34

2. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

cej

Citation preview

  • Filsafat bukanlah Bidang Ilmu yang rumit.Selama manusia hidup tidak bisa menghindar dari kegiatan berfilsafat.Jika orang berpendapat bahwa hidup ini materilah yang essensial dan mutlak, maka orang tersebut berfilsafat materialisme.Jika orang berpandapat bahwa kebenaran pengetahuan itu sumber rasio maka orang tersebut berfilsafat rasionalisme.Jika orang berpendapat dalam bahwa hidup ini kenikmatan dan kesenangan dan kepuasan lahiriah maka orang tersebut berfilsafat hedoisme.

  • Filsafat berasal dari bahasa Yunani Philien yang artinya Cinta dan Sophos yang artinya Hikmah atau Kebijaksanaan atau Wisdom (Nasution, 1973)

    Jadi secara harfiah Filsafat mengandung makna Cinta Kebenaran

  • Filsafat dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompokPertamaFilsafat sebagai jenis Pengetahuan, ilmu, konsep, pemikiran-pemikiran dari para filsuf pada jaman dahulu yang lazimnya merupakan suatu aliran atau sistem filsafat tertentu, misalnya rasionalisme, materialisme, pragmatis dan sebagainya.Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi oleh manusia sebagai hasil dari aktivitas berfilsafat. Jadi manusia mencari suatu kebenaran yang timbul dari persoalan yang bersumber pada akal.

  • KeduaFilsafat sebagai suatu proses yang dalam hal ini filsafat diartikan dalam bentuk suatu aktivitas berfilsafat, dalam suatu proses pemecahan suatu permasalahan dengan menggunakan suatu cara dan metode tertentu yang sesuai objeknya. Dalam pengertian ini filsafat merupakan suatu sistem pengetahuan yang bersifat dinamis.Filsafat dalam pengertian ini tidak lagi merupakan suatu kumpulan dogma yang hanya diyakini, ditekuni dan dipahami sebagai suatu nilai tertentu tetapi lebih merupakan suatu aktivitas berfilsafat, suatu proses yang dinamis dengan menggunakan suatu metoda tersendiri.

  • Beberapa Definisi FilsafatPlato, mendefinisikan filsafat sebagai pengetahuan segala yang ada;Aristoteles, membatasinya sbb: Ilmu yang menyelidiki sebab dan asas segala bendaAl-Farabi merumuskannya sebagai Ilmu Pengetahuan alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakekat maujud yang sebenarnyaNotonegoro mendefinisikan filsafat sebagai Ilmu Pengetahuan yang hendak menelaah obyeknya dari sudut yang terdalam, yang tetap terobah yang disebut hakekatN. Driyakarya membatasi sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebab ADA, perenungan tentang kenyataan sedalam-dalamnya sampai ke mengapa yang penghabisan

  • Harold H. Titus mengemukakan empat pengertian tentang filsafat sbb:Filsafat ialah suatu sikap tentang hidup dan tentang alam semesta;Filsafat ialah suatu metode pemikiran reflektif dan penyelidikan akliyah;Filsafat ialah suatu perangkat masalah;Filsafat ialah suatu perangkat teori atau sistem pikiran

  • KesimpulanFilsafat ialah Ilmu Istimewa yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa karena masalah-masalah termaksud diluar atau diatas jangkauan ilmu pengetahuan biasa;Filsafat ialah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memehami (mendalami dan menyelami secara kritis, radikal, integral, koheren dan sistematis) hakekat yang ada:Hakekat TuhanHakekat Alam SemestaHakekat Manusia, serta sikap manusia termaksud sebagai konsekwensi dari faham (pemahamannya tersebut);

  • Ciri-ciri berpikir kefilsafatanBerfikir yang bersifat berfilsafat ditandai beberapa ciri khas, antara lain:Kritis, diawali dengan mempertanyakan segala sesuatu, terutama yang berkaitan dengan problema yang dihadapi manusia dalam kehidupan;Radikal, istilah radikal berasal dari kata radix yang artinya akar. Berfikir radikal artinya berfikir sampai pada inti yang terdalam tentang hakekat (esensi) dari suatu objek yang dipertanyakan;Koheren, yaitu menyusun suatu bagan pemikiran yang bersifat runtut, tidak saling bertentangan;Rasional, yaitu tersusun dalam suatu bagan yang secara logis dapat dipertanggung jawabkan secara argumentatif;

  • Komprehensif, artinya kesimpulan yang dicapai tidak parsial atau fragmentaris, melainkan bersifat menyeluruh;Spekulatif, yaitu mengajukan dugaan-dugaan jauh kedepan melalui prediksi-prediksi yang disusun secara rasional;Sistematis, artinya ada keterkaitan antara bagian-bagian yang satu dengan bagian lainnya, sehingga membentuk pengertian yang utuh.

  • Cabang-cabang Filsafat yang PokokMetafisika, yang membahas tentang hal-hal yang bereksistensi dibalik fisis, yang meliputi bidang-bidang ontologi, kosmologi dan antropologi.Epistemologi, yang berkaitan dengan hakikat pengetahuan;Motodologi, yang berkaitan dengan persoalan hakikat metode ilmu pengetahuan;Logika, yang berkaitan dengan persoalan filsafat berfikir, yaitu rumus-rumus dan dalil-dalil berpikir yang benar.Etika, yang berkaitan dengan moralitas, tingkah laku manusia.Estetika, yang berkaitan dengan persoalan hakikat keindahan,

  • Rumusan Kesatuan Sila-sila Pancasila sebagai Suatu Sistem Filsafat (10 Nop 2008)Pancasila pada Hakikatnya merupakan Suatu Sistem Filsafat;Pengertian Sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerja sama untuk suatu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh.Ciri-ciri sistem:Suatu kesatuan bagian-bagian;Bagian-bagian tersebut memfunyai fungsi sendiri-sendiri;Saling berhubungan dan saling ketergantungan;Terjadi dalam suatu lingkungan yang komplek;Untuk mencapai suatu tujuan tertentu;

  • Susunan Kesatuan Sila-sila Pancasila yang bersifat OrganisPancasila merupakan satu kesatuan yang majemuk tunggal;Konsekwensinya setiap sila tidak dapat berdiri sendiri-sendiri terlepas dari sila-sila lainnya;Bersifat organis tersebut pada hakekatnya secara filosofis bersumber pada hakikat dasar ontologis manusia sebagai pendukung dari inti isi sila-sila Pancasila yaitu hakikat manusia monopluralis yang memiliki unsur-unsur, susunan kodrat jasmani-rohani, sifat kodrat individu-mahluk sosial, dan kedudukan kodrat sebagai pribadi berdiri sendiri mahluk Tuhan yang Maha Esa;

  • Susunan Pancasila yang bersifat Hirarkhis dan berbentuk PiramidalPengertian matematis Piramidal digunakan untuk menggambarkan hubungan hirarkhi sila-sila Pancasila dalam urutan-urutan luas (kwantitas) dan juga dalam hal isi sifatnya (kwalitas);Secara ontologis hakikat sila-sila Pancasila mendasarkan pada landasan sila-sila Pancasila yaitu:Tuhan, Manusia, Satu, Rakyat, dan Adil (Notonegoro, 1975:49);Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa adalam Meliputi dan Menjiwai sila-sila kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;

  • Kesatuan Sila-sila Pancasila sebagai suatu Sistem FilsafatSecara filosofis Pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat memiliki ,Dasar Ontologis, Dasar Epistimologis, dan Dasar Aksiologis sendiri yang berbeda dengan sistem filsafat yang lainnya misalnya materialisme, liberalisme, pragmatis, komunisme, idelisme dan lain paham filsafat didunia.

  • Pancasila sebagai Nilai Dasar yang Fundamental bagi Bangsa dan Negara Republik Indonesia.Dasar FilosofisPancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai filsafat hidup Bangsa Indonesia pada hakekatnya merupakan suatu nilai-nilai yang bersifat sistematis, fundamental dan menyeluruh.Maka sila-sila Pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh, dalam pengertian ini sila-sila Pancasila merupakan suatu sistem filsafat;Dasar pemikiran filosofis yang terkandung dalam setiap sila mengandung makna bahwa setiap aspek kehidupan kebangsaan, kemasyarakatan dan kenegaraan harus berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan.

  • Nilai-nilai Pancasila sebagai Nilai Fundamental NegaraNilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 secara yuridis memiliki kedudukan sebagai Pokok Kaidah Negara yang Fundamental.Didalam Pembukaan UUD 1945 mengandung 4 pokok pikiran yang bilamana dianalisis makna yang terkandung didalamnya tidak lain adalah merupakan derivasi atau penjabaran dari nilai-nilai Pancasila;

  • PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONALA. Pengertian asal mula PancasilaSecara Kausalitas Pancasila sebelum disyahkan menjadi dasar filsafat negara nilai-nilainya telah ada dan berasal dari bangsa Indonesia sendirinyang berupa nilai-nilai adat istiadat, kebudayaan dan nilai-nilai religius.Secara kausalitas Pancasila dibedakan atas 2 macam:Asal Mula yang Langsung (Kausa Materialis, Kausa Formalis, Kausa Efficient, dan Kausa Finalis). (Bagus,1991:158).Asal Mula yang Tidak Langsung (Unsur-unsur Pancasila, Nilai-nilai Pancasila);

  • Asal Mula Langsung Pancasilaa. Asal Mula bahan (kausa materialis)Bangsa Indonesia adalah sebagai asal dari nilai-nilai Pancasila. Pancasila digali dari nilai-nilai adat-istiadat, kebudayaan dan religius yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari.b. Asal mula bentuk (kausa Formalis)Ir. Sukarno serta anggota BPUPKI merumuskan dan membahasa Pancasila terutama dalam bentuk, rumusan serta nama Pancasila.c. Asal mula Karya (kausa Effisien)PPKI sebagai pembentuk negara dan atas kuasa pembentuk negara yang mengesahkan Pancasila menjadi dasar negara yang sah setelah dilakukan pembahasan baik dalam sidang BPUPKI, Panitia Sembilan.

  • Topik 7 Hubungan Negara dengan Warga Negara dan Hak azasi manusia menurut UUD 1945Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945Negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila tidak menganut paham individualisme yang leberal ataupun totaliter yang terikat.Dalam Negara Liberal terdapat kebebasan Individu-individu;Dalam Negara Totaliter terlihat kepentingan dan kekuasaan Negara yang menonjol, segala sesuatunya bertolak dari demi kepentingan negara

  • Paham IntegralistikNegara Indonesia menganut paham Integralistik yang merupakan perwujudan kekeluargaan dalam kehidupan bernegara. Satu individu tidak dilihat hanya sebagai individu semata, tetapi sekaligus anggota masyarakat dan mahluk Tuhan.Akibat paham ini individu tidak mempunyai kebebasan menurut faham liberalisme dan sebaliknya tidak pula sebagai objek semata seperti dalam paham totaliter.

  • Hak dan Kewajiban Warga NegaraBidang Hukum dan Pemerintahan (Pasal 27 ayat 1)segala warga negara bersamaan kedudukan didalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinyaBidang Sosial / pribadi (Pasal 27 ayat 2)tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaanBidang Politik (pasal 28)kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan sebagaimana ditetapkan dengan Undang-undang

  • Bidang Kerohanian (pasal 29 ayat 2)negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaan ituBidang Hankamnas (Pasal 30 ayat 1)tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negaraBidang Pendidikan (Pasal 31 ayat 1)tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran merupakan pencerminan dari tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa yang tertera dalam alenia Pembukaan UUD 1945;Bidang Kebudayaan (Pasal 32)pemerintah memajukan kebudayaan nasional

  • Bidang perekonomian (Pasal 33)perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan (ayat 1)cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan mengusasi hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara (ayat 2)Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakannuntuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (ayat 3

  • Hak Asasi ManusiaHak asasi manusia merupakan hak-hak dasar pokok yaitu hak yang dibawa manusia sejak ia lahir dan merupakan anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa;Hak asasi ini tidak boleh dikurangi atau ditiadakan, dan negara harus mewujudkan pelaksanaan ini;Masyarakat juga berkewajiban untuk mewujudkan dan menjamin pelaksanaan hak tersebut.

  • Macam-macam Hak asasi dalam perkembangannya.Hak asasi probadi (kebebasan memeluk agama, bergeral dsb);Hak asasi ekonomi (memiliki sesuatu, membeli, menjual dan memanfaatkannya);Hak asasi mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan Hak asasi politik (ikut serta dalam pemerintahan, hak pilih dan dipilih)Hak asasi sosial dan kebudayaan (memilih pendidikan, mengembangkan kebudayaan dsb)Hak asasi mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan (penangkapan, penggeledahan, peradilan dsb)

  • Hak asasi Manusia dlm UUD 1945Alenia Ikemerdekaan ialah hak segala bangsaAlenia IImengantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu berdaulat adil dan makmurAlenia IIIAtas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebasAlenia IV

  • Alenia IVmelindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia (hak asasi bidang hamkamnas);memajukan kesejahteraan umum (hak asasi bidang sosial ekonomi)mencerdaskan kehidupan bangsa (hak asasi bidang pendidikan, pengajaran dan kebudayaan);Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan, perdamaian abadi dan keadilan sosial (hak asasi bidang politik dan sosial);

  • Topik 8 Pengertian Nilai, Norma dan Moral (3-2-2009)Pengertian Nilai, Nilai yg dalam bhs Inggris Value termasuk pengertian filsafat, Menilai berarti menimbang yaitu kegiatan manusia menghubungkan sesuatu dengan sesuatu untuk selanjutnya mengambil keputusan.Keputusan Menilai dapat mengatakan berguna atau tidak berguna, benar atau tidak benar, indah atau tidak indah, baik atau tidak baik, religius atau tidak religius Ini semua dihubungkan dengan unsur-unsur yang ada pada manusia atau yaitu jasmani, cipta, rasa, dan karsa serta kepercayaannya.

  • Sesuatu dikatakan bernilai apabila :Berguna (nilai kegunaan)Benar (nilai kebenaran)Baik (nilai moral dan ethis)Indah (nilai estetis)Religius (nilai Agama)Berdasarkan nilai-nilai diatas maka dapat dikelompokkan pula menjadi 2 kelompok nilai:Nilai Material (nilai kebendaan)Nilai Spiritual (nilai kerohanian)

  • Menurut Prof Dr Drs Notonegoro membagi nilai menjadi 3.Nilai Material yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur manusia;Nilai Vital yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan dan aktivitas;Nilai Kerohanian segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. (nilai kerohanian ini dibedakan atas 4 macam)Nilai kebenaran/kenyataan yang bersumber pada unsur akal manusia (ratio, budi dan cipta)Nilai keindahan yang bersumber pada unsur rasa manusia (perasaan estetis)Nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber pada kehendak/kemauan manusia (karsa);Nilai religius yang merupakan nilai ketuhanan, kerohanian yang tertinggi dan mutlak, yang bersumber pada kepercayaan/keyakinan manusia;

  • Pengertian MoralMoral adalah ajaran baik dan buruk tentang perbuatan dan kelakuan (akhlak)Moral juga dihubungkan dengan etika yang membicarakan tentang tata susila dan tata sopan santun;Tata susila adalah budi pekerti manusia tentang budi baik dan buruk, salah dan benar dari sikap, perbuatan dan perlakuan, atau dengan perkataan lain merupakan filsafat tentang praktek kehidupan manusia. Sedangkan tata sopan santun adalah penilaian baik dan buruk, benar dan salah tergantung pada pihak lain;

  • Pengertian NormaNorma adalah petunjuk tingkah laku (perilaku) yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam hidup sehari-hari, berdasarkan sesuatu alasan (motivasi) melakukan atau tidak melakukan.Norma meliputi:Nilai agama, kesusilaan, sopan santun, hukum dan sebagainya;

  • Nilai Dasar, Instrumental dan PraksisNilai Dasar yaitu asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang sedikit banyak bersifat mutlak. Kita menerima nilai dasar sebagai sesuatu yang tidak dipertanyakan lagi;Nilai Instrumental yaitu pelaksanaan umum dari nilai dasar, nilai dasar biasanya dalam wujud norma sosial atau norma hukum. Nilai Instrumental menjabarkan nilai dasar yang umum dalam wujud yang lebih konkrit serta sesuai dengan zaman.Nilai Praksis adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai praksis ini seyogyanya sama semangatnya dengan nilai dasar dan nilai instrumental;