Upload
jannatu-r
View
226
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
hghh
Citation preview
ORGANISASI PROFESI KEPERAWATAN
ORGANISASI PROFESI KEPERAWATANPeran organisasi profesi
Pembina, pengembang dan pengawas terhadap mutu pendidikan keperawatan
Pembina, pengembang dan pengawas terhadap pelayanan keperawatan
Pembina serta pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan
Pembina, pengembang dan pengawas kehidupan profesi
Fungsi organisasi profesi
Bidang pendidikan keperawatan
a. Menetapkan standar pendidikan keperawatan
b. Mengembangkan pendidikan keperawatan berjenjang lanjut
Bidang pelayanan keperawatan
Menetapkan standar profesi keperawatan
Memberikan izin praktik
Memberikan regsitrasi tenaga keperawatan
Menyusun dan memberlakukan kode etik keperawatan
Bidang IPTEK
a. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasai riset keperawatan
b. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi perkembangan IPTEK dalam keperawatan
Bidang kehidupan profesi
a. Membina, mengawasi organisasi profesi
b.Membina kerjasama dengan pemerintah, masyarakat, profesi lain dan antar anggota
c. Membina kerjasama dengan organisasi profei sejenis dengan negara lain
d. Membina, mengupayakan dan mengawasi kesejahteraan anggota
Manfaat organisasi profesi
Menurut Breckon (1989) manfat organisasi profesi mencakup 4 hal yaitu :
1. Mengembangkan dan memajukan profesi
2. Menertibkan dan memperluas ruang gerak profesi
3. Menghimpun dan menyatukan pendapat warga profesi
4. Memberikan kesempatan pada semua anggota untuk berkarya dan berperan aktif dalam
mengembangkan dan memajukan profesi.
PPNIOrganisasi keperawatan tingkat nasional yang merupakan wadah bagi perawat di
Indonesia adalah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang didirikan pada tanggal 17
Maret 1974 dan merupakan gabungan dari berbagai organisasi keperawatan saat itu.
PPNI pada awalnya terbentuk dari penggabungan beberapa organisasi keperawatan
seperti IPI (Ikatan Perawat Indonesia), PPI (Persatuan Perawat Indonesia), IGPI (Ikatan Guru
Perawat Indonesia), IPWI (Ikatan Perawat Wanita Indonesia). Dalam penggabungan ini IBI
(Ikatan Bidan Indonesia) tidak ikut serta karena mempunyai anggapan bahwa bidan adalah
profesi sendiri.
Setiap orang yang telah menyelesaikan pendidikan keperawatan yang sah dapat
mendaftarkan diri sebagai anggota PPNI dan semua siswa/mahasiswa keperawatan yang sedang
belajar dapat disebut calon anggota.
Tujuan PPNI
1. Membina dan mengambangkan organisasi profesi keperawatan antara lain : persatuan dan
kesatuan,kerja sama dengan pihak lain dan pembinaan manajemen organisasi
2. Membina, mengambangkan dan mengawasi mutu pendidikan keperawatan di Indonesia
3. Membina, mengembangkan dan mengawasi mutu pelayanan keperawatan di indonesia
4. Membina dan mengembangkan IPTEK keperawatan di Indonesia
5. Membina dan mengupayakan kesejahteraan anggota
Fungsi PPNI
1. Sebagai wadah tenaga keperawatan yang memiliki kesatuan kehendak sesuai dengan
posisi jabatan, profesi dan lingkungan untukmencapai tujuan organisasi
2. Mengembangkan dan mengamalkan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
program-program pembangunan manusia secara holistic tanpa membedakan golongan,
suku, keturunan, agama/kepercayaan terhadap Tuhan YME
3. Menampung,memadukan,menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi tenaga
keperawatan serta mengembangkan keprofesian dan kesejahteraan tenaga keperawatan.
Struktur Organisasi PPNI
Jenjang organisasi
1. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPNI
2. Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I (DPD I) PPNI
3. Dewan Pimpinan Daerah Tingkat II (DPP II) PPNI
4. Komisariat PPNI (pengurus pada institusi dengan jumlah anggota 25 orang)
Struktur organisasi tingkat pusat
1. Ketua umum
Ketua-ketua :
Pembinaan Organisasi
Pembinaan pendidikan dan latihan
Pembinaan pelayanan
Pembinaan IPTEK
Pembinaan kesejahteraan
2. Sekretaris Jenderal
Sekretaris berjumlah 5 orang yang dibagi sesuai dengan pembidangan ketua-ketua dan
Departemen
Departemen organisasi, keanggotaan dan kaderisasi
Departemen pendidikan
Departemen pelatihan
Departemen pelayanan di RS
Departemen pelayanan di puskesmas
Departemen penelitian
Departemen hubungan luar negeri
Departemen kesejahteraan anggota
Departemen pembinaan yayasan
Lama kepengurusan adalah 5 tahun dan dipilih dalam Musyawarah Nasional atau Musyawarah
Daerah yang juga diselenggarakan untuk :
Menyempurnakan AD / ART
Perumusan program kerja
Pemilihan Pengurus
PPNI juga menyelenggarakan rapat pimpinan (rapim) dan rapat pimpinan daerah
(rapimda) setiap 2 tahun sekali dalam rangka evaluasi dan penyempurnaan program kerja
berikutnya. Selain itu, PPNI juga mengadakan rapat bulanan atau harian sesuai dengan
kebutuhan. Keanggotaan PPNI biasanya terdiri dari tenaga perawat. Namun demikian terdapat
juga anggota non – perawat yang telah berjasa dibidang keperawatan dan mereka ini termasuk
dalam anggota luar biasa/kehormatan.
Sumber dana PPNI : uang pangkal, iuran bulanan dan sumber-sumber lain yang sah.
Program kerja utama PPNI :
1. Pembinaan organisasi dan keanggotaan
2. Pengembangan dan pembinaan pendidikan
3. Pengembangan dan pembinaan serta pendidikan dan latihan keperawatan
4. Pengembangan dan pembinaan pelayanan keperawatan di rumah sakit
5. Pengembangan dan pembinaan pelayanan keperawatan di puskesmas
6. Pembinaan dan Pengembangan IPTEK
7. Pembinaan dan Pengembangan kerja sama dengan profesi lain dan organisasi
keperawatan internasional
8. Pembinaan dan Pengembangan sumber daya/yayasan
9. Pembinaan dan Pengembangan kesejahteraan anggota.
Antisipasi yang harus dilakukan PPNI dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat akan
pelayanan keperawatan yang berkualitas dan dalam rangka profesionalisasi keperawatan adalah
dengan melakukan upaya antara lain :
1. Membenahi sistem pendidikan keperawatan yang berorientasi pada kebutuhan
masyarakat serta pelayanan kesehatan utama (PHC) dengan landasan yang kokoh yang
meliputi wawasan keilmuan, orientasi pendidikan dan kerangka konsep pendidikan
keperawatan profesional yang berfokus pada penguasaan iptek keperawatan
2. Membenahi sistem pelayanan keperawatan. Upaya ini dapat dilakukan dengan selalu
berusaha memberikan asuhan keperawatan yang profesional dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan. Dalam rangka menopang keterlaksanaan asuhan
keperawatan profesional diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk itu
diperlukan pengembangan kemauan tenaga keperawatan secara kualitatif dan kuantitatif
dan juga advokasi terhadap perawat.
3. Membenahi kinerja PPNI. Dalam hal ini sangat mendesak untuk mengoptimalkan peran
dan fungsinya,sehingga mampu mengangkat citra keperawatan,menyusun standar
pelayanan/praktik keperawatan dan memelihara kesejahteraan anggota.
4. Mendesiminasikan pengertian keperawatan profesional serta lingkup
peran,fungsi,tanggung jawab, dan kewenangan profesi keperawatan kepada masyarakat
luas dan para penyusun/pengambil kebijakan.
Kewajiban Anggota PPNI
Menjunjung tinggi, mentaati dan mengamalkan AD dan ART organisasi.
Membayar uang pangkal dan uang iuran kecuali anggota penghormatan
Mentaati dan menjalankan segala keputusan
Menghadiri rapat yang diadakan organisasi
Menyampaikan usul untuk mencapai tujuan yang digariskan dalam program kerja
Memelihara kerukunan dalam organisasi secara konsekwen
Setiap anggota baru yang diterima menjadi anggota membayar uang pangkal dan uang iuran
Hak Anggota PPNI
1. Semua anggota berhak mendapat pembelaan dan perlindungan dari organisasi dalam hal
yang benar dan adil dalam rangka tujuan organisasi
2. Semua anggota berhak mendapat kesempatan dalam menambah dan mengambangkan
ilmu serta kecakapannya yang diadakan oleh organisasi
3. Semua anggota berhak menghadiri rapat, memberi usul baik lisan maupun tulisan
4. Semua anggota kecuali anggota kehormatan yang mempunyai hak untuk memilih dan
dipilih sebagai pengurus dan dipilih sebagai pengurus atau perawatan atau perwakilan
organisasi
Tugas pokok PPNI
1. Bidang pembinaan organisasi
1. PPNI bertugas membina kelembagaan anggotanya dan akder kepemimpinan
2. Bidang pembinaan profesi
3. PPNI bertugas meningkatkan mutu pelayanan, penghayatan dan pengamalan kode etik
perawat, mengutamakan terbentuknya peraturan perundang-undangan keperawatan serta
mengembangkan ilmu dan teknologi keperawatan
4. Bidang kesejahteraan anggota
5. PPNI bertugas membina hubungan kerja sama dengan organisasi dan lembaga lain
didalam maupun diluar negeri
Keanggotaan PPNI ada 2 yaitu:
1. Anggota biasa
a. WNI, tidak terlibat organisasi terlarang.
b. Lulus bidang pendidikan keperawatan formal dan disahkan oleh pemerintah
c. Sanggup aktif mengikuti kegiatan yang ditentukan organisasi
d. Penyatakan diri untuk menjadi anggota
2. Anggota kehormatan
Syaratnya sama dengan anggota biasa yaitu pada butir a, c, d, dan bukan berasal dari
pendidikan perawatan tetapi elah berjasa terhadap organisasi PPNI yang ditetapkan oleh DPP
(dewan pimpinan pusat).
ANALISAOrganisasi profesi adalah organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang
menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi
social secara bersama.
Profesi perwat merupakan salah satu organisasi profesi yang unik dan mulia karena
perawat itu langsung berhadapan dengan manusia, memberi perawatan terhadap pasien sehat
atau sakit , dan juga dapat memberikan pendidikan kepada pasien,oleh karena itu profesi perawat
itu tidak beda dengan profesi lain bahkan lebih mulia seharusnya dan berhak mendapat
pengakuan.
Setelah melihat artikel yang saya dapatkan , teori tentang profesi perawat adalah sangat
bagus. Seperti terlihat pada peran,fungsi dan manfaat karena sangat amat bias mendukun dan
menjunjung tinggi profesi perawat untuk tetap axis dan utuh apabila secara teori tadi dapat
diaplikasikan dalam kenyataan sehari-hari.
Untuk dapat menjalankan dan mengangjat profesi perawat maka kita para perawat
bergabung dalam suatu wadah yaitu PPNI ( Persatuan Perawat Nasional Indonesia) yang berdiri
pada tanggal 17 maret 1974 dan merupakan gabungan dari berbagai organisasi keperawatan.
Oleh karena itu kita sebagai perawat harus sangat mengenali profesi kita,hak-hak, dan
kewajiban kita sehingga kita dapat menuntut yang selayaknya kita miliki karena kita telah diakui
sebagai rofesi.
Melalui PPNI inilah sebagai penyalur suara kita untuk diakui sacara seutuhnya dan untuk
menjunjung tinggi profesi kita dengan catatan sesuai aturan dan harus mengenali profesi perawat
.
KESIMPULANOrganisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang
menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-
fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka seagai individu.
Fungsi organisasi profesi di bagi menjadi :Bidang pendidikan keperawatan, Bidang pelayanan
keperawatan,,bidang IPTEK,dan bidang kehidupan profesi. manfat organisasi profesi mencakup
4 hal yaitu :Mengembangkan dan memajukan profesi,Menertibkan dan memperluas ruang gerak
profesi,Menghimpun dan menyatukan pendapat warga profesi,dan Memberikan kesempatan pada
semua anggota untuk berkarya dan berperan aktif dalam mengembangkan dan memajukan
profesi.
Profesi perawat tergabung dalam wadah PPNI, dimana PPNI memiiki tujuan
yaitu:Membina dan mengambangkan organisasi profesi keperawatan antara lain (persatuan dan
kesatuan,kerja sama dengan pihak lain dan pembinaan manajemen organisasi),Membina,
mengambangkan dan mengawasi mutu pendidikan keperawatan di Indonesia,Membina,
mengembangkan dan mengawasi mutu pelayanan keperawatan di Indonesia,Membina dan
mengembangkan IPTEK keperawatan di Indonesia, dan Membina dan mengupayakan
kesejahteraan anggota. Dan adapun fungsi PPNI: Sebagai wadah tenaga keperawatan yang
memiliki kesatuan kehendak sesuai dengan posisi jabatan, profesi dan lingkungan
untukmencapai tujuan organisasi,Mengembangkan dan mengamalkan pelayanan kesehatan yang
berorientasi pada program-program pembangunan manusia secara holistic tanpa membedakan
golongan, suku, keturunan, agama/kepercayaan terhadap Tuhan YME, dan
Menampung,memadukan,menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi tenaga keperawatan serta
mengembangkan keprofesian dan kesejahteraan tenaga keperawatan.
http://www.trinoval.web.id/2010/04/organisasi-profesi-keperawatan.html
PENDAHULUANManajemen merupakan proses pelaksanaan kegiatan organisasi melalui upaya orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan manajemen keperawatan dapat diartikan sebagai pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman,kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen kedua yang penting dilaksanakan oleh setiap unit kerja sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan berdaya guna dan berhasil guna. Pengorganisasian merupakan pengelompokan yang terdiri dari beberapa aktifitas dengan sasaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan masing-masing kelompoknya untuk melakukan koordinasi yang tepat dengan unit lain secara horizontal dan vertikal untuk mencapai tujuan organisasi sebagai organisasi yang komplek, maka pelayanan keperawatan harus mengorganisasikan aktivitasnya melalui kelompok-kelompok sehingga tujuan pelayanan keperawatan akan tercapai. Ruang rawat merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh semua tim kesehatan dimana semua tenaga termasuk perawat bertanggung jawab dalam penyelesaian masalah kesehatan klien. Pengorganisasian pelayanan keperawatan secara optimal akan menentukan mutu pelayanan keperawatan yang diberikan Yang menjadi bahasan dalam pelayaan keperawatan diruang rawat meliputi :struktur organisai ruang rawat, pengelompokkan kegiatan (metode pengawasan), koordinasi kegiatan dan evaluasi kegiatan kelompok kerja ; yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang struktur organisasi dalam pelayanan keperawatan untuk mencapai tujuan.
PENGERTIAN PENGORGANISASIANPengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas, tugas, kewenangan dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan. (Siagian,1983 dalam Juniati) Sedangkan Szilagji (dalam Juniati) mengemukakan bahwa fungsi pengorganisasian merupakan proses mencapai tujuan dengan koordinasi kegiatan dan usaha, melalui penataan pola struktur, tugas, otoritas, tenaga kerja dan komunikasi.
Tiga aspek penting dalam pengorganisasian meliputi :1. Pola struktur yang berarti proses hubungan interaksi yang dikembangkan secaraefektif2. Penataan tiap kegiatan yang merupakan kerangka kerja dalam organisasi3. Struktur kerja organisasi termasuk kelompok kegiatan yang sama, pola hubungan antar kegiatan yang berbeda, penempatan tenaga yang tepat dan pembinaan cara komunikasi yang efektif antar perawat.Pengelolaan kegiatan asuhan keperawatan dapat ditetapkan sesuai dengan kebutuhan klien misalnya unit rawat anak memerlukan kegiatan asuhan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembangnya.Pengorganisasian dapat diuraikan sebagai rangkaian aktifitas menyusun suatu kerangka kerja yang menjadi wadah bagi semua kegiatan usaha kerja sama dengan cara menbagikan, mengelompokkan pekerjaan yang harus dilakukan, menerpakan menjalin hubungan kerja antar bagian dan menjalin hubunagan antar staf dan atasan.
1. PEMBAGIAN KERJAPrinsip dasar untuk mencapai efisiensi yaitu pekerjaan dibagi-bagi sehingga setiap orang memilik tugas tertentu.Untuk ini kepala bidang keperawatan perlu mengetahui tentang :- pendidikan dan pengalaman setiap staf- peran dan fungsi perawat yang diterapkan di RS tersebut- mengetahui ruang lingkup tugas kepala bidang keperawatan dan kedudukandalam organisasi- mengetahui batas wewenang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya- mengetahui hal- hal-hal yang dapat didelegasikan kepada staf dan kepadatenaga non keperawatan
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pengelompokkan dan pembagian kerja1. jumlah tugas yang dibebankan seseorang terbatas dan sesuai dengankemampuannya2. tiap bangsal / bagian memiliki perincian aktivitas yang jelas dan tertulis3. tiap staf memiliki perincian tugas yang jelas4. variasi tugas bagi seseorang diusahakan sejenis atau erat hubungannya5. mencegah terjadinya pengkotakkan antar staf/kegiatan
6. penggolongan tugas berdsasarkan kepentingan mendesak, kesulitan dan waktuDisamping itu setiap staf mengetahui kepada siapa dia harus melapor, mintabantuan atau bertanya, dan siapa atasan langsung serta dari siapa dia menerimatugas
2. PENDELEGASIAN TUGASPendelegasian adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada staf untuk bertindak dalam batas-batas tertentu. Dengan pendelegasian, seorang pimpinan dapat mencapai tujuan dan sasaran kelompok melalui usaha orang lain, hal mana merupakan inti manajemen. Selain itu dengan pendelegasian , seorang pimpinan mempunyai waktu lebih banyak untuk melakukan hal lain yang lebih penting seperti perencanaan dan evaluasi.Pendelegasian juga merupakan alat pengembangan dan latihan manajemenyang bermanfaat. Staf yang memiliki minat terhadap tantangan yang lebih besarakan menjadi lebih komit dan puas bila diberikan kesempatan untuk memegangtugas atau tantangan yang penting. Sebaliknya kurangnya pendelegasian akanmenghambat inisiatif staf.Keuntungan bagi staf dengan melakukan pendelegasian adalahmengambangkan rasa tanggung jawab, meningkatkan pengetahuan dan rasapercaya diri, berkualitas, lebih komit dan puas pada pekerjaan.. Disamping itumamfaat pendelegasian untuk kepala bidang keperawatan sendiri adalahmempunyai waktu lebih banyak untuk melakukan hal-hal lain seperti perencanaandan evaluasi, meningkatkan kedewasaan dan rasa percaya diri, memberikanpengaruh dan power baik intern maupun ekstern, dapat mencapai pelayanan dansasaran keperawatan melalui usaha orang lain.Walaupun pendelegasian merupakan alat manajemen yang efektif, banyakpimpinan yang gagal mengerjakan pendelegasian ini.Beberapa alasan yang menghambat dalam melakukan pendelegasian :- meyakini pendapat yang salah “Jika kamu ingin hal itu dilaksanakan dengantepat, kerjakanlah sendiri”.- kurang percaya diri- takut dianggap malas- takut persaingan- takut kehilangan kendali- merasa tidak pasti tentang apa dan kapan melakukan pendelegasian, mempunyaidefinisi kerja yang tidak jelas- takut tidak disukai oleh staf, dianggap melemparkan tugas- menolak untuk mengambil resiko tergantung pada orang lain- kurang kontrol yang memberikan peringatan dini adanya masalah, sehubungandengan tugas yang didelegasikan- kurang contoh dari pimpinan lain dalam hal mendelegasikan- kurang keyakinan dan dan kepercayaan terhadap staf, merasa staf kurangmemiliki ketrampilan atau pengetahuan untuk melakukan tugas tersebut.
Dalam pendelegasian wewenang, masalah yang terpenting adalah apa tugasdan seberapa besar wewenang yang harus dan dapat dilimpahkan kepada staf.Hal ini tergantung pada :a. Sifat kegiatan ; untuk kegiatan rutin, delegasi wewenang dapat diberikan lebihbesar kepada staf.b. Kemampuan staf ; tugas yang didelegasikan jangan terlalu ringan atau terlaluberat.c. Hasil yang diharapkan ; Applebaum dan Rohrs menyarankan agar pimpinanjangan mendelegasikan tanggung jawab untuk perencanaan strategik ataumengevaluasi dan mendisiplin bawahan baru. Mereka juga menyarankan agarmendelegasikan tugas yang utuh dari pada mendelegasikan sebagian aspek darisuatu kegiatan.Beberapa petunjuk untuk melakukan pendelegasian yang efektif :- jangan membaurkan dengan pelemparan tugas. Oleh karena itu janganmendelegasikan tugas yang anda sendiri tidak mau melakukannya.- jangan takut salah- jangan mendelegasikan tugas pada seseorang yang kurang memiliki ketrampilanatau pengetahuan untuk sukses- kembangkan tingkat keterampilan dan pengetahuan staf, sehingga merekadapat melakukan tugas yang didelegasikanperlihatkan rasa percaya atas kemampuan staf untuk berhasil- antisipasi kesalahan yang dapat terjadi dan ambil langkah pemecahanmasalahnya- hindari kritik bila terjadi kesalahan- berikan penjelasan yang jelas tentang tanggung jawab, wewenang, tanggunggugat dan dukungan yang tersedia- berikan pengakuan dan penghargaan atas tugas yang telah terlaksana denganbaikLangkah yang harus ditempuh agar dapat melakukan pendelegasian yang efektif :1. tetapkan tugas yang akan didelegasikan2. pilihlah orang yang akan diberi delegasi3. berikan uraian tugas yang akan didelegasikan dengan jelas4. uraikan hasil spesifik yang anda harapkan dan kapan anda harapkan hasiltersebut5. jelaskan batas wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki staf tersebut6. minta staf tersebut menyimpulkan pokok tugasnya dan cek penerimaan staftersebut atas tugas yang didelegasikan.7. tetapkan waktu untuk mengontrol perkembangan8. berikan dukungan9. evaluasi hasilnya3. KOORDINASIKoordinasi adalah keselarasan tindakan, usaha, sikap dan penyesuaian antar
tenaga yang ada dibangsal. Keselarasan ini dapat terjalin antar perawat dengananggota tim kesehatan lain maupun dengan tenaga dari bagian lain.Manfaat Koordinasi:- menghindari perasaan lepas antar tugas yang ada dibangsal / bagian danperasaan lebih penting dari yang lain- menumbuhkan rasa saling membantu- menimbulkan kesatuan tindakan dan sikap antar stafCara koordinasi:Komunikasi terbuka, dialog, pertemuan/rapat, pencatatan dan pelaporan,pembakuan formulir yang berlaku.4. MANAJEMEN WAKTUDalam mengorganisir sumber daya, sering kepala bidang keperawatanmengalami kesulitan dalam mengatur dan mengendalikan waktu. Banyak waktupengelola dihabiskan untuk orang lain. Oleh karena itu perlu pengontrolan waktusehingga dapat digunakan lebih efektif.Untuk mengendalikan waktu agar lebih efektif perlu :1. analisa waktu yang dipakai; membuat agenda harian untuk menentukan kategorikegiatan yang ada2. memeriksa kembali masing-masing porsi dari tiap aktifitas3. menentukan prioritas pekerjaan menurut kegawatan, dan perkembangannnyaserta tujuan yang akan dicapai4. mendelegasikanHambatan yang sering terjadi pada pengaturan waktu- terperangkap dalam pekerjaan- menunda karena takut salah- tamu yang tidak terjadwaltelpon- rapat yang tidak produktif- peraturan “open door”- tidak dapat mengatakan “tidak” pada hal-hal yang tidak perluPENGORGANISASIAN KEGIATAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWATKepala ruangan bertanggung jawab untuk mengorganisasi kegiatan asuhankeperawatan di unit kerjanya untuk mencapai tujuan pengorganisasian, pelayanankeperawatan di ruangan meliputi :1. Struktur OrganisasiStruktur organisai ruang rawat terdiri dari struktur bentuk dan bagan.Berbagai struktur, bentuk dan bagan dapat digunakan tergantung pada besarnyaorganisasi dan tujuan yang ingin dicapai. Ruang rawat sebagi wadah dan pusatkegiatan pelayanan keperawatan perlu memiliki struktur organisasi tetapi ruangrawat tidak termasuk dalam struktur organisasi raumah sakit bila dilihat dari suratkeputusan menteri Kesehatan no. 134 dan 135 tahun 1978. oleh karena itu direkturrumah sakit perlu menerbitkan surat keputusan yang ngatur struktur organisasi
ruang rawat.Berdasarkan surat keputusan direktur tersebut dibuat struktur organisasiruang rawat untuk menggambarkan pola hubungan antar bagian atau staf atasanbaik vertikal maupun horizontal. Dapat juga dilihat posisi tiap bagian, wewenang dantanggung jawab serta tanggung gugat. Bentuk organisasi dapat pula disesuaikandengan pengelompokkan kegiatan atau sistem penugasan yang digunakan.2. Pengelompokkan KegiatanSetiap organisasi memiliki serangkaian tugas atau kegiatan yang harusdiselesaikan untuk mencapai tujuan. Kegiatan perlu dikumpulkan sesuai denganspesifikasi tertentu. Pengorganisasian kegiatan dilakukan untuk memudahkanpembagian tugas pada perawat sesuai dengan pengetahuan dan keterampilandimiliki peserta sesuai dengan kebutuhan klien pengorganisasian tugas perawat inidisebut metode penugasan.Keperawatan diberikan karena ketidakmampuan, ketidaktahuan danketidakmampuan klien dalam melakukan aktifitas untuk dirinya dalam upayamencapai derajat kesehatan yang optimal. Setiap kegiatan keperawatan diarahkankepada pencapaian tujuan dan merupakan tugas menejer keperawatan untuk selalumengkoordinasi, mengarahkan dan mengendalikan proses pencapaian tujuan melaluiinteraksi, komunikasi, integrasi pekerjaan diantara staf keperawatan yang terlibat.Dalam upaya mecapai tujuan tersebut meneger keperawatan dalam hal inikepala ruangan bertanggung jawab mengorganisir tenaga keperawatan yang adadan kegiatan pelayanan keperawatan yang akan dilakukan sesuai dengan kebutuhanklien, sehingga kepala ruangan perlu mengkatagorikan klien yang ada diunitkerjanya. Menurut Kron (1987) kategori klien didasarkan atas :Tingkat pelayanan keperawatan yang dibutuhkan klien, misalnya keperawatanmandiri, minimal, sebagian, total atau intensif. Usia misalnya anak, dewasa, usialanjut. Diagnosa/masalah kesehatan yang dialami klien misalnya perawatanbedah/ortopedi, kulit. Terapi yang dilakukan, misalnya rehabilitas, kemoterapi.Dibeberapa rumah sakit ini pengelompokkan klien didasarkan atas kombinasikategori diatas.Selanjutnya kepala ruangan bertanggung jawab menetapkan metodepenyusunan keperwatan apa yang tepat digunakan di unit kerjanya untuk mencapaitujuan sesuai dengan jumlah katagori tenaga yang ada di ruangan serta jumlah klienyang menjadi tanggung jawabnya.MACAM – MACAM METODE PENUGASAN KEPERAWATANBerbagai metode penugasan keperawatan yang dapat digunakan denganbeberapa keuntungan dan kerugian.Metode tersebut antara lain :1. Metode FugsionalYaitu pengorganisasian tugas pelayanan keperawatan yang didasarkan kepadapembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan.Contoh : Perawat A tugasnya menyuntik, perawat B tugasnya mengukur suhu
badan klien.Seorang perawat dapat melakukan dua jenis tugas atau lebih untuk semua klienyang ada di unit tersebut. Kepala ruangan bertanggung jawab dalam pembagiantugas tersebut dan menerima laporan tentang semua klien serta menjawabsemua pertanyaan tentang klien.Keuntungan- Perawat terampil untuk tugas /pekerjaan tertentu.- Mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat setelah selesai tugas.- Kekurangan tenaga yang ahli dapat diganti dengan tenaga yang kurangberpengalaman untuk satu tugas yang sederhana.- Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staf atau peserta didik yangpraktek untuk ketrampilan tertentu.Kerugian- Pelayanan keperawatan terpilah-pilah atau total sehingga proses keperawatansulit dilakukan.- Apabila pekerjaan selesai cenderung meninggalkan klien dan melakukan tugasnon keperawatan.- Kepuasan kerja keseluruhan sulit dicapai dan sulit diidentifikasi kontribusinyaterhadap pelayanan.- Perawat hanya melihat asuhan keperawatan sebagai keterampilan saja.2. Metode alokasi klien/keperawatan totalYaitu pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan untuk satu atau beberapaklien oleh satu orang perawat pada saat bertugas/jaga selama periode waktutertentu atau samapi klien pulang. Kepala ruangan bertanggung jawab dalampembagian tugas dan menerima semua laporan tentang pelayanan keperawatanklien.Keuntungan- Fokus keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.- Memberikan kesempatan untuk melakukan keperawatan yang komprehensif.- Memotivasi perawat untuk selalu bersama kien selama bertugas, nonkeperawatan dapat dilakukan oleh yang bukan perawat- Mendukung penerapan proses keperawatan- Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapaiKerugian- Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin yangsederhana terlewatkan.- Peserta didik sakit untuk melatih keterampilan dalam perawatan besar, misalnya: menyuntik, mengukur suhu- Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat penanggungjawab klien bertugas.3. Metode tim keperawatan /keperawatan kelompokYaitu pengorganisasian pelayanan keperawatan oleh sekelompok klien dan
sekelompok klien. Kelompok ini dipimpin oleh perawat yang berijazah danberpengalaman serta memiliki pengetahuan dalam bidangnya (“registered nurse”).Pembagian tugas di dalam kelompok dilakukan oleh pimpinankelompok/ketua grup. Selain itu ketua grup bertanggung jawab dalam mengarahkananggota grup/tim. Sebelum tugas dan menerima laporan kemajuan pelayanankeperawatan klien serta membantu anggota tim dalam menyelesaikan tugas apabilamenjalani kesulitanSelanjutnya ketua grup yang melaporkan pada kepala ruangan tentangkemajuan pelayanan/asuhan keperawatan terhadap klien.Keuntungan- Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif- Memungkinkan pencapaian proses keperawatan- Konflik atau perbedaan pendapat antar staf daapt ditekan melalui rapat tim caraini efektif untuk belajar.- Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal- Memungkinkan menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda denganaman dan efektif.Kerugian- Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim ditiadakanatau terburu-buru sehingga dapat mengakibatkan komunikasi dan koordinasiantar anggota tim terganggu sehingga kelancaran tugas terhambat.- Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantung atauberlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim.- Akontabilitas dalam tim kabur.4. Metode keperawatan primer/utama (Primary Nursing)Yaitu pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan yang dilakukan oleh satuorang “registered nurse” sebagai perawat primer yang bertanggung jawab dalamasuhan keperawatan selama 24 jam terhadap klien yang menjadi tanggungjawabnya mulai dari masuk sampai pulang dari rumah sakit. Apabila perawatprimer/utama libur atau cuti tanggung jawab dalam asuhan keperawatan kliendiserahkan pada teman kerjanya yang satu level atau satu tingkat pengalamandan keterampilannya (associate nurse).Keuntungan- Model praktek keperawatan profesional dapat dilakukan atau diterapkan.- Memungkinkan asuhan keperawatan yang komprehensif- Memungkinkan penerapan proses keperawatan- Memberikan kepuasan kerja bagi perawat- Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga menerima asuhan keperawatanKerugian- Hanya dapat dilakukan oleh perawat profesional- Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain5. Metode “modular”
Yaitu pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan yang dilakukan olehperawat profesional dan non profesional (trampil) untuk sekelompok klien dari mulaimasuk rumah sakit sampai pulang disebut tanggung jawab total atau keseluruhan.Untuk metode ini diperlukan perawat yang berpengetahuan, terampil danmemiliki kemampuan kepemimpinan. Idealnya 2-3 perawat untuk 8 – 12 orangklien.Keuntungan dan KerugianSama dengan gabungan antara metode tim dan metode perawatan primer.Semua metode di atas dapat digunakan sesuai dengan situasi dan kondisiruangan. Jumlah staf yang ada harus berimbang sesuai dengan yang telah dibahaspembicara yang sebelumnya. Selain itu kategori pendidikan tenaga yang ada perludiperhatikan sesuai dengan kondisi ketenagaan yang ada saat ini di Indonesiakhususnya di rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo metode tim lebih memungkinkanuntuk digunakan, selain itu menurut organisasi rumah sakit Amerika bahwa dari hasilpenelitian dinyatakan 33% rumah sakit menggunakan metode Tim, 25% perawatantotal/alokasi klien, 15% perawatan primer dan 12% metode fungsional (Kron & Gray,1987). Dengan demikian metode tim tepat digunakan.KONSEP MODEL KEPERAWATAN TIMModel keperawatan tim sebaiknya dilakukan sesuai dengan memperhatikankonsep-konsep berikut :1. Ketua Tim sebaiknya perawat yang berpindidikan/berpengalaman, terampil danmemiliki kemampuan kepemimpinan. Jika hanya seorang “registered nurse” yangbertugas dia harus menjadi ketua tim. Ketua Tim juga harus mampu menentukanprioritas kebutuhan asuhan keperawatan klien, merencanakan, melakukansupervisi dan evaluasi pelayanan keperawatan. Selain itu harus mampumemberikan asuhan keperawatan sesuai dengan filosofi keperawatan. Uraiantugas untuk ketua tim dan anggota tim harus jelas dan spesifik.2. Komunikasi yang efektif diperlukan untuk kelanjutan asuhan keperawatan.Dengan demikian pencatatan rencana keperawatan untuk tiap klien harus selalutepat waktu dan asuhan keperawatan selalu dinilai kembali untuk validitasnya.3. Ketua tim harus menggunakan semua teknik manajemen dan kepemimpinan4. Pelaksanaan keperawatan tim sebaiknya fleksibel atau tidak kaku. Metode timdapat dilakukan pada shift pagi, sore atau malam di unit manapun. Sejumlahtenaga dapat terlibat dalam tim, minimal dua sampai tiga tim. Jumlah ataubesarnya tim bergantung dari banyaknya staf. Dua orang perawat dapatdikatakan tim, terutama untuk shift sore dan malam, dimana jumlah tenagaterbatasTanggung jawab Ketua Tim- Mengkaji setiap klien dan menerapkan tindakan keperawatan yang tepat.Pengkajian merupakan proses yang berlanjut dan berkesinambungan. Dapatdilakukan serah terima tugas.- Mengkoordinasikan rencana perawatan yang tepat waktu, membimbing anggota
tim untuk mencatat tindak kepemimpinan yang telah dilakukan- Meyakinkan semua hasil evaluasi berupa respon klien terhadap tindakankeperawatan tercatat.- Menilai kemajuan semua klien dari hasil pengamatan langsung atau laporananggota timTanggung jawab Anggota Tim- Menyadari bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk setiap klien di unittersebut. Misalnya pada saat jam makan siang staf dan rapat tim- Mengikuti instruksi keperawatan yang tertera dalam rencana keperawatan secarateliti termasuk program pengobatan- Melaporkan secara tepat dan akurat tentang asuhan yang dilakukan serta responyang ditunjukkan klien- Menerima bantuan dan bimbingan ketua timTanggung jawab Kepala Ruang Pada Penugasan Tim- Menetapkan standar kinerja staf- Membantu staf menetapkan sasaran keperawatan pada unit yang dipimpinnya- Memberikan kesempatan pada klien tim dan membantu untuk mengembangkanketrampilan manajemen dan kepemimpinan.- Secara berkesinambungan mengorientasikan staf baru tantang prosedur timkeperawatan- Menjadi narasumber bagi ketua tim dan staf tempat diskusi- Memotivasi staf untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan- Melakukan kemunikasi terbuka untuk setiap staf yang dipimpinnya3. Koordinasi kegiatanKepala ruangan sebagai koordinator kegiatan perlu menciptakan kerjasamayang selaras satu sama lain dan saling menunjang, untuk menciptakan suasanakerja yang menyenangkan. Selain itu harus memperlihatkan prinsip-prinsiporganisasi yang telah dijelaskan diatas misalnya kesatuan komando, setiap stafmemiliki satu atasan langsungRentang kendali 3 sampai 7 staf untuk satu atasan. Pada metode penugasantim dalam satu ruangan tidak lebih dari 3 sampai 7 dalam satu tim. Selain itu kepalaruangan perlu mendelegasikan kegiatan asuhan keperawatan langsung kepada ketuatim, kecuali tugas pokok, harus dilakukan kepala ruang. Selain itu, kepala ruanganharus mendelegasikan kepada orang yang tepat, mendengarkan saran orang yangdidelegasikan dan penerima delegasi harus bertanggung gugat.4. Evaluasi KegiatanKegiatan yang telah dilakukan perlu dievaluasi untuk menilai apakahpelaksanaaan kegiatan sesuai rencana. Oleh karena itu kepala ruangan berkewajibanuntuk memberi arahan yang jelas tentang kegiatan yang akan dilakukanDengan demikian diperlukan uraian tugas yang jelas untuk masing-masingstaf dan prosedur tugas yang diperlukan untuk melakukan kegiatan denganmemperlihatkan keselamatan dan kenyamanan klien, keselamatan dan kenyamanan
staf dan fasilitas dengan berdaya guna dan berhasil guna. Selain itu diperlukan jugastandar penampilan kerja yang diharapkan dari perawat yang melakukan tugas.Semua ini perlu dievaluasi secara terus menerus guna dilakukan tindakan koreksiapabila ditemukan penyimpangan dari standar5. Kelompok KerjaKegiatan ruang rawat terlaksana dengan baik melalui kerjasama antar stafsatu dan yang lain ; antar kepala ruang dan staf dan staf sehingga perlu adanyakerjasama dan kebersamaan dalam kelompok .Konflik dan hubungan interpersonal yang kurang baik akan mengurangimotivasi kerja, untuk itu diperlukan kebersamaan yang utuh dan solid sehinggadapat meninggkatkan motivasi kerja dan perasaan keterikatan dalam kelompokkarena semua perawat yang bekerja dalam satu ruang pada dasarnya merupakansatu kelompok kerja yang perlu bekerja sama satu sama lain, untuk meningkatkankualitas kerja dalam pencapaian tujuan asuhan keperawatan diruang rawat tersebut