51
13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi (OK) BAB I – PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan anestesi, sedasi, dan intervensi bedah adalah proses yang umum dan kompleks di rumah sakit. Tindakan- tindakan ini membutuhkan asesmen pasien yang lengkap dan komprehensif, perencanaan asuhan yang terintegrasi, monitoring pasien yang berkesinambungan dan kriteria transfer untuk pelayanan berkelanjutan, rehabilitasi, akhirnya transfer maupun pemulangan (discharge). Pelayanan bedah di Instalasi Kamar Operasi RS “WARAS WIRIS” harus terencana dan terdokumentasikan berdasarkan hasil assesmen. Karena tindakan pembedahan membawa risiko dengan tingkatan tinggi, maka penggunaannya haruslah direncanakan secara seksama. Asesmen pasien adalah dasar untuk memilih prosedur yang tepat. Assesmen memberikan informasi penting terhadap pemilihan prosedur yang tepat dan waktu yang optimal, terlaksananya prosedur secara yang aman, menginterpretasikan temuan dalam monitoring pasien. Pemilihan prosedur tergantung pada riwayat pasien, status fisik, dan data diagnostik termasuk risiko dan manfaat prosedur bagi pasien. Pemilihan prosedur mempertimbangkan informasi dari asesmen saat masuk rawat inap, tes diagnostik, dan sumber lain yang tersedia. Proses asesmen dapat dijalankan dalam kerangka waktu yang lebih singkat bilamana pasien secara darurat membutuhkan pembedahan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah edukasi dan diskusi dengan pasien dan keluarganya atau orang yang berwenang membuat keputusan bagi pasien. Pasien dan keluarga atau para pembuat keputusan menerima informasi yang adekuat untuk berpartisipasi dalam keputusan pemberian pelayanan dan memberikan persetujuan (informed consent) yang berisi risiko dari prosedur yang direncanakan, manfaat prosedur yang direncanakan, komplikasi yang potensial terjadi, alternatif tindakan pembedahan dan nonbedah yang tersedia untuk merawat.

13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ok

Citation preview

Page 1: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi (OK)

BAB I – PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penggunaan anestesi, sedasi, dan intervensi bedah adalah proses yang umum dan kompleks di rumah sakit. Tindakan-tindakan ini membutuhkan asesmen pasien yang lengkap dan komprehensif, perencanaan asuhan yang terintegrasi, monitoring pasien yang berkesinambungan dan kriteria transfer untuk pelayanan berkelanjutan, rehabilitasi, akhirnya transfer maupun pemulangan (discharge).

Pelayanan bedah di Instalasi Kamar Operasi RS “WARAS WIRIS” harus terencana dan terdokumentasikan berdasarkan hasil assesmen. Karena tindakan pembedahan membawa risiko dengan tingkatan tinggi, maka penggunaannya haruslah direncanakan secara seksama. Asesmen pasien adalah dasar untuk memilih prosedur yang tepat. Assesmen memberikan informasi penting terhadap pemilihan prosedur yang tepat dan waktu yang optimal, terlaksananya prosedur secara yang aman, menginterpretasikan temuan dalam monitoring pasien. Pemilihan prosedur tergantung pada riwayat pasien, status fisik, dan data diagnostik termasuk risiko dan manfaat prosedur bagi pasien. Pemilihan prosedur mempertimbangkan informasi dari asesmen saat masuk rawat inap, tes diagnostik, dan sumber lain yang tersedia.

Proses asesmen dapat dijalankan dalam kerangka waktu yang lebih singkat bilamana pasien secara darurat membutuhkan pembedahan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah edukasi dan diskusi dengan pasien dan keluarganya atau orang yang berwenang membuat keputusan bagi pasien. Pasien dan keluarga atau para pembuat keputusan menerima informasi yang adekuat untuk berpartisipasi dalam keputusan pemberian pelayanan dan memberikan persetujuan (informed consent) yang berisi risiko dari prosedur yang direncanakan, manfaat prosedur yang direncanakan, komplikasi yang potensial terjadi, alternatif tindakan pembedahan dan nonbedah yang tersedia untuk merawat.

 

B. Ruang Lingkup

 

Ruang Lingkup Pelayanan Kamar Operasi adalah Pelayanan Operasi yang di laksanakan di Instalasi Kamar Bedah Rumah SAkit ….

 

C. Batasan Operasional

Page 2: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

1. Bedah

Pembedahan merupakan cabang dari ilmu medis yang ikut berperan terhadap kesembuhan dari luka atau penyakit melalui prosedur manual atau melalui operasi dengan tangan. Hal ini memiliki sinonim yang sama dengan kata “Chirurgia” (dibaca: KI-RUR-JIA). Dalam bahasa Yunani “Cheir” artinya tangan; dan “ergon” artinya kerja.

Bedah atau operasi merupakan tindakan pembedahan cara dokter untuk mengobati kondisi yang sulit atau tidak mungkin disembuhkan hanya dengan obat-obatan sederhana (Potter, 2006)

Perkembangan baru juga terjadi pada pengaturan tempat untuk dilaksanakan prosedur operasi. Bedah sehari (ambulatory surgery), kadangkala disebut pembedahan tanpa rawat inap (outpatient surgery) atau pembedahan sehari (one-day surgery).

2. Jenis Pembedahan

A. Bedah Minor

Bedah minor merupakan pembedahan dimana secara relatif dilakukan secara sederhana, tidak memiliki risiko terhadap nyawa pasien dan tidak memerlukan bantuan asisten untuk melakukannya, seperti: membuka abses superficial, pembersihan luka, inokulasi, superfisial neuroktomi dan tenotomi

B. Bedah Mayor

Bedah mayor merupakan pembedahan dimana secara relatif lebih sulit untuk dilakukan daripada pembedahan minor, membutuhkan waktu, melibatkan risiko terhadap nyawa pasien, dan memerlukan bantuan asisten, seperti: bedah caesar, mammektomi, bedah torak, bedah otak.

C. Bedah Antiseptik

Bedah antiseptik merupakan pembedahan yang berhubungan terhadap penggunaan agen antiseptik untuk mengontrol kontaminasi bakterial.

D. Bedah konservatif

Bedah konservatif merupakan pembedahan dimana dilakukan berbagai cara untuk melakukan perbaikan terhadap bagian tubuh yang diasumsikan tidak dapat mengalami perbaikan, daripada melakukan amputasi, seperti: koreksi dan imobilisasi dari fraktur pada kaki daripada melakukan amputasi terhadap kaki.

E. Bedah Radikal

Bedah radikal merupakan pembedahan dimana akar penyebab atau sumber dari penyakit tersebut dibuang, seperti: pembedahan radikal untuk neoplasma, pembedahan radikal untuk hernia.

F. Pembedahan Rekonstruktif

Page 3: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

Pembedahan rekonstruktif merupakan pembedahan yang dilakukan untuk melakukan koreksi terhadap pembedahan yang telah dilakukan pada deformitas atau malformasi, seperti: pembedahan terhadap langit-langit mulut yang terbelah, tendon yang mengalami kontraksi.

G. Bedah Plastik

Bedah plastik merupakan pembedahan dimana dilakukan untuk memperbaiki defek atau deformitas, baik dengan jaringan setempat atau dengan transfer jaringan dari bagian tubuh lainnya.

3. Sifat Operasi:

A. Bedah Elektif

Bedah elektif merupakan pembedahan dimana dapat dilakukan penundaan tanpa membahayakan nyawa pasien.

B. Bedah Emergensi

Bedah emergensi merupakan pembedahan yang dilakukan dalam keadaan sangat mendadak untuk menghindari komplikasi lanjut dari proses penyakit atau untuk menyelamatkan jiwa pasien.

 

D. Landasan Hukum

Penyelenggaraan pelayanan Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit “WARAS WIRIS” sesuai dengan:

1. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

3. Standar, Pedoman dan Pernyataan, Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi Indonesia (IDSAI) Jaya tahun 2003.

4. Pedoman Kerja Perawat Kamar Operasi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 1993.

5. Surat Keputusan Yayasan Rumah Sakit “WARAS WIRIS” Kota ….. No. 189/060/Y-WW/VIII/2010 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit “WARAS WIRIS” Kota ……

 

 

 

Page 4: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

 

 

 

 

 

 

BAB II – STANDAR KETENAGAAN

 

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

1. Kualifikasi Tenaga Di Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit “WARAS WIRIS”

– Dokter Bedah Instalasi kamar Operasi menggunakan jasa Pelayanan dokter tamu (dokter spesialis bedah)

2. Kualifikasi Tenaga Perawat Instalasi Kamar Operasi RS “WARAS WIRIS”

– Perawat instalasi kamar Operasi memiliki: sertifikat Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD), Basic Cardiac Life Support (BCLS).

– Mempunyai sertifikat Pelatihan dasar instrumen.

– Perawat Ruang Pulih Sadar memiliki sertifikat Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) dan Basic Cardiac Life Support (BCLS)

 

B. Distribusi Ketenagaan

Dalam pelayanan bedah perlu menyediakan sumber daya manusia yang kompeten, cekatan dan mempunyai kemampuan sesuai dengan perkembangan teknologi sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal, efektif, dan efisien. Atas dasar tersebut di atas, maka perlu kiranya menyediakan, mempersiapkan dan mendayagunakan sumber-sumber yang ada. Untuk menunjang pelayanan bedah di instalasi kamar operasi, maka dibutuhkan tenaga dokter, perawat yang mempunyai pengalaman, keterampilan dan pengetahuan yang sesuai.

 

C. Pengaturan Dinas

Page 5: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

Pengaturan jaga atau jadwal dinas adalah pengaturan tugas pelayanan bagi perawat untuk melaksanakan tugas pelayanan di instalasi kamar operasi sehingga semua kegiatan pelayanan bedah dapat terkoordinir dengan baik. Pengaturan dinas dibuat 4 shift dalam 24 jam yaitu:

Ø Dinas Pagi Jam 07.00 sampai dengan Jam 14.00.

Ø Dinas Pagi Jam 10.00 sampai dengan Jam 17.00

Ø Dinas Sore Jam 14.00 sampai dengan Jam 21.00.

Ø Dinas Malam Jam 21.00 sampai dengan Jam 07.00.

Ø On Call Jam 21.00 sampai dengan 07.00

 

 

 

 

BAB III – STANDAR FASILITAS

 

A. Denah Ruangan

….

Gambar 3.1 Denah Instalasi Kamar Operasi

 

 

 

 

 

B. Standar Fasilitas

Pembatasan :

1. Zona 1

Page 6: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

Pakaian dari luar Instalasi Kamar Operasi boleh dipakai.

2. Zona 2

Pakaian luar Instalasi Kamar Operasi masih boleh dipakai.

3. Zona 3

Petugas Instalasi Kamar Operasi wajib menggunakan pakaian khusus

4. Zona 4

Tim Instalasi Kamar Operasi wajib memakai jas operasi.

Prinsip-prinsip fasilitas yang harus dipenuhi di kamar operasi antara lain:

a. Pembagian Daerah-daerah di Kamar Operasi

1. Daerah Bebas

Daerah bebas merupakan daerah dimana pengunjung tidak diizinkan masuk, dan petugas harus melepaskan alas kaki.

2. Daerah Bersih

a. Koridor transfer pasien

b. Kamar ganti Pakaian dokter

c. Kamar ganti Perawat

d. Kamar persiapan dan pemulihan pasien

3. Area Semirestriktik (koridor)

Area semirestriktik adalah daerah dimana pengunjung dan petugas harus melepaskan alas kaki.

4. Area restriktik (kamar operasi dan koridor kamar operasi)

Area restriktik adalah daerah dimana pengunjung tidak diizinkan masuk, petugas harus memakai perlengkapan khusus (topi, masker, alas kaki, pakaian khusus), harus ganti pakaian, tidak boleh rangkap.

b. Pembagian Daerah di Sekitar Kamar Operasi

1. Daerah Publik

Daerah yang boleh dimasuki oleh semua orang tanpa syarat khusus. Misalnya: kamar tunggu kamar operasi.

Page 7: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

2. Daerah Semi Publik

Daerah yang bisa dimasuki oleh orang-orang tertentu saja, yaitu petugas. Pada daerah ini biasanya diberi tulisan “DILARANG MASUK SELAIN PETUGAS” dan sudah ada pembatasan tentang jenis pakaian yang dikenakan oleh petugas (pakaian khusus kamar operasi) serta penggunaan alas kaki khusus di dalam.

3. Daerah Aseptik

Daerah aseptik merupakan daerah kamar bedah sendiri yang hanya bisa dimasuki oleh orang yang langsung ada hubungan dengan kegiatan pembedahan, umumnya daerah yang harus dijaga kesucihamaannya. Daerah aseptik dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

– Daerah aseptik 0, yaitu lapangan operasi, daerah tempat dilakukannya pembedahan.

– Daerah aseptik 1, yaitu daerah memakai gaun operasi, tempat duk atau kain steril, tempat instrumen dan tempat perawat instrumen mengatur dan mempersiapkan alat.

– Daerah aseptik 2, yaitu tempat mencuci tangan, koridor penderita masuk.

c. Bagian-bagian Kamar Operasi

Kamar operasi terdiri dari beberapa ruang, baik itu di dalam kamar operasi maupun di lingkungan kamar operasi:

1. Ruang Penerimaan Pasien

Ruang Penerimaan Pasien adalah ruang serah terima pre operasi Instalasi Kamar Operasi yang dilengkapi dengan brankar, lemari tempat pakaian Instalasi Kamar Operasi bagi pasien yang akan menjalani operasi, dilengkapi ruang ganti pasien One Day Care (ODC), lemari terkunci untuk penyimpanan pakaian dan barang berharga milik pasien.

2. Ruang Induksi dan Premedikasi

Ruang induksi dan premedikasi adalah ruang dimana pasien dari ruang penerimaan dibawa ke ruang induksi untuk dilakukan premedikasi, tersedia oksigen sentral.

3. Ruang Operasi I

Ruang operasi I dilengkapi meja operasi (datar, head up-head down, tilt kiri-kanan, duduk atau setengah duduk, V atau V terbalik) secara manual. Ruang operasi I dilengkapi lampu operasi yang mampu menerangi bagian-bagian operasi, menggunakan oksigen sentral, suction sentral, mesin anestesi, monitor pasien, tersedianya alat kesehatan dan obat-obatan dan jenis cairan yang bisa memenuhi kebutuhan operasi, yang tersedia dalam troli. Kamar Operasi I digunakan untuk operasi biasa.

4. Ruang Operasi II

Ruang operasi II dilengkapi meja operasi (datar, head up-head down, tilt kiri-kanan, duduk atau setengah duduk, V atau V terbalik) secara manual. Ruang Operasi II dilengkapi dengan

Page 8: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

lampu operasi yang mampu menerangi bagian-bagian operasi. Mesin anestesi dilengkapi dengan tabung penampung gas anestesi (merek Penlon), monitor EKG yang bisa terlihat tekanan darah, rekaman jantung, nadi, saturasi oksigen, AC sentral, Suction, oksigen sentral, alat kauter (Alsa bisa dipakai untuk TUR, bisa dipakai untuk Bifolar), tersedianya alat kesehatan dan obat-obatan, dan jenis cairan yang bisa memenuhi kebutuhan operasi, yang tersedia dalam troli.

5. Ruang Operasi III

Ruang operasi III digunakan untuk operasi yang bersifat bersih, yang dilengkapi dengan meja operasi yang bisa dimodifikasi beberapa posisi (datar, head up-head down, tilt kiri-kanan, duduk) secara manual. Ruang Operasi III dilengkapi lampu operasi yang mampu menerangi bagian-bagian operasi.Dilengkapi dengan mesin anestesi, monitor ECG yang bisa terlihat tekanan darah, rekaman jantung, nadi, saturasi oksigen, AC sentral, oksigen sentral, suction sentral, alat kauter, tersedianya alat kesehatan dan obat-obatan, dan jenis cairan yang bisa memenuhi kebutuhan operasi, yang tersedia dalam troli.

6. Ruang Operasi IV

Ruang operasi IV digunakan untuk operasi yang bersifat bersih, yang dilengkapi dengan meja operasi yang bisa dimodifikasi beberapa posisi (datar, head up-head down, tilt kiri-kanan, duduk) secara manual.

Ruang operasi IV dilapisi dengan Pb yang berguna untuk mengurangi radiasi (khusus penggunaan C–Arm), dilengkapi lampu operasi yang mampu menerangi bagian- bagian operasi, mesin anestesi, monitor EKG yang bisa terlihat tekanan darah, rekaman jantung, nadi, saturasi oksigen, AC sentral, oksigen sentral, suction sentral alat kauter, tersedianya alat kesehatan dan obat-obatan, dan jenis cairan yang bisa memenuhi kebutuhan operasi, yang tersedia dalam troli.

7. Ruang Operasi V

Ruang operasi V digunakan untuk operasi yang bersifat bersih, yang dilengkapi dengan meja operasi yang bisa dimodifikasi beberapa posisi (datar, head up-head down, tilt kiri-kanan, duduk) menggunakan alat remote, meja operasi bisa dimodifikasi dengan traksi ortopedi. Ruang Operasi V dilapisi dengan Pb yang berguna untuk mengurangi radiasi (khusus penggunaan C–Arm), dilengkapi lampu operasi yang mampu menerangi bagian-bagian operasi, mesin anestesi, monitor EKG yang bisa terlihat tekanan darah, rekaman jantung, nadi, saturasi oksigen, AC sentral, oksigen sentral, suction sentral, alat kauter, alat kesehatan dan obat-obatan, dan jenis cairan yang bisa memenuhi kebutuhan operasi, yang tersedia dalam troli, monitor untuk bisa melihat tindakan operasi di ruang istirahat dokter.

8. Ruang Penyimpan Alat Steril

a. Lemari linen dan instrumen steril

Tersedia lemari untuk penyimpanan alat instrumen dan linen sudah steril terbungkus yang siap pakai disimpan di lemari masing-masing.

b. Lemari linen non steril

Page 9: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

Tersedia juga lemari untuk penyimpanan linen biasa, seperti baju petugas instalasi kamar operasi, stik laken, selimut dan untuk kebutuhan linen lainnya.

9. Ruang Penyimpanan Alat Kesehatan

Tersedia lemari untuk penyimpanan alat kesehatan, sesuai jumlah inventaris.

10. Ruang Penyimpanan Obat dan Alat Anestesi

Tersedia lemari untuk menyimpan obat dan alat kesehatan anestesi yang terkunci, kulkas untuk menyimpan obat yang memerlukan suhu tertentu.

11. Ruang Sadar Pulih atau Recovery Room

Ruang sadar pulih adalah ruang dimana pasien setelah operasi dibawa ke ruang sadar pulih untuk diobservasi sekitar 2 jam. Ruang sadar pulih dilengkapi dengan 6 buah tempat tidur (standar dengan hek pengaman), oksigen sentral, suction sentral, monitor pasien 6 set, persediaan cairan infus, meja tulis, dan alat-alat untuk keperluan administrasi. Di ruang sadar pulih terdapat sebuah komputer untuk urusan administrasi. Di ruang ini juga tersedia spool hoek, toilet. Di ruang sadar pulih ini serah terima pasien dari instalasi kamar operasi dengan perawat ruang inap (pasien kembali ke ruangan).

12. Ruang Pertemuan

Ruang pertemuan ini digunakan untuk pertemuan. Di ruang ini tersedia meja, kursi dan dilengkapi dengan gambar kerangka anatomi tulang manusia, lemari buku untuk menyimpan buku-buku.

13. Ruang Istirahat

Tersedia tempat tidur atau istirahat

14. Ruang Makan

Ruang ini digunakan untuk ruang santai sekalian ruang makan, dilengkapi dengan kursi meja makan, sofa, televisi, kulkas, dispenser, lemari untuk menyimpan alat-alat makan, dan lainnya.

15. Ruang Ganti Wanita

Ruang ini digunakan khusus untuk wanita ganti pakaian, dengan pakaian instalasi kamar operasi. Di ruang ini terdapat lemari pakaian gantung, lemari pakaian dan persediaan pakaian bersih instalasi kamar operasi, dan loker yang terkunci.

16. Ruang Ganti Pria

Ruang ini digunakan khusus untuk pria ganti pakaian. Di ruang ini terdapat lemari pakaian gantung, lemari tempat penyimpanan pakaian bersih instalasi kamar operasi dan loker yang terkunci.

Page 10: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

17. Kamar Mandi

Tersedia Shower untuk mandi, closet duduk.

18. Ruang Kepala Instalasi Kamar Operasi

Tersedia kursi meja, lemari kecil.

19. Ruang Kepala Urusan Pelayanan Perawatan

Tersedia kursi meja, ada lemari untuk penyimpanan dokumen atau arsip-arsip, buku.

d. Instrumen

Tabel 3.1 Daftar Instrumen Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah Keterangan1 Set Dasar I 1 Set Bisa dipakai untuk operasi laparotomi, dan sectio

caesar, apendiktomi.2 Set Dasar II 1 Set Bisa dipakai untuk operasi laparotomy, sectio

caesar, apendiktomi.3 Set Dasar III 1 Set Bisa dipakai untuk operasi laparotomi, sectio

caesar, apendiktomi.4 Set Dasar IV 1 Set Bisa dipakai untuk operasi laparatomi, sectio

caesar, apendiktomi.5 Set Dasar V 1 Set Bisa dipakai untuk operasi laparatomi, sectio

caesar, Apendiktomi.6 Set Dasar VI 1 Set Bisa dipakai untuk operasi laparotomi, sectio

caesar, Apendiktomi.7 Set Kecil (Ekstirpasi) 2 Set Bisa dipakai untuk operasi kecil.8 Set Hernia Anak 1 Set9 Set Hernia Dewasa 1 Set10 Set Ortopedi 1 Set11 Set Struma 1 Set12 Set Tonsilektomi 1 Set13 Set Pediatri I 1 Set14 Set Pediatri II 1 Set15 Set Plastik I 1 Set16 Set Plastik II 1 Set17 Set Trepanasi 1 Set18 Set Onkologi 1 Set19 Set Neurologi 1 Set20 Set Kuretase 1 Set21 Set Gall Blass atau Ginjal 2 Set22 Set Sectio Caesaria 4 Set23 Reseksi Usus Anak 1 Set24 Reseksi Usus Dewasa 2 Set

Page 11: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

25 Set Histerektomi 2 Set26 Set Tambahan 1 Set27 Set Spinal 16 Set28 Set Mangkok Operasi 15 Set29 Set Bangkok Sikat 6 Set30 Set Kocker 1 Set31 Set Vena Seksi 1 Set32 Liposuction 1 Set33 Buka Gip 1 Set

Tabel 3.2 Daftar Instrumen Set Dasar I Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Hak Tumpul Kecil 22 Hak Tumpul Besar 23 Hak Tajam 24 Gunting Benang Lancip 15 Gunting Benang Tumpul 16 Gunting Kasar 17 Metzemburm 18 Handvad Mes No 3 19 Handvad Mes No 4 110 Kocker Bengkok 16 Cm 611 Kocker Lurus 212 Desinfeksi Klem 113 Klem 18 cm atau Klem Appendik 114 Doek Klem 515 Masquito Bengkok 12 cm 216 Masquito Luruus 12 cm 217 Naldvoeder 318 Onder Bending Klen 119 Pean Bengkok 16 cm 620 Peritonium Klem 421 Pincet Anatomis Panjang 322 Pincet Anatomis Pendek 323 Pincet Siregis Panjang 224 Pincet Siregis Pendek 225 Still Depper 226 Tong Spatel 127 Ujung Suction 128 Back Kock 129 Sonde Beralur 130 Sonde Wire 131 Masquito panjang 21 cm 132 Elis Klem 1

Page 12: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

Jumlah Instrumen 64

 

 

Tabel 3.3 Daftar Instrumen Set Dasar II Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Hak Tajam 22 Back Kock 13 Doek Klem 54 Gunting Benang Lancip 15 Gunting Benang Tumpul 16 Gunting Kasar 17 Metzemburm 18 Handvadmes No 3 19 Handvadmes No 4 110 Kocker Bengkok 16 Cm 611 Kocker Lurus 212 Desinfeksi Klem 113 Klem 18 cm atau Klem Appendik 114 Langen Back Kecil 215 Langen Back Sedang 216 Masquito Bengkok 12 cm 217 Masquito Lurus 12 cm 2

18 Onderbending Klen 119 Pean Bengkok 16 cm 620 Peritonium Klem 421 Pincet Anatomis Panjang 322 Pincet Anatomis Pendek 323 Pincet Siregis Panjang 224 Pincet Siregis Pendek 225 Still Depper 226 Ujung Suction 127 Masquito Panjang 21 cm 128 Elis Klem 129 Sonde Beralur 130 Sonde Wire 131 Naldvoeder 332 Gunting Jaringan 1

Jumlah Instrumen 63

Tabel 3.4 Daftar Instrumen Set Dasar III Khusus Ortopedi Instalasi Kamar Operasi

Page 13: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Hak Tajam Sedang 22 Hak Tajam Besar 13 Doek Klem 54 Gunting Benang Lancip 15 Gunting Benang Tumpul 16 Gunting Kasar 17 Metzemburm 20 Cm 18 Handvadmes No 3 19 Handvadmes No 4 110 Kocker Bengkok 16 Cm 4

11 Kocker Lurus 212 Desinfeksi Klem 113 Klem 18 cm atau Klem Appendik 114 Langen Back Kecil 215 Masquito Bengkok 12 Cm 216 Masquito Lurus 12 Cm 217 Onderbending Klen 118 Pean Bengkok 16 cm 329 Pincet Anatomis Panjang 320 Pincet Anatomis Pendek 321 Pincet Siregis Panjang 222 Pincet Siregis Pendek 223 Still Depper 226 Ujung Suction 125 Masquito Panjang 21 cm 126 Langen Back Ukuran 2 cm 227 Tong Spatel 128 Naldvoeder 3

Jumlah Instrumen 53

Tabel 3.5 Daftar Instrumen Set Dasar IV Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Hak Tumpul Kecil 22 Hak Tumpul Sedang 23 Hak Tajam 24 Gunting Benang Lancip 15 Gunting Benang Tumpul 16 Metzemburm 20 Cm 17 Gunting Kasar 19 Cm 18 Handvadmes No 3 19 Handvadmes No 4 110 Desinfeksi Klem 111 Klem 18 cm atau Appendik 1

Page 14: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

12 Klem Bengkok 16 cm 613 Masquito Bengkok 12 cm 214 Masquito Lurus 12 cm 215 Kocker Bengkok 16 cm 616 Kocker Lurus 16 cm 217 Pincet Anatomis Panjang 318 Pincet Anatomis Pendek 319 Pincet Siregis Panjang 220 Pincet Siregis Pendek 221 KropcSonde 122 Ujung Suction 123 Masquito Panjang 21 cm 124 Doek Klem 525 Back Kock 126 Naldvoeder 20 cm 127 Naldvoeder 18 cm 128 Naldvoeder 14 cm 129 Klem Lurus atau Onderbending 130 Peritonium Klem 431 Still Depper 232 Elis Klem 19 cm 1

Jumlah Instrumen 62

 

Tabel 3.6 Daftar Instrumen Set Dasar V Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Hak Tumpul Kecil 22 Hak Tumpul Sedang 23 Hak Tajam 24 Gunting Benang Lancip 15 Gunting Benang Tumpul 16 Gunting Kasar 17 Metzemburm 20 cm 18 Klem Appendik 19 Onderbending Klem 110 Handvadmes No 3 111 Handvadmes No 4 112 Desinfeksi Klem 113 Kocker Bengkok 16 cm 614 Klem Bengkok 16 cm 615 Masquito Bengkok 12 cm 216 Masquito Lurus 12 cm 217 Kocker Lurus 16 cm 2

Page 15: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

18 Pincet Anatomis Panjang 219 Pincet Anatomis Pendek 320 Pincet Siregis Panjang 221 Pincet Siregis Pendek 222 Doek Klem 523 Ujung Suction 124 Still Depper 225 Elis Klem 126 Peritonium Klem 427 Naldvoeder 18 cm biasa 228 Naldvoeder 15 cm 129 Back Kock 21 cm 130 Masquito Bengkok 21 cm 131 Back Kock 21 cm 1

Jumlah Instrumen 60

 

 

 

Tabel 3.7 Daftar Instrumen Set Dasar VI Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Hak Tumpul Kecil 22 Hak Tumpul Sedang 23 Hak Tajam 24 Gunting Benang Lancip 15 Gunting Benang Tumpul 16 Gunting Kasar 17 Metzemburm 20 cm 18 Klem Musqito 20 cm 19 Onderbending Klem 16 cm 110 Handvadmes No 3 111 Handvadmes No 4 112 Desinfeksi Klem 113 Kocker Bengkok 16 cm 614 Klem Bengkok 16 cm 615 Masquito Bengkok 12 cm 216 Masquito Lurus 12 cm 217 Kocker Lurus 14 cm 218 Pincet Anatomis Panjang 219 Pincet Anatomis Pendek 320 Pincet Siregis Panjang 221 Pincet Siregis Pendek 2

Page 16: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

22 Doek Klem 523 Ujung Suction 124 Still Depper 20 cm 225 Elis Klem 126 Peritonium Klem 427 Naldvoeder 18 cm 228 Naldvoeder 14 cm 129 Hak Ginjal 2

Jumlah Instrumen 60

Tabel 3.8 Daftar Instrumen Set Struma Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Hak Tumpul atau Langen Back 22 Hak Tajam 23 Desinfeksi Klem 14 Gunting Benang Lancip 15 Gunting Benang Tumpul 16 Metzemburm 18 cm 17 Metzemburm 16 cm 18 Doek Klem 59 Onderbending Klem 110 Handvadmes No 3 111 Handvadmes No 4 112 Pean Bengkok 16 cm 1213 Pean Bengkok 14 cm 1014 Huid Hak atau Hak Kulit 115 Masquito Bengkok 12 cm 416 Masquito Panjang 18 cm 117 Pean Lurus 20 cm 418 Pincet Anatomis 319 Pincet Abzon Anatomis 120 Pincet Siregis 221 Pincet Siregis Adson 122 Naldvoeder 10 cm 123 Naldvoeder 224 Elis Klem 20 cm 125 Kocker 16 cm 226 Kocker Lurus atau Still Depper 2

Jumlah Instrumen 64

 

Tabel 3.9 Daftar Instrumen Set Hernia Anak Instalasi Kamar Operasi

Page 17: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Hak Tumpul atau Langen Back 42 Still Depper atau Kocker Lurus 16 Cm 23 Handvad Mes No 3 14 Gunting Benang Lancip 15 Gunting Benang Tumpul 16 Gunting Kasar 17 Metzemburm 18 Doek Klem 59 Kocker Bengkok 10 cm 710 Masquito Lurus 311 Masquito Bengkok 112 Pinset Anatomi Panjang 113 Pinset Anatomi Pendek 214 Pinset Ciregis Pendek 215 Desinfeksi Klem 116 Naldvoder 217 Onderbending 118 Krop Sonde 1

Jumlah Instrumen 37

 

 

Tabel 3.10 Daftar Instrumen Set Hernia Dewasa Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Hak Tumpul atau Langen Back 22 Still Depper atau Kocker 16 cm 23 Handvad Mes No 3 14 Handvad Mes No 4 15 Krop Sonde 16 Gunting Kasar 17 Metzemburm 18 Doek Klem 59 Kocker Bengkok 14 Cm 910 Masquito Lurus 12 Cm 311 Masquito Bengkok 12 Cm 112 Pinset Anatomi Panjang 113 Pinset Anatomi Pendek 214 Pinset Siregis Pendek 215 Pean Bengkok 16 Cm 216 Naldvoder 217 Onderbending 1

Page 18: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

18 Gunting Benang Lancip 119 Gunting Benang Tumpul 120 Desinfektan Klem 1

Jumlah Instrumen 40

 

Tabel 3.11 Daftar Instrumen Set Kecil I Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Desinfeksi Klem 12 Dok Klem 53 Elis Klem 14 Gunting Benang Lancip 15 Gunting Benang Tumpul 16 Gunting Jaring An Kasar 17 Metzemburm 18 Hak Tajam Gigi 3 29 Handvad Mes No 3 110 Handvad Mes No 4 111 Klem 16 cm atau circumsisi 212 Klem 20 cm atau Klem App 113 Kocker Bengkok 12 cm 314 Kocker Lurus 12 cm 315 Masquito Bengkok 12 cm 216 Masquito Lurus 12 cm 317 Naldvoder 12 cm 118 Naldvoder 18 cm 119 Pincet Anatomis Pendek 320 Pinset Ciregis Pendek 221 S Hak 222 Onderbending Klem 123 Kerokan 324 Set Jarum 1

Jumlah Instrumen 43

 

Tabel 3.12 Daftar Instrumen Set Kecil II Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Desinfeksi Klem 12 Dok Klem –3 Elis Klem 16 Cm 14 Gunting Benang Bengkok 13 cm 15 Gunting Benang Bengkok 10 cm 1

Page 19: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

6 Metzemburm 18 cm 17 Metzemburm 14 cm 18 Hak Tajam Gigi 2 29 Handvad Mes No.3 110 Pean Lurus 15 Cm atau Onder 111 Kocker Bengkok 12 cm 312 Kocker Lurus 12 cm 313 Masquito Bengkok 12 cm 214 Masquito Lurus 12 cm 315 Naldvoder 18 cm 116 Pincet Anatomis 14 cm 217 Pincet Anatomis Adzon 218 Pinset Ciregis 14 cm 219 Pinset Ciregis Adzon 220 Kerokan 221 S Hak 222 Naldvoder 14 cm 123 Naldvoder Besar 124 Gunting Benang Lurus 1

Jumlah Instrumen 43

Tabel 3.13 Daftar Instrumen Set Pediatrik Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Pincet Anatomis 32 Pincet Siregis 23 Masquito Bengkok Kecil atau Micro 124 Masquito Lurus 65 Kocker Bengkok Kecil 106 Naldvoeder 27 Rhino Klem Sinus 18 Gunting Benang Lurus 19 Gunting Benang Bengkok 110 Metzemboum 1

Jumlah Instrumen 39

 

 

 

 

Tabel 3.14 Daftar Instrumen Set Plastik I Instalasi Kamar Operasi

Page 20: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Pincet Anatomis Adzon 16 cm 22 Pincet Siregis 12 cm 13 Pincet Siregis 11 cm 34 Naldvoeder Bengkok 15 Naldvoder Ayu 19 Cm 16 Gunting Benang Lurus 13 Cm 27 Gunting Benang Lurus 12 Cm 28 Gunting Benang Bengkok 12 Cm 29 Gunting Benang Bengkok 11 Cm 110 Metzemboum Lurus 19,5 Cm 111 Metzemboum Lurus 16,5 Cm 112 Metzemboum Bengkok 16 Cm 113 Metzemboum Lurus 19 Cm 114 Pincet Anatomis Biasa 11 Cm 415 Pincet Anatomis Biasa 16 Cm 1

Jumlah Instrumen 24

 

Tabel 3.15 Daftar Instrumen Set Plastik II Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Hak Tajam Gigi Satu 12 Hak Tajam Gigi 2 13 Gunting Supercut Hitam 14 Gunting Iris 15 Gunting Lurus 16 Gunting Nelson atau Tumpul 17 Gunting Af Heacting 18 Gunting Benang Ii Cm 29 Gunting lancip 11 Cm 110 Gunting Lancip 9 Cm 111 Gunting Metzemboum Ayu 112 Pincet Adzon Anatomis 213 Pinset Adzon Siegis 214 Naldvoeder Ayu 115 Pincet Adson Gigi 1 1

Jumlah Instrumen 18

 

 

Tabel 3.16 Daftar Instrumen Set Plastik III Instalasi Kamar Operasi

Page 21: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Huid Hak 14 cm 12 Naddvoeder 16 cm 13 Naddvoeder 14 cm 14 Desinfectan Klem 20 cm 15 Metzemboum 16 cm (hitam kuning) 16 Gunting Benang Lurus 14 cm 17 Gunting Benang Bengkok 12 cm 18 Gunting Benang Bengkok 12 cm (tumpul) 19 Gunting Aff Jahitan 10 cm 210 Pinset Adzon Siegis 14 cm 211 Pincet Adzon Anatomis 14 cm 212 Kocker Bengkok 12 cm 213 Masquito Bengkok 12 cm 314 Huid Hak 14 cm 115 Nadvoeder 16 cm 1

Jumlah Instrumen 18

Tabel 3.17 Daftar Instrumen Set ATE atau TE Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Mouth Spider Otomatis 12 Alat Penekan Lidah 43 Pembuka Mulut atau Mouthgek 24 Sinar Tonsil 15 Tong Spatel 16 Naldvoeder 17 Tampon Tang 18 Tonsil Klem 19 Spit Mes 110 Speculum Hidung 211 Sluder Dengan 3 Blade 112 Kerok Adenoig No.1 113 Kerok Adenoid No.3 114 Kerok Adenoid No.4 115 Pincet Bayonet 216 Klem 45 217 Klem Bengkok 20 cm 218 Gunting Benang 20 cm 119 Masquito Panjang 18 cm 120 Doek Klem 121 Canule Suction 1

Jumlah Instrumen 32

 

Page 22: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

Tabel 3.18 Daftar Instrumen Set Onkologi Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Doek Klem 52 Gunting Laxer Baby 10 Cm 23 Metzemboum Kilner 12 Cm 14 Metzemboum Kilner 15 Cm 15 Metzemboum Kilner 14 Cm 26 Gunting Standar 14 Cm 17 Hak Double atau Sen Miller 28 Hak Gigi 2 Tumpul 29 Hak Kuping 210 Hak Model L 211 Langen Back Mini 212 Handvadmes No.4 113 Handvadmes No.3 114 Kocker Bengkok 12 Cm 615 Kocker Bengkok 14 Cm 116 Kocker Bengkok 16 Cm 717 Kocker Lurus 618 Sonde 119 Masquito Bengkok 12 Cm 420 Masquito Panjang 20 Cm 121 Naldvoder Ayu 222 Naldvoeder Biasa 223 Pincet Anatomi Adzon 224 Pincet Anatomi Biasa 225 Pincet Ciregis Adson 226 Pincet Ciregis Biasa 227 Knop 1

Jumlah Instrumen 63

Tabel 3.19 Daftar Instrumen Set Trepanasi Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Bor Tangan 12 Mata Boor 23 Knabel Bengkok / Knabel Lurus 1/14 Spatel Otak Kecil 15 Spatel Otak Sedang 16 Spatel Otak Besar 17 Handvad Mes No 4 18 Handvad Mes No 3 29 Kikir 110 Desektor Bengkok 2

Page 23: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

11 Desektor Lurus 212 Sloop Sonde Bengkok 113 Hoklet Yasargil atau Pengait Kulit Kepala 114 Pengait Gligisaw 215 Konduktor 216 Pincet Adzon Ciregis 217 Pengaris Stenlis 118 Canule Suction 218 Sutura 120 Dandy Klem 621 Doek Klem 6

Jumlah Instrumen 40

 

Tabel 3.20 Daftar Instrumen Set Ortopedi Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Hammer Kecil 12 Hamer Besar 13 Double Retrakor Besar 24 Doubel Retraktor Kecil 15 Ske Math 16 Raspatorium Kecil 17 Raspatorium Besar 18 Cobra Kecil 19 Kobra Besar 210 Knabel Kecil 111 Knabel Sedang 112 Knabel Besar 113 Pemotong Wire (Wire Cutting) K 114 Pemotong Wire (Wire Cutting) B 115 Set Wire 116 Poin Center Reduction Clam atau Duk Klem 217 Verbugge Besar 218 Lewin Bone Holding Klem 119 Kikir 120 Desinfeksi Klem 121 Screw Driver (Obeng Blimbing) 122 Screw Driver Besar 123 Bone Curretang atau Kerokan 524 Tang Besar 125 Tang Kecil 126 Tang Cucu 127 Tatah 4

Page 24: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

28 Gligisaw Holding 229 Respat Pacul 130 Drepper Kecil 131 Drepper Besar 132 Elevator Kecil 233 Elevator Sedang 234 Elevator Besar 335 Hak Gigi Satu Tajam 3

Jumlah Instrumen 47

Tabel 3.21 Daftar Instrumen Neurologi Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Gelfi Sedang 22 Adzon Besar 13 Adzon Sedang 24 Bone Cutting Lurus 25 Bone Cutting Bengkok 16 Rongeus Kecil Ayu 27 Rongeus Besar 28 Rongeuus Kecil Biasa 19 Hernia Tang Bengkok Atas 110 Hernia Tang Bengkok Bawah 111 Hernia Tang Kecil Panjang 112 Hernia Ang Kecil Pendek 113 Hak Saraf Kecil 114 Hak Saraf Sedang 215 Bone Curet 116 Kop Besar 117 Kop Kecil 118 Knabel Besar 119 Knabel Kecil 1

Jumlah Instrumen 25

 

Tabel 3.22 Daftar Instrumen Set Kuretase Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Biopsi Tang 12 Busi No 4 13 Busi No 5 24 Busi No 6 15 Busi No 7 16 Busi No 8 2

Page 25: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

7 Busi No 9 28 Busi No 10 19 Busi No 11 110 Busi No 12 111 Busi No 13 112 Busi No16 113 Busi No 17 114 Busi No 21 115 Cateter Logam 116 Cucing 117 Curet Mmes No 1 118 Curet Mmes No 2 319 Curet Mmes No 4 120 Curet Mmes No 5 321 Curet Mmes No 6 422 Desinfeksi Klem 123 Doek Klem 224 Kogel Tang 225 Mikro Curet 126 Pincet Anatomis Panjang 127 Sonde Uterus 128 Speculum Vagina Panjang 229 Speculum Vagina Pendek 230 Tampon Tang 131 Tang Abortus 1

Jumlah Instrumen 45

 

Tabel 3.23 Daftar Instrumen Set Gall Blass Lama (I) Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Timan Kecil 12 Timan Sedang 13 Timan Besar 14 Speder atau Pembuka Luka 15 Ring Klem 16 Klem 90 Pendek 17 Klem 90 Pendek 18 Klem 45 Panjang 19 Elis Klem 17 Cm 110 Steen Tang 2

Jumlah Instrumen 11

 

Page 26: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

Tabel 3.24 Daftar Instrumen Set Gall Blass Baru (II) Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Sweet Hak 22 Sonde (No 2 sampai dengan 11 ) 10

Jumlah Instrumen 12

 

 

Tabel 3.25 Daftar Instrumen Set Histerektomi I Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Pean Bengkok Putih 20 Cm 62 Pean Bengkok Hitam 20 Cm 13 Pean Lurus Hitam 20 Cm 14 Kocker Bengkok 20 Cm 35 Kocker Lurus 20 Cm 36 Klem Histerektomi 27 Mouse 18 Kogel Tang 19 Ricaksion Panjang 1

Jumlah Instrumen 19

 

 

 

 

Tabel 3.26 Daftar Instrumen Set Histerektomi II Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Pean Bengkok Putih 20 Cm 52 Pean Bengkok Hitam 20 Cm 13 Pean Lurus Hitam 20 Cm 14 Kocker Bengkok 20 Cm 45 Kocker Lurus 20 Cm 26 Klem Histerektomi 27 Mouse 18 Kogel Tang 19 Ricaksion Panjang 1

Jumlah Instrumen 21

Page 27: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

 

 

Tabel 3.27 Daftar Instrumen Set SC (I, II, III, IV) Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Ring Klem 42 Hak Besar 13 Ricaksion Pendek 1

Jumlah Instrumen 6

 

Tabel 3.28 Daftar Instrumen Set Reseksi Usus (I, II) Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Hak Ricaksion Panjang 12 Hak Ricaksion Pendek 13 Klem Usus Bengkok 24 Klem Usus Lurus 25 Klem Kuat 2

Jumlah Instrumen 8

 

 

Tabel 3.29 Daftar Instrumen Set Reseksi Usus Anak Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Sperder 12 Klem Usus 23 Ricaksion Kecil 3

Jumlah Instrumen 18

 

Tabel 3.30 Daftar Instrumen Set Trakeostomi Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Hak Model 22 S Hak 23 Hak Kuping 14 Langen Back Kecil 25 Hak Tajam Gigi 2 26 Hak Tumpul Gigi 2 2

Page 28: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

7 Hak Tajam Gigi Satu 48 Hak Tumpul Gigi Satu 29 Canule Tracheostomi dari Besi 2

Jumlah Instrumen 20

 

Tabel 3.31 Daftar Instrumen Set Vena Seksi Instalasi Kamar Operasi

 

No Nama Alat Jumlah1 Gunting Benang Bengkok 9 Cm 12 Gunting Benang Lurus 11 Cm 13 Pincet Ciregis Biasa 10 Cm 34 Pincet Anatomis Biasa 10 Cm 35 Pincet Anatomis 900 12 Cm 16 Musquito Bengkok 12 Cm 17 Pean Bengkok 13 Cm 28 Pean Lurus 13 Cm 19 Handvad Mess No 3 110 Najdvoeder 18 Cm 111 Onderbending 16 Cm 112 Doek Klem 113 Jarum Pungsi No 1 2

Jumlah Instrumen 19

Tabel 3.32 Daftar Instrumen Set Tambahan Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Ricaksion Panjang 12 Ricaksion Pendek 13 Langen Back Sedang 34 Handvad Mes Kuning No 4 15 Handvadmes Putih No.4 16 Handvad Mes No.3 Panjang 17 Sendok Kecil 18 Huid Hak 19 Trocat 110 Mioma Boor 111 Stain Sky 112 Canule Suction 113 Peritonium Klem 814 Ringklem Panjang 215 Ringklem Pendek 216 Naldvoeder 26 Cm 2

Page 29: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

17 Naldvoeder Ayu 25 Cm 118 Naldvoeder 21 Cm 119 Onderbending 120 Pincet Anatomis Ayu 25 Cm 221 Pinset Anatomis 21 Cm 122 Pincet Anatomis 16 Cm 323 Pinset Siregis 20 Cm 124 Pinset Siregis 16 Cm 125 Pean Bengkok 20 Cm Hitam 226 Pean Bengkok 20 Cm Putih 227 Ujung Suction 228 Tong Spetel Besar 129 Kocker Lurus 24 Cm 230 Kerokan 131 Ringklen Bengkok 232 Nadlvoeder 1

Jumlah Instrumen

 

Tabel 3.33 Daftar Instrumen Set Mangkok OP (15 set) Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Mangkok 42 Piala Gingal 1

 

Tabel 3.34 Daftar Instrumen Set Spinal (16 set) Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah1 Cucing 22 Klem atau kocker 1

 

Tabel 3.35 Daftar Instrumen Set Mangkok Cuci Tangan (6 set) Instalasi Kamar Operasi

 

No Nama Alat Jumlah1 Mangkok 2

Tabel 3.37 Daftar Instrumen Pembuka Gips Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah

Page 30: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

1 Gunting Pemottong Gips 22 Pembuka Gips 13 Gunting besar 14 Matahari 1

Jumlah Instrumen 5

 

Tabel 3.38 Daftar Peralatan Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah Keterangan1 Mesin Anestesi 4 Set · 2 Buah mesin anestesi memiliki fasilitas

pembuangan gas dimesin, sedangkan 3 mesin anestesi sistem pembuangan gas melalui pipa yang dialirkan keluar instalasi kamar operasi.· Penlon Voltase 220 – 240 volt, 50 watt.· Acoma Voltase 220 voltase, 50 watt· Ohmeda voltase 220 – 240 volt, 60 watt

2 N20 18 Tabung Ada persediaan di Instalasi Farmasi.3 Oksigen 7 Tabung Ada persediaan di Instalasi Pemeliharaan

sarana dan prasarana.4 Ventilator 1 Buah5 Monitor Pasien 6 Set · 3 buah di ruang sadar pulih.· 3 buah kamar

operasi.· Berkapasitas 40 watt, voltase 180-250 volt

6 Termohygrometer 4 Set · 1 buah masing-masing dikamar operasi.· 1 buah di ruang instrumen

7 Dermatome 1 Set8 Holter Mandrin 1 Set9 Suction Mola 1 Set10 Meja Mayo 6 Buah Masing-masing kamar operasi 1 buah.11 Lampu Operasi 3 Buah Masing-masing ada dikamar operasi.12 Cauter 4 Set · Masing-masing kamar operasi 1 buah.·

Bertold 50 – 175 watt, Voltase 23o volt.· Exell 50 Watt Voltase 220 -230 volt

13 Oxymetri 2 Buah · Dewasa I buah· Anak-anak 1 buah· Masing-masing monitor memiliki oxymetri.

14 Suction Pump 7 Set · Masing-masing kamar operasi 2 buah (untuk anestesi dan operasi ).· Ada persediaan di RR· Medela Voltase 230 – 240 volt, 150 watt.· Suction voltase 230 –volt, 100 watt.

15 Meja Operasi 3 Buah Masing- masing kamar operasi 1 buah.16 Meja Instrumen 3 Buah Masing-masing kamar operasi 1 buah.17 Dc Shock (Defibrilator ) 1 Set Penyimpanan di R premidikasi ( mudah

terjangkau ).

Page 31: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

18 Lampu Sorot (Tindakan). 1 Buah Penyimpanan diruang linen.19 Syringe Pump 4 Buah20 Microscope 1 Set21 Traksi Table 1 Set22 Autoclave 1 set23 Sterilisator 1 Set Digunakan hanya untuk alat yang ada di

Instalasi Kamar operasi.24 Ambubag 6 Set Penyimpanan di tiap-tiap kamar operasi dan

troli Emergensi25 Endoctraheal 20 Buah Penyimpanan di tiap-tiap kamar operasi dan

troli Emergensi26 Laringoskop 20 Buah Penyimpanan di tiap-tiap kamar operasi dan

troli Emergensi27 Orofaringeal Tube 5 Buah Penyimpanan di tiap-tiap kamar operasi.

Dan troli Emergensi28 Magill 6 Buah Penyimpanan di tiap-tiap kamar operasi.29 Stylet 6 Buah Penyimpanan di tiap-tiap kamar operasi.29 Liposuction 1 Set30 Blood Warmer 1 Set Berkapasitas 55 watt, voltase 230 volt31 Pressure Infusion 1 Set32 Stetoskop 4 Buah Penyimpanan di tiap –tiap kamar operasi

dan di RR.33 Manometer Oksigen

(Humidifier)6 Buah Pemakaian di RR ( oksigen sentral ).

34 Boor Orthopedi 1 Set Syntess voltase 100 – 240 volt, 50 watt.35 Boor Manual 2 Buah Makita voltase 220 – 230 volt, 305 watt.36 Loop 1 Set37 Goggle 15 Buah38 Lampu THT 2 Buah39 Infant Warmer 1 Buah40 Patient Warmer 1 Buah41 Alat WSD 2 Buah42 Tensimeter Manual Berdiri 1 Buah43 Brankar Standar 5 Buah44 Kabel Rol 8 Rol45 Pengatur Suhu (AC) 11 Buah Dimasing – masing kamar operasi terdapat

2 buah dengan voltase 220 – 230 volt46 Troli Emergensi 1 Buah47 Troli Penyimpanan Kasa 1 Buah48 Tromol Penyimpanan Linen

(Besar Kecil)10 Buah

49 Laringoskop Istimewa 1 Set Terima tanggal 22 Juli 201050 C-Arm dan Apron 4+ (Kaca

Mata)1 Set Terima tanggal 12 November 2011

 

Page 32: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

e. Fasilitas Non Medis

1. Pintu

Bentuk pintu sliding, pintu harus selalu tertutup dengan menggunakan penutup otomatis. Pintu selalu terawat dan tidak boleh mengeluarkan suara.

2. Ventilasi

Memakai AC dilengkapi filter dan sistem ultraclean luminay airflow. Suhu diatur antara 19-22?C dan kelembaban udara 50-60 %

3. Sistem Penerangan

Lampu ruangan memakai lampu pijar putih tertanam di dalam langit-langit sehingga tidak menampung debu dan mudah dibersihkan. Pencahayaan ruangan sesuai peraturan pencahayaan pada buku ini. Lampu operasi merupakan lampu khusus yang terdiri dari beberapa lampu yang fokusnya dapat diatur, tidak panas, terang, tidak menyilaukan dan tidak menimbulkan bayangan

4. Sistem Gas

Sistem gas sebaiknya dibuat sentral memakai sistem pipa. Sistem pipa melalui bawah lantai atau di atas langit-langit, dibedakan sistem pipa O2 dan Nitrogen Oksida

5. Sistem Listrik

Ada sistem penerangan darurat dan sistem listrik cadangan

6. Sistem Komunikasi

Ada sistem komunikasi dengan ruangan lain di dalam rumah sakit dan ke luar Rumah Sakit

f. Instrumentasi

Semua peralatan menggunakan mobile atau troli, mempunyai roda atau diletakkan di atas troli beroda. Semua alat terbuat dari stainless steel dan mudah dibersihkan.

 

g. Pembersihan

· Pembersihan Harian

Setiap hari seluruh permukaan lantai kompleks kamar operasi dibersihkan dan didesinfeksi. Setiap hari dilakukan pemeriksaan prasarana sepertipenyediaan air bersih, kelistrikan, pencahayaan, ventilasi, dan sebagainya. Pelaksana adalah Cleaning Service dan tim kamar operasi, dan penanggung jawab adalah Kepala Instalasi Kamar Operasi.

Page 33: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

· Pembersihan Mingguan

Seluruh permukaan dinding Kamar Operasi dibersihkan dengan cairan didesinfeksi. Lantai dibersihkan dengan deterjen, dikeringkan dan didesinfeksi. Seluruh permukaan lain seperti permukaan lampu operasi, troli anestesi, kabel-kabel dan selang, tabung N2O, meja operasi troli alat kesehatan, kursi, AC dibersihkan dan didesinfeksi. Kamar mandi dibersihkan pagi sore. Semua bahan medis yang disterilisasi kering diperiksa kapasitas formalinnya.

· Pembersihan Pra Operasi

Bila jadwal operasi dilaksanakan setelah dilakukan pembersihan rutin maka ruangan bedah tidak perlu dibersihkan lagi. Bila jadwal operasi dilaksanakan sebelum dilaksanakan pembersihan rutin, maka segera dilakukan pembersihan ruangan operasi dan sekitarnya.

· Pembersihan Pasca Operasi

Dinding dibersihkan dan didesinfeksi

 

 

 

 

 

 

BAB IV – TATA LAKSANA PELAYANAN

 

A. Persiapan Lingkungan Kamar Operasi Bedah

1. Persiapan alat-alat

Ø Semua kebutuhan perlengkapan bedah dikemas atau dibungkus dengan pembungkus steril yang memenuhi syarat.

Ø Kemasan atau pembungkus steril harus diperiksa terhadap:

– Keutuhan dari bungkusan atau kemasan tersebut (tidak robek, tidak terbuka, tidak kotor).

– Kelembaban dari kemasan atau bungkusan.

– Tanggal steril harus tercantum di bagian luar pembungkus, bila lewat dari 3 x 24 jam harus disteril ulang.

Page 34: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

Ø Perlengkapan bedah yang dipergunakan untuk operasi sepsis, harus segera diamankan agar tidak menyebabkan kontaminasi.

Ø Alat-alat bedah yang disposable tidak boleh diulang, harus segera langsung dibuang.

Ø Tempat larutan antiseptik atau desinfektan yang dipakai di kamar bedah harus sering diganti, paling sedikit seminggu sekali.

Ø Alat-alat besar seperti: lampu operasi, alat-alat anestesi, troli dibersihkan dengan desinfektan tertentu.

2. Ventilasi

Udara yang masuk kamar bedah disaring bebas debu dan kuman, filter harus sering diganti sesuai dengan petunjuk dan harus sering diperiksa. Suhu dan kelembaban udara harus diatur, suhu antara 200 -250 C, kelembaban antara 50-55.

Tekanan udara dalam kamar operasi sedikit lebih tinggi dari ruang sekitarnya supaya kotoran tidak masuk ke dalam kamar operasi bila pintu dibuka.

3. Persiapan Permukaan Kamar Operasi (Dinding, Lantai, Plafon)

· Klorinasi air yang dipakai untuk cuci tangan.

· Dinding dan lantai dicuci dengan desinfektan tertentu (Steriliside)

B. Syarat-Syarat Bekerja di Kamar Operasi

1. Displin yang tinggi dalam menjalankan peraturan sepsis jangan banyak bicara.

2. Jangan banyak mondar-mandir dan usahakan jangan terlalu banyak orang dalam kamar operasi.

3. Kesehatan dan kebersihan.

4. Petugas kamar operasi harus bebas dari kuman-kuman yang mudah ditularkan (karier sangat sukar ditentukan).

5. Perlengkapan petugas:

ü Perlengkapan petugas yang ikut pembedahan:

– Baju kamar operasi

– Penutup kepala

– Masker

– Alas kaki atau sepatu dalam kamar operasi

Page 35: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

– Jas operasi steril

– Sarung tangan steril

ü Perlengkapan petugas yang lain:

– Baju kamar operasi

– Penutup kepala

– Masker

– Alas kaki

C. Lalu Lintas di Lingkungan Kamar Operasi

Pada lalu lintas ini perlu diingat adanya daerah-daerah bebas, area semirestriktik, daerah bersih dan area restriktik.

Lalu lintas meliputi:

1. Lalu lintas Petugas

Sarana pada lalu lintas petugas harus ditentukan adanya:

ü Ruang ganti pakaian

ü Perlengkapan-perlengkapan khusus

ü Batas daerah bersih dan kotor

Batas-batas tersebut meliputi:

a. Petugas buka alas kaki, masuk ruang bedah lewat pintu khusus, menuju ruang ganti pakaian (daerah bersih)

b. Petugas ganti pakaian dengan pakaian khusus bedah (tidak boleh dirangkap) dan cuci tangan.

c. Pakaian petugas disimpan dalam lemari pakaian yang sudah disiapkan.

d. Petugas masuk dalam area restriktik dalam kedaan sudah memakai tutup kepala, masker dan alas kaki khusus.

e. Bila sudah selesai bekerja petugas keluar melalui jalur yang sama waktu masuk dengan meletakkan kembali perlengkapan-perlengkapan yang sudah dipakai di tempat yang sudah ditentukan.

2. Lalu lintas Penderita

Page 36: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

a. Penderita dikirim ke ruang bedah lewat koridor transfer penderita.

b. Petugas kamar operasi menyemput dengan brankar kamar operasi di koridor transfer. Penderita dibawa ke kamar persiapan (ganti baju dengan baju kamar operasi).

c. Dari kamar persiapan, penderita dibawa ke kamar operasi dengan memakai brankar di Instalasi Kamar Operasi, dipindahkan ke meja operasi, brankar disimpan di luar kamar operasi (masih dalam area restriktik).

d. Selesai operasi penderita dibawa ke kamar pemulihan atau ruang sadar pulih dengan menggunakan Brankar Instalasi Kamar Operasi dan memakai pakaian bedah.

e. Penderita keluar dari kamar pemulihan menuju ruangan lewat pintu ruang pulih sadar.

3. Lalu lintas Alat

a. Sarana untuk lalu lintas.

ü Ruang untuk penyimpanan alat yang sudah steril.

ü Alat pengangkut: troli atau meja kecil.

b. Prosedurnya:

ü Sebelum operasi dimulai, semua alat yang mungkin akan dipakai sudah ada di dalam kamar operasi.

ü Setelah selesai operasi, semua alat yang sudah dipakai harus segera diletakkan di loket yang telah disiapkan tempatnya, dibawa ke Instalasi Sterilisasi Sentral bagian pengepakan.

ü Instrumen disiapkan oleh petugas Instalasi Sterilisasi Sentral sampai instrumen siap pakai.

ü Penyerahan instrumen oleh petugas Instalasi Sterilisasi Sentral lewat loket.

ü Alat linen yang sudah dipakai dimasukan ke dalam kantong khusus lewat loket dan dikirim ke bagian pencucian.

ü Alat–alat disposable yang sudah dipakai dimasukkan ke dalam kantong atau tempat khusus dan dikirim ke bagian pembakaran.

D. Tata Laksana Pembedahan pada Penderita dengan HIV dan Hepatitis B dan C

1. Penderita direncanakan dilakukan operasi terakhir, supaya kamar operasi bisa langsung dibersihkan setelah selesai pembedahan.

2. Harus menggunakan mesin anestesi yang bagian-bagiannya dapat disterilkan dengan autoclave atau memakai yang disposable, dan memakai virus filter antarra endotracheal tube dengan closed circuit–nya.

3. Harus disiapkan:

Page 37: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

a. Desinfektan yang cukup (glutaraldehyde 2 %)

b. Celemek plastik yang kedap cairan.

c. Pelindung mata dan muka.

d. Kantong plastik yang tebal dan kedap air dengan tanda khusus untuk tempat kotor yang terkontaminasi.

4. Personil kamar operasi harus memakai celemek plastik kedap air di bawah jas operasi memakai pelindung mata (kaca mata) dan pelindung muka, memakai sarung tangan rangkap dua.

5. Personil dalam kamar operasi sesedikit mungkin dan alat-alat yang diperlukan saja, harus ada dua orang perawat keliling: 1 orang di dalam dan 1 orang lagi di luar untuk menghindari kontaminasi ke luar ruangan.

6. Perawat keliling juga harus menggunakan sarung tangan, pelindung mata dan muka, celemek kedap air di bawah jas operasi yang steril.

7. Harus memakai linen disposable, meja operasi tertutup dan kain yang kedap air, kemudian ditutup lagi dengan kain disposable.

8. Penderita dibawa ruang pemulihan setelah sadar benar.

9. Instrumen yang telah dipakai harus dicuci dengan sabun air panas sebelum di autoclave. Instrumen yang tidak dapat di-autoclave setelah dicuci dengan sabun air panas harus direndam dengan sterilicide atau Natrium dichloroisocyanurate atau NaDCC (Solution) sesuai kebutuhan.

10. Perawat yang mencuci instrumen tersebut harus memakai perlengkapan seperti:

a. Sarung tangan yang kuat dan utuh.

b. Celemek plastik kedap air di bawah jas luar.

c. Pelindung mata (kaca mata), pelindung wajah ini sangat penting dengan banyaknya percikan-percikan air yang mengandung kuman.

11. Alat anestesi (closed circuit) setelah dipakai disterilkan.

12. Setelah pembedahan, kamar operasi dan alat-alat yang telah dipakai harus segera dibersihkan dengan air sabun panas.

13. Rahasia penderita harus dijaga kecuali tanda merah status.

14. Darah dan cairan tubuh penderita harus dibakar.

15. Kamar operasi segera harus disterilkan sesuai prosedur yang berlaku di kamar operasi (1 kali saja)

Page 38: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

 

E. Tata Laksana di Ruang Sadar Pulih

1. Semua petugas di ruang sadar pulih harus bebas dari penyakit yang menular melalui pernapasan atau udara dan bebas dari luka terbuka.

2. Prosedur kewaspadaan universal harus dipatuhi dengan merujuk pada penularan lewat darah.

3. Sebelum masuk ruang sadar pulih semua petugas harus mengganti pakaian dengan pakaian yang khusus dipakai untuk bekerja di ruang tersebut, termasuk alas kaki, pakaian tersebut tidak diperbolehkan dibawa ke luar ruangan, dan pakaian dari luar tidak boleh dibawa masuk.

4. Semua pengunjung harus mengenakan gaun pelindung atau gaun dan alas kaki pelindung yang disediakan sebelum memasuki ruangan.

5. Petugas diharuskan selalu mencuci tangan dengan sabun antiseptik setiap kali kontak dengan pasien.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 39: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

 

 

BAB V

LOGISTIK

 

A. Alat yang Ada

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 40: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

 

 

 

BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

 

 

BAB VII

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

 

Ø Semua petugas di ruang sadar pulih harus bebas dari penyakit yang menular melalui pernafasan/udara dan bebas dari luka terbuka.

Ø Prosedur kewaspadaan universal harus dipatuhi dengan merujuk pada penularan lewat darah.

Ø Sebelum masuk ruang sadar pulih semua petugas harus menganti pakaian dengan pakaian yang khusus dipakai untuk bekerja diruang tersebut, termasuk alas kaki,pakaian tersebut tidak diperbolehkan dibawa ke luar ruangan, dan pakaian dari luar tidak boleh dibawa masuk.

Ø Semua pengunjung harus mengenakan gaun pelindung/skort dan alas kaki pelindung yang disediakan sebelum memasuki ruangan.

Ø Petugas diharuskan selalu mencuci tangan dengan sabun anntiseptik setiap kali kontak dengan pasien.

 

 

 

BAB VIII – PENGENDALIAN DAN PENINGKATAN MUTU

 

Page 41: 13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi

 

 

BAB IX – PENUTUP