11
 HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DI RUANG RAWAT INAP RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi DEWI NURAZIZAH NIM : 09.0387.S DEWI SYARIFATUL ISNAENI NIM : 09.0389.S PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN 2013

17NASKAH PUBLIKASI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

peran perawat

Citation preview

  • HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN

    PELAKSANAAN PERAN PERAWAT SEBAGAI

    EDUKATOR DI RUANG RAWAT INAP RSUD

    KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

    Skripsi

    DEWI NURAZIZAH

    NIM : 09.0387.S

    DEWI SYARIFATUL ISNAENI

    NIM : 09.0389.S

    PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

    MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN

    PEKALONGAN

    2013

  • Hubungan Motivasi Kerja Perawat dengan Pelaksanaan Peran Perawat

    Sebagai Edukator di Ruang Rawat Inap RSUD Kajen Kabupaten

    Pekalongan

    Dewi Nurazizah, Dewi Syarifatul Isnaeni, Mokhamad Arifin, Nurul Aktifah

    Pelaksanaan peran perawat sebagai edukator sangat penting dalam upaya

    peningkatan kesehatan karena pendidikan kesehatan merupakan komponen

    esensial dalam asuhan keperawatan dan diarahkan pada kegiatan meningkatkan,

    mempertahankan dan memulihkan status kesehatan; mencegah penyakit; dan

    membantu individu untuk mengatasi efek sisa penyakit. Motivasi kerja perawat

    merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perawat, hal

    tersebut juga dapat terjadi pada pelaksanaan peran perawat sebagai edukator.

    Semakin tinggi motivasi kerja seseorang maka akan semakin baik kinerjanya.

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi

    kerja perawat dengan pelaksanaan peran perawat sebagai edukator di ruang rawat

    inap RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini merupakan penelitian

    deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional dengan sampel penelitian

    yang berjumlah 79 perawat sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Cara pengambilan

    sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian dengan menggunakan uji

    spearman rho dengan nilai signifikasinya 0,000 (

  • sehat maupun sakit di setiap tatanan pelayanan. Keperawatan diberikan untuk

    meningkatkan kesehatan, mencegah masalah kesehatan dan merawat orang

    dengan masalah kesehatan, mempunyai kecacatan dan orang yang

    menghadapi kematian (Priharjo 2008, h. 20). Nurse practice Act (NPA)

    negara bagian secara umum memasukkan pengajaran di dalam lingkup

    tanggung jawab praktik keperawatan. Perawat diharapkan memberikan

    instruksi kepada pasien agar mereka dapat mempertahankan tingkat

    kesejahteraan yang optimum, mencegah penyakit, menangani penyakit, dan

    mengembangkan keterampilan sehingga bisa memberikan perawatan

    pendukung bagi anggota keluarga (Bastable 2008, h. 4). Sesuai dengan ruang

    lingkup keperawatan tersebut, perawat berperan sebagai pendidik didalam

    menjalankan tugasnya sesuai dengan hak dan kewenangan yang ada. Sebagai

    pendidik, perawat berperan mendidik individu, keluarga, masyarakat, serta

    tenaga keperawatan, dan tenaga kesehatan lainnya. Perawat bertugas

    memberikan pendidikan kesehatan pada klien, dalam hal ini individu,

    keluarga, serta masyarakat sebagai upaya menciptakan perilaku

    individu/masyarakat yang kondusif bagi kesehatan (Asmadi 2008, h. 79).

    Perawat dalam menjalankan perannya sebagai pendidik memiliki

    beberapa hal yang mempengaruhi yaitu karakter pribadi perawat (motivasi),

    kesiapan perawat, waktu perawat. Motivasi untuk mengajar merupakan faktor

    utama untuk menentukan keberhasilan upaya pendidikan (Bastable 2008, h.

    12). Suarli (2009, h. 39) menyebutkan bahwa motivasi merupakan salah satu

    faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang. Dimana kinerja

    merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh

  • seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab

    yang diberikan kepadanya.

    Motivasi merupakan energi yang mendorong seseorang untuk bangkit

    menjalankan tugas pekerjaan mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Suyanto

    2009, h. 56). Kerja merupakan sesuatu yang dikeluarkan oleh seseorang

    sebagai profesi, yang sengaja dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.

    Motivasi kerja adalah suatu kondisi yang berpengaruh untuk membangkitkan,

    mengarahkan, dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan

    lingkungan kerja (Mangkunegara dalam Suarli 2009, hh. 36-37). Menurut

    hasil penelitian Magfiroh (2010) motivasi kerja perawat merupakan salah

    satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perawat, hal tersebut juga dapat

    terjadi pada pelaksanaan peran perawat sebagai edukator. Rowland dalam

    Nursalam (2012, hh. 92) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang

    mempengaruhi kinerja perawat adalah motivasi kerja, lingkungan kerja dan

    peran manajer.

    Berdasarkan hasil dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti

    pada tanggal 14 februari 2013 di Rumah Sakit Umum Daerah di Kabupaten

    Pekalongan pada 10 perawat dan 5 pasien di dapatkan data di RSUD kraton 7

    dari 10 perawat mempunyai motivasi yang tinggi dalam bekerja dan 2 dari 5

    pasien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya. Sedangkan data di

    RSUD kajen menunjukkan 5 dari 10 perawat mempunyai motivasi yang

    kurang dalam bekerja dan 3 dari 5 pasien mengatakan tidak mengetahui

    tentang penyakitnya. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi

  • kerja yang kurang menyebabkan kurangnya pelaksanaan pendidikan

    kesehatan pada pasien.

    METODE

    Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi. Survei deskriptif

    dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya bertujuan untuk melihat

    gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu

    populasi tertentu (Notoadmodjo 2010, h: 35). Studi korelasi merupakan

    penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi

    atau sekelompok subjek (Notoadmodjo 2010, h: 47). Pendekatan yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dimana data yang

    menyangkut variabel bebas atau resiko dan variabel terikat atau variabel

    akibat, akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan (Notoadmodjo 2010,

    h: 86).

    Pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan kuesioner

    yang berisi pertanyaan yang berkaitan dengan motivasi kerja 19 pertanyaan

    dan pelaksanaan peran perawat sebagai edukator 15 pertanyaan. Kuesioner

    berupa pertanyaan tertutup (closed ended question) yaitu daftar pertanyaan

    yang telah tersedia jawabannya (Notoatmodjo 2010, h: 159). Penilaian untuk

    pertanyaan favourable diberi skor : 5=sangat setuju, 4=setuju, 3= ragu-ragu,

    2=tidak setuju, 1=sangat tidak setuju. Sedangkan untuk pertanyaan

    unfavourable diberi skor : 1=sangat setuju, 2=setuju, 3= ragu-ragu, 4=tidak

    setuju, 5=sangat tidak setuju.

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di

    ruang rawat inap RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan. Jumlah populasi

  • dalam penelitian ini yaitu 88 orang. Sampel dalam penelitian ini

    menggunakan total populasi yaitu teknik penentuan sampel bila semua

    anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono 2009, h. 68) dengan

    kriteria inklusi dan eksklusi yang ditetapkan oleh peneliti. Sampel dalam

    penelitian ini sebanyak 79 responden yang termasuk dalam kriteria inklusi.

    Analisis data pada penelitian ini peneliti menggunakan analisa univariat dan

    analisa bivariat.

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    1. Gambaran tingkat motivasi kerja perawat di ruang rawat inap RSUD

    Kajen Kabupaten Pekalongan

    Hasil penelitian mengenai motivasi kerja perawat di ruang rawat

    inap RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan didapatkan responden yang

    mempunyai motivasi kerja rendah sebesar 63,3% (50 responden) dan

    sebesar 36,7% (29 responden) responden mempunyai motivasi kerja

    tinggi. Hal tersebut berarti sebagian besar perawat mempunyai motivasi

    kerja yang rendah. Motivasi kerja yang rendah tersebut disebabkan antara

    lain oleh kesempatan untuk maju (7,72%) dan penghargaan (7,98). Kedua

    faktor tersebut termasuk faktor faktor yang merupakan stimulus yang

    kuat dalam menggerakan motivasi seseorang (Siswanto 2007, hh.123-

    124), dengan demikian rendahnya kedua faktor tersebut akan sangat

    berpengaruh dalam motivasi kerja. Hal ini juga sesuai dengan hasil

    penelitian yang dilakukan oleh Budiman (2009) yang menyatakan bahwa

    kesempatan untuk maju dan penghargaan (pengakuan) merupakan faktor

  • dominan dalam motivasi kerja perawat. Kesempatan untuk maju dan

    penghargaan termasuk dalam motivasi instrinsik yang berarti bahwa

    motivasi instrinsik lebih mempengaruhi motivasi kerja perawat yang

    sesuai dengan teori Herzberg yang menyatakan bahwa faktor instrinsik

    dapat memotivasi dalam bekerja sehingga disebut juga faktor motivator

    (Suarli 2009, h. 33).

    2. Gambaran pelaksanaan peran perawat sebagai edukator di ruang rawat

    inap RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan

    Hasil penelitian mengenai pelaksanaan peran perawat sebagai

    edukator di ruang rawat inap RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan

    didapatkan responden yang kurang baik dalam melaksanakan peran

    sebagai edukator sebesar 54,4% (43 responden) dan responden yang

    melaksanakan peran sebagai edukator dengan baik sebesar 45,6% (36

    responden). Hal tersebut berarti bahwa setengah lebih perawat kurang

    baik dalam melaksanakan peran sebagai edukator. Pelaksanaan peran

    perawat sebagai edukator yang kurang baik ini disebabkan karena waktu

    yang terbatas, terlalu banyak pekerjaan, terlalu banyak pasien, dan tenaga

    perawat yang terbatas yang berdasarkan pengamatan peneliti saat

    melakukan penelitian. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Wening

    Lasmito (2008) yang menyatakan bahwa hambatan dari perawat dalam

    melakukan pendidikan kesehatan adalah waktu yang terbatas, terlalu

    banyak pekerjaan dan pasien, sibuk, malas, tenaga perawat terbatas, dan

    pengetahuan perawat kurang.

  • 3. Hubungan motivasi kerja perawat dengan pelaksanaan peran perawat

    sebagai edukator di Ruang Rawat Inap RSUD Kajen Kabupaten

    Pekalongan.

    Hasil analisa bivariat dengan uji spearmans rho didapatkan

    value = 0,000 (

  • 1. Sebagian besar responden memiliki motivasi kerja yang rendah yaitu

    sebanyak 50 responden (63,3%) dan hanya 29 responden (36,7%) yang

    mempunyai motivasi tinggi.

    2. Separuh lebih responden kurang baik dalam menjalankan peran sebagai

    edukator yaitu sebanyak 43 responden (54,4%) dan hampir separuh yang

    dapat menjalankan peran sebagai edukator dengan baik yaitu 36 responden

    (45,6%).

    3. Hasil uji spearmans rho menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara

    motivasi kerja perawat dengan pelaksanaan peran perawat sebagai edukator

    di ruang rawat inap RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan dimana value =

    0,000 dengan kooefisien korelasi spearman didapatkan nilai sebesar 0,421**

    yang berarti mempunyai tingkat hubungan yang sedang.

    SARAN

    1. Bagi Instansi Pelayanan Kesehatan

    Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu dasar dalam mengevaluasi

    kinerja perawat serta kebijakan yang terkait dengan motivasi kerja perawat

    yang berhubungan dengan pelaksanaan peran perawat sebagai edukator. Serta

    perlu dilakukan pemotivasian terhadap perawat agar dapat meningkatkan

    motivasi kerja perawat sehingga dapat meningkatkan kinerja perawat

    khususnya dalam menjalankan perannya sebagai edukator.

    2. Bagi peneliti lain

    Penelitian ini bisa digunakan oleh peneliti lain sebagai data dasar dalam

    melakukan penelitian sejenis dengan menggunakan desain atau variabel yang

    berbeda. Diharapkan peneliti lain juga dapat melakukan penelitian lanjutan

  • mengenai faktor faktor yang mempengaruhi pelaksanaan peran perawat

    sebagai edukator.

    3. Bagi profesi perawat

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan kesadaran bagi

    profesi keperawatan tentang pentingnya pendidikan kesehatan bagi pasien,

    sehingga dapat meningkatkan kinerja perawat khususnya dalam menjalankan

    perannya sebagai edukator.

    DAFTAR PUSTAKA

    Asmadi, 2008, Konsep Dasar Keperawatan, dilihat pada tanggal 19 Februari 2013

    .

    Bastable, Susan B 2002, Perawat Sebagai Pendidik: Prinsip-Prinsip Pengajaran

    dan Pembelajaran, Alih Bahasa: Gerda Wulandari & Gianto Widiyanto,

    Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

    Budiman, 2009, Analisis Faktor Dominan Motivasi Kerja Perawat Di Instalasi

    Rawat Inap Rumah Sakit Umum Bayu Asih Purwakarta, Skripsi, Stikes

    A. Yani, Cimahi.

    Depkes 2002, Standar Tenaga Keperawatan Di Rumah Sakit, Depkes RI, Jakarta.

    Dharma, K,K 2011, Metodologi Penelitian Keperawatan: pedoman melaksanakan

    dan menerapkan hasil penelitian, Trans Info Media, Jakarta.

    Hasibuan 2007, Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan Produktivitas,

    Bumi Aksara, Jakarta.

    Hastono, SP & Sabri, L 2010, Statistik kesehatan, Rajagrafindo Persada, Jakarta.

    Hidayat, A 2008, Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Edk 2, Salemba

    Medika, Jakarta.

    Ilyas, Y 2001, Kinerja: Teori, Penilaian dan Penelitian, Cetakan kedua, Pusat

    Kajian Ekomoni Kesehatan FKM UI, Jakarta.

    _______ 2003, Kiat Sukses Manajemen Tim Kerja, Gramedia Pustaka Utama,

    Jakarta.

    Imron, M 2010, Manajemen Logistik Rumah Sakit, Sagung Seto, Jakarta.

    Ivancevich, M, et al 2007, Perilaku dan Manajemen Organisasi, Jilid 1, Alih

    Bahasa: Gina Gania, Penerbit Erlangga, Jakarta.

    Kusnanto, 2004, Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Professional,

    dilihat pada tanggal 19 Februari 2013, .

    Lasmito, W 2008, Motivasi Perawat Melakukan Pendidikan Kesehatan Di Ruang

    Anggrek RS Tugurejo Semarang, Skripsi, S.Kep, Universitas

    Diponegoro, Semarang.

    Lutfiyah, I 2010, Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Model Every One Is

    Teacher Here Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas X pada

    Mata Pelajaran Sosiologi Madrasah Aliyah Singosari Malang, Skripsi,

    Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

  • Maghfiroh, A 2010, Hubungan Motivasi Kerja dengan Kinerja Perawat

    Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kraton

    Kabupaten Pekalongan, Skripsi, S. Kep, Stikes Muhammadiyah

    Pekajangan.

    Mukti, A, G 2007, Strategi Terkini Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan:

    Konsep dan Implementasi, Karya Husada Mukti, Yogyakarta.

    Notoatmodjo, S 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan , Rineka Cipta,

    Jakarta.

    _______ 2010, Ilmu Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

    _______ 2010, Metodologi penelitian kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

    Nursalam 2007, Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan

    Profesional, edk 2, Salemba Medika, Jakarta.

    Priharjo, R 2008, Konsep & Perspektif Praktik Keperawatan Profesional, Edk 2,

    Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

    Potter, P & Perry, A 2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses

    Dan Praktik, vol 1, edk 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

    Riwidikdo, H 2007, Statistik Kesehatan Belajar Mudah Teknik Analisa Data

    Dalam Penelitian Kesehatan, Mitra Cendekia, Jogjakarta.

    Riyanto, A 2009, Pengolahan Dan Analisis Data Kesehatan, Nuha Medika,

    Yogyakarta.

    Siswanto, 2007, Pengantar Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta.

    Sitepu, E C 2012, Hubungan Motivasi dengan Penerapan Komunikasi Terapeutik

    oleh Perawat pada Pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Dr.

    Soeharto Heerdjan Jakarta, Skripsi, S.Kep, Universitas Indonesia,

    Jakarta.

    Smeltzer, S 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, vol 2, edk 8, Penerbit

    Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

    Suarli, M & Bahtiar, Y 2009, Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan

    Praktis, Penerbit Erlangga, Jakarta.

    Sugiyono 2010, Statistik untuk penelitian, Alfabeta, Bandung.

    Susilo, R 2011, Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan, Nuha Medika,

    Yogyakarta.

    Suyanto 2009, Mengenal Kepemimpinan dan Manjemen Keperawatan di Rumah

    Sakit, Mitra Cendikia Press, Yogyakarta.

    Widyawati, S, N 2012, Konsep Dasar Keperawatan, Prestasi Pustaka Publisher,

    Jakarta.