Upload
nguyendat
View
241
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
Judul : Pengajuan Naskah Konsep (Concept Note) Bandar Lampung, Periode 2012
Kota : Bandar Lampung
Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (ACCCRN) – Bandar Lampung
1
PPAANNDDUUAANN
PPEENNGGAAJJUUAANN NNAASSKKAAHH KKOONNSSEEPP ((CCOONNCCEEPPTT NNOOTTEE))
BBAANNDDAARR LLAAMMPPUUNNGG,, PPEERRIIOODDEE 22001122
Judul : Pengajuan Naskah Konsep (Concept Note) Bandar Lampung, Periode 2012
Kota : Bandar Lampung
Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (ACCCRN) – Bandar Lampung
1
PPAANNDDUUAANN
PPEENNGGAAJJUUAANN NNAASSKKAAHH KKOONNSSEEPP ((CCOONNCCEEPPTT NNOOTTEE))
BBAANNDDAARR LLAAMMPPUUNNGG,, PPEERRIIOODDEE 22001122
Panduan ini dimaksudkan untuk memberikan arahan mengenai mekanisme pengajuan naskah
konsep (concept note) di Bandar Lampung untuk periode 2012. Pengajuan naskah konsep akan
dilaksanakan melalui serangkaian proses seleksi dan peninjauan, serta melibatkan Tim
Koordinasi Ketahanan Perubahan Iklim Kota Bandar Lampung (disingkat Tim Kota1). Panduan ini
dibuat untuk dapat dipergunakan oleh peminat2, dan secara rinci dipaparkan sebagai berikut:
11 LLAATTAARR BBEELLAAKKAANNGG Pemerintah Kota Bandar Lampung bekerjasama dengan MercyCorps telah melaksanakan
Program Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (Asian Cities Climate
Change Resilience Network, disingkat ACCCRN3) sejak 2009. Program ACCCRN bertujuan
untuk mengembangkan, menguji dan mendemonstrasikan strategi-strategi praktis dalam
menghadapi dampak perubahan iklim di wilayah perkotaan. Melalui program tersebut,
sejumlah aktivitas telah dilaksanakan sampai 2011, meliputi penyusunan dan pelaksanaan:
Kajian Kerentanan (Vulnerability Assessment), Studi Sektor (Sector Studies), Proyek
Percontohan (Pilot Project) dan Strategi Ketahanan Kota (City Resilience Strategy). Bersama
dengan jejaring 10 kota di Asia (Thailand, Vietnam dan India), program ACCCRN sedang dan
akan terus mendorong serangkaian kegiatan adaptasi dalam upaya mewujudkan ketahanan
perubahan iklim perkotaan (urban climate change resilience, disingkat UCCR).
Sejak pertengahan tahun 2010, program ACCCRN telah menapaki tahap intervensi yang akan
dilaksanakan hingga 2016. Pada tahap ini, kegiatan akan difokuskan bagi upaya implementasi
program adaptasi dalam rangka membangun ketahanan kota terhadap perubahan iklim.
Sepanjang tahun 2011, telah dilaksanakan 1 kegiatan intervensi adaptasi mengenai “Penyusunan
Master Plan Pengelolaan Sampah Padat Terpadu untuk Meningkatkan Ketahanan terhadap
Perubahan Iklim”. Kemudian, 2 kegiatan intervensi adaptasi lainnya yang dilaksanakan sepanjang
2012 – 2014 adalah: 1. Pemberdayaan dan Penguatan Kapasitas Para Guru dan Siswa dalam
Ketahanan Kota terhadap Perubahan Iklim, dan 2. Konservasi Air Bawah Tanah melalui
Penerapan Teknologi Lubang Resapan Biopori bagi Adaptasi Perubahan Iklim.
Dalam rangka memperluas upaya untuk membangun ketahanan kota terhadap perubahan iklim,
maka diperlukan serangkaian kegiatan adaptasi dalam skala kota. The Rockefeller Foundation,
selaku donor program ACCCRN telah membuka kembali kesempatan pengajuan naskah konsep
bagi kegiatan adaptasi. Untuk menjaring ide yang luas dan beragam dari berbagai pemangku
kepentingan (stakeholders), telah dibuka kesempatan untuk mengajukan usulan adaptasi
terhadap perubahan iklim yang relevan bagi Kota Bandar Lampung. Kegiatan yang diajukan
dapat memiliki durasi waktu 12-36 bulan, yang dilaksanakan sebagai kolaborasi beberapa
lembaga (pemerintah daerah, sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat, dan perguruan
tinggi) dan dapat berupa: adaptasi berbasis masyarakat, infrastruktur, mata pencaharian,
1 Tim Koordinasi Ketahanan Perubahan Iklim Kota Bandar Lampung merupakan tim yang dibentuk melalui
Surat Keputusan Walikota Nomor 154/23/HK/2011 untuk merencanakan, mengelola, dan mengawasi berbagai
kegiatan dalam rangka membangun ketahanan terhadap perubahan iklim di Kota Bandar Lampung. 2 Peminat merujuk kepada individu yang mewakili suatu lembaga, organisasi atau institusi tertentu yang
memiliki ketertarikan, sedang atau telah mengajukan naskah konsep. 3 Laman ACCCRN dapat dibuka pada halaman daring (online) berikut: http://www.acccrn.org.
Judul : Pengajuan Naskah Konsep (Concept Note) Bandar Lampung, Periode 2012
Kota : Bandar Lampung
Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (ACCCRN) – Bandar Lampung
2
penelitian, dan peningkatan kapasitas. Panduan ini disiapkan sebagai arahan mekanisme
pengajuan naskah konsep bagi peminat dan dipaparkan lebih detail di sub-bagian berikutnya.
22 TTUUJJUUAANN DDAANN SSAASSAARRAANN SSPPEESSIIFFIIKK Tujuan dari penyusunan panduan ini adalah untuk memberikan pemahaman yang jelas dan
menyeluruh mengenai proses pengajuan naskah konsep dalam program ACCCRN di Bandar
Lampung untuk periode 2012. Beberapa sasaran spesifik dari tujuan tersebut adalah untuk:
1. Memberikan informasi mengenai proses seleksi dan peninjauan naskah konsep ditinjau
dari sisi tahapan, waktu dan format pengajuan naskah konsep;
2. Memberikan pemahaman mengenai peran dan wewenang para pemangku kepentingan
utama dalam proses seleksi dan peninjauan naskah konsep, yakni Pemerintah Kota
Bandar Lampung (melalui Tim Koordinasi Ketahanan Perubahan Iklim Kota Bandar
Lampung), MercyCorps dan The Rockefeller Foundation;
3. Menyajikan dokumen-dokumen utama bagi penyusunan naskah konsep, termasuk
template, panduan, kajian kerentanan, dan strategi ketahanan kota;
4. Memberikan petunjuk yang memadai mengenai proses pengambilan keputusan dan
siapa yang dapat mengajukan naskah konsep;
5. Memberikan informasi orang yang dapat dihubungi untuk memperoleh dokumen-
dokumen terkait dan menyampaikan sejumlah pertanyaan; dan
6. Memperoleh beragam naskah konsep yang memenuhi prinsip dan kriteria pendanaan
serta mendukung portofolio ACCCRN.
33 TTAAHHAAPPAANN DDAANN FFOORRMMAATT PPEENNGGAAJJUUAANN Dua sub-bagian berikut dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai proses seleksi
dan peninjauan, serta beberapa ketentuan dalam menyusun naskah konsep.
3.1. Tahapan Pengajuan
Tahapan pengajuan naskah konsep dilaksanakan melalui serangkaian proses seleksi dan
peninjauan, serta melibatkan Tim Koordinasi Ketahanan Perubahan Iklim Kota Bandar
Lampung dan MercyCorps. Selain itu, The Rockefeller Foundation memiliki kedudukan akhir
untuk memutuskan naskah konsep yang akan memperoleh rekomendasi persetujuan.
Berikut adalah tahapan penyusunan naskah konsep dan waktu terkait:
No Tahapan Waktu
1 Pengumuman Senin, 6 Agustus 2012
2 Penjelasan Teknis Kamis, 9 Agustus 2012
3 Penerimaan Naskah Konsep Senin, 10 September 2012
4 Proses Seleksi Selasa-Jumat, 11-14 September 2012
5 Pengambilan Keputusan Senin, 17 September 2012
6 Asistensi 18 September – 11 Oktober 2012
7 Pengumuman Akhir November 2012
1. Pengumuman
Tahap pengumuman dipergunakan untuk memberikan informasi kepada khalayak umum
mengenai pembukaan pengajuan naskah konsep. Pengumuman secara resmi dimulai pada
hari Senin, 6 Agustus 2012 melalui pengumuman di surat kabar, namun juga secara terbuka
melalui pemberitahuan dan surat elektronik (email) kepada para pemangku kepentingan.
Hal ini dilakukan untuk memperoleh perhatian serta menggaet ketertarikan yang luas dan
beragam dari para peminat bagi pengajuan naskah konsep. Setiap peminat yang tertarik
dapat memperoleh informasi yang lengkap dan dokumen terkait pengajuan naskah konsep.
Judul : Pengajuan Naskah Konsep (Concept Note) Bandar Lampung, Periode 2012
Kota : Bandar Lampung
Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (ACCCRN) – Bandar Lampung
3
2. Penjelasan Teknis
Penjelasan teknis dilakukan untuk menjembatani penerimaan informasi secara tertulis dan
lisan. Hal ini juga untuk memberikan kesempatan kepada peminat untuk memperoleh
penjelasan mengenai proses pengajuan naskah konsep secara langsung, dan melakukan
korespondensi melalui tanya-jawab. Penjelasan teknis akan dilakukan pada hari Kamis, 9
Agustus 2012 pukul 09.00 s.d selesai di ruang rapat BAPPEDA Kota Bandar Lampung.
3. Penerimaan Naskah Konsep
Setiap naskah konsep disampaikan dengan mencantumkan nama lengkap, nama institusi,
dan nomor telepon yang dapat dihubungi ke alamat email: [email protected]
(Erwin Nugraha) dan [email protected] (Supriyanto). Naskah konsep yang
diterima diharapkan sesuai dengan format pengajuan serta memenuhi prinsip dan kriteria
pendanaan – yang akan disampaikan pada sub-bagian berikutnya. Naskah konsep diterima
selambatnya pada hari Senin, 10 September 2012 pukul 17.00 WIB.
4. Proses Seleksi
Semua naskah konsep yang diterima akan diseleksi menurut kesesuaiannya dengan kriteria
seleksi, yang meliputi: prinsip dan kriteria pendanaan. Proses seleksi akan melibatkan Tim
Koordinasi Ketahanan Perubahan Iklim Kota Bandar Lampung (disingkat Tim Kota) dan
MercyCorps. Proses ini adalah tahap pertama pengambilan keputusan terhadap naskah
konsep yang direkomendasikan memperoleh asistensi dan akan diajukan kepada The
Rockefeller Foundation. Meskipun keputusan akhir mengenai naskah konsep yang diterima
adalah oleh The Rockefeller Foundation selaku donor utama program ACCCRN, namun Tim
Kota mempunyai peran sangat penting. Hal ini karena hanya naskah konsep yang mendapat
persetujuan dan rekomendasi dari Tim Kota yang akan diajukan kepada donor.
5. Pengambilan Keputusan
Waktu pengambilan keputusan adalah secepatnya 1 minggu sejak batas waktu pengajuan
naskah konsep. Pemberitahuan resmi akan disampaikan kepada para peminat terkait
pengambilan keputusan tersebut. Segala keputusan adalah keputusan resmi dan final.
6. Asistensi
Para peminat yang naskah konsepnya lolos proses seleksi, kemudian diharapkan untuk
mengalokasikan sumber daya manusia, waktu dan tenaga untuk mengikuti proses asistensi.
Kegiatan asistensi akan dilakukan melalui beberapa aktivitas berikut, namun tidak terbatas
pada: diskusi, lokakarya, korespondensi via surat elektronik (email) dan telepon, termasuk
melalui rekomendasi masukan perbaikan (feedback). Proses asistensi akan dipandu oleh
MercyCorps dengan melibatkan Tim Koordinasi Ketahanan Perubahan Iklim Kota Bandar
Lampung. Setiap hasil perbaikan akan disampaikan kepada Tim Kota. Waktu pelaksanaan
asistensi adalah 18 September – 11 Oktober 2012. Perbaikan naskah konsep diharapkan
diterima pada selambatnya hari Kamis, 11 Oktober 2012 pukul 17.00 WIB, yang kemudian
akan diteruskan untuk diajukan kepada The Rockefeller Foundation.
7. Pengumuman
Pengumuman mengenai naskah konsep bagi rekomendasi persetujuan dari The Rockefeller
Foundation diharapkan diterima pada selambatnya akhir November 2012. Pemberitahuan
resmi akan disampaikan kepada para peminat terkait hal tersebut. Segala keputusan yang
diambil adalah keputusan resmi dan final. Naskah konsep yang memperoleh rekomendasi
persetujuan, kemudian akan diteruskan bagi penyusunan proposal. Pengambilan keputusan
akhir oleh donor bagi dukungan pendanaan akan diperoleh setelah pengajuan proposal.
Peminat diharapkan kembali untuk mengalokasikan sumber daya manusia, waktu dan
Judul : Pengajuan Naskah Konsep (Concept Note) Bandar Lampung, Periode 2012
Kota : Bandar Lampung
Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (ACCCRN) – Bandar Lampung
4
tenaga jika kemudian memperoleh rekomendasi persetujuan bagi penyusunan proposal.
Panduan dan informasi terkait akan diberitahukan lebih lanjut.
3.2. Format Pengajuan
Setiap peminat diminta menyampaikan naskah konsep (concept note) dalam template yang
sudah disediakan pada Lampiran 1 (halaman 15). Template tersebut adalah format baku
bagi penyusunan naskah konsep yang memuat beberapa informasi sebagai berikut:
1. Judul dan Lokasi, yang meliputi: judul konsep, lokasi konsep, dan tanggal pengajuan.
2. Pelaksana, yang meliputi: pelaksana utama dan para mitra pelaksana.
3. Penjelasan, yang meliputi: deskripsi ringkas, sasaran dan hasil yang diharapkan,
metodologi, penerima manfaat, kesesuaian dengan strategi ketahanan kota,
pembiayaan kolaboratif, potensi replikasi dan peningkatan skala.
4. Anggaran dan waktu.
Beberapa ketentuan mengenai naskah konsep dari sisi penulisan adalah sebagai berikut:
1. Dibuat dalam format Word (.doc atau .docx).
2. Ukuran kertas A4 dengan jumlah halaman antara 3-4 halaman.
3. Margin atas-bawah 2cm-2cm dan margin kiri-kanan 2,5cm-2cm.
4. Font Arial, ukuran font 11, dan spasi paragraf 1,1.
5. Ditulis dalam bahasa Indonesia.
Contoh naskah konsep dari The Rockefeller Foundation dapat dilihat pada Lampiran 2
(halmaan 16). Contoh tersebut diambil dari kegiatan yang telah disetujui dan sedang
dilaksanakan di salah satu kota jejaring ACCCRN di India, yakni Kota Surat4. Kegiatan tersebut
berfokus pada pengurangan risiko bencana dengan meningkatkan kapasitas sistem reaksi
dan peringatan terhadap bahaya iklim ekstrim, berupa ancaman banjir. Contoh tersebut
diharapkan memberikan gambaran mengenai tipe dan tujuan kegiatan yang disusun dengan
memperhatikan kesesuaian terhadap format pengajuan dan mendukung ketahanan kota.
44 PPRRIINNSSIIPP DDAANN KKRRIITTEERRIIAA PPEENNDDAANNAAAANN Setiap naskah konsep akan diseleksi berdasarkan peninjauan dan penilaian terhadap
kesesuaiannya dengan prinsip dan kriteria pendanaan dari The Rockefeller Foundation (lihat
Tabel 1, halaman 5). Secara umum, prinsip dan kriteria pendanaan adalah meliputi 2 prinsip
dan 14 kriteria yang dibedakan menurut bobot prasyarat, primer dan sekunder. Penjelasan
mengenai definisi prinsip dan kriteria pendanaan bisa ditemui di Lampiran 3 (halaman 21).
4 Bahan berupa brosur dan poster mengenai kegiatan di Kota Surat tersebut dapat diunduh pada laman
berikut: http://acccrn.org/sites/default/files/documents/Brochure_EWS%20Project_Surat_Final_0.pdf dan
http://acccrn.org/sites/default/files/documents/InterventionProjects_Posters_11Feb2011_0.pdf.
YANG PERLU DIINGAT:
1. Hindari kata-kata percakapan, namun gunakan contoh-contoh.
2. Gunakan bahasa yang jelas dan konsisten.
3. Gunakan istilah yang sama untuk menjelaskan sesuatu dan beri penjelasan pada terminologi.
4. Gunakan kata yang sederhana atau singkat, dan pastikan berguna – naskah konsep bukan
jurnal akademik atau untuk keperluan kompetisi intelektual.
5. Pergunakan kalimat aktif dan hindari kalimat hiperbolik atau spekulatif.
6. Tabel atau grafik dapat disajikan, namun harus berhubungan dengan penjelasan.
7. Hindari penggunaan gambar, kecuali jika sangat diperlukan.
8. Mohon pergunakan template atau format naskah konsep (concept note) yang disediakan.
Judul : Pengajuan Naskah Konsep (Concept Note) Bandar Lampung, Periode 2012
Kota : Bandar Lampung
Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (ACCCRN) – Bandar Lampung
5
TABEL 1 PRINSIP DAN KRITERIA PENDANAAN
PRINSIP-PRINSIP
Pembangunan yang
Berkelanjutan secara
Ekologis (Ecologically
Sustainable Development)
Kontribusi kepada ketahanan kota terhadap perubahan iklim
tanpa secara negatif mengancam atau menurunkan sistem
ekologis atau menghasilkan praktik lingkungan yang tidak
berkelanjutan
Tidak Menimbulkan
Kerugian (Do No Harm)
Kontribusi kepada ketahanan kota terhadap perubahan iklim
tanpa membangkitkan konsekuensi negatif atau menghasilkan
penukaran yang akan memberikan dampak merugikan bagi
masyarakat miskin dan rentan serta terhadap integritas
ekosistem dalam mencapai solusi dengan skala lebih besar
KRITERIA BOBOT KRITERIA*
1. Kontribusi untuk membangun
ketahanan kota terhadap
perubahan iklim
PRASYARAT
2. Dampak bagi kehidupan masyarakat
miskin dan rentan PRASYARAT
3. Potensi bagi integrasi kepada
langkah dalam membangun upaya
ketahanan yang lain di tingkat kota
PRIMER
Kredibilitas (Credibility)
4. Skala dari dampak PRIMER
5. Secara teknis dan operasional dapat
dilaksanakan PRIMER
6. Secara finansial dapat dilaksanakan
dan berkelanjutan PRIMER
7. Memungkinkan dilaksanakan
menurut waktu yang tersedia PRIMER
Keberlangsungan dan
Keberlanjutan (Viability and
Sustainability)
8. Kepemilikan lokal PRIMER
Pengungkitan kapasitas
(Leverare Capacity)
9. Kemampuan untuk mengungkit
sumberdaya yang lain (finansial,
manusia, teknis)
PRIMER
10. Memungkinkan untuk direplikasi di
tempat lain PRASYARAT
11. Kemampuan untuk mencapai skala
target PRASYARAT Dapat direplikasi dan diukur
menurut skala (Replicable
and Scalable) 12. Kemampuan untuk berkontribusi
bagi pemahaman dan praktik baru
dari ketahanan terhadap perubahan
iklim
SEKUNDER
Inovasi (Innovation) 13. Inovatif SEKUNDER
Keseimbangan Portofolio
(Portofolio Balance)
14. Kontribusi bagi keragaman dan
seperangkat keseimbangan dari
proyek dan intervensi bagi program
ACCCRN secara luas
SEKUNDER
* Kriteria tertentu dipertimbangkan sebagai prasyarat atau inti [PRASYARAT] – yang secara
fundamental mampu memenuhi tahap awal dari peninjauan. Kriteria lain, yang juga penting,
namun secara peringkat lebih rendah [PRIMER] dan/atau dapat diperluas jika naskah konsep
diteruskan bagi pengembangan lebih lanjut atau proses perbaikan. Beberapa kriteria sangat
diperlukan, namun dengan bobot yang lebih ringan [SEKUNDER].
Judul : Pengajuan Naskah Konsep (Concept Note) Bandar Lampung, Periode 2012
Kota : Bandar Lampung
Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (ACCCRN) – Bandar Lampung
6
Namun pada tahap naskah konsep, peninjauan akan dikhususkan hanya pada pemenuhan
naskah konsep terhadap 2 prinsip dan 4 kriteria prasyarat berikut:
1. Prinsip: Pembangunan yang berkelanjutan secara ekologis (ecologically sustainable
development);
2. Prinsip: Tidak menimbulkan kerugian (do no harm);
3. Kriteria 1: Kontribusi untuk membangun ketahanan kota terhadap perubahan iklim
(contribution to building urban climate change resilience);
4. Kriteria 2: Dampak bagi kehidupan masyarakat miskin dan rentan (impact on lives of
poor and vulnerable populations);
5. Kriteria 10: Memungkinkan untuk direplikasi di tempat lain (prospects for replication in
other places); dan
6. Kriteria 11: Kemampuan untuk mencapai skala target (ability to achieve scale).
Peninjauan juga akan dilakukan terhadap bagaimana kegiatan yang diajukan pada naskah
konsep mempertimbangkan portofolio5 program ACCCRN secara keseluruhan (lihat Tabel 2
di bawah), serta apakah dan bagaimana kegiatan yang diusulkan sesuai dengan Kajian
Kerentanan dan Strategi Ketahanan Kota Bandar Lampung terhadap Perubahan Iklim 2011 –
2030 (lihat bagian 5). Naskah konsep yang secara kreatif mengidentifikasi peluang
pembiayaan kolaboratif atau menggaet pengungkitan dukungan akan memiliki kemungkinan
yang lebih besar untuk bisa diterima. Setiap naskah konsep akan ditinjau secara terpisah,
namun pertimbangan juga akan diambil terhadap kelompok kegiatan yang saling berkaitan
dan memperkuat satu sama lain untuk meningkatkan ketahanan kota terhadap perubahan
iklim di Bandar Lampung (baik yang didukung oleh program ACCCRN maupun bukan).
TABEL 2 PORTOFOLIO ACCCRN
Negara Jenis
Kegiatan Indonesia India Thailand Vietnam
Perencaaan,
Koordinasi – – –
Kantor Koordinasi
Bersama Ketahanan
Iklim
Sampah
Padat
Masterplan Pengelolaan
Sampah Padat Terpadu – –
Pendidikan
Peningkatan Kapasitas
Guru dan Siswa (Bahan
Ajar Sisipan Ketahanan
Iklim)
– –
Membangun
Ketahanan Iklim
Perkotaan dengan
Pendidikan Integratif
Air
• Konservasi Air Bawah
Tanah melalui Biopori
• Studi Kelayakan Sistem
Pemanenan Air Hujan
Diversifikasi Sumber
dan Pemantauan
Kualitas Penyediaan Air
– Pemantauan Salinitas
Banjir
Peramalan Banjir dan
dan Sistem Peringatan
Banjir
Sistem Peringatan Dini
Banjir Menyeluruh
Peningkatan Kapasitas
berbasis Masyarakat
terhadap Banjir
• Permodelan
Hidrologi bagi
Perencanaan Kota
• Permodelan
Hidrologi dan
Pembangunan Kota
5 Portofolio ACCCRN adalah kumpulan beragam kegiatan intervensi dalam program ACCCRN yang telah dan
sedang dilaksanakan oleh 10 kota jejaring di 4 negara (Indonesia, India, Thailand dan Vietnam). The Rockefeller
Foundation, selaku donor, mempertimbangkan naskah konsep untuk mendukung inovasi dan keberagaman
jenis kegiatan yang diusulkan dalam rangka membangun ketahanan perubahan iklim perkotaan.
Judul : Pengajuan Naskah Konsep (Concept Note) Bandar Lampung, Periode 2012
Kota : Bandar Lampung
Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (ACCCRN) – Bandar Lampung
7
Negara Jenis
Kegiatan Indonesia India Thailand Vietnam
Pertanian –
Perlindungan Mata
Pencaharian pada
Pertanian Pinggiran
Perkotaan
–
Kesehatan – Sistem Pengawasan
Penyakit Menular –
Penelitian
Epidemologi Kaitan
Demam Berdarah
dengan Perubahan
Iklim
Ekosistem – –
Konservasi Ekosistem dan
Pembangunan
Berkelanjutan
Pelayanan Ekosistem
bagi Ketahanan Iklim
Perumahan – – –
• Studi Kelayakan
Skema Kredit
Perumahan bagi
Perempuan (2010)
• Skema Kredit dan
Perumahan (2011)
Pemuda/i – – – Program Inisiatif
Pemuda
Multi Sektor – Perencanaan Ketahanan
Tingkat Mikro – –
Perlu dipahami, bahwa naskah konsep hendaknya menekankan lebih besar pada penjelasan
mengenai mengapa (why) dibanding bagaimana (how), yang menjadi alasan suatu kegiatan
diusulkan. Hal ini berarti lebih menekankan pada alasan “mengapa” suatu kegiatan diajukan
dan penting untuk memperoleh dukungan. Hal tersebut dapat meliputi namun tidak
terbatas pada penjelasan mengenai apa, dimana, siapa, latar belakang, serta kaitan dengan
ketahanan kota dan manfaat bagi masyarakat miskin dan rentan. Penjelasan yang lebih
mendalam mengenai “bagaimana”, yang meliputi metodologi, pendekatan, penilaian risiko
serta mekanisme pemantauan dan evaluasi, akan memiliki porsi yang lebih besar ketika
naskah konsep telah disetujui dan diteruskan pada tahap proposal.
55 KKAAJJIIAANN KKEERREENNTTAANNAANN DDAANN SSTTRRAATTEEGGII KKEETTAAHHAANNAANN KKOOTTAA Kajian Kerentanan dan Strategi Ketahanan Kota Bandar Lampung terhadap Perubahan Iklim
2011 – 2030 merupakan 2 dokumen utama yang harus dijadikan landasan dalam menyusun
naskah konsep. Kedua dokumen tersedia dalam salinan lunak (softcopy), namun berikut
deskripsi ringkas mengenai kedua dokumen tersebut.
5.1. Kajian Kerentanan
Kajian kerentanan merupakan studi kunci yang memberikan pengetahuan dasar mengenai
bagaimana individu, komunitas, dan sistem kota mendapat pengaruh dari dampak iklim – baik
secara langsung maupun tidak langsung, dan kapasitas yang dimiliki untuk meningkatkan
kemampuan beradaptasi dan memiliki ketahanan terhadap perubahan iklim. Kajian tersebut
merupakan hasil kerja kolaboratif antara 3 lembaga, yakni Pusat Pengelolaan Peluang dan
Risiko Iklim Asia Pasifik, Institut Pertanian Bogor (CCROM SEAP IPB), Institut Pembanguan
Wilayah dan Kota (URDI) dan MercyCorps, serta melibatkan Tim Koordinasi Ketahanan
Perubahan Iklim Kota Bandar Lampung. Secara umum, kajian mencakup 3 aspek utama,
yakni: kondisi iklim, pemerintahan dan kelembagaan, serta kapasitas adaptasi.
Judul : Pengajuan Naskah Konsep (Concept Note) Bandar Lampung, Periode 2012
Kota : Bandar Lampung
Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (ACCCRN) – Bandar Lampung
8
Karakteristik kerentanan di Kota Bandar Lampung secara ringkas dapat dilihat dari 2 aspek,
yakni wilayah dan kelompok yang rentan di Bandar Lampung dan diringkas sebagai berikut:
1. Tipe Wilayah yang Rentan, yang meliputi:
a. Permukiman pesisir yang berada dekat atau di atas laut; dimana wilayah ini rentan
terhadap fenomena musiman, hempasan gelombang laut secara terus menerus dan
kerusakan struktur bangunan. Wilayah ini secara fisik rentan dengan masyarakat
yang kemampuan finansialnya terbatas dan biaya bagi pemeliharaan yang tinggi.
b. Permukiman yang berada di lereng bukit; dimana wilayah ini sering mengalami erosi
dan longsor yang mengakibatkan kerusakan rumah, fasilitas publik dan infrastruktur.
Deforestasi dan curah hujan yang intensif meningkatkan kerentanan di wilayah ini.
c. Permukiman yang berada di bantaran sungai di pusat kota; dimana wilayah ini
rentan terhadap banjir bandang (flash flood) dan luapan air hujan dari sungai.
d. Permukiman yang berada pada wilayah padat; dimana ketersediaan fasilitas umum
berupa sekolah, kesehatan, air bersih dan sanitasi yang dihadapkan dengan tingkat
kebutuhan yang tinggi, seperti di Kelurahan Kangkung dan Pasir Gintung.
2. Kelompok Masyarakat yang Rentan, yang meliputi:
a. Anak-anak yang tinggal di permukiman nelayan, dimana kelompok ini seringkali
tidak memiliki tingkat pendidikan tinggi dan bekerja membantu orangtuanya di
bidang perikanan dengan menjadi anak buah kapal atau bekerja di pasar ikan.
b. Keluarga muda yang sedang membangun tempat tinggal baru; dimana kelompok ini
seringkali menempati lahan di lereng bukit untuk memperoleh lahan dengan harga
murah dan mudah tersedia. Kelompok ini menghadapi risiko dari bahaya longsor.
c. Kelompok pendatang dari wilayah lain; dimana kelompok ini tidak memiliki status
kependudukan lokal yang formal dan memiliki aset modal yang terbatas.
d. Keluarga yang dipimpin oleh perempuan; dimana kelompok ini adalah para janda
nelayan yang telah meninggal atau isteri nelayan yang berada di laut untuk jangka
waktu yang lama, serta mengelola rumah tangga dengan kondisi finansial terbatas.
e. Kelompok lanjut usia; dimana kelompok ini memiliki kapasitas yang rendah untuk
menghadapi kejadian yang tidak menentu dan terkadang tidak lagi punya keluarga.
f. Kelompok nelayan atau orang-orang yang bergantung pada satu jenis mata
pencaharian; dimana kelompok ini sangat bergantung pada perolehan pendapatan
pada mata pencaharian yang dimiliki dan tidak memiliki keahlian tambahan.
5.2. Strategi Ketahanan Kota Bandar Lampung terhadap Perubahan Iklim 2011 – 2030
Strategi Ketahanan Kota Bandar Lampung terhadap Perubahan Iklim 2011 – 2030
merupakan rencana adaptasi Kota Bandar Lampung terhadap perubahan iklim. Strategi
tersebut mencakup 6 sektor, yakni: air bersih, lingkungan hidup, infrastruktur, kelautan,
pesisir dan perikanan, pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan kapasitas
kelembagaan. Berdasarkan jenis strateginya, terdapat 17 strategi utama prioritas. Namun,
implementasi bagi pelaksanaan strategi berikut: pembuatan sumur resapan dan biopori,
pemeliharaan dan pembangunan drainase terpadu, pembentukan unit pelaksana daerah,
penegakan peraturan daerah, saat ini telah dilaksanakan atau merupakan wewenang dari
Pemerintah Kota Bandar Lampung. Sedangkan bagi ketiga belas strategi lainnya diharapkan
ada keterlibatan aktif dan luas dari para pemangku kepentingan di Bandar Lampung.
Ketiga belas strategi tersebut secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3 (halaman 9).
Judul : Pengajuan Naskah Konsep (Concept Note) Bandar Lampung, Periode 2012
Kota : Bandar Lampung
Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (ACCCRN) – Bandar Lampung
9
TABEL 3 STRATEGI KETAHANAN KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP
PERUBAHAN IKLIM 2011 – 2030
Strategi Utama6 Sektor Rincian Strategi
1. Pemberdayaan
Masyarakat
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
• Sosialisasi tentang dampak dan upaya adaptasi
perubahan iklim;
• Penyusunan kurikulum pendidikan adaptasi perubahan
iklim;
• Pelatihan kurikulum kepada tenaga pendidik;
• Implementasi kurikulum menjadi muatan lokal dalam
pendidikan formal;
• Pelatihan ketrampilan kepada masyarakat rentan,
nelayan, perempuan dan pemuda;
• Fasilitasi akses permodalan;
• Pengembangan sistem peringatan dini (early warning
system); dan
• Pembentukan serta pengembangan kelembagaan dan
jejaring ketahanan perubahan iklim multi pemangku
kepentingan (stakeholder).
2. Rehabilitasi Hutan dan
Lahan Kritis Lingkungan Hidup
• Penyusunan rencana pengelolaan hutan dan lahan kritis;
• Inventarisasi ruang terbuka hijau;
• Penghijauan gunung, bukit, wilayah resapan air dan
bantaran sungai;
• Penanaman mangrove;
• Pengadaan lahan untuk ruang terbuka hijau dan wilayah
tangkapan air; dan
• Pemantauan dan pengawasan.
3. Pengolahan Sampah
secara Terpadu Infrastruktur
• Studi manajemen sampah;
• Pemberdayaan satuan operasi kebersihan lingkungan
(SOKLI); dan
• Pengembangan pengelolaan sampah rumah tangga
melalui 4R + P (reduce, reuse, recycle, replace dan
participation);
4. Penghematan dan
Pemanfaatan Kembali
(Re-use) Air
Air Bersih
• Pengadaan lahan lokasi dam dan embung;
• Pembangunan dan pemeliharaan dam dan embung;
• Penerapan pemanenan air hujan atau tabungan air hujan
(rainwater harvesting); dan
• Penyimpanan air di saluran utama (main drain).
5. Asuransi
Pengembangan
Sunber Daya
Manusia
–
6. Peningkatan Cakupan
Layanan Air Bersih Air Bersih
• Pengadaan air baku;
• Pemeliharaan dan pembangunan sarana dan prasarana
air bersih;
• Pengadaan hidran umum dan tangki air; dan
• Pengembangan teknologi pengolahan air bersih.
7. Pengolahan Limbah
Terpadu (Rumah
Tangga, Pasar dan
Industri)
Lingkungan Hidup
• Penyusunan Master Plan Air Limbah dan detail
engineering design (DED) instalasi pengolahan air limbah
(IPAL) terpadu;
• Pengadaan lahan lokasi pembangunan IPAL;
• Pembuatan IPAL terpadu untuk rumah tangga dan
6 Urutan strategi utama adalah berdasarkan prioritas, yang berarti urutan diatasnya lebih diprioritaskan
dibanding urutan dibawahnya. Contoh: strategi nomor 1 lebih prioritas dibanding strategi nomor 2.
Judul : Pengajuan Naskah Konsep (Concept Note) Bandar Lampung, Periode 2012
Kota : Bandar Lampung
Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (ACCCRN) – Bandar Lampung
10
Strategi Utama6 Sektor Rincian Strategi
industri; dan
• Pengawasan.
8. Pembangunan Tauld di
Wilayah Longsor Infrastruktur • Pembangunan dan pemeliharaan talud.
9. Penyaringan Air Payau Kelautan, Pesisir
dan Perikanan
• Pengembangan teknologi pengolahan air payau dan
penyaringan air payau.
10. Pembangunan Talud
Pemecah Ombak
Kelautan, Pesisir
dan Perikanan
• Kajian penerapan tanggul pemecah ombak; dan
• Pembangunan dan pemeliharaan tanggul.
11. Pengendalian Intrusi Air
Laut
Kelautan, Pesisir
dan Perikanan
• Studi intrusi air laut;
• Pengendalian pemanfaatn air bawah tanah; dan
• Pemantauan dan pengawasan.
12. Penataan Permukiman
yang Tahan Iklim dan
Bencana
Infrastruktur
• Inventarisasi permukiman rawan bencana;
• Penyusunan DED;
• Permukiman kembali (resettlement);
• Pembangunan rusunawa (rumah susun sewa) atau
rusunami (rumah susun milik);
• Rumah panggung; dan
• Penyediaan infrastruktur pada lokasi evakuasi bencana.
13. Penyelamatan Biota
Laut
Kelautan, Pesisir
dan Perikanan
• Inventarisasi kondisi biota laut;
• Penyelamatan biota laut;
• Pengendalian limbah; dan
• Pemantauan dan pengawasan.
66 PPRROOSSEESS PPEENNGGAAMMBBIILLAANN KKEEPPUUTTUUSSAANN Proses pengambilan keputusan akan dilakukan dalam 2 tahap, yakni:
1. Pengambilan keputusan dalam tahap seleksi: pada tahap ini, proses pengambilan
keputusan akan dilakukan oleh Tim Koordinasi Ketahanan Perubahan Iklim Kota Bandar
Lampung (disingkat Tim Kota). Proses seleksi akan mempertimbangkan pemenuhan
naskah konsep terhadap prinsip dan kriteria pendanaan. Waktu pengambilan keputusan
adalah secepatnya 1 minggu sejak batas waktu pengajuan naskah konsep. Pengambilan
keputusan ini memegang peranan sangat penting karena hanya naskah konsep yang
memperoleh persetujuan dan rekomendasi dari Tim Kota yang akan diajukan kepada The
Rockefeller Foundation.
2. Pengambilan keputusan dalam tahap donor: pengambilan keputusan final terhadap
naskah konsep akan dilakukan oleh The Rockefeller Foundation selaku donor utama
program ACCCRN. Pengambilan keputusan ini diharapkan diterima pada selambatnya
akhir November 2012.
Setiap keputusan yang diambil oleh Tim Koordinasi Ketahanan Perubahan Iklim Kota Bandar
Lampung dan The Rockefeller Foundation adalah keputusan resmi dan final. Pemberitahuan
resmi akan disampaikan kepada para peminat terkait dengan pengambilan keputusan.
77 SSIIAAPPAA YYAANNGG DDAAPPAATT MMEENNGGAAJJUUKKAANN Pada prinsipnya, pengajuan naskah konsep adalah bersifat terbuka dan tidak terbatas pada
pemangku kepentingan tertentu. Peminat atau calon penyusun dapat berasal dari organisasi
sosial masyarakat, sektor swasta maupun perguruan tinggi. Namun, memperhatikan peran
penting dari pelaksana, skala kegiatan yang akan dilakukan, dan pengalaman dari kegiatan
terdahulu, maka diharapkan bahwa peminat adalah lembaga, organisasi atau institusi yang
Judul : Pengajuan Naskah Konsep (Concept Note) Bandar Lampung, Periode 2012
Kota : Bandar Lampung
Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (ACCCRN) – Bandar Lampung
11
dapat dipercaya dan memiliki kemampuan (sumber daya manusia, teknis, kelembagaan dan
lain-lain) untuk melaksanakan kegiatan yang diusulkan. Oleh karena itu, beberapa
persyaratan bagi peminat yang dapat mengajukan naskah konsep adalah:
1. Lembaga, organisasi atau institusi yang masih aktif pada saat mengajukan;
2. Memiliki legalitas hukum (seperti akta notaris, nomor pokok wajib pajak / NPWP, dan
nomor rekening lembaga, organisasi atau institusi);
3. Memiliki sumberdaya yang memadai (manusia, teknis, kelembagaan dan lain-lain);
4. Mempunyai pengalaman yang cukup untuk melaksanakan kegiatan yang diajukan; dan
5. Berdomisili di Bandar Lampung.
Lembaga, organisasi atau institusi yang menerima rekomendasi lebih lanjut bagi penyusunan
naskah konsep akan diminta untuk menyerahkan persyaratan-persyaratan tersebut di atas.
Persyaratan tersebut tidak untuk membatasi bahwa ide mengenai naskah konsep dapat
datang dari individu atau lembaga yang belum memiliki sumberdaya yang memadai. Namun
juga untuk mendorong individu atau lembaga tersebut untuk dapat berkolaborasi dengan
lembaga, organisasi atau institusi lain yang memiliki kesamaan minat, mempunyai
kedudukan yang jelas dan pengalaman dalam melaksanakan kegiatan yang akan diusulkan.
88 OORRAANNGG YYAANNGG DDAAPPAATT DDIIHHUUBBUUNNGGII Untuk memperoleh sejumlah dokumen terkait: template naskah konsep, panduan
pengajuan naskah konsep, kajian kerentanan dan strategi ketahanan kota dalam bentuk
salinan lunak (softcopy), serta untuk menyampaikan pertanyaan dapat ditujukan kepada:
1. Erwin Nugraha: HP 0813 220 78 535 dan email: [email protected]; dan
2. Supriyanto: HP 0812 720 12 46 dan email: [email protected].
99 LLAAMMAANN ((WWEEBBSSIITTEE)) Laman ACCCRN bisa dibuka pada halaman daring (online) berikut: http://www.acccrn.org.
Judul : Pengajuan Naskah Konsep (Concept Note) Bandar Lampung, Periode 2012
Kota : Bandar Lampung
Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (ACCCRN) – Bandar Lampung
13
LLAAMMPPIIRRAANN
Judul : Pengajuan Naskah Konsep (Concept Note) Bandar Lampung, Periode 2012
Kota : Bandar Lampung
Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (ACCCRN) – Bandar Lampung
15
1. LAMPIRAN 1 – Template Naskah Konsep (Concept Note), setiap naskah konsep harus dibuat
dengan mengikuti template atau format pengajuan sebagai berikut:
Naskah konsep (concept note) agar dibuat dalam maksimum 3-4 halaman (A4).
BAGIAN 1 – JUDUL DAN KONTAK DETAIL (TITLE AND CONTACT DETAILS)
1.1 Judul konsep (concept title):
1.2 Lokasi konsep (concept location):
1.3 Diajukan oleh (submitted by):
1.4 Mitra-mitra pelaksana (implementing partners):
Mohon masukkan semua organisasi yang akan terlibat dalam implementasi, termasuk mitra bagi
asistensi teknis (technical assistance / TA)
1.5 Tanggal Diajukan (date submitted):
BAGIAN 2 – DESKRIPSI KONSEP, METODA, DAN RUANG LINGKUP (CONCEPT DESCRIPTION,
METHOD AND SCOPE)
2.1 Deskripsi konsep proposal (Concept proposal description):
Mohon jelaskan:
Deskripsi ringkas dari proyek (Summary description of the project)
Sasaran-sasaran dan hasil yang diharapkan (Objectives and anticipated outcomes)
Metodologi / Pendekatan (Methodology / Approach) – Jelaskan sifat aktivitas dan proses dari
proyek yang akan diimplementasikan (sebagai contoh: penyediaan pelayanan, infrastruktur, mata
pencaharian, penelitian, peningkatan kapasitas, intervensi kebijakan, dan sebagainya)
Penerima manfaat (Beneficiaries) – Siapa yang akan menerima manfaat secara langsung, dan
bagaimana proyek yang diusulkan berdampak langsung kepada masyarakat miskin dan rentan (poor
and vulnerable populations)?
Kesesuaian dengan Strategi Ketahanan Kota (Fit with the City Resilience Strategy / CRS) –
Bagaimana proyek yang diusulkan sesuai dengan CRS? Apa relevansi proyek dengan konteks
ketahanan kota terhadap perubahan iklim (urban climate change resilience / UCCR)?
Berpotensi bagi pembiayaan kolaboratif (Potential for co-financing) – Mohon jelaskan indikasi-
indikasi spesifik bagi potensi pembiayaan kolaboratif dalam proyek, termasuk menyebutkan donor
dan/atau badan pemerintah yang telah menunjukkan minat, serta perkiraan skala finansial dan waktu.
Berpotensi bagi replikasi dan peningkatan skala (Potential for replication and scaling up) –
Jelaskan potensi intervensi bagi peningkatan skala atau replikasi melalui dukungan dari pemerintah
atau donor baik bagi kota maupun tempat lain (sebagai contoh proyek di tingkat kota yang berpotensi
atau memberikan bukti ketertarikan sebagai sebuah model proyek di tingkat nasional). Jika relevan,
mohon sebutkan diskusi spesifik yang telah dilakukan, termasuk menyebutkan donor dan/atau badan
pemerintah yang menunjukkan minat, perkiraan skala finansial dan waktu bagi potensi tersebut.
2.2 Anggaran (Budget): Berapa total biaya yang diperkirakan? Hal ini termasuk semua biaya langsung
dan tidak langsung sebagai tambahan dari biaya proyek aktual. Mohon sajikan rinciannya jika
dimungkinkan.
2.3 Waktu (Timeline): Berapa lama kerangka waktu yang diperkirakan bagi implementasi proyek?
Judul : Pengajuan Naskah Konsep (Concept Note) Bandar Lampung, Periode 2012
Kota : Bandar Lampung
Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (ACCCRN) – Bandar Lampung
16
2. LAMPIRAN 2 – Contoh Naskah Konsep (Concept Note), contoh naskah konsep ini untuk
menunjukkan gambaran naskah konsep yang dapat diterima dan memenuhi persyaratan.
Sebagai bagian upaya mempersingkat, naskah konsep agar dibuat menjadi 3-4 halaman (A4)
BAGIAN 1 – JUDUL DAN KONTAK DETAIL (TITLE AND CONTACT DETAILS)
1.1 Judul konsep (concept title): Sistem Peringatan Dini Menyeluruh terhadap Banjir (End-to-End
Early Warning System for Floods)
1.2 Lokasi konsep (concept location): Kota Surat, India
1.3 Diajukan oleh (submitted by): TARU Leading Edge Ltd
1.4 Mitra-mitra pelaksana (implementing partners):
Mohon masukkan semua organisasi yang akan terlibat dalam implementasi, termasuk mitra bagi
asistensi teknis (technical assistance / TA)
− Badan Penanggulangan Bencana Negara Bagian Gujarat (Gujarat State Disaster Management
Authority)
− Pemerintah Kota Surat (Surat Municipal Corporation)
− Badan Pembangunan Kota Surat (Surat Urban Development Authority)
− Badan Penyediaan dan Sumber Daya Air Narmada (Narmada Water Supply, Water resources and
Water Supply Department)
− Institut Teknologi Nasional Sardar Vallabhbhai, Surat (Sardar Vallabhbhai National Institute of
Technology, Surat)
− Sistem Peringatan Dini Multi-Bahaya Wilayah Terpadu (Regional Integrated Multi-Hazard Early
Warning System)
− Institut Teknologi India, Delhi (Indian Institute of Technology, Delhi)
1.5 Tanggal Diajukan (date submitted): 2 Juni 2010
BAGIAN 2 – DESKRIPSI KONSEP, METODA, DAN RUANG LINGKUP (CONCEPT DESCRIPTION,
METHOD AND SCOPE)
2.1 Deskripsi konsep proposal (Concept proposal description):
Mohon jelaskan:
Deskripsi ringkas dari proyek (Summary description of the project)
Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan sistem permodelan meteorologi, hidrologi, dan reservoar
(penampungan) dalam upaya meningkatkan pelaksanaan penyimpanan (air) bagi mitigasi bencana;
dan untuk meningkatkan kapasitas reaksi masyarakat terhadap bencana (yang dikembangkan dari
rencana pengelolaan bencana tingkat lingkungan yang sudah ada), yang bertujuan untuk mengurangi
kerusakan berulang akibat bencana di Surat. Surat menghadapi banjir setidaknya dua (2) kali per
dekade dikarenakan kondisi darurat tidak berfungsinya penampungan lokal akibat curah hujan yang
tinggi di wilayah resapan air. Dan proyeksi perubahan iklim memperkirakan peningkatan variabilitas
dan kejadian hujan yang lebih parah. Sebagai akibatnya, kapasitas untuk menghadapi variabilitas iklim
melalui sistem peringatan dini yang memberikan peringatan dini jangka pendek (4 sampai 7 hari)
adalah hal kritis bagi ketahanan, dan agar lebih efektif, sistem peringatan harus diikuti dengan
tanggapan perilaku yang efektif.
Sasaran-sasaran dan hasil yang diharapkan (Objectives and anticipated outcomes)
Tujuan kunci dari proyek ini adalah untuk mengurangi dampak banjir berulang terhadap Kota Surat di
bawah konteks perubahan iklim saat ini dan di masa depan. Hasil yang diharapkan meliputi:
meningkatkan Sistem Peringatan Dini (Early Warning System) yang dapat dipergunakan untuk
mengelola banjir yang diakibatkan oleh curah hujan ekstrem di daerah aliran sungai (DAS) Tapi bagian
atas dan tengah, demikian juga banjir (luapan anak sungai) Khadi; dan meningkatkan kapasitas dari
berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) termasuk masyarakat, khususnya yang paling tidak
mampu (miskin), untuk menghadapi banjir – dihubungkan secara langsung dengan rencana
pengelolaan bencana tingkat lingkungan saat ini.
Judul : Pengajuan Naskah Konsep (Concept Note) Bandar Lampung, Periode 2012
Kota : Bandar Lampung
Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (ACCCRN) – Bandar Lampung
17
Metodologi / Pendekatan (Methodology / Approach) – Jelaskan sifat aktivitas dan proses dari
proyek yang akan diimplementasikan (sebagai contoh: penyediaan pelayanan, infrastruktur, mata
pencaharian, penelitian, peningkatan kapasitas, intervensi kebijakan, dan sebagainya).
Proyek mempergunakan pendekatan peningkatan kapasitas (capacity building) dengan perhatian
terhadap peningkatan kapasitas sistem, institusi, dan masyarakat; yang dilaksanakan melalui:
a) Pelibatan para pemangku kepentingan untuk membentuk Komite Pengelolaan Banjir (Engagement
with stakeholders to set up a Flood Management Committee). Pembentukan komite koordinasi antara
Badan Penanggulangan Bencana Negara Bagian Gujarat (GSDMA), Badan Penyediaan dan Sumber
Daya Air Narmada (NWRWSD), dan Pemerintah Kota Surat (SMC) bagi pengambilan keputusan dan
eksekusi pelaksanaan. NWRWSD bertanggung jawab dalam pengelolaan bendungan, mengelola irigasi,
dan penyediaan air. GSDMA bertanggung jawab bagi koordinasi di tingkat negara bagian bagi segala
upaya pengelolaan kedaruratan. Dan SMC bertanggung jawab dalam reaksi aktual dibawah panduan
GSDMA.
b) Pengembangan permodelan perubahan iklim terinformasi (Development of climate change
informed modelling), yang meliputi penyiapan stasiun penerima data di NWRWSD dibantu oleh SVNIT
untuk peramalan meteorologi dari berbagai sumber termasuk IMD dan RIMES (Sistem Peringatan Dini
Multi-Bahaya Wilayah Terpadu atau Regional Integrated Multi-Hazard Early Warning System).
c) Peningkatan sistem pengelolaan bencana dan peringatan dini (Upgrading early warning and
disaster management system), termasuk pengembangan model operasi reservoir dan hidrologi waktu
riil terpadu oleh INRM-IIT, pelatihan dan pengalihan kepada SVNIT, Surat. Sistem akan dipelihara
melalui kalibrasi regular dari model pengelolaan reservoar dan hidrologi untuk menampung
perubahan kapasitas saluran dan topografi daerah banjir yang diintegrasikan dengan data peramalan
meteorologi. Penandaan zona-zona risiko banjir menggunakan pengkodean warna sebagai upaya
untuk meningkatkan komunikasi peringatan bencana. Peningkatan kapasitas dari departemen-
departemen terkait dalam menggunakan sistem reaksi dan peringatan bencana model waktu riil dan
ramah masyarakat.
d) Peningkatan kapasitas tingkat komunitas (Community level capacity building), termasuk untuk
mempersiapkan basis data masyarakat rentan yang dapat diberi informasi rencana evakuasi, dan
memberikan pelatihan dalam penggunaan berbagai jenis informasi yang ditargetkan bagi peringatan
bencana (melalui sms dan radio).
Penerima manfaat (Beneficiaries) – Siapa yang akan menerima manfaat secara langsung, dan
bagaimana proyek yang diusulkan berdampak langsung kepada masyarakat miskin dan rentan (poor
and vulnerable populations)?
Penerima manfaat utama dari proyek ini adalah lebih dari 20% dari rumah tangga yang miskin secara
sosial-ekonomi, khususnya mereka yang bertempat tinggal di pinggir sungai. Hampir 50% dari seluruh
rumah tangga akan memperoleh manfaat dari pengurangan risiko oleh karena kontrol kejadian banjir
dan waktu respon yang cukup untuk berpindah ke lokasi yang lebih aman dan memindahkan barang-
barang berharga. Hampir semua rumah tangga akan memperoleh manfaat dari gangguan mata
pencaharian yang lebih pendek. Masyarakat pekerja pendatang akan memperoleh manfaat dari
berkurangnya kerugian kerja selama banjir. Industri akan memperoleh manfaat dari berkurangnya
gangguan terhadap bisnis selama banjir. Potensi ekonomi akan diperoleh secara luas. Laporan
kerugian dari banjir tahun 2006 diperkirakan sekitar 220 milyar Rupee (~ Rp. 42 triliun). Bahkan
dengan setengah dari kerugian tersebut terjadi dalam empat (4) tahun, kerugian tahunan yang dialami
adalah sekitar 27,5 milyar Rupee (~ Rp. 5,3 triliun). Sistem peringatan terdepan yang menyeluruh,
penzonasian risiko banjir, dan pengaturan bangunan berdasarkan hukum, akan membutuhkan kurang
dari 0,5% (0,135 milyar Rupee atau sekitar Rp. 60,8 milyar) dari kerugian tahunan. Sistem tersebut
dapat secara potensial mengurangi kerugian setidaknya 25% (6,9 milyar Rupee atau sekitar Rp. 1,3
triliun pengurangan kerugian tahunan).
Judul : Pengajuan Naskah Konsep (Concept Note) Bandar Lampung, Periode 2012
Kota : Bandar Lampung
Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (ACCCRN) – Bandar Lampung
18
Kesesuaian dengan Strategi Ketahanan Kota (Fit with the City Resilience Strategy / CRS) –
Bagaimana proyek yang diusulkan sesuai dengan CRS? Apa relevansi proyek dengan konteks
ketahanan kota terhadap perubahan iklim (urban climate change resilience / UCCR)?
Model iklim global dan regional mengindikasikan peningkatan frekuensi kejadian hujan yang lebih
tinggi di DAS Tapi yang dapat menyebabkan luapan banjir ke bendungan Ukai yang membutuhkan
penanganan darurat. Sistem yang diusulkan dibangun pada sistem peringatan terdepan dan
menambahkan redundansi-nya (redundancy). Sistem tersebut fleksibel dikarenakan memberikan
waktu peringatan yang lebih lama dikaitkan dengan besarnya banjir. Sistem mereorganisasi sistem
dengan melibatkan semua pemangku kepentingan untuk melakukan pengambilan keputusan dengan
segera. Di setiap kejadian, sistem akan menangkap pelajaran kunci yang akan meningkatkan
peramalan. Model hidrologi juga akan membantu meningkatkan pengaturan penzonasian banjir
berbasis pada kejadian ilmiah.
Sistem yang diusulkan akan membantu masyarakat, khususnya masyarakat miskin, untuk membantu
menghadapi banjir dengan waktu respon yang lebih lama, yang memberikan kesempatan mereka
untuk melakukan evakuasi dan memindahkan anggota rumah tangga dan barang-barang mereka ke
tempat yang aman.
Basis ekonomi dasar dari kota adalah industri tekstil dan berlian yang sebagian besar berlokasi di
wilayah rawan banjir. Proyek akan membangun ketahanan industri-industri tersebut, yang merupakan
sumber pendapatan utama bagi sebagian besar masyarakat miskin.
Berpotensi bagi pembiayaan kolaboratif (Potential for co-financing) – Mohon jelaskan indikasi-
indikasi spesifik bagi potensi pembiayaan kolaboratif dari proyek, termasuk menyebutkan donor
dan/atau badan pemerintah yang telah menunjukkan ketertarikan dan perkiraan skala financial dan
waktu.
???
Berpotensi bagi replikasi dan peningkatan skala (Potential for replication and scaling up) –
Jelaskan potensi intervensi bagi peningkatan skala atau replikasi melalui dukungan dari pemerintah
atau donor baik bagi kota maupun tempat lain (sebagai contoh proyek di tingkat kota yang berpotensi
atau memberikan bukti ketertarikan sebagai sebuah model proyek di tingkat nasional). Jika relevan,
mohon sebutkan diskusi spesifik yang telah dilakukan, termasuk menyebutkan donor dan/atau badan
pemerintah yang menunjukkan ketertarikan dan perkiraan skala finansial dan waktu bagi investasi
potensial tersebut.
Proyek ini dapat menjadi model sukses dalam pengelolaan bencana yang dapat direplikasi di kota lain
di Negara Bagian Gujarat, khususnya karena salah satu mitra pelaksana kunci adalah departemen
tingkat-negara bagian, Badan Penanggulangan Bencana Negara Bagian Gujarat.
Penggunaan teknologi SMS dalam peringatan evakuasi komunikasi dapat diperluas dan dihubungkan
dengan sistem peringatan dini dan pemantauan dari pengiriman pelayanan lain.
2.4 Anggaran (Budget): Berapa total biaya yang diperkirakan? Hal ini termasuk semua biaya langsung
dan tidak langsung sebagai tambahan dari biaya proyek aktual. Mohon sajikan rinciannya jika
dimungkinkan.
Total Anggaran = xxx USD
Rincian anggaran utama meliputi:
1 Biaya data dan model meteorologi.
2 Survei topografi, model dan integrasi operasi hidrologi dan reservoar.
3 Perangkat keras dan lunak (hardware and software).
4 Pelatihan dan peningkatan kapasitas dari pegawai departemen lokal dan masyarakat.
5 Integrasi ke dalam Rencana Pengembangan Kota Surat
6 Biaya tidak langsung.
7 Pengelolaan proyek.
8 Pemeriksaan (auditing)
2.5 Waktu (Timeline): Berapa lama kerangka waktu yang diperkirakan bagi implementasi proyek?
Secara total, proyek akan dilaksanakan dalam 24 bulan.
Judul : Pengajuan Naskah Konsep (Concept Note) Bandar Lampung, Periode 2012
Kota : Bandar Lampung
Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (ACCCRN) – Bandar Lampung
19
3. LAMPIRAN 3 – Panduan Kriteria Pendanaan, penjelasan detail mengenai prinsip dan kriteria
pendanaan dari The Rockefeller Foundation disajikan secara rinci pada halaman 21 – 31.
Perlu diingat bahwa untuk tahap naskah konsep, hanya 2 prinsip dan 4 kriteria yang akan
dipertimbangkan dalam peninjauan naskah konsep – sebagaimana dijelaskan di halaman 6.
Judul : Pengajuan Naskah Konsep (Concept Note) Bandar Lampung, Periode 2012
Kota : Bandar Lampung
Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (ACCCRN) – Bandar Lampung
21
ACCCRN: PANDUAN MENGENAI KRITERIA PENDANAAN
INTERVENSI DAN PENGAJUAN NASKAH KONSEP
APRIL 2010
Judul : Pengajuan Naskah Konsep (Concept Note) Bandar Lampung, Periode 2012
Kota : Bandar Lampung
Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (ACCCRN) – Bandar Lampung
23
TINJAUAN
The Rockefeller Foundation (RF) akan mengalokasikan setengah dari anggaran ACCCRN untuk
mendukung intervensi kota secara spesifik yang akan muncul dari Tahap Ketiga ACCCRN. RF juga
akan mempertimbangkan peluang-peluang pengembangan melalui keikutsertaan yang beragam
namun secara jelas berkaitan dengan temuan-temuan dari hasil kerja Tahap Kedua yang
diperoleh di kota yang bersangkutan. RF tidak memiliki kedudukan atau keputusan awal
mengenai seberapa besar pendanaan yang akan dialokasikan di setiap kota-kota ACCCRN dalam
mendukung intervensi. Keputusan mengenai bagaimana dana RF dikeluarkan akan didasarkan
pada tipe dan kualitas naskah konsep/proposal yang muncul sebagaimana penilaian dari
keseimbangan portofolio menyeluruh pada tingkat lingkup ACCCRN.
Ini sangat memungkinkan bahwa sumberdaya RF yang akan dialokasikan dalam kondisi bahwa
tidak sama rata; beberapa kota akan menerima secara signifikan pendanaan lebih banyak
sedangkan kota lain mungkin akan menerima sumberdaya yang lebih rendah. Alasan yang
mendasari hal tersebut ada dua. Pertama, sumberdaya RF yang tersedia bagi pendanaan kota
terbatas dan Yayasan (RF) memiliki komitmen yang kuat untuk memaksimalkan dampak yang
potensial dari setiap dolar yang dialokasikan untuk intervensi. Kedua, RF mengakui bahwa
lingkup yang beragam dari naskah konsep/proposal akan muncul untuk mendukung Tahap
Ketiga dan bahwa pendanaan/investasi yang dibutuhkan untuk mencapai masing-masing akan
secara signifikan bergantung pada jenis intervensi. RF ingin melihat kota-kota mengidentifikasi
intervensi-intervensi dan proses-proses yang akan membangun ketahanan berdasarkan skala
yang dibutuhkan, daripada menyesuaikan atau membentuk ukuran kegiatan untuk mencocokkan
skala yang diantisipasi dari dukungan RF, sebagaimana dipaparkan bahwa kita ingin melihat
peningkatan sumberdaya tambahan dari pemerintah dan donor sebisa mungkin.
Dokumen ini, dikembangkan untuk pemangku kepentingan (stakeholder) kota ACCCRN, yang
menguraikan kriteria pendanaan secara spesifik bahwa RF akan mempergunakannya dalam
menentukan mana naskah konsep/proposal yang akan menerima dukungan dari Yayasan (RF).
APA YANG DIMAKSUD INTERVENSI KOTA TERHADAP PERUBAHAN IKLIM?
Intervensi. Sepanjang dokumen ini, RF menggunakan istilah ‘intervensi’ untuk merujuk pada
aktivitas yang diusulkan secara spesifik atau seperangkat aktivitas di kota yang akan
berkontribusi untuk membangun ketahanan kota terhadap perubahan iklim. Intervensi merujuk
kepada proyek spesifik atau kegiatan tertentu yang direncanakan atau aktivitas yang secara jelas
menyatakan sasaran-sasaran yang akan diraih dalam kurun waktu tertentu.
Intervensi dapat merujuk kepada sejumlah jenis aktivitas, yang cocok dimasukkan ke dalam
lingkup berbagai kategori, termasuk peningkatan kapasitas (capacity building) sosial dan/atau
institusional, pelatihan atau aktivitas peningkatan kesadaran, reformasi regulasi atau kebijakan,
infrastruktur, penelitian pemantauan dan penilaian, perencanaan proyek dan implementasi.
Intervensi dapat dan sebaiknya menampung berbagai isu-isu sektor, meliputi perencanaan dan
kebijakan perkotaan, pengembangan infrastruktur, pengelolaan sumberdaya alam, kesehatan,
pengelolaan air, penyediaan pelayanan perkotaan, pengentasan kemiskinan, pengembangan
ekonomi, dan lain-lain. Dalam setiap kategori-kategori, intervensi dapat berhubungan dengan
hasil (produk) atau proses: dapat mencakup studi kelayakan (fisibilitas) atau pengembangan
ketrampilan untuk mengarusutamakan ketahanan ke dalam rencana perkotaan yang sudah ada
atau mengukur hal-hal yang sudah ada untuk melindungi aset fisik.
Judul : Pengajuan Naskah Konsep (Concept Note) Bandar Lampung, Periode 2012
Kota : Bandar Lampung
Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (ACCCRN) – Bandar Lampung
24
1 TUJUAN
Tujuan dari dokumen ini adalah untuk menyediakan panduan bagi mitra kota ACCCRN terhadap
kriteria pendanaan yang The Rockefeller Foundation akan pergunakan untuk menentukan apa
dan intervensi tingkat kota yang mana yang menerima pendanaan langsung dari RF. Kriteria juga
akan dipergunakan oleh RF untuk mengevaluasi naskah konsep/proposal mana yang mungkin
dipilih untuk jenis dukungan lainnya dari Yayasan (RF), meliputi: pembiayaan kolaboratif (co-
finance), dukungan perantara (brockering) kepada donor lain; atau pemasaran (marketing).
2 LATAR BELAKANG
Sebagai tambahan terhadap dua lingkup PRINSIP, kriteria dibagi ke dalam enam kategori dan
berupaya melihat untuk merespon pertanyaan-pertanyaan berikut: apakah intervensi DAPAT
DIPERCAYA (CREDIBLE) dan terkait? Apakah BERKELANGSUNGAN (VIABLE) dan berkelanjutan
(sustainable)? Dapatkah sumberdaya lain TERUNGKIT (LEVERAGE)? Apakah MAMPU
DIREPLIKASI (REPLICABLE) dan dapat diukur skalanya ke dalam kota dan tempat lain? Apakah
INOVATIF (INNOVATIVE)? Bagaimana akan berkontribusi untuk memperluas PORTOFOLIO dari
intervensi kota ACCCRN? Dalam banyak kasus, RF akan berupaya melihat naskah
konsep/proposal intervensi untuk secara langsung menampung bagaimana upaya yang diusulkan
akan mampu memenuhi kriteria pendanaan. Bagaimanapun, beberapa kriteria akan dievaluasi
berdasarkan pada pemahaman RF terhadap medan dan berdasarkan kebutuhan program secara
keseluruhan (contoh: pertimbangan portofolio, mampu direplikasi dan diukur menurut skala).
Judul : Pengajuan Naskah Konsep (Concept Note) Bandar Lampung, Periode 2012
Kota : Bandar Lampung
Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (ACCCRN) – Bandar Lampung
25
TABEL 1 PRINSIP DAN KRITERIA PENDANAAN
PRINSIP-PRINSIP
Pembangunan yang
Berkelanjutan secara
Ekologis (Ecologically
Sustainable Development)
Kontribusi kepada ketahanan kota terhadap perubahan iklim
tanpa secara negatif mengancam atau menurunkan sistem
ekologis atau menghasilkan praktik lingkungan yang tidak
berkelanjutan
Tidak Menimbulkan
Kerugian (Do No Harm)
Kontribusi kepada ketahanan kota terhadap perubahan iklim
tanpa membangkitkan konsekuensi negatif atau menghasilkan
penukaran yang akan memberikan dampak merugikan bagi
masyarakat miskin dan rentan serta terhadap integritas
ekosistem dalam mencapai solusi dengan skala lebih besar
KRITERIA BOBOT KRITERIA*
1. Kontribusi untuk membangun
ketahanan kota terhadap
perubahan iklim
PRASYARAT
2. Dampak bagi kehidupan
masyarakat miskin dan rentan PRASYARAT
3. Potensi bagi integrasi kepada
langkah dalam membangun upaya
ketahanan yang lain di tingkat kota
PRIMER
Kredibilitas (Credibility)
4. Skala dari dampak PRIMER
5. Secara teknis dan operasional dapat
dilaksanakan PRIMER
6. Secara finansial dapat dilaksanakan
dan berkelanjutan PRIMER
7. Memungkinkan dilaksanakan
menurut waktu yang tersedia PRIMER
Keberlangsungan dan
Keberlanjutan (Viability and
Sustainability)
8. Kepemilikan lokal PRIMER
Pengungkitan kapasitas
(Leverare Capacity)
9. Kemampuan untuk mengungkit
sumberdaya yang lain (finansial,
manusia, teknis)
PRIMER
10. Memungkinkan untuk direplikasi di
tempat lain PRASYARAT
11. Kemampuan untuk mencapai skala
target PRASYARAT Dapat direplikasi dan diukur
menurut skala (Replicable
and Scalable) 12. Kemampuan untuk berkontribusi
bagi pemahaman dan praktik baru
dari ketahanan terhadap
perubahan iklim
SEKUNDER
Inovasi (Innovation) 13. Inovatif SEKUNDER
Keseimbangan Portofolio
(Portofolio Balance)
14. Kontribusi bagi keragaman dan
seperangkat keseimbangan dari
proyek dan intervensi bagi program
ACCCRN secara luas
SEKUNDER
* Kriteria tertentu dipertimbangkan sebagai prasyarat atau inti [PRASYARAT] – yang secara
fundamental mampu memenuhi tahap awal dari peninjauan. Kriteria lain, yang juga penting,
namun secara peringkat lebih rendah [PRIMER] dan/atau dapat diperluas jika naskah konsep
diteruskan bagi pengembangan lebih lanjut atau proses perbaikan. Beberapa kriteria sangat
diperlukan, namun dengan bobot yang lebih ringan [SEKUNDER].
Judul : Pengajuan Naskah Konsep (Concept Note) Bandar Lampung, Periode 2012
Kota : Bandar Lampung
Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (ACCCRN) – Bandar Lampung
26
3 KRITERIA SELEKSI INTERVENSI
Setiap naskah konsep/proposal akan dinilai secara individual, namun tinjauan akan dilakukan
untuk mempertimbangkan apakah kelompok intervensi yang diusulkan kota yang bersangkutan
saling berkaitan dan mendukung upaya penguatan bagi ketahanan kota.
Tabel 1 menunjukkan tinjauan secara menyeluruh mengenai kriteria dan panduan yang akan
dipertimbangkan untuk mengidentifikasi proyek-proyek kota dan intervensi-intervensi yang akan
secara langsung mendapat dukungan dari Rockefeller Foundation.
3.1. PRINSIP-PRINSIP PENDANAAN
Pembangunan yang Berkelanjutan secara Ekologis (Ecologically Sustainable Development)
Sebagai tambahan terhadap kriteria di atas, pertimbangan lain yang akan dilakukan saat menilai
masing-masing naskah konsep/proposal ialah keberlanjutan lingkungan dan, secara spesifik,
jejak lingkungan (environmental footprint) dari proyek atau intervensi yang diajukan. Tingkat
ketelitian dari prinsip ini akan sangat bergantung pada besarnya pengaruh dan peninjauan akan
dilakukan ketika diperlukan. Bagaimanapun, sebagai sebuah prinsip, kita berupaya mencari
dukungan intervensi yang dapat meningkatkan ketahanan kota terhadap perubahan iklim yang
tidak berkontribusi bagi penggunaan sumber daya yang berlebihan (intensif) atau praktik
kegiatan yang tidak berkelanjutan.
Tidak Menimbulkan Kerugian (Do No Harm)
Adalah tidak mungkin untuk memberikan prediksi menyeluruh terhadap implikasi-implikasi –
positif dan negatif – yang akan dihasilkan dari intervensi yang diberikan. Bagaimanapun, RF
meminta kepada setiap naskah konsep/proposal untuk membahas risiko potensial dari
konsekuensi negatif yang mungkin timbul sebagai hasil dari proses intervensi (contoh: proyek
relokasi perumahan untuk menyelamatkan penduduk dari wilayah terkena banjir akan
menghilangkan risiko banjir, namun dapat juga mengganggu sistem sosial, budaya, dan mata
pencaharian dimana masyarakata bergantung). RF akan meminta suatu penilaian pertukaran
(trade-off) terhadap apa yang akan dibutuhkan bagi intervensi, terutama mempertimbangkan
dampak negatif dari segi sosial, budaya, dan lingkungan sebagai konsekuensi dari implementasi.
Penilaian akan membantu menentukan apakah atau bagaimana hak dan pertimbangan terhadap
masyarakat miskin dan rentan dan bagaimana integritas ekosistem secara transparan telah
dipertimbangkan dalam pengembangan naskah konsep/proposal intervensi.
3.2. KRITERIA PENDANAAN
KREDIBILITAS (CREDIBILITY)
1. Kontribusi dalam Membangun Ketahanan Kota terhadap Perubahan Iklim [kriteria
PRASYARAT]
Semua intervensi diminta untuk berfokus pada upaya meningkatkan ketahanan kota-kota
ACCCRN terhadap perubahan iklim yang terjadi saat ini dan yang akan datang. Karena itu, setiap
naskah konsep/proposal harus berdasarkan pada pemahaman yang baik terhadap kondisi saat
ini dari: a) risiko iklim (climate risk); b) konteks kota (urban context) dan sistem kota (urban
systems); c) kerentanan (vulnerability), dan berlandaskan pada titik temu ketiga agenda tersebut.
RF akan melihat naskah konsep/proposal yang mendemonstrasikan intervensi yang mencakup:
a. Respon terhadap informasi dan risiko perubahan iklim saat ini dan yang akan datang secara
spesifik (contoh: dari studi dampak perubahan iklim, studi-studi sektor, dan studi kerentanan
yang diambil dari kegiatan ACCCRN Tahap Kedua).
Judul : Pengajuan Naskah Konsep (Concept Note) Bandar Lampung, Periode 2012
Kota : Bandar Lampung
Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (ACCCRN) – Bandar Lampung
27
b. Membahas dan mengantisipasi konteks kota saat ini dan masa yang akan datang dalam hal
pembangunan dan perkiraan pertumbuhan, pola guna lahan, pengembangan infrastruktur,
pelayanan ekosistem, penggunaan dan ketersediaan sumber daya alam (contoh: berdasarkan
pada proyeksi dan pemahaman yang muncul dari Dialog Pembelajaran Bersama - SLDs).
Naskah konsep/Proposal diharuskan secara jelas memiliki sasaran terhadap sistem kota
(contoh: sektor, yang dapat meliputi pelayanan ekosistem, transportasi, kesehatan, dan lain-
lain) yang terkena dampak dari perubahan iklim atau variabilitas iklim, dimana meliputi
persimpangan antara sistem sosial, teknis, ekologis, ekonomi, dan tata kelola pemerintahan
dalam batas kota dan pada sumber daya yang menuju atau keluar dari kota. Dampak dapat
dipertimbangkan dalam istilah kehilangan nyawa, mata pencaharian, atau kerusakan
infrastruktur dan/atau ekosistem yang mendukung kehidupan di dalam batas kota; (merujuk
pada Gambar 1 sebagai representasi gambaran sistem kota).
c. Membantu mengurangi kerusakan dari risiko iklim dan meningkatkan kapasitas
penanggulangan (coping capacity) dan ketahanan dari masyarakat rentan (terutama
kelompok miskin dan terpinggirkan), dan/atau sektior di dalam sistem kota. Naskah
konsep/proposal dapat juga berupaya untuk membantu penduduk rentan menangkap
manfaat dari dampak perubahan iklim di dalam sistem kota.
Gambar 1 Keseluruhan Sistem Kota
BATAS ADMINISTRATIF • Batas administratif dibawah satu pemerintahan
• Kota dan pinggiran kota
• Seringkali dibagi ke dalam batas administratif khusus
yang lebih kecil (BWK, kecamatan, dan lain-lain)
WILAYAH METROPOLITAN / BATAS
FUNGSIONAL • Melingkupi batas administratif
• Dalam beberapa kasus setara dengan wilayah
metropolitan atau agglomerasi kota-kota
• Kota, pinggiran, dan perdesaan
TOTAL SISTEM • Segalanya dluar batas ruang yang dijelaskan
sebelumnya
• Meliputi elemen bukan ruang, seperti
pendapatan, pangan, air, tenaga kerja,
perdagangan
2. Dampak bagi Kehidupan Masyarakat Miskin dan Rentan [kriteria PRASYARAT]
Dampak dari perubahan iklim akan sangat dirasakan oleh penduduk miskin dan rentan yang
merupakan pihak yang paling rendah memiliki kemampuan untuk menghadapi gunjangan dan
tekanan. Kriteria inti bagi RF untuk mendukung intervensi ACCCRN adalah dengan menunjukkan
bagaimana aktivitas yang diusulkan akan bermanfaat bagi penduduk miskin dan rentan kota,
yang berada di pinggiran kota, atau wilayah pengembangan kota di masa depan. Penilaian ini
akan didasarkan pada:
• Cara dimana masyarakat miskin dan rentan berkontribusi bagi proses-proses penilaian
kebutuhan (needs), kerentanan (vulnerabilities), dan strategi penanggulangan (coping
strategies) mereka; dan
• Bagaimana intervensi yang diusulkan mampu mengurangi dampak perubahan iklim negatif
dari masyarakat miskin dan rentan dan/atau membantu komunitas tersebut untuk
memperoleh manfaat dari dampak perubahan iklim.
Diadaptasi dari UrbanAge 2007
(London School of Economics)
Sumber batas fungsional:
Antikainen 2005
Judul : Pengajuan Naskah Konsep (Concept Note) Bandar Lampung, Periode 2012
Kota : Bandar Lampung
Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (ACCCRN) – Bandar Lampung
28
3. Integrasi dengan Upaya Membangun Ketahanan Tingkat Kota Lain [kriteria PRIMER]
Naskah konsep/proposal akan dipertimbangkan secara individual. Bagaimanapun, kelompok-
kelompok intervensi dari kota akan secara kolektif berkontribusi bagi rencana ketahanan kota
atau mempunyai sinergi dengan upaya tingkat kota lain dimana peningkatan ketahanan kota
akan dapat dilihat secara baik. Integrasi akan dipertimbangkan dalam konteks bagaimana
kegiatan yang diusulkan berhubungan dengan intervensi ketahanan perubahan iklim perkotaan
lain (didukung RF atau pihak lain, contoh: pemerintah, donor multilateral, dan filantropi).
Pertimbangan akan diberikan pada bagaimana intervensi yang diusulkan berhubungan atau
terkait dengan strategi dan rencana nasional, regional, dan kota. Harapannya adalah bahwa
intervensi dapat membantu mengkatalisasi aktivitas yang lebih luas pada perencanaan
ketahanan kota di dalam sebuah kota dan/atau dapat diadopsi ke dalam rencana dan proses
yang sudah ada.
4. Skala Dampak [kriteria PRIMER]
RF berupaya untuk mendukung intervensi-intervensi yang berpotensi untuk memberikan
manfaat dalam jumlah yang luas bagi masyarakat. Naskah konsep/proposal diminta untuk
memberian perkiraan jumlah penduduk yang diproyeksikan akan menerima manfaat langsung
dari intervensi yang dilakukan. Hal ini dipahami bahwa beberapa intervensi pada mulanya akan
menjangkau masyarakat dalam jumlah kecil. Dalam beberapa kasus, bagaimanapun, RF
berupaya mempertimbangkan apa dan bagaimana intervensi dapat diukur menurut skala
(scalable), mungkin dalam tahap implementasi selanjutnya dan dengan dukungan
donor/investor lain. Dalam hal ini, kriteria ini berhubungan dengan Kriteria 11 (Skalabilitas).
Ketika jumlah penduduk awal yang diperkirakan memperoleh manfaat kecil, RF akan menaruh
perhatian khusus untuk menilai skalabilitas dari intervensi.
BERKELANGSUNGAN (VIABILITY) DAN BERKELANJUTAN (SUSTAINABILITY)
5. Dapat Berkelangsungan secara Teknis dan Operasional [kriteria PRIMER]
RF dan mitra teknis ACCCRN akan menilai parameter teknis dan operasional dari naskah
konsep/proposal. Hal ini akan memasukkan tinjauan terhadap kapasitas dan sumberdaya yang
tersedia di tingkat lokal untuk menyelesaikan kegiatan, dan apa dukungan tambahan yang
dibutuhkan untuk mendukung implementasi.
RF dan peninjau akan melihat juga bukti dari pengalaman mitra proyek sebelumnya di dalam
mengerjakan intervensi serupa. Sedemikian juga, RF akan melihat pada naskah konsep/proposal
yang menyediakan daftar informasi kekuatan dan kelemahan terkait dari sisi keberlangsungan
teknis dan operasional dari intervensi yang diusulkan. RF berharap untuk melihat tindakan
membangun ketahanan yang baru dan inovatif, akan tetapi juga mengharapkan naskah
konsep/proposal yang layak secara teknis dan tepat.
6. Berkelangsungan secara Finansial dan Berkelanjutan [kriteria PRIMER]
Naskah konsep/proposal harus meliputi tinjauan terhadap biaya intervensi total dan analisis
yang kuat terhadap efektivitas biaya (cost-effectiveness). RF mengharapkan analisis ini meliputi
observasi (obervations) dan harapan (expectations) dari biaya dan manfaat dari intervensi yang
diusulkan; analisis ini akan sepadan dengan jenis dan skala dari intervensi yang diusulkan. Perlu
diketahui, sebagai contoh, bahwa intervensi skala besar (contoh: proyek infrastruktur yang akan
didukung oleh RF melalui dukungan pemasaran / brokering kepada donor lain) akan
membutuhkan analisis yang lebih komprehensif dan analisis biaya-manfaat formal (formal cost-
benefit analysis) daripada aktiviitas membangun kesadaran dengan skala yang lebih kecil.
Informasi tambahan mengenai investor kolaboratif (co-investors) atau sumber potensial dari
Judul : Pengajuan Naskah Konsep (Concept Note) Bandar Lampung, Periode 2012
Kota : Bandar Lampung
Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (ACCCRN) – Bandar Lampung
29
sumberdaya pembiayaan lain dan evaluasi terhadap keberlanjutan dari investasi akan
membantu RF untuk menilai keberlangsungan secara finansial dari intervensi yang diusulkan.
Naskah konsep/proposal diharapkan memberikan sintesis pembiayaan potensial dan risiko
anggaran yang berkaitan dengan proyek yang diusulkan. Perlu dicatat bahwa analisis yang lebih
luas mungkin dibutuhkan setelah tahap pertama naskah konsep/proposal dimasukkan, akan
tetapi RF berupaya melihat setidaknya sebuah penilaian pendahuluan.
7. Prospek bagi Implementasi [kriteria PRIMER]
RF ingin melihat naskah konsep/proposal yang menyediakan penilaian / tinjauan yang
memberikan informasi mengenai bagaimana konteks politik dan institusional berupaya
mendukung (support) atau menghambat (challenge) proses implementasi. RF akan
mempertimbangkan juga bagaimana institusi yang mengusulkan akan secara seimbang terlibat
dengan konteks politik dan institusional dalam mencapai hasil yang diharapkan. Hal ini akan
melibatkan penilaian terhadap tingkat kepemilikan lokal dan keterlibatan yang muncul di dalam
kota dan diantara pemangku kepentingan yang terkait. Sebagai tambahan, RF berupaya melihat
naskah konsep/proposal yang menguraikan peraturan, undang-undang, dan prosedur
perundang-undangan yang diantisipasi akan dibutuhkan bagi pelaksanaan implementasi.
RF akan mempertimbangkan juga kurun waktu yang diantisipasi bagi: a). ketika upaya intervensi
pendahuluan akan dimulai; dan b). ketika intervesi diselesaikan dengan memberikan bukti hasil.
Peninjauan terhadap program intervensi akan diminta terhadap naskah konsep/proposal,
meliputi penilaian risiko yang akan mempengaruhi implementasi dan kurun waktu pelaksanaan.
8. Kepemilikan lokal [kriteria PRIMER]
ACCCRN dan cabang aktivitas tingkat kotanya sebagai pengakuan intervensi yang berhasil,
meliputi keberlanjutan jangka panjang, bergantung kepada tingkat bagian yang luas dimana
pemangku kepentingan kota memiliki dan mendukungnya. RF akan mempertimbangkan
bagaimana intervensi yang diusulkan muncul dari SLD tingkat kota dan aktivitas keterlibatan dan
siapa yang memimpin proses untuk menentukan proyek. Tinjauan ini akan mempertimbangkan
juga apakah intervensi yang diusulkan memiliki pemilik atau penyokong spesifik yang akan
memiliki peran dalam memimpih pelaksanaan implementasi. Kriteria ini juga akan mengukur
secara khusus tingkat dukungan pemerintah lokal, jika berkaitan dengan lingkup kerjanya.
PENGUNGKITAN KAPASITAS (LEVERAGE CAPACITY)
9. Kemampuan untuk Mengungkit Sumberdaya Lain (Finansial, Manusia, Teknik) [kriteria
PRIMER]
RF akan mempertimbangkan apakah intervensi yang diusulkan mampu untuk mengungkit
sumberdaya lain untuk mendukung implementasi. Intervensi yang menunjukkan potensi tinggi
untuk menarik sumberdaya lain, atau yang menjamin komitmen sebelumnya dari sisi alokasi
tenaga kerja (contoh: dari badan pemerintah), kontribusi dari sisi dukungan teknis, pembiayaan
kunci tambahan, atau keterlibatan sektor swasta akan dipertimbangkan dengan seksama.
Peluang-peluang dimana dana RF dapat menyediakan sumberdaya pemicu untuk menarik
kontribusi-kontribusi lain akan dipertimbangkan dengan seksama. RF akan berupaya juga
melihat bukti kapasitas untuk menyerap dan menggunakan secara efektif sumberdaya finansial.
Judul : Pengajuan Naskah Konsep (Concept Note) Bandar Lampung, Periode 2012
Kota : Bandar Lampung
Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (ACCCRN) – Bandar Lampung
30
MAMPU DIREPLIKASI (REPLICABLE) DAN DITINGKATKAN MENURUT SKALA (SCALABLE)
10. Prospek bagi Penerapan di Tempat lain [kriteria PRASYARAT]
Tujuan utama dari ACCCRN adalah untuk mendukung intervensi yang dapat direplikasi di
tempat-tempat lain dan untuk memberikan manfaat-manfaat yang dapat mencapai 10 kota inti
ACCCRN. RF mengakui bahwa pemangku kepentingan kota yang mengusulkan intervensi tidak
akan selalu dalam situasi terbaik untuk menentukan apakah kriteria terpenuhi; RF akan
mendasarkan penilaian ini pada pengetahuan terhadap ketahanan kota terhadap perubahan
iklim dan pemahaman mengenai peluang-peluang bagi replikasi lebih luas.
11. Kemampuan untuk Mencapai Skala [kriteria PRASYARAT]
Proyek yang mempunyai potensi tinggi bagi peningkatan skala (scale up) – di dalam kota fokus
dan/atau lokasi lain – akan dipertimbangkan dengan seksama. Alasan bahwa RF
mempertimbangkan hal ini sebagai kriteria PRASYARAT adalah untuk membantu memastikan
bahwa tujuan skalabilitas (scalability) dipertimbangkan sebagai konsep kunci dan merencanakan
gambaran ide intervensi. Walaupun RF mengantisipasi dukungan beberapa naskah
konsep/proposal yang secara langsung bermanfaat hanya bagi masyarakat dalam skala kecil
(lebih kecil dari skala dampak – Kriteria 4), nilai skalabilitas (scalability) dari intervensi ini akan
dibobot lebih besar. RF akan menerapkan pengetahuan mengenai ketahanan perubahan iklim
untuk membantu menilai bagaimana naskah konsep/proposal diukur menurut kriteria tersebut.
12. Kontribusi bagi Ketahanan Kota terhadap Perubahan Iklim berbasis Pengetahuan yang
Dapat Dibagi secara Luas [kriteria SEKUNDER]
RF memiliki komitmen sumberdaya untuk membantu memastikan bahwa pelajaran-pelajaran
(lesson learned) dari percobaan, praktik, dan proses-proses yang muncul dari kontribusi
intervensi tingkat kota kepada khalayak luas. Sedemikian juga, RF berupaya melihat naskah
konsep/proposal intervensi untuk meliputi penilaian pemantauan dan menangkap pelajaran
(meliputi dokumentasi terhadap pelajaran-pelajaran). RF juga akan mempertimbangkan dengan
seksama intervensi-intervensi yang secara spesifik bertujuan untuk membangun basis
pengetahuan dan praktik.
INOVASI (INNOVATION)
13. Inovatif [kriteria SEKUNDER]
RF berupaya untuk mendanai beberapa proyek dan intervensi inovatif dan memberikan
kerangka, praktik, dan pendekatan baru untuk membangun ketahanan kota terhadap perubahan
iklim. Inovasi meliputi teknologi baru, model pembiayaan / finansial, proses, dan pendekatan
yang dirancang untuk membantu mengurangi kerentanan kota dan meningkatkan ketahanan.
Akan tetapi, inovasi dapat juga meliputi aplikasi baru dari teknologi yang sudah ada, sistem,
pendekatan, dan proses.
RF mengantisipasi bahwa sektor swasta akan memainkan peran penting dalam menghimbau
inovasi dan memberikan gambaran positif model baru dan pendekatan bagi keterlibatan sektor
swasta, meliputi kerjasama pemerintah dan swasta (public-private partnership) dan kerjasama
dengan perusahaan yang bergerak di bidang penanganan risiko (risk sharing enterprises).
Judul : Pengajuan Naskah Konsep (Concept Note) Bandar Lampung, Periode 2012
Kota : Bandar Lampung
Jejaring Ketahanan Kota-Kota Asia terhadap Perubahan Iklim (ACCCRN) – Bandar Lampung
31
KESEIMBANGAN PORTOFOLIO (PORTOFOLIO BALANCE)
14. Kontribusi kepada seperangkat proyek dan intervensi yang beragam dan seimbang
[kriteria SEKUNDER]
RF berupaya untuk memberikan dana bagi seperangkat intervensi yang beragam dan akan
kemudian mempertimbangkan komposisi portofolio dari seperangkat intervensi yang dipilih dan
dukungan RF. Pertimbangan portofolio akan meliputi: kota atau negara, pemilik proyek atau
institusi (contoh: dilaksanakan oleh pemerintah, NGO, sektor swasta), jenis keuangan RF (dana,
keuangan kolaboratif, perantara, pemasaran), ukuran (keuangan/finansial dan kerangka waktu),
kategori atau sektor, risiko iklim (jenis bahaya; dampak langsung/tidak langsung; di dalam/luar
batas kota), kerentanan7, skala kota (komunitas/lingkungan/kota) dan bagian dari sistem
perkotaan.
Berkaitan dengan proses peninjauan terhadap intervensi, keseimbangan portofolio akan
memiliki kriteria peninjauan yang akan secara terus-menerus diukur ketika pengambilan
keputusan mengenai proyek mana yang akan meneriman dukungan RF.
7 DFID Model Mata Pencaharian Berkelanjutan (DFID Sustainable Livelihoods Model)