22
YAYASAN KAUMAN LASEM RINTISAN BALAI BELAJAR BERSAMA “KUMALA” Jl.Kauman RT 2 RW 2 Desa Karangturi Kec.Lasem Kab.Rembang-Jateng, Telp.0295 531556 LAPORAN PENYELENGGARAAN RINTISAN BALAI BELAJAR BERSAMA “KUMALA” MELALUI DANA RINTISAN BALAI BELAJAR BERSAMA 2010 A. KELEMBAGAAN 1. Nama Lembaga : Yayasan Kauman Lasem 2. Alamat Lembaga : Jl.Kauman RT 2 RW 2 Desa Karangturi Kec.Lasem Kab.Rembang-Jateng 3. Nama Ketua Yayasan : Hj.Durrotun Nafisah, S.Ag 4. Nama Ketua RB3 : Abdullah, S.IP 5. No.Telp/Fax : (0295) 531556 B. URAIAN KEGIATAN DAN PENJELASAN Penataan Kelembagaan

2. LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN RB3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2. LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN RB3

YAYASAN KAUMAN LASEMRINTISAN BALAI BELAJAR BERSAMA “KUMALA”

Jl.Kauman RT 2 RW 2 Desa Karangturi Kec.Lasem Kab.Rembang-Jateng, Telp.0295 531556

LAPORAN PENYELENGGARAAN RINTISAN BALAI BELAJAR BERSAMA “KUMALA” MELALUI DANA RINTISAN BALAI BELAJAR BERSAMA 2010

A. KELEMBAGAAN

1. Nama Lembaga : Yayasan Kauman Lasem

2. Alamat Lembaga : Jl.Kauman RT 2 RW 2 Desa Karangturi Kec.Lasem Kab.Rembang-Jateng

3. Nama Ketua Yayasan : Hj.Durrotun Nafisah, S.Ag

4. Nama Ketua RB3 : Abdullah, S.IP

5. No.Telp/Fax : (0295) 531556

B. URAIAN KEGIATAN DAN PENJELASAN

Penataan Kelembagaan

a. Sosialisasi acuan RB3 2010

b. Konsolidasi kelembagaan B3 Kumala

c. Penataan unit-unit kelompok dbw struktur B3 Kumala.

Page 2: 2. LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN RB3

Pasca program, RB3 memperluas kerjasama lintas sektor dan lebih mengaktifkan fungsi kelembagaan (aktualisasi unit yang telah terbentuk) yaitu:KBU,lab

komputer dan jaringan,majlis taklim,padepokan asmaul husna,dll

d. Penyusunan proposal dan kelengkapan dokumen

e. Koordinasi di tingkat pemerintahan desa.

f. Pembuatan papan nama B3 Kumala.

g. Pembuatan papan nama B3 Kumala.

Penyediaan Sarana/Prasarana

a. Tempat kegiatan (Pembangunan gedung kegiatan RB3)

Meski alokasi dana sangat terbatas, realisasi pembangunan semaksimal mungkin. Pengecoran dak disamping dikerjakan tukang dan kernet juga dibantu penuh warga

belajar, pengelola dan anggota masyarakat siang malam. Menunjukkan adanya bentuk keswadayaan, gotong royong dan kepedulian terhadap keberadaan balai belajar

bersama. Selama proses pembangunan perlu adanya pengawas yang memiliki kompetensi teknik sipil rumah bertingkat/ rusun, agar di kemudian hari tidak terjadi

keretakan dinding dan tulang/ cor beton bangunan. Apalagi ketahanan bangunan di pesantren biasanya berumur puluhan tahun.

Pasca program dimanfaatkan untuk bangunan serbaguna terutama yang terkait program Balai Belajar Bersama.

b. Taman Bacaan Masyarakat

TBM Kumala berdiri sebelum adanya rencana rintisan B3. Mungkin pertama ada TBM di pondok pesantren di Indonesia. Dengan nama TBM mengisyaratkan

Pesantren Kauman membuka diri terhadap masyarakat.

Pengelola B3 Kumala melalui surat,brosur,papan nama, atau himbauan lisan kepada RT, RW, masyarakat sekitar termasuk kepada siswa dan guru SDN Karangturi

yang berlokasi di depan TBM Kumala, membuka kesempatan seluas-luasnya untuk membaca koleksi buku umum dan keagamaan, terkait pengembangan karakter dll

sekaligus meramaikan TBM Kumala pada jam istirahat, pas pulang sekolah, atau di luar jam sekolah. Agar terjalin komunikasi, sekaligus mengenalkan kehidupan

Page 3: 2. LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN RB3

Pesantren Kauman, lingkungan yang lebih luas, dimana TBM atau B3 Kumala berada di dalamnya. Menjadikan B3 Kumala sebagai labschool pendidikan karakter

berbasis pesantren.

Pasca program diharapkan keberadaan TBM Kumala semakin berkembang. Dengan upaya penambahan buku baru, kapasitas teknis dan layanan.

Budaya tulis menulis terus digalakkan. Telah mencoba mengirim tulisan ke Suara Merdeka dan Majalah Aksara (terlampir).

Rencana kegiatan pasca program menyelenggarakan pelatihan dasar jurnalistik.

Untuk membangkitkan tradisi keilmuan warga belajar, pasca program mengadakan kegiatan rutin diskusi kelompok membahas topik aktual di media cetak dan bedah

buku. Untuk merangsang diskusi dengan topik-topik ringan dulu yang sedang trend, menjadi perbincangan di kalangan anak muda.

Melakukan pengadaan Rak/meja/mebeler lainnya 4 set.

Menambah Bahan Bacaan 500 eksp.

Bahan bacaan yang tersedia termasuk berupa koran dinding, dengan berlangganan Suara Merdeka dan Jawa Pos. Karena terpampang di tempat terbuka juga sering di

baca masyarakat sekitar, antara lain siswa-siswi SDN Karangturi.

Pengelola TBM Kumala telah mendapat bimbingan penyusunan klasifikasi dan katalog buku dari Bp.Rudi, Staf Perpusda Rembang.

c. Teknologi Informasi dan Komunikasi

Membeli Komputer+Meja Kursi 1 set

Membuka Jaringan telepon+Internet 1 set

Berlangganan Internet selama 12 bulanan. Sistem berlangganan perpanjang setiap bulan.

d. Investasi Usaha (Alat/Sarana)

Pengadaan 2 mesin jahit biasa bukan higt speed

Dilanjutkan pelatihan menjahit oleh tutor selama 2 bulan. Pasca program peserta semakin giat berlatih dan hasil belajarnya memiliki nilai jual tinggi dan dapat

dilempar ke pasar..

Secara rutin melakukan perawatan mesin atau reparasi. Juga utk reparasi peralatan lainnya di luar proyek.

Page 4: 2. LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN RB3

Pengadaan bahan baku kain, benang, modal dan ATK. Unit jahit dan bordir yang selama ini berdiri pada pasca program mengagendakan promosi yang lebih

agresif agar menerima order dari masyarakat, disamping juga santri.

BIAYA OPERASIONAL

a. Transportasi Pengelola RB3 selama 12 bulan a Rp.500.000,-

b. Transportasi 2 Staf selama 12 bulan a Rp 400.000,-

Kegiatan wajib

1.Pengembangan Karakter dan Budaya

1.1.a. Pengajian Umum Tematik Malem Setu

Selama proses pengajian terjadi peningkatan budaya tulis di kalangan peserta pengajian. Peserta rata-rata berusia tua diarahkan mencatat materi pengajian karakter yang

disampaikan nara sumber pada lembar catatan yang disediakan pengelola B3. Sehingga tingkat pemahaman dan internalisasi nilai lebih membekas di sanubari. Peserta

didorong dan semakin banyak yang tertarik menyampaikan pertanyaan, karena disampaikan secara tertulis. Hal tersebut salah satu upaya B3 Kumala melakukan

pengeterapan medium keaksaraan secara luas.Warga belajar menjadi terbiasa budaya tulis menulis. Ternyata sangat mendukung kinerja otak dan mempertajam ingatan,

karena ada 4 aktifitas yang baik bagi otak yaitu melihat, mendengar, membaca dan menulis/mencatat. Catatan dan pertanyaan yang ditulis peserta juga dapat menjadi

bahan evaluasi sejauh mana materi yang disampaikan narasumber terserap peserta.

Pengajian masih berlanjut.

Pasca Proyek RB3 2010, pendidikan karakter menjadi program unggulan B3 Kumala. Mengingat memiliki ciri khas, sejarah, dan dukungan sumberdaya pesantren.

Dengan penguatan kompetensi moral/ akhlak,ilmu budaya dasar, dan kewiraan.

Adapun buku ajar yang digunakan pada pengajian malem setu adalah “Riadlush sholihin”, terjemah bebasnya penggembelengan agar menjadi orang-orang saleh.

1.1.b.Pengajian Ba’da Subuh

Page 5: 2. LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN RB3

Jika pengajian malem setu pesertanya mesyarakat sekitar pondok pesantren, sedangkan pengajian ba’da subuh khusus santri yang mukim di pondok pesantren.

Dilakukan intensif setiap hari kecuali selasa dan jum’at. Kegiatan tersebut sebagai upaya B3 Kumala memberikan bekal pendidikan karakter santri. Adapun

buku ajar yang digunakan Kitab Nashoihul ‘Ibad, artinya wejangan bagi ahli ibadah, yang memiliki otoritas keilmuan atau standar kompetensi.Masuk kurikulum

pendidikan karakter di pesantren kauman. Jumlah peserta pengajian ba’da subuh 134 putera-puteri dengan narasumber yang sama seperti pengajian malem setu,

yaitu pengasuh pondok pesantren atau pembina Yayasan Kauman Lasem, KH. A .Zaim Ahmad Ma’shoem.

Peserta pengajian ba’da subuh terdiri dari usia remaja dan sebagian kecil anak-anak. Untuk memperkuat keberaksaraan sejak usia dini, anak-anak yang tidak

membawa kitab kuning, mengingat belum memiliki dasar pemahaman aksara arab untuk mengikuti, sementara menjadi mustami’ (pendengar), namun didorong

membawa buku tulis agar mencatat uraian narasumber dengan aksara latin atau pegon. Dengan harapan tradisi budaya baca tulis semakin terasah. Tentu saja

juga agar tidak mengantuk, ada tolok ukur keaktifan mengikuti pelajaran. Memberi sugesti kepada penulisnya setiap hurup yang dicatat akan menjadi saksi amal

baik di akhirat nanti.Disamping kebiasaan bangun pagi sebagai pola hidup sehat dan penegakan disiplin.

Materi kitab Nashoihul ‘Ibad antara lain mengajarkan “ hidup ngawulo” maring gusti Allah SWT. Belajar dan bekerja harus ikhlas, sepenuh hati, tanpa pamrih

semata-mata diniatkan ibadah. Kedudukan manusia sama di sisi Tuhan YME. Yang dinilai Taqwanya, amal baiknya baik hablumminallah (hubungannya dengan

Tuhan) dan hablumminannas (sesama manusia). Allah SWT akan mengangkat derajat orang yang berilmu dan mengamalkannya. Seutama-tama jihad adalah

memerangi nafsu diri sendiri. Bersikap waro/ wirai’ yaitu pantang makan barang subhat apalagi haram.

Santri dilatih olah hati, pikiran dan gerak perbuatan. Santri didorong menunaikan qiamullail (bangun tengah malam jam 12) untuk sholat tahajjud agar memiliki

kepekaan spiritual dan ESQ. Bagi B3 Kumala mendirikan sholat bukan semata-mata kewajiban tapi juga merupakan kebutuhan santri sebagai media religiositas

dan pembelajaran, menjadi kompetensi dasar bahkan fondasi pendidikan karakter santri.Mendorong mengajak kebaikan menjauhkan perbuatan keji.Mudah-

mudahan pesantren dapat memberikan sumbangan pilihan model pendidikan karakter.

Kegiatan pengembangan karakter dan budaya Yayasan Kauman Lasem menggunakan forum pengajian bukan tanpa dasar, tidak mengurangi kompetensi dasar

pembelajaran. Karena tetap menggunakan rujukan kitab sebagai bahan ajar. Bahkan pengajian terasa lebih familiar dan accestable ,di lingkungan pesantren.

Dengan modifikasi lebih mendorong siswa atau jamaah pro aktif. Sehingga pesan-pesan pengembangan karakter dapat disampaikan secara efektif.

Page 6: 2. LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN RB3

Untuk pembentukan karakter, sistem asrama lebih mendukung lingkungan yang kondusif. Dalam keseharian dibuat aturan kedisiplinan dan rambu-rambu etika

kepribadian.

Selain 2 (dua) kitab bertemakan akhlak di atas, diajarkan juga kepada santri kitab akhlak Irsyadul Ibad, Shoya, Minahus Saniyah, dan Taklimul Mutaallim.

Paling banyak dibanding pesantren lain yang umumnya dominan diajarkan kitab fiqh atau nahwu shorof (gramatika bhs.arab), disamping hadits dan al qur’an.

Maka wajar kalau Rintisan B3 Yayasan Kauman Lasem yang berbasis Pondok Pesantren Kauman jika ditetapkan Kemdiknas menjadi pilot project percontohan

pendidikan karakter dengan segala kekhasannya. Pada pemerintahan yang bersih di era reformasi yang sedang gencar-gencarnya memberantas KKN, dimana

korupsi masih merajalela, adalah sebuah keniscayaan mengembalikan orientasi pendidikan kepada pembentukan karakter bangsa. Dahulu kita kenal mirip

pendidikan budi pekerti. Pemerintah dalam hal ini Kemdiknas mengajak semua kalangan pendidikan, termasuk pondok pesantren. Kalangan pesantren

menyampaikan terimakasih, di sisi lain menaikkan animo masyarakat.

Pasca program, Kemdiknas perlu memfasilitasi RB3 melakukan studi banding pada Labschool Pendidikan Karakter IPB. Untuk masukan, pihak RB3 juga perlu

mempelajari kurikulum PKBM Qaryah Thayyibah hasil review Puskur Balitbang Kemdiknas. Dari hasil telaah tersebut RB3 melakukan konsolidasi, kemudian

pada gilirannya RB3 dilakukan review kurikulum oleh Puskur Balitbang Kemdiknas. Hasilnya, setelah kurikulum tersusun barulah RB3 ditetapkan menjadi

model pendidikan karakter.

Untuk evaluasi selama proses pembelajaran, dilakukan secara berkala dengan mengumpulkan buku catatan peserta didik. Agar dapat menambah perhatian atau

kesungguhan terhadap materi yang disampaikan narasumber. Juga untuk menganalisa atau mengukur seberapa jauh pelajaran dapat terserap. Untuk evaluasi di

akhir pembelajaran kebetulan waktunya bersamaan masa pembagian rapor di sekolah. Kesempatan ini dimanfaatkan pengasuh selaku narasumber memanggil

satu persatu siswa untuk menghadap dan dilihat nilai rapornya secara langsung. Kebijaksanaan ini meski sederhana dan bersahaja akan menimbulkan efek

psikologis siswa agar meningkatkan motivasi prestasi belajarnya.Pengasuh juga menyampaikan strategi belajar.

Dalam sistem pendidikan RB3 dibuat aturan tata tertib dengan pola reward and punishment. Kalau di lingkungan pesantren dikenal ta’dzir atau hukuman,

namun bersipat mendidik, memberikan efek jera sekaligus pembinaan yang ada manfaatnya, bukan cara kekerasan yang kadang terjadi di pendidikan pamong

praja. Jadi suasana persaudaraan benar-benar tercipta.

Page 7: 2. LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN RB3

1.2 Pelatihan Rebana

Frekwensi latihan B3 selama pelatihan meningkat menjelang pentas lomba rebana se Kab.Rembang dalam rangka Haul Mbah Sambu Lasem.Hampir tiap malam

latihan sampai tengah malam.Sejak H – 10. Latihan dimulai setelah semua aktifitas belajar rampung.

Pelatihan mulai maksimal karena pemesanan/ penambahan alat rebana sudah jadi/diterima.Peserta mulai giat berlatih dengan variasi alat baru.

1.3 Pementasan Rebana

Rebana B3 Kumala pentas di kampung-kampung memenuhi kebutuhan hajat masyarakat antara lain di Desa Sendang Asri, Selopuro, dan Sumbergirang (Nopember

2010, Desa Karaskepoh (Oktober) dan Desa Jape (September).

Juga aktualisasi diri,uji kemampuan, dan bahan evaluasi dengan berpartisipasi pada Karnaval dan Lomba Rebana se Kab.Rembang dalam rangka Haul Mbah

Sambu,Mbah Srimpet (R.M.Tejokusumo) dan Masyayih Masjid Jami’ Lasem tgl 19-21 Nop 2010. Setelah Rebana B3 memiliki personil lengkap dan terlatih karena

didukung kelengkapan peralatan baru dan pelatihan intensif, maka tahun ini ini pertama kali mengikuti lomba rebana tersebut pada 20 Nopember 2010. Untuk karnaval

juara III dan rebana mendapat sertifikat dan apresiasi/ penghargaan dari masyarakat.

Sekarang peralatan pentas rebana B3 dapat disediakan sendiri, tidak pinjam.

2.Pengembangan Aksara Kewirausahaan

Pemberian dana stimulan modal usaha kepada :

2.1.KBU Waserda

Waserda berlokasi persis di sebelah TBM. Dikelola secara manajemen kelompok.Dilengkapi kantin dan dapur.Menjajakan kebutuhan sehari-hari termasuk

jajanan.Pasca program disamping masih menjual jajanan ciki dan mie instan akan lebih mengutamakan asas manfaat yang mengenyangkan (karbohidrat),murah,

sederhana, menyehatkan dan praktis seperti biskuit dan bahan olahan dari pisang,ubi, singkong, tempe (mendoan), kecambah (bakwan). Dan menyediakan teh seduh,

jahe,mengurangi produk instan yang mengandung pengawet.Sekaligus agar anggota KBU terlatih membuat kuliner panganan tradisional.

Page 8: 2. LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN RB3

2.2.KBU Glender Snack

Terjadi peningkatan omset penjualan dan keuntungan.Terutama menjelang dan saat lebaran. Pemanfaatan dana stimulant cukup produktif.Pasca program

memperbaharui banner/ papan nama.

2.3.KBU Busana Muslim

Menyediakan perlengkapan haji dan batik tulis lasem. Anggota KBU termotivasi wirausaha dan mengembangkan busana muslim dan batik.

Kegiatan pilihan

1. Revitalisasi Industri kebudayaan:

Kursus kaligrafi

Hasil karya terbaik dipamerkan pada hari aksara intenasional di Rembang.

Rencana kegiatan pasca program akan melestarikan dan menghidupkan terbentuknya Padepokan Seni dan Budaya Asmaul Husna. Meliputi kegiatan kaligrafi, sastra,

drama, dan musik rebana.

2.Pembelajaran masa depan dengan memanfaatkan TIK:

Pengadaan 4 komputer terdiri dari 1 laptop dan 3 PC

Dilanjutkan pembelajaran komputer dan internet

Sejak September 2010 dilakukan instal komputer baru, pembuatan mebeler dan berlangganan internet spedy.

Dengan tersedianya fasilitas komputer dan jaringan internet dari proyek RB3 2010 di B3 Kumala, menimbulkan iklim pembelajaran yang kondusif, diantaranya

telah terjalin dengan sendirinya proses pembelajaran internet sesama civita akademika B3 Kumala yang telah melek aksara dunia maya mau

mentranspormasikan pengetahuannya secara mandiri walau terbatas kepada rekannya yang belum bisa sama sekali (gapnet). Meski secara insidentil, paling

tidak telah memberikan gambaran umum internet.

Page 9: 2. LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN RB3

Maka penyelenggara melanjutkan kebijakan membuka akses pembelajaran komputer seluas-luasnya kepada warga belajar. Tentu saja diikuti pengaturan jadwal

peserta mengingat jumlah komputer terbatas, tata-tertib pemakai, dan perhitungan over head.

Kegiatan tersebut sekaligus bahan evaluasi pra pembelajaran untuk pelaksanaan pembelajaran yang sebenarnya oleh tutor profesional (Juara I perancang

penggunaan TI instansi pemerintah tingkat Jateng).

Sehingga dapat teridentifikasii peserta kategori dasar dan lanjut. Adapun kebutuhan pelatihan dasar internet seperti masuk ke jalur on line, mengirim dan

membaca e-mail, membuka website, gogle dan facebook dll. Sedangkan kebutuhan pelatihan tingkat lanjut seperti :Membuat web, mencari berita (newsgroup),

pengetahuan, peluang bisnis, dapat on line secara interaktif.

Bahan belajar internet banyak dijumpai di toko buku. Namun pengelola membantu tutor berusaha mendapat cara gampang belajar internet, seperti produksi

P2PNFI Reg.II Semarang yang biasa dipakai dalam pembelajaran keaksaraan. Namun sudah meminta beberapa hari belum dikirimi. Sambil jalan akhirnya

mencoba mengembangkan sendiri, yang mudah dipelajari warga belajar.

Kemudian pengelola mengambil inisiatif mendatangi Kantor P2PNFI Reg.III Jateng di Ungaran. Akhirnya dari Bapak Jamal/ Bp Rudi Seksi Informas/ICTi

P2PNFI mendapatkan VCD interaktif berjudul Cara gampang belajar internet untuk memfasilitasi warga belajar. Agar VCD dapat diaktifkan atau difungsikan,

komputer di B3 Kumala harus di instal program dahulu yang compatible dengan sistem operasi dalam VCD interaktif itu.

Dengan demikian B3 Kumala dapat meyelengggarakan pembelajaran internet secara mandiri dan personal, karena di dalam VCD tersebut sudah terdapat paket

modul pelatihan secara terpadu, dibantu program komputer dalam VCD itu yang dapat memandu warga belajar secara interaktif audio visual.Dalam arti ada

penjelasan lisan langkah demi langkah mengakses internet, juga ditampilkan visualisasi layar internet yang sebenarnya, diiringi cursor yang begerak kesana

kemari memberi petunjuk. Sehingga warga belajar tidak lagi selamanya bergantung adanya tutor, modul cetakan, bahkan kelas. Meski idealnya B3 tetap

memiliki sarana belajar sistem klasikal dalam bentuk Laboratorium Komputer dan Jaringan. Sehingga diharapkan terjadi otomatisasi kegiatan, Pembelajaran

sepanjang waktu. Tidak ada alasan tidak bisa belajar karena keterbatasan sarana prasarana, selama ada kemauan belajar yang kuat.Diharapkan terpatri karakter

hubbul ilmi, tradisi belajar segala ilmu pengetahuan di lembaga B3 Kumala berbasis pesantren.

Page 10: 2. LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN RB3

Pasca pembelajaran, diharapkan semakin banyak yang melek dan gemar ber internet ria (dalam arti positif). Setelah melihat perkembangan yang marketable, B3

Kumala akan membuka pelayanan warnet secara komersial, diutamakan untuk kalangan sendiri. Tidak semata-mata profit oriented.Kewirausahaan sosial , untuk

menopang kesinambungan program keaksaraan lainnya (dalam arti luas).

Kelas internet diupayakan di ruang baca TBM Kumala yang selalu buka sesuai jam buka, bukan di Kantor agar warga belajar terlayani dengan nyaman, tertib,

aman, dan dan accestable (tidak pakeuwuh mengaksesnya), didukung bahan bacaan dan kantin.

Dokumentasi,Publikasi dan Administrasi

Dokumentasi

Pengambilan foto kegiatan

Publikasi

Peresmian lembaga/kegiatan B3 Kumala

Pada tanggal 19-21 Okt 2010 B3 Kumala telah mengikuti stan Pameran Hari Aksara Internasional ke 45 se Jawa Tengah di alun2 Rembang diresmikan oleh Asisten

Kesra Pemprov Jateng mewakili Gubernur Jateng.

Aktifitas Panitia Stan RB3 selama pameran:

-Pembelian gabus dll utk penbuatan gapura

-10 penjaga stan (dirotasi, sebagian personil rebana)

-Tenaga dekorasi (personil sanggar kaligrafi B3).

-Transportasi dan konsumsi.

Page 11: 2. LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN RB3

Yang dipamerkan di Stan B3 Kumala:LCD profil B3 Kumala,foto kegiatan,karya kaligrafi,sudut baca TBM B3,Ponpes kauman/pengajian malem setu,mesin seal, KBU

Snack dan Busana binaan B3 menjajakan jajanan khas rembang, batik dan perlengkapan haji.

Beberapa alasan B3 Kumala memilih publikasi melalui keikutsertaan dalam Pameran Hari Aksara Internasional :

1. Sesuai himbauan Dikmas Ditjen PNFI. B3 Kumala mungkin satu-satunya Balai Belajar Bersama yang mendapat stand pameran se Jawa Tengah.

2. Waktu pameran diselenggarakan pada masa pertengahan pelaksanaan proyek RB3, artinya belum dapat menampilkan profil B3 secara tuntas, final atau utuh.

Namun demikian B3 Kumala tetap berani tampil sebagai rasa tanggung jawab, memandang perlu memanfaatkan even pameran hari aksara internasional

sebagai media publikasi program B3 Kumala kepada masyarakat luas sekaligus bentuk akuntabilitas sosial.

3. Pameran diikuti antara lain oleh P2PNFI Reg.III Jateng, Perwakilan Desa Vokasi setiap kabupaten/kota di Jawa Tengah, Forum TBM/PKBM Jateng, PW

Muslimat & Aisyiah Jateng, dan PP Kauman Lasem. Bagi B3 Kumala keikutsertaan pameran juga dapat menambah wawasan tentang berbagai program pnfi,

bertukar pengalaman dan jejaring stake holder keaksaraan se Jawa Tengah.Sehingga diharapkan dapat menambah kepercayaan diri, silaturahmi, kinerja

lembaga, serta perluasan program. Saat pameran, pengelola TBM Kumala memperoleh contoh teknis administrasi pengelolaan TBM dari Pengurus Forum TBM

Jateng dan mengcopy Buku Pedoman TBM dari PC Muslimat Rembang yang diterbitkan Dikmas.

Khusus Ponpes Kauman telah mengikuti karnaval menyambut 17 Agustus dan Hari Jadi Kab.Rembang. Memperoleh penghargaan juara II kategori kreatifitas yang

diselenggarakan di Lasem.

Pembuatan banner B3 di unit-unit kegiatan B3 Kumala

Kegiatan Administrasi :

Pembuatan stempel TBM (sumber buku)

Page 12: 2. LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN RB3

Pen-cap-an sablon asal barang inventaris B3 kumala

Buku induk/daftar hadir peserta

Daftar hadir tutor/narasumber

Buku inventaris

Buku Kas Laporan Keuangan

TOTAL PENYERAPAN ANGGARAN Rp 200.000.000,00 (Dua Ratus Juta Rupiah)

C. HAMBATAN

1. Acuan B3 masih bersifat rintisan, agak abstrak, masih terlalu filosofis. Wajar belum ada contoh kongkrit yang operasional. Awalnya agak kesulitan

mengimplementasikannya. Tapi fleksibelnya, akhirnya justru kelenturan acuan Kemdiknas membuka kesempatan RB3 memodifikasi kegiatan sesuai kekhasan/

karakteristik lokal, tapi secara substantif tidak melenceng dari landasan filosofinya.

2. Memerlukan sosialisasi RB3 yang intensif. Walaupun relatif telah menjalankan fungsi B3 di pondok pesantren, namun masih perlu adaptasi secara administratif dan

formal pelaksanaan konsep RB3. Termasuk kesadaran mendokumentasikan kegiatan.

3. Luasnya target capaian. Karena RB3 memandang kegiatan tidak berhenti/ dibatasi masa proyek, tetapi juga memikirkan kelangsungan kegiatan pasca program.

Maka konsekuensinya ada beban anggaran yang harus dialokasikan secara swadaya dari hasil pengelolaan RB3 untuk menjamin lembaga tetap eksis.

4. Dana RB3 2010 cair pada akhir bulan Agustus 2010, diharuskan memberikan laporan penyelesaian akhir penyelenggaraan RB3 paling lambat 15 Desember 2010,

dengan format laporan pemanfaatan dana 100 % untuk selama 12 bulan (1 tahun anggaran 2010). “Ketidakkonsistenan” manajemen proyek tersebut

Page 13: 2. LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN RB3

memaksa pengelola RB3 Kumala melakukan riset operasi untuk merealisasikan rencana kegiatan sesuai jadwal, terutama pada fase kritis selama siklus proyek

berlangsung. Tentunya dengan prinsip-prinsip manajemen.

5. Dana RB3 2010 berasal dari Kemdiknas pusat. Pusat melakukan pendampingan ke lokasi secara berkala. Mengingat pusat dengan binaan ada hambatan jarak, RB3

juga memerlukan pembinaan umum dari Dinas Pendidikan Provinsi, terutama Dinas Pendidikan Kab.Rembang.

D. PROGRAM TINDAK LANJUT :

RB3 Yayasan Kauman Lasem merencanakan menyelenggarakan program tindak lanjut pada 2011. Adapun bentuk kegiatannya sbb :

1. Pameran Lukisan Kaligrafi Karya Anak Negeri Nusantara. Sebagai rangkaian revitalisasi industri kebudayaan.Diramaikan bazaar hasil karya KBU (Kelompok

Belajar Usaha) binaan RB3. Sebagai bentuk pengembangan aksara kewirausahaan.

2. Pentas Drama Cerita Rakyat Lasem. Menampilkan lakon Perang Kuning Tahun 1750 M. Sebagai symbol nilai-nilai persatuan dan kepahlawanan kalangan santri

bersama etnis Tionghoa, bangsawan dan abangan.Berperang bersatupadu melawan imprealis Belanda atau V.O.C.Lakon dimainkan Padepokan Seni Budaya

Asmaul Husna binaan RB3. Lakon naskah cerita diproyeksikan diajukan pada program keaksaraan berbasis cerita rakyat. Pentas drama juga dimeriahkan

Rebana RB3.Sejalan dengan mengangkat nilai-nilai pengembangan karakter dan budaya.

3. Seminar Nguri-nguri aksara pegon. Dengan thema:Menggali Kesusasteraan Nusantara Beraksara Pegon dalam Bahasa Melayu, Jawa dan Arab. Penggalian

tradisi klasik tentu saja membutuhkan kemampuan pembelajaran masa depan dengan memanfaatkan TIK (akses internet).Mendayagunakan warnet yang

Page 14: 2. LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN RB3

dikelola RB3. Dan menuntut kepiawaian pengembangan budaya baca.Melakukan studi pustaka di TBM dbw RB3.Seminar rencananya dihadiri : Dr.Nafron

Hasyim, Pimpinan PT Tiga Serangkai Solo, pensiunan Staf Ahli PN Balai Pustaka. Dr.Sapardi Djokodamono, Penyair. Dr.H.Shofiyullah, Dosen UIN Yogyakarta.

Sugeng Utomo, Yayasan At Turats. M.Shobirin, peneliti.

E. LAMPIRAN

a. Pemanfaatan dana beserta bukti-bukti kuitansi pengeluaran, termasuk setoran pajak sesuai ketentuan yang berlaku.(Bukti NPWP)

b. Foto/ vidieo dan dokumen pendukung lainnya.(Foto-foto kegiatan )

Dokumen hasil berupa naskah buku dan buku ajar.

Buku ajar pelatihan internet tingkat dasar dalam bentuk VCD interaktif produksi P2PNFI Reg.II Semarang.

Daftar buku ajar dalam bentuk cetakan:

1. Kitab Riadlus Sholihin terjemah, “penggembelengan dalam rangka menjadi orang-orang saleh”.(Bahan ajar pengembangan karakter).

2. Bahan ajar internet tingkat lanjut:

a. “Menggunakan google”,S.Eko Yulianto.

b. “Download”, Abdul Rozaq SIP

c. “Panduan browsing”, Rizky Dhanta

3. Bahan ajar kaligrafi:

a. “Qiwaamul khath”, Mutholib al Fasirif.

b. “Contoh Kaligrafi Arab”, dengan bacaan hurup latin dan artinya, HM Faqis Dalil

Page 15: 2. LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN RB3

4. Buku panduan pengelolaan TBM Kumala

a. “Manajemen Perpustakaan”, Lasa HS

b. “Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan”, Widji S

c. “Pedoman penyelenggaraan perpustakaan”, R. Syahrial

d. “Pengantar Klasifikasi”, Drs.Towa Hamakonda.

e. “Panduan penyelenggaraan TBM”, Dikmas Ditjen PLS, 2006

f. “Pedoman pengeloaan TBM”, Dikmas Ditjen PLS, 2006

5. Buku ajar pelatihan menjahit:

a. “Panduan lengkap sulam dilengkapi dengan teknik sulam benang, sulam pita, seni peyet, stumwark”, Ida Yuliati.

b. “Aksesoris dan perlengkapan anak dengan kain felt”, Emi Risma Inawati.

c. “Pintar menjahit untuk pemula”, Nur Astri Damarwanti.

d. “Merajut yuk”, S.Purwati.

e. “Teknik mudah menyulam bullion”, AJ Bosra.

f. “Pola dasar dan pola busana”, Djati Pratiwi.

g. “Disain bordir”, motif flora dan fauna (buku 1 & 2),

Rembang, 10 Desember 2010

Rintisan Balai Belajar Bersama Kumala

YAYASAN KAUMAN LASEM

Page 16: 2. LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN RB3