184660451 Makalah 3d Eliksir

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 184660451 Makalah 3d Eliksir

    1/6

    A. Eliksir Hipnotik Sedatif Barbiturat

    Barbiturat adalah zat hipnotik sedative yang digunakan untuk menghasilkan berbagai

    tingkatan penekanan sistem saraf pusat. Bila dosis ditingkatkan efek berpindah dari

    sedasi ke hipnotik ke penekanan pernapasan yang terakhir menimbulkan kematian

    karena kelebihan dosis barbital. Barbiturat diberikan dalam dosis kecil pada waktu siang

    hari sebagai sedasi untuk menurunkan atau kelesuan. ketegangan emosi dan

    kegelisahan. Dosis yang tepat untuk tujuan ini adalah jumlah yang menghilangkan

    kegelisahan atau ketegangan tetapi tidak menyebabkan mengantuk atau kelesuan. Dosis

    yang lebih besar dapat diberikan pada malam hari sebagai hipnotik untuk

    menghilangkan insomnia. Barbiturat digolongkan sesuai dengan lamanya efek

    (hipnotik) yakni obat kerja lama/panjang, kerja sedang, kerja pendek. Barbiturat kerja

    panjang termasuk, fenobarbital yang dianggap paling berguna dalam mempertahankan

    sedasi pada siang hari dan pengobatan beberapa keadaan kejang-kejang dan sangat

    jarang digunakan sebagai hipnotik. Barbiturat kerja sedang termasuk amorbital dan

    terutama digunakan untuk sedasi jangka pendek pada siang hari dan efektif dalam

    pengobatan insomnia. Barbiturat yang digolongkan dalam kerja pendek termasuk

    pentobarbital dan sekobarbital dan penggunaannya sama dengan barbiturate kerja

    sedang. Barbiturat kerja sangat pendek seperti thiopental, diberikan secara intravena

    untuk menimbulkan anastesi. Contoh eliksir hipnotik sedatif : eliksir Amorbarbital,

    eliksir butabarbital sodium, eliksir fenobarbital, dan eliksir sekobarbital.(Ansel, Howard

    C.2008:348).

    Contoh Eliksir untuk obat dan kandungannya :

    1.Phenobarbital Eliksir

    R/ Phenobarbitali 4

    Ol. Citri 0.25 ml

    Propylene glycoli 100 ml

    Ethanoli 200 ml

    Sorbitol Solution USP 600 ml

    Corr. Coloris qs.

    Aq,dest. Ad 1ltr

    (Anief,Moh.2000:129)

    2. Theophyllini Eliksir

    R/ Theophyllini 5.3

  • 8/10/2019 184660451 Makalah 3d Eliksir

    2/6

    Acid citric 10

    Glucosi Liquidi NF 44

    Sirupi 132 ml

    Glycerini 50 ml

    Sorbitoli Solutioni USP. 324 ml

    Aethanoli 200 ml

    Ol.Citri 0.5

    Corr.coloris 0.1

    Aquadest ad 1000

    (Anief,Moh.2000:130)

    3. Carbinomini Eliksir

    R/ Crabinoxamini Maleas 0.8

    Aethanolum 90% 70

    Zat tambahan yang cocok qs

    Aquam ad 1 ltr

    Penggunaan : Antihistaminika

    (formularium Nasional.1978)

    Prosedur pembuatan Eliksir

    1. Air sebagai pembawa harus didihkan kemudian didinginkan.

    2.

    Bahan aktif dan bahan tertentu (jumlah yang diminta+evaluasi) ditimbang.

    3. Pembuatan larutan sakarosa (FI III 567) larutkan 65 bagian sakarosa dalam larutan metil

    parabean 0,25 % b/v hingga terbentuk 100 bagian sirup simpleks yang berfungsi sebagai

    pengental dan pemanis.

    4. Bahan aktif dihaluskan dalam mortal kemudian dilarutkan dalam suatu pelarut yang

    paling melarutkan zat-zat tersebut. Apabila kelarutan bahan berkhasiat didalam masing

    masing pelarut yang akan dikombinasikan tidak tinggi, maka zat aktif dilarutkan sedikit

    demi sedikit ke dalam pelarut campur tersebut.

  • 8/10/2019 184660451 Makalah 3d Eliksir

    3/6

    5. Bahan pembantu dihaluskan dalam mortal kemudian dilarutkan dalam pelarut yang

    paling melarutkan zat-zat tersebut.

    6.

    Tambahkan berturut turut larutan pengawet, larutan pewangi, larutan berwarna kedalam

    larutan zat aktif (sedapat mungkin penambahan zat-zat pembantu dalam keadaan terlarut.

    7. Tambahkan sisa pelarut campur.

    8. Masukan pemanis.

    9.

    Genapkan dengan air sampai volume yang diinginkan.

    10.Masukan kedalam wadah tutup dan beri etiket.

    (Modul Praktikum Semisolid.2003:15-18)

    Cara Pemberian

    1.

    Cara pemberian dengan cara oral. (Farmakope Indonesia jilid III.1979)

    2. Cara pemberian dengan cara intravena untuk anastesi. (Ansel, Howard C.2008:348)

    Konstanta Dielektrik

    Konstanta dielektrik adalah suatu besaran tanpa dimensi dan merupakan rasio antara kapasitas

    elektrik medium (Cx) terhadap vakum (Cv) atau = Cx Cv-. Besarnya konstanta dielektrik

    menurut Moor dapat diatur dengan menambahkanbahan pelarut lain. Tetapan dielektrik suatu

    campuran bahan pelarut merupakan hasil penjumlahan tetapan dielektrik masing-masing sesudah

    dikalikan dengan % volume setiap komponen pelarut. (Modul Penuntun Farmasi

    Fisika.2012:11)

    Adakalanya suatu zat lebih mudah larut dalam pelarut campuran dibandingkan dengan pelarut

    tunggalnya. Fenomena ini dikenal dengan istilah co-solvency sedangkan bahan pelarut di dalam

    pelarut campur yang mampu meningkatkan kelarutan zat disebut co-solvent. Etanol, gliserin dan

    propilen glikol adalah contoh-contoh co-solvent yang umum digunakan dalam bidang farmasi,

    khususnya dalam pembuatan sediaan eliksir. (Modul Penuntun Farmasi Fisika.2012:11)

    Evaluasi

  • 8/10/2019 184660451 Makalah 3d Eliksir

    4/6

  • 8/10/2019 184660451 Makalah 3d Eliksir

    5/6

    meliputi penetapan waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah volume tertentu cairan untuk

    mengalir melalui kapiler. (Farmakope Indonesia Jilid IV.1979)

    -

    Untuk mengukur kekentalan ,suhu zat uji yang akan diukur harus dikendalikan dengan

    tepat, karena perubahan suhu yang kecil dapat meyebabkan perubahan kekentalan yang

    berarti, untuk mengukur sediaan farmasi suhu yang dipertahankan dalam batas lebih

    kurang 0,1. (Farmakope Indonesia Jilid IV.1979)

    Daftar Pustaka

  • 8/10/2019 184660451 Makalah 3d Eliksir

    6/6

    Anief, Mohammad.1987.Ilmu Meracik Obat.UGM-Press:Yogyakarta.

    Anonim.1979.Farmakope Indonesia Jilid III.Jakarta:Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

    Anonim. 1979.Farmakope Indonesia Jilid IV.Jakarta:Departemen Kesehatan Republik

    Indonesia.

    Ansel, Howard C.2008.Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi.UI PRESS:Jakarta.

    Prawirosujanto,Sunarto.1978.Formularium Nasional.Departemen Kesehatan Republik

    Indonesia: Jakarta.

    Sulistiawati,Farida.dkk.2012.Buku Penuntun Praktikum Farmasi Fisika.

    Modul Praktikum Semisolid.2003.