6
LAMPIRAN 1 PROSEDUR PERCOBAAN 1. Regeneration kiln Percobaan ini merupakan tahap awal dari penelitian, dimana prosedurnya adalah sebagai berikut (WI-174.03.11): 1) Sebelum proses regeration kiln dimulai, ambil sampel Barren karbon secukupnya di surge bin setelah ditiriskan selama 8 jam. 2) Jalankan regeration kiln dengan memperhatikan prosedur yang berlaku. 3) Atur feed screew/feed input, kemudian ambil sampel secukupnya pada variasi temperatur 300 O C, 400 O C, 500 O C, 600 O C dan 700 O C dimana pada masing-masing temperatur diupayakan ada holding time (+ 5 menit) sebelum pengambilan sampel sehingga panasnya cukup homogen. 4) Sampel kemudian dilakukan preparasi sesuai prosedur dibawah ini. 2. Preparasi sampel Preparasi bertujuan untuk mempersiapkan karbon aktif yang akan di test dimana menentukan kualitas tes yang akan dilakukan berikutnya. Tahapan preparasi adalah sebagai berikut: 1) Siapkan karbon aktif yang akan di tes, setelah dipastikan kering (kecuali untuk tes moisture content sampel tersebut tidak perlu dikeringkan terlebih dahulu) kemudian ditimbang sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan untuk tes berikutnya dan catat beratnya (misal W 1 ). 2) Masukkan dalam gelas kimia, kemudian tambahkan air sampai penuh. 3) Aduk selama 24 jam dengan pengadukan pelan. 4) Setelah 24 jam, stop pengadukan, biarkan beberapa saat sampai karbon mengendap dan kotoran /abu mengapung. Pisahkan abu dengan karbon dengan cara sieving sampai didapatkan benar-benar hanya karbon. 5) Keringkan dalam oven selama + 4 jam atau sampai kering, kemudian timbang beratnya (misal W 2 ). 6) Perhitungan persentase kotoran /abu : (W 1 – W 2 )/ W 1 x 100% 7) Sekarang karbon aktif siap untuk dilakukan pengetesan selanjutnya. 19

13-LAMPIRAN-1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lam

Citation preview

BAB III

LAMPIRAN 1PROSEDUR PERCOBAAN1. Regeneration kilnPercobaan ini merupakan tahap awal dari penelitian, dimana prosedurnya adalah sebagai berikut (WI-174.03.11):1) Sebelum proses regeration kiln dimulai, ambil sampel Barren karbon secukupnya di surge bin setelah ditiriskan selama 8 jam. 2) Jalankan regeration kiln dengan memperhatikan prosedur yang berlaku.

3) Atur feed screew/feed input, kemudian ambil sampel secukupnya pada variasi temperatur 300OC, 400OC, 500OC, 600OC dan 700OC dimana pada masing-masing temperatur diupayakan ada holding time (+5 menit) sebelum pengambilan sampel sehingga panasnya cukup homogen.4) Sampel kemudian dilakukan preparasi sesuai prosedur dibawah ini.

2. Preparasi sampelPreparasi bertujuan untuk mempersiapkan karbon aktif yang akan di test dimana menentukan kualitas tes yang akan dilakukan berikutnya. Tahapan preparasi adalah sebagai berikut:

1) Siapkan karbon aktif yang akan di tes, setelah dipastikan kering (kecuali untuk tes moisture content sampel tersebut tidak perlu dikeringkan terlebih dahulu) kemudian ditimbang sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan untuk tes berikutnya dan catat beratnya (misal W1).

2) Masukkan dalam gelas kimia, kemudian tambahkan air sampai penuh.

3) Aduk selama 24 jam dengan pengadukan pelan.

4) Setelah 24 jam, stop pengadukan, biarkan beberapa saat sampai karbon mengendap dan kotoran /abu mengapung. Pisahkan abu dengan karbon dengan cara sieving sampai didapatkan benar-benar hanya karbon.

5) Keringkan dalam oven selama +4 jam atau sampai kering, kemudian timbang beratnya (misal W2).

6) Perhitungan persentase kotoran /abu : (W1 W2 )/ W1 x 100%

7) Sekarang karbon aktif siap untuk dilakukan pengetesan selanjutnya.

3. Moisture Content

Penentuan moisture content adalah sebagai berikut (WI-003.01.22):1) Timbang crucible porcelain kosong (A gram).

2) Masukkan karbon aktif ke dalam crucible porcelain, lalu timbang (B gram).

3) Keringkan dalam oven pengering pada temperatur 110(C sampai kering.

4) Turunkan dari oven, kemudian didinginkan dalam desikator.

5) Bila sudah dingin, timbang (C gram).

6) Perhitungan moisture content :

% Moisture content = berat contoh - berat akhir x 100 % = ( B - A) (C - A ) x 100 %

berat contoh ( B - A )

4. Ash Content

Penentuan ash content adalah sebagai berikut:1) Timbang crucible porcelain kosong (A gram).

2) Masukkan carbon aktif yang sudah kering ke dalam crucible porcelain, lalu timbang (B gram).

3) Masukkan ke dalam furnace dengan temperatur mencapai 650 (C selama 4 jam.

4) Turunkan dari furnance, kemudian didinginkan dalam desikator.

5) Bila sudah dingin, timbang (C gram).6) Perhitungan kadar abu :

% Kadar abu = berat abu x 100 % = ( C - A ) x 100 %

berat contoh ( B - A )

5. Bulk Density

Penentuan bulk density adalah sebagai berikut:

1) Timbang gelas ukur 250 ml kosong (A gram).

2) Masukkan karbon aktif ke dalam gelas ukur 250 ml lalu timbang (B gram).

3) Padatkan karbon aktif yang ada dalam gelas ukur.

4) Baca berapa volume karbon aktif di dalam gelas ukur (X ml).

5) Perhitungan :

Bulk density = B - A g/ml

X

6. Size Distribution

Penentuan size distribution dilakukan adalah sebagai berikut :1) Siapkan saringan ayakan dengan ukuran 6, 8, 10, 14 dan 35 mesh.

2) Masukan karbon aktif ke dalam saringan sebanyak 200 gram (karbon kering).

3) Masukkan ke rotap machine.

4) Hidupkan rotap selama 10 menit.

5) Angkat ayakan dari rotap, timbang berat setiap fraksi.

6) Perhitungan :

% fraksi tiap ukuran = berat masing-masing fraksi x 100 %

200 gram

7. Attrition Resistance

Penentuan attrition resistance adalah sebagai berikut:

1) Ayak contoh karbon aktif dengan fraksi -10+14 #. (bisa diambil dari sampel metode 6)

2) Keringkan dalam oven pengering selama 4 jam pada temperatur 125 (C.

3) Turunkan dari oven dan dinginkan.

4) Timbang masing-masing @ 50 gram untuk attrition ressistance 2 jam dan 24 jam, kemudian masukkan ke dalam roll bottle 2,5 liter.

5) Tambahkan slurry 35% solid sebanyak masing-masing 750 ml.

6) Lakukan agitasi dalam roll machine selama 2 jam dan 24 jam dengan putaran 50 rpm.

7) Matikan roll machine setelah 2 jam, dan 24 jam angkat roll botle dan ayak karbon dengan cara basah dengan ukuran screen 14 #.

8) Keringkan hasil ayakan + 14 # dalam oven pengering pada temperatur 125 (C selama ( 4 jam, turunkan dari oven dan dinginkan dalam desikator.

9) Timbang berat karbon setelah di roll machine selama 2 jam, misal X(2) gram.

10) Timbang berat karbon setelah di roll machine selama 24 jam, misal X(24) gram.

11) Perhitungan losses attrition ressistance:

AR(2) = 50 - X(2) x 100 % : untuk 2 jam

50

AR(24)= 50 - X(24) x 100 % : untuk 24 jam

50

8. Aktivitas hr-1Penentuan aktivitas hr-1 adalah sebagai berikut:1) Ambil contoh yang akan ditest, ayak dengan screen fraksi ukuran 10+14#. (bisa juga digunakan hasil metode no 6)

2) Karbon yang berukuran >10# dan