164803428 Peran Determinan Pemasaran Sosial Kesehatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pemasaran sosial

Citation preview

  • Peran Determinan Pemasaran Sosial

    Kesehatan Masyarakat

    Pendahuluan Dua aspek penting yang menarik dari ungkapan Les Robinson yang terkenal lewat teori social

    marketing The Seven Door Approach, yaitu perkembangan masyarakat (community development) dan pendidikan (education). Social marketing memang bukan sekadar memasarkan

    sebuah gagasan untuk tujuan non-profit. Social marketing atau pemasaran sosial pada intinya

    adalah upaya mengubah pandangan dan perilaku masyarakat melalui perubahan sosial. Cara

    yang dipandang paling tepat untuk melakukannya menurut Les adalah melalui pendidikan.Tak

    dapat dipungkiri, ketika berbicara tentang perubahan sosial, maka tak ada resep generik dan jitu.

    Namun, mengubah pandangan dan perilaku masyarakat bukanlah sesuatu yang tak mungkin

    dilakukan. Ini pun bukan urusan sehari-dua hari. Jadi, perlu waktu, perlu strategi, perlu

    ketrampilan dan tentu saja gagasan brilian untuk dijual.Social Marketing sudah lama dikenal di dunia dan diterapkan dalam menjual gagasan untuk mengubah pemikiran, sikap dan perilaku masyarakat. Tak hanya itu, strategi ini juga terbukti dapat memberdayakan

    organisasi dalam memperoleh dukungan termasuk sumber dana yang potensial dari

    masyarakat secara luas.Menurut Prof. Dr. Emil Salim, Guru Besar Fakultas Ekonomi

    Universitas Indonesia yang juga mantan Menteri Lingkungan Hidup, organisasi nirlaba

    memainkan peranan penting dalam mengubah perilaku dan pandangan masyarakat. Ada

    beberapa faktor yang menyebabkannya, antara lain:

    trust terhadap pemerintah dan pengusaha menurun karena nasib rakyat kerap kali

    terabaikan;

    pembangunan terasa timpang karena lebih berat kepada pertimbangan ekonomi

    dibandingkan dengan kesetaraan sosial dan lingkungan hidup;

    teknologi informasi menumbuhkan daya kritis dan hubungan jejaring antar

    kelompok madani.

    Beberapa faktor ini memang semestinya mendorong organisasi nirlaba untuk senantiasa

    meningkatkan kemampuan mengomunikasikan gagasan-gagasan untuk meningkatkan kualitas

    kehidupan masyarakat menggunakan strategi sosial marketing, secara baik dan tepat.

    Definisi Pemasaran Sosial

    Dalam penyediaan jasa kesehatan masyarakat tentunya tenaga kesmas perlu memiliki

    pengetahuan tentang pemasaran sosial, jasa kesehatan masyarakat secara lebih mendalam. Dalam

    hal ini pemasaran sosial juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menjual produk yang berupa

    komoditi tertentu seperti pelayanan, ide atau gagasan dengan mengaitkan pada kebutuhan atau

    minat masyarakat.

    Pamasaran juga merupakan hal yang sangat penting bagi seorang tenaga kesehatan masyarakat

    dalam penyediaan jasa dalam bentuk pelayanan. Oleh karena itu yang dipasarkan berupa cara

  • hidup sehat, pandangan atau nilai, dan bakunya suatu barang / jasa, pemasaran ini dikenal

    dengan sebutan pemasaran sosial.

    Menurut para ahli Defenisi pemasaran adalah sebagai berikut:

    1. Sumarni dan Soeprihanto (1995 )

    Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk

    merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang

    memuaskan.

    2. WY. Stanton (1997 )

    Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan dari

    sebuah perencanaan dan penentuan harga sampai dengan promosi dan distribusi barang dan

    jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli.

    3. Trioso Purnawarman (2001 )

    Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok

    mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar

    sesuatu yang bernilai satu sama lain.

    Dari beberapa defenisi diatas dapat kita menyimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu

    kegiatan atau proses tukar menukar yang dapat memberikan nilai baik bagi konsumen maupun

    produsen sehingga dapat tercipta serangkaian kegiatan dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi

    serta pemantauan.

    Tujuan Pemasaran sosial kesehatan masyarakat yakni:

    1. Memberikan Informasi yang berdampak pada perubahan pola pengetahuan sebelumnya terhadap nilai yang ada.

    2. Memberikan pelayanan sesuai dengan standart praktik, keterampilan yang mantap ( dalam memberikan informasi).

    3. Menurunkan sensitivitas klien pada tarif. 4. Rekomendasi ( pemasaran ) gratis dari mulut ke mulut. 5. Menghemat biaya pemasaran. 6. Penurunan biaya melayani klien yang sudah mengenal baik sistem pelayanan. 7. Peningkatan pendapatan ( pembelian silang antara jasa dan produk, peningkatan

    frekuensi pembelian)

    Selain pemasaran social yang mempunyai tujuan ada beberapa faktor yang bias mempengaruhi

    pemasaran social diantaranya :

    1. Kebutuhan, Keinginan dan permintaan.\

  • Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan, dan permintaan. kebutuhan manusia

    (human needs) adalah keadaan dimana manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar

    atau kepuasan yang dimiliki seseorang tersebut tidak terbatas. Kebutuhan tidak

    diciptakan oleh masyarakat atau penyedia barang atau jasa, namun sudah ada dan terukir

    dalam hati setiap individu.

    Keinginan (wants) adalah hasrat akan suatu hal sesuai dengan kebutuhannya tersebut.

    keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial.

    Permintaan (demans) adalah keinginan akan sesuatu yang didukung dengan kemampuan

    serta kesediaan membelinya. Keinginan menjadi permintaan bila di dukung dengan daya

    beli.

    Perbedaan ini bisa menjelaskan bahwa penyedia barang/jasa mempengaruhi keinginan dan

    permintaan dengan membuat suatu produk yang cocok, menarik, terjangkau dan mudah di

    dapatkan oleh pelanggan yang dituju.

    2. Produk

    Produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan untuk menuaskan suatu kebutuhan dan

    keinginan masyarakat.

    3. Transaksi

    Transaksi merupakan proses seseorang mendapatkan produk baik dengan memproduksi sendiri,

    pemaksaan, meminta maupun pertukaran.

    4. Pertukaran

    Pertuakaran merupakan tindakan memperoleh barang yang dibutuhkan atau dikehendaki

    seseorang dengan menawarkan suatu imbalan.

    5. Pasar.

    Pasar terdiri dari semua pelanggan yang potensial memiliki kebutuhan yang sama dan bersedia

    dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

    Melalui proses pemasaran social akan mampu mengevaluasi diri mengenai kelebihan dan

    kekurangan dalam pemasarannya terhadap konsumen dalam hal ini kesehatan masyarakat.

    sehingga pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran ini dapat meningkatkan dan memperluas

    wawasan keilmuan serta ketrampilan sehingga dapat meningkatkan kuwalitas yang di berikan

    kepada masyarakat dalam hal perubahan untuk mencapai tujuan.

    Komponen Pemasaran dilaksanakan berdasarkan 5 komponen yang terkenal dengan istilah 4P

    1C yaitu:

    1. Product

  • Adalah pelayanan yang disediakan, didefenisikan sebagai objek fisik, pelayanan organisasi, dan

    ide.

    2. Price

    Adalah harga yang ditetapkan yang berhubungan dengan penjualannya.

    3. Place

    Adalah tempat jasa di tawarkan atau tempat untuk mendistribusikan produk.

    4. Promotion

    Adalah alat utama untuk melakukan komunikasi persuasif dalam memberi kesadaran konsumen

    tentang kebutuhannya.

    5. Consumer

    Adalah pembeli produk atau penerima jasa dapat berupa individu keluarga kelompok masyarakat

    atau lembaga.

    Produk. Jika kita menerima pandangan yang sempit dan tidak realistis mengenai pemasaran

    yang disebutkan dalam hal ini adalah aktivitas yang menyampaikan barang dan jasa dari

    produsen kepada konsumen, maka produk itu haruslah dianggap sebagao factor yang tidak

    dikendalikan dalam perencanaan strategi pemasaran.

    Proses

    Proses pemasaran terdiri dari analisis peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran,

    merancang strategi pemasaran, merancang program pemasaran,dan mengorganisir,

    melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran.

    Proses pemasaran dapat dijelaskan lebih rinci dalam langkah-langkah sebagai berikut:

    Langkah ke-1 adalah analisis yaitu dengan membuat inventarisasi kelompok sasaran dan

    mencari institusi yang dapat membantu dan bekerjasama.

    Langkah ke-2 adalah melakukan riset untuk mengetahui tanggapan masyarakat terutama

    kelompok terhadap produk atau jasa pelayanan yang akan diberikan.

    Langkah ke-3 adalah menyusun strategi pemasaran. strategi yang digunakan merupakan

    serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

    Langkah ke-4 adalah monitoring dan evaluasi. Kegiatan monitoring adalah proses untuk

    menemukan kekurangan atau kesalahan pada strategi yang telah ditetapkan.

    Langkah ke-5 adalah pelaksanaan proses pemasaran. Kegiatan ini menggunakan media

    yang telah dipersiapkan untuk menunjang progran melalui pesan-pesan sehingga akan

    mudah di ingat oleh masyarakat luas ataupun khususnya bagi konsumen.

  • Kesimpulannya

    Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang

    sesuai kedudukannya dalam suatu system. Kozier Barbara (1995).

    Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil.

    Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu.

    Peran adalah suatu pola sikap, nilai dan tujuan yang diharapkan dari seseorang yang berdasarkan

    posisinya dimasyarakat. posisi ini merupakan identifikasi dari status atau tempat seseorang

    dalam suatu sistim sosial dan merupakan perwujudan aktualisasi diri.

    Peran Pemasaran social dalam kesehatan masyarakat, adalah bagaimana penggunaan pemasaran

    untuk merancang dan melaksanakan program untuk mempromosikan perubahan perilaku sosial

    bermanfaat,

    Determinan pemasaran social kesehatan masyarakat telah tumbuh dalam popularitas dan

    penggunaan dalam komunitas kesehatan masyarakat. Meskipun pertumbuhan ini, banyak

    profesional kesehatan masyarakat memiliki pemahaman yang tidak lengkap dilapangan.

    Untuk itu memajukan pengetahuan saat ini, adalah merupakan prioritas dalam membahas dasar-

    dasar konseptual pemasaran sosial. Untuk menggambarkan aplikasi pemasaran social dalam

    kesehatan masyarakat dan mendiskusikan tantangan yang menghambat penggunaan yang efektif

    dan efesien dalam mengimplentasikan pemasaran social.

    Pemasaran yang sukses itu tidak hanya bergantung pada efektifitas kebijakan produk, distribusi,

    kebijaksanaan iklan, penjualan perorangan, dan kebijakan harga saja. Ia membutuhkan semua

    factor yang dapat dikendalikan (controllable variables) yang ini di integrasikan sedemikian rupa,

    sehingga hasil keseluruhannnya lebih besar dari penjumlahan masing-masing bagian itu, yang ini

    hanya dimungkinkan oleh :

    Perencanaan pemasaran yang dapat dicapai synergistic; dan

    Pelaksanaan yang efektif dari rencana pemasaran melalui organisasi pemasaran yang vital

    dan giat. We then describe several case studies to illustrate social marketings application in public health and discuss challenges that inhibit the effective and efficient use of social

    marketing in public health.

    Tujuannya praktis untuk meningkatkan pengetahuan profesional kesehatan masyarakat elemen

    kunci dari pemasaran sosial dan bagaimana pemasaran sosial dapat digunakan untuk

    merencanakan intervensi kesehatan masyarakat.

    Sumber Referensi :

    - Prof.Stewart H. Rewoldt. (1), Prof. James D. Scott (2), Prof. Martin R. Warshaw (3) Perencanaan dan strategi Pemasaran Diterjemahkan oleh Drs. A. Hasyim ali : Penerbit RINEKA CIPTA Jakarta 1991 (Perpustakaan Haluoleo Kendari);

  • - Hermawan Kartajaya, et.al. Marketing in Venus Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta Cetakan: II, September 2003;

    - www.pustakasekolah.com/pengertian Peran (Kozier Barbara (1995);

    - http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran_sosial;

    STRATEGI PEMASARAN

    STRATEGI PEMASARAN

    ABSTRAK

    Pemasaran, umumnya berkaitan erat dengan produk nyata seperti barang dan bersifat profit

    oriented. Pemasaran tidak terbatas pada dunia bisnis saja, namun juga penting bagi lembaga, instansi,

    atau organisasi yang bersifat non-profit oriented termasuk perpusta-kaan. Pemasaran di perpustakaan

    tidak memasarkan produk barang, tapi produkjasa informasi guna kepen-tingan pemakai. Agar

    perpustakaan dapat optimal dalam layanannya bagi pemakai, perlu kiat-kiat tertentu yang berkaItan

    dengan pemasaran jasa informasi. Dengan demikian bentuk layanan jasa dan tugas layanana yang

    diberikan dapat terorganisasi dengan baik.

    A. PENDAHULUAN

    Strategi pemasaran merupakan suatu sistem kegiatan yang merancang bagaimana untuk

    merencanakan, memberi harga, mempromosikan dan mendistribusikan jasa barang, agar mampu

    memberikan kepuasan atas keinginan pasar (Stanton, 1985 : 21).

    Pemasaran, seperti yang kita ketahui merupakan rangkaian kegiatan manajemen. Umumnya

    berkaitan erat dengan memasarkan suatu produk yang nyata dalam hal ini seperti barang yang bersifat

    profit oriented. Pemasaran tidak terbatas pada dunia bisnis saja, namun juga penting bagi lembaga,

    instansi, atau organisasi yang bersifat non-profit oriented termasuk perpustakaan. Mereka mempunyai

    produk yang perlu dipasarkan untuk kepentingan konsumen.

  • Seperti Pemasaran pada perpustakaan yang tidak memasarkan produk barang, tapi produk jasa,

    dalam hal ini adalah jasa informasi. Maka bukan hal yang berlebihan bila pemasaran jasa informasi di

    perpustakaan perlu dibicarakan. Informasi punya relevansi yang sangat tinggi dalam proses pengambilan

    keputusan. Dan setiap individu membutuhkan informasi yang sesuai dengan kebutuhannya.

    B. PEMBAHASAN

    1. Pengertian strategi pemasaran

    Strategi pemasaran merupakan suatu sistem kegiatan yang merancang bagaimana untuk

    merencanakan, memberi harga, mempromosikan dan mendistribusikan jasabarang, mampu

    memberikan kepuasan atas keinginan pasar (Stanton, 1985 : 21). Pemasaran mempunyai arti suatu

    kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui proses pertukaran.

    Pendapat lain menyatakan bahwa pemasaran merupakan proses managemen yang bertanggungjawab

    pada pengenalan, pemenuhan dan pemuasan kebutuhan konsumen secara menguntungkan(Ritchie,

    Sheila, 1982. Modern Library Practise p.11).

    2. Strategi dalam pemasaran

    Menurut Regis M Kenna (1985) ada tiga strategi dalam pemasaran, yakni:

    a. Meraih posisi produk

    yaitu menetapkan produk informasi yang diinginkan pasar. Apa ragam informasi yang akan

    disuguhkan, apa saja jenisnya, hendak dikemas dalam bentuk apa dan bagaimana bentuk pelayanannya.

    Meraih posisi produk ini dapat ditempuh melalui:

    Memahami lingkungan (kecenderungan dmamika pasar). Memusatkan perhatian; selain mengenai teknik operasional, public relation dan kepercayaan. Mencari sasaran yang tepat; mengkonsentrasikan produk-produk tertentu, untuk beberapa

    kelompok pemakai tertentu saja, atau mengetahui segmen sasarannya. Bereksperimen, dinamis, kreatifitas, dalam menciptakan produk baru - kemasan baru

    perpustakaan. Misalnya mengenai layout, waktu dan jenis Iayanan serta kemasan informasinya.

    b. Meraih posisi pasar (market positioning)

  • yaitu menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atau suatu pasar. Tujuan penetapan posisi

    pasar adalah (market positioning) yaitu untuk membangun dan mengomunikasikan keunggulan barsaing

    produk yang dihasilkan kedalam benak konsumen

    Upaya yang dapat dilakukan adalah:

    Memanfaatkan dari mulut ke mulut, menyampaikan pesan pesan yang positif tentang image perpustakaan.

    Membina infrastruktur pasar, melakukan kerjasama, partnership dan menjadi pelaku komunikasi.

    Mengembangkan hubungan-hubungan antar perpustakaan, membuka sistem jaringan. Melayani pemakai yang tepat, ketepatan dalam menjaring pengguna, siapa saja yang

    seyogyanya dimotivasi. Perlu menjadikan potensial user ke actual user. Menjalin hubungan dengan media massa. Melaui pemberitaan di media massa, umumya

    mampu menyentuh masyarakat dan akhirnya menimbulkan kepercayaan pada masyarakat.

    c. Meraih posisi organisasi

    upaya yang dapat dilakukan adalah:

    Menanamkan image yang positif mengenai pada perpustakaan ataupun yang lain. Menerapkan konsep managerial. Kualifikasi pustakawan, ditinjau dan intelektualnya, kepribadiannya serta kiat seninya.

    3. Marketing segmentation

    salah satu definisi segmen pasar menurt Kotler dalam buku pemasaran jasa informasi ( Buchari,

    2009 : 201-204) menyatakan a market segment consists of a large identifiable group within a market

    with similar wants, purchasing power, geographical location, buying attitudes, or buying habits. Dalam

    kebijaksanaan pemasaran pengusaha harus menetapkan srtategi arah sasaran dan pemasarannya.

    Sekarang banyak pilihan spesialisasi pasar yang dapat menjadi alternative para produsen diantaranya :

    Segment marketing

    Yaitu memilih segmen tertentu yang akan dilayani oleh produknya.

    Niche marketing

    Dalam hal ini konsumen dikelompokkan lagi ke dalam kelompok kecil, yang biasanya kelompok khusus,

    bersedia membayar lebih mahal, tapi memuaskan, misalnya parfum buat orang spesial, toko dan tukang

    jahit pakaian khusus, dsb.

    Local marketing

    Target market disini disesuaikan dengan kondisis masyarakat lingkungan yang akan dilayani.

  • Individual marketing

    Ini khusus melayani satu orang, customized marketing, atau one-to-one marketing. Misalnya pesanan

    sepatu, paakaian yang khusus dibuat buat pesanan seseorang

    Ada beberapa cara untuk menyusun segmen pasar antara lain :

    Berdasarkan geografis

    Dalam hal ini pasar dapat dipilih-pilih berdasarkan kebangsaan, propinsi, kota, dan sebagainya.

    Berdasarkan demografis

    Dalam hal ini pasar dibagi atas variable-variabel jenis kelamin, umur, jumlah anggota keluarga,

    pendapatan, jabatan, pendidikan, agama, suku dan sebagainya.

    Berdasarkan Psikologis

    Berdasarkan ini psar dipilh-pilih berdasarkan kelompok-kelompok kelas sosial, gaya hidup, kepribadian.

    Berdasarkan segmentasi perilaku

    Ini dapat diklasifikasi dalam segmen:

    1. Occasion, kejadian, yaitu konsumen yang mengkonsumsi sesuatu pada hari-hari istimewa misalnya pada

    hari libur banyak orang mencarter kendaraan, hari Iebaran biasanya ada makanan spesifik yang perlu

    dilayani oleh produsen.

    2. Benefits, misalnya dalam pemasaran odo, pasta gigi masing-masing konsumen mempunyai aspek

    keuntungan berbeda, ada yang mementingkan segi ekonomi, murah, untuk pengobatan, mementingkan

    rasa odolnya, dsb.

    3. User status, dalam hal ini 'diklasifikasi para pemakai atas, pemakai pemula, pemakai potensial, bekas

    pemakai.

    4. Usage rate artinya tingkat pemakaian, apakah konsumen ini pemakai sedang-sedang saja, sekali-sekali

    atau ia pemakai berat.

    5. Loyalitas, dalam hal ini segmen dilihat dari segi apakah kelompok konsumen tersebut, kelompok, sangat

    setia, kurang setia, berganti ke merek lain, dsb.

    6. Attitude, dilihat sikap yang dapat berbentuk positif, negative, Acuh tak acuh, atau tidak senang pada

    produk.

    4. Variabel strategi

    Ada dua variabel besar dalam strategi pemasaran, yaitu variabel yang dapat dikontrol dan

    variabel

  • yang tidak dapat dikontrol menurut Alex D. Triyana dalam buku pemasaran jasa informasi (Buchari,

    2009 : 200)

    a) Variabel yang tidak dapat dikontrol ialah :

    Keadaan persaingan

    Perkembangan teknologi

    perubahan demografik

    Kebijakan politik dan ekonomi

    sumber daya alam

    b) Variabel yang dapat dikontrol

    Marketing segmentation

    Marketing mix

    Marketing budget

    Timing (Buchari, 2009 : 201 )

    5. Marketing Mix

    Marketing mix ini merupakan strategi mencampur kegiatan-kegiatan marketing, agar dicari

    kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil yang paling memuaskan. Ada empat komponen yang

    tercakup dalam kegiatan marketing mix ini yang terkenal dengan sebutan 4P, yang akan dianalisa satu

    persatu diantaranya yaitu.

    Product

    Price

    Place / Distribution

    Promotion

    C

    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

  • Produk Sosial Dalam Pemasaran Sosial 00.45 by Tewali Wulandari Bunggulawa

    Produk Sosial

    A.

    B. Produk Sosial terdapat 3 tipe :

    1. Social Idea

    Tipe produk social pertama adalah Gagasan Sosial berupa suatu kepercayaan (belief), sikap (attitude),

    atau nilai (value).

    2. Social Practice

    Tipe produk social kedua adalah Praktik Sosial berupa peristiwa yang terjadi akibat aksi perorangan,

    seperti yang ditunjukkan pada vaksinasi atau keikutsertaan (partisipasi politik) dalam pemilihan umum.

    Juga bisa berupa pola perilaku yang sukar dirubah.

    3. Social Difference

    Tipe produk social ketiga adalah suatu tujuan perubahan social yang melibatkan produk kasat mata

    (tangible product) Produk tangible menunjuk pada produk fisik yang menyertai suatu kampanye social.

    Seperti pilkontrasepsi atau kondom yaitu alat-alat yang berguna dalam menyempurnakan praktik social,

    dalam konteks praktik keluarga berencana.

    Sumber Rujukan :

    PRODUK PEMASARAN SOSIAL

  • Social Marketing secara sederhana diartikan sebagai strategi untuk mengubah sikap dan

    perilaku sosial. Social marketing atau pemasaran sosial muncul karena adanya berbagai macam

    permasalahan sosial yang membutuhkan suatu cara pencegahan dan cara-cara pencegahan

    permasalahan sosial tersebut diwujudkan dalam bentuk kampanye sosial. Social marketing tidak

    ditujukan untuk mencari profit (laba), tetapi bertugas untuk meningkatkan kemampuan

    mengomunikasikan gagasan-gagasan yang nantinya akan dilemparkan kepada masyarakat dalam

    rangka meningkatkan kualitas kehidupan mereka. Social Marketing bekerja dengan menjual

    produk-produk sosial kepada masyarakat. Produk-produk sosialnya dapat berupa ide sosial,

    praktek sosial dan tangible object.

    Produk-Produk Sosial : produk yang akan dipasarkan kepada masyarakat untuk mengubah sikap dan perilaku masyarakat

    tersebut.

    Kotler, Philip and Eduardo L. Roberto. 1989. Social Marketing: Strategies for Changing Public

    Behavior. New York: The Free Press A Division of Macmillan,Inc.

    Konsep Produk dalam Pemasaran Sosial

    Dalam social marketing (pemasaran sosial) yang dimaksud dengan produk adalah sesuatu yang

    ditawarkan untuk dibeli, yang berbentuk perilaku yang diharapkan dan manfaat perilaku tersebut. Hal

    yang ditawarkan tersebut bisa termasuk juga sebuah barang dan layanan untuk mendukung perubahan

    perilaku dari sasaran. Dalam pemasaran komersial hal tersebut sering dikatakan sebagai paket manfaat

    yang ditawarkan pada pasar untuk memenuhi kebutuhan pasar. Berikut adalah contohnya adalah

    program Keluarga Berencana :

    Perilaku yang diharapkan : mengatur jarak kelahiran dan membatasi maksimal 2 anak.

    Manfaat terkait : memberi waktu yang cukup bagi pasangan usia subur untuk memberikan perhatian

    pada anak pertama, meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan bagi anggota keluarga dan

    kehidupan anak.

    Barang : alat-alat kontrasepsi

    Layanan : bantuan pemasangan alat kontrasepsi di klinik oleh dokter dan tenaga paramedis,

  • pemeriksaan berkala bagi akseptor KB, layanan informasi oleh Petugas Lapangan KB.

    A. Tiga Tingkatan Produk

    Dalam teori pemasara produk terdiri dari tiga unsur, yaitu inti core product, actual product dan

    augmented product. Core product adalah inti sebuah produk, yang membuat konsumen membeli

    produk ini atau manfaat yang akan mereka dapatkan apabila membeli produk tersebut. Dengan kata lain

    produk ini akan menyelesaikan masalah konsumen yang bisa berbentuk kebutuhan (need) atau

    keinginan (want). Core product bukanlah perilaku yang diharapkan atau barang (alat) yang menyertai

    maupun layanan yang dipromosikan, tetapi manfaat yang akan dirasakan oleh orang yang

    mengaplikasikan perilaku yang diharapkan itu. Sebagai contoh dalam kampanye Olah Raga 2x

    Seminggu yang menjadi core product bukanlah perilaku berolah raga, atau alat-alat olah raga serta

    fasilitas olah raga, namun badan menjadi sehat nafas menjadi lancar stamina selalu baik. Sehingga

    dengan kita mengetahui core product dari sebuah kampanye sosial, akan mudah bagi kita untuk

    memberikan informasi tentang perilaku apa yang diinginkan agar kelompok sasaran menjadi mudah

    memahami pesan yang kita sampaikan.

    Seperti berbagai produk yang ditawarkan dalam pemasaran komersial, mereka selalu memiliki core

    product yang jelas. Sebagai contoh : semua produk kosmetik pada dasarnya adalah menjual harapan

    untuk tampil lebih cantik. Produsen kosmetik tidak menjual peralatan tersebut saja namun menjual

    sesuatu yang lebih mendasar, yaitu sebuah harapan. Sehingga tentu saja tidak hanya wanita cantik saja

    yang berhak berharap untuk tampil lebih cantik. Semua wanita, apakah dia sudah cantik ataupun yang

    tidak, selalu memiliki harapan untuk bisa tampil lebih cantik tiap hari. Kalaupun tidak memungkinkan

    untuk lebih cantik tiap hari, setidaknya pada suatu acara tertentu.

    Actual Product berada tepat diseputar core product, yaitu berupa perilaku tertentu yang kita

    promosikan (misalnya : berolah raga 2x seminggu, berKB, tidak merokok dll). Perilaku tersebut

    diperlukan agar seseorang bisa mendapatkan manfaat yang disebutkan dalam core product. Berikut ini

    gambar anatomi produk tersebut.

    Gambar 1.1.

    Anatomi Produk

  • Augmented product berupa barang atau layanan nyata yang dipromosikan bersama dengan perilaku

    yang diharapkan. Barang atau layanan tersebut merupakan unsur pendukung bagi kelompok sasaran

    agar mudah dalam melakukan perilaku yang diharapkan. Sehingga dengan dukungan barang atau

    layanan tersebut sasaran menjadi terbantu untuk mulai melakukan perilaku yang dipromosikan. Sebagai

    contoh : pada program Keluarga Berencana, disediakan berbagai jenis alat kontrasepsi, konsultasi

    dengan dokter dan paramedis, pelayanan pemasangan atau pelepasan alat kontrasepsi jika secara medis

    diperlukan penggantian alat kontrasepsi apabila terjadi masalah dalam kesehatan akseptor. Layanan

    yang disediakan seringkali berupa konsultasi dan pemberian informasi secara pribadi untuk bisa

    memberikan peneguhan bagi kelompok sasaran yang sudah tertarik namun membutuhkan informasi

    yang lebih detail.

    Augmented product sangat berguna untuk mengurangi penolakan atau hambatan-hambatan yang

    menahan kelompok sasaran untuk mengadopsi perilaku yang dipromosikan. Disamping itu, augmented

    product mampu menjaga agar kelompok sasaran yang baru menerima actual product untuk terus

    mempertahankannya untuk jangka waktu yang lama atau yang telah ditentukan. Karena apabila terjadi

    pemutusan perilaku oleh kelompok sasaran yang terhitung baru mengadopsi perilaku, maka ini akan

    meningkatkan hambatan psikologis pada kelompok sasaran yang sudah berminat namun belum

    menerima actual product.

    Untuk memperjelas konsep di atas, berikut ini tabel contoh struktur produk.

    Tabel 8.2

  • Contoh Tiga Level Produk