36

2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas
Page 2: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Keuangan dan

BMN Tahun 2016, merupakan sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban

kinerja Kepala Biro Keuangan dan BMN beserta jajarannya kepada Sekretariat

Jenderal Kementerian Kesehatan RI, dan seluruh pemangku kepentingan baik yang

terkait langsung maupun tidak langsung sekaligus menyampaikan proses

pencapaian hasil, permasalahan utama, upaya pemecahan masalah dan strategi

keberhasilan untuk kurun waktu 2015 - 2019 yang dapat dijadikan lesson learnt pada

perencanaan strategis 5 tahun kedepan. Selain itu LAKIP Biro Keuangan dan BMN

merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi

yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis. Tujuan/sasaran strategis tersebut

mengacu pada Rencana Startegis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019.

Visi Biro Keuangan dan BMN adalah Peningkatan Pengelolaan Administrasi

Keuangan dan Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian Kesehatan

mendukung terwujudnya Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan. Dalam

mencapai visi tersebut, Biro Keuangan dan BMN, Biro Keuangan dan BMN sebagai

lembaga/institusi yang mempunyai tugas meneyelenggarakan urusan di bidang

pengelolaan administrasi keuangan dan dan barang milik negara dalam

pemerintahan untuk membantu Menteri Kesehatan dalam menyelenggarakan

pemerintahan negara mempunyai tiga misi yaitu (1) Meningkatkan kualitas

pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara Kementerian

Kesehatan; (2) Meningkatkan kualitas Layanan Pengadaan Secara Elektronik

(LPSE); (3) Meningkatkan koordinasi penyusunan laporan keuangan menuju

terwujudnya Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan dengan Opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP).

Dalam mencapai visi dan misi, Biro Keuangan dan BMN menetapkan sasaran

strategis yang akan dicapai dalam tahun 2015-2019, yaitu meningkatnya kualitas

pengelolaan Anggaran dan Barang Milik Negara (BMN) Kementerian Kesehatan

secara efektif, efisien dan dilaporkan sesuai ketentuan.

Guna mencapai sasaran strategis tersebut di atas, diperlukan dukungan

sasaran program dan kegiatan sebagai berikut :

a) Peningkatan jumlah dan kualitas tenaga pengelola keuangan dan barang milik

negara satuan kerja dan Unit Akuntansi Kementerian Kesehatan

Page 3: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

iii

b) Peningkatan kualitas penerapan peraturan perundang-undangan pengelolaan

administrasi keuangan dan barang milik negara oleh semua satker dan Unit

Akuntansi Kementerian Kesehatan

c) Peningkatan kualitas dan proporsi belanja pengadaan barang/jasa melalui

Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

d) Peningkatan koordinasi pelaksanaan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan

e) Peningkatan pembimbingan, konsultasi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara kepada seluruh

satker dan Unit Akuntansi bekerja sama dengan Eselon I dan Biro/Pusat Setjen

Untuk menilai pencapaian sasaran strategis, Biro Keuangan dan BMN telah

menetapkan IKU Biro Keuangan dan BMN tahun 2015 – 2019 melalui Keputusan

Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis

Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Dengan keputusan tersebut, terdapat tiga

indikator sebagai alat pengukuran kinerja, yaitu :

1. Presentase Satker yang menyampaikan laporan keuangan tepat waktu dan

berkualitas sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) untuk

mempertahankan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

2. Presentase nilai aset tetap yang telah mendapatkan Penetapan Status

Penggunaan (PSP) sesuai ketentuan

3. Presentase pengadaan menggunakan e-procurement

Capaian kinerja dari ketiga indikator tersebut telah mencapai target bahkan

berhasil melebihi target dari yang telah ditetapkan, yaitu indikator Presentase nilai

aset tetap yang telah mendapatkan Penetapan Status Penggunaan (PSP) sesuai

ketentuan dan Presentase pengadaan menggunakan e-procurement. Dan untuk

Indikator penyusunan laporan keuangan Kemenkes sendiri untuk empat kali periode

yaitu tahun 2012, 2013, 2014 dan 2015 mampu memperoleh Opini Wajar Tanpa

Pengecualian dari BPK.

Pada tahun 2016, pencapaian indikator kinerja “Presentase Satker yang

menyampaikan laporan keuangan tepat waktu dan berkualitas sesuai dengan

Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) untuk mempertahankan Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP)” dapat terealisasi dengan baik yaitu mencapai 100 % dari target

yang ditetapkan. Artinya bahwa penyusunan laporan keuangan Semester I (2016)

dan Tahunan (2015) yang sesuai standar akuntansi pemerintah dapat disusun dan

dicapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Page 4: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

iv

Pencapaian indikator “Presentase nilai aset tetap yang telah mendapatkan

penetapan status penggunaan sesuai kebutuhan” dapat terealisasi dengan baik yaitu

mencapai 66%, melebihi dari target yang ditetapkan yaitu 50%. Artinya bahwa

penetapan status penggunaan terhadap aset tetap dapat tercapai sesuai dengan

rencana yang telah ditetapkan.

Adapun pencapaian indikator “Presentase pengadaan menggunakan e-

procurement” dapat terealisasi dengan baik yaitu mencapai 91%, melebihi dari target

yang ditetapkan yaitu 80%. Artinya bahwa persentase pengadaan menggunakan e-

procurement dapat tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Pencapaian target tersebut merupakan gambaran akhir dari suatu proses panjang

untuk kurun waktu 5 tahun Renstra terkait indikator tersebut. Target yang ditetapkan

adalah target pertahun sehingga jika di rata-rata setiap tahunnya dari kurun waktu

2015-2019 capaian kinerja telah dapat melebihi target atau selalu diatas 100%. Hal

ini menandakan kerja keras seluruh komponen dan pendayagunaan sumber daya

yang akurat. Ada hal positif dari yang yang dapat dijadikan best practices untuk

perencanaan strategis dan pelaksanaan kegiatan bagi indikator yakni persentase

pengadaaan menggunakan e-procurement, yaitu pengukuran untuk seluruh satker di

pusat dan daerah untuk Renstra berikutnya.

Beberapa prestasi yang dapat dicapai Biro Keuangan dan BMN selama tahun

2016, antara lain :

1. Opini dari BPK untuk laporan keuangan Kementerian Kesehatan periode tahun

anggaran 2015;

2. Penghargaan dari Kementerian Keuangan sebagai Kementerian/Lembaga

Pengelola PNBP Terbaik

3. Penghargaan dari Kementerian Keuangan sebagai Kementerian/Lembaga dengan

Kontribusi PNBP Terbesar dalam APBN.

Page 5: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………….………………………..... i

IKHTISAR EKSEKUTIF .………………….…………………………... ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………... v

DAFTAR TABEL …………………………….…………………………... vi

DAFTAR GAMBAR ………………………....…………………………... vii

DAFTAR GRAFIK ……………………...………………………………... viii

DAFTAR LAMPIRAN ……………………...………………………………... ix

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………..... 1

A. LATAR BELAKANG .....………………………………...... 1

B. MAKSUD DAN TUJUAN .………………………………... 1

C. TUGAS DAN FUNGSI .………………………................. 2

D. SISTEMATIKA .…………………………………………... 5

BAB II PERENCANAAN KINERJA................................................... 6

A. VISI DAN MISI ……………..………………………....... 6

B. TUJUAN DAN SASARAN ….. …………………………... 6

C. CARA PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN............. 8

D. PERJANJIAN KINERJA .................................................. 11

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................………………..…... 12

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI..……………...……... 12

B. INDIKATOR PENUNJANG ............................................ 20

C. REALISASI ANGGARAN ............................................... 20

D. SUMBER DAYA MANUSIA ...…..…………………......... 21

E. SUMBER DAYA ANGGARAN......................................... 23

F. SUMBER DAYA SARANA DAN PRASARANA .............. 23

G. PERBANDINGAN TARGET DAN CAPAIAN INDIKATOR

KINERJA BIRO KEUANGAN DAN BMN TAHUN 2015 .. 24

BAB IV SIMPULAN ..…………………………………………………….. 26

Page 6: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi Biro Keuangan dan BMN 3

Gambar 2 Penghargaan kepada Kementerian Kesehatan Pencapaian

Standar Tertingggi dari Kementerian Keuangan atas

Laporan Keuangan TA 2015 13

Page 7: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

vii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Target dan Realisasi Indikator Kedua 16

Grafik 2 Target dan Realisasi Indikator Ketiga 18

Grafik 3 Perbandingan Alokasi dan Realisasi Anggaran 2015 dan 2016 47

Page 8: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Matriks Kinerja Biro Keuangan dan BMN 8

Tabel 2 Alokasi Anggaran per IKK 11

Tabel 3 Target dan Realisasi Biro Keuangan dan BMN Tahun 2016 13

Tabel 4 Target dan Realisasi IKK Tahun 2016 14

Tabel 5 Alokasi dan Realisasi Anggaran Indikator Penunjang 20

Tabel 6 Komposisi Pegawai Berdasarkan Usia 21

Tabel 7 Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan 22

Tabel 8 Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan 22

Tabel 9 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin 22

Tabel 10 BMN yang menjadi Aset Biro Keuangan dan BMN 23

Tabel 11 Perbandingan Target Dan Capaian Indikator Kinerja Biro

Keuangan Dan BMN Tahun 2016 24

Page 9: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perjanjian Kinerja TA 2016

Lampiran 2 Rencana Kerja Tahunan 2016

Page 10: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perpres No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah mengamanatkan bahwa Setiap entitas Akuntabilitas Kinerja

menyusun dan menyajikan Laporan Kinerja atas prestasi kerja yang dicapai

berdasarkan Penggunaan Anggaran yang telah dialokasikan. Adapun salah satu

entitas Akuntabilitas Kinerja yang disebutkan dalam perpres tersebut adalah

Entitas Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerja dalam hal ini Biro Keuangan dan BMN.

Dalam Permen-PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang

Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah dijelaskan bahwa laporan kinerja rnerupakan bentuk

akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada

setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang

diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan

evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis

terhadap pengukuran kinerja.

Pertanggungjawaban keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan program

dan kegiatan yang telah ditetapkan suatu unit organisasi diwujudkan dalam

Laporan Akuntabilitas Kinerja. Dengan adanya pertanggungjawaban

pelaksanaan program dan kegiatan yang menjadi kewenangan suatu unit

organisasi diharapkan transparansi dan akuntabilitas atau good governance

dapat dilaksanakan sesuai yang diharapkan.

Dasar hukum dan acuan dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja

(LAK), antara lain Perpres No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah, Permen-PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 53

tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Kesehatan

Nomor 64/MENKES/PER/IX/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kesehatan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja merupakan laporan evaluasi pelaksanaan

kegiatan yang telah tercantum dalam Penetapan Kinerja Biro Keuangan dan

Page 11: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

2

BMN. Selain itu, juga memuat keberhasilan maupun kegagalan dalam

pencapaian kinerja selama Tahun Anggaran 2016.

Penyusunan LAKIP Biro Keuangan dan BMN bertujuan untuk:

1. Pertanggungjawaban kinerja satuan kerja Biro Keuangan dan BMN tahun

anggaran 2016;

2. Sebagai bahan evaluasi dan pengambilan keputusan dan pelaksanaan

perubahan-perubahan ke arah perbaikan, dalam rangka efisiensi, dan

efektifitas pelaksaaan tugas pokok dan fungsi, serta ketaatan terhadap

peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk mencapai visi dan misi

Biro Keuangan dan BMN;

3. Perbaikan dalam perencanaan, khususnya perencanaan jangka menengah

dan jangka pendek;

4. Sebagai bahan Pemantauan dan pengendalian pencapaian kinerja

organisasi;

5. Sebagai bahan pelaporan capaian realisasi kinerja untuk Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Sebagai bahan penilaian keberhasilan organisasi.

C. TUGAS DAN FUNGSI

Biro Keuangan dan BMN berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

64/MENKES/PER/IX/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan

dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas Biro Keuangan dan BMN

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Koordinasi dan pengelolaan tata laksana keuangan dan urusan

perbendaharaan;

b. Koordinasi dan pengelolaan akuntansi dan pelaporan keuangan;

c. Koordinasi dan pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa;

d. Koordinasi dan pengelolaan barang milik negara;

e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.

Susunan Organisasi Biro Keuangan dan BMN sebagaimana digambarkan

pada bagan dibawah ini:

Page 12: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

3

Gambar 1. Struktur Organisasi Biro Keuangan dan BMN

Tugas dan fungsi masing-masing bagian dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Bagian Tata Laksana Keuangan dan Perbendaharaan

Bagian Tata Laksana Keuangan dan Perbendaharaan mempunyai tugas

melaksanakan koordinasi dan pengelolaan tata laksana keuangan dan

perbendaharaan.

Dalam melaksanakan tugas Bagian Tata Laksana Keuangan dan

Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan bahan koordinasi dan pengelolaan tata laksana keuangan dan

hibah uang/barang/jasa satuan kerja Non Badan Layanan Umum (Non

BLU);

Page 13: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

4

b. Penyiapan bahan koordinasi dan pengelolaan tata laksana keuangan

satuan kerja yang menerapkan pengelolaan keuangan Badan Layanan

Umum (Non BLU);

c. Penyiapan bahan koordinasi dan pengelolaan tata laksana

perbendaharaan, tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi.

2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Bagian Penyusunan Laporan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan

koordinasi dan pengelolaan akuntansi dan pelaporan keuangan.

Dalam melaksanakan tugas Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan bahan koordinasi dan pengelolaan akuntansi pada satuan

kerja Non BLU;

b. Penyiapan bahan koordinasi dan pengelolaan akuntansi pada satuan

kerja yang menerapkan pengelolaan keuangan BLU;

c. Analisis akuntansi dan pelaporan keuangan.

3. Bagian Pengadaan Barang/Jasa

Bagian Pengadaan Barang/Jasa mempunyai tugas melaksanakan

pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa dan urusan tata usaha dan

rumah tangga Biro.

Dalam melaksanakan tugas Bagian Pengadaan Barang/Jasa

menyelenggarakan fungsi:

a. Koordinasi dan pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa lingkup

Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal;

b. Pemantauan dan evaluasi pengadaan barang/jasa;

c. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.

4. Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara

Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara mempunyai tugas melaksanakan

koordinasi dan pengelolaan barang milik negara.

Dalam melaksanakan tugas Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara

menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan penggunaan/pemanfaatan

barang milik negara;

b. Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan penghapusan barang milik

negara;

Page 14: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

5

c. Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan penatausahaan barang

milik negara;

D. SISTEMATIKA

BAB I

Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan, maksud

dan tujuan penulisan laporan, tugas pokok dan fungsi Biro Keuangan dan BMN,

serta sistematika penulisan laporan.

BAB II

Perencanaan Kinerja, menjelaskan tentang visi dan misi, tujuan dan sasaran

kegiatan Biro Keuangan dan BMN serta cara mencapai tujuan.

BAB III

Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan tentang pengukuran kinerja, evaluasi

pencapaian kinerja, analisis akuntabilitas kinerja dan akuntabilitas keuangan

serta sumberdaya manusia yang digunakan dalam pencapaian kinerja Biro

Keuangan dan BMN selama tahun 2016.

BAB IV

Simpulan

Page 15: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

6

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. VISI DAN MISI

1. Visi

Visi Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal

Kementerian Kesehatan adalah Peningkatan Pengelolaan Administrasi

Keuangan dan Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian Kesehatan

mendukung terwujudnya Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan.

2. Misi

Misi Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal

Kementerian Kesehatan adalah :

a. Meningkatkan kualitas pengelolaan administrasi keuangan dan barang

milik negara Kementerian Kesehatan

b. Meningkatkan kualitas Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

c. Meningkatkan koordinasi penyusunan laporan keuangan menuju

terwujudnya Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan dengan Opini

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

B. TUJUAN DAN SASARAN

1. Tujuan

Umum

Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan

berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya.

Khusus

Terselenggaranya peningkatan kualitas pengelolaan administrasi keuangan

dan barang milik negara Kementerian Kesehatan sesuai peraturan

perundangan dalam rangka mendukung manajemen dan pelaksanaan tugas-

tugas Kementerian Kesehatan mewujudkan Masyarakat Sehat yang Mandiri

dan Berkeadilan

Page 16: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

7

2. Sasaran

Meningkatnya kualitas pengelolaan Anggaran dan Barang Milik Negara

(BMN) Kementerian Kesehatan secara efektif, efisien dan dilaporkan sesuai

ketentuan.

2.1 Indikator

2.1.1 Presentase Satker yang menyampaikan laporan keuangan tepat

waktu dan berkualitas sesuai dengan SAP untuk

mempertahankan WTP. Target untuk indikator ini pada tahun

2016 adalah sebesar 100%.

Definisi Operasional IKK adalah :

a. Laporan Keuangan Tahunan, menyajikan data hasil olah

transaksi keuangan dan mutasi BMN periode 1 Januari s.d 31

Desember tahun sebelumnya, termasuk data laporan realisasi

anggaran dan neraca tahun-tahun sebelumnya.

b. Laporan Keuangan Semester, menyajikan data hasil olah

transaksi keuangan dan mutasi BMN periode 1 Januari s.d 30

Juni tahun berjalan, termasuk data laporan realisasi anggaran

dan neraca tahun-tahun sebelumnya.

2.1.2 Persentase nilai aset tetap yang telah mendapatkan Penetapan

Status Penggunaan (PSP) sesuai ketentuan. Target untuk

indikator ini pada tahun 2016 adalah sebesar 50%.

Definisi Operasional IKK adalah :

Semua aset tetap yang dimanfaatkan sesuai tupoksi satker harus

mendapatkan Penetapan Status Penggunaan (PSP) yang

mencakup satker Kantor Pusat dan Kantor Daerah.

2.1.3 Persentase pengadaan menggunakan e-procurement. Target

untuk indikator ini pada tahun 2016 adalah sebesar 80%

Definisi Operasional IKK adalah :

Semua satker Kantor Pusat dan Kantor Daerah yang

melaksanakan pengadaan barang/jasa melalui LPSE

Kementerian Kesehatan.

Page 17: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

8

2015 2016 2017 2018 2019

1. Laporan Tahunan, menyajikan data hasil olah

transaksi keuangan dan mutasi BMN periode 1

Januari s.d 31 Desember tahun sebelumnya,

termasuk data laporan realisasi anggaran dan

neraca tahun-tahun sebelumnya

2. Laporan semester I, menyajikan data hasil

olah transaksi keuangan dan mutasi BMN

periode 1 Januari s.d 30 Juni tahun berjalan,

termasuk data laporan realisasi anggaran dan

neraca tahun-tahun sebelumnya

Catatan : Laporan keuangan tersebut

disampaikan secara berjenjang mulai dari

tingkat satker ke wilayah, Wilayah ke Eselon I,

Eselon I ke T ingkat Kementerian Kesehatan

(Biro Keuangan dan BMN) sesuai dengan

jadwal yang telah ditentukan oleh Kementerian

Keuangan

2

persentase nilai aset tetap yang telah

mendapatkan Penetapan Status Penggunaan

(PSP) sesuai ketentuan

Semua aset tetap yang dimanfaatkan sesuai

tupoksi satker harus mendapatkan Penetapan

Status Penggunaan (PSP) yang mencakup

satker Kantor Pusat dan Kantor Daerah

30% 50% 70% 90% 100%

3Persentase pengadaan menggunakan e-

procurement

Seluruh Kantor Pusat dan Kantor Daerah di

seluruh provinsi yang melaksanakan pengadaan

barang dan jasa melalui LPSE Kementerian

Kesehatan

65% 80% 90% 100% 100%

100% 100%

TARGETDEFINISI OPERASIONAL

1

Persentase satker yang menyampaikan laporan

keuangan tepat waktu dan berkualitas sesuai

dengan SAP untuk mempertahankan WTP

100% 100% 100%

NO INDIKATOR

Tabel 1. Matriks Kinerja Biro Keuangan dan BMN

C. CARA PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN

1. Kebijakan

Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran, maka kebijakan umum Biro

Keuangan dan BMN adalah :

a. Peningkatan jumlah dan kualitas tenaga pengelola keuangan dan barang

milik negara satuan kerja dan Unit Akuntansi Kementerian Kesehatan

b. Peningkatan kualitas penerapan peraturan perundang-undangan

pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara oleh semua

satker dan Unit Akuntansi Kementerian Kesehatan

c. Peningkatan kualitas dan proporsi belanja pengadaan barang/jasa melalui

Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

d. Peningkatan koordinasi pelaksanaan tindak lanjut laporan hasil

pemeriksaaan

e. Peningkatan pembimbingan, konsultasi, pemantauan dan evaluasi

pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara

Page 18: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

9

kepada seluruh satker dan Unit Akuntansi bekerja sama dengan Eselon I

dan Biro/Pusat Setjen

2. Strategi

Seperti halnya pada tahun 2012 dengan roadmap WTP 2012, pada tahun

2016 strategi pelaksanaan kegiatan Biro Keuangan dan BMN mengacu

kepada 14 strategi. Inti dari strategi tersebut adalah penguatan di berbagai

bidang, yaitu: penguatan komitmen, penguatan regulasi, penguatan sistem

dan prosedur, penguatan sumber daya manusia, penguatan monitoring dan

evaluasi, serta penguatan pengawasan dan pengendalian. Empat belas

strategi yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

a. Membangun Komitmen dan Integritas Pimpinan, Para Pengelola dan Para

Pelaksana Kegiatan;

b. Penguatan Perencanaan dan Penganggaran;

c. Pembenahan Pengelolaan Kas / Sistem Pembukuan / Akuntansi;

d. Perbaikan Penatausahaan PNBP;

e. Perbaikan Pengelolaan Hibah Langsung;

f. Penataan Rekening;

g. Peningkatan Kualitas Proses Pengadaan Barang/Jasa;

h. Pembenahan Penatausahaan BMN;

i. Penguatan Kapasitas SDM;

j. Penguatan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP);

k. Penguatan Monitoring dan Evaluasi;

l. Perbaikan Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan;

m. Peningkatan Kualitas Reviu dan Audit;

n. Percepatan Penyelesaian Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan

(LHP).

Dari strategi tersebut di atas diuraikan kedalam kegiatan Biro Keuangan dan

BMN yaitu:

a. Melakukan koordinasi Penatausahaan Penerimaan Negara Bukan Pajak

(PPK-BLU dan Non PPK BLU);

b. Melakukan koordinasi Penatalaksanaan Perbendaharaan;

c. Melakukan koordinasi Penatalaksanaan TP-TGR;

Page 19: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

10

d. Melakukan penyiapan data awal bahan penyusunan Laporan Keuangan

Es-1 Setjen dan Kemenkes;

e. Melakukan rekonsiliasi Data LRA dan Neraca (BMN);

f. Melakukan pembinaan/pendampingan implementasi SAI Es-1 Setjen dan

Kemenkes;

g. Melakukan pembimbingan penatausahaan pelaksanaan Akuntansi dan

Pelaporan Keuangan;

h. Melakukan koordinasi penyusunan Laporan Keuangan Es-1 Setjen dan

Kemenkes;

i. Melakukan feedback Laporan Keuangan Es-1 Setjen dan Kemenkes;

j. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan hasil kegiatan;

k. Melaksanakan peningkatan kemampuan petugas SAI (SAK) Satker Setjen

dan Kemenkes;

l. Melakukan koordinasi Penatalaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa;

m. Melakukan koordinasi Penatalaksanaan Penyimpanan BMN;

n. Melakukan Penatalaksanaan Ketatausahaan dan Rumah Tangga Biro;

o. Melakukan koordinasi Penatalaksanaan Penatausahaan BMN;

p. Melakukan koordinasi Penatalaksanaan Pemanfaatan BMN;

q. Melakukan koordinasi Penatalaksanaan Penghapusan BMN.

Disamping itu Biro Keuangan dan BMN melakukan upaya perubahan

(Budaya kerja Pasif ke Budaya Kerja Pro-Aktif). Upaya perubahan yang

dilaksanakan di lingkungan Biro Keuangan adalah :

a. Internalisasi perubahan Biro Keuangan dan BMN

b. Meningkatkan pemanfaatan email group dalam sharing informasi baik

terkait perencanaan, proses pelaksanaan kegiatan maupun output

kegiatan

c. Meningkatkan monitoring yang tidak hanya terbatas pada hasil/output

tetapi termasuk kemajuan pelaksanaan kegiatan

d. Melaksanakan bisnis proses secara konsekuen sesuai SOP yang telah

disusun

e. Mengembangkan dan mengaplikasikan software bantu dalam rangka

percepatan analisis data keuangan dan barang milik negara dari software

induk antara lain SAI (SAK dan SIMAK-BMN), aplikasi persediaan, SPSE

f. Mengembangkan software baru bidang keuangan dan BMN

Page 20: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

11

g. Meningkatkan intensitas dan kualitas umpan balik kepada pihak terkait

h. Meningkatkan responsivitas (jemput bola) dalam segala hal terkait

penyelesaian pekerjaan

i. Analisa dan umpan balik data absensi sidik jari (finger print) untuk

meningkatkan disiplin pegawai

j. Meningkatkan intensitas rapat koordinasi internal setiap jenjang (Tingkat

Biro, Bagian dan Sub Bagian)

k. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian setiap jenjang

l. Evaluasi dan umpan balik proses perubahan

D. PERJANJIAN KINERJA

Penjabaran dari sasaran dan program Biro Keuangan dan BMN dituangkan

dalam rencana kinerja tahun 2016. Dalam rencana kinerja tahun 2016 ditetapkan

target kinerja untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan

kegiatan. Berikut indikator kinerja/kegiatan dan alokasi anggaran Biro Keuangan dan

BMN tahun 2016:

INDIKATOR TARGET 2016ALOKASI ANGGARAN

2016

Persentase satker yang menyampaikanlaporan keuangan tepat waktu dan

berkualitas sesuai dengan SAP untukmempertahankan WTP

100% 11,754,015,000

persentase nilai aset tetap yang telahmendapatkan Penetapan Status

Penggunaan (PSP) sesuai ketentuan

50% 5,123,990,000

Persentase pengadaan menggunakane-procurement

70% 3,696,640,000

INDIKATOR PENUNJANG

Dukungan Layanan Manajemen 12 Bulan Layanan 6,356,242,000

Layanan Operasional Perkantoran 12 Bulan Layanan 1,741,800,000

TOTAL 28,672,687,000

Tabel 2. Alokasi Anggaran per IKK

Page 21: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

12

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Capaian kinerja organisasi merupakan pernyataan kinerja sasaran strategis

suatu organisasi yang dilihat dari hasil pengukuran kinerja organisasi tersebut.

Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen membandingkan tingkat kinerja

yang dicapai dengan target melalui indikator kinerja yang telah ditetapkan.

Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi

atau capaian kinerja yang dilakukan oleh Biro Keuangan dan BMN dalam kurun

waktu Januari – Desember 2016.

Tahun 2016 merupakan tahun kedua pelaksanaan dari Rencana Strategis

Kementerian Kesehatan Tahun 2015–2019. Adapun pengukuran kinerja yang

dilakukan adalah dengan membandingkan realisasi target pada setiap indikator,

sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing

indikator (serta juga dengan capaian tahun sebelumnya (2015)). Berdasarkan

pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi capaian masing-masing indikator,

sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program di tahun berikutnya

agar setiap program yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya

guna.

Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator,

pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja Biro Keuangan

dan BMN khususnya di tahun 2016 sehingga dapat menjadi bahan evaluasi, dan

menetapkan strategi perencanaan untuk mencapai target yang diharapkan

nantinya pada akhir tahun Renstra di 2019.

Manfaat pengukuran kinerja antara lain

untuk memberikan gambaran kepada pihak-

pihak internal dan eksternal tentang

pelaksanaan misi organisasi dalam rangka

mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan dalam dokumen Renstra dan

Penetapan Kinerja.

SASARANMeningkatnya Kualitas

Pengelolaan Keuangan DanBarang Milik Negara (BMN)

Kementerian Kesehatan SecaraEfektif, Efisien Dan Dilaporkan

Sesuai Ketentuan

Page 22: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

13

Presentase Satker yang Menyampaikan Laporan Keuangan Tepat Waktudan Berkualitas Sesuai dengan SAP untuk Mempertahankan WTP 100% di

Tahun 2016

Pencapaian kinerja Biro Keuangan dan BMN pada tahun 2016 dapat

digambarkan pada tabel dibawah ini:

Sasaran Indikator KinerjaTarget

2016

Realisasi

2016

Meningkatnya kualitas

pengelolaan Keuangan dan

Barang Milik Negara

Kementerian Kesehatan

secara efektif, efisien dan

dilaporkan sesuai ketentuan

a. Presentase Satker yang

menyampaikan laporan keuangan tepat

waktu dan berkualitas sesuai dengan

SAP untuk mempertahankan WTP

100% 100%

b. Presentase nilai aset tetap yang telah

mendapatkan penetapan status

penggunaan sesuai ketentuan

50% 66%

c. Persentase Pengadaan Menggunakan

e-procurement80% 91%

Tabel 3. Target dan Realisasi Biro Keuangan dan BMN Tahun 2016

Uraian kinerja dari masing-masing indikator adalah sebagai berikut:

1. Indikator Pertama

Gambar 2. Penghargaan kepada Kementerian Kesehatan pencapaian Standar

Tertingggi dari Kementerian Keuangan atas Laporan Keuangan TA 2015

Page 23: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

14

Dari Indikator Pertama pada tahun 2016 telah mencapai target yang

ditetapkan, yaitu dari sejumlah 418 Satker seluruhnya menyampaikan laporan

keuangan tepat waktu dan berkualitas. Dengan rincian 48 satker Kantor Pusat,

164 satker Kantor Daerah dan 204 Dekonsentrasi. Berikut analisis pencapaian

kinerja Indikator Pertama:

Tahun 2015 Tahun 2016

Total Satker 1321 Satker 418 Satker

Target IKK 100% 100%

Persentase Capaian IKK 100% 100%

Tabel 4. Target dan Realisasi IKK Tahun 2016

Indikator Kinerja

Kegiatan (IKK) ini

setiap tahunnya selalu

mampu mencapai

target yang telah

ditetapkan dalam

Renstra. Pada tahun

2015, realisasi capaian

target adalah sebesar 100%. Namun yang membedakan adalah dari jumlah

satker yang menyampaikan laporan keuangan. Jika pada tahun 2015 sebanyak

1321 satker, pada tahun 2016 berkurang menjadi 418 satker. Adapun

penurunan jumlah satker tersebut dikarenakan sudah tidak terdapat lagi Dana

Tugas Pembantuan pada tahun 2016.

a. Hal-hal yang Mempengaruhi Pencapaian Target

1) Tingkat kepatuhan yang meningkat khususnya kepatuhan terhadap

peraturan perundang-undangan sehingga penyampaian laporan

keuangan dapat tepat waktu dan memenuhi Standar Akuntansi

Pemerintahan serta jumlah temuan menurun signifikan;

2) Dukungan pengelolaan keuangan yang efektif dari segi

pertanggungjawaban dan pelaporan keuangan dalam percepatan

pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia;

Page 24: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

15

Presentase Nilai Aset Tetap yang telah Mendapatkan Penetapan StatusPenggunaan (PSP) sesuai Ketentuan Sejumlah 50% di Tahun 2016

3) Pengembangan SDM untuk meningkatkan kompetensi dalam penerapan

basis akrual, melalui inhouse training, peningkatan kemampuan SDM

pengelola SAIBA, Persediaan dan SIMAK-BMN, dll;

b. Permasalahan

Walaupun target kinerja Indikator Pertama tercapai namun masih ada

permasalahan yang muncul sebagai berikut:

1) Adanya likuidasi satker yang tidak aktif dan masih meiliki aset;

2) Proses upload data dan dokumen dalam proses rekon secara online

melalui aplikasi e-rekon & LK terhadap satker yang tidak aktif terhambat

karena user dan password satker tersebut membutuhkan proses dari

DAPK Kemenkeu;

3) Sistem aplikasi yang sering berubah dan perubahan sangat dekat

waktunya dengan jadwal rekon.

c. Upaya/Usul Pemecahan Masalah

1) Bersurat dan koordinasi dengan DAPK dan SITP Ditjen

Perbendaharaan Kemenkeu;

2) Membuat Surat Edaran agar upload data dan dokumen menjadi satu

kesatuan dalam proses penyusunan LK dan menjadikan sebagai

kewajiban satker;

3) Bersurat dan koordinasi dengan Kemenkeu perihal kebijakan update

sistem aplikasi.

d. Rencana Tindak Lanjut

1) Menyampaikan permasalahan likuidasi satker tidak aktif kepada

Kementerian Keuangan;

2) Mengusulkan reward and punishment dalam proses rekon yang tepat

waktu;

3) Menyampaikan permasalahan kebijakan update sistem aplikasi

keuangan kepada Kementerian Keuangan.

2. Indikator Kedua

Page 25: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

16

Capaian kinerja Indikator ini tahun 2016 melampaui target yang ditetapkan,

dari total nilai aset yang harus ditetapkan status penggunaannya yaitu

Rp39.727.025.395.104,-, presentase nilai aset tetap yang telah mendapatkan

penetapan status penggunaan sesuai ketentuan adalah

Rp26.035.755.699.896,- (66%), melampaui target Rp19.863.512.697.552,-

(50%).

Grafik 1. Target dan Realisasi Indikator Kedua

Terjadi peningkatan sebesar 12% untuk capaian pada indikator ketiga

tahun 2016 (66%) jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2015 (54%).

Peningkatan terlihat dari naiknya jumlah aset yang ditetapkan status

penggunaannya yaitu sebesar Rp4,628,244,010,557.

a. Hal-hal yang mempengaruhi pencapaian target kinerja

1) Sosialisasi peraturan ;

2) Peningkatan dari sisi intensitas rekonsiliasi baik dengan eselon I atau

dengan satker langsung.

3) Peningkatan kuantitas permohonan usulan satker yang akan ditetapkan

statusnya.

b. Permasalahan

Walaupun capaian kinerja Indikator Kedua melampaui target, masih ada

permasalahan yang terjadi, yaitu:

Page 26: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

17

1) Satker tidak mengusulkan permohonan penetapan status selama

periode berjalan;

2) Masih adanya kekurangan data/dokumen dukung dari aset/barang yang

akan ditetapkan statusnya;

3) Masih adanya perbedaan antara usulan dengan dokumen yang

dilampirkan.

4) Adanya pemberlakuan peraturan tentang Pelimpahan Wewenang

terkait Penetapan Status Pengguna di lingkungan Kementerian

Keuangan, sehingga mempengaruhi proses penetapan statusnya.

5) Sistem Monev / pelaporan PSP yang belum optimal.

6) Baik satker ataupun eselon I masih belum rutin dalam merekapitulasi

SK (Pengelola Barang atau Pengguna Barang), sehingga ada

kemungkinan SK yang telah diterima belum tercatat

c. Upaya/Usul Pemecahan Masalah

1) Proaktif kepada satker yang belum mengusulkan dan menanyakan

penyebabbelum diusulkannya penetapan status dan membantu

menyelesaikan proses penetapan statusnya

2) Meneliti permohonan usulan PSP dan meminta klarifikasi pada satker

yang bersangkutan jika ada perbedaan dan meminta kekurangan data

yang diperlukan

3) Melakukan sosialisasi dan pembinaan yang berkelanjutan terkait proses

penyelesaian penetapan status

4) Mengembangkan sistem monev dan pelaporan PSP yang lebih baik

dan terintegrasi.

d. Rencana Tindak Lanjut

1) Membuat surat kepada satker dan eselon I terkait satker yang belum

pernah mengusulkan PSP

2) Membuat surat kepada satker dan eselon I terkait satker terkait

pemantauan PSP

3) Koordinasi dengan satker dan eselon I untuk lebih rutin dalam

melakukan rekon proses PSP.

4) Akan dilakukan kajian untuk digitalisasi dan online monev serta

pelaporan PSP yang lebih baik dan terintegrasi.

Page 27: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

18

Persentase Pengadaan Melalui e-procurement Sebesar 80% diTahun 2016

3. Indikator Ketiga

Capaian kinerja Indikator Ketiga tahun 2016 melampaui target yang

ditetapkan, dari 214 Satker Kantor Pusat dan Kantor Daerah ditargetkan 171

Satker (80%) melakukan pengadaan melalui e-procurement, hasilnya sebanyak

195 Satker (91%) sudah melakukan pengadaan melalui e-procurement

Dengan demikian pencapaian kinerja melebihi target. Dasar penetapan

target dan realisasi ini adalah perhitungan jumlah Satker Kantor Pusat dan

Kantor Daerah yang melaksanakan pengadaan dengan menggunakan e-

procurement.

Grafik 2. Target dan Realisasi Indikator Ketiga

Terjadi peningkatan sebesar 18% untuk capaian pada indikator ketiga

tahun 2016 (91%) jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2015 (73%).

Peningkatan terlihat dari naiknya jumlah satker yang menggunakan LPSE

Kementerian Kesehatan dalam melakukan pengadaan barang/jasa yaitu

sebanyak 39 satker.

Page 28: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

19

a. Hal-hal yang mempengaruhi pencapaian target kinerja

Tercapainya target kinerja Indikator Ketiga tidak lepas dari terobosan yang

dilakukan oleh Biro Keuangan dan BMN yaitu sebagai berikut:

1) Pelatihan dan sertifikasi PBJ yang secara simultan dilaksanakan setiap

tahunnya untuk meningkatkan kualitas SDM pelaksana PBJ;

2) Dilaksanakannya penilaian tingkat kematangan ULP dengan panduan

MCA-I, tahap pertama dengan sasaran ULP di lingkungan Setjen dan

Itjen;

3) Pembuatan aplikasi-aplikasi bantu pemantauan proses pengadaan

barang dan jasa Monev LPSE, RUP, TKDN dan SIBAJA;

Melalui kegiatan pengadaan menggunakan LPSE Kementerian

Kesehatan telah menyelesaikan 10.056 paket dengan pagu selesai

sebesar Rp7.381.249.364.062,- dengan hasil lelang sebesar

Rp6.731.139.280.750,- dan mampu menghemat keuangan negara sebesar

Rp650.110.083.312,- atau sebesar 8,81% dari nilai pagu selesai yang

dilelangkan di LPSE Kementerian Kesehatan.

b. Permasalahan :

1) Kepatuhan pengisian data hasil pengadaan langsung atau penunjukan

langsung oleh PPK dan Pejabat Pengadaan;

2) Terlambatnya pelaksanaan PBJ karena belum siapnya menyusun

dokumen usulan lelang;

3) Belum ada aplikasi monev untuk pemantauan progress pelaksanaan

pengadaan barang jasa tiap paket secara detail di tiap ULP;

4) Kurang komunikasi antara PPK dan Pokja ULP sehingga menimbulkan

terjadinya gagal lelang;

c. Usul Pemecahan Masalah

1) Menyusun Pedoman Pengadaan Barang Jasa di lingkungan

Kementerian Kesehatan;

2) Melaksanakan pengadaan barang/jasa melalui proses lelang Pra DIPA;

3) Membuat rancangan pembuatan aplikasi baru untuk internal Monev

antara ULP dan Satker terhadap progress PBJ secara keseluruhan;

4) Sosialisasi dan koordinasi dengan para pelaku PBJ di lingkungan

Kemenkes untuk mengurangi proses gagal lelang.

Page 29: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

20

d. Rencana Tindak Lanjut

1) Finalisasi draft Pedoman Pengadaan Barang Jasa di lingkungan

Kementerian Kesehatan;

2) Membuat surat edaran dan koordinasi mengenai pengadaan

barang/jasa melalui proses lelang Pra DIPA;

3) Mengembangkan aplikasi baru untuk internal Monev antara ULP dan

Satker terhadap progress PBJ secara keseluruhan.

4) Melaksanakan Sosialisasi dan koordinasi dengan para pelaku PBJ

(KPA, PPK, PP dan Pokja ULP) di lingkungan Kemenkes untuk

mengurangi proses gagal lelang

B. INDIKATOR PENUNJANG

Sebagaimana disebutkan sebelumnya maka dalam pencapaian sasaran

strategis Biro Keuangan dan BMN diperlukan Laporan Administrasi dan

Ketatausahaan Satuan Kerja dengan alokasi dana sebesar Rp8.098.042.000,-

penyerapan dana sebesar Rp6.707.477.181,- atau 82.83%.

Adapun Indikator Penunjang dan pencapaiannya di Biro Keuangan dan BMN

Tahun Anggaran 2016 adalah sebagai berikut:

INDIKATOR PENUNJANG TARGET OUTPUT CAPAIAN %

Dukungan Layanan Manajemen 12 Bulan Layanan 12 Bulan Layanan 100%

Layanan Operasional Perkantoran 12 Bulan Layanan 12 Bulan Layanan 100%

Tabel 5. Alokasi dan Realisasi Anggaran Indikator Penunjang

C. REALISASI ANGGARAN

Biro Keuangan dan BMN dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi

didukung oleh anggaran DIPA Biro Keuangan dan BMN Nomor : SP DIPA-

024.01.1.465921/2016 tanggal 7 Desember 2015 sebesar Rp30.804.590.000,-.

Namun pelaksanaan kegiatan tahun berjalan 2016, anggaran yang digunakan

adalah sebesar Rp22.186.237.000,-. Penurunan anggaran tersebut disebabkan

oleh beberapa kali revisi salah satunya adalah kebijakan efisiensi sumber daya

anggaran berdasarkan Inpres Nomor 8 Tahun 2016. Realisasi keuangan pada

tahun anggaran 2016 adalah sebesar Rp21.487.127.991,- (74,90%). Realisasi

pada tahun 2016 ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan realisasi pada

Page 30: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

21

tahun 2014. Alokasi anggaran pada tahun 2015 sebesar Rp26.721.658.00,-

dengan realisasinya sebesar Rp18.641.694.371 (69,76%).

Grafik 3. Perbandingan Alokasi dan Realisasi Anggaran 2015 dan 2016

Adanya kebijakan efisiensi sumber daya anggaran berdasarkan Inpres Nomor

8 Tahun 2016 yaitu kebijakan self blocking anggaran di setiap satuan kerja tidak

membuat kebijakan penyerapan anggaran di lingkungan Biro Keuangan dan BMN

menjadi terhambat. Adanya kebijakan tersebut membuat setiap stakeholder

pengguna anggaran di Biro Keuangan dan BMN mengidentifikasi kegiatan-

kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan dan menyesuaikan dengan rencana yang

telah disusun.

D. SUMBER DAYA MANUSIA

Jumlah Pegawai Biro Keuangan dan BMN Sekretariat Jenderal sampai dengan

Tanggal 31 Desember 2016 sebanyak 124 (seratus dua puluh empat) pegawai

dengan rincian sebagai berikut:

a. Komposisi SDM Biro Keuangan dan BMN Berdasarkan Usia

Tabel 6. Komposisi Pegawai Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah

1 21 – 30 14

2 31 – 40 31

3 41 – 50 22

4 51 - 60 57

Total 124

Page 31: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

22

b. Komposisi SDM Biro Keuangan dan BMN Berdasarkan Golongan

Tabel 7. Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan

No Golongan Jumlah

1 Pengatur Muda Tk I / IId 4

2 Penata Muda / IIIa 21

3 Penata Muda Tk I / IIIb 60

4 Penata / IIIc 11

5 Penata Tk I / IIId 18

6 Pembina / IVa 7

7 Pembina Tk I / IVb 2

8 Pembina Utama Muda / IVc 1

Total 124

c. Komposisi SDM Biro Keuangan dan BMN Berdasarkan Pendidikan

Tabel 8. Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah

1 SLTP 1

2 SLTA 43

3 DIPLOMA III 7

4 S1 58

5 S2 15

Total 124

d. Komposisi SDM Biro Keuangan dan BMN Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 9. Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki – Laki 54

2 Perempuan 70

Total 124

Jenis dan tingkat pendidikan tersebut menunjukkan kekuatan SDM di Biro Keuangan dan BMN.Dari sisi jumlah SDM yang ada, dirasakan cukup. Namun masih ada kesenjangan antarakebutuhan pekerjaan dengan kompetensi para staf pada saat ini. Sehingga, peningkatankompetensi melalui pendidikan dan pelatihan harus terus dilaksanakan.

Upaya Sementara yang dilakukan adalah meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan,workshop, capacity building dan lain-lain.

Page 32: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

23

E. SUMBER DAYA ANGGARAN

Seluruh Kegiatan Biro Keuangan dan BMN ini dibiayai dari DIPA Biro

Keuangan dan BMN Nomor : SP DIPA-024.01.1.465921/2016 tanggal 7

Desember 2015 sebesar Rp30.804.590.000,-. Namun dalam pelaksanaan tahun

berjalan terjadi beberapa kali Revisi DIPA, yaitu :

1. Revisi I pada tanggal 13 April 2016 dengan anggaran yang tercantum dalam

DIPA masih tetap yaitu sebesar Rp30.804.590.000,-

2. Revisi II tanggal 23 Agustus 2016 merubah anggaran menjadi sebesar

Rp28.672.687.000,-

3. Revisi III dilakukan pada tanggal 3 Oktober 2016 tetapi tidak ada perubahan

besaran anggaran, namun pada pelaksanaannya anggaran yang bisa

digunakan untuk pelaksanaan kegiatan dan operasional Biro Keuangan dan

BMN adalah sebesar Rp22.186.237.000,-.

4. Revisi IV dilakukan pada tanggal 24 Oktober 2016 tetapi tidak ada perubahan

besaran anggaran

Adapun revisi-revisi tersebut dilakukan karena dikeluarkannya kebijakan

Inpres Nomor 8 Tahun 2016 yaitu kebijakan self blocking anggaran dan terdapat

pergeseran-pergeseran beberapa mata anggaran dalam RKAKL untuk

mengoptimalkan dan mengefektifkan beberapa kegiatan.

5. SUMBER DAYA SARANA DAN PRASARANA

Berdasarkan Neraca Barang Milik Negara (BMN) Tahun Anggaran 2016,

tampak bahwa sumber daya sarana dan prasarana di Biro Keuangan dan BMN

adalah sebagai berikut :

KODE AKUN NERACASALDO PER 31

DESEMBER 2016

117111 Barang Konsumsi 53.375.250

117113 Bahan Untuk Pemeliharaan -

117121 Pita Cukai, Materai dan Lege -

117124 Peralatan dan Mesin untuk dijual atau diserahkan

kepada Masyarakat

-

117199 Persediaan Lainnya -

131111 Tanah 1.446.322.380

132111 Peralatan dan Mesin 9.427.910.451

133111 Gedung dan Bangunan 2.520.457.225

134111 Jalan dan Jembatan 239.682.000

134112 Irigasi 1874.381.838

134113 Jaringan -

135111 Aset Tetap dalam Renovasi -

135121 Aset Tetap Lainnya 213.525.000

Page 33: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

24

137111 Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin (7.738.655.541)

137211 Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan (458.147.896)

137311 Akumulasi Penyusutan Jalan dan Jembatan (239.682.000)

137312 Akumulasi Penyusutan Irigasi (149.950.510)

137313 Akumulasi Penyusutan Jaringan -

137411 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Lainnya -

162151 Software 2.566.732.405

162191 Aset Tak Berwujud Lainnya -

166112 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi

pemerintahan

151.610.300

166113 Aset Tak Berwujud yang tidak digunakan dalam

operasional pemerintahan

2.227.500.000

169122 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang tidak

digunakan dalam operasi

( 110.824.800)

169315 Akumulasi Amortisasi Software (1.771.627.196)

169318 Akumulasi Amortisasi Aset Tak Berwujud yang tidak

digunakan dalam operasional pemerintahan

(2.227.500.000)

Total Aset 8.025.108.906

Tabel 10. Barang Milik Negara yang menjadi Aset Biro Keuangan dan BMN

6. PERBANDINGAN TARGET DAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA BIRO

KEUANGAN DAN BMN TAHUN 2016

% Pagu Realisasi %Efisiensi

Inpres 8/2016

Pagu akhir

Inpres 8/2016Realisasi %

1Pengelolaan Penyusunan Laporan Keuangan

Akuntansi Berbasis Akrual5 Laporan 5 Laporan 100% 6,745,365,000 6,482,335,558 96.10% 248,580,000 6,496,785,000 6,482,335,558 99.78%

2Pembinaan dan Pemantauan Penyelesaian Kerugian

Negara1 Laporan 1 Laporan 100% 490,650,000 360,843,900 73.54% 128,240,000 362,410,000 360,843,900 99.57%

3 Pengelolaan Keuangan Satker BLU dan Non BLU 1 Laporan 1 Laporan 100% 2,792,980,000 1,681,235,050 60.20% 1,101,122,000 1,691,858,000 1,681,235,050 99.37%

4Pengelolaan Hibah Uang/Barang/Jasa dan Rekening

Kemenkes2 Laporan 2 Laporan 100% 332,400,000 288,695,000 86.85% 42,362,000 290,038,000 288,695,000 99.54%

5Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan

dan Perbendaharaan1 Laporan 1 Laporan 100% 1,392,620,000 862,259,500 61.92% 518,930,000 873,690,000 862,259,500 98.69%

6Layanan Pengelolaan Barang dan Jasa Instansi

Pemerintah

Pengadaan Barang dan Jasa (E-

procurement) sesuai ketentuan (80%)91% 5 Layanan 5 Layanan 100% 3,696,640,000 2,156,103,600 58.33% 1,524,740,000 2,171,900,000 2,156,103,600 99.27%

7Layanan Pengelolaan Barang Milik Negara Penetapan Status Penggunaan Barang Milik

Negara sesuai ketentuan (50%) 66% 3 Laporan 3 Laporan 100% 5,123,990,000 3,369,937,450 65.77% 1,616,100,000 3,507,890,000 3,369,937,450 96.07%

8 Dukungan Layanan ManajemenTersedianya Dukungan Layanan

Manajemen dan Alat Pengolah Data12 Bulan Layanan 12 Bulan Layanan 100% 6,356,242,000 4,972,295,704 78.23% 1,306,466,000 5,049,776,000 4,972,295,704 98.47%

9 Layanan Operasional PerkantoranTersedianya Layanan Operasional

Perkantoran12 Bulan Layanan 12 Bulan Layanan 100% 1,741,800,000 1,735,181,477 99.62% 0 1,741,800,000 1,735,181,477 99.62%

28,672,687,000 21,908,887,239 76.41% 6,486,540,000 22,186,147,000 21,908,887,239 98.75%

Anggaran 2016

RKAKL

100%

Target Capaian

Laporan Keuangan yang berkualitas dantepat waktu sesuai Standar Akuntansi

Pemerintah (100%)

Total Pagu

NO KEGIATAN

RENSTRA

TARGET IKKREALISASI

IKK

output 2016

Tabel 11. Perbandingan Target Dan Capaian Indikator Kinerja Biro Keuangan Dan

BMN Tahun 2016

Page 34: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

25

Dari tabel diatas terlihat beberapa program cukup efektif dalam hal pencapaian

hasil dan serapan. Pencapaian kinerja melampaui target walaupun menggunakan

anggaran hanya sebesar 73,90% dari yang dialokasikan. Selain itu adanya

kebijakan Inpres Nomor 8 Tahun 2016 tentang self blocking tidak menurunkan

pencapaian kinerja dibandingkan tahun sebelumnya. Efisiensi anggaran yang ada

membuat para stake holder pengelola anggaran di Biro Keuangan dan BMN

mengalihkan penyerapan anggaran tersebut ke kegiatan-kegiatan prioritas yang

mendukung peningkatan indikator kinerja biro. Namun demikian di tahun-tahun

mendatang perlu dievaluasi efektifitas perencanaan anggaran tiap-tiap program

yang mendukung indikator kinerja agar lebih meningkat lagi.

Page 35: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

26

BAB IV

SIMPULAN

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Keuangan dan BMN Tahun 2016

merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi,

kebijakan, program dan kegiatan Biro Keuangan dan BMN kepada pimpinan

(Sekretaris Jenderal) dan seluruh stakeholders yang terlibat baik langsung maupun

tidak langsung dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan khususnya di bidang

Keuangan dan BMN.

Dari Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja Biro Keuangan dan BMN

cukup baik dan efektif. Seluruh indikator mencapai target, bahkan melampaui target

yang ditetapkan di TA 2016. Adapun hal-hal yang mendukung dan upaya Biro

Keuangan dan BMN dalam pencapaian target adalah:

a. Turunnya jumlah temuan yang signifikan karena tingkat kepatuhan yang

meningkat;

b. Dukungan pengelolaan keuangan yang efektif dari segi pertanggungjawaban

dan pelaporan keuangan;

c. Pengembangan SDM untuk meningkatkan kompetensi dalam penerapan basis

akrual;

d. Peningkatan dari sisi intensitas rekonsiliasi baik dengan eselon I atau dengan

satker langsung;

e. Peningkatan kuantitas permohonan usulan satker yang akan ditetapkan

statusnya;

f. Pelatihan dan sertifikasi PBJ yang secara simultan dilaksanakan setiap tahunnya

untuk meningkatkan kualitas SDM pelaksana PBJ;

g. Pembuatan aplikasi-aplikasi bantu pemantauan proses pengadaan barang dan

jasa, Monev LPSE, RUP, TKDN dan SIBAJA.

Namun demikian masih ada permasalahan yang terjadi yaitu :

a. Adanya likuidasi satker yang tidak aktif dan masih meiliki aset; sistem aplikasi

yang sering berubah dan perubahan dengan jadwal rekon sangat terbatas;

b. Masih adanya perbedaan antara usulan dengan dokumen yang dilampirkan;

c. Adanya pemberlakuan peraturan tentang Pelimpahan Wewenang terkait

Penetapan Status Pengguna di lingkungan Kementerian Keuangan, sehingga

mempengaruhi proses penetapan statusnya;

Page 36: 2. IKHTISAR EKSEKUTIF-2016 - Kementerian Kesehatan ... LKj Es 2 2016/8 LKj... · BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... Dalam melaksanakan tugas

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

27

d. Sistem Monev/pelaporan PSP yang belum optimal; kepatuhan pengisian data

hasil pengadaan langsung atau penunjukan langsung oleh PPK dan Pejabat

Pengadaan;

e. Terlambatnya pelaksanaan PBJ karena belum siapnya menyusun dokumen

usulan lelang dan Kurang komunikasi antara PPK dan Pokja ULP sehingga

menimbulkan terjadinya gagal lelang.

Saran atau usulan kedepan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu:

a. Menyampaikan permasalahan likuidasi satker tidak aktif kepada Kementerian

Keuangan;

b. Menyampaikan permasalahan kebijakan update sistem aplikasi keuangan

kepada Kementerian Keuangan;

c. Membuat surat kepada satker dan eselon I terkait satker yang belum pernah

mengusulkan PSP;

d. Koordinasi dengan satker dan eselon I untuk lebih rutin dalam melakukan rekon

proses PSP;

e. Mengembangkan sistem monev dan pelaporan PSP yang lebih baik dan

terintegrasi;

f. Finalisasi draft Pedoman Pengadaan Barang Jasa di lingkungan Kementerian

Kesehatan;

g. Membuat surat edaran dan koordinasi mengenai pengadaan barang/jasa melalui

proses lelang Pra DIPA;

h. Melaksanakan Sosialisasi dan koordinasi dengan para pelaku PBJ (KPA, PPK,

PP dan Pokja ULP) di lingkungan Kemenkes untuk mengurangi proses gagal

lelang.