18
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TUL- II 2. TUL – II FUNGSI PEMBACAAN METER (FUNGSI II) 2.1. PENGERTIAN Fungsi Pembacaan Meter adalah fungsi yang melaksanakan perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengendalian dalam kegiatan pembacaan, pencatatan dan perekaman angka kedudukan meter alat pengukur meter kWh, meter kVArh, meter kVA Maks pada setiap pelanggan serta pembacaan dan pencatatan penunjukan sakelar waktu (time switch). 2.2. TUGAS POKOK FUNGSI PEMBACAAN METER a. Merencanakan jadual pembacaan meter b. Membentuk dan memelihara rute pembacaan meter c. Menyiapkan kegiatan pelaksanaan pembacaan meter. d. Melaksanakan pembacaan meter serta mencatat pada Kartu Meter Pelanggan (KML). e. Menyampaikan surat pemberitahuan ke pelanggan yang tidak berhasil dilakukan pembacaan meter. f. Melakukan pencatatan angka kedudukan meter dan perhitungan pemakaian tenaga listrik (kWh, kVArh, kVA max). g. Melakukan pemeriksaan dan menindak lanjuti penunjukan saklar waktu h. Melakukan pengawasan, pemeriksaan, evaluasi dan menindak lanjuti hasil pembacaan meter. i. Mengirim hasil pembacaan meter kepada Fungsi Pembuatan Rekening. j. Mengirim data hasil temuan titik sambung pelanggan yang tidak sesuai dengan suplay gardu distribusi ke Fungsi Pelayanan Pelanggan. Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 122

2. F-II Fungsi Pembacaan Meter

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2. F-II Fungsi Pembacaan Meter

PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TUL- II

2. TUL – II FUNGSI PEMBACAAN METER (FUNGSI II)

2.1. PENGERTIAN

Fungsi Pembacaan Meter adalah fungsi yang melaksanakan perencanaan, persiapan,

pelaksanaan dan pengendalian dalam kegiatan pembacaan, pencatatan dan

perekaman angka kedudukan meter alat pengukur meter kWh, meter kVArh, meter

kVA Maks pada setiap pelanggan serta pembacaan dan pencatatan penunjukan

sakelar waktu (time switch).

2.2. TUGAS POKOK FUNGSI PEMBACAAN METER

a. Merencanakan jadual pembacaan meter

b. Membentuk dan memelihara rute pembacaan meter

c. Menyiapkan kegiatan pelaksanaan pembacaan meter.

d. Melaksanakan pembacaan meter serta mencatat pada Kartu Meter Pelanggan

(KML).

e. Menyampaikan surat pemberitahuan ke pelanggan yang tidak berhasil dilakukan

pembacaan meter.

f. Melakukan pencatatan angka kedudukan meter dan perhitungan pemakaian

tenaga listrik (kWh, kVArh, kVA max).

g. Melakukan pemeriksaan dan menindak lanjuti penunjukan saklar waktu

h. Melakukan pengawasan, pemeriksaan, evaluasi dan menindak lanjuti hasil

pembacaan meter.

i. Mengirim hasil pembacaan meter kepada Fungsi Pembuatan Rekening.

j. Mengirim data hasil temuan titik sambung pelanggan yang tidak sesuai dengan

suplay gardu distribusi ke Fungsi Pelayanan Pelanggan.

k. Melakukan uji petik, pembacaan ulang atas pengaduan baca meter.

l. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap para Pembaca Meter.

m. Melakukan koordinasi dengan fungsi terkait.

n. Membuat laporan sesuai bidangnya.

2.3. PERENCANAAN PEMBACAAN METER

2.3.1. Pembentukan Rute Baca Meter (RBM)

Yang dimaksud dengan RBM adalah urutan langkah pembaca meter yang sepraktis

dan seefisien mungkin dilapangan dalam melakukan pembacaan meter sesuai

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 122

Page 2: 2. F-II Fungsi Pembacaan Meter

PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TUL- II

dengan jumlah kemampuan membaca meter seorang pembaca meter dalam 1 hari

kerja

RBM dibentuk dengan memberikan nomer kode kedudukan pelanggan dengan

struktur berjumlah 12 digit terdiri atas :

Kode cabang/Area digit 1

Kode Rayon/Ranting/unit digit 2

Kode Sub Rayon/Ranting digit 3

Kode Area baca meter digit 4,5

Kode Rute baca meter digit 6,7

Nomor Urut RBM digit 8,9,10

Nomor Sisipan digit 11,12

Untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan pembacaan meter, urutan

pelanggan yang tercantum dalam Daftar Pembacaan Meter (DPM) harus sesuai

dengan urutan langkah pembaca meter yang sepraktis mungkin dilapangan, serta

jumlah pelanggan yang sesuai denganstandar kapasitas baca meter yang ditetapkan.

Standar kapasitas baca meter adalah jumlah pelanggan yang mampu dibaca dalam

satu hari kerja oleh seorang pembaca meter. Agar pembaca meter mendapatkan

hasil yang optimal, maka RBM yang dibentuk harus baik, yaitu memenuhi kriteria

sebagai berikut :

a. Urutan langkah pembacaan yang paling praktis dilapangan :

Maksudnya urutan pelanggan pada Daftar Pembacaan meter (DPM) harus sama

dengan urutan langkah/jalannya petugas dilapangan yang paling praktis dan

efisien.

b. Sesuai dengan kemampuan normal seorang pembaca meter dalam 1 (satu) hari

kerja :

maksudnya jumlah pelanggan yang dibaca pada RBM harus sesuai dengan

standar kapasitas baca meter seorang pembaca meter dalam satu hari kerja.

Standar kapasitas baca meter adalah jumlah pelanggan yang mampu dibaca dalam

sehari kerja oleh seorang Pembaca Meter, ditentukan oleh :

a. kondisi geografis (jalan datar, perbukitan)

b. kerapatan bangunan (perkampungan padat, tersebar)

c. kondisi perumahan (rumah mewah/besar, RSS)

d. Pada umumnya standar kapasitas baca meter dikelompokkan menjadi :

Daerah jarang/sulit 50 s/d 100 Pelanggan/RBM

Daerah sedang 101 s/d 150 Pelanggan/RBM

Daerah padat/mudah 151 s/d 200 pelanggan/RBM

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 123

Page 3: 2. F-II Fungsi Pembacaan Meter

PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TUL- II

Gambar Rute Baca Meter

Gambar Rute Baca Meter (RBM) dibuat untuk memudahkan petugas pembaca meter

melaksanakan tugasnya, pada prinsipnya gambar RBM dapat memberikan informasi

kepada petugas pembaca meter, didaerah mana RBM tersebut berada, mulai lokasi

mana petugas pembaca meter memulai melakukan pembacaan meter dan urutan

pembacaannya.

Kegunaan gambar RBM antara lain :

a. Memudahkan pelaksanaan pembacaan meter

b. Memudahkan rotasi/penggantian pembaca meter

c. Memudahkan pengawasan pembacaan meter

d. Memudahkan pembuatan dan pemeliharaan RBM

e. Memudahkan penetapan kode kedudukan baik untuk pelanggan baru maupun

perobahan kode kedudukan pelanggan lama.

f. Menjadi media komunikasi antar pembaca meter dan pengawas.

g. Memberi kemudahan pada bidang lain (custumer service, gangguan, penagihan )

h. Dan lain-lain.

Cara penggambaran RBM :

Gambar yang baik dibuat pada peta dasar yang berskala, dan dapat juga digambar

pada peta tidak berskala, namun dibuat secara proposional. Dengan ukuran kertas

sebaiknya maksimum format A4. Gambar mencantumkan nama jalan, gang, desa,

kelurahan yang ada. Gambar mencantumkan bangunan-bangunan permanen yang

mudah dikenal sebagai pedoman, misalnya : Kantor, tempat ibadah, sekolah, rel KA,

jembatan, sungai dan sebagainya. Gambar mencantumkan arah mata angin dan arah

panah pembacaan. Gambar mencantumkan data pelanggan pertama dan pelanggan

terakhir, serta no urut pembacaan. Gambar mencantumkan Daftar pelanggan sesuai

urutan yang ada digambar RBM.

2.3.2. Perencanaan Pengaturan Jadual Pembacaan Meter

Untuk memudahkan pengawasan dan kelancaran pembacaan meter, maka perlu

dibuat rencana pengaturan jadwal pelaksanaan pembacaan meter. Rencana jadwal

pembacaan meter dilakukan setiap bulan dan dimulai tanggal sesuai kondisi

masing-masing Area/Unit Pelayanan. Apabila dipandang perlu, maka jadwal

pembacaan meter dapat dilakukan beberapa bulan sekali, yang tentunya akan diatur

tersendiri oleh direksi.

2.3.3. Perencanaan Pengaturan Jadual Rotasi Pembaca Meter

Rotasi Pembaca Meter adalah perpindahan penugasan Pembaca Meter dari daerah

baca tertentu ke daerah baca yang lain.secara periodik maupun insidentil. Tujuannya

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 124

Page 4: 2. F-II Fungsi Pembacaan Meter

PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TUL- II

untuk meningkatkan kualitas hasil baca meter dan produktivitas Pembaca Meter serta

bila terjadi penyimpangan pembacaan meter akan dapat segera diketahui.

Rotasi pembaca meter dilakukan berdasarkan jadual rotasi yang telah ditetapkan

sebelumnya. Salah satu faktor keberhasilan rotasi pembaca meter adalah kualitas

Rute Baca Meter.

2.4. PERSIAPAN PEMBACAAN METER

Data yang perlu disiapkan/dibawa Petugas Cater untuk melaksanakan tugas

pembacaan meter antara lain :

a. Seragam, Identitas dan Surat Tugas petugas Cater.

Seragam, Identitas dan surat tugas pembacaan meter diperlukan untuk legalitas

bagi petugas pembaca meter, agar dalam melaksanakan tugasnya tidak

mengalami kesulitan dengan pelanggan.

b. Perlengkapan kerja

Perlengkapan kerja antara lain : Senter, ATK (spidol, ballpoint) diperlukan agar

petugas pembaca meter dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

c. Daftar Pembacaan Meter

Sebelum pelaksanaan pembacaan meter di lapangan, perlu disiapkan Daftar

Pembacaan meter (DPM).

Daftar Pembacaan Meter ada 2 macam yaitu :

DPM Tarif Tunggal tanpa kVArh (TUL II-01A)

DPM Tarif Ganda dan Tunggal dengan kVArh (TUL II-01B)

DPM disiapkan untuk mencatat hasil pembacaan angka kedudukan meter. DPM

dipergunakan untuk pencatatan dengan sistem manual. Apabila ada pelanggan

baru yang belum masuk ke DPM, maka DPM susulan disiapkan berdasarkan

PDL yang diterima dari Fungsi Pelayanan Pelanggan.

Apabila pencatatan menggunakan PDE maka PDE disiapkan dibawa untuk

merekam hasil pembacaan, dan apabila pencatatan menggunakan Foto Kamera

Digital, maka foto kamera digital dibawa untuk memotret angka yang tertera pada

Alat Pengukur.

d. Kartu Meter Pelanggan

Setiap pelanggan harus dibuatkan Kartu Meter Pelanggan (KML-TUL II-03).

Kartu Meter Pelanggan untuk pelanggan lama dibuat sekurang-kurangnya

setahun sekali.

Kartu Meter Pelanggan yang hilang/rusak, harus segera dibuat/dipasang

penggantinya.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 125

Page 5: 2. F-II Fungsi Pembacaan Meter

PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TUL- II

e. Pemberitahuan Pembacaan Meter

Pemberitahuan Pembacaan meter (TUL II-04) disiapkan untuk dibawa oleh

Pembaca Meter dan disampaikan ke alamat pelanggan apabila Pembaca Meter

tidak berhasil mencapai tempat meter untuk dibaca.

f. Pembagian Tugas pembacaan Meter

Pengawas Pembaca Meter secara harian sesuai jadwal yang telah ditetapkan

melaksanakan pembagian tugas pembacaan meter ke para Pembaca Meter

yang menjadi tanggung jawabnya dan melakukan pemeriksaan dan memastikan

apakah perlengkapan pembacaan meter (Seragam,Identitas,perlengkapan

kerja,formulir2 dll) sudah siap di bawa oleh petugas pembaca meter

g. Rekapitulasi Pembacaan Meter

Rekapitulasi Pembacaan Meter (TULII-05) diigunakan untuk mengawasi

kegiatan/produktivitas Pembaca Meter

Mencatat jumlah pelanggan yang harus dibaca, yang berhasil dibaca dan

yang tidak berhasil dibaca.

2.5. PELAKSANAAN PEMBACAAN METER

2.5.1. Tata Cara Pembacaan Dan Pencatatan Angka Kedudukan Meter

a. Dalam melaksanakan pembacaan meter, setiap petugas pembaca meter harus

menggunakan/ membawa antara lain :

Seragam kerja

Kartu identitas pembaca meter

DPM atau PDE

Form KML

Form Pemberitahuan Pembacaan Meter

Form Berita Acara Pembacaan Meter

Peralatan kerja (ATK)

b. Pembacaan dan pencatatan angka kedudukan stan meter pelanggan dilakukan

dengan melihat/membaca/memotret dan mencatat angka kedudukan stan meter

di lokasi pelanggan, cara pembacaan meter antara lain dengan :

Secara manual dengan Daftar Pembacaan Meter DPM yaitu dengan

melihat/ membaca angka kedudukan stand meter mencatat ke dalam

DPM sesuai identitas pelanggan/Id Pelanggan atau

Menggunakan Peralatan Portable Data Entry (PDE)/ komputer genggam

yang sudah berisi DPM, yaitu dengan melihat/membaca angka kedudukan

stand meter dan menginput ke dalam Portable Data Entry (PDE) serta

mencatat kelainan-kelainan Alat pembatas dan Pengukur yang dapat dilihat

secara visual ke kode pesan/ kode baca yang sudah ada dalam PDE atau

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 126

Page 6: 2. F-II Fungsi Pembacaan Meter

PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TUL- II

Menggunakan foto kamera digital yaitu dengan memotret angka

kedudukan stand meter atau

Secara Otomatis dengan perlengkapan Automatic Meter Reading, yaitu

dengan memrogram/mensetting tanggal down load angka kedudukan

stand meter pelanggan dan pada tanggal yang telah ditentukan peralatan

tersebut akan menarik data angka kedudukan stand meter secara otomatis.

c. Beberapa golongan tarip (pelanggan Industri I2 dan I3 dan pelanggan bisnis B3)

disamping Pencatatan angka kedudukan stand meter kWh, juga ada pencatatan

angka kedudukan stand kVArh

d. Pelanggan yang menggunakan arc furnace dilakukan pencatatan kVA Maks.

e. Untuk pelanggan tertentu menurut pertimbangan Manajer Area dapat dibuatkan

Berita Acara Pembacaan Meter (TUL II-02) yang ditanda tangani oleh petugas

dan atau pelanggan yang mewakili.

f. Apabila dalam pelaksanaan pembacaan angka kedudukan meter diketahui ada

dugaan kelainan, agar dicatat di DPM dan dilaporkan untuk ditindaklanjuti.

Jenis laporan dikelompokkan sebagai berikut :

Meter sulit dibaca

Meter tidak ada

Meter rusak

Tarip tidak sesuai peruntukan.

Titik sambung pelanggan tidak sesuai suplay gardu distribusi.

Kode kedudukan tidak sesuai

Laporan tersebut diteliti dan ditindaklanjuti sesegera mungkin.

g. Apabila dalam pelaksanaan pembacaan meter ditemui hambatan kelancaran

pembacaan meter maka diberi pesan sebagai berikut :

Meter didalam bangunan

Bangunan tidak dihuni.

Bangunan / Rumah ( pagar terkunci ).

Ada anjing galak

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 127

Page 7: 2. F-II Fungsi Pembacaan Meter

PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TUL- II

2.5.2. Penyampaian Pemberitahuan Pembacaan Meter

a. Apabila pembacaan meter tidak dapat dilakukan karena sesuatu hal misalkan

rumah/pagar terkunci, dan petugas pembaca meter sudah berusaha maksimal,

namun tetap tidak dapat bertemu dengan penghuni/ tidak dapat mencapai

tempat meter, maka petugas pembaca meter dapat menyampaikan/

meletakkan Pemberitahuan Pembacaan Meter ditempat yang aman misalkan

di kotak pos, diselipkan di bawah pintu, diselipkan pintu pagar dengan

harapan pemberitahuan pembacaan meter dapat di ketahui/ diterima oleh

pelanggan.

b. Pemberitahuan Pembacaan Meter pada dasarnya berisi bahwa petugas

pembaca meter sudah berupaya untuk melaksanakan tugas pembacaan

meter, namun tidak berhasil mencatat angka kedudukan stand meter

pelanggan, karena pelanggan tidak dapat ditemui, rumah /pagar terkunci, dan

pelanggan diminta membaca sendiri angka kedudukan meter serta

menyampaikannya ke PLN dengan menggunakan formulir Pemberitahuan

Pembacaan Meter (TUL II-04) segi kesatu.

c. Apabila s/d 2 hari setelah tgl pemberitahuan, pelanggan belum

menginformasikan angka kedudukan stan meternya ke PLN, maka pemakaian

tenaga listriknya akan diperhitungkan sama dengan pemakaian bulan yang lalu

atau dihitung rata-rata maksimal pemakaian tiga bulan terakhir.

d. Pada Pemberitahuan ini juga dapat ditambahkan himbauan kepada pelanggan,

apabila pelanggan tidak berada di rumah/ rumah kosong, maka pelanggan

dapat membaca dan menulis angka kedudukan meter dan tanggal pencatatan

kemudian dilakukan sebagai berikut :

Ditulis pada media penulisan dan ditempel ditempat yang dapat dilihat

dan dibaca dari luar pagar

Menginformasikan angka kedudukan stan meter dan tanggal pencatatan

melalui telepon ke PLN

Mengirim angka kedudukan stan meter dan tanggal pencatatan dengan

facsimile ke PLN

2.5.3. Pencatatan Angka Kedudukan Meter Pada Kartu Meter Pelanggan

a. Angka kedudukan stan meter yang telah dibaca dan dicatat dalam DPM atau

diinput dalam Portable Data Entry atau di potret dengan kamera digital, harus

dicatat pula di Kartu Meter Pelanggan (TUL II-03) yang ditempatkan didekat

APP.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 128

Page 8: 2. F-II Fungsi Pembacaan Meter

PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TUL- II

b. Pembaca meter membubuhkan paraf pada kolom yang tersedia dan pelanggan

dapat menyaksikan pembacaan angka kedudukan meter dengan membubuhkan

paraf pada kolom yang tersedia.

2.5.4. Penyerahan Hasil Pembacaan Meter

Angka kedudukan meter yang telah dicatat ke dalam DPM tersebut diserahkan

kepada pengawas pembaca meter pada setiap hari pembacaan dan selanjutnya oleh

pengawas dicatat dalam Rekapitulasi Hasil Pembacaan Meter (TUL II-05).

2.5.5. Pencatatan Dan Perhitungan Pemakaian kWh/kVArh/KVA Maksimal

Pencatatan dan perhitungan pemakaian kWh/kVArh/kVA maksimal dilakukan dengan

menggunakan Kartu Pemakaian kWh/kVArh/kVA maksimal (TUL II-07).

a. Angka kedudukan yang dicatat di DPM, dicatat dan dihitung pemakaian

kWh/kVArh/kVA maksimal dalam daftar pemakaian kWh/kVArh/kVA maksimal

(TULII-06A/TUL II-06B).

b. Bagi Area Pelayanan yang pencatatan dan perhitungan pemakaian

kWh/kVArh/kVA maksimal menggunakan komputer, daftar pemakaian

kWh/kVArh/kVA maksimal dibuat oleh komputer.

c. Untuk pelanggan dengan meter kVArh dan pelanggan lainnya yang dianggap

perlu, angka kedudukan meter terakhir yang dicatat di DPM dipindahkan ke

Kartu pemakaian kWh/kVArh/kVA maksimal (TUL II-07).

Untuk keperluan pengawasan pemakaian kWh/kVArh/kVA maksimal setiap

pelanggan, dibuatkan kartu pemakaian kWh/kVArh/kVA maksimal.

Pemakaian kWh/kVArh/kVA maksimal dihitung dengan rumus :

Jumlah pemakaian kWh :

kWh = ( A – L ) x FM x FRT

Jumlah pemakaian kVArh :

kVArh = ( A – L ) x FM x FRT

Keterangan :

A = angka kedudukan akhir.

L = angka kedudukan lalu.

FM = Faktor kali meter.

FRT = Faktor rugi trafo.

Rumus pemakaian kVA Maksimal

kVA = P x CT x PT x K

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 129

Page 9: 2. F-II Fungsi Pembacaan Meter

PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TUL- II

Keterangan :

P = angka penunjukan kVA Maksimal

CT = ratio trafo arus

PT = ratio trafo tegangan

K = konstanta meter

Apabila terdapat pelanggan yang karena sesuatu hal tidak dipasang kVA Maksimal

melainkan dipasang kW Maksimal maka besarnya daya terukur yang digunakan

untuk menghitung biaya beban adalah dengan rumus :

kVA = P x CT x PT x K x FD

Keterangan :

P = angka penunjukan kVA Maksimal.

CT = ratio trafo arus.

PT = ratio trafo tegangan.

K = konstanta meter.

FD = faktor daya.

Kondisi saat ini perhitungan diatas telah menggunakan AMR sehingga

pembacaan pemakaian kWh/kVArh/kVA maksimal dilakukan baik melalui

komputerisasi (historis) maupun AMR.

2.5.6. Pemeriksaan Hasil Pembacaan Meter

Hasil pembacaan meter yang diterima harus diperiksa oleh tiap-tiap pengawas antara

lain meliputi :

a. Angka kedudukan meter

b. Produktivitas pembaca meter

c. Laporan pembaca meter

Apabila terdapat angka pemakaian kWh/kVArh /kVA Maksimal yang tidak wajar,

maka perlu dilakukan penelitian sebagai mana mestinya.

Setiap koreksi angka kedudukan meter bulan lalu dilakukan dgn membuat Daftar

Koreksi Angka Kedudukan Meter Bulan Lalu (TUL II-08) yang ditanda tangani oleh

Asisten Manajer.

2.5.7. Pemeriksaan Pemakaian kWh, KVArh dan KVA Maksimal

a. Setelah dilakukan perhitungan pemakaian kWh/kVArh /kVA Maksimal harus

dilakukan pemeriksaan atas perhitungan tersebut, untuk melihat kewajaran

pemakaiannya

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 130

Page 10: 2. F-II Fungsi Pembacaan Meter

PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TUL- II

Pemeriksaan dilakukan pada :

Kartu pemakaian kWh/ kVArH/ kVA Maksimal (TUL II-07)

Daftar pemakaian kWh/kVARh/kVA Maksimal (DPK/ TUL II-06 A/TUL II-

06 B).

Daftar pelanggan yang perlu diperhatikan (DLPD).

PDL/DPM susulan bagi penyambungan baru.

Daftar koreksi kedudukan meter bulan lalu.

Apabila terdapat angka pemakaian kWh/kVArh/kVA maksimal yang tidak wajar,

maka perlu dilakukan koreksi sebagaimana mestinya.

b. Pengaduan pelanggan dari FPL diteliti/diperiksa dan dibuat BA Perhitungan

Kembali Pemakaian kWh/kVArh/kVA max (TUL II-09) dalam rangkap 4 :

Asli untuk FPR sbg bahan pembuatan rek listrik

Tembusan 1 untuk FPL

Tembusan 2 untuk FBM untuk koreksi stand meter

Tembusan 3 untuk FBL sbg lampiran pembukuan.

c. Pengaduan Pelanggan minta restitusi rekening listrik berdasarkan data

pendukung dari FPL setelah diperiksa/diteliti kemudian dibuat Surat

Pemeriksaan/ Penelitian Untuk Restitusi Rekening Listrik (TUL II-10)

2.5.8. Pengiriman Hasil Pembacaan Meter Ke Fungsi Pembuatan Rekening

Hasil pembacaan angka kedudukan meter dalam bentuk DPM, setelah dilakukan

pemeriksaan dikirim ke fungsi pembuatan rekening (FPR) dengan daftar pengiriman

yang ditanda tangani oleh pejabat yang berwenang

Daftar pengiriman berisi antara lain rekapitulasi jumlah pelanggan dan jumlah angka

kedudukan meter per daerah baca meter.

2.6. PENGENDALIAN PEMBACAAN METER

2.6.1. Pengawasan Hasil Pembacaan Meter

a. Pengawasan Kualitas Baca Meter

Pengawasan terhadap kualitas dilakukan dengan cara :

Membandingkan angka kedudukan meter bulan ini dengan angka

kedudukan meter bulan lalu di DPM, angka kedudukan meter akhir

dibanding dengan angka kedudukan bulan lalu

Membandingkan pemakaian kWh / kVArh/ kVA Maksimal bulan ini dengan

bulan lalu, jumlah pemakaian kWh minimal sama dengan pemakaian bulan

lalu

Memeriksa jam nyala, tidak ekstrim, rendah maupun tinggi.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 131

Page 11: 2. F-II Fungsi Pembacaan Meter

PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TUL- II

Gunakan skala prioritas dan apabila dijumpai kelainan, maka perlu

dilakukan pemeriksaan ulang ke lapangan.

prosentasi jumlah kesalahan baca meter.

b. Pengawasan Kuantitas Baca Meter

Pengawasan kuantitas baca meter dilakukan dg cara membandingkan jumlah

yang harus dibaca, yg berhasil dibaca setiap hari masing masing pembaca

meter.

c. Sampling baca meter bisa dilakukan ke rumah-rumah atau via telpon ataupun

melalui pengawas pembaca meter atau melalui capture stand meter.

2.6.2. Pembinaan Pembaca Meter

Secara periodik harus dilakukan pembinaan dan memotivasi petugas pembaca meter

antara lain pendidikan dan pelatihan, tata cara baca meter, etika baca meter,

penerapan sanksi terhadap Pembaca Meter yang melanggar dan lain-lain.

2.6.3. Tindak Lanjut Laporan Pembaca Meter

Yang termasuk laporan Pembaca Meter adalah :

a. Kelainan kondisi instalasi milik PLN (Alat Pembatas Pengukur).

b. Perubahan peruntukan tenaga listrik di pelanggan

c. Penyambungan TL dengan alas tidak sah

d. Titik Sambung Pelanggan tidak sesuai suplay gardu distribusi.

e. Keluhan pelanggan

Laporan Pembaca Meter di DPM dipindahkan ke pengaduan pelanggan (TUL I-14)

segera setelah Pengawas baca meter menerima laporan. Setiap laporan diberi nomor

agenda dan dicatat dalam buku/agenda kemudian dikirim ke FPL.

2.6.4. Historis Pemakaian kWh/kVArh/kVA Maksimum

Untuk mengetahui pemakaian kWh/kVArh/kVA Maksimal dalam kurun waktu 12 bulan

terakhir perlu dibuatkan data historis pemakaian kWh/ kVArh/kVA Maksimal dengan

menggunakan formulir Kartu Pemakaian kWh/kVArh/kVA Maksimal (TUL II-07).

2.6.5. Pemeliharaan Arsip Pembacaan Meter

Daftar Pembacaan Meter (TUL II-01 A/TUL II-01 B), Kartu Pemakaian kWh/ kVArh/

kVA Maksimal (TUL II-07), Daftar Pemakaian kWh/kVArh/kVA Maksimal (TUL II-06

A/TUL II-06 B), disimpan secara tertib dan teratur. Kondisi saat ini pengarsipan telah

dilakukan melalui softcopy.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 132

Page 12: 2. F-II Fungsi Pembacaan Meter

PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TUL- II

2.6.6. Pemeliharaan Rute Baca Meter

Sejalan dengan bertambahnya pelanggan setiap bulan tentunya akan merubah daftar

pembacaan meter juga Rute Baca Meter, senantiasa RBM yang ada sebelumnya

harus disesuaikan dengan adanya pertambahan tersebut, RBM pada setiap

perubahan (bertambah atau berkurang) harus segera dilakukan up date, ini adalah

salah satu kreteria untuk membuat RBM yang lebih baru.

Oleh sebab itu RBM harus selalu dipelihara agar pembacaan meter dapat berjalan

dengan baik dan efisien, RBM harus selalu dievaluasi agar mempunyai jumlah

pelanggan yang sesuai dengan kapasitas baca dan urutan langkah pembaca meter

dilapangan.

Rute Baca Meter harus mudah dibaca oleh siapa saja sesuai urutan langkah

sehingga dapat memberikan kemudahan bagi pelaksana pembaca meter baru

sekalipun.

PENGENDALIAN YANG HARUS DILAKUKAN

a. Pembentukan Kode Kedudukan /RBM

Pengendalian pembentukan Kode Kedudukan / RBM pelanggan pada awal

pembentukan DIL dimaksudkan untuk :

Memastikan lokasi pelanggan yang bersangkutan.

Memastikan RBM tetap terpelihara sesuai Kriteria yang

ditentukan, yaitu :

1 RBM 1 hari kerja seorang petugas CATER.

No. Urut pada KKP sesuai urutan langkah baca

meter .

Cara Pengendalian :

Memastikan Kode Kedudukan Pelanggan benar.

Melakukan Pemeliharaan RBM secara terus menerus.

b. Pengelolaan Hasil Baca Meter

Pengendalian Hasil Baca meter dimaksudkan untuk :

Memastikan periode pemakaian kWh oleh pelanggan

genap 30 hari.

Memastikan hasil baca meter oleh petugas benar dan

akurat.

Cara Pengendalian :

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 133

Page 13: 2. F-II Fungsi Pembacaan Meter

PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TUL- II

Pembuatan Kontrak Perjanjian Kerja sama dengan Out

Sourcing disesuaikan dengan ketentuan /tata cara pelaksanaan baca meter

dalam Tugas & Kewajiban Fungsi Baca Meter di PP TUL ’ 94.

Melakukan Uji Petik dan mengevaluasi laporan kinerja Out

Sourcing secara optimal.

Untuk menghindari adanya penyimpangan oleh petugas

Out Sourcing maupun petugas Cater PLN, harus dilakukan “ROTASI”

petugas Cater.

Menindaklanjuti adanya “Laporan Kelainan Pelanggan”

sesuai ketentuan.

Memperhatikan rambu – rambu validasi data pada saat

entry data didalam sistem Aplikasi .

Memonitor DLPD secara teliti dan menindaklanjuti dengan

proses sesuai ketentuan.

Mencetak dan memeriksa laporan ”Koreksi Stand Lalu” dan

menindaklanjuti sesuai dengan ketentuan bila terjadi kesalahan.

c. Pemeliharaan arsip Pembacaan Meter

Arsip Pembacaan Meter dapat berupa Source Dokumen

atau Soft Copy.

Kedua – duanya harus disimpan secara tertib dan teratur.

History stand Meter dan History Pemakaian kWh /

kVArh/kVA Maximal, secara otomatis akan tersimpan dalam Data Base

History, dan dapat dicetak dan di display setiap saat.

History stand meter tersimpan selama 12 bulan .

FORMULIR YANG DIGUNAKAN

NO. FORMULIR NAMA FORMULIR JMLH. LEMBAR

TUL II - 01 A Daftar Pembacaan Meter Tarif Tunggal Tanpa KVARH 1

TUL II - 01 B Daftar Pembacaan Meter Tarif Ganda dan Tunggal dengan KVARH 1

TUL II - 02 Berita Acara Pembacaan Meter 2

TUL II - 03 Kartu Meter Pelanggan 1 *)

TUL II - 04 Pemberitahuan Pembacaan Meter 2

TUL II - 05 Rekapitulasi Pembacaan Meter Harian 2

TUL II - 06 A Daftar Pemakaian KWH Tarif Tunggal tanpa KVARH 1

TUL II - 06 B Daftar Pemakaian KWH Tarif Ganda dan Tunggal dengan KVARH 1

TUL II - 07 Kartu Pemakaian KWH , KVARH , KVA Maksimal 1

TUL II - 08 Daftar Koreksi Angka Kedudukan Meter bulan lalu 1

TUL II - 09 Berita Acara Perhitungan Kembali Pemakaian 2

KWH / KVARH / KVA Maksimal

TUL II - 10 Pemeriksaan / Penelitian untuk Restitusi Rekening Listrik 2

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 134

Page 14: 2. F-II Fungsi Pembacaan Meter

PT PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TUL- II

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 135