    memotong kertas kraft sekaligus memberi logo dan tulisan pada bagian luar dari

    kantong dengan cara printing. Mesin ini di desain khusus untuk dapat mengubah

    kraft menjadi kemasan kantong lem (tube pasted) tergantung dengan kebutuhan

    produksi.

    Spesifikasi dari mesin ini adalah sebagai berikut:

    Dimensi : P=29,1 m, L=3,9 m, T=3,1 m.

    Capacity : 4.500.000 Tubes / month.

    Cutting length : 508 - 1276 mm (12,7 mm step).

    Tube width (Gusset) : 368 - 495 mm.

    Tube width (Flat) : 368 - 685 mm.

    Gusset width : 64 - 175 mm.

    Kapasitas maksimum : 10.200 tube pasted / jam.

    Motor : Main drive motor 22kw/19kw comutator.

    Maximum number of ply : Economy cut 6 ply : step cut 4 ply.

    Maximum number of color : 2 color.

    Jumlah Operator : 5 orang.

    3. Line 3 (Pasted Line)

    Pada line 3 mesin yang digunakan adalah mesin Tuber Tubing 645M.

    Mesin ini adalah mesin yang digunakan untuk mengelem, melipat dan memotong

    kertas kraft sekaligus memberi logo dan tulisan pada bagian luar dari kantong

    dengan cara printing. Mesin ini di desain khusus untuk dapat mengubah kraft

    menjadi kemasan kantong lem (tube pasted) tergantung dengan kebutuhan

    produksi.

    Spesifikasi dari mesin ini adalah sebagai berikut:

    Dimensi : P=29,1 m, L=3,9 m, T=3,1 m.

    Capacity : 4.500.000 Tubes / month.

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-21

    Cutting length : 508 - 1276 mm (12,7 mm step).

    Tube width (Gusset) : 368 - 495 mm.

    Tube width (Flat) : 368 - 685 mm.

    Gusset width : 64 - 175 mm.

    Kapasitas maksimum : 10.200 tube pasted / jam.

    Motor : Main drive motor 22kw/19kw comutator.

    Maximum number of ply : 6 ply.

    Maximum number of color : 2 color.

    Jumlah Operator : 5 orang.

    4. Line 4 (Pasted Line)

    Pada line 4 mesin yang digunakan adalah mesin Tuber Tubing 645M-2.

    Mesin ini adalah mesin yang digunakan untuk mengelem, melipat dan memotong

    kertas kraft sekaligus memberi logo dan tulisan pada bagian luar dari kantong

    dengan cara printing. Mesin ini di desain khusus untuk dapat mengubah kraft

    menjadi kemasan kantong lem (tube pasted) tergantung dengan kebutuhan

    produksi.

    Spesifikasi dari mesin ini adalah sebagai berikut:

    Dimensi : P=29,1 m, L=3,9 m, T=3,1 m.

    Capacity : 4.500.000 Tubes / month.

    Cutting length : 508 - 1276 mm.

    Tube width (Gusset) : 368 - 495 mm.

    Tube width (Flat) : 368 - 685 mm.

    Gusset width : 64 - 175 mm.

    Kapasitas maksimum : 10.200 tube pasted / jam.

    Motor : Main drive motor 22kw/19kw comutator.

    Maximum number of ply : 6 ply.

    Maximum number of color : 2 color.

    Jumlah Operator : 5 orang.

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-22

    5. Line 5 (Pasted Line)

    Pada line 5 mesin yang digunakan adalah mesin Tuber Tubing 645M-3.

    Mesin ini adalah mesin yang digunakan untuk mengelem, melipat dan memotong

    kertas kraft sekaligus memberi logo dan tulisan pada bagian luar dari kantong

    dengan cara printing. Mesin ini di desain khusus untuk dapat mengubah kraft

    menjadi kemasan kantong lem (tube pasted) tergantung dengan kebutuhan

    produksi.

    Spesifikasi dari mesin ini adalah sebagai berikut:

    Dimensi : P=29,1 m, L=3,9 m, T=3,1 m.

    Capacity : 4.500.000 Tubes / month.

    Cutting length : 508 - 1276 mm.

    Tube width (Gusset) : 368 - 495 mm.

    Tube width (Flat) : 368 - 685 mm.

    Gusset width : 64 - 175 mm.

    Kapasitas maksimum : 10.200 tube pasted / jam.

    Motor : Main drive motor 22kw/19kw comutator.

    Maximum number of ply : 6 ply.

    Maximum number of color : 2 color.

    Jumlah Operator : 5 orang.

    Adapun bagian-bagian mesin Tuber yaitu:

    a. Paper Roll Stand Unit

    Berfungsi sebagai penyangga / penempatan gulungan kertas kraft pada

    mesin tuber.

    b. Printing Unit

    Dilengkapi dengan Rubber Clise yang berfungsi untuk mencetak atau

    memberi gambar logo, tulisan atau cap sesuai yang dikehendaki oleh

    konsumen.

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-23

    c. Separated Roll Unit

    Peralatan yang digunakan untuk memisahkan lapisan kertas secara

    individu.

    d. EPC Unit

    Peralatan pengontrol posisi kertas pada saat operasi agar kertas tetap

    berada pada posisinya.

    e. Web Draw unit

    Pengatur tegangan kertas agar setiap kertas memiliki tegangan yang

    sama.

    f. Perforated Unit

    Pada peralatan ini terpasang pisau dengan permukaan terputus-putus dan

    berfungsi sebagai pelubang kertas yang nantinya akan ditekan oleh

    peralatan flush cut device. Lubang-lubang ini berpola seperti garis-garis

    putus.

    g. Cross Pasting Unit

    Digunakan untuk mengelem masing-masing kertas sehingga satu dengan

    yang lain akan menempel dan pada saat ditekan oleh perlatan fush cut

    device, kertas tidak bergeser.

    h. Longitudinal Pasting Unit

    Sebagai tempat menempelkan lem pada masing-masing lapisan kertas

    dan peralatan pembuat lubang went hole pada kertas yang akan dibuat

    kantong.

    i. Tube Forming Unit

    Peralatan pelipat beberapa lapisan kertas sehingga kertas berbentuk

    tubular (tube).

    j. Cutting Unit

    Peralatan pemotong kertas sistem kerjanya adalah kertas yang sudah

    dilubangi oleh perforated unit pada bagian yang berlubang diberikan

    tekanan oleh peralatan flush cut.

    k. Stacking Conveyor

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-24

    Peralatan untuk menumpuk sementara hasil tube secara continue dengan

    jumlah yang sudah ditentukan sebelum diterima oleh operator.

    3.1.9.2 Mesin Bottomer

    Mesin ini di desain untuk membuat bottom dari tube kantong semen.

    Dalam proses produksinya PT IKSG membagi mesin bottomer menjadi 5 line

    dimana pada setiap line terdapat mesin-mesin Bottomer dengan jenis yang

    berbeda. Adapun jenis mesin Bottomer yang digunakan yaitu:

    1. Line 1 Bottomer 713B-1

    Mesin ini berfungsi untuk membuka bottom, memberi valve patch serta

    melipatnya sehingga membentuk bottom. Hasil produksi dari mesin ini disebut

    dengan pasted bag. Kelebihannya adalah memiliki bottom patch unit yang dapat

    memberi logo atau tulisan pada bottomnya.

    2. Line 2 Bottomer 712B

    Mesin ini berfungsi untuk membuka bottom, memberi valve patch serta

    melipatnya sehingga membentuk bottom. Hasil produksi dari mesin ini disebut

    dengan pasted bag.

    3. Line 3 Bottomer 713B-2

    Mesin ini berfungsi untuk membuka bottom, memberi valve patch serta

    melipatnya sehingga membentuk bottom. Hasil produksi dari mesin ini disebut

    dengan pasted bag. Kelebihannya adalah memiliki bottom patch unit yang dapat

    memberi logo atau tulisan pada bottomnya.

    Spesifikasi dari mesin bottomer ini adalah sebagai berikut:

    Tube length : 365 - 830 mm.

    Tube width : 280 - 550 mm.

    Bottom width : 85 - 130 mm.

    Bottom opening width : 230 - 320 mm.

    Bottom centre distance : 280 - 700 mm.

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-25

    Tube length : 510 - 1020 mm.

    Valve patch :

    o Cutting Length : 80 - 220 mm.

    o Width : 100 - 280 mm.

    o Reel Diameter : 1300 mm (max).

    Bottom patch :

    o Cutting Length : 190 - 530 mm.

    o Width : 80 - 180 mm.

    o Reel Diameter : 1300 mm (max).

    Kapasitas maksimum : 10.200 tube / jam.

    4. Line 4 Bottomer 713B-3

    Mesin ini berfungsi untuk membuka bottom, memberi valve patch serta

    melipatnya sehingga membentuk bottom. Hasil produksi dari mesin ini disebut

    dengan pasted bag. Kelebihannya adalah memiliki bottom patch unit yang dapat

    memberi logo atau tulisan pada bottomnya.

    Spesifikasi dari mesin bottomer ini adalah sebagai berikut:

    Tube length : 365 - 830 mm.

    Tube width : 280 - 550 mm.

    Bottom width : 85 - 130 mm.

    Bottom opening width : 230 - 320 mm.

    Bottom centre distance : 280 - 700 mm.

    Tube length : 510 - 1020 mm.

    Valve patch :

    o Cutting Length : 80 - 220 mm.

    o Width : 100 - 280 mm.

    o Reel Diameter : 1300 mm (max).

    Bottom patch :

    o Cutting Length : 190 - 530 mm.

    o Width : 80 - 180 mm.

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-26

    o Reel Diameter : 1300 mm (max).

    Kapasitas maksimum : 10.200 tube / jam.

    5. Line 5 Bottomer 713B-4

    Mesin ini berfungsi untuk membuka bottom, memberi valve patch serta

    melipatnya sehingga membentuk bottom. Hasil produksi dari mesin ini disebut

    dengan pasted bag. Kelebihannya adalah memiliki bottom patch unit yang dapat

    memberi logo atau tulisan pada bottomnya.

    Spesifikasi dari mesin bottomer ini adalah sebagai berikut:

    Tube length : 365 - 830 mm.

    Tube width : 280 - 550 mm.

    Bottom width : 85 - 130 mm.

    Bottom opening width : 230 - 320 mm.

    Bottom centre distance : 280 - 700 mm.

    Tube length : 510 - 1020 mm.

    Valve patch :

    o Cutting Length : 80 - 220 mm.

    o Width : 100 - 280 mm.

    o Reel Diameter : 1300 mm (max).

    Bottom patch :

    o Cutting Length : 190 - 530 mm.

    o Width : 80 - 180 mm.

    o Reel Diameter : 1300 mm (max).

    Kapasitas maksimum : 10.200 tube / jam.

    Adapun bagian-bagian mesin Bottomer yaitu:

    a. Rotary Feeder

    Untuk mengambil tube dari tumpukan satu persatu dan untuk menbantu

    gulungan kraft masuk ke dalam alignment unit..

    b. Tube Alignment Unit

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-27

    Digunakan untuk menjamin bahwa masing-masing tube berjalan

    sepanjang arah yang tetap pada mesin. Terdapat photo electric untuk

    mendeteksi tube yang berjalan tidak lurus kemudian dibuang keluar dari

    mesin, selain itu juga terdapat ejector yang berfungsi untuk membuang

    tube yang melipat pada sisinya.

    c. Diagonal Creasing Unit

    Digunakan untuk memberi lipatan diagonal pada kedua sisi tube agar

    memudahkan pembukaan dan penutupan bagian atas dan bawah tube.

    d. Bottom Opneing Unit

    Untuk membukan bagian bottom dari tube. Setiap tube dijepit diantara

    dua suction bar, vaccum di suplai pada suction bar melalui valve untuk

    menarik tube.

    e. Forming Unit

    Mesin ini digunakan untuk merekatkan valve patch, dilengkapi dengan

    pelipat tambahan pada bagian bawah selanjutnyadiberikan lem dan

    menutup bottom.

    f. Turning Unit

    Digunakan untuk bagian horizontal dan vertical bagian atas dan bawah

    tube. Pada bagian atas dan bawah tube dibalik salah satu dari kedua sisi

    yaitu keatas dan kebawah.

    g. Pressing dan Counting Unit

    Digunakan untuk mengeprek penutup atas dan bawah tube dengan tujuan

    mencegah agar tube tidak terbuka kembali. Pada unit ini terpasang 2 belt

    dan masing-masing belt terpisah dengan unit penggeraknya. Belt tersebut

    digerakkan oleh adjustable geared motor yang dikontrol oleh

    speedometer dari mesin utama.

    h. Stacking Unit

    Digunakan untuk penumpukan kantong yang sudah dihitung. Unit ini

    dilengkapi dengan sistem pengatur delivery.

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-28

    3.1.10 Lokasi dan Tata Letak Pabrik

    A. Lokasi Pabrik

    PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG) berlokasi di Jl. Tuban-

    Semarang 25, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur yang berjarak 115

    km dari arah timur kota Surabaya, 25 km dari arah barat dari kota Tuban, 9 km

    dari arah selatan Pabrik Semen Gresik dan 1 km arah selatan dari pelabuhan

    dengan ketinggian 43 m diatas permukaan laut. Kantor pusat berada di Jakarta.

    Lokasi pabrik PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG) cukup

    strategis karena letaknya yang dekat dengan industri Semen Gresik sehingga

    untuk tingkat Pengiriman bahan jadi ke Semen Gresik tidak terlalu memakan

    waktu banyak. Disamping itu, lokasi pabrik PT Industri Kemasan Semen Gresik

    (IKSG) juga sangat dekat dengan pelabuhan yang digunakan sebagai tempat

    distribusi bahan baku. Perusahaan ini mempunyai batasan-batasan wilayah

    sebagai berikut :

    1. Sebelah utara berbatasan dengan pelabuhan,

    2. Sebelah selatan berbatasan dengan PT Swabina Gatra, PT UTSG dan PT

    Semen Gresik,

    3. Sebelah timur berbatasan dengan lahan perikanan, dan

    4. Sebelah barat berbatasan dengan lahan pertanian dan rumah penduduk.

    B. Tata Letak Pabrik

    Tata letak (layout) atau pengaturan dari fasilitasproduksi dan area kerja

    yang ada adalah masalah yang sering dijumpai dalam dunia industri. Kita tidak

    dapat menghindarinya, sekalipun hanya sekedar pengaturan peralatan atau mesin

    di dalam bangunan yang ada serta dalam ruang lingkup yang kecil serta

    sederhana. Pertanyaan yang timbul apakah kita telah meletakkan atau mengatur

    semua fasilitas produksi tersebut sebaik-baiknya.

    Tata letak pabrik atau tata letak fasilitas dapat didefinisikan sebagai tata

    cara pengaturan fasilitas-fasilitas fisik pabrik guna memperlancar proses produksi.

    Pada umumnya tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-29

    menentukan efisiensi, dan dalam beberapa hal juga akan menjaga kelangsungan

    hidup atau kesuksesan kerja suatu industri. Peralatan industi yang mahal

    harganya, peralatan yang canggih dan desain produk yang bagus akan tidak ada

    artinya akibat perencanaan layout yang sembarangan.

    Tujuan pengaturan layout yang baik adalah:

    1. Memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik,

    2. Meminimumkan kebutuhan bahan baku,

    3. Mengusahakan agar aliran bahan baku untuk produk tetap lancar,

    4. Memaksimalkan pemanfaatan ruang yang ada,

    5. Memberikan arah komunikasi yang baik untuk karyawan dengan

    meningkatkan mesin ruang proses secara benar,

    6. Mengoptimalkan hasil produksi,

    7. Memaksimalkan keluwesan untuk menghindari hambatan produksi dan

    tempat yang terlalu padat,

    8. Meminimalkan kebutuhan akan pengawasan dan pengendalian dengan

    menempatkan mesin, ruang dan fasilitas penunjang agar mendapatkan

    kemudahan dalam komunikasi,

    9. Mengefisienkan dan mengefektifkan segala sesuatu yang berhubungan

    dengan proses produksi.

    Penentuan lokasi pabrik yang strategis memerlukan banyak pertimbangan, karena

    kesalaha dalam pemilihan operasi akan dapat mempengaruhi kelancaran produksi

    dan mengakibatkan kerugian. Lokasi awal berdirinya PT Industri Kemasan Semen

    Gresik (IKSG) ini dikarenakan dekat dengan salah satu pengguna produk jadi

    yaitu PT SEMEN GRESIK (Persero).

    3.1.11 Proses Produksi

    Kegiatan produksi yang dijalankan PT Industri Kemasan Semen Gresik,

    Tuban adalah proses produksi secara terus menerus (continue process) atau

    dilaksanakan secara berurutan. Hal ini dapat dilihat dari peta proses operasi yang

    mengolah bahan baku untuk diproses menjadi produk jadi yang mana dilakukan

    secara terus menerus tanpa adanya suatu pemberhentian. Proses penyimpanan

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-30

    kemasan jadi ke dalam gudang atau storage dalam beberapa waktu tertentu untuk

    menunggu diisi oleh semen.

    Proses produksi kantong semen di PT IKSG brawal dari gulungan-

    gulungan kertas atau kraft roll yang beratnya antara 600 - 900 kg diletakkan diatas

    dudukan kertas roll kemudian lembaran kertas yang paling luar dimasukkan ke

    dalam printing unit untuk dicetak dengan logo atau cap perusahaan, sedangkan

    lembar yang lainnya (lembar laminasi) berikut dengan lembar yang telah dicetak

    dimasukkan ke dalam Edge Position Controller dan Web Draw Unit, disini

    masing-masing posisi lembaran dan ketegangan dari lembaran diatur secara

    otomatis agar tidak berubah hal ini untuk mencegah kegagalan pada saat

    pembuatan perforasi pengeleman dan pembentukkan kantong. Masing-masing

    lembaran kertas roll yang telah diatur posisinya tersebut kemudian dimasukkan

    pada performing unit, disini masing-masing lembaran kertas dibuat lubang

    perforasi yang disesuaikan dengan panjang kantong yang akan dibuat, setelah

    selesai proses pembuatan perforasi kertas yang pertama dan kedua diberikan lem

    di kedua ujung kantong dengan arah melintang di cross pasting unit dengan tujuan

    agar masing-masing lembaran kertas dapat melekat satu dengan lainnya dan pada

    saat pemberian lem pada bagian atas dan bawah kantong masing-masing lembaran

    kertas dapat terbuka dengan sempurna. Lembaran kertas yang telah diberikan lem

    pada arah melintang kemudian diberikan lem sepanjang badan kantong pada

    longitudinal pasting unit dan setelah itu masing-masing lembaran kertas disatukan

    dan dibentuk menjadi bentuk kantong pada tube performing unit kemudian

    lembaran tube dibentuk menjadi tube dengan ditarik atau dirobek dengan diberi

    tekanan pada bagian perforasi antara dua tube pada tear of unit.

    Tube-tube yang telah jadi masing-masing ditumpuk sesuai dengan jumlah

    yang ditentukan dan dipindahkan atau dikirim dengan belt conveyor ke mesin

    bottomer. Pada proses bottomer tumpukan-tumpukan tube yang berada diatas belt

    conveyor dipindahkan dan disusun diatas rotary tube feeder dengan menggunakan

    rubber succer tumpukan tube diambil dan dimasukkan kebagian tube aligning

    unit secara berurutan satu persatu. Pada tube aligning unit, tube-tube tersebut

    diatur kelurusan kedua sisinya dengan bantalan stopper pada timing belt kemudian

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-31

    tube diberi lipatan diagonal pada kedua sisinya, pembuatan ini bertujuan untuk

    memudahkan pembukaan dan penutupan bagian atas dan bawah kantong.

    Lembaran tube kemudian ditarik dan dibuka pada bagian atas dan bawah dengan

    rotary succer di bottoming opening unit dan dibuatkan lubang katup dengan

    diberikan lapisan kertas valve path. Setelah itu tube diberikan lem pada bagian

    atas dan bawah kantong di bottoming forming unit . Kantong-kantong yang telah

    diberikan lem kemudian dibalik bagian bottomnya dari kedudukan vertical

    menjadi horisonral dan kemudian di press menggunakan belt conveyor lalu

    dikirim ke bagian penyimpanan kantong kertas atau gudang sebelum dipakai

    untuk pengepakkan semen di packing house.

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-32

    PEKERJAAN : Tube Kantong SemenDEPARTEMEN : ProduksiNOMOR PETA : 48

    SEKARANG ; USULAN DIPETAKAN OLEH : KorneliusTANGGAL DIPETAKAN : November 2014

    PETA PROSES OPERASI

    O-1

    Kertas Kraft

    O-2

    O-3

    O-4

    O-5

    O-6

    O-7

    O-8

    O-9

    O-10

    O-11

    O-12

    O-13

    Printing

    Edge Position Controller

    Web Draw Unit

    Performing Unit

    Cross Pasting

    Longitudinal Pasting Unit

    Tube Forming Unit

    Tear Off Unit

    Conveyor

    Rotary Tube Feeder

    Rotary Sucker

    Tube Aligning Unit

    Bottom Opening Unit

    O-14 Bottom Forming Unit

    O-15 Belt Conveyor

    RINGKASAN

    KEGIATAN JUMLAH

    13

    2

    Operasi

    Operasi + Inspeksi

    Gambar 3.7 Peta Proses Operasi

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-33

    3.1.12 Bahan Baku dan Bahan Penolong PT IKSG

    Dalam proses produksi yang berjalan di PT IKSG, untuk membuat

    kantung kemasan semen membutuhkan bahan baku, yang terdiri dari 2 macam

    jenis bahan baku, yaitu bahan baku utama dan bahan baku penolong.

    3.1.12.1 Bahan Baku

    Pada proses produksi pembuatan kantong kemasan semen di PT IKSG

    menggunakan bahan baku utama atau dasar yang merupakan bahan dasar dalam

    pembuatan kantung semen yaitu kertas kraft.

    A. Kertas Kraft

    Kertas kraft yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan kantung

    kemasan semen ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu : kertas kraft regular yang

    terbuat dari serat pendek kayu dan kertas kraft extensible yang terbuat dari serat

    panjang pinus. Pada dasarnya kertas kraft regular dipakai untuk pembuatan

    kantong semen jenis jahit, sedangkan kertas kraft extensible dipakai untuk

    pembuatan kantong semen jenis pasted, tetapi kedua jenis kertas ini dapat saling

    menggantikan, artinya apabila kertas kraft regular habis maka untuk membuat

    kantong semen jenis jahit dapat pula menggunakan kertas extensible, dan

    sebaliknya apabila kertas kraft extensible habis maka untuk membuat kantong

    semen jenis pasted dapat menggunakan kertas kraft regular. Bahan baku kertas

    kraft ini dipasok dari negara USA dan Swedia. Hal ini dilakukan karena sejak

    tahun 1997, sebelumnya bahan baku dipasok dari PT Kertas Kraft Aceh, namun

    kualitas dan mutu kertas kraft dari Aceh sudah tidak sesuai dengan kebutuhan

    perusahaan, sehingga bahan baku ini lalu diimpor dari luar negeri yaitu merek

    Long View dari USA dan merek Mondi dari Swedia. Meskipun lebih mahal

    harganya dibandingkan dengan harga jenis kertas kraft dari Aceh, tetapi

    perusahaan tidak keberatan karena perusahaan lebih mengutamakan mutu dan

    kepuasan konsumen.

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-34

    Gambar 3.8 Kertas Kraft

    Di PT IKSG, terdapat dua gudang stok kraft yang berbeda, yaitu satu khusus

    gudang stok kraft milik PT SEMEN GRESIK (Persero) dan satu lagi milik PT

    IKSG yang digunakan untuk persediaan atau stok pesanan diluar PT SEMEN

    GRESIK (Persero).

    Kapasitas stok kraft dikatakan aman jika stok mencukupi kebutuhan

    produksi minimal untuk kebutuhan 3 hari atau dengan normal safety stock selama

    6 hari. Stock dikatakan tidak aman jika stock hanya tersedia untuk kebutuhan

    kurang dari 3 hari. Untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan stock persediaan

    bahan baku kertas kraft, maka PT IKSG menggunakan sistem metode FIFO (First

    In First Out) artinya barang yang datang lebih dulu akan dikeluarkan lebih dulu

    pula Kertas kraft tersebut memiliki beberapa ukuran yaitu :

    1. 70 gsm, 80 gsm, 90 gsm (digunakan sebagai bodi atau badan kantong).

    2. 125 gsm (digunakan sebagai katup atau valve).

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-35

    3.1.12.2 Bahan Penolong

    Bahan baku penolong adalah bahan baku yang menjadi penunjang

    produksi kantung kemasan semen, yaitu benang yang dipakai dalam proses

    penjahitan kantong semen jenis jahit atau sewing, lem yang dipakai dalam proses

    pengeleman pada pembuatan kantong semen jenis lem atau pasted, dan tinta yang

    digunakan untuk memberi warna pada logo perusahaan dan tulisan pada kantong

    semen sesuai dengan peermintaan perusahaan pemesan.

    A. Tinta

    Tinta cetak digunakan untuk memberi warna pada logo perusahaan dan

    tulisan pada kantong semen sesuai dengan permintaan perusahaan pemesan.

    Tinta yang digunakan dalam proses perwarnaan harus memenuhi batasan

    viskositas yang telah ditentukan.

    Benang neolin D 1700.

    Polymida rope.

    Benang jenis 20 / b.

    Benang jenis 20 / g.

    Benang jenis filler cord.

    B. Lem

    Perekat merupakan bahan baku pendukung yang penting dalam

    pmbuatan kantong Pasted (kantong semen yang direkatkan). Fungsi perekat disini

    adalah untuk merekatkan tepi kertas agar berbentuk kantong. Proses ini disebut

    proses Bottomer.

    Dalam pembuatan kantong semen di PT IKSG Tuban ada tiga jenis

    bahan perekat yang dipakai yaitu :

  • Bab III Tinjauan Perusahaan III-36

    Tapioka, diguanakan untuk merekatkan over lapping kantong jahit jenis

    kertas.

    Polypropiline (Incasin / biji plastik), digunakan untuk merekatkan over

    lapping kantong jahit jenis woven, laminasi dan woven cloth.

    Sari kentang (solvibol dan emcol), digunakan untuk merekatkan bottom

    width kantong pasted.

    Gambar 3.9 Lokasi Unit Lem