16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    1/71

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    2/71

    Perspektif Sejarah

    Hingga saat ini, pencegahan kesalahan medisbelum menjadi fokus utama bidang kedokteran

    Sebagian besar sistem pelayanan kesehatan

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 2

    mencegah / mengatasi error

    REDESAIN PROSES DENGANANALISA PROAKTIF (FMEA)

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    3/71

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 3

    Advanced Patient safety in US since 1999, NPCS,August 2004, www,patientsafety.gov

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    4/71

    What is FMEA ? Adalah metode perbaikan kinerja dgn mengidentifikasi

    dan mencegah Potensi Kegagalan sebelum terjadi. Hal

    tersebut didesain untuk meningkatkan keselamatan

    pasien.

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 4

    ,

    diprediksi.

    Mengantisipasi kesalahan akan meminimalkan dampak

    buruk

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    5/71

    FAILURE MODE AND EFFECTS ANALYSIS /

    ANALISIS MODUS KEGAGALAN DAN DAMPAK

    Analisis (A)

    Penyelidikan secara detail suatu proses

    Mode (M)

    Cara atau Perilaku yang dapat menimbulkan

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 5

    kegagalan

    Kegagalan (K)

    Saat sistem atau bagian dari sistem tidak sesuai yang

    diharapkan baik disengaja maupun tidak Dampak (D)

    Dampak atau Konsekuensi Modus Kegagalan

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    6/71

    FMEA

    FMEA bisa dilakukan pada :

    - Proses yang telah dilakukan saat ini

    - Proses yang belum dilakukan atau baru

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 6

    Implementasi Elektronik Rekam Medis

    Pembelian alat baru

    Redesain ruan, Kamar Operasi, dll

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    7/71

    FMEA vs HFMEA

    1. Pilih Proses Berisiko tinggidan bentuk Tim

    2. Diagram / gambarkan AlurProses & Brainstorming

    Modus Kegagalan

    1. Tetapkan Proses2. Bentuk Tim

    3. Gambarkan Alur

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008

    7

    3. enentu an ampa ects

    4. Prioritas Modus Kegagalan

    5. Identifikasi Penyebab / Causes

    6. Redesain Proses7. Analisa dan Uji coba Proses

    8. Implementasi & MonitorProses baru

    Proses4. Buat Hazard

    Analysis5. Tindakan dan

    PengukuranOutcome

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    8/71

    FAILURE MODE AND EFFECTS

    ANALYSIS

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    9/71

    LANGKAH- LANGKAH FMEA

    1. Pilih Proses Berisiko tinggi dan bentuk Tim

    2. Diagram / gambarkan Alur Proses & BrainstormingModus Kegagalan / Failure Mode

    3. Menentukan Dampak / Effects

    4. Prioritas Modus Kegagalan

    5. Identifikasi Penyebab / Causes

    6. Redesain Proses

    7. Analisa dan Uji coba Proses8. Implementasi & Monitor Proses baru

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    10/71

    Proses baru

    Misalnya : proses mengoperasikan alat infus baru untuk

    pasien rawat jalan

    Proses yang sedang berjalan

    Langkah 1 : PILIH PROSES BERISIKO TINGGI

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 10

    sa nya : proses penga aan an peny mpanan gas me s

    rumah sakit

    Proses dalam kl inis

    Misalnya : proses pemeriksaan darah di laboratorium

    Proses non-klinis

    Misalnya : proses mengkomunikasikan hasil pemeriksaan

    (lab) kepada dokter atau proses Identifikasi pasien yang

    berisiko jatuh

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    11/71

    Prioritization Matrix Worksheet

    TENTUKAN PROSES BERISIKO TINGGI YG AKAN DIANALISA

    High = 3 points;Medium = 2 points;

    Low = 1 point

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    12/71

    Prioritization Matrix Worksheet

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    13/71

    Matrix Prioritisasi

    No Kriteria

    1 Urgensi Apakah ini merupakan isu utama yang harus diselesaikan dalam 1-3

    tahun kedepan?

    2 Potensial Dampak Apakah penyelesaian isu ini akan berdampak signifikan pada satuatau lebih populasi khusus?

    Apa alasan anda bahwa isu ini akan berhasil diselesaikan?

    3 Action yang fisibel Apakah ada peluang untuk menyelesaikan isu ini? Apakah ada

    kemungkinan perbaikan dalam isu ini?

    4 Sumber daya Sumber daya (dana, staf, pakar) tersedia untuk menyelesaikan isuini?

    Apakah ada sumber daya dari pemerintah, komunitas?Jika tidak, apakah sumber daya dapat disediakan?

    5 Kesiapan Masyarakat Apakah isu yang akan diselesaikan ini merupakan hal pentinguntuk masyarakat?Apakah masyarakat tertarik dengan isu ini?Apakah ada momentum masyarakat untuk menggerakkan isu ini?

    6 Integrasi Apakah bisa dikolaborasi? Apakah ada duplikasi?

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    14/71

    REDIS IN PROSES

    Variable input

    Complex

    Nonstandarized

    Decreasing variability

    Simplify

    Standardizing

    Loosen coupling of process

    FMEA

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 14

    g y oup e

    Dependent on humanintervention

    Time constraints

    Hierarchical culture

    Use technology

    Optimise Redundancy

    Built in fail safe mechanism

    Documentation

    Establishing a culture ofteamwork

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    15/71

    Variable Input (INDIVIDU)

    Pasien:

    keparahan penyakitnya,

    komorbiditas,

    pengobatan,

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 15

    e ng nan pas en,

    Pemberi layanan:

    tingkat ketrampilan,

    cara pendekatan melaksanakan tugas, dll

    Proses Pelayanan harus dapat mengakomodasi variabilitas yangtdk dapat dihindarkan dan tidak dapat dikontrol ini.

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    16/71

    Kompleksitas

    Proses dalam layanan kedokteran sangat kompleks, terdiridari puluhan langkah.

    Semakin banyak langkah dalam suatu proses, semakin

    tinggi probabilitas terjadinya kesalahan. (handoffs)

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 16

    Bila proses terdiri 1 langkah, kemungkinan 1%

    Bila proses 25 langkah, kemungkinan salah 22%

    Bila proses 100 langkah, kemungkinan salahnya63%

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    17/71

    Lack of Standardization

    Variabilitas individual sangat tinggi - (KONSISTEN) ?

    Perlu standard mis :

    SPO

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 17

    arame er

    Protokol

    Clinical Pathways

    Dapat membatasi pengaruh dari variabel yang ada.

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    18/71

    Tightly coupled

    (Keterkaitan yang erat)

    Perpindahan satu langkah ke langkah lain dalam waktuberurutan tanpa jedah, sehingga seringkali baru disadariterjadi penyimpangan pada langkah berikutnya. Mis.LASA.

    Keterlambatan dalam suatu langkah akan mengakibatkan

    gangguan pada seluruh proses

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 18

    penyimpangan pada langkah berikut ( cascade of faillure )

    Kesalahan biasanya terjadi pada saat perpindahanlangkah atau adanya langkah yang terabaikan

    Pada tightly coupled seringkali hanya memberi peluang

    satu jenis cara untuk menyelesaikan satu langkah tertentu Kesalahan pada satu langkah akan segera diikuti oleh

    kesalahan berikutnya, terutama karena koreksi tidaksempat dilakukan

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    19/71

    Ketergantungan kepada intervensi manusia

    Ketergantungan yang tinggi akan intervensi seseorangdalam proses dapat menimbulkan variasi penyimpangan.

    Tidak semua variasi bersifat baik ada juga yang buruk,

    creating safety at the sharp end

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 19

    .

    Pelayanan kesehatan sangat tergantung pada intervensimanusia

    Petugas harus mampu mengendalikan situasi yang tidak

    terduga demi keselamatan pasien Sangat tergantung pada pendidikan dan pelatihan yang

    memadai sesuai dengan tugas & fungsinya

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    20/71

    Hierarchical culture

    Suatu proses akan menghadapi risiko kegagalan lebihtinggi dalam unit kerja dengan budaya hirarkidibandingkan dengan unit kerja yang budayanyaberorientasi pada team.

    Staf enggan berkomunikasi & berkolaborasi satu dengan

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 20

    Perawat enggan bertanya kepada dokter atau petugasfarmasi tentang medikasi, dosis, serta perawatan lainnya

    Budaya hirarki sering tercipta misalnya dalam menentukan

    penggunaan obat, verifikasi lokasi pembedahan oleh timbedah.

    Tata cara berkomunikasi antar staf dalam prosespelayanan kesehatan sangat menentukan hasilnya.

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    21/71

    Time constraints

    Proses yang memiliki keterbatasan

    waktu cenderun menin katkan

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 21

    risiko kegagalan.

    Mis. KET--

    Golden period

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    22/71

    Low risk Processes that Add up to Failure :

    Error2 kecil dalam proses dapat menimbulkan

    Additional High Risk Processes

    1. Low Risk Processes that Up to Failure

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 22

    (kematian oleh seribu sayatan)

    Kemungkinan terjadi kegagalan sangat kecil tapidampak bila terjadi kegagalan tsb sangat besar.

    2. Low-frequency, High Severity Errors

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    23/71

    Membentuk Tim

    Multidisiplin

    Tidak lebih dari 10 orang (idealnya 4 8orang)

    Memiliki pengetahuan tentang proses ygakan dianalisis (subject matter / process

    expert) & komitmen pada performanceimprovement

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 23

    Mewakili bidang yg akan dianalisis dan unityang akan terkena perubahan

    Mengikutkan orang yang tidak terlibat dlmproses tapi memiliki analytical skill

    Setidaknya ada satu pembuat keputusan

    (leader) Satu orang yg memiliki critical thinking

    saat perubahan akan dilaksanakan

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    24/71

    TIME LINE AND TEAM ACTIVITIESPra meeting Identifikasi topik dan beri motivasi pada tim

    1st team meeting Gambarkan proses, identifikasi subproses, verifikasi ruang lingkup

    2rd team meeting Kunjungi unit kerja untuk observasi proses, verifikasi semua langkah proses &

    subproses apakah sudah benar (Langkah 3)

    3 rd team meeting Brainstorming modus kegagalan, tugaskan anggota tim untuk berdiskusi

    dengan peetugas pada unit yang terlibat dalam proses (Langkah 3)

    4rd team meeting Identifikasi penyebab modus kegagalan, tugaskan anggota tim untuk berdiskusi

    dengan petugas pada unit yang terlibat dalam proses untuk memperoleh

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 24

    5th team meeting Tuangkan modus kegagalan dan penyebabnya pada lembar kerja HFMEA

    (langkah 3). Lakukan analisa hazard (langkah4)

    Identifikasi tindakan perbaikan dan tindaklanjuti tanggungjawabnya (Langkah 5)

    6th,7th , 8th. team

    meeting plus 1

    Tugaskan anggota tim menindaklanjuti PIC untuk setiap tindakan perbaikan

    team meeting plus 2 Tindakan perbaikan berbasis umpan balik

    team meeting plus 3 Uji perubahan yang diajukan

    team meeting plus 4 Pertemuan dengan Pimpinan untuk persetujuan semua tindakan perbaikan

    Postteam meeting Konsultan menindaklanjuti sampai semua tindakan telah lengkap

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    25/71

    Komposisi Tim

    Orang yg dengan masalah yang akan diteliti / dianalisis

    Orang yang penting untuk penerapan perubahan yg mungkin diperlukan

    Pemimpin yang memiliki pengetahuan, dipercaya dan dihormati

    Orang yg memiliki kewenangan memutuskan

    Orang-orang dg pengetahuan yg sesuai

    Cek apakah anggota tim sudah mewakili :

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 25

    Team Leader

    Facilitator Process experts

    Representatives of specific health care disciplines

    Recorder or scribe

    Team Member Roles

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    26/71

    1. Alur Proses Buat Alur Proses, bila perlu dibuat Subproses dan buat masing-

    masing Diagramnya. Bila Proses Baru: Bagaimana seharusnya

    LANGKAH 2 :

    BUAT ALUR PROSES &BRAINSTORMING MODUS KEGAGALAN

    Bila Proses Lama: Bagaimana saat iniBuat Flowchart untuk diagram proses

    2. Modus Kegagalan

    Perilaku yang dapat mengakibatkan kegagalan- Tanyakan bagaimana bisa gagal?- Identifikasi semua modus kegagalan

    -beberapa langkah dapat tidak memiliki modus kegagalan-beberapa langkah dapat memiliki banyak modus kegagalan

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    27/71

    LANGKAH 3 MENENTUKAN DAMPAK

    Menentukan kemungkinan Dampak jikakegagalan tersebut terjadi dengan

    Brainstorming / Diskusi diantara AnggotaTim

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    28/71

    Skala Peringkat Modus Kegagalan

    Beberapa Metode yang digunakan untuk menilai

    peringkat Modus kegagalan :

    LANGKAH 4 : PRIORITAS MODUS KEGAGALAN

    1. Risk Priority number (RPN) : - FMEA

    Fokus pada severity, probability dan detectibility

    RPN : Severity x Probability x Detectibility

    1. Hazard score : HFMEA

    Fokus pada kegawatan severity, probability. Hazard Score : Severity x Probability

    Decision tree

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    29/71

    Prioritaskan Modus Kegagalan Modus kegagalan harus dilakukan prioritas sesuai

    dengan prioritas tindakan.

    Jika modus kegagalan menggunakan RPN, mungkin

    dapat memilih cut off point untuk menentukanpr or tas.

    Nilai dibawah cutoff point tidak memerlukantindakan segera kecuali tersedia waktu .

    Nilai di atas cutoff point , harus dilakukaneksplorasi.

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    30/71

    Risk Priority Number (RPN)

    FM # Failure Mode Severity Frequency

    Detectabilit

    y RPN

    2 Choose incorrect medication 10 7 7 490

    6 No double check 10 7 7 490

    4 Error due to Baker Cells 10 8 6 480

    1 Poor flow of refilling process 7 10 6 420

    10 Dispense not documented in computer 7 10 5 350

    5 Labeled Incorrectly 7 8 3 168

    7 Illegible initials 4 10 4 160

    9 No double check of bag contents 7 7 3 147

    3 Count incorrect quantity 2 7 10 140

    8 Prescription bagged incorrectly 4 4 1 16

    Cuttofpoint

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    31/71

    Severity

    ranking

    Probability/

    Occurrence Ranking

    Detectability

    ranking

    RPN

    8 5 1 40

    8 1 10 80

    Jika cutoff point of 50 : Modus kegagalan :< 50 tidak dimasukkan sebagai fokus Modus kegagalan : 40 : dikeluarkan dari fokus (dropped from focus)

    Any failure mode with a high severity ranking poses a possible therat topatient safety.

    At this point judgment comes into play, the team should take a second look at things

    Below the cutoff point to make sure that important processes are not overlooked.

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    32/71

    Determining risk and Criticality for priority ranking

    Tim harus mengkalkulasi setiap RPN dampak moduskegagalan dan dijumlahkan untuk mendapatkan nilai

    criticality.

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    33/71

    Memilih Skala Peringkat

    JCI tidak secara spesifik menentukan skala mana yangharus digunakan dalam menilai modus kegagalan.

    Pimpinan dan staf bebas memilih skala yang dipercaya efektif,dan organisasi harus menggunakannya secara konsisten.

    Mis. Organisasi bisa memilih skala 1-10 atau 1-5.

    Tidak masalah, apapun metode (FMEA / HFMEA) danpenentuan skala ( 1-10 atau 1-5) yang digunakan oleh tim,Anggota tim harus setuju dan mengerti skala apa yang

    telah ditetapkan. Mis. Jika tim sepakat menggunakan skala 1-10, mereka

    harus setuju pada definisi tiap rating.

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    34/71

    Sample Severity Scale 1- 10

    RATING DESKRIPSI DEFINISI

    1 Minor effect or no effect Would not be noticeable to individual served

    and would not affect the process

    2

    3 May affect the individual served and would

    result in some effect on the process

    4

    5 Moderate effect May affect the individual served and would

    result in a major effect on the process

    6 Minor injury Would affect the individual and result in a major

    effect on the process

    7

    8 Major injury Would result in a major injury for the individual

    served and have a major efect on the process

    9

    10 Catastrophic effect, a terminal

    injury or death

    Extremely dangerous, failure would result in

    death of the indiv idual served and have a major

    effect on the process

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    35/71

    Evaluated &

    No injury but

    increased

    LOS to

    monitor

    effects

    MINOR

    2

    No injuryInjury with noInjury withDeath,Visitor

    No injuryInjury with no

    permanent loss of

    function

    Injury with

    permanent

    loss of

    function

    DeathPatient

    Outcome

    INSIGNICANT

    1

    MODERATE

    3

    MAJOR

    4

    CATASTROPHIC

    5

    SEVERITY RATINGSEVERITY RATING(Modified by IMRK)

    Sample Severity Scale 1- 5

    No injuryFirst aidtreatment

    only with no

    lost time, nor

    restricted

    duty injuries

    nor illnesses

    Medical expenses,lost time or

    restricted duty

    injuries or

    illness for 1 or

    2 staff

    Hospitalizationof 1 or 2 staff or

    3 or more staff

    experiencing lost

    time or restricted

    duty

    injuries or

    illnesses

    Death orhospitalization

    of 3 or more

    staff

    StaffOutcome

    First aid

    treatment

    permanent loss of

    function or

    Evaluation &

    treatment for

    1 or 2 visitors

    (less than

    hospitalizatin )

    permanent loss of

    function

    Or Hospitalization

    of 1 or 2

    visitors

    hospitalization

    of 3 or more

    Outcome

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    36/71

    Sample Probability of occurrence scale 1- 10

    Rating Deskripsi Probability of Detection Definisi

    1 Remote to

    nonexixtent

    1 in 10.000 No or little known occurrence, highly

    unlikely that condition will ever occur

    2

    3 Low likelihood 1 in 5000 Possible, but no known data, the

    condition occurs in isolated cases, but

    chances are low

    4

    5 Moderate likelihood 1 in 200 Documented, but infrequently the

    condition has a reasonable chance to

    occur

    6

    7 High likelihood 1 in 100 Documented & frequent, the condition

    occurs very regularly and / or during areasonable amount of time

    8

    9 Certain to occur 1 in 20 Documented, almost certain, the condition

    will inevitably occur during long period

    typical for the step or link

    10

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    37/71

    PROBABILITY

    Unlikely to occurUnlikely2

    Very Unlikely to occur

    (may happen sometime in 5 to 30 years)

    Rare1

    DefinitionDescriptionRating

    Sample Probability of occurrence scale 1- 5

    Very likely to occur every monthAlmost certain5

    Likely to occur immediately or within a short period

    (may happen several times in one year )

    Likely4

    Possible will occur

    (may happen several times in 1 to 2 years)

    Possible3

    may appen somet mes n to years

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    38/71

    Menentukan Kemampuan Deteksi

    (Detectability)

    Detectability adalah derajat dimana sesuatu dapatditemukan atau dicatat

    Jika modus kegagalan terjadi , bagaimana haltersebut dapat diketahui (terdeteksi) ?

    Contoh : mengidentifikasi isi gas berdasarkan labelyang tertera pada tabung. Jika label hilang makaakan sangat berbahaya karena tidak diketahui isitabung tsb.

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    39/71

    Sample Detectability scale 1 - 10

    Rating Deskripsi Definisi Definition

    1 Certain to

    detect

    10 out of 10 Almost always detected immadiately

    2

    3 High likelihood 7 out of 10 Likely to be detected

    5 Moderate

    likelihood

    5 out of 10 Moderate likelihood of detection

    6

    7 Low likelihood 2 out of 10 Unlikely to be detected

    8

    9 Almost certain

    not to detect

    0 out of 10 Detection not possible at any point

    10

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    40/71

    Sample Detectability Scale

    10 out to 10

    Probability of

    Detection

    Almost always detected immediatelyCertain to detect1

    DefinitionDescriptionRating

    0 out of 10

    2 out 0f 10

    5 out of 10

    Detection not possible at any pointAlmost certainnot to detect

    5

    Unlikely to be detectedLow likelihood4

    Moderate likelihood of detectionModeratelikelihood

    3

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    41/71

    LANGKAH 5

    IDENTIFIKASI PENYEBAB MODUS KEGAGALAN

    Mencari kemungkinan penyebab Modus Kegagalan

    Pronsipnya adalah Kegagalan dimasa datang bisacega . a aupun t a apat cega , pas en arus

    di proteksi terhadap dampak kegagalan tsb atauDampak di mitigasi.

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    42/71

    Focus: elemen re-desain yg kritis

    Pelajari RS lain bagaimana cara mengatasi hal tsb.

    LANGKAH 6 : REDESAIN PROSES

    arjaty / IMRK/2009 42

    Conduct a literature search to gather relevantinformation from the professional literature.

    Network with colleagues

    Recommit to out-of-the-box thinking

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    43/71

    LANGKAH 7 :

    ANALISA & UJI COBA PROSES BARU

    Organizing for redesign implementation

    arjaty / IMRK/2009 43

    Testing the New Process

    The Plan-Do-Study-Act (PDSA)

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    44/71

    THE PLAN-DO-Study-Act (PDSA) Cycle

    The analysis, testing, implementation and monitoringof a process are all linked

    arjaty / IMRK/2009 44

    FMEA process, an organization might want to considerusing a quality improvement tool such as the PDSAcycle

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    45/71

    ACTWhat changes can

    now be made ?

    What will be thenext cycle ?

    PLANState the objective

    of the test

    Make predictions

    Who will carry out

    What test ?

    PDSA

    When?

    DO

    Carry out the test

    Document whatoccurs and

    observations

    Perform an initialanalysis of the test

    STUDYCompletely analyze

    the testCompare outcomes

    to the prediction

    What was learned?

    arjaty/QPS/2011 451/1/2008

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    46/71

    TESTING NEW PROCESS Pilot Testing

    - Tim mengimplementasikan redesain dalam skala kecil,monitor hasilnya, dan lakukan redesain sesuai kebutuan

    tanpa mengambil risiko jika diimplementasikan dalam

    arjaty / IMRK/2009 46

    s a a esar

    - Kumpulkan umpan balik dari staf yang terlibat dalamproses di skala kecil tersebut

    - Pertimbngkan pre dan pot survey staf yang terlibat dalampilot testing. Hali ini akan memberikan informasi tentangbagaimana kelompok membandingkan proses sebelumdan sesudah redesain

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    47/71

    Hazard Analysis -

    Risk Prioritization Number (RPN)

    400

    500

    600

    N

    Sebelum redisain

    Sesudah redisain

    0

    100

    200

    2 6 4 1 10 5 7 9 3 8

    FAILURE MODE

    R

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    48/71

    LANGKAH 8 :IMPLEMENTING & MONITORING THE NEW PROCESS

    arjaty / IMRK/2009 48

    introducing change into ongoing

    health care process

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    49/71

    HEALTHCARE FAILURE MODE EFFECK ANALYSIS

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    50/71

    What is HFMEA ?Modified by VA NCPS

    - Fokus pada pencegahan Dampak, Meningkatkan

    keamanan, meningkatkan outcome positif dan

    meningkatkan kepuasan pasien

    - Tujuannya untuk melihat dimana terjadi kegagalan

    roses

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 50

    - Pertanyaan : Apa yang dapat terjadi? Bukan apa yang

    telah terjadi?

    - Analisis prospektif modifikasi dari:

    FMEA (Failure Mode and Effects Analysis) HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points)

    RCA (Root Cause Analysis)

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    51/71

    HFMEA Components and Their OriginsConcepts HFMEA FMEA HACCP RCA

    Team membership V V V

    Diagramming process V V V

    Failure mode & causes V V

    Hazard Scoring Matrix V V

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 51

    Severity & Probability

    Definitions

    V # V

    Decision Tree V V

    Actions & Outcomes V # V

    Responsible person &

    management

    concurrence

    V # V

    HACCP : Hazard Analysis Critical Control Point

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    52/71

    LANGKAH -LANGKAH HFMEA

    1. Tetapkan Proses / Topik

    2. Bentuk Tim

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 52

    .4. Buat Hazard Analysis5. Tindakan dan Pengukuran Outcome

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    53/71

    Langkah 3 Gambarkan Alur Proses

    Buat dan verifikasiAlur diagram Proses

    -Pastikan setiap langkah dalam alur proses

    diberi nomor

    Jika prosesnya kompleks, Identifikasi Proses

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 53

    yang akan difokuskan

    Identifikasi semua Subproses untuk setiap alur

    diagram. Pastikan semua subproses teridentifikas

    -Buat Alur diagram Subproses (pindahkandalam kotak)

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    54/71

    Langkah 4 HAZARD ANALYSIS- Cari MODUS KEGAGALAN

    - Tentukan HAZARD SCORE :

    Dampak x Probablitas

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 54

    - una an

    - Data semua POTENSIAL PENYEBAB Modus

    Kegagalan

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    55/71

    Langkah 5

    TINDAKAN & PENGUKURAN OUTCOME

    Tentukan apakah potensial penyebab modus kegagalan

    akan di Kontrol, Eliminasi, Terima

    Jelaskan tindakan untuk setiap potensial modus

    kegagalan yang akan dieliminasi atau dikontrol

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 55

    Identifikasi Ukuran Outcome yang digunakan untuk

    analisa dan uji Redesain proses.

    Identifikasi Penanggungjawab untuk melaksanakan

    tindakan tersebut

    Tentukan apakah dibutuhkan dukungan Manajemen

    Puncak diperlukan untuk rekomendasi tersebut.

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    56/71

    CONTOH ALUR PROSES KEGIATAN PAGI HARI MENUJU TEMPAT KERJA

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 56

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    57/71

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 57

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    58/71

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 58

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    59/71

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 59

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    60/71

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 60

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    61/71

    Contoh 2

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 61

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    62/71

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 62

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    63/71

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 63

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    64/71

    1 2 34

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 64

    33

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    65/71

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 65

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    66/71

    ANALISIS HAZARD LEVEL SEVERITY / DAMPAKDAMPAK MINOR

    1

    MODERAT

    2

    MAYOR

    3

    KATASTROPIK

    4

    Kegagalan yang tidak

    mengganggu Proses

    pelayanan kepada Pasien

    Kegagalan dapat

    mempengaruhi proses

    dan menimbulkan

    kerugian ringan

    Kegagalan menyebabkan

    kerugian berat

    Kegagalan menyebabkan kerugian

    besar

    Pasien Tidak ada cedera,

    Tidak ada perpanjangan

    hari rawat

    Cedera ringan

    Ada Perpanjangan

    hari rawat

    Cedera luas / berat

    Perpanjangan hari rawat

    lebih lama (+> 1 bln)

    Berkurangnya fungsi

    permanen organ tubuh

    (sensorik / motorik /

    psikcologik / intelektual)

    Kematian

    Kehilangan fungsi tubuh

    secara permanent (sensorik,

    motorik, psikologik atau

    intelektual) mis :

    Operasi pada bagian atau

    pada pasien yang salah,

    Tertukarnya bayi

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 66

    Pengunjung Tidak ada cedera

    Tidak ada penanganan

    Terjadi pada 1-2 org

    pengunjung

    Cedera ringan

    Ada Penanganan

    ringan

    Terjadi pada 2 -4

    pengunjung

    Cedera luas / berat

    Perlu dirawat

    Terjadi pada 4 -6 orang

    pengunjung

    Kematian

    Terjadi pada > 6 orang

    pengunjung

    Staf: Tidak ada cedera

    Tidak ada penanganan

    Terjadi pada 1-2 stafTidak ada kerugian

    waktu / keckerja

    Cedera ringan

    Ada Penanganan /

    Tindakan Kehilangan waktu /

    kec kerja : 2-4 staf

    Cedera luas / berat

    Perlu dirawat

    Kehilangan waktu /kecelakaan kerja pada

    4-6 staf

    Kematian

    Perawatan > 6 staf

    Fasilitas

    Kes

    Kerugian < 1 000,,000

    atau tanpa menimbulkan

    dampak terhadap pasien

    Kerugian

    1,000,000 - 10,000,000

    Kerugian

    10,000,000 - 50,000,000

    Kerugian > 50,000,000

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    67/71

    ANALISIS HAZARD LEVEL PROBABILITAS

    LEVEL DESKRIPSI CONTOH

    4 Sering(Frequent) Hampir sering muncul dalam waktu yang

    relative singkat (mungkin terjadi beberapa

    kali dalam 1 tahun)

    3 Kadan -kadan Kemun kinan akan muncul

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 67

    (Occasional) (dapat terjadi bebearapa kali dalam 1 sampai

    2 tahun)

    2 Jarang(Uncommon) Kemungkinan akan muncul

    (dapat terjadi dalam >2 sampai 5 tahun)

    1 Hampir Tidak Pernah

    (Remote)

    Jarang sekali terjadi (dapat terjadi dalam > 5

    sampai 30 tahun)

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    68/71

    TINGKAT BAHAYA

    KATASTROPIK

    4

    MAYOR

    3

    MODERAT

    2

    MINOR

    1

    SERING

    416 12 8 4

    HAZARD SCORE

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 68

    KADANG

    312 9 6 3

    JARANG

    28 6 4 2

    HAMPIR TIDAK

    PERNAH

    1

    4 3 2 1

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    69/71

    ANALISA

    POHON KEPUTUSAN

    Apakah hazard SERING terjadi dan

    berbahaya sehingga perlu dikontrol?(nilai hazardberkisar antara 8 atau lebih)

    Apakah hazard ini merupakankelemahan tunggal dalam proses?(contoh: Kegagalan sistem akanterjadi akibat bahaya ini)

    (KRITIS)

    Tidak

    YaTidak

    1

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 69

    Apakah terdapat pengendalianefektif (barrier) sebagai KONTROLuntuk mengidentifikasi hazard ?

    Apakah hazard sudah nyata /mudah di DETEKSI sehinggatidak perlu kontrol ?

    Dilanjutkan ke AMKDlangkah 5

    STOP

    Ya

    Tidak

    Ya

    Ya

    Tidak

    HFMEA : Healthcare Failure Mode Effect and Analysis

    2

    3

    4

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    70/71

    Proses lama

    yg high risk

    Alur

    Proses

    Modus

    Kegagalan

    Failure

    Mode HS

    Efek /

    Dampak

    Pohon

    Keputusan

    K

    K

    K

    Tindakan

    AMKD / HFMEA

    Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 70

    Desain

    Proses baru

    DT

    Kontrol

    Eliminasi

    Terima

    Kritis

    Kontrol

    Deteksi

    Nilai Hazard

  • 7/25/2019 16 Langkah 7 Cegah Cedera MelaluiImpelementasi Keselamatan

    71/71

    Patient safety

    Is everybody

    business

    Don

    t hurt me,

    A j t / IMRK/FMEA/2008 71

    Heal me,

    Be nice to me