17
TUGAS PERAWAT PRIMER Nama Perawat Primer II : Ni Luh Dwi Sartika NIM : 14J10418 Tanggal : 18 Februari 2015 1. Distribusi Tingkat Ketergantungan PP II Bed 1 2 3 4 5 6 JMLH TOTAL 0 PARSIAL I I I I I I 6 MINIMAL 0 Jumlah Pasien dalam 1 hari : 6 orang ( Bed 1-6) 2. Kebutuhan Jam Perawatan a. Jam Perawatan Langsung Total : 6 jam x 0 orang = 0 jam Parsial : 4 jam x 6 orang = 24 jam Minimal : 3 jam x 0 orang = 0 jam + 24 jam b. Jam Perawatan Tidak langsung 35 menit x 6 orang = 210 menit = 3,5 jam c. Jam Penyuluhan 15 menit x 6 orang = 90 menit = 1,5 jam Total jam perawatan = 24 jam + 3.5 jam + 1.5 jam = 29 jam Rata-rata Ketergantungan = Total Jam Perawatan = 29 jam = 4,83 jam Jumlah Pasien 6 orang 3. Kebutuhan Perawat Jumlah Jam Perawatan = 29 jam = 4,83orang (dibulatkan 5 orang) Jumlah Jam Kerja Perawat/hari 6 jam Pembagian Perawat/Shift Pagi : 47% x 5 orang = 2,35 orang = 2 orang Sore : 35% x 5 orang = 1,75 orang = 2 orang Malam : 17% x 5 orang = 0,85 orang = 1 orang Perawat Yang Ada : Ruangan : 12 orang S1 : 12 orang

18 Februari Laporan Pp II

Embed Size (px)

Citation preview

TUGAS PERAWAT PRIMERNama Perawat Primer II:Ni Luh Dwi SartikaNIM:14J10418Tanggal:18 Februari 20151. Distribusi Tingkat Ketergantungan PP IIBed123456JMLH

TOTAL0

PARSIALIIIIII6

MINIMAL0

Jumlah Pasien dalam 1 hari : 6 orang ( Bed 1-6)2. Kebutuhan Jam Perawatana. Jam Perawatan Langsung

Total

: 6 jam x 0 orang = 0 jam

Parsial

: 4 jam x 6 orang = 24 jam

Minimal : 3 jam x 0 orang = 0 jam + 24 jamb. Jam Perawatan Tidak langsung

35 menit x 6 orang = 210 menit = 3,5 jam

c. Jam Penyuluhan

15 menit x 6 orang = 90 menit = 1,5 jam

Total jam perawatan = 24 jam + 3.5 jam + 1.5 jam = 29 jam

Rata-rata Ketergantungan = Total Jam Perawatan = 29 jam = 4,83 jam

Jumlah Pasien

6 orang3. Kebutuhan Perawat

Jumlah Jam Perawatan = 29 jam = 4,83orang (dibulatkan 5 orang)Jumlah Jam Kerja Perawat/hari 6 jamPembagian Perawat/Shift

Pagi: 47% x 5 orang = 2,35 orang = 2 orang

Sore: 35% x 5 orang = 1,75 orang = 2 orang

Malam : 17% x 5 orang = 0,85 orang = 1 orang

Perawat Yang Ada :

Ruangan : 12 orang

S1

: 12 orang4. Pembagian Tim

Perawat Primer IINi Luh Dwi Sartika

AnggotaShift PagiShift SiangShift Malam

1. Ernawan I Wayan2. Aldewina Pradnyani Putu3. Mirna Septiani Ni Luh Putu1. Ernawan I Wayan

1. Aldewina Pradnyani Putu

1. Mirna Septiani Ni Luh Putu

SUPERVISI PERAWAT PRIMER IIHari

: RabuTanggal : 18 Februari 2015MasalahTujuanSasaranWaktuEvaluasi

Memberi obat oralPada pasien :

1. Wayan Sudana

Th/

CPZ (1x 50 mg)

Haldol(2x5 mg)

Hexymer ( 1x2 mg)

2. Hajirin

Th/

Clozapine

(2x25 mg)

3. IB Putu Suparsa

Th/

Clozapine

2x50 mg)

Dexametazone (1x100 mg)

Paracetamol (3x500 mg)

4. Komang Gede Oka

Th/

Clozapine

(2x50 mg)

5. I Wayan Pageh Jaya Kusuma

Th/

Haldol (2x5 mg)

Hexymer (1x2 mg)

CPZ (1x100 mg)

6. I Wayan arbawa

Th/

CPZ (2x100 mg) Stelosi (2x5 mg)

TXP (2x2 mg) Tujuan umum :

Untuk mengaplikasikan peran seorang perawat primer sebagai supervisor PA dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dalam melakukan tindakan delegatif dalam pemberian obat oral sesuai dengan prinsip 7B (Benar obat, benar dosis, benar pasien, benar cara pemberian, benar waktu pemberian, benar dokumentasi dan benar-benar diminum)PA 1: Aldewina Pradnyani Putu

18.00 wita

1. Komunikasi terapeutik sudah dilakukan dengan baik

2. Persiapan obat, lingkungan dan Pasien sudah dilakukan

3. Pelaksanaan sudah menggunakan prinsip 7 Benar 4. Tahap terminasi sudah dilakukan dengan mendokumentasikan obat yang sudah diberikan

RINCIAN TUGAS PERAWAT PRIMER IIa. Perencanaan

1. Nama Pasien : Wayan SudanaDx Medis : Skizofrenia HibefrenikDiagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan DiriTujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan 14x24 jam di harapkan masalah defisit perawatan diri pasien teratasi dengan kriteria hasil:TUMKlien dapat berinteraksi dengan orang lain TUK

a. Klien dapat membina hubungan saling percaya b. Klien mengetahui pentingnya perawatan diric. Klien mengetahui cara-cara melakukan perawatan dirid. Klien dapat melaksanakan perawatan diri dengan bantuan perawate. Klien dapat melaksanakan perawatan secara mandirif. Klien mendapatkan dukungan keluarga untuk meningkatkan perawatan diriIntervensi: PasienSP I p1. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri

2. Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri

3. Membantu pasien mempraktekan cara menjaga kebersihan diri

4. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

SP II p1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

2. Menjelaskan cara makan yang baik

3. Membantu pasien mempraktekkan cara makan yang baik

4. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

SP III p1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

2. Menjelaskan cara eliminasi yang baik

3. Membantu pasien mempraktekkan cara eliminasi yang baik dan memasukkan dalam jadwal

4. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

SP IV p1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

2. Menjelaskan cara berdandan

3. Membantu pasien mempraktekkan cara berdandan4. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

KeluargaSP I k1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien

2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala defisit perawatan diri, dan jenis defisit perawatan perawatan diri yang dialami pasien

3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien defisit perawatan diri

SP II k1. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan defisit perawatan diri

2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien defisit perawatan diri

SP III k1. Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk minum obat [discharge planning]2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang

2. Nama Pasien : HajirinDiagnosa Medis : Skizofrenia HibefrenikDiagnosa Keperawatan : Waham Kebesaran Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan 14x24 jam diharapkan masalah waham kebesaran pasien teratasi dengan kriteria hasil:TUMKlien dapat berpikir sesuai dengan realitas

TUK

a. Klien dapat membina hubungan saling percaya

b. Klien dapat mengidentifikasi perasaan yang muncul secara berulang dalam pikiran klienc. Klien dapat mengidentifikasi stressor/pencetus wahamnyad. Klien dapat mengidentifikasi wahamnya

e. Klien dapat mengidentifikasi konsekuensi dari wahamnyaf. Klien dapat melakukan tehnik distraksi sebagai cara menghentikan pikiran terpusat pada wahamnyag. Klien dapat dukungan keluarga

h. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baikIntervensi: Pasien

SP I p1. Membantu orientasi realita

2. Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi

3. Membantu pasien memenuhi kebutuhannya

4. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harianSP II p1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

2. Berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki

3. Melatih kemampuan yang dimilikiSP III p1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur

3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

Keluarga

SP I k1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien

2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala waham, dan jenis waham yang dialami pasien beserta proses terjadinya

3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien waham

SP II k1. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan waham

2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien waham

SP III k1. Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk minum obat2. Mendiskusikan sumber rujukan yang bisa dijangkau keluarga.

3. Nama Pasien : IB Putu SuparsaDiagnosa Medis : Skizofrenia Hibefrenik

Diagnosa Keperawatan : Halusinasi PendengaranTujuan : Setelah diberikan asuhan keperwatan 14x24 jam diharapkan masalah halusinasi pendengaran pasien teratasi dengan kriteria hasil:TUMKlien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminya TUK

a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat b. Klien dapat mengenal halusinasinya c. Klien dapat mengontrol halusinasinyad. Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinyae. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baikIntervensi : PasienSP I p1. Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien

2. Mengidentifikasi isi halusinasi pasien

3. Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien

4. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien

6. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi

7. Mengidentifikasi respons pasien terhadap halusinasi

8. Mengajarkan pasien menghardik halusinasi

9. Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian

SP II p 1. Mengvaluasi jadwal kegiatan harian pasien

2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain

3. Menganjukan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

SP III p1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatyan [kegiatan yang biasa dilakukan pasien]

3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

SP IV p1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harianKeluargaSP I k1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi, dan jenis halusinasi yang dialam pasien beserta proses terjadinya3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien halusinasiSP II k1. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan Halusinasi

2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien HalusinasiSP III k1. Membantu kelaurga membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk minum obat [discharge planning]2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang

4. Nama Pasien : Komang Gede OkaDiagnosa Medis : Skizofrenia Hibefrenik

Diagnosa Keperawatan : Defisit perawatan DiriTujuan Setelah diberikan asuhan keperawatan 14x24 jam diharapkan masalah defisit perawatan diri pasien teratasi dengan kriteria hasil:TUMKlien dapat berinteraksi dengan orang lain TUK

a. Klien dapat membina hubungan saling percaya b. Klien mengetahui pentingnya perawatan diric. Klien mengetahui cara-cara melakukan perawatan dirid. Klien dapat melaksanakan perawatan diri dengan bantuan perawate. Klien dapat melaksanakan perawatan secara mandirif. Klien mendapatkan dukungan keluarga untuk meningkatkan perawatan diriIntervensi : PasienSP I p2. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri

3. Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri

4. Membantu pasien mempraktekan cara menjaga kebersihan diri

5. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

SP II p1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

2. Menjelaskan cara makan yang baik

3. Membantu pasien mempraktekkan cara makan yang baik

4. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

SP III p1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

2. Menjelaskan cara eliminasi yang baik

3. Membantu pasien mempraktekkan cara eliminasi yang baik dan memasukkan dalam jadwal

4. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

SP IV p1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

2. Menjelaskan cara berdandan

3. Membantu pasien mempraktekkan cara berdandan4. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

KeluargaSP I k1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien

2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala defisit perawatan diri, dan jenis defisit perawatan perawatan diri yang dialami pasien

3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien defisit perawatan diri

SP II k1. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan defisit perawatan diri

2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien defisit perawatan diri

SP III k1. Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk minum obat [discharge planning]2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang5. Nama Pasien : I Wayan Pageh Jaya KusumaDiagnosa Medis : Skizofrenia HibefrenikDiagnosa Keperawatan : Risiko Perilaku KekerasanTujuan Setelah diberikan asuhan keperawatan 14x24 jam diharapkan masalah risiko perilaku kekerasan pasien teratasi dengan kriteria hasil:TUMKlien tidak mencederai dengan melakukan manajemen kekerasanTUK

a. Klien dapat membina hubungan saling percayab. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasanc. Klien dapat mengidentifikasi tandatanda perilaku kekerasand. Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukane. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasanf. Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam berespon terhadap kemarahang. Klien dapat mengidentifikasi cara mengontrol perilaku kekerasanh. Klien mendapat dukungan dari keluargai. Klien dapat menggunakan obat dengan benar (sesuai program)Intervensi: Pasien

SP I p1. Mendiskusikan penyebab PK

2. Mendiskusikan tanda dan gejala PK

3. Mendiskusikan PK yang biasanya dilakukan

4. Mendiskusikan akibat PK

5. Melatih mencegah PK dengan cara fisik: tarik nafas dalam

6. Memasukkan ke jadwal kegiatan harianSP II p1. Mendiskusikan jadwal kegiatan harian dalam mencegah PK secara fisik

2. Melatih cara sosial untuk mengekspresikan marah

3. Menganjurkan pasien memasukkan ke jadwal kegiatan harianSP III p1. Mendiskusikan jadwal kegiatan harian mencegah PK dengan cara sosial

2. Melatih cara spiritual untuk mencegah PK

3. Menganjurkan memasukkan ke jadwal kegiatan harianSP IV p1. Mendiskusikan jadwal kegiatan harian mencegah PK dengan cara spiritual

2. Mendiskusikan manfaat obat

3. Menjelaskan kerugian jika tidak patuh obat

4. Menjelaskan 5 benar dalam pemberian obatKeluarga

SP I k1. Mengidentifikasi kemampuan keluarga dalam merawat pasien

2. Menjelaskan peran serta keluarga dalam merawat pasien

3. Menjelaskan cara merawat PKSP II k1. Melatih keluarga merawat PK

2. Menjelaskan tentang obat untuk mengatasi PKSP III k1. Menjelaskan sumber rujukan yang tersedia untuk mengatasi anak PK2. Mendorong untuk memanfaatkan sumber rujukan yang tersedia.

6. Nama Pasien : I Wayan Arbawa Diagnosa Medis : Skizofrenia HibefrenikDiagnosa Keperawatan : Harga Diri RendahTujuan Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 14x24 jam diharapkan masalah harga diri rendah pasien teratasi dengan kriteria hasil:

TUMklien tidak mengalami harga diri rendahTUK

a. Klien dapat membina berhubungan saling percayab. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimilikic. Klien dapat menilai kemampuan yang digunakand. Klien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimilikie. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuanyaf. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Intervensi: PasienSP I p 1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien

2. Mermbantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat digunakan

3. Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan pasien

4. Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih

5. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien

6. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harianSP II p1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

2. Melatih kemampuan kedua3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

KeluargaSP I k1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien

2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang dialami pasien beserta proses terjadinya

3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien harga diri rendahSP II k1. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan harga diri rendah

2. Melatih keluarga melakukan cara perawat langsung kepada pasien harga diri rendah

SP III k 1. Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk minum obat [discharge planning]

2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang

b. Pengorganisasian

Perawat Primer II: Ni Luh Dwi Sartika Shift Pagi : Ernawan I Wayan Shift Siang : Aldewina Pradnyani Putu Shift Malam : Mirna Septiani Ni Luh Putu

c. Pelaksanaan

Shift Pagi : 07.30-13.30 wita

Shift Siang : 13.30-19.30 wita

Shift Malam : 19.30-07.30 wita

d. Pengawasan

PA sudah melakukan tugas sesuai tugasnya masing-masing, tidak ada masalah selama pelakasanaan.

LAPORAN PERAWAT PRIMERHari

:RabuTanggal:18 Februari 2015KamarNamaDiadnosa Medis Terapi MedisDiagnosa KeperawatanEvaluasiKet

Kelas IIII Wayan Sudana Skizofrenia HibefrenikTh/

CPZ (1x 50 mg)

Haldol(2x5 mg)

Hexymer ( 1x2 mg)

Defisit Perawatan DiriS = Nama saya Sudana, saya dari Tabana. Tahapan makan yaitu cuci tanagn, berdoa, makan, cuci piring, cuci tangan. Saya makan 3 kali sehari.

O = Klien terlihat kooperatif, mampu mempraktikkan cara makan yang baik.

A = SP 2 tercapai, masalah Defisit perawatan Diri belum tertasi.

P = Lanjutkan SP 3 Defisit Perawatan Diri,

Kelas IIIHajirin Skizofrenia HibefrenikTh/

Clozapine

(2x25 mg)

Waham KebesaranS = Nama saya Hajirin, saya dari Jembrana. Saya merasa diri saya kuat, saya bangga dengan diri saya. Saya mengerti tentang ilmu salamat.

O = Klien tampak kooperatif dan teang.

A = SP 1 Waham belum tercapai. Masalah waham belum teratsi.

P = Ulangi SP 1 Waham.

Kelas IIIIB Putu SuparsaSkizofrenia HibefrenikTh/

Clozapine

2x50 mg)

Dexametazone (1x100 mg) Paracetamol (3x500 mg)Halusinasi PendengaranS =Nama saya IB Suparsa, saya masih kadang-kadang mendengar suara, kegiatan harian saya yaitu bangun pagi, merapikan tempat tidur, mandi, nonton TV, makan dan istirahat.

O = Klien kooperatif dan tenang.

A = SP 4 Hlusinasi tercapai, masalah Halusinasi belum teratasi.

P = Pertahankan BHSP dan SP 1,2,3,4 pasien. Lanjutkan SP 1 keluarga.

Kelas IIIKomang Gede OkaSkizofrenia HibefrenikTh/

Clozapine

(2x50 mg)

Defisit Perawatan DiriS = -

O = Klien tampak tidak mau mengobrol dengan perawat.

A = SP 2 Defisit Perawatan Diri belum tercapai. Masalah Defisit Perawatan diri belum teratasi

P = Ulangi SP 2 Defisit Perawatan Diri.

Kelas IIII wayan Pageh Jaya KusumaSkizofrenia HibefrenikTh/

Haldol (2x5 mg)

Hexymer (1x2 mg)

CPZ (1x100 mg)

Risiko Perilaku KekerasanS = Klien mengatakan pada saat marah brusaha untuk berdoa dan menyebut nama Tuhan. Klien mengatakan mau mengikuti kegiatan harian.

O = Klien tampak kooperatif dan tenang.

A = SP 3 Perilaku Kekerasan tercapai. Masalah Risiko Perilaku Kekerasan belum teratasi.

P = Pertahankan SP 3 Perilaku Kekerasan. Lanjutkan SP IV perilaku Kekerasan.

Kelas IIII Wayan ArbawaSkizofrenia HibefrenikTh/

CPZ (2x100 mg))

Stelosi (2x5 mg) TXP (2x2 mg)Harga Diri RendahS = Nama saya Arbawa, saya dari Nusa Penida. Saya masih bias menyapu dan memotong kuku sendiri.

O = klien tampak sudah bias diajak berkomunikasi, klien tampak tenang.

A = SP 1 poin 1,2,3, dan 5 tercapai, poinpoin 4 dan 6 belum tercapai. Masalah Harga Diri Rendah belum teratasi.

P = Pertahankan BHSP, ulangi SP1 poin 4 dan 6.

Perawat Primer II

(Ni Luh Dwi Sartika)

Perawat Primer II

(Ni Luh Dwi Sartika)

Perawat Primer II

(Ni Luh Dwi Sartika)